SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  7
Drama Opera Peking Dari China
Salah satu bentuk drama yang terkenal dari China adalah Opera Peking. Sejarahnya,
pada 1790 sebuah jenih drama baru, yang dikenal sebagai Jingxi atau Jingju (drama ibu
kota), lahir. Drama ini dibuat di Beijing untuk peringatan ulang tahun ke 80 Kaisar
Qianlong. Drama ini menggabungkan beberapa gaya pertunjukkan, sepertilagu-lagu
rakyat sekitar, dialeg lokal, opera tepuk (pemuiknya membuat ritme dengan memukul 2
batang kayu), dan sejenis musik yang disebut Pihuang.
Nakah opera peking biasanya merupakan revisidari drama zaju atau kunqu. Naskahnya
terdiri dari lagu, pantomim, tarian, akrobat, seni bela diri, dan dialog. Para pemain
memiliki speslisasi peran tunggal, yaitu sheng (laki-laki), dan (perempuan), jing (tokoh
dengan wajah dilukis), atau chow (pelawak). Tiap jenisnya terdiri dari beberapa peran.
Selama abad XIX dan awal abad XX, hanya ada pemain pria, dan ada 3 cara untuk
menjadi pemain:
1. Menjadi anak laki-laki pemain atau koneksi dan masuk dengan
2. Menjadi murid pemain profesional
3. Atau koneksi dan masuk dengan menyuap
Aktor opera peking paling terkenl pada abad XX adalah Mei Lanfang, seorang spesialis
peran wanita yang memprekenlkan opera peking pada dunia barat pada tahun 1930-an.
Panggung opera ini sederhana. Para pemusik yang memainkan kecapi, batang kayu, dan
jeni gong dan simbal, duduk di panggung terbuka yang beralaskan karpet dengan dua
pintu masuk yang terbuka. namun kostum dan tata riasnya, yang memberikan
identifikasi peran, sangat berlebihan dan bergaya. Para pemain menggunakan baju
berlengan air - kain sutra utih yang lebih panjang dari lengan, yang jatuh sekitar 60 cm
dari tangan - dan merek mengekpreikan perannya dengan melemparnya ke lengan atau
mengayunkannya saat menari. Sepasang ornamen burung yang dipasang pada bagian
kepala juga menjadi bagian koreografi gerak. Pada ksatria menggenakan jubah satin
dengan bordiran dan empat bendera segitiga di punggungnya. Pemain jing mengecat
wajah mereka dengan aneka warna atau pola abstrak hitam putih yang menggambarkan
karakter tertentu.
SENI TEATER TRADISIONAL JEPANG
Jepang banyak memiliki banyak teater traditional, tapi yang paling terkenal ada 3 yaitu:
1. Kabuki.
2. Noh.
3. Bunraku.
Kabuki dimulai pada tahun 1603, pada awalnya kabuki dibawakan oleh wanita (onna-kabuki),
tetapi karna kabuki semakin terkenal dizaman tersebut, para wanita yang jadi pemain tersebut
menjadikannya sebagai pelacuran terselubung,di tahun 1629 semua pemain kabuki diganti semua
dengan pria muda (wakashu-kabuki), dan pada tahun1652 diganti lagi pemain muda kabuki di
karenakan karena pemainnya masih muda banyak istri istri dari golongan tinggi, suka kepada
pemain tersebut dan menjadikan perselingkuhan. dan yang terakhir kabuki di ganti semua
dengan pria dewa (yarou-kabuki) pemain kabuki yang memerankan tokoh wanitanya
dinamakan (onna gata).
Ciri Kabuki :
1. Memakai tatarias/make up.
2. semua pemainnya terdiri dari pria (walaupun ada tokoh wanita, tetapi yang
memainkannya adalah pria).
3. banyak disukai oleh kaum golongan bawah, dikarenakan banyak aktrasinya.
Gambar pertunjukan kabuki.
Bunraku adalah seni teater/drama boneka yang murapakan salah satu jenis ningyo johruri
(sandiwara boneka yang diiringi oleh pemain musik johruri).
Ciri Bunraku :
1. ada boneka.
2. orang yang menggerakkan boneka ada tiga, Omozukai (penggerak boneka utama, yaitu
badan, tangan kanan), Hidarizukai (penggerak tangan kiri, hidarizukai mukanya
ditutupin), Ashizukai (penggerak kaki, Ashizukai mukanya juga ditutupin, kecuali
omozukai.)
3. besar boneka 2/3 dari tubuh manusia normal.
4. cerita yang paling terkenal, chika matsu, monzaemon.
Gambar pertunjukan bunraku.
Noh adalah seni pementasan seni drama kalisk yang cirinya memakai topen.dan menarinya
secara lambat. makanan yang sering disajikan pada saat teater noh ialah makunouchi.
Ciri Noh :
1. harus memakai topeng.
2. pergerakan tariannya sangat pelan.
3. banyak disukai oleh kaum bangsawan.
4. terdiri dari babak-bakak.
5. diiringi oleh pemain musik.
Gambar pertunjukan noh.
Teater Khon dari Thailand
Ceitanya mendalamnya bangsa Thai mendalami cerita Ramayana, bangsa Thailand
menganggap cerita Ramayana tempat kejadiannya di Thailand. Disana ada bekas
kerajaan Ayutthaya (Ayodhya) tempat tinggal Rama, tokoh sentral dari cerita
Ramayana.
Cerita dari Drama Tari Topeng 'Khon' adalah bentuk tertinggi dari enam drama tari
tradisional Thailand.
Drama Khon juga memiliki dua karakter yakni sisi baik dan sisi jahat. sisi baik diwakili
oleh Rama dan saudaranya Laksmana berbusana pakaian ala ksatria berwarna perak
dengan bahu ada hiasan melengkung seperti tanduk. Mahkota yang dikenakan mirip
hiasan-hiasan candi yang ada di Thailand, meruncing ke atas menyerupai stupa. Yang
membedakan sisi baik dan sisi jahat adalah pada mahkota dan pemakaian topeng Khon.
Sisi jahat mahkotanya bergambar dua kepala raksasa yang bermuka hitam menyerupai
topeng yang dikenakan pemainnya, serta memakai Khon (topeng).
Gamelan atau musik pengiring dalam drama Khon terdiri dari dua buah gamelan yang
mirip gambang dalam gamelan Jawa dan satu yang menyerupai Bonang hanya bentuknya
melingkar, satu gendang dan satu alat gesek mirip rebab dan alat tiup mirip seruling.
Dan dua dalang, pria dan wanita yang menjadi penyampai cerita dan dialog. Suara dalang
mendayu-dayu seperti seorang pendeta yang sedang merapalkan mantra.
Drama Khon hanya mengambil cerita dari “Ramakien” atau Ramayana. Cerita diawali
ketika Rama, Laksmana dan Sinta sedang bercengkerama di hutan dandaka dan digoda
oleh kijang emas yang ternyata penjelmaan dari raksasa Kota Longka (Alengka). Sinta
diculik oleh Thotsakan (Rahwana) yang menjelma sebagai seorang pertapa miskin. Hanya
dalam cerita versi Thailand ini tidak ada Jatayu (burung raksasa) yang berusaha
merebut Sinta dari tangan Rahwana (berarti orang Indonesia kreatif dalam meramu,
membumbui cerita). Rama dibantu Hanoman dan pasukan kera menyerbu Alengka dan
merebut kembali Sinta.
Khon bersumber pada cerita Ramayana yang dalam bahasa Thailand disebut Ramakien
(keagungan Rama). Bagian Ramayana yang paling digemari di Thailand adalah ketika Rahwana
muncul dengan sepuluh mukanya atau Thosakan.
Khon mula-mula digarap di keraton sejak Raja Rama i. Kemudian, dipertontonkan untuk
umum sejak pemerintahanRaja Rama VI, dilanjutkan oleh anaknya Raja Rama VII yang
paling giat mengembangkannya.
Perangkat musik yang digunakan untuk mengiringi Khon disebut Piphat. Piphat terdiri atas
alat musik tiup, gendang, gambang, dan kecrek. Teater tertua di Thailand adalah Lakhon.
Semul Lakhon ini hanya berupa tari pemujaan pada arwah leluhur yang disebut Lakhon Jatri.
Jatri artinya leluhur
Sejarah Teater di India
Teater telah menjadi bagian tak terpisahkan dari semua peradaban; Teater Veda adalah salah satu
bentuk awal dari teater menurut sumber. Asal usul teater di India kuno atau teater rakyat dan
bukan drama dapat ditelusuri ke ritualisme agama dari bangsa Arya Weda. Ini teater rakyat dari
masa lalu berkabut dicampur dengan tarian, makanan, ritualisme, ditambah penggambaran
peristiwa dari kehidupan sehari-hari. Itu adalah elemen terakhir yang membuatnya asal teater
klasik kali kemudian. Banyak sejarawan, terutama DD Kosambi, Debiprasad Chattopadhyaya,
Adya Rangacharaya, dll telah disebut prevalensi ritualisme antara Indo-Arya suku di mana
beberapa anggota suku bertindak seolah-olah mereka binatang liar dan beberapa orang lain
adalah pemburu. Mereka yang bertindak sebagai mamalia seperti kambing, kerbau, rusa, kera, dll
dikejar-kejar oleh mereka memainkan peran sebagai pemburu. Dalam cara yang sederhana dan
kasar itu teater berasal di India sekitar 3500 tahun yang lalu di Indo-Arya negara dari Rig Veda
kali. Ada juga harus ada sebuah tradisi teater di kota-kota Harappa (peradaban). Natya Shastra
Sejarah India tentang teater tidak dapat dijelaskan tanpa mengambil nama Bharat Muni. Bharata
Muni (2 abad SM) adalah seorang penulis India kuno terkenal untuk menulis Sastra Natya dari
Bharatha, sebuah risalah teoritis seni pertunjukan India, termasuk Teater, tari, akting, dan musik,
yang telah dibandingkan dengan Aristoteles puisi. Bharata sering dikenal sebagai bapak seni
teater India. Nya Natya Shastra tampaknya menjadi upaya pertama yang mengembangkan teknik
atau bukan seni, drama secara sistematis. Shastra Natya memberitahu kita tidak hanya apa yang
akan digambarkan dalam sebuah drama, tapi bagaimana penggambaran ini harus dilakukan.
Drama, sebagai Bharata Muni mengatakan, adalah meniru laki-laki dan perbuatan mereka (loka-
vritti). Sebagai pria dan perbuatan mereka harus dihormati di panggung, sehingga drama dalam
bahasa Sansekerta juga dikenal dengan istilah roopaka yang berarti gambaran. Shastra Natya
adalah sangat luas dalam jangkauannya. Ini terdiri dari sila teliti rinci untuk kedua dramawan dan
aktor. Bharata menjelaskan sepuluh jenis drama mulai dari satu sampai sepuluh tindakan. Selain
itu, ia menetapkan prinsip untuk desain panggung, make up, kostum, tari (berbagai gerakan dan
gerak tubuh), sebuah teori Estetika (Rasas dan Bhavas), Pejabat, Mengarahkan dan Musik setiap
masing-masing bab. Bharata menetapkan teori rinci drama sebanding dengan puisi Aristoteles.
Dia mengacu pada bhavas (perasaan), yang imitasi emosi para aktor melakukan, dan Rasas
(respons emosional) bahwa mereka menginspirasi penonton. Dia berpendapat bahwa ada delapan
Rasas utama: cinta, sayang, marah, jijik, kepahlawanan, kagum, teror dan komedi, dan drama
harus campuran yang berbeda Rasas tetapi didominasi oleh satu. Menurut Shastra Natya, semua
cara berekspresi yang digunakan oleh individu melalui pidatonya, gerak tubuh, gerakan dan
intonasi harus digunakan. Representasi dari ekspresi dapat memiliki modus yang berbeda, sesuai
dengan dominasi dan penekanan pada satu mode atau yang lain. Bharatamuni mengakui empat
mode utama: pidato dan puisi (Bharati vritti), tari dan musik (kaishiki vritti), tindakan (arabhatti
vritti) dan emosi (sattvatti vritti). Teater klasik India Ramayana dan Mahabaratha dapat dianggap
sebagai drama pertama yang diakui berasal dari India. Ini epos memberikan inspirasi kepada
dramawan India awal dan mereka bahkan hari ini. Dramawan India seperti Bhasa (c.2nd abad
SM) menulis drama yang sangat terinspirasi oleh Ramayana dan Mahabharata. Kalidasa (abad
ke-1 SM) ini bisa dibilang dapat dianggap terbesar di India kuno Sansekerta penyair dan
dramawan. Tiga drama romantis terkenal yang ditulis oleh Kalidasa adalah
MALAVIKAGNIMITRAM dan ABHIGNANA Shakuntalam (Pengakuan dari Shakuntala), itu
adalah orang pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman.

Contenu connexe

Tendances

Nota Pengenalan Drama
Nota Pengenalan DramaNota Pengenalan Drama
Nota Pengenalan DramaIsmail Noh
 
Prinsip Rekaan Seni Visual
Prinsip Rekaan Seni VisualPrinsip Rekaan Seni Visual
Prinsip Rekaan Seni VisualHui Chew
 
Kedatangan Islam di Tanah Melayu
Kedatangan Islam di Tanah MelayuKedatangan Islam di Tanah Melayu
Kedatangan Islam di Tanah MelayuNormurni Mohamad
 
Tonggak Pendidikan UNESCO
Tonggak Pendidikan UNESCOTonggak Pendidikan UNESCO
Tonggak Pendidikan UNESCORosnaliza07
 
Amalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonianAmalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonianSai Kim Tan
 
Etika dan isu undang undang
Etika dan isu undang undangEtika dan isu undang undang
Etika dan isu undang undangasz alchemisz
 
PENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AM
PENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AMPENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AM
PENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AMevelyn_01
 
Kurikulum bersepadu sekolah menengah (kbsm)
Kurikulum bersepadu sekolah menengah (kbsm)Kurikulum bersepadu sekolah menengah (kbsm)
Kurikulum bersepadu sekolah menengah (kbsm)nurul syuhaida rahim
 
Hsa 3033 asia tenggara abad ke-19-siap
Hsa 3033 asia tenggara abad ke-19-siapHsa 3033 asia tenggara abad ke-19-siap
Hsa 3033 asia tenggara abad ke-19-siapTatulrich Tatul
 
Kesan Dasar Imperialisme kepada semangat Nasionalisme
Kesan Dasar Imperialisme kepada semangat NasionalismeKesan Dasar Imperialisme kepada semangat Nasionalisme
Kesan Dasar Imperialisme kepada semangat Nasionalismeamiraaa96
 
Kerajaan-Kerajaan Awal di Tanah Melayu
Kerajaan-Kerajaan Awal di Tanah MelayuKerajaan-Kerajaan Awal di Tanah Melayu
Kerajaan-Kerajaan Awal di Tanah MelayuNur Fazlin Mohd Naim
 
Sistem perundangan malaysia bab 5
Sistem perundangan malaysia bab 5Sistem perundangan malaysia bab 5
Sistem perundangan malaysia bab 5Munirah Omar
 
Bab-4- Pensejarahan-berbentuk-undang-undang
Bab-4- Pensejarahan-berbentuk-undang-undangBab-4- Pensejarahan-berbentuk-undang-undang
Bab-4- Pensejarahan-berbentuk-undang-undangfiro HAR
 
Laras bahasa sastera
Laras bahasa sasteraLaras bahasa sastera
Laras bahasa sasteraung sii mee
 
E penggal 3-b-pengurusan-1
E penggal 3-b-pengurusan-1E penggal 3-b-pengurusan-1
E penggal 3-b-pengurusan-1zumaliah
 

Tendances (20)

Nota Pengenalan Drama
Nota Pengenalan DramaNota Pengenalan Drama
Nota Pengenalan Drama
 
Prinsip Rekaan Seni Visual
Prinsip Rekaan Seni VisualPrinsip Rekaan Seni Visual
Prinsip Rekaan Seni Visual
 
Kedatangan Islam di Tanah Melayu
Kedatangan Islam di Tanah MelayuKedatangan Islam di Tanah Melayu
Kedatangan Islam di Tanah Melayu
 
Tonggak Pendidikan UNESCO
Tonggak Pendidikan UNESCOTonggak Pendidikan UNESCO
Tonggak Pendidikan UNESCO
 
Amalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonianAmalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonian
 
Etika dan isu undang undang
Etika dan isu undang undangEtika dan isu undang undang
Etika dan isu undang undang
 
PENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AM
PENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AMPENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AM
PENGUKUHAN INSTITUSI NEGARA ~ TOPIK 8 PENGAJIAN AM
 
Pengucapan awam
Pengucapan awamPengucapan awam
Pengucapan awam
 
Kurikulum bersepadu sekolah menengah (kbsm)
Kurikulum bersepadu sekolah menengah (kbsm)Kurikulum bersepadu sekolah menengah (kbsm)
Kurikulum bersepadu sekolah menengah (kbsm)
 
Hsa 3033 asia tenggara abad ke-19-siap
Hsa 3033 asia tenggara abad ke-19-siapHsa 3033 asia tenggara abad ke-19-siap
Hsa 3033 asia tenggara abad ke-19-siap
 
majlis raja-raja.pengajian am
majlis raja-raja.pengajian ammajlis raja-raja.pengajian am
majlis raja-raja.pengajian am
 
Kesan Dasar Imperialisme kepada semangat Nasionalisme
Kesan Dasar Imperialisme kepada semangat NasionalismeKesan Dasar Imperialisme kepada semangat Nasionalisme
Kesan Dasar Imperialisme kepada semangat Nasionalisme
 
Kerajaan-Kerajaan Awal di Tanah Melayu
Kerajaan-Kerajaan Awal di Tanah MelayuKerajaan-Kerajaan Awal di Tanah Melayu
Kerajaan-Kerajaan Awal di Tanah Melayu
 
Sistem perundangan malaysia bab 5
Sistem perundangan malaysia bab 5Sistem perundangan malaysia bab 5
Sistem perundangan malaysia bab 5
 
Bab-4- Pensejarahan-berbentuk-undang-undang
Bab-4- Pensejarahan-berbentuk-undang-undangBab-4- Pensejarahan-berbentuk-undang-undang
Bab-4- Pensejarahan-berbentuk-undang-undang
 
Inovasi dan rekacipta
Inovasi dan rekaciptaInovasi dan rekacipta
Inovasi dan rekacipta
 
Nota sejarah tingkatan 5 bab 8
Nota sejarah tingkatan 5 bab 8Nota sejarah tingkatan 5 bab 8
Nota sejarah tingkatan 5 bab 8
 
Laras bahasa sastera
Laras bahasa sasteraLaras bahasa sastera
Laras bahasa sastera
 
E penggal 3-b-pengurusan-1
E penggal 3-b-pengurusan-1E penggal 3-b-pengurusan-1
E penggal 3-b-pengurusan-1
 
Bab 1 masyarakat fedual
Bab 1 masyarakat fedualBab 1 masyarakat fedual
Bab 1 masyarakat fedual
 

En vedette

Teater Tradisional India & Thailand
Teater Tradisional India & ThailandTeater Tradisional India & Thailand
Teater Tradisional India & ThailandChaerul Hisyam
 
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warnaPara penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warnaOperator Warnet Vast Raha
 
CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA (ARISKA COMPNET)
CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA (ARISKA COMPNET)CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA (ARISKA COMPNET)
CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA (ARISKA COMPNET)ARISKA COMPNET
 
Teater Bab 8 Kelas 12
Teater Bab 8 Kelas 12Teater Bab 8 Kelas 12
Teater Bab 8 Kelas 12NY O
 
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwotoSMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwotosekolah maya
 

En vedette (11)

Teater Tradisional India & Thailand
Teater Tradisional India & ThailandTeater Tradisional India & Thailand
Teater Tradisional India & Thailand
 
Opera cina
Opera cinaOpera cina
Opera cina
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Kostum Ketoprak
Kostum KetoprakKostum Ketoprak
Kostum Ketoprak
 
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warnaPara penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna
Para penari tari flamenco biasanya menggunakan pakaian dengan warna
 
Seni Tari Modern
Seni Tari ModernSeni Tari Modern
Seni Tari Modern
 
Tari modern
Tari modernTari modern
Tari modern
 
Seni Teater Asia
Seni Teater AsiaSeni Teater Asia
Seni Teater Asia
 
CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA (ARISKA COMPNET)
CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA (ARISKA COMPNET)CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA (ARISKA COMPNET)
CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN BAHASA JAWA (ARISKA COMPNET)
 
Teater Bab 8 Kelas 12
Teater Bab 8 Kelas 12Teater Bab 8 Kelas 12
Teater Bab 8 Kelas 12
 
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwotoSMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
SMK-MAK kelas10 smk ipa suparwoto
 

Similaire à SEJARAH TEATER DI INDIA

Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2HasanNz HasanNz
 
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIMATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIdesi239631
 
Jenis teater tradisional nusantara by DF4
Jenis teater tradisional nusantara by DF4Jenis teater tradisional nusantara by DF4
Jenis teater tradisional nusantara by DF4Dhan_DF4
 
Macam macam seni teater
Macam macam seni teaterMacam macam seni teater
Macam macam seni teaterRizka Aprilia
 
Seni tari mancanegara
Seni tari mancanegaraSeni tari mancanegara
Seni tari mancanegaraAngel II
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxtiara dian
 
Seni Pertunjukan SMA XII
Seni Pertunjukan SMA XIISeni Pertunjukan SMA XII
Seni Pertunjukan SMA XIIKhaisar Deri
 
Makalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan Papua
Makalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan PapuaMakalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan Papua
Makalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan PapuaVina Widya Putri
 

Similaire à SEJARAH TEATER DI INDIA (20)

JENIS-JENIS TARI
JENIS-JENIS TARIJENIS-JENIS TARI
JENIS-JENIS TARI
 
Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2Materi teater-kelas-xii-semester-2
Materi teater-kelas-xii-semester-2
 
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERIMATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
MATERI SEJARAH TEATER DI INDONESIA MATERI
 
Perkembangan Drama
Perkembangan DramaPerkembangan Drama
Perkembangan Drama
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Tari kecak
Tari kecakTari kecak
Tari kecak
 
Teks Drama
Teks DramaTeks Drama
Teks Drama
 
Opera beijing
Opera beijingOpera beijing
Opera beijing
 
Jenis teater tradisional nusantara by DF4
Jenis teater tradisional nusantara by DF4Jenis teater tradisional nusantara by DF4
Jenis teater tradisional nusantara by DF4
 
Macam macam seni teater
Macam macam seni teaterMacam macam seni teater
Macam macam seni teater
 
Seni tari mancanegara
Seni tari mancanegaraSeni tari mancanegara
Seni tari mancanegara
 
Ppt seni budaya
Ppt seni budayaPpt seni budaya
Ppt seni budaya
 
Tari kecak
Tari kecakTari kecak
Tari kecak
 
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptxk3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
k3drama2-120601091337-phpapp01.pptx
 
Musik Ilustrasi
Musik IlustrasiMusik Ilustrasi
Musik Ilustrasi
 
Seni Pertunjukan SMA XII
Seni Pertunjukan SMA XIISeni Pertunjukan SMA XII
Seni Pertunjukan SMA XII
 
Makalah drama1
Makalah drama1Makalah drama1
Makalah drama1
 
The Merak Dance
The Merak DanceThe Merak Dance
The Merak Dance
 
Makalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan Papua
Makalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan PapuaMakalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan Papua
Makalah teater tradisional Sulawesi, Kalimantan dan Papua
 
Ppt hakikat teater
Ppt hakikat teaterPpt hakikat teater
Ppt hakikat teater
 

Plus de Rohman Efendi

Jenis aliran seni lukis dan patung
Jenis aliran seni lukis dan patungJenis aliran seni lukis dan patung
Jenis aliran seni lukis dan patungRohman Efendi
 
Alat musik dan asal daerah
Alat musik dan asal daerahAlat musik dan asal daerah
Alat musik dan asal daerahRohman Efendi
 
Penilaian resiko pembiayaan mikro
Penilaian resiko pembiayaan mikroPenilaian resiko pembiayaan mikro
Penilaian resiko pembiayaan mikroRohman Efendi
 
Mengenal peninggalan
Mengenal peninggalanMengenal peninggalan
Mengenal peninggalanRohman Efendi
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologiRohman Efendi
 
Dimulai dengan kemunculan naruko
Dimulai dengan kemunculan narukoDimulai dengan kemunculan naruko
Dimulai dengan kemunculan narukoRohman Efendi
 
Manfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalamManfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalamRohman Efendi
 
Laporan perjalanan di
Laporan perjalanan diLaporan perjalanan di
Laporan perjalanan diRohman Efendi
 
The second further the topic is mentioned or a particular word is used
The second further the topic is mentioned or a particular word is usedThe second further the topic is mentioned or a particular word is used
The second further the topic is mentioned or a particular word is usedRohman Efendi
 
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murniSeni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murniRohman Efendi
 
Sejarah singkat monumen nasional
Sejarah singkat monumen nasionalSejarah singkat monumen nasional
Sejarah singkat monumen nasionalRohman Efendi
 
Rambu rambu lalu lintas
Rambu rambu lalu lintasRambu rambu lalu lintas
Rambu rambu lalu lintasRohman Efendi
 
Proposal kegiatan usaha makanan karamel
Proposal kegiatan usaha makanan karamelProposal kegiatan usaha makanan karamel
Proposal kegiatan usaha makanan karamelRohman Efendi
 
Pergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asiaPergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asiaRohman Efendi
 

Plus de Rohman Efendi (20)

Jenis aliran seni lukis dan patung
Jenis aliran seni lukis dan patungJenis aliran seni lukis dan patung
Jenis aliran seni lukis dan patung
 
Alat musik dan asal daerah
Alat musik dan asal daerahAlat musik dan asal daerah
Alat musik dan asal daerah
 
Tugas mandiri
Tugas mandiriTugas mandiri
Tugas mandiri
 
Poster
PosterPoster
Poster
 
Penilaian resiko pembiayaan mikro
Penilaian resiko pembiayaan mikroPenilaian resiko pembiayaan mikro
Penilaian resiko pembiayaan mikro
 
Museum lampung
Museum lampungMuseum lampung
Museum lampung
 
Mesin kertas
Mesin kertasMesin kertas
Mesin kertas
 
Mengenal peninggalan
Mengenal peninggalanMengenal peninggalan
Mengenal peninggalan
 
Laporan bioteknologi
Laporan bioteknologiLaporan bioteknologi
Laporan bioteknologi
 
Karya ilmiah
Karya ilmiahKarya ilmiah
Karya ilmiah
 
Dimulai dengan kemunculan naruko
Dimulai dengan kemunculan narukoDimulai dengan kemunculan naruko
Dimulai dengan kemunculan naruko
 
Manfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalamManfaat museum lampung dalam
Manfaat museum lampung dalam
 
Laporan perjalanan di
Laporan perjalanan diLaporan perjalanan di
Laporan perjalanan di
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
The second further the topic is mentioned or a particular word is used
The second further the topic is mentioned or a particular word is usedThe second further the topic is mentioned or a particular word is used
The second further the topic is mentioned or a particular word is used
 
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murniSeni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa murni
 
Sejarah singkat monumen nasional
Sejarah singkat monumen nasionalSejarah singkat monumen nasional
Sejarah singkat monumen nasional
 
Rambu rambu lalu lintas
Rambu rambu lalu lintasRambu rambu lalu lintas
Rambu rambu lalu lintas
 
Proposal kegiatan usaha makanan karamel
Proposal kegiatan usaha makanan karamelProposal kegiatan usaha makanan karamel
Proposal kegiatan usaha makanan karamel
 
Pergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asiaPergerakan nasionalisme asia
Pergerakan nasionalisme asia
 

Dernier

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxINyomanAgusSeputraSP
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 

Dernier (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptxPPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
PPT kecerdasan emosi dan pengendalian diri.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 

SEJARAH TEATER DI INDIA

  • 1. Drama Opera Peking Dari China Salah satu bentuk drama yang terkenal dari China adalah Opera Peking. Sejarahnya, pada 1790 sebuah jenih drama baru, yang dikenal sebagai Jingxi atau Jingju (drama ibu kota), lahir. Drama ini dibuat di Beijing untuk peringatan ulang tahun ke 80 Kaisar Qianlong. Drama ini menggabungkan beberapa gaya pertunjukkan, sepertilagu-lagu rakyat sekitar, dialeg lokal, opera tepuk (pemuiknya membuat ritme dengan memukul 2 batang kayu), dan sejenis musik yang disebut Pihuang. Nakah opera peking biasanya merupakan revisidari drama zaju atau kunqu. Naskahnya terdiri dari lagu, pantomim, tarian, akrobat, seni bela diri, dan dialog. Para pemain memiliki speslisasi peran tunggal, yaitu sheng (laki-laki), dan (perempuan), jing (tokoh dengan wajah dilukis), atau chow (pelawak). Tiap jenisnya terdiri dari beberapa peran. Selama abad XIX dan awal abad XX, hanya ada pemain pria, dan ada 3 cara untuk menjadi pemain: 1. Menjadi anak laki-laki pemain atau koneksi dan masuk dengan 2. Menjadi murid pemain profesional 3. Atau koneksi dan masuk dengan menyuap Aktor opera peking paling terkenl pada abad XX adalah Mei Lanfang, seorang spesialis peran wanita yang memprekenlkan opera peking pada dunia barat pada tahun 1930-an. Panggung opera ini sederhana. Para pemusik yang memainkan kecapi, batang kayu, dan jeni gong dan simbal, duduk di panggung terbuka yang beralaskan karpet dengan dua pintu masuk yang terbuka. namun kostum dan tata riasnya, yang memberikan identifikasi peran, sangat berlebihan dan bergaya. Para pemain menggunakan baju berlengan air - kain sutra utih yang lebih panjang dari lengan, yang jatuh sekitar 60 cm dari tangan - dan merek mengekpreikan perannya dengan melemparnya ke lengan atau mengayunkannya saat menari. Sepasang ornamen burung yang dipasang pada bagian kepala juga menjadi bagian koreografi gerak. Pada ksatria menggenakan jubah satin dengan bordiran dan empat bendera segitiga di punggungnya. Pemain jing mengecat wajah mereka dengan aneka warna atau pola abstrak hitam putih yang menggambarkan karakter tertentu.
  • 2. SENI TEATER TRADISIONAL JEPANG Jepang banyak memiliki banyak teater traditional, tapi yang paling terkenal ada 3 yaitu: 1. Kabuki. 2. Noh. 3. Bunraku. Kabuki dimulai pada tahun 1603, pada awalnya kabuki dibawakan oleh wanita (onna-kabuki), tetapi karna kabuki semakin terkenal dizaman tersebut, para wanita yang jadi pemain tersebut menjadikannya sebagai pelacuran terselubung,di tahun 1629 semua pemain kabuki diganti semua dengan pria muda (wakashu-kabuki), dan pada tahun1652 diganti lagi pemain muda kabuki di karenakan karena pemainnya masih muda banyak istri istri dari golongan tinggi, suka kepada pemain tersebut dan menjadikan perselingkuhan. dan yang terakhir kabuki di ganti semua dengan pria dewa (yarou-kabuki) pemain kabuki yang memerankan tokoh wanitanya dinamakan (onna gata). Ciri Kabuki : 1. Memakai tatarias/make up. 2. semua pemainnya terdiri dari pria (walaupun ada tokoh wanita, tetapi yang memainkannya adalah pria). 3. banyak disukai oleh kaum golongan bawah, dikarenakan banyak aktrasinya. Gambar pertunjukan kabuki. Bunraku adalah seni teater/drama boneka yang murapakan salah satu jenis ningyo johruri (sandiwara boneka yang diiringi oleh pemain musik johruri). Ciri Bunraku : 1. ada boneka. 2. orang yang menggerakkan boneka ada tiga, Omozukai (penggerak boneka utama, yaitu badan, tangan kanan), Hidarizukai (penggerak tangan kiri, hidarizukai mukanya ditutupin), Ashizukai (penggerak kaki, Ashizukai mukanya juga ditutupin, kecuali omozukai.) 3. besar boneka 2/3 dari tubuh manusia normal.
  • 3. 4. cerita yang paling terkenal, chika matsu, monzaemon. Gambar pertunjukan bunraku. Noh adalah seni pementasan seni drama kalisk yang cirinya memakai topen.dan menarinya secara lambat. makanan yang sering disajikan pada saat teater noh ialah makunouchi. Ciri Noh : 1. harus memakai topeng. 2. pergerakan tariannya sangat pelan. 3. banyak disukai oleh kaum bangsawan. 4. terdiri dari babak-bakak. 5. diiringi oleh pemain musik. Gambar pertunjukan noh.
  • 4. Teater Khon dari Thailand Ceitanya mendalamnya bangsa Thai mendalami cerita Ramayana, bangsa Thailand menganggap cerita Ramayana tempat kejadiannya di Thailand. Disana ada bekas kerajaan Ayutthaya (Ayodhya) tempat tinggal Rama, tokoh sentral dari cerita Ramayana. Cerita dari Drama Tari Topeng 'Khon' adalah bentuk tertinggi dari enam drama tari tradisional Thailand. Drama Khon juga memiliki dua karakter yakni sisi baik dan sisi jahat. sisi baik diwakili oleh Rama dan saudaranya Laksmana berbusana pakaian ala ksatria berwarna perak dengan bahu ada hiasan melengkung seperti tanduk. Mahkota yang dikenakan mirip hiasan-hiasan candi yang ada di Thailand, meruncing ke atas menyerupai stupa. Yang membedakan sisi baik dan sisi jahat adalah pada mahkota dan pemakaian topeng Khon. Sisi jahat mahkotanya bergambar dua kepala raksasa yang bermuka hitam menyerupai topeng yang dikenakan pemainnya, serta memakai Khon (topeng). Gamelan atau musik pengiring dalam drama Khon terdiri dari dua buah gamelan yang mirip gambang dalam gamelan Jawa dan satu yang menyerupai Bonang hanya bentuknya melingkar, satu gendang dan satu alat gesek mirip rebab dan alat tiup mirip seruling. Dan dua dalang, pria dan wanita yang menjadi penyampai cerita dan dialog. Suara dalang mendayu-dayu seperti seorang pendeta yang sedang merapalkan mantra.
  • 5. Drama Khon hanya mengambil cerita dari “Ramakien” atau Ramayana. Cerita diawali ketika Rama, Laksmana dan Sinta sedang bercengkerama di hutan dandaka dan digoda oleh kijang emas yang ternyata penjelmaan dari raksasa Kota Longka (Alengka). Sinta diculik oleh Thotsakan (Rahwana) yang menjelma sebagai seorang pertapa miskin. Hanya dalam cerita versi Thailand ini tidak ada Jatayu (burung raksasa) yang berusaha merebut Sinta dari tangan Rahwana (berarti orang Indonesia kreatif dalam meramu, membumbui cerita). Rama dibantu Hanoman dan pasukan kera menyerbu Alengka dan merebut kembali Sinta. Khon bersumber pada cerita Ramayana yang dalam bahasa Thailand disebut Ramakien (keagungan Rama). Bagian Ramayana yang paling digemari di Thailand adalah ketika Rahwana muncul dengan sepuluh mukanya atau Thosakan. Khon mula-mula digarap di keraton sejak Raja Rama i. Kemudian, dipertontonkan untuk umum sejak pemerintahanRaja Rama VI, dilanjutkan oleh anaknya Raja Rama VII yang paling giat mengembangkannya. Perangkat musik yang digunakan untuk mengiringi Khon disebut Piphat. Piphat terdiri atas alat musik tiup, gendang, gambang, dan kecrek. Teater tertua di Thailand adalah Lakhon. Semul Lakhon ini hanya berupa tari pemujaan pada arwah leluhur yang disebut Lakhon Jatri. Jatri artinya leluhur
  • 6. Sejarah Teater di India Teater telah menjadi bagian tak terpisahkan dari semua peradaban; Teater Veda adalah salah satu bentuk awal dari teater menurut sumber. Asal usul teater di India kuno atau teater rakyat dan bukan drama dapat ditelusuri ke ritualisme agama dari bangsa Arya Weda. Ini teater rakyat dari masa lalu berkabut dicampur dengan tarian, makanan, ritualisme, ditambah penggambaran peristiwa dari kehidupan sehari-hari. Itu adalah elemen terakhir yang membuatnya asal teater klasik kali kemudian. Banyak sejarawan, terutama DD Kosambi, Debiprasad Chattopadhyaya, Adya Rangacharaya, dll telah disebut prevalensi ritualisme antara Indo-Arya suku di mana beberapa anggota suku bertindak seolah-olah mereka binatang liar dan beberapa orang lain adalah pemburu. Mereka yang bertindak sebagai mamalia seperti kambing, kerbau, rusa, kera, dll dikejar-kejar oleh mereka memainkan peran sebagai pemburu. Dalam cara yang sederhana dan kasar itu teater berasal di India sekitar 3500 tahun yang lalu di Indo-Arya negara dari Rig Veda kali. Ada juga harus ada sebuah tradisi teater di kota-kota Harappa (peradaban). Natya Shastra Sejarah India tentang teater tidak dapat dijelaskan tanpa mengambil nama Bharat Muni. Bharata Muni (2 abad SM) adalah seorang penulis India kuno terkenal untuk menulis Sastra Natya dari Bharatha, sebuah risalah teoritis seni pertunjukan India, termasuk Teater, tari, akting, dan musik, yang telah dibandingkan dengan Aristoteles puisi. Bharata sering dikenal sebagai bapak seni teater India. Nya Natya Shastra tampaknya menjadi upaya pertama yang mengembangkan teknik atau bukan seni, drama secara sistematis. Shastra Natya memberitahu kita tidak hanya apa yang akan digambarkan dalam sebuah drama, tapi bagaimana penggambaran ini harus dilakukan. Drama, sebagai Bharata Muni mengatakan, adalah meniru laki-laki dan perbuatan mereka (loka- vritti). Sebagai pria dan perbuatan mereka harus dihormati di panggung, sehingga drama dalam bahasa Sansekerta juga dikenal dengan istilah roopaka yang berarti gambaran. Shastra Natya adalah sangat luas dalam jangkauannya. Ini terdiri dari sila teliti rinci untuk kedua dramawan dan aktor. Bharata menjelaskan sepuluh jenis drama mulai dari satu sampai sepuluh tindakan. Selain
  • 7. itu, ia menetapkan prinsip untuk desain panggung, make up, kostum, tari (berbagai gerakan dan gerak tubuh), sebuah teori Estetika (Rasas dan Bhavas), Pejabat, Mengarahkan dan Musik setiap masing-masing bab. Bharata menetapkan teori rinci drama sebanding dengan puisi Aristoteles. Dia mengacu pada bhavas (perasaan), yang imitasi emosi para aktor melakukan, dan Rasas (respons emosional) bahwa mereka menginspirasi penonton. Dia berpendapat bahwa ada delapan Rasas utama: cinta, sayang, marah, jijik, kepahlawanan, kagum, teror dan komedi, dan drama harus campuran yang berbeda Rasas tetapi didominasi oleh satu. Menurut Shastra Natya, semua cara berekspresi yang digunakan oleh individu melalui pidatonya, gerak tubuh, gerakan dan intonasi harus digunakan. Representasi dari ekspresi dapat memiliki modus yang berbeda, sesuai dengan dominasi dan penekanan pada satu mode atau yang lain. Bharatamuni mengakui empat mode utama: pidato dan puisi (Bharati vritti), tari dan musik (kaishiki vritti), tindakan (arabhatti vritti) dan emosi (sattvatti vritti). Teater klasik India Ramayana dan Mahabaratha dapat dianggap sebagai drama pertama yang diakui berasal dari India. Ini epos memberikan inspirasi kepada dramawan India awal dan mereka bahkan hari ini. Dramawan India seperti Bhasa (c.2nd abad SM) menulis drama yang sangat terinspirasi oleh Ramayana dan Mahabharata. Kalidasa (abad ke-1 SM) ini bisa dibilang dapat dianggap terbesar di India kuno Sansekerta penyair dan dramawan. Tiga drama romantis terkenal yang ditulis oleh Kalidasa adalah MALAVIKAGNIMITRAM dan ABHIGNANA Shakuntalam (Pengakuan dari Shakuntala), itu adalah orang pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman.