SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
Télécharger pour lire hors ligne
BY : LISA NURSITA
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
   Persaingan monopolistis merupakan pasar
    dimana terdapat banyak perusahaan yg
    menjual komoditi yg hampir serupa tetapi
    tidak sama (berbeda corak, merek,
    pembungkus, cara membayar barang, bentuk
    jasa perusahaan) . Contoh : Deterjen (Rinso,
    Attack, Surf, dll), Pasta Gigi (Pepsodent,
    Close Up, Sensodine, Enzim, Formula, dll), dll
1.   Terdapat banyak penjual
2.   Barangnya berbeda corak
3.   Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan
     mempengaruhi harga.
4.   Keluar dan masuk ke dalam industri relatif
     mudah
5.   Persaingan menetapkan promosi penjualan
     sangat mudah
P
   Kurva permintaan sangat elastis
    tetapi memiliki kemiringan
    negatif untuk produk dengan                 MC
    diferensiasi yg dijualnya              A

   Kurva permintaan menurun               B         AC
    sedikit demi sedikit akibatnya         E
    kurva D tidak berimpit dg MR                          D
   Posisi keseimbangan bila
                                               MR
    MR=MC (P≥AVC) dititik E                               Q
   Equilibrium perusahaan dalam
    jangka pendek dengan
    keuntungan lebih (excess profit)
 Karena bebas memperoleh                  P
  keuntungan, maka dalam jangka
  panjang kurve permintaaqn D
  bersinggung dengan kurve
  Average Cost (AC).                                      SMC’          LMC
 Equilibrium dalam jangka                          A’      SAC’
  panjang. Karena masuknya
  perusahaan-perusahaan baru :                                            LAC
     Kurve permintaan perusahaan              E’
      menurun dari D ke D' (karena
      setiap perusahaan memiliki                                   D’
      pangsa pasar yg lebih kecil)
      sehingga bersinggungan dg LAC
                                                         MR’
     Keseimbangan terjadi pada titik
      E’ (MR’=LMC)                                                 Q
     BEP in long run terjadi dititik A’
      (P=LAC=SAC’)
     Kurve AC dan MC naik ke AC' dan
      MC‘.
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
 Pasar oligopoly adalah pasar yang didalamnya
  terdapat beberapa penjual terhadap 1 komoditi
  sehingga tindakan 1 penjual akan mempengaruhi
  tindakan penjual lainnya. Jika produknya homogen
  disebut oligopoli murni (pure oligopoly). Jika
  produknya berbeda corak disebut oligopoli beda corak
  (differentiated oligopoly).
 Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan
  memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat
  dengan pasar, di mana keuntungan yang mereka
  dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing
  mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,
  pengenalan produk baru, perubahan harga, dan
  sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk
  menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
   Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri
    (Few Number of Firms)
   Produk Homogen atau Terdiferensial
    (Homogem or Differentiated Product)
   Pengambilan Keputusan yang Saling
    Mempengaruhi (Interdependence Decision)
   Kompetisi Non Harga (Non Pricing
    Competition). Perusahaan oligopoli lazimnya
    saling bersaing bukan dalam harga tetapi
    lebih pada persaingan dalam kampanye
    komoditi yang mereka jual melalui iklan,
    promosi, atau melalui diferensiasi jenis
    barang yang mereka jual
  Asumsi yang mendasari kondisi di pasar oligopoli
   adalah :
1. Penjual sebagai price maker. Penjual bukan hanya
   sebagai price maker, tetapi setiap perusahaan juga
   mengakui bahwa aksinya akan mempengaruhi harga
   dan output perusahaan lain, dan sebaliknya.
2. Penjual bertindak secara strategik.
3. Kemungkinan masuk pasar bervariasi dari mudah
   (free entry) sampai tidak mungkin masuk pasar
   (blockade).
4. Pembeli sebagai price taker. Setiap pembeli tidak bisa
   mempengaruhi harga pasar.
   Begitu kompleksnya situasi dalam pasar
    oligopoli, sehingga para ekonom
    mengembangkan berbagai model untuk
    menganalisis perilaku oligopolis.
    1.   Model Cournot
    2.   Model Bertrand
    3.   Model Edgeworth
    4.   Model Kurva Permintaan yg Patah (Model Sweezy)
    5.   Model Kartel Terpusat
    6.   Model Kartel Berbagi Pasar
    7.   Model Kepemimpinan Harga
   Asumsinya ad bahwa jika perusahaan telah           P
    menentukan tingkat produksinya/outputnya, maka
    perusahaan tersebut tidak akan mengubahnya. Atas
    dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan
    menentukan tingkat produksinya.
   Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua
    perusahaan yang menjual produk yang homogen,
    dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar.
                                                                           A
    Harga pasar ditentukan oleh keseimbangan antara
    jumlah total output yang dihasilkan oleh dua                     A’
                                                                 E
    perusahaan dengan permintaan pasar.                        B’
   Penentuan output merupakan gerakan balasan dari        B         dE
    perilaku perusahaan lain, sehingga Q untuk dua
    perusahaan oligopoli adalah sama.
                                                                                 d’A   D=dA
   Jika dalam menentukan tingkat output terbaik,                     dB   d’B                Q
    setiap perusahaan mengasumsikan perusahaan lain
    mempertahankan harga (bukan output) pada
    tingkat yg konstan, maka ini disebut MODEL
    BERTAND
P                                         •Perush A adalah yg pertama memasuki
                                                                      pasar , dan menjual sebanyak Qa pada
                                                                      harga Pa, dg demikian TRa=PaxQa.
                                                                      •Perush B memasuki pasar, dan
    Perusahaan B                        Perusahaan A                  mengasumsikan bahwa A akan terus
                                  Pa                                  menetapkan harga sebesar Pa. maka B
                             Pb                                       menetapkan harga di Pb sehingga
          Db                                                          TRb=PbxQ2, dan karenanya merebut
                                                                      sebagian besar pasar A.
                                                            Da        •Reaksi terhadap perilaku B dg asumsi
                             Pe                                       bahwa B akan mempertahankan harga
                                                                      di Pb maka A akan memproduksi di Q1
Q                                                                     max dg P dibawah harga Pb yt Pe.
     Q2max                               Qa              Q1max        •Reaksi terhadap A maka B akan
                                                                      memproduksi di Q2 dg harga yt Pe.
    Asumsinya jika hanya terdapat 2 perusahaan dg komoditi yg        •Prose ini akan terus berlangsung
     homogen: (1) setiap perusahaan mempunyai kapasitas (2) setiap    sampai kedua perusahaan akan menjual
     perusahaan mempunyai kapasitas produksi dan tidak dapat          dg tingkat output yg sama yt sebanyak
     memenuhi seluruh penawaran pasar (3) setiap perusahaan,
     dalam mencoba memaksimumkan TR atau keuntungan total             Q1dan Q2 maz dan denga harga Pe
     mengasumsikan bahwa perusahaan lain akan mempertahankan
     harganya pada tingkat yg konstan.
    Akibatnya akan terjadi fluktuasi harga produk yg terus menerus
     di antara harga monopoli dan harga ouput maximum dari setiap
     perusahaan.
P
   Chamberlin mengasumsikan
    bahwa duopolis mengakui
    saling mengakui
    ketergantungan antar
                                                   E
    mereka, sehingga duopolis tsb   Pe                       A
    menetapkan harga-harga yg                      B
    sama, menjual jumlah yg
                                                          db                D=da
    sama, dan memaksimumkan                       Qe
                                                                                       Q
    keuntungan bersama.
                                         •Jika perusahaan A yg pertama masuk pasar maka ia
   Keseimbangan pasar terjadi           akan memproduksi dititik A.
                                         •B masuk pasar dan menganggap bahwa A tetap akan
    bila ditetapkan satu harga           berproduksi di Q tsb maka B akan menjual di titik B (Q
    kesepakatan.                         dan P lbh rendah dari P dan Q di perush A)
                                         •A dan B sadar bahwa cara terbaik adalah dg membagi
                                         bersama keuntungan sehingga mereka akan
                                         memproduksi di Qe dg harga Pe (titik E)
P
   Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939).
   Sweezy beranggapan bahwa bila ada produsen dalam
    pasar oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka      C
    ia akan kehilangan konsumen karena tak ada
    produsen lainnya yang bersedia menaikkan harga.                            SMC’
                                                                    E
    Namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli
    tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan                  F                 SMC
    harga sebab para pesaing akan menurunkan harga
    dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya                G
    terjadilah perang harga.
   Para produsen dalam pasar oligopoli saling
    mempengaruhi tetapi tidak melakukan kolusi
    (kesepakatan).
   Intinya : produsen tidak akan menyesuaikan diri                        N                J       Q
    terhadap kenaikan harga melainkan terhadap
                                                                          MR                    D
    penurunan harga.
   Kurva permintaan "patah" akibat hilang konsumen.
                                                         Kurva MR=CFGN, dan kurva D=CEJ
    Akibatnya kurva MR juga patah.
   Posisi keseimbangan tidak didefinisikan oleh titik   Bagian CF dalam MR bersesuaian dg CE dalam D
    potong kurva MC dan MR yang patah. Tetapi, naiknya   Bagian GN sesuai dg EJ
    biaya produksi tetap mendorong produsen menaikkan    Lekukan di E menyebabkan diskontinuitas FG
    harga, meskipun kurva MC memotong kurva MR pada
    bagian yang tidak sambung
P
   Kartel ad perusahaan resmi para
    produsen dalam sebuah industri yg
    menetukan berbagai kebijakan bagi
    seluruh perusahaan dalam kartel itu, dg
    tujuan meningkatkan keuntungan total Pe                            ∑MC
    kartel tersebut.
   Kartel yg ekstrim ad yg membuat
    seluruh keputuasan untuk seluruh                         E
    perusahaan anggota. Bentuk kerja sama
    sempurna ini disebut kartel terpusat                                     D
    (centralized cartel) dan mengarah
    kepada cara penyelesaian monopoli.                            MR
   Jika harga input konstan maka dg                                          Q
    menjumlahkan SMC dari seluruh                           Qe
    perusahaan anggota kartel diperlihatkan
    kurva ∑MC.                              Syarat kartel :
   Tingkat output terbaik adalah Qe (titik π = π1 + π2
    E) ketika terjadi keuntungan maks yt    π = TR1 + TR2– TC1– TC2 = TR – TC1– TC2
    ketika kurva MR= ∑MC                    MR = MC1 = MC2
                                                 MR = ∑MC
   Kartel jenis ini lebih banyak dijumpai.          P
   Pasar dibagi dengan : (a)tingkat harga,
    (b)kuota (c)daerah/wilayah.
   Kebebasan tetap ada dalam : bentuk
    produk, kegiatan promosi dll.
   Kasus kartel : (1)anggota kartel yang       Pe
                                                              SMC
    lemah bersedia menjual dengan tingkat
    harga tertentu atau lebih rendah. Disebut
    penggabungan tidak stabil karena                      E
    produsen dengan struktur biaya lebih
    rendah akan mendorong produsen lain
    keluar pasar. (2)produsen dengan struktur                 mr        D
    biaya sama akan membagi pasar sama                              d
    besar. Struktur biaya lain dengan kuota              Qe                 Q
    dan negosiasi. Untuk menghalangi
    pesaing baru, tingkat harga ditetapkan
    tidak terlalu tinggi dan perang harga
    dengan produsen baru.
 Dalam model ini terdapat perusahaan        P
  dominan yang bertindak selaku pemimpin
  dasar, serta perusahaan lainnya sebagai
  pengikut. Dimana mereka bereaksi                     SMCd
  seolah-olah mereka berada dalam pasar
  yang bersaing sempurna.                               ∑MC
 Perusahaan-perusahaan pengikut
  bertindak sebagai penerima harga (price   P*
  taker), yaitu akan menerima berapapun          E
  harga yang ditetapkan oleh perusahaan
  pemimpin dan akan menghasilkan output                     d   D
  pada kondisi dimana marginal costnya
  sama dengan tingkat harga.                          mrd
 Pemimpin dasar adalah perusahaan
  dominan dg struktur harga rendah atau
  perusahaan yg terbesar dalam industri
  tersebut.                                      Q*                 Q
   Dalam jangka panjang, perusahaan Oligopolis
    akan meninggalkan pasar kecuali kalau dia
    dapat memperoleh keuntungan atau setidak-
    tidaknya BEP dengan memproduksi skala
    operasi yg terbaik untuk memproduksi tingkat
    output jangka panjang terbaik yg diperkirakan.
   Jika diperoleh keuntungan maka perusahaan
    lain akan berusaha masuk kedalam pasar
    tersebut kecuali jalan masuk tertutup atau
    setidaknya dibatasi.
   Industri/pasar oligopoli ini mungkin tidak akan
    bersifat oligopolis lagi dalam jangka panjang.
Sebuah perusahaan oligopolis menghadapi dua
permintaan:
     Q1 = 200 – 10P adalah permintaan jika pesaing
       tidak bereaksi terhadap keputusan perusahaan.
     Q2 = 100 – 4P adalah permintaan jika pesaing
       bereaksi terhadap keputusan perusahaan.
(a) Gambarkan kurva permintaan dan penerimaan
    marjinal (MR) bagi kedua perusahaan.
(b) Pada harga jual berapa pesaing akan bereaksi?
(c) Hitung interval harga jual yang menyebabkan
    perusahaan tidak akan mengubah output.
Untuk Persamaan                 P
                           25
Permintaan D
 1. Q1 = 200 – 10P
  Q1=0, maka P1 =20       20
  P1=0, maka Q1=200
 2. Q2 = 100 – 4P          16
  Q2=0, maka P2=25
                           12
  P2=0, maka Q2=100
                           8
Untuk Persamaan                                  D2
Penerimaan Marginal (MR)    4
 1. MR1=20-1/5Q1                         MR2          MR1               D1
  Q1=0, maka MR1=20
  MR1=0, maka Q1=100                                                          Q
                                    20   40 60    80 100 120 140 160 180 200
 2.MR2=25-1/2Q2
  Q2=0, maka MR2=25
  MR2=0, maka Q2=50
THANK’S

Contenu connexe

Tendances

Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendekmagdalena praharani
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikmas karebet
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiQuinta Nursabrina
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashOpissen Yudisyus
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranAhmad Rudi
 
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikTeori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikMajid Abdullah
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 

Tendances (20)

Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
Teori Permintaan akan Uang Klasik dan Keynes (Ekonomi Moneter - BAB 4)
 
Penerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linierPenerapan fungsi non linier
Penerapan fungsi non linier
 
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
Pasar Persaingan Sempurna (Ekonomi Mikro)
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
 
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidiPertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
Pertemuan vi pengaruh pajak dan subsidi
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaran
 
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku OligopolistikTeori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
Teori Permainan dan Perilaku Oligopolistik
 
Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
 
Persaingan Monopolistik
Persaingan MonopolistikPersaingan Monopolistik
Persaingan Monopolistik
 
oligopoli lanjutan
oligopoli lanjutanoligopoli lanjutan
oligopoli lanjutan
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)Obligasi (Matematika Keuangan)
Obligasi (Matematika Keuangan)
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Struktur pasar
Struktur pasarStruktur pasar
Struktur pasar
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 

OPTIMALKAN PASAR PERSAINGAN

  • 1. BY : LISA NURSITA
  • 3. Persaingan monopolistis merupakan pasar dimana terdapat banyak perusahaan yg menjual komoditi yg hampir serupa tetapi tidak sama (berbeda corak, merek, pembungkus, cara membayar barang, bentuk jasa perusahaan) . Contoh : Deterjen (Rinso, Attack, Surf, dll), Pasta Gigi (Pepsodent, Close Up, Sensodine, Enzim, Formula, dll), dll
  • 4. 1. Terdapat banyak penjual 2. Barangnya berbeda corak 3. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga. 4. Keluar dan masuk ke dalam industri relatif mudah 5. Persaingan menetapkan promosi penjualan sangat mudah
  • 5. P  Kurva permintaan sangat elastis tetapi memiliki kemiringan negatif untuk produk dengan MC diferensiasi yg dijualnya A  Kurva permintaan menurun B AC sedikit demi sedikit akibatnya E kurva D tidak berimpit dg MR D  Posisi keseimbangan bila MR MR=MC (P≥AVC) dititik E Q  Equilibrium perusahaan dalam jangka pendek dengan keuntungan lebih (excess profit)
  • 6.  Karena bebas memperoleh P keuntungan, maka dalam jangka panjang kurve permintaaqn D bersinggung dengan kurve Average Cost (AC). SMC’ LMC  Equilibrium dalam jangka A’ SAC’ panjang. Karena masuknya perusahaan-perusahaan baru : LAC  Kurve permintaan perusahaan E’ menurun dari D ke D' (karena setiap perusahaan memiliki D’ pangsa pasar yg lebih kecil) sehingga bersinggungan dg LAC MR’  Keseimbangan terjadi pada titik E’ (MR’=LMC) Q  BEP in long run terjadi dititik A’ (P=LAC=SAC’)  Kurve AC dan MC naik ke AC' dan MC‘.
  • 8.  Pasar oligopoly adalah pasar yang didalamnya terdapat beberapa penjual terhadap 1 komoditi sehingga tindakan 1 penjual akan mempengaruhi tindakan penjual lainnya. Jika produknya homogen disebut oligopoli murni (pure oligopoly). Jika produknya berbeda corak disebut oligopoli beda corak (differentiated oligopoly).  Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
  • 9. Hanya Sedikit Perusahaan Dalam Industri (Few Number of Firms)  Produk Homogen atau Terdiferensial (Homogem or Differentiated Product)  Pengambilan Keputusan yang Saling Mempengaruhi (Interdependence Decision)  Kompetisi Non Harga (Non Pricing Competition). Perusahaan oligopoli lazimnya saling bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada persaingan dalam kampanye komoditi yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui diferensiasi jenis barang yang mereka jual
  • 10.  Asumsi yang mendasari kondisi di pasar oligopoli adalah : 1. Penjual sebagai price maker. Penjual bukan hanya sebagai price maker, tetapi setiap perusahaan juga mengakui bahwa aksinya akan mempengaruhi harga dan output perusahaan lain, dan sebaliknya. 2. Penjual bertindak secara strategik. 3. Kemungkinan masuk pasar bervariasi dari mudah (free entry) sampai tidak mungkin masuk pasar (blockade). 4. Pembeli sebagai price taker. Setiap pembeli tidak bisa mempengaruhi harga pasar.
  • 11. Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom mengembangkan berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis. 1. Model Cournot 2. Model Bertrand 3. Model Edgeworth 4. Model Kurva Permintaan yg Patah (Model Sweezy) 5. Model Kartel Terpusat 6. Model Kartel Berbagi Pasar 7. Model Kepemimpinan Harga
  • 12. Asumsinya ad bahwa jika perusahaan telah P menentukan tingkat produksinya/outputnya, maka perusahaan tersebut tidak akan mengubahnya. Atas dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan menentukan tingkat produksinya.  Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan yang menjual produk yang homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar. A Harga pasar ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total output yang dihasilkan oleh dua A’ E perusahaan dengan permintaan pasar. B’  Penentuan output merupakan gerakan balasan dari B dE perilaku perusahaan lain, sehingga Q untuk dua perusahaan oligopoli adalah sama. d’A D=dA  Jika dalam menentukan tingkat output terbaik, dB d’B Q setiap perusahaan mengasumsikan perusahaan lain mempertahankan harga (bukan output) pada tingkat yg konstan, maka ini disebut MODEL BERTAND
  • 13. P •Perush A adalah yg pertama memasuki pasar , dan menjual sebanyak Qa pada harga Pa, dg demikian TRa=PaxQa. •Perush B memasuki pasar, dan Perusahaan B Perusahaan A mengasumsikan bahwa A akan terus Pa menetapkan harga sebesar Pa. maka B Pb menetapkan harga di Pb sehingga Db TRb=PbxQ2, dan karenanya merebut sebagian besar pasar A. Da •Reaksi terhadap perilaku B dg asumsi Pe bahwa B akan mempertahankan harga di Pb maka A akan memproduksi di Q1 Q max dg P dibawah harga Pb yt Pe. Q2max Qa Q1max •Reaksi terhadap A maka B akan memproduksi di Q2 dg harga yt Pe.  Asumsinya jika hanya terdapat 2 perusahaan dg komoditi yg •Prose ini akan terus berlangsung homogen: (1) setiap perusahaan mempunyai kapasitas (2) setiap sampai kedua perusahaan akan menjual perusahaan mempunyai kapasitas produksi dan tidak dapat dg tingkat output yg sama yt sebanyak memenuhi seluruh penawaran pasar (3) setiap perusahaan, dalam mencoba memaksimumkan TR atau keuntungan total Q1dan Q2 maz dan denga harga Pe mengasumsikan bahwa perusahaan lain akan mempertahankan harganya pada tingkat yg konstan.  Akibatnya akan terjadi fluktuasi harga produk yg terus menerus di antara harga monopoli dan harga ouput maximum dari setiap perusahaan.
  • 14. P  Chamberlin mengasumsikan bahwa duopolis mengakui saling mengakui ketergantungan antar E mereka, sehingga duopolis tsb Pe A menetapkan harga-harga yg B sama, menjual jumlah yg db D=da sama, dan memaksimumkan Qe Q keuntungan bersama. •Jika perusahaan A yg pertama masuk pasar maka ia  Keseimbangan pasar terjadi akan memproduksi dititik A. •B masuk pasar dan menganggap bahwa A tetap akan bila ditetapkan satu harga berproduksi di Q tsb maka B akan menjual di titik B (Q kesepakatan. dan P lbh rendah dari P dan Q di perush A) •A dan B sadar bahwa cara terbaik adalah dg membagi bersama keuntungan sehingga mereka akan memproduksi di Qe dg harga Pe (titik E)
  • 15. P  Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939).  Sweezy beranggapan bahwa bila ada produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka C ia akan kehilangan konsumen karena tak ada produsen lainnya yang bersedia menaikkan harga. SMC’ E Namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan menurunkan F SMC harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang lebih rendah lagi. Akibatnya G terjadilah perang harga.  Para produsen dalam pasar oligopoli saling mempengaruhi tetapi tidak melakukan kolusi (kesepakatan).  Intinya : produsen tidak akan menyesuaikan diri N J Q terhadap kenaikan harga melainkan terhadap MR D penurunan harga.  Kurva permintaan "patah" akibat hilang konsumen. Kurva MR=CFGN, dan kurva D=CEJ Akibatnya kurva MR juga patah.  Posisi keseimbangan tidak didefinisikan oleh titik Bagian CF dalam MR bersesuaian dg CE dalam D potong kurva MC dan MR yang patah. Tetapi, naiknya Bagian GN sesuai dg EJ biaya produksi tetap mendorong produsen menaikkan Lekukan di E menyebabkan diskontinuitas FG harga, meskipun kurva MC memotong kurva MR pada bagian yang tidak sambung
  • 16. P  Kartel ad perusahaan resmi para produsen dalam sebuah industri yg menetukan berbagai kebijakan bagi seluruh perusahaan dalam kartel itu, dg tujuan meningkatkan keuntungan total Pe ∑MC kartel tersebut.  Kartel yg ekstrim ad yg membuat seluruh keputuasan untuk seluruh E perusahaan anggota. Bentuk kerja sama sempurna ini disebut kartel terpusat D (centralized cartel) dan mengarah kepada cara penyelesaian monopoli. MR  Jika harga input konstan maka dg Q menjumlahkan SMC dari seluruh Qe perusahaan anggota kartel diperlihatkan kurva ∑MC. Syarat kartel :  Tingkat output terbaik adalah Qe (titik π = π1 + π2 E) ketika terjadi keuntungan maks yt π = TR1 + TR2– TC1– TC2 = TR – TC1– TC2 ketika kurva MR= ∑MC MR = MC1 = MC2 MR = ∑MC
  • 17. Kartel jenis ini lebih banyak dijumpai. P  Pasar dibagi dengan : (a)tingkat harga, (b)kuota (c)daerah/wilayah.  Kebebasan tetap ada dalam : bentuk produk, kegiatan promosi dll.  Kasus kartel : (1)anggota kartel yang Pe SMC lemah bersedia menjual dengan tingkat harga tertentu atau lebih rendah. Disebut penggabungan tidak stabil karena E produsen dengan struktur biaya lebih rendah akan mendorong produsen lain keluar pasar. (2)produsen dengan struktur mr D biaya sama akan membagi pasar sama d besar. Struktur biaya lain dengan kuota Qe Q dan negosiasi. Untuk menghalangi pesaing baru, tingkat harga ditetapkan tidak terlalu tinggi dan perang harga dengan produsen baru.
  • 18.  Dalam model ini terdapat perusahaan P dominan yang bertindak selaku pemimpin dasar, serta perusahaan lainnya sebagai pengikut. Dimana mereka bereaksi SMCd seolah-olah mereka berada dalam pasar yang bersaing sempurna. ∑MC  Perusahaan-perusahaan pengikut bertindak sebagai penerima harga (price P* taker), yaitu akan menerima berapapun E harga yang ditetapkan oleh perusahaan pemimpin dan akan menghasilkan output d D pada kondisi dimana marginal costnya sama dengan tingkat harga. mrd  Pemimpin dasar adalah perusahaan dominan dg struktur harga rendah atau perusahaan yg terbesar dalam industri tersebut. Q* Q
  • 19. Dalam jangka panjang, perusahaan Oligopolis akan meninggalkan pasar kecuali kalau dia dapat memperoleh keuntungan atau setidak- tidaknya BEP dengan memproduksi skala operasi yg terbaik untuk memproduksi tingkat output jangka panjang terbaik yg diperkirakan.  Jika diperoleh keuntungan maka perusahaan lain akan berusaha masuk kedalam pasar tersebut kecuali jalan masuk tertutup atau setidaknya dibatasi.  Industri/pasar oligopoli ini mungkin tidak akan bersifat oligopolis lagi dalam jangka panjang.
  • 20. Sebuah perusahaan oligopolis menghadapi dua permintaan:  Q1 = 200 – 10P adalah permintaan jika pesaing tidak bereaksi terhadap keputusan perusahaan.  Q2 = 100 – 4P adalah permintaan jika pesaing bereaksi terhadap keputusan perusahaan. (a) Gambarkan kurva permintaan dan penerimaan marjinal (MR) bagi kedua perusahaan. (b) Pada harga jual berapa pesaing akan bereaksi? (c) Hitung interval harga jual yang menyebabkan perusahaan tidak akan mengubah output.
  • 21. Untuk Persamaan P 25 Permintaan D 1. Q1 = 200 – 10P  Q1=0, maka P1 =20 20  P1=0, maka Q1=200 2. Q2 = 100 – 4P 16  Q2=0, maka P2=25 12  P2=0, maka Q2=100 8 Untuk Persamaan D2 Penerimaan Marginal (MR) 4 1. MR1=20-1/5Q1 MR2 MR1 D1  Q1=0, maka MR1=20  MR1=0, maka Q1=100 Q 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 2.MR2=25-1/2Q2  Q2=0, maka MR2=25  MR2=0, maka Q2=50