SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
Semakin berkembangnya jaman, semakin berkembang pula rutinitas
manusia. Rutinitas ini kadang dilakukan dengan santai kadang pula
dilakukan di bawah tekanan. Rutinitas ini dikerjakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup seseorang. Berkembangnya rutinitas ini akan
memfokuskan seseorang pada rutinitasnya itu saja. Tidak jarang seseorang
akan melalaikan kebutuhan istirahatnya demi menyelesaikan rutinitas
pekerjaan ini.
Kelalaian akan kebuthan beristirahat inilah yang menyebabkan
datangnya penyakit. Belum lagi tambahan beban rutinitas yang masih harus
diselesaikan. Keinginan untuk terlepas dari segala macam penyakit inilah
yang mendorong manusia untuk membuat upaya menyingkap berbagai
metode pengobatan, mulai dari mengkonsumsi berbagai jenis obat-obatan,
baik berupa tumbuh-tumbuhan secara tunggal maupun yang sudah
terkomposisikan.
Tidak jarang penyakit ini disertai dengan gangguan psikologis. Dari
sebuah penelitian, kondisi psikologis seseorang sangat mempengaruhi
kondisi jasmaninya. Saat seseorang sedang berduka, tidak mungkin raut
wajahnya menunjukkan wajah bahagia. Melemahnya kondisi psikologis ini
menyebabkan rentannya tubuh terhadap berbagai penyakit. Oleh karena itu,
agar kita tidak mendapatkan penyakit yang lebih serius, sebaiknya kita
memanjaemen kondisi psikologis kita.
Kita harus mencari sumber dari gangguan psikologis dulu yaitu
pikiran. Untuk mengatasinya gangguan ini bisa dengan latihan meditasi.
Belajar meditasi merupakan bagian dari latihan mengendalikan
pikiran.Meditasi telah dianggap menjadi salah satu cara paling ampuh untuk
menenangkan dan mengendalikan pikiran.
1. 2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian meditasi ?
2. Mengapa meditasi bermanfaat sebagai terapi transpersonal ?
3. Bagaimana cara melakukan meditasi ?
4. Apa saja manfaat dari meditasi ?
1. 3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian meditasi
2. Mengetahui meditasi sebagai terapi transpersonal
3. Mengetahui cara melakukan meditasi
4. Mengetahui manfaat dan kegunaan meditasi
BAB II
PEMBAHASAN
Psikoterapi transpersonal berawal dari pengalaman transpersonal dan
psikologi transpersonal. Pengalaman transpersonal dapatdidefinisikan sebagai
pengalaman identitas diri yang melewati individu atau pribadi untuk mencakup
aspek yang lebih luas dari kemanusiaan, kehidupan, jiwa dan kosmos
(Boorstein,1996). Sedangkan Psikologi transpersonal adalah wilayah psikologi
yang memfokuskan padakajian terhadap pengalaman transpersonal dan fenomena
yang berkaitan.Fenomena ini meliputi penyebab, pengaruh, dan hubungan dari
pengalaman dan perkembangantranspersonal, sebagaimana halnya dengan disiplin
dan teknik-teknik yang dipengaruhinya(Boorstein, 1996).Menurut Frances
Vaughan, salah satu asumsi yang mendasari psikoterapi transpersonal adalahsetiap
manusia memiliki gerakan untuk pertumbuhan spiritual, kapasitas untuk belajar
dantumbuh sepanjang hidup, dan proses ini dapat difasilitasi oleh psikoterapi.
Meditasi didalam pengertiannya hampir sama dengan proses relaksasi,
Relaksasi adalah keheningan total. Ia adalah kemampuan melampaui pikiran
waktu, ruang dengan mencapai momen kedalaman dan ketentraman batin.
Relaksasi hanya terjadi ketika pikiran dan tubuh dalam keadaan hening, ketika
ritme otak berubah dari sebuah peta awas kesebuah ritme alpha rileks. Dalam
keadaan begitu, kimia yang menyebabkan kegelisahan menurun dan aliran darah ke
otak-otak menurun, malah sebaliknya darah mengalir ke otak dan kulit,
memproduksi rasa hangat dan kalem.
Kata “meditasi ” (meditation) didefinisikan sebagai “praktek berpikir secara
mendalam dalam keheningan, terutama untuk alasan keagamaan atau untuk
membuat batin tenang.” (Oxford Advanced Learner’s Dictionary). Dalam kamus
yang bersifat umum ini, ‘meditasi’ dianggap sebagai proses ‘berpikir’. Ini hampir
sama dengan ‘kontemplasi’ yang didefinisikan secara persis sama. Tetapi kalau
dikaji secara lebih mendalam dan dipraktekkan, akan ternyata bahwa di dalam
‘meditasi’ justru proses berpikir berhenti untuk sementara.
Pada dasarnya, ‘meditasi’ adalah “pemusatan perhatian pada suatu obyek
batin secara terus-menerus.” Memang ada obyek-obyek meditasi tertentu yang
berupa pikiran atau ide/konsep, sehingga terjadi tumpang tindih dan tidak dapat
dibedakan secara tegas antara ‘meditasi’ dan ‘kontemplasi’.
Dengan demikian, meditasi adalah cara lain untuk memahami diri, yang
berbeda dengan introspeksi. Justru pemahaman yang diperoleh dari meditasi jauh
lebih tepat dan sesuai dengan keadaan sebenarnya dibandingkan dengan
pemahaman dari introspeksi yang dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan pikiran
yang tidak disadari sehingga memberikan hasil yang bias. Di samping
itu,pemahaman diri yang diperoleh dari meditasi bersifat transformatif (mengubah),
oleh karena pemahaman itu melibatkan seluruh aspek diri (kognitif, afektif,
volisional, dsb). Di lain pihak, pemahaman melalui introspeksi kebanyakan hanya
bersifat kognitif saja, sehingga biasanya tidak banyak perubahan yang terjadi.
Penggunaan Meditasi dalam Psikoterapi
Deatherage mengatakan meditasi sebagai formula pengobatan diri (sangat
efisien untuk penggunaan waktu terapis dan karenanya cukup biaya-efektif) yang
membantu pasien tahu proses mental mereka sendiri dan kesibukannya,
mengembangkan "diri pengamat," dan mendapatkan kemampuan untuk
membentuk atau mengontrol proses mental mereka (Bogart, 1991). Berbagai studi
menunjukkan efektivitas dari meditasi mindfulness dimasukkan ke dalam terapi
untuk nyeri, berbagai kanker, penyakit kardiovaskular, suasana hati, perinatal,
stres, insomnia, kecemasan, depresi dan pengobatan mengatasi depresi, keinginan
bunuh diri dan batas personality patologi (Sanders, 2010).
Kutz, Borysenko, dan Benson menyatakan bahwa meditasi dapat menjadi
primer untuk terapi; untuk mengamati dan mengkategorikan peristiwa mental
memberikan wawasan tentang bagaimana skema mental yang diciptakan, sehingga
menimbulkan rasa yang lebih besar tanggung jawab dan memungkinkan seseorang
untuk melangkah keluar dari keterbatasan konseptual dan stereotip reaksi dan
perilaku. Meditasi adalah suatu bentuk introspeksi mengejar luar sesi terapi, pasien
yang membayar dengan waktu mereka sendiri, bukan waktu terapis. Jadi meditasi
meningkatkan kualitas terapi dengan melibatkan pasien lebih mendalam dalam
proses eksplorasi diri dan menyediakan materi berlimpah untuk eksplorasi dalam
sesi terapi. Selain itu, terapi dan meditasi baik berasumsi bahwa nyeri pemahaman
seseorang dan pertahanan terhadap hal itu dapat mengurangi penderitaan dan
meningkatkan pertumbuhan psikologis. Mereka berpendapat bahwa
menggabungkan meditasi dan terapi adalah teknis kompatibel dan saling
menguatkan (Bogart, 1991).
Dalam jurnal pendidikan psikologi (Prabowo, 2007) menyebutkan juga
berbagai penelitian terapi meditasi yang digunakan untuk mengembangkan kualitas
manusia yang diasosiasikan dengan peningkatan intelegensi (Tjoa,1972),
peningkatan kinerja dan recall dalam bidang pendidikan (Abraham, 1972),
kreativitas (MacCallum,1974), prestasi akademik (Coller,1973), dan belajar
(Miskinan,2002), penerimaan diri (Broto,1994) dan mengurangi keluhan fisik
(Subandi dan Utami, 1995).
Selain hal tersebut juga diketemukan orang-orang yang melaksanakan terapi
meditasi, locus of controlnya lebih internal dan memiliki aktualisasi diri yang lebih
tinggi (Hjelee,1977;Subandi,2002). Senada dengan Hjelee, Van de Berg dan
Mulder (dalam Subandi, 2002) juga menemukan bahwa subyek yang melaksanakan
meditasi menunjukan peningkatan harga diri (self esteem), kekuatan ego (ego
strength), kepuasan (satisfaction), aktualisasi diri (self actualization) dan
peningkatan gambaran diri (self image).
Shapiro (2006) Terdapat dua hal yang sangat berperan bagaimana meditasi
dapat berperan dalam mengatasi gejala fisik dan psikis antara lain:
1) Intention, yaitu berkaitan dengan pentingnya penetapan tujuan melakukan
meditasi. Menurut Kabat Zin (dalam Shapiro, 2006) suatu penentuan intention
menjadikan sesuatu mungkin untuk dicapai tujuan akan mengingatkan
seseorang akan maksudnya dalam melakukan meditasi. Dalam penelitian
Shapiro hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan meditasi berhubungan
dengan tujuannya melakukan meditasi. Jika seseorang mempunyai tujuan untuk
mampu mengelola dirinya maka dia akan mampu mengelola dirinya.
2) Attention, yaitu yang berkaitan pengamatan terhadap peristiwa kekinian,
pengalaman internal dan eksternal, dalam wilayah psikologi hal tersebut
menjadi hal penting proses penyembuhan.
Cara Melakukan Meditasi
Terdapat banyak sekali teknik bermeditasi, termasuk meditasi sebagai
gerakan atau tarian dan meditasi atas bunyi-bunyian atau musik. Ada yang
melakukannya sambil bervisualisasi, ada yang melakukannya sambil
berkontemplasi ke dalam sebuah konsep (misalnya tentang cinta, kasih-sayang,
pendritaan, atau tentang konsep Tuhan). Ada yang melakukannya sambil merapal
mantra atau melakukan afirmasi (meneguhkan diri dengan mengucapkan kalimat-
kalimat yang dapat memberikan motivasi), sambil berzikir, ada pula yang
melakukannya sambil memandangi cahaya lilin.
Untuk melakukan meditasi, Anda harus dapat menurunkan frekuwensi
gelombang otak terlebih dulu dengan cara relaksasi. Kenali irama gelombang yang
mengalir yang sering mengacaukan peningkatan kesadaran dalam meditasi agar
dapat menemukan cara yang khas untuk membuatnya menjadi selaras.
Adapun dasar-dasar bermeditasi antara lain sebagai berikut :
1. Cari tempat yang tenang, nyaman dan aman dari gangguan keramaian dan
hewan berbahaya.
2. Kenakan pakaian yang longgar serta nyaman.
3. Lakukan posisi duduk bersila punggung tegak pandangan lurus ke depan.
4. Bahu harus rileks, tangan diletakkan di pangkuan, pertemukan ibu jari
dengan jari tengah anda agar dapat merasakan denyut jantung.
5. Perlahan – lahan pejamkan mata anda seringan mungkin.
6. Pusatkan perhatian pada irama keluar masuknya udara di kedua lubang
hidung anda.
7. Buang semua yang anda pikirkan, hingga hanya tersisa suara nafas yang
terdengar.
8. Lemaskan setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu waktu
untuk bisa rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit, dimulai dengan
ujung kaki dan terus ke atas sampai kepala.
9. Bayangkan atau imajinasikan semua kegiatan anda selama seharian mulai
dari bangun tidur sampai saat anda melakukan meditasi.
10. Pasrahkan semua yang anda alami kepada Sang Pencipta, semua hal yang
sudah terjadi maupun yang belum terjadi.
Manfaat Meditasi
Tujuan meditasi ialah melatih pikiran, dalam keadaan tenang, dan
beristirahat/ berhenti pada pokok yang dipilih,lebih baik pada hal yang
mengandung arti yang dalam dan rohaniah, sehingga pokok-caranya dapat
membukakan kesadaran yang sedang bermeditasi akan arti makna yang lebih
luas dan dalam.
Meditasi bisa mengurangi kecemasan telah diselidiki oleh tokoh-tokoh
sarjana Barat, seperti pada penyelidikan Zen Meditation, dan kemudian pada
penyelidikan Transcendental Meditation. Tetapi kajian di barat juga telah
membuktikan 33% hingga 50% mereka yang melakukan meditasi tanpa teknik
yang betul akan mengalami peningkatan dalam tekanan darah, stress,
kemurungan serta mudah marah.
Manfaat meditasi bisa langsung maupun tidak langsung kita rasakan. Salah
satunya adalah kesembuhan dari sakit tertentu baik penyakit fisik maupun non
fisik (mental/psikhis). Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah obat anti-
stres yang paling mujarab. Stress membuat denyut jantung dan tekanan darah
meningkat, pernapasan menjadi cepat dan pendek. Sebagai bentuk pertahan
tubuh alamiah, kelenjar andrenalin memompa hormon-hormon stres secara
berlebihan. Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan
darah menjadi normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres
menurun.
Selama melakukan kegiatan meditasi, konsentrasi dan olah nafas lama-
kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih lanjut lagi
Anda dapat mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar
masuknya nafas.
Meditasi melatih otak untuk menghasilkan lebih banyak gelombang
Gamma, yang dihasilkan saat orang merasa bahagia. Dari penelitian terungkap
bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat untuk mengatasi
gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi melatonin dan serotonin
serta menurunkan hormon streskortisol.
Berikut manfaat meditasi yang secara umum.
1. Mampu menerima suka dan duka, kesulitan, dan kebaikan hidup dengan
apa adanya dan sewajarnya.
2. Memperoleh ketenangan batin, kematangan mental, dan positif
thinking.
3. Memiliki fikiran yang jernih, dan hati yang bersih.
4. Mudah menemukan solusi setiap permasalahan hidup.
5. Lima belas menit meditasi sepadan dengan tidur berkualitas selama satu
jam.
6. Melancarkan peredaran darah serta menambah daya tahan tubuh.
7. Organ-organ dan sel tubuh berfungsi lebih baik dan bekerja lebih
teratur.
8. Mampu memahami orang lain dan menghargai perbedaan pendapat.
9. Santun, bijaksana dan bersifat memaafkan.
10. Selalu bersemangat, hidup mengutamakan kebaikan bagi sesama.
11. Menambah stamina, kebugaran & kesehatan jiwadan raga (rahasia awet
muda).
12. Menyembuhkan berbagai penyakit.
13. Mengembangkan potensi diri dan membangkitkan power yang masih
terpendam.
Selain itu, meditasi juga bisa digunakan untuk menyembuhkan gangguan
psikologis ringan, seperti stress tahap awal, kecemasan ringan dan
gangguan psikologis dalam tahap awal atau tahap ringan lainnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Meditasi adalah suatu bentuk introspeksi mengejar luar sesi terapi,
pasien yang membayar dengan waktu mereka sendiri, bukan waktu
terapis. Jadi meditasi meningkatkan kualitas terapi dengan melibatkan
pasien lebih mendalam dalam proses eksplorasi diri dan menyediakan
materi berlimpah untuk eksplorasi dalam sesi terapi. Selain itu, terapi dan
meditasi baik berasumsi bahwa nyeri pemahaman seseorang dan pertahanan
terhadap hal itu dapat mengurangi penderitaan dan meningkatkan
pertumbuhan psikologis. Meditasi telah dimanfaatkan dalam dunia
psikologi sebagai psikoterapi. Meditasi bertujuan untuk mendapatkan
keheningan serta kejernihan pikiran yang menuju pada kebahagiaan yang
bermanfaat pada kesehatan jasmani maupun rohani.
SARAN
Penulis menyarankan untuk menjalankan meditasi ini setiap hari
meski hanya dalam waktu yang singkat supaya menenangkan pikiran.
Selain itu, meditasi juga berfungsi merilekskan saraf dan otot yang tegang
setelah rutinitas sehari-hari agar tidak mudah terkena gangguan psikologis
yang berujung pada penyakit fisik. Selain itu, penulis juga berharap agar
terapi meditasi ini bisa segera digunakan setidaknya untuk diri sendiri
dahulu sehingga meringankan resiko terkena gangguan psikologis. Untuk
kedepannya, terapi meditasi ini bisa digunakan dalam teknik psikoterapi.
DAFTAR PUSTAKA
Bastaman, Hanna Djumhana. 2000. Logoterapi dan Islam: Sejalankah. (dalam
Metodologi Psikologi Islami) Yogyakarta : Pustaka pelajar
Boorstein, William G. 1994. Transpersonal Psychology. Dalam Journal of The
American Society for Psychical Research. 1994.Vol. 88
M.A Subandi, Psikoterapi, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, 2002
http://pinkysoebagyoo.blogspot.com/psikologi-transpersonal
http://gustina.blogspot.com/2012/04/penggunaan-meditasi-dalam-psikoterapi
http://hzeinentangilmupengetahuan.blogspot.com/2010/10/meditasi-sebagai-terapi
http://sabdalangit.wordpress.com/persoalan-seputar-meditasi-ringan

Contenu connexe

Tendances

Tendances (18)

The Benefit of Meditation to Support the Medical Treatment
The Benefit of Meditation to Support the Medical TreatmentThe Benefit of Meditation to Support the Medical Treatment
The Benefit of Meditation to Support the Medical Treatment
 
Materi MK YOGA
Materi MK YOGAMateri MK YOGA
Materi MK YOGA
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonal
 
Psikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonalPsikologi abhidama dan transpersonal
Psikologi abhidama dan transpersonal
 
Mengenal hipnotis modern by budi arifin
Mengenal hipnotis modern  by budi arifinMengenal hipnotis modern  by budi arifin
Mengenal hipnotis modern by budi arifin
 
Free ebook semua orang bisa self healing
Free ebook semua orang bisa self healingFree ebook semua orang bisa self healing
Free ebook semua orang bisa self healing
 
Ppt pak chamid
Ppt pak chamidPpt pak chamid
Ppt pak chamid
 
Eva jadi
Eva jadiEva jadi
Eva jadi
 
Hypno motivation by zane
Hypno motivation by zaneHypno motivation by zane
Hypno motivation by zane
 
Makalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompokMakalah terapi kelompok
Makalah terapi kelompok
 
Pendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisPendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian SehatMakalah Model Keperibadian Sehat
Makalah Model Keperibadian Sehat
 
Self hypnosis
Self hypnosisSelf hypnosis
Self hypnosis
 
Pengendalian diri melalui praktek yoga
Pengendalian diri melalui praktek yogaPengendalian diri melalui praktek yoga
Pengendalian diri melalui praktek yoga
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi dakwah
Psikologi dakwahPsikologi dakwah
Psikologi dakwah
 
Materi Yoga Happy
Materi Yoga HappyMateri Yoga Happy
Materi Yoga Happy
 

En vedette

Drugs induce changes in feces , urine and laboratory values
Drugs induce changes in feces , urine and laboratory valuesDrugs induce changes in feces , urine and laboratory values
Drugs induce changes in feces , urine and laboratory valuesmostafa hosni
 
Slidesharemwoods
SlidesharemwoodsSlidesharemwoods
Slidesharemwoodswoods3479
 
4b743d91aa35e41e915e1b05768e1f3c
4b743d91aa35e41e915e1b05768e1f3c4b743d91aa35e41e915e1b05768e1f3c
4b743d91aa35e41e915e1b05768e1f3cEX ARTHUR MEXICO
 
pemenang pengadaan alat kedokteran jantung
pemenang pengadaan alat kedokteran jantungpemenang pengadaan alat kedokteran jantung
pemenang pengadaan alat kedokteran jantungfionarazqa
 
컬러배스2
컬러배스2컬러배스2
컬러배스2eunseok95
 
Top 10 Winnie the Pooh Quotes
Top 10 Winnie the Pooh QuotesTop 10 Winnie the Pooh Quotes
Top 10 Winnie the Pooh QuotesNeferology
 
1 - Apresentação Institucional MINOR HOTELS - (2011 a 2016)
1 - Apresentação Institucional MINOR HOTELS - (2011 a 2016)1 - Apresentação Institucional MINOR HOTELS - (2011 a 2016)
1 - Apresentação Institucional MINOR HOTELS - (2011 a 2016)Sergio Carvalho
 

En vedette (13)

Drugs induce changes in feces , urine and laboratory values
Drugs induce changes in feces , urine and laboratory valuesDrugs induce changes in feces , urine and laboratory values
Drugs induce changes in feces , urine and laboratory values
 
20151126 parlamentaria
20151126 parlamentaria20151126 parlamentaria
20151126 parlamentaria
 
Slidesharemwoods
SlidesharemwoodsSlidesharemwoods
Slidesharemwoods
 
Power point multiplicacion
Power point multiplicacionPower point multiplicacion
Power point multiplicacion
 
4b743d91aa35e41e915e1b05768e1f3c
4b743d91aa35e41e915e1b05768e1f3c4b743d91aa35e41e915e1b05768e1f3c
4b743d91aa35e41e915e1b05768e1f3c
 
Que es un blog
Que es un blogQue es un blog
Que es un blog
 
Selectivo
SelectivoSelectivo
Selectivo
 
pemenang pengadaan alat kedokteran jantung
pemenang pengadaan alat kedokteran jantungpemenang pengadaan alat kedokteran jantung
pemenang pengadaan alat kedokteran jantung
 
컬러배스2
컬러배스2컬러배스2
컬러배스2
 
Top 10 Winnie the Pooh Quotes
Top 10 Winnie the Pooh QuotesTop 10 Winnie the Pooh Quotes
Top 10 Winnie the Pooh Quotes
 
1 - Apresentação Institucional MINOR HOTELS - (2011 a 2016)
1 - Apresentação Institucional MINOR HOTELS - (2011 a 2016)1 - Apresentação Institucional MINOR HOTELS - (2011 a 2016)
1 - Apresentação Institucional MINOR HOTELS - (2011 a 2016)
 
Snail Racing
Snail RacingSnail Racing
Snail Racing
 
Info
InfoInfo
Info
 

Similaire à Meditasi Sebagai Terapi Transpersonal

Hubungan BIMBINGAN KONSELING ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbin...
Hubungan BIMBINGAN KONSELING ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbin...Hubungan BIMBINGAN KONSELING ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbin...
Hubungan BIMBINGAN KONSELING ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbin...Najib Syaifullah
 
Hubungan bk ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbingan konseling sta...
Hubungan bk ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbingan konseling sta...Hubungan bk ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbingan konseling sta...
Hubungan bk ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbingan konseling sta...Najib Syaifullah
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasiLilik Widosari
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasiLilik Widosari
 
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptxTerapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptxSugarPlum34
 
Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1Bhadra Mano
 
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGITAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGIbulancantik
 
(Logotherapy Keluarga).pptx
 (Logotherapy Keluarga).pptx (Logotherapy Keluarga).pptx
(Logotherapy Keluarga).pptxRulyLiandika
 
Manajemen stress labskill.pptx
Manajemen stress labskill.pptxManajemen stress labskill.pptx
Manajemen stress labskill.pptxEndahSari28
 
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.pptnadiya42
 
Kel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalKel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalYudiSiswanto5
 
Pengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupPengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupandisgrasi
 
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...RosmanRangga
 
Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportifAmalia Senja
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresBengkulu Univercity
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
 

Similaire à Meditasi Sebagai Terapi Transpersonal (20)

Hubungan BIMBINGAN KONSELING ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbin...
Hubungan BIMBINGAN KONSELING ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbin...Hubungan BIMBINGAN KONSELING ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbin...
Hubungan BIMBINGAN KONSELING ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbin...
 
Hubungan bk ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbingan konseling sta...
Hubungan bk ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbingan konseling sta...Hubungan bk ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbingan konseling sta...
Hubungan bk ,psikoterapi dan religioterapi matakuliah bimbingan konseling sta...
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
 
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptxTerapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
Terapi Modalitas Kep Jiwa.pptx
 
11. Manajemen Stress.pptx
11. Manajemen Stress.pptx11. Manajemen Stress.pptx
11. Manajemen Stress.pptx
 
Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1
 
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGITAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
 
Asti dan inas
Asti dan inasAsti dan inas
Asti dan inas
 
Asti dan inas
Asti dan inasAsti dan inas
Asti dan inas
 
(Logotherapy Keluarga).pptx
 (Logotherapy Keluarga).pptx (Logotherapy Keluarga).pptx
(Logotherapy Keluarga).pptx
 
Manajemen stress labskill.pptx
Manajemen stress labskill.pptxManajemen stress labskill.pptx
Manajemen stress labskill.pptx
 
KESEHATAN MENTAL.pptx
KESEHATAN MENTAL.pptxKESEHATAN MENTAL.pptx
KESEHATAN MENTAL.pptx
 
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
 
Kel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mentalKel.5 penanganan kesehatan mental
Kel.5 penanganan kesehatan mental
 
Pengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkupPengertian dan ruang lingkup
Pengertian dan ruang lingkup
 
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
EFEKTIVITAS BERDZIKIR SEBAGAI INTERVENSI ALTERNATIF TERHADAP PENURUNAN TINGKA...
 
Psikoterapi suportif
Psikoterapi suportifPsikoterapi suportif
Psikoterapi suportif
 
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stresTingkah laku menyimpang dan manajemen stres
Tingkah laku menyimpang dan manajemen stres
 
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaKonsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa
 

Meditasi Sebagai Terapi Transpersonal

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Semakin berkembangnya jaman, semakin berkembang pula rutinitas manusia. Rutinitas ini kadang dilakukan dengan santai kadang pula dilakukan di bawah tekanan. Rutinitas ini dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang. Berkembangnya rutinitas ini akan memfokuskan seseorang pada rutinitasnya itu saja. Tidak jarang seseorang akan melalaikan kebutuhan istirahatnya demi menyelesaikan rutinitas pekerjaan ini. Kelalaian akan kebuthan beristirahat inilah yang menyebabkan datangnya penyakit. Belum lagi tambahan beban rutinitas yang masih harus diselesaikan. Keinginan untuk terlepas dari segala macam penyakit inilah yang mendorong manusia untuk membuat upaya menyingkap berbagai metode pengobatan, mulai dari mengkonsumsi berbagai jenis obat-obatan, baik berupa tumbuh-tumbuhan secara tunggal maupun yang sudah terkomposisikan. Tidak jarang penyakit ini disertai dengan gangguan psikologis. Dari sebuah penelitian, kondisi psikologis seseorang sangat mempengaruhi kondisi jasmaninya. Saat seseorang sedang berduka, tidak mungkin raut wajahnya menunjukkan wajah bahagia. Melemahnya kondisi psikologis ini menyebabkan rentannya tubuh terhadap berbagai penyakit. Oleh karena itu, agar kita tidak mendapatkan penyakit yang lebih serius, sebaiknya kita memanjaemen kondisi psikologis kita. Kita harus mencari sumber dari gangguan psikologis dulu yaitu pikiran. Untuk mengatasinya gangguan ini bisa dengan latihan meditasi. Belajar meditasi merupakan bagian dari latihan mengendalikan pikiran.Meditasi telah dianggap menjadi salah satu cara paling ampuh untuk menenangkan dan mengendalikan pikiran.
  • 2. 1. 2 RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian meditasi ? 2. Mengapa meditasi bermanfaat sebagai terapi transpersonal ? 3. Bagaimana cara melakukan meditasi ? 4. Apa saja manfaat dari meditasi ? 1. 3 TUJUAN 1. Mengetahui pengertian meditasi 2. Mengetahui meditasi sebagai terapi transpersonal 3. Mengetahui cara melakukan meditasi 4. Mengetahui manfaat dan kegunaan meditasi
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Psikoterapi transpersonal berawal dari pengalaman transpersonal dan psikologi transpersonal. Pengalaman transpersonal dapatdidefinisikan sebagai pengalaman identitas diri yang melewati individu atau pribadi untuk mencakup aspek yang lebih luas dari kemanusiaan, kehidupan, jiwa dan kosmos (Boorstein,1996). Sedangkan Psikologi transpersonal adalah wilayah psikologi yang memfokuskan padakajian terhadap pengalaman transpersonal dan fenomena yang berkaitan.Fenomena ini meliputi penyebab, pengaruh, dan hubungan dari pengalaman dan perkembangantranspersonal, sebagaimana halnya dengan disiplin dan teknik-teknik yang dipengaruhinya(Boorstein, 1996).Menurut Frances Vaughan, salah satu asumsi yang mendasari psikoterapi transpersonal adalahsetiap manusia memiliki gerakan untuk pertumbuhan spiritual, kapasitas untuk belajar dantumbuh sepanjang hidup, dan proses ini dapat difasilitasi oleh psikoterapi. Meditasi didalam pengertiannya hampir sama dengan proses relaksasi, Relaksasi adalah keheningan total. Ia adalah kemampuan melampaui pikiran waktu, ruang dengan mencapai momen kedalaman dan ketentraman batin. Relaksasi hanya terjadi ketika pikiran dan tubuh dalam keadaan hening, ketika ritme otak berubah dari sebuah peta awas kesebuah ritme alpha rileks. Dalam keadaan begitu, kimia yang menyebabkan kegelisahan menurun dan aliran darah ke otak-otak menurun, malah sebaliknya darah mengalir ke otak dan kulit, memproduksi rasa hangat dan kalem. Kata “meditasi ” (meditation) didefinisikan sebagai “praktek berpikir secara mendalam dalam keheningan, terutama untuk alasan keagamaan atau untuk membuat batin tenang.” (Oxford Advanced Learner’s Dictionary). Dalam kamus yang bersifat umum ini, ‘meditasi’ dianggap sebagai proses ‘berpikir’. Ini hampir sama dengan ‘kontemplasi’ yang didefinisikan secara persis sama. Tetapi kalau dikaji secara lebih mendalam dan dipraktekkan, akan ternyata bahwa di dalam ‘meditasi’ justru proses berpikir berhenti untuk sementara.
  • 4. Pada dasarnya, ‘meditasi’ adalah “pemusatan perhatian pada suatu obyek batin secara terus-menerus.” Memang ada obyek-obyek meditasi tertentu yang berupa pikiran atau ide/konsep, sehingga terjadi tumpang tindih dan tidak dapat dibedakan secara tegas antara ‘meditasi’ dan ‘kontemplasi’. Dengan demikian, meditasi adalah cara lain untuk memahami diri, yang berbeda dengan introspeksi. Justru pemahaman yang diperoleh dari meditasi jauh lebih tepat dan sesuai dengan keadaan sebenarnya dibandingkan dengan pemahaman dari introspeksi yang dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan pikiran yang tidak disadari sehingga memberikan hasil yang bias. Di samping itu,pemahaman diri yang diperoleh dari meditasi bersifat transformatif (mengubah), oleh karena pemahaman itu melibatkan seluruh aspek diri (kognitif, afektif, volisional, dsb). Di lain pihak, pemahaman melalui introspeksi kebanyakan hanya bersifat kognitif saja, sehingga biasanya tidak banyak perubahan yang terjadi. Penggunaan Meditasi dalam Psikoterapi Deatherage mengatakan meditasi sebagai formula pengobatan diri (sangat efisien untuk penggunaan waktu terapis dan karenanya cukup biaya-efektif) yang membantu pasien tahu proses mental mereka sendiri dan kesibukannya, mengembangkan "diri pengamat," dan mendapatkan kemampuan untuk membentuk atau mengontrol proses mental mereka (Bogart, 1991). Berbagai studi menunjukkan efektivitas dari meditasi mindfulness dimasukkan ke dalam terapi untuk nyeri, berbagai kanker, penyakit kardiovaskular, suasana hati, perinatal, stres, insomnia, kecemasan, depresi dan pengobatan mengatasi depresi, keinginan bunuh diri dan batas personality patologi (Sanders, 2010). Kutz, Borysenko, dan Benson menyatakan bahwa meditasi dapat menjadi primer untuk terapi; untuk mengamati dan mengkategorikan peristiwa mental memberikan wawasan tentang bagaimana skema mental yang diciptakan, sehingga menimbulkan rasa yang lebih besar tanggung jawab dan memungkinkan seseorang untuk melangkah keluar dari keterbatasan konseptual dan stereotip reaksi dan perilaku. Meditasi adalah suatu bentuk introspeksi mengejar luar sesi terapi, pasien yang membayar dengan waktu mereka sendiri, bukan waktu terapis. Jadi meditasi meningkatkan kualitas terapi dengan melibatkan pasien lebih mendalam dalam
  • 5. proses eksplorasi diri dan menyediakan materi berlimpah untuk eksplorasi dalam sesi terapi. Selain itu, terapi dan meditasi baik berasumsi bahwa nyeri pemahaman seseorang dan pertahanan terhadap hal itu dapat mengurangi penderitaan dan meningkatkan pertumbuhan psikologis. Mereka berpendapat bahwa menggabungkan meditasi dan terapi adalah teknis kompatibel dan saling menguatkan (Bogart, 1991). Dalam jurnal pendidikan psikologi (Prabowo, 2007) menyebutkan juga berbagai penelitian terapi meditasi yang digunakan untuk mengembangkan kualitas manusia yang diasosiasikan dengan peningkatan intelegensi (Tjoa,1972), peningkatan kinerja dan recall dalam bidang pendidikan (Abraham, 1972), kreativitas (MacCallum,1974), prestasi akademik (Coller,1973), dan belajar (Miskinan,2002), penerimaan diri (Broto,1994) dan mengurangi keluhan fisik (Subandi dan Utami, 1995). Selain hal tersebut juga diketemukan orang-orang yang melaksanakan terapi meditasi, locus of controlnya lebih internal dan memiliki aktualisasi diri yang lebih tinggi (Hjelee,1977;Subandi,2002). Senada dengan Hjelee, Van de Berg dan Mulder (dalam Subandi, 2002) juga menemukan bahwa subyek yang melaksanakan meditasi menunjukan peningkatan harga diri (self esteem), kekuatan ego (ego strength), kepuasan (satisfaction), aktualisasi diri (self actualization) dan peningkatan gambaran diri (self image). Shapiro (2006) Terdapat dua hal yang sangat berperan bagaimana meditasi dapat berperan dalam mengatasi gejala fisik dan psikis antara lain: 1) Intention, yaitu berkaitan dengan pentingnya penetapan tujuan melakukan meditasi. Menurut Kabat Zin (dalam Shapiro, 2006) suatu penentuan intention menjadikan sesuatu mungkin untuk dicapai tujuan akan mengingatkan seseorang akan maksudnya dalam melakukan meditasi. Dalam penelitian Shapiro hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan meditasi berhubungan dengan tujuannya melakukan meditasi. Jika seseorang mempunyai tujuan untuk mampu mengelola dirinya maka dia akan mampu mengelola dirinya. 2) Attention, yaitu yang berkaitan pengamatan terhadap peristiwa kekinian, pengalaman internal dan eksternal, dalam wilayah psikologi hal tersebut menjadi hal penting proses penyembuhan.
  • 6. Cara Melakukan Meditasi Terdapat banyak sekali teknik bermeditasi, termasuk meditasi sebagai gerakan atau tarian dan meditasi atas bunyi-bunyian atau musik. Ada yang melakukannya sambil bervisualisasi, ada yang melakukannya sambil berkontemplasi ke dalam sebuah konsep (misalnya tentang cinta, kasih-sayang, pendritaan, atau tentang konsep Tuhan). Ada yang melakukannya sambil merapal mantra atau melakukan afirmasi (meneguhkan diri dengan mengucapkan kalimat- kalimat yang dapat memberikan motivasi), sambil berzikir, ada pula yang melakukannya sambil memandangi cahaya lilin. Untuk melakukan meditasi, Anda harus dapat menurunkan frekuwensi gelombang otak terlebih dulu dengan cara relaksasi. Kenali irama gelombang yang mengalir yang sering mengacaukan peningkatan kesadaran dalam meditasi agar dapat menemukan cara yang khas untuk membuatnya menjadi selaras. Adapun dasar-dasar bermeditasi antara lain sebagai berikut : 1. Cari tempat yang tenang, nyaman dan aman dari gangguan keramaian dan hewan berbahaya. 2. Kenakan pakaian yang longgar serta nyaman. 3. Lakukan posisi duduk bersila punggung tegak pandangan lurus ke depan. 4. Bahu harus rileks, tangan diletakkan di pangkuan, pertemukan ibu jari dengan jari tengah anda agar dapat merasakan denyut jantung. 5. Perlahan – lahan pejamkan mata anda seringan mungkin. 6. Pusatkan perhatian pada irama keluar masuknya udara di kedua lubang hidung anda. 7. Buang semua yang anda pikirkan, hingga hanya tersisa suara nafas yang terdengar. 8. Lemaskan setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu waktu untuk bisa rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit, dimulai dengan ujung kaki dan terus ke atas sampai kepala.
  • 7. 9. Bayangkan atau imajinasikan semua kegiatan anda selama seharian mulai dari bangun tidur sampai saat anda melakukan meditasi. 10. Pasrahkan semua yang anda alami kepada Sang Pencipta, semua hal yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Manfaat Meditasi Tujuan meditasi ialah melatih pikiran, dalam keadaan tenang, dan beristirahat/ berhenti pada pokok yang dipilih,lebih baik pada hal yang mengandung arti yang dalam dan rohaniah, sehingga pokok-caranya dapat membukakan kesadaran yang sedang bermeditasi akan arti makna yang lebih luas dan dalam. Meditasi bisa mengurangi kecemasan telah diselidiki oleh tokoh-tokoh sarjana Barat, seperti pada penyelidikan Zen Meditation, dan kemudian pada penyelidikan Transcendental Meditation. Tetapi kajian di barat juga telah membuktikan 33% hingga 50% mereka yang melakukan meditasi tanpa teknik yang betul akan mengalami peningkatan dalam tekanan darah, stress, kemurungan serta mudah marah. Manfaat meditasi bisa langsung maupun tidak langsung kita rasakan. Salah satunya adalah kesembuhan dari sakit tertentu baik penyakit fisik maupun non fisik (mental/psikhis). Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah obat anti- stres yang paling mujarab. Stress membuat denyut jantung dan tekanan darah meningkat, pernapasan menjadi cepat dan pendek. Sebagai bentuk pertahan tubuh alamiah, kelenjar andrenalin memompa hormon-hormon stres secara berlebihan. Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan darah menjadi normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres menurun. Selama melakukan kegiatan meditasi, konsentrasi dan olah nafas lama- kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih lanjut lagi Anda dapat mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar masuknya nafas.
  • 8. Meditasi melatih otak untuk menghasilkan lebih banyak gelombang Gamma, yang dihasilkan saat orang merasa bahagia. Dari penelitian terungkap bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi melatonin dan serotonin serta menurunkan hormon streskortisol. Berikut manfaat meditasi yang secara umum. 1. Mampu menerima suka dan duka, kesulitan, dan kebaikan hidup dengan apa adanya dan sewajarnya. 2. Memperoleh ketenangan batin, kematangan mental, dan positif thinking. 3. Memiliki fikiran yang jernih, dan hati yang bersih. 4. Mudah menemukan solusi setiap permasalahan hidup. 5. Lima belas menit meditasi sepadan dengan tidur berkualitas selama satu jam. 6. Melancarkan peredaran darah serta menambah daya tahan tubuh. 7. Organ-organ dan sel tubuh berfungsi lebih baik dan bekerja lebih teratur. 8. Mampu memahami orang lain dan menghargai perbedaan pendapat. 9. Santun, bijaksana dan bersifat memaafkan. 10. Selalu bersemangat, hidup mengutamakan kebaikan bagi sesama. 11. Menambah stamina, kebugaran & kesehatan jiwadan raga (rahasia awet muda). 12. Menyembuhkan berbagai penyakit. 13. Mengembangkan potensi diri dan membangkitkan power yang masih terpendam. Selain itu, meditasi juga bisa digunakan untuk menyembuhkan gangguan psikologis ringan, seperti stress tahap awal, kecemasan ringan dan gangguan psikologis dalam tahap awal atau tahap ringan lainnya.
  • 9. BAB III PENUTUP KESIMPULAN Meditasi adalah suatu bentuk introspeksi mengejar luar sesi terapi, pasien yang membayar dengan waktu mereka sendiri, bukan waktu terapis. Jadi meditasi meningkatkan kualitas terapi dengan melibatkan pasien lebih mendalam dalam proses eksplorasi diri dan menyediakan materi berlimpah untuk eksplorasi dalam sesi terapi. Selain itu, terapi dan meditasi baik berasumsi bahwa nyeri pemahaman seseorang dan pertahanan terhadap hal itu dapat mengurangi penderitaan dan meningkatkan pertumbuhan psikologis. Meditasi telah dimanfaatkan dalam dunia psikologi sebagai psikoterapi. Meditasi bertujuan untuk mendapatkan keheningan serta kejernihan pikiran yang menuju pada kebahagiaan yang bermanfaat pada kesehatan jasmani maupun rohani. SARAN Penulis menyarankan untuk menjalankan meditasi ini setiap hari meski hanya dalam waktu yang singkat supaya menenangkan pikiran. Selain itu, meditasi juga berfungsi merilekskan saraf dan otot yang tegang setelah rutinitas sehari-hari agar tidak mudah terkena gangguan psikologis yang berujung pada penyakit fisik. Selain itu, penulis juga berharap agar terapi meditasi ini bisa segera digunakan setidaknya untuk diri sendiri dahulu sehingga meringankan resiko terkena gangguan psikologis. Untuk kedepannya, terapi meditasi ini bisa digunakan dalam teknik psikoterapi.
  • 10. DAFTAR PUSTAKA Bastaman, Hanna Djumhana. 2000. Logoterapi dan Islam: Sejalankah. (dalam Metodologi Psikologi Islami) Yogyakarta : Pustaka pelajar Boorstein, William G. 1994. Transpersonal Psychology. Dalam Journal of The American Society for Psychical Research. 1994.Vol. 88 M.A Subandi, Psikoterapi, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, 2002 http://pinkysoebagyoo.blogspot.com/psikologi-transpersonal http://gustina.blogspot.com/2012/04/penggunaan-meditasi-dalam-psikoterapi http://hzeinentangilmupengetahuan.blogspot.com/2010/10/meditasi-sebagai-terapi http://sabdalangit.wordpress.com/persoalan-seputar-meditasi-ringan