Dokumen tersebut merangkum pengenalan bahasa pemrograman C, mulai dari sejarah, karakteristik, struktur dasar program C, deklarasi variabel, fungsi, header, dan contoh program lengkap.
2. Awal Berkenalan
Sejarah C
• Bahasa C hasil kreasi dari Dennis M.
Ritchie (1972) di Bell Telephone
Laboratory Inc., Murray Hill, New
Jersey, USA (Sekarang dikenal
dengan AT&T Bell Laboratory)
• Implementasi pertama pada OS
UNIX, dan dijalankan di mesin DEC
PDP-II
• Merupakan pengembangan dari B
(Ken Thomson) dan bahasa
BCPL/Basic Command Programming
Language (Martin Richards)
Mengapa mesti C ?
• Bahasanya ringkas, hanya terdiri
dari 32 keyword menurut standar
ANSI
• Tersedia secara komersial untuk
segala jenis komputer dan sistem
operasi
• Terstruktur sekaligus fleksibel
• Programnya bekerja lebih cepat
dan lebih tangguh, karena akses
dekat ke sistem
• Kebanyakan pengembangan bahasa
pemrograman ke depan meniru
sintax C (C-LIKE = mirip C),
seperti : Java, Javascript, C#,
Php,…
3. Keyword C
32 keyword ANSI C
Beberapa compiler juga menyediakan beberapa keyword seperti
berikut ini :
asm
ada
far
fortran
huge
near
pascal
Catatan :
Semua keyword pada kode program C ditulis dengan huruf kecil
4. Karakteristik bahasa C
Semua modul dalam bentuk
fungsi (Perbedaan fungsi dan
prosedur ?)
Struktur Dasar Program C
Setiap Program C terdiri dari satu atau lebih
fungsi (function). Salah satu dari fungsi
tersebut harus bernama main
Struktur Program
Tidak mengenal space sebagai
[Deklarasi header/library]
pemisah, kecuali antar instruksi
[ Deklarasi variabel/konstanta]
yang berbeda
[ Deklarasi fungsi]
Fungsi utama
Setiap statemen dipisahkan
[…] = optional, adanya tergantung
oleh semicolon (;)
kebutuhan
Bandingkan dengan
Struktur Program Pascal :
Kode programnya bersifat
[Deklarasi nama program]
case-sensitif(membedakan
[Deklarasi unit]
huruf kapital dan huruf kecil).
Keyword dan perintah-perintah [Deklarasi type]
[Deklarasi variabel/konstanta]
dituliskan dengan huruf kecil.
[Deklarasi fungsi]
[Deklarasi Prosedur]
Kode utama
5. Con
toh
dekl
arasi
1
Format Penulisan deklarasi library/header
#include <header_name>
atau
#include “header_name”
Contoh :
#include “stdio.h”
atau
#include “c:tc3includestdio.h”
atau
#include <stdio.h>
File header pertama sekali akan
dicari di directory aktif saat ini,
dan jika tidak ketemu akan
dicari ke directory include yang
ditentukan pada konfigurasi
File header hanya akan dicari di
directory yang langsung
ditentukan
File header hanya akan dicari di
directory include yang
ditentukan pada konfigurasi
Bandingkan dengan pascal
Uses crt;
?
Perbandingan : Di pascal uses di C #include , di pascal unit di C header , di
pascal unit merupakan file biner/terkompilasi (extention-nya *.tpu ), di C header
merupakan file ASCII (extention-nya *.h , dapat dibaca/dipelajari lebih lanjut)
6. float B,C;
Format Penulisan deklarasi
fungsi
return-type function_name([parameter])
Contoh deklarasi2
{
[deklarasi variabel lokal]
Statement
Return(value)
}
char s;
Contoh :
Bandingkan dengan pascal :
Int jumlah(int A,int B)
{
Int C;
C=A+B;
Return C;
}
Format Penulisan deklarasi
variabel
Data_type variabel_name
Contoh :
int A;
Var
A
:integer;
B,C : real;
S
: char;
Bandingkan dengan pascal :
Function jumlah(A,B:integer):integer;
Var C :integer;
begin
C:=A+B;
jumlah:= C;
End;
7. Contoh fungsi utama pada C :
int main ()
Contoh deklarasi3
{
Int F,G;
F=5;G=8;
printf(“Hasil jumlahnya : %d n”,jumlah(F,G));
return 0;
}
Bandingkan dengan pascal:
var
F,G :integer
begin
Int F,G;
F=5;G=8;
writeln(‘Hasil jumlahnya : ‘,jumlah(F,G));
end.
Tentang Prosedur
Bahasa C secara khusus tidak
memiliki prosedur, karena
mudularisasi di C dilakukan dengan
fungsi. Tetapi fungsi di C dapat diakali untuk bekerja seperti
prosedur.
Contoh dari prosedure pascal
berikut :
Procedure cetak(x,y:integer;s:string);
Begin
gotoxy(x,y);textcolor(14);
write(s);
End;
Di C ditulis dengan :
void cetak(int x,int y, char *s)
{
gotoxy(x,y);textcolor(14);
cprintf(“%s”,s);
}
8. Contoh program lengkap
Nama file : Program1.C :
/* program1 */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
/*deklarasi fungsi hitung*/
int hitung(int A,int B)
{
int C;
C=A+B;
return C;
}
/*deklarasi prosedur cetak */
void cetak(int x, int y,char *s)
{
gotoxy(x,y);
textcolor(14);
cprintf("%s",s);
}
/*program utama*/
int main()
{
int F,G;
clrscr();
F=5; G=3;
printf("Hasil jumlah : %dn",hitung(F,G));
cetak(1,3,“Saya sedang belajar pemrograman”);
cetak1,4,“bahasa C");
getchar();
return 0;
}
Bandingkan jika di pascal :
program program1;
uses crt;
{deklarasi fungsi hitung}
function hitung(A,B:integer):integer;
var C:integer;
begin
c:=a+b;
jumlah:=C;
end;
{deklarasi procedure cetak}
procedure cetak(x,y:integer;s:string);
begin
gotoxy(x,y);
textcolor(14);
write(s);
end;
{program utama}
var F,G :integer;
begin
clrscr;
F:=5; G:=6;
write(‘Hasil jumlah :',hitung(f,g));
cetak (1,3,“Saya sedang belajar pemrograman”);
cetak1,4,“bahasa C");
readln;
end.
9. Proses Pembuatan Program Aplikasi
Run
Make
Mulai
ASCII Editor
Linker
Static Library File
(*.Lib)
Source Code
(*.c,*.cpp)
Include File
(*.h)
Compiler
Object Code
(*.obj)
Executable File
(*.exe)
Dynamic Library File
(*.dll)
Preprosessor
Execution
Output
Selesai
10. Bagaimana Menjalankan C ?
(Dengan aplikasi apa dan dimana program-program C bisa dijalankan ?)
• Program C dapat dijalankan baik pada sistem operasi DOS, Windows maupun
Linux, juga berbagai sistem operasi lainnya
• Pada DOS kita dapat menggunakan Turbo C (Borland) ver 3 ke bawah atau
Microsoft C (kurang popular)
• Pada Windows kita dapat menggunakan Borland C versi 4.x atau ver 5.x (terakhir
BCC ver 5.2), symantec C, dan Visual C
• Pada Linux kita bisa gunakan GNU C Compiler (GCC)
• Secara umum kode program C di semua jenis compiler C dan pada berbagai sistem
operasi sama saja. Artinya tidak perlu dilakukan perubahan kode program yang
berarti jika hendak menjalankan C melalui compiler yang berbeda-beda tadi (?).
Setidaknya setiap compiler C umumnya mengacu ke ANSI C sebagai standarisasi
C.
• Tetapi beberapa compiler C ada yang memiliki kelengkapan library yang berbeda
dengan compiler lain, sehingga perlu beberapa penyesuaian untuk transfer kode
programnya. Contoh : GCC di Linux tidak memiliki library/header conio.h,
sedangkan compiler C di DOS menggunakannya.
• Umumnya compiler C menggunakan sistem pemberitaan kesalahan ( error
message ) yang runtun yang berbeda dengan error message di bahasa lain. Hal ini
perlu diperhatikan untuk efisiensi trouble-shoot kode program
11. Menjalankan program C dengan Turbo C ver 3.0
Memulai :
Dari prompt DOS …bintc.exe {enter}
Dari windows Click icon atau
Click file Tc.exe melalui Window Explorer
Petunjuk Dasar :
•Ketikkan kode program di tempat yang disediakan
•Menyimpan program : File – Save atau File – Save As
•Mengkompail program (menghasilkan file obj) : Compile-Compile (Alt+F9)
•Mengkompail sekaligus me-link file (menghasilkan file exe) :
Compile
– Make (F9)
•Menjalankan program : Run – Run (Ctrl+F9)
•Menkonfigurasi directori include, library,output dan source : Options – Directories
•Yang lain silahkan dicoba sendiri !
13. Menjalankan program C dengan Visual C++
Dalam hal ini yang dimaksud Visual C adalah fasilitas untuk menghasilkan program
berbasis tex-nya (program DOS) yaitu : Win32 Console Application - nya
Memulai :
•Jalankan Visual C dari icon-nya
•Setelah tampil menu visual C :
- Pilih : File – New
- Dari dialog yang muncul click tab projects
- Dari tab projects pilih icon : Win32 Console Application, beri Project name
misal : Program1, lalu click OK
- Muncul dialog lagi, pilih : An Empty Project,dan click tombol Finish, lalu OK
- Pada tab bagian kiri pilih tab : FileView
- Pada badan tab click : program1 files dan pilih : Source file
- Click kanan dari source file, pilih : Add Files to Folder, beri nama misal :
program1.c, pada dialog yang muncul pilih OK
- Di dalam icon Source File, pilih : Program1.c, akan muncul layar tempat kita
mengetikkan kode program
- Ketikkan kode program pada layar tersebut, Compile dengan : Ctrl+F7 dan
jalankan dengan Ctrl+F5
- Jika kode ada kesalahan pesan kesalahan akan muncul di bagian bawah
menu
15. Cara menjalankan C dengan GCC di Linux
Langkah :
• Ketikkan kode program C dengan salah satu editor ASCII di linux,
seperti : vi, joe, emacs, pico,….
• Setelah selesai mengetik kode program, simpan dan beri nama
dengan exstention C, misal : Program1.C
• Jika hanya ingin meng-compile kode program lakukan dengan:
gcc –c program1 program1.c
• Jika ingin meng-compile sekaligus me-Link kode program lakukan
dengan perintah :
gcc program1.c –o program1
atau
gcc –o program1 program1.c
Jika tidak ada kesalahan program dapat dijalankan dengan perintah :
./program1
16. Error Messages
(Pesan Kesalahan)
Kode program (source code) yang belum
sesuai dengan aturan-aturan C, jika dicompile atau di-link akan memberikan
pesan kesalahan tertentu sesuai dengan
jenis kesalahannya
Jenis pesan kesalahan :
Warnings : A problem that can be overlooked .
• Compile-time warnings
• TLINK warnings
• TLIB warnings
Errors : A problem that should be fixed such
as a missing declaration or a type mismatch .
• Compile-time errors
• TLINK errors
• TLIB errors
• MAKE errors
• Run-time errors
Fatal Errors : A problem of critical nature that
prevents execution from continuing.
• Compile-time fatal errors
• TLINK fatal errors
• MAKE fatal errors
Dari sisi lain jenis kesalahan juga dapat
dibedakan seperti :
•Compile-Time Error
•Linking Error
•Run-Time Error
Umumnya compiler C akan mendaftarkan
semua runtunan kesalahan yang terjadi yang
diakibatkan oleh setiap sebuah kesalahan.
Pemberitaan kesalahan beruntun seperti ini
harus diamati dengan cermat untuk dapat
memperbaiki kesalahan tersebut dengan cepat.
17. Eksperimen Pertama Pemrograman C
(Lakukan di labor)
• Aktifkan editor pada Compiler C yang anda
miliki (dalam hal ini lakukan dengan Turbo C)
dan ketikkan kode C berikut :
• Jalankan program dari prompt DOS dengan
mengetikkan hitung.exe {enter} atau dari Turbo C
dengan Ctrl+F9.
{ Harap perhatikan pengetikan huruf kecil dan
huruf besar harus sama! }
{Perhatikan bahwa program belum menghasilkan
apa pun di layar}
int A;
int B,C;
int main()
{
A=5;B=3;
C=A+B;
return(0);
}
• Simpan dengan nama file : hitung.c
• Compile (Alt+F9) kode tersebut untuk
menghasilkan file : hitung.obj, buktikan
dengan melihatnya melalui prompt DOS
• Link (Compile-Link) kode file objek tersebut
untuk menghasilkan file : hitung.exe
• Dari prompt DOS atau windows explorer
catat besar file-file berikut :
Hitung.c
: ……… bytes
Hitung.obj : ……… bytes
Hitung.exe : ……… bytes
• Modifikasi kode program di atas menjadi seperti
berikut :
#include <stdio.h>
int A;
int B,C;
int main()
{
A=5;B=3;
C=A+B;
printf(“Hasiljumlah =%d n”,C);
return(0);
}
• Compile dan Link kembali program (secara singkat
lakukan langsung dengan Run-Run). Perhatikan
jika anda melakukannya dari menu Turbo C hasil
program tidak akan terlihat. Untuk itu tambahkan di
akhir program dengan perintah : getchar()
(sebelum return 0)
• Hasil program akan tampak di layar :
Hasil jumlah =8
Bersambung…
18. …sambungan
•Program yang baru anda cobakan belum bersifat
interaktif sebab input variabel A dan B langsung
dimasukkan di dalam kode program. Untuk
menjadikan program interaktif tambahkan perintah
Scanf() sehingga kode program menjadi seperti
berikut :
#include <stdio.h>
int A;
int B,C;
int main()
{
//A=5;B=3;
printf("Masukkan nilai A :");
scanf("%d",&A);
printf("Masukkan nilai B :");
scanf("%d",&B);
C=A+B;
printf(“Hasiljumlah =%d n”,C);
getchar();
return(0);
}
•Simpan kembali program, jalankan dan catat hasilnya !
•Tanda // digunakan sebagai komentar untuk C++ tetapi
dikenal juga pada turbo C ver 3.0 untuk C. Tanda
komentar khusus C adalah : /* …….*/.
•Untuk membersihkan layar setiap program dijalankan,
tambahkan fungsi clrscr() di tempat yang sesuai.
•Untuk menentukan posisi kursor gunakan fungsi
gotoxy(), untuk memberikan efek warna gunakan
fungsi textcolor() , textbackground() dengan
pencetakan cprintf(). Fungsi-fungsi ini deklarasinya
berada pada header conio.h
•Statement Pengulangan pada C dapat menggunakan :
While (….)
{ Statement yang diulang}
•Untuk menghilangkan statemen return 0 dalam fungsi main
type kembaliannya dganti dari int menjadi void : void main()
E
k
s
p
e
r
i
m
e
n
•Selanjutnya lengkapi kode program tersebut menjadi seperti
berikut :
{Aktifkan fungsi fflush() jika getchar() tidak berfungsi ! }
/* Nama File: hitung.c */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int A,B,C;
char k;
k='y';
while(k=='y')
{
clrscr();
gotoxy(1,3);
textcolor(14);cprintf("Masukkan nilai A : ");
scanf("%d",&A); //fflush(stdin);
gotoxy(1,4);
textcolor(12);cprintf("Masukkan nilai B : ");
scanf("%d",&B); //fflush(stdin);
C=A+B;
gotoxy(1,5);
textcolor(9);printf("Hasil jumlah = %d n",C);
gotoxy(1,8);
printf("Hitung lagi [yt] ? ");
k=getchar();
}
}
19. Latihan
1.
Lengkapi kode program di atas untuk memberikan hasil pengurangan, perkalian, pembagian, dan pangkat !
2.
Buatlah program C untuk menghitung persamaan kuadrat dengan rumus ABC, dengan contoh kode
programnya dalam pascal seperti berikut :
program rumus_abc;
uses crt;
var a,b,c :integer;
d,x1,x2 :real;
begin
clrscr;
write('Masukkan nilai koefisien a : ');readln(A);
write('Masukkan nilai koefisien b : ');readln(B);
write('Masukkan nilai koefisien c : ');readln(C);
d:=b*b-4*a;
if d>0 then
begin
x1:=(-b-d)/(2*a);
x2:=(-b+d)/(2*a);
writeln;
writeln('Penyelesaian ');
writeln('X1 = ',x1:4:2);
writeln('X2 = ',x2:4:2);
end
else if d=0 then
begin
x1:=-b/(2*a);
x2:=x1;
writeln('Penyelesaian ');
writeln('X1 = ',x1:4:2);
writeln('X2 = ',x2:4:2);
end
else
begin
writeln;
writeln('Penyelesaian akar imajiner');
end;
readln;
end.
20. 3.
Cobakan program-program di atas (hitung.c dan rumusABC.c) menggunakan Gcc di linux dengan
menghilangkan fungsi-fungsi dari header conio.h
4.
Catat pesan-pesan kesalahan yang pernah muncul selama anda ber-eksprimen dan latihan, baik pada
Turbo C mapupun pada Gcc Linux
22. Unsur-unsur Program C
Variabel
• Yaitu identifier yang digunakan untuk menampung data/informasi
• Format deklarasi variabel
<tipe data> <nama variabel>
<tipe data> <nama variabel> = <nilai inisial>
• Contoh :
int a,b,c;
float p,q;
int x=20;
• Syarat penulisan variabel :
•Tipe data dasar di C adalah :
Char; yaitu tipe data character
Int ; yaitu tipe data integer, bilangan bulat
Float; yaitu tipe data pecahan, bilangan floating
point, yang menggunakan titik desimal dan
exponen
Double; yaitu bilangan double-precision floating
point, seperti float tetapi angka signifikannya lebih
besar
{Informasi lebih detail pada hal. Selanjutnya }
•Sebenarnya ada dua tipe data dasar lain yang juga
• Diawali dengan huruf atau garis bawah dan sering digunakan, yaitu void yang sering digunakan
pada fungsi dan enum yang akan dijelaskan
selanjutnya bisa diikuti oleh huruf atau
kemudian
garis bawah atau angka
• Panjang variabel maksimum 32 karakter
(standar ANSI)
• Tidak boleh menggunakan keyword
•Escape sequence
Tipe Data
t tab
” double quote
n new line backsalash
b backspace
’ single quote
f form feed
r carriage retrun
• Yaitu yang menentukan jenis data yang
tersimpan pada variabel.
ddd ASCII code (octal)
xdd ASCII code (hexa)
23. Type data dasar C
Perhatikan: int dan short int mempunyai jangkauan dan jumlah bit yang
sama. Untuk IBM PC memang kedua tipe data ini tepat sama, tetapi pada
mesin lain seperti komputer VAX short int adalah 8 bit
24. Operator
• Operator Arithmatic :
+
-
*
/
%
Contoh :
c=a+b;
d=5%2;
Contoh :
{ Note : Pangkat dengan fungsi pow() }
• Operator Aritmatic
Assignment
+= -= *= /= %=
Contoh :
c=5;
c+=2;
c-=2;
(5>=2)
(k==toupper(‘y’))
(n!=0)
• Operator Logika
&& {AND}
||
{c=7 dari c=c+2}
{…………………..}
Operator increment/decrement
++
• Operator relational
< > <= >=
== {equal}
!= {not equal}
--
Contoh :
c=4;
c++;
{c=5 dari c=c+1}
c--;
{…………………..}
a=5;
b=a++; {a=6 b=5}
b=++a; {a=6 b=6}
!
{OR}
(Not}
Contoh :
(n!=0) &&
(k=toupper(‘y’))
A || B
• Operator pointer
& {address of}
* {value of}
Contoh :
{ Next discussion }
• Operator kondisional
?:
Contoh :
z = (x < y) ? x : y;
pernyataan di atas sama dengan :
if (x < y)
z = x;
else
z = y;
• Operator Pergeseran bit
<<
{Shift Right}
>>
{Shift left}
Contoh :
A=1;
B=A << 3 {B=8}
Operasi-operasi berikut ini valid
:
c=b=a+5;
c=b=(c!=d);
25. Statemen Input-Output
• Statemen input dalam hal ini yaitu fungsi yang
gunanya untuk menerima data dari keyboard
• Statemen output yaitu fungsi yang gunanya
untuk menuliskan data ke layar monitor
• Yang termasuk statemen input :
getchar()
getche()
getch()
gets()
scanf()
• Yang termasuk statemen output :
puts
putchar()
putch()
printf()
cprintf()
26.
27. Statemen Kontrol
• Yaitu statemen yang dapat mengatur
arah/aliran program. Secara umum dapat dikelompokkan kepada :
1. Kontrol Pengulangan (loop); yaitu
statemen yang dapat membuat
sebagian kode program dilaksanakan
beberapa kali (mengulangi)
2. Kontrol Penyeleksian (decision); yaitu
statemen yang dapat memilih apakah
sebagian kode program dilaksanakan
atau tidak (memutuskan)
• Yang termasuk kontrol Pengulangan :
for
while
do-while
• Yang termasuk kontrol Penyeleksian :
if
if-else
switch-case
KONTROL PENGULANGAN :
for
Format :
for (exp1;exp2;exp3) statemen_diulang
atau
for (exp1;exp2;exp3)
{
statemen_diulang
}
Exp1 = ekspresi untuk inisialisasi
Exp2 = ekspresi untuk conditional
Exp3 = ekspresi untuk decrement
Contoh :
int i;
for (i=0;i<100;i++) printf(“%dn”,i);
atau
for (int=0;i<100;i++) printf(“%dn”,i);
Bandingkan dengan pascal :
Var i: integer
For i=1 to 100 do writeln(I);
28. Pada C memungkinkan untuk membuat
statemen for seperti berikut :
for(j=1,k=1;j<10 && k<12;j++,k++)
{
statement1
statement2
…
}
While
Format :
while(exp) statement
atau
while(exp)
{
Statement1;
Statement2;
}
Exp = ekspresi boolean yang dapat true atau
false, tetapi pada C true berarti tidak 0 dan falsa
berarti 0.
Statemen akan dilaksanakan berulang-ulang
selama exp tidak 0.
Contoh :
Whi
le
int h=1;
while(h<10)
{
printf(“%d”,hitung);
hitung++;
}
Boleh juga menjadi :
int h=1;
while(h<10) printf(“%d”,hitung++)
do-while
Format :
do
{
Statements
}while(exp);
Perbedaannya dengan while yang pertama yaitu
do-while pasti akan melaksanakan statemen yang
diulang minimal sekali yaitu saat pertama dilalui,
sedangkan while ada kemungkinan tidak
melaksanakan statemen yang diulang jika exp
bernilai 0.
29. • Statemen do-while dapat digunakan seperti
repeat-until pada pascal
Contoh :
char k;
do{
…
…
printf(“ingin mengulang ?”);
k=getchar();
}while(k=toupper(‘y’));
Bandingkan jika di pascal :
repeat
…
…
write(‘Ingin mengulang ?’);
read(k);
until (k<>upcase(‘y’));
KONTROL PENYELEKSIAN :
if
y
e
l
e
k
s
i
a
n
1
Format :
If (exp boolean) statemen
atau
If (exp boolean)
{
statements
}
Jika exp boolean menghasilkan nilai true (bukan0) maka
statemen akan dilaksanakan, jika bernilai 0 tidak akan
dilaksanakan
If (umur<50) printf(“Kerja terus..”);
Bandingkan dengan pascal :
If umur<50 then writeln(‘kerja terus’);
if-else
Format :
if (exp boolen) statemen1;
else statemen2;
30. atau : {lanjutan format if-else}
Switch-case :
if (exp boolen)
{statemen1;
statemen2;
}
else
{statemen3;
statemen4;
}
Fungsinya seperti case-of pada pascal atau selectcase pada basic, yaitu untuk menggantikan if
bertingkat.
Contoh :
if (umur<50)
printf(“kerja terusn”);
else
printf(“anda pensiunn”);
Format :
Switch (exp)
{
case constant1 : statemen1;break;
case constant2 : statemen2;break;
case constant3 : statemen3;break;
default : statemen4;
}
Jika exp = constant1 maka laksanakan statemen 1, jika
exp= constant2 maka laksanakan statemen 2, jika
exp=constant3 maka laksanakan statemen 3, jika tidak
juga laksanakan statement 4.
Contoh :
…
…
Tentang statemen : continue, break, exit
dan return()
y
e
l
e
k
s
i
a
n
2
31. Fungsi
• Kegunaan :
Salah-satu implementasi prinsip
modularisasi pada C
Menghindari penulisan kode yang sama
berulang kali
Istilah-istilah yang sering muncul:
Called function : …
Calling function : …
Formal argumen : …
Aktual argumen : …
Call by value : …
Call by reference : …
Contoh 1 :
#include<stdio.h>
void main(){
int a,b,c;
int hitung (intg x, intg y);
printf(“Masukkan nilai a dan b :”);
scanf(“%d %d”,&a,&b);
c=hitung(a,b);
printf(“%3d+%3d =%3d”,a,b,c);
}
int hitung(int x,int y)
{ int z;
z=x+y;
return(z);
}
• Deklarasi fungsi boleh sebelum dan setelah
fungsi main()
Contoh 2 :
/*Nama File : tukar1.c
Prinsip Call by value
Oleh :
*/
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void tukar(int a,int b)
{
int temp;
temp=a;
a=b;
b=temp;
}
void main(){
clrscr();
int x=3, y=5;
printf("nNilai x dan y semula");
printf("nx = %d y = %d",x,y);
tukar(x,y);
printf("nNilai x dan y kemudian");
printf("nx = %d y = %d",x,y);
getch();}
Istilah untuk scope variabel :
Global (extern)
Local (automatic)
Static: tetap menyimpan nilai walau keluar dari fungsi
Register: menyimpan nilai di salah satu register pada
CPU
32. Pointer, Array dan String
Pointer
• Merupakan variabel yang fungsinya
menyimpan alamat (address) variabel
• Fasilitas untuk mengakses suatu variabel
dengan memakai adress
Kegunaan
• Calling by reference
• Mengembalikan lebih satu nilai dari satu
fungsi
• Mengirimkan array dan string dari suatu
fungsi ke fungsi lain
• Memudahkan dalam manipulasi array
• Manipulasi memory dalam system
• Membuat struktur data dinamis seperti
linklist, tree, graph dan sebagainya
Deklarasi pointer
<tipe_data> *<nama_variabel>
Contoh :
int *ptrA;
ptrA adalah variabel pointer untuk tipe data
integer
Jika misalnya variabel A berisi nilai 23, dan ptrA
menunjuk variabel A yang merupakan representasi
alamat memory nomor 2, maka hal tersebut dapat
diilustrasikan seperti berikut :
ptrA
1
2 3
(A)
4
5
6
Alamat
memory
23
Prosesnya dalam kode C dapat dituliskan seperti berikut :
Int A;
Int *ptrA;
A=23;
*ptrA=&A;
Jadi operator * digunakan untuk menyatakan isi (content of)
pointer, sedangkan operator & digunakan untuk
menyatakan alamat memory (adress of) variabel .
Jika ingin meng-akses (mencetak) nilai 23 (isi memory)
melalui variabel biasa, maka perintahnya adalah :
Printf(“%d”,A);
Jika ingin meng-akses (mencetak) nilai 23 (isi memory)
melalui pointer, maka perintahnya adalah :
Printf(“%d”,*ptrA);
33. Percobaan pointer
• Coba program berikut dan amati untuk
memahami kode pemrograman pointer :
/*
Nama File :pointer.c
*/
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int A;//deklarasi var biasa
int *ptrA; //deklarasi var pointer
clrscr();
A=23;
ptrA=&A;
printf("n A
= %d",A); //isi dari var A
printf("n&A
= %u",&A); //alamat memory var A
printf("n*(&A) = %u",*(&A)); //isi di alamat pada var A
printf("nptrA = %u",ptrA);//isi dari var pointer ptrA
printf("n*ptrA = %d",*ptrA);//isi di alamat pada var ptrA
printf("n&ptrA = %u",&ptrA);//alamat memory var ptrA
getch();
}
• Contoh program penerapan pointer
untuk argumen fungsi call by
reference :
/*Nama File : tukar2.c
Prinsip Call by reference
Oleh :
*/
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void tukar(int *a,int *b)
{
int temp;
temp=*a;
*a=*b;
*b=temp;
}
void main(){
clrscr();
int x=3, y=5;
printf("nNilai x dan y semula");
printf("nx = %d y = %d",x,y);
tukar(&x,&y);
printf("nNilai x dan y
kemudian");
printf("nx = %d y = %d",x,y);
getch();}
34. Array
•
•
Array adalah suatu variabel yang dapat
menyimpan beberapa item data yang tipenya
sama
Deklarasi array :
Format :
<tipe_data> <nama_variabel>[exp1][exp2][…]
Contoh :
Contoh program untuk menguji array dan looping
dengan for :
/* Nama File : acak.c */
#include <stdio.h>
#include <stdlib.h>
void main()
{
int acak[5][5][5];
int i,j,k;
int bulan[12];
float harga[50],barang[50][50];
char nama[20];
/*Harga awal untuk fungsi random*/
srand(1234);
• Indeks awal array dimulai dari 0 sehingga
variabel bulan di atas terdiri dari bulan[0]
s/d bulan[11].
• Nilai array dapat langsung diinisial seperti
contoh berikut :
int A[5] = {15,34,32,12,11};
artinya : mendeklarasikan A sebagai
variabel array sekaligus memberikan nilai
15 ke A[0], 24 ke A[1], 32 ke A[2], 12 ke
A[3], 11 ke A[4].
}
for (i=0;i<5;i++)
{
for(j=0;j<5;j++)
{
for(k=0;k<5;k++)
{
acak[i][j][k]=rand();
printf("n Acak[%d][%d][%d]
= %d",i,j,k,acak[i][j][k]);
}
}
}
Latihan : ubah kontrol pengulangan for pada
kode program di atas dengan while !
35. Array
• Pada fungsi sebagai argumen formal array
hanya diberi tanda [] saja tanpa diberi
indeks, sedangkan sebagai argumen aktual
array yang disebut namanya saja tanpa [].
Contoh :
…
//called function
int maksimum(int d[],maks)
{
…
}
void main()
{
int dat[10];
…
//Calling function
Hasil=maksimum(dat,n);
}
Latihan : Lengkapi kode program tersebut
yang tujuannya mencari nilai maksimum
dari sekelompok nilai yang dimasukkan
melalui keyboard
Array dan pointer
Lanjut
Array dan fungsi
• Nama array adalah alamat memory (pointer)
pertama dari elemen array tersebut. Jika A adalah
array berdimensi satu maka alamat memory dari
elemen pertama adalah &A[0] atau A saja.
Sehingga &A[i] sama dengan (A+i). Maka A[i] pun
sama dengan *(A+i)
• Berikut contoh program tentang bagaimana
mengakses data array menggunakan konsep
pointer :
/* Nama file :p_array.c */
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main()
{
int Nilai[5]={55,75,60,90,80};
clrscr();
for(int i=0;i<5;i++)
{
//akses dengan indeks array
printf("nNilai[%d] = %d",i,Nilai[i]);
//akses dengan pointer
printf("n*(Nilai+%d)= %u",i,*(Nilai+i));
}
}
36. String
• String adalah array dari tipe character yang diakhiri
dengan null character (0)
• Data konstan string ditulis dengan diapit oleh tanda
petik dua (“…string…”)
• Character string konstan memiliki scope static yang
berarti
…………………………………………………………..
• Deklarasi tipe string :
Format :
char <nama_variabel>[exp]
atau
char <nama_variabel>[]={inisial}
atau
char *<nama_variabel>
Contoh :
char nama[];
char *alamat;
• Pemberian nilai inisial ke string dapat dilakukan
dengan :
char nama[]=“Hanif”;
Atau
char nama[]={‘H’,’a’,’n’,’I’,’f’,’0’};
• Deklarasi char *nama menunjukkan bahwa
string adalah pointer, atau dapat diakses
dengan cara-cara yang sama dengan pointer
atau array
• Contoh program mengakses string dalam
function :
/*Nama file : p_string.c */
#include <stdio.h>
#include <string.h>
void ubah_nama(char *nama)
{
nama=strcat(nama," Nasution");
}
void main()
{
char *nm;
clrscr();
printf("nMasukkan nama anda :");gets(nm);
ubah_nama(nm);
printf("nNama anda sekarang : %s",nm);
getch();
}
37. Structure
• Struktur yaitu suatu variabel yang dapat
menyimpan sejumlah item dari tipe data yang
berbeda.
• Struktur pada C sama dengan record pada
pasca
• Deklarasi Struktur :
Format :
struct <nama_struktur>
{
member1
member2
member3
…
};
• Setelah struktur dideklarasikan, selanjutnya
dapat dideklarasikan variabel jenis struktur :
<nama_struktur> <nama_variabel>
• Boleh juga digabung langsung seperti berikut :
struc mahasiswa
{
char nim[10];
char nama[25];
int umur;
} amir, amat, tuti;
• Dari deklarasi tersebut berari variabel amir
memiliki 3 elemen yaitu : amir.nim, amir.nama
dan amir.umur
• Variabel structur dapat langsung diinisialisasi
seperti berikut :
mahasiswa amir ={“20019823”,”Amir
mahmud”,19};
yang sama dengan :
Contoh :
amir.nim=“20019823”;
amir.nama=”Amir mahmud”;
amir.umur=19;
struc mahasiswa
{
char nim[10];
char nama[25];
int umur;
}
Buatlah program data mahasiswa yang memiliki
dua operasi yaitu : entri dan tampil. Item datanya
terdiri dari : nim,nama, alamat,tempat & tanggal
lahir. Bila perlu gunakan menu sederhana untuk
memilih operasi.
mahasiswa amir, amat, tuti;
Anda perlu membaca refrensi lain untuk
menyelesaikan tugas ini !
Tugas/Latihan :