SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Menerapkan prinsip kerja alat-alat
Optik.

Menganalisis alat – alat Optik secara
kualitatif dan kuantitatif.
Siswa dapat memahami pembiasan cahaya
mampu menjelaskan peristiwa pembiasan
dan pembentukan bayangan pada lensa
I know...i
know...

Ada yang tahu gak
pembiasan cahaya
itu apaan ?

I gak
know lah..

Afa-afaan
pulak
itu.....?/?

Mari kita
perhatikan
penjelasan
berikut ini..
Pembiasan cahaya adalah peristiwa
penyimpangan atau pembelokan cahaya
karena melalui dua medium yang berbeda
kerapatan optiknya.
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua
macam yaitu :
mendekati garis normal
menjauhi garis normal
a. mendekati garis normal
Cahaya dibiaskan
mendekati garis normal
jika cahaya merambat
dari medium optik
kurang rapat ke
medium optik lebih
rapat.
Contohnya cahaya
merambat dariudara ke
dalam air.
B. Menjauhi garis normal

Cahaya dibiaskan menjauhi garis
normal jika cahaya merambat dari
medium optik lebih rapat ke
medium optik kurang rapat.
contohnya cahaya merambat dari
dalam air ke udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasan :
1) cahaya melalui dua medium yang
berbeda kerapatan optiknya;
2) cahaya datang tidak tegak lurus
terhadap bidang batas (sudut
datang lebih kecil dari 900)
Perhatikan Gambar berikut :
Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering
dijumpai dalam kehidupan sehari hari
diantaranya :
dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas.
kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif)
dapat membuat jelas
pandangan bagi penderita rabun jauh atau rabun
dekat karena adanya pembiasan.
terjadinya pelangi setelah turun hujan.
Hukum Snellius
( willebrord Snellius [ 1580-1626 ] seorang matematikawan pada
tahun 1621 menemukan hukum pembiasan )

Hukum II Snellius :
“ jika sinar datang dari medium kurang

Hukum I Snellius :
“ sinar datang, sinar
bias dan garis normal
terletak pada satu
bidang datar. “

rapat ke medium lebih rapat ( dari
udara ke air susu atau dari udara ke
kaca ) maka sinar dibelokkan
mendekati garis normal, sedangkan
sinar datang dari medium lebih
rapat ke medium kurang rapat
maka sinar dibelokkan menjauhi
garis normal “
Tabel Indeks Bias Mutlak beberapa zat
No

Medium

Indeks bias mutlak

1.

Hidrogen

1,0001

2.

Udara

1,0003

3.

Karbondioksida

1,0005

4.

Air

1,333

5.

Karbon Sulfur

1,63

6.

Etil Alkohol

1,362

7.

Asam Oleat

1,46

8.

Gliserin

1,473

9.

Es ( 00 C )

1,31

10.

Akrilik

1,49

11 .

Poliester

1,59

12.

Kaca

1,50-1,62

13.

Kuarsa

1,54

14.

Kaca ( flinta )

1,57-1,75

15.

Intan

2,417
Indeks bias relatif
n21 = indeks bias relatif medium

kedua terhadap medium
pertama
n1 = indeks bias mutlak medium
pertama
n2 = indeks bias mutlak medium
kedua

Pembiasan pada kaca Plan paralel
Besarnya sudut datang ( i ) sama dengan
sudut bias ( r' )
Besarnya sudut bias ( r ) sama dengan
sudut datang ( i' )
Sinar yang datang menuju kaca plan
paralel sejajar dengan sinar bias
yang keluar dari kaca plan paralel
Dengan :
n1 = nudara = 1

Untuk panjang gelombang :
λ1 . n1 = λ2 . n2

V1 = Vudara = c = 3 x 108 m/s

untuk cepat rambat dan indeks bias

Maka : n =

c
v

v1. n1 = v2. n2
Mengapa
dasar kolam
kelihatan
dangkal ?

Itu disebabkan pembiasan cahaya.....
Karena cahaya yang datang dari zat
yang renggang (udara) menuju zat
yang lebih rapat (air kolam) akan
dibiaskan mendekati garis normal
sehingga dasar kolam tampak lebih
dangkal.

h' na
h 1

h
h'
na
Terjadinya pelangi
Pelangi terjadi karena terdapat
titik-titik air di udara dan
terdapat sinar yang
cukup, oleh karena itu
pelangi sering terjadi ketika
hujan gerimis dan sinar
mata hari tampak karena
tidak tertutup oleh
awan, atau dapat terjadi
setelah hujan reda tiba-tiba
matahari tampak terang.
Pada praktiknya siswa
dapat menyemprotkan air
ke udara saat matahari
memancarkan cahaya
dengan terang
menggunakan sprayer
minyak atau berkumur lalu
disemprotkan ke udara pasti
dapat melihat pelangi.
Pemantulan
Sempurna

Sudut Kritis ( ik )

“Jika suatu sinar datang
dengan sudut datang
“ sudut datang sinar dari
lebih besar daripada
medium lebih rapat ke
sudut kritis maka sinar
medium kurang rapat yang
akan dipantulkan
seluruhnya oleh bidang menghasilkan sudut bias
sama dengan 900. “
batas medium.”
soal !
Hitunglah sudut kritis berlian
yang memiliki indeks bias mutlak
2,417 pada saat diletakan di
udara ?
Jawab:
Diketahui:
n2 = 1
n1 = 2,417

Ditanyakan: ik=?
Penyelsaiannya:
sin ik = n2 /n1
sin ik = 1/2,417
sin ik = 0,414
ik = 24,4°
Jadi, sudut kritis berlian adalah 24,4°
Lensa adalah benda bening
yang dibatasi oleh bidang
lengkung. Dua bidang
lengkung berbentuk
silindris atau bola.
Lensa silindris memusatkan
cahaya dari sumber titik
jauh pada suatu garis,
sedangkan permukaan
bola yang melengkung
memusatkan cahaya dari
sumber jauh pada suatu
titik.

Lensa tipis adalah lensa
dengan ketebalan dapat
diabaikan terhadap
diameter lengkung
lensa, sehingga sinarsinar sejajar sumbu
utama hampir tepat
difokuskan ke titik
fokus.
Jenis jenis lensa dan Sinar Istimewa
Sinar istimewa lensa
cembung
1. Sinar datang sejajar sumbu

utama lensa dibiaskan melalui
Sinar istimewa pada lensa
titik fokus aktif (F1) yang
cekung
terdapat di belakang lensa
2. Sinar datang melalui titik
1. Sinar yang datang sejajar sumbu
fokus pasif (F2) yang terdapat
utama dibiaskan seakan – akan
di depan lensa dibiaskan
berasal dari titik fokus aktif (F1 )
sejajar sumbu utama
3. Sinar datang melalui titik
2. Sinar yang datang seakan – akan
pusat optik lensa O diteruskan
menuju ke titik fokus pasif (F2)
tanpa membias
dibiaskan sejajar sumbu utama
3.

Sinar yang datang melalui titik
pusat optik lensa O diteruskan
tanpa membias
1
f
M

1 1
s s'
s'
s

h'
h

Ket:
f = fokus
s = letak benda
s’ = letak bayangan
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda
h’ = tinggi bayangan
f selalu negatif
s’ positif bayangan nyata
s’ negatif bayangan maya
M < 1 bayangan diperkecil
M > 1 bayangan diperbesar
M = 1 bayangan sama
besar
Persamaan pembuat lensa
1

2

R2

R1

M1

M2

n1

1
f

n2

n2
1
1
n1
R1

n1

1
R2

Keterangan :
n1 = indeks bias medium
disekitar lensa.
n2 = indeks bias bahan
lensa
R1 = R2 (+) untuk bidang
cembung
R1 = R2 (-) untuk bidang
cekung
R1 = R2 (~) untuk bidang
datar
Susunan dua lensa dengan
sumbu utama berimpit
Bayangan yang dibentuk
oleh lensa I akan
merupakan benda pada
lensa II. Jika jarak antara
kedua lensa adalah
d, maka :

d = sI ‘ + sII
Dengan :
sI ‘ =jarak bayangan lensa
I, dan
sII = jarak benda pada lensa
II.

Perbesaran lensa I :

MI

h' I
h1

s'I
sI

Perbesaran lensa II :

M II

h' II
hII

s ' II
s II

Perbesaran total :
M = M1 + M2

M

h' II
h1

s ' I s ' II
s I s II
Kekuatan lensa adalah
kemampuan
lensa • Kuat lensa dihitung
untuk mengumpulkan
dengan satuan dioptri
cahaya
lensa cembung
memiliki kekuatan
Kekuatan lensa ( P )
lensa positif dan
dapat
dihitung
lensa cekung memiliki
dengan persamaan:
1
lensa negatif
P=
(f dalam meter )
f
100
P=
(f dalam cm)
f
EVALUASI
1. Suatu benda diletakkan pada jarak 6 cm di muka
lensa

cembung.

Bayangan

yang

dihasilkan

tegak, diperbesar 2 kali. Jarak titik api lensa tersebut
(dalam cm) adalah...
a. 12,5 cm
b. 12 cm
c. 4 cm
d. 1,5 cm
e. 6 cm
2. Sifat dari lensa positif terhadap sinar datang adalah...

a. Menguraikan sinar datang
b. Memantulkan sinar datang
c. Menyerap sinar datang
d. Menyebarkan sinar datang
e. Mengumpulkan sinar datang
3. Faris memilki mata yang titik dekatnya 50 cm. Agar faris

dapat melihat dengan jelas pada jarak baca normal, maka
faris harus memakai kaca mata yang berkekuatan...
a. 1 dioptri

b. 1,5 dioptri
c. 2 dioptri
d. 2,5 dioptri

e. 3 dioptri
4. Perhatikan gambar berikut!

p

p

p
0 (1)

f
0 (2)

f

p

p

0 (3)

f

0 (4)

f

0 (5)

f

Grafik yang menggambarkan hubungan antara kekuatan lensa
dengan jarak fokus lensa ditunjukkan oleh grafik nomor...
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
5. Yang termasuk sifat cahaya adalah...

a. Cahaya dapat dibiaskan dan tidak dapat dipantulkan
b. Cahaya dapat merambat lurus dan tidak dapat
diuraikan

c. Cahaya dapat dibiaskan dan dapat menembus benda
bening
d. Cahaya tidak dapat menembus benda bening

e. Cahaya tidak dapat dibiaskan
Pembiasan cahaya

Contenu connexe

Tendances

Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
240297
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Muhammad Ramdhani
 

Tendances (20)

Resume Hukum Faraday
Resume Hukum FaradayResume Hukum Faraday
Resume Hukum Faraday
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNGLENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
 
Laporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembungLaporan Fisika - lensa cembung
Laporan Fisika - lensa cembung
 
Fisika (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
Fisika  (SINAR ISTIMEWA CERMIN)Fisika  (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
Fisika (SINAR ISTIMEWA CERMIN)
 
Efek doppler
Efek  dopplerEfek  doppler
Efek doppler
 
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHMContoh Laporan Praktikum Hukum OHM
Contoh Laporan Praktikum Hukum OHM
 
Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"
 
Makalah fisika gelombang elektromagnetik
Makalah fisika gelombang elektromagnetikMakalah fisika gelombang elektromagnetik
Makalah fisika gelombang elektromagnetik
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekung
 
Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi Power Point Materi Gelombang Bunyi
Power Point Materi Gelombang Bunyi
 
Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014Ppt lensa 31 maret 2014
Ppt lensa 31 maret 2014
 
ppt optik
ppt optikppt optik
ppt optik
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Rangkaian seri r l c
Rangkaian seri r l cRangkaian seri r l c
Rangkaian seri r l c
 
Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2Optik Geometri Fisika X semester 2
Optik Geometri Fisika X semester 2
 
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8
CAHAYA DAN ALAT OPTIK MATERI IPA KELAS 8
 
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII IpaGelombang elektromagnetik XII Ipa
Gelombang elektromagnetik XII Ipa
 
Kisi difraksi
Kisi difraksiKisi difraksi
Kisi difraksi
 

Similaire à Pembiasan cahaya

Similaire à Pembiasan cahaya (20)

Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Optik Baru
Optik BaruOptik Baru
Optik Baru
 
power poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.pptpower poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
power poin cahaya dan alat optik edukasi.ppt
 
Optik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptxOptik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptx
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
PPT FISIKA.pptx
PPT FISIKA.pptxPPT FISIKA.pptx
PPT FISIKA.pptx
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
 
Optik cahaya
Optik cahayaOptik cahaya
Optik cahaya
 
Tugas cahaya
Tugas cahayaTugas cahaya
Tugas cahaya
 
Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)
 
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T LinkherzSifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
Sifat cahaya SMA X by. Gabrielle T Linkherz
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
PEMBIASAN PADA BIDANG LENGKUNG
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
 
OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIK
 

Dernier

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Pembiasan cahaya

  • 1.
  • 2. Menerapkan prinsip kerja alat-alat Optik. Menganalisis alat – alat Optik secara kualitatif dan kuantitatif.
  • 3. Siswa dapat memahami pembiasan cahaya mampu menjelaskan peristiwa pembiasan dan pembentukan bayangan pada lensa
  • 4. I know...i know... Ada yang tahu gak pembiasan cahaya itu apaan ? I gak know lah.. Afa-afaan pulak itu.....?/? Mari kita perhatikan penjelasan berikut ini..
  • 5. Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu : mendekati garis normal menjauhi garis normal
  • 6. a. mendekati garis normal Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optik kurang rapat ke medium optik lebih rapat. Contohnya cahaya merambat dariudara ke dalam air.
  • 7. B. Menjauhi garis normal Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optik lebih rapat ke medium optik kurang rapat. contohnya cahaya merambat dari dalam air ke udara. Syarat-syarat terjadinya pembiasan : 1) cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya; 2) cahaya datang tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut datang lebih kecil dari 900)
  • 9. Beberapa contoh gejala pembiasan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari hari diantaranya : dasar kolam terlihat lebih dangkal bila dilihat dari atas. kacamata minus (negatif) atau kacamata plus (positif) dapat membuat jelas pandangan bagi penderita rabun jauh atau rabun dekat karena adanya pembiasan. terjadinya pelangi setelah turun hujan.
  • 10. Hukum Snellius ( willebrord Snellius [ 1580-1626 ] seorang matematikawan pada tahun 1621 menemukan hukum pembiasan ) Hukum II Snellius : “ jika sinar datang dari medium kurang Hukum I Snellius : “ sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar. “ rapat ke medium lebih rapat ( dari udara ke air susu atau dari udara ke kaca ) maka sinar dibelokkan mendekati garis normal, sedangkan sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal “
  • 11. Tabel Indeks Bias Mutlak beberapa zat No Medium Indeks bias mutlak 1. Hidrogen 1,0001 2. Udara 1,0003 3. Karbondioksida 1,0005 4. Air 1,333 5. Karbon Sulfur 1,63 6. Etil Alkohol 1,362 7. Asam Oleat 1,46 8. Gliserin 1,473 9. Es ( 00 C ) 1,31 10. Akrilik 1,49 11 . Poliester 1,59 12. Kaca 1,50-1,62 13. Kuarsa 1,54 14. Kaca ( flinta ) 1,57-1,75 15. Intan 2,417
  • 12. Indeks bias relatif n21 = indeks bias relatif medium kedua terhadap medium pertama n1 = indeks bias mutlak medium pertama n2 = indeks bias mutlak medium kedua Pembiasan pada kaca Plan paralel Besarnya sudut datang ( i ) sama dengan sudut bias ( r' ) Besarnya sudut bias ( r ) sama dengan sudut datang ( i' ) Sinar yang datang menuju kaca plan paralel sejajar dengan sinar bias yang keluar dari kaca plan paralel
  • 13. Dengan : n1 = nudara = 1 Untuk panjang gelombang : λ1 . n1 = λ2 . n2 V1 = Vudara = c = 3 x 108 m/s untuk cepat rambat dan indeks bias Maka : n = c v v1. n1 = v2. n2
  • 14. Mengapa dasar kolam kelihatan dangkal ? Itu disebabkan pembiasan cahaya..... Karena cahaya yang datang dari zat yang renggang (udara) menuju zat yang lebih rapat (air kolam) akan dibiaskan mendekati garis normal sehingga dasar kolam tampak lebih dangkal. h' na h 1 h h' na
  • 15. Terjadinya pelangi Pelangi terjadi karena terdapat titik-titik air di udara dan terdapat sinar yang cukup, oleh karena itu pelangi sering terjadi ketika hujan gerimis dan sinar mata hari tampak karena tidak tertutup oleh awan, atau dapat terjadi setelah hujan reda tiba-tiba matahari tampak terang. Pada praktiknya siswa dapat menyemprotkan air ke udara saat matahari memancarkan cahaya dengan terang menggunakan sprayer minyak atau berkumur lalu disemprotkan ke udara pasti dapat melihat pelangi.
  • 16. Pemantulan Sempurna Sudut Kritis ( ik ) “Jika suatu sinar datang dengan sudut datang “ sudut datang sinar dari lebih besar daripada medium lebih rapat ke sudut kritis maka sinar medium kurang rapat yang akan dipantulkan seluruhnya oleh bidang menghasilkan sudut bias sama dengan 900. “ batas medium.”
  • 17. soal ! Hitunglah sudut kritis berlian yang memiliki indeks bias mutlak 2,417 pada saat diletakan di udara ? Jawab: Diketahui: n2 = 1 n1 = 2,417 Ditanyakan: ik=? Penyelsaiannya: sin ik = n2 /n1 sin ik = 1/2,417 sin ik = 0,414 ik = 24,4° Jadi, sudut kritis berlian adalah 24,4°
  • 18.
  • 19. Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh bidang lengkung. Dua bidang lengkung berbentuk silindris atau bola. Lensa silindris memusatkan cahaya dari sumber titik jauh pada suatu garis, sedangkan permukaan bola yang melengkung memusatkan cahaya dari sumber jauh pada suatu titik. Lensa tipis adalah lensa dengan ketebalan dapat diabaikan terhadap diameter lengkung lensa, sehingga sinarsinar sejajar sumbu utama hampir tepat difokuskan ke titik fokus.
  • 20. Jenis jenis lensa dan Sinar Istimewa Sinar istimewa lensa cembung 1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui Sinar istimewa pada lensa titik fokus aktif (F1) yang cekung terdapat di belakang lensa 2. Sinar datang melalui titik 1. Sinar yang datang sejajar sumbu fokus pasif (F2) yang terdapat utama dibiaskan seakan – akan di depan lensa dibiaskan berasal dari titik fokus aktif (F1 ) sejajar sumbu utama 3. Sinar datang melalui titik 2. Sinar yang datang seakan – akan pusat optik lensa O diteruskan menuju ke titik fokus pasif (F2) tanpa membias dibiaskan sejajar sumbu utama 3. Sinar yang datang melalui titik pusat optik lensa O diteruskan tanpa membias
  • 21. 1 f M 1 1 s s' s' s h' h Ket: f = fokus s = letak benda s’ = letak bayangan M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h’ = tinggi bayangan f selalu negatif s’ positif bayangan nyata s’ negatif bayangan maya M < 1 bayangan diperkecil M > 1 bayangan diperbesar M = 1 bayangan sama besar
  • 22. Persamaan pembuat lensa 1 2 R2 R1 M1 M2 n1 1 f n2 n2 1 1 n1 R1 n1 1 R2 Keterangan : n1 = indeks bias medium disekitar lensa. n2 = indeks bias bahan lensa R1 = R2 (+) untuk bidang cembung R1 = R2 (-) untuk bidang cekung R1 = R2 (~) untuk bidang datar
  • 23. Susunan dua lensa dengan sumbu utama berimpit Bayangan yang dibentuk oleh lensa I akan merupakan benda pada lensa II. Jika jarak antara kedua lensa adalah d, maka : d = sI ‘ + sII Dengan : sI ‘ =jarak bayangan lensa I, dan sII = jarak benda pada lensa II. Perbesaran lensa I : MI h' I h1 s'I sI Perbesaran lensa II : M II h' II hII s ' II s II Perbesaran total : M = M1 + M2 M h' II h1 s ' I s ' II s I s II
  • 24. Kekuatan lensa adalah kemampuan lensa • Kuat lensa dihitung untuk mengumpulkan dengan satuan dioptri cahaya lensa cembung memiliki kekuatan Kekuatan lensa ( P ) lensa positif dan dapat dihitung lensa cekung memiliki dengan persamaan: 1 lensa negatif P= (f dalam meter ) f 100 P= (f dalam cm) f
  • 25. EVALUASI 1. Suatu benda diletakkan pada jarak 6 cm di muka lensa cembung. Bayangan yang dihasilkan tegak, diperbesar 2 kali. Jarak titik api lensa tersebut (dalam cm) adalah... a. 12,5 cm b. 12 cm c. 4 cm d. 1,5 cm e. 6 cm
  • 26. 2. Sifat dari lensa positif terhadap sinar datang adalah... a. Menguraikan sinar datang b. Memantulkan sinar datang c. Menyerap sinar datang d. Menyebarkan sinar datang e. Mengumpulkan sinar datang
  • 27. 3. Faris memilki mata yang titik dekatnya 50 cm. Agar faris dapat melihat dengan jelas pada jarak baca normal, maka faris harus memakai kaca mata yang berkekuatan... a. 1 dioptri b. 1,5 dioptri c. 2 dioptri d. 2,5 dioptri e. 3 dioptri
  • 28. 4. Perhatikan gambar berikut! p p p 0 (1) f 0 (2) f p p 0 (3) f 0 (4) f 0 (5) f Grafik yang menggambarkan hubungan antara kekuatan lensa dengan jarak fokus lensa ditunjukkan oleh grafik nomor... a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5)
  • 29. 5. Yang termasuk sifat cahaya adalah... a. Cahaya dapat dibiaskan dan tidak dapat dipantulkan b. Cahaya dapat merambat lurus dan tidak dapat diuraikan c. Cahaya dapat dibiaskan dan dapat menembus benda bening d. Cahaya tidak dapat menembus benda bening e. Cahaya tidak dapat dibiaskan