SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  49
Télécharger pour lire hors ligne
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
MANAJEMEN RITEL
MEMBUKA DAN MENGELOLA BISNIS RITEL
Untuk SMK Tata Niaga
Oleh :
Tafa’ul Arif
TAHUN 2012
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan buku yang berjudul Manajemen
Ritel “Membuka dan Mengelola Usaha Ritel”
Buku ini berisikan informasi tentang pengertian konsep dasar bisnis ritel, baik dari
aspek analisa studi kelayakan, aspek pengelolaan, aspek marketing dan lain-lain. Termasuk juga
klasifikasi bisnis ritel yang memberikan gambaran kepasda kita berbagai macam jenis ritel yang
ada di Indonesia.
Diharapkan buku ini dapat memberikan informasi mengenai manajemen ritel khususnya
untuk siswa-siswi SMK sebagai bekal mereka untuk terjun di dunia usaha nyata pada suatu saat
nanti.
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
buku ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan buku ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.
Penyusun
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
DAFTAR ISI
BAB I IDENTIFIKASI BISNIS RITEL
A. KONSEP DASAR BISNIS RITEL
1. Perkembangan Bisnis Ritel di Indonesia
2. Trend Industri Ritel
B. SEGMENTASI PASAR RITEL
1. Pendekatan Segmentasi Pasar
2. Identifikasi kebutuhan konsumen.
3. Daftar kebutuhan konsumen.
4. Penyusunan surat pesanan.
BAB II KLASIFIKASI DAN DIFERENSIASI BISNIS RITEL
A. IDENTIFIKASI PRODUK DAN PEMASOK
B. MENENTUKAN PEMASOK
C. PENGELOMPOKAN DAN KLASIFIKASI PRODUK RITEL
BAB III DISTRIBUSI DALAM BISNIS RITEL
A. Fungsi Saluran Distribusi
B. Jenis-jenis Saluran Distribusi
1. Saluran Distribusi Barang Konsumsi
2. Saluran Distribusi Barang Industri
3. Saluran Distribusi Jasa
BAB IV RISET PEMASARAN DAN PERENCANAAN BISNIS RETAIL
A. Riset Pemasaran
B. Klasifikasi data
C. Analisis dan interpretasi data
D. Penyusunan laporan riset
E. Studi Kelayakan Usaha
F. Perencanaan Bisnis Ritel
G. Pemasaran Bisnis Ritel
H. Strategi Pemasaran Bisnis Ritel
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
BAB I IDENTIFIKASI BISNIS RITEL
Standar Kompetensi
Membuka Usaha Eceran/ Ritel (Expansion Store Opening)
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi Dasar Bisnis Ritel
Indikator
1. Menganalisa Kebutuhan Konsumen
2. Menentukan Pemasok
C. KONSEP DASAR BISNIS RITEL
Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau
memecah sesuatu. Ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan untuk
memecah barang atau produk yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung kepada
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering kali orang-
orang beranggapan bahwa ritel hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi ritel juga
melibatkan pelayanan jasa layanan antar (delivery services) ke rumah-rumah.
Bisnis ritel bisa jadi merupakan bisnis yang paling tua usianya, orang dulu
menyebutnya bisnis dagang dan pemiliknya disebut pedagang. Kini, nama bisnis dagang
menyandang nama keren yakni bisnis ritel dengan pemiliknya adalah Peritel. Pada
hakikatnya keduanya sama saja, menjual barang langsung kepada konsumen (end user).
Sejak zaman prasejarah yang belum mengenal uang sampai zaman informasi sekarang,
bisnis ritel tetap eksis dan bahkan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Teknologi
informasi, globalisasi, dan futurisasi turut menjadi faktor yang mendorong pertumbuhannya.
Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai produk, jasa atau
keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen
menjual produk-produknya kepada peritel maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar
ini juga kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar.
Bekal pemahaman terhadap konsep-konsep pengelolaan ritel modern sangat penting
untuk dipahami, mengingat kegagalan dalam pengelolaan akan menimbulkan resiko
kerugian yang cukup besar. Sedangkan jika seorang pelaku bisnis ritel tetap bertahan dengan
pengelolaan ritel secara tradisional tidak memungkinkan untuk memiliki keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan bila dihadapkan dengan semakin banyaknya ritel-ritel modern
yang dikelola dengan modal yang cukup besar maupun terjadinya perubahan pola belanja
konsumen yang mempunyai konsekuansi terhadap berubahnya kebutuhan mereka terhadap
keberadaan sebuah ritel seperti yang telah dijelaskan di atas.
Pengelolaan ritel modern skala besar dan kecil membutuhkan kesiapan pengelola
dalam arti Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, ketrampilan (baik soft
skill maupun hard skill) dalam hal manajerial ritel modern dan sekaligus kepekaan dalam
melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam bisnis ritel.
Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia
usaha serta kebutuhan konsumen. Bisnis ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait
dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk pengunaan yang sifatnya
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
individu sebagai pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif,
pelaku ritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu, dan tempat
yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku ritel terhadap karakteristik
target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.
Sehinga untuk bisa sukses di usaha bisnis ritel faktor utama yang perlu diperhatikan
adalah :
1. Lokasi yang strategis
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam dalam perencanaan ritel. Pada lokasi
yang tepat, sebuah ritel akan lebih sukses dibandingkan ritel lainnya yang berlokasi
kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.
2. Harga barang yang kompetitif
Keputusan penetapan harga semakin penting karena pelanggan saat ini cenderung
mencari nilai barang (value) ketika mereka membeli barang dagangan atau jasa.
Nilai adalah hubungan antara apa yang diperoleh pelanggan (barang dan jasa) dan apa
yang harus dia bayar untuk mendapatkan manfaat barang tersebut.
3. Pengelolaan Barang Dagangan
Pengelolaan barang dagangan adalah proses penanganan kreatif dalam upaya untuk
mempresentasikan atau menampilkan produk (barang dagangan) dengan tujuan
memaksimalkan daya tarik penjualan ritel. Pengelolaan barang dagangan membutuhkan
pengetahuan terhadap kebiasaan belanja konsumen, pengetahuan atas karakteristik produk
secara umum, dan rencana yang jelas untuk sukses setiap kali aktivitas pengelolaan
barang dagangan ditawarkan ke konsumen.
4. Marketing/ promosi
Bisnis ritel berkaitan dengan pemasaran barang-barang atau jasa yang dibutuhkan
perorangan dan rumah tangga. Pembahasan mengenai konsumen berarti berbicara tentang
pikiran dan emosi mereka. Dengan demikian image atau citra perusahaan ritel yang ingin
diciptakan dapat berwujud dalam bentuk image secara umum
5. Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia dapat menjadi dasar untuk mendapatkan keuntungan
yang kompetitif. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik akan mewujudkan kinerja
operasional karyawan ritel yang baik pula dan dapat mewujudkan keuntungan potensial
bagi ritel. Keuntungan potensial tersebut sulit atau bahkan tidak dapat ditiru oleh pesaing.
Untuk bisa memenuhi syarat diatas secara menyeluruh dan efektif solusi yang paling
mudah adalah menggunakan sistem franchise (waralaba). Disini dapat didefinisikan
waralaba adalah sebuah hubungan berkelanjutan dimana pemilik waralaba memberika
kepada penyewwa waralaba suatu hak bisnis untuk mengoperasikan dan menjual suatu
produk. Sehingga dengan sistem waralaba ini memudahkan para investor untuk
menjalankan usaha ini karena tidak perlu memikarkan lagi sistem menejemen distribusi
barang, menentukan harga barang dan promosi. Investor dapat keuntungan berdasarkan
omset penjualan dengan prosentase margin yang telah ditentukan dikurangi dengan biaya
royalti.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Tetapi sistem franchise ini masih memiliki banyak kelemahan yaitu :
1. Tidak semua orang bisa karena investasi awal perlu uang ratusan juta
2. Resiko persaingan yang ketat.
3. Biaya operasional yang tinggi
4. Keuntungan investor tidak maksimal (karena biaya royalti)
Untuk menutupi semua kelemahan diatas, maka lulusan SMK diharapan dapat
menguasai prinsip-prinsip dasar membuka dan mengelola bisnis ritel modern, sehingga pada
gilirannya nanti akan siap bila mempunyai kesempatan atau peluang untuk mendirikan
ataupun mengelola bisnis ritel moden.
1. Perkembangan Bisnis Ritel di Indonesia
Bisnis ritel tradisional Indonesia saat ini masih dominan, meski demikian porsi pasar
tradisional kian hari kian menurun, terjepit karena serbuan peritel modern seperti Matahari,
Carrefure, Lotte-Mart, Giant, Alfamart atau Indomart. Ancaman juga datang dari perusahaan
manufaktur (pabrik) yang membuka toko sendiri yang biasa disebut factory outlet.
Ada dua tahap perubahan yang terjadi dalam perkembangan bisnis ritel di Indonesia
yaitu sebelum krisis dan sesudah krisis. Di era sebelum krisis bisnis ritel terbagi menjadi dua
kelompok yaitu ritel modern dan ritel tradisional. Kedua jenis ritel ini (modern dan
tradisional) dapat dikatakan saling melengkapi dan bukan merupakan pesaing satu dengan
yang lain karena seolah-olah mereka menggarap pasarnya sendiri. Karena mayoritas
konsumen ritel modern adalah orang yang berskala ekonomi menengah ke atas, sedangkan
konsumen ritel tradisional adalah mereka yang berskala ekonomi menengah ke bawah.
Fenomena ini terus bertahan hingga tahun 1997, perubahan terjadi ketika pemerintah
membuka akses untuk mengundang investor asing masuk ke industri ritel. Kalau dulu
sebelum krisis industri ritel tradisional adalah toko dan pasar tradisional sementara ritel
modern adalah minimarket dan supermarket, maka setelah krisis, perubahan terjadi pada
industri ritel. Industri ritel terfragmentasi menjadi tiga, yaitu pasar tradisional, minimarket
dan Hypermarket/ Supermarket.
Hypermarket awalnya ditargetkan untuk para pengecer dan institusional ini adalah
supergrosir dengan sistim keanggotaan. Namun dalam kenyataannya mereka cenderung
membidik konsumen yang berbelanja dalam jumlah banyak.
2. Trend Industri Ritel
Industri ritel berubah dengan cepat. Perubahan-perubahan itu dapat dilihat dari:
1) Perbedaan yang mendasar dan terus berkembang dalam format ritel.
Saat ini konsumen dapat membeli barang yang sama dari sejumlah ritel yang berbeda.
Masing-masing format ritel menargetkan pangsa pasar yang berbeda dan yang semakin
meningkat.
2) Meningkatnya konsentrasi industri.
Tiap jenis ritel menawarkan manfaat yang berbeda, sehingga para konsumen bisa
berlangganan pada ritel yang berbeda untuk pembelian dan kebutuhan yang berbeda.
3) Globalisasi
Pada awalnya ritel adalah bisnis lokal. Saat ini, konsep ritel yang berhasil disebuah
negara telah berkembang secara global. Mengapa beberapa konsep ritel dapat
berkembang secara global dan sementara beberapa tidak bisa berkembang? biasanya
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
tergantung pada apa yang dinamakan keunggulan bersaing (competitive advantage) di
wilayah tersebut.
4) Penggunaan berbagai cara untuk berinteraksi dengan konsumen.
Berkembangnya teknologi informasi merupakan salah satu pemicu perubahan cara
berinteraksi dengan konsumen. Sebelumya cara berinterasi hanya dilakukan dengan
pertemuan langsung antara pedagang dan pembeli, kini seiring dengan perkembangan
teknologi informasi, interaksi dapat dilakukan dengan telepon, internet, surat-menyurat
dan lain-lain.
D. SEGMENTASI PASAR RITEL
Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan membagi–bagi pasar/ market yang bersifat
heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. Suatu segmen pasar ritel
adalah suatu kelompok pelanggan yang kebutuhannya dicukupi oleh bauran ritel (ritel mix)
yang sama sebab mempunyai kebutuhan yang serupa. Atas alasan tersebut maka sebaiknya
ritel mengelompokkan pelanggan dalam beberapa segmen. Ketatnya persaingan mendorong
ritel untuk melakukan segmentasi, hal ini dilakukan karena 1) ritel tidak akan mampu
melayani kebutuhan pelanggan secara menyeluruh, 2) untuk efektifitas biaya program ritel.
1. Pendekatan Segmentasi Pasar
Pendekatan dalam segmentasi pasar menggambarkan variasi yang luas dalam segmen
penjualan ritel, karena pada dasarnya tidak satu pun pendekatan adalah terbaik untuk semua
ritel. Karena segmen pasar ritel sangat bergantung pada letak geografis, budaya, adat
kebiasaan, gaya hidup, tingkat ekonomi dan lain-lain.
1) Segmentasi geografis
Adalah mengelompokkan pelanggan dimana mereka tinggal. Suatu pasar ritel dapat
disegmentasikan menurut area di dalam suatu Negara, kota, dan lingkungan. Segmentasi
georafis dapat diidentifikasi dan datanya mudah diakses. Sehingga dapat menentukan
siapa yang hidup dalam segmen geografis dan sekaligus untuk menargetkan pelanggan
dalam wilayah geografis tertentu.
2) Segmentasi demografis
Adalah menggolongkan pelanggan atas dasar karakteristik yang mudah diukur seperti:
umur, jenis kelamin, pendapatan, dan pendidikan. Segmen demografis adalah sasaran
yang paling umum untuk mendefinisikan segmen pelanggan, kriteria dalam segmen ini
dapat dengan mudah dikenali dan diakses.
3) Segmentasi gaya hidup
Adalah segmentasi pasar yang mengacu pada bagaimana kehidupan seseorang,
bagaimana mereka meluangkan waktu, dan opini tentang dunia dimana mereka hidup
dan tinggal.
Segmentasi berdasarkan gaya hidup ini sangat penting dalapm perencanaan ritel, karena
berdasarkan gaya hidup pelanggan dapat diidentifikasi perilaku dan motivasi belanja
pelanggan. Segmen ini diidentifikasikan melalui survei pelanggan.
4) Segmentasi situasi belanja
Segmentasi ini didasarkan atas situasi belanja yang dihadapi oleh pelanggan. Sebagai
contoh seorang ibu memenuhi kabutuhan susu anaknya melalui belanja mingguan yang
dilakukan di sebuah Supermarket tertentu, tetapi dalam kondisi tertentu dimana susu
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
untuk memenuhi kebutuhan seminggu ternyata habis di tengah minggu, maka situasi
tersebut mendorong ibu untuk melakukan belanja pada ritel lain yang lebih dekat dengan
rumahnya dengan situasi belanja yang berbeda..
2. Identifikasi kebutuhan konsumen.
Kebutuhan dan keinginan konsumen adalah mutlak harus dipenuhi oleh setiap pengusaha
ritel bila ingin berhasil. Jadi kebutuhan manusia (needs) adalah suatu keadaan merasa tidak
memiliki kepuasan dasar, sedang keinginan (wants) adalah hasrat akan pemuasan tertentu
dari kebutuhan tersebut. Hal ini menunjukka bahwa keinginan manusia lebih dominan dalam
alasan untuk pengambilan keputusan daripada kebutuhan.
Terdapat tiga perspektif perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1) Perspektif rasional
Adalah pengambilan keputusan yang melalui serangkaian langkah-langkah rasional tertentu,
yaitu pengenalan masalah, mencari, evaluasi alternative, memilih dan evaluasi pasca
perolehan. Akar dari pendekatan ini alah pengalaman kognitif dan psikologis dan factor
ekonomi.
2) Perspektif pengalaman
Perspektif pengalaman atas pengambilan keputusan menyatakan bahwa untuk beberapa hal,
konsumen melakukan pembelian tidak sesuai dengan proses pengambilan keputusan yang
rasional. Namun mereka membeli untuk memperoleh kesenangan, menciptakan fantasi, atau
perasaan emosi saja.
3) Perspektif pengaruh perilaku
Perspektif pengaruh perilaku mengasumsikan bahwa kekuatan lingkungan memaksa
konsumen untuk melakukan pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun perasaan
atau kepercayaan terhadap produk. Sebagai gantinya, tindakan pembelian konsumen secara
langsung merupakan hasil dari kekuatan lingkungan, nilai budaya, dan tekanan ekonomi.
3. Daftar kebutuhan konsumen.
Setelah peritel menetapkan segmentasi, target pasar dan tingkat kebutuhan konsumen, pada
tahapan selanjunyan adalah peritel dihadapkan pada kondisi untuk mengambil keputusan
bagaimana untuk dapat membuat daftar kebutuhan konsumen. Metode yang digunakan
peritel untuk pengambilan keputusan adalah bauran ritel (ritel mix). Inilah jantung atau
penggerak dari semua aspek operasional dari manajemen ritel. Bauran ritel adalah elemen-
elemen yang menjadi faktor penentu dalam implementasi strategi dan taktik yang dijalankan
oleh peritel. Bauran ritel terdiri dari beberapa elemen yaitu
1) Place (lokasi)
2) Product (produk)
3) People (orang/ pelanggan)
4) Price (harga)
5) Promotion (promosi/ pemasaran)
Kelima elemen tersebut saling melengkapi satu dengan lainnya sehingga digambarkan dalam
wujud bangunan menyerupai ‘rumah’. Terdapat enam elemen bauran ritel yang akan
memiliki fungsi saling mendukung dan melengkapi. Tidak dapat dikatakan bahwa satu
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
elemen memiliki peran yang lebih penting dibandingkan elemen lain karena masing-masing
elemen akan saling mendukung dan melengkapi.
Pada bab ini kita akan membahas unsur bauran ritel yang ke dua yaitu bauran ritel yang
berhubungan produk.
Produk yang dijual peritel (merchandise) merupakan salah satu dari unsur bauran ritel yang
penting dan terkait dengan hal-hal sebagai berikut
1) Intensitas yaitu mengenai produktifitas barang-barang yang dijual yang dinyatakan
sebagai penjualan barang tersebut per meter persegi.
2) Mode/ gaya yaitu mengenai jenis barang yang akan dijual oleh pengecer yang
bersangkutan, seperti seberapa jauh barang yang dijual dapat mengikuti mode atau
seberapa inovatif mode/ gaya barang yang dijual, di mana hal ini menentukan tingkat
perbedaan/ diferensiasi suatu usaha dengan usaha lain yang sejenis.
3) Keragaman barang mengacu kepada bauran produk yang akan dijual dalam hal pilihan
akan jenis barang dan jumlah barang (depth/ kedalaman dan width/ keleluasaa).
Dengan menerapkan metode diatas peritel dapat segera membuat daftar kebutuhan
konsumen seperti pada ilustrasi dibawah ini.
Ilustrasi:
Seorang pengusaha ingin membuka sebuah usaha ritel di dekat perumahan baru. Dari
survei lokasi yang dilakukan didapat data mayoritas penduduknya adalah keluarga muda
dengan golongan ekonomi menengah ke bawah, tingkat pendidikan rata-rata adalah SMA,
dan sebagian besar pekerjaannya adalah buruh dan karyawan swasta.
Dari segmentasi pasar ritel di atas, maka apabila peritel tersebut akan membuat daftar
kebutuhan konsumen agar dapat mewakili unsur bauran ritel (ritel mix) pada kategori
produk milk & baby food, peritel akan lebih menitik beratkan pemilihan produk dengan
harga yang relatif murah, ukuran kemasan sedang dan kecil.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Perkiraan daftar kebutuhan konsumen susu bayi dengan kriteria usia diatas 1 tahun.
No. Nama barang Perkiraan
kebutuhan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Dancow 1+ madu 200 gr
Dancow 1+ vanilla 200 gr
Dancow 1+ coklat 200 gr
Dancow 1+ madu 400 gr
Dancow 1+ vanilla 400 gr
Dancow 1+ coklat 400 gr
Dancow Batita madu 150 gr
Dancow Batita vanilla 150 gr
Dancow Batita madu 500 gr
Dancow Batita vanilla 500 gr
SGM 3 madu 150 gr
SGM 3 vanilla 150 gr
SGM 3 madu 300 gr
SGM 3 vanilla 300 gr
Bendera 123 madu 120 gr
Bendera 123 vanila 120 gr
Bendera 123 coklat 120 gr
Bendera 123 madu 300 gr
Bendera 123 vanila 300 gr
Bendera 123 coklat 300 gr
24
24
12
12
6
6
24
24
12
6
24
12
12
6
24
24
12
12
12
6
Dari daftar kebutuhan konsumen yang telah disusun, dapat dilihat dengan jelas kebutuhan
produk yang harus disediakan apabila kita akan membuka usaha ritel. Karena daftar
kebutuhan konsumen dibuat dengan menggunakan pendekatan bauran ritel, maka produk
yang disediakan diharapkan dapat mewakili kebutuhan dan keinginan dari konsumen,
meskipun tetap perlu dipahami bahwa setiap konsumen pasti berbeda-beda dalam sikap
dan analisanya untuk pengambilan keputusan. Mungkin saja seorang hanya dipengaruh
oleh satu unsur atau mungkin dua unsur, atau bahkan mungkin dipengaruhi oleh semua
unsur bauran ritel, ini semua bergantung pada perilaku konsumen itu sendiri.
4. Penyusunan surat pesanan.
Surat pesanan barang (purchase order) adalah informasi perencanaan pembelian barang dari
pembeli yang ditujukan kepada penjual. Informasi yang terdapat dalam surat pesanan
barang antara lain nama dan alamat pemesan, tanggal dan nomor surat pesanan, nama dan
alamat pemasok yang dituju, spesifikasi barang antara lain nama/ merek, ukura kemasan,
varian, dan jumlah pesanan.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Sebagai ilustrasi, bisa dilihat pada contoh surat pesanan barang dibawah ini
.
SURAT PESANAN BARANG
PURCHASE ORDER
Minimarket Permata
Jl. Joko Tingkir No. 57 Solo
Telp. 0271 575858
Nomor PO : 10.12.0123
Tanggal PO : 24/12/2010
Kepada Yth :
CV. Bangun Persada
Jl. Jambu Raya no.12 Solo
Telp. 0271 585758
Harap saudara kirim, Status kondisi barang : (Biasa / Segere / Mendesak)
No. Nama/ Jenis Barang
Jumlah
Unit Satuan
1
2
3
4
5
6
Dancow BM 1+ Madu 400 gr
Dancow BM 1+ Vanila 400 gr
Dancow Batita Madu 400 gr
Dancow Coklat Actigo 800 gr
Lactogen 3 Klasik 350 gr
Lactogen 2 Klasik 350 gr
2 karton
0,5 karton
1 karton
0,5 karton
1 karton
1 karton
48 pcs
12 pcs
24 pcs
6 pcs
24 pcs
24 pcs
Nomor PO harap dicantumkan dalam faktur dan
surat pengiriman
Daryanto
Staf pembelian
Glosarium
Competitive advantage
Keunggulan dalam bersaing ritel dengan menggunakan segala potensi dan kemampuan yang
dimiliki.
Delivery services
Merupakan jasa layanan pengiriman barang yang dilakukan ritel. Merupakan jasa tambahan
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Franchise/ waralaba
adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan yang diberikan franchisor
(pemberi waralaba) kepada franchisee (penerima waralaba)
Hypermarket
Adalah supermarket yang mempunyai luas areal penjualan lebih dari 18.000 m2
dengan sistim
keanggotaan.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Minimarket
yaitu toko berukuran relatif kecil yang merupakan pengembangan dari toko kelontong, dimana
pengelolaannya lebih modern, dengan jenis barang dagangan lebih banyak.
Merchandise
Produk yang dijual/ merchandise ritel, merupakan salah satu bauran ritel yang memerlukan
pengelolaan khusus agar memberikan nilai tambah untuk ritel.
Purchase order
Data pesanan barang, berupa surat atau print out yang akan dikirimkan kepada suplier dan berisi
pesanan barang yang dibutuhkan.
Ritel
Semua kegiatan untuk memecah barang atau produk yang dihasilkan dan didistribusikan secara
langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis
Ritel mix
Atau bauran ritel adalah strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variable, dimana
peritel dapat mengkombinasikan variable-variabel tersebut menjadi jalan alternative untuk
menarik konsumen.
Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan membagi–bagi pasar/ market yang bersifat heterogen
kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogeny
Supermarket
Supermarket adalah sebuah toko swalayan yang terbagi dalam beberapa departemen yang
menjual segala kebutuhan sehari-hari.
Wholesaler
Disebut juga pedagang grosir, yang hanya menjual barang dagangannya dalam partai besar.
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu a, b, c, d, atau e jawaban yang benar!
1. Kata ritel berasal dari bahasa Prancis, ritellier yang berarti….
a. Memotong
b. Mengecera
c. Menjual
d. Mengobral
e. Melayani
2. Kegiatan utama yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual …. kepada konsumen.
a. Barang
b. Jasa
c. Barang dan jasa
d. Makanan
e. Alat rumah tangga
3. Pada hakekatnya target pasar usaha ritel adalah menjual prduk kepada ….
a. Grosir
b. Tengkulak
c. Konsumen akhir
d. Anggota kelompok
e. Pengecer
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
4. Jenis-jenis usaha dibawah ini merupakan kategori usaha ritel, kecuali….
a. Minimarket
b. Supermarket
c. Hypermarket
d. Pedagang kelontong
e. Koperasi simpan pinjam
5. Dibawah ini adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan seorang pengusaha untuk bisa
sukses di usaha ritel, kecuali….
a. Lokasi
b. Harga
c. Pelayanan pelanggan
d. Jumlah karyawan
e. Kelengkapan barang
6. Dalam usaha ritel dikenal istilah delivery service, yang artinya….
a. Peritel basar
b. Layanan antar
c. Pelayanan pelanggan
d. Pengecer
e. Fasillitas kredit
7. Kegiatan membagi–bagi pasar/ market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan
pasar yang bersifat homogeny disebut?
a. Segmentasi pasar
b. Sisitem Informasi
c. Bauran ritel
d. Pedagang kelontong
e. Industri ritel
8. Dibawah ini adalah elemen-elemen dari bauran ritel (ritel mix), kecuali….
a. Lokasi
b. Produk
c. Pelanggan
d. Harga
e. Waktu
9. Informasi perencanaan pembelian barang dari pembeli yang ditujukan kepada penjual
a. Surat pesanan barang
b. Segmentasi pasar
c. Sisitem Informasi
d. Harga
e. Bauran ritel
10. Strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variable yang digabungkan menjadi
alternative untuk menarik konsumen disebut….
a. Segmentasi pasar
b. Sisitem Informasi
c. Bauran ritel
d. Pedagang kelontong
e. Industri ritel
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan singkat!
1. Jelaskan dengan singkat mengenai devinisi bisnis ritel!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
2. Apakah perbedaan antara ritel tradisional dengan ritel modern?
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
3. Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan sistem bisnis waralaba dan sebutkan
dua contoh waralaba yang ada di Indonesia!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
4. Sebutkan kesiapan sumber daya manusia (SDM), yang dibutuhkan dalam pengelolaan
ritel modern!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
5. Sebutkan dan jelaskan dua tahap perubahan yang terjadi dalam perkembangan bisnis ritel
di Indonesia!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Pertanyaan Diskusi
1. Bagaimanakah pendapat anda terhadap perkembangan bisnis ritel di Indonesia?
2. Diskusikan pentingnya bisnis ritel bagi perekonomian Indonesia dewasa ini!
3. Mengapa segmentasi demografis banyak digunakan oleh ritel dalam mempertimbangkan
lokasi toko?
4. Sebutkan dan Jelaskan kelemahan-kelemahan bisnis ritel dengan sistem waralaba!
5. Bentuklah sebuah tim yang terdiri dari tiga orang untuk mengidentifikasikan toko ritel yang
berbeda di sekitar lokasi sekolah atau rumah, masing-masing anggota mengunjungi satu toko
yang berbeda karakteristiknya. Kemudian tulislah sebuah artikel singkat tentang bagaimana
karakteristik produk yang dijual, karakteristik pelayanan, merek-merek produk yang
dominan dijual di toko tersebut.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
BAB II KLASIFIKASI DAN DIFERENSIASI BISNIS RITEL
Standar Kompetensi
Membuka Usaha Eceran/ Ritel (Expansion Store Opening)
Kompetensi Dasar
Memahami Klasifikasi Dan Diferensiasi Bisnis Ritel
Indikator
1. Pengetahuan tentang produk disebutkan dengan benar.
2. Analisis mutu produk
D. IDENTIFIKASI PRODUK DAN PEMASOK
Sebelum peritel menentukan siapa-siapa saja pemasok (supplier) yang akan diajak
bekerjasama dalam pengadaan barang. Peritel terlebih dahulu harus mengetahui orientasi dan
jenis ritel yang akan didirikan serta target pasar ritel mana yang akan dibidik. Karena setiap
pemasok barang juga mempunyai spesifikasi tertentu mengenai jenis barang yang mereka
jual.
Berikut akan dijelaskan pengelompokan ritel berdasarkan unsur-unsur yang
digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Kriteria pengelompokan yang
digunakan adalah:
1) Jenis barang yang dijual
2) Perbedaan dan keanekaragaman barang yang dijual
3) Tingkat layanan konsumen
4) Harga barang
Berdasarkan unsur-unsur diatas, ritel dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Supermarket
Supermarket melayani penjualan makanan, daging, serta produk produk makanan
lainnya, serta melakukan pembatasan penjualan terhadap produk produk non-makanan,
seperti produk kesehatan, kecantikan, dan produk-produk umum lainnya.
b. Big-box retailer
Ini adalah pengembangan dari jenis Supermarket. Lebih dari 25 tahun berikutnya,
supermarket mulai berkembang dengan semakin memperluas ukuran dan mulai menjual
berbagai produk luar negeri yang bervariasi. Pada format big-box retailer, terdapat
beberapa jenis supermarket, yaitu supercenter, hypermarket, dan warehouse club.
 Supercenter adalah supermarket yang mempunyai luas lantai 3.000 sampai 10.000
meter persegi dengan variasi produk yang dijual, untuk makanan sebanyak 30-40%
dan produk-produk nonmakanan sebanyak 60-70%. Supermarket jenis ini termasuk
supermarket yang tumbuh dengan cepat. Persediaan yang dimiliki berkisar antara
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
12.000-20.000 item. Supermarket jenis ini memiliki kelebihan sebagai tempat belanja
dalam satu atap (one stop shopping) sehingga banyak pengunjungnya yang datang
dari tempat jauh.
 Hypermarket merupakan supermarket yang memiliki luas antara lebih dari 18.000
meter persegi dengn kombinasi produk makanan 60-70% dan produk-produk umum
30-40%. Hypermarket merupakan salah satu betnuk supermarket yang memiliki
persediaan lebih sedikit dibanding supercenter, yaitu lebih dari 25.000 item yang
meliputi produk makanan, perkakas (hardware), peralatan olahraga, furniture,
perlengkapan rumah tangga, computer, elektronik, dan sebagainya. Dengan
demikikan hypermarket adalah toko eceran yang mengombinasikan pasar swalayan
dan pemberi diskon lini penuh.
 Warehouse merupakan ritel yang menjual produk makanan yang jenisnya terbatas
dan produk-produk umum dengan layanan yang minim pada tingkat harga yang
rendah terhadap konsumen akhir dan bisnis kecil. Ukurannya antara lebih dari 13.000
meter persegi dan lokasinya biasanya di luar kota. Pada jenis ritel ini, interior yang
digunakan lebih sederhana. Produk yang dijual meliputi makanan dan produk umum
biasa lainnya.
c. Convenience store
Convenience store memiliki variasi dan jenis produk yang terbatas. Luas lantai ritel jenis
ini berukuran kurang dari 350 meter persegi dan bisanya didefinisikan sebagai pasar
swalayan mini/ minimarket yang menjual hanya lini terbatas dari berbagai produk
kebutuhan sehari-hari yang perpurannya relative tinggi. Convenience store ditujukan
kepada konsumen yang membutuhkan pembelian dengan cepat tanpa harus mengeluarkan
upaya yang besar dalam mencari produk-produk yang diinginkannya.
E. MENENTUKAN PEMASOK
Pemasok/ Suplier adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan
produk yang dibutuhkan oleh peritel. Bagian pembelian harus memutuskan produk-produk
mana saja yang dibeli. Untuk membuat keputusan mengenai pembelian itu, tenaga-tenaga
pembeli harus mengembangkan spesifikasi, mencari para pemasok, kemudian menilai
mereka, dan memilih mana yang sanggup menyediakan produk terbaik dari kualitas,
ketepatan dalam pengiriman, dan harga yang bersaing.
Oleh sebab itu ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menentukan
pemasok yang akan diajak bekerjasama.
1) Past performance
Tindakan-tindakan pemasok dimasa lalu dipertimbangkan dalam past performance ini.
Informasi untuk menilai kinerja dari pemasok diantaranya adalah ketepatan pengiriman,
kualitas barang yang dipasok, interaksi bisnis yang terjadi di masa lalu
2) Variasi produk dan ketersediaan barang
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Ketersediaan barang sangat penting bagi ritel untuk memastikan dapat menyediakan produk
tertentu selama siklus hidup barang tersebut. Untuk variasi produk fungsinya adalah
memberikan keleluasaan pilihan bagi konsumen.
3) Harga
Adalah kemampuan pemasok untuk memberikan harga yang kompetitif. Peritel dapat
menilai pemasok dengan cara membandingkan harga dengan kompetitor.
4) Komunikasi
Pemasok harus mempunyai sistem yang memungkinkan komunikasi terjalin dengan baik
sepanjang rantai pasokan.
F. PENGELOMPOKAN DAN KLASIFIKASI PRODUK RITEL
Produk merupakan pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh seseorang
pengusaha retail. Dengan pengetahuan produk yang baik akan dapat melayani target pasar
yang telah dibidik dan mengembangkan bisnis retailnya. Dalam hal ini adalah pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Banyak sekali produk yang beredar di pasar, salah satu tugas peritel adalah
menciptakan nilai tambah produk kepada konsumen. Misalnya memberikan batasan atau
memilah menyangkut pengelompokan produk. Ada 4 langkah dalam menentukan batasan
kategori barang, yaitu sebagai berikut :
1) Penetapan kategori berdasarkan informasi dari manufaktur, lembaga-lembaga riset
pemasaran, dan pendapat atau kecenderungan umum konsumen. Misalnya pembagian
assortment dalam kelompok-kelompok kategori barang food product, non food, fresh
food, house hold, dan sebagainya. Untuk tiap kategori barang tersebut ditetapkan
batasan-batasan yang dapat membedakannya dari kelompok kategori yang lain.
2) Penetapan sub-kategori, sebagai bagian dari kategori yang bersangkutan, berdasarkan
kecenderungan konsumen dari karakteristik umum barang dalam kategori. Misalnya
dalam kelompok kategori barang fresh ditetapkan mencakup kategori sayur dan buah,
yang di dalamnya antara lain ada sub-kategori buah-buahan daerah tropis, buah-buahan
sub tropis, sayur daun, sayur buah, sayur umbi, dan sebagainya.
3) Pertimbangan pendekatan kegunaan antar kategori atau sub-kategori dalam
pengelompokan maupun dalam pemajangan. Misalnya, pengelompokan margarine
sebagai bagian dari subkategori barang sarapan pagi karena biasa digunakan sebagai
pengoles roti atau dikelompokkan sebagai bagian dari sub-kategori bahan pembuat kue.
4) Pertimbangan kecenderungan intensitas konsumsi. Misalnya dengan pertimbangan
intensitas konsumsinya, gula pasir dikelompokkan ke dalam sub-kategori tepung terigu,
tepung sagu, tepung jagung, dan sebaginya.
Dari kategori barang tersebut terlihat bahwa dalam penetapan kategori dan sub-
kategori, dan pengelompokan selanjutnya adalah mengikuti klasifikasi hirarkis atau
struktural. Struktur kategori ini merupakan susunan kerangka hirarkis pengelompokan
kategori barang yang tersusun atas kelompok kategori terbesar sampai dengan kelompok
terkecil. Masing-masing peringkat kelompok kategori ditetapkan dengan batasan-batasan
yang membedakannya dengan kelompok lain dan membuatnya termasuk dalam suatu
kelompok kategori tertentu.
Dengan demikian, ada 2 fungsi penting dalam struktur kategori barang, yaitu
klasifikasi dan identifikasi. Fungsi identifikasi tersebut mencakup identifikasi item barang
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
dan identifikasi supplier. Sedangkan untuk fungsi klasifikasi barang tidak ada ketentuan
khusus yang mengatur berapa tingkat klasifikasi barang yang harus dibuat dan yang
berkaitan dengan penamaan atas kelas barang yang bersangkutan.
Selain itu struktur kategori barang berperan sebagai bahasa untuk
mengkomunikasikan bauran barang atau assortment barang dalam keseluruhan proses bisnis
internal suatu retailer. Bahasa ditunjukkan dengan pengkodean item barang, kategori item,
maupun supplier. Struktur kategori diupayakan untuk menjadi bahasa yang dapat
dipersepsikan secara persis sama oleh seluruh mata rantai terkait dalam proses
bisnis internal.
Ilustrasi
Data di bawah ini merupakan klasifikasi produk yang umum dalam sebuah usaha ritel
Departemen Group
Food Product 1) Beverage
2) Tea, coffe, & creamer
3) Honey, cereal, & cheese
4) Diet & diabetes foods
5) Spices, soya, sauce, & Ingredient
6) Instant noodle & food
7) Milk (6 th ke atas)
8) Baby milk & food
9) Snack, biscuit & ready to eat
10) Confectionary, candy & chocolat
11) Cigarette & lighter
12) Medicine
Non Food Product 1) Personal care
2) Oral hygiene
3) Paper goods
4) Baby need
5) House hold
Bazzar & Soft line 1) Battery, film, electrical & lamp
2) Apparel, towel, underwear
3) Comb, accessories &footwear
4) Housewares & party need
5) Office supplier & stationary
Perishable 1) Eggs
2) Cake & bread
3) Chilled & frozen product
4) Fruit
5) Snack & candy
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Glosarium
Assortment
Adalah kelengkapan jenis barang yang ada pada masing-masing kategori
Big-box retailer
Pengembangan dari jenis-jrenis supermarket, diantaranya adalah supercenter, hypermarket, dan
warehouse.
Convenience store
Adalah pasar swalayan mini atau biasa disebut minimarket yang menjual hanya lini terbatas dari
berbagai produk kebutuhan sehari-hari yang perputarannya relative tinggi.
Food Product
Adalah pengkategorian jenis makanan dalam satu kelompok/ departemen
Groceries
Sebutan untuk kelompok bahan makanan sembako seperti: minyak goreng, beras, gula pasir,
tepung terigu, kacang-kacangan dan lain-lain
House hold
Adalah kelompok kategori perlengkapan rumah tangga
Non Food Product
Adalah pengkategorian jenis produk bukan makanan dalam satu kelompok/ departemen.
One stop shopping
Adalah layanan belanja dalam satu atap
Past performance
Adalah tindakan-tindakan dan Informasi kinerja supplier pada masa yang lalu sebagai
pertimbangan dalam memilih pemasok.
Suplier
Adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan produk/ barang dagangan yang
dibutuhkan oleh peritel
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu a, b, c, d, atau e jawaban yang benar!
1. Fungsi penting struktur kategori barang dalam usaha ritel adalah
a. Klasifikasi
b. Identifikasi
c. Klasifikasi dan identifikasi
d. Display
e. Pengawasan
2. Pengkategorian jenis produk bukan makanan dalam satu kelompok/ departemen
disebut!
a. Non Food Product
b. House hold
c. Past performance
d. Food Product
e. Groceries
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
3. Kelengkapan jenis barang yang ada pada masing-masing kategori disebut ….
a. Non Food product
b. Assortment
c. Past performance
d. Food produk
e. Groceries
4. Convenience store/ minimarket adalah ritel modern yang menempati areal seluas….
a. Kurang dari 350 meter persegi
b. 1.000 sampai 2.000 meter persegi
c. 3.000 sampai 10.000 meter persegi
d. 11.000 sampai 17.000 meter persegi
e. lebih dari 18.000 meter persegi
5. Berikut adalah contoh sub katagori pada kelompok non food produk kecuali….
a. Personal care
b. Oral hygiene
c. Paper goods
d. Baby milk & food
e. House hold
6. Yang dimaksud dengan past performance dalam kriteria penentukan pemasok adalah?
a. Kemampuan pemasok untuk menjaga ketersediaan barang
b. Kemampuan pemasok untuk memberikan harga yang kompetitif
c. Tindakan-tindakan pemasok dimasa lalu
d. Kemampuan pemasok untuk menjalin komunikasi
e. Perwakilan penjualan perusahaan yang representative
7. Salah satu ciri ritel modern dengan format hypermarket adalah menempati areal
seluas….
a. Berukuran kurang dari 350 meter persegi
b. 1.000 sampai 2.000 meter persegi
c. 3.000 sampai 10.000 meter persegi
d. 11.000 sampai 17.000 meter persegi
e. lebih dari 18.000 meter persegi
8. Ritel yang menjual produk-produk umum dengan layanan yang minim pada tingkat
harga yang rendah terhadap konsumen akhir dan bisnis kecil disebut…
a. Minimarket
b. Supermarket
c. Hypermarket
d. warehouse
e. supercenter
9. Fungsi dari variasi produk adalah…
a. kelengkapan barang
b. kerapian display
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
c. memberikan keleluasaan pilihan bagi konsumen
d. kenyamanan dalam berbelanja
e. pelayanan yang memuaskan
10. Salah satu tugas peritel dalam hubungannya dengan produk yang dijual adalah….
a. memberikan pelayanan yang memuaskan
b. menciptakan nilai tambah produk kepada konsumen
c. memberikan keleluasaan pilihan bagi konsumen
d. memberikan harga yang kompetitif
e. menjaga kenyamanan dalam berbelanja
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan singkat!
1. Jelaskan mengapa pemahaman produk/ merchandise merupakan pengetahuan dasar yang
harus dimiliki oleh seseorang pengusaha retail?
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………..
2. Jelaskan fungsi identifikasi produk dalam struktur kategori barang!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan yang dimaksud dengan pemasok/ supplier, dan apa fungsi pemasok ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
4. Devinisikan dan sebutkan ciri-ciri jenis ritel dengan format Supercenter!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
5. Apakah alasan yang mendasari sehingga dilakukan pengkategorian barang dalam
manajemen ritel modern?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Pertanyaan diskusi
1. Sebutkan dan jelaskan pengelompokan ritel berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel
untuk memuaskan kebutuhan konsumen!
2. Sebutkan dan jelaskan kriteria yang harus dipenuhi untuk menentukan pemasok/ suplier
yang akan diajak bekerjasama dalam usaha ritel!
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan One stop shopping dan apa kelebihannya dibanding
dengan toko konvensional pada umumnya?
4. Apakah fungsi dari pengelompokan dan klasifikasi produk pada usaha ritel?
5. Devinisikan ritel dengan kategori Hypermarket, dan sebutkan contohnya!
BAB III DISTRIBUSI DALAM BISNIS RITEL
Standar Kompetensi
Membuka Usaha Eceran/ Ritel (Expansion Store Opening)
Kompetensi Dasar
Menjelaskan Distribusi Dalam Bisnis Ritel
Indikator
1. Pokok pokok saluran distribusi disebutkan dengan benar.
2. Jenis–jenis saluran distribusi dipilih dengan benar.
3. Cara-cara pengiriman barang diklasifikasikan dengan benar.
Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat.
Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan
produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati
produknya.
Menurut Phillip Kotler, Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau
perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak
pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.
Sedangkan devinisi Saluran Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik
transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan
konsumen.
Di antara pihak produsen dan konsumen terdapat perantara pemasaran yaitu wholesaler
(distributor/agen) yang melayani pembeli retailer (peritel) dan juga retailer yang mengecerkan
produk kepada konsumen akhir.
Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan saluran distribusi adalah:
1) Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu
mengembangkan organisasi penjualan langsung.
2) Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi
mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.
3) Para pengusaha pabrik yang cukup modal lebih senang menggunakan dana mereka untuk
ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.
4) Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari
seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.
C. Fungsi Saluran Distribusi
Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka
perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan
pertimbangan yang baik.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Phillip Kotler adalah :
- Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk
merencanakan dan membantu pertukaran.
- Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang
ditawarkan.
- Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga
memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
- Ordering, yaitu pemesanan barang yang dilakukan pihak distributor kepada pihak produsen.
- Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga
keuangan lainnya.
- Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada
organisasi / orang lain.
- Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah
hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
- Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan
saluran distribusi.
- Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran
distribusi.
D. Jenis-jenis Saluran Distribusi
Dalam perekonomian yang telah maju, para produsen tidak menjual hasil produksi
mereka secara langsung kepada pemakai akhir. Banyak cara yang dapat digunakan untuk
mendistribusikan barang dan juga kepada pembeli. Sebuah perusahaan mungkin
mendistribusikan barangnya secara langsung kepada konsumen meskipun jumlahnya cukup
besar, sedangkan perusahaan lain mendistribusikan produknya lewat perantara. Dan tidak sedikit
perusahaan yang menggunakan beberapa kombinasi saluran distribusi untuk mencapai segmen
pasar yang berbeda.
Proses penyaluaran produk sampai kepada pembeli akhir dapat panjang ataupun pendek,
sesuai dengan kebijaksanaan saluran distribusi yang dianut oleh masing-masing perusahaan.
Untuk itu, setiap perusahaan hendaknya dapat menentukan mata rantai yang paling tepat, sebab
mata rantai yang tepat untuk perusahaan tertentu belum tentu tepat untuk perusahaan rang lain,
begitu juga sebaliknya.
Mata rantai jalur distribusi itu akan menjadi panjang bilamana sebelum jatuh ketangan
pemakai, produk yang bersangkutan harus melalui berbagai macam perantara.
Sebaliknya, mata rantai jalur distribusi tadi dapat rnenjadi pendek bilamana produsen
secara langsung menghubungi pembeli akhir untuk menawarkan produk mereka.
Ada beberapa alternatif jenis saluran yang dapat digunakan berdasarkan jenis produk dan
segmen pasarnya, yaitu:
1) Saluran distribusi barang konsumsi
2) Saluran distribusi barang industri
3) Saluran distribusi jasa
1. Saluran Distribusi Barang Konsumsi
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Penjualan barang konsumsi ditujukan untuk pasar konsumen, dimana umumnya dijual
melalui perantara. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya pencapaian pasar yang luas dan
menyebar, yang tidak mungkin dicapai produsen satu persatu. Dalam menyalurkan barang
konsumsi ada lima jenis saluran yang dapat digunakan.
1) Produsen – Konsumen
Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa
menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos
atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran
ini disebut saluran distribusi langsung.
2) Produsen – Pengecer – Konsumen
Produsen hanya melayani penjualan kepada pengecer. dan pembelian oleh konsumen
dilayani pengecer.
3) Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi
tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada
pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani
pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja.
4) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan
besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada
para pengecer besar.
5) Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk
menyalurkan barangnya kepada pedagang besar (grosir) yang kemudian menjualnya kepada
toko-toko kecil. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.
2. Saluran Distribusi Barang Industri
Karena karakteristik yang ada pada barang industri berbeda dengan barang konsumsi,
maka saluran distribusi yang dipakainya juga agak berbeda. Saluran distribusi barang industri
juga mempunyai kemungkinan/ kesempatan yang sama bagi setiap produsen untuk menggunakan
kantor/ cabang penjualan. Kantor atau cabang ini digunakan untuk mencapai lembaga distribusi
berikutnya. Ada empat macam saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai industri.
Keempat saluran distribusi itu adalah:
1) Produsen - Pemakai lndustri
Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industri ini merupakan saluran yang paling
pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Biasanya saluran distribusi ini
dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup
besar. Saluran distribusi semacam ini cocok untuk barang-barang industri seperti kapal,
lokomotif dan sebagainya. (yang tergolong jenis instalasi)
2) Produsen - Distributor Industri - Pemakai Industri
Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan asesoris, dapat menggunakan
distributor industri untuk mencapai pasarnya. Produsen lain yang dapat menggunakan
distributor industri sebagai penyalurnya antara lain: produsen barang bangunan, produsen
alat-alat untuk bangunan, dan sebagainya.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
3) Produsen - Agen - Pemakai lndustri
Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki
departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin
memasuki daerah pemasaran baru lebih suka menggunakan agen.
4) Produsen - Agen - Distributor lndustri - Pemakai lndustri
Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain
bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor
penyimpanan pada saluran perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang
seperti agen penyimpanan sangat penting peranannya.
3. Saluran Distribusi Jasa
Konsep saluran distribusi juga tidak hanya terbatas pada saluran distribusi barang
berwujud saja. Produsen jasa juga menghadapi masalah serupa yakni bagaimana hasil mereka
dapat diperoleh sampai ketangan konsumen.
Bagi lembaga penyedia jasa, kebutuhan akan manfaat waktu dan tempat menjadi jelas.
Jasa harus ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai oleh pemakainya.
Secara tradisional kebanyakan jasa-jasa dijual langsung oleh produsen kepada konsumen
atau pemakai industrial. Tenaga perantara tidak digunakan jika jasa-jasa tidak dapat dipisahkan
dari penjual, atau jika jasa diciptakan dan dipasarkan seketika itu juga. Pada tahun-tahun
belakangan ini, beberapa pengusaha menyadari bahwa ciri tak terpisahkan pada jasa bukan
menjadi halangan yang tak dapat ditanggulangi, sehingga jasa dapat disalurkan lewat sistem
distribusi penjual.
Manajemen pemasaran jasa dapat meluaskan distribusinya. Contohnya dimulai dengan
lokasi. Lokasi penjualan jasa harus mudah dicapai pelanggan, oleh karena banyak jasa yang tidak
dapat dihantarkan. Pemasaran jasa perantara merupakan cara lain untuk meluaskan distribusi.
Beberapa pihak mengadakan pengaturan dengan perusahaan agar gaji pegawainya dapat
langsung dimasukkan dalam rekening pegawai pada bank itu. Jadi majikan menjadi perantara
dalam distribusi jasa bank.
Glosarium
Distributor/ agen
Adalah perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu
memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke
konsumen.
Retailer/ peritel
adalah orang yang melakukan usaha dalam bisnis ritel.
Information
yaitu fungsi saluran distribusi dalam mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan
pesaing untuk perencanaan distribusi.
Promotion
Yaitu fungsi saluran distribusi dalam pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif
tentang produk yang ditawarkan.
Negotiation
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Yaitu fungsi saluran distribusi untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga
memungkinkan perpindahan hak pemilikan.
Ordering
yaitu aktifitas distributor memesan barang kepada perusahaan (produsen).
Payment
Yaitu fungsi saluran distribusi dalam melakukan pembayar tagihan kepada penjual
Title
Yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang
lain.
Physical Possesion
yaitu fungsi saluran distribusi dalam mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan
mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
Financing
yaitu fungsi saluran distribusi dalam meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam
pekerjaan saluran distribusi.
Risk Taking
yaitu fungsi saluran distribusi dalam menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan saluran distribusi.
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu a, b, c, d, atau e jawaban yang benar!
1. Fungsi utama saluran distribusi adalah….
a. Membeli barang
b. Menjual barang ke konsumen
c. Mendisplay barang dagangan
d. Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
e. Mengirim barang
2. Fungsi saluran distribusi dalam menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan saluran distribusi disebut….
a. Physical Possesion
b. Risk Taking
c. Past performance
d. Financing
e. Groceries
3. Rantai distribusi yang menjual produk mereka secara langsung kepada pemakai akhir
adalah….
a. Produsen
b. Agen
c. Pedagang besar/ grosir
d. Pengecer/ ritel
e. Konsumen
4. Perantara pemasaran yang melayani pembeli retailer (peritel) adalah….
a. Produsen
b. Agen
d. Pengecer/ ritel
e. Konsumen
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
c. Pedagang besar/ grosir
5. Pada distribusi barang konsumsi, yang dinamakan saluran distribusi tradisional biasanya
menggunakan sistem….
a. Produsen – Konsumen
b. Produsen – Pengecer – Konsumen
c. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
d. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen
e. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen
6. Perusahaan/ produsen industri yang tidak memiliki departemen pemasaran biasanya
menggunakan sistem distribusi…
a. Produsen - Pemakai lndustri
b. Produsen - Distributor Industri - Pemakai Industri
c. Produsen - Agen - Pemakai lndustri
d. Produsen - Distributor lndustri - Agen - Pemakai lndustri
e. Produsen - Agen - Distributor lndustri - Pemakai lndustri
7. Secara umum sistem distribusi pada produk jasa adalah….
a. Melalui agen pemasaran
b. Dijual langsung olah produsen
c. Dijalankan oleh distributor industri
d. Dipasarkan oleh pedagang besar
e. Dipasarkan oleh peritel
8. Untuk meluaskan distribusinya, yang dilakukan oleh distributor produk jasa adalah
sebagai berikut, kecuali…
a. Melakukan promosi
b. Menggunakan jasa perantara
c. Menggunakan sales kanvas
d. Membuka perwakilan penjualan di lokasi lain
e. Mencari lokasi yang mudah dijangkau pelanggan
9. Salah satu fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Phillip Kotler adalah information,
yang artinya…
a. penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan.
b. mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing
c. komunikasi untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain
d. membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya.
e. perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi/
orang lain.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
10. Fungsi saluran distribusi yang melakukan perpindahan kepemilikan barang dari suatu
organisasi atau orang kepada organisasi/ orang lain adalah….
a. Physical Possesion
b. Risk Taking
c. Title
d. Financing
e. Groceries
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan singkat!
1. Jelaskan mengapa distribusi memegang peranan penting dalam manajemen ritel
modern!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
2. Jelaskan devinisi saluran distribusi menurut Phillip Kotler!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
3. Sebutkan factor-faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan saluran
distribusi!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
4. Sebutkan jenis saluran distribusi yang dapat digunakan berdasarkan jenis produk dan
segmen pasarnya!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
5. Jelaskan konsep saluran distribusi untuk produk jasa!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Pertanyaan Diskusi
1. Mengapa dapat dikatakan bahwa ritel merupakan perusahaan yang menjalankan fungsi
distribusi?
2. Terdapat beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh perusahaan ritel, salah satunya adalah
menambah nilai produk yang didistribusikannya. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut
3. Jelaskan perbedaan antra saluran distribusi barang konsumsi, saluran distribusi barang
industri dan saluran distribusi jasa!
4. Apakah tujuannya penjualan barang konsumsi umumnya dijual melalui perantara penjualan/
saluran distribusi?
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
5. Jelaskan fungsi saluran distribusi menurut Phillip Kotler!
BAB IV RISET PEMASARAN DAN PERENCANAAN BISNIS RETAIL
Standar Kompetensi
Membuka Usaha Eceran/ Ritel (Expansion Store Opening)
Kompetensi Dasar
Melakukan Riset Pemasaran Dalam Bisnis Ritel.
indikator
1. Riset pemasaran didefinisikan dengan benar.
2. Prosedur riset pemasaran disebutkan dengan baik.
3. Sumber-sumber informasi riset pemasaran disebutkan dengan benar
A. Riset Pemasaran
1. Definisi Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis dan penyebarluasan
informasi secara sistematis dan obyektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam
pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan masalah dan peluang
dalam bidang pemasaran.
Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis dewasa ini, proses pengambilan
keputusan, preferensi, perilaku dan kepuasan konsumen kini menjadi fokus perhatian setiap
perusahaan yang ingin tetap eksis dan unggul dalam persaingan berskala global. Identifikasi
kebutuhan dan keinginan konsumen memerlukan penelitian terhadap pasar, baik pasar saat
ini maupun pasar potensial.
Demikianlah Riset Pemasaran berperan sebagai dasar penyusunan strategi dan taktik
pemasaran, dimana harus didukung dengan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif
dan tepat waktu, sehingga manajemen perusahaan dapat merencanakan dan melaksanakan
dengan baik berbagai aspek pemasaran, seperti pengembangan produk dan merk, penentuan
harga, pendistribusian produk dan komunikasi pemasaran terintegrasi.
2. Kriteria Riset Pemasaran
a. Relevan
Menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk merespon tantangan atau menyelesaikan
masalah pemasaran yang dihadapi perusahaan.
b. Tepat Waktu
Hasil penelitian selesai tepat pada waktunya
c. Efisien
Setiap riset pemasaran harus memberikan nilai tambah lebih besar dari pada biaya yang
telah dikeluarkan.
d. Obyektif
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Agar hasil penelitian berkualitas baik, sehingga kesalahan interpretasi dapat dihindari.
3. Klasifikasi Riset Pemasaran
a. Riset Identifikasi Masalah
Membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak atau belum muncul ke
permukaan, namun telah atau bakal terjadi di masa depan.
Riset Identifikasi masalah terdiri dari : riset potensi pasar, riset pangsa pasar, riset citra
merk atau perusahaan, riset karakteristik pasar, riset analisis penjualan, riset peramalan
bisnis, dan riset trend bisnis.
b. Riset pemecahan masalah
Digunakan dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah pemasaran spesifik.
Riset pemecahan masalah meliputi : riset segmentasi, riset produk, riset penetapan harga,
riset promosi, riset distribusi.
4. Proses Riset Pemasaran
a. Perumusan masalah
Riset hanya dapat dirancang secara sistematis untuk memberikan informasi berharga jika
masalah yang dihadapi telah dirumuskan secara jelas dan akurat.
b. Penentuan desain riset
Desain riset merupakan kerangka atau cetak biru untuk melaksanakan proyek riset
pemasaran, yang menjabarkan prosedur untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dalam memecahkan masalah riset pemasaran.
Komponen-komponen desain riset :
1) Menentukan desain riset pemasaran
2) Menentukan informasi yang dibutuhkan.
3) Menetapkan prosedur pengukuran dan skala.
4) Menyusun dan melakukan pre-test terhadap kuesioner atau bentuk pengumpulan data
lainnya.
5) Menetapkan proses sampling dan jumlah sample.
6) Menyusun rencana analisis data.
c. Perancangan metode pengumpulan data
Kriteria data yang baik :
1) Obyektif (sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya)
2) Representatif
3) Standard error harus kecil
4) Up to date
5) Relevan
B. Klasifikasi data
1. Menurut Jenisnya
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
a. data kualitatif adalah adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum
dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain
b. data kuantitatif adalah proses analisis data dengan bentuk data angka (data yang
countable). Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa
kelas 3 IPS 2, dan lain-lain
2. Menurut Sifatnya
a. data diskrita adalah data yang nilainya adalah bilangan asli (bulat). Contohnya adalah
berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu kewaktu.
b. data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada
nilai yang satu ke nilai yang lainnya. data kontinyu satuannya bisa dalam pecahan atau
bilangan real, misalnya minyak dalam 1/2 liter, panjang dalam 0,2 meter.
3. Menurut Sumbernya
a. data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi
secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai.
b. data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar
organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen,
tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya
3. Menurut Cara memperolehnya :
a. Data Primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti
perorangan maupun organisasi. Contoh: Mewawancarai langsung penonton bioskop 21
untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
b. Data Sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian.
Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya
adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau
majalah.
4. Menurut waktu pengumpulannya
a. Data cross section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan
keuangan per 31 desember 2010, data pelanggan PT. Sedap Malam bulan mei 2004, dan
lain sebagainya
b. Data time series/ berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke
waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan
nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2006 sampai 2010, omset
penjualan dari bulan ke bulan pada sebuah toko, dll
C. Analisis dan interpretasi data
Analisis data terdiri dari : editing, koding, tabulasi, analisis (misalnya uji statistik dan non
statistik) dan interpretasi data.
1. Analisis dengan bantuan Ilmu Statistik
Mayoritas data riset pemasaran merupakan tipikal data statistik, sehingga dianalisis dengan
metode statistik.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Aplikasi Metode Statistik :
a. Statistik Deskriptif adalah statistika yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek.
b. Statistik Induktif adalah inferensi terhadap sekumpulan data dari satu sample, misalnya:
prediksi, estimasi, pengambilan keputusan.
Jenis Data Statistik :
a. Data Kualitatif adalah data kategori yang tidak dapat dilakukan operasi matematika,
meliputi: data nominal & data ordinal.
b. Data Kuantitatif asalah yang dapat dilakukan operasi matematika, meliputi : data
interval & data rasio.
2. Analisis dengan bantuan Non Ilmu Statistik
Analisis non statistik adalah metode analisa yang digunakan untuk data-data yang tidak bisa
diangkakan. Analisis non statistik ini sering juga disebut dengan analisis isi.
D. Penyusunan laporan riset
Laporan riset merupakan rangkuman hasil, kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang
diserahkan kepada pihak manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan. Laporan riset
disajikan dalam bentuk Proposal Bisnis yang menggambarkan studi kelayakan sebuah
perencanaan bisnis. Proposal bisnis ritel dibuat oleh pengembang bisnis ritel yang ditujukan
kepada investor perorangan ataupun lembaga keuangan sebagai mitra kerja dalam menjalankan
bisnis ritel.
Pembuatan suatu usaha tidak lepas dari apakah usaha itu layak untuk dijalankan. Untuk
itu tentu saja perlu adanya studi kelayakan bisnis. Ada beberapa alasan orang atau lembaga perlu
melakukan studi kelayakan bisnis, antara lain:
1) Modal yang dikeluarkan akan tertanam dalam jangka waktu yang panjang.
2) Penanaman modal mempunyai harapan terhadap hasil usaha pada waktu yang akan datang.
3) Penanaman modal pada bisnis ritel relatif berjumlah besar.
4) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai penanaman modal, akan mempunyai
akibat yang panjang dan berat.
E. Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan bisnis adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan tentang aspek pemasaran, teknik dan teknologi, manajemen, SDM, finansial, ekonomi
sosial politik, yuridis, dan aspek resiko. Di dalam studi kelayakan usaha ini dilakukan survey
market, analisa trend pasar, aspek keuangan, aspek manajemen organisasi, aspek manajemen
pemasaran
Tujuan Studi Kelayakan
 Menghindari kerugian
 Memaksimalkan keuntungan
 Evaluasi aspek-aspek yang mempengaruhi
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan
 Mengidentifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan
 Mengetahui dampak-dampak yang akan terjadi
 Mengetahui biaya yang harus disediakan
Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
 Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada.
 Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada.
 Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada.
 Bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
F. Perencanaan Bisnis Ritel
Hasil dari studi kelayakan bisnis ritel disusun dalam bentuk perencanaan bisnis ritel
dimana dibahas dan dianalisa secara mendalam mengenai rencana bisnis dalam kurun waktu
beberapa tahun ke depan perencanaan merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang
dapat mengurangi fleksibilitas masa depan ritel itu sendiri.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bisnis ritel adalah:
1. Lokasi
Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis di masa yang akan datang, area yang dipilih
haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat mempertahankan
kelangsungan toko saat awal berdiri ataupun masa yang akan datang. Pemilihan ini sangat
bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas maupun persaingan di lokasi
usaha ritel berada.
2. Pengelolaan barang dagangan (merchandise)
Pengelolaan barang dagangan adalah proses penanganan dalam upaya untuk menampilkan
dan menyajikan produk (barang dagangan) dengan tujuan memaksimalkan daya tarik
penjualan ritel. Pengelolaan barang dagangan membutuhkan pengetahuian atas produk
secara umum dan rencana yang jelas untuk sukses setiap kali aktivitas pengelolaan baranmg
dagangan ditawarkan ke konsumen.
3. Manajemen sumber daya manusia
Ritel adalah bisnis tenaga kerja intensif, para pegawai memiliki peranan penting dalam
memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas konsumen. Sehingga sangat
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
diperlukan untuk dapat membentukan karakter karyawan yang mempunyai kemampuan yang
memadai sebagai pelaku pelayanan konsumen.
4. Sistem distribusi dan informasi
Semua ritel berusaha untuk mengelola usaha secara efisien, mereka terus memenuhi
kebutuhan konsumen, dan pada saat yang sama memberi konsumen barang-barang dengan
harga lebih baik dari pesaingnya. Atau memutuskan untuk menggunakan kesempatan guna
menarik perhatian konsumen dari pada pesaing dengan menawarkan jasa, barang dan
penyajian visual yang lebih baik.
5. Strategi penetapan harga
Pemilihan strategi harga yang tepat merupakan hal yang penting untuk menarik konsumen.
konsumen yang merasa mendapatkan harga yang cocok dari sebuah ritel akan kembali
mendatangi toko.
6. Layanan pelanggan (costumer service)
Layanan pelanggau adalah sebuah aktivitas dan program yang dikerjakan oleh ritel untuk
membuat pengalaman berbelanja pelanggan lebih bersifat memberikan penghargaan kepada
pelanggan. Aktrivitas ini meningkatkan nilai penerimaan pelanggan dari bukan hanya
sekedar barang dagangan dan jasa yang mereka beli.
G. Pemasaran Bisnis Ritel
Ritrel yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang
dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan pesaing. Pasar ritel bukan merupakan tempat
khusus dimana para pembeli dan penjual bertemu, tetapi sebagai kelompok konsumen dengan
kebutuhan-kebutuhan yang sama (segmen pasar) dan kelompok ritel yang menggunakan format
ritel yang sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
Target pasar dalam ritel seringkali ditetapkan berdasarkan demografis, geografis dan
psikografis. Menetapkan target pasar merupakan syarat untuk menetapkan strategi bauran ritel.
Bauran ritel atau disebut ritel mix adalah kombinasi elemen-elemen produk, harga, personalia,
promosi, dan penetrasi atau tampilan untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang
menjadi target pasar.
H. Strategi Pemasaran Bisnis Ritel
1. Pemilihan segmen pasar dan penentuan format ritel
Konsep sitel yang efektif adalah orientasi manajemen yang memfokuskan ritel dalam
menentukan kebutuhan target pasar untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan
lebih efektif dan efisien dan dapat memenuhi kebutuhan-kabutuhan pelanggan pada segmen
pasar yang mereka layani lebih daripada yang dilakukan pada pesaing.
2. Mengembangkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan untuk mengurangi tingkat
kompetensi yang dihadapi
Mengembagkan keunggulan bersaing berarti membangun sebuah dinding di sekitar posisi
pada pasar ritel. Hal ini akan membuat pesaing kasulitan memasuki area pasar yang telah
terbatasi oleh dinding atau pembatas untuk berhubungan dengan target pasar ritel. Strategi
ini adalah pendekatan-penmdekatan untuk mengembangkan keuntungan bersaing yang bisa
dipertahankan atau berkelanjutan dalam jangka panjang.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Glosarium
Standard error:
adalah deviasi standar dari distribusi sampling statistic
Representatif:
dapat (cakap, tepat), mewakili/ sesuai dengan fungsinya sebagai wakil
strengths
adalah salah satu komponen dalam analisa SWOT yang berarti kekuatan, yaitu mengoptimalkan
kekuatan untuk mengambil keuntungan.
Weaknesses
Adalah salah satu komponen dalam analisa SWOT yang berarti kelemahan, yaitu bagaimana cara
mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan.
Opportunities
Adalah salah satu komponen dalam analisa SWOT yang berarti peluang, yaitu bagaimana
mengoptimakan segala potensi dan mengatasi kelemahan untuk meraih peluang yang ada.
Threats
Adalah salah satu komponen dalam analisa SWOT yang berarti ancaman, yaitu bagaimana
mengoptimakan segala potensi dan mengatasi kelemahan untuk menghadapi ancaman yang ada.
Advantage
Adalah sebuah tingkat keuntungan yang mungkin diraih, baik keuntungan yang sudah ada
dengan sendirinya (comparative advantage) atau keuntungan yang dapat diciptakan (comptetitive
advantage)
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu a, b, c, d, atau e jawaban yang benar!
1. Berikut ini merupakan kriteria dari Riset Pemasaran, kecuali….
a. Relevan d. Obyektif
b. Tepat waktu e. Subjekti
c. Efisien
2. Aktivitas dan program yang dikerjakan oleh ritel untuk membuat pengalaman berbelanja
pelanggan disebut….
a. Manajemen sumber daya manusia
b. Strategi penetapan harga
c. Layanan pelanggan
d. Pengelolaan barang dagangan
e. Sistem distribusi dan informasi
3. Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna disebut….
a. Data diskrita
b. Data Primer
c. Data kualitatif
d. Data kuantitatif
e. Data Sekunder
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
4. Berikut ini adalah kepanjangan dari SWOT kecuali
a. strengths
b. weaknesses
c. opportunities
d. Objective
e. threats
5. Data yang secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun
organisasi diasebut….
a. Data primer
b. Data sekunder
c. Data kontinyu
d. Data cross section
e. Data time series
6. Berikut adalah aspek-aspek yang menjadi perhatian utama dalam perencanaan membuaka
usaha ritel
a. Time schedule
b. Pasar dan Pemasaran
c. Produksi dan opersional
d. Manajemen dan organisasi
e. Aspek Keuangan
7. Data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke
nilai yang lainnya adalah….
a. Data primer d. Data cross section
b. Data sekunder e. Data time series
c. Data kontinyu
8. Data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian disebut…..
a. Data primer
b. Data sekunder
c. Data kontinyu
d. Data cross section
e. Data time series
9. Laporan riset yang diserahkan kepada pihak manajemen untuk mendukung pengambilan
keputusan berisi….
a. Rangkuman penelitian
b. Kesimpulan
c. Rekomendasi penelitian
d. Rangkuma penelitian dan kesimpulan
e. Rangkuma penelitian, kesimpulan dan rekomendasi penelitian.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
10. Data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis
disebut…..
a. Data primer
b. Data sekunder
c. Data kontinyu
d. Data cross section
e. Data time series
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan singkat!
1. Sebutkan empat tahapan dalam Proses Riset Pemasaran!
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
2. Dalam Perancangan metode pengumpulan data, Kriteria data yang baik adalah
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
3. Apakah fungsi Riset Pemasaran dalam manajemen ritel?
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
4. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis?
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
5. Apa yang dimaksud dengan analisa SWOT yang digunakan sebagai perencanaan bisnis
ritel?
Pertanyaan Diskusi
1. Apa yang dimaksud dengan riset pemasaran? Dan apa fungsi dari riset pemasaran?
2. Apakah fungsi dari riset perumusan masalah dan riset pemecahan masalah serta sebutkan
contohnya!
3. Apakah alasan yang mendasari orang atau lembaga perlu melakukan studi kelayakan
bisnis?
4. Apa yang dimaksud dengan mengembangkan keunggulamm bersaing yang berkelanjutan
untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi? Jelaskan apa maksudnya?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran bisnis ritel ?
Ilustrasi
Sebagai bahan ilustrasi berikut adalah perencanaan pendirian sebuah minimarket.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
PROPOSAL
PERENCANAAN USAHA RITEL
ESTIMASI, STRATEGI DAN IMPLEMENTASI
PENDIRIAN USAHA MINIMARKET
OLEH :
TIM ANALIS STUDI KELAYAKAN USAHA RITEL
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan pasar dan toko di Indonesia sangat tinggi,
bahkan tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara. Penyebabnya, jumlah penduduk yang
besar serta mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi dan indeks kepercayaan konsumen. Tahun
2006, pertumbuhan ritel (pasar dan toko) di Indonesia adalah sebesar 14,3 persen. Jumlah itu
dilihat dari total pertumbuhan pasar modern dan tradisional yang meningkat dari 1,79 unit
menjadi 1,85 unit. Sementara untuk pertumbuhan tahun 2004 dan 2005, sebesar 13,8 persen dan
17,7 persen. Sedangkan pada tahun 2008 Volume ritel Indonesia mencapai 70 triliun rupiah.
Secara persentase, pertumbuhan pasar dan toko modern lebih tinggi dibandingkan dengan
persentase pasar dan toko tradisional, yaitu toko modern tumbuh 14 persen,sedangkan toko
tradisional hanya 3 persen. Namun, dalam hitungan jumlah, toko tradisional jumlahnya masih
lebih banyak, yaitu 58.855 unit, sementara toko modern hanya 1.061 unit. Pertumbuhan ritel di
Indonesia sangat cepat, baik pasar dan toko tradisional maupun yang modern, kedua-duanya
sama-sama tumbuh. Pertumbuhan ritel di Indonesia yang sampai dua digit, bahkan lebih besar
dari pertumbuhan rata-rata ritel negara Asia yang hanya 7 persen. Bisnis ritel adalah bisnis yang
tidak akan pernah mati dan bisa dikatakan bisnis yang abadi, karena selama manusia masih hidup
mereka pasti butuh makan,bagaimanapun krisis melanda kehidupan,manusia pasti akan berusaha
untuk mempertahankan hidupnya.
Dari kenyataan ini, maka kami tertarik untuk membuka suatu usaha ritel dengan konsep
swalayan yang berbeda dari usaha ritel yang ada pada saat ini. Kami memiliki sebuah konsep
baru yang revolusioner yang belum pernah ada. Yang mana konsep yang kami tawarkan sangat
menguntungkan peritel maupun konsumen. Keuntungan yang didapat oleh konsumen adalah :
1. Harga dibawah pasaran
2. Bebas macet tanpa antri di kasir
3. Hemat waktu dan uang
4. Cash back/ personal discount
5. Program-progaram promosi
Keuntungan yang didapat peritel :
1. Bonus perputaran barang dari perushaan penyuplai
2. Bonus langsung dari konsumen/ keuntungan eceran
3. Konsumen yang loyal pada ritel
4. Perputaran barang cepat karena harga murah dan merupakan kebutuhan sehari-hari
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
BAB II
MITRA KERJA
Dalam usaha ini kami bekerja sama dengan beberapa perusahaan (distributor) yang akan
mensuply barang-barang harian tersebut. Perusahaan ini adalah distributor resmi barang-barang
produksi dari pabrik, Oleh karena itu kami bisa mendapatkan harga yang lebih rendah/ murah.
Disini kami juga diberi kemudahan karena barang-barang yang kami pesan lansung diantar
kealamat dan apabila stock kami habis, kami tinggal telephone dan barang akan langsung diantar
ke alamat. Selain itu juga ada kunjungan berkala dari sales (perwakilan distributor) pada tiap
minggunya.
Berikut ini kami berikan sebuah perbandingan cara penyaluran/ distribusi barang ritel
biasa dengan konsep yang kami tawarkan sebagai berikut :
Untuk ritel biasa (tradisonal) biasanya menggunakan jasa pedagang besar (grosir) sebagai
pemasok, sehingga bias digambarkan jalur distribusinya adalah sebagai berikut:
Produsen – Agen – Pedagang Besar (grosir) – Pengecer (ritel) – Konsumen
Dari jalur distribusi diatas, kita bisa lihat ritel biasa membutuhkan jalur distribusi yang
panjang yang mana disetiap jalur distribusi para distributor akan mengambil keuntungan yang
nantinya akan dibebankan pada konsumen,sehingga harga yang sampai kepada konsumen
menjadi tinggi/ mahal.
Ritel yang kami tawarkan dengan menggunakan konsep baru yang revolusioner
menggunakan jalur distribusi yang singkat,yaitu sebagai berikut :
Produsen – Agen – Pengecer (ritel) – Konsumen
Dengan konsep pendistribusian seperti diatas terjadi penyederhanaan jalur distribusi yang
mana keuntungan yang didapat adalah kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah,karena ritel
langsung membeli kepada produsen melalui Agen (perwakilan penjualan).
Keuntungan- keuntungan yang diberikan produsen adalah sebagai berikut:
Target Pembelian Komisi
0 – 25.000.000
25.000.000 – 100.000.000
100.000.000 – 150.000.000
> 150.000.000
0 %
2 %
2,5 %
3 %
Komisi Penjualan dari Produsen (volume sales presentase)
Tabel diatas adalah keuntungan yang diberikan produsen kepada pemilik Distributor
Point (ritel) dari perputaran barang. Perhitungannya adalah perbulan. Kalau di ritel biasa
(tradisional) keuntungan hanya didapat dari penjualan barang saja, disinilah letak perbedaan yang
mendasar usaha ritel yang kami tawarkan. Selain kita mendapat keuntungan dari penjualan
barang dari jumlah barang yang berhasil dijual kita juga mendapatkan kentungan komisi
penjualan dari produsen.
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
BAB III
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1. Estimasi wilayah (lokasi)
Setelah kami melakukan survei lokasi dilingkungan Perumahan Gelora Permai, kami
dapatkan data kependudukan sebagai berikut:
Kerangan Jumlah
Kependudukan
Jumlah KK
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk laki-laki
Jumlah penduduk perempuan
Jumlah usia produktif
Jumlah anak-anak/pelajar
Jumlah balita
Jumlah lansia
Pekarjaan
Pegawai negeri/ TNI
Pegawai swasta
Buruh
Wiraswasta
Pendapatan
≤ 700.000
700.000 s/d 1.500.000
1.500.000 s/d 2.500.000
2.500.000 s/d 5.000.000
≥ 5.000.000
Fasilitas Umum
Perkantoran
Pabrik
Rumah sakit
Klinik kesehatan
SD
SMP
SMA
Universitas
Tempat Ibadah
Tempat hiburan
Rumah makan
2.234 KK
8.139 jiwa
3.398 jiwa
4.241 jiwa
3.276 jiwa
1.321 jiwa
1.508 jiwa
1.034 jiwa
801 orang
1.589 orang
923 orang
250 orang
470 orang
581 orang
1.209 orang
898 orang
308 orang
25 buah
7 buah
1 buah
2 buah
4 buah
1 buah
1 buah
-
12 bauh
2 buah
9 buah
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Kompetitor
Supermarket
Minimarket
Toko
Ritel Tradisional
Warung/ kios kelontong
Pasar tradisional
Tidak ada
Tidak ada
5 buah
3 buah
7 buah
1 buah
Dari survey yang telah dilakukan, dapat dibuat analisa sebagai berikut:
1) Data kependudukan menyatakan bahwa jumlah penduduk di wilayah tersebut adalah
8.139 jiwa, terdiri dari penduduk usia produktif 3.776 jiwa, anak-anak 1.321 jiwa, balita
1.508 jiwa, dan lansia 1.034 jiwa. Sehingga dapat dikatakan memenuhi angka rasio
jumlah konsumen yang akan dilayani yakni lebih dari 4.000 konsumen dalam radius 1 km.
Dengan jumlah anak-anak dan balita 34,7% dari jumlah penduduk, memberikan gambaran
bahwa segmen untuk kebutuhan anak-anak dan balita adalah sangat potensial untuk
dilayani di wilayah tersebut.
2) Data pekerjaan menyatakan bahwa 67% dari keseluruhan jumlah profesi penduduk adalah
pegawai negeri dan swasta dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, hal ini memberikan
gambaran bawah wilayah tersebut mempunyai potensi perputaran uang yang relatif tinggi.
3) Dengan jumlah dan kelengkapan fasilitas umum yang hampir menyamai wilayah
perkotaan, bisa dikatakan ini adalah perkampungan penduduk yang sedang berkembang
menjadi wilayah perkotaan. Sehingga untuk masa-masa yang akan datang, wilayah ini
akan lebih berkembang lagi baik dari jumlah penduduk maupun fasilitas umumnya.
4) Kompetitor yang sekelas dengan ritel yang direncanakan belum ada, sehingga ritel dengan
konsep swalayan ini akan memberikan wacana dan pilihan baru bagi para konsumen
untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik, kenyamanan dalam belanja, dan harga
yang kompetitif.
2. Analisis SWOT
1) Strength ( kekuatan )
Lokasi: lokasi usaha sangat srategis dan pangsa pasar sangat mendukung kelangsungan
usaha.
Format ritel: belum ada kompetitor yang sejenis, sehingga format ritel dengan konsep
murah, lengkap, dan nyaman dapat menarik banyak konsumen.
2) Weakness (kelemahan)
Pada saat launching, diperkirakan jumlah pengunjung masih belum banyak, karena bisnis
ritel ini belum cukup dikenal oleh konsumen. sehingga diperlukan usaha keras menarik
konsumen untuk mau datang berbelanja.
3) Opportunities (peluang)
Dilihat dari pesaing yang ada di sekitar tempat usaha, pelayanan yang diberikan kurang
memuaskan. Maka ini kesempatan untuk menarik konsumen, mengingat konsep ritel ini
adalah memberikan kenyamanan dalam berbelanja.
4) Threaths (ancaman)
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Dilihat dari bentuk usaha yang akan dijalankan dan lokasi yang stategis sangat mungkin
untuk datangnya pesaing dengan konsep yang sama untuk menjadi ancaman bagi
kelangsungan usaha ini.. Sehingga kita harus tetap waspada dan selalu meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan.
BAB IV
ASPEK PRODUKSI DAN OPERASIONAL
1. Barang Dagangan
Dari segmentasi pasar yang telah kami lakukan dapat dibuat daftar kebutuhan barang
dagangan adalah sebagi berikut:
Departemen Group Kebutuhan Dagangan
Food Product 1) Beverage
2) Tea, coffe, & creamer
3) Honey, cereal, & cheese
4) Diet & diabetes foods
5) Cake mix
6) Spices, soya, sauce, &
Ingredient
7) Canned food & dried meat
8) Instant noodle & food
9) Milk (6 th ke atas)
10) Baby milk & food
11) Snack, biscuit & ready to eat
12) Confectionary, candy &
chocolat
13) Cigarette & lighter
14) Medicine
200.000
500.000
300.000
200.000
100.000
700.000
400.000
3.000.000
3.000.000
15.000.000
2.000.000
800.000
1.000.000
4.000.000
Non Food Product 15) Personal care
16) Oral hygiene
17) Paper goods
18) Baby need
19) House hold
10.000.000
3.000.000
2.000.000
5.000.000
12.000.000
Bazzar & Soft line 20) Battery, film, electrical &
lamp
21) Apparel, towel, underwear
22) Comb, accessories &footwear
23) Housewares & party need
24) Office supplier & stationary
700.000
1.000.000
3.000.000
5.000.000
4.000.000
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
25) Toys & dolls hobbies & games 2.000.000
Perishable 26) Eggs
27) Cake & bread
28) Chilled & frozen product
29) Fruit
300.000
200.000
1.000.000
500.000
Total kebutuhan belanja barang dagangan 80.900.000
2. Komputer Kasir dan Administrasi
Spesifikasi Qty Harga Jumlah
Komputer Kasir dan Administrasi.
Pentium 4 - 2,4 g.Hz, DDR 2Gb
Hardisk 500 GB, LAN Card
Layar LCD 16"
Keyboard/ Mouse
Program Komputer Kasir
Scaner Barcode
Printer LX-300
Cash Drawer
Aktive HUB 5 Port
Kabel UTP
3
3
2
3
2
1
50
2.700.000
1.500.000
1.100.000
750.000
1.100.000
165.000
4.500
8.100.000
4.500.000
2.200.000
1.500.000
2.200.000
165.000
225.000
Total Komputer Hardware & Software 18.890.000
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
3. Rencana Lay Out
Berikut display rencana lay out usaha ritel yang akan dirikan.
Islend gondola
Rak 2 muka
Wall gondola
Rak 1 muka
Stok Gudang KM / WC Kantor &
administrasi
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
Gambar Perencana Lay Out
Dari gambar rencana lay out yang telah dibuat, dapat dibuat perencanaan kebutuhan
rak display sebagai berikut
No Spesifikasi Qty Harga Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
Wall Gondola 180cm
Islend Gondola 150cm
End Gondola 150cm
Meja kasir
Etalase kaca
Meja & kursi kantor
Pendingin ruang (AC 1PK)
18
12
8
2
2
2
4
950.000
1.300.000
950.000
2.000.000
1.000.000
225.000
1.500.000
17.100.000
15.600.000
7.600.000
4.000.000
2.000.000
450.000
6.000.000
Total : 52.750.000
Total kebutuhan investasi untuk pendirian usaha ritel adalah:
1) Barang dagangan : 80.900.000
2) Komputer Hardware & Software : 18.890.000
3) Rak Display & perlengkapan toko lainnya : 52.750.000
Total : 152.540.000
BAB V
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Untuk dapat mengembangkan suatu usaha, maka diperlukan kerjasama manajemen yang
baik dan konsisten, disamping juga dapat dilakukan suatu cara pengembangan usaha yaitu
dengan melalui diversivikasi usaha. Oleh karena itu, dalam merealisasikan pengembangan usaha
tersebut, maka diperlukan manajemen yang handal dalam melaksanakannya. Proses manajemen
proyek bisnis ini akan berakhir sampai pembukaan usaha ritel selesai dibangun, selanjutnya akan
Kasir 1
Pintu masuk
Kasir 2
Pintu masuk
Conter
Ice cream
Display roti
Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857
Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,
diganti dengan manajemen implementasi bisnis yang akan bekerja secara rutin sampai berkhirnya
bisnis, baik oleh karena disesuaikan dengan jadwal lamanya proyek bisnis, maupun karena sebab
lain,misalnya bangkrut.
Berdasarkan penjelasan tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari aspek
manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat
direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan. Sehingga rencana bisnis dapat diyatakan layak,
atau sebaliknya. Demi suksesnya kelangsungan usaha ini, diperlukan perencanaan, pengelolaan,
dan pengendalian yang baik dari pihak manajemen. Untuk itu, pihak manajemen yang terlibat
dalam lembaga ini dibagi atas beberapa bagian:
1. Manajemen pembangunan proyek
Pembangunan proyek bisnis ini memerlukan seseorang yang siap untuk melakukan
pengawasan terhadap pembangunan proyek tersebut. Tanggung jawab dalam tahap ini
berupa:
1) Renovasi interior dan eksterior
2) Pemasangan rak display
3) Pengkoordinasian fasilitas penunjang seperti jaringan telepon dan komputer
2. Manajemen operasional
Dalam tahap ini pihak manajemen berfungsi sebagai pelaksana serta pengawas jalannya
opersi usaha ritel. Tugas-tugas pihak manajemen adalah:
1) Melakukan dan mengawasi proses pembelian barang
2) Menjaga dan mengawasi penerimaan uang setiap hari.
3) Mengawasi pekerjaan administrsi dan teknisi dalam melaksanakan tugasnya.
4) Membuat laporan keuangan usaha setiap bulan untuk dilaporkan pada pemilik.
5) Menekan biaya operasional yang tidak perlu.
6) Melakukan kegiatan promosi.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya
manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja
yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, manajemen harus memiliki kemempuan untuk
mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan
dalam kuantitas dan kualitas. Termasuk dalam hal ini adalah perekrutan tenaga kerja untuk
opersional usaha ini diantaranya tenaga administrasi, kasir, pramuniaga dan keamanan
BAB VI
ASPEK KEUANGAN
1. Perkiraan Penjualan
Untuk awal pembukaan bisnis ini target akan dibagi tiga quartal, dimana dalam tiap
quartalnya akan ditingkatkan target pencapaian penjualannya.
Keterangan Quartal I Quartal II Quartal III
Target jumlah pembeli per hari 100 150 200
Manajemen retailsmk
Manajemen retailsmk

Contenu connexe

Tendances

Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan KasirMakalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir'Adinda Mulyani
 
Makalah Pengantar Manajemen Umum
Makalah Pengantar Manajemen UmumMakalah Pengantar Manajemen Umum
Makalah Pengantar Manajemen UmumAdria Rex
 
manajemen retail
manajemen retailmanajemen retail
manajemen retailDevi Rahmi
 
Bisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiaBisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiatito rolast
 
Retail Management ( Kasus Indomaret )
Retail Management ( Kasus Indomaret )Retail Management ( Kasus Indomaret )
Retail Management ( Kasus Indomaret )Tsuchey Oetami
 
Rahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarketRahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarketArya Ningrat
 
Contoh SOP Layanan Customer Toko Tetail
Contoh SOP Layanan Customer Toko TetailContoh SOP Layanan Customer Toko Tetail
Contoh SOP Layanan Customer Toko TetailSadar SOP (Alim Mahdi)
 
Pengantar manajemen dan bisnis
Pengantar manajemen dan bisnisPengantar manajemen dan bisnis
Pengantar manajemen dan bisnisDesi Mustopa
 
Makalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnisMakalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnisCikoyen
 
Operation Management - My CAFE
Operation Management - My CAFEOperation Management - My CAFE
Operation Management - My CAFEDenis Lokita
 
Retail company interview
Retail company interviewRetail company interview
Retail company interviewnindi sahputra
 

Tendances (20)

Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan KasirMakalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
Makalah statistika Perbandingan Waktu Pelayanan Kasir
 
Makalah Pengantar Manajemen Umum
Makalah Pengantar Manajemen UmumMakalah Pengantar Manajemen Umum
Makalah Pengantar Manajemen Umum
 
manajemen retail
manajemen retailmanajemen retail
manajemen retail
 
Bisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesiaBisnis ritel di indonesia
Bisnis ritel di indonesia
 
Presentasi retail
Presentasi retailPresentasi retail
Presentasi retail
 
Retail Management ( Kasus Indomaret )
Retail Management ( Kasus Indomaret )Retail Management ( Kasus Indomaret )
Retail Management ( Kasus Indomaret )
 
Rahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarketRahasia bisnis minimarket
Rahasia bisnis minimarket
 
Alfamart
AlfamartAlfamart
Alfamart
 
Retail Management Arnez
Retail Management ArnezRetail Management Arnez
Retail Management Arnez
 
Contoh SOP Layanan Customer Toko Tetail
Contoh SOP Layanan Customer Toko TetailContoh SOP Layanan Customer Toko Tetail
Contoh SOP Layanan Customer Toko Tetail
 
Makalah lisa edit
Makalah lisa editMakalah lisa edit
Makalah lisa edit
 
Alfamart
AlfamartAlfamart
Alfamart
 
Profil usaha
Profil usahaProfil usaha
Profil usaha
 
Bab 3 keusahawanan
Bab 3 keusahawananBab 3 keusahawanan
Bab 3 keusahawanan
 
Bisnis
BisnisBisnis
Bisnis
 
branding tools
branding tools branding tools
branding tools
 
Pengantar manajemen dan bisnis
Pengantar manajemen dan bisnisPengantar manajemen dan bisnis
Pengantar manajemen dan bisnis
 
Makalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnisMakalah perencanaan bisnis
Makalah perencanaan bisnis
 
Operation Management - My CAFE
Operation Management - My CAFEOperation Management - My CAFE
Operation Management - My CAFE
 
Retail company interview
Retail company interviewRetail company interview
Retail company interview
 

En vedette

Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-orderContoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-orderTitisan Revan
 
Surat pesanan barang
Surat pesanan barangSurat pesanan barang
Surat pesanan baranghorasharahap
 
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensiContoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensivitadewi12
 
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat KeluarContoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat KeluarOcky Sulistianingsih
 
Surat pemesanan barang
Surat pemesanan barangSurat pemesanan barang
Surat pemesanan barangDaffa Bagus
 
Penjualan jilid 3
Penjualan jilid 3Penjualan jilid 3
Penjualan jilid 3Adre Ridwan
 
Proposal penawaran produck
Proposal penawaran produckProposal penawaran produck
Proposal penawaran produckInsan Merdeka
 
Penawaran kemitraan
Penawaran kemitraanPenawaran kemitraan
Penawaran kemitraannr ahmat
 
Contoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaranContoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaranAgoeng R Aiueo
 
Contoh surat penawaran harga (sph)
Contoh surat penawaran harga (sph)Contoh surat penawaran harga (sph)
Contoh surat penawaran harga (sph)Irman Gapur
 

En vedette (13)

Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-orderContoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
Contoh surat-pemesanan-barang-atau-purchase-order
 
Surat pesanan barang
Surat pesanan barangSurat pesanan barang
Surat pesanan barang
 
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensiContoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
Contoh surat pesanan secara kredit yang memakai referensi
 
10 surat keluar (pdf)
10 surat keluar (pdf)10 surat keluar (pdf)
10 surat keluar (pdf)
 
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat KeluarContoh Surat Masuk dan Surat Keluar
Contoh Surat Masuk dan Surat Keluar
 
Surat pemesanan barang
Surat pemesanan barangSurat pemesanan barang
Surat pemesanan barang
 
Penjualan jilid 3
Penjualan jilid 3Penjualan jilid 3
Penjualan jilid 3
 
Proposal penawaran produck
Proposal penawaran produckProposal penawaran produck
Proposal penawaran produck
 
Penawaran kemitraan
Penawaran kemitraanPenawaran kemitraan
Penawaran kemitraan
 
Surat masuk
Surat masukSurat masuk
Surat masuk
 
10 surat masuk (pdf)
10 surat masuk (pdf)10 surat masuk (pdf)
10 surat masuk (pdf)
 
Contoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaranContoh Draft Surat penawaran
Contoh Draft Surat penawaran
 
Contoh surat penawaran harga (sph)
Contoh surat penawaran harga (sph)Contoh surat penawaran harga (sph)
Contoh surat penawaran harga (sph)
 

Similaire à Manajemen retailsmk

SCM Retail
SCM RetailSCM Retail
SCM RetailJoko Joe
 
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...National Cheng Kung University
 
Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016
Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016
Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016UCEO
 
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category ManagementYayan Mulyana
 
6 langkah lebih maju tentang category management
6 langkah lebih maju tentang category management6 langkah lebih maju tentang category management
6 langkah lebih maju tentang category managementYayan Mulyana
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...yuwan ditra krahara
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...yuwan ditra krahara
 
Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015UCEO
 
Niken Angreini 43215010022
Niken Angreini 43215010022Niken Angreini 43215010022
Niken Angreini 43215010022Niken Angreini
 
PPT ALK KELOMPOK 8 BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK INDUSTRI.pptx
PPT ALK KELOMPOK 8 BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK INDUSTRI.pptxPPT ALK KELOMPOK 8 BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK INDUSTRI.pptx
PPT ALK KELOMPOK 8 BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK INDUSTRI.pptxsoundfreeforyou
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenShelly Intan Permatasari
 
Analisis toko klontong dan minimarket
Analisis toko klontong dan minimarketAnalisis toko klontong dan minimarket
Analisis toko klontong dan minimarketanggimelati
 
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.pptssuserb69fe2
 
Yunita sari 1202783 kewirausahaan
Yunita sari 1202783 kewirausahaanYunita sari 1202783 kewirausahaan
Yunita sari 1202783 kewirausahaanYunita Sari
 
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuMakalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuranger11
 
Pengembangan Unit Bisnis Distribusi
Pengembangan Unit Bisnis DistribusiPengembangan Unit Bisnis Distribusi
Pengembangan Unit Bisnis DistribusiToni Wijaya
 

Similaire à Manajemen retailsmk (20)

SCM Retail
SCM RetailSCM Retail
SCM Retail
 
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN MINIMARKET (STUDI KASUS : KABUPATEN JE...
 
Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016
Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016
Entrepreneur Way #21 - Agustus 2016
 
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
6 Langkah Lebih Maju Tentang Category Management
 
6 langkah lebih maju tentang category management
6 langkah lebih maju tentang category management6 langkah lebih maju tentang category management
6 langkah lebih maju tentang category management
 
PEMASARAN.pptx
PEMASARAN.pptxPEMASARAN.pptx
PEMASARAN.pptx
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
 
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
BE-GG, Yuwan Ditra krahara, Hapzi Ali, Analisis Etika Bisnis dan manajemen ki...
 
Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015Entrepreneur Way #12 - September 2015
Entrepreneur Way #12 - September 2015
 
Niken Angreini 43215010022
Niken Angreini 43215010022Niken Angreini 43215010022
Niken Angreini 43215010022
 
PPT ALK KELOMPOK 8 BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK INDUSTRI.pptx
PPT ALK KELOMPOK 8 BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK INDUSTRI.pptxPPT ALK KELOMPOK 8 BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK INDUSTRI.pptx
PPT ALK KELOMPOK 8 BAB 8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK INDUSTRI.pptx
 
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumenBab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
Bab x memahami proses pemasaran dan perilaku konsumen
 
Manajemen Pemasaran
Manajemen PemasaranManajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran
 
Analisis toko klontong dan minimarket
Analisis toko klontong dan minimarketAnalisis toko klontong dan minimarket
Analisis toko klontong dan minimarket
 
Sebelum uts
Sebelum utsSebelum uts
Sebelum uts
 
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
1-Pascasarjana Mengenal Pemasaran.ppt
 
Yunita sari 1202783 kewirausahaan
Yunita sari 1202783 kewirausahaanYunita sari 1202783 kewirausahaan
Yunita sari 1202783 kewirausahaan
 
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmuMakalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
Makalah manajemen pemasaran gudang makalahmu
 
Aspek Pasar
Aspek PasarAspek Pasar
Aspek Pasar
 
Pengembangan Unit Bisnis Distribusi
Pengembangan Unit Bisnis DistribusiPengembangan Unit Bisnis Distribusi
Pengembangan Unit Bisnis Distribusi
 

Dernier

"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"HaseebBashir5
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekajohan effendi
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88KangGunawan2
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikHaseebBashir5
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 

Dernier (7)

"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online""Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
"Skintoto: Destinasi Utama bagi Pecinta Judi Online"
 
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdekaLaporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
Laporan Aksi Nyata.docx kurikulum merdeka
 
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
Pelajari Marketing Plan dari Bisnis JKS88
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang MenarikSkintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
Skintoto: Mengeksplorasi Dunia Judi Online yang Menarik
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 

Manajemen retailsmk

  • 1. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, MANAJEMEN RITEL MEMBUKA DAN MENGELOLA BISNIS RITEL Untuk SMK Tata Niaga Oleh : Tafa’ul Arif TAHUN 2012
  • 2. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan buku yang berjudul Manajemen Ritel “Membuka dan Mengelola Usaha Ritel” Buku ini berisikan informasi tentang pengertian konsep dasar bisnis ritel, baik dari aspek analisa studi kelayakan, aspek pengelolaan, aspek marketing dan lain-lain. Termasuk juga klasifikasi bisnis ritel yang memberikan gambaran kepasda kita berbagai macam jenis ritel yang ada di Indonesia. Diharapkan buku ini dapat memberikan informasi mengenai manajemen ritel khususnya untuk siswa-siswi SMK sebagai bekal mereka untuk terjun di dunia usaha nyata pada suatu saat nanti. Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan buku ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan buku ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Penyusun
  • 3. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, DAFTAR ISI BAB I IDENTIFIKASI BISNIS RITEL A. KONSEP DASAR BISNIS RITEL 1. Perkembangan Bisnis Ritel di Indonesia 2. Trend Industri Ritel B. SEGMENTASI PASAR RITEL 1. Pendekatan Segmentasi Pasar 2. Identifikasi kebutuhan konsumen. 3. Daftar kebutuhan konsumen. 4. Penyusunan surat pesanan. BAB II KLASIFIKASI DAN DIFERENSIASI BISNIS RITEL A. IDENTIFIKASI PRODUK DAN PEMASOK B. MENENTUKAN PEMASOK C. PENGELOMPOKAN DAN KLASIFIKASI PRODUK RITEL BAB III DISTRIBUSI DALAM BISNIS RITEL A. Fungsi Saluran Distribusi B. Jenis-jenis Saluran Distribusi 1. Saluran Distribusi Barang Konsumsi 2. Saluran Distribusi Barang Industri 3. Saluran Distribusi Jasa BAB IV RISET PEMASARAN DAN PERENCANAAN BISNIS RETAIL A. Riset Pemasaran B. Klasifikasi data C. Analisis dan interpretasi data D. Penyusunan laporan riset E. Studi Kelayakan Usaha F. Perencanaan Bisnis Ritel G. Pemasaran Bisnis Ritel H. Strategi Pemasaran Bisnis Ritel
  • 4. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, BAB I IDENTIFIKASI BISNIS RITEL Standar Kompetensi Membuka Usaha Eceran/ Ritel (Expansion Store Opening) Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Dasar Bisnis Ritel Indikator 1. Menganalisa Kebutuhan Konsumen 2. Menentukan Pemasok C. KONSEP DASAR BISNIS RITEL Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan untuk memecah barang atau produk yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering kali orang- orang beranggapan bahwa ritel hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi ritel juga melibatkan pelayanan jasa layanan antar (delivery services) ke rumah-rumah. Bisnis ritel bisa jadi merupakan bisnis yang paling tua usianya, orang dulu menyebutnya bisnis dagang dan pemiliknya disebut pedagang. Kini, nama bisnis dagang menyandang nama keren yakni bisnis ritel dengan pemiliknya adalah Peritel. Pada hakikatnya keduanya sama saja, menjual barang langsung kepada konsumen (end user). Sejak zaman prasejarah yang belum mengenal uang sampai zaman informasi sekarang, bisnis ritel tetap eksis dan bahkan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Teknologi informasi, globalisasi, dan futurisasi turut menjadi faktor yang mendorong pertumbuhannya. Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai produk, jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya kepada peritel maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar. Bekal pemahaman terhadap konsep-konsep pengelolaan ritel modern sangat penting untuk dipahami, mengingat kegagalan dalam pengelolaan akan menimbulkan resiko kerugian yang cukup besar. Sedangkan jika seorang pelaku bisnis ritel tetap bertahan dengan pengelolaan ritel secara tradisional tidak memungkinkan untuk memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bila dihadapkan dengan semakin banyaknya ritel-ritel modern yang dikelola dengan modal yang cukup besar maupun terjadinya perubahan pola belanja konsumen yang mempunyai konsekuansi terhadap berubahnya kebutuhan mereka terhadap keberadaan sebuah ritel seperti yang telah dijelaskan di atas. Pengelolaan ritel modern skala besar dan kecil membutuhkan kesiapan pengelola dalam arti Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, ketrampilan (baik soft skill maupun hard skill) dalam hal manajerial ritel modern dan sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam bisnis ritel. Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Bisnis ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk pengunaan yang sifatnya
  • 5. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, individu sebagai pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif, pelaku ritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu, dan tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku ritel terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting. Sehinga untuk bisa sukses di usaha bisnis ritel faktor utama yang perlu diperhatikan adalah : 1. Lokasi yang strategis Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam dalam perencanaan ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah ritel akan lebih sukses dibandingkan ritel lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama. 2. Harga barang yang kompetitif Keputusan penetapan harga semakin penting karena pelanggan saat ini cenderung mencari nilai barang (value) ketika mereka membeli barang dagangan atau jasa. Nilai adalah hubungan antara apa yang diperoleh pelanggan (barang dan jasa) dan apa yang harus dia bayar untuk mendapatkan manfaat barang tersebut. 3. Pengelolaan Barang Dagangan Pengelolaan barang dagangan adalah proses penanganan kreatif dalam upaya untuk mempresentasikan atau menampilkan produk (barang dagangan) dengan tujuan memaksimalkan daya tarik penjualan ritel. Pengelolaan barang dagangan membutuhkan pengetahuan terhadap kebiasaan belanja konsumen, pengetahuan atas karakteristik produk secara umum, dan rencana yang jelas untuk sukses setiap kali aktivitas pengelolaan barang dagangan ditawarkan ke konsumen. 4. Marketing/ promosi Bisnis ritel berkaitan dengan pemasaran barang-barang atau jasa yang dibutuhkan perorangan dan rumah tangga. Pembahasan mengenai konsumen berarti berbicara tentang pikiran dan emosi mereka. Dengan demikian image atau citra perusahaan ritel yang ingin diciptakan dapat berwujud dalam bentuk image secara umum 5. Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia dapat menjadi dasar untuk mendapatkan keuntungan yang kompetitif. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik akan mewujudkan kinerja operasional karyawan ritel yang baik pula dan dapat mewujudkan keuntungan potensial bagi ritel. Keuntungan potensial tersebut sulit atau bahkan tidak dapat ditiru oleh pesaing. Untuk bisa memenuhi syarat diatas secara menyeluruh dan efektif solusi yang paling mudah adalah menggunakan sistem franchise (waralaba). Disini dapat didefinisikan waralaba adalah sebuah hubungan berkelanjutan dimana pemilik waralaba memberika kepada penyewwa waralaba suatu hak bisnis untuk mengoperasikan dan menjual suatu produk. Sehingga dengan sistem waralaba ini memudahkan para investor untuk menjalankan usaha ini karena tidak perlu memikarkan lagi sistem menejemen distribusi barang, menentukan harga barang dan promosi. Investor dapat keuntungan berdasarkan omset penjualan dengan prosentase margin yang telah ditentukan dikurangi dengan biaya royalti.
  • 6. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Tetapi sistem franchise ini masih memiliki banyak kelemahan yaitu : 1. Tidak semua orang bisa karena investasi awal perlu uang ratusan juta 2. Resiko persaingan yang ketat. 3. Biaya operasional yang tinggi 4. Keuntungan investor tidak maksimal (karena biaya royalti) Untuk menutupi semua kelemahan diatas, maka lulusan SMK diharapan dapat menguasai prinsip-prinsip dasar membuka dan mengelola bisnis ritel modern, sehingga pada gilirannya nanti akan siap bila mempunyai kesempatan atau peluang untuk mendirikan ataupun mengelola bisnis ritel moden. 1. Perkembangan Bisnis Ritel di Indonesia Bisnis ritel tradisional Indonesia saat ini masih dominan, meski demikian porsi pasar tradisional kian hari kian menurun, terjepit karena serbuan peritel modern seperti Matahari, Carrefure, Lotte-Mart, Giant, Alfamart atau Indomart. Ancaman juga datang dari perusahaan manufaktur (pabrik) yang membuka toko sendiri yang biasa disebut factory outlet. Ada dua tahap perubahan yang terjadi dalam perkembangan bisnis ritel di Indonesia yaitu sebelum krisis dan sesudah krisis. Di era sebelum krisis bisnis ritel terbagi menjadi dua kelompok yaitu ritel modern dan ritel tradisional. Kedua jenis ritel ini (modern dan tradisional) dapat dikatakan saling melengkapi dan bukan merupakan pesaing satu dengan yang lain karena seolah-olah mereka menggarap pasarnya sendiri. Karena mayoritas konsumen ritel modern adalah orang yang berskala ekonomi menengah ke atas, sedangkan konsumen ritel tradisional adalah mereka yang berskala ekonomi menengah ke bawah. Fenomena ini terus bertahan hingga tahun 1997, perubahan terjadi ketika pemerintah membuka akses untuk mengundang investor asing masuk ke industri ritel. Kalau dulu sebelum krisis industri ritel tradisional adalah toko dan pasar tradisional sementara ritel modern adalah minimarket dan supermarket, maka setelah krisis, perubahan terjadi pada industri ritel. Industri ritel terfragmentasi menjadi tiga, yaitu pasar tradisional, minimarket dan Hypermarket/ Supermarket. Hypermarket awalnya ditargetkan untuk para pengecer dan institusional ini adalah supergrosir dengan sistim keanggotaan. Namun dalam kenyataannya mereka cenderung membidik konsumen yang berbelanja dalam jumlah banyak. 2. Trend Industri Ritel Industri ritel berubah dengan cepat. Perubahan-perubahan itu dapat dilihat dari: 1) Perbedaan yang mendasar dan terus berkembang dalam format ritel. Saat ini konsumen dapat membeli barang yang sama dari sejumlah ritel yang berbeda. Masing-masing format ritel menargetkan pangsa pasar yang berbeda dan yang semakin meningkat. 2) Meningkatnya konsentrasi industri. Tiap jenis ritel menawarkan manfaat yang berbeda, sehingga para konsumen bisa berlangganan pada ritel yang berbeda untuk pembelian dan kebutuhan yang berbeda. 3) Globalisasi Pada awalnya ritel adalah bisnis lokal. Saat ini, konsep ritel yang berhasil disebuah negara telah berkembang secara global. Mengapa beberapa konsep ritel dapat berkembang secara global dan sementara beberapa tidak bisa berkembang? biasanya
  • 7. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, tergantung pada apa yang dinamakan keunggulan bersaing (competitive advantage) di wilayah tersebut. 4) Penggunaan berbagai cara untuk berinteraksi dengan konsumen. Berkembangnya teknologi informasi merupakan salah satu pemicu perubahan cara berinteraksi dengan konsumen. Sebelumya cara berinterasi hanya dilakukan dengan pertemuan langsung antara pedagang dan pembeli, kini seiring dengan perkembangan teknologi informasi, interaksi dapat dilakukan dengan telepon, internet, surat-menyurat dan lain-lain. D. SEGMENTASI PASAR RITEL Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan membagi–bagi pasar/ market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogen. Suatu segmen pasar ritel adalah suatu kelompok pelanggan yang kebutuhannya dicukupi oleh bauran ritel (ritel mix) yang sama sebab mempunyai kebutuhan yang serupa. Atas alasan tersebut maka sebaiknya ritel mengelompokkan pelanggan dalam beberapa segmen. Ketatnya persaingan mendorong ritel untuk melakukan segmentasi, hal ini dilakukan karena 1) ritel tidak akan mampu melayani kebutuhan pelanggan secara menyeluruh, 2) untuk efektifitas biaya program ritel. 1. Pendekatan Segmentasi Pasar Pendekatan dalam segmentasi pasar menggambarkan variasi yang luas dalam segmen penjualan ritel, karena pada dasarnya tidak satu pun pendekatan adalah terbaik untuk semua ritel. Karena segmen pasar ritel sangat bergantung pada letak geografis, budaya, adat kebiasaan, gaya hidup, tingkat ekonomi dan lain-lain. 1) Segmentasi geografis Adalah mengelompokkan pelanggan dimana mereka tinggal. Suatu pasar ritel dapat disegmentasikan menurut area di dalam suatu Negara, kota, dan lingkungan. Segmentasi georafis dapat diidentifikasi dan datanya mudah diakses. Sehingga dapat menentukan siapa yang hidup dalam segmen geografis dan sekaligus untuk menargetkan pelanggan dalam wilayah geografis tertentu. 2) Segmentasi demografis Adalah menggolongkan pelanggan atas dasar karakteristik yang mudah diukur seperti: umur, jenis kelamin, pendapatan, dan pendidikan. Segmen demografis adalah sasaran yang paling umum untuk mendefinisikan segmen pelanggan, kriteria dalam segmen ini dapat dengan mudah dikenali dan diakses. 3) Segmentasi gaya hidup Adalah segmentasi pasar yang mengacu pada bagaimana kehidupan seseorang, bagaimana mereka meluangkan waktu, dan opini tentang dunia dimana mereka hidup dan tinggal. Segmentasi berdasarkan gaya hidup ini sangat penting dalapm perencanaan ritel, karena berdasarkan gaya hidup pelanggan dapat diidentifikasi perilaku dan motivasi belanja pelanggan. Segmen ini diidentifikasikan melalui survei pelanggan. 4) Segmentasi situasi belanja Segmentasi ini didasarkan atas situasi belanja yang dihadapi oleh pelanggan. Sebagai contoh seorang ibu memenuhi kabutuhan susu anaknya melalui belanja mingguan yang dilakukan di sebuah Supermarket tertentu, tetapi dalam kondisi tertentu dimana susu
  • 8. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, untuk memenuhi kebutuhan seminggu ternyata habis di tengah minggu, maka situasi tersebut mendorong ibu untuk melakukan belanja pada ritel lain yang lebih dekat dengan rumahnya dengan situasi belanja yang berbeda.. 2. Identifikasi kebutuhan konsumen. Kebutuhan dan keinginan konsumen adalah mutlak harus dipenuhi oleh setiap pengusaha ritel bila ingin berhasil. Jadi kebutuhan manusia (needs) adalah suatu keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar, sedang keinginan (wants) adalah hasrat akan pemuasan tertentu dari kebutuhan tersebut. Hal ini menunjukka bahwa keinginan manusia lebih dominan dalam alasan untuk pengambilan keputusan daripada kebutuhan. Terdapat tiga perspektif perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan, yaitu: 1) Perspektif rasional Adalah pengambilan keputusan yang melalui serangkaian langkah-langkah rasional tertentu, yaitu pengenalan masalah, mencari, evaluasi alternative, memilih dan evaluasi pasca perolehan. Akar dari pendekatan ini alah pengalaman kognitif dan psikologis dan factor ekonomi. 2) Perspektif pengalaman Perspektif pengalaman atas pengambilan keputusan menyatakan bahwa untuk beberapa hal, konsumen melakukan pembelian tidak sesuai dengan proses pengambilan keputusan yang rasional. Namun mereka membeli untuk memperoleh kesenangan, menciptakan fantasi, atau perasaan emosi saja. 3) Perspektif pengaruh perilaku Perspektif pengaruh perilaku mengasumsikan bahwa kekuatan lingkungan memaksa konsumen untuk melakukan pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun perasaan atau kepercayaan terhadap produk. Sebagai gantinya, tindakan pembelian konsumen secara langsung merupakan hasil dari kekuatan lingkungan, nilai budaya, dan tekanan ekonomi. 3. Daftar kebutuhan konsumen. Setelah peritel menetapkan segmentasi, target pasar dan tingkat kebutuhan konsumen, pada tahapan selanjunyan adalah peritel dihadapkan pada kondisi untuk mengambil keputusan bagaimana untuk dapat membuat daftar kebutuhan konsumen. Metode yang digunakan peritel untuk pengambilan keputusan adalah bauran ritel (ritel mix). Inilah jantung atau penggerak dari semua aspek operasional dari manajemen ritel. Bauran ritel adalah elemen- elemen yang menjadi faktor penentu dalam implementasi strategi dan taktik yang dijalankan oleh peritel. Bauran ritel terdiri dari beberapa elemen yaitu 1) Place (lokasi) 2) Product (produk) 3) People (orang/ pelanggan) 4) Price (harga) 5) Promotion (promosi/ pemasaran) Kelima elemen tersebut saling melengkapi satu dengan lainnya sehingga digambarkan dalam wujud bangunan menyerupai ‘rumah’. Terdapat enam elemen bauran ritel yang akan memiliki fungsi saling mendukung dan melengkapi. Tidak dapat dikatakan bahwa satu
  • 9. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, elemen memiliki peran yang lebih penting dibandingkan elemen lain karena masing-masing elemen akan saling mendukung dan melengkapi. Pada bab ini kita akan membahas unsur bauran ritel yang ke dua yaitu bauran ritel yang berhubungan produk. Produk yang dijual peritel (merchandise) merupakan salah satu dari unsur bauran ritel yang penting dan terkait dengan hal-hal sebagai berikut 1) Intensitas yaitu mengenai produktifitas barang-barang yang dijual yang dinyatakan sebagai penjualan barang tersebut per meter persegi. 2) Mode/ gaya yaitu mengenai jenis barang yang akan dijual oleh pengecer yang bersangkutan, seperti seberapa jauh barang yang dijual dapat mengikuti mode atau seberapa inovatif mode/ gaya barang yang dijual, di mana hal ini menentukan tingkat perbedaan/ diferensiasi suatu usaha dengan usaha lain yang sejenis. 3) Keragaman barang mengacu kepada bauran produk yang akan dijual dalam hal pilihan akan jenis barang dan jumlah barang (depth/ kedalaman dan width/ keleluasaa). Dengan menerapkan metode diatas peritel dapat segera membuat daftar kebutuhan konsumen seperti pada ilustrasi dibawah ini. Ilustrasi: Seorang pengusaha ingin membuka sebuah usaha ritel di dekat perumahan baru. Dari survei lokasi yang dilakukan didapat data mayoritas penduduknya adalah keluarga muda dengan golongan ekonomi menengah ke bawah, tingkat pendidikan rata-rata adalah SMA, dan sebagian besar pekerjaannya adalah buruh dan karyawan swasta. Dari segmentasi pasar ritel di atas, maka apabila peritel tersebut akan membuat daftar kebutuhan konsumen agar dapat mewakili unsur bauran ritel (ritel mix) pada kategori produk milk & baby food, peritel akan lebih menitik beratkan pemilihan produk dengan harga yang relatif murah, ukuran kemasan sedang dan kecil.
  • 10. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Perkiraan daftar kebutuhan konsumen susu bayi dengan kriteria usia diatas 1 tahun. No. Nama barang Perkiraan kebutuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Dancow 1+ madu 200 gr Dancow 1+ vanilla 200 gr Dancow 1+ coklat 200 gr Dancow 1+ madu 400 gr Dancow 1+ vanilla 400 gr Dancow 1+ coklat 400 gr Dancow Batita madu 150 gr Dancow Batita vanilla 150 gr Dancow Batita madu 500 gr Dancow Batita vanilla 500 gr SGM 3 madu 150 gr SGM 3 vanilla 150 gr SGM 3 madu 300 gr SGM 3 vanilla 300 gr Bendera 123 madu 120 gr Bendera 123 vanila 120 gr Bendera 123 coklat 120 gr Bendera 123 madu 300 gr Bendera 123 vanila 300 gr Bendera 123 coklat 300 gr 24 24 12 12 6 6 24 24 12 6 24 12 12 6 24 24 12 12 12 6 Dari daftar kebutuhan konsumen yang telah disusun, dapat dilihat dengan jelas kebutuhan produk yang harus disediakan apabila kita akan membuka usaha ritel. Karena daftar kebutuhan konsumen dibuat dengan menggunakan pendekatan bauran ritel, maka produk yang disediakan diharapkan dapat mewakili kebutuhan dan keinginan dari konsumen, meskipun tetap perlu dipahami bahwa setiap konsumen pasti berbeda-beda dalam sikap dan analisanya untuk pengambilan keputusan. Mungkin saja seorang hanya dipengaruh oleh satu unsur atau mungkin dua unsur, atau bahkan mungkin dipengaruhi oleh semua unsur bauran ritel, ini semua bergantung pada perilaku konsumen itu sendiri. 4. Penyusunan surat pesanan. Surat pesanan barang (purchase order) adalah informasi perencanaan pembelian barang dari pembeli yang ditujukan kepada penjual. Informasi yang terdapat dalam surat pesanan barang antara lain nama dan alamat pemesan, tanggal dan nomor surat pesanan, nama dan alamat pemasok yang dituju, spesifikasi barang antara lain nama/ merek, ukura kemasan, varian, dan jumlah pesanan.
  • 11. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Sebagai ilustrasi, bisa dilihat pada contoh surat pesanan barang dibawah ini . SURAT PESANAN BARANG PURCHASE ORDER Minimarket Permata Jl. Joko Tingkir No. 57 Solo Telp. 0271 575858 Nomor PO : 10.12.0123 Tanggal PO : 24/12/2010 Kepada Yth : CV. Bangun Persada Jl. Jambu Raya no.12 Solo Telp. 0271 585758 Harap saudara kirim, Status kondisi barang : (Biasa / Segere / Mendesak) No. Nama/ Jenis Barang Jumlah Unit Satuan 1 2 3 4 5 6 Dancow BM 1+ Madu 400 gr Dancow BM 1+ Vanila 400 gr Dancow Batita Madu 400 gr Dancow Coklat Actigo 800 gr Lactogen 3 Klasik 350 gr Lactogen 2 Klasik 350 gr 2 karton 0,5 karton 1 karton 0,5 karton 1 karton 1 karton 48 pcs 12 pcs 24 pcs 6 pcs 24 pcs 24 pcs Nomor PO harap dicantumkan dalam faktur dan surat pengiriman Daryanto Staf pembelian Glosarium Competitive advantage Keunggulan dalam bersaing ritel dengan menggunakan segala potensi dan kemampuan yang dimiliki. Delivery services Merupakan jasa layanan pengiriman barang yang dilakukan ritel. Merupakan jasa tambahan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Franchise/ waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan yang diberikan franchisor (pemberi waralaba) kepada franchisee (penerima waralaba) Hypermarket Adalah supermarket yang mempunyai luas areal penjualan lebih dari 18.000 m2 dengan sistim keanggotaan.
  • 12. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Minimarket yaitu toko berukuran relatif kecil yang merupakan pengembangan dari toko kelontong, dimana pengelolaannya lebih modern, dengan jenis barang dagangan lebih banyak. Merchandise Produk yang dijual/ merchandise ritel, merupakan salah satu bauran ritel yang memerlukan pengelolaan khusus agar memberikan nilai tambah untuk ritel. Purchase order Data pesanan barang, berupa surat atau print out yang akan dikirimkan kepada suplier dan berisi pesanan barang yang dibutuhkan. Ritel Semua kegiatan untuk memecah barang atau produk yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis Ritel mix Atau bauran ritel adalah strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variable, dimana peritel dapat mengkombinasikan variable-variabel tersebut menjadi jalan alternative untuk menarik konsumen. Segmentasi pasar Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan membagi–bagi pasar/ market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogeny Supermarket Supermarket adalah sebuah toko swalayan yang terbagi dalam beberapa departemen yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Wholesaler Disebut juga pedagang grosir, yang hanya menjual barang dagangannya dalam partai besar. Uji Kompetensi A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu a, b, c, d, atau e jawaban yang benar! 1. Kata ritel berasal dari bahasa Prancis, ritellier yang berarti…. a. Memotong b. Mengecera c. Menjual d. Mengobral e. Melayani 2. Kegiatan utama yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual …. kepada konsumen. a. Barang b. Jasa c. Barang dan jasa d. Makanan e. Alat rumah tangga 3. Pada hakekatnya target pasar usaha ritel adalah menjual prduk kepada …. a. Grosir b. Tengkulak c. Konsumen akhir d. Anggota kelompok e. Pengecer
  • 13. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 4. Jenis-jenis usaha dibawah ini merupakan kategori usaha ritel, kecuali…. a. Minimarket b. Supermarket c. Hypermarket d. Pedagang kelontong e. Koperasi simpan pinjam 5. Dibawah ini adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan seorang pengusaha untuk bisa sukses di usaha ritel, kecuali…. a. Lokasi b. Harga c. Pelayanan pelanggan d. Jumlah karyawan e. Kelengkapan barang 6. Dalam usaha ritel dikenal istilah delivery service, yang artinya…. a. Peritel basar b. Layanan antar c. Pelayanan pelanggan d. Pengecer e. Fasillitas kredit 7. Kegiatan membagi–bagi pasar/ market yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat homogeny disebut? a. Segmentasi pasar b. Sisitem Informasi c. Bauran ritel d. Pedagang kelontong e. Industri ritel 8. Dibawah ini adalah elemen-elemen dari bauran ritel (ritel mix), kecuali…. a. Lokasi b. Produk c. Pelanggan d. Harga e. Waktu 9. Informasi perencanaan pembelian barang dari pembeli yang ditujukan kepada penjual a. Surat pesanan barang b. Segmentasi pasar c. Sisitem Informasi d. Harga e. Bauran ritel 10. Strategi pemasaran yang mengacu pada beberapa variable yang digabungkan menjadi alternative untuk menarik konsumen disebut…. a. Segmentasi pasar b. Sisitem Informasi c. Bauran ritel d. Pedagang kelontong e. Industri ritel B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan singkat! 1. Jelaskan dengan singkat mengenai devinisi bisnis ritel! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………..
  • 14. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 2. Apakah perbedaan antara ritel tradisional dengan ritel modern? …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 3. Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan sistem bisnis waralaba dan sebutkan dua contoh waralaba yang ada di Indonesia! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 4. Sebutkan kesiapan sumber daya manusia (SDM), yang dibutuhkan dalam pengelolaan ritel modern! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 5. Sebutkan dan jelaskan dua tahap perubahan yang terjadi dalam perkembangan bisnis ritel di Indonesia! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. Pertanyaan Diskusi 1. Bagaimanakah pendapat anda terhadap perkembangan bisnis ritel di Indonesia? 2. Diskusikan pentingnya bisnis ritel bagi perekonomian Indonesia dewasa ini! 3. Mengapa segmentasi demografis banyak digunakan oleh ritel dalam mempertimbangkan lokasi toko? 4. Sebutkan dan Jelaskan kelemahan-kelemahan bisnis ritel dengan sistem waralaba! 5. Bentuklah sebuah tim yang terdiri dari tiga orang untuk mengidentifikasikan toko ritel yang berbeda di sekitar lokasi sekolah atau rumah, masing-masing anggota mengunjungi satu toko yang berbeda karakteristiknya. Kemudian tulislah sebuah artikel singkat tentang bagaimana karakteristik produk yang dijual, karakteristik pelayanan, merek-merek produk yang dominan dijual di toko tersebut.
  • 15. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, BAB II KLASIFIKASI DAN DIFERENSIASI BISNIS RITEL Standar Kompetensi Membuka Usaha Eceran/ Ritel (Expansion Store Opening) Kompetensi Dasar Memahami Klasifikasi Dan Diferensiasi Bisnis Ritel Indikator 1. Pengetahuan tentang produk disebutkan dengan benar. 2. Analisis mutu produk D. IDENTIFIKASI PRODUK DAN PEMASOK Sebelum peritel menentukan siapa-siapa saja pemasok (supplier) yang akan diajak bekerjasama dalam pengadaan barang. Peritel terlebih dahulu harus mengetahui orientasi dan jenis ritel yang akan didirikan serta target pasar ritel mana yang akan dibidik. Karena setiap pemasok barang juga mempunyai spesifikasi tertentu mengenai jenis barang yang mereka jual. Berikut akan dijelaskan pengelompokan ritel berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Kriteria pengelompokan yang digunakan adalah: 1) Jenis barang yang dijual 2) Perbedaan dan keanekaragaman barang yang dijual 3) Tingkat layanan konsumen 4) Harga barang Berdasarkan unsur-unsur diatas, ritel dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Supermarket Supermarket melayani penjualan makanan, daging, serta produk produk makanan lainnya, serta melakukan pembatasan penjualan terhadap produk produk non-makanan, seperti produk kesehatan, kecantikan, dan produk-produk umum lainnya. b. Big-box retailer Ini adalah pengembangan dari jenis Supermarket. Lebih dari 25 tahun berikutnya, supermarket mulai berkembang dengan semakin memperluas ukuran dan mulai menjual berbagai produk luar negeri yang bervariasi. Pada format big-box retailer, terdapat beberapa jenis supermarket, yaitu supercenter, hypermarket, dan warehouse club.  Supercenter adalah supermarket yang mempunyai luas lantai 3.000 sampai 10.000 meter persegi dengan variasi produk yang dijual, untuk makanan sebanyak 30-40% dan produk-produk nonmakanan sebanyak 60-70%. Supermarket jenis ini termasuk supermarket yang tumbuh dengan cepat. Persediaan yang dimiliki berkisar antara
  • 16. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 12.000-20.000 item. Supermarket jenis ini memiliki kelebihan sebagai tempat belanja dalam satu atap (one stop shopping) sehingga banyak pengunjungnya yang datang dari tempat jauh.  Hypermarket merupakan supermarket yang memiliki luas antara lebih dari 18.000 meter persegi dengn kombinasi produk makanan 60-70% dan produk-produk umum 30-40%. Hypermarket merupakan salah satu betnuk supermarket yang memiliki persediaan lebih sedikit dibanding supercenter, yaitu lebih dari 25.000 item yang meliputi produk makanan, perkakas (hardware), peralatan olahraga, furniture, perlengkapan rumah tangga, computer, elektronik, dan sebagainya. Dengan demikikan hypermarket adalah toko eceran yang mengombinasikan pasar swalayan dan pemberi diskon lini penuh.  Warehouse merupakan ritel yang menjual produk makanan yang jenisnya terbatas dan produk-produk umum dengan layanan yang minim pada tingkat harga yang rendah terhadap konsumen akhir dan bisnis kecil. Ukurannya antara lebih dari 13.000 meter persegi dan lokasinya biasanya di luar kota. Pada jenis ritel ini, interior yang digunakan lebih sederhana. Produk yang dijual meliputi makanan dan produk umum biasa lainnya. c. Convenience store Convenience store memiliki variasi dan jenis produk yang terbatas. Luas lantai ritel jenis ini berukuran kurang dari 350 meter persegi dan bisanya didefinisikan sebagai pasar swalayan mini/ minimarket yang menjual hanya lini terbatas dari berbagai produk kebutuhan sehari-hari yang perpurannya relative tinggi. Convenience store ditujukan kepada konsumen yang membutuhkan pembelian dengan cepat tanpa harus mengeluarkan upaya yang besar dalam mencari produk-produk yang diinginkannya. E. MENENTUKAN PEMASOK Pemasok/ Suplier adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan produk yang dibutuhkan oleh peritel. Bagian pembelian harus memutuskan produk-produk mana saja yang dibeli. Untuk membuat keputusan mengenai pembelian itu, tenaga-tenaga pembeli harus mengembangkan spesifikasi, mencari para pemasok, kemudian menilai mereka, dan memilih mana yang sanggup menyediakan produk terbaik dari kualitas, ketepatan dalam pengiriman, dan harga yang bersaing. Oleh sebab itu ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk menentukan pemasok yang akan diajak bekerjasama. 1) Past performance Tindakan-tindakan pemasok dimasa lalu dipertimbangkan dalam past performance ini. Informasi untuk menilai kinerja dari pemasok diantaranya adalah ketepatan pengiriman, kualitas barang yang dipasok, interaksi bisnis yang terjadi di masa lalu 2) Variasi produk dan ketersediaan barang
  • 17. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Ketersediaan barang sangat penting bagi ritel untuk memastikan dapat menyediakan produk tertentu selama siklus hidup barang tersebut. Untuk variasi produk fungsinya adalah memberikan keleluasaan pilihan bagi konsumen. 3) Harga Adalah kemampuan pemasok untuk memberikan harga yang kompetitif. Peritel dapat menilai pemasok dengan cara membandingkan harga dengan kompetitor. 4) Komunikasi Pemasok harus mempunyai sistem yang memungkinkan komunikasi terjalin dengan baik sepanjang rantai pasokan. F. PENGELOMPOKAN DAN KLASIFIKASI PRODUK RITEL Produk merupakan pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh seseorang pengusaha retail. Dengan pengetahuan produk yang baik akan dapat melayani target pasar yang telah dibidik dan mengembangkan bisnis retailnya. Dalam hal ini adalah pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Banyak sekali produk yang beredar di pasar, salah satu tugas peritel adalah menciptakan nilai tambah produk kepada konsumen. Misalnya memberikan batasan atau memilah menyangkut pengelompokan produk. Ada 4 langkah dalam menentukan batasan kategori barang, yaitu sebagai berikut : 1) Penetapan kategori berdasarkan informasi dari manufaktur, lembaga-lembaga riset pemasaran, dan pendapat atau kecenderungan umum konsumen. Misalnya pembagian assortment dalam kelompok-kelompok kategori barang food product, non food, fresh food, house hold, dan sebagainya. Untuk tiap kategori barang tersebut ditetapkan batasan-batasan yang dapat membedakannya dari kelompok kategori yang lain. 2) Penetapan sub-kategori, sebagai bagian dari kategori yang bersangkutan, berdasarkan kecenderungan konsumen dari karakteristik umum barang dalam kategori. Misalnya dalam kelompok kategori barang fresh ditetapkan mencakup kategori sayur dan buah, yang di dalamnya antara lain ada sub-kategori buah-buahan daerah tropis, buah-buahan sub tropis, sayur daun, sayur buah, sayur umbi, dan sebagainya. 3) Pertimbangan pendekatan kegunaan antar kategori atau sub-kategori dalam pengelompokan maupun dalam pemajangan. Misalnya, pengelompokan margarine sebagai bagian dari subkategori barang sarapan pagi karena biasa digunakan sebagai pengoles roti atau dikelompokkan sebagai bagian dari sub-kategori bahan pembuat kue. 4) Pertimbangan kecenderungan intensitas konsumsi. Misalnya dengan pertimbangan intensitas konsumsinya, gula pasir dikelompokkan ke dalam sub-kategori tepung terigu, tepung sagu, tepung jagung, dan sebaginya. Dari kategori barang tersebut terlihat bahwa dalam penetapan kategori dan sub- kategori, dan pengelompokan selanjutnya adalah mengikuti klasifikasi hirarkis atau struktural. Struktur kategori ini merupakan susunan kerangka hirarkis pengelompokan kategori barang yang tersusun atas kelompok kategori terbesar sampai dengan kelompok terkecil. Masing-masing peringkat kelompok kategori ditetapkan dengan batasan-batasan yang membedakannya dengan kelompok lain dan membuatnya termasuk dalam suatu kelompok kategori tertentu. Dengan demikian, ada 2 fungsi penting dalam struktur kategori barang, yaitu klasifikasi dan identifikasi. Fungsi identifikasi tersebut mencakup identifikasi item barang
  • 18. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, dan identifikasi supplier. Sedangkan untuk fungsi klasifikasi barang tidak ada ketentuan khusus yang mengatur berapa tingkat klasifikasi barang yang harus dibuat dan yang berkaitan dengan penamaan atas kelas barang yang bersangkutan. Selain itu struktur kategori barang berperan sebagai bahasa untuk mengkomunikasikan bauran barang atau assortment barang dalam keseluruhan proses bisnis internal suatu retailer. Bahasa ditunjukkan dengan pengkodean item barang, kategori item, maupun supplier. Struktur kategori diupayakan untuk menjadi bahasa yang dapat dipersepsikan secara persis sama oleh seluruh mata rantai terkait dalam proses bisnis internal. Ilustrasi Data di bawah ini merupakan klasifikasi produk yang umum dalam sebuah usaha ritel Departemen Group Food Product 1) Beverage 2) Tea, coffe, & creamer 3) Honey, cereal, & cheese 4) Diet & diabetes foods 5) Spices, soya, sauce, & Ingredient 6) Instant noodle & food 7) Milk (6 th ke atas) 8) Baby milk & food 9) Snack, biscuit & ready to eat 10) Confectionary, candy & chocolat 11) Cigarette & lighter 12) Medicine Non Food Product 1) Personal care 2) Oral hygiene 3) Paper goods 4) Baby need 5) House hold Bazzar & Soft line 1) Battery, film, electrical & lamp 2) Apparel, towel, underwear 3) Comb, accessories &footwear 4) Housewares & party need 5) Office supplier & stationary Perishable 1) Eggs 2) Cake & bread 3) Chilled & frozen product 4) Fruit 5) Snack & candy
  • 19. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Glosarium Assortment Adalah kelengkapan jenis barang yang ada pada masing-masing kategori Big-box retailer Pengembangan dari jenis-jrenis supermarket, diantaranya adalah supercenter, hypermarket, dan warehouse. Convenience store Adalah pasar swalayan mini atau biasa disebut minimarket yang menjual hanya lini terbatas dari berbagai produk kebutuhan sehari-hari yang perputarannya relative tinggi. Food Product Adalah pengkategorian jenis makanan dalam satu kelompok/ departemen Groceries Sebutan untuk kelompok bahan makanan sembako seperti: minyak goreng, beras, gula pasir, tepung terigu, kacang-kacangan dan lain-lain House hold Adalah kelompok kategori perlengkapan rumah tangga Non Food Product Adalah pengkategorian jenis produk bukan makanan dalam satu kelompok/ departemen. One stop shopping Adalah layanan belanja dalam satu atap Past performance Adalah tindakan-tindakan dan Informasi kinerja supplier pada masa yang lalu sebagai pertimbangan dalam memilih pemasok. Suplier Adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan produk/ barang dagangan yang dibutuhkan oleh peritel Uji Kompetensi A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu a, b, c, d, atau e jawaban yang benar! 1. Fungsi penting struktur kategori barang dalam usaha ritel adalah a. Klasifikasi b. Identifikasi c. Klasifikasi dan identifikasi d. Display e. Pengawasan 2. Pengkategorian jenis produk bukan makanan dalam satu kelompok/ departemen disebut! a. Non Food Product b. House hold c. Past performance d. Food Product e. Groceries
  • 20. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 3. Kelengkapan jenis barang yang ada pada masing-masing kategori disebut …. a. Non Food product b. Assortment c. Past performance d. Food produk e. Groceries 4. Convenience store/ minimarket adalah ritel modern yang menempati areal seluas…. a. Kurang dari 350 meter persegi b. 1.000 sampai 2.000 meter persegi c. 3.000 sampai 10.000 meter persegi d. 11.000 sampai 17.000 meter persegi e. lebih dari 18.000 meter persegi 5. Berikut adalah contoh sub katagori pada kelompok non food produk kecuali…. a. Personal care b. Oral hygiene c. Paper goods d. Baby milk & food e. House hold 6. Yang dimaksud dengan past performance dalam kriteria penentukan pemasok adalah? a. Kemampuan pemasok untuk menjaga ketersediaan barang b. Kemampuan pemasok untuk memberikan harga yang kompetitif c. Tindakan-tindakan pemasok dimasa lalu d. Kemampuan pemasok untuk menjalin komunikasi e. Perwakilan penjualan perusahaan yang representative 7. Salah satu ciri ritel modern dengan format hypermarket adalah menempati areal seluas…. a. Berukuran kurang dari 350 meter persegi b. 1.000 sampai 2.000 meter persegi c. 3.000 sampai 10.000 meter persegi d. 11.000 sampai 17.000 meter persegi e. lebih dari 18.000 meter persegi 8. Ritel yang menjual produk-produk umum dengan layanan yang minim pada tingkat harga yang rendah terhadap konsumen akhir dan bisnis kecil disebut… a. Minimarket b. Supermarket c. Hypermarket d. warehouse e. supercenter 9. Fungsi dari variasi produk adalah… a. kelengkapan barang b. kerapian display
  • 21. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, c. memberikan keleluasaan pilihan bagi konsumen d. kenyamanan dalam berbelanja e. pelayanan yang memuaskan 10. Salah satu tugas peritel dalam hubungannya dengan produk yang dijual adalah…. a. memberikan pelayanan yang memuaskan b. menciptakan nilai tambah produk kepada konsumen c. memberikan keleluasaan pilihan bagi konsumen d. memberikan harga yang kompetitif e. menjaga kenyamanan dalam berbelanja B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan singkat! 1. Jelaskan mengapa pemahaman produk/ merchandise merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang pengusaha retail? ……………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………………….. 2. Jelaskan fungsi identifikasi produk dalam struktur kategori barang! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 3. Jelaskan yang dimaksud dengan pemasok/ supplier, dan apa fungsi pemasok ? ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 4. Devinisikan dan sebutkan ciri-ciri jenis ritel dengan format Supercenter! ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… 5. Apakah alasan yang mendasari sehingga dilakukan pengkategorian barang dalam manajemen ritel modern? ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………… Pertanyaan diskusi 1. Sebutkan dan jelaskan pengelompokan ritel berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen! 2. Sebutkan dan jelaskan kriteria yang harus dipenuhi untuk menentukan pemasok/ suplier yang akan diajak bekerjasama dalam usaha ritel!
  • 22. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan One stop shopping dan apa kelebihannya dibanding dengan toko konvensional pada umumnya? 4. Apakah fungsi dari pengelompokan dan klasifikasi produk pada usaha ritel? 5. Devinisikan ritel dengan kategori Hypermarket, dan sebutkan contohnya! BAB III DISTRIBUSI DALAM BISNIS RITEL Standar Kompetensi Membuka Usaha Eceran/ Ritel (Expansion Store Opening) Kompetensi Dasar Menjelaskan Distribusi Dalam Bisnis Ritel Indikator 1. Pokok pokok saluran distribusi disebutkan dengan benar. 2. Jenis–jenis saluran distribusi dipilih dengan benar. 3. Cara-cara pengiriman barang diklasifikasikan dengan benar. Distribusi memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Dengan adanya saluran distribusi yang baik dapat menjamin ketersediaan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa ada distribusi produsen akan kesulitan untuk memasarkan produknya dan konsumen pun harus bersusah payah mengejar produsen untuk dapat menikmati produknya. Menurut Phillip Kotler, Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen. Sedangkan devinisi Saluran Distribusi adalah suatu jalur perantara pemasaran baik transportasi maupun penyimpanan suatu produk barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Di antara pihak produsen dan konsumen terdapat perantara pemasaran yaitu wholesaler (distributor/agen) yang melayani pembeli retailer (peritel) dan juga retailer yang mengecerkan produk kepada konsumen akhir. Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan saluran distribusi adalah: 1) Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung. 2) Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya. 3) Para pengusaha pabrik yang cukup modal lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi. 4) Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya. C. Fungsi Saluran Distribusi Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.
  • 23. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Phillip Kotler adalah : - Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran. - Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan. - Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan. - Ordering, yaitu pemesanan barang yang dilakukan pihak distributor kepada pihak produsen. - Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya. - Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain. - Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir. - Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi. - Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi. D. Jenis-jenis Saluran Distribusi Dalam perekonomian yang telah maju, para produsen tidak menjual hasil produksi mereka secara langsung kepada pemakai akhir. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mendistribusikan barang dan juga kepada pembeli. Sebuah perusahaan mungkin mendistribusikan barangnya secara langsung kepada konsumen meskipun jumlahnya cukup besar, sedangkan perusahaan lain mendistribusikan produknya lewat perantara. Dan tidak sedikit perusahaan yang menggunakan beberapa kombinasi saluran distribusi untuk mencapai segmen pasar yang berbeda. Proses penyaluaran produk sampai kepada pembeli akhir dapat panjang ataupun pendek, sesuai dengan kebijaksanaan saluran distribusi yang dianut oleh masing-masing perusahaan. Untuk itu, setiap perusahaan hendaknya dapat menentukan mata rantai yang paling tepat, sebab mata rantai yang tepat untuk perusahaan tertentu belum tentu tepat untuk perusahaan rang lain, begitu juga sebaliknya. Mata rantai jalur distribusi itu akan menjadi panjang bilamana sebelum jatuh ketangan pemakai, produk yang bersangkutan harus melalui berbagai macam perantara. Sebaliknya, mata rantai jalur distribusi tadi dapat rnenjadi pendek bilamana produsen secara langsung menghubungi pembeli akhir untuk menawarkan produk mereka. Ada beberapa alternatif jenis saluran yang dapat digunakan berdasarkan jenis produk dan segmen pasarnya, yaitu: 1) Saluran distribusi barang konsumsi 2) Saluran distribusi barang industri 3) Saluran distribusi jasa 1. Saluran Distribusi Barang Konsumsi
  • 24. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Penjualan barang konsumsi ditujukan untuk pasar konsumen, dimana umumnya dijual melalui perantara. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya pencapaian pasar yang luas dan menyebar, yang tidak mungkin dicapai produsen satu persatu. Dalam menyalurkan barang konsumsi ada lima jenis saluran yang dapat digunakan. 1) Produsen – Konsumen Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung. 2) Produsen – Pengecer – Konsumen Produsen hanya melayani penjualan kepada pengecer. dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer. 3) Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. 4) Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar. 5) Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar (grosir) yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan. 2. Saluran Distribusi Barang Industri Karena karakteristik yang ada pada barang industri berbeda dengan barang konsumsi, maka saluran distribusi yang dipakainya juga agak berbeda. Saluran distribusi barang industri juga mempunyai kemungkinan/ kesempatan yang sama bagi setiap produsen untuk menggunakan kantor/ cabang penjualan. Kantor atau cabang ini digunakan untuk mencapai lembaga distribusi berikutnya. Ada empat macam saluran yang dapat digunakan untuk mencapai pemakai industri. Keempat saluran distribusi itu adalah: 1) Produsen - Pemakai lndustri Saluran distribusi dari produsen ke pemakai industri ini merupakan saluran yang paling pendek, dan disebut sebagai saluran distribusi langsung. Biasanya saluran distribusi ini dipakai oleh produsen bilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar. Saluran distribusi semacam ini cocok untuk barang-barang industri seperti kapal, lokomotif dan sebagainya. (yang tergolong jenis instalasi) 2) Produsen - Distributor Industri - Pemakai Industri Produsen barang-barang jenis perlengkapan operasi dan asesoris, dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. Produsen lain yang dapat menggunakan distributor industri sebagai penyalurnya antara lain: produsen barang bangunan, produsen alat-alat untuk bangunan, dan sebagainya.
  • 25. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 3) Produsen - Agen - Pemakai lndustri Biasanya saluran distribusi semacam ini dipakai oleh produsen yang tidak memiliki departemen pemasaran. Juga perusahaan yang ingin memperkenalkan barang baru atau ingin memasuki daerah pemasaran baru lebih suka menggunakan agen. 4) Produsen - Agen - Distributor lndustri - Pemakai lndustri Saluran distribusi ini dapat digunakan oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa unit penjualannya terlalu kecil untuk dijual secara langsung. Selain itu faktor penyimpanan pada saluran perlu dipertimbangkan pula. Dalam hal ini agen penunjang seperti agen penyimpanan sangat penting peranannya. 3. Saluran Distribusi Jasa Konsep saluran distribusi juga tidak hanya terbatas pada saluran distribusi barang berwujud saja. Produsen jasa juga menghadapi masalah serupa yakni bagaimana hasil mereka dapat diperoleh sampai ketangan konsumen. Bagi lembaga penyedia jasa, kebutuhan akan manfaat waktu dan tempat menjadi jelas. Jasa harus ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai oleh pemakainya. Secara tradisional kebanyakan jasa-jasa dijual langsung oleh produsen kepada konsumen atau pemakai industrial. Tenaga perantara tidak digunakan jika jasa-jasa tidak dapat dipisahkan dari penjual, atau jika jasa diciptakan dan dipasarkan seketika itu juga. Pada tahun-tahun belakangan ini, beberapa pengusaha menyadari bahwa ciri tak terpisahkan pada jasa bukan menjadi halangan yang tak dapat ditanggulangi, sehingga jasa dapat disalurkan lewat sistem distribusi penjual. Manajemen pemasaran jasa dapat meluaskan distribusinya. Contohnya dimulai dengan lokasi. Lokasi penjualan jasa harus mudah dicapai pelanggan, oleh karena banyak jasa yang tidak dapat dihantarkan. Pemasaran jasa perantara merupakan cara lain untuk meluaskan distribusi. Beberapa pihak mengadakan pengaturan dengan perusahaan agar gaji pegawainya dapat langsung dimasukkan dalam rekening pegawai pada bank itu. Jadi majikan menjadi perantara dalam distribusi jasa bank. Glosarium Distributor/ agen Adalah perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen. Retailer/ peritel adalah orang yang melakukan usaha dalam bisnis ritel. Information yaitu fungsi saluran distribusi dalam mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk perencanaan distribusi. Promotion Yaitu fungsi saluran distribusi dalam pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan. Negotiation
  • 26. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Yaitu fungsi saluran distribusi untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan. Ordering yaitu aktifitas distributor memesan barang kepada perusahaan (produsen). Payment Yaitu fungsi saluran distribusi dalam melakukan pembayar tagihan kepada penjual Title Yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi / orang lain. Physical Possesion yaitu fungsi saluran distribusi dalam mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir. Financing yaitu fungsi saluran distribusi dalam meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi. Risk Taking yaitu fungsi saluran distribusi dalam menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi. Uji Kompetensi A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu a, b, c, d, atau e jawaban yang benar! 1. Fungsi utama saluran distribusi adalah…. a. Membeli barang b. Menjual barang ke konsumen c. Mendisplay barang dagangan d. Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen e. Mengirim barang 2. Fungsi saluran distribusi dalam menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi disebut…. a. Physical Possesion b. Risk Taking c. Past performance d. Financing e. Groceries 3. Rantai distribusi yang menjual produk mereka secara langsung kepada pemakai akhir adalah…. a. Produsen b. Agen c. Pedagang besar/ grosir d. Pengecer/ ritel e. Konsumen 4. Perantara pemasaran yang melayani pembeli retailer (peritel) adalah…. a. Produsen b. Agen d. Pengecer/ ritel e. Konsumen
  • 27. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, c. Pedagang besar/ grosir 5. Pada distribusi barang konsumsi, yang dinamakan saluran distribusi tradisional biasanya menggunakan sistem…. a. Produsen – Konsumen b. Produsen – Pengecer – Konsumen c. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen d. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen e. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen 6. Perusahaan/ produsen industri yang tidak memiliki departemen pemasaran biasanya menggunakan sistem distribusi… a. Produsen - Pemakai lndustri b. Produsen - Distributor Industri - Pemakai Industri c. Produsen - Agen - Pemakai lndustri d. Produsen - Distributor lndustri - Agen - Pemakai lndustri e. Produsen - Agen - Distributor lndustri - Pemakai lndustri 7. Secara umum sistem distribusi pada produk jasa adalah…. a. Melalui agen pemasaran b. Dijual langsung olah produsen c. Dijalankan oleh distributor industri d. Dipasarkan oleh pedagang besar e. Dipasarkan oleh peritel 8. Untuk meluaskan distribusinya, yang dilakukan oleh distributor produk jasa adalah sebagai berikut, kecuali… a. Melakukan promosi b. Menggunakan jasa perantara c. Menggunakan sales kanvas d. Membuka perwakilan penjualan di lokasi lain e. Mencari lokasi yang mudah dijangkau pelanggan 9. Salah satu fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Phillip Kotler adalah information, yang artinya… a. penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan. b. mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing c. komunikasi untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain d. membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga keuangan lainnya. e. perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi/ orang lain.
  • 28. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 10. Fungsi saluran distribusi yang melakukan perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada organisasi/ orang lain adalah…. a. Physical Possesion b. Risk Taking c. Title d. Financing e. Groceries C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan singkat! 1. Jelaskan mengapa distribusi memegang peranan penting dalam manajemen ritel modern! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 2. Jelaskan devinisi saluran distribusi menurut Phillip Kotler! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 3. Sebutkan factor-faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan saluran distribusi! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 4. Sebutkan jenis saluran distribusi yang dapat digunakan berdasarkan jenis produk dan segmen pasarnya! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 5. Jelaskan konsep saluran distribusi untuk produk jasa! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. Pertanyaan Diskusi 1. Mengapa dapat dikatakan bahwa ritel merupakan perusahaan yang menjalankan fungsi distribusi? 2. Terdapat beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh perusahaan ritel, salah satunya adalah menambah nilai produk yang didistribusikannya. Jelaskan maksud dari pernyataan tersebut 3. Jelaskan perbedaan antra saluran distribusi barang konsumsi, saluran distribusi barang industri dan saluran distribusi jasa! 4. Apakah tujuannya penjualan barang konsumsi umumnya dijual melalui perantara penjualan/ saluran distribusi?
  • 29. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 5. Jelaskan fungsi saluran distribusi menurut Phillip Kotler! BAB IV RISET PEMASARAN DAN PERENCANAAN BISNIS RETAIL Standar Kompetensi Membuka Usaha Eceran/ Ritel (Expansion Store Opening) Kompetensi Dasar Melakukan Riset Pemasaran Dalam Bisnis Ritel. indikator 1. Riset pemasaran didefinisikan dengan benar. 2. Prosedur riset pemasaran disebutkan dengan baik. 3. Sumber-sumber informasi riset pemasaran disebutkan dengan benar A. Riset Pemasaran 1. Definisi Riset Pemasaran Riset pemasaran adalah identifikasi, pengumpulan, analisis dan penyebarluasan informasi secara sistematis dan obyektif dengan tujuan untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan identifikasi dan pemecahan masalah dan peluang dalam bidang pemasaran. Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis dewasa ini, proses pengambilan keputusan, preferensi, perilaku dan kepuasan konsumen kini menjadi fokus perhatian setiap perusahaan yang ingin tetap eksis dan unggul dalam persaingan berskala global. Identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen memerlukan penelitian terhadap pasar, baik pasar saat ini maupun pasar potensial. Demikianlah Riset Pemasaran berperan sebagai dasar penyusunan strategi dan taktik pemasaran, dimana harus didukung dengan data yang akurat, relevan, terpercaya, obyektif dan tepat waktu, sehingga manajemen perusahaan dapat merencanakan dan melaksanakan dengan baik berbagai aspek pemasaran, seperti pengembangan produk dan merk, penentuan harga, pendistribusian produk dan komunikasi pemasaran terintegrasi. 2. Kriteria Riset Pemasaran a. Relevan Menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk merespon tantangan atau menyelesaikan masalah pemasaran yang dihadapi perusahaan. b. Tepat Waktu Hasil penelitian selesai tepat pada waktunya c. Efisien Setiap riset pemasaran harus memberikan nilai tambah lebih besar dari pada biaya yang telah dikeluarkan. d. Obyektif
  • 30. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Agar hasil penelitian berkualitas baik, sehingga kesalahan interpretasi dapat dihindari. 3. Klasifikasi Riset Pemasaran a. Riset Identifikasi Masalah Membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak atau belum muncul ke permukaan, namun telah atau bakal terjadi di masa depan. Riset Identifikasi masalah terdiri dari : riset potensi pasar, riset pangsa pasar, riset citra merk atau perusahaan, riset karakteristik pasar, riset analisis penjualan, riset peramalan bisnis, dan riset trend bisnis. b. Riset pemecahan masalah Digunakan dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah pemasaran spesifik. Riset pemecahan masalah meliputi : riset segmentasi, riset produk, riset penetapan harga, riset promosi, riset distribusi. 4. Proses Riset Pemasaran a. Perumusan masalah Riset hanya dapat dirancang secara sistematis untuk memberikan informasi berharga jika masalah yang dihadapi telah dirumuskan secara jelas dan akurat. b. Penentuan desain riset Desain riset merupakan kerangka atau cetak biru untuk melaksanakan proyek riset pemasaran, yang menjabarkan prosedur untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah riset pemasaran. Komponen-komponen desain riset : 1) Menentukan desain riset pemasaran 2) Menentukan informasi yang dibutuhkan. 3) Menetapkan prosedur pengukuran dan skala. 4) Menyusun dan melakukan pre-test terhadap kuesioner atau bentuk pengumpulan data lainnya. 5) Menetapkan proses sampling dan jumlah sample. 6) Menyusun rencana analisis data. c. Perancangan metode pengumpulan data Kriteria data yang baik : 1) Obyektif (sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya) 2) Representatif 3) Standard error harus kecil 4) Up to date 5) Relevan B. Klasifikasi data 1. Menurut Jenisnya
  • 31. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, a. data kualitatif adalah adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain b. data kuantitatif adalah proses analisis data dengan bentuk data angka (data yang countable). Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 IPS 2, dan lain-lain 2. Menurut Sifatnya a. data diskrita adalah data yang nilainya adalah bilangan asli (bulat). Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu kewaktu. b. data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. data kontinyu satuannya bisa dalam pecahan atau bilangan real, misalnya minyak dalam 1/2 liter, panjang dalam 0,2 meter. 3. Menurut Sumbernya a. data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai. b. data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya 3. Menurut Cara memperolehnya : a. Data Primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh: Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop. b. Data Sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah. 4. Menurut waktu pengumpulannya a. Data cross section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2010, data pelanggan PT. Sedap Malam bulan mei 2004, dan lain sebagainya b. Data time series/ berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2006 sampai 2010, omset penjualan dari bulan ke bulan pada sebuah toko, dll C. Analisis dan interpretasi data Analisis data terdiri dari : editing, koding, tabulasi, analisis (misalnya uji statistik dan non statistik) dan interpretasi data. 1. Analisis dengan bantuan Ilmu Statistik Mayoritas data riset pemasaran merupakan tipikal data statistik, sehingga dianalisis dengan metode statistik.
  • 32. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Aplikasi Metode Statistik : a. Statistik Deskriptif adalah statistika yang berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek. b. Statistik Induktif adalah inferensi terhadap sekumpulan data dari satu sample, misalnya: prediksi, estimasi, pengambilan keputusan. Jenis Data Statistik : a. Data Kualitatif adalah data kategori yang tidak dapat dilakukan operasi matematika, meliputi: data nominal & data ordinal. b. Data Kuantitatif asalah yang dapat dilakukan operasi matematika, meliputi : data interval & data rasio. 2. Analisis dengan bantuan Non Ilmu Statistik Analisis non statistik adalah metode analisa yang digunakan untuk data-data yang tidak bisa diangkakan. Analisis non statistik ini sering juga disebut dengan analisis isi. D. Penyusunan laporan riset Laporan riset merupakan rangkuman hasil, kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang diserahkan kepada pihak manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan. Laporan riset disajikan dalam bentuk Proposal Bisnis yang menggambarkan studi kelayakan sebuah perencanaan bisnis. Proposal bisnis ritel dibuat oleh pengembang bisnis ritel yang ditujukan kepada investor perorangan ataupun lembaga keuangan sebagai mitra kerja dalam menjalankan bisnis ritel. Pembuatan suatu usaha tidak lepas dari apakah usaha itu layak untuk dijalankan. Untuk itu tentu saja perlu adanya studi kelayakan bisnis. Ada beberapa alasan orang atau lembaga perlu melakukan studi kelayakan bisnis, antara lain: 1) Modal yang dikeluarkan akan tertanam dalam jangka waktu yang panjang. 2) Penanaman modal mempunyai harapan terhadap hasil usaha pada waktu yang akan datang. 3) Penanaman modal pada bisnis ritel relatif berjumlah besar. 4) Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai penanaman modal, akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. E. Studi Kelayakan Usaha Studi kelayakan bisnis adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan tentang aspek pemasaran, teknik dan teknologi, manajemen, SDM, finansial, ekonomi sosial politik, yuridis, dan aspek resiko. Di dalam studi kelayakan usaha ini dilakukan survey market, analisa trend pasar, aspek keuangan, aspek manajemen organisasi, aspek manajemen pemasaran Tujuan Studi Kelayakan  Menghindari kerugian  Memaksimalkan keuntungan  Evaluasi aspek-aspek yang mempengaruhi
  • 33. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail,  Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kunci keberhasilan  Mengidentifikasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan  Mengetahui dampak-dampak yang akan terjadi  Mengetahui biaya yang harus disediakan Analisis SWOT Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah  Bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada.  Bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada.  Bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada.  Bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru. F. Perencanaan Bisnis Ritel Hasil dari studi kelayakan bisnis ritel disusun dalam bentuk perencanaan bisnis ritel dimana dibahas dan dianalisa secara mendalam mengenai rencana bisnis dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan perencanaan merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan ritel itu sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan bisnis ritel adalah: 1. Lokasi Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis di masa yang akan datang, area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat mempertahankan kelangsungan toko saat awal berdiri ataupun masa yang akan datang. Pemilihan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stabilitas maupun persaingan di lokasi usaha ritel berada. 2. Pengelolaan barang dagangan (merchandise) Pengelolaan barang dagangan adalah proses penanganan dalam upaya untuk menampilkan dan menyajikan produk (barang dagangan) dengan tujuan memaksimalkan daya tarik penjualan ritel. Pengelolaan barang dagangan membutuhkan pengetahuian atas produk secara umum dan rencana yang jelas untuk sukses setiap kali aktivitas pengelolaan baranmg dagangan ditawarkan ke konsumen. 3. Manajemen sumber daya manusia Ritel adalah bisnis tenaga kerja intensif, para pegawai memiliki peranan penting dalam memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas konsumen. Sehingga sangat
  • 34. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, diperlukan untuk dapat membentukan karakter karyawan yang mempunyai kemampuan yang memadai sebagai pelaku pelayanan konsumen. 4. Sistem distribusi dan informasi Semua ritel berusaha untuk mengelola usaha secara efisien, mereka terus memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada saat yang sama memberi konsumen barang-barang dengan harga lebih baik dari pesaingnya. Atau memutuskan untuk menggunakan kesempatan guna menarik perhatian konsumen dari pada pesaing dengan menawarkan jasa, barang dan penyajian visual yang lebih baik. 5. Strategi penetapan harga Pemilihan strategi harga yang tepat merupakan hal yang penting untuk menarik konsumen. konsumen yang merasa mendapatkan harga yang cocok dari sebuah ritel akan kembali mendatangi toko. 6. Layanan pelanggan (costumer service) Layanan pelanggau adalah sebuah aktivitas dan program yang dikerjakan oleh ritel untuk membuat pengalaman berbelanja pelanggan lebih bersifat memberikan penghargaan kepada pelanggan. Aktrivitas ini meningkatkan nilai penerimaan pelanggan dari bukan hanya sekedar barang dagangan dan jasa yang mereka beli. G. Pemasaran Bisnis Ritel Ritrel yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan pesaing. Pasar ritel bukan merupakan tempat khusus dimana para pembeli dan penjual bertemu, tetapi sebagai kelompok konsumen dengan kebutuhan-kebutuhan yang sama (segmen pasar) dan kelompok ritel yang menggunakan format ritel yang sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Target pasar dalam ritel seringkali ditetapkan berdasarkan demografis, geografis dan psikografis. Menetapkan target pasar merupakan syarat untuk menetapkan strategi bauran ritel. Bauran ritel atau disebut ritel mix adalah kombinasi elemen-elemen produk, harga, personalia, promosi, dan penetrasi atau tampilan untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi target pasar. H. Strategi Pemasaran Bisnis Ritel 1. Pemilihan segmen pasar dan penentuan format ritel Konsep sitel yang efektif adalah orientasi manajemen yang memfokuskan ritel dalam menentukan kebutuhan target pasar untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dengan lebih efektif dan efisien dan dapat memenuhi kebutuhan-kabutuhan pelanggan pada segmen pasar yang mereka layani lebih daripada yang dilakukan pada pesaing. 2. Mengembangkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi Mengembagkan keunggulan bersaing berarti membangun sebuah dinding di sekitar posisi pada pasar ritel. Hal ini akan membuat pesaing kasulitan memasuki area pasar yang telah terbatasi oleh dinding atau pembatas untuk berhubungan dengan target pasar ritel. Strategi ini adalah pendekatan-penmdekatan untuk mengembangkan keuntungan bersaing yang bisa dipertahankan atau berkelanjutan dalam jangka panjang.
  • 35. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Glosarium Standard error: adalah deviasi standar dari distribusi sampling statistic Representatif: dapat (cakap, tepat), mewakili/ sesuai dengan fungsinya sebagai wakil strengths adalah salah satu komponen dalam analisa SWOT yang berarti kekuatan, yaitu mengoptimalkan kekuatan untuk mengambil keuntungan. Weaknesses Adalah salah satu komponen dalam analisa SWOT yang berarti kelemahan, yaitu bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan. Opportunities Adalah salah satu komponen dalam analisa SWOT yang berarti peluang, yaitu bagaimana mengoptimakan segala potensi dan mengatasi kelemahan untuk meraih peluang yang ada. Threats Adalah salah satu komponen dalam analisa SWOT yang berarti ancaman, yaitu bagaimana mengoptimakan segala potensi dan mengatasi kelemahan untuk menghadapi ancaman yang ada. Advantage Adalah sebuah tingkat keuntungan yang mungkin diraih, baik keuntungan yang sudah ada dengan sendirinya (comparative advantage) atau keuntungan yang dapat diciptakan (comptetitive advantage) Uji Kompetensi A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu a, b, c, d, atau e jawaban yang benar! 1. Berikut ini merupakan kriteria dari Riset Pemasaran, kecuali…. a. Relevan d. Obyektif b. Tepat waktu e. Subjekti c. Efisien 2. Aktivitas dan program yang dikerjakan oleh ritel untuk membuat pengalaman berbelanja pelanggan disebut…. a. Manajemen sumber daya manusia b. Strategi penetapan harga c. Layanan pelanggan d. Pengelolaan barang dagangan e. Sistem distribusi dan informasi 3. Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna disebut…. a. Data diskrita b. Data Primer c. Data kualitatif d. Data kuantitatif e. Data Sekunder
  • 36. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 4. Berikut ini adalah kepanjangan dari SWOT kecuali a. strengths b. weaknesses c. opportunities d. Objective e. threats 5. Data yang secara langsung diambil dari objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi diasebut…. a. Data primer b. Data sekunder c. Data kontinyu d. Data cross section e. Data time series 6. Berikut adalah aspek-aspek yang menjadi perhatian utama dalam perencanaan membuaka usaha ritel a. Time schedule b. Pasar dan Pemasaran c. Produksi dan opersional d. Manajemen dan organisasi e. Aspek Keuangan 7. Data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya adalah…. a. Data primer d. Data cross section b. Data sekunder e. Data time series c. Data kontinyu 8. Data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian disebut….. a. Data primer b. Data sekunder c. Data kontinyu d. Data cross section e. Data time series 9. Laporan riset yang diserahkan kepada pihak manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan berisi…. a. Rangkuman penelitian b. Kesimpulan c. Rekomendasi penelitian d. Rangkuma penelitian dan kesimpulan e. Rangkuma penelitian, kesimpulan dan rekomendasi penelitian.
  • 37. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 10. Data yang menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis disebut….. a. Data primer b. Data sekunder c. Data kontinyu d. Data cross section e. Data time series B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar dan singkat! 1. Sebutkan empat tahapan dalam Proses Riset Pemasaran! …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 2. Dalam Perancangan metode pengumpulan data, Kriteria data yang baik adalah …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 3. Apakah fungsi Riset Pemasaran dalam manajemen ritel? …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 4. Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis? …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………………….. 5. Apa yang dimaksud dengan analisa SWOT yang digunakan sebagai perencanaan bisnis ritel? Pertanyaan Diskusi 1. Apa yang dimaksud dengan riset pemasaran? Dan apa fungsi dari riset pemasaran? 2. Apakah fungsi dari riset perumusan masalah dan riset pemecahan masalah serta sebutkan contohnya! 3. Apakah alasan yang mendasari orang atau lembaga perlu melakukan studi kelayakan bisnis? 4. Apa yang dimaksud dengan mengembangkan keunggulamm bersaing yang berkelanjutan untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi? Jelaskan apa maksudnya? 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran bisnis ritel ? Ilustrasi Sebagai bahan ilustrasi berikut adalah perencanaan pendirian sebuah minimarket.
  • 38. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, PROPOSAL PERENCANAAN USAHA RITEL ESTIMASI, STRATEGI DAN IMPLEMENTASI PENDIRIAN USAHA MINIMARKET OLEH : TIM ANALIS STUDI KELAYAKAN USAHA RITEL
  • 39. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Selama tiga tahun terakhir, pertumbuhan pasar dan toko di Indonesia sangat tinggi, bahkan tertinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara. Penyebabnya, jumlah penduduk yang besar serta mulai membaiknya pertumbuhan ekonomi dan indeks kepercayaan konsumen. Tahun 2006, pertumbuhan ritel (pasar dan toko) di Indonesia adalah sebesar 14,3 persen. Jumlah itu dilihat dari total pertumbuhan pasar modern dan tradisional yang meningkat dari 1,79 unit menjadi 1,85 unit. Sementara untuk pertumbuhan tahun 2004 dan 2005, sebesar 13,8 persen dan 17,7 persen. Sedangkan pada tahun 2008 Volume ritel Indonesia mencapai 70 triliun rupiah. Secara persentase, pertumbuhan pasar dan toko modern lebih tinggi dibandingkan dengan persentase pasar dan toko tradisional, yaitu toko modern tumbuh 14 persen,sedangkan toko tradisional hanya 3 persen. Namun, dalam hitungan jumlah, toko tradisional jumlahnya masih lebih banyak, yaitu 58.855 unit, sementara toko modern hanya 1.061 unit. Pertumbuhan ritel di Indonesia sangat cepat, baik pasar dan toko tradisional maupun yang modern, kedua-duanya sama-sama tumbuh. Pertumbuhan ritel di Indonesia yang sampai dua digit, bahkan lebih besar dari pertumbuhan rata-rata ritel negara Asia yang hanya 7 persen. Bisnis ritel adalah bisnis yang tidak akan pernah mati dan bisa dikatakan bisnis yang abadi, karena selama manusia masih hidup mereka pasti butuh makan,bagaimanapun krisis melanda kehidupan,manusia pasti akan berusaha untuk mempertahankan hidupnya. Dari kenyataan ini, maka kami tertarik untuk membuka suatu usaha ritel dengan konsep swalayan yang berbeda dari usaha ritel yang ada pada saat ini. Kami memiliki sebuah konsep baru yang revolusioner yang belum pernah ada. Yang mana konsep yang kami tawarkan sangat menguntungkan peritel maupun konsumen. Keuntungan yang didapat oleh konsumen adalah : 1. Harga dibawah pasaran 2. Bebas macet tanpa antri di kasir 3. Hemat waktu dan uang 4. Cash back/ personal discount 5. Program-progaram promosi Keuntungan yang didapat peritel : 1. Bonus perputaran barang dari perushaan penyuplai 2. Bonus langsung dari konsumen/ keuntungan eceran 3. Konsumen yang loyal pada ritel 4. Perputaran barang cepat karena harga murah dan merupakan kebutuhan sehari-hari
  • 40. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, BAB II MITRA KERJA Dalam usaha ini kami bekerja sama dengan beberapa perusahaan (distributor) yang akan mensuply barang-barang harian tersebut. Perusahaan ini adalah distributor resmi barang-barang produksi dari pabrik, Oleh karena itu kami bisa mendapatkan harga yang lebih rendah/ murah. Disini kami juga diberi kemudahan karena barang-barang yang kami pesan lansung diantar kealamat dan apabila stock kami habis, kami tinggal telephone dan barang akan langsung diantar ke alamat. Selain itu juga ada kunjungan berkala dari sales (perwakilan distributor) pada tiap minggunya. Berikut ini kami berikan sebuah perbandingan cara penyaluran/ distribusi barang ritel biasa dengan konsep yang kami tawarkan sebagai berikut : Untuk ritel biasa (tradisonal) biasanya menggunakan jasa pedagang besar (grosir) sebagai pemasok, sehingga bias digambarkan jalur distribusinya adalah sebagai berikut: Produsen – Agen – Pedagang Besar (grosir) – Pengecer (ritel) – Konsumen Dari jalur distribusi diatas, kita bisa lihat ritel biasa membutuhkan jalur distribusi yang panjang yang mana disetiap jalur distribusi para distributor akan mengambil keuntungan yang nantinya akan dibebankan pada konsumen,sehingga harga yang sampai kepada konsumen menjadi tinggi/ mahal. Ritel yang kami tawarkan dengan menggunakan konsep baru yang revolusioner menggunakan jalur distribusi yang singkat,yaitu sebagai berikut : Produsen – Agen – Pengecer (ritel) – Konsumen Dengan konsep pendistribusian seperti diatas terjadi penyederhanaan jalur distribusi yang mana keuntungan yang didapat adalah kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah,karena ritel langsung membeli kepada produsen melalui Agen (perwakilan penjualan). Keuntungan- keuntungan yang diberikan produsen adalah sebagai berikut: Target Pembelian Komisi 0 – 25.000.000 25.000.000 – 100.000.000 100.000.000 – 150.000.000 > 150.000.000 0 % 2 % 2,5 % 3 % Komisi Penjualan dari Produsen (volume sales presentase) Tabel diatas adalah keuntungan yang diberikan produsen kepada pemilik Distributor Point (ritel) dari perputaran barang. Perhitungannya adalah perbulan. Kalau di ritel biasa (tradisional) keuntungan hanya didapat dari penjualan barang saja, disinilah letak perbedaan yang mendasar usaha ritel yang kami tawarkan. Selain kita mendapat keuntungan dari penjualan barang dari jumlah barang yang berhasil dijual kita juga mendapatkan kentungan komisi penjualan dari produsen.
  • 41. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, BAB III ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Estimasi wilayah (lokasi) Setelah kami melakukan survei lokasi dilingkungan Perumahan Gelora Permai, kami dapatkan data kependudukan sebagai berikut: Kerangan Jumlah Kependudukan Jumlah KK Jumlah Penduduk Jumlah penduduk laki-laki Jumlah penduduk perempuan Jumlah usia produktif Jumlah anak-anak/pelajar Jumlah balita Jumlah lansia Pekarjaan Pegawai negeri/ TNI Pegawai swasta Buruh Wiraswasta Pendapatan ≤ 700.000 700.000 s/d 1.500.000 1.500.000 s/d 2.500.000 2.500.000 s/d 5.000.000 ≥ 5.000.000 Fasilitas Umum Perkantoran Pabrik Rumah sakit Klinik kesehatan SD SMP SMA Universitas Tempat Ibadah Tempat hiburan Rumah makan 2.234 KK 8.139 jiwa 3.398 jiwa 4.241 jiwa 3.276 jiwa 1.321 jiwa 1.508 jiwa 1.034 jiwa 801 orang 1.589 orang 923 orang 250 orang 470 orang 581 orang 1.209 orang 898 orang 308 orang 25 buah 7 buah 1 buah 2 buah 4 buah 1 buah 1 buah - 12 bauh 2 buah 9 buah
  • 42. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Kompetitor Supermarket Minimarket Toko Ritel Tradisional Warung/ kios kelontong Pasar tradisional Tidak ada Tidak ada 5 buah 3 buah 7 buah 1 buah Dari survey yang telah dilakukan, dapat dibuat analisa sebagai berikut: 1) Data kependudukan menyatakan bahwa jumlah penduduk di wilayah tersebut adalah 8.139 jiwa, terdiri dari penduduk usia produktif 3.776 jiwa, anak-anak 1.321 jiwa, balita 1.508 jiwa, dan lansia 1.034 jiwa. Sehingga dapat dikatakan memenuhi angka rasio jumlah konsumen yang akan dilayani yakni lebih dari 4.000 konsumen dalam radius 1 km. Dengan jumlah anak-anak dan balita 34,7% dari jumlah penduduk, memberikan gambaran bahwa segmen untuk kebutuhan anak-anak dan balita adalah sangat potensial untuk dilayani di wilayah tersebut. 2) Data pekerjaan menyatakan bahwa 67% dari keseluruhan jumlah profesi penduduk adalah pegawai negeri dan swasta dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, hal ini memberikan gambaran bawah wilayah tersebut mempunyai potensi perputaran uang yang relatif tinggi. 3) Dengan jumlah dan kelengkapan fasilitas umum yang hampir menyamai wilayah perkotaan, bisa dikatakan ini adalah perkampungan penduduk yang sedang berkembang menjadi wilayah perkotaan. Sehingga untuk masa-masa yang akan datang, wilayah ini akan lebih berkembang lagi baik dari jumlah penduduk maupun fasilitas umumnya. 4) Kompetitor yang sekelas dengan ritel yang direncanakan belum ada, sehingga ritel dengan konsep swalayan ini akan memberikan wacana dan pilihan baru bagi para konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik, kenyamanan dalam belanja, dan harga yang kompetitif. 2. Analisis SWOT 1) Strength ( kekuatan ) Lokasi: lokasi usaha sangat srategis dan pangsa pasar sangat mendukung kelangsungan usaha. Format ritel: belum ada kompetitor yang sejenis, sehingga format ritel dengan konsep murah, lengkap, dan nyaman dapat menarik banyak konsumen. 2) Weakness (kelemahan) Pada saat launching, diperkirakan jumlah pengunjung masih belum banyak, karena bisnis ritel ini belum cukup dikenal oleh konsumen. sehingga diperlukan usaha keras menarik konsumen untuk mau datang berbelanja. 3) Opportunities (peluang) Dilihat dari pesaing yang ada di sekitar tempat usaha, pelayanan yang diberikan kurang memuaskan. Maka ini kesempatan untuk menarik konsumen, mengingat konsep ritel ini adalah memberikan kenyamanan dalam berbelanja. 4) Threaths (ancaman)
  • 43. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Dilihat dari bentuk usaha yang akan dijalankan dan lokasi yang stategis sangat mungkin untuk datangnya pesaing dengan konsep yang sama untuk menjadi ancaman bagi kelangsungan usaha ini.. Sehingga kita harus tetap waspada dan selalu meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. BAB IV ASPEK PRODUKSI DAN OPERASIONAL 1. Barang Dagangan Dari segmentasi pasar yang telah kami lakukan dapat dibuat daftar kebutuhan barang dagangan adalah sebagi berikut: Departemen Group Kebutuhan Dagangan Food Product 1) Beverage 2) Tea, coffe, & creamer 3) Honey, cereal, & cheese 4) Diet & diabetes foods 5) Cake mix 6) Spices, soya, sauce, & Ingredient 7) Canned food & dried meat 8) Instant noodle & food 9) Milk (6 th ke atas) 10) Baby milk & food 11) Snack, biscuit & ready to eat 12) Confectionary, candy & chocolat 13) Cigarette & lighter 14) Medicine 200.000 500.000 300.000 200.000 100.000 700.000 400.000 3.000.000 3.000.000 15.000.000 2.000.000 800.000 1.000.000 4.000.000 Non Food Product 15) Personal care 16) Oral hygiene 17) Paper goods 18) Baby need 19) House hold 10.000.000 3.000.000 2.000.000 5.000.000 12.000.000 Bazzar & Soft line 20) Battery, film, electrical & lamp 21) Apparel, towel, underwear 22) Comb, accessories &footwear 23) Housewares & party need 24) Office supplier & stationary 700.000 1.000.000 3.000.000 5.000.000 4.000.000
  • 44. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 25) Toys & dolls hobbies & games 2.000.000 Perishable 26) Eggs 27) Cake & bread 28) Chilled & frozen product 29) Fruit 300.000 200.000 1.000.000 500.000 Total kebutuhan belanja barang dagangan 80.900.000 2. Komputer Kasir dan Administrasi Spesifikasi Qty Harga Jumlah Komputer Kasir dan Administrasi. Pentium 4 - 2,4 g.Hz, DDR 2Gb Hardisk 500 GB, LAN Card Layar LCD 16" Keyboard/ Mouse Program Komputer Kasir Scaner Barcode Printer LX-300 Cash Drawer Aktive HUB 5 Port Kabel UTP 3 3 2 3 2 1 50 2.700.000 1.500.000 1.100.000 750.000 1.100.000 165.000 4.500 8.100.000 4.500.000 2.200.000 1.500.000 2.200.000 165.000 225.000 Total Komputer Hardware & Software 18.890.000
  • 45. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, 3. Rencana Lay Out Berikut display rencana lay out usaha ritel yang akan dirikan. Islend gondola Rak 2 muka Wall gondola Rak 1 muka Stok Gudang KM / WC Kantor & administrasi
  • 46. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, Gambar Perencana Lay Out Dari gambar rencana lay out yang telah dibuat, dapat dibuat perencanaan kebutuhan rak display sebagai berikut No Spesifikasi Qty Harga Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 Wall Gondola 180cm Islend Gondola 150cm End Gondola 150cm Meja kasir Etalase kaca Meja & kursi kantor Pendingin ruang (AC 1PK) 18 12 8 2 2 2 4 950.000 1.300.000 950.000 2.000.000 1.000.000 225.000 1.500.000 17.100.000 15.600.000 7.600.000 4.000.000 2.000.000 450.000 6.000.000 Total : 52.750.000 Total kebutuhan investasi untuk pendirian usaha ritel adalah: 1) Barang dagangan : 80.900.000 2) Komputer Hardware & Software : 18.890.000 3) Rak Display & perlengkapan toko lainnya : 52.750.000 Total : 152.540.000 BAB V ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI Untuk dapat mengembangkan suatu usaha, maka diperlukan kerjasama manajemen yang baik dan konsisten, disamping juga dapat dilakukan suatu cara pengembangan usaha yaitu dengan melalui diversivikasi usaha. Oleh karena itu, dalam merealisasikan pengembangan usaha tersebut, maka diperlukan manajemen yang handal dalam melaksanakannya. Proses manajemen proyek bisnis ini akan berakhir sampai pembukaan usaha ritel selesai dibangun, selanjutnya akan Kasir 1 Pintu masuk Kasir 2 Pintu masuk Conter Ice cream Display roti
  • 47. Retail Equipment & Software Development (0271) 8058857 Komputer Kasir, Rak Minimarket, Konsultan & Pelatihan Manajemen Retail, diganti dengan manajemen implementasi bisnis yang akan bekerja secara rutin sampai berkhirnya bisnis, baik oleh karena disesuaikan dengan jadwal lamanya proyek bisnis, maupun karena sebab lain,misalnya bangkrut. Berdasarkan penjelasan tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan, dan dikendalikan. Sehingga rencana bisnis dapat diyatakan layak, atau sebaliknya. Demi suksesnya kelangsungan usaha ini, diperlukan perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian yang baik dari pihak manajemen. Untuk itu, pihak manajemen yang terlibat dalam lembaga ini dibagi atas beberapa bagian: 1. Manajemen pembangunan proyek Pembangunan proyek bisnis ini memerlukan seseorang yang siap untuk melakukan pengawasan terhadap pembangunan proyek tersebut. Tanggung jawab dalam tahap ini berupa: 1) Renovasi interior dan eksterior 2) Pemasangan rak display 3) Pengkoordinasian fasilitas penunjang seperti jaringan telepon dan komputer 2. Manajemen operasional Dalam tahap ini pihak manajemen berfungsi sebagai pelaksana serta pengawas jalannya opersi usaha ritel. Tugas-tugas pihak manajemen adalah: 1) Melakukan dan mengawasi proses pembelian barang 2) Menjaga dan mengawasi penerimaan uang setiap hari. 3) Mengawasi pekerjaan administrsi dan teknisi dalam melaksanakan tugasnya. 4) Membuat laporan keuangan usaha setiap bulan untuk dilaporkan pada pemilik. 5) Menekan biaya operasional yang tidak perlu. 6) Melakukan kegiatan promosi. 3. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, manajemen harus memiliki kemempuan untuk mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam kuantitas dan kualitas. Termasuk dalam hal ini adalah perekrutan tenaga kerja untuk opersional usaha ini diantaranya tenaga administrasi, kasir, pramuniaga dan keamanan BAB VI ASPEK KEUANGAN 1. Perkiraan Penjualan Untuk awal pembukaan bisnis ini target akan dibagi tiga quartal, dimana dalam tiap quartalnya akan ditingkatkan target pencapaian penjualannya. Keterangan Quartal I Quartal II Quartal III Target jumlah pembeli per hari 100 150 200