SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  40
Télécharger pour lire hors ligne
Panduan Pembuatan dan Penggunaan
      Media Pembelajaran Sederhana


MATA PELAJARAN MATEMATIKA




DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
     DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                      2012




                                                1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
MATRIKS MEDIA-KD-LKS
DAFTAR LAMPIRAN

 BAB I PENDAHULUAN                                     1
       A. Pengertian Media Pembelajaran                2
       B. Media Pembelajaran Sederhana                 2
       C. Manfaat Media Pembelajaran                   3
       D. Jenis – jenis Media Pembelajaran Sederhana   5
       E. Pemilihan Media Pembelajaran                 6

 BAB II PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
        SEDERHANA                                      8
        A. Kartu Positif Negatif                       9
        B. Batang Geometri                             13
        C. Bidang Datar                                16
        D. Tangram                                     18

 BAB III PENUTUP                                       21
         A. Kesimpulan                                 21
         B. Saran                                      22

 DAFTAR PUSTAKA                                        23
 LAMPIRAN LKS                                          24




                                                            i
DAFTAR LAMPIRAN

A.   LKS 7-1.1-A KARTU POSITIF NEGATIF (KPN)   25
B.   LKS 7-5.1 BATANG GEOMETRI                 28
C.   LKS 7-6.3-A TANGRAM                       31
D.   LKS 7-6.3-B LUAS DAERAH PERSEGI PANJANG   33
E.   LKS 7-6.3-C LUAS DAERAH SEGITIGA          35




                                                    ii
BAB 1                            PENDAHULUAN



Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen Pasal 10 menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Hal ini
kemudian dipertegas dengan keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru. Dinyatakan bahwa dalam hal kompetensi pedagogik guru harus mampu
menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara utuh.

Selanjutnya, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
menuntut guru untuk menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain.

Dengan demikian, penggunaan media dan sumber belajar bukan saja didasarkan
pertimbangan praktis-teoretis seperti demi efisiensi dan efektivitas pembelajaran
semata-mata, melainkan juga merupakan amanah perundang-undangan.

Tetapi, pelaksanaan ketentuan hukum ini sering mengalami kendala. Beberapa di
antaranya adalah keterbatasan fasilitas sekolah dan keterbatasan ketrampilan guru
dalam membuat dan menggunakan media yang sesuai dengan situasi dan kondisi
yang dihadapinya.

Atas dasar pertimbangan dan kenyataan di atas, dipandang perlu adanya sebuah
panduan yang dapat dijadikan pegangan sekaligus dorongan bagi guru untuk
membuat dan memanfaatkan media yang terjangkau oleh guru, antara lain media
sederhana. Untuk tujuan itulah buku panduan ini disusun.

Buku panduan ini terdiri atas tiga bab. Bab I berisi tinjauan teoretis konseptual
tentang media pembelajaran. Di dalamnya dipaparkan pengertian, manfaat, jenis,
dan beberapa prinsip pemilihan media yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran. Bab II memuat petunjuk pembuatan dan penggunaan media
sederhana untuk mata pelajaran Matematika. Bab III berisi beberapa poin penting

                                                                                1
antara lain kesimpulan dan saran. Selain itu, buku panduan ini dilengkapi dengan
lembar kegiatan peserta didik (LKS) yang dapat digunakan terutama untuk kerja
kelompok dalam upaya mempelajari konsep atau melatih strategi pemecahan
masalah sekaligus mengembangkan karakter positif seperti kerja sama, berfikir
kritis, dan kreatif.

A. Pengertian Media Pembelajaran

Secara sederhana, tugas guru adalah memfasilitasi pembelajaran. Akan tetapi,
bagaimana cara guru memfasilitasi proses pembelajaran agar peserta didik dapat
belajar? Dalam kaitannya dengan media, pertanyaannya menjadi, “Hal-hal apa saja
yang dapat dihadirkan oleh guru sehingga memungkinkan peserta didik belajar?”
Jawaban terhadap pertanyaan ini bermuara pada kehadiran media pembelajaran.
Akan tetapi, media yang mana? Untuk menjawabnya, kita harus memulainya dari
pertanyaan sederhana dahulu: apa media pembelajaran itu?

Media merupakan sarana atau alat komunikasi sekaligus merupakan sumber
informasi. Disebut alat komunikasi karena istilah media merujuk pada segala
sesuatu yang membawa atau mengantar pesan dari sumber kepada penerima.
Sedangkan media dikatakan sumber informasi karena isi pesan yang terkandung di
dalam sarana tersebut. Beberapa contoh dapat disebut di sini antara lain gambar
atau foto, televisi, video, diagram, barang-barang cetakan, program komputer, atau
radio.

Contoh-contoh tersebut dapat menjadi media pembelajaran ketika benda-benda itu
mengandung pesan untuk tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah
benda-benda yang berisi pesan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

Pengertian di atas dapat diperluas oleh Kemp (1985) yang menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah berbagai sumber belajar yang dimanfaatkan dalam
pembelajaran.

Media pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama adalah segala
sesuatu yang ada atau tidak sengaja dibuat untuk pembelajaran tetapi dimanfaatkan
untuk tujuan pembelajaran. Misalnya pasar, bendungan, kantor pos, stasiun, candi,
sarang semut di halaman sekolah, rumpun pisang di kebun, dan sebagainya.
Kedua, benda-benda, baik alat maupun bahan yang memang sengaja dibuat untuk
tujuan pembelajaran. Hal terakhir inilah yang menjadi pusat perhatian kita.

B. Media Pembelajaran Sederhana


                                                                                 2
Seperti telah disinggung secara singkat pada bagian pendahuluan bahwa ada
beberapa hambatan yang dihadapi guru ketika akan menggunakan media dalam
proses pembelajaran. Berbagai hambatan tersebut antara lain:

1.   anggaran sekolah relatif rendah untuk keperluan pembelian media,
2.   sekolah belum memperoleh sistem kelistrikan dan/atau sambungan internet
     yang memadai (untuk kasus sekolah pada daerah terpencil dan terisolasi),
3.   media sering tidak menjangkau kelokalan sekolah, sekaligus mahal, dan
4.   terdapat keterbatasan dari sisi ketersediaan dan kapasitas ruang laboratorium
     sekolah.

Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka diperlukan kreativitas guru untuk
memproduksi media pembelajaran sederhana (untuk selanjutya disebut media
sederhana). Berdasarkan uraian ICBBA (2011:1) dan pembagian media menurut
Kusumah (2009:1), media sederhana adalah media yang bahannya murah dan
mudah diperoleh serta pembuatannya dapat dilakukan oleh guru. Bahan media
pembelajaran sederhana dapat diperoleh di sekitar sekolah. Barang-barang yang
tidak terpakai dapat dijadikan pilihan bahan media sederhana. Kertas tebal bekas
stopmap dan koran bekas, misalnya, dapat dipergunakan untuk membuat model-
model geometri.



C. Manfaat Media Pembelajaran

Berbagai mata pelajaran memiliki kaitan yang erat dengan objek yang kompleks.
Untuk membawa berbagai objek tersebut tentu sangat sulit, sementara penjelasan
verbal sering membuat peserta didik kurang cepat memahami konsep yang
dipelajari. Media pembelajaran sangat bermanfaat bagi pembelajaran. Rumampunk
(1992:12-13) menegaskan beberapa manfaat media dalam pembelajaran antara lain:

1.   Membangkitkan rasa ingin tahu

     Menurunkan rumus suatu bangun, segitiga misalnya, dilakukan dengan cara
     mengubah bentuk segitiga tersebut menjadi bangun persegi panjang. Hukum
     apa yang mendasarinya? Bagaimana melakukannya? Apakah mungkin
     dilakukan?

2.   Membuat konsep abstrak menjadi konkrit

     Pemfaktoran dalam aljabar merupakan konsep yang abstrak dan seringkali
     menulitkan peserta didik. Karena itu, konsep pemfaktoran ini perlu dikenalkan
     kepada peserta secara konkrit. Salah satunya adalah dengan mengkaitkannya
     dengan disiplin lain, dalam hal ini geometri.

                                                                                 3
3.   Mengatasi batas-batas ruang kelas

     Pengukuran dan geometri merupakan bagian penting dari matematika.
     Seringkali benda-benda geometris yang akan diukur tidak mungkin dibawa ke
     kelas. Lintasan lari di sebuah stadion, misalnya, hanya dapat diukur panjangnya
     menggunakan prinsip-prinsip pengukuran dalam geometri dan aljabar.

4.   Mengatasi perbedaan pengalaman peserta didik

     Pengalaman adalah bagian penting dari pembelajaran. Dalam menjelaskan
     konsep     pecahan,   berbagai     penulis   buku    pelajaran    mencoba
     mengkontekstualkannya dengan berbagai cara pula. Ada penulis menggunakan
     satu loyang Pizza yang dipotong atas beberapa bagian yang sama. Ada juga
     penulis yang memperkenalkan konsep ini menggunakan satu loyang martabak
     Bangka. Persoalannya: apakah semua peserta didik mengetahui apa itu Pizza?
     Apa itu martabak Bangka? Dengan menggunakan sepotong kertas berbentuk
     lingkaran, pengalaman tentang Pizza dan Martabak Bangka tidak lagi menjadi
     kendala untuk mempelajari konsep pecahan.

5.   Menyajikan informasi belajar secara konsisten

     Dalam suatu pembelajaran geometri, kegiatan menggambar bangun banyak
     dilakukan baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Seringkali jawaban dari
     permasalahan yang dihadapi bergantung kepada ketepatan dan kekonsistenan
     suatu besaran atau atribut. Ketidak-konsistenan dan ketidak-tepatan seringkali
     dipengaruhi oleh faktor kelelahan guru atau peserta didik. Masalah ini dapat
     diatasi dengan adanya alat manipulatif yang dimensinya tidak tergantung
     kepada keadaan fisik guru dan peserta didik.

6.   Memusatkan perhatian

     Tingkat konsentrasi peserta didik dalam suatu proses pembelajaran tidak
     konstan. Berbagai penelitian menemukan semakin lama suatu proses, perhatian
     peserta didik terhadap pembelajaran cenderung semakin turun. Alat
     manipulatif dapat dipergunakan untuk meningkatkan kembali perhatian atau
     konsentrasi peserta.

7.   Mengatasi objek yang kompleks

     Konsep persamaan atau pertidak-samaan, baik linear maupun tidak
     mengandung berbagai unsur seperti variabel, perpangkatan, konstanta, dan
     koefisien. Banyaknya unsur ini menyiratkan betapa kompleksnya topik ini.
     Penggunaan alat manipulatif seperti Batang Aljabar dapat membuat konsep ini
     relatif lebih sederhana dan karenanya lebih mudah untuk dipahami.

                                                                                   4
D. Jenis-jenis Media Pembelajaran Sederhana

Berbagai media pembelajaran dapat dipilih berdasarkan pendekatan CTL. Agar
pilihan kita lebih leluasa dan lebih lengkap, berikut ini dikemukakan klasifikasi
media menurut Rumampung. Rumampung (1992: 30-37) membuat klasifikasi media
pembelajaran sebagai media gambar diam, media papan, media dengan proyeksi,
benda asli dan orang, model, spesimen, bagian benda asli (mocks up), diorama,
Laboratorium luar kelas (outdoor laboratory), kegiatan lapangan (community study,
walking trips, field study, special learning trips), dan televisi.

1.   Gambar diam (still picture) dan grafis

     Adalah benda visual dua dimensi yang merupakan gambaran dari orang,
     tempat atau sesuai kejadian atau secara singkat gambar diam adalah potret.
     Sedangkan media grafis merupakan semua media yang mengandung grafis dan
     merupakan benda-benda instruksional yang meringkas informasi dan ide
     melalui kombinasi gambar, kata, simbol, dan gambaran. Termasuk dalam
     gambar diam adalah grafik, chart, peta, diagram, poster, kartun, komik, gambar,
     foto, dan lukisan.

2.   Media papan

     Media yang menggunakan papan sebagai sarana komunikasi untuk
     menyampaikam informasi dan ide yang biasanya ditempatkan di dinding atau
     permukaan yang horisontal. Berbagai bentuk media papan di antaranya; papan
     tulis, papan flanel, papan pameran, papan tempel, papan demonstrasi, papan
     magnet, papan paku, papan kantong, dan papan pasak.

3.   Media dengan proyeksi

     Merupakan media yang penyajiannya menggunakan proyektor.

     a. Gambar sorot tak bergerak (still projection), terdiri atas slides, filmstrips,
        tranparans, dan opague.

     b. Media sorot mikro( micro projection)

     c. Mikrofilm dan mikrofis (microfilm and microfische)

     d. Media sorot yang bergerak (motion pictures)

4. Benda asli dan orang (real material, people)

     a. Model




                                                                                    5
Merupakan benda dua atau tiga dimensi tiruan yang menyajikan suatu benda
       sama dengan benda asli. Media yang masuk dalam kategori model adalah
       model irisan, model memperkecil-memperbesar, maket, dan penyederhanaan
       objek yang kompleks.

     b. Bagian benda asli (mocks up)

       Merupakan jenis model yang berupa bagian tertentu dari benda asli, misalnya
       garisan.

     c. Laboratorium luar kelas (out door laboratory)

       Out door laboratory atau “laboratorium” di luar ruangan merupakan media
       yang berupa alam, masyarakat, dan hasil kebudayaan yang dimanfaatkan
       untuk sumber belajar. Dalam matematika, jembatan dan bangunan gedung
       dapat dijadikan laboratorium di luar kelas.

     d. Alat Manipulatif (Manipulative Kits)

       Alat manipulatif adalah berbagai jenis benda yang dapat “diutak-atik” untuk
       mempelajari matematika. Tangram adalah salah satu contoh.

E. Pemilihan Media Pembelajaran

Guru memiliki banyak pilihan media pembelajaran yang digunakan. Tentu tidak
semua media yang dimiliki tersebut cocok digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar. Agar pembelajaran efektif, guru harus memilih media pembelajaran yang
paling efektif dan efisien untuk kegiatan pembelajaran. Bagaimana cara memilih dan
menggunakan media pembelajaran? Dalam memilih media pembelajaran, guru
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1.   Karakteristik peserta didik
     Dalam konteks ini, titik fokus pembicaraan kita adalah pada taraf
     perkembangan intelektual peserta didik. Jika mengikuti tahapan perkembangan
     intelektual menurut Piaget, peserta didik usia SMP berada dalam tahap
     peralihan dari perkembangan operasional konkrit menuju perkembangan
     operasional formal. Sedangkan penelitian di salah satu SMP swasta favorit di
     Jawa Timur, ternyata hanya 15% yang benar-benar berada pada fase operasional
     formal (Nur, 2009). Selebihnya berada pada fase konrit, peralihan, dan formal
     awal.

     Peserta didik yang berada pada fase operasional konkrit bukan berarti tidak bisa
     berpikir tingkat tinggi (seperti menganalisis, memecahkan masalah, dan
     penalaran lainnya). Mereka bisa melakukan hal tersebut, asalkan untuk hal-hal


                                                                                   6
yang berada di sekitar peserta didik dan dapat mereka bayangkan. Jadi, jika
     dikaitkan dengan media (dan kerucut pengalaman), maka situasi sebenarnya
     dan media benda-benda nyata tampaknya cenderung cocok untuk peserta didik
     SMP.

2.   Tingkat keabstrakan media

     Ahli psikologi Bruner (dalam Nur, 2001) mengemukakan bahwa pengajaran
     seharusnya dimulai dari pengalaman langsung (enactive) menuju representasi
     ikonik (seperti penggunaan bangun atau gambar), dan baru kemudian menuju
     representasi simbolik (seperti penggunaan kata-kata atau persamaan-
     persamaan matematis).


3. Integrasi Pendidikan Karakter
    Media yang menarik belum tentu tepat digunakan dalam proses pembelajaran
    di kelas. Pembelajaran adalah bagian proses pendidikan yang sarat akan nilai-
    nilai budaya dan karakter. Untuk itu guru perlu menghindari nilai-nilai negatif
    yang dapat muncul dalam media yang digunakan. Nilai-nilai negatif dalam
    pembelajaran dapat muncul dalam hal
    a. Gambar yang tidak sesuai dengan norma dan etika bangsa Indonesia
    b. Media yang mengandung bias jender, stereotype, mengandung kekerasan

     Dalam media pembelajaran yang berupa gambar khususnya, dapat
     diintegrasikan pendidikan karakter dan budaya bangsa di dalamnya, sejauh
     guru dapat memilih gambar yang sesuai dengan karakter yang mau
     ditanamkan.

4.   Ketersediaan Media

     Sebaik apapun media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, tetapi sulit
     tidak mungkin didapatkan, maka lebih baik media tersebut ditinggalkan untuk
     sementara waktu. Untuk itulah penting bagi guru menguasai bagaimana
     membuat dan menggunakan media sederhana. Dengan kata lain media yang
     dipilih adalah media yang tersedia atau yang dapat dibuat sendiri.




                                                                                 7
PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA
   BAB 2                   PEMBELAJARAN SEDERHANA

Di dalam bab ini disajikan beberapa media sederhana yang dapat dipergunakan
dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar di kelas VII. Beberapa
media, bahkan dapat dipergunakan untuk kompetensi dasar di kelas yang lebih
tinggi.

Secara umum, alat manipulatif ini dapat dipergunakan untuk memfasilitasi
pembelajaran matematika untuk hampir setiap aspek matematika SMP, yaitu:
Bilangan, Aljabar, dan Geometri.

Media ini dapat dibuat dan digunakan dengan mudah oleh guru matematika di
tingkat SMP. Untuk itu, setiap media dilengkapi dengan kompetensi dasar (KD)
utama media ini dapat dipergunakan, deskripsi singkat tentang alat manipulatif ini,
cara pebuatannya, alat dan bahan yang dibutuhkan, cara penggunaannya, alternatif
penggunaan, dan beberapa hal penting lainnya yang perlu diketahui oleh para guru.

Selain itu, untuk beberapa KD disediakan juga media alternatif yang dapat
menopang pembelajaran KD tersebut.




                                                                                 8
1. Kompetensi Dasar
     1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan
  2. Topik
     Bilangan Bulat
  3. Tujuan pembelajaran
     Setelah melakukan kegiatan ini peserta didik dapat melakukan:
     a. penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
     b. perkalian dan pembagian bilangan bulat
     c. operasi campuran.


A. Media Sederhana yang Dapat Digunakan
   1. Kartu Positif Negatif (KPN)




   KPN merupakan alat manipulatif (Manipulative kits) bagian dari Keping Aljabar
   (Algebraic Tiles) yang terdiri atas dua persegi yang mewakili 1 dan 1. Kedua
   persegi tersebut berbeda dalam warna; misalnya persegi biru untuk 1, dan
   persegi kuning untuk 1. Alat manipulatif ini selain digunakan untuk
   melambangkan bilangan bulat juga untuk melakukan operasi dasar dalam
   matematika (tambah, kurang). Dilihat dari penggunaannya, alat manipulatif ini
   terdiri atas jenis: KPN guru yang digunakan guru di depan kelas saat memberi
   petunjuk dan KPN peserta didik yang digunakan peserta didik dalam
   pembelajaran, termasuk waktu kerja kelompok menggunakan LKS yang disusun
   secara khusus (LKS 7-1.1-A).

B. Pembuatan Kartu Positif Negatif (KPN)
   1. Bahan
      a. Papan tempel
         1) Papan tulis

                                                                              9
2) Papan dinding ruang kelas
     b. KPN:
        1) Kertas tebal (misalnya stopmap bekas)

2.   Alat
     a. Paku payung
     b. Spidol, gunting kecil, dan mistar

3.   Cara Membuat
     a. Papan tempel
        (Tidak perlu dibuat secara khusus)
     b. KPN
        Untuk guru
        1) Potong beberapa kertas biru menjadi beberapa kartu (misalnya 25)
           dengan ukuran 15 x 15 cm.
        2) Potong beberapa kertas kuning menjadi beberapa kartu (misalnya
           25) dengan ukuran 15 x 15 cm.
        Untuk peserta didik
        1) Potong beberapa kertas biru menjadi beberapa kartu (misalnya 25)
           dengan ukuran 4 x 4 cm.
        2) Potong beberapa kertas kuning menjadi beberapa kartu (misalnya
           25) dengan ukuran 4 x 4 cm.

4.   Cara Menggunakan Media

     Contoh 1:
     Gambar model untuk +2 dan 3.
     Langkah-langkah:
     1) Tempelkan 2 kartu positif di papan tempel seperti berikut.




        Karena +2 artinya ada 2 persegi biru, jadi +2 dapat dimodelkan dengan
        dua persegi biru.
     2) Tempelkan 3 kartu negatif di papan tempel seperti berikut.




                                                                              10
Karena 3 artinya ada 3 persegi kuning, jadi      3 dapat dimodelkan
        dengan tiga kartu kuning.

     Contoh 2:
     Tentukan hasil dari 4 + 3.
     Langkah-langkah:
     1) Tempelkan di papan tempel 4 persegi biru seperti pada gambar.
     2) Tempelkan di papan tempel 3 persegi biru seperti pada gambar.
     3) Tempelkan dipapan tempel sama banyak dengan banyak kartu. positif
        yang telah ditempelkan. Inilah hasil penjumlahannya.




        Jadi 4 + 3 = 7.
     Contoh 3:
     Tentukan hasil dari 4 – 3.
     Langkah-langkah:
     1) Tempel 4 persegi biru di papan tempel.
     2) Tempel 3 persegi kuning di papan tempel.
     3) Diskusikan dengan peserta didik bahwa satu model -1 dan satu model
        +1 mencipta 0. Tiga model -3 dan tiga model +3 mencipta 0. Artinya 3
        persegi biru dan 3 persegi kuning hilang. Yang tinggal adalah satu
        model +1 atau satu persegi biru.




        Karena hanya ada satu kartu biru (+1) yang tidak hilang maka
        jawabannya adalah 1. Dengan kata lain,
                                 4–3=1
5.   Alternatif Penggunaan
     KPN dapat dipergunakan untuk memahami beberapa kompetensi, antara
     lain:
     a. KD 1.2: Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan
         pecahan dalam pemecahan masalah.
     b. KD 2.2: Melakukan operasi pada bentuk aljabar.
     c. KD 2.3: Menyelesaikan persamaan linear satu variabel.
     d. KD 2.4: Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel.



                                                                          11
e. KD 3.1: Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan
        dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
     f. KD 3.2: Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan
        dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel.
     g. KD 1.2: (Kelas VIII) Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-
        faktornya.
     h. KD 6.3: Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat
        serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.
     i. KD 6.1: (Kelas IX) Menentukan pola barisan bilangan sederhana.
     j. KD 6.4: (Kelas IX) Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan
        dan deret.

6.   Alternatif Media Manipulatif Lainnya
     a. Gunakan garis bilangan yang dibuat secara khusus.
     b. Gunakan benda lain seperti kelereng, dedaunan seperti daun warna
         hijau dan kuning serta benda lainnya yang tersedia di sekitar kelas atau
         lingkungan Anda sebagai pengganti kartu.




                                                                              12
1.   Kompetensi dasar
      5.1 Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar dan jenis sudut
 2.   Topik
      Garis dan sudut
 3.   Tujuan pembelajaran
      Setelah menggunakan batang geometri, peserta didik dapat:
      a. Menjelaskan syarat dua garis berpotongan atau sejajar
      b. Menunjukkan posisi dua garis: berpotongan atau sejajar
      c. Mendefinisikan sudut: siku, tumpul, dan lancip
      d. Menunjukkan jenis sudut: siku, tumpul, dan lancip
      e. Membuat kerangka bangun datar


A. Media Sederhana yang Dapat Digunakan
   1. Batang Geometri




Batang Geometri adalah seperangkat alat manipulatif sederhana yang terbuat dari
kertas seperti koran bekas dan buku tulis bekas. Media ini difungsikan untuk
memodelkan garis-garis, hubungan di antaranya, dan sudut-sudut yang terbentuk.
Selain itu, alat manipulatif ini dapat difungsikan juga untuk membuat bangun-
bangun datar dan kerangka bangun ruang dengan desain yang menarik. Dalam
pembelajaran, alat manipulatif ini dilengkapi dengan LKS yang disusun secara
khusus (LKS 7-5.1).


B. Pembuatan Batang Geometri
   1. Bahan

                                                                              13
Untuk Guru:
     a. Koran bekas
     Untuk Peserta didik:
     a. Kertas tulis bekas
     b. Koran bekas

2.   Alat:
     a. Karet gelang, atau
     b. Lem/nasi

3.   Cara Membuat
     Untuk guru:
     a. Ambil dua lembar Koran bekas yang ukurannya sama.
     b. Letakkan keduanya pada posisi yang sama di atas lantai atau meja.
     c. Gulung koran sekecil mungkin dari pojok ke pojok, gulung koran paling
        atas terlebih dahulu, setelah 1-2 cm, sertakan koran kedua.
     Untuk Peserta didik:
     a. Lakukan hal yang sama baik untuk Koran maupun untuk kertas tulis

4.   Cara Menggunakan Media
     Perangkat gulungan koran dapat digunakan guru di depan kelas, dan
     peserta siswa yang bekerja secara individu atau dalam kelompok masing-
     masing.
     Contoh 1:
     Memvisualisasikan posisi dua garis dan sudut yang terbentuk




                                                                           14
Contoh 2:
     Menunjukkan kerangka beberapa bangun datar dan memahami konsep
     keliling.




     Alternatif Penggunaan
     Gunakan Batang Geometri ini untuk KD lainnya; misalnya:
     a. KD 5.2: Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis
         berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain.
     b. KD 6.1: Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan
         sudutnya.
     c. KD 6.2: Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
         jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang.
     d. KD 6.3: Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat
         serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

5.   Alternatif media Manipulatif lainnya
     Berikut adalah beberapa alternatif media sederhana lainnya:
     a. benda-benda lurus seperti penggaris papan tulis, gagang sapu,
     b. lidi atau sedotan plastik.




                                                                              15
1.   Kompetensi Dasar
        6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya
   2.   Topik
        Sifat-sifat segitiga dan segi empat berdasarkan sisi dan sudutnya.
   3.   Tujuan pembelajaran
        Setelah menggunakan bangun datar geometris, peserta didik dapat:
        a. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
        b. Menjelaskan pengertian keliling.
        c. Menjelaskan pengertian luas.
        d. Menurunkan rumus luas daerah bangun datar.


A. Media Sederhana yang Dapat Digunakan
   1. Bidang Datar




   Bidang Datar adalah sebagian dari beberapa konsep dalam matematika. Banyak
   peserta didik yang memiliki spatial ability yang kurang maksimal sehingga
   mereka mengalami kesulitan dalam belajar geometri.            Media ini dapat
   difungsikan untuk mereka memahami sifat-sifat berbagai bangun datar, seperti
   segitiga dan segi empat. Selain itu, alat manipulatif ini dapat difungsikan juga
   untuk menurunkan rumus luas daerahnya. Dalam pembelajaran, alat
   manipulatif ini dilengkapi dengan LKS yang disusun secara khusus (LKS 7-6.3-
   B, LKS 7-6.3-C).

B. Pembuatan Bidang Datar
   1. Bahan
      a. Kertas karton (stopmap bekas)

   2.   Alat:


                                                                                  16
a. Garisan
     b. Gunting/silet

3.   Cara Membuat
     Untuk guru:
     a. Ambil kertas tebal, misalnya beberapa stopmap berbeda warna.
     b. Gambar beberapa bangun datar seperti segitiga dan segi empat baik
                                                                          1
         beraturan maupun tidak beraturan. Setiap bangun datar memerlukan
                                                                          4
         halaman stopmap. Lalu gunting sesuai gambarnya.
     Untuk Peserta didik
                                                  1
     a. Lakukan hal yang sama dengan ukuran halaman stopmap.
                                                  8
4.   Cara Menggunakan
     Media ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat bangun datar
     termasuk pengertian keliling, luas daerah, dan penurunan rumusnya.

     Contoh 1:
     Memahami konsep keliling.
     Lngkah-langkah:
     1) Ambil salah media bidang datar, misalnya bangun persegi panjang.
     2) Bersama peserta didik, letakkan jari telunjuk pada suatu titik pada
        sisinya, misalnya titik sudut.
     3) Gerakkan jari tersebut menelusuri sepanjang sisi persegi panjang
        tersebut tanpa mengangkatnya hingga kembali ke titik awal.

5.   Alternatif Penggunaan
     Seperangkat bidang datar yang berbeda ukuran dan mungkin berwarna
     dapat dipergunakan untuk memahami konsep lain, seperti:
     a.   KD 4.1: Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta penyajiannya
     b. KD 4.2: Memahami konsep himpunan bagian.
     c.   KD 4.3: Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang (selisih), dan
          komplemen pada himpunan.
     d. KD 4.4: Menyajikan himpunan dengan diagram Venn.

6.   Alternatif media Manipulatif lainnya
     Gunakan Bidang Datar sebagai pelengkap bangun geometri.




                                                                           17
1.    Kompetensi Dasar
       6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta

       menggunakannya dalam pemecahan masalah
 2.    Topik
       Luas daerah
 3.    Tujuan pembelajaran
       Setelah menggunakan media ini, peserta didik dapat:
       a. Menjelaskan pengertian keliling
       b. Menjelaskan pengertian luas daerah
       c. Menjelaskan pengertian kekekalan luas


A. Media Sederhana yang Dapat Digunakan
   1. Tangram




      Tangram Cina atau sering disingkat Tangram adalah 1 bangun persegi yang
      dipotong menjadi 7 potong bangun dengan aturan tertentu. Media ini dapat
      difungsikan untuk memahami sifat-sifat berbagai bangun datar, konsep luas,
      dan kekekalan luas. Selain itu, alat manipulatif ini dapat difungsikan juga untuk
      mendesain berbagai bentuk bangun datar menggunakan semua atau sebagian
      bangun. Dalam pembelajaran, alat manipulatif ini dilengkapi dengan LKS yang
      disusun secara khusus (LKS 7-6.3-A).


B. Pembuatan Tangram
   1. Bahan
      a. Kertas karton (stopmap bekas)

                                                                                    18
2.   Alat:
     a. Garisan
     b. Gunting/silet

3.   Cara Membuat Media
     Untuk guru:
     a. Ambil dua stopmap berbeda
        warna.
     b. Gambar 1 persegi dengan
        ukuran 15 x 15 cm pada
        masing-masing stopmap.
     c. Bagi atas beberapa bagian
        seperti pada gambar.
     d. Potong menurut sisi dan
        segmen yang ada.
     Untuk Peserta didik
     a. Lakukan hal yang sama
        dengan ukuran 7 x 7 cm

4.   Cara Menggunakan
     Tangram digunakan untuk berlatih memahami hukum kekekalan luas
     sebagai dasar untuk penurunan rumus berbagai bangun datar seperti
     segitiga, trapesium, jajar genjang dan layang-layang serta menggunakannya
     dalam pemecahan masalah.

     Contoh 1:
     Membuat bangun persegi menggunakan porongan 1 dan 2.



                   1


                   2




     Contoh 2:
     Mengembangkan kreatifitas dengan cara membentuk bangun geometris
     yang menyerupai suatu objek di sekitar.



                                                                            19
5.   Alternatif penggunaan
     Selain itu, Tangram dapat digunakan untuk:
     a. KD 6.1: Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan
         sudutnya.
     b. KD 6.2: Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
         jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang.
     c. Mengembangkan kreatifitas seni dan imajinasi peserta didik dengan
         merancang seni komposisi bangun dan warna.

6.   Alternatif media Manipulatif lainnya
     -




                                                                              20
BAB 3                                      PENUTUP


Pada bab ini disajikan dua hal penting: Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan ditarik setelah
mengamati penggunaan media dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dirancang secara
khusus. Sementara itu, dengan memperhatikan manfaat praktis dan amanah perundang-
undangan, beberapa butir penting disarankan kepada para guru matematika.


A. Kesimpulan
Pada Bab 1 telah diuraikan pentingnya peranan media, khususnya media sederhana dalam
mendukung terciptanya pembelajaran seperti diamanahkan oleh perundang-undangan
(Standar Proses), yaitu pembelajaran matematika yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Sementara itu, perundang-undangan yang lain (Standar Isi) menyatakan bahwa tujuan
diajarkannya matematika di SMP adalah supaya peserta didik menguasai konsep,
menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan, dan
menghargai kegunaan matematika.
Terlihat jelas bahwa di antara tujuan pembelajaran matematika (Standar Isi) dan kualitas
pembelajaran (Standar Proses) terdapat celah yang harus dijembatani sehingga tujuan
tersebut akan tercapai. Jembatan tersebut tidak lain adalah metode dan media pembelajaran.
Pandangan yang menyatakan bahwa metode dan media berjalan sendiri-sendiri mungkin
ada di sekitar kita. Tetapi, Media sederhana yang disajikan pada Bab 2 dan LKS yang
melengkapinya menunjukkan fakta lain. LKS yang dirancang khusus untuk media
sederhana ini, ternyata mampu berperan sebagai wahana untuk muncul dengan sendirinya
metode pembelajaran yang memungkinkan terciptanya pembelajaran yang divisikan oleh
Standar Proses di atas. Hal ini dikarenakan media sederhana yang dibuat bukan berperan
sekedar ‘alat peraga’ tetapi sebagai alat manipulatif yang memungkinkan peserta didik
berpikir, berbuat, dan bekerja sama.
Fakta ini didukung oleh beberapa penelitian yang menyatakan bahwa prinsip pembelajaran
yang efektif antara lain:

       melibatkan peserta didik secara aktif,
       belajar itu berkembang dari yang kongkrit ke abstrak,
       menggunakan pengetahuan sebelumnya,
       mengomunikasikan gagasan merupakan bagian dari pembelajaran,

                                                                                           21
menggunakan alat manipulatif, dan
       belajar berarti mengalami.
Dengan memperhatikan dampak penggunaan media sederhana dan prinsip-prinsip yang
ditemukan berbagai penelitian, belajar matematika bukan sekedar mendengar penjelasan
guru dan atau menjawab soal yang diajukan oleh guru.
Oleh karena itu, tidak berlebihan bila disimpulkan bahwa penggunaan media sederhana
yang bersifat manipulatif ini merupakan salah satu cara efektif untuk mencapai kualitas
pembelajaran yang diamanahkan oleh Standar Proses. Dengan demikian, tujuan
pembelajaran matematika yang dicanangkan Standar Isi yaitu: penguasaan konsep,
penalaran, pemecahan masalah, pengomunikasian gagasan, dan penghargaan kegunaan
matematika bukanlah menjadi suatu yang mustahil untuk dicapai.


B. Saran
Dengan memperhatikan peran dan manfaat media sederhana yang bersifat manipulatif
serta dampak positif lainnya, para guru matematika hendaknya memperhatikan saran-saran
berikut:
1.   Jadikan apa yang disajikan dalam buku pedoman ini sebagai titik berangkat, dalam arti
     mulailah dari media yang telah disediakan. Untuk sementara waktu sebaiknya tidak
     memikirkan sesuatu yang melebihi dari yang disajikan.
2.   Sesuaikan media dengan situasi yang ada di sekitar masing-masing. Tetapi dalam
     upaya pengembangan dan bahkan pengayaan tersebut jangan melupakan atau
     menghilangkan kesederhanaannya. Perlu diingat, semakin kompleks suatu media
     semakin besar kemungkinan mempersulit materi yang dipelajari.
3.   Memberi pengalaman yang bermakna kepada peserta didik merupakan tugas utama
     seorang guru.      Memberi pengalaman bukan hanya pengalaman belajar dalam
     menggunakan media, tetapi juga dalam pembuatannya. Karena itu, melibatkan peserta
     didik dalam pembuatan media adalah bentuk lain dari pembelajaran. Tidak mustahil,
     pembelajaran yang terakhir ini akan menumbuh-kembangkan sikap positif peserta
     didik terhadap pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika.
4.   LKS yang disediakan pada buku panduan ini hanyalah contoh. Artinya, guru dapat
     memperkaya dan mengembangkan LKS untuk materi lainnya. Dalam pengembangan
     LKS, kurangi keinginan untuk memasukkan hitung menghitung sebagai ‘kegiatan’.
     LKS adalah lembar kerja untuk berbuat,untuk melakukan sesuatu, bukan lembaran
     untuk menyelesaikan soal hitung menghitung. Dalam LKS yang akan dikembangkan,
     sediakan kegiatan untuk melakukan sesuatu, misalnya ‘mengutak-atik’ media dan atau
     berbagai jenis kegiatan menulis, seperti mendefinisikan kembali suatu konsep dengan
     kata-kata sendiri, dan menulis berbagai prosedur penyelesaian soal.
5.   Terakhir, alangkah baiknya ada upaya untuk mendiskusikan buku panduan ini dan
     isinya dengan teman sejawat baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam forum
     yang lebih luas. Komunikasi dengan teman sejawat merupakan salah satu jalan efektif
     untuk mengembangkan profesionalisme masing-masing.


                                                                                          22
DAFTAR PUSTAKA

Harta, Idris. (2006). Matematika Bermakna untuk Siswa Kelas 7 SLTP/MTs.
     Surakarta: Mediatama.

Kemp, Jarrol E. (1994). Proses perancangan pengajaran. (Terjemahan Asril Marjohan).
   Bandung : Penerbit ITB. (Buku asli diterbitkan tahun 1985).

Kusuma, W. 2009. Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia: http://media-
    grafika.com/pengertian-media-pembelajaran. [25 Oktober 2011].

Larson, R. et.al. (2007). Geometry. Evanston: McDougal Littell

Nur, Mohamad. 2000. Media Pengajaran dan Teknologi Untuk Pembelajaran. Makalah
     tidak diterbitkan.

______________, 2001, Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. Makalah tidak
     diterbitkan.

______________, 2009, Studi tentang Penalaran Formal Siswa SMP Al-Hikmah Surabaya,
     Laporan Penelitian, Tidak Diterbitkan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
     Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
     Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007
     Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
     Nasional Pendidikan

Rumampunk, Dientje Borman. (1992). Media instruksional IPS, Jakarta: Depdikbud

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
    Dosen

Wheater, C. (2010). Geometry: Practice Makes Perfect. New York: McGraw Hill




                                                                                 23
LAMPIRAN
  LKS




           24
KARTU POSITIF NEGATIF (KPN)
                  Penguasaan konsep                      Kelompok/Nama:
   LKS            Penalaran                              ..................
 7-1.1-A          Pemecahan masalah                      Sem/Kls:
                  Pengomunikasian gagasan                .................
                  Penanaman karakter
                      PENDAHULUAN
Operasi pengurangan adalah salah satu konsep yang sering           1
menjadi masalah bagi banyak peserta didik. Salah satu sebabnya
                                                                     -1
adalah adanya konsep bilangan negatif (lawan bilangan) yang
berhubungan dengan operasi ini. Kartu Positif Negatif (KPN) dapat membantu
memodelkan operasi ini.
A. PEMODELAN DAN PELAMBANGAN BILANGAN BULAT

1. Tulis bilangan bulat yang dimodelkan oleh masing-masing KPN.

    a       …………             b      …………                 c      …………



2. Susun KPN anda untuk bilangan-bilangan berikut lalu gambar.
   a. -2            b. 4                c. -7          d. 3
   ............................................................... ....
   ............................................................... ....
   ............................................................. ......
   Kombinasi kartu positif dan negatif dengan banyak yang sama mewakili nol

                                 Mewakili nol, atau hilang

 3. Siapkan beberapa KPN anda seperti di samping.
    Gabungkan beberapa kartu sehingga dapat
    dihilangkan. Tulis bilangan bulat yang
    melambangkan kartu yang tersisa. Sertakan
    alasannya
    ...................................................
    ...................................................
4. Ambil 7 kartu negatif dan 3 kartu positif. Dengan menggunakan semua kartu
    tersebut, bilangan bulat apakah yang dapat dimodelkan? Tunjukkan.
    ...................................................
    ...................................................
    ...................................................

5. KPN di samping memvisualkan bilangan -4. Adakah cara lain untuk

                                                                               25
memvisualkan bilangan ini? Bila ada, gambarlah di bawah ini.
    ...................................................
    ...................................................
    ...................................................
    ...................................................


B. PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT
Musim tanam tahun ini distribusi pupuk agak terhambat. Keadaan ini memaksa
Pak Arbi meminjam 5 kg pupuk ke petani lain; tetangganya, bernama Pak Sanit.
Karena masih kurang Pak Arbi meminjam lagi sebanyak 2 kg.
KPN dapat digunakan untuk menentukan banyaknya pinjaman pinjaman Pak
Arbi.

Misal kartu gelap (negatif) mewakili banyaknya pinjaman.




           -5   +     (-2)    = ...................
1. Bilangan apakah yang dapat diisikan pada tempat yang tersedia? Mengapa?
   ..................................................................
   ............................................................... ...
2. Gunakan KPN lalu gambar untuk yang berikut.
   a. -4 + (-6)                b. -1 + (-8)                     c. -2 + (-5)
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
3. Apakah tanda hasil penjumlahan dua bilangan negatif? . . . . . . . . . . . . . . . . .

4. a. Tulis kalimat bilangan untuk penjumlahan berikut.




       ....  + ......      = .......
    b. Apakah tanda hasil penjumlahan dua bilangan positif? . . . . . . . . . . . .

5. Tulislah langkah-langkah untuk menjumlahkan dua bilangan bulat dengan
   tanda yang sama.
    ..................................................................
    ............................................................... ...
    ..................................................................

                                                                                            26
6. Kita kembali ke Pak Arbi yang telah meminjam 7 kg pupuk. Pada bulan
   berikutnya Pak Arbi mengembalikan 3 kg pupuk.
   Bila gambarnya adalah:




         .....     + ........ = ...............
7. a. Bilangan apakah yang dapat diisikan pada tempat yang tersedia?
      Mengapa?

     ................................................................
     ................................................................
   b. Tinggal berapa kg pinjaman pupuk Pak Arbi sekarang?
      ...............................................................
8. Tulislah langkah-langkah untuk menjumlahkan dua bilangan bulat dengan
   tanda yang berbeda.
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................
9. Apakah tanda hasil penjumlahan dua bilangan positif? . . . . . . . . . . . .

10. Apakah pendapatmu tentang kesediaan Pak Sanit meminjamkan sejumlah
    pupuk kepada Pak Arbi?
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................


Catatan Guru:




                                                                                  27
K. BATANG GEOMETRI                   Kelompok/Nama:
                   Penguasaan konsep
   LKS                                                   ..................
                   Penalaran
   7-5.1           Pemecahan masalah                     Sem/Kls:
                   Pengomunikasian gagasan
                                                         ..................
                   Pengembangan karakter
                             PENDAHULUAN
Garis merupakan unsur penting dalam geometri. Berdasarkan hubungan
beberapa garis terbentuklah bangun-bangun lain seperti titik, bangun datar, dan
bangun ruang. Media Batang Geometri ini dapat memvisualisasikan konsep-
konsep tersebut dan mengembangkan daya imaginasi peserta didik.
1. Ambil satu batang geometri dan letakkan di atas bidang datar seperti meja
   dalam berbagai posisi. Tarik garis untuk melambangkan masing-masing
   batang.
   Gambar beberapa kemungkinan           Penjelasan tentang kemungkinan
   .............................        ..................................
   .............................        ..................................
   .............................        ..................................
   .............................        .................................. ....
   .........................       ..................................
   .............................        ..................................
   .............................        ..................................
   .............................        ..................................
2. Ambil dua batang geometri. Letakkan keduanya di atas meja. Susunlah
   berbagai kemungkinan hubungan kedua garis. Tarik garis untuk
   melambangkannya.
   Gambar beberapa kemungkinan           Penjelasan tentang kemungkinan
   .............................        ...................................
   .............................        ...................................
   .............................        ...................................
   .............................        ...................................
   .............................        ...................................
   .............................        ...................................
   .............................        ...................................
   .............................        ...................................
   .............................        ..................................
   .............................        ..................................

3. Ambil tiga batang geometri. Letakkan ketiganya di atas permukaan datar.
   Susun sehingga dua batang tidak sejajar sementara batang ketiga memotong

                                                                                  28
kedua batang pertama. Beri label sudut-sudut yang terbentuk dan periksa.
   Skets posisi ketiga batang           Penjelasan tentang sudut yang terbentuk
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ......................................
   ..........................       ...................................
   .............................       ...................................
4. Ambil tiga batang geometri. Letakkan ketiganya di atas permukaan datar.
   Susun sehingga dua batang sejajar sementara batang ketiga memotong kedua
   batang pertama. Beri label sudut-sudut yang terbentuk dan periksa.
   Skets posisi ketiga batang geo        Penjelasan tentang sudut yang terbentuk
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................
   .............................       ...................................

5. Ambil dua batang geometri. Letakkan salah satu batang geometri di atas meja,
   sementara batang geometri lainnya dipegang. Posisikan kedua batang geometri
   tidak pada satu bidang. Apakah kesimpulan anda tentang hubungan
   keduanya?
   Skets posisi ketiga batang         Penjelasan tentang sudut yang terbentuk
   .............................      ...................................
   .............................      ......................................
   ..........................      ...................................
   .............................      ...................................
   .............................      ...................................
   .............................      ...................................
   .............................      ...................................
   .............................      ...................................
6. Siapkan Batang Geometri sebanyak mungkin. Buat sket untuk kerangka suatu
   benda atau bangun seperti rumah, jembatan, atau pepohonan di bawah ini.
   Perkirakan banyak batang geometri yang diperlukan untuk rancangan
   tersebut. Selanjutnya gunakan batang geometri untuk membuat membangun


                                                                               29
rancangan tersebut. Karet gelang dapat digunakan untuk menghubungkan
   beberapa batang geometri.
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
7. Perhatikan kegiatan 1 s.d 6 dan hasil-hasilnya. Menurut pendapatmu, adakah
    hubungan antara matematika dan keadaan sehari-hari. Bila ada, seperti
    apakah hubungan itu? Tuliskan pendapat mu dalam Bahasa Indonesia yang
    baik dan benar.
   ............................................................... ....
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
   ...................................................................
   ............................................................... ....
Catatan Guru:




                                                                                30
L. TANGRAM                  Kelompok/Nama:
                    Penguasaan konsep
   LKS                                             ...................
                    Penalaran
 7-6.3-A            Pemecahan masalah              Sem/Kls:
                    Pengomunikasian gagasan
                                                   ...................

                   PENDAHULUAN
Untuk memahami konsep geometri diperlukan beberapa
kemampuan, misalnya kemampuan keruangan dan
kemampuan bilangan. Tangram merupakan salah satu alat
manipulatif yang dapat digunakan untuk memahami
berbagai konsep geometri.
1. Perhatikan Tangram yang kamu miliki. Tulislah sebanyak mungkin apa yang
   kamu ketahui tentang media ini.
   ............................................................... ...
   ......................................................................
   ..............................................................
2. Siapkan 1 set Tangram. Rancang sebanyak mungkin bangun seperti segitiga,
   segi empat, dan lainnya baik beraturan atau tidak. Kemudian skets rancangan
   tersebut di bawah ini.




   Apa pendapat anda tentang keliling bangun-bangun tersebut?
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ............................................................... ...
   Apakah pendapat anda tentang luas daerahnya?
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................

3. Misal biaya produksi 1 set Tangram berbahan plastik berdasarkan luas masing-
   masing bagiannya. Bila biaya produksi bagian yang berbentuk persegi adalah

                                                                                 31
Rp500,00 berapakah biaya untuk masing-masing bagian lainnya? Cantumkan
   perhitungannya, lengkapi dengan sketsa bangunnya.
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................
4. Siapkan 2 set Tangram yang berbeda warna, misalnya warna biru dan warna
   kuning. Susunlah kedua set Tangram tersebut sehingga tercipta
   bangun/gambar yang indah baik dari kombinasi warnanya maupun dari
   bangun yang terbentuk. Buat sketsa bangun-bangun anda pada ruang di
   bawah ini. Warnai sesuai warna medianya.




Catatan Guru:




                                                                             32
M. LUAS DAERAH PERSEGI PANJANG               Kelompok/Nama:
                 Penguasaan konsep
  LKS            Penggunaan penalaran                    ..................

 7-6.3-B         Pemecahan masalah                       Sem/Kls:
                 Pengomunikasian gagasan
                 Penanaman karakter                      ..................

                              PENDAHULUAN
Luas daerah suatu bangun adalah banyak persegi satuan yang dapat menempati
bangun tersebut. Luas daerah persegi panjang dapat digunakan untuk
menurunkan rumus luas daerah bangun datar lainnya. Kegiatan-kegiatan pada
LKS ini untuk menurunkan rumus luas daerah suatu persegi panjang
menggunakan KPN positif anda sebagai satuan persegi.
1. Ambil 4 KPN positif dan susun menjadi suatu persegi panjang. Skets persegi
   panjang tersebut pada petak-petak berikut. Ada berapa satuan persegi pada
                                      bangun anda?
                                      ...................................
                                      Ada berapa kolom bangun anda?
                                      ...................................
                                      Ada berapa baris bangun anda?
                                      ..................................
                                      Apakah hubungan banyak satuan persegi
                                      dengan banyak kolom dan banyak baris dari
                                      bangun anda?
                                      ...................................
                                      ...................................
2. Ambil 6 KPN positif dan susun menjadi suatu persegi panjang. Skets persegi
   panjang tersebut pada petak-petak di samping. Ada berapa satuan persegi
   pada bangun anda?
   ..................................
   Ada berapa kolom pada bangun anda? . . . .
   ..................................
   Ada berapa baris pada bangun anda?
   ...................................
   Apakah hubungan banyak satuan persegi
   dengan banyak kolom dan banyak persegi
   baris pada bangun anda? . . . . . . . . . . . . . . . .                    ...
   ..................................
   ............................................................... ...

3. Ambil 12 KPN positif dan susun menjadi suatu persegi panjang. Skets persegi

                                                                                 33
panjang tersebut pada petak-petak berikut. Ada berapa persegi pada bangun
   anda?
   ......................................
   Ada berapa kolom pada bangun anda?
   ......................................
   Ada berapa kolom pada bangun anda?
   ......................................
   Apakah hubungan banyak persegi dengan banyak
   kolom dan baris pada bangun anda?
   ....................................
   ....................................
4. Gambar suatu persegi panjang dengan alas dan tinggi tertentu.
   ...........................      Berapakah alas persegi panjang anda?
   ...........................      .................................
   ...........................      .................................
   ...........................      Berapakah tinggi persegi panjang anda?
   ...........................      ..................................
   ...........................      ..................................
   ...........................      Berapakah luas daerah persegi panjang
   ...........................      anda? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
   ...........................      ..................................
   ...........................      ..................................
   ...........................      ..................................
5. Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah anda lakukan, kini anda siap untuk
   menurunkan rumus luas daerah persegi panjang.

     Jika suatu persegi panjang dengan alas a dan tinggi t, maka luas
     daerahnya adalah
     Dengan kata-kata: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
     .............................................................
     Dengan lambang: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
     .............................................................
Catatan Guru:




                                                                                                                     34
N. LUAS DAERAH SEGITIGA
                   Penguasaan konsep                Kelompok/Nama:
   LKS             Penalaran                        ...................
  7-6.3-C          Pemecahan masalah                Semester/Kls:
                   Pengomunikasian gagasan          ...................
                   Pengembangan karakter
                             PENDAHULUAN
Telah dirurunkan rumus Luas daerah persegi panjang adalah L = alas • tinggi.
Rumus ini dapat dipergunakan untuk menurunkan rumus bangun segitiga.
Caranya adalah mengubah bangun segitiga menjadi persegi panjang. Kegiatan
dimulai dengan menggunakan segitiga siku-siku dan diakhiri dengan segitiga
sembarang.
1. Lakukan kegiatan-kegiatan berukut.
   a. Ambil model segitiga siku-siku. Beri label a untuk alas
                                                                                                           t
       dan t untuk tinggi. Buat sketsnya seperti di samping.

   b. Tarik garis yang sejajar alas dan memotong titik tengah                                                     a
                                                                           1
      garis tinggi. Bagian mana yang panjangnya t ?
                                                                           2
      Mengapa? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .                            ...
      .... ...........................................
   c. Potong sepanjang garis median. Susun sehingga                                                               a
      membentuk persegi panjang. Buat sketsa persegi
      panjang tersebut seperti di samping. Beri label untuk
      masing-masing bagian. Luas daerah persegi panjang ini
                                                                                                                      a
      adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

         Apakah luas daerah persegi panjang di atas sama dengan luas daerah
         bangun segitiga siku-siku? Mengapa?
         ..............................................................
         ..............................................................

           Jadi, luas daerah segitiga siku-siku dapat dinyatakan dengan
           Kata-kata: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
              .......................................................

           Rumus:

2. Kegiatan berikut masih berhubungan dengan penurunan rumus luas daerah
   lingkaran.
    a. Ambil bangun segitiga sama kaki, beri label alas a dan tinggi t.


                                                                                                                            35
b. Tarik garis tinggi bila alasnya a. Bagian mana yang
                                                     1
             panjangnya masing-masing t ? Mengapa?
                                                     2
       a     ............................ ...........................
                  c. Selanjutnya, potong segitiga sepanjang garis tinggi.
                     Susun sehingga membentuk sebuah persegi panjang.
                     Skets bangun persegi panjang yang terbentuk di samping
                     kiri. Beri label yan sesuai. Luas daerah persegi panjang
        a
                     ini adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
   Apakah luas daerah persegi panjang ini sama dengan luas daerah bangun
   semula (segitiga sama kaki)? Mengapa?
   .........................................................
   .........................................................

        Jadi, luas daerah segitiga sama kaki dapat dinyatakan dengan
        Kata-kata: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
           ........................................................

        Rumus:

3. Sekarang ambil segitiga sembarang. Dengan cara yang sama tunjukkan bahwa
   rumus luas daerah segitiga di atas berlaku juga untuk segitiga sembarang.
   Skets bangun di sebelah kiri dan tulis langkah-langkah kegiatan di sebelah
   kanan.
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...
   ..................................................................
   ............................................................... ...




                                                                                                                         36
4. Cara lain untuk menurunkan rumus luas daerah segitiga adalah dengan
   menggunakan sebuah persegi panjang.
   a. Ambil sebuah persegi panjang
   b. Lakukan kegiatan-kegiatan pemotongan seperti contoh sebelumnya untuk
                                                         1
      menunjukkan bahwa luas daerah segitiga adalah L       alas tinggi
                                                         2
      Tulis langkah-langkahnya dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
      pada ruang di bawah ini. Lengkapi dengan skets seperlunya.
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................
   ............................................................... ..
5. Kegiatan ini diakhiri dengan menuliskan alasan mengapa kita harus percaya
                                                  1
   bahwa luas daerah sebuah segitiga memang L       alas tinggi .
                                                  2
   ............................................................... ..
   .................................................................
   ............................................................... ..
   .................................................................

Catatan Guru:




                                                                               37

Contenu connexe

Tendances

23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema PythagorasRahma Siska Utari
 
Relasi dan Fungsi ppt
Relasi dan Fungsi pptRelasi dan Fungsi ppt
Relasi dan Fungsi pptNur Halimah
 
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)AZLAN ANDARU
 
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretBahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretAmyarimbi
 
Bangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPTBangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPTprofkhafifa
 
Paper tangram
Paper tangramPaper tangram
Paper tangramEipusta
 
Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)
Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)
Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)antiantika
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationMuhammad Alfiansyah Alfi
 
BAHAN AJAR yupi ayu manora luas permukaan prisma dan limas
BAHAN AJAR  yupi ayu manora luas permukaan prisma dan limasBAHAN AJAR  yupi ayu manora luas permukaan prisma dan limas
BAHAN AJAR yupi ayu manora luas permukaan prisma dan limasManora Yupi
 
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretinstrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretAmyarimbi
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah MatematikaRudi Hartono
 
Kisi kisi dan Kartu Soal Matematika Kelas 8
Kisi kisi dan Kartu Soal Matematika Kelas 8Kisi kisi dan Kartu Soal Matematika Kelas 8
Kisi kisi dan Kartu Soal Matematika Kelas 8SMP YWKA Bandung
 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiMartiwiFarisa
 
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)Yoshiie Srinita
 
Rpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaRpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaluqmanabdulaziz
 
Kemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematisKemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematisIbnu Fajar
 

Tendances (20)

23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
23 Cara Pembuktian Teorema Pythagoras
 
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
LIMIT FUNGSI (RPP & LKPD)
 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
 
Relasi dan Fungsi ppt
Relasi dan Fungsi pptRelasi dan Fungsi ppt
Relasi dan Fungsi ppt
 
Kelompok 9 puzle teorema phytagoras
Kelompok 9 puzle teorema phytagorasKelompok 9 puzle teorema phytagoras
Kelompok 9 puzle teorema phytagoras
 
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
Rpp kd 3.7 wajib (rasio dan perbandingan trigonometri)
 
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan DeretBahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
Bahan Ajar Pola biliangan, Barisan dan Deret
 
Bangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPTBangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPT
 
Paper tangram
Paper tangramPaper tangram
Paper tangram
 
Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)
Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)
Rpp. kelas 7 smp. kd 3.11(anti antika)
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
 
BAHAN AJAR yupi ayu manora luas permukaan prisma dan limas
BAHAN AJAR  yupi ayu manora luas permukaan prisma dan limasBAHAN AJAR  yupi ayu manora luas permukaan prisma dan limas
BAHAN AJAR yupi ayu manora luas permukaan prisma dan limas
 
Lkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deretLkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deret
 
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deretinstrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
instrumen penilaian pola bilangan, barisan dan deret
 
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
10 Strategi Pemecahan Masalah Matematika
 
Kisi kisi dan Kartu Soal Matematika Kelas 8
Kisi kisi dan Kartu Soal Matematika Kelas 8Kisi kisi dan Kartu Soal Matematika Kelas 8
Kisi kisi dan Kartu Soal Matematika Kelas 8
 
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viiiPpt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
Ppt materi peluang pembelajaran 1 kelas viii
 
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
LAS/LKS Statistik Kelas X Kurikulum 2013 (Matematika)
 
Rpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematikaRpp projeck based learning matematika
Rpp projeck based learning matematika
 
Kemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematisKemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematis
 

En vedette

Contoh buku pelajaran Matematika tentang Geometri
Contoh buku pelajaran Matematika tentang GeometriContoh buku pelajaran Matematika tentang Geometri
Contoh buku pelajaran Matematika tentang GeometriFerry Yansyah
 
Proposal workshop papan catur trigonometri
Proposal workshop papan catur trigonometriProposal workshop papan catur trigonometri
Proposal workshop papan catur trigonometriZuhdha Basofi Nugroho
 
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"fatmawati9625
 
Pembahasan Soal UN 2012 Barisan dan deret
Pembahasan Soal UN 2012 Barisan dan deretPembahasan Soal UN 2012 Barisan dan deret
Pembahasan Soal UN 2012 Barisan dan deretDarminto WS
 
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari MatematikaMemaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari MatematikaState University of Medan
 
Alat Peraga Matematika "Math Domino"
Alat Peraga Matematika "Math Domino"Alat Peraga Matematika "Math Domino"
Alat Peraga Matematika "Math Domino"Novi Suryani
 
Laporan Alat Peraga "Gelas Bergiwang"
Laporan Alat Peraga "Gelas Bergiwang"Laporan Alat Peraga "Gelas Bergiwang"
Laporan Alat Peraga "Gelas Bergiwang"Destia Eka Putri
 
Alat peraga matematika
Alat peraga matematikaAlat peraga matematika
Alat peraga matematikaagusloveridha
 

En vedette (8)

Contoh buku pelajaran Matematika tentang Geometri
Contoh buku pelajaran Matematika tentang GeometriContoh buku pelajaran Matematika tentang Geometri
Contoh buku pelajaran Matematika tentang Geometri
 
Proposal workshop papan catur trigonometri
Proposal workshop papan catur trigonometriProposal workshop papan catur trigonometri
Proposal workshop papan catur trigonometri
 
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
Alat Peraga Matematika Sederhana "Theodolit sederhana"
 
Pembahasan Soal UN 2012 Barisan dan deret
Pembahasan Soal UN 2012 Barisan dan deretPembahasan Soal UN 2012 Barisan dan deret
Pembahasan Soal UN 2012 Barisan dan deret
 
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari MatematikaMemaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
Memaknai Kartu Domino dengan Pendekatan RME sebagai bagian dari Matematika
 
Alat Peraga Matematika "Math Domino"
Alat Peraga Matematika "Math Domino"Alat Peraga Matematika "Math Domino"
Alat Peraga Matematika "Math Domino"
 
Laporan Alat Peraga "Gelas Bergiwang"
Laporan Alat Peraga "Gelas Bergiwang"Laporan Alat Peraga "Gelas Bergiwang"
Laporan Alat Peraga "Gelas Bergiwang"
 
Alat peraga matematika
Alat peraga matematikaAlat peraga matematika
Alat peraga matematika
 

Similaire à Panduan pembuatan dan penggunaan media sederha

Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaFKIP UHO
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMayapuspitasari20
 
Laporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtLaporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtanihdx
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaranTien Yu Yu
 
BUKU_UTUH_MEDIA_DAN_TEKNOLOGI_PEMBELAJAR-M.RAMLI.pdf
BUKU_UTUH_MEDIA_DAN_TEKNOLOGI_PEMBELAJAR-M.RAMLI.pdfBUKU_UTUH_MEDIA_DAN_TEKNOLOGI_PEMBELAJAR-M.RAMLI.pdf
BUKU_UTUH_MEDIA_DAN_TEKNOLOGI_PEMBELAJAR-M.RAMLI.pdfYessyMarzona
 
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280Lutfi Fahmi
 
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranAplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranZyfa Syafara
 
Laporan Pengaplikasian Media Pembelajaran Tingkat SMA
Laporan Pengaplikasian Media Pembelajaran  Tingkat SMA Laporan Pengaplikasian Media Pembelajaran  Tingkat SMA
Laporan Pengaplikasian Media Pembelajaran Tingkat SMA Meidamayani
 
PPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxPPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxNurAfifahiza
 
Media Berbasis Komputer
Media Berbasis KomputerMedia Berbasis Komputer
Media Berbasis Komputerluthfiirsyad
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Adz Adzan
 

Similaire à Panduan pembuatan dan penggunaan media sederha (20)

PTK
PTKPTK
PTK
 
Pembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimediaPembelajaran berbasis multimedia
Pembelajaran berbasis multimedia
 
Makalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tikMakalah media pembelajaran berbasis tik
Makalah media pembelajaran berbasis tik
 
Laporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smtLaporan final tugas akhir smt
Laporan final tugas akhir smt
 
Proposal waboy
Proposal waboyProposal waboy
Proposal waboy
 
Proposal waboy
Proposal waboyProposal waboy
Proposal waboy
 
Media pengajaran
Media pengajaranMedia pengajaran
Media pengajaran
 
BUKU_UTUH_MEDIA_DAN_TEKNOLOGI_PEMBELAJAR-M.RAMLI.pdf
BUKU_UTUH_MEDIA_DAN_TEKNOLOGI_PEMBELAJAR-M.RAMLI.pdfBUKU_UTUH_MEDIA_DAN_TEKNOLOGI_PEMBELAJAR-M.RAMLI.pdf
BUKU_UTUH_MEDIA_DAN_TEKNOLOGI_PEMBELAJAR-M.RAMLI.pdf
 
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
Proposal penelitian lutfi achdiyan fahmi 5215080280
 
Modul lks media pembelajaran
Modul lks media pembelajaranModul lks media pembelajaran
Modul lks media pembelajaran
 
Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3Bab 1, 2, 3
Bab 1, 2, 3
 
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaranAplikasi multimedia dlm pembelajaran
Aplikasi multimedia dlm pembelajaran
 
Modul
ModulModul
Modul
 
Fix proposal
Fix proposalFix proposal
Fix proposal
 
Laporan Pengaplikasian Media Pembelajaran Tingkat SMA
Laporan Pengaplikasian Media Pembelajaran  Tingkat SMA Laporan Pengaplikasian Media Pembelajaran  Tingkat SMA
Laporan Pengaplikasian Media Pembelajaran Tingkat SMA
 
PPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptxPPT TEKNOLOGI.pptx
PPT TEKNOLOGI.pptx
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
Media Berbasis Komputer
Media Berbasis KomputerMedia Berbasis Komputer
Media Berbasis Komputer
 
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
Cara mudah-menanamkan-konsep-dasar-operasi-hitung-bilangan-bulat-dengan-mengg...
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 

Plus de Ansar Langnge

Office365 foreducation-r2
Office365 foreducation-r2Office365 foreducation-r2
Office365 foreducation-r2Ansar Langnge
 
Prosedur pemuktahiran nuptk 2013
Prosedur pemuktahiran nuptk 2013Prosedur pemuktahiran nuptk 2013
Prosedur pemuktahiran nuptk 2013Ansar Langnge
 
Lembar solusi permasalahan sk tunjangan ver 1 2
Lembar solusi permasalahan sk tunjangan ver 1 2Lembar solusi permasalahan sk tunjangan ver 1 2
Lembar solusi permasalahan sk tunjangan ver 1 2Ansar Langnge
 
Mengelola kegiatan siswa
Mengelola kegiatan siswaMengelola kegiatan siswa
Mengelola kegiatan siswaAnsar Langnge
 
Permen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unPermen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unAnsar Langnge
 
Permen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unPermen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unAnsar Langnge
 
Contoh presentasi bahan ajar matematika
Contoh  presentasi bahan ajar matematikaContoh  presentasi bahan ajar matematika
Contoh presentasi bahan ajar matematikaAnsar Langnge
 
Contoh presentasi bahan ajar matematika
Contoh  presentasi bahan ajar matematikaContoh  presentasi bahan ajar matematika
Contoh presentasi bahan ajar matematikaAnsar Langnge
 

Plus de Ansar Langnge (11)

Office365 foreducation-r2
Office365 foreducation-r2Office365 foreducation-r2
Office365 foreducation-r2
 
Prosedur pemuktahiran nuptk 2013
Prosedur pemuktahiran nuptk 2013Prosedur pemuktahiran nuptk 2013
Prosedur pemuktahiran nuptk 2013
 
Lembar solusi permasalahan sk tunjangan ver 1 2
Lembar solusi permasalahan sk tunjangan ver 1 2Lembar solusi permasalahan sk tunjangan ver 1 2
Lembar solusi permasalahan sk tunjangan ver 1 2
 
Mat paket 3
Mat paket 3Mat paket 3
Mat paket 3
 
Mat paket 2
Mat paket 2Mat paket 2
Mat paket 2
 
Mat paket 1
Mat paket 1Mat paket 1
Mat paket 1
 
Mengelola kegiatan siswa
Mengelola kegiatan siswaMengelola kegiatan siswa
Mengelola kegiatan siswa
 
Permen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unPermen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 un
 
Permen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 unPermen no 3 th 2013 un
Permen no 3 th 2013 un
 
Contoh presentasi bahan ajar matematika
Contoh  presentasi bahan ajar matematikaContoh  presentasi bahan ajar matematika
Contoh presentasi bahan ajar matematika
 
Contoh presentasi bahan ajar matematika
Contoh  presentasi bahan ajar matematikaContoh  presentasi bahan ajar matematika
Contoh presentasi bahan ajar matematika
 

Panduan pembuatan dan penggunaan media sederha

  • 1. Panduan Pembuatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Sederhana MATA PELAJARAN MATEMATIKA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 1
  • 2. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR MATRIKS MEDIA-KD-LKS DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 A. Pengertian Media Pembelajaran 2 B. Media Pembelajaran Sederhana 2 C. Manfaat Media Pembelajaran 3 D. Jenis – jenis Media Pembelajaran Sederhana 5 E. Pemilihan Media Pembelajaran 6 BAB II PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA 8 A. Kartu Positif Negatif 9 B. Batang Geometri 13 C. Bidang Datar 16 D. Tangram 18 BAB III PENUTUP 21 A. Kesimpulan 21 B. Saran 22 DAFTAR PUSTAKA 23 LAMPIRAN LKS 24 i
  • 3. DAFTAR LAMPIRAN A. LKS 7-1.1-A KARTU POSITIF NEGATIF (KPN) 25 B. LKS 7-5.1 BATANG GEOMETRI 28 C. LKS 7-6.3-A TANGRAM 31 D. LKS 7-6.3-B LUAS DAERAH PERSEGI PANJANG 33 E. LKS 7-6.3-C LUAS DAERAH SEGITIGA 35 ii
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 menyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Hal ini kemudian dipertegas dengan keluarnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dinyatakan bahwa dalam hal kompetensi pedagogik guru harus mampu menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh. Selanjutnya, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menuntut guru untuk menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain. Dengan demikian, penggunaan media dan sumber belajar bukan saja didasarkan pertimbangan praktis-teoretis seperti demi efisiensi dan efektivitas pembelajaran semata-mata, melainkan juga merupakan amanah perundang-undangan. Tetapi, pelaksanaan ketentuan hukum ini sering mengalami kendala. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan fasilitas sekolah dan keterbatasan ketrampilan guru dalam membuat dan menggunakan media yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapinya. Atas dasar pertimbangan dan kenyataan di atas, dipandang perlu adanya sebuah panduan yang dapat dijadikan pegangan sekaligus dorongan bagi guru untuk membuat dan memanfaatkan media yang terjangkau oleh guru, antara lain media sederhana. Untuk tujuan itulah buku panduan ini disusun. Buku panduan ini terdiri atas tiga bab. Bab I berisi tinjauan teoretis konseptual tentang media pembelajaran. Di dalamnya dipaparkan pengertian, manfaat, jenis, dan beberapa prinsip pemilihan media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Bab II memuat petunjuk pembuatan dan penggunaan media sederhana untuk mata pelajaran Matematika. Bab III berisi beberapa poin penting 1
  • 5. antara lain kesimpulan dan saran. Selain itu, buku panduan ini dilengkapi dengan lembar kegiatan peserta didik (LKS) yang dapat digunakan terutama untuk kerja kelompok dalam upaya mempelajari konsep atau melatih strategi pemecahan masalah sekaligus mengembangkan karakter positif seperti kerja sama, berfikir kritis, dan kreatif. A. Pengertian Media Pembelajaran Secara sederhana, tugas guru adalah memfasilitasi pembelajaran. Akan tetapi, bagaimana cara guru memfasilitasi proses pembelajaran agar peserta didik dapat belajar? Dalam kaitannya dengan media, pertanyaannya menjadi, “Hal-hal apa saja yang dapat dihadirkan oleh guru sehingga memungkinkan peserta didik belajar?” Jawaban terhadap pertanyaan ini bermuara pada kehadiran media pembelajaran. Akan tetapi, media yang mana? Untuk menjawabnya, kita harus memulainya dari pertanyaan sederhana dahulu: apa media pembelajaran itu? Media merupakan sarana atau alat komunikasi sekaligus merupakan sumber informasi. Disebut alat komunikasi karena istilah media merujuk pada segala sesuatu yang membawa atau mengantar pesan dari sumber kepada penerima. Sedangkan media dikatakan sumber informasi karena isi pesan yang terkandung di dalam sarana tersebut. Beberapa contoh dapat disebut di sini antara lain gambar atau foto, televisi, video, diagram, barang-barang cetakan, program komputer, atau radio. Contoh-contoh tersebut dapat menjadi media pembelajaran ketika benda-benda itu mengandung pesan untuk tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah benda-benda yang berisi pesan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengertian di atas dapat diperluas oleh Kemp (1985) yang menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai sumber belajar yang dimanfaatkan dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama adalah segala sesuatu yang ada atau tidak sengaja dibuat untuk pembelajaran tetapi dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran. Misalnya pasar, bendungan, kantor pos, stasiun, candi, sarang semut di halaman sekolah, rumpun pisang di kebun, dan sebagainya. Kedua, benda-benda, baik alat maupun bahan yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran. Hal terakhir inilah yang menjadi pusat perhatian kita. B. Media Pembelajaran Sederhana 2
  • 6. Seperti telah disinggung secara singkat pada bagian pendahuluan bahwa ada beberapa hambatan yang dihadapi guru ketika akan menggunakan media dalam proses pembelajaran. Berbagai hambatan tersebut antara lain: 1. anggaran sekolah relatif rendah untuk keperluan pembelian media, 2. sekolah belum memperoleh sistem kelistrikan dan/atau sambungan internet yang memadai (untuk kasus sekolah pada daerah terpencil dan terisolasi), 3. media sering tidak menjangkau kelokalan sekolah, sekaligus mahal, dan 4. terdapat keterbatasan dari sisi ketersediaan dan kapasitas ruang laboratorium sekolah. Untuk mengatasi hambatan tersebut, maka diperlukan kreativitas guru untuk memproduksi media pembelajaran sederhana (untuk selanjutya disebut media sederhana). Berdasarkan uraian ICBBA (2011:1) dan pembagian media menurut Kusumah (2009:1), media sederhana adalah media yang bahannya murah dan mudah diperoleh serta pembuatannya dapat dilakukan oleh guru. Bahan media pembelajaran sederhana dapat diperoleh di sekitar sekolah. Barang-barang yang tidak terpakai dapat dijadikan pilihan bahan media sederhana. Kertas tebal bekas stopmap dan koran bekas, misalnya, dapat dipergunakan untuk membuat model- model geometri. C. Manfaat Media Pembelajaran Berbagai mata pelajaran memiliki kaitan yang erat dengan objek yang kompleks. Untuk membawa berbagai objek tersebut tentu sangat sulit, sementara penjelasan verbal sering membuat peserta didik kurang cepat memahami konsep yang dipelajari. Media pembelajaran sangat bermanfaat bagi pembelajaran. Rumampunk (1992:12-13) menegaskan beberapa manfaat media dalam pembelajaran antara lain: 1. Membangkitkan rasa ingin tahu Menurunkan rumus suatu bangun, segitiga misalnya, dilakukan dengan cara mengubah bentuk segitiga tersebut menjadi bangun persegi panjang. Hukum apa yang mendasarinya? Bagaimana melakukannya? Apakah mungkin dilakukan? 2. Membuat konsep abstrak menjadi konkrit Pemfaktoran dalam aljabar merupakan konsep yang abstrak dan seringkali menulitkan peserta didik. Karena itu, konsep pemfaktoran ini perlu dikenalkan kepada peserta secara konkrit. Salah satunya adalah dengan mengkaitkannya dengan disiplin lain, dalam hal ini geometri. 3
  • 7. 3. Mengatasi batas-batas ruang kelas Pengukuran dan geometri merupakan bagian penting dari matematika. Seringkali benda-benda geometris yang akan diukur tidak mungkin dibawa ke kelas. Lintasan lari di sebuah stadion, misalnya, hanya dapat diukur panjangnya menggunakan prinsip-prinsip pengukuran dalam geometri dan aljabar. 4. Mengatasi perbedaan pengalaman peserta didik Pengalaman adalah bagian penting dari pembelajaran. Dalam menjelaskan konsep pecahan, berbagai penulis buku pelajaran mencoba mengkontekstualkannya dengan berbagai cara pula. Ada penulis menggunakan satu loyang Pizza yang dipotong atas beberapa bagian yang sama. Ada juga penulis yang memperkenalkan konsep ini menggunakan satu loyang martabak Bangka. Persoalannya: apakah semua peserta didik mengetahui apa itu Pizza? Apa itu martabak Bangka? Dengan menggunakan sepotong kertas berbentuk lingkaran, pengalaman tentang Pizza dan Martabak Bangka tidak lagi menjadi kendala untuk mempelajari konsep pecahan. 5. Menyajikan informasi belajar secara konsisten Dalam suatu pembelajaran geometri, kegiatan menggambar bangun banyak dilakukan baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Seringkali jawaban dari permasalahan yang dihadapi bergantung kepada ketepatan dan kekonsistenan suatu besaran atau atribut. Ketidak-konsistenan dan ketidak-tepatan seringkali dipengaruhi oleh faktor kelelahan guru atau peserta didik. Masalah ini dapat diatasi dengan adanya alat manipulatif yang dimensinya tidak tergantung kepada keadaan fisik guru dan peserta didik. 6. Memusatkan perhatian Tingkat konsentrasi peserta didik dalam suatu proses pembelajaran tidak konstan. Berbagai penelitian menemukan semakin lama suatu proses, perhatian peserta didik terhadap pembelajaran cenderung semakin turun. Alat manipulatif dapat dipergunakan untuk meningkatkan kembali perhatian atau konsentrasi peserta. 7. Mengatasi objek yang kompleks Konsep persamaan atau pertidak-samaan, baik linear maupun tidak mengandung berbagai unsur seperti variabel, perpangkatan, konstanta, dan koefisien. Banyaknya unsur ini menyiratkan betapa kompleksnya topik ini. Penggunaan alat manipulatif seperti Batang Aljabar dapat membuat konsep ini relatif lebih sederhana dan karenanya lebih mudah untuk dipahami. 4
  • 8. D. Jenis-jenis Media Pembelajaran Sederhana Berbagai media pembelajaran dapat dipilih berdasarkan pendekatan CTL. Agar pilihan kita lebih leluasa dan lebih lengkap, berikut ini dikemukakan klasifikasi media menurut Rumampung. Rumampung (1992: 30-37) membuat klasifikasi media pembelajaran sebagai media gambar diam, media papan, media dengan proyeksi, benda asli dan orang, model, spesimen, bagian benda asli (mocks up), diorama, Laboratorium luar kelas (outdoor laboratory), kegiatan lapangan (community study, walking trips, field study, special learning trips), dan televisi. 1. Gambar diam (still picture) dan grafis Adalah benda visual dua dimensi yang merupakan gambaran dari orang, tempat atau sesuai kejadian atau secara singkat gambar diam adalah potret. Sedangkan media grafis merupakan semua media yang mengandung grafis dan merupakan benda-benda instruksional yang meringkas informasi dan ide melalui kombinasi gambar, kata, simbol, dan gambaran. Termasuk dalam gambar diam adalah grafik, chart, peta, diagram, poster, kartun, komik, gambar, foto, dan lukisan. 2. Media papan Media yang menggunakan papan sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikam informasi dan ide yang biasanya ditempatkan di dinding atau permukaan yang horisontal. Berbagai bentuk media papan di antaranya; papan tulis, papan flanel, papan pameran, papan tempel, papan demonstrasi, papan magnet, papan paku, papan kantong, dan papan pasak. 3. Media dengan proyeksi Merupakan media yang penyajiannya menggunakan proyektor. a. Gambar sorot tak bergerak (still projection), terdiri atas slides, filmstrips, tranparans, dan opague. b. Media sorot mikro( micro projection) c. Mikrofilm dan mikrofis (microfilm and microfische) d. Media sorot yang bergerak (motion pictures) 4. Benda asli dan orang (real material, people) a. Model 5
  • 9. Merupakan benda dua atau tiga dimensi tiruan yang menyajikan suatu benda sama dengan benda asli. Media yang masuk dalam kategori model adalah model irisan, model memperkecil-memperbesar, maket, dan penyederhanaan objek yang kompleks. b. Bagian benda asli (mocks up) Merupakan jenis model yang berupa bagian tertentu dari benda asli, misalnya garisan. c. Laboratorium luar kelas (out door laboratory) Out door laboratory atau “laboratorium” di luar ruangan merupakan media yang berupa alam, masyarakat, dan hasil kebudayaan yang dimanfaatkan untuk sumber belajar. Dalam matematika, jembatan dan bangunan gedung dapat dijadikan laboratorium di luar kelas. d. Alat Manipulatif (Manipulative Kits) Alat manipulatif adalah berbagai jenis benda yang dapat “diutak-atik” untuk mempelajari matematika. Tangram adalah salah satu contoh. E. Pemilihan Media Pembelajaran Guru memiliki banyak pilihan media pembelajaran yang digunakan. Tentu tidak semua media yang dimiliki tersebut cocok digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Agar pembelajaran efektif, guru harus memilih media pembelajaran yang paling efektif dan efisien untuk kegiatan pembelajaran. Bagaimana cara memilih dan menggunakan media pembelajaran? Dalam memilih media pembelajaran, guru harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut. 1. Karakteristik peserta didik Dalam konteks ini, titik fokus pembicaraan kita adalah pada taraf perkembangan intelektual peserta didik. Jika mengikuti tahapan perkembangan intelektual menurut Piaget, peserta didik usia SMP berada dalam tahap peralihan dari perkembangan operasional konkrit menuju perkembangan operasional formal. Sedangkan penelitian di salah satu SMP swasta favorit di Jawa Timur, ternyata hanya 15% yang benar-benar berada pada fase operasional formal (Nur, 2009). Selebihnya berada pada fase konrit, peralihan, dan formal awal. Peserta didik yang berada pada fase operasional konkrit bukan berarti tidak bisa berpikir tingkat tinggi (seperti menganalisis, memecahkan masalah, dan penalaran lainnya). Mereka bisa melakukan hal tersebut, asalkan untuk hal-hal 6
  • 10. yang berada di sekitar peserta didik dan dapat mereka bayangkan. Jadi, jika dikaitkan dengan media (dan kerucut pengalaman), maka situasi sebenarnya dan media benda-benda nyata tampaknya cenderung cocok untuk peserta didik SMP. 2. Tingkat keabstrakan media Ahli psikologi Bruner (dalam Nur, 2001) mengemukakan bahwa pengajaran seharusnya dimulai dari pengalaman langsung (enactive) menuju representasi ikonik (seperti penggunaan bangun atau gambar), dan baru kemudian menuju representasi simbolik (seperti penggunaan kata-kata atau persamaan- persamaan matematis). 3. Integrasi Pendidikan Karakter Media yang menarik belum tentu tepat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran adalah bagian proses pendidikan yang sarat akan nilai- nilai budaya dan karakter. Untuk itu guru perlu menghindari nilai-nilai negatif yang dapat muncul dalam media yang digunakan. Nilai-nilai negatif dalam pembelajaran dapat muncul dalam hal a. Gambar yang tidak sesuai dengan norma dan etika bangsa Indonesia b. Media yang mengandung bias jender, stereotype, mengandung kekerasan Dalam media pembelajaran yang berupa gambar khususnya, dapat diintegrasikan pendidikan karakter dan budaya bangsa di dalamnya, sejauh guru dapat memilih gambar yang sesuai dengan karakter yang mau ditanamkan. 4. Ketersediaan Media Sebaik apapun media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, tetapi sulit tidak mungkin didapatkan, maka lebih baik media tersebut ditinggalkan untuk sementara waktu. Untuk itulah penting bagi guru menguasai bagaimana membuat dan menggunakan media sederhana. Dengan kata lain media yang dipilih adalah media yang tersedia atau yang dapat dibuat sendiri. 7
  • 11. PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN MEDIA BAB 2 PEMBELAJARAN SEDERHANA Di dalam bab ini disajikan beberapa media sederhana yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar di kelas VII. Beberapa media, bahkan dapat dipergunakan untuk kompetensi dasar di kelas yang lebih tinggi. Secara umum, alat manipulatif ini dapat dipergunakan untuk memfasilitasi pembelajaran matematika untuk hampir setiap aspek matematika SMP, yaitu: Bilangan, Aljabar, dan Geometri. Media ini dapat dibuat dan digunakan dengan mudah oleh guru matematika di tingkat SMP. Untuk itu, setiap media dilengkapi dengan kompetensi dasar (KD) utama media ini dapat dipergunakan, deskripsi singkat tentang alat manipulatif ini, cara pebuatannya, alat dan bahan yang dibutuhkan, cara penggunaannya, alternatif penggunaan, dan beberapa hal penting lainnya yang perlu diketahui oleh para guru. Selain itu, untuk beberapa KD disediakan juga media alternatif yang dapat menopang pembelajaran KD tersebut. 8
  • 12. 1. Kompetensi Dasar 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan 2. Topik Bilangan Bulat 3. Tujuan pembelajaran Setelah melakukan kegiatan ini peserta didik dapat melakukan: a. penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat b. perkalian dan pembagian bilangan bulat c. operasi campuran. A. Media Sederhana yang Dapat Digunakan 1. Kartu Positif Negatif (KPN) KPN merupakan alat manipulatif (Manipulative kits) bagian dari Keping Aljabar (Algebraic Tiles) yang terdiri atas dua persegi yang mewakili 1 dan 1. Kedua persegi tersebut berbeda dalam warna; misalnya persegi biru untuk 1, dan persegi kuning untuk 1. Alat manipulatif ini selain digunakan untuk melambangkan bilangan bulat juga untuk melakukan operasi dasar dalam matematika (tambah, kurang). Dilihat dari penggunaannya, alat manipulatif ini terdiri atas jenis: KPN guru yang digunakan guru di depan kelas saat memberi petunjuk dan KPN peserta didik yang digunakan peserta didik dalam pembelajaran, termasuk waktu kerja kelompok menggunakan LKS yang disusun secara khusus (LKS 7-1.1-A). B. Pembuatan Kartu Positif Negatif (KPN) 1. Bahan a. Papan tempel 1) Papan tulis 9
  • 13. 2) Papan dinding ruang kelas b. KPN: 1) Kertas tebal (misalnya stopmap bekas) 2. Alat a. Paku payung b. Spidol, gunting kecil, dan mistar 3. Cara Membuat a. Papan tempel (Tidak perlu dibuat secara khusus) b. KPN Untuk guru 1) Potong beberapa kertas biru menjadi beberapa kartu (misalnya 25) dengan ukuran 15 x 15 cm. 2) Potong beberapa kertas kuning menjadi beberapa kartu (misalnya 25) dengan ukuran 15 x 15 cm. Untuk peserta didik 1) Potong beberapa kertas biru menjadi beberapa kartu (misalnya 25) dengan ukuran 4 x 4 cm. 2) Potong beberapa kertas kuning menjadi beberapa kartu (misalnya 25) dengan ukuran 4 x 4 cm. 4. Cara Menggunakan Media Contoh 1: Gambar model untuk +2 dan 3. Langkah-langkah: 1) Tempelkan 2 kartu positif di papan tempel seperti berikut. Karena +2 artinya ada 2 persegi biru, jadi +2 dapat dimodelkan dengan dua persegi biru. 2) Tempelkan 3 kartu negatif di papan tempel seperti berikut. 10
  • 14. Karena 3 artinya ada 3 persegi kuning, jadi 3 dapat dimodelkan dengan tiga kartu kuning. Contoh 2: Tentukan hasil dari 4 + 3. Langkah-langkah: 1) Tempelkan di papan tempel 4 persegi biru seperti pada gambar. 2) Tempelkan di papan tempel 3 persegi biru seperti pada gambar. 3) Tempelkan dipapan tempel sama banyak dengan banyak kartu. positif yang telah ditempelkan. Inilah hasil penjumlahannya. Jadi 4 + 3 = 7. Contoh 3: Tentukan hasil dari 4 – 3. Langkah-langkah: 1) Tempel 4 persegi biru di papan tempel. 2) Tempel 3 persegi kuning di papan tempel. 3) Diskusikan dengan peserta didik bahwa satu model -1 dan satu model +1 mencipta 0. Tiga model -3 dan tiga model +3 mencipta 0. Artinya 3 persegi biru dan 3 persegi kuning hilang. Yang tinggal adalah satu model +1 atau satu persegi biru. Karena hanya ada satu kartu biru (+1) yang tidak hilang maka jawabannya adalah 1. Dengan kata lain, 4–3=1 5. Alternatif Penggunaan KPN dapat dipergunakan untuk memahami beberapa kompetensi, antara lain: a. KD 1.2: Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dalam pemecahan masalah. b. KD 2.2: Melakukan operasi pada bentuk aljabar. c. KD 2.3: Menyelesaikan persamaan linear satu variabel. d. KD 2.4: Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel. 11
  • 15. e. KD 3.1: Membuat model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. f. KD 3.2: Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. g. KD 1.2: (Kelas VIII) Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor- faktornya. h. KD 6.3: Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. i. KD 6.1: (Kelas IX) Menentukan pola barisan bilangan sederhana. j. KD 6.4: (Kelas IX) Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret. 6. Alternatif Media Manipulatif Lainnya a. Gunakan garis bilangan yang dibuat secara khusus. b. Gunakan benda lain seperti kelereng, dedaunan seperti daun warna hijau dan kuning serta benda lainnya yang tersedia di sekitar kelas atau lingkungan Anda sebagai pengganti kartu. 12
  • 16. 1. Kompetensi dasar 5.1 Menentukan hubungan antara dua garis, serta besar dan jenis sudut 2. Topik Garis dan sudut 3. Tujuan pembelajaran Setelah menggunakan batang geometri, peserta didik dapat: a. Menjelaskan syarat dua garis berpotongan atau sejajar b. Menunjukkan posisi dua garis: berpotongan atau sejajar c. Mendefinisikan sudut: siku, tumpul, dan lancip d. Menunjukkan jenis sudut: siku, tumpul, dan lancip e. Membuat kerangka bangun datar A. Media Sederhana yang Dapat Digunakan 1. Batang Geometri Batang Geometri adalah seperangkat alat manipulatif sederhana yang terbuat dari kertas seperti koran bekas dan buku tulis bekas. Media ini difungsikan untuk memodelkan garis-garis, hubungan di antaranya, dan sudut-sudut yang terbentuk. Selain itu, alat manipulatif ini dapat difungsikan juga untuk membuat bangun- bangun datar dan kerangka bangun ruang dengan desain yang menarik. Dalam pembelajaran, alat manipulatif ini dilengkapi dengan LKS yang disusun secara khusus (LKS 7-5.1). B. Pembuatan Batang Geometri 1. Bahan 13
  • 17. Untuk Guru: a. Koran bekas Untuk Peserta didik: a. Kertas tulis bekas b. Koran bekas 2. Alat: a. Karet gelang, atau b. Lem/nasi 3. Cara Membuat Untuk guru: a. Ambil dua lembar Koran bekas yang ukurannya sama. b. Letakkan keduanya pada posisi yang sama di atas lantai atau meja. c. Gulung koran sekecil mungkin dari pojok ke pojok, gulung koran paling atas terlebih dahulu, setelah 1-2 cm, sertakan koran kedua. Untuk Peserta didik: a. Lakukan hal yang sama baik untuk Koran maupun untuk kertas tulis 4. Cara Menggunakan Media Perangkat gulungan koran dapat digunakan guru di depan kelas, dan peserta siswa yang bekerja secara individu atau dalam kelompok masing- masing. Contoh 1: Memvisualisasikan posisi dua garis dan sudut yang terbentuk 14
  • 18. Contoh 2: Menunjukkan kerangka beberapa bangun datar dan memahami konsep keliling. Alternatif Penggunaan Gunakan Batang Geometri ini untuk KD lainnya; misalnya: a. KD 5.2: Memahami sifat-sifat sudut yang terbentuk jika dua garis berpotongan atau dua garis sejajar berpotongan dengan garis lain. b. KD 6.1: Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. c. KD 6.2: Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang. d. KD 6.3: Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. 5. Alternatif media Manipulatif lainnya Berikut adalah beberapa alternatif media sederhana lainnya: a. benda-benda lurus seperti penggaris papan tulis, gagang sapu, b. lidi atau sedotan plastik. 15
  • 19. 1. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya 2. Topik Sifat-sifat segitiga dan segi empat berdasarkan sisi dan sudutnya. 3. Tujuan pembelajaran Setelah menggunakan bangun datar geometris, peserta didik dapat: a. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. b. Menjelaskan pengertian keliling. c. Menjelaskan pengertian luas. d. Menurunkan rumus luas daerah bangun datar. A. Media Sederhana yang Dapat Digunakan 1. Bidang Datar Bidang Datar adalah sebagian dari beberapa konsep dalam matematika. Banyak peserta didik yang memiliki spatial ability yang kurang maksimal sehingga mereka mengalami kesulitan dalam belajar geometri. Media ini dapat difungsikan untuk mereka memahami sifat-sifat berbagai bangun datar, seperti segitiga dan segi empat. Selain itu, alat manipulatif ini dapat difungsikan juga untuk menurunkan rumus luas daerahnya. Dalam pembelajaran, alat manipulatif ini dilengkapi dengan LKS yang disusun secara khusus (LKS 7-6.3- B, LKS 7-6.3-C). B. Pembuatan Bidang Datar 1. Bahan a. Kertas karton (stopmap bekas) 2. Alat: 16
  • 20. a. Garisan b. Gunting/silet 3. Cara Membuat Untuk guru: a. Ambil kertas tebal, misalnya beberapa stopmap berbeda warna. b. Gambar beberapa bangun datar seperti segitiga dan segi empat baik 1 beraturan maupun tidak beraturan. Setiap bangun datar memerlukan 4 halaman stopmap. Lalu gunting sesuai gambarnya. Untuk Peserta didik 1 a. Lakukan hal yang sama dengan ukuran halaman stopmap. 8 4. Cara Menggunakan Media ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat bangun datar termasuk pengertian keliling, luas daerah, dan penurunan rumusnya. Contoh 1: Memahami konsep keliling. Lngkah-langkah: 1) Ambil salah media bidang datar, misalnya bangun persegi panjang. 2) Bersama peserta didik, letakkan jari telunjuk pada suatu titik pada sisinya, misalnya titik sudut. 3) Gerakkan jari tersebut menelusuri sepanjang sisi persegi panjang tersebut tanpa mengangkatnya hingga kembali ke titik awal. 5. Alternatif Penggunaan Seperangkat bidang datar yang berbeda ukuran dan mungkin berwarna dapat dipergunakan untuk memahami konsep lain, seperti: a. KD 4.1: Memahami pengertian dan notasi himpunan, serta penyajiannya b. KD 4.2: Memahami konsep himpunan bagian. c. KD 4.3: Melakukan operasi irisan, gabungan, kurang (selisih), dan komplemen pada himpunan. d. KD 4.4: Menyajikan himpunan dengan diagram Venn. 6. Alternatif media Manipulatif lainnya Gunakan Bidang Datar sebagai pelengkap bangun geometri. 17
  • 21. 1. Kompetensi Dasar 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah 2. Topik Luas daerah 3. Tujuan pembelajaran Setelah menggunakan media ini, peserta didik dapat: a. Menjelaskan pengertian keliling b. Menjelaskan pengertian luas daerah c. Menjelaskan pengertian kekekalan luas A. Media Sederhana yang Dapat Digunakan 1. Tangram Tangram Cina atau sering disingkat Tangram adalah 1 bangun persegi yang dipotong menjadi 7 potong bangun dengan aturan tertentu. Media ini dapat difungsikan untuk memahami sifat-sifat berbagai bangun datar, konsep luas, dan kekekalan luas. Selain itu, alat manipulatif ini dapat difungsikan juga untuk mendesain berbagai bentuk bangun datar menggunakan semua atau sebagian bangun. Dalam pembelajaran, alat manipulatif ini dilengkapi dengan LKS yang disusun secara khusus (LKS 7-6.3-A). B. Pembuatan Tangram 1. Bahan a. Kertas karton (stopmap bekas) 18
  • 22. 2. Alat: a. Garisan b. Gunting/silet 3. Cara Membuat Media Untuk guru: a. Ambil dua stopmap berbeda warna. b. Gambar 1 persegi dengan ukuran 15 x 15 cm pada masing-masing stopmap. c. Bagi atas beberapa bagian seperti pada gambar. d. Potong menurut sisi dan segmen yang ada. Untuk Peserta didik a. Lakukan hal yang sama dengan ukuran 7 x 7 cm 4. Cara Menggunakan Tangram digunakan untuk berlatih memahami hukum kekekalan luas sebagai dasar untuk penurunan rumus berbagai bangun datar seperti segitiga, trapesium, jajar genjang dan layang-layang serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Contoh 1: Membuat bangun persegi menggunakan porongan 1 dan 2. 1 2 Contoh 2: Mengembangkan kreatifitas dengan cara membentuk bangun geometris yang menyerupai suatu objek di sekitar. 19
  • 23. 5. Alternatif penggunaan Selain itu, Tangram dapat digunakan untuk: a. KD 6.1: Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya. b. KD 6.2: Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang. c. Mengembangkan kreatifitas seni dan imajinasi peserta didik dengan merancang seni komposisi bangun dan warna. 6. Alternatif media Manipulatif lainnya - 20
  • 24. BAB 3 PENUTUP Pada bab ini disajikan dua hal penting: Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan ditarik setelah mengamati penggunaan media dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dirancang secara khusus. Sementara itu, dengan memperhatikan manfaat praktis dan amanah perundang- undangan, beberapa butir penting disarankan kepada para guru matematika. A. Kesimpulan Pada Bab 1 telah diuraikan pentingnya peranan media, khususnya media sederhana dalam mendukung terciptanya pembelajaran seperti diamanahkan oleh perundang-undangan (Standar Proses), yaitu pembelajaran matematika yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Sementara itu, perundang-undangan yang lain (Standar Isi) menyatakan bahwa tujuan diajarkannya matematika di SMP adalah supaya peserta didik menguasai konsep, menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan, dan menghargai kegunaan matematika. Terlihat jelas bahwa di antara tujuan pembelajaran matematika (Standar Isi) dan kualitas pembelajaran (Standar Proses) terdapat celah yang harus dijembatani sehingga tujuan tersebut akan tercapai. Jembatan tersebut tidak lain adalah metode dan media pembelajaran. Pandangan yang menyatakan bahwa metode dan media berjalan sendiri-sendiri mungkin ada di sekitar kita. Tetapi, Media sederhana yang disajikan pada Bab 2 dan LKS yang melengkapinya menunjukkan fakta lain. LKS yang dirancang khusus untuk media sederhana ini, ternyata mampu berperan sebagai wahana untuk muncul dengan sendirinya metode pembelajaran yang memungkinkan terciptanya pembelajaran yang divisikan oleh Standar Proses di atas. Hal ini dikarenakan media sederhana yang dibuat bukan berperan sekedar ‘alat peraga’ tetapi sebagai alat manipulatif yang memungkinkan peserta didik berpikir, berbuat, dan bekerja sama. Fakta ini didukung oleh beberapa penelitian yang menyatakan bahwa prinsip pembelajaran yang efektif antara lain: melibatkan peserta didik secara aktif, belajar itu berkembang dari yang kongkrit ke abstrak, menggunakan pengetahuan sebelumnya, mengomunikasikan gagasan merupakan bagian dari pembelajaran, 21
  • 25. menggunakan alat manipulatif, dan belajar berarti mengalami. Dengan memperhatikan dampak penggunaan media sederhana dan prinsip-prinsip yang ditemukan berbagai penelitian, belajar matematika bukan sekedar mendengar penjelasan guru dan atau menjawab soal yang diajukan oleh guru. Oleh karena itu, tidak berlebihan bila disimpulkan bahwa penggunaan media sederhana yang bersifat manipulatif ini merupakan salah satu cara efektif untuk mencapai kualitas pembelajaran yang diamanahkan oleh Standar Proses. Dengan demikian, tujuan pembelajaran matematika yang dicanangkan Standar Isi yaitu: penguasaan konsep, penalaran, pemecahan masalah, pengomunikasian gagasan, dan penghargaan kegunaan matematika bukanlah menjadi suatu yang mustahil untuk dicapai. B. Saran Dengan memperhatikan peran dan manfaat media sederhana yang bersifat manipulatif serta dampak positif lainnya, para guru matematika hendaknya memperhatikan saran-saran berikut: 1. Jadikan apa yang disajikan dalam buku pedoman ini sebagai titik berangkat, dalam arti mulailah dari media yang telah disediakan. Untuk sementara waktu sebaiknya tidak memikirkan sesuatu yang melebihi dari yang disajikan. 2. Sesuaikan media dengan situasi yang ada di sekitar masing-masing. Tetapi dalam upaya pengembangan dan bahkan pengayaan tersebut jangan melupakan atau menghilangkan kesederhanaannya. Perlu diingat, semakin kompleks suatu media semakin besar kemungkinan mempersulit materi yang dipelajari. 3. Memberi pengalaman yang bermakna kepada peserta didik merupakan tugas utama seorang guru. Memberi pengalaman bukan hanya pengalaman belajar dalam menggunakan media, tetapi juga dalam pembuatannya. Karena itu, melibatkan peserta didik dalam pembuatan media adalah bentuk lain dari pembelajaran. Tidak mustahil, pembelajaran yang terakhir ini akan menumbuh-kembangkan sikap positif peserta didik terhadap pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika. 4. LKS yang disediakan pada buku panduan ini hanyalah contoh. Artinya, guru dapat memperkaya dan mengembangkan LKS untuk materi lainnya. Dalam pengembangan LKS, kurangi keinginan untuk memasukkan hitung menghitung sebagai ‘kegiatan’. LKS adalah lembar kerja untuk berbuat,untuk melakukan sesuatu, bukan lembaran untuk menyelesaikan soal hitung menghitung. Dalam LKS yang akan dikembangkan, sediakan kegiatan untuk melakukan sesuatu, misalnya ‘mengutak-atik’ media dan atau berbagai jenis kegiatan menulis, seperti mendefinisikan kembali suatu konsep dengan kata-kata sendiri, dan menulis berbagai prosedur penyelesaian soal. 5. Terakhir, alangkah baiknya ada upaya untuk mendiskusikan buku panduan ini dan isinya dengan teman sejawat baik dalam lingkungan sendiri maupun dalam forum yang lebih luas. Komunikasi dengan teman sejawat merupakan salah satu jalan efektif untuk mengembangkan profesionalisme masing-masing. 22
  • 26. DAFTAR PUSTAKA Harta, Idris. (2006). Matematika Bermakna untuk Siswa Kelas 7 SLTP/MTs. Surakarta: Mediatama. Kemp, Jarrol E. (1994). Proses perancangan pengajaran. (Terjemahan Asril Marjohan). Bandung : Penerbit ITB. (Buku asli diterbitkan tahun 1985). Kusuma, W. 2009. Pengertian Media Pembelajaran. Tersedia: http://media- grafika.com/pengertian-media-pembelajaran. [25 Oktober 2011]. Larson, R. et.al. (2007). Geometry. Evanston: McDougal Littell Nur, Mohamad. 2000. Media Pengajaran dan Teknologi Untuk Pembelajaran. Makalah tidak diterbitkan. ______________, 2001, Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. Makalah tidak diterbitkan. ______________, 2009, Studi tentang Penalaran Formal Siswa SMP Al-Hikmah Surabaya, Laporan Penelitian, Tidak Diterbitkan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Rumampunk, Dientje Borman. (1992). Media instruksional IPS, Jakarta: Depdikbud Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Wheater, C. (2010). Geometry: Practice Makes Perfect. New York: McGraw Hill 23
  • 28. KARTU POSITIF NEGATIF (KPN) Penguasaan konsep Kelompok/Nama: LKS Penalaran .................. 7-1.1-A Pemecahan masalah Sem/Kls: Pengomunikasian gagasan ................. Penanaman karakter PENDAHULUAN Operasi pengurangan adalah salah satu konsep yang sering 1 menjadi masalah bagi banyak peserta didik. Salah satu sebabnya -1 adalah adanya konsep bilangan negatif (lawan bilangan) yang berhubungan dengan operasi ini. Kartu Positif Negatif (KPN) dapat membantu memodelkan operasi ini. A. PEMODELAN DAN PELAMBANGAN BILANGAN BULAT 1. Tulis bilangan bulat yang dimodelkan oleh masing-masing KPN. a ………… b ………… c ………… 2. Susun KPN anda untuk bilangan-bilangan berikut lalu gambar. a. -2 b. 4 c. -7 d. 3 ............................................................... .... ............................................................... .... ............................................................. ...... Kombinasi kartu positif dan negatif dengan banyak yang sama mewakili nol Mewakili nol, atau hilang 3. Siapkan beberapa KPN anda seperti di samping. Gabungkan beberapa kartu sehingga dapat dihilangkan. Tulis bilangan bulat yang melambangkan kartu yang tersisa. Sertakan alasannya ................................................... ................................................... 4. Ambil 7 kartu negatif dan 3 kartu positif. Dengan menggunakan semua kartu tersebut, bilangan bulat apakah yang dapat dimodelkan? Tunjukkan. ................................................... ................................................... ................................................... 5. KPN di samping memvisualkan bilangan -4. Adakah cara lain untuk 25
  • 29. memvisualkan bilangan ini? Bila ada, gambarlah di bawah ini. ................................................... ................................................... ................................................... ................................................... B. PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT Musim tanam tahun ini distribusi pupuk agak terhambat. Keadaan ini memaksa Pak Arbi meminjam 5 kg pupuk ke petani lain; tetangganya, bernama Pak Sanit. Karena masih kurang Pak Arbi meminjam lagi sebanyak 2 kg. KPN dapat digunakan untuk menentukan banyaknya pinjaman pinjaman Pak Arbi. Misal kartu gelap (negatif) mewakili banyaknya pinjaman. -5 + (-2) = ................... 1. Bilangan apakah yang dapat diisikan pada tempat yang tersedia? Mengapa? .................................................................. ............................................................... ... 2. Gunakan KPN lalu gambar untuk yang berikut. a. -4 + (-6) b. -1 + (-8) c. -2 + (-5) ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... 3. Apakah tanda hasil penjumlahan dua bilangan negatif? . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. a. Tulis kalimat bilangan untuk penjumlahan berikut. .... + ...... = ....... b. Apakah tanda hasil penjumlahan dua bilangan positif? . . . . . . . . . . . . 5. Tulislah langkah-langkah untuk menjumlahkan dua bilangan bulat dengan tanda yang sama. .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. 26
  • 30. 6. Kita kembali ke Pak Arbi yang telah meminjam 7 kg pupuk. Pada bulan berikutnya Pak Arbi mengembalikan 3 kg pupuk. Bila gambarnya adalah: ..... + ........ = ............... 7. a. Bilangan apakah yang dapat diisikan pada tempat yang tersedia? Mengapa? ................................................................ ................................................................ b. Tinggal berapa kg pinjaman pupuk Pak Arbi sekarang? ............................................................... 8. Tulislah langkah-langkah untuk menjumlahkan dua bilangan bulat dengan tanda yang berbeda. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. 9. Apakah tanda hasil penjumlahan dua bilangan positif? . . . . . . . . . . . . 10. Apakah pendapatmu tentang kesediaan Pak Sanit meminjamkan sejumlah pupuk kepada Pak Arbi? ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. Catatan Guru: 27
  • 31. K. BATANG GEOMETRI Kelompok/Nama: Penguasaan konsep LKS .................. Penalaran 7-5.1 Pemecahan masalah Sem/Kls: Pengomunikasian gagasan .................. Pengembangan karakter PENDAHULUAN Garis merupakan unsur penting dalam geometri. Berdasarkan hubungan beberapa garis terbentuklah bangun-bangun lain seperti titik, bangun datar, dan bangun ruang. Media Batang Geometri ini dapat memvisualisasikan konsep- konsep tersebut dan mengembangkan daya imaginasi peserta didik. 1. Ambil satu batang geometri dan letakkan di atas bidang datar seperti meja dalam berbagai posisi. Tarik garis untuk melambangkan masing-masing batang. Gambar beberapa kemungkinan Penjelasan tentang kemungkinan ............................. .................................. ............................. .................................. ............................. .................................. ............................. .................................. .... ......................... .................................. ............................. .................................. ............................. .................................. ............................. .................................. 2. Ambil dua batang geometri. Letakkan keduanya di atas meja. Susunlah berbagai kemungkinan hubungan kedua garis. Tarik garis untuk melambangkannya. Gambar beberapa kemungkinan Penjelasan tentang kemungkinan ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. .................................. ............................. .................................. 3. Ambil tiga batang geometri. Letakkan ketiganya di atas permukaan datar. Susun sehingga dua batang tidak sejajar sementara batang ketiga memotong 28
  • 32. kedua batang pertama. Beri label sudut-sudut yang terbentuk dan periksa. Skets posisi ketiga batang Penjelasan tentang sudut yang terbentuk ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ...................................... .......................... ................................... ............................. ................................... 4. Ambil tiga batang geometri. Letakkan ketiganya di atas permukaan datar. Susun sehingga dua batang sejajar sementara batang ketiga memotong kedua batang pertama. Beri label sudut-sudut yang terbentuk dan periksa. Skets posisi ketiga batang geo Penjelasan tentang sudut yang terbentuk ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... 5. Ambil dua batang geometri. Letakkan salah satu batang geometri di atas meja, sementara batang geometri lainnya dipegang. Posisikan kedua batang geometri tidak pada satu bidang. Apakah kesimpulan anda tentang hubungan keduanya? Skets posisi ketiga batang Penjelasan tentang sudut yang terbentuk ............................. ................................... ............................. ...................................... .......................... ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... ............................. ................................... 6. Siapkan Batang Geometri sebanyak mungkin. Buat sket untuk kerangka suatu benda atau bangun seperti rumah, jembatan, atau pepohonan di bawah ini. Perkirakan banyak batang geometri yang diperlukan untuk rancangan tersebut. Selanjutnya gunakan batang geometri untuk membuat membangun 29
  • 33. rancangan tersebut. Karet gelang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa batang geometri. ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... 7. Perhatikan kegiatan 1 s.d 6 dan hasil-hasilnya. Menurut pendapatmu, adakah hubungan antara matematika dan keadaan sehari-hari. Bila ada, seperti apakah hubungan itu? Tuliskan pendapat mu dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. ............................................................... .... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... Catatan Guru: 30
  • 34. L. TANGRAM Kelompok/Nama: Penguasaan konsep LKS ................... Penalaran 7-6.3-A Pemecahan masalah Sem/Kls: Pengomunikasian gagasan ................... PENDAHULUAN Untuk memahami konsep geometri diperlukan beberapa kemampuan, misalnya kemampuan keruangan dan kemampuan bilangan. Tangram merupakan salah satu alat manipulatif yang dapat digunakan untuk memahami berbagai konsep geometri. 1. Perhatikan Tangram yang kamu miliki. Tulislah sebanyak mungkin apa yang kamu ketahui tentang media ini. ............................................................... ... ...................................................................... .............................................................. 2. Siapkan 1 set Tangram. Rancang sebanyak mungkin bangun seperti segitiga, segi empat, dan lainnya baik beraturan atau tidak. Kemudian skets rancangan tersebut di bawah ini. Apa pendapat anda tentang keliling bangun-bangun tersebut? .................................................................. ............................................................... ... ............................................................... ... Apakah pendapat anda tentang luas daerahnya? .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. 3. Misal biaya produksi 1 set Tangram berbahan plastik berdasarkan luas masing- masing bagiannya. Bila biaya produksi bagian yang berbentuk persegi adalah 31
  • 35. Rp500,00 berapakah biaya untuk masing-masing bagian lainnya? Cantumkan perhitungannya, lengkapi dengan sketsa bangunnya. ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. 4. Siapkan 2 set Tangram yang berbeda warna, misalnya warna biru dan warna kuning. Susunlah kedua set Tangram tersebut sehingga tercipta bangun/gambar yang indah baik dari kombinasi warnanya maupun dari bangun yang terbentuk. Buat sketsa bangun-bangun anda pada ruang di bawah ini. Warnai sesuai warna medianya. Catatan Guru: 32
  • 36. M. LUAS DAERAH PERSEGI PANJANG Kelompok/Nama: Penguasaan konsep LKS Penggunaan penalaran .................. 7-6.3-B Pemecahan masalah Sem/Kls: Pengomunikasian gagasan Penanaman karakter .................. PENDAHULUAN Luas daerah suatu bangun adalah banyak persegi satuan yang dapat menempati bangun tersebut. Luas daerah persegi panjang dapat digunakan untuk menurunkan rumus luas daerah bangun datar lainnya. Kegiatan-kegiatan pada LKS ini untuk menurunkan rumus luas daerah suatu persegi panjang menggunakan KPN positif anda sebagai satuan persegi. 1. Ambil 4 KPN positif dan susun menjadi suatu persegi panjang. Skets persegi panjang tersebut pada petak-petak berikut. Ada berapa satuan persegi pada bangun anda? ................................... Ada berapa kolom bangun anda? ................................... Ada berapa baris bangun anda? .................................. Apakah hubungan banyak satuan persegi dengan banyak kolom dan banyak baris dari bangun anda? ................................... ................................... 2. Ambil 6 KPN positif dan susun menjadi suatu persegi panjang. Skets persegi panjang tersebut pada petak-petak di samping. Ada berapa satuan persegi pada bangun anda? .................................. Ada berapa kolom pada bangun anda? . . . . .................................. Ada berapa baris pada bangun anda? ................................... Apakah hubungan banyak satuan persegi dengan banyak kolom dan banyak persegi baris pada bangun anda? . . . . . . . . . . . . . . . . ... .................................. ............................................................... ... 3. Ambil 12 KPN positif dan susun menjadi suatu persegi panjang. Skets persegi 33
  • 37. panjang tersebut pada petak-petak berikut. Ada berapa persegi pada bangun anda? ...................................... Ada berapa kolom pada bangun anda? ...................................... Ada berapa kolom pada bangun anda? ...................................... Apakah hubungan banyak persegi dengan banyak kolom dan baris pada bangun anda? .................................... .................................... 4. Gambar suatu persegi panjang dengan alas dan tinggi tertentu. ........................... Berapakah alas persegi panjang anda? ........................... ................................. ........................... ................................. ........................... Berapakah tinggi persegi panjang anda? ........................... .................................. ........................... .................................. ........................... Berapakah luas daerah persegi panjang ........................... anda? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................... .................................. ........................... .................................. ........................... .................................. 5. Berdasarkan kegiatan-kegiatan yang telah anda lakukan, kini anda siap untuk menurunkan rumus luas daerah persegi panjang. Jika suatu persegi panjang dengan alas a dan tinggi t, maka luas daerahnya adalah Dengan kata-kata: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............................................................. Dengan lambang: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............................................................. Catatan Guru: 34
  • 38. N. LUAS DAERAH SEGITIGA Penguasaan konsep Kelompok/Nama: LKS Penalaran ................... 7-6.3-C Pemecahan masalah Semester/Kls: Pengomunikasian gagasan ................... Pengembangan karakter PENDAHULUAN Telah dirurunkan rumus Luas daerah persegi panjang adalah L = alas • tinggi. Rumus ini dapat dipergunakan untuk menurunkan rumus bangun segitiga. Caranya adalah mengubah bangun segitiga menjadi persegi panjang. Kegiatan dimulai dengan menggunakan segitiga siku-siku dan diakhiri dengan segitiga sembarang. 1. Lakukan kegiatan-kegiatan berukut. a. Ambil model segitiga siku-siku. Beri label a untuk alas t dan t untuk tinggi. Buat sketsnya seperti di samping. b. Tarik garis yang sejajar alas dan memotong titik tengah a 1 garis tinggi. Bagian mana yang panjangnya t ? 2 Mengapa? . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... .... ........................................... c. Potong sepanjang garis median. Susun sehingga a membentuk persegi panjang. Buat sketsa persegi panjang tersebut seperti di samping. Beri label untuk masing-masing bagian. Luas daerah persegi panjang ini a adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Apakah luas daerah persegi panjang di atas sama dengan luas daerah bangun segitiga siku-siku? Mengapa? .............................................................. .............................................................. Jadi, luas daerah segitiga siku-siku dapat dinyatakan dengan Kata-kata: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....................................................... Rumus: 2. Kegiatan berikut masih berhubungan dengan penurunan rumus luas daerah lingkaran. a. Ambil bangun segitiga sama kaki, beri label alas a dan tinggi t. 35
  • 39. b. Tarik garis tinggi bila alasnya a. Bagian mana yang 1 panjangnya masing-masing t ? Mengapa? 2 a ............................ ........................... c. Selanjutnya, potong segitiga sepanjang garis tinggi. Susun sehingga membentuk sebuah persegi panjang. Skets bangun persegi panjang yang terbentuk di samping kiri. Beri label yan sesuai. Luas daerah persegi panjang a ini adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Apakah luas daerah persegi panjang ini sama dengan luas daerah bangun semula (segitiga sama kaki)? Mengapa? ......................................................... ......................................................... Jadi, luas daerah segitiga sama kaki dapat dinyatakan dengan Kata-kata: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................ Rumus: 3. Sekarang ambil segitiga sembarang. Dengan cara yang sama tunjukkan bahwa rumus luas daerah segitiga di atas berlaku juga untuk segitiga sembarang. Skets bangun di sebelah kiri dan tulis langkah-langkah kegiatan di sebelah kanan. .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... .................................................................. ............................................................... ... 36
  • 40. 4. Cara lain untuk menurunkan rumus luas daerah segitiga adalah dengan menggunakan sebuah persegi panjang. a. Ambil sebuah persegi panjang b. Lakukan kegiatan-kegiatan pemotongan seperti contoh sebelumnya untuk 1 menunjukkan bahwa luas daerah segitiga adalah L alas tinggi 2 Tulis langkah-langkahnya dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar pada ruang di bawah ini. Lengkapi dengan skets seperlunya. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. ............................................................... .. 5. Kegiatan ini diakhiri dengan menuliskan alasan mengapa kita harus percaya 1 bahwa luas daerah sebuah segitiga memang L alas tinggi . 2 ............................................................... .. ................................................................. ............................................................... .. ................................................................. Catatan Guru: 37