1. Nomor 1
Negosiasi Jual Beli Mobil :
Pembeli : Selamat siang pak.
Penjual : Selamat siang, Silahkan Duduk. Dengan Sdr. Midun bukan?
Pembeli : Benar pak, Saya Yang menghubungi bapak pagi tadi.
Penjual : Baiklah. Apa benar sdr Midun tertarik dengan mobil yang di iklankan di tokobagus?
Pembeli : Betul pak, dari foto yang ditampilkan di tokobagus, saya tertarik ingin melihat fisik asli mobil
tersebut secara dekat, karena berdasarkan foto yang saya lihat, kelihatannya mobil bapak masih dalam
keadaan bersih dan baru.
Penjual : Ohh itu betul sekali , mobil itu baru saya beli sekitar 2 tahun yang lalu, dan kondisinya sangat
bagus sekali, saya menjualnya karena ingin mengganti mobil yang baru.
Pembeli : Memangnya mengapa bapak ingin mengganti mobil tersebut? Apakah mobil itu mengalami
kerusakan?
Penjual : oh tidak…tidak sama sekali, saya menganti mobil itu karena mobil itu terlalu kecil untuk saya
sekeluarga , jadi saya ingin mengganti mobil yang lebih besar dari mobil tersebut.
Pembeli : OHH begitu,..!! oh ya pak, bisa saya lihat mobil itu sekarang?
Penjual : tentu , tentu.. lewat sini sdr. midun.( berjalan menuju garasi mobil )
Pembeli : baik pak..!
Pejual : Nah, ini lah mobil nya, masih bagus bukan?
Pembeli : iya pak, persis seperti foto yang terpajang itu ya. Warnanya juga masih mengkilat seperti
baru.
Penjual : Tentu saja, karena mobil ini selalu terawat oleh saya, satu butir debu pun tidak akan saya
biarkan menyentuh mobil ini ( tersenyum simpul )
Pembeli : Wah bagus tu pak, kalau boleh tahu, mobil ini rakitan tahun berapa pak?
Penjual : mobil ini tahun 2006. Dan sampai saat ini kondisi mesin nya masih seperti baru, itu karena saya
rutin servis setiap bulannya.
Pembeli : Sangat menarik sekali ya pak, boleh cek perlengkapannya pak?
Penjual : oh ya , silahkan.
Pembeli : Terimakasih pak. ( Langsung mengecek mobil tersebut )
Penjual : ( setelah sdr, Midun selesai mengecek mobil tersebut ). Bagaimana ?
masih mulus bukan? ( sambil tersenyum )
Pembeli : iya pak, bicara mengenai barang kan suadah jelas ni pak, bagaimana kalau harga yang bapak
tawarkan?
Penjual : Nah, untuk masalah harga, setelah saya cari informasi dari berbagai sumber mengenai harga
mobil produksi tahun 2006, saya mematok harga Rp 225.000.000,00 Nego.
Pembeli : Waaah, cukup tinggi ya pak harga nya.
Penjual : ya itu sesuai dengan keadaan mobilnya. Dan itu kan harga dari saya sendiri, sekarang berapa
tawaran dari sdr, Midun?
Pembeli : Sebenarnya saya hanya punya anggaran sekitar 200jt pak, itupun tidak cash hari ini.
2. Penjual : masalah cash itu tidak usah terlalu dipikirkan sdr. Midun. Jika kesepakatan harga sesuai, bapak
bisa memberi waktu untuk pelunasannya. Sekarang berapa penawaran sdr. Midun?
Pembeli : Kalau saya menawar, giman kalau 180jt pak?
Penjual : Waahh, itu terlalu jauh sdr. Midun. Sdr kan sudah tahu kondisi mobil ini. Tawaran sdr. Midun
jauh dibawah harga standarnya.
Pembeli : jika dilihat dari keadaan mobil, betul si pak, keadaan nya masih bagus, tapi anggaran saya
Cuma segitu tadi pak, giman kalau saya naikkan 1 juta pak?
Penjual : Kalau segitu , belum bisa saya melepas mobil ini. Gimana kalau saya beri pilihan, kalau sdr.
Midun benar-benar menginginkan mobil ini, saya bisa memberi waktu 1 bulan untuk sdr. melunasi sisa
dari harga anggaran sdr. yaitu 25 juta lagi. Bagaimana sdr. Midun?
Pembeli : Alternatif yang bagus pak. Sebenarnya saya memang tertarik dengan mobil bapak ini. Tapi
masalah harga yang belum sesuai. Gimana kalau pas dengan harga 200jt pak?
Penjual : Baiklah sdr. midun , gimana kalau kita ambil tengahnya, yaitu 215jt, itu sudah saya kurangkan
10jt. Jika masih dibawah dari harga ini, saya tidak bisa melepas mobil ini. Jadi gimana sdr Midun?
Pembeli : Sepertinya harga yang menarik pak, Baiklah pak, tetapi pembayarannya sesuai dengan
alternative bapak tadi, berarti yang 15jt nya akan saya bayar dalam jangka waktu 1 bulan.
Penjual : Baiklah Sdr. Midun. Jadi pembayarannya tunai atau bagaimana?
Pembeli : Baiklah, pembayarannya separuh tunai disini, dan separuhnya lagi jika mobil telah saya terima
ditempat saya, gimana pak?
Penjual : Baiklah sdr. Midun, Silahkan tanda tangan disini ( sambil mengajukan surat jual beli ).
Terimakasih sdr. Midun, senang bekerja sama dengan anda, dan semoga transakasi ini dilakukan dengan
ikhlas, dan semoga beruntung dengan mobil ini.
Pembeli : Terimakasih kembali pak, saya juga merasa senang bekerja sama dengan bapak. Baiklah pak,
lebih baik saya pulang sekarang, dan saya tunggu kedatangan mobil ini, dan ini alamat rumah saya (
sambil menunjukan alamat rumah ).
Penjual : Baiklah sdr. Midun, semoga selamat dijalan. Dan tunggu saja 2 jam dari sekarang.
Pembeli : sekali lagi terimaksih pak, dan selamat siang.
Penjual : sama – sama sdr. Midun. Selamat siang.
3. Si Merah Tak Dapat Si Hitampun Jadi
Penjual : “Selamat datang, silahkan duduk.”
Pembeli : “Terima kasih.”
Penjual : “Ada yang bisa saya bantu?”
Pembeli : “Saya ingin beli laptop.”
Penjual : “Ingin laptop merk apa mbak?”
Pembeli : “Yang bagus itu merek apa mbak ?”
Penjual : “Begini mbak, kalau masalah bagus tidaknya itu relatif mbak. Semua merek ada
kelebihan dan juga ada kekurangannya.”
Pembeli : “Ohh, begitu.”
Penjual : “Tetapi sekarang yang paling laris itu Acer mbak.”
Pembeli : “Saya boleh lihat yang Acer?”
Penjual : “Iya, sebentar saya ambilkan dahulu.”
Pembeli : “Iya.”
Penjual : “Ini mbak, silahkan di coba dahulu.”
Pembeli : “Fasilitasnya apa saja mbak ?”
Pembeli : “Ada wifi, bluetooth, memory 2 GB, monitor 14” dan masih banyak lagi.”
Pembeli : “Warnanya ini hanya hitam saja mbak?”
Penjual : “Kalau ini ada warna coklat, putih, merah, sama hitam ini mbak.”
Pembeli : “Saya mau lihat yang merah mbak, soalnya saya suka warna merah."
Penjual : “Maaf mbak, yang warna merah lagi habis stoknya, mungkin besok datangnya.”
Pembeli : “Kalau sekarang adanya warna apa saja mbak ?”
Penjual : “Kita punya warna coklat sama hitam.”
Pembeli : “Saya lihat yang coklat dulu mbak.”
Penjual : “Iya, saya ambilkan dulu.”
Pembeli : “Iya.”
Penjual : “Ini mbak, silahkan.”
Pembeli : “hitam sama coklat bagus mana mbak?”
Penjual : “Tergantung selera mbak, kalau hitam itu sudah biasa, tapi kalau coklat itu
jarang orang punya.”
Pembeli : “Saya pilih hitam saja mbak.”
Penjual : “Oh iya.”
Pembeli : “Harganya berapa mbak?”
Penjual : “Kalau yang ini harganya Rp 4.000.000,00.”
Pembeli : “Tidak ada diskon mbak ?”
Penjual : “Kebetulan kita lagi ada promo untuk merek Acer ada spesial diskon 5%, jadi
harganya tinggal Rp 3.800.000,00.”
Pembeli : “Tidak bisa turun lagi mbak ?”
Penjual : “Tidak bisa mbak. Ini bisa di kredit mbak, angsuran 8 X dalam 5 bulan.”
Pembeli : “Rp 3.500.000,00 gimana mbak ?, cash.”
Penjual : "Di tambahin lagi mbak!"
Pembeli : "Saya tambahin Rp 50.000,00 gimana ?"
Penjual : "Tetap tidak bisa mbak, begini saja saya kasih Rp 3.700.000,00, itu sudah turun
banyak lho mbak."
Pembeli : "Gak bisa ditambahin lagi mbak diskonnya ?"
Penjual : "Gak bisa mbak, nanti kalau ditambahin terus bos saya marah mbak, ini bukan
punya saya kalau punya saya, saya kasih mbak segitu."
Pembeli : “Ya sudah saya setuju Rp 3.700.000,00.”
Penjual : “Saya buatkan notanya dulu mbak.”
Pembeli : “Iya.”
Penjual : “Ini notanya mbak,silahkan tanda tangan disini. Ini juga ada garansinya 1 tahun,
jadi kalau ada masalah dengan laptopnya bawa saja kesini.”
Pembeli : “Oh iya, ini uangnya.”
Penjual : "Terima kasih. Ini mau diantarkan kerumah atau dibawa langsung?"
Pembeli : "Saya bawa langsung saja mbak."
Penjual : "Oh iya."
Pembeli : “Selamat siang.”
Penjual : “Selamat siang.”
4. Nomor 3
NEGOSIASI ANTARA PENGUSAHA DAN PIHAK BANK
*no.1-3: orientasi
no.4-6: pengajuan
no.7-12: penawaran
no.13-16: persetujuan
no.17-19: penutup
1.pengusaha: selamat siang
2.pihak bank: selamat siang. adayg bisa sy bantu?
3.pengusaha: ya, saya ingin bertemu dg kepala bag.kredit
4.pihak bank: mari saya antar. (menuju ke r.kepala bag.kredit)
5.pengusaha: begini pak. saya akan mengembangkan usaha sy. jadi, sy akan mengajukan kredit
6.pihak bank: berapa jumlah uang yang anda butuhkan untuk mengembangkan usaha anda?
7.pengusaha: sy membutuhkan dana sebesar 200jt. bisakah sy mendapatkan pinjaman itu?
8.pihak bank: maaf, pak. jumlah pinjaman bapak terlalu besar. bagaimana jika pihak bank memberikan
pinjaman kpd bapak sebesar 100jt
9.pengusaha: apa tidak bisa lebih dari itu pak ? sy kan sudah lama menjadi nasabah dibak ini.
10.pihak bank: baiklah untuk bapak sy berikan 130jt. bagaimana pak?
11.pengusaha: usahakan lebih. saya membutuhkan itu untuk mengembangkan usaha saya.
12.pihak bank: baiklah. bank hanya mampu memberikan pinjaman sebesar 150jt
13.pengusaha: baiklah. akan sy ambil. kapan uang itu dapat dicairkan. kalau bisa secepatnya
14.pihak bank: kalau bapak setuju uang itu bisa dicaikan secepatnya
15.pengusaha: ya, lalu bagaimana selanjutnya?
16.pihak bank: pihak bank akan memberikan pelayanan yg terbaik untuk bapak.
17.pengusaha: baiklah kalau begitu terima kasih atas kerjasamanya, saya permisi dahulu pak.
18.pihak bank: sama-sama pak. slamat siang
19.pengusaha: selamat siang.
(keluar dari ruang.kepala bag.kredit)