SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  9
1




                                   BAB I

                             PENDAHULUAN

A. Latar belakang

          Pendidikan merupakan komponen utama dalam menentukan tingkat

   kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat mengarahkan kepada masa depan

   bangsa, baik itu baik taupun buruk, itu ditentukan oleh pendidikan kita saat

   ini. Jika pendidikan saat ini sudah teroptimalkan dan dimanfaatkan fungsinya

   secara baik maka kemajuan bangsa, masa depan bangsa yang cerah bukan lagi

   hanya sekedar impian belaka, tapi sudah menjadi kepastian yang akan

   terwujud.

          Belajar adalah proses memperoleh berbagai kecakapan , keterampilan

   dan sikap. Kemampuan orang untuk belajar          ialah ciri penting yang

   membedakan dari jenis-jenis makhluk lain, itu memberikan manfaat bagi

   individu dan juga masyarakat. Bagi individu dalam kebudayaan kita,

   kemampuan untuk belajar secara terus menerus memberikan sumbangan bagi

   pengembangan berbagai ragam gaya hidup.

          Bagi siswa, belajar memainkan peranan penting dalam mendapatkan

   pengetahuan dan meraih prestasi maksimal dalam pendidikan. Hal ini

   memungkinkan temuan-temuan baru berdasarkan perkembangan di waktu

   sebelumnya.Umumnya, orang tidak tahu teknik mana yang haus digunakan

   untuk memunculkan ide baru, atau cara mengembangkan bakat yang alami.

   Mereka belum pernah menjalani pelatihan, atau tidak punya latar belakang

   kreativitas apapun.
2




       Siswa sering frustasi ketika berhadapan dengan rintangan kreativitas,

saat menemui jalan buntu dan tidak mampu mendapatkan ide baru atau gagal

menyelesaikan masalah mendesak. Hal ini menyebabkan hilangnya rasa

percaya diri dan semangat kerja mereka, bahkan apabila memiliki ide

cemerlang sekalipun mereka lebih cemas akan olok-olok serta kritikan orang

lain bukannnya terus maju mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan.

       Kreativitas balajar memainkan peran teramat penting dalam meraih

kebahagiaan pribadi dan keunggulan akademik. Siswa kreatif adalah mereka

yang unggul dalam pendidikan, Dengan demikian mereka terus menerus

belajar dan berbuat. Kreativitas juga merupakan aspek penting lingkungan

keluarga yang sehat. Para orangtua kreatif tahu cara membantu anak agar

menjadi orang dewasa yang mencintai dan memanfaatkan kehidupan secara

maksimal. Orang-orang kreatif menjadi pemimpin dalam bisnis dan

masyarakat, mengerti cara memecahkan ataupun mengilhami orang lain untuk

meningkatkan peran dalam kehidupan.

       Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan

program untuk siswa. Jika kita tinjau program atau sasaran belajar siswa,

kreativitas biasanya disebut sebagai prioritas, kreativitas memungkinkan

penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam

semua bidang usaha manusia. Salah satu kendala konseptual utama terhadap

studi kreativitas adalah pengertian kreativitas sebagai sifat yang diturunkan/

diwariskan oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius.       Kreativitas,

disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk
3




pembangunan masyarakat juga merupakan salah satu kebutuhan pokok

manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan

paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2003:11).

       Pengembangan kreativitas (daya cipta) hendaknya dimulai pada usia

dini, yaitu dilingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan

dalam pendidikan pra sekolah. Kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan dan

ditingkatkan, disamping mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang

menunjang pembangunan.

       Seperti yang kita pahami bersama bahwa pendukung utama bagi

tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah

pendidikan    yang     bermutu.      Pendidikan    yang     bermutu      dalam

penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan melalui taranformasi ilmu

pengetahuan dan teknologi, teori-teori, taupun hal-hal yang bersifat kognitif

saja tetapi juga harus didukung oleh peningkatan profesionalitas dan sistem

manajemen tenaga pendidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik

untuk menolong dirinya sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan

untuk pencapaian cita-cita dan harapan yang dimilikinya.

       Kemampuan diatas tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat

akademis, tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial,

kematangan intelektual, dan sistem nilai peserta didik. Dari sana kita dapat

melihat   bahwa   pendidiakn      yang   bermutu   adalah   pendidiakn    yang

mengahntarkan peserta didik pada pencapaian standar akademis yang

diharapakn dalam kondisi perkembnagan diri yang sehat dan optimal.
4




         Didalam keseluruhan proses pendidikan setidaknya ada 3 (tiga)

komponen pokok yang paling menunjang dan harus dilaksanakan dalam

pendidikan yaitu: program yang baik, administrasi dan supervisi yang lancar,

serta pelayanan bimbingan yang terarah. Dari sini jelas bahwa bimbingan dan

konseling mempunyai peran yang cukup penting didalam proses pendidikan.

         Sebagai salah satu komponen penunjang pendidikan, bimbingan dan

konseling mempunyai posisi kunci didalam kemajuan atau kemunduran

pendidikan. Mutu pendidikan ikut ditentukan oleh bagaimana bimbingan dan

konseling itu dimanfaatkan dan dioptimalkan fungsinya dalam pendidikan,

khususnya institusi sekolah.

         Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di

Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata            terletak    pada     ada     atau     tidak

adanya      landasan   hukum       (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas,

namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi                     peserta

didik       yang       selanjutnya      disebut    konseling,        agar          mampu

mengembangkan            potensi     dirinya      atau     mencapai         tugas-tugas

perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan

moral-spiritual).

         Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam

proses berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke

arah     kematangan       atau     kemandirian.    Untuk     mencapai kematangan

tersebut,    konseling     memerlukan      bimbingan       karena    mereka         masih

kurang      memiliki     pemahaman      atau   wawasan      tentang       dirinya     dan
5




lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.

Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan

konseling tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah.

Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur

linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut.

Perkembangan konseling tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik

fisik,    psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah

perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi

gaya hidup (life style) warga masyarakat.

         Pendidikan      yang     bermutu,     efektif   atau   ideal    adalah    yang

mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergi, yaitu bidang

administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional atau                    kurikuler,

dan       bidang         bimbingan       dan konseling. Pendidikan yang hanya

melaksanakan bidang administratif dan instruksional dengan                mengabaikan

bidang bimbingan dan konseling, hanya akan menghasilkan konseling

yang     pintar    dan      terampil   dalam    aspek    akademik,      tetapi    kurang

memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian.

         Kegiatan bimbingan merupakan bagian dari pendidikan yang

menyentuh ranah efektif sementara kegiatan pengajaran yang bersifat formal

lebih mengarah pada ranah kognitif untuk memperoleh pengetahuan. Salah

satu elemen penting yang ada di lingkup sistem pendidikan sekolah adalah

keberadaan        layanan     Bimbingan      dan Konseling.       Guru bimbingan dan

konseling    bertanggung jawab memberikan pelayanan bimbingan dan konseling
6




kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor pendidikan termasuk profesi

tenaga pendidikan sebagaimana tercantum dalam Undang–Undang nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun Undang – Undang tentang guru

dan dosen yakni “ Pendidik adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi sebagai

guru,dosen, konselor, pamong belajar,widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan

sebutan lain yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.”

        Kaitan Bimbingan dan Konseling (BK) dengan Kurikulum berbasis

kompetensi sangatlah erat, Undang - Undang sistem Pendidikan Nasional

(USPN) no:2 tahun 1989 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Pendidikan

adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan

bimbingan,pengajaran dan latihan bagi peran peserta didik dimasa yang akan

datang. Disinilah peran guru bimbingan dan konseling, yaitu membantu

peserta didik untuk mengembangkan potensi, tanggung jawab, hubungan

interpersonal, motivasi, komitmen, daya juang serta pengembangan karir.

        Peranan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kreativitas

siswa seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak hanya terbatas pada

bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga sosial, pribadi, intelektual dan

pemberian nilai. Dengan bantuan bimbingan dan konseling maka pendidikan

yang tercipta tidak hanya akan menciptakan manusia-manusia yang

berorientasi akademik tinggi, namun dalam kepribaian dan hubungan

sosialnya rendah serta tidak mempunyai sistem nilai yang mengontrol dirinya

sehingga yang dihasilkan pendidikan hanyalah robot-robot intelektual, dan

bukannya manusia seutuhnya. Dengan adanya bimbingan dan konseling maka
7




integrasi dari seluruh potensi ini dapat dimunculkan sehinga keseluruhan

aspek yang muncul, bukan hanya kognitif atau akademis saja tetapi juga

seluruh komponen dirinya baik itu kepribadian, hubungan sosial serta

memiliki niali-nilai yang dapat dijadiakn pegangan.

       Salah satu potensi yang amat penting dan sangat besar sekali

pengaruhnya dalam kehidupan seseorang adalah faktor kreativitas. Jadi

kreativitas merupakan suatu potensi bawaan yang ada dimiliki oleh masing-

masing orang dari sejak lahir, jadi tinggal memanfaatkannya untuk

mensejahterakan kehidupan. Dalam melakukan segala aktivitas kehidupan ini

seseorang perlu kreativitas, apabila kreativitas tidak ada, maka sulit sekali

orang tersebut untuk bisa berkembang dalam pekerjaannya. Untuk itu peran

kreativitas sangat besar sekali dalam mendorong seseorang untuk bisa

berkembang yang lebih besar dalam kehidupannya. Dalam melaksanakan

tugas di sekolah perlu dorongan dari dalam diri untuk bisa merangsang kerja

lebih giat dan faktor yang mampu merangsang seseorang untuk dapat bekerja

lebih giat itulah yang disebut dengan kreativitas.

       Demikian juga halnya dalam belajar, jika kreativitas siswa tinggi untuk

memperoleh ilmu pengetahuan yang sebanyak-banyaknya, maka siswa

dimaksud akan lebih giat untuk menekuni pelajaran tersebut dan akhirnya bisa

meraih prestasi belajar yang tinggi. Situasi dan kondisi yang demikian itulah

peran kreativitas belajar siswa sangat penting sekali untuk merangsang pola

berfikir siswa yang positif demi menunjang keberhasilan belajar siswa di

sekolah. Dengan adanya penciptaan kreativitas belajar itulah diharapkan siswa
8




   terdorong semangat dan keterampilan berfikirnya yang tinggi dalam

   menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran di sekolah dengan

   baik.

            SMPN 17 Kendari merupakan salah satu sekolah yang terjadi

   partisipasi aktif guru bimbingan konseling dan siswa. Dalam pengamatan

   penulis, hubungan siswa dan guru bimbingan konseling sangat baik sehingga

   siswa tidak merasa ragu untuk mendapatkan bimbingan tentang sikap maupun

   ilmu pengetahuan. Berbeda dengan guru mata pelajaran pada umumnya yang

   mengantarkan siswa pada pencapaian prestasi akademik, Bimbingan

   Konseling memiliki tanggung jawab lebih dalam mewujudkan siswa yang

   berbudi luhur dan mendorong segala potensi siswa sehingga menghasilkan

   siswa yang berbudi luhur juga pandai. Berdasarkan uraian di atas maka

   penulis tertarik    melakukan penelitian dengan judul “Peranan Guru

   Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa

   (studi pada SMP 17 Kendari)”.

B. Rumusan Masalah

            Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana

   peranan guru bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar

   siswa?

C. Tujuan Penelitian

            Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

   mengetahui    bagaimana     peranan   guru   bimbingan   konseling   dalam

   meningkatkan kreativitas belajar siswa.
9




D. Manfaat

     Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

     1. Sebagai bahan informasi bagi pihak Dinas Pendidikan Nasional

          tentang peranan bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas

          belajar siswa.

     2.   Sebagai bahan masukan bagi pihak SMP 17 Kota kendari mengenai

          peranan bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar

          siswa.

     3. Sebagai bahan masukan bagi siswa sendiri untuk memanfaatkan

          peranan bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar

          siswa.

Contenu connexe

Tendances

Unsur jasmani n rohani
Unsur jasmani n rohaniUnsur jasmani n rohani
Unsur jasmani n rohanishimahelmi
 
6 bimbingan dalam pendidikan interaksi dan komunikasi dalam bilik darjah(1)
6 bimbingan dalam pendidikan interaksi dan komunikasi dalam bilik darjah(1)6 bimbingan dalam pendidikan interaksi dan komunikasi dalam bilik darjah(1)
6 bimbingan dalam pendidikan interaksi dan komunikasi dalam bilik darjah(1)Herney Aqilah Kay
 
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
Ya Allah
Ya AllahYa Allah
Ya Allahsumesek
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakFAI Unmuh Ponorogo
 
Dskp pendidikan moral tahun 4
Dskp pendidikan moral tahun 4Dskp pendidikan moral tahun 4
Dskp pendidikan moral tahun 4Friderrica Juil
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Pena Bangsa
 
Unit 1 Erti Dan Matlamat Pendidikan
Unit 1  Erti Dan  Matlamat  PendidikanUnit 1  Erti Dan  Matlamat  Pendidikan
Unit 1 Erti Dan Matlamat Pendidikan一世 一生
 
Quo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperQuo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperDenny Kodrat
 
Asigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betulAsigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betulSiti Jaharah Muhamad
 
DS pend moral thn 2 versi bm
DS pend moral thn 2 versi bmDS pend moral thn 2 versi bm
DS pend moral thn 2 versi bmEsther Eusan
 
Makn pendidikan salin
Makn pendidikan   salinMakn pendidikan   salin
Makn pendidikan salinIntan Resti
 
Persfektif Kurikulum 2013
Persfektif Kurikulum 2013Persfektif Kurikulum 2013
Persfektif Kurikulum 2013Ifik Firdaus
 
47283032 nilai-nilai-murni-dalam-pendidikan
47283032 nilai-nilai-murni-dalam-pendidikan47283032 nilai-nilai-murni-dalam-pendidikan
47283032 nilai-nilai-murni-dalam-pendidikanJalalludin Ibrahim
 
Pendidikan karakter melalui eq
Pendidikan karakter melalui eqPendidikan karakter melalui eq
Pendidikan karakter melalui eqFajar Najiha
 
Kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baru
Kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baruKesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baru
Kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baruPristiadi Utomo
 
Pentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikanPentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikanmgganeswara86
 

Tendances (20)

Unsur jasmani n rohani
Unsur jasmani n rohaniUnsur jasmani n rohani
Unsur jasmani n rohani
 
6 bimbingan dalam pendidikan interaksi dan komunikasi dalam bilik darjah(1)
6 bimbingan dalam pendidikan interaksi dan komunikasi dalam bilik darjah(1)6 bimbingan dalam pendidikan interaksi dan komunikasi dalam bilik darjah(1)
6 bimbingan dalam pendidikan interaksi dan komunikasi dalam bilik darjah(1)
 
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN PADA MATA ...
 
Kuliah 1
Kuliah 1Kuliah 1
Kuliah 1
 
Ya Allah
Ya AllahYa Allah
Ya Allah
 
Strategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anakStrategi pendidikan kemandirian anak
Strategi pendidikan kemandirian anak
 
Dskp pendidikan moral tahun 4
Dskp pendidikan moral tahun 4Dskp pendidikan moral tahun 4
Dskp pendidikan moral tahun 4
 
Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1Bimbingan & kons1
Bimbingan & kons1
 
Unit 1 Erti Dan Matlamat Pendidikan
Unit 1  Erti Dan  Matlamat  PendidikanUnit 1  Erti Dan  Matlamat  Pendidikan
Unit 1 Erti Dan Matlamat Pendidikan
 
Tugasan p.moral
Tugasan p.moralTugasan p.moral
Tugasan p.moral
 
Quo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paperQuo vadis pendidikan call for paper
Quo vadis pendidikan call for paper
 
Pengantar Pengajian Profesional
Pengantar Pengajian ProfesionalPengantar Pengajian Profesional
Pengantar Pengajian Profesional
 
Asigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betulAsigment pembangunan sahsiah betul
Asigment pembangunan sahsiah betul
 
DS pend moral thn 2 versi bm
DS pend moral thn 2 versi bmDS pend moral thn 2 versi bm
DS pend moral thn 2 versi bm
 
Makn pendidikan salin
Makn pendidikan   salinMakn pendidikan   salin
Makn pendidikan salin
 
Persfektif Kurikulum 2013
Persfektif Kurikulum 2013Persfektif Kurikulum 2013
Persfektif Kurikulum 2013
 
47283032 nilai-nilai-murni-dalam-pendidikan
47283032 nilai-nilai-murni-dalam-pendidikan47283032 nilai-nilai-murni-dalam-pendidikan
47283032 nilai-nilai-murni-dalam-pendidikan
 
Pendidikan karakter melalui eq
Pendidikan karakter melalui eqPendidikan karakter melalui eq
Pendidikan karakter melalui eq
 
Kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baru
Kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baruKesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baru
Kesiapan guru dalam menghadapi kurikulum baru
 
Pentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikanPentingnya landasan pendidikan
Pentingnya landasan pendidikan
 

En vedette (6)

Aditzak
AditzakAditzak
Aditzak
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Izaki bizidunak
Izaki bizidunakIzaki bizidunak
Izaki bizidunak
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Perpaus motak
Perpaus motakPerpaus motak
Perpaus motak
 
000 introductions
000  introductions000  introductions
000 introductions
 

Similaire à Meningkatkan Kreativitas Siswa

Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahSuTedjo Tee
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfNyokap Toto
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptxMANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptxilysugli2
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingNailal Annisa
 
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakattuti Oktaviani
 
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docxRESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docxAnnisaFajri3
 
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docxsoparidah
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konselingisman12345
 
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...nadya920676
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200810
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum  Agung  SuryadiKurikulum  Agung  Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200912
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200912
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi200810
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingMozanni Tia
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...kennedy alip
 

Similaire à Meningkatkan Kreativitas Siswa (20)

Peran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolahPeran guru bk di sekolah
Peran guru bk di sekolah
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
 
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptxMANAJEMEN PENDIDIKAN  3.pptx
MANAJEMEN PENDIDIKAN 3.pptx
 
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-pentingRevisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
Revisi pendidikan-dan-masyarakat-penting
 
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakatPendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
Pendidikan merupakan aset yang tak ternilai bagi individu dan masyarakat
 
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docxRESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
RESUME HAKIKAT PENDIDIK DALAM ISLAM.docx
 
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
9 PILAR MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.docx
 
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
 
Tinjauan Filosofis Anak Didik
Tinjauan Filosofis Anak DidikTinjauan Filosofis Anak Didik
Tinjauan Filosofis Anak Didik
 
Tinjauan filosofis anak didik
Tinjauan filosofis anak didikTinjauan filosofis anak didik
Tinjauan filosofis anak didik
 
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
Krem Kuning Cokelat Minimalis Tugas Kelompok Persentasi_20240405_220435_0000 ...
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum  Agung  SuryadiKurikulum  Agung  Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Kurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung SuryadiKurikulum Agung Suryadi
Kurikulum Agung Suryadi
 
Makalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakterMakalah pembentukan karakter
Makalah pembentukan karakter
 
Ameng
AmengAmeng
Ameng
 
Program bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konselingProgram bimbingan-dan-konseling
Program bimbingan-dan-konseling
 
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
Bimbingan dan kaunseling merupakan dua perkara yang mempunyai maksud yang ham...
 

Meningkatkan Kreativitas Siswa

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan merupakan komponen utama dalam menentukan tingkat kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dapat mengarahkan kepada masa depan bangsa, baik itu baik taupun buruk, itu ditentukan oleh pendidikan kita saat ini. Jika pendidikan saat ini sudah teroptimalkan dan dimanfaatkan fungsinya secara baik maka kemajuan bangsa, masa depan bangsa yang cerah bukan lagi hanya sekedar impian belaka, tapi sudah menjadi kepastian yang akan terwujud. Belajar adalah proses memperoleh berbagai kecakapan , keterampilan dan sikap. Kemampuan orang untuk belajar ialah ciri penting yang membedakan dari jenis-jenis makhluk lain, itu memberikan manfaat bagi individu dan juga masyarakat. Bagi individu dalam kebudayaan kita, kemampuan untuk belajar secara terus menerus memberikan sumbangan bagi pengembangan berbagai ragam gaya hidup. Bagi siswa, belajar memainkan peranan penting dalam mendapatkan pengetahuan dan meraih prestasi maksimal dalam pendidikan. Hal ini memungkinkan temuan-temuan baru berdasarkan perkembangan di waktu sebelumnya.Umumnya, orang tidak tahu teknik mana yang haus digunakan untuk memunculkan ide baru, atau cara mengembangkan bakat yang alami. Mereka belum pernah menjalani pelatihan, atau tidak punya latar belakang kreativitas apapun.
  • 2. 2 Siswa sering frustasi ketika berhadapan dengan rintangan kreativitas, saat menemui jalan buntu dan tidak mampu mendapatkan ide baru atau gagal menyelesaikan masalah mendesak. Hal ini menyebabkan hilangnya rasa percaya diri dan semangat kerja mereka, bahkan apabila memiliki ide cemerlang sekalipun mereka lebih cemas akan olok-olok serta kritikan orang lain bukannnya terus maju mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan. Kreativitas balajar memainkan peran teramat penting dalam meraih kebahagiaan pribadi dan keunggulan akademik. Siswa kreatif adalah mereka yang unggul dalam pendidikan, Dengan demikian mereka terus menerus belajar dan berbuat. Kreativitas juga merupakan aspek penting lingkungan keluarga yang sehat. Para orangtua kreatif tahu cara membantu anak agar menjadi orang dewasa yang mencintai dan memanfaatkan kehidupan secara maksimal. Orang-orang kreatif menjadi pemimpin dalam bisnis dan masyarakat, mengerti cara memecahkan ataupun mengilhami orang lain untuk meningkatkan peran dalam kehidupan. Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral dari kebanyakan program untuk siswa. Jika kita tinjau program atau sasaran belajar siswa, kreativitas biasanya disebut sebagai prioritas, kreativitas memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia. Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi kreativitas adalah pengertian kreativitas sebagai sifat yang diturunkan/ diwariskan oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius. Kreativitas, disamping bermakna baik untuk pengembangan diri maupun untuk
  • 3. 3 pembangunan masyarakat juga merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri sebagai salah satu kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2003:11). Pengembangan kreativitas (daya cipta) hendaknya dimulai pada usia dini, yaitu dilingkungan keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dan dalam pendidikan pra sekolah. Kreativitas perlu dipupuk, dikembangkan dan ditingkatkan, disamping mengembangkan kecerdasan dan ciri-ciri lain yang menunjang pembangunan. Seperti yang kita pahami bersama bahwa pendukung utama bagi tercapainya sasaran pembangunan manusia Indonesia yang bermutu adalah pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu dalam penyelenggaraannya tidak cukup hanya dilakukan melalui taranformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, teori-teori, taupun hal-hal yang bersifat kognitif saja tetapi juga harus didukung oleh peningkatan profesionalitas dan sistem manajemen tenaga pendidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong dirinya sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan untuk pencapaian cita-cita dan harapan yang dimilikinya. Kemampuan diatas tidak hanya menyangkut hal-hal yang bersifat akademis, tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial, kematangan intelektual, dan sistem nilai peserta didik. Dari sana kita dapat melihat bahwa pendidiakn yang bermutu adalah pendidiakn yang mengahntarkan peserta didik pada pencapaian standar akademis yang diharapakn dalam kondisi perkembnagan diri yang sehat dan optimal.
  • 4. 4 Didalam keseluruhan proses pendidikan setidaknya ada 3 (tiga) komponen pokok yang paling menunjang dan harus dilaksanakan dalam pendidikan yaitu: program yang baik, administrasi dan supervisi yang lancar, serta pelayanan bimbingan yang terarah. Dari sini jelas bahwa bimbingan dan konseling mempunyai peran yang cukup penting didalam proses pendidikan. Sebagai salah satu komponen penunjang pendidikan, bimbingan dan konseling mempunyai posisi kunci didalam kemajuan atau kemunduran pendidikan. Mutu pendidikan ikut ditentukan oleh bagaimana bimbingan dan konseling itu dimanfaatkan dan dioptimalkan fungsinya dalam pendidikan, khususnya institusi sekolah. Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseling, agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual). Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, konseling memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan
  • 5. 5 lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan konseling tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut. Perkembangan konseling tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat. Pendidikan yang bermutu, efektif atau ideal adalah yang mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergi, yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang instruksional atau kurikuler, dan bidang bimbingan dan konseling. Pendidikan yang hanya melaksanakan bidang administratif dan instruksional dengan mengabaikan bidang bimbingan dan konseling, hanya akan menghasilkan konseling yang pintar dan terampil dalam aspek akademik, tetapi kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian. Kegiatan bimbingan merupakan bagian dari pendidikan yang menyentuh ranah efektif sementara kegiatan pengajaran yang bersifat formal lebih mengarah pada ranah kognitif untuk memperoleh pengetahuan. Salah satu elemen penting yang ada di lingkup sistem pendidikan sekolah adalah keberadaan layanan Bimbingan dan Konseling. Guru bimbingan dan konseling bertanggung jawab memberikan pelayanan bimbingan dan konseling
  • 6. 6 kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor pendidikan termasuk profesi tenaga pendidikan sebagaimana tercantum dalam Undang–Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maupun Undang – Undang tentang guru dan dosen yakni “ Pendidik adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi sebagai guru,dosen, konselor, pamong belajar,widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.” Kaitan Bimbingan dan Konseling (BK) dengan Kurikulum berbasis kompetensi sangatlah erat, Undang - Undang sistem Pendidikan Nasional (USPN) no:2 tahun 1989 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,pengajaran dan latihan bagi peran peserta didik dimasa yang akan datang. Disinilah peran guru bimbingan dan konseling, yaitu membantu peserta didik untuk mengembangkan potensi, tanggung jawab, hubungan interpersonal, motivasi, komitmen, daya juang serta pengembangan karir. Peranan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kreativitas siswa seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak hanya terbatas pada bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga sosial, pribadi, intelektual dan pemberian nilai. Dengan bantuan bimbingan dan konseling maka pendidikan yang tercipta tidak hanya akan menciptakan manusia-manusia yang berorientasi akademik tinggi, namun dalam kepribaian dan hubungan sosialnya rendah serta tidak mempunyai sistem nilai yang mengontrol dirinya sehingga yang dihasilkan pendidikan hanyalah robot-robot intelektual, dan bukannya manusia seutuhnya. Dengan adanya bimbingan dan konseling maka
  • 7. 7 integrasi dari seluruh potensi ini dapat dimunculkan sehinga keseluruhan aspek yang muncul, bukan hanya kognitif atau akademis saja tetapi juga seluruh komponen dirinya baik itu kepribadian, hubungan sosial serta memiliki niali-nilai yang dapat dijadiakn pegangan. Salah satu potensi yang amat penting dan sangat besar sekali pengaruhnya dalam kehidupan seseorang adalah faktor kreativitas. Jadi kreativitas merupakan suatu potensi bawaan yang ada dimiliki oleh masing- masing orang dari sejak lahir, jadi tinggal memanfaatkannya untuk mensejahterakan kehidupan. Dalam melakukan segala aktivitas kehidupan ini seseorang perlu kreativitas, apabila kreativitas tidak ada, maka sulit sekali orang tersebut untuk bisa berkembang dalam pekerjaannya. Untuk itu peran kreativitas sangat besar sekali dalam mendorong seseorang untuk bisa berkembang yang lebih besar dalam kehidupannya. Dalam melaksanakan tugas di sekolah perlu dorongan dari dalam diri untuk bisa merangsang kerja lebih giat dan faktor yang mampu merangsang seseorang untuk dapat bekerja lebih giat itulah yang disebut dengan kreativitas. Demikian juga halnya dalam belajar, jika kreativitas siswa tinggi untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang sebanyak-banyaknya, maka siswa dimaksud akan lebih giat untuk menekuni pelajaran tersebut dan akhirnya bisa meraih prestasi belajar yang tinggi. Situasi dan kondisi yang demikian itulah peran kreativitas belajar siswa sangat penting sekali untuk merangsang pola berfikir siswa yang positif demi menunjang keberhasilan belajar siswa di sekolah. Dengan adanya penciptaan kreativitas belajar itulah diharapkan siswa
  • 8. 8 terdorong semangat dan keterampilan berfikirnya yang tinggi dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran di sekolah dengan baik. SMPN 17 Kendari merupakan salah satu sekolah yang terjadi partisipasi aktif guru bimbingan konseling dan siswa. Dalam pengamatan penulis, hubungan siswa dan guru bimbingan konseling sangat baik sehingga siswa tidak merasa ragu untuk mendapatkan bimbingan tentang sikap maupun ilmu pengetahuan. Berbeda dengan guru mata pelajaran pada umumnya yang mengantarkan siswa pada pencapaian prestasi akademik, Bimbingan Konseling memiliki tanggung jawab lebih dalam mewujudkan siswa yang berbudi luhur dan mendorong segala potensi siswa sehingga menghasilkan siswa yang berbudi luhur juga pandai. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Peranan Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa (studi pada SMP 17 Kendari)”. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yakni bagaimana peranan guru bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan guru bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa.
  • 9. 9 D. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi bagi pihak Dinas Pendidikan Nasional tentang peranan bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak SMP 17 Kota kendari mengenai peranan bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa. 3. Sebagai bahan masukan bagi siswa sendiri untuk memanfaatkan peranan bimbingan konseling dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa.