2. Metode pengajaran
bahasa Indonesia tidak
dapat menggunakan
satu metode, karena
bahasa Indonesia
bersifat dinamis. Bahasa
sendiri bukan sebagai
ilmu tetapi sebagai
keterampilan sehingga
penggunaan metode
yang tepat perlu
dilakukan.
3. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia di
tingkat sekolah dasar atau Madrasah
Ibtidaiyah sangat mengandalkan
penggunaan metode – metode yang
aplikatif dan menarik. Pembelajaran yang
menarik akan memikat anak – anak untuk
terus dan betah mempelajari bahasa
Indonesia sebagai bahasa kedua setelah
bahasa ibu.
4. Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan
perubahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Diantaranya dengan menggunakan metode :
• role play
• metode STAD (Student teams achievementdivision)
dalam standart kompetensi berbicara dan membaca
5. Metode pengajaran
Bahasa Indonesia harus
menyenangkan dan
tidak membosankan.
Apalagi dalam
pengajaran tingkat dasar
siswa harus merasa
senang, fun, dan enjoy
namun tetap memiliki
esensi keilmuan agar
tingkat selanjutnya siswa
akan tertarik untuk lebih
mendalami bahasa
Indonesia.
6. Tradisi Pengajaran
tradisi hafalan dan penguasaan teori
tradisi memperlakukan siswa sebagai
“anak mami”.
tradisi guru sebagai satu-satunya
sumber belajar
tradisi UN yang menggunakan
bentuk soal PG untuk menguji
kompetensi siswa.
7. Agenda Revitalisasi
Pengajaran
Hakikat tujuan pengajaran siswa
adalah untuk membantu anak dalam
mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, baik lisan maupun
tulisan