SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
PENGERTIAN HUKUM

- Definisi ttg hukum yang baku dan lengkap serta
yang dapat diterima oleh semua ahli hukum.
Belum ada
- HUKUM ≠ UNDANG-UNDANG.
- Orang awam jika mendengar perkataan Hukum,
seketika itu juga mereka akan teringat gedung
pengadilan, hakim, jaksa, pengacara dan polisi, atau
mereka akan teringat suatu perkara.
- Hukum mencampuri urusan manusia sebelum lahir
(masih dalam kandungan) hingga meninggal dunia.
1.
Hukum merupakan ringkasan ilmu pengetahuan tentang bagaimana
kita sendiri dan orang lain biasanya bertindak; bahwa hukum adalah
bayangan masyarakat yang tercermin dalam jiwa manusia atau merupakan
bayangan pantulan dari hidup kemasyarakatan manusia (H. J. HAMAKER,
1988).
2.
EUGEN EHRLICH, telah membagi hukum menjadi 2 macam :
a. Entscheidungsnormen, yaitu peraturan-peraturan yang terbentuk oleh
perundang-undangan dalam praktek, yang digunakan oleh Hakim sebagai
dasar dalam keputusannya;
b. Gewohnheitsrecht atau Tatsachen des Gewohnheitsrech, yaitu peraturanperaturan yang memuat kebiasaan.
3.
Hukum adalah sekumpulan penuntun yang berwibawa atau dasardasar ketetapan yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu teknik yang
berwenang atas latar belakang cita-cita tentang ketertiban masyarakat dan
hukum yang sudah diterima (ROSCOE POUND).
4.
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yaitu yang berisi
perintah-perintah dan larangan-larangan yang mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu (C. UTRECHT).
SUBJEK
HUKUM

PENDUKUNG

HAK
ORANG

PELINDUNG HAK
& KEWAJIBAN

KEWAJIBAN
BADAN HUKUM
SESEORANG YG
PUNYA HAK
& KEWAJIBAN

10
SESUATU YG BERGUN BAGI SUBYEK

OBYEK
HUKUM

ATAU DIGUN OLEH SUBYEK HUKUM
DLM HUB SATU DG LAIN
OBYEK TSB BENDA

BERGERAK
& TDK BERGERAK

BERWUJUD
& TDK BERWUJUD
Tata hukum suatu negara adalah tata hukum yang
ditetapkan atau disahkan oleh negara itu, dengan demikian
Tata Hukum Indonesia adalah tata hukum yang ditetapkan
oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Tata hukum Indonesia terdiri atas aturan-aturan
hukum yang ditata atau disusun sedemikian rupa dan antara
aturan-aturan itu saling berhubungan dan saling
menentukan.
Tata hukum suatu negara selalu berubah-ubah
mengikuti perkembangan masyarakat, tata hukum juga akan
berubah sesuai dengan rezim yang berkuasa pada suatu
negara.
Tata hukum Indonesia berkembang dan selalu
mengikuti sejarah Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari
masa Pra-Kemerdekaan dan Pasca-Kemerdekaan.
Tata Hukum
Indonesia

Pra-Kemerdekaan:
a. Masa VOC (1602-1799)
b. Masa Besluiten Regering (1814-1855)
c. Masa Regering Reglement (1855-1926)
d. Masa Indische Staatsregeling (1926-1942)
e. Masa Penjajahan Jepang (1942-1945)

Pasca-Kemerdekaan :
a. 1945-1949 (18-08-45 s/d 26-12-49)
b. 1949-1950 (27-12-49 s/d 16-08-50)
c. 1950-1959 (17-08-50 s/d 04-07-59)
d. 05-07-1959 s/d sekarang.

Pada masa Pra-Kemerdekaan penduduk Indonesia digolonggolongkan sesuai asal/keturunan dan diberlakukan hukum
yang berbeda-beda, dengan skema sebagai berikut :
Burgerlijk Wetboek (BW)
Belanda

Hk.Pdt

Eropa Non Bld

EROPA

Hk. Pid

Jepang
Gol lain yg hk.
Keluarganya sama dgn
Bld, mis : AS, Aust

(hk.ac.pid.)

PENDUDUK
IND

Hk.Acr

Wetboek van
Strafrecht (WvS)
Reglement of de Burgerlijk
Rechtsvordering
Reglement of de
Strafvordering

Keturunan dr keempat
Gol tsb di atas.

PRIBUMI/
BUMI
PUTERA

Wetboek van Kophandel
(WvK)

Hk.Pdt

Hk. Adat
BW & WvK dng bbrp
pengecualian

Ind. asli

Hk.Pid.

Keturunan

Wvs

Hk Acr
TIMUR

Hk.Pdt

ASING
Bukan Cina
(India, Arab)
.

IR (acr.pdt)
HIR (acr.pdt)

Hk.Pid

Cina

BW hk.adat

Hk.Acr

WvS
tdk diatur
Sistem Hukum adalah kesatuan utuh dari tatanan hukum
yang terdiri dari bagian atau unsur-unsur (subsistem) yang
saling berhubungan dan berkaitan.
Sistem Hukum di dunia dapat digolongkan dalam 5 (lima)
sistem yaitu :
- Sistem Hukum Eropa
- Sistem Hukum Anglo-Saxon (Anglo Amerika)
- Sistem Hukum Adat
- Sistem Hukum Islam
- Sistem Hukum Kanonik
Sistem Hukum Indonesia tidak sama dengan sistem hukum
Belanda, meskipun antara Indonesia dengan Belanda terdapat
hubungan sejarah yang cukup lama.
Norma/Cita Hukum PANCASILA
- Sebagai sumber hukum
- Sebagai nilai-nilai yg memberi arah
Sistem
Hukum

pembangunan hukum

Indonesia
Hukum Dasar UUD 1945
- Garis-garis besar pembangunan
hukum
- Sbg intruksi pembuatan peraturan
perundangan.
Undang Undang Dasar 1945 beserta penjelasannya
tidak memberikan keterangan arti Kekuasaan Kehakiman
secara tuntas. Namun ketentuan-ketentuan dalam Pasal 24
dan

Pasal

25

antara

lain

menegaskan

“Kekuasaan

Kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan lain-lain
badan kehakiman menurut undang-undang”.
Kekuasaan

Kehakiman

dalam

Pasal

24

adalah

kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelengarakan
peradilan

guna

berdasarkan

menegakkan

Pancasila

demi

Hukum Republik Indonesia.

hukum

dan

terselenggaranya

keadilan
Negara
Kekuasaan Kehakiman yang merdeka mengandung
pengertian didalamnya kekuasaan kehakiman yang bebas dari
campur tangan pihak kekuasaan negara lainnya, kebebasan
dari paksaan, direktiva atau rekomendasi yang datang dari pihak
luar.
Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh Pengadilan dalam
lingkungan :
- Peradilan Umum
- Peradilan Agama
- Peradilan Tata Usaha Negara
- Peradilan Militer
Mahkamah Agung adalah Pengadilan Negara
Tertinggi dari semua lingkungan peradilan, yang dalam
melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh
pemerintah dan pengaruh lainnya. Mahkamah Agung
berwenang memeriksa dan memutus :
- Permohonan Kasasi;
- Sengketa tentang kewenangan mengadili;
- Permohonan Peninjauan Kembali putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
PENGADILAN HAM
UU NO. 26 TAHUN 2000
Kewenangan :
-Periksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat
-Periksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat yg diluar batas wilayah
negara RI yg dilakukan oleh WNI

Pelanggaran HAM berat meliputi :
-Kejahatan Genosida
Yaitu : perbuatan yg dilakukan dgn maksud utk menghancurkan atau
memusnahkan
seluruh atau sebagian bgs, ras, kelompok etnis dan kelompok
agama.
-Kejahatan thd kemanusiaan
Yaitu : perbuatan yg dilakukan sbg bagian dari serangan yg meluas atau
sistematik ditujukan secara langsung thd penduduk sipil, berupa :
- pembunuhan
- pemusnahan
- perbudakan
- pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa.
- penyiksaan.
- perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain
sec. sewenang-wenang yg melanggar ketentuan pokok hk.
Internasional
- perbudakan seksual, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau
bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yg setara.
- penghilangan orang secara paksa
- kejahatan apartheid

- Jika tdk ditentukan lain dlm UU ini Hukum Acara menggunakan KUHAP
MAHKAMAH KONSTITUSI
UU NO. 24 TAHUN 2003
- Mahkamah Konstitusi berkedudukan di Ibukota Negara Rep. Indonesia
- Kewenangan :
1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yg putusannya berdifat
final untuk :
a. Menguji UU thd UUD 1945
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yg
kewenangannya diberikan oleh UUD 1945
c. Memutuskan pembubaran partai politik
d. Memutus perselisihan ttg hasil pemilu

2. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau
Wapres diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan thd
negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan
tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sbg Pres dan/atau Wapres
sbgmana dimaksud dlm UUD 1945
Kekuasaan Kehakiman diatur dalam Undang-undang Nomor
14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Kekuasaan Kehakiman, yang memuat antara lain prinsipprinsip (azas) penyelenggaraan peradilan, yaitu :
- Azas Legalitas;
- Azas Praduga tak bersalah;
- Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak
membedakan orang;
- Sidang terbuka untuk umum & diperiksa oleh majelis;
- Diwajibkan bagi hakim, jaksa atau panitera yang terikat
hubungan keluarga dengan terdakwa untuk
mengundurkan diri;
- Hak memperoleh bantuan hukum sejak penangkapan dan
atau penahanan;
- Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya
ringan.
HAL-HAL YG BERKAITAN DGN TNI

Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 telah
dirubah dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun
1999, dengan menambah beberapa pasal.
Yang berkaitan dengan TNI adalah ketentuan
Pasal 22, yang berbunyi : “Tindak pidana yang
dilakukan bersama-sama oleh mereka yang termasuk
lingkungan Peradilan Umum dan Lingkungan Peradilan
Militer diperiksa dan diadili oleh Pengadilan dalam
lingkungan Peradilan Umum, kecuali jika menurut
Keputusan Ketua Mahkamah Agung perkara itu harus
diperiksa dan diadili oleh pengadilan dalam lingkungan
Peradilan Militer”.
Kekuasaan Kehakiman

Contenu connexe

Tendances

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanPoetra Poernama
 
Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...Idik Saeful Bahri
 
Revolusi hukum indonesia
Revolusi hukum indonesiaRevolusi hukum indonesia
Revolusi hukum indonesiaSatrio Adi
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaHernaWati14
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaadindarizqy
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaAisyahFatimah1
 
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...Nafis Fathur Rizki
 
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaBab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaermisetyawati
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)Rahmanu Juwono
 
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4X IIS 4 SMAN 1 CILEGON
 
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalPKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalAbyan Juang
 
Introduction to Indonesian Law - Part I
Introduction to Indonesian Law - Part IIntroduction to Indonesian Law - Part I
Introduction to Indonesian Law - Part IMariske Myeke Tampi
 
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di IndonesiaAlifia Putri Yudanti
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasHendrastuti Retno
 

Tendances (20)

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Sistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilanSistem hukum dan peradilan
Sistem hukum dan peradilan
 
Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...
Hukum acara perdata - Jenis dan susunan badan peradilan di Indonesia (Idik Sa...
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Revolusi hukum indonesia
Revolusi hukum indonesiaRevolusi hukum indonesia
Revolusi hukum indonesia
 
Bab 3 ham kls x
Bab 3 ham kls xBab 3 ham kls x
Bab 3 ham kls x
 
Ppt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesiaPpt peradilan di indonesia
Ppt peradilan di indonesia
 
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesiaSistem hukum dan peradilan di indonesia
Sistem hukum dan peradilan di indonesia
 
Lembaga peradilan
Lembaga peradilanLembaga peradilan
Lembaga peradilan
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 
Sistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesiaSistem hukum dan peradilan indonesia
Sistem hukum dan peradilan indonesia
 
Bab 3 ham kls x retno
Bab 3 ham kls x   retnoBab 3 ham kls x   retno
Bab 3 ham kls x retno
 
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
Wewenang dan Peran Lembaga-Lembaga Negara dalam Kekuasaan Kehakiman (Penegak ...
 
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesiaBab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
Bab 5 menegakan keadilan bagi bangsa indonesia
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)
 
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
Sistem Peradilan Indonesia Kelompok 2 X IIS 4
 
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasionalPKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
PKn Bab 2 sistem hukum dan peradilan nasional
 
Introduction to Indonesian Law - Part I
Introduction to Indonesian Law - Part IIntroduction to Indonesian Law - Part I
Introduction to Indonesian Law - Part I
 
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
[KELAS XI] PKN: Lembaga Peradilan di Indonesia
 
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nasBab 2  kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
Bab 2 kelas x sikap positif thd sistem & peradilan nas
 

Similaire à Kekuasaan Kehakiman

Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganwnanang28
 
Konstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptxKonstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptxSuprihatinTinah
 
Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Riya Zayn
 
Sistem Hukum & Peradilan Di Indonesia_SUCI WULAN SARI .pdf
Sistem Hukum & Peradilan Di Indonesia_SUCI WULAN SARI .pdfSistem Hukum & Peradilan Di Indonesia_SUCI WULAN SARI .pdf
Sistem Hukum & Peradilan Di Indonesia_SUCI WULAN SARI .pdfsuciwulan166
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALZainal Abidin
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumAndrew Hutabarat
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukumdimahana
 
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxsistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxRoyyanFirdausAlpha
 
Negara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawNegara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawGozali Ghozi
 
Rule of law dan ham yoa
Rule of law dan ham yoaRule of law dan ham yoa
Rule of law dan ham yoaOsepAhmad
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxArkhaRega1
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khususAyuu Ebbol
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia Yogi andreansyah
 
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19Ilham Mustafa
 
Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Nandya Guvita
 

Similaire à Kekuasaan Kehakiman (20)

Pengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolonganPengertian dan penggolongan
Pengertian dan penggolongan
 
Konstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptxKonstitusi Indonesia.pptx
Konstitusi Indonesia.pptx
 
Hukum dan peradilan
Hukum dan peradilanHukum dan peradilan
Hukum dan peradilan
 
Sistem hukum 1
Sistem hukum 1Sistem hukum 1
Sistem hukum 1
 
Sistem Hukum & Peradilan Di Indonesia_SUCI WULAN SARI .pdf
Sistem Hukum & Peradilan Di Indonesia_SUCI WULAN SARI .pdfSistem Hukum & Peradilan Di Indonesia_SUCI WULAN SARI .pdf
Sistem Hukum & Peradilan Di Indonesia_SUCI WULAN SARI .pdf
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Tugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukumTugas merangkum ilmu hukum
Tugas merangkum ilmu hukum
 
Sistem hukum
Sistem hukumSistem hukum
Sistem hukum
 
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptxpengantar-hukum-indonesia-1.pptx
pengantar-hukum-indonesia-1.pptx
 
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptxsistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
sistem hukum dan peradilan indonesia ROYYAN XI IPA.pptx
 
Negara hukum rule of law
Negara hukum rule of lawNegara hukum rule of law
Negara hukum rule of law
 
Penggolongan hukum
Penggolongan hukum Penggolongan hukum
Penggolongan hukum
 
Rule of law dan ham yoa
Rule of law dan ham yoaRule of law dan ham yoa
Rule of law dan ham yoa
 
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptxRANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
RANGKUMAN_PKN_MODUL6_KELOMPOK6.pptx
 
Tindak pidana khusus
Tindak pidana khususTindak pidana khusus
Tindak pidana khusus
 
ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia ppkn tentang : Hukum di indonesia
ppkn tentang : Hukum di indonesia
 
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
Ketentuanketentuan pokok kekuasaan_kehakiman_(uu_19
 
Kwn kelompk
Kwn kelompkKwn kelompk
Kwn kelompk
 
Shi
ShiShi
Shi
 
Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)Pembentukan per uu (nindya)
Pembentukan per uu (nindya)
 

Dernier

P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 

Dernier (20)

P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 

Kekuasaan Kehakiman

  • 1.
  • 2. PENGERTIAN HUKUM - Definisi ttg hukum yang baku dan lengkap serta yang dapat diterima oleh semua ahli hukum. Belum ada - HUKUM ≠ UNDANG-UNDANG. - Orang awam jika mendengar perkataan Hukum, seketika itu juga mereka akan teringat gedung pengadilan, hakim, jaksa, pengacara dan polisi, atau mereka akan teringat suatu perkara. - Hukum mencampuri urusan manusia sebelum lahir (masih dalam kandungan) hingga meninggal dunia.
  • 3. 1. Hukum merupakan ringkasan ilmu pengetahuan tentang bagaimana kita sendiri dan orang lain biasanya bertindak; bahwa hukum adalah bayangan masyarakat yang tercermin dalam jiwa manusia atau merupakan bayangan pantulan dari hidup kemasyarakatan manusia (H. J. HAMAKER, 1988). 2. EUGEN EHRLICH, telah membagi hukum menjadi 2 macam : a. Entscheidungsnormen, yaitu peraturan-peraturan yang terbentuk oleh perundang-undangan dalam praktek, yang digunakan oleh Hakim sebagai dasar dalam keputusannya; b. Gewohnheitsrecht atau Tatsachen des Gewohnheitsrech, yaitu peraturanperaturan yang memuat kebiasaan. 3. Hukum adalah sekumpulan penuntun yang berwibawa atau dasardasar ketetapan yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu teknik yang berwenang atas latar belakang cita-cita tentang ketertiban masyarakat dan hukum yang sudah diterima (ROSCOE POUND). 4. Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yaitu yang berisi perintah-perintah dan larangan-larangan yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu (C. UTRECHT).
  • 5. SESUATU YG BERGUN BAGI SUBYEK OBYEK HUKUM ATAU DIGUN OLEH SUBYEK HUKUM DLM HUB SATU DG LAIN OBYEK TSB BENDA BERGERAK & TDK BERGERAK BERWUJUD & TDK BERWUJUD
  • 6. Tata hukum suatu negara adalah tata hukum yang ditetapkan atau disahkan oleh negara itu, dengan demikian Tata Hukum Indonesia adalah tata hukum yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Tata hukum Indonesia terdiri atas aturan-aturan hukum yang ditata atau disusun sedemikian rupa dan antara aturan-aturan itu saling berhubungan dan saling menentukan. Tata hukum suatu negara selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan masyarakat, tata hukum juga akan berubah sesuai dengan rezim yang berkuasa pada suatu negara. Tata hukum Indonesia berkembang dan selalu mengikuti sejarah Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari masa Pra-Kemerdekaan dan Pasca-Kemerdekaan.
  • 7. Tata Hukum Indonesia Pra-Kemerdekaan: a. Masa VOC (1602-1799) b. Masa Besluiten Regering (1814-1855) c. Masa Regering Reglement (1855-1926) d. Masa Indische Staatsregeling (1926-1942) e. Masa Penjajahan Jepang (1942-1945) Pasca-Kemerdekaan : a. 1945-1949 (18-08-45 s/d 26-12-49) b. 1949-1950 (27-12-49 s/d 16-08-50) c. 1950-1959 (17-08-50 s/d 04-07-59) d. 05-07-1959 s/d sekarang. Pada masa Pra-Kemerdekaan penduduk Indonesia digolonggolongkan sesuai asal/keturunan dan diberlakukan hukum yang berbeda-beda, dengan skema sebagai berikut :
  • 8. Burgerlijk Wetboek (BW) Belanda Hk.Pdt Eropa Non Bld EROPA Hk. Pid Jepang Gol lain yg hk. Keluarganya sama dgn Bld, mis : AS, Aust (hk.ac.pid.) PENDUDUK IND Hk.Acr Wetboek van Strafrecht (WvS) Reglement of de Burgerlijk Rechtsvordering Reglement of de Strafvordering Keturunan dr keempat Gol tsb di atas. PRIBUMI/ BUMI PUTERA Wetboek van Kophandel (WvK) Hk.Pdt Hk. Adat BW & WvK dng bbrp pengecualian Ind. asli Hk.Pid. Keturunan Wvs Hk Acr TIMUR Hk.Pdt ASING Bukan Cina (India, Arab) . IR (acr.pdt) HIR (acr.pdt) Hk.Pid Cina BW hk.adat Hk.Acr WvS tdk diatur
  • 9. Sistem Hukum adalah kesatuan utuh dari tatanan hukum yang terdiri dari bagian atau unsur-unsur (subsistem) yang saling berhubungan dan berkaitan. Sistem Hukum di dunia dapat digolongkan dalam 5 (lima) sistem yaitu : - Sistem Hukum Eropa - Sistem Hukum Anglo-Saxon (Anglo Amerika) - Sistem Hukum Adat - Sistem Hukum Islam - Sistem Hukum Kanonik Sistem Hukum Indonesia tidak sama dengan sistem hukum Belanda, meskipun antara Indonesia dengan Belanda terdapat hubungan sejarah yang cukup lama.
  • 10. Norma/Cita Hukum PANCASILA - Sebagai sumber hukum - Sebagai nilai-nilai yg memberi arah Sistem Hukum pembangunan hukum Indonesia Hukum Dasar UUD 1945 - Garis-garis besar pembangunan hukum - Sbg intruksi pembuatan peraturan perundangan.
  • 11. Undang Undang Dasar 1945 beserta penjelasannya tidak memberikan keterangan arti Kekuasaan Kehakiman secara tuntas. Namun ketentuan-ketentuan dalam Pasal 24 dan Pasal 25 antara lain menegaskan “Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut undang-undang”. Kekuasaan Kehakiman dalam Pasal 24 adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelengarakan peradilan guna berdasarkan menegakkan Pancasila demi Hukum Republik Indonesia. hukum dan terselenggaranya keadilan Negara
  • 12. Kekuasaan Kehakiman yang merdeka mengandung pengertian didalamnya kekuasaan kehakiman yang bebas dari campur tangan pihak kekuasaan negara lainnya, kebebasan dari paksaan, direktiva atau rekomendasi yang datang dari pihak luar. Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh Pengadilan dalam lingkungan : - Peradilan Umum - Peradilan Agama - Peradilan Tata Usaha Negara - Peradilan Militer
  • 13. Mahkamah Agung adalah Pengadilan Negara Tertinggi dari semua lingkungan peradilan, yang dalam melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh lainnya. Mahkamah Agung berwenang memeriksa dan memutus : - Permohonan Kasasi; - Sengketa tentang kewenangan mengadili; - Permohonan Peninjauan Kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
  • 14. PENGADILAN HAM UU NO. 26 TAHUN 2000 Kewenangan : -Periksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat -Periksa dan memutus perkara pelanggaran HAM berat yg diluar batas wilayah negara RI yg dilakukan oleh WNI Pelanggaran HAM berat meliputi : -Kejahatan Genosida Yaitu : perbuatan yg dilakukan dgn maksud utk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian bgs, ras, kelompok etnis dan kelompok agama. -Kejahatan thd kemanusiaan Yaitu : perbuatan yg dilakukan sbg bagian dari serangan yg meluas atau sistematik ditujukan secara langsung thd penduduk sipil, berupa : - pembunuhan - pemusnahan
  • 15. - perbudakan - pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa. - penyiksaan. - perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain sec. sewenang-wenang yg melanggar ketentuan pokok hk. Internasional - perbudakan seksual, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yg setara. - penghilangan orang secara paksa - kejahatan apartheid - Jika tdk ditentukan lain dlm UU ini Hukum Acara menggunakan KUHAP
  • 16. MAHKAMAH KONSTITUSI UU NO. 24 TAHUN 2003 - Mahkamah Konstitusi berkedudukan di Ibukota Negara Rep. Indonesia - Kewenangan : 1. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yg putusannya berdifat final untuk : a. Menguji UU thd UUD 1945 b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yg kewenangannya diberikan oleh UUD 1945 c. Memutuskan pembubaran partai politik d. Memutus perselisihan ttg hasil pemilu 2. Wajib memberikan putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wapres diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa penghianatan thd negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sbg Pres dan/atau Wapres sbgmana dimaksud dlm UUD 1945
  • 17. Kekuasaan Kehakiman diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman, yang memuat antara lain prinsipprinsip (azas) penyelenggaraan peradilan, yaitu : - Azas Legalitas; - Azas Praduga tak bersalah; - Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membedakan orang; - Sidang terbuka untuk umum & diperiksa oleh majelis; - Diwajibkan bagi hakim, jaksa atau panitera yang terikat hubungan keluarga dengan terdakwa untuk mengundurkan diri; - Hak memperoleh bantuan hukum sejak penangkapan dan atau penahanan; - Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan.
  • 18. HAL-HAL YG BERKAITAN DGN TNI Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 1999, dengan menambah beberapa pasal. Yang berkaitan dengan TNI adalah ketentuan Pasal 22, yang berbunyi : “Tindak pidana yang dilakukan bersama-sama oleh mereka yang termasuk lingkungan Peradilan Umum dan Lingkungan Peradilan Militer diperiksa dan diadili oleh Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum, kecuali jika menurut Keputusan Ketua Mahkamah Agung perkara itu harus diperiksa dan diadili oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer”.