Teks ini membahas konsep dasar sistem ahli (expert system), struktur, kelebihan dan kekurangan sistem ahli, serta kategori masalah yang dapat diselesaikan menggunakan sistem ahli.
Tugas executive support system for bussiness expert system
1. TUGAS EXECUTIVE SUPPORT SYSTEM for BUSSINESS :
EXPERT SYSTEM
Dosen : Dr. Lien Herlina Kusumah, SE , MT
Nama : Kristine Melva Hakim Sianipar
NIM : 55111120095
Magister Manajemen
Universitas Mercu Buana
2012
2. DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka ……………………………………………….............. i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….... 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 1
1.2 Identifikasi Masalah …………………………………………. 1
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………….. 2
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………. 3
2.1 Konsep Dasar Sistem Ahli (Expert System) …………………. 3
2.2 Kelebihan dan kekurangan Sistem Ahli (Expert System) ……. 5
2.3 Struktur sistem ahli (expert system) ………………………….. 8
2.4 Kategori Sistem Ahli (Expert System) ………………………... 12
BAB III KESIMPULAN …………………………………………….. 14
DAFTAR PUSTAKA
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam organisasi setiap hari kita akan menjumpai sejumlah masalah yang
cukup rumit, dimana ada beberapa kasus dapat diselesaikan dengan prosedur
prosedur standar, akan tetapi ada beberapa masalah juga yang tidak cukup
diselesaikan dengan prosedur standar, dan data yang dipresentasikan secara tidak
lengkap, dan tujuan serta kendalanyapun hanya dapat dipahami secara parsial.
Dalam kasus seperti ini, pemrosesan data secara tradisional tidak cukup untuk
memecahkannya.
Seiring dengan perkembangan teknologi, komputer bisa menjalankan
bagian pemecahan masalah yang bisa dipahami dengan baik dan pengguna
komputer tersebut dapat menggunakannya untuk memecahkan masalah masalah
yang ada dengan cara memasukkan dan memodifikasi data, prosedur,atau tujuan ,
dan menggunakan pengetahuan mengenai masalah tersebut untuk
memuuutttuskan dan menentukam strategi pemecahan sebuah masalah.
Komputer menerapkan prosedur standar terhadap data tertentu yang sangat
terstruktur, namun ia tetap mengandalkan manusia untuk memutuskan prosedur
yang cocok bagi situasi yang ada dan memutuskan apakah hasil yang ada telah
memuaskan atau sesuai dengan yang diharapkan.
Sistem ahli (expert system), salah satu cabang dari kecerdasan buatan
(artificial intelligence), merupakan piranti lunak yang berfungsi dalam hal
penyelesaian masalah (problem solving ) atau klarifikasi pada tingkat pengetahuan
seorang ahli. Sistem ahli yang mulai berkembang sejak tahun 1956 telah banyak
memberi kemajuan
4. 1.2 Identifikai Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kerja sistem ahli (expert system).
2. Apakah kelebihan dan kekurangan sistem ahli (expert system).
3. Apa saja yang menjadi bagian dari struktur sistem ahli (expert system).
4. Apa saja yang menjadi kategori atau area permasalahan yang dapat
diselesaikan dengan Sistem Ahli (Expert System).
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui :
1. Konsep dasar kerja sistem ahli (expert system),
2. kelebihan dan kekurangan sistem ahli (expert system),
3. Struktur sistem ahli (expert system), dan
4. Kategori atau area permasalahan yang dapat diselesaikan dengan Sistem
Ahli (Expert System).
5. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Ahli (Expert System)
Defenisi expert system (ES) adalah suatu sistem komputer berbasis
pengetahuan yang menyamai kemampuan pengambilan keputusan dari seorang
ahli. Ada beberapa definisi tentang sistem ahli (expert system) lainnya, yaitu
sebagai berikut :
6. a. Menurut Kus, Sistem ahli adalah suatu sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke dalam komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.
b. Menurut Muh, Sistem ahli adalah salah satu cabang dari artificial
intelligence yang membuat penggunaan secara luas pengetahuan yang
khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia yang ahli.
Sistem ahli telah dibuat untuk memecahkan masalah-masalah dalam
berbagai bidang, antara lain matematika, teknik, kedokteran, ilmu komputer,
sampai bidang hukum. Walaupun sistem ahli sebagai sistem komputer yang dalam
berbagai hal bekerjanya jauh lebih baik dari manusia atau ahli, tetapi kita tidak
bisa menghilangkan begitu saja faktor manusia dan digantikan oleh sistem
komputer, karena pada banyak situasi keahlian manusia tetap dibutuhkan, sebab
kemampuan komputer terbatas.
Pengetahuan dari suatu sistem ahli mungkin dapat direpresentasikan dalam
sejumlah cara. Salah satu metode yang paling umum untuk merepresentasikan
pengetahuan adalah dalam bentuk tipe aturan (rule) IF…THEN (jika…maka).
Walaupun cara diatas sangat sederhana, namun banyak hal yang berarti dalam
membangun sistem ahli dengan mengekspresikan pengetahuan ahli dalam bentuk
aturan diatas. Konsep dasar dari suatu sistem ahli mengandung beberapa unsur
atau elemen, yaitu keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferesi, aturan dan
kemampuan menjelaskan.
Keahlian merupakan suatu penguasaan pengetahuan dibidang tertentu
yang didapatkan dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Seorang ahli adalah
seorang yang mempunyai pengetahuan tertentu dan mampu menjelaskan suatu
tanggapan, mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain),
menyusun kembali pengetahuan jika dipandang perlu, dan menentukan relevan
atau tidaknya keahlian mereka.
Pengalihan keahlian dari para ahli untuk kemudian dialihkan lagi ke orang
lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem ahli. Proses ini
membutuhkan empat aktivitas, yaitu tambahan pengetahuan dari para ahli atau
sumber-sumber lainnya, representasi pengetahuan ke dalam komputer, inferensi
7. pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna. Pengetahuan yang
disimpan dikomputer dinamakan dengan basis pengetahuan (knowledge base).
Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem ahli adalah kemampuan
untuk menalar (reasoning). Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis
pengetahuan dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basis data,
maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses ini dibuat
dalam bentuk motor inferensi (inference engine).
Sistem ahli menggunakan basis pengetahuan (knowldege base) sebagai
dasar pemikirannya. Knowledge base tersebut terdiri dari heuristik dan sejumlah
rule-rule dan aturan-aturan yang tersusun secara sistematis dan spesifik, juga
relasi antara data dan aturan (rule) dalam pengambilan kesimpulan. Knowledge
base tersebut disimpan dalam sebuah basis data pada database.
Sedangkan sebagai pusat pemrosesannya adalah inference engine, yaitu
suatu rancangan aplikasi yang berfungsi untuk memberikan pertanyaan dan
menerima input dari user, kemudian melakukan proses logika sesuai dengan
knowledge base yang tersedia, untuk selanjutnya menghasilkan output berupa
suatu kesimpulan atau bisa juga berupa keputusan sebagai hasil akhir konsultasi.
Knowledge acquisition source berfungsi sebagai penterjemah dari
knowledge base menjadi sebuah bahasa yang dapat dimengerti oleh user. Bagian
ini diperlukan karena knowledge base yang disimpan dalam sebuah database,
disimpan dalam format tertentu, sedemikian rupa sehingga user sulit
mengartikannya.
Disk (working memory) adalah sejumlah modul memory yang menyimpan
informasi sementara dari suatu proses konsultasi. Setiap proses baru dijalankan,
memory tersebut akan di set ke kondisi awal. Dalam menjalankan proses, memory
tersebut menyimpan informasi dari rule-rule yang dipakai dalam knowledge base.
Oleh karena itu, langkah-langkah perancangan sistem ahli sebaiknya
mengikuti urutan sebagai berikut :
1. Menentukan batasan-batasan atau bidang konsentrasi dari sebuah system
ahli yang akan dirancang.
2. Memilih jenis keputusan apa yang diambil.
8. 3. Membuat pohon keputusan (decision tree).
4. Menuliskan IF-THEN rules.
5. Merancang antarmuka pengguna (user interface).
2.2 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ahli (Expert System)
Seorang ahli dengan sistem ahli mempunyai banyak perbedaan. Perbedaan
antara seorang ahli dan sistem ahli, yaitu :
a) Sistem hli bisa digunakan setiap hari menyerupai sebuah mesin sedangkan
seorang ahli tidak mungkin bekerja terus menerus setiap hari tanpa
beristirahat.
b) Sistem ahli merupakan suatu software yang dapat diperbanyak dan
kemudian dibagikan keberbagai lokasi maupun tempat yang berbeda-beda
untuk digunakan, sedangkan seorang ahli hanya berkerja pada satu tempat
dan pada saat yang bersamaan.
c) Suatu sistem ahli dapat diberi pengamanan untuk menentukan siapa saja
yang mempunyai hak akses untuk menggunakannya dan jawaban yang
diberikan oleh sistem terbebas dari proses intimidasi atau ancaman,
sedangkan seorang ahli bisa saja mendapat ancaman atau tekanan pada
saat menyelesaikan permasalahan.
d) Pengetahuan (knowledge) yang disimpan pada sistem ahli tidak akan bisa
hilang atau lupa, yang dalam hal ini tentu harus didukung oleh
maintenance yang baik, sedangkan pengetahuan seorang ahli adalah
manusia lambat laun akan hilang karena meninggal, usia yang semakin
tua, maupun menderita suatu penyakit.
e) Kemampuan memecahkan masalah pada suatu sistem ahli tidak
dipengaruhi oleh faktor dari luar seperti intimidasi, perasaan kejiwaan,
faktor ekonomi ataupun perasaan tidak suka. Akan tetapi sebaliknya
dengan seorang ahli yang disebutkan dipengaruhi oleh faktor-faktor luar
seperti yang disebutkan diatas ketika sedang menyelesaikan atau
memecahkan suatu masalah, sehingga dapat memunculkan jawaban yang
9. berbeda-beda atas pertanyaan yang diajukan walaupun masalahnya sama.
Atau dengan kata lain, seorang pakar boleh jadi tidak konsisten.
f) Umumnya kecepatan dalam memecahkan masalah pada suatu sistem ahli
relatif lebih cepat dibandingkan oleh seorang ahli. Hal ini sudah
dibuktikan pada beberapa sistem ahli yang tekenal didunia.
g) Biaya menggaji seorang ahli lebih mahal bila dibandingkan dengan
penggunaan program sistem ahli (dengan asumsi bahwa program sistem
ahli itu sudah ada).
Perbedaan antara sistem ahli dan seorang ahli dapat disederhanakan seperti
yang ditulis di dalam table 2.1 di bawah ini:
Tabel 2.1 Perbandingan kemampuan seorang ahli dengan sistem ahli
Faktor Seorang ahli Sistem ahli
Time availibility Hari kerja Setiap saat
Geografis Lokal / tertentu Dimana saja
Kemananan Tidak tergantikan Dapat digantikan
Perishable/dapat habis Ya Tidak
Performansi Variable Konsisten
Kecepatan Variable Konsisten
Biaya tinggi Terjangkau
Ada beberapa keunggulan dari sistem ahli, diantaranya dapat :
Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar.
Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu
bentuk tertentu.
Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat serta mencari kembali
data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi.
Keuntungan yang diperoleh oleh user bila menggunakan sistem ahli adalah :
1. Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat.
2. Meningkatkan output dan produktivitas.
3. Menyimpan kemampuan dan pengetahuan pakar.
4. Meningkatkan penyelesaian masalah.
5. Meningkatkan reliabilitas.
10. 6. Memberikan jawaban yang cepat.
7. Merupakan panduan yang cerdas.
8. Dapat bekerja dengan informasi yang kurang lengkap dan tidak pasti.
Akan tetapi sistem ahli ini juga memeiliki beberapa kekurangan atau
kelemahan, yaitu :
a) Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak
selalu bisa didapatkan dengan mudah, karena kadangkala ahli dari masalah
yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan
yang dimiliki oleh ahli berbeda-beda.
b) Untuk membuat suatu sistem ahli yang benar-benar berkualitas tinggi
sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk
pengembangan dan pemeliharaanya.
c) Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan.
d) Sistem ahli tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak
sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji ulang secara
teliti sebelum digunakan. Dalam hal ini manusia tetap merupakan faktor
dominan.
Kelemahan ini dapat dikurangi atau diatasi dengan cara melakukan
perbaikan yang terus menerus dan dan pengolahan berdasarkan pengalaman yang
telah ada, walaupun dalam waktu yang panjang dan terus menerus.
2.3 Struktur Sistem Ahli (Expert System)
Sistem ahli dapat ditampilkan dengan dua lingkungan, yaitu lingkungan
pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi
(consultation environment) (Gambar 2.1). Lingkungan pengembangan digunakan
oleh sistem ahli (ES) builder untuk membangun komponen dan memasukkan
pengetahuan ke dalam basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh
nonahli untuk memperoleh pengetahuan dan nasihat ahli. Lingkungan ini dapat
dipisahkan setelah sistem lengkap.
11. Gambar 2.1 Struktur system ahli
Tiga komponen utama yang tampak secara virtual di setiap sistem ahli
adalah basis pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka pengguna. Selain
antarmuka pengguna, basis pengetahuan, dan mesin inferensi dari struktur sistem
ahli yang terdapat pada gambar diatas mengandung komponen lain, yaitu akuisisi
pengetahuan, blackboard, fasilitas penjelasan, dan perbaikan pengetahuan.
Antarmuka Pengguna
Antarmuka pemakai merupakan mekanisme yang digunakan oleh
pengguna dan sistem ahli untuk berkomunikasi. Pada bagian ini terjadi dialog
antara program dan pemakai, yang memungkinkan sistem ahli menerima instruksi
dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi (output) kepada
pemakai.
Basis Pengetahuan
12. Basis pengetahuan berisi pengetahuan relevan yang diperlukan untuk
memahami, merumuskan, dan memecahkan persoalan. Basis tersebut mencakup
dua elemen dasar, yaitu :
Fakta, misalnya situasi persoalan dan teori area persoalan.
Heuristik atau aturan khusus yang mengarahkan penggunaan pengetahuan
untuk memecahkan persoalan khusus dalam domain tertentu. Heuristik
menyatakan pengetahuan penilaian informasi dalam area aplikasi.
Pada basis pengetahuan terdapat dua bentuk pendekatan basis pengetahuan
yang umum, yaitu :
1) Rule-based Reasoning (Penalaran berbasis pengetahuan).
Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan
menggunakan aturan berbentuk: IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila
dimiliki sejumlah pengetahuan ahli pada suatu permasalahan tertentu, dan
si pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan.
Disamping itu bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan penjelasan
tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi.
2) Case-based Reasoning (Penalaran berbasis kasus)
Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi
yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi
untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini
digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada
kasus-kasus yang hampir sama.
Subsistem Akuisisi Pengetahuan
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer, dan transformasi keahlian
pemecahan masalah dari pakar atau sumber pengetahuan terdokumentasi ke
program komputer, untuk membangun atau memperluas basis pengetahuan.
Mesin Inferensi
Otak sistem ahli adalah mesin inferensi, yang dikenal juga sebagai struktur
kontrol atau penerjemah aturan (dalam sistem ahli berbasis aturan). Komponen ini
13. sebenarnya adalah program komputer yang menyediakan metodologi untuk
mempertimbangkan informasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, dan
merumuskan kesimpulan.
Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar
berbasis aturan, yaitu :
Pelacakan ke depan (forward chaining)
Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data driven).
Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan
selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan. Pelacakan ke depan
mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.
Pelacakan ke belakang (backward chaining)
Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan (goal
driven) yaitu pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan
yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya. Selanjutnya proses
pelacakan menggunakan premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru
dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya.
14. Gambar 2.2 contoh penyelesaian sebuah masalah dengan pendekatan atau
pelacakan Pelacakan ke depan (forward chaining) dan Pelacakan ke belakang
(backward chaining).
Blackboard (Tempat Kerja)
Blackboard adalah area kerja memori yang disimpan sebagai database untuk
deskripsi persoalan terbaru yang ditetapkan oleh data input dan digunakan juga
untuk penekanan hipotesis dan keputusan sementara. Tiga tipe keputusan yang
dapat direkam dalam blackboard :
a. Rencana : bagaimana mengatasi pesoalan
b. Agenda : tindakan sebelum dieksekusi
c. Solusi : hipotesis kandidat dan arah tindakan alternatif yang telah
dihasilkan sistem.
15. Fasilitas Penjelasan (Justifier)
Fasilitas penjelasan untuk komponen tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem ahli. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada
pemakai.
Fasilitas Penjelasan (Justifier)
Fasilitas penjelasan untuk komponen tambahan yang akan meningkatkan
kemampuan sistem ahli. Komponen ini menggambarkan penalaran sistem kepada
pemakai.
2.4 Kategori Sistem Ahli (Expert System)
Secara umum sistem ahli dapat diklasifikasikan dalam beberapa area
permasalahan, yaitu :
1. Interpretasi, yaitu pengambilan keputusan atau deskripsi tingkat tinggi dari
sekumpulan data mentah, termasuk diantaranya juga pengawasan, pengenalan
ucapan, analisis citra, interpretasi sinyal, dan beberapa analisis kecerdasan.
2. Prediksi, yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi-
situasi tertentu, diantaranya peramalan, prediksi demografis, peramalan
ekonomi, prediksi lalu lintas, estimasi hasil, militer, pemasaran atau peramalan
keuangan.
3. Diagnosis, yaitu menentukan sebab mal fungsi dalam situasi kompleks yang
didasarkan pada gejala-gejala yang teramati, diantaranya medis, elektronis,
mekanis dan diagnosis perangkat lunak.
4. Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok
dengan tujuan- tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu
diantaranya layout circuit dan perancangan bangunan.
5. Perencanaan, yaitu fokus pada persoalan perencanaan, misalnya pemrograman
otomatis. Juga menangani perencanaan jangka pendek dan panjang pada area
seperti manajemen proyek, routing, komunikasi, pengembangan produk,
aplikasi militer, dan perencanaan keuangan.
16. 6. Sistem pengawasan, yaitu membandingkan observasi kelakuan sistem dengan
standar yang tampaknya penting untuk keberhasilan pencapaian tujuan. Fitur
penting ini berhubungan dengan kecacatan potensial dalam rencana tersebut.
Terdapat banyak sistem pengawasan dengan bantuan komputer untuk topik
dari kontrol arus lalu lintas udara hingga tugas manajemen fiskal.
7. Debugging, yaitu mengandalkan pada kemampuan perencanaan, desain,
prediksi untuk membuat spesifikasi atau rekomendasi untuk membetulkan
persoalan diagnosis.
8. Perbaikan, yaitu mengembangkan dan mengeksekusi rencana untuk mengelola
perbaikan persoalan diagnosis tertentu. Sistem tersebut menggabungkan
kemampuan debugging, perencanaan, dan eksekusi.
9. Instruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman
domain subjek, diantaranya melakukan instruksi untuk diagnosis, debugging
dan perbaikan kerja.
10.Kontrol, yaitu secara adaptif mengatur keseluruhan kelakuan sistem. Untuk
melakukan ini, sistem kontrol harusa berulang kali menginterpretasikan situasi
terbaru, memprediksi masa depan, mendiagnosis penyebab persoalan yang
terantisipasi, merumuskan rencana pemulihan, dan mengawasi eksekusinya
untuk memastikan keberhasilan.
17. BAB III
KESIMPULAN
1. Konsep dasar kerja sistem ahli (expert system) adalah keahlian, ahli,
pengalihan keahlian, inferesi, aturan dan kemampuan menjelaskan sebuah data
yang diberikan.
2. Kelebihan sistem ahli (expert system) adalah mampu menghimpun data dalam
jumlah yang sangat besar,menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang
panjang dalam suatu bentuk tertentu, dan mampu mengerjakan perhitungan
secara cepat dan tepat serta mencari kembali data yang tersimpan dengan
kecepatan tinggi. Akan tetapi sistem ahli (expert system) juga memiliki
beberapa kekurangan yaitu : dalam hal mendapatkan pengetahuan dimana
pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah, membuat suatu sistem
ahli yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya
yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharaanya, sistem tidak
dapat membuat keputusan, dan sistem ahli tidaklah 100% menguntungkan.
3. Struktur sistem ahli (expert system) yaitu terdiri dari antarmuka pengguna,
basis pengetahuan, mesin inferensi, akuisisi pengetahuan, blackboard, fasilitas
penjelasan, dan perbaikan pengetahuan.
4. Ada sepuluh kategori atau area permasalahan yang dapat diselesaikan dengan
Sistem Ahli (Expert System) yaitu : interpretasi, prediksi, diagnosis, desain,
perencanaan, sistem pengawasan, debugging, perbaikan, instruksi, dan kontrol.
18. DAFTAR PUSTAKA
Laudon, Kenneth c. and Jane P. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen.Edisi
Kesepuluh.Penerbit Salemba Empat.Jakarta.
Moore R., H.Rosenof, and G. Stanley.1990.Process Control Using Real Time
Expert System.Gensym Corporation. 3-4.