SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  8
Macam-Macam Skala Pengukuran
• Skala Pengukuran : merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat
ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
• Macam-macam Skala Pengukuran :
1. SkalaNominal : adalah skala pengukuran yang menyatakan
kategori atau kelompok dari suatu subyek. Contoh jenis
kelamin responden. Laki-laki = 1 ; Wanita = 2
2. SkalaOrdinal : adalah skala pengukuran yang meyatakan
categori sekaligus melakukan rangking terhadap kategori.
Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden terhadap
empat merek produk air mineral.
Merek Air Mineral Rangking
 Aquana 1
 Aquaria 2
 Aquasan 3
 Aquasi 4
3. SkalaInterval :merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk
mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan
rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap
preferensi tersebut. Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial,
yaitu:
 Skala Linkert.
 Skala Guttman.
 Rating Scale.
 Semantic Defferential.
 Skala Linkert : digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Contoh :
Preferensi Preferensi Preferensi
1.Sangat Setuju 1.Setuju 1. Sangat Positif
2.Setuju 2.Sering 2. Positif
3.Ragu-ragu 3.Kadang-kadang 3. Netral
4.Tidak Setuju 4.Hampir tdk pernah 4. Negatif
5.Sangat Tdk Setuju 5.Tidak Pernah 5.Sangat Negatif
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut diberi nilai skor,
Misalnya : sangat setuju/setuju/sangat positif diberi skor 5, selanjutnya
setuju/sering/positif diberi skor 4 dan seterusnya.
 Skala Gutmann :suatu pengukuran untuk memperoleh jawaban responden yang
tegas, yaitu : “ya-tidak” ; “pernah-tidak pernah”
“positif-negatif”; “setuju-tidak setuju”
Contoh :
Bagaimana pendapat anda, bila Tn X menjabat pimoinan di
perusahaan ini ?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
 Sematic Defferential :suatu skala pengukuran yang disusun dalam suatu garis
dimana jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis, sedangkan jawaban
sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Contoh : mengukur gaya kepemimpinan seorang pimpinan (pimpinan).
Gaya Kepemimpinan
 Rating Scale : suatu skala pengukuran dimana responden menjawab salah satu
jawaban kuantitatif yang disediakan.
Dalamrating skale data kuantitatif ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalamskala
rating scale, responsden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif, tetapi
menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan.
No. Item Pernyataan Interval Jawaban
1. Keputusan diambil bersama 5 4 3 2 1
Demokrasi 7 6 5 4 3 2 1 Otoriter
Bertanggung
jawab
7 6 5 4 3 2 1 Tidak ber-tanggung
jawab
Memberi
Kepercayaan
7 6 5 4 3 2 1 Mendomi-nasi
Menghargai
bawahan
7 6 5 4 3 2 1 Tidak
menghargai
bawahan
Keputusan diambil
bersama
7 6 5 4 3 2 1 Keputusan diambil
sendiri
4. SkalaRasio : adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based value) yang tidak
dapat diubah. Contoh : umur responden memiliki nilai dasar nol.
5. SkalaThurstone : merupakan skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk
skala interval. Setiap skor memiliki kunci skor dan jika diurut kunci skor menghasilkan
nilai yang berjarak sama.
Contoh skala model Thurstone:
Skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Skala 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
Teknik ini disusun oleh Thrustone didasarkan pada asumsi-asumsi: ukuran sikap
seseorang itu dapat digambarkan dengan interval skala sama. Perbedaan yang sama
pada suatu skala mencerminkan perbedaan yang sama pula dalam sikapnya. Asumsi
kedua adalah Nilai skala yang berasal dari rating para penilai tidak dipengaruhi oleh
sikap penilai terhadap isue. Penilai melakukanrating terjhadap aitem dalam tataran yang
sama terhadap isue tersebut
.
6. BogardusScale
Skala ini berupaya untuk mengukur “jarak sosial”, yaitu sikap suatu (suku) bangsa
terhadap (suku) bangsa lain. (tingkat penerimaan orang kulit putih terhadap orang kulit
hitam/negro).
Inti skala Bogardus : bahwa satu jawaban positif terhadap suatu item dengan
nilai skala yang lebih tinggi mengimplikasikan jawaban yang positif pula terhadap item-
item dengan nilai skala yang lebih rendah.
Bersifat komulatif : bahwa masing-masing itemsaling berhubungan sedemikian
rupa, sehingga seorang responden yang menunjukkan sikap positif terhadap item yang
menunjukkan jarak sosial yang kecil dengan sendirinya juga akan memberi respon positif
terhadap hubungan yang menunjukkan jarak sosial yang lebih lebar.
Disusun dengan menggunakan tujuh kategori, yang bergerak mulai dari yang
ekstrim menerima sampai dengan yang ekstrim menolak.
Tujuh kategori tersebut adalah :
 To close kinship by marriage
 To my club as personal chums
 To my street as neighbors
 To employment in my occupation
 To citizenship in my country
 As visitors only to my country
 Would exclude from my country
7. Sosiometri
Sosiometri di gunakan sebagai metode pengumpulan data mengenai profrensi
atau pilihan individu dalam suatu kelompok. Pertanyaan yang sering di ajukan dapat
berupa”Siapakah yang anda sukai sebagai teman diskusi?”, “Dengan siapakah anda
paling dapat bekerja sama?”, dan semacamnya.Setiap anggota kelompok di minta
memilih salah satu lebih di antara anggota lain dalam kelompok yang bersangkutan.Data
pilihan para anggota kelompok ini disebut data sosiometri.
Ada tiga metode penyajian dan analisis untuk data sosiometri, yaitu:
 Matrik sosiometris ,
 sosiogram, dan
 Indeks sosiometris.
8. Matriks sosiometris
Dengan matrik sosiometris,bila banyaknya anggota kelompok di beri symbol n,
maka data di susun pada suatu table nxn yang memuat msing-masing pilihan
subjek.Lajur matriks di namai i dan komlom matriks dinamai j. pada lajur i di isiskan
nama-nama subjek pilihan dan pada koom j di isiskan nama-nama subjek sebagai
anggota kelompok yang memilih dirinya.
Misalkan kita memilih suatu kelompok yang berdiri atas enam orang ,yaitu
A,B,C,D,E dan ,F. Setiap orang di minta memilih dua orang di antara mereka yang paling
di suakainya sebagai teman. Contoh hasilnya di sajikan pad Tabel 4. Pada lajur paling
atas contoh data ini, tampak siapa saja yang di pilih oleh A di antara enam orang teman
sekelompoknya, yaitu B dan E(A tentu tidak memilih dirinya sendiri).
j
A B C D E F
A 0 1 0 0 1 0
B 0 0 1 0 1 0
C 0 1 0 0 1 0
i D 0 0 1 0 1 0
E 0 0 1 0 0 1
F 0 0 0 1 1 0
∑ 0 2 3 1 5 1
Tabel 4 Matriks Sosiometriks Dengan Enam Subjek Memebuat dua Pilihan
Dari matriks yang di sajikan pada tabl 4 tampak bawa E merupakan orang yang sangat
papuler di karenakan di pilih oleh lima orang . Sebaliknya, individu A sama sekali tidak popular
karena tidak seorangpun yang memilihnya .
9. Sosiogram
Bila jumlah individu dalam kelompok cukup banyak, analisis data sosiometri akan lebih
mudah di baca kalau di sajikan dalambentuk sosiogram. Sosiogram merupakan diagram
sosiometri yang lebih mudah diInterprestasikan secara visual. Untuk memberikan ilustrasi, data
metri pada table 4 kita sajikan dalamGmbar 12, mudah di lihat bahwa E merupakan tokoh
sentral yang di sukai.
B C
A D
E
F
Gambar 12. Sosiogram dari data pada Tabel 4
10. Indeks sosiometris
Selain penyajian visual dengan matriks dan sosiogram, data sosiometriks. Di
antara berbagai model indeks sosiometriks, berikut ini di sajikan beberap model yang
bisa di sarankan oleh Kerlinger(1973)
1. Indeks individual CSj=∑cj/(n-1)
Indeks ini mengungkap status subjek j yang di lambangkan oleh Csj. Sedangkan ∑cj
melambangkan jumlah pada kolom j. Pada Gambar 13 dapat di lihat bahwa subjek B
di pilih oleh 2 orang , jadi CSB=2/5=0,4. Bila seseorang sangat popular sebagaimana
sabjek E, maka indeksnya adalah CSE=4/4=1.
2. Indeks Ekspansivitas Kelompok E= ∑cij/n
Indeks E di gunakan untuk menggambarkan Elspansivitas kelompok dan hanya
dapat di pakai bila setiap anggota kelompok di bebaskan memilih jumlah idividu lain
yang akan di sukai. Dalamhal ini ∑cij adalah jumlah fari semua pilihan yang di buat
oleh semua anggota kelompok.
3. Ukuran Kohesivitas Kelompok Co=∑(i↔j)/[1/2nya]
Dalamindeks ini, (i i)meripakan banyaknya pilihan timbal-balik antar subjek
yang terjadi.Indeks Co sendiri merupakan proporsi piliahn timbale balik yang ad dari
seluruh kemungkinan pasangan tang dapat terjadi.
Bila tiap kelompok hanya dapat memilih sebanyak ypilih, maka indeks Co dapat di
rumuskan sebagai Co= ∑(I↔j)/(1/2nya ). Sebagai contoh , kita ketahu bahwa pada
gambar 13, setiap anggota kelompok boleh memili hanya 2 plihan (jadi y=2)
sedangkan pilihan timbale-balik yang trejadi adalah 3 kasus(yaitu antara B-C, C-E,
dan E-F) maka Co =3/1/2(6)(2)=0,50.

Contenu connexe

Tendances (6)

Skala pengukuran
Skala pengukuran Skala pengukuran
Skala pengukuran
 
INSTRUMENTASI DAN PENSKALAAN (METODE PENELITIAN)
INSTRUMENTASI DAN PENSKALAAN (METODE PENELITIAN)INSTRUMENTASI DAN PENSKALAAN (METODE PENELITIAN)
INSTRUMENTASI DAN PENSKALAAN (METODE PENELITIAN)
 
skala pengukuran
skala pengukuranskala pengukuran
skala pengukuran
 
Skala likert
Skala likertSkala likert
Skala likert
 
Statistika pendidikan unit_5
Statistika pendidikan unit_5Statistika pendidikan unit_5
Statistika pendidikan unit_5
 
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitianmakalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
makalah tentang skala pengukuran dan instrumen penelitian
 

En vedette (7)

Cms
CmsCms
Cms
 
Cms
CmsCms
Cms
 
Jbptunikompp gdl-martonohad-21860-11-12babiv
Jbptunikompp gdl-martonohad-21860-11-12babivJbptunikompp gdl-martonohad-21860-11-12babiv
Jbptunikompp gdl-martonohad-21860-11-12babiv
 
Peranan guru psv sebagai pembimbing
Peranan guru psv sebagai pembimbingPeranan guru psv sebagai pembimbing
Peranan guru psv sebagai pembimbing
 
Cbq
CbqCbq
Cbq
 
Iii academia internal. de cuerdas mecenazgo
Iii academia internal. de cuerdas mecenazgoIii academia internal. de cuerdas mecenazgo
Iii academia internal. de cuerdas mecenazgo
 
Asterisk sip trunksetting
Asterisk sip trunksettingAsterisk sip trunksetting
Asterisk sip trunksetting
 

Similaire à Manajemen data dan komputer

2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
BanjarMasin4
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
Nurdiana Diana
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
Nurdiana Diana
 
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, intervalMakalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
Sutikno Java
 

Similaire à Manajemen data dan komputer (20)

Pertemuan 5 Ok.ppt
Pertemuan 5 Ok.pptPertemuan 5 Ok.ppt
Pertemuan 5 Ok.ppt
 
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdfMateri 8 - Teknik Sampling 2.pdf
Materi 8 - Teknik Sampling 2.pdf
 
Skala Model Likert
Skala Model LikertSkala Model Likert
Skala Model Likert
 
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
2._Data_dan_Pengumpulan_Dyata_nerisa.ppt
 
Skala.ppt
Skala.pptSkala.ppt
Skala.ppt
 
Bab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdfBab 6,7,12 metpen.pdf
Bab 6,7,12 metpen.pdf
 
12141769.ppt
12141769.ppt12141769.ppt
12141769.ppt
 
Data (statistik 3)
Data (statistik 3)Data (statistik 3)
Data (statistik 3)
 
Adhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpenAdhitya j1f111234 metpen
Adhitya j1f111234 metpen
 
kuliah statistik terapan 2013.ppt
kuliah statistik terapan 2013.pptkuliah statistik terapan 2013.ppt
kuliah statistik terapan 2013.ppt
 
Statistik ts
Statistik tsStatistik ts
Statistik ts
 
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
2. STATISTIK INDUSTRI - STATISTIK DESKRIPTIF
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
Tugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalahTugas bahasa indonesia makalah
Tugas bahasa indonesia makalah
 
TECHNIQUES OF ATTITUDE SCALE CONSTRUCTION KARYA ALLEN L. EDWARD
TECHNIQUES OF ATTITUDE SCALE CONSTRUCTION KARYA ALLEN L. EDWARDTECHNIQUES OF ATTITUDE SCALE CONSTRUCTION KARYA ALLEN L. EDWARD
TECHNIQUES OF ATTITUDE SCALE CONSTRUCTION KARYA ALLEN L. EDWARD
 
Metodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptxMetodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptx
 
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, intervalMakalah5 skala lkert ordinal, interval
Makalah5 skala lkert ordinal, interval
 
pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur pengelompokkan alat ukur
pengelompokkan alat ukur
 
Bab IR
Bab IRBab IR
Bab IR
 

Dernier

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Dernier (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Manajemen data dan komputer

  • 1. Macam-Macam Skala Pengukuran • Skala Pengukuran : merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. • Macam-macam Skala Pengukuran : 1. SkalaNominal : adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari suatu subyek. Contoh jenis kelamin responden. Laki-laki = 1 ; Wanita = 2 2. SkalaOrdinal : adalah skala pengukuran yang meyatakan categori sekaligus melakukan rangking terhadap kategori. Contoh : kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral. Merek Air Mineral Rangking  Aquana 1  Aquaria 2  Aquasan 3  Aquasi 4 3. SkalaInterval :merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap preferensi tersebut. Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial, yaitu:  Skala Linkert.  Skala Guttman.  Rating Scale.  Semantic Defferential.
  • 2.  Skala Linkert : digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Contoh : Preferensi Preferensi Preferensi 1.Sangat Setuju 1.Setuju 1. Sangat Positif 2.Setuju 2.Sering 2. Positif 3.Ragu-ragu 3.Kadang-kadang 3. Netral 4.Tidak Setuju 4.Hampir tdk pernah 4. Negatif 5.Sangat Tdk Setuju 5.Tidak Pernah 5.Sangat Negatif Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut diberi nilai skor, Misalnya : sangat setuju/setuju/sangat positif diberi skor 5, selanjutnya setuju/sering/positif diberi skor 4 dan seterusnya.  Skala Gutmann :suatu pengukuran untuk memperoleh jawaban responden yang tegas, yaitu : “ya-tidak” ; “pernah-tidak pernah” “positif-negatif”; “setuju-tidak setuju” Contoh : Bagaimana pendapat anda, bila Tn X menjabat pimoinan di perusahaan ini ? a. Setuju b. Tidak Setuju
  • 3.  Sematic Defferential :suatu skala pengukuran yang disusun dalam suatu garis dimana jawaban sangat positif terletak dibagian kanan garis, sedangkan jawaban sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya. Contoh : mengukur gaya kepemimpinan seorang pimpinan (pimpinan). Gaya Kepemimpinan  Rating Scale : suatu skala pengukuran dimana responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan. Dalamrating skale data kuantitatif ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalamskala rating scale, responsden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan. No. Item Pernyataan Interval Jawaban 1. Keputusan diambil bersama 5 4 3 2 1 Demokrasi 7 6 5 4 3 2 1 Otoriter Bertanggung jawab 7 6 5 4 3 2 1 Tidak ber-tanggung jawab Memberi Kepercayaan 7 6 5 4 3 2 1 Mendomi-nasi Menghargai bawahan 7 6 5 4 3 2 1 Tidak menghargai bawahan Keputusan diambil bersama 7 6 5 4 3 2 1 Keputusan diambil sendiri
  • 4. 4. SkalaRasio : adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat diubah. Contoh : umur responden memiliki nilai dasar nol. 5. SkalaThurstone : merupakan skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap skor memiliki kunci skor dan jika diurut kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Contoh skala model Thurstone: Skala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Skala 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Teknik ini disusun oleh Thrustone didasarkan pada asumsi-asumsi: ukuran sikap seseorang itu dapat digambarkan dengan interval skala sama. Perbedaan yang sama pada suatu skala mencerminkan perbedaan yang sama pula dalam sikapnya. Asumsi kedua adalah Nilai skala yang berasal dari rating para penilai tidak dipengaruhi oleh sikap penilai terhadap isue. Penilai melakukanrating terjhadap aitem dalam tataran yang sama terhadap isue tersebut . 6. BogardusScale Skala ini berupaya untuk mengukur “jarak sosial”, yaitu sikap suatu (suku) bangsa terhadap (suku) bangsa lain. (tingkat penerimaan orang kulit putih terhadap orang kulit hitam/negro). Inti skala Bogardus : bahwa satu jawaban positif terhadap suatu item dengan nilai skala yang lebih tinggi mengimplikasikan jawaban yang positif pula terhadap item- item dengan nilai skala yang lebih rendah.
  • 5. Bersifat komulatif : bahwa masing-masing itemsaling berhubungan sedemikian rupa, sehingga seorang responden yang menunjukkan sikap positif terhadap item yang menunjukkan jarak sosial yang kecil dengan sendirinya juga akan memberi respon positif terhadap hubungan yang menunjukkan jarak sosial yang lebih lebar. Disusun dengan menggunakan tujuh kategori, yang bergerak mulai dari yang ekstrim menerima sampai dengan yang ekstrim menolak. Tujuh kategori tersebut adalah :  To close kinship by marriage  To my club as personal chums  To my street as neighbors  To employment in my occupation  To citizenship in my country  As visitors only to my country  Would exclude from my country 7. Sosiometri Sosiometri di gunakan sebagai metode pengumpulan data mengenai profrensi atau pilihan individu dalam suatu kelompok. Pertanyaan yang sering di ajukan dapat berupa”Siapakah yang anda sukai sebagai teman diskusi?”, “Dengan siapakah anda paling dapat bekerja sama?”, dan semacamnya.Setiap anggota kelompok di minta memilih salah satu lebih di antara anggota lain dalam kelompok yang bersangkutan.Data pilihan para anggota kelompok ini disebut data sosiometri. Ada tiga metode penyajian dan analisis untuk data sosiometri, yaitu:  Matrik sosiometris ,  sosiogram, dan  Indeks sosiometris.
  • 6. 8. Matriks sosiometris Dengan matrik sosiometris,bila banyaknya anggota kelompok di beri symbol n, maka data di susun pada suatu table nxn yang memuat msing-masing pilihan subjek.Lajur matriks di namai i dan komlom matriks dinamai j. pada lajur i di isiskan nama-nama subjek pilihan dan pada koom j di isiskan nama-nama subjek sebagai anggota kelompok yang memilih dirinya. Misalkan kita memilih suatu kelompok yang berdiri atas enam orang ,yaitu A,B,C,D,E dan ,F. Setiap orang di minta memilih dua orang di antara mereka yang paling di suakainya sebagai teman. Contoh hasilnya di sajikan pad Tabel 4. Pada lajur paling atas contoh data ini, tampak siapa saja yang di pilih oleh A di antara enam orang teman sekelompoknya, yaitu B dan E(A tentu tidak memilih dirinya sendiri). j A B C D E F A 0 1 0 0 1 0 B 0 0 1 0 1 0 C 0 1 0 0 1 0 i D 0 0 1 0 1 0 E 0 0 1 0 0 1 F 0 0 0 1 1 0 ∑ 0 2 3 1 5 1 Tabel 4 Matriks Sosiometriks Dengan Enam Subjek Memebuat dua Pilihan
  • 7. Dari matriks yang di sajikan pada tabl 4 tampak bawa E merupakan orang yang sangat papuler di karenakan di pilih oleh lima orang . Sebaliknya, individu A sama sekali tidak popular karena tidak seorangpun yang memilihnya . 9. Sosiogram Bila jumlah individu dalam kelompok cukup banyak, analisis data sosiometri akan lebih mudah di baca kalau di sajikan dalambentuk sosiogram. Sosiogram merupakan diagram sosiometri yang lebih mudah diInterprestasikan secara visual. Untuk memberikan ilustrasi, data metri pada table 4 kita sajikan dalamGmbar 12, mudah di lihat bahwa E merupakan tokoh sentral yang di sukai. B C A D E F Gambar 12. Sosiogram dari data pada Tabel 4 10. Indeks sosiometris Selain penyajian visual dengan matriks dan sosiogram, data sosiometriks. Di antara berbagai model indeks sosiometriks, berikut ini di sajikan beberap model yang bisa di sarankan oleh Kerlinger(1973) 1. Indeks individual CSj=∑cj/(n-1) Indeks ini mengungkap status subjek j yang di lambangkan oleh Csj. Sedangkan ∑cj melambangkan jumlah pada kolom j. Pada Gambar 13 dapat di lihat bahwa subjek B di pilih oleh 2 orang , jadi CSB=2/5=0,4. Bila seseorang sangat popular sebagaimana sabjek E, maka indeksnya adalah CSE=4/4=1.
  • 8. 2. Indeks Ekspansivitas Kelompok E= ∑cij/n Indeks E di gunakan untuk menggambarkan Elspansivitas kelompok dan hanya dapat di pakai bila setiap anggota kelompok di bebaskan memilih jumlah idividu lain yang akan di sukai. Dalamhal ini ∑cij adalah jumlah fari semua pilihan yang di buat oleh semua anggota kelompok. 3. Ukuran Kohesivitas Kelompok Co=∑(i↔j)/[1/2nya] Dalamindeks ini, (i i)meripakan banyaknya pilihan timbal-balik antar subjek yang terjadi.Indeks Co sendiri merupakan proporsi piliahn timbale balik yang ad dari seluruh kemungkinan pasangan tang dapat terjadi. Bila tiap kelompok hanya dapat memilih sebanyak ypilih, maka indeks Co dapat di rumuskan sebagai Co= ∑(I↔j)/(1/2nya ). Sebagai contoh , kita ketahu bahwa pada gambar 13, setiap anggota kelompok boleh memili hanya 2 plihan (jadi y=2) sedangkan pilihan timbale-balik yang trejadi adalah 3 kasus(yaitu antara B-C, C-E, dan E-F) maka Co =3/1/2(6)(2)=0,50.