SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
Télécharger pour lire hors ligne
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KONSUMEN
TERHADAP CORPORATE IMAGE PT. INDOMARCO PRISMATAMA
CABANG JAKARTA PERIODE JULI-SEPTEMBER 2013
(GERAI TOKO INDOMARET CENTRAL PARK)
Disusun Oleh : Leny Ida Rotua
Nim : 44208120038

ABSTRACTION
Intense competition in the retail industry companies homeland makes PT.
Indomarco Prismatama (Indomaret) felt very necessary to maintain and improve
the quality of its services to meet the needs and desires of the target audience, the
consumers or customers in order to keep the company chose as his choice through
perceived experience, creating Corporate Image. Public Relations plays an
important role in creating a positive image in the eyes of the public (stakeholders)
as well as in developing the company to be better, to compete, to win the
competition with the competitors existing retail business industry.
The purpose of this study was to determine the extent of the influence of
the quality of customer service to the Corporate Image PT. Indomarco Prismatama
Jakarta branch of the period from July to September 2013 in the outlet stores
Indomaret Central Park. The concepts that researchers use in this study is the
concept of quality of service, customer relations and public relations functions as
forming corporate image.
This type of research is an explanatory survey method by distributing
questionnaires as a data collection tool. Based on the technique of non propability
making accidental sampling random sampling with the use Yamane formula with
a total sample size of 110 people.
The results of the descriptive statistical test variables of service quality and
corporate image with a Likert scale of most consumers have a good perception,
the results of hypothesis testing the quality of care a positive impact on corporate
image, which is 70.7%, and the test results that there is a correlation of 0.686 and
a significant positive relationship between the variable quality of service with
corporate image at the level of a strong relationship, and the results of regression
R ² value of 0.470 explains the ability of the independent variables (quality of
service) in explaining the fluctuation or change in the dependent variable
(corporate image) is at a medium level.
Keywords : Effect of Quality Customer Relations, Public Relations, Method of
Communication, Marketing Public Relations, Customer Satisfaction, and
Corporate Image.
PENDAHULUAN
Bisnis retail minimarket telah hadir di
berbagai kota utama di Indonesia selama tiga
dekade terakhir. Penataan ruang yang baik,
kenyamanan, informasi harga yang transparan
serta pelayanan baik. Minimarket merupakan
sebuah
warung
yang
menawarkan
kenyamanan dan gaya hidup. Persaingan yang
terjadi saat ini sangat kompetitif dalam bidang
industri ini.
Konsumen
mengharapkan
untuk
memperoleh pelayanan atau service yang
maksimal dari para penyedia jasa, dengan
menyediakan service yang memuaskan
harapan konsumen atau bahkan melebihi
harapan mereka. Penyedia bisnis retail yang
merupakan industri layanan barang dan jasa
harus
terus-menerus
ditingkatkan
pelayanannya sampai menuju pelayanan
prima, yaitu pelayanan yang customer oriented
atau customer focus.
Jika jasa yang dialami memenuhi atau
melebihi jasa yang diharapkan, pelanggan
akan menggunakan penyedia jasa tersebut lagi,
begitupun sebaliknya.1
Pada tahun 2013 ini kembali
Indomaret meraih penghargaan “Superbrands”
untuk kategori minimarket, selain itu
penghargaan “Most Inspiring Brand”, terpilih
karena kualitas pelayanan prima yang
memberikan kenyamanan konsumen dalam
memenuhi segala kebutuhan sehari-hari.
Bekerja sama dengan Nielsen-lembaga riset
terkemuka di dunia, Superbrands 2013
memberikan 3 kategori yaitu: Most Inspiring
Brand, Corporate Social Responsibility, dan
Top to Most Mentioned Brands. Nielsen
meneliti lebih dari 60 kategori dengan 1.100
responden di 6 kota besar yaitu: Jakarta,
Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, dan
Makasar, melalui wawancara tatap muka

untuk
setiap
kategori.
www.indomaret.co.id)2

(sumber:

Menurut Franks Jefkins, pakar Public
Relations dari Inggris, pengertian citra
perusahaan (Corporate Image) adalah kesan
mental atau suatu gambaran dari sebuha
perusahaan di mata para khalayak yang
terbentuk berdasarkan pengetahuan serta
pengalaman mereka sendiri. 3 Corporate Image
yang positif dapat menciptakan kepercayaan di
mata masyarakat, sebab yang menilai baik atau
buruknya citra perusahaan yakni pihak
eksternal.
PT.
Indomarco
Prismatama
(Indomaret) merupakan pelopor industri bisnis
retail di tanah air yang mempunyai 20 kantor
cabang hampir di seluruh kota di Indonesia. Di
dalam perkembangannya, perusahaan ini telah
banyak mengalami perubahan yang salah
satunya adalah dari pengembangan dan
pembukaan cabang-cabang
baru
serta
membuka usaha franchise dalam bidang jasa
produk dan layanan jasa.
Hal tersebut menandakan adanya
peningkatan dalam kualitas menjual suatu
produk atau jasa maupun layanan jasa yang
diberikan kepada konsumen dan untuk
selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan
persepsi masyarakat akan pelayanan yang
diberikan. Persepsi tersebut selanjutnya akan
membentuk Corporte Image perusahaan.
Dengan Corporate Image perusahaan yang
positif dalam persepsi konsumen maka akan
membantu kegiatan pemasaran perusahaan.
Dengan menciptakan Indomaret sebagai
pilihan utama yang lengkap dalam pemenuhan
kebutuhan
sehari-hari,
maka
akan
meningkatkan pembentukan brand image

2

http://www.indomaret.co.id diunduh Sabtu, 13
Juli 2013, jam 13.00
1

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi
Milenium, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2002, hal
.498

3

Jefkins, Frank disempurnakan oleh Daniel Yadin,
Public Relations, Edisi Pertama, Terjemahan Haris
Munandar, M.A, Erlangga, Jakarta, 2003, hal.400
3

kepada citra dan reputasi perusahaan yang
positif. 4

kebutuhan, keinginan, perhatian
kepentingan para konsumen.7

Public Relations digunakan tidak
hanya untuk menghadapi tujuan-tujuan sesaat,
namun Public Relations perlu direncanakan
dalam suatu pendekatan manajemen kepada
target–target publik tertentu yaitu khalayak
sasaran atau yang biasa kita sebut dengan
stakeholder. Salah satu sasaran komunikasi
Public Relations adalah publik eksternal,
diantaranya dengan masyarakat melalui
program Community Relations, dengan
pemerintah melalui program Government
Relations, dengan pemegang saham melalui
Investor Relations, dan dengan konsumen
melalui program Customer Relations. 5

Pemilihan obyek survey pada gerai
toko Indomaret Central Park karena
merupakan gerai toko dengan konsep
convenience store yang lokasinya di tengah
kota sangat strategis, mudah dijangkau serta
berada pada pusat bisnis perkantoran, mall,
apartement dan pemukiman penduduk sekitar
Tanjung Duren, dimana konsumen tersebut
merupakan
konsumen
yang
berstrata
menengah-menengah atas, konsumen dengan
tingkat pendidikan tinggi yang sangat
mengutamakan
customer
satisfaction,
sehingga sangat kritis terhadap nilai atau
kualitas pelayanan yang diterima.

Customer Relations merupakan bagian
dari kegiatan Public Relations dan Marketing
Public Relations. Pengertian Customer
Relations itu sendiri dalam buku “Measuring
customer” satisfaction yang dikemukakan oleh
Freddy Rangkuti adalah bertujuan untuk
memperoleh pengertian dari mereka serta
ingin mendapatkan dukungan dari publiknya
internalnya sendiri. 6

Pengertian konsumen menurut Philip
Kotler dalam bukunya Prinsiples Of Marketing
adalah semua individu dan rumah tangga yang
membeli atau memperoleh barang atau jasa
untuk dikonsumsi pribadi.8 Sedangkan
Lupiyoadi mendefinisikan pelanggan adalah
seorang individu yang secara continue dan
berulang kali datang ke tempat yang sama
untuk memuaskan keinginannya dengan
memiliki suatu produk atau mendapatkan
suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa
tersebut.9

Definisi MPR menurut Thomas
L.Harris adalah: Marketing Public
Relations merupakan proses perencanaan
dan pengevaluasian program-program
yang merangsang pembelian dan kepuasan
konsumen melalui komunikasi mengenai
informasi yang dapat dipercaya dan
melalui kesan-kesan yang menghubungkan
perusahaan dan produknya sesuai dengan

dan

Untuk itu peran Public Relations sangat
diperlukan demi tercapainya apa yang menjadi
target perusahaan/organisasi, karena Dalam
menjalankan tugas dan operasionalnya sebagai
seorang profesionalis,
peranan
Public
Relations dituntut untuk dapat membentuk
manajemen krisis (crisis management),
memulihkan citra setelah pasca krisis
(rectification and image recovery), manajemen
Public Relations, yaitu melakukan proses
transfer dari situasi negative diupayakan
menjadi situasi positif yang menguntungkan,

4

Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa,
Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal.11.
5

Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan
Praktek, Gramedia, Jakarta, 1994, hal 75

7

Rosady Ruslan, Management Public Relations
dan Media komunikasi, Raja Grafindo Persada,
2002, hal 253
8

6

Freddy Rangkuti, Kutipan Dari Tugas Akhir,
Kegiataan Customer Relations, Di PT. Thames
Pam Jaya”, hal 11

9

Philip Kotler, Prinsiples of Marketing, tahun 2000

Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa,
Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal.134
4

khususnya merekayasa dan menggalang Opini
Public sesuai dengan tujuan dari Public
Relations itu sendiri, yaitu untuk memperoleh
citra yang lebih baik bagi perusahaan /
lembaga yang diwakilinya.10

1.1.

Perumusan Masalah

Ketatnya persaingan antar perusahaan
industri bisnis retail membuat
PT
Indomarco Prismatama (Indomaret) harus
tetap menjaga kualitasnya dan mengetahui apa
yang menjadi kebutuhan dan keinginan
konsumen, agar perusahaan mampu bersaing
baik dalam menarik perhatian konsumen
maupun mempertahankan konsumen serta
membuat terjadinya kesepahaman persepsi
tentang kualitas pelayanan yang berorientasi
pada keinginan dan kebutuhan konsumen.
Khususnya pada event puasa, hari raya
keagamaan Idul Fitri serta tahun ajaran baru,
ajang perusahaan industri bisnis retail
berlomba-lomba dalam hal kualitas pelayanan
kepada konsumen guna terus menerus
meningkatkan pembentukan citra yang baik di
mata masyarakat serta memenangkan hati
konsumen.
Berdasarkan pokok pikiran tersebut
maka permasalahan yang dapat dirumuskan
adalah penilaian konsumen sejauhmana atas
Pengaruh Kualitas Pelayanan Konsumen
Terhadap Corporate Image PT. Indomarco
Prismatama cabang Jakarta Periode Juli–
September 2013 (Gerai Toko Indomaret
Central Park).

1.2.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah
untuk mengetahui Sejauhmana Pengaruh
Kualitas Pelayanan Konsumen Terhadap
Corporate Image PT Indomarco Prismatama
(Indomaret) cabang Jakarta Periode Juli–
September
2013 (Gerai Toko Indomaret
Central Park).

10

Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi–Kampanye
Public Relations. Jakarta: Devisi Buku
Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo Persada.
1997 hal 7

1.3. Manfaat Penelitian
1.4.1

Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi
tentang
studi
komunikasi
khususnya di bidang kehumasan dalam hal ini
membangun
Corporate Image melalui
kualitas pelayanan konsumen yang diberikan
oleh PT Indomarco Prismatama (Indomaret)
kepada stakeholder baik stakeholder internal
maupun eksternal, khususnya tentang kegiatan
consumer relations sebagai salah satu aktivitas
eksternal Public Relations sehingga dapat
dipergunakan
untuk
kemajuan
ilmu
pengetahuan komunikasi.
1.4.2

Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat
memberi masukan bagi praktisi public
relations
PT.
Indomarco
Prismatama
(Indomaret) dalam hal membangun Corporate
Image melalui kualitas pelayanan yang
diberikan oleh PT Indomarco Prismatama
(Indomaret) kepada stakeholder internal
maupun eksternal serta peneliti berikutnya.

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi
Kata komunikasi adalah istilah
yang dalam bahasa inggrisnya disebut
“Communications”. Berasal dari kata
Communis yang berarti “serupa”. Serupa
diartikan sebagai suatu persamaan makna,
sehingga pengertian komunikasi dalam hal
ini minimal mengandung kesamaan makna
diantara kedua pihak yang terlibat.
Komunikasi
adalah
suatu
proses
penyampaian pesan dari sumber kepada
penerima, melalui saluran atau media.
Dimana proses komunikasi itu sendiri
menurut Laswell, mengenal lima unsur
pokok, yaitu:11
1. Sumber atau komunikator, adalah
pengirim pesan yang terdiri dari
11

Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan
Praktek I, Bina Cipta, Jakarta,1974,hal.6.
5

2.

3.

4.
5.

orang
perorang,
kelompok,
organisasi, massa dan negara.
Pesan, dalam komunikasi dapat
berupa lambang-lambang,simbol,
gambar, perilaku yang verbal
maupun non verbal.
Penerima atau Komunikan, adalah
orang yang menerima pesan dari
komunikator atau sumber.
Saluran, adalah dengan media apa
proses komunikasi itu berlangsung.
Efek, adalah akibat dari pesan yang
disampaikan oleh komunikator.

2.2. Public Relations
Menurut Edward L. Bernay, seperti
dikutip oleh Rosady Ruslan, terdapat 3 fungsi
utama humas (Public Relations), yaitu:12
1. Memberikan
penerangan
kepada
masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah
sikap dan perbuatan masyarakat secara
langsung.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan
sikap
dan
perbuatan
suatu
badan/lembaga sesuai dengan sikap
dan perbuatan masyarakat.
Sedangkan
menurut
Elvinaro
Ardianto, Public Relation adalah salah satu
sub bidang ilmu komunikasi, kendati secara
praktis, komunikasi adalah backbone (tulang
punggung) kegiatan PR. Konsep lainnya dari
PR adalah sebagai “jembatan” antara
perusahaan atau organisasi dengan publiknya,
terutama tercapainya mutual understanding
(saling pengertian) antara perusahaan dengan
publiknya.
Berdasarkan kedua pengertian di atas,
seorang Public Relatons Officer berperan
dalam mengatur aktivitas komunikasi antara
perusahaan dengan publiknya agar tercipta
kesepakatan dan kejelasan di antara mereka
sehingga mencegah salah pengertian. Selain
12

Rosady Ruslan, Management Public Relations
dan Media Komunikasi, Raja Grafindo
Persada,2005, hal.18.

itu mencegah adanya isu-isu negatif yang
berkembang akibat kurangnya kejelasan
komunikasi antara mereka.13

Peran PR bersifat dua arah (twoway communication) yang berorientasi ke
dalam (inward looking) dan keluar
(outward looking). Peran Public Relations
dalam suatu organisasi menurut
Rosady Ruslan pada bukunya
Manajemen Public Relations & Media
Komunikasi tahun 2003, peranan Public
Relations dibagi dalam empat kategori,
yakni:14
1. Teknisi
Komunikasi
(Communication technician) yakni
Public Relations yang melakukan
peranannya
sebagai
ahli
komunikasi
dan
memiliki
keterampilan jurnalistik.
2. Penasehat Ahli (Expert prescriber)
yakni Seorang Public Relations
yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan
tinggi
dapat
membantu
mencarikan
solusi
dalam
penyelesaian
masalah
hubungan
dengan
publiknya
(public relationship).
3. Fasilitator
Komunikasi
(Commnunication fasilitator) yakni
praktisi PR bertindak sebagai
komunikator atau mediator untuk
membantu pihak manajemen dalam
hal untuk mendengar apa yang
diinginkan dan diharapkan oleh
publiknya. PR juga dituntut mampu
menjelaskan kembali keinginan,
kebijakan dan harapan organisasi
kepada
publiknya.
Dengan
komunikasi timbal balik tersebut
13

Elvinaro Ardianto, Public Relations Praktis,
Widya Padjadjaran, Jakarta, 2009, hal.2.
14

Rosady Ruslan, Management Public Relations &
Media Komunikasi , PT Raja Grafindo, Jakarta,
2003.
6

dapat tercipta saling pengertian
mempercayai,
menghargai,
mendukung dan toleransi yang baik
dari kedua belah pihak.
4. Fasilitator
Proses
Pemecahan
Masalah (Problem solving process
fasilitator) yakni PR yang berperan
dalam proses pemecahan persoalan
Public Relations ini merupakan
bagian dari tim manajemen. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu
pimpinan organisasi baik sebagai
penasihat
(adviser)
hingga
mengambil tindakan
eksekusi
(keputusan)
dalam
mengatasi
persoalan atau krisis yang tengah
dihadapi secara rasional dan
profesional.
2.3.

Corporate Image

Pengertian
persepsi
menurut
Jalaludin Rakhmat menjelaskan persepsi
adalah pengalaman tentang obyek,
peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan.15 Sama halnya
bagaimana publik mempersepsikan citra
suatu perusahaan, sebuah perusahaan
memiliki keinginan untuk mempunyai
citra yang baik dimata publik. Citra yang
dimaksud
adalah
citra
perusahaan
(corporate image), bahwa secara umum
citra diartikan sebagai citra adalah kesan,
perasaan, gambaran diri publik terhadap
perusahaan; kesan yang dengan sengaja
diciptakan dari suatu objek, orang atau
organisasi.16

Citra adalah tujuan utama sekaligus
merupakan reputasi dan prestasi yang
hendak
dicapai
public
relations.
Pengertian citra abstrak (intangible) dan
tidak dapat diukur secara matematis, tetapi
wujudnya bisa dirasakan dari hasil
penalaian
baik
atau buruk oleh
masyarakat.17
Citra perusahaan oleh Nguyen dan
Leblanc diartikan sebagai: “corporate
image is described as overall impression
made on the minds of the public about
organization“. Leblanc dan Nguyen
menjelaskan bahwa terdapat lima faktor
yang mempengaruhi citra perusahaan,
yaitu: “Corporate identity, Reputation,
Service oferring, Physical environtment,
and Contact personnel“ 18
Menurut Kim Harrison dalam buku
Strategic Public Relations, Corporate
image dalam beberapa unsur, yaitu:19
1. Corporate
Identity
(identitas
perusahaan)
Yaitu segala hal yang dapat
menunjukan identitas dari suatu
organisasi atau lembaga, misalnya
Nama, Logo, Warna, Panji-panji,
Price, Kualitas, tampilan iklan dan
publikasi
lainnya.
Corporate
Identity menjadi unsur terdepan
dalam citra suatu instansi. Nama
sebuah perusahaan dan logonya
menjadi the first impressive bagi
17

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations &
Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal.68
18

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Edisi
Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007
hal 51

Nguyen, Nha and Gaston Leblanc., International
Journal of Service Industry Management, Physical
Environment, and The Perceived Corporate Image
of Intangible Services by New Clients., 2002

16

19

15

Elvinaro Ardianto,Soleh Sumirat, Dasar-Dasar
Public Relations, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2004, hal.111.

Kim Harrison 2004, Strategic Public Relations: a
pratical guide to succes, Century Consulting
Group, 2007, hal 32
7

publik untuk mengenal institusi
tersebut.
2. Reputation (reputasi)
Di dalam institusi akan mencakup
bagaimana gaya manajemen dan
gaya kepemimpinan yang ada. Di
dalam institusi, kredibilitas dari
pimpinan
sangat
menentukan
terciptanya budaya organisasi yang
pada hakikatnya akan menciptakan
reputasi dari institusi tersebut.
3. Level of Service (level pelayanan)
Setiap
institusi
hendaknya
memiliki
ciri
khas
dalam
menentukan bidang service yang
akan dilakukan dan usaha-usaha
mencapainya. Konteksnya retail
minimarket, maka service yang
diberikan adalah pelayanan yang
terbaik atau pelayanan prima.
Berkaitan dengan ragam pelayanan,
akses pelayanan dan prosedur
pelayanan.
4. Physical Enviroment (lingkungan
fisik yang dapat dilihat)
Selain service yang memuaskan
tersebut maka tampilan fisik gerai
toko juga menjadi bagian yang
harus dijaga dan dirawat, yaitu
antara lain mencakup letak
bangunan fisik, dekorasi warna, lay
out interior maupun eksterior, tata
letak lampu, tata penampilan dan
luas gerai toko, serta fasilitas parkir
sehingga memberikan kenyamanan
bagi konsumen dalam berbelanja
ke gerai toko.
5. Contact Person (kontak personil)
Unsur penting dalam menciptakan
citra positif adalah kontak personal
dengan seluruh jajaran karyawan
dan stakeholders lainnya. Ramah,
sopan, berpenampilan baik, sikap
dan perilaku santun, memiliki
kedekatan dan perhatian kepada

karyawan adalah unsur penting
yang harus dilakukan pimpinan.

2.4. Stakeholders
Tugas Public Relations dalam hal
ini adalah membina hubungan baik dengan
pihak-pihak tersebut melalui suatu proses
komunikasi. Pihak-pihak tersebut adalah
khalayak
sasaran
kegiatan
Public
Relations, dan disebut stakeholders.
Stakeholders adalah setiap kelompok yang
berada di dalam maupun di luar
perusahaan yang mempunyai peran dalam
menentukan keberhasilan perusahaan.
Penulis
manajemen
yang
lain
menyebutkan bahwa stakeholders terdiri
atas berbagai kelompok penekan (pressure
group)
yang
dipertimbangkan
20
perusahaan.
Secara umum stakeholders dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni
stakeholders internal dan stakeholders
eksternal. Stakeholders internal antara lain
adalah pemegang saham, manajer/top
eksekutif, karyawan beserta keluarganya.
Sedangkan yang termasuk stakeholders
eksternal antara lain adalah konsumen,
pemasok, penyalur, pesaing, pemerintah,
pers dan lembaga swadaya masyarakat.
Dalam manajemen modern, untuk
memperoleh kepuasan stakeholders dapat
dijadikan
indikator
keberhasilan
perusahaan.21

20

James R. Emshoff, Managerial Breakthrough
Action: Techniques for Startegic Change (New
York: America, 1987), hal.138.
21

Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations,
Pustaka Utama Grafiti 2005, hal.65
8

2.5. Customer Relations
Customer Relations merupakan
bagian dari kegiatan Public Relations dan
Marketing Public Relations. Pengertian
Customer Relations itu sendiri dalam buku
“Measuring customer” satisfaction yang
dikemukakan oleh Freddy Rangkuti adalah
bertujuan untuk memperoleh pengertian
dari mereka serta ingin mendapatkan
dukungan dari publiknya internalnya
sendiri.22
Oleh karena itu customer relations
berusaha menciptakan saling pengertian
antara pihak perusahaan dengan publik
internalnya. Selain itu juga ingin
menunjukkan niat baik dari perusahaan
kepada
publik
internalnya
bahwa
perusahaan
juga
memperhatikan
kepentingan
mereka,
agar
dimata
publiknya perusahaan tersebtu memiliki
good image yang baik dan positif.23

harapan dan kebutuhan
sehingga tercapai kepuasan.25

pelanggan

Definisi dari Nasution, kualitas
pelayanan adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan.26 Berbagai definisi
telah diuraikan diatas bisa ditarik
kesimpulan pengertian dari kualitas
pelayanan
yaitu
segala
bentuk
penyelenggaraan
pelayanan
secara
maksimal yang diberikan perusahaan
dengan segala keunggulan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggan demi
memenuhi harapan pelanggan.
Terdapat lima dimensi kualitas
pelayanan menurut Parasuraman dalam
Lupiyoadi, yaitu:27
a. Reliability, atau keandalan yaitu
kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan secara akurat dan
terpercaya.
b. Responsiveness, atau ketanggapan
yaitu suatu kemauan untuk
membantu
dan
memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat
kepada
pelanggan,
dengan
penyampaian informasi yang jelas.
c. Assurance, atau jaminan dan
kepastian
yaitu
pengetahuan,
kesopansantunan, dan kemampuan
para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya para

2.6. Kualitas Pelayanan
Kotler menjelaskan pelayanan
yaitu setiap kegiatan yang manfaatnya
dapat diberikan dari satu pihak kepada
pihak lain yang pada dasarnya tidak
berwujud (intangible) dan tidak berakibat
pemilikan
sesuatu.24
Definisi
dari
pelayanan itu sendiri menurut Sugiarto
adalah upaya maksimal yang diberikan
oleh petugas pelayanan dari sebuah
perusahaan industri untuk memenuhi

25

22

Freddy Rangkuti, Kutipan Dari Tugas Akhir
“Kegiataan Customer Relations” Di PT. Thames
Pam Jaya”, hal 11.
23

Sugiarto, Endar, Psikologi Pelayanan Dalam
Industri Jasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2002, hal 216.
26

Nasution, M.N, Manajemen Mutu Terpadu,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004, hal.47

Ibid.
27

24

Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi
Milenium, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2002, hal
.352

Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa,
Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal.148.
9

pelanggan kepada perusahaan.
Terdiri dari beberapa komponen
antara
lain
komunikasi,
kredibilitas, keamanan, kompetensi
dan sopan santun.
d. Empathy,
yaitu
memberikan
perhatian yang tulus dan bersifat
individual atau pribadi yang
diberikan kepada para pelanggan
dengan
berupaya
memahami
keinginan pelanggan. Sebagai
contoh
perusahaan
harus
mengetahui keinginan pelanggan
secara spesifik dari bentuk fisik
produk
atau
jasa
sampai
pendistribusian yang tepat.
e. Tangibles, atau bukti fisik yaitu
kemampuan perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada
pihak eksternal. Yang dimaksud
bahwa
penampilan
dan
kemampuan sarana dan prasarana
fisik perusahaan dan keadaan
lingkungan sekitarnya adalah bukti
nyata
dan
pelayanan
yang
diberikan.
2.7 Hipotesa Teori
Hipotesa adalah jawaban sementara
dari
masalah
penelitian,
yang
kebenarannya harus diuji secara empiris.28
Sesuai dengan rumusan masalah
yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
hipotesis teoritis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :


Ho : Tidak ada Pengaruh Kualitas
Pelayanan Konsumen Terhadap
Corporate Image PT. Indomarco
Prismatama Cabang Jakarta (Gerai
Toko Indomaret Central Park).



Hα : Adanya Pengaruh Kualitas
Pelayanan Konsumen Terhadap
Corporate Image PT. Indomarco
Prismatama Cabang Jakarta (Gerai
Toko Indomaret Central Park).

METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Sifat Penelitian
Tipe penelitian yang Peneliti
gunakan adalah tipe eksplanatif. Yaitu
penelitian yang bersifat menerangkan dan
bertujuan untuk menguji hipotesa-hipotesa
tentang adanya hubungan sebab akibat
antara berbagai variable yang di teliti.29
Objek telaahan penelitian eksplanasi
adalah untuk menguji hubungan dua
variable yang dihipotesiskan.
Format eksplanasi dimaksud untuk
menjelaskan suatu generalisasi sampel
terhadap populasinya atau menjelaskan
hubungan, perbedaan atau pengaruh satu
variabel dengan variabel yang lain.30

3.2.Metode Penelitian
Metode adalah cara utama yang
digunakan untuk mencapai suatu tujuan
atau cara menyusun teori untuk
diaplikasikan di berbagai data dan
merupakan rencana konseptual dari suatu
pengamatan.31 Metode penelitian yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian
ini adalah metode survey, yaitu untuk
memperoleh informasi yang sama atau
sejenis dari beberapa kelompok atau orang
29

Koentjaraningrat, Metode Penelitian
Masyarakat, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
1999, hal 29.
30

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta 2005, hal 38.
28

Sumadi Suryapranata, Metodologi Penelitian,
Jakarta, Rajawali Pers, 2004, hal 21

31

Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode
Penelitian Survei, Jakarta LP3S, 1989, hal 3.
10

yang
utamanya
ditempuh
dengan
penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan)
atau melakukan wawancara langsung
secara pribadi.32
Menurut P.D Leedy, dalam
bukunya Practical Research: Planning
and Design (1980), survey adalah
pengamatan atau penyelidikan secara kritis
untuk mendapatkan keterangan yang tepat
terhadap suatu persoalan dan obyek
tertentu, di daerah kelompok komunikasi
atau lokasi tertentu yang akan ditelaah.33
Penelitian survey ini bertujuan
untuk memperoleh dan mengumpulkan
informasi tentang sejumlah respoden yang
dianggap mewakili populasi tertentu serta
dengan menggunakan kuesioner dari
populasi yang mewakili konsumen dari
PT. Indomarco Prismatama cabang Jakarta
pada gerai toko Indomaret Central Park.

3.3 Populasi dan Sample
Populasi
adalah
jumlah
keseluruhan dari unit-unit analisa yang
ciri-cirinya akan diduga.34 Pengertian lain
populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.35
32

M. Armin, Tatang, Menyusun Rencana
Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
2000, hal 111.
33

Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian
Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
1995, hal 24.

Adapun populasi yang diambil
dalam penelitian ini adalah konsumen PT.
Indomarco Prismatama cabang Jakarta
pada gerai toko Indomaret Central Park
dimana metode survey melalui kuesioner
tersebut
akan
mewakili
pendapat
konsumen terhadap kualitas pelayanan
yang diberikan oleh PT. Indomarco
Prismatama
(Indomaret),
karena
konsumen merupakan obyek utama yang
memberikan penilaian atas pelayanan
tersebut.
Dengan
rata-rata
kedatangan
konsumen 400 orang per hari pada gerai
toko Indomaret Central Park, maka total
konsumen dalam 1 bulan sebanyak 12.000
orang sehingga populasi dalam penelitian
ini selama periode adalah 36.000
konsumen,
(sumber:
www.indomaret.co.id).
Sampel penelitian ini adalah
konsumen PT. Indomarco Prismatama
cabang Jakarta pada gerai toko Indomaret
Central Park dan yang dimaksud dengan
konsumen dalam penelitian ini adalah
setiap orang yang datang ke gerai toko
tersebut dan sampel yang akan diambil
bersifat mewakili pendapat atau persepsi
konsumen atas pelayanan yang diberikan.
Pada rancangan sampel non
probabilitas, penarikan sampel tidak penuh
dilakukan dengan menggunakan hukum
probabilitas, artinya bahwa tidak semua
unit populasi memiliki kesempatan untuk
dijadikan sampel penelitian.36
Hal ini karena sifat populasi itu
sendiri yang heterogen sehingga terdapat
diskriminasi tertentu dalam unit-unit
populasi, oleh karena itu harus ada

34

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta 2005, hal 152.
35

Sugiyono, Metode Penelitian Adminstrasi, CV
Alfabeta, Bandung 1994, hal 57

36

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian
Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta:
Kencana, 2006, hal 109
11

perlakuan khusus lainnya. Non probability
sampling adalah teknik yang semua
elemen populasi belum tentu memiliki
peluang yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel.
Accidental
Sampling
(Teknik
Sampling Kebetulan) adalah teknik
pengambilan sampel yang paling cocok
untuk digunakan dalam penelitian ini. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi
dianggap heterogen karena peneliti
menganggap semua konsumen yang
datang berbelanja adalah konsumen PT.
Indomarco Prismatama (Indomaret).
Untuk menentukan jumlah sampel
minimal, peneliti menggunakan rumus
Yamane37:
n

N
N .d 2  1

Dimana :
n = sampel minimal
N = populasi
d = presisi, besarnya nilai presisi
10%
kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir, dalam
penelitian ini nilai d sebesar 0,1
maka didapatkan jumlah sampel minimal
yang harus ditarik adalah:

36.000
=
99,72
36.000.(0,1) 2  1
orang, pembulatan 100 sampel
n

hasil

Dari perhitungan tersebut, didapat
99,72 orang, maka dibulatkan

menjadi 100 orang dan peneliti
melebihkan atau menambahkan 10 sampel
lagi. Jadi sampel yang diteliti sebanyak
110 responden, hal ini dilakukan agar data
yang diperoleh tidak bias, hasil rumus
Yamane merupakan hasil minimal (batas
minimal) serta untuk mengantisipasi tidak
kembalinya kuesioner yang disebarkan.
Alasan
penggunakan
rumus
Yamane adalah untuk memudahkan
penentuan
jumlah
sampel
karena
penentuan sampel sangat menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan dari
penelitian dengan memperhatikan aturanaturan dan tujuan penelitian melalui
gambaran menyeluruh dari populasi.

3.4 Tekhnik Pengumpulan Data
Data primer dalam penelitian ini
adalah penyebaran kuesioner kepada
responden dengan harapan mereka
memberikan respon atas daftar pertanyaan
tersebut melalui jalan mengedarkan
formulir berupa daftar pertanyaan,
diajukan secara tertulis kepada sejumlah
subyek untuk mendapatkan jawaban
(tanggapan respon) tertulis seperlunya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
kuesioner yang disebarkan kepada
konsumen Indomaret cabang Jakarta pada
gerai toko Indomaret Central Park, setelah
itu dikembalikan lagi kepada peneliti.
Menggunakan skala interval yaitu
skala yang menunjukan jarak anatara satu
data dengan data yang lain dan
mempunyai bobot yang sama.38 Kemudian
data diukur dengan menggunakan metode
Skala Likert, metode ini digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan presepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial dan digunakan untuk

37

Jallaluddin Rakhmat, Metode Penelitian
Komunikasi, PT. Remaja Rosadakarya, Bandung
2004, hal 81

38

Ridwan, Dasar-dasar Statistika, Alfabeta,
Bandung, 2006, hal 36
12

mengatur jawaban dari setiap responden
melalui pemberian skor pada setiap
jawaban dari pertanyaan atau pernyataan
yang diberikan.39
Data sekunder dalam penelitian
ini adalah kepustakaan (Library Research)
yaitu
kegiatan
penelitian
serta
pengumpulan referensi dari tulisan dan
buku-buku literature, bahan kuliah dan
majalah-majalah
yang
berhubungan
dengan penelitian.

(coding)
dan
(tabulating).41

pembeberan

3.6. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan
menghitung korelasi antara masing-masing
pertanyaan
dengan
skor
total
menggunakan rumus tehnik korelasi
”Product Moment” rumusnya sebagai
berikut:42
r

Yang kemudian dijadikan acuan
bagi
langkah
selanjutnya
didalam
penelitian ini. Penelitian kepustakaan
(Library research) dimaksudkan untuk
mendapatkan data sekunder yang akan
menuntun
peneliti
agar
dapat
mengaplikasikan ke dalam bentuk tulisan
yang berkualitas dalam skripsi ini.

proses

N  xy  ( x)( y )
{N  x 2  ( x ) 2 }{ N  y 2  ( y )

2

Keterangan :
r = korelasi
x = skor setiap item
y = skor total item

3.5.Tehnik Analisa Data
Analisa data adalah proses
penyederhanaan data ke dalam bentuk
yang
lebih
mudah
dibaca
dan
40
diinterpretasikan. Dalam penelitian ini
akan
menggunakan
statistik
yang
dibuatkan berdasarkan hasil dari kuesioner
yang diberikan kepada konsumen gerai
toko Indomaret Central Park, yang
berfungsi
menyederhanakan
data
penenlitian yang amat besar jumlahnya
menjadi informasi yang lebih sederhana
dan lebih mudah untuk dipahami.
Pada penelitian kuantitatif ini,
pengolahan
data
secara
umum
dilaksanakan dengan tahap memeriksa
(editing), proses pemberian identitas

N = jumlah responden
Hasil korelasi product moment
diatas menunjukan validitas kuesioner
apakah validitas tinggi atau rendah.
Korelasi minimal setiap item lebih besar
dari 0,30 (>0,30) dengan demikian
pernyataan yang memiliki skor korelasi
lebih kecil dari 0,30 tidak digunakan
(direvisi atau tidak dipakai).

3.7. Uji Realibilitas
Tehnik yang digunakan peneliti
dalam menguji reliabilitas adalah tehnik
dari Cronbach. Reliabilitas yang dicari
adalah instrument yang skornya bukan 0-1,
tetapi merupakan rentangan antara
beberapa nilai atau skala yang dapat

39

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta,
Bandung, 2002, hal. 86

41

40

42

Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai,
Jakarta Pustaka 2006, hal 263

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Jakarta Kencana, 2008, hal 164-169
Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Prenada
Media Group, Jakarta 2006, hal 171.
13

dilakukan dengan menggunakan koefisien
alpha (α) dari Cronbach,

HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN

Dalam hal kuesioner, pertanyaan
dalam kuesioner hendaknya dibuta
sedemikian rupa, sehingga jika diisi
berulang oleh responden maka akan
relative konsisten.43 Setiap alat pengukur
seharusnya
memiliki
kemampuan
memberikan hasil pengukuran yang
konsisten, mengukur gejala sosial harus
selalu memperhitungkan unsur kesalahan
pengukuran (measurement error).

4.1 Sejarah Indomaret

3.8. Uji Hipotesis
Jika probabilitas/signifikansi < 0,05
maka
Hο
ditolak
tapi
jika
probabilitas/signifikansi > 0.05 maka Ho
diterima.44
Hipotesis penelitian dalam makalah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada Pengaruh kualitas
Pelayanan terhadap Coporate Image PT.
Indomarco Prismatama cabang Jakarta
gerai toko Indomaret Central Park.
Hα : Ada Pengaruh kualitas Pelayanan
terhadap Coporate Image PT. Indomarco
Prismatama cabang Jakarta gerai toko
Indomaret Central Park.

43

Jallaluddin Rakhmat, Metode Penelitian
Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
1991, hal 17
44

Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data dengan
SPSS 17, Andi Yogyakarta, 2009, hal.136

DAN

Berawal dari pemikiran untuk
mempermudah penyediaan kebutuhan
pokok sehari-hari karyawan, maka pada
tahun 1988 didirikanlah gerai yang diberi
nama Indomaret. Sejalan pengembangan
operasional toko, perusahaan tertarik untuk
lebih mendalami dan memahami berbagai
kebutuhan dan perilaku konsumen
berbelanja. Guna mengakomodasi tujuan
tersebut, beberapa karyawan ditugaskan
untuk mengamati dan menenliti perilaku
belanja masyarakat. Kesimpulan yang
didapat
adalah
bahwa
masyarakat
cenderung memilih belanja di gerai
modern berdasarkan alasan kelengkapan
pilihan produk yang berkualitas, harga
yang pasti dan bersaing, serta suasana
yang nyaman.
Berbekal pengetahuan mengenai
kebutuhan
konsumen,
ketrampilan
pengoperasian toko dan pergeseran
perilaku belanja masyarakat ke gerai
modern, maka terbit keinginan luhur untuk
mengabdi lebih jauh bagi nusa dan bangsa.
Niat ini diwujudkan dengan mendirikan
Indomaret, dengan badan hukum PT.
Indomarco Prismatama yang memiliki visi
“menjadi jaringan ritel yang unggul” serta
motto “mudah dan hemat.”
Pada
mulanya
Indomaret
membentuk konsep penyelenggaraan gerai
yang berlokasi di dekat hunian konsumen,
menyediakan berbagai kebutuhan pokok
maupun kebutuhan sehari-hari, melayani
masyarakat umum yang bersifat majemuk,
serta memiliki luas toko sekitar 200m2.
Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan
pasar, Indomaret terus menambah gerai di
berbagai
kawasan
perumahan,
perkantoran, niaga, wisata, apartemen serta
fasilitas umum lainnya seperti terminal,
stasiun, bandara, rumah sakit dan lainnya.
14

Dalam hal ini terjadilah proses
pembelajaran untuk pengoperasian suatu
jaringan retail yang berskala besar,
lengkap dengan berbagai pengalaman yang
kompleks dan bervariasi.
Setelah menguasai pengetahuan dan
ketrampilan mengoperasikan jaringan retil
dalam
skala
besar,
manajemen
berkomitmen untuk menjadikan Indomaret
sebagai suatu aset nasional. Hal ini tidak
terlepas dari kenyataan bahwa seluruh
pemikiran dan pengoperasian perusahaan
sepenuhnya ditangani oleh putra-putri
Indonesia.
Sebagai aset nasional, Indomaret
ingin
berbagi
kepada
masyarakat
Indonesia melalui bisnis waralaba dan juga
mampu bersaing dalam persaingan global.
Oleh karena itu, visi perusahaan kemudian
berkembang menjadi “aset nasional dalam
bentuk jaringan retil waralaba yang unggul
dalam persaingan global.”
Konsep bisnis waralaba Indomaret
adalah yang pertama dan merupakan
pelopor di bidang minimarket di
Indonesia. Sambutan masyarakat positif,
terbukti dengan peningkatan jumlah
terwaralaba Indomaret dari waktu ke
waktu. Konsep bisnis waralaba perusahaan
juga diakui oleh pemerintah melalui
penghargaan yang diberikan kepada
Indomaret selaku “ Perusahaan Waralaba
Unggul 2003.” Penghargaan semacam ini
adalah yang pertama kali diberikan kepada
perusahaan minimarket di tanah air dan
sampai saat ini hanya Indomaret yang
menerimanya.
Saat ini Indomaret berkembang
sangat pesat dengan jumlah gerai
mencapai lebih dari 8.348 di wilayah
Jawa, Bali, Sumatra, Kalimatan dan
Sulawesi yang terdiri dari 40% gerai milik
terwaralaba dan 60% gerai milik
perusahaan. Sebagai besar pasokan barang
dagangan untuk seluruh gerai toko berasal
dari 17 pusat distribusi Indomaret yang

menyediakan
produk.45

lebih

dari

4.800

jenis

4.2 Indomaret Central Park
Pemilihan obyek survey pada gerai
toko Indomaret Central Park karena
merupakan gerai toko dengan konsep
convenience store yang lokasinya di
tengah kota sangat strategis, mudah
dijangkau serta berada pada pusat bisnis
perkantoran, mall, apartement dan
pemukiman penduduk sekitar Tanjung
Duren, dimana konsumen tersebut
merupakan konsumen yang berstrata
menengah-menengah atas, konsumen
dengan tingkat pendidikan tinggi yang
sangat
mengutamakan
customer
satisfaction, sehingga sangat kritis
terhadap nilai atau kualitas pelayanan yang
diterima.
Selain itu merupakan toko dengan
umur yang relatif muda, dibuka pada akhir
Desember 2011, namun mendapat
sambutan yang sangat luar biasa oleh
konsumen sekitar lokasi, tentunya dalam
persaingan sesama retail yang ada,
diperlukan pelayanan yang memuaskan
baik dari segi pelayanan langsung maupun
pelayanan
tidak
langsung, sehingga
tercipta pelayanan prima, selain itu cabang
Jakarta merupakan cabang pertama
sehingga menjadi barometer performance
bagi 20 cabang lainnya, untuk itu agar
dapat memenangkan persaingan antar
pemain bisnis retail yang menjamur
diperlukan kualitas pelayanan prima bagi
konsumen, sehingga terciptalah corporate
image yang perusahaan inginkan.

45

Website Perusahaan PT. Indomarco
Prismatama www.indomaret.co.id
15

4.3. Analisa Demografi Responden
Penelitian yang berjenis kelamin
laki-laki berjumlah 58 orang atau 52,7%,
sedangkan responden berjenis kelamin
perempuan sebanyak 52 orang atau 47,3%.
Maka dapat dikatakan responden dalam
penelitian ini baik laki-laki maupun pria
berjumlah hampir seimbang.
Yang berusia di bawah 17 tahun
berjumlah 5 orang atau 4,5%, responden
kelompok usia 18 – 25 tahun berjumlah 20
orang atau 18,2%, sedangkan responden
yang berusia 26 – 45 tahun berjumlah 85
orang atau 77,3%. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa responden dalam
penelitian ini lebih didominasi oleh
kelompok usia 26 – 45 tahun, kelompok
usia yang masih produktif.
Yang
berpendidikan
SMA
berjumlah 25 oang atau 22,7%, responden
yang berpendidikan S2 berjumlah 51,8%,
dan responden yang berpendidikan S2
berjumlah 28 orang atau 25,5%. Dengan
demikian dapat dikatakan
responden
dalam penelitian ini lebih didominasi oleh
kelompok responden dengan pendidikan
Strata Satu (S1).
Yang telah menikah berjumlah 89
orang atau 80,9%, dan yang belum
menikah berjumlah 21 oran atau 19,1%.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
responden dalam penelitian ini sebagian
besar telah menikah, sebagai ibu rumah
tangga berjumlah 13 orang atau 11,8%,
sedangkan responden karyawan swasta
sebanyak 44 orang atau 40,0%,
pelajar/mahasiswa sebanyak 16 orang atau
14,5%, pegawai negeri sipil (PNS)
sebanyak 19 orang atau 17,3% dan
wiraswasta sebanyak 18 orang atau 16,4%.
Maka dapat dikatakan responden dalam
penelitian ini sebagian besar adalah
karyawan swasta.

Pengukuran Deskriptif Item Variabel
Kualitas Pelayanan
Hasil
pengukuran
statistik
deskriptif variabel Kualitas Pelayanan
dapat dijelaskan bahwa skor item tertinggi
adalah pada pertanyaan 13 yaitu 4,31
untuk pertanyaan ”Personil toko dapat
menjalin
hubungan
baik
dengan
konsumen”.
Sedangkan skor item
terendah adalah pada pertanyaan 3 yaitu
3,66 untuk pertanyaaan ”Motto Indomaret
"mudah dan hemat" sudah sesuai harapan
konsumen”.
Secara keseluruhan skor mean
(rata-rata) pertanyaan untuk variabel
Kualitas
Pelayanan
adalah
4,08.
Berdasarkan rating skala Likert, skor mean
tersebut berada pada rating ”baik”, yang
berarti bahwa sebagian besar konsumen
PT. Indomarco Prismatama memiliki
persepsi yang baik terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
Pengukuran Deskriptif Item Variabel
Corporate Image
Hasil
pengukuran
statistik
deskriptif variabel Corporate Image dapat
diketahui bahwa skor item tertinggi adalah
pada pertanyaan 18 yaitu 4,35 untuk
pertanyaaan ” Warna dan design logo
Indomaret menarik minat konsumen untuk
berbelanja “. Sedangkan skor item
terendah adalah pada pertanyaan 17 yaitu
4,06 untuk pertanyaaan ” Nama
perusahaan sangat menarik dan mudah
diingat”.
Secara keseluruhan skor mean
angket untuk variabel corporate image
adalah 4,16. Berdasarkan rating skala
Likert, skor mean tersebut berada pada
rating ”baik”, yang berarti bahwa bahwa
sebagian besar konsumen PT. Indomarco
Prismatama memiliki persepsi yang baik
terhadap corporate image perusahaan.
16

4.4 Uji Validitas
Berdasarkan hasil uji validitas
untuk 16 item (pertanyaan) variabel
kualitas pelayanan didapatkan nilai item
corrrected total correlation (thitung)
masing-masing: 0,443; 0,408; 0,507;
0,503; 0,604; 0,565; 0,542; 0,483; 0,443;
0,416; 0,700; 0,614; 0,410; 0,406; 0,552
dan 0,503.
Berarti bahwa
semua item
(pertanyaan) untuk variabel
kualitas
pelayanan memiliki nilai thitung lebih besar
dari nilai ttabel 0,30 (thitung > 0,30), maka
dapat dikatakan bahwa semua item
variabel kualitas pelayanan dinyatakan
valid. Dengan demikian item variabel
kualitas pelayanan dapat digunakan untuk
penelitian selanjutnya.
Berdasarkan hasil uji validitas
untuk 13 item (pertanyaan) variabel
corporate image didapatkan nilai item
corrrected total correlation (thitung)
masing-masing: 0,409; 0,445; 0,517;
0,788; 0,623; 0,501; 0,599; 0,427; 0,627;
0,578; 0,680; 0,454 dan 0,434.
Berarti bahwa
semua item
(pertanyaan) untuk variabel corporate
image memiliki nilai thitung lebih besar dari
nilai ttabel 0,30 (thitung > 0,30), maka dapat
dikatakan bahwa semua item variabel
kualitas pelayanan dinyatakan valid.
Dengan demikian item variabel corporate
image dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
4.5 Uji Reliabilitas
Dari tabel pengujian reliabilitas
untuk
variabel
kualitas
pelayanan
didapatkan nilai Cronbach alpha sebesar
0,860. Yang berarti bahwa nilai reliabilitas
ini menunjukkan semua item variabel
kualitas pelayanan dinyatakan sangat
reliabel (sangat dapat diandalkan), karena
memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar
dari 0,60 (nilai Cronbach alpha > 0,60).
Dengan demikian item variabel kualitas

pelayanan
dapat
digunakan
untuk
penelitian selanjutnya.
Pengujian
reliabilitas
untuk
variabel corporate image didapatkan nilai
Cronbach alpha sebesar 0,868. Yang
berarti bahwa nilai reliabilitas ini
menunjukkan bahwa semua item variabel
corporate image dinyatakan sangat
reliabel (sangat dapat diandalkan), karena
memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar
dari 0,60 (nilai Cronbach alpha > 0,60).
Dengan demikian item variabel corporate
image dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
4.5 Uji Hipotesis
Hipotesis Penelitian
Ho : Tidak terdapat pengaruh kualitas
pelayanan terhadap corporate image
Hα : Terdapat pengaruh kualitas
pelayanan terhadap corporate image
Berdasarkan tabel hasil uji
hipotesis di atas didapatkan nilai
signifikansi untuk hipotesis penelitian
yang menyatakan pengaruh dari kualitas
pelayanan terhadap corporate image
0.000, nilai p-value tersebut menunjukan
nilai signifikansi < 0.05 (P-value < 0,05).
Berdasarkan nilai tersebut maka Ho
ditolak dan Hα diterima sehingga
dinyatakan “Terdapat pengaruh positif
kualitas pelayanan terhadap corporate
image”.
Sedangkan nilai beta didapatkan
sebesar 0.707. Dengan nilai beta sebesar
0,707, berarti bahwa kualitas pelayanan
memberikan pengaruh positif terhadap
corporate image sebesar 0,707 atau
70,7%, dan sisanya dapat dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian ini.
4.6 Uji Korelasi
Hasil uji korelasi di atas dapat
dilihat bahwa terdapat hubungan positif
dan signifikan antara variabel kualitas
pelayanan dengan corporate image,
17

dengan nilai korelasi sebesar 0,686. Nilai
hubungan tersebut di atas dianggap berada
pada tingkat hubungan yang kuat,
maknanya adalah faktor-faktor dalam
variable kualitas pelayanan seperti dimensi
tangibles, reliability, responsiveness,
assurance
dan
empathy
memiliki
hubungan yang positif dan signifikan yang
kuat terhadap corporate image yang
mengandung
unsur-unsur
corporate
indentity, reputation, level of service,
physical enviroment, dan contact personil.

2.

3.
4.8 Uji Koefisien Determinasi (R
Square)
Berdasarkan hasil uji regresi
diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R2)
di atas dapat diinterpretasikan bahwa
variabel independen dalam menjelaskan
variasi (variabel) terhadap variabel
dependen didapatkan nilai perbedaan
sebesar 0,470. Hal ini berarti bahwa
variabel bebas dalam penelitian ini
(kualitas pelayanan)
menjelaskan
perbedaan sebesar 0,470 atau 47%, dan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di
luar penelitian ini. Dengan nilai R2 sebesar
0,470 maka dapat dikatakan bahwa
kemampuan variabel independen (kualitas
pelayanan) dalam menjelaskan fluktuasi
(perubahan) variabel dependen (corporate
image) berada pada tingkat sedang.

4.

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil pengujian statistik deskriptif
variabel
kualitas
pelayanan
didapatkan skor mean (rata-rata)
untuk 16 item Kualitas Pelayanan
adalah 4,08, yang berarti bahwa
bahwa sebagian besar konsumen PT.
Indomarco Prismatama memiliki
persepsi yang baik terhadap kualitas

5.

pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan.
Hasil pengukuran statistik deskriptif
variabel
Corporate
Image
didapatkan skor mean (rata-rata)
untuk 13 item variabel corporate
image adalah 4,16, yang berarti
bahwa
bahwa sebagian besar
konsumen
PT.
Indomarco
Prismatama memiliki persepsi yang
baik terhadap corporate image
perusahaan.
Hasil uji validitas untuk 16 item
(pertanyaan)
variabel
kualitas
pelayanan didapatkan bahwa semua
item (pertanyaan) untuk variabel
kualitas pelayanan memiliki nilai
thitung lebih besar dari nilai ttabel 0,30
(thitung > 0,30). Selanjutnya, hasil uji
validitas untuk 13 item (pertanyaan)
variabel
corporate
image
didapatkan bahwa semua item
(pertanyaan) untuk variabel kualitas
corporate image juga memiliki nilai
thitung lebih besar dari nilai ttabel 0,30
(thitung > 0,30), yang berarti bahwa
98
bahwa semua item baik variabel
kualitas
pelayanan
maupun
corporate image dinyatakan valid.
Hasil uji reliabilitas untuk variabel
kualitas pelayanan didapatkan nilai
Cronbach alpha sebesar 0,860.
Sedangkan
hasil
pengujian
reliabilitas untuk variabel corporate
image didapatkan nilai Cronbach
alpha sebesar 0,868. Yang berarti
bahwa
nilai
reliabilitas
ini
menunjukkan bahwa semua item
variabel kualitas pelayanan dan
corporate image dinyatakan sangat
reliabel (sangat dapat diandalkan),
karena memiliki nilai Cronbach
Alpha lebih besar dari 0,60 (nilai
Cronbach alpha > 0,60).
Hasil uji hipotesis di atas didapatkan
nilai signifikansi untuk hipotesis
penelitian
yang
menyatakan
18

pengaruh dari kualitas pelayanan
terhadap corporate image 0.000 (Pvalue < 0,05). Berdasarkan nilai
tersebut maka Ho ditolak dan Hα
diterima
sehingga
dinyatakan
“Terdapat pengaruh positif kualitas
pelayanan
terhadap
corporate
image”.
Selanjutnya nilai beta
didapatkan sebesar 0.707. Dengan
nilai beta sebesar 0,707 berarti
bahwa
kualitas
pelayanan
memberikan
pengaruh positif
terhadap corporate image sebesar
0,707 atau 70,7%, dan sisanya dapat
dipengaruhi oleh variabel lain di luar
penelitian ini.
6. Hasil uji korelasi yang dilakukan
dalam penelitian ini didapatkan
bahwa terdapat hubungan positif dan
signifikan antara variabel kualitas
pelayanan dengan corporate image,
dengan nilai korelasi sebesar 0,686.
Nilai hubungan tersebut di atas
dianggap berada pada tingkat
hubungan yang kuat.
7. Hasil uji regresi diperoleh nilai
Koefisien Determinasi (R2) di atas
dapat
diinterpretasikan
bahwa
variabel
independen
dalam
menjelaskan variasi (perbedaan)
terhadap
variabel
dependen
didapatkan nilai perbedaan sebesar
0,470. Hal ini berarti bahwa variabel
bebas dalam penelitian ini (kualitas
pelayanan) menjelaskan perbedaan
sebesar 0,470 atau 47%, dan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain di luar
penelitian ini. Dengan nilai R2
sebesar 0,470 maka dapat dikatakan
bahwa
kemampuan
variabel
independen
(kualitas pelayanan)
dalam
menjelaskan
fluktuasi
(perubahan)
variabel
dependen
(corporate image) berada pada
tingkat sedang.
Dari penelitian ini untuk variabel
corporate image paling tinggi adalah

warna dan design logo Indomaret sangat
menarik minat konsumen untuk berbelanja
disertai personil toko ramah, sopan, santun
dalam melayani konsumen, hal ini dapat
diartikan seperti diungkap oleh Cravens
citra dan merek perusahaan yang baik
merupakan keunggulan bersaing yang
mempengaruhi
tingkat
kepuasan
pelanggan dari sudut positif, terbentuknya
citra merek (brand image) dan nilai merek
(brand equity) serta kinerja karyawan
tergantung pada bagaimana semua bagian
organisasi bekerjasama dalam proses
pemenuhan kualitas pelayanan.46

5.2. Saran
5.2.1 Saran Akademis
Dalam penelitian yang akan dikaji
lebih mendalam adalah tentang PR
khususnya Customer Relations, sebaiknya
calon peneliti lebih membahas kekuatan
pengaruh kualitas pelayanan yang telah
menjadi
standarisasi
operasional
perusahaan dimana pun dan disesuaikan
dengan perkembangan minat konsumen
serta persaingan kompetitor sebagai
barometer
untuk
menuju
kualitas
pelayanan yang prima, agar harapan
konsumen terpenuhi, sehingga hal tersebut
akan berdampak pada citra perusahaan di
mata masyarakat sehingga citra yang
diinginkan oleh perusahaan/organisasi baik
atau positif.
Calon peneliti juga dapat mengkaji
lebih dalam penelitian mengenai pengaruh
kualitas pelayanan konsumen dari sisi
tingginya tingkat persaingan kompetitor,
contohnya Customer Relations sebagai
bagian dari aktifitas PR perusahaan dalam
mengelolah harapan konsumen di tengah
tingginya tingkat persaingan kompetitor
46

Craven, David. W, Strategic Marketing, Terj.
Lina Salim, Jilid 1,2, Edisi 3, Erlangga, Jakarta
1996
19

guna
mempertahankan
perusahaan.

reputasi

5.2.2 Saran Praktis
1. Terdapat skor terendah untuk item
kualitas pelayanan yaitu “Motto
Indomaret "mudah dan hemat"
sudah sesuai harapan konsumen”.
Untuk mengatasi hal tersebut
sebaiknya pihak perusahaan lebih
meningkatkan citra perusahaan
melalui
perbaikan
motto
Indomaret, sehingga dapat lebih
memenuhi harapan konsumen.
2. Untuk
penelitian
mendatang
disarankan sebaiknya jangan hanya
sampel dari satu perusahaan, tetapi
harus
melibatkan
beberapa
perusahaan
lain,
sehingga
diharapkan hasil penelitiannya
dapat dijadikan sebagai barometer
atau standar untuk persyaratan
manajemen internal perusahaan
untuk perusahaan atau industri jasa
dengan kondisi dan karakteristik
yang berbeda.
3. Penelitian mendatang disarankan
dapat mengukur kualitas pelayanan
yang tidak hanya didasarkan pada
variabel corporate image semata,
tetapi juga harus melibatkan
variabel
lain seperti branding
startegi, keunggulan manajemen
kualitas
produk,
persaingan
kompetitor atau variabel lainnya
sebagai
ukuran
keberhasilan
kinerja karyawan yang juga adalah
keberhasilan
terhadap
kinerja
perusahaan.
4. Penelitian mendatang disarankan
tidak
hanya
menggunakan
instrument penelitian kuesioner,
tetapi perlu melibatkan penelitian
studi dokumentasi atau wawancara,
sehingga dapat menghasilkan data
penelitian yang lebih akurat dan
lengkap.

__________________________________
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto Elvinaro, Public Relations
Praktis, Widya Padjadjaran, Jakarta, 2009
Anggoro M. Lingar, Teori dan Profesi
Kehumasan, Bumi Aksara, Cetakan
ketiga, 2002
Bungin Burhan, Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta 2005
Centre Cutlip, and Canfield. Effective
Public Relations (Edisi Sembilan),
Prenada
Media Group, Jakarta, 2006
Emshoff
James
R.,
Managerial
Breakthrough Action: Techniques
for Startegic Change New York:
America, 1987
Effendy Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan
Filsafat Komunikasi, PT Remaja
Rosdakarya, 2003
Endar Sugiarto, Psikologi Pelayanan
Dalam Industri Jasa, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2002
Fomburn Charles dan Mark Shanley,
“What in a Name? Reputation Building
and
Corporate Strategy,” Academy of
Maangement Journal 33 (1990),
Terry Connoly, Edward J. Conlon,
dan
Stuart
Jay
Deutsch,
“Organizational Effectiveness: A
Multiple Constituency Approach”,
Academy of Management Review 5
(1980)
Francis Buttle, Customer Relationship
Management, Bayumedia, Jakarta, 2007
Iriantara Yosal,. Media Relation: Konsep
Pendekatan dan Praktik, Simbiosa,
Bandung, 2008
Kriyantono Rachmat, Riset Komunikasi,
Prenada Media Group, Jakarta 2006
Kasali Rhenald, Manajemen Public
Relations, Pustaka Utama Grafiti,
Jakarta,1994
Kasali Rhenald, Manajemen Public
Relations, Pustaka Utama Grafiti 2005
20

Koentjaraningrat,
Metode
Penelitian
Masyarakat, PT.Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta 1999
M. Armin, Tatang, Menyusun Rencana
Penelitian, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta 2000
M. Nur Nasution, Manajemen Jasa
Terpadu, Ghalia Indonesia, Bogor,
2004
Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar,Remaja
Rosdakarya,
Bandung, 2000
Moore H. Frazier, Humas Membangun
Citra dengan Komunikasi. PT
Remaja Rosdakarya, Bandung
2004
Mohammad
Iqbal,
,
Pelayanan
YangMemuaskan, Jakarta, PT. Elex
Media Komputindo, 2004
Nazir Mohammad, Metode Penelitian,
Bahasa Indonesia, Jakarta 1998
Normann, Kandampully, Dasar-dasar
Periklanan, 2000
Nguyen, Nha and Gaston Leblanc.,
International Journal of Service
Industry
Management,
Physical Environment, and The
Perceived Corporate Image of
Intangible Services by New
Clients., 2002
Purwanto Erwan Agus,Ph.D, Dyah Ratih
Sulistyastuti,
M.Si,
Metode
Penelitian
Kuantitatif
untuk
Administrasi Publik dan Masalahmasalah Sosial, Gava Media,
Yogyakarta, 2007
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran,
Edisi Milenium, PT. Prenhallindo,
Jakarta, 2002
Priyatno Dwi, 5 Jam Belajar Olah Data
dengan SPSS 17, Andi Yogyakarta, 2009
Rachmadi F., Public Relations Dalam
Teori dan Praktek, PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta 1994
Rangkuti Freddy, Kutipan Dari Tugas
Akhir,
Kegiataan
Customer
Relations, Di PT. Thames Pam
Jaya

Rakhmat Jalaludin, Metode Penelitian
Komunikasi,
PT.
Remaja
Rosdakarya, Bandung 1995
Rambat
Lupiyoadi,
Manajemen
Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta,
2001
Ridwan, Dasar-dasar Statistika, Alfabeta,
Bandung, 2006
Ruslan Rosady, Management Public
Relations dan Media Komunikasi,
Raja Grafindo Persada,2005
Roger Le Roy, Roger E. Meiners., Teori
Ekonomi Intermediate, 1995
Supranto
J,
Pengukuran
Tingkat
Kepercayaan Pelanggan Menaikan
Pangsa Pasar, Aneka Cipta,
Jakarta, 2001
Singarimbun Masri dan Sofyan Efendi,
Metode Penelitian Survei, Jakarta
LP3S, 1989
Susanto Astrid S., Komunikasi Dalam
Teori dan Praktek I, Bina Cipta,
Jakarta,1974
Sugiarto Endar, Psikologi Pelayanan
Dalam Industri Jasa, Gramedia,
Jakarta, 1999
Sugiyono, Metode Penelitian Adminstrasi,
CV Alfabeta, Bandung 1994
Tjiptono, Faridy, Manajemen Jasa, Andi,
Edisi ke 2, Cetakan ke 2,
Yogyakarta, 2004
Tan Melly G., Masalah Perencanaan
Penelitian, Koentjaraningrat 1998
Triton PB, Riset Statistik Parametik, Andi
Yogyakarta, 2006
Tunggal Amin Widjaja, Dasar-sadar
Customer Relations Management (CRM),
Havrindo, Jakarta
Umar Husein, Metode Riset Komunikasi
Organisasi, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta 2002
Widjaja,H.A.W,
Komunikasi
dan
Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara,
2008
www.indomaret.co.id

Contenu connexe

Tendances

Bab i bab v ade sidang ok
Bab i   bab v ade sidang okBab i   bab v ade sidang ok
Bab i bab v ade sidang okADE NURZEN
 
UMN Sesi4 Customer Loyalty
UMN Sesi4 Customer LoyaltyUMN Sesi4 Customer Loyalty
UMN Sesi4 Customer LoyaltyJudhie Setiawan
 
Nuri proposal penelitian-doni andriansyah (sem)
Nuri proposal penelitian-doni andriansyah (sem)Nuri proposal penelitian-doni andriansyah (sem)
Nuri proposal penelitian-doni andriansyah (sem)Doni Andriansyah
 
Relationship marketing
Relationship marketingRelationship marketing
Relationship marketingnuk Idianuj
 
Proposal pemasaran RS (mei 2019)
Proposal pemasaran RS (mei 2019)Proposal pemasaran RS (mei 2019)
Proposal pemasaran RS (mei 2019)Edward Suwito
 
Analisa Manajemen Pemasaran Pada Strategi Positioning
Analisa Manajemen Pemasaran Pada Strategi PositioningAnalisa Manajemen Pemasaran Pada Strategi Positioning
Analisa Manajemen Pemasaran Pada Strategi PositioningElsa Agustina
 
Makalah kinerja pemasaran
Makalah kinerja pemasaran Makalah kinerja pemasaran
Makalah kinerja pemasaran Sigit Santoso
 
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelangganUMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelangganJudhie Setiawan
 
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, siswanto, erlina puspitalok...
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, siswanto, erlina puspitalok...Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, siswanto, erlina puspitalok...
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, siswanto, erlina puspitalok...siswanto44
 
UMN, Sesi7 crm hubungan_pelanggan dg media baru
UMN, Sesi7 crm hubungan_pelanggan dg media baruUMN, Sesi7 crm hubungan_pelanggan dg media baru
UMN, Sesi7 crm hubungan_pelanggan dg media baruJudhie Setiawan
 
Pengaruh harga, citra merek, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan ...
Pengaruh harga, citra merek, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan ...Pengaruh harga, citra merek, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan ...
Pengaruh harga, citra merek, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan ...marinilim
 
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Harsono Ahmad
 

Tendances (18)

Proposal penelitian
Proposal penelitianProposal penelitian
Proposal penelitian
 
Bab i bab v ade sidang ok
Bab i   bab v ade sidang okBab i   bab v ade sidang ok
Bab i bab v ade sidang ok
 
Jurnal ade
Jurnal adeJurnal ade
Jurnal ade
 
UMN Sesi4 Customer Loyalty
UMN Sesi4 Customer LoyaltyUMN Sesi4 Customer Loyalty
UMN Sesi4 Customer Loyalty
 
14402 34032-1-sm
14402 34032-1-sm14402 34032-1-sm
14402 34032-1-sm
 
Nuri proposal penelitian-doni andriansyah (sem)
Nuri proposal penelitian-doni andriansyah (sem)Nuri proposal penelitian-doni andriansyah (sem)
Nuri proposal penelitian-doni andriansyah (sem)
 
Relationship marketing
Relationship marketingRelationship marketing
Relationship marketing
 
Proposal pemasaran RS (mei 2019)
Proposal pemasaran RS (mei 2019)Proposal pemasaran RS (mei 2019)
Proposal pemasaran RS (mei 2019)
 
Analisa Manajemen Pemasaran Pada Strategi Positioning
Analisa Manajemen Pemasaran Pada Strategi PositioningAnalisa Manajemen Pemasaran Pada Strategi Positioning
Analisa Manajemen Pemasaran Pada Strategi Positioning
 
Makalah kinerja pemasaran
Makalah kinerja pemasaran Makalah kinerja pemasaran
Makalah kinerja pemasaran
 
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelangganUMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
UMN Sesi5 Mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan
 
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, siswanto, erlina puspitalok...
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, siswanto, erlina puspitalok...Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, siswanto, erlina puspitalok...
Ars 103, manajemen pemasaran rs, tugas on line 8, siswanto, erlina puspitalok...
 
Ppt pelayanan (2)
Ppt pelayanan (2)Ppt pelayanan (2)
Ppt pelayanan (2)
 
UMN, Sesi7 crm hubungan_pelanggan dg media baru
UMN, Sesi7 crm hubungan_pelanggan dg media baruUMN, Sesi7 crm hubungan_pelanggan dg media baru
UMN, Sesi7 crm hubungan_pelanggan dg media baru
 
Ppt pelayanan (2)
Ppt pelayanan (2)Ppt pelayanan (2)
Ppt pelayanan (2)
 
Pengaruh harga, citra merek, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan ...
Pengaruh harga, citra merek, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan ...Pengaruh harga, citra merek, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan ...
Pengaruh harga, citra merek, dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan ...
 
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran dan Gaya HidupTerhadap Keputusan Pembelian...
 
Mengapa kesan pertama customer begitu penting
Mengapa kesan pertama customer begitu pentingMengapa kesan pertama customer begitu penting
Mengapa kesan pertama customer begitu penting
 

En vedette

Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and SupplierStakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and SupplierSerenity 101
 
Pengaruh Brand Attitude & Brand Image Terhadap Brand Equity
Pengaruh Brand Attitude & Brand Image Terhadap Brand EquityPengaruh Brand Attitude & Brand Image Terhadap Brand Equity
Pengaruh Brand Attitude & Brand Image Terhadap Brand Equitygusrief
 
Polytron Perusahaan Indonesia 100%
Polytron Perusahaan Indonesia 100%Polytron Perusahaan Indonesia 100%
Polytron Perusahaan Indonesia 100%Satria Priatna
 
Resume jurnal strategi pemasaran
Resume jurnal strategi pemasaranResume jurnal strategi pemasaran
Resume jurnal strategi pemasaranfahminafis
 
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran4lfor
 
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...Uofa_Unsada
 

En vedette (8)

Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and SupplierStakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
Stakeholders Relations: Djarum Black Distributor and Supplier
 
Pengaruh Brand Attitude & Brand Image Terhadap Brand Equity
Pengaruh Brand Attitude & Brand Image Terhadap Brand EquityPengaruh Brand Attitude & Brand Image Terhadap Brand Equity
Pengaruh Brand Attitude & Brand Image Terhadap Brand Equity
 
Polytron Perusahaan Indonesia 100%
Polytron Perusahaan Indonesia 100%Polytron Perusahaan Indonesia 100%
Polytron Perusahaan Indonesia 100%
 
1000 3070-1-pb
1000 3070-1-pb1000 3070-1-pb
1000 3070-1-pb
 
IMC DJARUM
IMC DJARUMIMC DJARUM
IMC DJARUM
 
Resume jurnal strategi pemasaran
Resume jurnal strategi pemasaranResume jurnal strategi pemasaran
Resume jurnal strategi pemasaran
 
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
(Jurnal kula) Jurnal Manajemen Pemasaran
 
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN TOKO ONLINE...
 

Similaire à E jurnal

Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...Tikaagustina242
 
Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Retention dan Customer Loya...
Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Retention dan Customer Loya...Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Retention dan Customer Loya...
Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Retention dan Customer Loya...Wahyu Jozerizal
 
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...Fina Melinda Jumrotul Mu'minin
 
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...Mirantidewiputri
 
PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PT SUMBER A...
PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PT SUMBER A...PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PT SUMBER A...
PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PT SUMBER A...Excruciate Limited
 
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...Kanaidi ken
 
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, tugas uas, universitas mercu buana, 2017
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, tugas uas, universitas mercu buana, 2017Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, tugas uas, universitas mercu buana, 2017
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, tugas uas, universitas mercu buana, 2017methamaramiss
 
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...Tikaagustina242
 
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...Edward Suwito
 
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...Kanaidi ken
 
Makalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranMakalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranPutri Sanuria
 

Similaire à E jurnal (20)

PPT VITA.pptx
PPT VITA.pptxPPT VITA.pptx
PPT VITA.pptx
 
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
 
Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Retention dan Customer Loya...
Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Retention dan Customer Loya...Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Retention dan Customer Loya...
Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Customer Retention dan Customer Loya...
 
Talud
TaludTalud
Talud
 
Talud
TaludTalud
Talud
 
1
11
1
 
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
Sim, fina melinda jm, hapzi ali, analisis dan perancangan sistem informasi ke...
 
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
Sim,mirantidewiputri,prof.dr. hapzi ali,mm,cma,ppt analisis customer relation...
 
PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PT SUMBER A...
PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PT SUMBER A...PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PT SUMBER A...
PENGARUH KEPUASAN KARYAWAN KONSUMEN TERHADAP KINERJA PEMASARAN DI PT SUMBER A...
 
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
(2022) Silabus Training "Effective DIGITAL MARKETING & SOCIAL MEDIA_Menghadap...
 
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, tugas uas, universitas mercu buana, 2017
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, tugas uas, universitas mercu buana, 2017Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, tugas uas, universitas mercu buana, 2017
Sim, metha maramiss nurhadi, hapzi ali, tugas uas, universitas mercu buana, 2017
 
BAB 2 - ERSA.doc
BAB 2 - ERSA.docBAB 2 - ERSA.doc
BAB 2 - ERSA.doc
 
BAB 2 - ERSA.doc
BAB 2 - ERSA.docBAB 2 - ERSA.doc
BAB 2 - ERSA.doc
 
150616480 jurnal-pemasaran
150616480 jurnal-pemasaran150616480 jurnal-pemasaran
150616480 jurnal-pemasaran
 
150616480 jurnal-pemasaran
150616480 jurnal-pemasaran150616480 jurnal-pemasaran
150616480 jurnal-pemasaran
 
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
Sim,tika agustina, prof. dr. ir. hapzi ali, cma. sim, analisis dan perencanaa...
 
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
Tugas online 8, Edward D. Suwito, Erlina Puspitaloka, Hasyim Ahmad, Paska Sar...
 
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
Silabus Training "Effective Corporate Social Responsibility (CSR) & PUBLIC RE...
 
Makalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaranMakalah lingkungan pemasaran
Makalah lingkungan pemasaran
 
Pembuatan ekuitas pengukuran
Pembuatan ekuitas pengukuranPembuatan ekuitas pengukuran
Pembuatan ekuitas pengukuran
 

Plus de Leny Ida Rotua

Materi analisis tambahan tehnik analisa data kualitatif
Materi analisis tambahan tehnik analisa data kualitatifMateri analisis tambahan tehnik analisa data kualitatif
Materi analisis tambahan tehnik analisa data kualitatifLeny Ida Rotua
 
CLOUD KOMUNIKA NUSANTARA PART I
CLOUD KOMUNIKA NUSANTARA PART ICLOUD KOMUNIKA NUSANTARA PART I
CLOUD KOMUNIKA NUSANTARA PART ILeny Ida Rotua
 
Tugas mcdonal super size 2
Tugas mcdonal super size 2Tugas mcdonal super size 2
Tugas mcdonal super size 2Leny Ida Rotua
 
Annual report unilever 2011
Annual report unilever 2011Annual report unilever 2011
Annual report unilever 2011Leny Ida Rotua
 
Ringkasan analisis film men of honor
Ringkasan analisis film men of honorRingkasan analisis film men of honor
Ringkasan analisis film men of honorLeny Ida Rotua
 
Press release lomba design ptkai
Press release lomba design ptkaiPress release lomba design ptkai
Press release lomba design ptkaiLeny Ida Rotua
 
wayangkomunikindo.wix.com/indonesia
wayangkomunikindo.wix.com/indonesiawayangkomunikindo.wix.com/indonesia
wayangkomunikindo.wix.com/indonesiaLeny Ida Rotua
 
http://wayangkomunikindo.wix.com/indonesia
http://wayangkomunikindo.wix.com/indonesiahttp://wayangkomunikindo.wix.com/indonesia
http://wayangkomunikindo.wix.com/indonesiaLeny Ida Rotua
 
PT KAI menuju perusahaan berkelas
PT KAI menuju perusahaan berkelasPT KAI menuju perusahaan berkelas
PT KAI menuju perusahaan berkelasLeny Ida Rotua
 
KOMUNIKASI MULTIMEDIA DAN INTERNET
KOMUNIKASI MULTIMEDIA DAN INTERNETKOMUNIKASI MULTIMEDIA DAN INTERNET
KOMUNIKASI MULTIMEDIA DAN INTERNETLeny Ida Rotua
 
Press Release Indomaret Peduli dan Berbagi
Press Release Indomaret Peduli dan BerbagiPress Release Indomaret Peduli dan Berbagi
Press Release Indomaret Peduli dan BerbagiLeny Ida Rotua
 

Plus de Leny Ida Rotua (20)

branding tools
branding tools branding tools
branding tools
 
Materi analisis tambahan tehnik analisa data kualitatif
Materi analisis tambahan tehnik analisa data kualitatifMateri analisis tambahan tehnik analisa data kualitatif
Materi analisis tambahan tehnik analisa data kualitatif
 
CLOUD KOMUNIKA NUSANTARA PART I
CLOUD KOMUNIKA NUSANTARA PART ICLOUD KOMUNIKA NUSANTARA PART I
CLOUD KOMUNIKA NUSANTARA PART I
 
e_jurnal
e_jurnale_jurnal
e_jurnal
 
Cp wk
Cp wkCp wk
Cp wk
 
Company profile dna
Company profile dnaCompany profile dna
Company profile dna
 
Tugas mcdonal super size 2
Tugas mcdonal super size 2Tugas mcdonal super size 2
Tugas mcdonal super size 2
 
Annual report unilever 2011
Annual report unilever 2011Annual report unilever 2011
Annual report unilever 2011
 
Ringkasan analisis film men of honor
Ringkasan analisis film men of honorRingkasan analisis film men of honor
Ringkasan analisis film men of honor
 
Km6 press release
Km6 press releaseKm6 press release
Km6 press release
 
Leny ir
Leny irLeny ir
Leny ir
 
Magang expose
Magang exposeMagang expose
Magang expose
 
Kai uas
Kai uasKai uas
Kai uas
 
Press release lomba design ptkai
Press release lomba design ptkaiPress release lomba design ptkai
Press release lomba design ptkai
 
Final pt kai
Final pt kaiFinal pt kai
Final pt kai
 
wayangkomunikindo.wix.com/indonesia
wayangkomunikindo.wix.com/indonesiawayangkomunikindo.wix.com/indonesia
wayangkomunikindo.wix.com/indonesia
 
http://wayangkomunikindo.wix.com/indonesia
http://wayangkomunikindo.wix.com/indonesiahttp://wayangkomunikindo.wix.com/indonesia
http://wayangkomunikindo.wix.com/indonesia
 
PT KAI menuju perusahaan berkelas
PT KAI menuju perusahaan berkelasPT KAI menuju perusahaan berkelas
PT KAI menuju perusahaan berkelas
 
KOMUNIKASI MULTIMEDIA DAN INTERNET
KOMUNIKASI MULTIMEDIA DAN INTERNETKOMUNIKASI MULTIMEDIA DAN INTERNET
KOMUNIKASI MULTIMEDIA DAN INTERNET
 
Press Release Indomaret Peduli dan Berbagi
Press Release Indomaret Peduli dan BerbagiPress Release Indomaret Peduli dan Berbagi
Press Release Indomaret Peduli dan Berbagi
 

E jurnal

  • 1. PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KONSUMEN TERHADAP CORPORATE IMAGE PT. INDOMARCO PRISMATAMA CABANG JAKARTA PERIODE JULI-SEPTEMBER 2013 (GERAI TOKO INDOMARET CENTRAL PARK) Disusun Oleh : Leny Ida Rotua Nim : 44208120038 ABSTRACTION Intense competition in the retail industry companies homeland makes PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) felt very necessary to maintain and improve the quality of its services to meet the needs and desires of the target audience, the consumers or customers in order to keep the company chose as his choice through perceived experience, creating Corporate Image. Public Relations plays an important role in creating a positive image in the eyes of the public (stakeholders) as well as in developing the company to be better, to compete, to win the competition with the competitors existing retail business industry. The purpose of this study was to determine the extent of the influence of the quality of customer service to the Corporate Image PT. Indomarco Prismatama Jakarta branch of the period from July to September 2013 in the outlet stores Indomaret Central Park. The concepts that researchers use in this study is the concept of quality of service, customer relations and public relations functions as forming corporate image. This type of research is an explanatory survey method by distributing questionnaires as a data collection tool. Based on the technique of non propability making accidental sampling random sampling with the use Yamane formula with a total sample size of 110 people. The results of the descriptive statistical test variables of service quality and corporate image with a Likert scale of most consumers have a good perception, the results of hypothesis testing the quality of care a positive impact on corporate image, which is 70.7%, and the test results that there is a correlation of 0.686 and a significant positive relationship between the variable quality of service with corporate image at the level of a strong relationship, and the results of regression R ² value of 0.470 explains the ability of the independent variables (quality of service) in explaining the fluctuation or change in the dependent variable (corporate image) is at a medium level. Keywords : Effect of Quality Customer Relations, Public Relations, Method of Communication, Marketing Public Relations, Customer Satisfaction, and Corporate Image.
  • 2. PENDAHULUAN Bisnis retail minimarket telah hadir di berbagai kota utama di Indonesia selama tiga dekade terakhir. Penataan ruang yang baik, kenyamanan, informasi harga yang transparan serta pelayanan baik. Minimarket merupakan sebuah warung yang menawarkan kenyamanan dan gaya hidup. Persaingan yang terjadi saat ini sangat kompetitif dalam bidang industri ini. Konsumen mengharapkan untuk memperoleh pelayanan atau service yang maksimal dari para penyedia jasa, dengan menyediakan service yang memuaskan harapan konsumen atau bahkan melebihi harapan mereka. Penyedia bisnis retail yang merupakan industri layanan barang dan jasa harus terus-menerus ditingkatkan pelayanannya sampai menuju pelayanan prima, yaitu pelayanan yang customer oriented atau customer focus. Jika jasa yang dialami memenuhi atau melebihi jasa yang diharapkan, pelanggan akan menggunakan penyedia jasa tersebut lagi, begitupun sebaliknya.1 Pada tahun 2013 ini kembali Indomaret meraih penghargaan “Superbrands” untuk kategori minimarket, selain itu penghargaan “Most Inspiring Brand”, terpilih karena kualitas pelayanan prima yang memberikan kenyamanan konsumen dalam memenuhi segala kebutuhan sehari-hari. Bekerja sama dengan Nielsen-lembaga riset terkemuka di dunia, Superbrands 2013 memberikan 3 kategori yaitu: Most Inspiring Brand, Corporate Social Responsibility, dan Top to Most Mentioned Brands. Nielsen meneliti lebih dari 60 kategori dengan 1.100 responden di 6 kota besar yaitu: Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, Bandung, dan Makasar, melalui wawancara tatap muka untuk setiap kategori. www.indomaret.co.id)2 (sumber: Menurut Franks Jefkins, pakar Public Relations dari Inggris, pengertian citra perusahaan (Corporate Image) adalah kesan mental atau suatu gambaran dari sebuha perusahaan di mata para khalayak yang terbentuk berdasarkan pengetahuan serta pengalaman mereka sendiri. 3 Corporate Image yang positif dapat menciptakan kepercayaan di mata masyarakat, sebab yang menilai baik atau buruknya citra perusahaan yakni pihak eksternal. PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) merupakan pelopor industri bisnis retail di tanah air yang mempunyai 20 kantor cabang hampir di seluruh kota di Indonesia. Di dalam perkembangannya, perusahaan ini telah banyak mengalami perubahan yang salah satunya adalah dari pengembangan dan pembukaan cabang-cabang baru serta membuka usaha franchise dalam bidang jasa produk dan layanan jasa. Hal tersebut menandakan adanya peningkatan dalam kualitas menjual suatu produk atau jasa maupun layanan jasa yang diberikan kepada konsumen dan untuk selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan persepsi masyarakat akan pelayanan yang diberikan. Persepsi tersebut selanjutnya akan membentuk Corporte Image perusahaan. Dengan Corporate Image perusahaan yang positif dalam persepsi konsumen maka akan membantu kegiatan pemasaran perusahaan. Dengan menciptakan Indomaret sebagai pilihan utama yang lengkap dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, maka akan meningkatkan pembentukan brand image 2 http://www.indomaret.co.id diunduh Sabtu, 13 Juli 2013, jam 13.00 1 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2002, hal .498 3 Jefkins, Frank disempurnakan oleh Daniel Yadin, Public Relations, Edisi Pertama, Terjemahan Haris Munandar, M.A, Erlangga, Jakarta, 2003, hal.400
  • 3. 3 kepada citra dan reputasi perusahaan yang positif. 4 kebutuhan, keinginan, perhatian kepentingan para konsumen.7 Public Relations digunakan tidak hanya untuk menghadapi tujuan-tujuan sesaat, namun Public Relations perlu direncanakan dalam suatu pendekatan manajemen kepada target–target publik tertentu yaitu khalayak sasaran atau yang biasa kita sebut dengan stakeholder. Salah satu sasaran komunikasi Public Relations adalah publik eksternal, diantaranya dengan masyarakat melalui program Community Relations, dengan pemerintah melalui program Government Relations, dengan pemegang saham melalui Investor Relations, dan dengan konsumen melalui program Customer Relations. 5 Pemilihan obyek survey pada gerai toko Indomaret Central Park karena merupakan gerai toko dengan konsep convenience store yang lokasinya di tengah kota sangat strategis, mudah dijangkau serta berada pada pusat bisnis perkantoran, mall, apartement dan pemukiman penduduk sekitar Tanjung Duren, dimana konsumen tersebut merupakan konsumen yang berstrata menengah-menengah atas, konsumen dengan tingkat pendidikan tinggi yang sangat mengutamakan customer satisfaction, sehingga sangat kritis terhadap nilai atau kualitas pelayanan yang diterima. Customer Relations merupakan bagian dari kegiatan Public Relations dan Marketing Public Relations. Pengertian Customer Relations itu sendiri dalam buku “Measuring customer” satisfaction yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti adalah bertujuan untuk memperoleh pengertian dari mereka serta ingin mendapatkan dukungan dari publiknya internalnya sendiri. 6 Pengertian konsumen menurut Philip Kotler dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.8 Sedangkan Lupiyoadi mendefinisikan pelanggan adalah seorang individu yang secara continue dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa tersebut.9 Definisi MPR menurut Thomas L.Harris adalah: Marketing Public Relations merupakan proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan dan Untuk itu peran Public Relations sangat diperlukan demi tercapainya apa yang menjadi target perusahaan/organisasi, karena Dalam menjalankan tugas dan operasionalnya sebagai seorang profesionalis, peranan Public Relations dituntut untuk dapat membentuk manajemen krisis (crisis management), memulihkan citra setelah pasca krisis (rectification and image recovery), manajemen Public Relations, yaitu melakukan proses transfer dari situasi negative diupayakan menjadi situasi positif yang menguntungkan, 4 Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal.11. 5 Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, Gramedia, Jakarta, 1994, hal 75 7 Rosady Ruslan, Management Public Relations dan Media komunikasi, Raja Grafindo Persada, 2002, hal 253 8 6 Freddy Rangkuti, Kutipan Dari Tugas Akhir, Kegiataan Customer Relations, Di PT. Thames Pam Jaya”, hal 11 9 Philip Kotler, Prinsiples of Marketing, tahun 2000 Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal.134
  • 4. 4 khususnya merekayasa dan menggalang Opini Public sesuai dengan tujuan dari Public Relations itu sendiri, yaitu untuk memperoleh citra yang lebih baik bagi perusahaan / lembaga yang diwakilinya.10 1.1. Perumusan Masalah Ketatnya persaingan antar perusahaan industri bisnis retail membuat PT Indomarco Prismatama (Indomaret) harus tetap menjaga kualitasnya dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, agar perusahaan mampu bersaing baik dalam menarik perhatian konsumen maupun mempertahankan konsumen serta membuat terjadinya kesepahaman persepsi tentang kualitas pelayanan yang berorientasi pada keinginan dan kebutuhan konsumen. Khususnya pada event puasa, hari raya keagamaan Idul Fitri serta tahun ajaran baru, ajang perusahaan industri bisnis retail berlomba-lomba dalam hal kualitas pelayanan kepada konsumen guna terus menerus meningkatkan pembentukan citra yang baik di mata masyarakat serta memenangkan hati konsumen. Berdasarkan pokok pikiran tersebut maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah penilaian konsumen sejauhmana atas Pengaruh Kualitas Pelayanan Konsumen Terhadap Corporate Image PT. Indomarco Prismatama cabang Jakarta Periode Juli– September 2013 (Gerai Toko Indomaret Central Park). 1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Sejauhmana Pengaruh Kualitas Pelayanan Konsumen Terhadap Corporate Image PT Indomarco Prismatama (Indomaret) cabang Jakarta Periode Juli– September 2013 (Gerai Toko Indomaret Central Park). 10 Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi–Kampanye Public Relations. Jakarta: Devisi Buku Perguruan Tinggi PT Raja Grafindo Persada. 1997 hal 7 1.3. Manfaat Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi tentang studi komunikasi khususnya di bidang kehumasan dalam hal ini membangun Corporate Image melalui kualitas pelayanan konsumen yang diberikan oleh PT Indomarco Prismatama (Indomaret) kepada stakeholder baik stakeholder internal maupun eksternal, khususnya tentang kegiatan consumer relations sebagai salah satu aktivitas eksternal Public Relations sehingga dapat dipergunakan untuk kemajuan ilmu pengetahuan komunikasi. 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi praktisi public relations PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) dalam hal membangun Corporate Image melalui kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT Indomarco Prismatama (Indomaret) kepada stakeholder internal maupun eksternal serta peneliti berikutnya. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Kata komunikasi adalah istilah yang dalam bahasa inggrisnya disebut “Communications”. Berasal dari kata Communis yang berarti “serupa”. Serupa diartikan sebagai suatu persamaan makna, sehingga pengertian komunikasi dalam hal ini minimal mengandung kesamaan makna diantara kedua pihak yang terlibat. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari sumber kepada penerima, melalui saluran atau media. Dimana proses komunikasi itu sendiri menurut Laswell, mengenal lima unsur pokok, yaitu:11 1. Sumber atau komunikator, adalah pengirim pesan yang terdiri dari 11 Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam Teori dan Praktek I, Bina Cipta, Jakarta,1974,hal.6.
  • 5. 5 2. 3. 4. 5. orang perorang, kelompok, organisasi, massa dan negara. Pesan, dalam komunikasi dapat berupa lambang-lambang,simbol, gambar, perilaku yang verbal maupun non verbal. Penerima atau Komunikan, adalah orang yang menerima pesan dari komunikator atau sumber. Saluran, adalah dengan media apa proses komunikasi itu berlangsung. Efek, adalah akibat dari pesan yang disampaikan oleh komunikator. 2.2. Public Relations Menurut Edward L. Bernay, seperti dikutip oleh Rosady Ruslan, terdapat 3 fungsi utama humas (Public Relations), yaitu:12 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung. 3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat. Sedangkan menurut Elvinaro Ardianto, Public Relation adalah salah satu sub bidang ilmu komunikasi, kendati secara praktis, komunikasi adalah backbone (tulang punggung) kegiatan PR. Konsep lainnya dari PR adalah sebagai “jembatan” antara perusahaan atau organisasi dengan publiknya, terutama tercapainya mutual understanding (saling pengertian) antara perusahaan dengan publiknya. Berdasarkan kedua pengertian di atas, seorang Public Relatons Officer berperan dalam mengatur aktivitas komunikasi antara perusahaan dengan publiknya agar tercipta kesepakatan dan kejelasan di antara mereka sehingga mencegah salah pengertian. Selain 12 Rosady Ruslan, Management Public Relations dan Media Komunikasi, Raja Grafindo Persada,2005, hal.18. itu mencegah adanya isu-isu negatif yang berkembang akibat kurangnya kejelasan komunikasi antara mereka.13 Peran PR bersifat dua arah (twoway communication) yang berorientasi ke dalam (inward looking) dan keluar (outward looking). Peran Public Relations dalam suatu organisasi menurut Rosady Ruslan pada bukunya Manajemen Public Relations & Media Komunikasi tahun 2003, peranan Public Relations dibagi dalam empat kategori, yakni:14 1. Teknisi Komunikasi (Communication technician) yakni Public Relations yang melakukan peranannya sebagai ahli komunikasi dan memiliki keterampilan jurnalistik. 2. Penasehat Ahli (Expert prescriber) yakni Seorang Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). 3. Fasilitator Komunikasi (Commnunication fasilitator) yakni praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. PR juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada publiknya. Dengan komunikasi timbal balik tersebut 13 Elvinaro Ardianto, Public Relations Praktis, Widya Padjadjaran, Jakarta, 2009, hal.2. 14 Rosady Ruslan, Management Public Relations & Media Komunikasi , PT Raja Grafindo, Jakarta, 2003.
  • 6. 6 dapat tercipta saling pengertian mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. 4. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving process fasilitator) yakni PR yang berperan dalam proses pemecahan persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. 2.3. Corporate Image Pengertian persepsi menurut Jalaludin Rakhmat menjelaskan persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.15 Sama halnya bagaimana publik mempersepsikan citra suatu perusahaan, sebuah perusahaan memiliki keinginan untuk mempunyai citra yang baik dimata publik. Citra yang dimaksud adalah citra perusahaan (corporate image), bahwa secara umum citra diartikan sebagai citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.16 Citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai public relations. Pengertian citra abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis, tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penalaian baik atau buruk oleh masyarakat.17 Citra perusahaan oleh Nguyen dan Leblanc diartikan sebagai: “corporate image is described as overall impression made on the minds of the public about organization“. Leblanc dan Nguyen menjelaskan bahwa terdapat lima faktor yang mempengaruhi citra perusahaan, yaitu: “Corporate identity, Reputation, Service oferring, Physical environtment, and Contact personnel“ 18 Menurut Kim Harrison dalam buku Strategic Public Relations, Corporate image dalam beberapa unsur, yaitu:19 1. Corporate Identity (identitas perusahaan) Yaitu segala hal yang dapat menunjukan identitas dari suatu organisasi atau lembaga, misalnya Nama, Logo, Warna, Panji-panji, Price, Kualitas, tampilan iklan dan publikasi lainnya. Corporate Identity menjadi unsur terdepan dalam citra suatu instansi. Nama sebuah perusahaan dan logonya menjadi the first impressive bagi 17 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal.68 18 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007 hal 51 Nguyen, Nha and Gaston Leblanc., International Journal of Service Industry Management, Physical Environment, and The Perceived Corporate Image of Intangible Services by New Clients., 2002 16 19 15 Elvinaro Ardianto,Soleh Sumirat, Dasar-Dasar Public Relations, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hal.111. Kim Harrison 2004, Strategic Public Relations: a pratical guide to succes, Century Consulting Group, 2007, hal 32
  • 7. 7 publik untuk mengenal institusi tersebut. 2. Reputation (reputasi) Di dalam institusi akan mencakup bagaimana gaya manajemen dan gaya kepemimpinan yang ada. Di dalam institusi, kredibilitas dari pimpinan sangat menentukan terciptanya budaya organisasi yang pada hakikatnya akan menciptakan reputasi dari institusi tersebut. 3. Level of Service (level pelayanan) Setiap institusi hendaknya memiliki ciri khas dalam menentukan bidang service yang akan dilakukan dan usaha-usaha mencapainya. Konteksnya retail minimarket, maka service yang diberikan adalah pelayanan yang terbaik atau pelayanan prima. Berkaitan dengan ragam pelayanan, akses pelayanan dan prosedur pelayanan. 4. Physical Enviroment (lingkungan fisik yang dapat dilihat) Selain service yang memuaskan tersebut maka tampilan fisik gerai toko juga menjadi bagian yang harus dijaga dan dirawat, yaitu antara lain mencakup letak bangunan fisik, dekorasi warna, lay out interior maupun eksterior, tata letak lampu, tata penampilan dan luas gerai toko, serta fasilitas parkir sehingga memberikan kenyamanan bagi konsumen dalam berbelanja ke gerai toko. 5. Contact Person (kontak personil) Unsur penting dalam menciptakan citra positif adalah kontak personal dengan seluruh jajaran karyawan dan stakeholders lainnya. Ramah, sopan, berpenampilan baik, sikap dan perilaku santun, memiliki kedekatan dan perhatian kepada karyawan adalah unsur penting yang harus dilakukan pimpinan. 2.4. Stakeholders Tugas Public Relations dalam hal ini adalah membina hubungan baik dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi. Pihak-pihak tersebut adalah khalayak sasaran kegiatan Public Relations, dan disebut stakeholders. Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Penulis manajemen yang lain menyebutkan bahwa stakeholders terdiri atas berbagai kelompok penekan (pressure group) yang dipertimbangkan 20 perusahaan. Secara umum stakeholders dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yakni stakeholders internal dan stakeholders eksternal. Stakeholders internal antara lain adalah pemegang saham, manajer/top eksekutif, karyawan beserta keluarganya. Sedangkan yang termasuk stakeholders eksternal antara lain adalah konsumen, pemasok, penyalur, pesaing, pemerintah, pers dan lembaga swadaya masyarakat. Dalam manajemen modern, untuk memperoleh kepuasan stakeholders dapat dijadikan indikator keberhasilan perusahaan.21 20 James R. Emshoff, Managerial Breakthrough Action: Techniques for Startegic Change (New York: America, 1987), hal.138. 21 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Pustaka Utama Grafiti 2005, hal.65
  • 8. 8 2.5. Customer Relations Customer Relations merupakan bagian dari kegiatan Public Relations dan Marketing Public Relations. Pengertian Customer Relations itu sendiri dalam buku “Measuring customer” satisfaction yang dikemukakan oleh Freddy Rangkuti adalah bertujuan untuk memperoleh pengertian dari mereka serta ingin mendapatkan dukungan dari publiknya internalnya sendiri.22 Oleh karena itu customer relations berusaha menciptakan saling pengertian antara pihak perusahaan dengan publik internalnya. Selain itu juga ingin menunjukkan niat baik dari perusahaan kepada publik internalnya bahwa perusahaan juga memperhatikan kepentingan mereka, agar dimata publiknya perusahaan tersebtu memiliki good image yang baik dan positif.23 harapan dan kebutuhan sehingga tercapai kepuasan.25 pelanggan Definisi dari Nasution, kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.26 Berbagai definisi telah diuraikan diatas bisa ditarik kesimpulan pengertian dari kualitas pelayanan yaitu segala bentuk penyelenggaraan pelayanan secara maksimal yang diberikan perusahaan dengan segala keunggulan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan demi memenuhi harapan pelanggan. Terdapat lima dimensi kualitas pelayanan menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi, yaitu:27 a. Reliability, atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. b. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. c. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para 2.6. Kualitas Pelayanan Kotler menjelaskan pelayanan yaitu setiap kegiatan yang manfaatnya dapat diberikan dari satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud (intangible) dan tidak berakibat pemilikan sesuatu.24 Definisi dari pelayanan itu sendiri menurut Sugiarto adalah upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industri untuk memenuhi 25 22 Freddy Rangkuti, Kutipan Dari Tugas Akhir “Kegiataan Customer Relations” Di PT. Thames Pam Jaya”, hal 11. 23 Sugiarto, Endar, Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002, hal 216. 26 Nasution, M.N, Manajemen Mutu Terpadu, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004, hal.47 Ibid. 27 24 Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2002, hal .352 Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, 2001, hal.148.
  • 9. 9 pelanggan kepada perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun. d. Empathy, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan. Sebagai contoh perusahaan harus mengetahui keinginan pelanggan secara spesifik dari bentuk fisik produk atau jasa sampai pendistribusian yang tepat. e. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud bahwa penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang diberikan. 2.7 Hipotesa Teori Hipotesa adalah jawaban sementara dari masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris.28 Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :  Ho : Tidak ada Pengaruh Kualitas Pelayanan Konsumen Terhadap Corporate Image PT. Indomarco Prismatama Cabang Jakarta (Gerai Toko Indomaret Central Park).  Hα : Adanya Pengaruh Kualitas Pelayanan Konsumen Terhadap Corporate Image PT. Indomarco Prismatama Cabang Jakarta (Gerai Toko Indomaret Central Park). METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Sifat Penelitian Tipe penelitian yang Peneliti gunakan adalah tipe eksplanatif. Yaitu penelitian yang bersifat menerangkan dan bertujuan untuk menguji hipotesa-hipotesa tentang adanya hubungan sebab akibat antara berbagai variable yang di teliti.29 Objek telaahan penelitian eksplanasi adalah untuk menguji hubungan dua variable yang dihipotesiskan. Format eksplanasi dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasinya atau menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang lain.30 3.2.Metode Penelitian Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan atau cara menyusun teori untuk diaplikasikan di berbagai data dan merupakan rencana konseptual dari suatu pengamatan.31 Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu untuk memperoleh informasi yang sama atau sejenis dari beberapa kelompok atau orang 29 Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1999, hal 29. 30 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta 2005, hal 38. 28 Sumadi Suryapranata, Metodologi Penelitian, Jakarta, Rajawali Pers, 2004, hal 21 31 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta LP3S, 1989, hal 3.
  • 10. 10 yang utamanya ditempuh dengan penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan) atau melakukan wawancara langsung secara pribadi.32 Menurut P.D Leedy, dalam bukunya Practical Research: Planning and Design (1980), survey adalah pengamatan atau penyelidikan secara kritis untuk mendapatkan keterangan yang tepat terhadap suatu persoalan dan obyek tertentu, di daerah kelompok komunikasi atau lokasi tertentu yang akan ditelaah.33 Penelitian survey ini bertujuan untuk memperoleh dan mengumpulkan informasi tentang sejumlah respoden yang dianggap mewakili populasi tertentu serta dengan menggunakan kuesioner dari populasi yang mewakili konsumen dari PT. Indomarco Prismatama cabang Jakarta pada gerai toko Indomaret Central Park. 3.3 Populasi dan Sample Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit-unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.34 Pengertian lain populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.35 32 M. Armin, Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2000, hal 111. 33 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1995, hal 24. Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen PT. Indomarco Prismatama cabang Jakarta pada gerai toko Indomaret Central Park dimana metode survey melalui kuesioner tersebut akan mewakili pendapat konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh PT. Indomarco Prismatama (Indomaret), karena konsumen merupakan obyek utama yang memberikan penilaian atas pelayanan tersebut. Dengan rata-rata kedatangan konsumen 400 orang per hari pada gerai toko Indomaret Central Park, maka total konsumen dalam 1 bulan sebanyak 12.000 orang sehingga populasi dalam penelitian ini selama periode adalah 36.000 konsumen, (sumber: www.indomaret.co.id). Sampel penelitian ini adalah konsumen PT. Indomarco Prismatama cabang Jakarta pada gerai toko Indomaret Central Park dan yang dimaksud dengan konsumen dalam penelitian ini adalah setiap orang yang datang ke gerai toko tersebut dan sampel yang akan diambil bersifat mewakili pendapat atau persepsi konsumen atas pelayanan yang diberikan. Pada rancangan sampel non probabilitas, penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probabilitas, artinya bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian.36 Hal ini karena sifat populasi itu sendiri yang heterogen sehingga terdapat diskriminasi tertentu dalam unit-unit populasi, oleh karena itu harus ada 34 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta 2005, hal 152. 35 Sugiyono, Metode Penelitian Adminstrasi, CV Alfabeta, Bandung 1994, hal 57 36 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2006, hal 109
  • 11. 11 perlakuan khusus lainnya. Non probability sampling adalah teknik yang semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Accidental Sampling (Teknik Sampling Kebetulan) adalah teknik pengambilan sampel yang paling cocok untuk digunakan dalam penelitian ini. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap heterogen karena peneliti menganggap semua konsumen yang datang berbelanja adalah konsumen PT. Indomarco Prismatama (Indomaret). Untuk menentukan jumlah sampel minimal, peneliti menggunakan rumus Yamane37: n N N .d 2  1 Dimana : n = sampel minimal N = populasi d = presisi, besarnya nilai presisi 10% kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, dalam penelitian ini nilai d sebesar 0,1 maka didapatkan jumlah sampel minimal yang harus ditarik adalah: 36.000 = 99,72 36.000.(0,1) 2  1 orang, pembulatan 100 sampel n hasil Dari perhitungan tersebut, didapat 99,72 orang, maka dibulatkan menjadi 100 orang dan peneliti melebihkan atau menambahkan 10 sampel lagi. Jadi sampel yang diteliti sebanyak 110 responden, hal ini dilakukan agar data yang diperoleh tidak bias, hasil rumus Yamane merupakan hasil minimal (batas minimal) serta untuk mengantisipasi tidak kembalinya kuesioner yang disebarkan. Alasan penggunakan rumus Yamane adalah untuk memudahkan penentuan jumlah sampel karena penentuan sampel sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan dari penelitian dengan memperhatikan aturanaturan dan tujuan penelitian melalui gambaran menyeluruh dari populasi. 3.4 Tekhnik Pengumpulan Data Data primer dalam penelitian ini adalah penyebaran kuesioner kepada responden dengan harapan mereka memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut melalui jalan mengedarkan formulir berupa daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban (tanggapan respon) tertulis seperlunya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada konsumen Indomaret cabang Jakarta pada gerai toko Indomaret Central Park, setelah itu dikembalikan lagi kepada peneliti. Menggunakan skala interval yaitu skala yang menunjukan jarak anatara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.38 Kemudian data diukur dengan menggunakan metode Skala Likert, metode ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dan digunakan untuk 37 Jallaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosadakarya, Bandung 2004, hal 81 38 Ridwan, Dasar-dasar Statistika, Alfabeta, Bandung, 2006, hal 36
  • 12. 12 mengatur jawaban dari setiap responden melalui pemberian skor pada setiap jawaban dari pertanyaan atau pernyataan yang diberikan.39 Data sekunder dalam penelitian ini adalah kepustakaan (Library Research) yaitu kegiatan penelitian serta pengumpulan referensi dari tulisan dan buku-buku literature, bahan kuliah dan majalah-majalah yang berhubungan dengan penelitian. (coding) dan (tabulating).41 pembeberan 3.6. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total menggunakan rumus tehnik korelasi ”Product Moment” rumusnya sebagai berikut:42 r Yang kemudian dijadikan acuan bagi langkah selanjutnya didalam penelitian ini. Penelitian kepustakaan (Library research) dimaksudkan untuk mendapatkan data sekunder yang akan menuntun peneliti agar dapat mengaplikasikan ke dalam bentuk tulisan yang berkualitas dalam skripsi ini. proses N  xy  ( x)( y ) {N  x 2  ( x ) 2 }{ N  y 2  ( y ) 2 Keterangan : r = korelasi x = skor setiap item y = skor total item 3.5.Tehnik Analisa Data Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan 40 diinterpretasikan. Dalam penelitian ini akan menggunakan statistik yang dibuatkan berdasarkan hasil dari kuesioner yang diberikan kepada konsumen gerai toko Indomaret Central Park, yang berfungsi menyederhanakan data penenlitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Pada penelitian kuantitatif ini, pengolahan data secara umum dilaksanakan dengan tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas N = jumlah responden Hasil korelasi product moment diatas menunjukan validitas kuesioner apakah validitas tinggi atau rendah. Korelasi minimal setiap item lebih besar dari 0,30 (>0,30) dengan demikian pernyataan yang memiliki skor korelasi lebih kecil dari 0,30 tidak digunakan (direvisi atau tidak dipakai). 3.7. Uji Realibilitas Tehnik yang digunakan peneliti dalam menguji reliabilitas adalah tehnik dari Cronbach. Reliabilitas yang dicari adalah instrument yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai atau skala yang dapat 39 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 2002, hal. 86 41 40 42 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, Jakarta Pustaka 2006, hal 263 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta Kencana, 2008, hal 164-169 Rachmat Kriyantono, Riset Komunikasi, Prenada Media Group, Jakarta 2006, hal 171.
  • 13. 13 dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha (α) dari Cronbach, HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN Dalam hal kuesioner, pertanyaan dalam kuesioner hendaknya dibuta sedemikian rupa, sehingga jika diisi berulang oleh responden maka akan relative konsisten.43 Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan memberikan hasil pengukuran yang konsisten, mengukur gejala sosial harus selalu memperhitungkan unsur kesalahan pengukuran (measurement error). 4.1 Sejarah Indomaret 3.8. Uji Hipotesis Jika probabilitas/signifikansi < 0,05 maka Hο ditolak tapi jika probabilitas/signifikansi > 0.05 maka Ho diterima.44 Hipotesis penelitian dalam makalah penelitian ini adalah sebagai berikut: Ho : Tidak ada Pengaruh kualitas Pelayanan terhadap Coporate Image PT. Indomarco Prismatama cabang Jakarta gerai toko Indomaret Central Park. Hα : Ada Pengaruh kualitas Pelayanan terhadap Coporate Image PT. Indomarco Prismatama cabang Jakarta gerai toko Indomaret Central Park. 43 Jallaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1991, hal 17 44 Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, Andi Yogyakarta, 2009, hal.136 DAN Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 didirikanlah gerai yang diberi nama Indomaret. Sejalan pengembangan operasional toko, perusahaan tertarik untuk lebih mendalami dan memahami berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen berbelanja. Guna mengakomodasi tujuan tersebut, beberapa karyawan ditugaskan untuk mengamati dan menenliti perilaku belanja masyarakat. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa masyarakat cenderung memilih belanja di gerai modern berdasarkan alasan kelengkapan pilihan produk yang berkualitas, harga yang pasti dan bersaing, serta suasana yang nyaman. Berbekal pengetahuan mengenai kebutuhan konsumen, ketrampilan pengoperasian toko dan pergeseran perilaku belanja masyarakat ke gerai modern, maka terbit keinginan luhur untuk mengabdi lebih jauh bagi nusa dan bangsa. Niat ini diwujudkan dengan mendirikan Indomaret, dengan badan hukum PT. Indomarco Prismatama yang memiliki visi “menjadi jaringan ritel yang unggul” serta motto “mudah dan hemat.” Pada mulanya Indomaret membentuk konsep penyelenggaraan gerai yang berlokasi di dekat hunian konsumen, menyediakan berbagai kebutuhan pokok maupun kebutuhan sehari-hari, melayani masyarakat umum yang bersifat majemuk, serta memiliki luas toko sekitar 200m2. Seiring berjalannya waktu dan kebutuhan pasar, Indomaret terus menambah gerai di berbagai kawasan perumahan, perkantoran, niaga, wisata, apartemen serta fasilitas umum lainnya seperti terminal, stasiun, bandara, rumah sakit dan lainnya.
  • 14. 14 Dalam hal ini terjadilah proses pembelajaran untuk pengoperasian suatu jaringan retail yang berskala besar, lengkap dengan berbagai pengalaman yang kompleks dan bervariasi. Setelah menguasai pengetahuan dan ketrampilan mengoperasikan jaringan retil dalam skala besar, manajemen berkomitmen untuk menjadikan Indomaret sebagai suatu aset nasional. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa seluruh pemikiran dan pengoperasian perusahaan sepenuhnya ditangani oleh putra-putri Indonesia. Sebagai aset nasional, Indomaret ingin berbagi kepada masyarakat Indonesia melalui bisnis waralaba dan juga mampu bersaing dalam persaingan global. Oleh karena itu, visi perusahaan kemudian berkembang menjadi “aset nasional dalam bentuk jaringan retil waralaba yang unggul dalam persaingan global.” Konsep bisnis waralaba Indomaret adalah yang pertama dan merupakan pelopor di bidang minimarket di Indonesia. Sambutan masyarakat positif, terbukti dengan peningkatan jumlah terwaralaba Indomaret dari waktu ke waktu. Konsep bisnis waralaba perusahaan juga diakui oleh pemerintah melalui penghargaan yang diberikan kepada Indomaret selaku “ Perusahaan Waralaba Unggul 2003.” Penghargaan semacam ini adalah yang pertama kali diberikan kepada perusahaan minimarket di tanah air dan sampai saat ini hanya Indomaret yang menerimanya. Saat ini Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai lebih dari 8.348 di wilayah Jawa, Bali, Sumatra, Kalimatan dan Sulawesi yang terdiri dari 40% gerai milik terwaralaba dan 60% gerai milik perusahaan. Sebagai besar pasokan barang dagangan untuk seluruh gerai toko berasal dari 17 pusat distribusi Indomaret yang menyediakan produk.45 lebih dari 4.800 jenis 4.2 Indomaret Central Park Pemilihan obyek survey pada gerai toko Indomaret Central Park karena merupakan gerai toko dengan konsep convenience store yang lokasinya di tengah kota sangat strategis, mudah dijangkau serta berada pada pusat bisnis perkantoran, mall, apartement dan pemukiman penduduk sekitar Tanjung Duren, dimana konsumen tersebut merupakan konsumen yang berstrata menengah-menengah atas, konsumen dengan tingkat pendidikan tinggi yang sangat mengutamakan customer satisfaction, sehingga sangat kritis terhadap nilai atau kualitas pelayanan yang diterima. Selain itu merupakan toko dengan umur yang relatif muda, dibuka pada akhir Desember 2011, namun mendapat sambutan yang sangat luar biasa oleh konsumen sekitar lokasi, tentunya dalam persaingan sesama retail yang ada, diperlukan pelayanan yang memuaskan baik dari segi pelayanan langsung maupun pelayanan tidak langsung, sehingga tercipta pelayanan prima, selain itu cabang Jakarta merupakan cabang pertama sehingga menjadi barometer performance bagi 20 cabang lainnya, untuk itu agar dapat memenangkan persaingan antar pemain bisnis retail yang menjamur diperlukan kualitas pelayanan prima bagi konsumen, sehingga terciptalah corporate image yang perusahaan inginkan. 45 Website Perusahaan PT. Indomarco Prismatama www.indomaret.co.id
  • 15. 15 4.3. Analisa Demografi Responden Penelitian yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 58 orang atau 52,7%, sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 52 orang atau 47,3%. Maka dapat dikatakan responden dalam penelitian ini baik laki-laki maupun pria berjumlah hampir seimbang. Yang berusia di bawah 17 tahun berjumlah 5 orang atau 4,5%, responden kelompok usia 18 – 25 tahun berjumlah 20 orang atau 18,2%, sedangkan responden yang berusia 26 – 45 tahun berjumlah 85 orang atau 77,3%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden dalam penelitian ini lebih didominasi oleh kelompok usia 26 – 45 tahun, kelompok usia yang masih produktif. Yang berpendidikan SMA berjumlah 25 oang atau 22,7%, responden yang berpendidikan S2 berjumlah 51,8%, dan responden yang berpendidikan S2 berjumlah 28 orang atau 25,5%. Dengan demikian dapat dikatakan responden dalam penelitian ini lebih didominasi oleh kelompok responden dengan pendidikan Strata Satu (S1). Yang telah menikah berjumlah 89 orang atau 80,9%, dan yang belum menikah berjumlah 21 oran atau 19,1%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar telah menikah, sebagai ibu rumah tangga berjumlah 13 orang atau 11,8%, sedangkan responden karyawan swasta sebanyak 44 orang atau 40,0%, pelajar/mahasiswa sebanyak 16 orang atau 14,5%, pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 19 orang atau 17,3% dan wiraswasta sebanyak 18 orang atau 16,4%. Maka dapat dikatakan responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah karyawan swasta. Pengukuran Deskriptif Item Variabel Kualitas Pelayanan Hasil pengukuran statistik deskriptif variabel Kualitas Pelayanan dapat dijelaskan bahwa skor item tertinggi adalah pada pertanyaan 13 yaitu 4,31 untuk pertanyaan ”Personil toko dapat menjalin hubungan baik dengan konsumen”. Sedangkan skor item terendah adalah pada pertanyaan 3 yaitu 3,66 untuk pertanyaaan ”Motto Indomaret "mudah dan hemat" sudah sesuai harapan konsumen”. Secara keseluruhan skor mean (rata-rata) pertanyaan untuk variabel Kualitas Pelayanan adalah 4,08. Berdasarkan rating skala Likert, skor mean tersebut berada pada rating ”baik”, yang berarti bahwa sebagian besar konsumen PT. Indomarco Prismatama memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Pengukuran Deskriptif Item Variabel Corporate Image Hasil pengukuran statistik deskriptif variabel Corporate Image dapat diketahui bahwa skor item tertinggi adalah pada pertanyaan 18 yaitu 4,35 untuk pertanyaaan ” Warna dan design logo Indomaret menarik minat konsumen untuk berbelanja “. Sedangkan skor item terendah adalah pada pertanyaan 17 yaitu 4,06 untuk pertanyaaan ” Nama perusahaan sangat menarik dan mudah diingat”. Secara keseluruhan skor mean angket untuk variabel corporate image adalah 4,16. Berdasarkan rating skala Likert, skor mean tersebut berada pada rating ”baik”, yang berarti bahwa bahwa sebagian besar konsumen PT. Indomarco Prismatama memiliki persepsi yang baik terhadap corporate image perusahaan.
  • 16. 16 4.4 Uji Validitas Berdasarkan hasil uji validitas untuk 16 item (pertanyaan) variabel kualitas pelayanan didapatkan nilai item corrrected total correlation (thitung) masing-masing: 0,443; 0,408; 0,507; 0,503; 0,604; 0,565; 0,542; 0,483; 0,443; 0,416; 0,700; 0,614; 0,410; 0,406; 0,552 dan 0,503. Berarti bahwa semua item (pertanyaan) untuk variabel kualitas pelayanan memiliki nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel 0,30 (thitung > 0,30), maka dapat dikatakan bahwa semua item variabel kualitas pelayanan dinyatakan valid. Dengan demikian item variabel kualitas pelayanan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Berdasarkan hasil uji validitas untuk 13 item (pertanyaan) variabel corporate image didapatkan nilai item corrrected total correlation (thitung) masing-masing: 0,409; 0,445; 0,517; 0,788; 0,623; 0,501; 0,599; 0,427; 0,627; 0,578; 0,680; 0,454 dan 0,434. Berarti bahwa semua item (pertanyaan) untuk variabel corporate image memiliki nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel 0,30 (thitung > 0,30), maka dapat dikatakan bahwa semua item variabel kualitas pelayanan dinyatakan valid. Dengan demikian item variabel corporate image dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. 4.5 Uji Reliabilitas Dari tabel pengujian reliabilitas untuk variabel kualitas pelayanan didapatkan nilai Cronbach alpha sebesar 0,860. Yang berarti bahwa nilai reliabilitas ini menunjukkan semua item variabel kualitas pelayanan dinyatakan sangat reliabel (sangat dapat diandalkan), karena memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (nilai Cronbach alpha > 0,60). Dengan demikian item variabel kualitas pelayanan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. Pengujian reliabilitas untuk variabel corporate image didapatkan nilai Cronbach alpha sebesar 0,868. Yang berarti bahwa nilai reliabilitas ini menunjukkan bahwa semua item variabel corporate image dinyatakan sangat reliabel (sangat dapat diandalkan), karena memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (nilai Cronbach alpha > 0,60). Dengan demikian item variabel corporate image dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya. 4.5 Uji Hipotesis Hipotesis Penelitian Ho : Tidak terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap corporate image Hα : Terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap corporate image Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis di atas didapatkan nilai signifikansi untuk hipotesis penelitian yang menyatakan pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap corporate image 0.000, nilai p-value tersebut menunjukan nilai signifikansi < 0.05 (P-value < 0,05). Berdasarkan nilai tersebut maka Ho ditolak dan Hα diterima sehingga dinyatakan “Terdapat pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap corporate image”. Sedangkan nilai beta didapatkan sebesar 0.707. Dengan nilai beta sebesar 0,707, berarti bahwa kualitas pelayanan memberikan pengaruh positif terhadap corporate image sebesar 0,707 atau 70,7%, dan sisanya dapat dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. 4.6 Uji Korelasi Hasil uji korelasi di atas dapat dilihat bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel kualitas pelayanan dengan corporate image,
  • 17. 17 dengan nilai korelasi sebesar 0,686. Nilai hubungan tersebut di atas dianggap berada pada tingkat hubungan yang kuat, maknanya adalah faktor-faktor dalam variable kualitas pelayanan seperti dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy memiliki hubungan yang positif dan signifikan yang kuat terhadap corporate image yang mengandung unsur-unsur corporate indentity, reputation, level of service, physical enviroment, dan contact personil. 2. 3. 4.8 Uji Koefisien Determinasi (R Square) Berdasarkan hasil uji regresi diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R2) di atas dapat diinterpretasikan bahwa variabel independen dalam menjelaskan variasi (variabel) terhadap variabel dependen didapatkan nilai perbedaan sebesar 0,470. Hal ini berarti bahwa variabel bebas dalam penelitian ini (kualitas pelayanan) menjelaskan perbedaan sebesar 0,470 atau 47%, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Dengan nilai R2 sebesar 0,470 maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel independen (kualitas pelayanan) dalam menjelaskan fluktuasi (perubahan) variabel dependen (corporate image) berada pada tingkat sedang. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pengujian statistik deskriptif variabel kualitas pelayanan didapatkan skor mean (rata-rata) untuk 16 item Kualitas Pelayanan adalah 4,08, yang berarti bahwa bahwa sebagian besar konsumen PT. Indomarco Prismatama memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas 5. pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Hasil pengukuran statistik deskriptif variabel Corporate Image didapatkan skor mean (rata-rata) untuk 13 item variabel corporate image adalah 4,16, yang berarti bahwa bahwa sebagian besar konsumen PT. Indomarco Prismatama memiliki persepsi yang baik terhadap corporate image perusahaan. Hasil uji validitas untuk 16 item (pertanyaan) variabel kualitas pelayanan didapatkan bahwa semua item (pertanyaan) untuk variabel kualitas pelayanan memiliki nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel 0,30 (thitung > 0,30). Selanjutnya, hasil uji validitas untuk 13 item (pertanyaan) variabel corporate image didapatkan bahwa semua item (pertanyaan) untuk variabel kualitas corporate image juga memiliki nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel 0,30 (thitung > 0,30), yang berarti bahwa 98 bahwa semua item baik variabel kualitas pelayanan maupun corporate image dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas untuk variabel kualitas pelayanan didapatkan nilai Cronbach alpha sebesar 0,860. Sedangkan hasil pengujian reliabilitas untuk variabel corporate image didapatkan nilai Cronbach alpha sebesar 0,868. Yang berarti bahwa nilai reliabilitas ini menunjukkan bahwa semua item variabel kualitas pelayanan dan corporate image dinyatakan sangat reliabel (sangat dapat diandalkan), karena memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (nilai Cronbach alpha > 0,60). Hasil uji hipotesis di atas didapatkan nilai signifikansi untuk hipotesis penelitian yang menyatakan
  • 18. 18 pengaruh dari kualitas pelayanan terhadap corporate image 0.000 (Pvalue < 0,05). Berdasarkan nilai tersebut maka Ho ditolak dan Hα diterima sehingga dinyatakan “Terdapat pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap corporate image”. Selanjutnya nilai beta didapatkan sebesar 0.707. Dengan nilai beta sebesar 0,707 berarti bahwa kualitas pelayanan memberikan pengaruh positif terhadap corporate image sebesar 0,707 atau 70,7%, dan sisanya dapat dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. 6. Hasil uji korelasi yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara variabel kualitas pelayanan dengan corporate image, dengan nilai korelasi sebesar 0,686. Nilai hubungan tersebut di atas dianggap berada pada tingkat hubungan yang kuat. 7. Hasil uji regresi diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R2) di atas dapat diinterpretasikan bahwa variabel independen dalam menjelaskan variasi (perbedaan) terhadap variabel dependen didapatkan nilai perbedaan sebesar 0,470. Hal ini berarti bahwa variabel bebas dalam penelitian ini (kualitas pelayanan) menjelaskan perbedaan sebesar 0,470 atau 47%, dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Dengan nilai R2 sebesar 0,470 maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel independen (kualitas pelayanan) dalam menjelaskan fluktuasi (perubahan) variabel dependen (corporate image) berada pada tingkat sedang. Dari penelitian ini untuk variabel corporate image paling tinggi adalah warna dan design logo Indomaret sangat menarik minat konsumen untuk berbelanja disertai personil toko ramah, sopan, santun dalam melayani konsumen, hal ini dapat diartikan seperti diungkap oleh Cravens citra dan merek perusahaan yang baik merupakan keunggulan bersaing yang mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan dari sudut positif, terbentuknya citra merek (brand image) dan nilai merek (brand equity) serta kinerja karyawan tergantung pada bagaimana semua bagian organisasi bekerjasama dalam proses pemenuhan kualitas pelayanan.46 5.2. Saran 5.2.1 Saran Akademis Dalam penelitian yang akan dikaji lebih mendalam adalah tentang PR khususnya Customer Relations, sebaiknya calon peneliti lebih membahas kekuatan pengaruh kualitas pelayanan yang telah menjadi standarisasi operasional perusahaan dimana pun dan disesuaikan dengan perkembangan minat konsumen serta persaingan kompetitor sebagai barometer untuk menuju kualitas pelayanan yang prima, agar harapan konsumen terpenuhi, sehingga hal tersebut akan berdampak pada citra perusahaan di mata masyarakat sehingga citra yang diinginkan oleh perusahaan/organisasi baik atau positif. Calon peneliti juga dapat mengkaji lebih dalam penelitian mengenai pengaruh kualitas pelayanan konsumen dari sisi tingginya tingkat persaingan kompetitor, contohnya Customer Relations sebagai bagian dari aktifitas PR perusahaan dalam mengelolah harapan konsumen di tengah tingginya tingkat persaingan kompetitor 46 Craven, David. W, Strategic Marketing, Terj. Lina Salim, Jilid 1,2, Edisi 3, Erlangga, Jakarta 1996
  • 19. 19 guna mempertahankan perusahaan. reputasi 5.2.2 Saran Praktis 1. Terdapat skor terendah untuk item kualitas pelayanan yaitu “Motto Indomaret "mudah dan hemat" sudah sesuai harapan konsumen”. Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya pihak perusahaan lebih meningkatkan citra perusahaan melalui perbaikan motto Indomaret, sehingga dapat lebih memenuhi harapan konsumen. 2. Untuk penelitian mendatang disarankan sebaiknya jangan hanya sampel dari satu perusahaan, tetapi harus melibatkan beberapa perusahaan lain, sehingga diharapkan hasil penelitiannya dapat dijadikan sebagai barometer atau standar untuk persyaratan manajemen internal perusahaan untuk perusahaan atau industri jasa dengan kondisi dan karakteristik yang berbeda. 3. Penelitian mendatang disarankan dapat mengukur kualitas pelayanan yang tidak hanya didasarkan pada variabel corporate image semata, tetapi juga harus melibatkan variabel lain seperti branding startegi, keunggulan manajemen kualitas produk, persaingan kompetitor atau variabel lainnya sebagai ukuran keberhasilan kinerja karyawan yang juga adalah keberhasilan terhadap kinerja perusahaan. 4. Penelitian mendatang disarankan tidak hanya menggunakan instrument penelitian kuesioner, tetapi perlu melibatkan penelitian studi dokumentasi atau wawancara, sehingga dapat menghasilkan data penelitian yang lebih akurat dan lengkap. __________________________________ DAFTAR PUSTAKA Ardianto Elvinaro, Public Relations Praktis, Widya Padjadjaran, Jakarta, 2009 Anggoro M. Lingar, Teori dan Profesi Kehumasan, Bumi Aksara, Cetakan ketiga, 2002 Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Prenada Media, Jakarta 2005 Centre Cutlip, and Canfield. Effective Public Relations (Edisi Sembilan), Prenada Media Group, Jakarta, 2006 Emshoff James R., Managerial Breakthrough Action: Techniques for Startegic Change New York: America, 1987 Effendy Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, 2003 Endar Sugiarto, Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002 Fomburn Charles dan Mark Shanley, “What in a Name? Reputation Building and Corporate Strategy,” Academy of Maangement Journal 33 (1990), Terry Connoly, Edward J. Conlon, dan Stuart Jay Deutsch, “Organizational Effectiveness: A Multiple Constituency Approach”, Academy of Management Review 5 (1980) Francis Buttle, Customer Relationship Management, Bayumedia, Jakarta, 2007 Iriantara Yosal,. Media Relation: Konsep Pendekatan dan Praktik, Simbiosa, Bandung, 2008 Kriyantono Rachmat, Riset Komunikasi, Prenada Media Group, Jakarta 2006 Kasali Rhenald, Manajemen Public Relations, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta,1994 Kasali Rhenald, Manajemen Public Relations, Pustaka Utama Grafiti 2005
  • 20. 20 Koentjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1999 M. Armin, Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta 2000 M. Nur Nasution, Manajemen Jasa Terpadu, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004 Mulyana Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar,Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000 Moore H. Frazier, Humas Membangun Citra dengan Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2004 Mohammad Iqbal, , Pelayanan YangMemuaskan, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 2004 Nazir Mohammad, Metode Penelitian, Bahasa Indonesia, Jakarta 1998 Normann, Kandampully, Dasar-dasar Periklanan, 2000 Nguyen, Nha and Gaston Leblanc., International Journal of Service Industry Management, Physical Environment, and The Perceived Corporate Image of Intangible Services by New Clients., 2002 Purwanto Erwan Agus,Ph.D, Dyah Ratih Sulistyastuti, M.Si, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalahmasalah Sosial, Gava Media, Yogyakarta, 2007 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, PT. Prenhallindo, Jakarta, 2002 Priyatno Dwi, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, Andi Yogyakarta, 2009 Rachmadi F., Public Relations Dalam Teori dan Praktek, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1994 Rangkuti Freddy, Kutipan Dari Tugas Akhir, Kegiataan Customer Relations, Di PT. Thames Pam Jaya Rakhmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1995 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta, 2001 Ridwan, Dasar-dasar Statistika, Alfabeta, Bandung, 2006 Ruslan Rosady, Management Public Relations dan Media Komunikasi, Raja Grafindo Persada,2005 Roger Le Roy, Roger E. Meiners., Teori Ekonomi Intermediate, 1995 Supranto J, Pengukuran Tingkat Kepercayaan Pelanggan Menaikan Pangsa Pasar, Aneka Cipta, Jakarta, 2001 Singarimbun Masri dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta LP3S, 1989 Susanto Astrid S., Komunikasi Dalam Teori dan Praktek I, Bina Cipta, Jakarta,1974 Sugiarto Endar, Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa, Gramedia, Jakarta, 1999 Sugiyono, Metode Penelitian Adminstrasi, CV Alfabeta, Bandung 1994 Tjiptono, Faridy, Manajemen Jasa, Andi, Edisi ke 2, Cetakan ke 2, Yogyakarta, 2004 Tan Melly G., Masalah Perencanaan Penelitian, Koentjaraningrat 1998 Triton PB, Riset Statistik Parametik, Andi Yogyakarta, 2006 Tunggal Amin Widjaja, Dasar-sadar Customer Relations Management (CRM), Havrindo, Jakarta Umar Husein, Metode Riset Komunikasi Organisasi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2002 Widjaja,H.A.W, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bumi Aksara, 2008 www.indomaret.co.id