SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  13
Télécharger pour lire hors ligne
WADI’AH,WADI’AH, RAHNRAHN,,
QARDHQARDH
Membahas Terminologi, Landasan
Hukum, Rukun dan Syarat, serta
hukum dan aplikasi wadi’ah, rahn
dan qardh
Oleh: Marhamah Saleh, Lc. MAOleh: Marhamah Saleh, Lc. MA
Presentasi Ke-Presentasi Ke-55
WADI’AH
Secara bahasa, wadī’ah: ma wudi’a ‘inda ghairi malikihi liyahfadhahu
(sesuatu yang ditempatkan bukan pada pemiliknya untuk dijaga).
Secara terminologi, menurut ulama Hanafiah, wadi’ah ialah
“Mengikutsertakan orang lain dalam memelihara harta, baik dengan
ungkapan yang jelas maupun melalui isyarat.”
Sedangkan menurut ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah,
wadi’ah adalah mewakilkan orang lain untuk memelihara harta tertentu
dengan cara tertentu.
Intinya, al-wadi’ah adalah penitipan, yaitu akad seseorang kepada yang
lain dengan menitipkan suatu benda untuk dijaga secara layak. Jika
terjadi kerusakan pada benda titipan, padahal benda tsb sudah dijaga
sebagaimana layaknya, maka penerima titipan tidak wajib
menggantikannya, tetapi bila kerusakan itu disebabkan oleh
kelalaiannya, maka ia wajib menggantinya.
Dasar Hukum Wadi’ah
QS. Al-Baqarah: 283. ‫بر ربه‬‫ل‬‫بر ا‬‫ق‬‫بر وليت‬‫ه‬‫بر أمانت‬‫ن‬‫بر اؤتم‬‫ى‬‫بر الذ‬‫د‬‫بر فليؤ‬‫ا‬‫بر بعض‬‫م‬‫بر بعضك‬‫ن‬‫بر أم‬‫ن‬ْ  ‫فإ‬
Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya, dan
bertaqwalah kepada Allah sebagai Tuhannya.
QS. Al-Nisa’: 58. ‫بر أهلها‬‫ى‬‫بر إل‬‫ت‬‫بر المانا‬‫ا‬‫بر تؤدو‬‫ن‬‫بر ا‬‫م‬‫بر يأمرك‬‫ل‬‫بر ا‬‫ن‬‫إ‬
HR. Abu Dawud, Turmudzi dan al-Hakim:
‫بر خانك‬‫ن‬‫بر م‬‫ن‬‫بر تخ‬‫ل‬‫بر و‬‫ك‬‫بر ائتمن‬‫ن‬‫بر م‬‫ى‬‫بر إل‬‫ة‬‫بر المان‬‫د‬ِ ‫أ‬
Serahkanlah amanah orang yang mempercayai engkau, dan jangan
kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu
Jadi, wadi’ah merupakan amanah bagi orang yang menerima titipan,
dan ia wajib mengembalikannya pada waktu pemilik meminta
kembali.
Orang yang menerima barang titipan tidak berkewajiban menjamin,
kecuali bila ia tidak melakukan kerja sebagaimana mestinya.
HR. Daruquthni ‫بر عليه‬‫ن‬‫بر ضما‬‫ل‬‫بر ف‬‫ة‬‫بر وديع‬‫ع‬‫بر أود‬‫ن‬‫م‬
Rukun dan Syarat Wadi’ah
Menurut Hanafiah, rukun wadi’ah hanya satu, yaitu ijab dan
qabul, sedangkan yang lainnya termasuk syarat, bukan rukun.
Tidak sah apabila yang menitipkan dan yang menerima benda
titipan adalah orang gila atau anak yang belum dewasa (shabiy)
Menurut jumhur ulama, rukun wadi’ah ada 3, yaitu:
1. Barang yang dititipkan, syaratnya: benda itu merupakan
sesuatu yang dapat dimiliki.
2. Orang yang menitipkan dan yang menerima titipan (orang
yang berakad), syaratnya: sudah baligh, berakal dan syarat-
syarat lain sesuai syarat berwakil.
3. Shighat ijab dan qabul, syaratnya: dapat dimengerti kedua
belah pihak, baik secara sharih (jelas) maupun kinayah (samar).
Jenis-jenis Wadi’ah
Wadi’ah yad al-amanah, yaitu titipan yang bersifat amanah belaka.
Imbalannya hanya mengharap ridha Allah Swt. Dalam kondisi seperti
ini tidak ada kewajiban bagi orang yang dititipi untuk menanggung
kerugian jika barang titipan tersebut rusak, kecuali ada unsur
kesengajaan atau karena kelalaian.
Wadi’ah yad al-dhamānah, yaitu akad titipan dimana pihak yang
dititipi harus menaggung resiko kerugian. Konsep modifikasi inilah
yang dikembangkan oleh perbankan syariah. Bank sebagai penerima
simpanan dapat memanfaatkan wadi’ah untuk tujuan: current account
(giro) dan saving account (tabungan berjangka). Konsekuensinya,
semua keuntungan yang dihasilkan dari dana titipan tsb menjadi milik
bank (demikian juga bank menjadi penanggung seluruh kemungkinan
kerugian). Sebagai imbalan, si penyimpan mendapat jaminan
keamanan terhadap hartanya, juga fasilitas giro lainnya. Bank juga
dapat memberikan bonus, meskipun tidak ditetapkan dalam nominal
atau persentase secara advance (dimuka).
BANK MUSTAWDA’
(Penyimpan)
1. Titip Dana
MUWADDI’
(Nasabah Penitip)
USERS OF FUND
(Dunia Usaha)
2. Pemanfaatan
3. Bagi Hasil
4. Beri Bonus
Rahn (Gadai)
Secara etimologi, al-rahn berarti al-tsubut wa al-dawam, artinya tetap
dan kekal. Atau al-habsu wa al-luzumu, artinya pengekangan dan
keharusan. Bisa pula berarti jaminan.
Secara terminologi, menurut ulama Malikiyah
‫لمزم‬ ‫دين‬ ‫في‬ ‫به‬ ‫توثقا‬ ‫مالكه‬ ‫من‬ ‫يؤخذ‬ ‫متمول‬ ‫شيئ‬
Harta yang dijadikan pemiliknya sebagai jaminan utang yang bersifat mengikat.
Menurut ulama Syafi’iyah dan Hanabilah:
‫وفائه‬ ‫تعذر‬ ‫عند‬ ‫منها‬ ‫يستوفي‬ ‫بدين‬ ‫وثيقة‬ ‫عين‬ ‫جعل‬
Menjadikan materi (barang) sebagai jaminan utang, yang dapay dijadikan
pembayar utang jika orang yang berutang tidak bisa membayar utangnya.
Hukum meminta jaminan itu mubah.
Dasar Hukum Rahn: QS. Al-Baqarah: 283.
‫مقبوضة‬ ‫فرهان‬ ‫كاتبا‬ ‫تجدو‬ ‫ولم‬ ‫سفر‬ ‫على‬ ‫كنتم‬ ‫وان‬
Apabila kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai),
sedangkan kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada
barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang).
‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫)رواه‬ ‫حديد‬ ‫من‬ ‫درعا‬ ‫رهنه‬ ‫طعاما‬ ‫يهودي‬ ‫من‬ ‫اشترى‬ ‫م‬ ‫ص‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫أن‬)
Rasulullah Saw membeli makanan dari seorang Yahudi dengan menjadikan
baju besinya sebagai barang jaminan.
Rukun dan Syarat Rahn
1. Orang yang berakad rahn, yaitu al-Rahin (orang yang menggadaikan)
dan al-Murtahin (orang yang menerima gadai). Syaratnya cakap
bertindak hukum, baligh dan berakal sehat.
2. Sighat (lafaz ijab dan qabul). Lafaz dalam sighat tidak boleh dikaitkan
oleh syarat tertentu.
3. Utang (al-marhun bih). Syarat: (a) Merupakan hak yang wajib
dikembalikan kepada pemberi utang. (b) Utang boleh dilunasi dengan
jaminan. (c) Utang itu jelas dan tertentu.
4. Harta yang dijadikan jaminan (al-marhun). Syarat: (a) barang jaminan
itu boleh dijual dan nilainya seimbang dengan utang. (b) barang
jaminan itu berharga dan boleh dimanfaatkan. (c) barang jaminan itu
jelas dan tertentu. (d) barang jaminan itu milik sah orang yang
berutang. (e) barang jaminan itu tidak terkait dengan hak orang lain. (f)
barang jaminan itu merupakan harta utuh. (g) barang jaminan itu boleh
diserahkan baik materinya maupun manfaatnya.
Sedangkan ulama Hanafiah berpendapat bahwa rukun rahn hanya ijab
dan qabul. Disamping itu, untuk sempurna dan mengikatnya akad rahn,
maka diperlukan adanya penguasaan barang oleh pemberi utang.
Sedangkan lainnya menurut Hanafiah termasuk syarat, bukan rukun.
Hukum-hukum Rahn
Pemanfaatan barang gadai oleh al-rahin menurut jumhur ulama selain Syafi’iyah
melarang al-Rahin untuk memanfaatkan barang gadai atau jaminan. Sedangkan ulama
Syafi’iyah membolehkannya sejauh tidak memudharatkan al-murtahin.
Jumhur ulama selain Hanabilah juga berpendapat bahwa murtahin tidak boleh
memanfaatkan barang gadai, kecuali bila rahin tidak mau membiayai barang gadai tsb.
Maka boleh mengambil manfaat sekedar mengganti ongkos pembiayaan. Menurut
ulama Hanabilah, murtahin boleh memanfaatkan barang gadai jika berupa kendaraan
atau hewan, seperti boleh mengendarainya atau mengambil susunya sebagai
pengganti pembiayaan.
Menurut Syafi’iyah, bila barang gadai (marhun) hilang dibawah penguasaan murtahin,
maka murtahin tidak wajib menggantinya, kecuali bila rusak atau hilangnya itu karena
kelalaian murtahin. Berbeda dengan Hanafiah yang menyatakan bahwa murtahin yang
memegang marhun menanggung resiko kerusakan atau kehilangan marhun, baik
karena kelalaian maupun tidak.
Perjanjian pada gadai (rahn) pada dasarnya adalah akad utang-piutang, hanya saja
dalam gadai ada jaminannya. Apakah dalam gadai terdapat unsur riba? Bisa riba jika
ada tiga kemungkinan:
1. Apabila dalam akad gadai ditentukan bahwa rahin (penggadai) harus memberikan
tambahan kepada murtahin ketika membayar utangnya.
2. Apabila akad gadai ditentukan syarat-syarat, kemudian syarat tersebut dilaksanakan.
3. Apabila rahin tidak mampu membayar utangnya hingga waktu yang ditentukan,
kemudian murtahin menjual marhun dengan tidak memberikan kelebihan harga marhun
kepada rahin. Padahal utang rahin lebih kecil nilainya dari marhun.
QARDH (Pinjaman)
Yaitu menghutangkan harta kepada orang lain tanpa
mengharapkan imbalan, untuk dikembalikan dengan pengganti
yang sama dan dapat ditagih atau diminta kembali kapan saja
dikehendaki.
Akad qardh adalah akad tolong-menolong, tidak diperkenankan
mengambil keuntungan dari akad tsb.
Qardh yang mensyaratkan manfaat tertentu bagi pemilik
pinjaman adalah diharamkan. Kecuali jika peminjam
memberikan manfaat tambahan tanpa dipersyaratkan di awal,
maka itu dianggap sebagai hadiah.
Qardh juga tidak boleh menjadi syarat akad lain seperti jual beli.
Misal, seorang pedagang meminjamkan motor dengan syarat si
peminjam harus belanja di tokonya.
Dasar Hukum Qardh
QS. Al-Baqarah: 245
‫كثيرة‬ ‫أضعافا‬ ‫له‬ ‫فيضاعفه‬ ‫حسنا‬ ‫قرضا‬ ‫ال‬ ‫يقرض‬ ‫الذي‬ ‫ذا‬ ‫من‬
Barangsiapa yang mau memberikan pinjaman kepada Allah
berupa pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan
kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.
Rukun dan Syarat Qardh
Rukun Qardh ada 4:
1. Muqridh, orang yang mempunyai barang untuk dihutangkan.
2. Muqtaridh, orang yang mempunyai hutang
3. Muqtaradh, obyek yang dihutangkan
4. Sighat akad (ijab dan qabul)
SYARAT QARDH:
Syarat bagi muqridh dan muqtaridh adalah ahliyatu al-tabarru’,
orang yang mampu mengelola hartanya sendiri secara mutlak
dan bertanggung jawab. Jadi anak kecil dan orang gila tidak
masuk kategori ini. Selain itu juga disyaratkan tidak ada
paksaan
Syarat muqtaradh adalah barang yang bermanfaat, bernilai dan
dapat dipergunakan.
Syarat sighat harus menunjukkan kesepakatan kedua belah
pihak. Qardh tidak boleh mendatangkan manfaat bagi muqridh.
Dalam sighat ijab qabul juga tidak mensyaratkan qardh bagi
akad lainnya.
Aplikasi Qardh dalam Perbankan
Qardh dikategorikan akad ta’awuni (saling tolong-menolong),
bukan transaksi komersial.
Akad ini dijalankan untuk fungsi sosial bank syariah. Dananya
bisa diambil dari dana zakat, infaq dan shadaqah yang dihimpun
oleh bank.
Bank memberikan pinjaman murni kepada orang miskin tanpa
dikenakan biaya apapun. Lebih efektif jika pinjaman diberikan
untuk kepentingan produktif, bukan konsumtif. Adapun cara
pengembaliannya dengan diangsur atau dibayar tunai sekaligus.
Jika pinjaman sudah dikembalikan, bank dapat memutar
kembali secara bergulir dan bergilir.

Contenu connexe

Tendances (20)

akad wadiah
akad wadiahakad wadiah
akad wadiah
 
riba gharar and maysir
riba gharar and maysirriba gharar and maysir
riba gharar and maysir
 
Dhaman dan Kafalah
Dhaman dan KafalahDhaman dan Kafalah
Dhaman dan Kafalah
 
FIQH MUAMALAH - IJARAH
FIQH MUAMALAH -  IJARAHFIQH MUAMALAH -  IJARAH
FIQH MUAMALAH - IJARAH
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
Fiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalahFiqh Muamalah Akad kafalah
Fiqh Muamalah Akad kafalah
 
Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)Rahn (Gadai Syariah)
Rahn (Gadai Syariah)
 
Fiqmul Hiwalah
Fiqmul HiwalahFiqmul Hiwalah
Fiqmul Hiwalah
 
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi IslamGharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
Gharar dan Maisir Dalam Ekonomi Islam
 
Muntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlikMuntahiyyah bittamlik
Muntahiyyah bittamlik
 
Ar rahn (gadai)
Ar rahn (gadai)Ar rahn (gadai)
Ar rahn (gadai)
 
15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH
 
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
Presentasi Fiqh 10 (Bank Asuransi Riba) Ver.2
 
Ppt jual beli syariah
Ppt jual beli syariahPpt jual beli syariah
Ppt jual beli syariah
 
Teori jual beli dalam islam
Teori jual beli dalam islamTeori jual beli dalam islam
Teori jual beli dalam islam
 
Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)Maslahah mursalah(kelompok 5)
Maslahah mursalah(kelompok 5)
 
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
Fiqh Muamalah - Pinjam Meminjam ('Ariyah)
 
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
simpan pinjam dalam Islam (Ariyah)
 

En vedette

Kel.8 wadi'ah
Kel.8 wadi'ahKel.8 wadi'ah
Kel.8 wadi'ahMulyanah
 
Pengawasan Syariah pada Reksadana Syariah
Pengawasan Syariah pada Reksadana SyariahPengawasan Syariah pada Reksadana Syariah
Pengawasan Syariah pada Reksadana SyariahIzzuddin Abdul Manaf
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Marhamah Saleh
 
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek IndonesiaBursa Efek Indonesia
Bursa Efek IndonesiaRisman BizNet
 
Presentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaPresentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaMarhamah Saleh
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Marhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Marhamah Saleh
 
Presentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahPresentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahMarhamah Saleh
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiMarhamah Saleh
 
Presentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatPresentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatRazma
 
bai as-salam and istisna
bai as-salam and istisnabai as-salam and istisna
bai as-salam and istisnamandalina landy
 
Presentasi Fiqh Siyasah 5
Presentasi Fiqh Siyasah 5Presentasi Fiqh Siyasah 5
Presentasi Fiqh Siyasah 5Marhamah Saleh
 
Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2Marhamah Saleh
 
Pengenalan muamalat islam
Pengenalan muamalat islamPengenalan muamalat islam
Pengenalan muamalat islamfazrul
 
Penyusunan Kisi-kisi Soal
Penyusunan Kisi-kisi SoalPenyusunan Kisi-kisi Soal
Penyusunan Kisi-kisi SoalSuedi Ahmad
 

En vedette (20)

Kel.8 wadi'ah
Kel.8 wadi'ahKel.8 wadi'ah
Kel.8 wadi'ah
 
Pengawasan Syariah pada Reksadana Syariah
Pengawasan Syariah pada Reksadana SyariahPengawasan Syariah pada Reksadana Syariah
Pengawasan Syariah pada Reksadana Syariah
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
 
Bursa Efek Indonesia
Bursa Efek IndonesiaBursa Efek Indonesia
Bursa Efek Indonesia
 
Presentasi ijarah
Presentasi ijarahPresentasi ijarah
Presentasi ijarah
 
Presentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadanaPresentasi saham obligasi reksadana
Presentasi saham obligasi reksadana
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'
 
Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8Presentasi Fiqh Siyasah 8
Presentasi Fiqh Siyasah 8
 
Presentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabahPresentasi syirkah & mudharabah
Presentasi syirkah & mudharabah
 
Makalah qardh al hasan
Makalah qardh al hasanMakalah qardh al hasan
Makalah qardh al hasan
 
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi malikiSejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
Sejarah, pola istinbath mazhab hanafi maliki
 
Peta Konsep
Peta KonsepPeta Konsep
Peta Konsep
 
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syakMakalah al yakin la yuzalu bi syak
Makalah al yakin la yuzalu bi syak
 
Presentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh MuamalatPresentation Fiqh Muamalat
Presentation Fiqh Muamalat
 
bai as-salam and istisna
bai as-salam and istisnabai as-salam and istisna
bai as-salam and istisna
 
Presentasi Fiqh Siyasah 5
Presentasi Fiqh Siyasah 5Presentasi Fiqh Siyasah 5
Presentasi Fiqh Siyasah 5
 
Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2Presentasi Fiqh Siyasah 2
Presentasi Fiqh Siyasah 2
 
Fiqh Muamalat
Fiqh MuamalatFiqh Muamalat
Fiqh Muamalat
 
Pengenalan muamalat islam
Pengenalan muamalat islamPengenalan muamalat islam
Pengenalan muamalat islam
 
Penyusunan Kisi-kisi Soal
Penyusunan Kisi-kisi SoalPenyusunan Kisi-kisi Soal
Penyusunan Kisi-kisi Soal
 

Similaire à fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)

Similaire à fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh) (20)

Presentasi 10 pemanfaatan barang gadaian (rahn)
Presentasi 10   pemanfaatan barang gadaian (rahn)Presentasi 10   pemanfaatan barang gadaian (rahn)
Presentasi 10 pemanfaatan barang gadaian (rahn)
 
Makalah pegadaian
Makalah pegadaianMakalah pegadaian
Makalah pegadaian
 
RAHN (Pegadaian Syariah)
RAHN (Pegadaian Syariah)RAHN (Pegadaian Syariah)
RAHN (Pegadaian Syariah)
 
Gadai
GadaiGadai
Gadai
 
transaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariahtransaksi dan akad dalam bank syariah
transaksi dan akad dalam bank syariah
 
1_Wadiah.ppt
1_Wadiah.ppt1_Wadiah.ppt
1_Wadiah.ppt
 
Presentasi+wadiah
Presentasi+wadiahPresentasi+wadiah
Presentasi+wadiah
 
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahProduk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
 
Makalah pegadaian
Makalah pegadaianMakalah pegadaian
Makalah pegadaian
 
Penggadaian syariah
Penggadaian syariahPenggadaian syariah
Penggadaian syariah
 
09 hukum rahn (gadai)
09 hukum  rahn (gadai)09 hukum  rahn (gadai)
09 hukum rahn (gadai)
 
Makalah tentang ar rahn
Makalah tentang ar rahnMakalah tentang ar rahn
Makalah tentang ar rahn
 
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptxKELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
KELOMPOK 4_ MATERI GADAI.pptx
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
 
hukum gadai OK.pptx
hukum gadai OK.pptxhukum gadai OK.pptx
hukum gadai OK.pptx
 
hukum gadai OK.pptx
hukum gadai OK.pptxhukum gadai OK.pptx
hukum gadai OK.pptx
 
PPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdf
PPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdfPPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdf
PPT KEL 9 RAHN (GADAI).pdf
 
GADAI.pptx
GADAI.pptxGADAI.pptx
GADAI.pptx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islambahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
bahan tugas Kelompok 10 ushul fiqh ekonomi islam
 

Plus de Marhamah Saleh

Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamTasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamMarhamah Saleh
 
Tasyri' syiah khawarij
Tasyri' syiah khawarijTasyri' syiah khawarij
Tasyri' syiah khawarijMarhamah Saleh
 
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadPendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadMarhamah Saleh
 
Tasyri' Era Sahabat generasi kedua
Tasyri' Era Sahabat generasi keduaTasyri' Era Sahabat generasi kedua
Tasyri' Era Sahabat generasi keduaMarhamah Saleh
 
Tasyri' arab pra islam
Tasyri' arab pra islamTasyri' arab pra islam
Tasyri' arab pra islamMarhamah Saleh
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'Marhamah Saleh
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad SawMarhamah Saleh
 
fiqh siyasah (abbasiyah)
fiqh siyasah (abbasiyah)fiqh siyasah (abbasiyah)
fiqh siyasah (abbasiyah)Marhamah Saleh
 
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnahPresentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnahMarhamah Saleh
 
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujudfiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujudMarhamah Saleh
 
Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010Marhamah Saleh
 
Fiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadahFiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadahMarhamah Saleh
 
Implementasi Syariah Islam Dalam Fiqh: Thaharah dan Shaum
Implementasi Syariah Islam Dalam Fiqh: Thaharah dan ShaumImplementasi Syariah Islam Dalam Fiqh: Thaharah dan Shaum
Implementasi Syariah Islam Dalam Fiqh: Thaharah dan ShaumMarhamah Saleh
 
Hakekat Beragama Islam
Hakekat Beragama IslamHakekat Beragama Islam
Hakekat Beragama IslamMarhamah Saleh
 

Plus de Marhamah Saleh (20)

Pengantar studi islam
Pengantar studi islamPengantar studi islam
Pengantar studi islam
 
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imamTasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
Tasyri' istilah-istilah fiqh & manhaj 4 imam
 
Tasyri' syiah khawarij
Tasyri' syiah khawarijTasyri' syiah khawarij
Tasyri' syiah khawarij
 
Tasyri' masa sahabat
Tasyri'  masa sahabatTasyri'  masa sahabat
Tasyri' masa sahabat
 
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihadPendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
Pendapat ulama ttg sunnah ijma' qiyas ijtihad
 
Penyusunan sunnah
Penyusunan sunnahPenyusunan sunnah
Penyusunan sunnah
 
Tasyri' abad 2-4 H.
Tasyri' abad 2-4 H.Tasyri' abad 2-4 H.
Tasyri' abad 2-4 H.
 
Tasyri' Era Sahabat generasi kedua
Tasyri' Era Sahabat generasi keduaTasyri' Era Sahabat generasi kedua
Tasyri' Era Sahabat generasi kedua
 
Tasyri' arab pra islam
Tasyri' arab pra islamTasyri' arab pra islam
Tasyri' arab pra islam
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
fiqh siyasah (abbasiyah)
fiqh siyasah (abbasiyah)fiqh siyasah (abbasiyah)
fiqh siyasah (abbasiyah)
 
Turki utsmani
Turki utsmaniTurki utsmani
Turki utsmani
 
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnahPresentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
Presentasi fiqh 5 shalat-shalat sunnah
 
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujudfiqh 3 - 2010  shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
fiqh 3 - 2010 shalat wajib, jama'ah, sujud-sujud
 
Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010Kuliah pengantar fiqh pai 2010
Kuliah pengantar fiqh pai 2010
 
Fiqh azan iqamat
Fiqh azan iqamatFiqh azan iqamat
Fiqh azan iqamat
 
Fiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadahFiqh ibadah & syahadah
Fiqh ibadah & syahadah
 
Implementasi Syariah Islam Dalam Fiqh: Thaharah dan Shaum
Implementasi Syariah Islam Dalam Fiqh: Thaharah dan ShaumImplementasi Syariah Islam Dalam Fiqh: Thaharah dan Shaum
Implementasi Syariah Islam Dalam Fiqh: Thaharah dan Shaum
 
Hakekat Beragama Islam
Hakekat Beragama IslamHakekat Beragama Islam
Hakekat Beragama Islam
 

fiqh muamalah kontemporer (wadi'ah rahn qardh)

  • 1. WADI’AH,WADI’AH, RAHNRAHN,, QARDHQARDH Membahas Terminologi, Landasan Hukum, Rukun dan Syarat, serta hukum dan aplikasi wadi’ah, rahn dan qardh Oleh: Marhamah Saleh, Lc. MAOleh: Marhamah Saleh, Lc. MA Presentasi Ke-Presentasi Ke-55
  • 2. WADI’AH Secara bahasa, wadī’ah: ma wudi’a ‘inda ghairi malikihi liyahfadhahu (sesuatu yang ditempatkan bukan pada pemiliknya untuk dijaga). Secara terminologi, menurut ulama Hanafiah, wadi’ah ialah “Mengikutsertakan orang lain dalam memelihara harta, baik dengan ungkapan yang jelas maupun melalui isyarat.” Sedangkan menurut ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah, wadi’ah adalah mewakilkan orang lain untuk memelihara harta tertentu dengan cara tertentu. Intinya, al-wadi’ah adalah penitipan, yaitu akad seseorang kepada yang lain dengan menitipkan suatu benda untuk dijaga secara layak. Jika terjadi kerusakan pada benda titipan, padahal benda tsb sudah dijaga sebagaimana layaknya, maka penerima titipan tidak wajib menggantikannya, tetapi bila kerusakan itu disebabkan oleh kelalaiannya, maka ia wajib menggantinya.
  • 3. Dasar Hukum Wadi’ah QS. Al-Baqarah: 283. ‫بر ربه‬‫ل‬‫بر ا‬‫ق‬‫بر وليت‬‫ه‬‫بر أمانت‬‫ن‬‫بر اؤتم‬‫ى‬‫بر الذ‬‫د‬‫بر فليؤ‬‫ا‬‫بر بعض‬‫م‬‫بر بعضك‬‫ن‬‫بر أم‬‫ن‬ْ ‫فإ‬ Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya, dan bertaqwalah kepada Allah sebagai Tuhannya. QS. Al-Nisa’: 58. ‫بر أهلها‬‫ى‬‫بر إل‬‫ت‬‫بر المانا‬‫ا‬‫بر تؤدو‬‫ن‬‫بر ا‬‫م‬‫بر يأمرك‬‫ل‬‫بر ا‬‫ن‬‫إ‬ HR. Abu Dawud, Turmudzi dan al-Hakim: ‫بر خانك‬‫ن‬‫بر م‬‫ن‬‫بر تخ‬‫ل‬‫بر و‬‫ك‬‫بر ائتمن‬‫ن‬‫بر م‬‫ى‬‫بر إل‬‫ة‬‫بر المان‬‫د‬ِ ‫أ‬ Serahkanlah amanah orang yang mempercayai engkau, dan jangan kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu Jadi, wadi’ah merupakan amanah bagi orang yang menerima titipan, dan ia wajib mengembalikannya pada waktu pemilik meminta kembali. Orang yang menerima barang titipan tidak berkewajiban menjamin, kecuali bila ia tidak melakukan kerja sebagaimana mestinya. HR. Daruquthni ‫بر عليه‬‫ن‬‫بر ضما‬‫ل‬‫بر ف‬‫ة‬‫بر وديع‬‫ع‬‫بر أود‬‫ن‬‫م‬
  • 4. Rukun dan Syarat Wadi’ah Menurut Hanafiah, rukun wadi’ah hanya satu, yaitu ijab dan qabul, sedangkan yang lainnya termasuk syarat, bukan rukun. Tidak sah apabila yang menitipkan dan yang menerima benda titipan adalah orang gila atau anak yang belum dewasa (shabiy) Menurut jumhur ulama, rukun wadi’ah ada 3, yaitu: 1. Barang yang dititipkan, syaratnya: benda itu merupakan sesuatu yang dapat dimiliki. 2. Orang yang menitipkan dan yang menerima titipan (orang yang berakad), syaratnya: sudah baligh, berakal dan syarat- syarat lain sesuai syarat berwakil. 3. Shighat ijab dan qabul, syaratnya: dapat dimengerti kedua belah pihak, baik secara sharih (jelas) maupun kinayah (samar).
  • 5. Jenis-jenis Wadi’ah Wadi’ah yad al-amanah, yaitu titipan yang bersifat amanah belaka. Imbalannya hanya mengharap ridha Allah Swt. Dalam kondisi seperti ini tidak ada kewajiban bagi orang yang dititipi untuk menanggung kerugian jika barang titipan tersebut rusak, kecuali ada unsur kesengajaan atau karena kelalaian. Wadi’ah yad al-dhamānah, yaitu akad titipan dimana pihak yang dititipi harus menaggung resiko kerugian. Konsep modifikasi inilah yang dikembangkan oleh perbankan syariah. Bank sebagai penerima simpanan dapat memanfaatkan wadi’ah untuk tujuan: current account (giro) dan saving account (tabungan berjangka). Konsekuensinya, semua keuntungan yang dihasilkan dari dana titipan tsb menjadi milik bank (demikian juga bank menjadi penanggung seluruh kemungkinan kerugian). Sebagai imbalan, si penyimpan mendapat jaminan keamanan terhadap hartanya, juga fasilitas giro lainnya. Bank juga dapat memberikan bonus, meskipun tidak ditetapkan dalam nominal atau persentase secara advance (dimuka).
  • 6. BANK MUSTAWDA’ (Penyimpan) 1. Titip Dana MUWADDI’ (Nasabah Penitip) USERS OF FUND (Dunia Usaha) 2. Pemanfaatan 3. Bagi Hasil 4. Beri Bonus
  • 7. Rahn (Gadai) Secara etimologi, al-rahn berarti al-tsubut wa al-dawam, artinya tetap dan kekal. Atau al-habsu wa al-luzumu, artinya pengekangan dan keharusan. Bisa pula berarti jaminan. Secara terminologi, menurut ulama Malikiyah ‫لمزم‬ ‫دين‬ ‫في‬ ‫به‬ ‫توثقا‬ ‫مالكه‬ ‫من‬ ‫يؤخذ‬ ‫متمول‬ ‫شيئ‬ Harta yang dijadikan pemiliknya sebagai jaminan utang yang bersifat mengikat. Menurut ulama Syafi’iyah dan Hanabilah: ‫وفائه‬ ‫تعذر‬ ‫عند‬ ‫منها‬ ‫يستوفي‬ ‫بدين‬ ‫وثيقة‬ ‫عين‬ ‫جعل‬ Menjadikan materi (barang) sebagai jaminan utang, yang dapay dijadikan pembayar utang jika orang yang berutang tidak bisa membayar utangnya. Hukum meminta jaminan itu mubah. Dasar Hukum Rahn: QS. Al-Baqarah: 283. ‫مقبوضة‬ ‫فرهان‬ ‫كاتبا‬ ‫تجدو‬ ‫ولم‬ ‫سفر‬ ‫على‬ ‫كنتم‬ ‫وان‬ Apabila kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai), sedangkan kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). ‫ومسلم‬ ‫البخاري‬ ‫)رواه‬ ‫حديد‬ ‫من‬ ‫درعا‬ ‫رهنه‬ ‫طعاما‬ ‫يهودي‬ ‫من‬ ‫اشترى‬ ‫م‬ ‫ص‬ ‫ال‬ ‫رسول‬ ‫أن‬) Rasulullah Saw membeli makanan dari seorang Yahudi dengan menjadikan baju besinya sebagai barang jaminan.
  • 8. Rukun dan Syarat Rahn 1. Orang yang berakad rahn, yaitu al-Rahin (orang yang menggadaikan) dan al-Murtahin (orang yang menerima gadai). Syaratnya cakap bertindak hukum, baligh dan berakal sehat. 2. Sighat (lafaz ijab dan qabul). Lafaz dalam sighat tidak boleh dikaitkan oleh syarat tertentu. 3. Utang (al-marhun bih). Syarat: (a) Merupakan hak yang wajib dikembalikan kepada pemberi utang. (b) Utang boleh dilunasi dengan jaminan. (c) Utang itu jelas dan tertentu. 4. Harta yang dijadikan jaminan (al-marhun). Syarat: (a) barang jaminan itu boleh dijual dan nilainya seimbang dengan utang. (b) barang jaminan itu berharga dan boleh dimanfaatkan. (c) barang jaminan itu jelas dan tertentu. (d) barang jaminan itu milik sah orang yang berutang. (e) barang jaminan itu tidak terkait dengan hak orang lain. (f) barang jaminan itu merupakan harta utuh. (g) barang jaminan itu boleh diserahkan baik materinya maupun manfaatnya. Sedangkan ulama Hanafiah berpendapat bahwa rukun rahn hanya ijab dan qabul. Disamping itu, untuk sempurna dan mengikatnya akad rahn, maka diperlukan adanya penguasaan barang oleh pemberi utang. Sedangkan lainnya menurut Hanafiah termasuk syarat, bukan rukun.
  • 9. Hukum-hukum Rahn Pemanfaatan barang gadai oleh al-rahin menurut jumhur ulama selain Syafi’iyah melarang al-Rahin untuk memanfaatkan barang gadai atau jaminan. Sedangkan ulama Syafi’iyah membolehkannya sejauh tidak memudharatkan al-murtahin. Jumhur ulama selain Hanabilah juga berpendapat bahwa murtahin tidak boleh memanfaatkan barang gadai, kecuali bila rahin tidak mau membiayai barang gadai tsb. Maka boleh mengambil manfaat sekedar mengganti ongkos pembiayaan. Menurut ulama Hanabilah, murtahin boleh memanfaatkan barang gadai jika berupa kendaraan atau hewan, seperti boleh mengendarainya atau mengambil susunya sebagai pengganti pembiayaan. Menurut Syafi’iyah, bila barang gadai (marhun) hilang dibawah penguasaan murtahin, maka murtahin tidak wajib menggantinya, kecuali bila rusak atau hilangnya itu karena kelalaian murtahin. Berbeda dengan Hanafiah yang menyatakan bahwa murtahin yang memegang marhun menanggung resiko kerusakan atau kehilangan marhun, baik karena kelalaian maupun tidak. Perjanjian pada gadai (rahn) pada dasarnya adalah akad utang-piutang, hanya saja dalam gadai ada jaminannya. Apakah dalam gadai terdapat unsur riba? Bisa riba jika ada tiga kemungkinan: 1. Apabila dalam akad gadai ditentukan bahwa rahin (penggadai) harus memberikan tambahan kepada murtahin ketika membayar utangnya. 2. Apabila akad gadai ditentukan syarat-syarat, kemudian syarat tersebut dilaksanakan. 3. Apabila rahin tidak mampu membayar utangnya hingga waktu yang ditentukan, kemudian murtahin menjual marhun dengan tidak memberikan kelebihan harga marhun kepada rahin. Padahal utang rahin lebih kecil nilainya dari marhun.
  • 10. QARDH (Pinjaman) Yaitu menghutangkan harta kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan, untuk dikembalikan dengan pengganti yang sama dan dapat ditagih atau diminta kembali kapan saja dikehendaki. Akad qardh adalah akad tolong-menolong, tidak diperkenankan mengambil keuntungan dari akad tsb. Qardh yang mensyaratkan manfaat tertentu bagi pemilik pinjaman adalah diharamkan. Kecuali jika peminjam memberikan manfaat tambahan tanpa dipersyaratkan di awal, maka itu dianggap sebagai hadiah. Qardh juga tidak boleh menjadi syarat akad lain seperti jual beli. Misal, seorang pedagang meminjamkan motor dengan syarat si peminjam harus belanja di tokonya.
  • 11. Dasar Hukum Qardh QS. Al-Baqarah: 245 ‫كثيرة‬ ‫أضعافا‬ ‫له‬ ‫فيضاعفه‬ ‫حسنا‬ ‫قرضا‬ ‫ال‬ ‫يقرض‬ ‫الذي‬ ‫ذا‬ ‫من‬ Barangsiapa yang mau memberikan pinjaman kepada Allah berupa pinjaman yang baik, maka Allah akan melipatgandakan kepadanya dengan lipat ganda yang banyak.
  • 12. Rukun dan Syarat Qardh Rukun Qardh ada 4: 1. Muqridh, orang yang mempunyai barang untuk dihutangkan. 2. Muqtaridh, orang yang mempunyai hutang 3. Muqtaradh, obyek yang dihutangkan 4. Sighat akad (ijab dan qabul) SYARAT QARDH: Syarat bagi muqridh dan muqtaridh adalah ahliyatu al-tabarru’, orang yang mampu mengelola hartanya sendiri secara mutlak dan bertanggung jawab. Jadi anak kecil dan orang gila tidak masuk kategori ini. Selain itu juga disyaratkan tidak ada paksaan Syarat muqtaradh adalah barang yang bermanfaat, bernilai dan dapat dipergunakan. Syarat sighat harus menunjukkan kesepakatan kedua belah pihak. Qardh tidak boleh mendatangkan manfaat bagi muqridh. Dalam sighat ijab qabul juga tidak mensyaratkan qardh bagi akad lainnya.
  • 13. Aplikasi Qardh dalam Perbankan Qardh dikategorikan akad ta’awuni (saling tolong-menolong), bukan transaksi komersial. Akad ini dijalankan untuk fungsi sosial bank syariah. Dananya bisa diambil dari dana zakat, infaq dan shadaqah yang dihimpun oleh bank. Bank memberikan pinjaman murni kepada orang miskin tanpa dikenakan biaya apapun. Lebih efektif jika pinjaman diberikan untuk kepentingan produktif, bukan konsumtif. Adapun cara pengembaliannya dengan diangsur atau dibayar tunai sekaligus. Jika pinjaman sudah dikembalikan, bank dapat memutar kembali secara bergulir dan bergilir.