SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
SALINAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada 1917 melalui Deklarasi Balfour, Inggris menyatakan dukungannya atas pembentukan
tanah air bangsa Yahudi di wilayah Palestina. Deklarasi tersebut berbentuk surat tertanggal 2
November 1917 dari Arthur James Balfour.1
Ketika Inggris merebut Palestina dari tangan
Turki, mereka tidak diberi tahu secara resmi tentang perjanjian Balfour. Banyak orang
Palestina yang menyambut Inggris dengan penuh harapan, merasakan akan tibanya hari-hari
yang lebih baik di hadapan mereka. Namun bangsa Palestina kecewa ketika Inggris ternyata
memberikan dukungan kepada Yahudi untuk mendirikan Rumah Nasional Kaum Yahudi.
Inggris dapat menduduki selatan Palestina dan bagian tengahnya pada bulan Desember 1917.
Dan pada bulan September 1918, pasukan Inggris berhasil menjajah Palestina bagian utara.2
Pada tahun yang sama, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour memberikan isyarat
kepada seorang Zionis kaya dan berpengaruh, Lord Rothchild, bahwa pemerintah Inggris
mendukung terbentuknya
sebuah Homeland bagi Yahudi di Palestina.3
Istilah Zionisme berasal dari kata Zion atau Sion yang pada masa awal sejarah Yahudi
merupakan sinonim dari perkataan Yerussalem. Zion berasal dari bahasa Inggris, dalam
1
Bawono Kumoro . Hamas Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme Israel. Bandung;
Mizan, 2009), hal. 39
2
Muhsin Muhammad Shaleh. Palestina: sejarah, Perkembangan dan Konspirasi,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hal. 45
3
Trias Kuncahyono. Jerusalem: Kesucian , Konflik, dan Pengadilan Akhir, (Jakarta:
kompas, 2009), hal. 160
bahasa latin disebut Sion, dan dalam bahasa Ibraninya adalah Tsyon. Arti dari istilah ini
adalah “Bukit” yaitu bukit suci Jerussalem atau Jerussalem Surgawi. Surga berarti Theokrasi
Yahudi. Sion juga diartikan sebagai “Bukit yang tinggi”, tempat berdirinya bait suci yang
didirikan oleh Sulaiman.Zion juga ditujukan bagi kota Jerusalem sebagai kota Allah tempat
tinggal Yahwe. Zionisme adalah sebuah gerakan dan ideologi yang terkait dengan sejarah
orang-orang Yahudi di negara pembuangan untuk kembali ke negeri nenek moyang mereka,
Palestina. Bangsa Yahudi yang terpaksa diaspora menyebar di berbagai wilayah seperti
Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan negara-negara yang berada di Timur Tengah.4
Kontrol
Inggris atas Palestina terus berlanjut sampai pecahnya Perang Dunia II. Banyak keluarga
Yahudi berimigrasi ke Palestina, bergabung dengan komunitas para Zionis perintis yang
berupaya keras untuk hidup berdampingan dengan orang-orang Arab. Mereka juga
membangun organisasi yang di kemudian
hari menjadi bibit berdirinya negara Israel. Bentrokan yang terjadi di banyak kota mengoyak
perdamaian yang memang rapuh antara orang Arab dengan orang Yahudi. Di saat pasukan
Inggris berusaha menentukan sikap di wilayah yang sekarang terbagi ini, desakan orang
Yahudi untuk berimigrasi semakin meningkat. Inggris kemudian berubah pikiran karena
pendirian negeri Yahudi akan menghancurkan perdamaian yang memang rapuh di wilayah
ini. Karena kehabisan tenaga dan melemah akibat Perang Dunia II, Inggris tidak dapat
melanjutkan kendalinya atas negeri yang telah diamanatkan kepadanya setelah perang Dunia
I berakhir. Pada tahun 1947, Inggris mengumumkan akan meninggalkan wilayah ini dan
menyerahkan Palestina kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun itu pula PBB
mengusulkan pembagian Palestina menjadi sebuah negara Arab dan sebuah negara Yahudi.
Namun, pembagian ini hampir tidak mencerminkan ukuran populasi masing-masing. Pada
4
Hermawati. Sejarah Agama dan Bangsa Yahudi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2005), hal. 84
tanggal 14 Mei 1948, tanpa menghiraukan kemarahan orang Arab, Israel mengibarkan
bendera barunya dengan lambang Bintang Daud. Segera setelah itu, orang Arab pun
mengumumkan perang.5
Selama kekuasaan Inggris, lebih dari 1.500 orang Palestina yang
berjuang untuk kemerdekaanya terbunuh dalam pertempuran melawan pasukan Inggris.
Selain itu adapula orang-orang Palestina yang ditahan oleh Inggris karena menentang
pendudukan Yahudi. Tekanan pemerintah Inggris menyebabkan kekerasan serius terhadap
mereka. Namun, hal itu belumlah seberapa dibandingkan kekejaman zionis yang pecah begitu
kekuasaan Inggris berakhir.6
Pembangunan kamp-kamp pengungsi pada tahun 1948 juga
merupakan elemen baru yang mempengaruhi pola pesebaran penduduk dan perkampungan di
Jalur Gaza. Setiap kamp pengungsi dihuni oleh sekitar 20.000 jiwa, atau bahkan lebih.
Semula kamp pengungsian berjumlah delapan. Empat di antaranya terhitung sebagai kamp
besar, yakni Yabaliya, Esh-shati, Khan Yunis, dan Rafah, sedangkan empat kamp lainnya
yang lebih kecil adalah Nusayrat (sebelah barat daya Gaza City, terletak agak dekat Laut
Mediterania), Al-Burayj dan Al-Mughazi (sebelah barat daya Gaza City, tetapi lebih di
tengah wilayah Jalur Gaza), dan Dahir el-Balah (sebelah barat daya Al-Mughazi). Ketika
terjadi perang pada 15 Mei 1948, lebih dari 750.000 orang Arab Palestina meninggalkan
segalanya yang mereka miliki dan keluar dari negaranya. Sekitar sepertiga dari mereka
tinggal di Tepi Barat, sepertiga lainnya di Jalur Gaza, dan sisanya menempati pengungsian di
negara-negara Arab tetangganya, khususnya Yordania, Syria, dan Lebanon. Akibat
peperangan ini, ribuan pengungsi melarikan diri dari daerah perang ke Tepi Barat dan
negara-negara yang berdekatan. Menurut perkiraan PBB, kira kira 750.000 orang telah
mengungsi. Melihat aktivitas ini sebagai kesempatan untuk memindahkan penduduk Arab,
Israel kemudian menutup perbatasannya, menolak kembalinya pengungsi setelah perang
5
Gary M. Burge. Palestina Milik Siapa?: Fakta yang tidak diungkapkan Kepada Orang
Kristen Tentang Tanah Perjanjian, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2003), hal. 45
6
Harun Yahya. Palestina: Zionisme dan Terorisme Israel, (Bandung: Dzkra, 2005) hal.
59
berakhir. Tidak lama kemudian ratusan desa Arab dihancurkan, membuat para pengungsi
tidak mungkin kembali.7
Taktik pengusiran etnis Arab oleh organisasi militan Israel antara
lain: desa-desa dikepung dari tiga arah dan arah keempat dibuka untuk penerbangan dan
evakuasi. Dalam beberapa kasus, taktik ini tidak berhasil karena para
penduduk desa tetap tinggal di dalam rumah-rumah mereka. Dalam kondisi seperti inilah
dilakukan pembunuhan massal. Pengusiran etnis dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama
adalah dari Desember 1947 hingga akhir musim panas 1948. Dalam tahap ini desa-desa
palestina di sepanjang pesisir dan bagian yang lebih dalam dihancurkan dan penduduk desa-
desa diusir. Hingga Juni 1948, sekitar 370.000 orang Palestina telah diusir dari rumah-rumah
mereka dan pada akhir tahun itu, angka orang-orang terusir itu menjadi 780.000. Pada
pertemuan kabinet yang dipimpin oleh Ben Gurion tanggal 18 Agustus 1948, dilaporkan
bahwa 286 desa telah dikuasai dan tiga juta dunum lahan (setara dengan 3 miliar persegi)
ditinggalkan oleh orang-orang Palestina yang memilikinya. Selama enam bulan berikutnya
(yaitu operasi tahap dua), Haganah telah mengusir 452.780 orang-orang Palestina dari
kawasan-kawasan yang menjadi jatah Israel dalam UN Partition Plan. Sebanyak 347.220
orang lainnya diusir dari kawasan di sekitar garis batas jatah wilayah Israel. Tahap ketiga
dilakukan hingga tahun 1954. Dari 900.00 orang Palestina yang hidup di kawasan jatah
Israel, hanya 100.000 orang yang tetap tinggal di dekat atau di tanah dan rumah mereka.
Mereka inilah yang menjadi kelompok minoritas Palestina yang menjadi warga Israel.
Sisanya (800.000) diusir, melarikan diri karena ketakutan, atau tewas dalam pembunuhan
massal. Dengan demikian total 80% orang Palestina yang tinggal di kawasan jatah Israel telah
terusir dan hidup di pengungsian hingga kini.8
Akibat pendudukan Tepi Barat oleh Isreal,
400.000 orang Palestina meninggalkan daerah itu dan menetap di kamp-kamp pengungsian di
7
Gary M. Burge. op. cit. hal. 46
8
Dina Y. Sulaeman, Ahmadinejad On Palestina. (Bandung: Pustaka IIman, 2008), hal.
81
Jordania. Orang-orang Palestina yang hidup di kamp-kamp pengungsian saat ini menghadapi
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendasar sekalipun. Mereka hanya bisa
menggunakan air dan listrik jika orang Israel mengizinkannya dan berjalan bermil-mil untuk
bekerja demi upah yang amat rendah.Mereka tidak dapat berpindah tempat dari tempat satu
ke tempat lain tanpa menggunakan pasport. Karena tentara-tentara Israel sering menutup
jalan untuk alasan keamanan, imigran Palestina sering tidak dapat pergi bekerja, pergi ke
tempat yang ingin mereka tuju, atau untuk ke Rumah Sakit sekalipun ketika mereka jatuh
sakit. Bahkan orang-orang yang hidup di kamp-kamp pengungsian setiap hari hidup dalam
perasaan takut.9
Orang-orang Palestina yang hidup di kamp-kamp pengungsian, menemukan
diri mereka dibenci oleh rekan-rekan Arab mereka di tempat diaspora mereka. Pada saat
nasionalisme yang berlebihan sedang menggelora di dunia
Arab, orang-orang Palestina dicemooh karena dianggap telah menjual tanah-tanah dan negeri
mereka kepada kaum Yahudi dan karena mereka dianggap melarikan diri. Dalam keadaan
terhina ini, wajar jika para pengungsi memandang masa lalu mereka di Palestina dengan rasa
nostalgia yang dalam. Di kamp-kamp pengungsian, para pengungsi dari kampung yang sama
akan mengelompokan diri seakan hendak menciptakan kembali kampung mereka yang hilang
di Palestina dengan sesempurna mungkin.
Dengan kondisi serba sulit yang dialami oleh bangsa Palestina setelah Perang Dunia I,
kondisi keterpurukan dunia Arab yang berada di sekelilingnya, dan dunia Islam secara umum,
karena cengkraman penjajahan dan kekuasaannya. Aktifitas politik Palestina terkonsentrasi
pada tuntutan-tuntutan definitif yang paling utama. Dengan dasar-dasar tersebut lahirlah
Pergerakan Nasional yang mengadakan muktamar pertama (konferensi Arab palestina 27
Januari-10 Febuari
9
Harun Yahya. op. cit hal. 59-60
1919) di Al Quds.10
Organisasi-organisasi masyarakat Palestina banyak bermunculan dan
bertujuan untuk menentang Zionisme serta menuntut Inggris agar segera mengakhiri
pemerintahan mandatnya. Pada tahun 1932, dibentuk partai politik Palestina yang pertama,
yaitu Partai Kemenangan. Partai Kemerdekaan secara aktif menghimbau agar orang-orang
Palestina tidak bekerja sama dengan pemerintahan Mandat Inggris dan melarang adanya
transaksi penjualan tanah dengan orang-orang Yahudi. Pada tahun 1933, meletus perjuangan
bersenjata melawan Inggris dan juga orang Yahudi. Di sisi lain, partai-partai politik Palestina
terus bermunculan.11
Pada tahun 1935 lahirlah sebuah Partai Arab Palestina, yang tumbuh
menjadi partai nasional pertama yang mendapat dukungan seorang mufti (al-Hajj Amin) dan
rakyat luas. Pada awal dekade 1950-an, ANM (The Arab Nasionalist Movement) dibentuk
oleh George Habash dengan dukungan Mesir. Tujuan organisasi ini adalah berjuang melawan
segala bentuk Imperialisme dan Zionisme di wilayah Arab. Pada tahun 1957, muncul
organisasi Al Fatah, yang dibentuk oleh Yasser Arafat. Al Fatah merupakan kelompok
perjuangan garis keras yang bertujuan merebut kembali wilayah Palestina dari tangan Israel.12
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Penelitian skripsi ini hanya difokuskan pada Pengusiran etnis Palestina
dan Diaspora Etnis Palestina.
Adapun perumusan masalah penelitian ini dapat dibaca dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut;
1. Apa faktor yang mempengaruhi pengusiran etnis Palestina?
2. Mana sajakah negara-negara yang menjadi tujuan para diaspora rakyat
Palestina?
3. Bagaimana kondisi kehidupan etnis palestina di diaspora?
Pertanyaan-pertanyaan diatas akan penulis jawab dalam uraian-uraian dan
analisis yang didasarkan pada sumber-sumber yang penulis gunakan.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
10
Muhsin Muhammad Shaleh. op. cit. hal. 49-50
11
Masykur Hakim. Zionisme bin Yahudi, (Jakarta: SDM Bina Utama, 2005) hal:.117
12
Masykur Hakim. op. cit. hal. 118
1. Untuk mengetahui faktor pengusiran etnis Palestina
2. Untuk mengetahui negara-negara yang menjadi tujuan Diaspora Etnis
Palestina.
3. Untuk mengetahui bagaimana kondisi kehidupan etnis Palestina di
disapora
b. Manfaat Penelitian
1. Memberikan wawasan yang luas tentang pandangan diaspora Etnis
Palestina.
2. Memberikan manfaat bagi penulis dan para pencinta studi penelitian
sejarah dalam rangka upaya pengembangan sejarah Islam umumnya.
3. Sebagai bahan perbandingan bagi penulis selanjutnya.
D. Kajian Pustaka
Buku yang saya jadikan sumber primer dalam penulisan skripsi adalah Buku yang ditulis oleh
Ilan Pape yang berjudul Pembersihan Etnis Palestina: Holocaust ke dua.13
Buku ini
berisikan tentang bagaimana upaya-upaya Yahudi Israel menyingkirkan semua etnis Arab
Palestina dalam mewujudkan impiannya untuk mendirikan sebuah negara di atas sebuah
tanah yang telah “dijanjikan“. Rakyat Palestina perlahan terusir dari tanah airnya sendiri.
Buku ini juga menjelaskan bagaimana situasi peperangan antara Arab-Israel yang hampir
selalu dimenangkan oleh Israel, dan dampak dari peperangan yang harus ditanggung oleh
bangsa Arab. Selain itu penulis juga memiliki sumber primer lainnya yang digunakan dalam
penulisan yaitu buku Palestina: Zionisme Dan Terorisme Israel. Buku ini ditulis oleh Harun
Yahya. Buku ini berisikan mengenai teror-teror dan pembantaian yang dilakukan Israel
terhadap orang-orang Palestina. Juga menjelaskan bagaimana kehidupan orang-orang
Palestina di kamp-kamp pengungsian Terdapat pula buku yang ditulis oleh Gary M. Burge
yang berjudul Palestina Milik Siapa?: Fakta yang tidak Diungkapkan kepada Orang Kristen
tentang Tanah Perjanjian.14
dalam buku ini Gary M. Burge melihat masalah Palestina secara
13
Ilan Pappe. Pembersihan Etnis Palestina: Holocaust Kedua, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2009)
14
Gary M. Burge, op.cit
objektif dari sudut pandang Alkitab. Selain kedua buku tersebut terdapat pula buku Jalur
Gaza: Tanah Terjanji, Intifada, Dan Pembersihan etnis. Buku ini ditulis oleh Trias
Kumcahyono. Buku ini berisikan bagaimana kondisi rakyat Palestina saat penggempuran
Israel, juga menjelaskan kondisi kehidupan para pengungsi Palestian yang hidup di kamp-
kamp pengungsian, kesulitan- kesulitan yang dialami orang-orang Palestina.

Contenu connexe

Tendances

Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000Rahman Klu
 
15 days zionis agresing in gaza
15 days zionis agresing in gaza15 days zionis agresing in gaza
15 days zionis agresing in gazaAli Munif
 
Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan DuniaZionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan DuniaHusna Arman
 
Palestina akar masalah dan solusinya
Palestina akar masalah dan solusinyaPalestina akar masalah dan solusinya
Palestina akar masalah dan solusinyaivan acm
 
Umat islam dan kuasa zionis
Umat islam dan kuasa zionisUmat islam dan kuasa zionis
Umat islam dan kuasa zionisJumal Ahmad
 
Israel,as, hamas dan fattah
Israel,as, hamas dan fattahIsrael,as, hamas dan fattah
Israel,as, hamas dan fattahAkbar Fuad
 
Palestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan SolusiPalestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan SolusiDani Siregar
 
sejarah-Nasionalisme Arab abad19
sejarah-Nasionalisme Arab abad19sejarah-Nasionalisme Arab abad19
sejarah-Nasionalisme Arab abad19Sinar Siraing
 

Tendances (12)

Israel palestina
Israel palestinaIsrael palestina
Israel palestina
 
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
 
15 days zionis agresing in gaza
15 days zionis agresing in gaza15 days zionis agresing in gaza
15 days zionis agresing in gaza
 
Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan DuniaZionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
 
Palestina akar masalah dan solusinya
Palestina akar masalah dan solusinyaPalestina akar masalah dan solusinya
Palestina akar masalah dan solusinya
 
Akhir perang dingin 2
Akhir perang dingin 2Akhir perang dingin 2
Akhir perang dingin 2
 
Umat islam dan kuasa zionis
Umat islam dan kuasa zionisUmat islam dan kuasa zionis
Umat islam dan kuasa zionis
 
Israel,as, hamas dan fattah
Israel,as, hamas dan fattahIsrael,as, hamas dan fattah
Israel,as, hamas dan fattah
 
Dekade-Dekade Perubahan
Dekade-Dekade PerubahanDekade-Dekade Perubahan
Dekade-Dekade Perubahan
 
Palestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan SolusiPalestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan Solusi
 
Palestina
PalestinaPalestina
Palestina
 
sejarah-Nasionalisme Arab abad19
sejarah-Nasionalisme Arab abad19sejarah-Nasionalisme Arab abad19
sejarah-Nasionalisme Arab abad19
 

En vedette

Shop roku: Stručný průvodce penalizacemi
Shop roku: Stručný průvodce penalizacemiShop roku: Stručný průvodce penalizacemi
Shop roku: Stručný průvodce penalizacemiH1.cz
 
2013 10-15 e-invitation-opening_lifepuzzle
2013 10-15 e-invitation-opening_lifepuzzle2013 10-15 e-invitation-opening_lifepuzzle
2013 10-15 e-invitation-opening_lifepuzzlelygus.lt Butkeviciute
 
背景にCanvasを動かす
背景にCanvasを動かす背景にCanvasを動かす
背景にCanvasを動かすtakashi umezu
 
Презентация на тему: Подготовка к контрольной работ
Презентация на тему: Подготовка к контрольной работПрезентация на тему: Подготовка к контрольной работ
Презентация на тему: Подготовка к контрольной работ2berkas
 

En vedette (7)

Salinan
SalinanSalinan
Salinan
 
Shop roku: Stručný průvodce penalizacemi
Shop roku: Stručný průvodce penalizacemiShop roku: Stručný průvodce penalizacemi
Shop roku: Stručný průvodce penalizacemi
 
2013 10-15 e-invitation-opening_lifepuzzle
2013 10-15 e-invitation-opening_lifepuzzle2013 10-15 e-invitation-opening_lifepuzzle
2013 10-15 e-invitation-opening_lifepuzzle
 
Java training in ahmedabad
Java training in ahmedabadJava training in ahmedabad
Java training in ahmedabad
 
背景にCanvasを動かす
背景にCanvasを動かす背景にCanvasを動かす
背景にCanvasを動かす
 
Modalidades educativas
Modalidades educativasModalidades educativas
Modalidades educativas
 
Презентация на тему: Подготовка к контрольной работ
Презентация на тему: Подготовка к контрольной работПрезентация на тему: Подготовка к контрольной работ
Презентация на тему: Подготовка к контрольной работ
 

Similaire à KONFLIK PALESTINA

Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptxSolusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptxArdiMuluk1
 
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA pptISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA pptisembel
 
Sejarah Konflik Timur Tengah
Sejarah Konflik Timur TengahSejarah Konflik Timur Tengah
Sejarah Konflik Timur TengahLucas Saptoto
 
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafahInsiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafahsiauwfelix
 
Salinan bab ii
Salinan bab iiSalinan bab ii
Salinan bab iiLa Mone
 
Solusi total masalah palestina khilafah islam!
Solusi total masalah palestina khilafah islam!Solusi total masalah palestina khilafah islam!
Solusi total masalah palestina khilafah islam!t4w0nndas
 
Konflik israel palestina
Konflik israel palestinaKonflik israel palestina
Konflik israel palestinaRochimudin
 
Palestina Akar Maslah dan Solusi.ppt
Palestina Akar Maslah dan Solusi.pptPalestina Akar Maslah dan Solusi.ppt
Palestina Akar Maslah dan Solusi.pptAdnanNurHanafi1
 
Intelektualitas-Palestina dan Yahudi dari jaman ke jaman
Intelektualitas-Palestina dan Yahudi dari jaman ke jamanIntelektualitas-Palestina dan Yahudi dari jaman ke jaman
Intelektualitas-Palestina dan Yahudi dari jaman ke jamanDjula1
 
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.pptKonflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.pptAfifPratamaPutra2
 
History of jews state
History of jews stateHistory of jews state
History of jews statearief rahman
 
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan BelandaPerlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan BelandaEsa Alfiandika Seaman
 

Similaire à KONFLIK PALESTINA (17)

SEJARAH KONFLIK ISRAEL.pptx
SEJARAH KONFLIK ISRAEL.pptxSEJARAH KONFLIK ISRAEL.pptx
SEJARAH KONFLIK ISRAEL.pptx
 
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptxSolusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
 
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA pptISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
 
Sejarah Konflik Timur Tengah
Sejarah Konflik Timur TengahSejarah Konflik Timur Tengah
Sejarah Konflik Timur Tengah
 
Palestina.pdf
Palestina.pdfPalestina.pdf
Palestina.pdf
 
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafahInsiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
 
Salinan bab ii
Salinan bab iiSalinan bab ii
Salinan bab ii
 
Solusi total masalah palestina khilafah islam!
Solusi total masalah palestina khilafah islam!Solusi total masalah palestina khilafah islam!
Solusi total masalah palestina khilafah islam!
 
Konflik israel palestina
Konflik israel palestinaKonflik israel palestina
Konflik israel palestina
 
Palestina Akar Maslah dan Solusi.ppt
Palestina Akar Maslah dan Solusi.pptPalestina Akar Maslah dan Solusi.ppt
Palestina Akar Maslah dan Solusi.ppt
 
Zalfiin
ZalfiinZalfiin
Zalfiin
 
Bani israel
Bani israelBani israel
Bani israel
 
Intelektualitas-Palestina dan Yahudi dari jaman ke jaman
Intelektualitas-Palestina dan Yahudi dari jaman ke jamanIntelektualitas-Palestina dan Yahudi dari jaman ke jaman
Intelektualitas-Palestina dan Yahudi dari jaman ke jaman
 
Revolusi Amerika
Revolusi AmerikaRevolusi Amerika
Revolusi Amerika
 
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.pptKonflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
 
History of jews state
History of jews stateHistory of jews state
History of jews state
 
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan BelandaPerlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
Perlawanan Pada Masa Penjajahan Belanda
 

Plus de La Mone

Pembahasan
PembahasanPembahasan
PembahasanLa Mone
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikLa Mone
 
Sampul tugas
Sampul tugasSampul tugas
Sampul tugasLa Mone
 
Tag archives
Tag archivesTag archives
Tag archivesLa Mone
 
Part one
Part onePart one
Part oneLa Mone
 
Daniel larner
Daniel larnerDaniel larner
Daniel larnerLa Mone
 
Daniel larne1
Daniel larne1Daniel larne1
Daniel larne1La Mone
 
Astria wulandari
Astria wulandariAstria wulandari
Astria wulandariLa Mone
 
Soeharto4
Soeharto4Soeharto4
Soeharto4La Mone
 
Soeharto3
Soeharto3Soeharto3
Soeharto3La Mone
 
Soeharto2
Soeharto2Soeharto2
Soeharto2La Mone
 
Soeharto1
Soeharto1Soeharto1
Soeharto1La Mone
 
Soeharto
SoehartoSoeharto
SoehartoLa Mone
 
Soeharto before
Soeharto beforeSoeharto before
Soeharto beforeLa Mone
 

Plus de La Mone (20)

Pembahasan
PembahasanPembahasan
Pembahasan
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politik
 
Sampul
SampulSampul
Sampul
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sampul tugas
Sampul tugasSampul tugas
Sampul tugas
 
Tag archives
Tag archivesTag archives
Tag archives
 
Smelser
SmelserSmelser
Smelser
 
Part one
Part onePart one
Part one
 
No. 2
No. 2No. 2
No. 2
 
Daniel larner
Daniel larnerDaniel larner
Daniel larner
 
Daniel larne1
Daniel larne1Daniel larne1
Daniel larne1
 
Astria wulandari
Astria wulandariAstria wulandari
Astria wulandari
 
111
111111
111
 
Soeharto4
Soeharto4Soeharto4
Soeharto4
 
Soeharto3
Soeharto3Soeharto3
Soeharto3
 
Soeharto2
Soeharto2Soeharto2
Soeharto2
 
Soeharto1
Soeharto1Soeharto1
Soeharto1
 
Soeharto
SoehartoSoeharto
Soeharto
 
Soeharto before
Soeharto beforeSoeharto before
Soeharto before
 

KONFLIK PALESTINA

  • 1. SALINAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada 1917 melalui Deklarasi Balfour, Inggris menyatakan dukungannya atas pembentukan tanah air bangsa Yahudi di wilayah Palestina. Deklarasi tersebut berbentuk surat tertanggal 2 November 1917 dari Arthur James Balfour.1 Ketika Inggris merebut Palestina dari tangan Turki, mereka tidak diberi tahu secara resmi tentang perjanjian Balfour. Banyak orang Palestina yang menyambut Inggris dengan penuh harapan, merasakan akan tibanya hari-hari yang lebih baik di hadapan mereka. Namun bangsa Palestina kecewa ketika Inggris ternyata memberikan dukungan kepada Yahudi untuk mendirikan Rumah Nasional Kaum Yahudi. Inggris dapat menduduki selatan Palestina dan bagian tengahnya pada bulan Desember 1917. Dan pada bulan September 1918, pasukan Inggris berhasil menjajah Palestina bagian utara.2 Pada tahun yang sama, Menteri Luar Negeri Inggris Arthur Balfour memberikan isyarat kepada seorang Zionis kaya dan berpengaruh, Lord Rothchild, bahwa pemerintah Inggris mendukung terbentuknya sebuah Homeland bagi Yahudi di Palestina.3 Istilah Zionisme berasal dari kata Zion atau Sion yang pada masa awal sejarah Yahudi merupakan sinonim dari perkataan Yerussalem. Zion berasal dari bahasa Inggris, dalam 1 Bawono Kumoro . Hamas Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme Israel. Bandung; Mizan, 2009), hal. 39 2 Muhsin Muhammad Shaleh. Palestina: sejarah, Perkembangan dan Konspirasi, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hal. 45 3 Trias Kuncahyono. Jerusalem: Kesucian , Konflik, dan Pengadilan Akhir, (Jakarta: kompas, 2009), hal. 160
  • 2. bahasa latin disebut Sion, dan dalam bahasa Ibraninya adalah Tsyon. Arti dari istilah ini adalah “Bukit” yaitu bukit suci Jerussalem atau Jerussalem Surgawi. Surga berarti Theokrasi Yahudi. Sion juga diartikan sebagai “Bukit yang tinggi”, tempat berdirinya bait suci yang didirikan oleh Sulaiman.Zion juga ditujukan bagi kota Jerusalem sebagai kota Allah tempat tinggal Yahwe. Zionisme adalah sebuah gerakan dan ideologi yang terkait dengan sejarah orang-orang Yahudi di negara pembuangan untuk kembali ke negeri nenek moyang mereka, Palestina. Bangsa Yahudi yang terpaksa diaspora menyebar di berbagai wilayah seperti Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan negara-negara yang berada di Timur Tengah.4 Kontrol Inggris atas Palestina terus berlanjut sampai pecahnya Perang Dunia II. Banyak keluarga Yahudi berimigrasi ke Palestina, bergabung dengan komunitas para Zionis perintis yang berupaya keras untuk hidup berdampingan dengan orang-orang Arab. Mereka juga membangun organisasi yang di kemudian hari menjadi bibit berdirinya negara Israel. Bentrokan yang terjadi di banyak kota mengoyak perdamaian yang memang rapuh antara orang Arab dengan orang Yahudi. Di saat pasukan Inggris berusaha menentukan sikap di wilayah yang sekarang terbagi ini, desakan orang Yahudi untuk berimigrasi semakin meningkat. Inggris kemudian berubah pikiran karena pendirian negeri Yahudi akan menghancurkan perdamaian yang memang rapuh di wilayah ini. Karena kehabisan tenaga dan melemah akibat Perang Dunia II, Inggris tidak dapat melanjutkan kendalinya atas negeri yang telah diamanatkan kepadanya setelah perang Dunia I berakhir. Pada tahun 1947, Inggris mengumumkan akan meninggalkan wilayah ini dan menyerahkan Palestina kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tahun itu pula PBB mengusulkan pembagian Palestina menjadi sebuah negara Arab dan sebuah negara Yahudi. Namun, pembagian ini hampir tidak mencerminkan ukuran populasi masing-masing. Pada 4 Hermawati. Sejarah Agama dan Bangsa Yahudi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 84
  • 3. tanggal 14 Mei 1948, tanpa menghiraukan kemarahan orang Arab, Israel mengibarkan bendera barunya dengan lambang Bintang Daud. Segera setelah itu, orang Arab pun mengumumkan perang.5 Selama kekuasaan Inggris, lebih dari 1.500 orang Palestina yang berjuang untuk kemerdekaanya terbunuh dalam pertempuran melawan pasukan Inggris. Selain itu adapula orang-orang Palestina yang ditahan oleh Inggris karena menentang pendudukan Yahudi. Tekanan pemerintah Inggris menyebabkan kekerasan serius terhadap mereka. Namun, hal itu belumlah seberapa dibandingkan kekejaman zionis yang pecah begitu kekuasaan Inggris berakhir.6 Pembangunan kamp-kamp pengungsi pada tahun 1948 juga merupakan elemen baru yang mempengaruhi pola pesebaran penduduk dan perkampungan di Jalur Gaza. Setiap kamp pengungsi dihuni oleh sekitar 20.000 jiwa, atau bahkan lebih. Semula kamp pengungsian berjumlah delapan. Empat di antaranya terhitung sebagai kamp besar, yakni Yabaliya, Esh-shati, Khan Yunis, dan Rafah, sedangkan empat kamp lainnya yang lebih kecil adalah Nusayrat (sebelah barat daya Gaza City, terletak agak dekat Laut Mediterania), Al-Burayj dan Al-Mughazi (sebelah barat daya Gaza City, tetapi lebih di tengah wilayah Jalur Gaza), dan Dahir el-Balah (sebelah barat daya Al-Mughazi). Ketika terjadi perang pada 15 Mei 1948, lebih dari 750.000 orang Arab Palestina meninggalkan segalanya yang mereka miliki dan keluar dari negaranya. Sekitar sepertiga dari mereka tinggal di Tepi Barat, sepertiga lainnya di Jalur Gaza, dan sisanya menempati pengungsian di negara-negara Arab tetangganya, khususnya Yordania, Syria, dan Lebanon. Akibat peperangan ini, ribuan pengungsi melarikan diri dari daerah perang ke Tepi Barat dan negara-negara yang berdekatan. Menurut perkiraan PBB, kira kira 750.000 orang telah mengungsi. Melihat aktivitas ini sebagai kesempatan untuk memindahkan penduduk Arab, Israel kemudian menutup perbatasannya, menolak kembalinya pengungsi setelah perang 5 Gary M. Burge. Palestina Milik Siapa?: Fakta yang tidak diungkapkan Kepada Orang Kristen Tentang Tanah Perjanjian, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2003), hal. 45 6 Harun Yahya. Palestina: Zionisme dan Terorisme Israel, (Bandung: Dzkra, 2005) hal. 59
  • 4. berakhir. Tidak lama kemudian ratusan desa Arab dihancurkan, membuat para pengungsi tidak mungkin kembali.7 Taktik pengusiran etnis Arab oleh organisasi militan Israel antara lain: desa-desa dikepung dari tiga arah dan arah keempat dibuka untuk penerbangan dan evakuasi. Dalam beberapa kasus, taktik ini tidak berhasil karena para penduduk desa tetap tinggal di dalam rumah-rumah mereka. Dalam kondisi seperti inilah dilakukan pembunuhan massal. Pengusiran etnis dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah dari Desember 1947 hingga akhir musim panas 1948. Dalam tahap ini desa-desa palestina di sepanjang pesisir dan bagian yang lebih dalam dihancurkan dan penduduk desa- desa diusir. Hingga Juni 1948, sekitar 370.000 orang Palestina telah diusir dari rumah-rumah mereka dan pada akhir tahun itu, angka orang-orang terusir itu menjadi 780.000. Pada pertemuan kabinet yang dipimpin oleh Ben Gurion tanggal 18 Agustus 1948, dilaporkan bahwa 286 desa telah dikuasai dan tiga juta dunum lahan (setara dengan 3 miliar persegi) ditinggalkan oleh orang-orang Palestina yang memilikinya. Selama enam bulan berikutnya (yaitu operasi tahap dua), Haganah telah mengusir 452.780 orang-orang Palestina dari kawasan-kawasan yang menjadi jatah Israel dalam UN Partition Plan. Sebanyak 347.220 orang lainnya diusir dari kawasan di sekitar garis batas jatah wilayah Israel. Tahap ketiga dilakukan hingga tahun 1954. Dari 900.00 orang Palestina yang hidup di kawasan jatah Israel, hanya 100.000 orang yang tetap tinggal di dekat atau di tanah dan rumah mereka. Mereka inilah yang menjadi kelompok minoritas Palestina yang menjadi warga Israel. Sisanya (800.000) diusir, melarikan diri karena ketakutan, atau tewas dalam pembunuhan massal. Dengan demikian total 80% orang Palestina yang tinggal di kawasan jatah Israel telah terusir dan hidup di pengungsian hingga kini.8 Akibat pendudukan Tepi Barat oleh Isreal, 400.000 orang Palestina meninggalkan daerah itu dan menetap di kamp-kamp pengungsian di 7 Gary M. Burge. op. cit. hal. 46 8 Dina Y. Sulaeman, Ahmadinejad On Palestina. (Bandung: Pustaka IIman, 2008), hal. 81
  • 5. Jordania. Orang-orang Palestina yang hidup di kamp-kamp pengungsian saat ini menghadapi kesulitan untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendasar sekalipun. Mereka hanya bisa menggunakan air dan listrik jika orang Israel mengizinkannya dan berjalan bermil-mil untuk bekerja demi upah yang amat rendah.Mereka tidak dapat berpindah tempat dari tempat satu ke tempat lain tanpa menggunakan pasport. Karena tentara-tentara Israel sering menutup jalan untuk alasan keamanan, imigran Palestina sering tidak dapat pergi bekerja, pergi ke tempat yang ingin mereka tuju, atau untuk ke Rumah Sakit sekalipun ketika mereka jatuh sakit. Bahkan orang-orang yang hidup di kamp-kamp pengungsian setiap hari hidup dalam perasaan takut.9 Orang-orang Palestina yang hidup di kamp-kamp pengungsian, menemukan diri mereka dibenci oleh rekan-rekan Arab mereka di tempat diaspora mereka. Pada saat nasionalisme yang berlebihan sedang menggelora di dunia Arab, orang-orang Palestina dicemooh karena dianggap telah menjual tanah-tanah dan negeri mereka kepada kaum Yahudi dan karena mereka dianggap melarikan diri. Dalam keadaan terhina ini, wajar jika para pengungsi memandang masa lalu mereka di Palestina dengan rasa nostalgia yang dalam. Di kamp-kamp pengungsian, para pengungsi dari kampung yang sama akan mengelompokan diri seakan hendak menciptakan kembali kampung mereka yang hilang di Palestina dengan sesempurna mungkin. Dengan kondisi serba sulit yang dialami oleh bangsa Palestina setelah Perang Dunia I, kondisi keterpurukan dunia Arab yang berada di sekelilingnya, dan dunia Islam secara umum, karena cengkraman penjajahan dan kekuasaannya. Aktifitas politik Palestina terkonsentrasi pada tuntutan-tuntutan definitif yang paling utama. Dengan dasar-dasar tersebut lahirlah Pergerakan Nasional yang mengadakan muktamar pertama (konferensi Arab palestina 27 Januari-10 Febuari 9 Harun Yahya. op. cit hal. 59-60
  • 6. 1919) di Al Quds.10 Organisasi-organisasi masyarakat Palestina banyak bermunculan dan bertujuan untuk menentang Zionisme serta menuntut Inggris agar segera mengakhiri pemerintahan mandatnya. Pada tahun 1932, dibentuk partai politik Palestina yang pertama, yaitu Partai Kemenangan. Partai Kemerdekaan secara aktif menghimbau agar orang-orang Palestina tidak bekerja sama dengan pemerintahan Mandat Inggris dan melarang adanya transaksi penjualan tanah dengan orang-orang Yahudi. Pada tahun 1933, meletus perjuangan bersenjata melawan Inggris dan juga orang Yahudi. Di sisi lain, partai-partai politik Palestina terus bermunculan.11 Pada tahun 1935 lahirlah sebuah Partai Arab Palestina, yang tumbuh menjadi partai nasional pertama yang mendapat dukungan seorang mufti (al-Hajj Amin) dan rakyat luas. Pada awal dekade 1950-an, ANM (The Arab Nasionalist Movement) dibentuk oleh George Habash dengan dukungan Mesir. Tujuan organisasi ini adalah berjuang melawan segala bentuk Imperialisme dan Zionisme di wilayah Arab. Pada tahun 1957, muncul organisasi Al Fatah, yang dibentuk oleh Yasser Arafat. Al Fatah merupakan kelompok perjuangan garis keras yang bertujuan merebut kembali wilayah Palestina dari tangan Israel.12 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah Penelitian skripsi ini hanya difokuskan pada Pengusiran etnis Palestina dan Diaspora Etnis Palestina. Adapun perumusan masalah penelitian ini dapat dibaca dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut; 1. Apa faktor yang mempengaruhi pengusiran etnis Palestina? 2. Mana sajakah negara-negara yang menjadi tujuan para diaspora rakyat Palestina? 3. Bagaimana kondisi kehidupan etnis palestina di diaspora? Pertanyaan-pertanyaan diatas akan penulis jawab dalam uraian-uraian dan analisis yang didasarkan pada sumber-sumber yang penulis gunakan. C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian 10 Muhsin Muhammad Shaleh. op. cit. hal. 49-50 11 Masykur Hakim. Zionisme bin Yahudi, (Jakarta: SDM Bina Utama, 2005) hal:.117 12 Masykur Hakim. op. cit. hal. 118
  • 7. 1. Untuk mengetahui faktor pengusiran etnis Palestina 2. Untuk mengetahui negara-negara yang menjadi tujuan Diaspora Etnis Palestina. 3. Untuk mengetahui bagaimana kondisi kehidupan etnis Palestina di disapora b. Manfaat Penelitian 1. Memberikan wawasan yang luas tentang pandangan diaspora Etnis Palestina. 2. Memberikan manfaat bagi penulis dan para pencinta studi penelitian sejarah dalam rangka upaya pengembangan sejarah Islam umumnya. 3. Sebagai bahan perbandingan bagi penulis selanjutnya. D. Kajian Pustaka Buku yang saya jadikan sumber primer dalam penulisan skripsi adalah Buku yang ditulis oleh Ilan Pape yang berjudul Pembersihan Etnis Palestina: Holocaust ke dua.13 Buku ini berisikan tentang bagaimana upaya-upaya Yahudi Israel menyingkirkan semua etnis Arab Palestina dalam mewujudkan impiannya untuk mendirikan sebuah negara di atas sebuah tanah yang telah “dijanjikan“. Rakyat Palestina perlahan terusir dari tanah airnya sendiri. Buku ini juga menjelaskan bagaimana situasi peperangan antara Arab-Israel yang hampir selalu dimenangkan oleh Israel, dan dampak dari peperangan yang harus ditanggung oleh bangsa Arab. Selain itu penulis juga memiliki sumber primer lainnya yang digunakan dalam penulisan yaitu buku Palestina: Zionisme Dan Terorisme Israel. Buku ini ditulis oleh Harun Yahya. Buku ini berisikan mengenai teror-teror dan pembantaian yang dilakukan Israel terhadap orang-orang Palestina. Juga menjelaskan bagaimana kehidupan orang-orang Palestina di kamp-kamp pengungsian Terdapat pula buku yang ditulis oleh Gary M. Burge yang berjudul Palestina Milik Siapa?: Fakta yang tidak Diungkapkan kepada Orang Kristen tentang Tanah Perjanjian.14 dalam buku ini Gary M. Burge melihat masalah Palestina secara 13 Ilan Pappe. Pembersihan Etnis Palestina: Holocaust Kedua, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009) 14 Gary M. Burge, op.cit
  • 8. objektif dari sudut pandang Alkitab. Selain kedua buku tersebut terdapat pula buku Jalur Gaza: Tanah Terjanji, Intifada, Dan Pembersihan etnis. Buku ini ditulis oleh Trias Kumcahyono. Buku ini berisikan bagaimana kondisi rakyat Palestina saat penggempuran Israel, juga menjelaskan kondisi kehidupan para pengungsi Palestian yang hidup di kamp- kamp pengungsian, kesulitan- kesulitan yang dialami orang-orang Palestina.