1. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 092/MENKES/SK/II/2012
TENTANG
HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN 2012
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin ketersediaan dan
pemerataan obat untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan, perlu dilakukan rasionalisasi
terhadap harga obat generik yang telah ditetapkan
dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
632/Menkes/SK/III/2011;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Kesehatan tentang Harga Eceran
Tertinggi Obat Generik Tahun 2012;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3671);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3821);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
2. -2-
4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5062);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998
tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3781);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara
Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
068/Menkes/SK/II/2006 tentang Pedoman
Pencantuman Nama Generik Pada Label Obat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HARGA
ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN 2012.
KESATU : Dalam Keputusan Menteri ini yang dimaksud dengan
Harga Eceran Tertinggi Obat Generik Tahun 2012,
selanjutnya disingkat HET adalah harga jual tertinggi
obat generik di apotek, rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya yang berlaku untuk
seluruh Indonesia.
3. -3-
KEDUA : Rincian jenis obat, satuan kemasan dan HET
sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KETIGA : Harga Netto Apotek (HNA) ditetapkan tidak lebih besar
dari 74% (tujuh puluh empat persen) HET.
KEEMPAT : Harga Netto Apotek + Pajak Pertambahan Nilai (HNA +
PPN) adalah harga jual pabrik obat dan/atau Pedagang
Besar Farmasi kepada apotek dan rumah sakit.
KELIMA : Apotek, rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya yang melayani penyerahan obat generik hanya
dapat menjual pada harga maksimal sama dengan
HET.
KEENAM : Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
Keputusan Menteri ini dilakukan secara berjenjang oleh
Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai
dengan tugas dan fungsi masing-masing.
KETUJUH : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku,
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
632/MENKES/SK/III/2011 tentang Harga Eceran
Tertinggi Obat Generik Tahun 2011 dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
KEDELAPAN : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 23 Februari 2012
MENTERI KESEHATAN,
ENDANG RAHAYU SEDYANINGSIH
4. -4-
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 092/MENKES/SK/II/2012
TENTANG
HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT
GENERIK TAHUN 2012
HARGA ECERAN TERTINGGI OBAT GENERIK TAHUN 2012
NO NAMA OBAT KEMASAN HET + PPN
1 2 3 4
ACT (Artesunate tablet 50 mg + 2 blister @
1 44.550
Amodiaquine anhydrida tablet 200 mg) 12 tablet / kotak
ACT (Artesunate tablet 50 mg + 3 blister @
2 44.550
Amodiaquine anhydrida tablet 200 mg) 8 tablet / kotak
3 Albendazol suspensi 200 mg/5 ml ktk 10 btl @ 10 ml 5.198
4 Albendazol tablet 400 mg ktk 5 x 6 tablet 16.470
5 Alopurinol tablet 100 mg ktk 10 x 10 tablet 17.820
6 Alopurinol tablet 300 mg ktk 3 x 10 tablet 9.923
7 Alprazolam tablet 0,25 mg ktk 10 x 10 tablet 65.340
8 Alprazolam tablet 0,5 mg ktk 10 x 10 tablet 78.975
9 Alprazolam tablet 1 mg ktk 10 x 10 tablet 121.500
10 Ambroxol sirup 15 mg/ml btl 60 ml 4.455
11 Ambroxol tablet 30 mg ktk 10 x 10 tablet 16.884
12 Amilorida tablet 5 mg (HCl) ktk 10 x 10 tablet 11.906
ktk 30 ampul
13 Aminofilin injeksi 24 mg/ml 121.500
@ 10 ml
14 Aminofilin tablet 150 mg btl 1000 tablet 58.757
15 Aminofilin tablet 200 mg btl 100 tablet 15.296