1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan untuk mengembangkan
kemampuan dalam bidang administrasi. Ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang
dilaksanakan bertujuan jangka panjang yaitu agar tenaga administrasi maupun
mengembangkan ilmu yang telah dipelajari dan dipraktekkan di sekolah. Administrasi
sangat diperlukan bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan.
Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-orang yang menguasai administrasi dalam
sekolah. Orang sering menganggap enteng administrasi tersebut, padahal kalau administrasi
dipegang sama orang-orang yang kurang terampil maka administrasi tersebut akan
berantakan. Orang yang memegang administraasi adalah orang yang sudah terlatih dalam
bidangnya (orang yang sudah mendapat ilmu/ pelatihan). Administrasi tidak hanya dalam
hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan.
Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara
kontinyu. Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan
karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif.
Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi
sarana dan prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan
memahaminya dengan sungguh-sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini.
2. 2
BAB II
PEMBAHASAN
ADMINISTRASI PENDIDIKAN DALAM PROFESI KEGURUAN
A. Pengertian Administrasi Pendidikan
Pengertian administrasi pendidikan akan diterangkan meninjaunya dari berbagai
aspeknya. Marilah kita lihat administrasi pendidikan dari berbagai aspeknya itu, agar kita
dapat memahaminya dengan lebih baik.
Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari
tujuan yang sederhana sampai dengan tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan
tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud. Tujuan pendidikan dalam satu jam pelajaran
di kelas satu sekolah menengah pertama, misalnya, lebih mudah dirumuskan dan dicapai
dibandingkan dengan tujuan pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa, atau tujuan
pendidikan nasional. Jika tujuan itu kompleks, maka cara mencapai tujuan itu juga
kompleks, dan seringkali tujuan yang demikian itu tidak dapat dicapai oleh satu orang saja,
tetapi harus melalui kerja sama dengan orang lain, dengan segala aspek kerumitannya.
Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencpai
tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin
dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa
banyak biaya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka berpikir sistem.
Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian dan bagian-bagian itu
berinteraksi dalam sautu proses untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
Keempat, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika
administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk melihat apakah
pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam mencapai tujuan pendidikan sudah mencapai
sasaran yang ditetapkan dan apakah dalam pencapain tujuan itu tidak terjadi pemborosan.
2
3. 3
Sumber yang dimaksud dapat berupa sumber manusia, uang, sarana, dan prasarana maupun
waktu.
Kelima, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi kepemimpinan.
Administrasi pendidikan dilihat dari kepemimpinan merupakan usaha untuk menajwab
pertanyaan bagaimana kemampuan administrator penddikan itu, apakah ia dapat
melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun karso, dan ing ngarso sungtulodo
dalam mencapai tujuan pendidikan.
Keenam, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari proses pengambilan
keputusan. Kita tahu bahwa melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan sekelompok
orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Setiap kali, administrator dihadapkan kepada
bermacam-macam masalah, dan ia harus memecahkan masalah itu.
Ketujuh, administrasi pendidikan juga dapat dilihat dari segi komunikasi.
Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk membuat orang lain
mengerti apa yang kita maksudkan dan kita juga mengerti apa yang dimaksudkan orang
lain itu.
Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam pengertian yang sempit yaitu
kegaitan ketatausahaan yang intinya dalah kegiatan rutin catat-mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat dengan segala aspeknya,
serta mempersiapkan laporan.
B. Fungsi Administrasi Pendidikan
Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah
perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan oleh adanya
prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan amdinistrasi pendidikan dimaksudkan untuk
pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu dicapai dengan melalui serangkaian usaha,
mulai dari perencanaan sampai melaksanakan evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada
dasarnya fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian
usaha itu (Longenecker, 1964). Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan dibicarakan
sebagai serangkaian proses kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan itu.
4. 4
1. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan perlu dibicarakan di sini karena alasan sebagai berikut: a). tujuan
pendidikan merupakan jabaran dari tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu,
pemahaman tentang hubungan keduanya perlu dilakukan. b), tujuan pendidikan merupakan
titik berangkat administrasi pendidikan pada jenjang sekolah, dan c), tujuan pendidikan itu
juga merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang
pendidikan itu.
2. Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan
Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik
dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus dikelola melalui sesuatu tahapan proses yang
merupakan daur (siklus), mulai dari perencanaan, pengorganisassi, pengarahan,
pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah disinggung secara
garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan diuraikan proses tersebut lebih rinci.
a. Perencanaan
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur
pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber manusia, material, uang, dan waktu.
Dalam perencanaan, kita mengenal beberapa tahap :
a). identifikasi masalah
b) perumusan masalah
c). penetapan tujuan
d). identifikasi alternatif
e). pemilihan alternatif
f). elaborasi alternatif
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses untuk
memilih dan memilah orang-orang (guru dan personal sekolah lainya) serta
mengalokasikan prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam rangka
mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam kegiatan pengorganisasian adalah penetapan
5. 5
tugas, tanggung jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme kerjanya
sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.
c. Pengarahan
Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah
direncanakan dapat berjalan seperti yang dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988)
memberikan definisi pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan
bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun fungsional
agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar.
d. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan
kegiatan dari berbagai individu atau unit di sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras
dengan anggota atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.
e. Pembiayaan
Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran
pendapatan dan belanja pendidikan menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan
biaya, usaha untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu, penggunaan, serta
pengawasan penggunaan anggaran tersebut.
f. Penilaian
Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau anggota organisasi
seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada khususnya harus melakukan penilaian tentang
seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan dan
kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci maksud penilaian adalah untuk:
a) memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir suatu periode kerja pekerjaan
tersebut berhasil,
b). menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien,
c). memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan untuk menghidarkan situasi
yang dapat merusak, serta
d). memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid dalam mengembangkan
organisasi sekolah.
6. 6
C. Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan
Dari uraian di atas, tampak bahwa administrasi pendidikan pada pokoknya adalah
semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan pendidikan dengan merancang,
mengadakan, dan memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan waktu).
Tujuan pendidikan memberikan arah kegaitan serta kriteria keberhasilan kegiatan itu.
• Bidang administrasi material: kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang
materi.
Seperti: ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan.
• Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya persoalan guru dan pegawai
sekolah
dan sebagainya.
• Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup didalamnya pelaksanaan kurikulum,
pembinaan kurikulum, penyusunan silabus, perisapan harian, dan sebagainya.
D. Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu lingkungan
tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping
sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya.
Guru harus memahami apa yang terjadi dilingkungan kerjanya.
Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah melaksanakan
kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya telah ditetapkan.
Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru amat penting. Dalam menetapkan
kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan
prasarana, personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus
aktif memberikan sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah
pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan
bukan bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus
terlibat.
7. 7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Admnistrasi pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan, pengertian
administrasi pendidikan dapat dirumuskan dari berbagai sudut pandang kerja sama, proses
kerja sama itu, sistem dan mekanismenya, manajemen, kepemimpinan, proses pengambilan
keputusan, komunikasi dan ketatausahaan.
Guru sangat berperan dalam administrasi pendidikan, tugas utama guru yang
sebagai pengelola dalam proses belajar mengajar di lingkungan tertentu, yaitu sekolah
9. 9
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, kita memuji Allah dengan pujian yang banyak dan pantas
bagi keagungan dan kemuliaan-Nya. Sholawat dan salam semoga tersampaikan kepada
nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah, mengenban amanat dan
membimbing umat. Juga kepada keluarga dan para sahabatnya yang telah mendampinginya
berjihad menegakkan Islam.
Berkat rahmat dan ridho Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Administrasi Pendidikan Dalam Profesi Keguruan” . Semoga makalah ini
dapat memberikan kita gambaran tentang administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Lebih- lebih lagi bagi calon guru yang mau menerapkannya.
Tanpa bantuan dan dukungan dari kalian, makalah ini tdak akan pernah ada, do’a
dan harapan penulis semoga Allah memberi balasan yang lebih baik dari apa yang telah kita
lakukan selama ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Amien.
Padangsidimpuan, 08 Mei 2013
Penulis
i