SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
Télécharger pour lire hors ligne
LAPORAN PENELITIAN 
PENGARUH AIR DETERGEN TERHADAP PERTUMBUHAN TOMAT 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
Jalan Sukasirna Nomor 36 Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor (16830) 
http://www.sman1jonggol.sch.id
1| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
TIM PENYUSUN : KELOMPOK IV 
 Aprila Permata Affandi 
 Aulia Fatimah 
 Dea Damayanti Sutardi 
 Debi Halim 
 Herdiant Yoga Utama 
 Komarudin M Zaelani 
 Rahmat Yudi 
 Septian Bagas Sulistio 
 Urip Galih Prayoga 
KELAS : XII IPA 5 
PEMBIMBING : Deddy Junaedi. S.Pd, M.M
2| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa yang telah membirkan ridhanya kepada kami sehingga kami mampu melakukan observasi dan merampungkan Laporan Penelitian dengan baik dan benar, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Guru Biologi Pembimbing kami Bapak Deddy Junaedi, S.Pd M.M yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada kelompok VI khususnya, tak lupa rekan-rekan kelas XII IPA 5 SMA Negeri 1 Jonggol kami ucapkan terimakasih atas dukungannya terutama kerjasama dan kekompakan kelompok IV dalam melaksanakan percobaan ini, berkat ketekunan dan disiplin kita mampu melakukan seuatu percobaan dari membuat proposal penelitian hingga kini laporan hasil penelitian. 
Semua kegiatan ini dimaksudkan untuk peningkatan mutu peserta didik dengan melakukan suatu percobaan melalui metode ilmiah yang sistematis, mengarahkan para saintis untuk berpikir kritis dan rasional dan membuktikan suatu masalah dengan empiris, sudah selayaknya dari bangku Sekolah Menengah kita memahami tentang konsep metode ilmiah, karena ini merupakan suatu karya tulis (Makalah) pada tingkat SMA, selanjutnya jenjang berikutnya S1 Skripsi, S2 Tesis dan S3 disertasi, diharapkan mampu memberikan gambaran dasar. 
Terimakasih. 
Jonggol, September 2014 
Tim Penyusun, Kelompok IV
3| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR 1 
DAFTAR ISI 2 
BAB I PENDAHULUAN 4 
A. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………………… 4 
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………….. 4 
C. TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………… 4 
D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………………………………… 4 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 
A. KAJIAN TEORI ……………….............................................................................. 5 
B. KAJIAN DAN HASIL PENELITIAN…………………………………………………. 6 
C. RUMUSAN HIPOTESA……………………………………………………………… 7 
BAB III METODE PENELITIAN 7 
A. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL……………………………… 7 
B. RANCANGAN PENELITIAN………………………………………………………… 7 
C. SASARAN PENELITIAN…………………………………………………………….. 8 
D. INSTRUMEN………………………………………………………………………… 8 
E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN………………………………………… 8 
F. RENCANA ANALISI DATA………………………………………………………… 10 
G. JADWAL PENELITIAN……………………………………………………………… 10 
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 10 
A. DESKRIPSI DATA…………………………………………………………………... 10 
B. INTERPRETASI DATA………………………………………………………………. 11 
C. UJI HIPOTESA………………………………………………………………………. 12 
D. PEMBAHASAN……………………………………………………………………… 12 
BAB V PENUTUP 13 
A. KESIMPULAN……………………………………………………………………….. 13 
B. SARAN ……………………………………………………………………………… 13 
LAMPIRAN 
DAFTAR PUSTAKA
4| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
BAB I PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG MASALAH 
Dewasa ini kurikulum kita mengalami perubahan yang cukup signifikan selama hampir satu dekade terakhir, yaitu dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) menjadi Kurikulum 2013, bagi kami Angkatan terakhir di kurikulum KTSP 2006 kelas XII IPA Semester Ganjil dalam pembelajaran Biologi terdapat BAB Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Standar Kompetensi Melakukan Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan dengan Indikatornya Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan, Menyusun unit-unit penelitian Membuat tabel pengamatan, Menyusun rencana penelitian tertulis, oleh karena itu Penelitian ini sesuai dengan berdasarkan Standar Kompetensi Kurikulum KTSP 2006 sebagai tindak lanjutnya. 
Sudah selayaknya para peserta didik dalam melakukan suatu percobaan atau penelitian harus berdasarkan Kompetansi Dasar dan Indikator yang ada. 
Dasar penelitian ini adalah dewasa ini banyak limbah rumah tangga yang tidak diolah sebagaimana mestinya, seperti detergen sisa mencuci pakaian yang langsung dibuang ke sungai, tentu sungai tersebut adalah salah satu sumber pengairan yang menuju ke irigasi, jika hal ini terus terjadi dan polutan dari limbah tersebut terakumulasi tentu sangat berbahaya bagi tumbuhan (palawija) seperti tomat dan kita selaku konsumen, tentu dengan terkontaminasinya sumber pengairan akan menyebabkan dampak yang buruk. 
B. RUMUSAN MASALAH 
Apa Pengaruh Detergen Pada Pertumbuhan Tomat? 
Berapa besar pengaruh detergen pada Pertumbuhan Tomat? 
Apa Gejala yang timbul jika Tomat Terkontaminasi Detergen? 
C. TUJUAN PENELITIAN 
Menganalisi dampak larutan detergen pada pertumbuhan tomat. 
Mengidentifikasi seberapa besar pengaruh detergen pada pertumbuhan tomat pada konsentrasi larutan detergen tertentu. 
Menganalisi gejala kontaminasi detergen pada tomat. 
D. MANFAAT PENELITIAN 
Mengetahui gejala apa saja yang terjadi pada tumbuhan jika terkontaminasi detergen dengan kadar tententu. 
Dapat membandingkan tumbuhan mana yang terkontaminasi detergen. 
Mengetahui dampak detergen bagi tumbuhan.
5| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 
A. KAJIAN TEORI 
Tomat dan Faktor Pertumbuhan 
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. 
KLASIFIKASI 
Regnum : Plantae (Dunia Tumbuahan) 
Divisi : Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji) 
Subdivisi : Angiospermae (Berbiji Tertutup) 
Classis : Dicotyledoneae (Biji Berkeping Dua) 
Ordo : Solanales 
Family : Solanaceae 
Genus : Solanum 
Species : Lycopersicon lycopersicum 
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu, kelembapan dan ketinggian tempat. Apabila lingkungan kurang mendukung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat ini maka akan mempengaruhi produktivitas tanaman tomat ini. Ketiga faktor diatas, mengatur sejumlah proses pertumbuhan. 
1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan 
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti. 
2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara 
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat. 
3. Faktor Cahaya Matahari 
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan. Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan. Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979). Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh
6| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi (Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995). Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhannya di waktu muda (tingkat anakan) berkisa 
antara 50 – 85 % dari cahaya total. 
4. Faktor Hormon 
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang. 
Tanaman tomat dapat tumbuh didataran rendah dengan ketinggian 200-500 meter diatas permukaan laut (dpl), tetapi biasanya tumbuh lebih baik didataran tinggi dengan ketinggian >900 meter diatas permukaan laut (dpl). Para ahli botani mengatakan bahwa titik kritis pada pembentukan buah tomat adalah suhu malam hari. Sebaliknya kelembapan udara yang tinggi akan menyebabkan tanaman tomat banyak diserang penyakit busuk daun. 
Detergen 
Detergen adalah berbagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen memiliki keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. 
B. KJIAN DAN HASIL PENELITIAN 
Untuk melihat pertumbuhan tanaman ini mulai dari awal pembentukan kecambah hingga tanaman tomat ini tumbuh maka melakukan perbanyakan generatif yaitu dengan menggunakan biji. Pertumbuhan tanaman tomat ini dimulai sejak biji disemaikan didalam tanah. Berikut adalah hasil pengamatan minggu pertama dari peneliti lain mulai dari penyemaian biji tomat. 
Pertumbuhan Mingggu Pertama : 
Pertumbuahn pada mingggu pertama sudah menunjukan banyak perkembangan. Mulai dari tumbuhmya batang, daun dan akar yang masih kecil. Tinggi tanaman pada minggu pertama sekitar 4 cm. 
Pertumbuhan akan berlangsung normal atau cepat jika faktor pendukung seperti cahaya yang cukup terpenuhi dan tidak adanya faktor penghambat seperti limbah detergen, maka jika demikian tanaman tersebut akan terkontaminasi dan akan mempengaruhi kandungan gizinya, berikut adalah kandungan gizi tomat masak yang bisa dikatakan normal.
7| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
KANDUNGAN GIZI TOMAT MASAK PER 100 GRAM NO KOMPONEN JUMLAH (mg) 1 Vitamin A (SI) 1500 
2 
Vitamin B1 
0,06 3 Vitamin C 40 
4 
Karbohidrat 
4,2 5 Lemak 0,3 
6 
Protein 
1 7 Kalsium 5 
8 
Fosfor 
2,7 9 Besi 0,5 
Penelitian lainnya mengenai pengaruh detergen terhadap pertumbuhan tanaman palawija lainnya telah dibuktikan dibuktikan pada percobaan terhadap kangkung,. Berikut riset terhadap kangkung Limbah laundry yang mengandung bahan utama deterjen Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) merupakan sumber pencemar potensial yang menimbulkan dampak penting bagi lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan tanaman kangkung (Ipomoea aquatica) yang disiram dengan larutan deterjen berbagai konsentrasi pada awal penelitian. Perhambatan pertumbuhan seiring dengan semakin tingginya konsentrasi deterjen yang diberikan. 
C. RUMUSAN HIPOTESA 
Hipotesa Alternatif (HA) : Detergen berpengaruh (Variabel Bebas) terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicon L.) 
BAB III METODE PENELITIAN 
A. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL 
Variabel Bebas : Larutan Detergen dengan Konsentrasi 50gr/L 
(P12 tetes; P2 4 tetes; P3 6 tetes) 
Variabel Terikat : Pertumbuhan Tanaman Tomat 
(Lycopersicon lycopersicum) 
Variabel Kontrol : Penyiraman sekali dalam sehari, Cahaya Maatahari, 
Suhu/Temperatur, Kelembapan 
B. RANCANGAN PENELITIAN 
Persiapan instrumen 
Pemilihan Bibit (Sleksi I) 
Persiapan media tanam I (Pot (Semai)) 
Pemilihan Benih tanam (Sleksi II) 
Persiapan media tanam II (Polybag) 
Penanaman benih di media tanam (polybag) 
Pemberian perlakuan pada kelompok perlakuan 
Pengamatan selama sepekan (tujuh hari)
8| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
C. SASARAN PENELITIAN (POPULASI ATAU SAMPLE) 
Kelompok Perlakuan Kontrol (P0) tiga tanaman Tomat tanpa larutan detergen. 
Kelompok Perlakuan Bebas (P1) tiga tanaman Tomat dengan 2 (dua) tetes larutan detergen 50gr/L 
Kelompok Perlakuan Bebas (P2) tiga tanaman Tomat dengan 4 (emapt) tetes larutan detergen 50gr/L 
Kelompok Perlakuan Bebas (P3) tiga tanaman Tomat dengan 6 (enam) tetes larutan detergen 50gr/L 
Total pupulasi atau sample yang diuji sebanyak dua belas (Duabelas) tanaman Tomat. 
D. INSTRUMEN (ALAT DAN BAHAN) 
• Pot • Polybag (12x10) • detergen 50 gram 
• alat tulis • biji tomat • mistar/penggaris 
• Pipet Tetes • Tabung Reaksi • telepon seluler 
• Tanah • sendok • Pisau • Air 
E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN 
1) Persiapan Bibit Generatif 
 Pertama, pilih tomat yang akan ditanam. Hindari menggunakan tomat hibrida sebab buah dan bijinya sudah banyak mengandung bahan kimia. Pertama, pilih tomat yang akan ditanam. Hindari menggunakan tomat hibrida sebab buah dan bijinya sudah banyak mengandung bahan kimia. 
 Setelah itu, belah tomat menjadi dua bagian. Ambil bijinya dengan sendok dan letakkan ke dalam mangkuk bersih. Tidak perlu repot mengambil satu per satu biji tersebut. 
 Biarkan biji tomat di dalam mangkuk selama 2-3 hari. Hal ini dilakukan sebagai proses fermentasi. Tujuannya untuk mencegah penyakit yang bisa menyerang tanaman saat tumbuh lagi. Setelah selesai, cuci bersih biji dengan air segar. Perhatikan dengan baik, benih buruk akan terapung saat dicuci jadi segera buang mereka. lalu, keringkan benih tersebut. 
 simpan biji yang kering di dalam plastik dan menaruhnya di tempat sejuk. 
2) Persiapan Media Tanam I dan Perkecambahan. 
Sediakan media khusus untuk perkecambahan dengan media tanah dan areal yang cukup luas, misalnya dalam sebuah pot besar. 
Pilih tanah yang banyak mengandung unsur hara, biasanya di indikasikan dengan cacing tanah. 
Siram tanah untuk menjaga kelembapan, intinya jangan sampai mengering. 
3) Penyemaian Bibit 
 Tebar biji dalam pot usahakan tiga kali jumlah populasi yang akan di amati termasuk kelompok kontrol, antisipasi jika ada benih yang gagal tumbuh, jangan terlalu dalam mengubur biji agar mempermudah pertumbuhan kotiledon, karena tomat termasuk tanaman tipe perkecambahan Epigeal.
9| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
 Siram media semai dengan teratur supaya kelembapan tetap terjaga dan hindari terkena sinar matahari langsung. 
 Biji akan berkecambah pada hari ke 4-7 setelah penyemaian, terus amati perkembangannya. 
4) Persiapan Media Tanam II 
 Setelah biji berkecambah, segera siapkan media tanam selanjutnya dengan tanah yang sama (seperti media semai) supaya sama perlakuannya. 
 Gunakan polybag dengan ukuran ( 12 cm x 10cm ) sesuaikan dengan jumlah sampel populasi yang di teliti. 
 Tetap siram media tanam walau belum ditanami benih tomat, agar kelembapan tetap terjaga. 
5) Pemindahan Benih Dari Media Semai Ke Media Tanam 
 Setelah media tanam siap dan benih telah tumbuh maka segera pindahkan bibit dari media semai ke media tanam. 
 Hati-hati dalam memindahkan, karena batang tomat masih muda jadi sangat rentan patah. 
 Slektif dalam pemilihan benih, karena akan cukup berpengaruh pada proses pengamatan nanti. 
6) Klasifikasi Kelompok Perlakuan Dan Kontrol 
 Kelompokan populasi sample dengan memberi label untuk kelompok kontrol dan Perlakuan (sesuaikan dengan berapa Variabel bebas). 
 Buat pengulangan pada tiap variable antisipasi kematian pada populasi sample. 
7) Perlakuan Variable Bebas 
 Larutkan 50 gr detergen pada 1L air, aduk hingga larut. 
 Isi tabung reaksi dengan larutan detergen secukupnya. Setelah itu, 
 Siapakn pipet tetes. 
 Sebelumnya kelompokan populasi sample dalam empat kelompok, kelompok control (tanpa perlakuan) dan kelompok perlakuan, kelompok perlakuan dikelompokan lagi menjadi tiga, yaitu Kelompok Perlakuan I (P1), Kelompok Perlakuan II (P2) dan Kelompok Perlakuan III (P3) masing-masing tiga pengulangan. 
 Setelah itu, tetesi kelompok perlakuan berikut pengulangannya dengan larutan detergen, (P1) 2 tetes; (P2) 4 tetes; dan (P3) 6 tetes. 
8) Perlakuan Variabel Kontrol 
 Tempatkan populasi sample pada tempat yang cukup cahaya, hindarkan terkena sinar matahari langsung. 
 Berikan perlakuan yang sama mulai dari cahaya, penyiraman, temeratur dan lokasi pengamatan. 
 Siram dengan teratur di sore atau pagi hari untuk menjaga kelembapan dengan air bersih
10| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
9) Perlakuan Variabel Terikat 
 Pengukuran pertama dilakukan setelah semua sampel populasi di kelompokan sesuai dengan kelompok perlakuan. 
 Catat data dan masukan dalam table pengamatan sementara. 
 Terus lakukan hingga batas waktu penelitian selama tujuh hari berutut-turut. 
F. RENCANA ANALISIS DATA 
Data pengamatan pertumbuhan tomat dinyatakan dengan table pengamatan mengunakan satuan penjang cm (Centimeter) untuk mempermudah perhitungan angka pertumbuhan. Data dianalisis berdasarkan populasi sampel yang diuji 
Kelompok Sampel Populasi yang di amati Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Rata-rata Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 
Individu I 
Individu II 
Individu III 
Jumlah 
Rata-Rata 
G. JADWAL PENELITIAN 
Jadwal penelitian dilakukan selama satu minggu (Tujuh Hari) terhitung setelah penempatan sampel pupolasi pada media tanam atau pengamatan. Tercatat dari hari Minggu 6 September 2014 hingga Minggu 14 September 2014. 
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 
A. DESKRIPSI DATA 
Kelompok Kontrol P0 (Tanpa Air Detergen) Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 
P0 I 
2 
2,2 
2,4 
2,8 
2,9 
3 
3,5 
18.8 
2.7 
P0 II 
2,5 
2,5 
2,9 
3 
3,1 
3,5 
3,7 
21.2 
3.0 
P0 III 
1,9 
2 
2,1 
2,5 
2,6 
2,7 
3 
16.8 
2.4 Jumlah 
6,4 
6.7 
7.4 
8.3 
8.6 
9.2 
10.2 Rata-Rata 
2.1 
2.2 
2.4 
2.7 
2.8 
3.1 
3.4
11| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
Kelompok Perlakuan I P1 (Larutan Detergen 2 Tetes Pipet (50 gr/L)) Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 
P1 I 
1 
1 
- 
- 
- 
- 
- 
2.0 
0.3 
P1 II 
2,6 
2,8 
3 
3,4 
3,5 
3,6 
4 
22.9 
3.3 
P1 III 
2,2 
2,3 
2,4 
2,5 
2,5 
- 
- 
11.9 
1.7 Jumlah 
5,8 
6.1 
5.4 
5.9 
6 
3.6 
4 Rata-Rata 
1,9 
2.0 
1.8 
2 
2 
1.2 
1.3 
Kelompok Perlakuan II P2 (Larutan Detergen 4 Tetes Pipet (50 gr/L)) Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 
P2 I 
2,8 
2,8 
2,9 
- 
- 
- 
- 
8.5 
1.2 
P2 II 
2,5 
3 
3 
3,2 
3,2 
3,2 
3,4 
21.5 
3.1 
P2 III 
1,3 
1,7 
- 
- 
- 
- 
- 
3 
0.4 Jumlah 
6.6 
7.5 
5.9 
3.2 
3.2 
3.2 
3.4 Rata-Rata 
2.2 
2.5 
2 
1.1 
1.1 
1.1 
1.1 
Kelompok Perlakuan III P3 (Larutan Detergen 6 Tetes (50 gr/L)) Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 
P3 I 
3,6 
3,8 
4 
- 
- 
- 
- 
11.4 
1.6 
P3 II 
1,7 
1,9 
2 
2,2 
2,2 
2,3 
2,5 
14.8 
2.1 
P3 III 
2,5 
2,6 
2,7 
2,9 
3 
3 
3,2 
19.9 
2.8 Jumlah 
7.8 
8.3 
8.7 
3.1 
5.2 
5.2 
5.7 Rata-Rata 
2.6 
2.8 
2.9 
1.0 
1.7 
1.7 
1.9 
B. INTERPRETASI DATA 
1. Populasi Sampel I (Kelompok Kontrol, P0) 
Tiap individu sampel terus mengalami pertumbuhan mulai dari hari pertama penanaman, pertumbuhan tersebut merata dari individu I hingga individu III, pertumbuhannya bervariasi antara 0.1-0.5 cm/hari. Pertumbuhsn paling tinggi terjadi pada Individu sampel II dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 3 cm, sedangkan pertumbuhan paling rendah terjadi pada individu sampel III dengan rata-rata pertumbuhan hanya 2.4 cm per minggu. 
2. Populasi Sampel II (Kelpmpok Perlakuan I, P1) 
Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan I dengan konsentrasi 2 tetes pipet (50gr/L) mengalami perhambatan hingga kematian tanaman pada individu sampel I pada hari ke-3 dan individu sampel III pada hari ke-6, pertumbuhan paling tinggi terjadi pada individu sampel II mencapai 3.3 cm per minggu dan yang paling rendah adalah individu sampel I dengan rata-rata 0.3 cm per minggu, karena mengalami kematian.
12| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
3. Populasi Sampel III (Kelompok Perlakuan II, P2) 
Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan II dengan konsentrasi detergen 4 tetes pipet (50gr/L), tidak jauh berbeda dengan kelompok perlakuan I mengalami kematian dua individu sampel juga, yang pertama individu sampel III pada hari ke-2 dan individu sampel I pada hari ke 4. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada individu sampel II dengan pertumbuhan tinggi rata-rata per minggu mencapai 3.1 cm sedangkan pertumbuhan paling rendah adalah individu sampel III dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 0.4 cm. 
4. Populasi Sampel IV (Kelompok Perlakuan III, P3) 
Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan III dengan konsentrasi detergen 6 tetes pipet (50gr/L) mengalami perhambatan yang sangat tinggi dari kedua kelompok lainnya yang dikenai perlakuan, kematian individu terjadi pada hari ke-4 terhadap individu sampel I, pertumbuhan paling tinggi terjadi pada individu sampel III dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 2.8 cm sedangakan pertumbuhan paling rendah terjadi pada individu sampel I dengan pertumbuhan rata-rata per minggu mencapai 1.6 cm. 
C. UJI HIPOTESA 
Rumusan Hipotesa : Hipotesa Alternatif (HA) : Detergen berpengaruh (Variabel Bebas) terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicon L.) 
Setelah melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut, Hipotesa Alternatif (HA) mampu menguji hipotesa HA yang telah terbukti bahwa konsentrasi detergen sebagai variabel bebas dapat berpengaruh negative terhadap pertumbuhan tomat, yaitu menghambat pertumbuhan tomat. 
D. PEMBAHASAN 
Dari keempat populasi sampel dan tiga kelompok perlakuan terdapat hal yang sama terutama pada kelompok perlakuan, yaitu perhambatan pertumbuhan tomat hingga kematian pada individu sampel, hal itu disebabkan karena pengaruh konsentrasi detergen yang di berikan pada tiap kelompok sampel, meski konsentrasinya berbeda namun tetap ada pengaruh negatif pada pertumbuhan tomat, karena walau bagaimana pun detergen adalah limbah yang termasuk polutan yang dapat mencemari lingkungan jika terakumulasi dalam kadar tertentu. 
Coba bandingkan dengan populasi sampel yang tidak diberi perlakuan, pertumbuhannya cenderung stabil terus mengalami pertumbuhan setiap harinya, kandungan bahan kimia (pencemar) dalam detergen memengaruhi pertumbuhan tomat, selain faktor internal dan eksternalnya. Disini air adalah zat yang sangat diperlukan oleh tanaman untuk kebutuhannya, namun jika air tersebut terkontaminasi oleh detergen dan mengakibatkan terganggunya proses pertumbuhan tanaman. Karena air memiliki beberapa fungsi yang sangat vital
13| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman diantaranya untuk fotosintesis, mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan, sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah, dan berperan dalam proses metabolisme sel. Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. 
Oleh karena itu pengelolaan limbah haruslah baik dan benar sesuai standar prosedur yang ada sesuai jenis limbahnya, dengan kata lain ketika kita membuah limbah detergen langsung ke sungai yang menjadi sumber pengairan lading perkebunan sama saja artinya kita menginvestasikan bibit penyakit pada tanaman atau sayur yang mengakibatkan kematian pada tanaman tersebut karena proses perhambatan pertumbuhan dan perkembangan yang seharusnya menjadi sumber nutrisi bagi kita, justru karena tangan kita sendiri kita menghilangkan fungsi dari nilai vitalnya. Dalam percobaan ini kami menggunakan konsentrasi detergen 50gr/L, konsentrasinya sangat pekat demikian kami pertimbangkan, karena dalam kehidupan sehari-hari 50 gr detergen adalah kadar yang umum untuk mencuci pakaian dengan jumlah sedang hingga banyak per hari, kami sengaja memekatkan larutannya dengan hanya satu liter air sebagai pembanding akumulasi detergen di lingkungan. 
Larutan detergen akan masuk kedalam tomat melalui transfor pasif denga cara difusi, konsentrasi detergen yang pekat (hipertonis) akan mendorong molekul detergen dalam larutan air masuk kedalam sel yang cairannya (hipotonis) dibandingan cairan ekstraseluler detergen itu sendiri, hingga terjadi kesetimbangan (isotonis). Hal ini lah yang menyebabkan perhambatan dan kematian tomat karena pengaruh detergen. 
BAB V PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Setelah melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut dapat disimpulkan bahwa : 
 Kadar atau konsentrasi detergen tertentu berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan tomat. 
 Tanaman tomat yang terkontaminasi detergen dengan kadar tertentu bukan hanya pertumbuhannya terhambat tetapi mengakibatkan kematian tanaman juga. 
Mineral
14| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
B. SARAN 
Laporan Penelitian ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca kepada kami tim penyusun untuk melalukan revisi apabila terjadi kekeliruan dalam hal yang berkaitan dengan laporan ini.
15| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
DAFTAR PUSTAKA 
LINK 
http://www.merdeka.com 
http://nazarudinlatif.blogspot.com/2012/06/perikehidupan-tomat-lycopersicon.html 
http://www.slideshare.com 
LAINNYA 
Bernadius dan Wiryanta Wahyu. 2008. Bertanam Tomat. Jakarta: PT Agro Megia Pustaka 
Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 3. Jakarta: Erlangga 
Aryulina, Diah. dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga 
Aryulina, Diah. dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga 
GAMBAR 
Cover : Campbell, N.A., A. Urry, Lisa. J.B Rece. dkk. 2011. Biology Seventh Editions. Lectures by : Erlin Barley 
Isi : Campbell, N.A., A. Urry, Lisa. J.B Rece. dkk. 2011. Biology Seventh Editions. Lectures by : Erlin Barley
16| P a g e 
SMA NEGERI 1 JONGGOL 
LAMPIRAN

Contenu connexe

Tendances

Contoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPAContoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPANurulFitriSap
 
metode ilmiah tanaman cabai
metode ilmiah tanaman cabaimetode ilmiah tanaman cabai
metode ilmiah tanaman cabaidanar arya
 
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNPRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNMira Sandrana
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatYosep Setiawan
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatNingrum Handayani
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Fitroh NH
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumputrisagut
 
Pengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijau
Pengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijauPengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijau
Pengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijauannisaulia
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...Afina Luthfi Azmi
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaAngga Oktyashari
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung AGROTEKNOLOGI
 
Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)Naning I. F
 
Laporan Ilmiah Biologi
Laporan Ilmiah BiologiLaporan Ilmiah Biologi
Laporan Ilmiah BiologiRevorma Pandu
 
Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Farah Bestari
 
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...Muhammad Rusdil Fikri
 

Tendances (20)

Tomat
TomatTomat
Tomat
 
Tanaman tomat
Tanaman tomatTanaman tomat
Tanaman tomat
 
Contoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPAContoh makalah ilmiah IPA
Contoh makalah ilmiah IPA
 
metode ilmiah tanaman cabai
metode ilmiah tanaman cabaimetode ilmiah tanaman cabai
metode ilmiah tanaman cabai
 
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNPRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Teknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomatTeknik budidaya tanaman tomat
Teknik budidaya tanaman tomat
 
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
Karya ilmiah biologi "pertumbuhan kacang hijau"
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Pengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijau
Pengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijauPengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijau
Pengaruh kelembapan terhadap perkecambahan kacang hijau
 
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
LAPORAN HASIL PENELITIAN MENGAMATI MACAM PERKECAMBAHAN EPIGEAL DAN HIPOGEAL P...
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung Laporan produksi tanaman jagung
Laporan produksi tanaman jagung
 
Perkecambahan adalah
Perkecambahan adalahPerkecambahan adalah
Perkecambahan adalah
 
Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)Proposal Group project (kacang merah)
Proposal Group project (kacang merah)
 
Proposal mentimun
Proposal mentimunProposal mentimun
Proposal mentimun
 
Laporan Ilmiah Biologi
Laporan Ilmiah BiologiLaporan Ilmiah Biologi
Laporan Ilmiah Biologi
 
Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat Prakarya – budidaya tomat
Prakarya – budidaya tomat
 
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT MERAH (Capsicum annum L.) PADA SISTEM HIDRO...
 

En vedette

Pertemuan 4 - Color Image Processing - Citra Digital
Pertemuan 4 - Color Image Processing - Citra DigitalPertemuan 4 - Color Image Processing - Citra Digital
Pertemuan 4 - Color Image Processing - Citra Digitalahmad haidaroh
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatUniversity of Lampung
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatdhabitha
 
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Haliza Arumdanya
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruMarliena An
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifMuhammad Alfiansyah Alfi
 

En vedette (9)

Sabun
SabunSabun
Sabun
 
Pertemuan 4 - Color Image Processing - Citra Digital
Pertemuan 4 - Color Image Processing - Citra DigitalPertemuan 4 - Color Image Processing - Citra Digital
Pertemuan 4 - Color Image Processing - Citra Digital
 
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomatGejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
Gejala defisiensi unsur hara pada tanaman tomat
 
Morfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomatMorfologi dan anatomi tomat
Morfologi dan anatomi tomat
 
praktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhanpraktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhan
 
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
Laporan Hasil Penelitian Biologi: Pengaruh jenis media air pada pertumbuhan d...
 
Contoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baruContoh artikel hasil penelitian baru
Contoh artikel hasil penelitian baru
 
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatifContoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
Contoh analisis dan interpretasi data pada penelitian kualitatif
 
Laporan pkl yuk piks 2
Laporan pkl yuk piks 2Laporan pkl yuk piks 2
Laporan pkl yuk piks 2
 

Similaire à DetergenTomat

PROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITANPROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITANKylaCallista
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Inten Aja Deh
 
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullAriefiandra Ariefiandra
 
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT Siti Jum'atun
 
Laporan biologi perkecambahan kacang hijau dengan faktor cahaya
Laporan biologi perkecambahan kacang hijau dengan faktor cahayaLaporan biologi perkecambahan kacang hijau dengan faktor cahaya
Laporan biologi perkecambahan kacang hijau dengan faktor cahayaChristianTarigan3
 
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...Alif Dzaki
 
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahDiah Dwi Ammarwati
 
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambahPengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambahFiyah Sulaiman
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Fitroh NH
 
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdfRPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdfLIDYANATALIAPASORONG
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauAngga Oktyashari
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijaurendrafauzi
 

Similaire à DetergenTomat (20)

PROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITANPROPOSAL PENELITAN
PROPOSAL PENELITAN
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan pratikum 3 (2)
 
Proposal kedelai
Proposal kedelaiProposal kedelai
Proposal kedelai
 
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar fullLaporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
Laporan pengamatan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau + gambar full
 
Laporan penelitian
Laporan penelitianLaporan penelitian
Laporan penelitian
 
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
KARYA ILMIAH PEMBUSUKAN TOMAT
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Laporan biologi perkecambahan kacang hijau dengan faktor cahaya
Laporan biologi perkecambahan kacang hijau dengan faktor cahayaLaporan biologi perkecambahan kacang hijau dengan faktor cahaya
Laporan biologi perkecambahan kacang hijau dengan faktor cahaya
 
Proposal kedelai
Proposal kedelaiProposal kedelai
Proposal kedelai
 
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
Kel. 2 pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbu...
 
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan KecambahPengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
Pengaruh Sinar Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah
 
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambahPengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
Pengaruh intensitas cahaya dan air terhadap pertumbuhan kecambah
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
Proposal praktikum biologi "Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Ke...
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdfRPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
RPP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN SMP.pdf
 
Kir biologi terbaru
Kir biologi terbaruKir biologi terbaru
Kir biologi terbaru
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang Hijau
 
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijauLaporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
Laporan Praktikum Biologi : Pertumbuhan kacang hijau
 

Plus de Komarudin Muhamad Zaelani

Pengaruh LINE LEt's Getrich pada Fokus Belajar
Pengaruh LINE LEt's Getrich pada Fokus BelajarPengaruh LINE LEt's Getrich pada Fokus Belajar
Pengaruh LINE LEt's Getrich pada Fokus BelajarKomarudin Muhamad Zaelani
 
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara TradisionalPemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara TradisionalKomarudin Muhamad Zaelani
 
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak HidrolikAplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak HidrolikKomarudin Muhamad Zaelani
 
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirEkodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirKomarudin Muhamad Zaelani
 

Plus de Komarudin Muhamad Zaelani (20)

Penggunaan Minyak Bumi dan Dampaknya
Penggunaan Minyak Bumi dan DampaknyaPenggunaan Minyak Bumi dan Dampaknya
Penggunaan Minyak Bumi dan Dampaknya
 
Pengaruh LINE LEt's Getrich pada Fokus Belajar
Pengaruh LINE LEt's Getrich pada Fokus BelajarPengaruh LINE LEt's Getrich pada Fokus Belajar
Pengaruh LINE LEt's Getrich pada Fokus Belajar
 
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara TradisionalPemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
Pemanfaatan Gelombang Cahaya Secara Tradisional
 
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
Laporan Praktikum Kimia (Asam-Basa)
 
Kerajaan Kediri
Kerajaan KediriKerajaan Kediri
Kerajaan Kediri
 
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak HidrolikAplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
Aplikasi Fluida Statis : Prototipe Dongkrak Hidrolik
 
English Grammar
English GrammarEnglish Grammar
English Grammar
 
Karya Tulis Bahasa Indonesia
Karya Tulis Bahasa IndonesiaKarya Tulis Bahasa Indonesia
Karya Tulis Bahasa Indonesia
 
Kloning Nukleus
Kloning NukleusKloning Nukleus
Kloning Nukleus
 
Mekanisme Evolusi
Mekanisme EvolusiMekanisme Evolusi
Mekanisme Evolusi
 
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas XMODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
MODUL PRAKTIK BIOLOGI Kelas X
 
Institut Teknologi Bandung
Institut  Teknologi BandungInstitut  Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung
 
Ekodainase
EkodainaseEkodainase
Ekodainase
 
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan BanjirEkodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
Ekodrainase Teknologi Terpadu Pengelolaan Banjir
 
Laporoan Praktikum Fotosintesis
Laporoan Praktikum FotosintesisLaporoan Praktikum Fotosintesis
Laporoan Praktikum Fotosintesis
 
Glikolisis
GlikolisisGlikolisis
Glikolisis
 
Dekarboksilasi Oksidatif dan Siklus Krebs
Dekarboksilasi Oksidatif dan Siklus KrebsDekarboksilasi Oksidatif dan Siklus Krebs
Dekarboksilasi Oksidatif dan Siklus Krebs
 
Laporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum ElektrolisisLaporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum Elektrolisis
 
Proposal Penyuluhan
Proposal PenyuluhanProposal Penyuluhan
Proposal Penyuluhan
 
Laporan Matematika
Laporan MatematikaLaporan Matematika
Laporan Matematika
 

Dernier

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikajoey552517
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfMarisaRintania
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxfais1231
 
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxfais1231
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steriljoey552517
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxIPutuSuwitra1
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 

Dernier (13)

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
 
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 

DetergenTomat

  • 1. LAPORAN PENELITIAN PENGARUH AIR DETERGEN TERHADAP PERTUMBUHAN TOMAT SMA NEGERI 1 JONGGOL Jalan Sukasirna Nomor 36 Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor (16830) http://www.sman1jonggol.sch.id
  • 2. 1| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL TIM PENYUSUN : KELOMPOK IV  Aprila Permata Affandi  Aulia Fatimah  Dea Damayanti Sutardi  Debi Halim  Herdiant Yoga Utama  Komarudin M Zaelani  Rahmat Yudi  Septian Bagas Sulistio  Urip Galih Prayoga KELAS : XII IPA 5 PEMBIMBING : Deddy Junaedi. S.Pd, M.M
  • 3. 2| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan yang Maha Esa yang telah membirkan ridhanya kepada kami sehingga kami mampu melakukan observasi dan merampungkan Laporan Penelitian dengan baik dan benar, tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Guru Biologi Pembimbing kami Bapak Deddy Junaedi, S.Pd M.M yang telah membimbing dan memberikan pengarahan kepada kelompok VI khususnya, tak lupa rekan-rekan kelas XII IPA 5 SMA Negeri 1 Jonggol kami ucapkan terimakasih atas dukungannya terutama kerjasama dan kekompakan kelompok IV dalam melaksanakan percobaan ini, berkat ketekunan dan disiplin kita mampu melakukan seuatu percobaan dari membuat proposal penelitian hingga kini laporan hasil penelitian. Semua kegiatan ini dimaksudkan untuk peningkatan mutu peserta didik dengan melakukan suatu percobaan melalui metode ilmiah yang sistematis, mengarahkan para saintis untuk berpikir kritis dan rasional dan membuktikan suatu masalah dengan empiris, sudah selayaknya dari bangku Sekolah Menengah kita memahami tentang konsep metode ilmiah, karena ini merupakan suatu karya tulis (Makalah) pada tingkat SMA, selanjutnya jenjang berikutnya S1 Skripsi, S2 Tesis dan S3 disertasi, diharapkan mampu memberikan gambaran dasar. Terimakasih. Jonggol, September 2014 Tim Penyusun, Kelompok IV
  • 4. 3| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 1 DAFTAR ISI 2 BAB I PENDAHULUAN 4 A. LATAR BELAKANG MASALAH…………………………………………………… 4 B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………….. 4 C. TUJUAN PENELITIAN……………………………………………………………… 4 D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………………………………… 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 A. KAJIAN TEORI ……………….............................................................................. 5 B. KAJIAN DAN HASIL PENELITIAN…………………………………………………. 6 C. RUMUSAN HIPOTESA……………………………………………………………… 7 BAB III METODE PENELITIAN 7 A. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL……………………………… 7 B. RANCANGAN PENELITIAN………………………………………………………… 7 C. SASARAN PENELITIAN…………………………………………………………….. 8 D. INSTRUMEN………………………………………………………………………… 8 E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN………………………………………… 8 F. RENCANA ANALISI DATA………………………………………………………… 10 G. JADWAL PENELITIAN……………………………………………………………… 10 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN 10 A. DESKRIPSI DATA…………………………………………………………………... 10 B. INTERPRETASI DATA………………………………………………………………. 11 C. UJI HIPOTESA………………………………………………………………………. 12 D. PEMBAHASAN……………………………………………………………………… 12 BAB V PENUTUP 13 A. KESIMPULAN……………………………………………………………………….. 13 B. SARAN ……………………………………………………………………………… 13 LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
  • 5. 4| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini kurikulum kita mengalami perubahan yang cukup signifikan selama hampir satu dekade terakhir, yaitu dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 (KTSP) menjadi Kurikulum 2013, bagi kami Angkatan terakhir di kurikulum KTSP 2006 kelas XII IPA Semester Ganjil dalam pembelajaran Biologi terdapat BAB Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dengan Standar Kompetensi Melakukan Percobaan Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan dengan Indikatornya Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan, Menyusun unit-unit penelitian Membuat tabel pengamatan, Menyusun rencana penelitian tertulis, oleh karena itu Penelitian ini sesuai dengan berdasarkan Standar Kompetensi Kurikulum KTSP 2006 sebagai tindak lanjutnya. Sudah selayaknya para peserta didik dalam melakukan suatu percobaan atau penelitian harus berdasarkan Kompetansi Dasar dan Indikator yang ada. Dasar penelitian ini adalah dewasa ini banyak limbah rumah tangga yang tidak diolah sebagaimana mestinya, seperti detergen sisa mencuci pakaian yang langsung dibuang ke sungai, tentu sungai tersebut adalah salah satu sumber pengairan yang menuju ke irigasi, jika hal ini terus terjadi dan polutan dari limbah tersebut terakumulasi tentu sangat berbahaya bagi tumbuhan (palawija) seperti tomat dan kita selaku konsumen, tentu dengan terkontaminasinya sumber pengairan akan menyebabkan dampak yang buruk. B. RUMUSAN MASALAH Apa Pengaruh Detergen Pada Pertumbuhan Tomat? Berapa besar pengaruh detergen pada Pertumbuhan Tomat? Apa Gejala yang timbul jika Tomat Terkontaminasi Detergen? C. TUJUAN PENELITIAN Menganalisi dampak larutan detergen pada pertumbuhan tomat. Mengidentifikasi seberapa besar pengaruh detergen pada pertumbuhan tomat pada konsentrasi larutan detergen tertentu. Menganalisi gejala kontaminasi detergen pada tomat. D. MANFAAT PENELITIAN Mengetahui gejala apa saja yang terjadi pada tumbuhan jika terkontaminasi detergen dengan kadar tententu. Dapat membandingkan tumbuhan mana yang terkontaminasi detergen. Mengetahui dampak detergen bagi tumbuhan.
  • 6. 5| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI Tomat dan Faktor Pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang. KLASIFIKASI Regnum : Plantae (Dunia Tumbuahan) Divisi : Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji) Subdivisi : Angiospermae (Berbiji Tertutup) Classis : Dicotyledoneae (Biji Berkeping Dua) Ordo : Solanales Family : Solanaceae Genus : Solanum Species : Lycopersicon lycopersicum Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu, kelembapan dan ketinggian tempat. Apabila lingkungan kurang mendukung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat ini maka akan mempengaruhi produktivitas tanaman tomat ini. Ketiga faktor diatas, mengatur sejumlah proses pertumbuhan. 1. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti. 2. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat. 3. Faktor Cahaya Matahari Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan. Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan. Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979). Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh
  • 7. 6| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi (Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995). Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhannya di waktu muda (tingkat anakan) berkisa antara 50 – 85 % dari cahaya total. 4. Faktor Hormon Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang. Tanaman tomat dapat tumbuh didataran rendah dengan ketinggian 200-500 meter diatas permukaan laut (dpl), tetapi biasanya tumbuh lebih baik didataran tinggi dengan ketinggian >900 meter diatas permukaan laut (dpl). Para ahli botani mengatakan bahwa titik kritis pada pembentukan buah tomat adalah suhu malam hari. Sebaliknya kelembapan udara yang tinggi akan menyebabkan tanaman tomat banyak diserang penyakit busuk daun. Detergen Detergen adalah berbagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen memiliki keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. B. KJIAN DAN HASIL PENELITIAN Untuk melihat pertumbuhan tanaman ini mulai dari awal pembentukan kecambah hingga tanaman tomat ini tumbuh maka melakukan perbanyakan generatif yaitu dengan menggunakan biji. Pertumbuhan tanaman tomat ini dimulai sejak biji disemaikan didalam tanah. Berikut adalah hasil pengamatan minggu pertama dari peneliti lain mulai dari penyemaian biji tomat. Pertumbuhan Mingggu Pertama : Pertumbuahn pada mingggu pertama sudah menunjukan banyak perkembangan. Mulai dari tumbuhmya batang, daun dan akar yang masih kecil. Tinggi tanaman pada minggu pertama sekitar 4 cm. Pertumbuhan akan berlangsung normal atau cepat jika faktor pendukung seperti cahaya yang cukup terpenuhi dan tidak adanya faktor penghambat seperti limbah detergen, maka jika demikian tanaman tersebut akan terkontaminasi dan akan mempengaruhi kandungan gizinya, berikut adalah kandungan gizi tomat masak yang bisa dikatakan normal.
  • 8. 7| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL KANDUNGAN GIZI TOMAT MASAK PER 100 GRAM NO KOMPONEN JUMLAH (mg) 1 Vitamin A (SI) 1500 2 Vitamin B1 0,06 3 Vitamin C 40 4 Karbohidrat 4,2 5 Lemak 0,3 6 Protein 1 7 Kalsium 5 8 Fosfor 2,7 9 Besi 0,5 Penelitian lainnya mengenai pengaruh detergen terhadap pertumbuhan tanaman palawija lainnya telah dibuktikan dibuktikan pada percobaan terhadap kangkung,. Berikut riset terhadap kangkung Limbah laundry yang mengandung bahan utama deterjen Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) merupakan sumber pencemar potensial yang menimbulkan dampak penting bagi lingkungan. Hal ini ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan tanaman kangkung (Ipomoea aquatica) yang disiram dengan larutan deterjen berbagai konsentrasi pada awal penelitian. Perhambatan pertumbuhan seiring dengan semakin tingginya konsentrasi deterjen yang diberikan. C. RUMUSAN HIPOTESA Hipotesa Alternatif (HA) : Detergen berpengaruh (Variabel Bebas) terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicon L.) BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFINISI OPRASIONAL VARIABEL Variabel Bebas : Larutan Detergen dengan Konsentrasi 50gr/L (P12 tetes; P2 4 tetes; P3 6 tetes) Variabel Terikat : Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicon lycopersicum) Variabel Kontrol : Penyiraman sekali dalam sehari, Cahaya Maatahari, Suhu/Temperatur, Kelembapan B. RANCANGAN PENELITIAN Persiapan instrumen Pemilihan Bibit (Sleksi I) Persiapan media tanam I (Pot (Semai)) Pemilihan Benih tanam (Sleksi II) Persiapan media tanam II (Polybag) Penanaman benih di media tanam (polybag) Pemberian perlakuan pada kelompok perlakuan Pengamatan selama sepekan (tujuh hari)
  • 9. 8| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL C. SASARAN PENELITIAN (POPULASI ATAU SAMPLE) Kelompok Perlakuan Kontrol (P0) tiga tanaman Tomat tanpa larutan detergen. Kelompok Perlakuan Bebas (P1) tiga tanaman Tomat dengan 2 (dua) tetes larutan detergen 50gr/L Kelompok Perlakuan Bebas (P2) tiga tanaman Tomat dengan 4 (emapt) tetes larutan detergen 50gr/L Kelompok Perlakuan Bebas (P3) tiga tanaman Tomat dengan 6 (enam) tetes larutan detergen 50gr/L Total pupulasi atau sample yang diuji sebanyak dua belas (Duabelas) tanaman Tomat. D. INSTRUMEN (ALAT DAN BAHAN) • Pot • Polybag (12x10) • detergen 50 gram • alat tulis • biji tomat • mistar/penggaris • Pipet Tetes • Tabung Reaksi • telepon seluler • Tanah • sendok • Pisau • Air E. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN 1) Persiapan Bibit Generatif  Pertama, pilih tomat yang akan ditanam. Hindari menggunakan tomat hibrida sebab buah dan bijinya sudah banyak mengandung bahan kimia. Pertama, pilih tomat yang akan ditanam. Hindari menggunakan tomat hibrida sebab buah dan bijinya sudah banyak mengandung bahan kimia.  Setelah itu, belah tomat menjadi dua bagian. Ambil bijinya dengan sendok dan letakkan ke dalam mangkuk bersih. Tidak perlu repot mengambil satu per satu biji tersebut.  Biarkan biji tomat di dalam mangkuk selama 2-3 hari. Hal ini dilakukan sebagai proses fermentasi. Tujuannya untuk mencegah penyakit yang bisa menyerang tanaman saat tumbuh lagi. Setelah selesai, cuci bersih biji dengan air segar. Perhatikan dengan baik, benih buruk akan terapung saat dicuci jadi segera buang mereka. lalu, keringkan benih tersebut.  simpan biji yang kering di dalam plastik dan menaruhnya di tempat sejuk. 2) Persiapan Media Tanam I dan Perkecambahan. Sediakan media khusus untuk perkecambahan dengan media tanah dan areal yang cukup luas, misalnya dalam sebuah pot besar. Pilih tanah yang banyak mengandung unsur hara, biasanya di indikasikan dengan cacing tanah. Siram tanah untuk menjaga kelembapan, intinya jangan sampai mengering. 3) Penyemaian Bibit  Tebar biji dalam pot usahakan tiga kali jumlah populasi yang akan di amati termasuk kelompok kontrol, antisipasi jika ada benih yang gagal tumbuh, jangan terlalu dalam mengubur biji agar mempermudah pertumbuhan kotiledon, karena tomat termasuk tanaman tipe perkecambahan Epigeal.
  • 10. 9| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL  Siram media semai dengan teratur supaya kelembapan tetap terjaga dan hindari terkena sinar matahari langsung.  Biji akan berkecambah pada hari ke 4-7 setelah penyemaian, terus amati perkembangannya. 4) Persiapan Media Tanam II  Setelah biji berkecambah, segera siapkan media tanam selanjutnya dengan tanah yang sama (seperti media semai) supaya sama perlakuannya.  Gunakan polybag dengan ukuran ( 12 cm x 10cm ) sesuaikan dengan jumlah sampel populasi yang di teliti.  Tetap siram media tanam walau belum ditanami benih tomat, agar kelembapan tetap terjaga. 5) Pemindahan Benih Dari Media Semai Ke Media Tanam  Setelah media tanam siap dan benih telah tumbuh maka segera pindahkan bibit dari media semai ke media tanam.  Hati-hati dalam memindahkan, karena batang tomat masih muda jadi sangat rentan patah.  Slektif dalam pemilihan benih, karena akan cukup berpengaruh pada proses pengamatan nanti. 6) Klasifikasi Kelompok Perlakuan Dan Kontrol  Kelompokan populasi sample dengan memberi label untuk kelompok kontrol dan Perlakuan (sesuaikan dengan berapa Variabel bebas).  Buat pengulangan pada tiap variable antisipasi kematian pada populasi sample. 7) Perlakuan Variable Bebas  Larutkan 50 gr detergen pada 1L air, aduk hingga larut.  Isi tabung reaksi dengan larutan detergen secukupnya. Setelah itu,  Siapakn pipet tetes.  Sebelumnya kelompokan populasi sample dalam empat kelompok, kelompok control (tanpa perlakuan) dan kelompok perlakuan, kelompok perlakuan dikelompokan lagi menjadi tiga, yaitu Kelompok Perlakuan I (P1), Kelompok Perlakuan II (P2) dan Kelompok Perlakuan III (P3) masing-masing tiga pengulangan.  Setelah itu, tetesi kelompok perlakuan berikut pengulangannya dengan larutan detergen, (P1) 2 tetes; (P2) 4 tetes; dan (P3) 6 tetes. 8) Perlakuan Variabel Kontrol  Tempatkan populasi sample pada tempat yang cukup cahaya, hindarkan terkena sinar matahari langsung.  Berikan perlakuan yang sama mulai dari cahaya, penyiraman, temeratur dan lokasi pengamatan.  Siram dengan teratur di sore atau pagi hari untuk menjaga kelembapan dengan air bersih
  • 11. 10| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL 9) Perlakuan Variabel Terikat  Pengukuran pertama dilakukan setelah semua sampel populasi di kelompokan sesuai dengan kelompok perlakuan.  Catat data dan masukan dalam table pengamatan sementara.  Terus lakukan hingga batas waktu penelitian selama tujuh hari berutut-turut. F. RENCANA ANALISIS DATA Data pengamatan pertumbuhan tomat dinyatakan dengan table pengamatan mengunakan satuan penjang cm (Centimeter) untuk mempermudah perhitungan angka pertumbuhan. Data dianalisis berdasarkan populasi sampel yang diuji Kelompok Sampel Populasi yang di amati Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Rata-rata Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 Individu I Individu II Individu III Jumlah Rata-Rata G. JADWAL PENELITIAN Jadwal penelitian dilakukan selama satu minggu (Tujuh Hari) terhitung setelah penempatan sampel pupolasi pada media tanam atau pengamatan. Tercatat dari hari Minggu 6 September 2014 hingga Minggu 14 September 2014. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA Kelompok Kontrol P0 (Tanpa Air Detergen) Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 P0 I 2 2,2 2,4 2,8 2,9 3 3,5 18.8 2.7 P0 II 2,5 2,5 2,9 3 3,1 3,5 3,7 21.2 3.0 P0 III 1,9 2 2,1 2,5 2,6 2,7 3 16.8 2.4 Jumlah 6,4 6.7 7.4 8.3 8.6 9.2 10.2 Rata-Rata 2.1 2.2 2.4 2.7 2.8 3.1 3.4
  • 12. 11| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL Kelompok Perlakuan I P1 (Larutan Detergen 2 Tetes Pipet (50 gr/L)) Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 P1 I 1 1 - - - - - 2.0 0.3 P1 II 2,6 2,8 3 3,4 3,5 3,6 4 22.9 3.3 P1 III 2,2 2,3 2,4 2,5 2,5 - - 11.9 1.7 Jumlah 5,8 6.1 5.4 5.9 6 3.6 4 Rata-Rata 1,9 2.0 1.8 2 2 1.2 1.3 Kelompok Perlakuan II P2 (Larutan Detergen 4 Tetes Pipet (50 gr/L)) Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 P2 I 2,8 2,8 2,9 - - - - 8.5 1.2 P2 II 2,5 3 3 3,2 3,2 3,2 3,4 21.5 3.1 P2 III 1,3 1,7 - - - - - 3 0.4 Jumlah 6.6 7.5 5.9 3.2 3.2 3.2 3.4 Rata-Rata 2.2 2.5 2 1.1 1.1 1.1 1.1 Kelompok Perlakuan III P3 (Larutan Detergen 6 Tetes (50 gr/L)) Indeks Pot Hari Ke ( Tinggi Dalam Centimeter) Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 6 7 P3 I 3,6 3,8 4 - - - - 11.4 1.6 P3 II 1,7 1,9 2 2,2 2,2 2,3 2,5 14.8 2.1 P3 III 2,5 2,6 2,7 2,9 3 3 3,2 19.9 2.8 Jumlah 7.8 8.3 8.7 3.1 5.2 5.2 5.7 Rata-Rata 2.6 2.8 2.9 1.0 1.7 1.7 1.9 B. INTERPRETASI DATA 1. Populasi Sampel I (Kelompok Kontrol, P0) Tiap individu sampel terus mengalami pertumbuhan mulai dari hari pertama penanaman, pertumbuhan tersebut merata dari individu I hingga individu III, pertumbuhannya bervariasi antara 0.1-0.5 cm/hari. Pertumbuhsn paling tinggi terjadi pada Individu sampel II dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 3 cm, sedangkan pertumbuhan paling rendah terjadi pada individu sampel III dengan rata-rata pertumbuhan hanya 2.4 cm per minggu. 2. Populasi Sampel II (Kelpmpok Perlakuan I, P1) Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan I dengan konsentrasi 2 tetes pipet (50gr/L) mengalami perhambatan hingga kematian tanaman pada individu sampel I pada hari ke-3 dan individu sampel III pada hari ke-6, pertumbuhan paling tinggi terjadi pada individu sampel II mencapai 3.3 cm per minggu dan yang paling rendah adalah individu sampel I dengan rata-rata 0.3 cm per minggu, karena mengalami kematian.
  • 13. 12| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL 3. Populasi Sampel III (Kelompok Perlakuan II, P2) Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan II dengan konsentrasi detergen 4 tetes pipet (50gr/L), tidak jauh berbeda dengan kelompok perlakuan I mengalami kematian dua individu sampel juga, yang pertama individu sampel III pada hari ke-2 dan individu sampel I pada hari ke 4. Pertumbuhan paling tinggi terjadi pada individu sampel II dengan pertumbuhan tinggi rata-rata per minggu mencapai 3.1 cm sedangkan pertumbuhan paling rendah adalah individu sampel III dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 0.4 cm. 4. Populasi Sampel IV (Kelompok Perlakuan III, P3) Pertumbuhan tomat pada kelompok perlakuan III dengan konsentrasi detergen 6 tetes pipet (50gr/L) mengalami perhambatan yang sangat tinggi dari kedua kelompok lainnya yang dikenai perlakuan, kematian individu terjadi pada hari ke-4 terhadap individu sampel I, pertumbuhan paling tinggi terjadi pada individu sampel III dengan rata-rata pertumbuhan per minggu mencapai 2.8 cm sedangakan pertumbuhan paling rendah terjadi pada individu sampel I dengan pertumbuhan rata-rata per minggu mencapai 1.6 cm. C. UJI HIPOTESA Rumusan Hipotesa : Hipotesa Alternatif (HA) : Detergen berpengaruh (Variabel Bebas) terhadap pertumbuhan Tomat (Solanum lycopersicon L.) Setelah melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut, Hipotesa Alternatif (HA) mampu menguji hipotesa HA yang telah terbukti bahwa konsentrasi detergen sebagai variabel bebas dapat berpengaruh negative terhadap pertumbuhan tomat, yaitu menghambat pertumbuhan tomat. D. PEMBAHASAN Dari keempat populasi sampel dan tiga kelompok perlakuan terdapat hal yang sama terutama pada kelompok perlakuan, yaitu perhambatan pertumbuhan tomat hingga kematian pada individu sampel, hal itu disebabkan karena pengaruh konsentrasi detergen yang di berikan pada tiap kelompok sampel, meski konsentrasinya berbeda namun tetap ada pengaruh negatif pada pertumbuhan tomat, karena walau bagaimana pun detergen adalah limbah yang termasuk polutan yang dapat mencemari lingkungan jika terakumulasi dalam kadar tertentu. Coba bandingkan dengan populasi sampel yang tidak diberi perlakuan, pertumbuhannya cenderung stabil terus mengalami pertumbuhan setiap harinya, kandungan bahan kimia (pencemar) dalam detergen memengaruhi pertumbuhan tomat, selain faktor internal dan eksternalnya. Disini air adalah zat yang sangat diperlukan oleh tanaman untuk kebutuhannya, namun jika air tersebut terkontaminasi oleh detergen dan mengakibatkan terganggunya proses pertumbuhan tanaman. Karena air memiliki beberapa fungsi yang sangat vital
  • 14. 13| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman diantaranya untuk fotosintesis, mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan, sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah, dan berperan dalam proses metabolisme sel. Jika tumbuhan kekurangan unsur hara maka pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami gangguan atau hambatan. Oleh karena itu pengelolaan limbah haruslah baik dan benar sesuai standar prosedur yang ada sesuai jenis limbahnya, dengan kata lain ketika kita membuah limbah detergen langsung ke sungai yang menjadi sumber pengairan lading perkebunan sama saja artinya kita menginvestasikan bibit penyakit pada tanaman atau sayur yang mengakibatkan kematian pada tanaman tersebut karena proses perhambatan pertumbuhan dan perkembangan yang seharusnya menjadi sumber nutrisi bagi kita, justru karena tangan kita sendiri kita menghilangkan fungsi dari nilai vitalnya. Dalam percobaan ini kami menggunakan konsentrasi detergen 50gr/L, konsentrasinya sangat pekat demikian kami pertimbangkan, karena dalam kehidupan sehari-hari 50 gr detergen adalah kadar yang umum untuk mencuci pakaian dengan jumlah sedang hingga banyak per hari, kami sengaja memekatkan larutannya dengan hanya satu liter air sebagai pembanding akumulasi detergen di lingkungan. Larutan detergen akan masuk kedalam tomat melalui transfor pasif denga cara difusi, konsentrasi detergen yang pekat (hipertonis) akan mendorong molekul detergen dalam larutan air masuk kedalam sel yang cairannya (hipotonis) dibandingan cairan ekstraseluler detergen itu sendiri, hingga terjadi kesetimbangan (isotonis). Hal ini lah yang menyebabkan perhambatan dan kematian tomat karena pengaruh detergen. BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah melakukan pengamatan selama tujuh hari berturut-turut dapat disimpulkan bahwa :  Kadar atau konsentrasi detergen tertentu berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan tomat.  Tanaman tomat yang terkontaminasi detergen dengan kadar tertentu bukan hanya pertumbuhannya terhambat tetapi mengakibatkan kematian tanaman juga. Mineral
  • 15. 14| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL B. SARAN Laporan Penelitian ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca kepada kami tim penyusun untuk melalukan revisi apabila terjadi kekeliruan dalam hal yang berkaitan dengan laporan ini.
  • 16. 15| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL DAFTAR PUSTAKA LINK http://www.merdeka.com http://nazarudinlatif.blogspot.com/2012/06/perikehidupan-tomat-lycopersicon.html http://www.slideshare.com LAINNYA Bernadius dan Wiryanta Wahyu. 2008. Bertanam Tomat. Jakarta: PT Agro Megia Pustaka Pratiwi, D.A. dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 3. Jakarta: Erlangga Aryulina, Diah. dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XII. Jakarta : Erlangga Aryulina, Diah. dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga GAMBAR Cover : Campbell, N.A., A. Urry, Lisa. J.B Rece. dkk. 2011. Biology Seventh Editions. Lectures by : Erlin Barley Isi : Campbell, N.A., A. Urry, Lisa. J.B Rece. dkk. 2011. Biology Seventh Editions. Lectures by : Erlin Barley
  • 17. 16| P a g e SMA NEGERI 1 JONGGOL LAMPIRAN