Mengelola pembentukan usaha baru dan kewirausahaan
1. Mengelola Pembentukan Usaha Baru dan
Kewirausahaan
Sifat kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengoprasian, dan pengambilan resiko dari suatu usaha bisnis. Seorang wirausahawan
(catrepreneur) adalah seorang yang terlibat dalam kewirausahaan.
• Menurut:
– Arthur Kuriloff dan John Mempil
Values Behavior
Commitment Staying with a task until finished
Moderate risk Not gambling, cut choosing a middle course
Seeing oportunities And grasping them
Objectivily Observing reality clearly
Feedback Analyzing timely performance data to guide activity
Optimism Showing confidence in novel situations
Money Seeing it as resocure and not an end initself
Proactive management Managing through reality bAsed on forward planning
• Sumber: Fundamental Small Business Management, 1993, hal 20.
Pemilik bisnis yang memperkerjakan manajer profesional untuk menjalankan bisnis
mereka dan kemudian memusatkan perhatian mereka kepada kepentingan lain bukanlah
seorang wirausahawan, walau mereka menerima resiko dari usaha mereka tidak secara aktif
gterlibat dalam organisasi atau mengoprasikannya. Demikian pula, manajer profesional yang
pekerjaannya adalah menjalankan bisnis orang lain juga bukan wirausahawan karna mereka
mengasumsikan risiko pribadi total yang lebih rendah untuk keberhasilan atau kegagalan
bisnis.
Wirausahawan memulai bisnis baru. Suatu bisnis kecil (small business) sebagai suatu
bisnis yang dimiliki secara pribadi oleh seorang individu atau suatu kelompok kecil individu
yang memiliki penjualan dan aktiva yang tidak cukup besar untuk dapat mempengaruhi
lingkungannya.
10
2. Peran kewirausahaan dalam masyarakat
Sejarah kewirausahaan dan pengembangaan bisnis baru dalam banyak hal
merupakan sejarah dari kesusksesan besar dan kegagalan besar. Beberapa wirausahawan
telah sangat berhasil dan setelah mengumpulkan kekayaan yang sangat banyak dari upaya
wirausaha mereka.
Hanya berdasarkan jumlah saja, tampak bahwa bisnis kecil merupakan suatu
kehadiran yang kuat dalam ekonomi, dan merupakan hal yang terjadi di hampir semua
ekonomi.
Penciptaan lapangan pekerjaan
Jumlah Penduduk Indonesia
Angkatan Kerja Nasional Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Pebruari 2011
Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
15-19 4.576.685 3.259.831 7.836.516
20-24 7.732.171 5.007.392 12.739.563
25-29 10.164.594 6.158.174 16.322.768
30-34 10.023.590 6.296.207 16.319.797
35-39 8.981.796 5.929.874 14.911.670
40-44 8.578.397 5.679.887 14.258.284
3. 45-49 6.836.781 4.870.272 11.707.053
50-54 5.840.691 3.846.871 9.687.562
55-59 3.910.567 2.586.702 6.497.269
60-64 2.545.800 1.631.444 4.177.244
≥ 65 3.068.752 1.872.897 4.941.649
Jumlah 72.259.824 47.139.551 119.399.375
Penganggur Terbuka Nasional Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Pebruari 2011
Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
15-19 1.319.477 1.047.217 2.366.694
20-24 1.513.157 1.042.424 2.555.581
25-29 751.869 535.580 1.287.449
30-34 362.678 301.375 664.053
35-39 173.546 184.846 358.392
40-44 160.260 144.641 304.901
45-49 138.372 110.411 248.783
50-54 98.261 67.098 165.359
55-59 79.533 31.093 110.626
60-64 38.360 16.327 54.687
≥ 65 1.106 0 1.106
Jumlah 4.636.619 3.481.012 8.117.631
Berdasarkan data sensus, kita dapat melihat betapa banyaknya penduduk Indonesia dengan
angkatan kerja dalam jumlah besar. Namun, dapat kita lihat pula tidak semua angkatan
kerja Indonesia bekerja, tabel menunjukkan bahwa sekitar 6,8 % dari angkatan kerja
Indonesia merupakan penganggur terbuka.
Dari 130 negara, Indonesia menempati peringkat 41 dengan 22.2 % tingkat pengangguran.
Sedangkan Malaysia menempati peringkat 99 dengan 10.9%. Data ini berdasarkan tingkat
pengangguran paling banyak (dengan rentang usia 15-24 tahun).
4. Sumber : https://www.cia.gov/library/publications/the-world-
factbook/rankorder/2229rank.html?countryName=Indonesia&countryCode=id®ionCode=eas&ra
nk=41#id
Setidaknya satu pesan adalah jelas; keberhasilan bisnis wirausaha, lebih dari sekedar
ukuran bisnis, menciptakan sebagian besar lapangan pekerjaan. Selain itu
memperhitungkan jangka panjang ketika menganalisis pertumbuhan pekerjaan.
Inovasi
Sejarah menunjukan bahwa inovasi besar lebih mungkin tercipta dari bisnis kecil
(atau individu) dari pada bisnis besar. Sebagai contoh, perusahaan kecil dan individualah
yang menemukan komputer personal dan pisau cukur baja tahan karat, radio transistor dan
mesin fotokopi, mesin jet dan fotografi instan. Tidak mengejutkan sejarah terulang kembali
dengan lebih cepat di era komputer dan komunikasi teknologi tinggi.
Pentingnya terhadap bisnis besar
Juga sebagian besar dari produk yang dibuat oleh perusahaan manufaktur besar
dijual kepada konsumen melalui bisnis kecil.
Peran Kewirausahaan Berdasarkan Makro, Mikro, dan Pendapat Ahli
Berdasarkan Mikro Peran wirausaha adalah penanggung risiko dan ketidakpastian,
mengkombinasikan sumber-sumber ke dalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai
tambah dan usaha-usaha baru.
Wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi perusahaan, ide-ide dalam
perusahaan dan organisasi perusahaan.
Berdasarkan Makro Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemacu
perekonomian suatu bangsa. Dalam hal ini kewirausahaan menjadi kekuatan ekonomi suatu negara,
sehingga negara-negara tersebut menjadi kekuatan ekonomi dunia yang kaya dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Menurut J.B. Say Memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha,
meningkatkan efisiensi ekonomi, khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada, dan sebagai
sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan pemerataan
pendapatan,
Strategi untuk Organisasi Wirausaha
Satu dari tantangan dasar yang dihadapi oleh organisasi wirausaha adalah memilih
strategi. Tiga tantangan strategi yang dihadapi oleh perusahaan kecil pada akhirnya adalah
5. memilih suatu industri di mana ia akan bersaing, menekankan kompetensi khusus, dan
menulis suatu rencana bisnis.
Memilih Suatu Industri
Tidak mengejutkan, bisnis kecil lebih lazim terdapat pada sejumlah industri tertentu
dibandingkan di industri lainnya. Kelompok industri utama yang mempunyai usaha baru dan
bisnis kecil yang berhasil adalah jasa, ritel, konstruksi, keuangan dan asuransi, grosir
transportasi, dan manufaktur. Jelasnya, setiap kelompok berbeda dalam kebutuhannya akan
karyawan, uang, bahan baku , dan mesin. Secara umum, semakin banyak sumber daya yang
diperlukan oleh suatu industri, semakin sulit untuk memulai suatu bisnis dan semakin kecil
pula kemungkinan bahwa industri tersebut didominasi oleh perusahaan kecil. Ingat juga,
bahwa kecil merupakan suatu istilah yang relatif: kriteria (jumlah karyawan dan total
penjualan tahunan ) berbeda untuk tiap industri dan sering berarti hanya jika dibandingkan
dengan bisnis yang benar-benar besar.
Jasa Terutama karena memerlukan sedikit sumber daya, bisnis jasa merupakan segmen
perusahaan bisnis kecil yang tumbuh paling cepat. Di samping itu, tidak ada kelompok
industri lain yang menawarkan pengembalian yang lebih tinggi terhadap waktu yang
diinvestasikan selain dari industri jasa. Terakhir, jasa menarik bagi tenaga-tenaga yang
berbakat dalam inovasi yang dicirikan oleh banyak perusahaan kecil.
Ritel Bisnis ritel menjual produk yang dibuat oleh perusahaan lain secara langsung kepada
konsumen. Terdapat ratusan jenis peritel yang berbeda. Namun demikian, biasanya orang
yang memulai bisnis kecil lebih menyukai membuka took khusus, misalnya pakaian untuk
pria berbadan besar atau kedai kopi yang membuat mereka memfokuskan sumber daya
yang terbatas kepada segmen pasar yang sempit.
Konstruksi Sekitar 10 persen dari bisnis yang memiliki kurang dari dua puluh orang
karyawan bergerak dalam bidang konstruksi. Karena banyak dari pekerjaan konstruksi
merupakan proyek lokal yang relatif kecil, perusahaan konstruksi lokal sering kali secara
ideal cocok sebagai kontraktor. Banyak perusahaan semacam ini dimulai dengan tenaga
kerja terampil yang mulai bekerja pada orang lain dan kemudian memutuskan untuk bekerja
poda diri mereka sendiri. Contoh yang umum dari perusahaan konstruksi kecil termasuk
pembangun rumah; pemasang kayu; pemasang atap; pengecat; dan pemasang pipa, tukang
listrik dan kontraktor atap.
Keuangan dan asuransi Tercatat sekitar 10 persen dari semua perusahaan yang memiliki
kurang dari dua puluh karyawan bergerak dalam bisnis keuangan dan asuransi.
Dalam banyak kasus, bisnis ini merupakan afiliasi dari dan/atau menjual produk yang
disediakan oleh perusahaan nasional yang lebih besar. Walau perubahan peraturan industri
6. perbankan telah mengurangi jumlah bank lokal kecil, bisnis lain di sektor ini masih
berkinerja cukup baik.
Grosir Pemilik bisnis kecil juga sering berkinerja dengan baik dalam usah grosir; sekitar 8
persen dari bisnis yang memiliki kurang dari dua puluh orang karyawan adalah grosir. Bisnis
grosir membeli produk dari perusahaan pembuat produk atau produsen lain dan
menjualnya kepada perusahaan ritel. Perusahaan grosir biasanya membeli barang dalam
jumlah banyak dan menyimpannya di lokasi yang nyaman bagi perusahaan ritel.
Oleh karena itu, untuk suatu volume bisnis tertentu, mereka memerlukan lebih sedikit
karyawan dibandingkan perusahaan manufaktur, perusahaan ritel, atau perusahaan
penyedia jasa.
Transportasi Beberapa perusahaan kecil sekitar 5 persen dari semua perusahaan yang
memiliki kurang dari dua puluh orang karyawan berkinerja baik di bisnis transportasi dan
bisnis yang berhubungan dengan transportasi. Perusahaan semacam itu termasuk
perusahaan taksi lokal dan perusahaan limosine, perusahaan jasa penyewaaan pesawat
terbang, dan operator tur. Sebagai tambahan, di banyak pasar yang lebih kecil, perusahaan
bis dan maskapai penerbangan lokal menyerahkan pemeliharaan peralatan lokal kepada
bisnis kecil.
Manufaktur Tidak seperti industri lainnya, manufaktur biasanya hanya dipunyai oleh bisnis
besar dan ini bukannya tanpa alasan. Karena investasi dalam bidang manufaktur biasanya
memerlukan peralatan, energi, dan bahan baku mentah, sejumlah besar uang biasanya
diperlukan untuk memulai bisnis manufaktur. Manufaktur mobil, misalnya memerlukan
miliaran dolar untuk investasi dan ribuan pekerja sebelum mobil pertama berjalan di jalur
perakitan.
Penelitian menunjukkan bahwa biaya manufaktur sering kali turun ketika jumlah unit yang
diproduksi oleh organisasi meningkat. Hubungan antara biaya dan produksi ini disebut skala
ekonomis (economy of scale).Organisasi kecil biasanya tidak dapat bersaing secara efektif
atas dasar skal ekonomi.
Menekankan Kompetensi Khusus
Kompetensi khusus organisasi adalah aspek-aspek bisnis yang mana dilakukan dengan lebih
baik oleh perusahaan dibanding pesaingnya. Kompetensi khusus pada bisnis kecil biasanya
terbagi dalam tiga bidang: kemampuan untuk mengidentifikasi ceruk baru dalam pasar yang
mapan, kemampuan untuk mengidentifikasi pasr baru, dan kemampuan untuk bergerak
dengan cepat dalam mengambil keuntungan dari kesempatan baru.
7. Mengidentifikasi Ceruk di Pasar yang Mapan Suatu pasar yang mapan (established
market) adalah pasar di mana beberapa perusahaan besar bersaing menurut kriteria
tertentu.
Ceruk (niche) secara sederhana diartikan sebagai suatu segmen pasar yang belum
dieksploitasi. Secara umum, bisnis wirausaha kecil lebih baik dalam menemukan ceruk ini
daripada organisasi yang lebih besar. Organisasi besar biasanya memiliki begitu banyak
sumber daya yang terikat pada praktek bisnis yang lebih lama ada sehingga mereka tidak
menyadari adanya kesempatan baru. Wirausahawan dapat melihat kesempatan ini dan
bergerak dengan cepat untuk mengambil keuntungan dari kesempatan-kesempatan
tertentu.
Mengidentifikasi Pasar Baru Wirausahawan yang berhasil juga unggul dalam hal
menemukan pasar yang sama sekali baru. Penemuan dapar terjadi setidaknya dalam dua
cara. Pertama, seorang wirausahawan dapat memindahkan suatu produk atau jasa yang
telah mapan dalam satu pasar geografis ke suatu pasar kedua.
Kedua, wirausahawan terkadang dapat menciptakan seluruh industri. Penemuan wirausaha
mengenai proses penyalinan kertas kering dan semikonduktor telah menciptakan industri
baru yang sangat besar. Tidak hanya perusahaan pertama di pasar ini (Xerox dan National
Semiconductor) telah sangat berhasil, akan tetapi aktivitas wirausaha mereka telah
menghasilkan pengembangan ratusan ribu perusahaan lain dan ratusan ribu pekerjaan.
Tentu saja, Karena wirausahawan tidak terbebani dengan sejarah dalam melakukan bisnis
dengan cara tertentu, maka mereka biasanya lebih baik dalam menemukan pasar baru
daripada organisasi yang lebih besar dan lebih matang.
Keuntungan penggerak pertama Suatu keuntungan penggerak pertama (first mover
advantage) adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan karena telah mengeksploitasi
suatu kesempatan sebelum dilakukan perusahaan lain. Terkadang perusahaan besar
menemukan ceruk dalam pasar yang ada atau pasar baru tepat pada waktu yang sama
dengan perusahaan wirausah kecil, akan tetapi tidak dapat bergerak secepat perusahaan
kecil untuk mengambil keuntungan dari kesempatan tersebut.
Terdapat sejumlah alasan atas perbedaan tersebut. Sebagai contoh, banyak organisasi besar
membuat keputusan dengan lambat karena masing-masing lapisan hierarki harus memberi
persetujuan atas suatu tindakan sebelum dapat diimplementasikan. Selain itu, organisasi
besar terkadang harus merisikokan sejumlah besar aktiva mereka ketika mereka mengambil
keuntungan dari kesempatan baru.
Menulis rencana bisnis
Ketika seorang wirausahawan telah memilih suatu industri untuk terjun di dalamnya, dan
menentukan kompetensi khusus mana yang akan ditekankan, pilihan ini biasanya
dimasukkan ke dalam suatu dokumen yang disebut rencana bisnis. Dalam suatu rencana
8. bisnis (business plan), wirausahaan meringkas strategi bisnis dan bagaimana strategi
tersebut diimplementasikan. Tindakan untuk mempersiapkan suatu rencana bisnis
memakasa calon wirausaha untuk mengkristalkan pemikiran mereka mengenai apa yang
harus mereka lakukan dalam meluncurkan bisnis mereka agar berhasil dan mewajibkan
mereka untuk menjabarkan bisnis mereka pada kertas sebelum menginvestasikan waktu
dan uang di dalamnya. Ide rencana bisnis bukanlah sesuatu yang baru. Apa yang baru adalah
semakin berkembang penggunaan rencana bisnis khusus oleh wirausahawan, sebagian
besar karena kreditor dan investor meminta mereka untuk menggunakannya dalam
memutuskan apakah akan membantu mendanai suatu bisnis kecil.
Rencana tersebut seharusnya mendeskripsikan kesesuaian antara kemampuan
wirausahawan dan persyaratan untuk memproduksi dan memasarkan suatu produk atau
jasa tertentu. Juga mendefinisikan strategi produksi dan pemasaran, aspek hokum dan
organisasi, serta akuntansi dan keuangan.
Rencana bisnis seharusnya juga memperhitungkan sifat berurutan dari berbagai
pengambilan keputusan strategis dalam bisnis kecil.
Kewirausahaan dan Manajemen Internasional
Sementara orang menghubungkan manajemen internasional dengan bisnis besar, banyak
perusahaan yang lebih juga melakukan ekspansi dan menemukan kesempatan berkembang
di negara asing.
Dunia manajemen mengeksplorasi beberapa persoalan yang terkait dalam kewirausahaan
dan bisnis internasional.
Struktur Organisasi Wirausaha
Dengan strategi yang tepat dan rencana bisnis di tangan, wirausahawan kemudian dapat
merancang suatu struktur yang dapat mengubah visi rencana bisnis menjadi kenyataan.
Wirausahawan perlu mempertimbangkan rancangan organisasi dan perlu mengembangkan
deskripsi pekerjaan, bagan organisasi, dan sistem pengendalian manajemen dan calon
wirausahawan masih harus membuat keputusan yang tepat ketika mereka akan memulai dan
mereka harus menemukan sumber pendanaan yang sesuai dan memutuskan kapan dan bagaimana
caranya untuk mencari nasihat dari para ahli.
Memulai Bisnis Baru
Langkah pertama adalah Komitmen individual untuk menjadi seorang pemilik bisnis. Kemudian
memutuskan untuk memilih barang atau jasa yang akan ditawarkan suatu proses yang berarti
menyelidiki industri dan pasar terpilih. Dalam membuat pilihan ini juga mengharuskan para calon
wirausahawan untuk mengukur tidak hanya tren industri tapi juga keterampilan mereka sendiri.
9. Membeli bisnis yang ada, Setelah memilih suatu produk dan memastikan bahwa pilihan
mereka sesuai dengan keterampilan dan minat mereka sendiri, Wirausahawan harus memutuskan
apakah akan membeli bisnis yang telah ada atau memulai dari nol. Sederhananya,kemungkinannya
lebih baik jika berhasil, suatu bisnis yang telah berdiri telah membuktikan kemampuannya untuk
menarik konsumen dan menghasilkan laba. Juga telah memiliki hubungan kerja dengan
peminjam,pemasok dan komunitas.
Bisnis baru tidak menderita efek dari kesalahan pemilik terdahulu. Pemilik juga bebas meimilih
peminjam, peralatan, persediaan, lokasi, pemasok dan pekerja tidak terikat oleh komitmen dan
kebijakan dari pendahulu.
Pendiri dari bisnis baru hanya dapat membuat prediksi dan proyeksi mengenai prospek mereka.
Oleh karena itu,keberhasilan atau kegagalan sangat bergantung pada identifikasi kesempatan bisnis.
Mendanai bisnis baru, Diantara sumber pendanaan yang semakin umum adalah keluarga dan
teman, tabungan pribadi, bank dan institusi peminjaman lebih mungkin membantu mendanai
pembelian bisnis yang ada daripada suatu bisnis baru karena resiko nya sudah diketahui. Individu
yang memulai bisnis baru, di lain pihak, lebih cenderung bergantung pada sumber dana pribadi
mereka.
Sumber Dana Pribadi, mencapai dua pertiga dari semua uang yang di investasikan dalam bisnis kecil
baru dan setengah dari yang diinvestaisikan dalam pembelian di bisnis yang sudah ada. Aliansi
Strategis, juga menjadi metode yang populer untuk mendanai perkembangan bisnis. Peminjam,
bank dan investor pribadi biasa nya ingin melihat rencana bisnis formal rincian mendetail dari
ringkasan bisnis dan pasar yang diusulkan, latar belakang pemilik, dan sumber pendanaan lain.
Perusahaan Modal Ventura ( Venture Capital Companies ) adalah kelompok investor kecil yang
berusaha mendapatkan laba dari perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan yang cepat.
Perusahaan Investasi Bisnis Kecil, Melalui suatu pendekatan yang lebih seimbang terhadap pilihan
mereka dibandingkan perusahaan modal ventura, perusahaan investasi bisnis kecil mencari laba.
Program pendanaan SBA (Small Business Aministration lembaga pendanaan untuk usaha kecil di
AS) telah menawarkan lebih dari 20 program pendanaan bagi bisnis kecil yang memenuhuhi standart
dalam ukuran dan independensi. Selain itu perusahaaan yang memenuhi syarat adalah perusahaan
yang di miliki oleh wirausaha yang tidak mampu mendanai sendiri usaha nya dengan alasan yang
masuk akal. Dengan berinvestasi pada perusahaan yang memilki ppotensi untuk berkembang
dengan cepat.
Sumber Nasehat Manajemen
Untuk pekerjaan-pekerjaan tersebut, mereka tergantung pada bantuan profesional. Akan tetapi,
untuk bertahan dan berkembang bisnis kecil juga memerlukan nasehat yang berkenaan dengan
manajemen. Naehat itu biasa nya tersedia dari empat sumber yaitu dewan penasehat, konsultan
manajemen, SBA, dan suatu proses yang di sebut jaringan kerja.
Dewan Penasehat, semua perusahaan bahkan yang secara hukum tidak memerlukan dewan direksi,
dapat memanfaatkan kemempuan pemecahan masalah dari dewan penasehat. Oleh karena itu,
beberapa bisnis kecil menciptakan dewan untuk memberikan nasehat dan bantuan.
10. Konsultan Manajemen terdapat berbagai macam opini menyangkut nilai dari konsultan manajemen
ahli yang membebankan biaya untuk membantu manajer menyelesaikan masalah. Mereka sering
kali berspealisasi dalam satu bidang, seperti bisnis internasional, bisnis kecil, atau manufaktur.
Small Business adminstration yang lebih penting dari peran pendanaan nya adalah peran SBA
dalam membantu pemilik bisnis kecil untuk meningkatkan manajemen mereka adalah mudah bagi
para wirausahawan untuk menhabiskan uang. Program SBA dirancang untuk menunjukan meraka
bagaiman cara untuk menghabiskan uang dengan bijaksana. Seorang pemilik bisnis kecil yang
memerlukan bantuan dalam memulai suatu bisnis baru dapat memperoleh nya dengan gratis
melalui service corps of Retired executive(SCORE). Semua anggota Program active corps of
executives(PACE) di rancang untuk membantu bisnis kecil yang tidak mampu menyewa konnsultan.
SBA merekrut sukarelawan ACE dari hampir semua industri bakat dan keterampilan mahasiswa dan
pengajar di akademi dan universitas adalah penting bagi small busines institute(SBI) terakhir,proyek
konseling manajemen SBA terbaru adalah program small business development centre(SBDC).
Membentuk jaringan Semakin banyak pemilik bisnis kecik yang memproleh hal-hal yang berharga
ketika membentuk jarinagan(networking)bertemu satu sama lain secara berkala untuk membahas
masalah dan peluang dan mingkin yang lebih penting, mengumpulkan sumber informasi adalah
eksekutif-eksekutif yang sudah pensiun dan semua bekerja scara sukarela.
Waralaba
Perjanjian waralaba operasi yang di lakukan oleh wirausahawan dengan lisensi yang di keluarka oleh
perusahaan induk(pemberi waralaba)wirausahawaan membayar kepada perusahaan induk untuk
pengunaan merk, produk, formula dan rencana bisnis.waralaba menawarkan keuntungan baik bagi
penjual maupun pembeli.
Bagi pemegang waralaba, pengaturan tersebut mengkombinsikan insentif dari pemilik suatu
bisnis dengan keuntungan akses terhadap keterampilan menajemen bisnnsi besar dan memiliki
kewajiban yang berkelanjutan untuk mengkontribuskan presentase penjualan kepada perushaan
induk. Membeli suatu waralaba juga melibatkan biaya tidak berwujud.
Terakhir, walau waralaba meminimalkan resiko mereka tidak menjamin keberhasilan. Banyak
pemegang waralaba yang telah melihat investasi mereka dan mimpi mereka hilang karena pemilihan
lokasi yang buruk, biaya yang meningkat, atau kurangnya komitmen yang berkelanjutan dari
pemberi waralaba .
Wirausahawan harus berhati-hati dalam menimbang keuntungan dan kerugian dalam memulai
suatu usaha seperti membeli bisnis yang ada atau memulai dari bawah, mereka juga seharusnya
memilik suatu rencana yang jelas untuk mendanai bisnis mereka dan mengambil keuntungan dari
berbagai sumber informasi dan nasehat .
Kinerja Organisasi Wirausaha
Tren di bisnis baru
11. Beberapa faktor berkontribusi pada tren ini, yakni:
Kemunculan E-commerce, tren paling signifikan dalam bisnis kecil adalah kemunculan perdagangan
elektronik yang cepat. Karena internet telah menyediakan cara baru dalam melakukan bisnis,
wirausahawan telah mampu menciptakan dan memperluas bisnis baru dengan lebih cepat dan
mudah dibandingkan sebelumnya.
Jebolan dari bisnis besar, semakin banyak bisnis yang dimulai oleh orang yang memilih untuk keluar
dari perusahaan besar dan memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan mereka untuk bekerja bagi
diri mereka sendiri.
Kesempatan untuk Minoritas dan wanita, disamping ekspatriat-ekspariat bisnis besar, semakin
banyak bisnis kecil dimulai oleh kaum minoritas dan wanita. Posisi korporasi pada manajemen
umum (25 persen ), penjualan (21 persen), serta akuntansi dan keuangan (18 persen) membentuk
hampir dua pertiga dari wanita yang memulai bisnis mereka sendiri .
Tingkat bertahan hidup yang lebih baik, terakhir lebih banyak orang yang terdorong untuk menguji
keterampilan mereka sebagai wirausahawan karena tingkat kegagalan di antara bisnis kecil telah
menurun di tahun-tahun belakangan ini. Bisnis kecil mengalami tingkat kematian yang lebih tinggi
daripada bisnis besar. Namun, di antara bisnis-bisnis tersebut yang berhasil bertahan dalam bisnis
selama enam hingga sepuluh tahun, tingkat bertahan hidupnya berada pada angka rata-rata.
Alasan Kegagalan
Empat faktor umum berkontribusi pada kegagalan bisnis baru. Salah satu faktor adalah
inkompetensi manajerial atau manajer yang tidak berpengalaman. Beberapa calon wirausahawan
mengasumsikan bahwa mereka dapat berhasil melalui akal sehat, menilai berlebihan keahlian
manajerial mereka sendiri, atau berfikir bahwa kerja keras saja akan mengarah pada keberhasilan.
Keacuhan juga dapat berkontribusikan terhadap kegagalan. Ketiga, sistem pengendalian yang lemah
dapat mengarah pada masalah yang serius. Terakhir, modal yang tidak mencukupi dapat
berkontribusikan pada kegagalan bisnis.
Alasan Keberhasilan
Empat faktor dasar yang dapat digunakan untuk menjelaskan keberhasilan bisnis. Satu rangkaian
faktor adalah kerja keras, dorongan, dan dedikasi. Pemilik bisnis baru harus berkomitmen pada
keberhasilan dan bersedia meluangkan waktu dan usaha untuk mewujudkannya.
Analisis cermat terhadap kondisi pasar juga dapat membantu pemilik bisnis baru untuk mengukur
kemungkinan penerimaan produk merekandi pasar. Kompetensi manajerial juga berkontribusi pada
keberhasilan. Keberhasilan pemilik bisnis baru mungkin memerlukan kompetensi melalui pelatihan
atau npengalaman atau dengan menggunakan keahlian orang lain. Beberapa wirausahaawan yang
berhasil dapat berhasil sendiri atau langsung dari universitas. Terakhir,nasib baik juga memainkan
suatu peran dalam keberhasilan beberapa perusahaan.