SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
HUKUM KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN
PEMBAYARAN UTANG
Perspektif Pengembang Rumah Susun Komersial

Oleh:
Eddy Marek Leks, S.H., M.H., ACIArb

www.lekslawyer.com
HUKUM KEPAILITAN DAN PENUNDAAN
KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG
Materi ini terdiri atas:
I.

Latar Belakang

II. Kepailitan
III. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
I. LATAR BELAKANG
A. Sejarah Pengaturan Kepailitan di Indonesia
B. Maksud dan Tujuan Undang-undang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
A. Sejarah Pengaturan Kepailitan di Indonesia
1.

Failliessements Verordening, Staatsblad 1905:217 jo. Staatsblad
1906:348

2.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 tahun 1998
tentang Perubahan atas Undang-undang tentang Kepailitan
(Failliessements Verordening), yang kemudian ditetapkan menjadi
undang-undang dengan Undang-undang No. 4 Tahun 1998 (“UU No.
4/1998”)

3.

Pasal 307 Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan
dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UUK-PKPU”)
menyatakan bahwa, UUK-PKPU mencabut dan menyatakan
Failliessements Verordening dan UU No. 4/1998 tidak berlaku lagi.
B. Maksud dan Tujuan UUK-PKPU
1.

Untuk menghindari perebutan harta debitor apabila dalam waktu yang sama
ada beberapa kreditor yang menagih piutangnya dari debitor;

2.

Untuk menghindari adanya kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang
menuntut haknya dengan cara menjual barang milik debitor tanpa
memperhatikan kepentingan debitor atau para kreditor lainnya;

3.

Untuk menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah
seorang kreditor atau debitor sendiri, atau adanya perbuatan curang dari debitor
untuk melarikan semua harta kekayaannya dengan maksud untuk melepaskan
tanggung jawabnya terhadap para kreditor.
II. KEpAILITAN
A.

Pengertian Kepailitan

B.

Persyaratan Pengajuan Kepailitan

C.

Pengertian Utang

D.

Pengertian Jatuh Tempo

E.

Keharusan Adanya Dua Kreditor

F.

Pembuktian Sederhana

G.

Pihak-pihak yang Berhak Mengajukan Kepailitan

H.

Perbandingan antara Pailit dan Insolvensi

I.

Akibat Kepailitan

J.

Upaya Hukum

K.

Berakhirnya Kepailitan
.

A. Pengertian Kepailitan
Menurut Pasal 1 angka 1 UUK-PKPU:

“Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang
pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator dibawah pengawasan
hakim pengawas sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.”
B. Persyaratan Pengajuan Permohonan Kepailitan

Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU:
“Debitor yang mempunyai dua atau lebih
Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya
satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat
ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan
Pengadilan baik atas permohonannya sendiri
maupun satu atau lebih kreditornya.”
Syarat-syarat permohonan kepailitan  Pasal 2 ayat (1)
a. Adanya utang
b. Utang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
c. Ada dua atau lebih Kreditor
d. Debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang
(Cont’d)

Debitor Menurut UUK-PKPU

Menurut Pasal 1 angka 1 UUK-PKPU
“Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian
atau undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka
pengadilan.”
C. Pengertian Utang
1. Utang Menurut UUK-PKPU
Pasal 1 angka 6 UUK-PKPU
“Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan
dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata
uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul di
kemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau
undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh debitor dan bila
tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk mendapat
pemenuhannya dari harta kekayaan debitor.”
2. Utang Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata(“KUH Perdata”)
Pasal 1131 KUH Perdata:
“Segala kebendaan debitor, baik yang bergerak maupun yang tidak
bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian
hari menjadi tanggungan untuk segala perikatannya perseorangan.”

Pada dasarnya seluruh kewajiban atau prestasi juga merupakan utang
yang harus dipenuhi.
Jadi utang adalah perikatan, yang merupakan prestasi atau kewajiban
dalam lapangan harta kekayaan yang harus dipenuhi oleh setiap
debitor dan bila tidak dipenuhi, kreditor berhak mendapat
pemenuhannya dari harta debitor.
3. Utang Menurut Putusan Pengadilan
1.)

Menurut Putusan Pengadilan Niaga No. 07/Pailit/1998/PN/Niaga/Jkt.Pst
tanggal 12 Oktober 1998
Mengartikan utang secara luas, yaitu utang yang timbul bukan berdasarkan pinjam
meminjam uang saja, melainkan karena debitor sebagai penjual gagal menyerahkan
unit rumah susun yang dipesan pembeli dan gagal mengembalikan uang
pembayaran atas jual beli rumah susun kepada pembeli. Dengan kata lain utang
juga dianggap sebagai setiap perjanjian atau transaksi yang menyangkut prestasi
yang berupa pembayaran sejumlah uang tertentu.

2.)

Menurut Putusan MA No. 03K/N/1998
Majelis Hakim Kasasi berpendapat yang dimaksud utang berdasarkan UU No.
4 Tahun 1998 adalah utang pokok dan bunganya yang berawal pada konstruksi
hukum pinjam-meminjam uang.
(Cont’d)

3.)

Menurut Putusan MA No. 04K/N/1999
Utang adalah suatu hak yang dapat dinilai dengan sejumlah uang tertentu
yang timbul karena perjanjian/perikatan atau undang-undang termasuk tidak
hanya kewajiban debitor untuk membayar akan tetapi juga hak dari kreditor
untuk menerima dan mengusahakan pembayaran.

4.)

Menurut Putusan MA No. 05K/N/1999
Tidak adanya pembayaran atau kurangnya pembayaran dalam perjanjian
pemborongan bukanlah sebagaimana yang dimaksud dengan utang. Sehingga
hal tersebut merupakan wanprestasi yang bukan merupakan kompetensi
Pengadilan Niaga. Suatu utang harus jelas keharusan adanya hubungan utang,
sedangkan pengertian utang yang tidak dibayar debitor adalah utang pokok
dan bunganya.
(Cont’d)
5.)

Menurut Putusan MA No. 27K/N/1999
Pengertian umum utang adalah janji absolut untuk membayar sejumlah uang
tertentu pada waktu yang ditentukan, atau dapat juga diartikan sebagai suatu
kewajiban seseorang untuk membayar sejumlah uang kepada orang lain.
Bahwa berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, yang dimaksud
dengan utang dengan pengertian hukum kontrak adalah setiap kewajiban
untuk membayar sejumlah uang tanpa mempersoalkan apakah kewajiban itu
timbul berdasarkan perjanjian pinjam meminjam uang secara tunai, tetapi
meliputi segala bentuk kewajiban pembayaran uang oleh salah satu pihak
kepada pihak lain.
4. Utang Menurut Doktrin
1.)

Menurut Kartini Muljadi

•

Utang adalah setiap kewajiban debitor kepada setiap kreditornya baik untuk memberikan
sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.

•

Utang dalam Pasal 1 ayat (1) UU No. 4 Tahun 1998 tidak hanya mencakup utang dalam
suatu perjanjian peinjam meminjam uang, melainkan juga kewajiban yang timbul dari
perjnajian lain atau dari transaksi yang mensyaratkan dilakukan pembayaran.

2.)

Menurut Setiawan
“Utang seyogyanya diberi arti luas; baik dalam arti kewajiban membayar sejumlah uang
tertentu yang timbul karena adanya perjanjian utang-piutang (dimana debitor telah
menerima sejumlah uang tertentu dari krediotrnya), maupun kewajiban pembayaran
sejumlah uang tertentu yang timbul dari perjanjian atau kontrak lain yang menyebabkan
debitor harus membayar sejumlah uang tertentu. Dengan perkataan lain, yang dimaksud
dengan utang bukan hanya kewajiban untuk membayar sejumlah utang tertentu yang
disebabkan karena debitor telah menerima sejumlah uang tertentu karena perjanjian kredit,
tetapi juga kewajiban membayar debitor yang timbul dari perjanjian-perjanjian lain.”
(Cont’d)

3.)

Kewajiban Membayar Debitor Selain Karena Perjanjian Kredit
Menurut Jerry Hoff
Some examples of obligations which arise out of contract are:
a. The obligation of a borrower to pay interest and to repay the principal
of the loan to a lender;
b. The obligation of seller to deliver a car to a purchaser pursuant to a
sale and purchase agreement;
c. The obligation of a builder to construct a house and to deliver it to
purchaser;
d. The obligation of guarantor to guarantee to a lender the repayment of
loan by a borrower.
From the debtor’s perspective, these obligations are his debt. From creditor’s
perspective, these obligations are his claims.
D. Pengertian Jatuh Tempo
1. Penentuan Saat Jatuh Tempo
Penjelasan Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU: :
“Yang dimaksud dengan ‘utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih’
adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik
karena diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya
sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi atau denda oleh
instansi yang berwenang, maupun karena putusan Pengadilan, arbiter,
atau majelis arbitrase.”
2. Penentuan Persyaratan Utang yang Jatuh Tempo
Persyaratan utang yang jatuh tempo, yaitu:

a.
b.
c.
d.

Utang tersebut telah jatuh waktu dan dapat ditagih;
Utang yang jatuh waktu berarti dengan telah berlalunya waktu penjadwalan yang
ditentukan dalam perjanjian, karena percepatan waktu penagihan, sanksi, atau
denda dari instasi yang berwenang;
Utang telah dapat ditagih terjadi karena salah satu dari peristiwa-peristiwa yang
disebut event of default mengakibatkan debitor cidera janji serta memberikan hak
kepada kreditor untuk menagih piutangnya;
Utang yang telah jatuh waktu dengan sendirinya menjadi utang yang dapat
ditagih, namun utang yang telah dapat ditagih belum tentu merupakan utang yang
telah jatuh waktu;
E. Keharusan Adanya Dua Kreditor
1. Pengertian Kreditor Menurut UUK-PKPU
Menurut Pasal 1 angka 2 UUK-PKPU
“Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena
perjanjian atau Undang-undang yang dapat ditagih di
muka pengadilan. “
2. Eksistensi Dua Kreditor
a.
b.
c.
d.
e,.

Keharusan adanya dua atau lebih kreditor (concursus creditorium);
*Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU
Beban pembuktian atas adanya dua atau lebih kreditor dipikul oleh
pemohon atau penggugat;
Dengan adanya dua atau lebih kreditor, kepailitan sebagai suatu
sarana untuk membagi harta kekayaan debitor secara adil di antara para
kreditornya;
Baik kreditor Separatis (Preferen) maupun kreditor Konkuren dapat
mengajukan permohonan pernyataan pailit;
Terhadap kreditor Separatis yang mengajukan permohonan
pernyataan pailit tidak mengakibatkan hilangnya hak agunan atau
kebendaan yang dimiliki dan haknya untuk didahulukan.
(Cont’d)

Pasal 1132 ayat (1) UUK-PKPU:
“Kebendaan tersebut menjadi jaminan
bersama-sama bagi semua orang yang
mengutangkan
padanya;
pendapatan
penjualan benda-benda itu dibagi-bagi
menurut keseimbangan, yaitu menurut besar
kecilnya piutang masing-masing, kecuali
apabila di antara para kreditor itu ada alasanalasan sah untuk didahulukan.”
a. Harta kekayaan tersebut harus dibagikan secara bersamasama di antara para kreditornya tersebut (pari passu);
b. Sesuai dengan besarnya imbangan piutang masingmasing kreditor terhadap utang debitor secara
keseluruhan (pro rata).
F. Pembuktian Sederhana
1. Pembuktian Berdasarkan UUK-PKPU
Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU:
“Permohonan pernyataan pailit harus
dikabulkan apabila terdapat fakta atau
keadaan yang terbukti secara sederhana
bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) telah dipenuhi”
Syarat pailit  Pasal 2 ayat (1)
a. Ada utang
b. Utang telah jatuh tempo dan dapat ditagih
c. Ada dua atau lebih Kreditor
d. Debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang
2. Pembuktian Berdasarkan UU No. 4/1998
Pasal 6 ayat (3) UU No. 4/1998:
“Permohonan pernyataan pailit harus
dikabulkan apabila terdapat fakta atau
keadaan yang terbukti secara sederhana
bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(1) telah terpenuhi”
Fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana maksudnya adalah:
1.

Adanya fakta bahwa satu utang debitor yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih tidak dibayarkan;

2.

Adanya fakta dua atau lebih kreditor dari debitor;

3.

Perbedaan besarnya jumlah utang yang didalilkan tidak menghalangi dijatuhkannya putusan pernyataan pailit.
3. Pembuktian Berdasarkan KUH Perdata
Pasal 1865 KUH Perdata:
“Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia
mempunyai sesuatu hak, atau guna
meneguhkan haknya sendiri maupun
membantah suatu hak orang lain,
menunjuk
pada
suatu
peristiwa,
diwajibkan membuktikan adanya hak atau
peristiwa tersebut”
Dengan demikian, selama dan sepanjang pihak yang memohonkan kepailitan tidak dapat
membuktikan bahwa:
a.

Jika dimajukan oleh debitor, ia mempunyai utang yang telah jatuh tempo;

b.

Jika dimajukan oleh kreditor, utang debitor telah jatuh tempo;

c.

Debitor yang memajukan atau dimajukan permohonan kepailitan memiliki lebih dari dua
kreditor.
H. Perbandingan antara Pailit dan Insolvensi
Kepailitan

Insolvensi

• Kepailitan adalah sita umum atas semua • Insolvensi adalah ketidakmampuan
kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan
membayar dari harta pailit karena
dan pemberesannya dilakukan Kurator di
hukum, yang disebabkan Debitor Pailit
bawah pengawasan Hakim Pengawas.
tidak mengajukan rencana perdamaian,
Lebih ditekankan pada tindakan berhenti
mengajukan rencana perdamaian tetapi
membayar yang dalam praktik, kepailitan
ditolak, atau pengesahan perdamaian
bisa
disebabkan
karena
ditolak
berdasar
putusan
yang
ketidakmampuan
dan/atau
berkekuatan hukum tetap.
ketidakmauan membayar hutang.
I. Akibat Kepailitan
1. Bagi Debitur Pailit dan Hartanya
a.

Dengan diputuskannya menjadi debitor pailit, bukan berarti kehilangan hak
keperdataannya. Debitor pailit hanya kehilangan hak keperdataannya untuk
mengurus dan menguasai kekayaannya.

b.

Kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitur saat pernyataan pailit itu diputuskan
beserta semua harta kekayaan yang diperoleh selama kepailitan itu kecuali:
▫ Benda, termasuk hewan yang dibutuhkan Debitor sehubungan dengan
pekerjaannya, perlengkapannya, alat medis untuk kesehatan, tempat tidur dan
perlengkapannya yang digunakan Debitor dan keluarganya dan bahan makanan
untuk 30 hari untuk Debitor dan keluarganya;
▫ Segala sesuatu yang diperoleh Debitor dari pekerjaannya sendiri sebagai
pengganjian dari jabatan atau jasa, upah, pensiun, tunjangan, sejauh yang
ditentukan Hakim Pengawas;
▫ Uang yang diberikan kepada Debitor untuk memenuhi kewajiban mencari nafkah
menurut UU.
2. Bagi

Eksekusi atas Harta Kekayaan Debitur Pailit

 Putusan pernyataan pailit berakibat, bahwa segala putusan hakim
menyangkut setiap bagian harta kekayaan debitur yang telah dimulai
sebelum kepailitan, harus segera dihentikan dan sejak itu tidak ada suatu
putusan yang dapat dilaksanakan akan tetapi tidak mengurangi hak para
pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik atau hak
agunan atas kebendaan lainnya dapat mengeksekusi haknya seolah tidak
terjadi kepailitan.
3. Bagi

Perjanjian Pemindahan Hak

 Menurut ketentuan Pasal 34 UUK-PKPU:
Perjanjian yang bermaksud memindahtangankan hak atas tanah, balik
nama kapal, pembebanan hak tanggungan, hipotek, atau jaminan fidusia yang
telah diperjanjikan terlebih dahulu, tidak dapat dilaksanakan setelah putusan
pernyataan pailit diucapkan, kecuali ditentukan lain dalam UUK-PKPU.
J. Upaya Hukum
1. Kasasi
Kasasi
Terhadap putusan pailit dapat diajukan kasasi. Hal ini diatur dalam Pasal 11 ayat (1)
UUK-PKPU:
“Upaya hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas permohonan pernyataan
pailit adalah kasasi ke Mahkamah Agung.”
 Tenggang waktu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung adalah 8 (delapan) hari dihitung
sejak putusan permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung (Pasal 11 ayat (2) UUKPKPU).

 Mahkamah Agung harus mengucapkan putusan kasasi 60 (enam puluh) hari
dihitung sejak permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung (Pasal 13 ayat
(3) UUK-PKPU).
(Cont’d)
Prosedur Permohonan Kasasi
Pemohon kasasi harus mengajukan memori dan berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (1) UUK-PKPU:
“Pemohon kasasi wajib menyampaikan kepada Panitera Pengadilan memori kasasi pada tanggal
permohonan kasasi didaftarkan.”
Kemudian, berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (3) UUK-PKPU:
“Termohon kasasi dapat mengajukan kontra memori kasasi kepada Panitera Pengadilan paling
lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal termohon kasasi menerima memori kasasi dan panitera Pengadilan
wajib menyampaikan kontra memori kasasi kepada pemohon kasasi paling lambat 2 (dua) hari setelah
kontra memori kasasi diterima.”
 Kemudian, berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (4) UUK-PKPU:
“Panitera wajib menyampaikan permohonan kasasi, memori kasasi, dan kontra memori kasasi
beserta berkas yang bersangkutan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah tanggal permohonan
kasasi didaftarkan.”
2. Peninjauan Kembali

 Peninjauan Kembali
Terhadap putusan pailit yang telah berkekuatan hukum tetapi, dapat
diajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Hal ini diatur dalam
Pasal 14 ayat (1) UUK PKPU :
“Terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, dapat diajukan peninjauan kembali ke
Mahkamah Agung.”
(Cont’d)
Prosedur Peninjauan Kembali
Jangka waktu mengajukan permohonan peninjauan kembali sebagaimana diatur
dalam Pasal 296 ayat (1), paling lambat 180 hari dihitung setelah tanggal putusan yang
dimohonkan peninjauan kembali berkekuatan hukum tetap.
 Alasan Peninjauan Kembali
Alasan untuk peninjauan kembali sebagaimana diatur dalam Pasal 295 ayat (2) UU
Nomor 37 tahun 2004 adalah apabila:
▫

Setelah perkara diputus ditemukan bukti baru yang bersifat menentukan yang pada
waktu perkara diperiksa di pengadilan suda ada, tapi belum ditemukan; atau

▫

Dalam putusan hakim terdapat kekeliruan yang nyata.
K. Berakhirnya Kepailitan
Tercapainya perdamaian dalam rapat verifikasi/pencocokan
piutang  kesepakatan para pihak mengenai penyelesaian
harta pailit dengan pengesahan oleh pengadilan (Pasal 166
ayat (1) UUK-PKPU).

Berakhirnya
Kepailitan

Kepailitan berakhir setelah insolvensi
Kepailitan dicabut atas anjuran Hakim Pengawas  dengan
mempertimbangkan keadaan harta pailit dan bila ada panitia
Kreditor setelah mendengar panitia Kreditor tersebut atau
setelah mendengar atau memanggil Debitor pailit dengan sah
(Pasal 18 UUK-PKPU).
Setelah daftar pembagian penutup mengikat, pada saat segera
setelah jumlah piutang terhadap kreditor dibayar penuh
(Pasal 202 ayat (1) UUK-PKPU).
Kepailitan berakhir jika putusan pailit dibatalkan di tingkat
kasasi atau peninjauan kembali
Permohonan diajukan
kepada PN

Sidang pemeriksaan paling
lambat 20 hari sejak
permohonan didaftarkan.
Dengan alasan cukup, sidang
dapat ditunda sampai 25 hari
sejak pendaftaran

Sebelum putusan diucapkan,
atas permintaan pemohon
(bukan Debitor) Pengadilan
dapat:
a.. Sita Jaminan sebagian atau
seluruh aset Debitor; atau
b. Tunjuk Kurator sementara
untuk awasi pengelolaan
usaha Debitor,
pembayaran kepada
Kreditor dan pengurusan
kekayaan debitor

Panitera daftar
Permohonan dan buat
tanda terima tertanggal
yang sama

Panitera sampaikan
Permohonan ke Kepala
PN dalam 2 hari setelah
tanggal pendaftaran

Panggilan sidang
dilakukan 7 hari
sebelum sidang pertama

Dalam 3 hari setelah
pendaftaran,
Pengadilan:
1. Pelajari Permohonan
2. Tentukan hari sidang

Putusan atas Permohonan
harus diucapkan dalam 60 hari
setelah pendaftaran:
a. Dalam sidang terbuka
untuk umum
b. Bersifat serta merta

Salinan putusan disampaikan
kepada Debitor, Pemohon,
Kurator dan Hakim Pengawas
dalam 3 hari setelah tanggal
Putusan melalui surat kilat
tercatat

Permohonan Kasasi dalam 8
hari sejak Putusan diucapkan
III. PenUnDAAn KeWAJIBAn PeMBAYARAn UTAnG (“PKPU”)

A. Maksud dan Tujuan Pengajuan PKPU
B. Pihak yang Berhak Mengajukan PKPU
C. Tahapan Permohonan PKPU
D. Upaya Hukum Putusan PKPU
DASAR HUKUM

PKPU diatur dalam BAB III, Pasal 222 sampai dengan Pasal 294 UUKPKPU
Dalam Pasal 222 ayat (3) mengatakan bahwa kreditor yang memperkirakan
bahwa debitor tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh
tempo dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada debitor diberi
penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan debitor
mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian
atau seluruh utang kepada kreditornya.
A. Maksud dan Tujuan Pengajuan PKPU

Maksud Mengajukan Permohonan PKPU
Permohonan PKPU
Tujuan Mengajukan Permohonan PKPU
1. Maksud Mengajukan Permohonan PKPU

Maksud debitor memohon PKPU adalah untuk mengajukan rencana perdamaian;
Rencana perdamaian yang dimaksud adalah rencana perdamaian yang memuat tawaran
pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor;
Pasal 222 ayat (2) UUK-PKPU:
“Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar
utang-utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan
kewajiban pembayaran utang, dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang
meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor.”
2. Tujuan Mengajukan Permohonan PKPU

Menghindari pailit

Tujuan Permohonan
PKPU

Memberikan kesempatan kepada debitor
melanjutkan usahanya, tanpa ada desakan untuk
melunasi utang-utangnya

Menyehatkan kegiatan usaha debitor
B. Pihak yang Berhak Mengajukan PKPU
Debitur, dengan maksud mengajukan rencana perdamaian
yang meliputi penawaran pembayaran sebagian atau seluruh
utang kepada kreditur karena debitor tidak dapat atau
memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar
utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih
Kreditur, kreditur memperkirakan debitor tidak dapat
melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh tempo dan
dapat ditagih

Pemohon PKPU

Bank Indonesia, dalam hal debitornya adalah bank
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dalam hal
debiturnya adalah perusahaan efek, bursa efek, lembaga
kliring dan penjaminan derta lembaga penyimpanan dan
penyelesaian
Menteri Keuangan, dalam hal debitornya adalah perusahaan
asuransi, perusahaan reasuransi, dana pensiun, atau Badan
Usaha Milik Negara yang bergerak di dalam kepentingan
publik
C. Tahapan Permohonan PKPU
1. PKPU Sementara
PKPU sementara diberikan oleh Majelis Hakim pengadilan niaga kepada
debitor selama 45 hari.
PKPU ini diatur dalam Pasal 225 ayat (4) UUK-PKPU berikut ini:
“Segera setelah putusan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara
diucapkan, Pengadilan melalui pengurus wajib memanggil Debitor dan Kreditor
yang dikenal dengan surat tercatat atau melalui kurir untuk menghadap dalam
sidang yang diselenggarakan paling lama hari ke-45 (empat puluh lima) terhitung
sejak putusan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara diucapkan.”

 Apabila pada sidang pemeriksaan PKPU Sementara diselenggarakan, debitor tidak
hadir, maka debitor dinyatakan pailit pada saat itu juga atau paling lambat keesokan
harinya ;
 Sebaliknya jika debitor hadir dengan mengajukan rencana perdamaian sementara
serta memohon Penetapan PKPU Tetap dan diterima kreditur, maka oleh Majelis
Hakim diberikan PKPU Tetap kepada debitor paling lama 270 hari.
2. PKPU Tetap

PKPU tetap diberikan oleh Majelis Hakim pengadilan niaga kepada
debitor selama 270 hari.
PKPU ini diatur dalam Pasal 228 ayat (6) UUK-PKPU berikut ini:

“Apabila penundaan kewajiban pembayaran utang tetap sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) disetujui, penundaan tersebut berikut perpanjangannya
tidak boleh melebihi 270 (dua ratus tujuh puluh) hari setelah putusan penundaan
kewajiban pembayaran utang sementara diucapkan.”

 Apabila kreditor belum memberikan suara mengenai rencana perdamaian sementara
pada permohonan Penetapan PKPU Tetap, maka kreditor harus menentukan
pemberian atau penolakan PKPU Tetap dengan mempertimbangkan dan menyetujui
rencana perdamaian pada sidang selanjutnya (Pasal 228 ayat (4) UUK-PKPU).
 Dalam hal PKPU Tetap tidak dapat ditetapkan Pengadilan sebagaimana dimaksud
dalam (Pasal 228 ayat (4) UUK-PKPU), dalam jangka waktu yang telah ditentukan
PKPU Sementara, maka debitor dinyatakan pailit (Pasal 228 ayat (5) UUK-PKPU).
D. Upaya Hukum Putusan PKPU
Terhadap putusan PKPU tidak dapat diajukan upaya hukum apapun. Putusan
PKPU bersifat final dan mengikat.

 Putusan PKPU harus diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
minimal dua surat kabar harian yang ditunjuk oleh Hakim Pengawas (Pasal
235 UUK-PKPU).

 Meskipun terhadap putusan PKPU tidak dapat diajukan upaya hukum, namun
kasasi dapat diajukan oleh Jaksa Agung demi kepentingan hukum (Pasal 293
ayat (2) UUK-PKPU).

 Selain itu terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dapat
diajukan Peninjauan Kembali (Pasal 295 ayat (1) UUK-PKPU).
Permohonan PKPU:
1.Permohonan Debitor
atau kreditor
2. Alasan: Debitor tidak
dapat/perkirakan tidak
dapat bayar utangnya
dengan maksud ajukan
rencana perdamaian
3.Tandatangan
Permohonan oleh
Pemohon & Advokat
ditujukan ke Ketua PN
Panitera daftar
Permohonan dan buat
tanda terima tertanggal
yang sama
Panitera sampaikan
Permohonan ke Ketua
PN dalam 2 hari setelah
tanggal Pendaftaran
Pengadilan harus kabulkan
PKPU Sementara dalam:
1. 3 hari sejak pendaftaran,
jika Pemohon adalah
Debitor
2.20 hari sejak pendaftaran,
jika Pemohon adalah
Kreditor

Catatan:
• PKPU Sementara dan Tetap max 270 hari
• Syarat PKPU Tetap berikut perpanjangan: lebih dari ½ jumlah
kreditor konkuren yang mewakili sedikitnya 2/3 jumlah utang
yang hadir setuju; dan ketentuan yang sama untuk kreditor
separatis
• Syarat Rencana Perdamaian diterima sama dengan Syarat PKPU
Tetap

1.

Rencana Perdamaian:
Pemungutan suara dilakukan
bila Pasal 268 terpenuhi
2. Jika tidak, Kreditor
menentukan PKPU tetap

Pada sidang: Pengadilan dengan
Debitor, Hakim Pengawas, Pengurus
dan Kreditor melakukan
pemungutan suara jika Rencana
Perdamaian dilampirkan. Debitor
dinyatakan pailit jika tidak hadir
sidang
Pengadilan akan:
1. Tunjuk Hakim Pengawas
2. Angkat 1 atau lebih Pengurus
3. Panggil Debitor danKreditor ke
sidang, diselenggarakan paling
lambat hari ke-45 setelah
putusan PKPU Sementara

Rencana
Perdamaian
ditolak
PKPU tetap
atau
perpanjangan
ditolak

Pailit

Waktu 270
hari
terlewati
Dalam 21 hari sebelum sidang, Pengurus
umumkan Putusan di Berita Negara dan
min. di 2 surat kabar yang ditunjuk oleh
Hakim Pengawas yang juga berisi:
Undangan untuk hadiri sidang, tanggal
tempat dan waktu sidang, nama hakim
pengawas, nama, alamat pengurus,
rencana perdamaian (jika ada)
Leks&Co
Menara Palma 17 Floor, Suite17-02B
Jl. H. R. Rasuna Said Blok X2 Kav.6
Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia
T. +62 21 5795 7550
F. +62 21 5795 7551
www.lekslawyer.com

www.lekslawyer.com

More Related Content

What's hot

Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Rizki Gumilar
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumsyophi
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAANFair Nurfachrizi
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Idik Saeful Bahri
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum torozzz
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA Fair Nurfachrizi
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvsastri hasnur
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
EMLI Training-Hukum Jaminan
EMLI Training-Hukum JaminanEMLI Training-Hukum Jaminan
EMLI Training-Hukum JaminanEMLI Indonesia
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumrabu12
 

What's hot (20)

Ppt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrakPpt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrak
 
Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1Hukum perikatan powerpoint1
Hukum perikatan powerpoint1
 
Asas hukum perbankan
Asas hukum perbankanAsas hukum perbankan
Asas hukum perbankan
 
Kumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukumKumpulan soal hukum
Kumpulan soal hukum
 
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAANJUAL BELI PERUSAHAAN/PERNIAGAAN
JUAL BELI PERUSAHAAN/ PERNIAGAAN
 
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...
 
Hukum perjanjian
Hukum perjanjianHukum perjanjian
Hukum perjanjian
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
HUKUM SURAT-SURAT BERHARGA
 
Hukum pajak slide
Hukum pajak slideHukum pajak slide
Hukum pajak slide
 
HUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHAHUKUM PERSAINGAN USAHA
HUKUM PERSAINGAN USAHA
 
Hukum tentang Surat Berharga
Hukum tentang Surat BerhargaHukum tentang Surat Berharga
Hukum tentang Surat Berharga
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cv
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Perancangan kontrak
Perancangan kontrakPerancangan kontrak
Perancangan kontrak
 
EMLI Training-Hukum Jaminan
EMLI Training-Hukum JaminanEMLI Training-Hukum Jaminan
EMLI Training-Hukum Jaminan
 
Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2Hukum agraria nasional pert ke 2
Hukum agraria nasional pert ke 2
 
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukumBenda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
Benda berwujud dan tidak berwujud sebagai objek hukum
 
Perlindungan konsumen
 Perlindungan konsumen Perlindungan konsumen
Perlindungan konsumen
 

Similar to RumahSusunKepailitan

Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pstAnalisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pstImam Bukhori
 
Kepastian Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
Kepastian  Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptxKepastian  Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
Kepastian Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptxMNoorHR1
 
Berakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjianBerakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjianIAIN Ponorogo
 
Asas Tujuan & Pemohon Pailit
Asas Tujuan & Pemohon Pailit Asas Tujuan & Pemohon Pailit
Asas Tujuan & Pemohon Pailit alsalcunsoed
 
Hbl, agnes monica,hapzi ali,alternatif resolusi sengketa,universitas mercu b...
Hbl, agnes monica,hapzi  ali,alternatif resolusi sengketa,universitas mercu b...Hbl, agnes monica,hapzi  ali,alternatif resolusi sengketa,universitas mercu b...
Hbl, agnes monica,hapzi ali,alternatif resolusi sengketa,universitas mercu b...AgnesMonica14
 
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...rifaaa_092
 
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...rifaaa_092
 
sisi hukum dalam pengkreditan - 3.pdf
sisi hukum dalam pengkreditan - 3.pdfsisi hukum dalam pengkreditan - 3.pdf
sisi hukum dalam pengkreditan - 3.pdfAnggaMuhammadFarhan
 
adm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.pptadm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.pptIdaYanti30
 
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...Alorka 114114
 
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...Hefti Juliza
 
Kredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
Kredit dan Hukum Perjanjian JaminanKredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
Kredit dan Hukum Perjanjian JaminanDamar Kartika
 
Hbl 1,mei ika, hapzi ali, hukum bisnis, mercu buana
Hbl 1,mei ika, hapzi ali, hukum bisnis, mercu buanaHbl 1,mei ika, hapzi ali, hukum bisnis, mercu buana
Hbl 1,mei ika, hapzi ali, hukum bisnis, mercu buanaMeikaSihombimg
 
WANPRESTASI PMH DALAM PERBANKAN EKONOMI SYARIAH.pptx
WANPRESTASI  PMH DALAM PERBANKAN EKONOMI SYARIAH.pptxWANPRESTASI  PMH DALAM PERBANKAN EKONOMI SYARIAH.pptx
WANPRESTASI PMH DALAM PERBANKAN EKONOMI SYARIAH.pptxAhmadiNejad4
 
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITRachardy Andriyanto
 
KONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptx
KONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptxKONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptx
KONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptxRofaA1
 

Similar to RumahSusunKepailitan (20)

Fe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjianFe hukumperjanjanjian
Fe hukumperjanjanjian
 
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pstAnalisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
Analisis putusan pailit no 60 pailit 2001 pn.niaga.jkt.pst
 
Kepastian Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
Kepastian  Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptxKepastian  Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
Kepastian Hukum Dalam penyelesaian kredit macet.pptx
 
Berakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjianBerakhirnya perjanjian
Berakhirnya perjanjian
 
Asas Tujuan & Pemohon Pailit
Asas Tujuan & Pemohon Pailit Asas Tujuan & Pemohon Pailit
Asas Tujuan & Pemohon Pailit
 
Hbl, agnes monica,hapzi ali,alternatif resolusi sengketa,universitas mercu b...
Hbl, agnes monica,hapzi  ali,alternatif resolusi sengketa,universitas mercu b...Hbl, agnes monica,hapzi  ali,alternatif resolusi sengketa,universitas mercu b...
Hbl, agnes monica,hapzi ali,alternatif resolusi sengketa,universitas mercu b...
 
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
 
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
Hbl,arifatur rihadah, moratorium hutang (pkpu) dan bpr, universitas mercu bua...
 
sisi hukum dalam pengkreditan - 3.pdf
sisi hukum dalam pengkreditan - 3.pdfsisi hukum dalam pengkreditan - 3.pdf
sisi hukum dalam pengkreditan - 3.pdf
 
adm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.pptadm proyek pertemuan 1.ppt
adm proyek pertemuan 1.ppt
 
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK  KEBENDAAN JAMINAN...
BAB II HAKIKAT ASAS PUBLISITAS SEBAGAI SALAH SATU CIRI HAK KEBENDAAN JAMINAN...
 
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
Hbl minggu 4, hefti juliza, hapzi ali, lembaga pembiayaan, universitas mercu ...
 
Kredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
Kredit dan Hukum Perjanjian JaminanKredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
Kredit dan Hukum Perjanjian Jaminan
 
Hbl 1,mei ika, hapzi ali, hukum bisnis, mercu buana
Hbl 1,mei ika, hapzi ali, hukum bisnis, mercu buanaHbl 1,mei ika, hapzi ali, hukum bisnis, mercu buana
Hbl 1,mei ika, hapzi ali, hukum bisnis, mercu buana
 
Unconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.pptUnconfirmed 3661.ppt
Unconfirmed 3661.ppt
 
WANPRESTASI PMH DALAM PERBANKAN EKONOMI SYARIAH.pptx
WANPRESTASI  PMH DALAM PERBANKAN EKONOMI SYARIAH.pptxWANPRESTASI  PMH DALAM PERBANKAN EKONOMI SYARIAH.pptx
WANPRESTASI PMH DALAM PERBANKAN EKONOMI SYARIAH.pptx
 
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDITJAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
JAWABAN SOAL UAS TAKE HOME HUKUM PERJANJIAN KREDIT
 
Jaminan perorangan
Jaminan peroranganJaminan perorangan
Jaminan perorangan
 
KONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptx
KONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptxKONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptx
KONFLIK NORMA UU KEPAILITAN VS UU HT.pptx
 
Bank garansi
Bank garansiBank garansi
Bank garansi
 

More from Leks&Co

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanLeks&Co
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilLeks&Co
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusLeks&Co
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Leks&Co
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal DraftingLeks&Co
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Leks&Co
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahLeks&Co
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerLeks&Co
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Leks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSLeks&Co
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTILeks&Co
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunLeks&Co
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiLeks&Co
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Leks&Co
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreementLeks&Co
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasLeks&Co
 

More from Leks&Co (20)

Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum PerumahanHukum Rusun dan Hukum Perumahan
Hukum Rusun dan Hukum Perumahan
 
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak AdilFilsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
Filsafat Hukum John Finnis Kewajiban Hukum dan Hukum tidak Adil
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
 
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh KasusPenyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
Penyelesaian Sengketa Komersial Implementasi dalam Praktik dan Contoh Kasus
 
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
Hukum Pertanahan Pasca UU Cipta Kerja PP No 18 Tahun 2021
 
Legal Drafting
Legal DraftingLegal Drafting
Legal Drafting
 
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
Poin-Poin Penting Dalam UU Cipta Kerja
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
 
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by ForeignerUpdated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
Updated and revised edition: The Ownership of House and Resident by Foreigner
 
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
Association of Owner And Tenant of Condominium Unit (P3SRS)
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSSPerizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
Perizinan Berusaha di Indonesia Melalui OSS
 
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTISYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
SYARAT DAN KETENTUAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROPERTI
 
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah SusunPerhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun
 
Pengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker propertiPengetahuan hukum bagi broker properti
Pengetahuan hukum bagi broker properti
 
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
Permasalahan Hukum di Sektor Perumahan/Properti di Indonesia dan Upaya Pengua...
 
Mall lease agreement
Mall lease agreementMall lease agreement
Mall lease agreement
 
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan TerbatasPenyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
Penyediaan Tenaga Listrik untuk Bangunan dalam Kawasan Terbatas
 

Recently uploaded

KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxKartikaFebrianti1
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptAkuatSupriyanto1
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)DenniPratama2
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
Materi Presentasi Untuk Sertifikasi Level Managerial Perusahaan Pembiayaan Ar...
Materi Presentasi Untuk Sertifikasi Level Managerial Perusahaan Pembiayaan Ar...Materi Presentasi Untuk Sertifikasi Level Managerial Perusahaan Pembiayaan Ar...
Materi Presentasi Untuk Sertifikasi Level Managerial Perusahaan Pembiayaan Ar...arielsuwarnapati2
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptxAndiAzhar9
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 

Recently uploaded (16)

KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docxCONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
CONTOH RUK PPI TAHUNAN PUSKESMAS 00.docx
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung pptPresentasi Root Cause Diagram bandung ppt
Presentasi Root Cause Diagram bandung ppt
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
Teknik Proyeksi Bisnis (Peramalan Bisnis)
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
Materi Presentasi Untuk Sertifikasi Level Managerial Perusahaan Pembiayaan Ar...
Materi Presentasi Untuk Sertifikasi Level Managerial Perusahaan Pembiayaan Ar...Materi Presentasi Untuk Sertifikasi Level Managerial Perusahaan Pembiayaan Ar...
Materi Presentasi Untuk Sertifikasi Level Managerial Perusahaan Pembiayaan Ar...
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
1.-Ruang-Lingkup-Studi-Kelayakan-Bisnis-2.pptx
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 

RumahSusunKepailitan

  • 1. HUKUM KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG Perspektif Pengembang Rumah Susun Komersial Oleh: Eddy Marek Leks, S.H., M.H., ACIArb www.lekslawyer.com
  • 2. HUKUM KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG Materi ini terdiri atas: I. Latar Belakang II. Kepailitan III. Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
  • 3. I. LATAR BELAKANG A. Sejarah Pengaturan Kepailitan di Indonesia B. Maksud dan Tujuan Undang-undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
  • 4. A. Sejarah Pengaturan Kepailitan di Indonesia 1. Failliessements Verordening, Staatsblad 1905:217 jo. Staatsblad 1906:348 2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 1 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang tentang Kepailitan (Failliessements Verordening), yang kemudian ditetapkan menjadi undang-undang dengan Undang-undang No. 4 Tahun 1998 (“UU No. 4/1998”) 3. Pasal 307 Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UUK-PKPU”) menyatakan bahwa, UUK-PKPU mencabut dan menyatakan Failliessements Verordening dan UU No. 4/1998 tidak berlaku lagi.
  • 5. B. Maksud dan Tujuan UUK-PKPU 1. Untuk menghindari perebutan harta debitor apabila dalam waktu yang sama ada beberapa kreditor yang menagih piutangnya dari debitor; 2. Untuk menghindari adanya kreditor pemegang hak jaminan kebendaan yang menuntut haknya dengan cara menjual barang milik debitor tanpa memperhatikan kepentingan debitor atau para kreditor lainnya; 3. Untuk menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh salah seorang kreditor atau debitor sendiri, atau adanya perbuatan curang dari debitor untuk melarikan semua harta kekayaannya dengan maksud untuk melepaskan tanggung jawabnya terhadap para kreditor.
  • 6. II. KEpAILITAN A. Pengertian Kepailitan B. Persyaratan Pengajuan Kepailitan C. Pengertian Utang D. Pengertian Jatuh Tempo E. Keharusan Adanya Dua Kreditor F. Pembuktian Sederhana G. Pihak-pihak yang Berhak Mengajukan Kepailitan H. Perbandingan antara Pailit dan Insolvensi I. Akibat Kepailitan J. Upaya Hukum K. Berakhirnya Kepailitan
  • 7. . A. Pengertian Kepailitan Menurut Pasal 1 angka 1 UUK-PKPU: “Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh kurator dibawah pengawasan hakim pengawas sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.”
  • 8. B. Persyaratan Pengajuan Permohonan Kepailitan Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU: “Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan baik atas permohonannya sendiri maupun satu atau lebih kreditornya.” Syarat-syarat permohonan kepailitan  Pasal 2 ayat (1) a. Adanya utang b. Utang telah jatuh tempo dan dapat ditagih c. Ada dua atau lebih Kreditor d. Debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang
  • 9. (Cont’d) Debitor Menurut UUK-PKPU Menurut Pasal 1 angka 1 UUK-PKPU “Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau undang-undang yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan.”
  • 10. C. Pengertian Utang 1. Utang Menurut UUK-PKPU Pasal 1 angka 6 UUK-PKPU “Utang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul di kemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan debitor.”
  • 11. 2. Utang Menurut Kitab Undang-undang Hukum Perdata(“KUH Perdata”) Pasal 1131 KUH Perdata: “Segala kebendaan debitor, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari menjadi tanggungan untuk segala perikatannya perseorangan.” Pada dasarnya seluruh kewajiban atau prestasi juga merupakan utang yang harus dipenuhi. Jadi utang adalah perikatan, yang merupakan prestasi atau kewajiban dalam lapangan harta kekayaan yang harus dipenuhi oleh setiap debitor dan bila tidak dipenuhi, kreditor berhak mendapat pemenuhannya dari harta debitor.
  • 12. 3. Utang Menurut Putusan Pengadilan 1.) Menurut Putusan Pengadilan Niaga No. 07/Pailit/1998/PN/Niaga/Jkt.Pst tanggal 12 Oktober 1998 Mengartikan utang secara luas, yaitu utang yang timbul bukan berdasarkan pinjam meminjam uang saja, melainkan karena debitor sebagai penjual gagal menyerahkan unit rumah susun yang dipesan pembeli dan gagal mengembalikan uang pembayaran atas jual beli rumah susun kepada pembeli. Dengan kata lain utang juga dianggap sebagai setiap perjanjian atau transaksi yang menyangkut prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang tertentu. 2.) Menurut Putusan MA No. 03K/N/1998 Majelis Hakim Kasasi berpendapat yang dimaksud utang berdasarkan UU No. 4 Tahun 1998 adalah utang pokok dan bunganya yang berawal pada konstruksi hukum pinjam-meminjam uang.
  • 13. (Cont’d) 3.) Menurut Putusan MA No. 04K/N/1999 Utang adalah suatu hak yang dapat dinilai dengan sejumlah uang tertentu yang timbul karena perjanjian/perikatan atau undang-undang termasuk tidak hanya kewajiban debitor untuk membayar akan tetapi juga hak dari kreditor untuk menerima dan mengusahakan pembayaran. 4.) Menurut Putusan MA No. 05K/N/1999 Tidak adanya pembayaran atau kurangnya pembayaran dalam perjanjian pemborongan bukanlah sebagaimana yang dimaksud dengan utang. Sehingga hal tersebut merupakan wanprestasi yang bukan merupakan kompetensi Pengadilan Niaga. Suatu utang harus jelas keharusan adanya hubungan utang, sedangkan pengertian utang yang tidak dibayar debitor adalah utang pokok dan bunganya.
  • 14. (Cont’d) 5.) Menurut Putusan MA No. 27K/N/1999 Pengertian umum utang adalah janji absolut untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu yang ditentukan, atau dapat juga diartikan sebagai suatu kewajiban seseorang untuk membayar sejumlah uang kepada orang lain. Bahwa berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas, yang dimaksud dengan utang dengan pengertian hukum kontrak adalah setiap kewajiban untuk membayar sejumlah uang tanpa mempersoalkan apakah kewajiban itu timbul berdasarkan perjanjian pinjam meminjam uang secara tunai, tetapi meliputi segala bentuk kewajiban pembayaran uang oleh salah satu pihak kepada pihak lain.
  • 15. 4. Utang Menurut Doktrin 1.) Menurut Kartini Muljadi • Utang adalah setiap kewajiban debitor kepada setiap kreditornya baik untuk memberikan sesuatu, berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu. • Utang dalam Pasal 1 ayat (1) UU No. 4 Tahun 1998 tidak hanya mencakup utang dalam suatu perjanjian peinjam meminjam uang, melainkan juga kewajiban yang timbul dari perjnajian lain atau dari transaksi yang mensyaratkan dilakukan pembayaran. 2.) Menurut Setiawan “Utang seyogyanya diberi arti luas; baik dalam arti kewajiban membayar sejumlah uang tertentu yang timbul karena adanya perjanjian utang-piutang (dimana debitor telah menerima sejumlah uang tertentu dari krediotrnya), maupun kewajiban pembayaran sejumlah uang tertentu yang timbul dari perjanjian atau kontrak lain yang menyebabkan debitor harus membayar sejumlah uang tertentu. Dengan perkataan lain, yang dimaksud dengan utang bukan hanya kewajiban untuk membayar sejumlah utang tertentu yang disebabkan karena debitor telah menerima sejumlah uang tertentu karena perjanjian kredit, tetapi juga kewajiban membayar debitor yang timbul dari perjanjian-perjanjian lain.”
  • 16. (Cont’d) 3.) Kewajiban Membayar Debitor Selain Karena Perjanjian Kredit Menurut Jerry Hoff Some examples of obligations which arise out of contract are: a. The obligation of a borrower to pay interest and to repay the principal of the loan to a lender; b. The obligation of seller to deliver a car to a purchaser pursuant to a sale and purchase agreement; c. The obligation of a builder to construct a house and to deliver it to purchaser; d. The obligation of guarantor to guarantee to a lender the repayment of loan by a borrower. From the debtor’s perspective, these obligations are his debt. From creditor’s perspective, these obligations are his claims.
  • 17. D. Pengertian Jatuh Tempo 1. Penentuan Saat Jatuh Tempo Penjelasan Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU: : “Yang dimaksud dengan ‘utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih’ adalah kewajiban untuk membayar utang yang telah jatuh waktu, baik karena diperjanjikan, karena percepatan waktu penagihannya sebagaimana diperjanjikan, karena pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang berwenang, maupun karena putusan Pengadilan, arbiter, atau majelis arbitrase.”
  • 18. 2. Penentuan Persyaratan Utang yang Jatuh Tempo Persyaratan utang yang jatuh tempo, yaitu: a. b. c. d. Utang tersebut telah jatuh waktu dan dapat ditagih; Utang yang jatuh waktu berarti dengan telah berlalunya waktu penjadwalan yang ditentukan dalam perjanjian, karena percepatan waktu penagihan, sanksi, atau denda dari instasi yang berwenang; Utang telah dapat ditagih terjadi karena salah satu dari peristiwa-peristiwa yang disebut event of default mengakibatkan debitor cidera janji serta memberikan hak kepada kreditor untuk menagih piutangnya; Utang yang telah jatuh waktu dengan sendirinya menjadi utang yang dapat ditagih, namun utang yang telah dapat ditagih belum tentu merupakan utang yang telah jatuh waktu;
  • 19. E. Keharusan Adanya Dua Kreditor 1. Pengertian Kreditor Menurut UUK-PKPU Menurut Pasal 1 angka 2 UUK-PKPU “Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau Undang-undang yang dapat ditagih di muka pengadilan. “
  • 20. 2. Eksistensi Dua Kreditor a. b. c. d. e,. Keharusan adanya dua atau lebih kreditor (concursus creditorium); *Pasal 2 ayat (1) UUK-PKPU Beban pembuktian atas adanya dua atau lebih kreditor dipikul oleh pemohon atau penggugat; Dengan adanya dua atau lebih kreditor, kepailitan sebagai suatu sarana untuk membagi harta kekayaan debitor secara adil di antara para kreditornya; Baik kreditor Separatis (Preferen) maupun kreditor Konkuren dapat mengajukan permohonan pernyataan pailit; Terhadap kreditor Separatis yang mengajukan permohonan pernyataan pailit tidak mengakibatkan hilangnya hak agunan atau kebendaan yang dimiliki dan haknya untuk didahulukan.
  • 21. (Cont’d) Pasal 1132 ayat (1) UUK-PKPU: “Kebendaan tersebut menjadi jaminan bersama-sama bagi semua orang yang mengutangkan padanya; pendapatan penjualan benda-benda itu dibagi-bagi menurut keseimbangan, yaitu menurut besar kecilnya piutang masing-masing, kecuali apabila di antara para kreditor itu ada alasanalasan sah untuk didahulukan.” a. Harta kekayaan tersebut harus dibagikan secara bersamasama di antara para kreditornya tersebut (pari passu); b. Sesuai dengan besarnya imbangan piutang masingmasing kreditor terhadap utang debitor secara keseluruhan (pro rata).
  • 22. F. Pembuktian Sederhana 1. Pembuktian Berdasarkan UUK-PKPU Pasal 8 ayat (4) UUK-PKPU: “Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) telah dipenuhi” Syarat pailit  Pasal 2 ayat (1) a. Ada utang b. Utang telah jatuh tempo dan dapat ditagih c. Ada dua atau lebih Kreditor d. Debitor tidak membayar lunas sedikitnya satu utang
  • 23. 2. Pembuktian Berdasarkan UU No. 4/1998 Pasal 6 ayat (3) UU No. 4/1998: “Permohonan pernyataan pailit harus dikabulkan apabila terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) telah terpenuhi” Fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana maksudnya adalah: 1. Adanya fakta bahwa satu utang debitor yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih tidak dibayarkan; 2. Adanya fakta dua atau lebih kreditor dari debitor; 3. Perbedaan besarnya jumlah utang yang didalilkan tidak menghalangi dijatuhkannya putusan pernyataan pailit.
  • 24. 3. Pembuktian Berdasarkan KUH Perdata Pasal 1865 KUH Perdata: “Setiap orang yang mendalilkan bahwa ia mempunyai sesuatu hak, atau guna meneguhkan haknya sendiri maupun membantah suatu hak orang lain, menunjuk pada suatu peristiwa, diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristiwa tersebut” Dengan demikian, selama dan sepanjang pihak yang memohonkan kepailitan tidak dapat membuktikan bahwa: a. Jika dimajukan oleh debitor, ia mempunyai utang yang telah jatuh tempo; b. Jika dimajukan oleh kreditor, utang debitor telah jatuh tempo; c. Debitor yang memajukan atau dimajukan permohonan kepailitan memiliki lebih dari dua kreditor.
  • 25. H. Perbandingan antara Pailit dan Insolvensi Kepailitan Insolvensi • Kepailitan adalah sita umum atas semua • Insolvensi adalah ketidakmampuan kekayaan Debitor Pailit yang pengurusan membayar dari harta pailit karena dan pemberesannya dilakukan Kurator di hukum, yang disebabkan Debitor Pailit bawah pengawasan Hakim Pengawas. tidak mengajukan rencana perdamaian, Lebih ditekankan pada tindakan berhenti mengajukan rencana perdamaian tetapi membayar yang dalam praktik, kepailitan ditolak, atau pengesahan perdamaian bisa disebabkan karena ditolak berdasar putusan yang ketidakmampuan dan/atau berkekuatan hukum tetap. ketidakmauan membayar hutang.
  • 26. I. Akibat Kepailitan 1. Bagi Debitur Pailit dan Hartanya a. Dengan diputuskannya menjadi debitor pailit, bukan berarti kehilangan hak keperdataannya. Debitor pailit hanya kehilangan hak keperdataannya untuk mengurus dan menguasai kekayaannya. b. Kepailitan meliputi seluruh kekayaan debitur saat pernyataan pailit itu diputuskan beserta semua harta kekayaan yang diperoleh selama kepailitan itu kecuali: ▫ Benda, termasuk hewan yang dibutuhkan Debitor sehubungan dengan pekerjaannya, perlengkapannya, alat medis untuk kesehatan, tempat tidur dan perlengkapannya yang digunakan Debitor dan keluarganya dan bahan makanan untuk 30 hari untuk Debitor dan keluarganya; ▫ Segala sesuatu yang diperoleh Debitor dari pekerjaannya sendiri sebagai pengganjian dari jabatan atau jasa, upah, pensiun, tunjangan, sejauh yang ditentukan Hakim Pengawas; ▫ Uang yang diberikan kepada Debitor untuk memenuhi kewajiban mencari nafkah menurut UU.
  • 27. 2. Bagi Eksekusi atas Harta Kekayaan Debitur Pailit  Putusan pernyataan pailit berakibat, bahwa segala putusan hakim menyangkut setiap bagian harta kekayaan debitur yang telah dimulai sebelum kepailitan, harus segera dihentikan dan sejak itu tidak ada suatu putusan yang dapat dilaksanakan akan tetapi tidak mengurangi hak para pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik atau hak agunan atas kebendaan lainnya dapat mengeksekusi haknya seolah tidak terjadi kepailitan.
  • 28. 3. Bagi Perjanjian Pemindahan Hak  Menurut ketentuan Pasal 34 UUK-PKPU: Perjanjian yang bermaksud memindahtangankan hak atas tanah, balik nama kapal, pembebanan hak tanggungan, hipotek, atau jaminan fidusia yang telah diperjanjikan terlebih dahulu, tidak dapat dilaksanakan setelah putusan pernyataan pailit diucapkan, kecuali ditentukan lain dalam UUK-PKPU.
  • 29. J. Upaya Hukum 1. Kasasi Kasasi Terhadap putusan pailit dapat diajukan kasasi. Hal ini diatur dalam Pasal 11 ayat (1) UUK-PKPU: “Upaya hukum yang dapat diajukan terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit adalah kasasi ke Mahkamah Agung.”  Tenggang waktu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung adalah 8 (delapan) hari dihitung sejak putusan permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung (Pasal 11 ayat (2) UUKPKPU).  Mahkamah Agung harus mengucapkan putusan kasasi 60 (enam puluh) hari dihitung sejak permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung (Pasal 13 ayat (3) UUK-PKPU).
  • 30. (Cont’d) Prosedur Permohonan Kasasi Pemohon kasasi harus mengajukan memori dan berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (1) UUK-PKPU: “Pemohon kasasi wajib menyampaikan kepada Panitera Pengadilan memori kasasi pada tanggal permohonan kasasi didaftarkan.” Kemudian, berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (3) UUK-PKPU: “Termohon kasasi dapat mengajukan kontra memori kasasi kepada Panitera Pengadilan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah tanggal termohon kasasi menerima memori kasasi dan panitera Pengadilan wajib menyampaikan kontra memori kasasi kepada pemohon kasasi paling lambat 2 (dua) hari setelah kontra memori kasasi diterima.”  Kemudian, berdasarkan ketentuan Pasal 12 ayat (4) UUK-PKPU: “Panitera wajib menyampaikan permohonan kasasi, memori kasasi, dan kontra memori kasasi beserta berkas yang bersangkutan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah tanggal permohonan kasasi didaftarkan.”
  • 31. 2. Peninjauan Kembali  Peninjauan Kembali Terhadap putusan pailit yang telah berkekuatan hukum tetapi, dapat diajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung. Hal ini diatur dalam Pasal 14 ayat (1) UUK PKPU : “Terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dapat diajukan peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.”
  • 32. (Cont’d) Prosedur Peninjauan Kembali Jangka waktu mengajukan permohonan peninjauan kembali sebagaimana diatur dalam Pasal 296 ayat (1), paling lambat 180 hari dihitung setelah tanggal putusan yang dimohonkan peninjauan kembali berkekuatan hukum tetap.  Alasan Peninjauan Kembali Alasan untuk peninjauan kembali sebagaimana diatur dalam Pasal 295 ayat (2) UU Nomor 37 tahun 2004 adalah apabila: ▫ Setelah perkara diputus ditemukan bukti baru yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa di pengadilan suda ada, tapi belum ditemukan; atau ▫ Dalam putusan hakim terdapat kekeliruan yang nyata.
  • 33. K. Berakhirnya Kepailitan Tercapainya perdamaian dalam rapat verifikasi/pencocokan piutang  kesepakatan para pihak mengenai penyelesaian harta pailit dengan pengesahan oleh pengadilan (Pasal 166 ayat (1) UUK-PKPU). Berakhirnya Kepailitan Kepailitan berakhir setelah insolvensi Kepailitan dicabut atas anjuran Hakim Pengawas  dengan mempertimbangkan keadaan harta pailit dan bila ada panitia Kreditor setelah mendengar panitia Kreditor tersebut atau setelah mendengar atau memanggil Debitor pailit dengan sah (Pasal 18 UUK-PKPU). Setelah daftar pembagian penutup mengikat, pada saat segera setelah jumlah piutang terhadap kreditor dibayar penuh (Pasal 202 ayat (1) UUK-PKPU). Kepailitan berakhir jika putusan pailit dibatalkan di tingkat kasasi atau peninjauan kembali
  • 34. Permohonan diajukan kepada PN Sidang pemeriksaan paling lambat 20 hari sejak permohonan didaftarkan. Dengan alasan cukup, sidang dapat ditunda sampai 25 hari sejak pendaftaran Sebelum putusan diucapkan, atas permintaan pemohon (bukan Debitor) Pengadilan dapat: a.. Sita Jaminan sebagian atau seluruh aset Debitor; atau b. Tunjuk Kurator sementara untuk awasi pengelolaan usaha Debitor, pembayaran kepada Kreditor dan pengurusan kekayaan debitor Panitera daftar Permohonan dan buat tanda terima tertanggal yang sama Panitera sampaikan Permohonan ke Kepala PN dalam 2 hari setelah tanggal pendaftaran Panggilan sidang dilakukan 7 hari sebelum sidang pertama Dalam 3 hari setelah pendaftaran, Pengadilan: 1. Pelajari Permohonan 2. Tentukan hari sidang Putusan atas Permohonan harus diucapkan dalam 60 hari setelah pendaftaran: a. Dalam sidang terbuka untuk umum b. Bersifat serta merta Salinan putusan disampaikan kepada Debitor, Pemohon, Kurator dan Hakim Pengawas dalam 3 hari setelah tanggal Putusan melalui surat kilat tercatat Permohonan Kasasi dalam 8 hari sejak Putusan diucapkan
  • 35. III. PenUnDAAn KeWAJIBAn PeMBAYARAn UTAnG (“PKPU”) A. Maksud dan Tujuan Pengajuan PKPU B. Pihak yang Berhak Mengajukan PKPU C. Tahapan Permohonan PKPU D. Upaya Hukum Putusan PKPU
  • 36. DASAR HUKUM PKPU diatur dalam BAB III, Pasal 222 sampai dengan Pasal 294 UUKPKPU Dalam Pasal 222 ayat (3) mengatakan bahwa kreditor yang memperkirakan bahwa debitor tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih, dapat memohon agar kepada debitor diberi penundaan kewajiban pembayaran utang, untuk memungkinkan debitor mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditornya.
  • 37. A. Maksud dan Tujuan Pengajuan PKPU Maksud Mengajukan Permohonan PKPU Permohonan PKPU Tujuan Mengajukan Permohonan PKPU
  • 38. 1. Maksud Mengajukan Permohonan PKPU Maksud debitor memohon PKPU adalah untuk mengajukan rencana perdamaian; Rencana perdamaian yang dimaksud adalah rencana perdamaian yang memuat tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor; Pasal 222 ayat (2) UUK-PKPU: “Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang, dengan maksud untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditor.”
  • 39. 2. Tujuan Mengajukan Permohonan PKPU Menghindari pailit Tujuan Permohonan PKPU Memberikan kesempatan kepada debitor melanjutkan usahanya, tanpa ada desakan untuk melunasi utang-utangnya Menyehatkan kegiatan usaha debitor
  • 40. B. Pihak yang Berhak Mengajukan PKPU Debitur, dengan maksud mengajukan rencana perdamaian yang meliputi penawaran pembayaran sebagian atau seluruh utang kepada kreditur karena debitor tidak dapat atau memperkirakan tidak akan dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih Kreditur, kreditur memperkirakan debitor tidak dapat melanjutkan membayar utangnya yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih Pemohon PKPU Bank Indonesia, dalam hal debitornya adalah bank Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dalam hal debiturnya adalah perusahaan efek, bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan derta lembaga penyimpanan dan penyelesaian Menteri Keuangan, dalam hal debitornya adalah perusahaan asuransi, perusahaan reasuransi, dana pensiun, atau Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di dalam kepentingan publik
  • 41. C. Tahapan Permohonan PKPU 1. PKPU Sementara PKPU sementara diberikan oleh Majelis Hakim pengadilan niaga kepada debitor selama 45 hari. PKPU ini diatur dalam Pasal 225 ayat (4) UUK-PKPU berikut ini: “Segera setelah putusan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara diucapkan, Pengadilan melalui pengurus wajib memanggil Debitor dan Kreditor yang dikenal dengan surat tercatat atau melalui kurir untuk menghadap dalam sidang yang diselenggarakan paling lama hari ke-45 (empat puluh lima) terhitung sejak putusan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara diucapkan.”  Apabila pada sidang pemeriksaan PKPU Sementara diselenggarakan, debitor tidak hadir, maka debitor dinyatakan pailit pada saat itu juga atau paling lambat keesokan harinya ;  Sebaliknya jika debitor hadir dengan mengajukan rencana perdamaian sementara serta memohon Penetapan PKPU Tetap dan diterima kreditur, maka oleh Majelis Hakim diberikan PKPU Tetap kepada debitor paling lama 270 hari.
  • 42. 2. PKPU Tetap PKPU tetap diberikan oleh Majelis Hakim pengadilan niaga kepada debitor selama 270 hari. PKPU ini diatur dalam Pasal 228 ayat (6) UUK-PKPU berikut ini: “Apabila penundaan kewajiban pembayaran utang tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disetujui, penundaan tersebut berikut perpanjangannya tidak boleh melebihi 270 (dua ratus tujuh puluh) hari setelah putusan penundaan kewajiban pembayaran utang sementara diucapkan.”  Apabila kreditor belum memberikan suara mengenai rencana perdamaian sementara pada permohonan Penetapan PKPU Tetap, maka kreditor harus menentukan pemberian atau penolakan PKPU Tetap dengan mempertimbangkan dan menyetujui rencana perdamaian pada sidang selanjutnya (Pasal 228 ayat (4) UUK-PKPU).  Dalam hal PKPU Tetap tidak dapat ditetapkan Pengadilan sebagaimana dimaksud dalam (Pasal 228 ayat (4) UUK-PKPU), dalam jangka waktu yang telah ditentukan PKPU Sementara, maka debitor dinyatakan pailit (Pasal 228 ayat (5) UUK-PKPU).
  • 43. D. Upaya Hukum Putusan PKPU Terhadap putusan PKPU tidak dapat diajukan upaya hukum apapun. Putusan PKPU bersifat final dan mengikat.  Putusan PKPU harus diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia minimal dua surat kabar harian yang ditunjuk oleh Hakim Pengawas (Pasal 235 UUK-PKPU).  Meskipun terhadap putusan PKPU tidak dapat diajukan upaya hukum, namun kasasi dapat diajukan oleh Jaksa Agung demi kepentingan hukum (Pasal 293 ayat (2) UUK-PKPU).  Selain itu terhadap putusan yang telah berkekuatan hukum tetap dapat diajukan Peninjauan Kembali (Pasal 295 ayat (1) UUK-PKPU).
  • 44. Permohonan PKPU: 1.Permohonan Debitor atau kreditor 2. Alasan: Debitor tidak dapat/perkirakan tidak dapat bayar utangnya dengan maksud ajukan rencana perdamaian 3.Tandatangan Permohonan oleh Pemohon & Advokat ditujukan ke Ketua PN Panitera daftar Permohonan dan buat tanda terima tertanggal yang sama Panitera sampaikan Permohonan ke Ketua PN dalam 2 hari setelah tanggal Pendaftaran Pengadilan harus kabulkan PKPU Sementara dalam: 1. 3 hari sejak pendaftaran, jika Pemohon adalah Debitor 2.20 hari sejak pendaftaran, jika Pemohon adalah Kreditor Catatan: • PKPU Sementara dan Tetap max 270 hari • Syarat PKPU Tetap berikut perpanjangan: lebih dari ½ jumlah kreditor konkuren yang mewakili sedikitnya 2/3 jumlah utang yang hadir setuju; dan ketentuan yang sama untuk kreditor separatis • Syarat Rencana Perdamaian diterima sama dengan Syarat PKPU Tetap 1. Rencana Perdamaian: Pemungutan suara dilakukan bila Pasal 268 terpenuhi 2. Jika tidak, Kreditor menentukan PKPU tetap Pada sidang: Pengadilan dengan Debitor, Hakim Pengawas, Pengurus dan Kreditor melakukan pemungutan suara jika Rencana Perdamaian dilampirkan. Debitor dinyatakan pailit jika tidak hadir sidang Pengadilan akan: 1. Tunjuk Hakim Pengawas 2. Angkat 1 atau lebih Pengurus 3. Panggil Debitor danKreditor ke sidang, diselenggarakan paling lambat hari ke-45 setelah putusan PKPU Sementara Rencana Perdamaian ditolak PKPU tetap atau perpanjangan ditolak Pailit Waktu 270 hari terlewati Dalam 21 hari sebelum sidang, Pengurus umumkan Putusan di Berita Negara dan min. di 2 surat kabar yang ditunjuk oleh Hakim Pengawas yang juga berisi: Undangan untuk hadiri sidang, tanggal tempat dan waktu sidang, nama hakim pengawas, nama, alamat pengurus, rencana perdamaian (jika ada)
  • 45. Leks&Co Menara Palma 17 Floor, Suite17-02B Jl. H. R. Rasuna Said Blok X2 Kav.6 Kuningan, Jakarta 12950, Indonesia T. +62 21 5795 7550 F. +62 21 5795 7551 www.lekslawyer.com www.lekslawyer.com

Editor's Notes

  1. <number>
  2. <number>
  3. <number>
  4. <number>
  5. <number>
  6. <number>
  7. <number>
  8. <number>
  9. <number>
  10. <number>
  11. <number>
  12. <number>