Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1) Evaluasi pelaksanaan teknis produksi anggota klaster masih perlu perbaikan khususnya penggunaan bahan pengawet
2) Jejaring antar pelaku usaha di klaster masih terbatas
3) Diperlukan kerja sama yang lebih erat antara anggota klaster dan industri terkait seperti industri kemasan, gula, dan perbankan
1. MATERI PAPARAN NARA SUMBER BAHAN DISKUSI UNTUK ANGGOTA MASTERBU PERAN INDUSTRI TERKAIT DALAM KLASTER RONI KASTAMAN 13 – 14 APRIL 2011 MASYARAKAT KLASTER BUAH (MASTERBU) PERTEMUAN GABUNGAN KUNINGAN - MAJALENGKA
2. TINDAK LANJUT KEGIATAN MASTERBU BULAN MARET 2011 Output penyebarankuesionerkepadapelakuusahadalamklasteryang dilakukanpadabulanMaret 2011 yang lalutelahterkumpul Analisisdata dilakukanuntukpelaku yang dimintaipendapatnya. Daftarpelakuusaha yang dimintaipendapatnyaadalahsebagaimanadisajikanpadalampiran.
3. FOKUS KEGIATAN 13 – 14 APRIL 2011 INI ADALAH Penyegarankembalimengenaitatalaksanateknisproduksi (SOP) kegiatanusahaanggotaklasterdalammendukungpengolahanintiyaitu industry puree di Cirebon, meskipundiakuibahwa unit produksi puree di Cirebon masihterbatas. Evaluasipelaksanaan SOP / tatalaksanateknispascapendampingan/bimtekpadaproduk yang dihasilkan Pengumpulankuesioneruntukdeteksigambaranjejaringdiantarapelakudalamklaster Bagaimanaperanhubungankeusahaandiantara industry terkaitsaatini
4. TUJUAN DARI PERTEMUAN INI : Mendapatkangambaranpelaksanaanteknisproduksi industry dalamklasteratauanggotakelompok MASTERBU pascapemberianpengetahuandanpendampinganteknisolehtenagaahli Mendapatkangambarankekuatanjejaringpelakudalamklasteranggota MASTERBU hinggaperiodeawalbulan April 2011 darisejakberdirinya MASTERBU tahun 2010 yang lalu
5. TEMUAN TIM TEKNIS Evaluasiatasproduk yang dihasilkanternyatamasihdijumpaikasusdimanaprodukmasihtetapbelummemenuhiharapan, terutamadarisisipenggunaanbahanpengawet, meskipuntidakmenyalahiketentuanstandarmutubahanpengawet yang diijinkan. Akantetapihaliniakanberdampakpadapenerimaanprodukdimatakonsumen Temuan lain yang sudahmemenuhisyaratadalah : penyajiankemasansudahlebihbaikdarisebelumnya, variasiproduksudahdapatdibuatlebihbanyak, artinyadari puree yang dibuatsudahdapatdibuatberbagaimacamproduklainnyaselain jus, dodol, dan sari buah.
6. TEMUAN TIM JEJARING KELEMBAGAAN MASTERBU GambarankinerjasecaradetailnyadiberikanolehtimjejaringdengansarjanapendampingterutamauntukmengkajisejauhmanakeberhasilanCiayumajakuningsebagaisebuahklasterbisnis, yang didasarkanatasaglomerasidiantarapelakudanfaktor-faktorpenentukeberhasilanklaster. PengamatantelahdilakukansejakFebruari 2011 dikawasanCiayumajakuning. Variabelyang diamatiantara lain yaitu: 1) aktorklaster, 2) spesialisasi/kekhasan, 3) modal sosial, 4) pasar, 5) kebijakan, serta 6) konsentrasigeografis.
7. HASIL TEMUAN TIM JEJARING Aglomerasi yang terjadipadakelompokusaha yang adadalamklastermasihdalambentukrintisanawal AktorklasterMasterbubelummencapainilaiambangbatas (critical mass) Industriterkait (terutama yang berskalabesar) masihterbatas Motivasidaninisiatifdiantaraanggotaklasteruntuksenantiasamembuka forum komunikasidanurunrembugusahamasihterbatasbahkanterkesankurangsemangattanpaadanyafasilitasidariDinasPerindustrianmengingatsebagianbesaranggotamenginginkantiappertemuantersebutmembawahasil minimal mendapatkandanapengganti transport ataukonsumsi. Forum MASTERBU sulituntukmenentukanwaktudantempatpertemuankarena yang seringkalimengganjaladalahurusandanaoperasionalkegiatanpertemuantersebut Jumlah unit usahamasihsedikitsehinggaperluadanyapenumbuhan unit-unit usahabaru
8. HASIL TEMUAN TIM JEJARING Faktorspesialisasiprodukbelumterbentukkarenakendalaskalausahamikrosertarendahnyatingkatpendidikan Modal sosial yang sangatrendah, terlihatdarirendahnyajaringansertadiversifikasikerjasamadiantaraaktor-aktordalamklaster. FasilitasikebijakanuntukpengembanganMasterbutelahada, namunmasihbelumefektifdantepatsasaran. Lebihlanjut, faktorkonsentrasigeografistidakterbentukkarenajumlah unit usaha yang masihsedikitsertalokasi yang salingberjauhankarenalintasKabupaten. SecaraumumdapatdisimpulkanklasterisasiCiayumajakuningsebagaisebuahMasterbubelumberhasildanmasihmemerlukanupayapengembanganlebihlanjut.
9. MENGAITKAN TEMUAN DENGAN INDUSTRI TERKAIT YANG SEHARUSNYA BERPERAN DALAM KLASTER Keterkaitanhubungandankepentingandiantarapelakuusaha yang tergabungdalam MASTERBU Keterkaitananggota MASTERBU denganIndustriterkaitdalamklaster
10. INDUSTRI TERKAIT DALAM KLASTER BUAH CIAYUMAJAKUNING INDUSTRI KEMASAN INDUSTRI GULA INDUSTRI ALAT DAN MESIN PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU BUAH INDUSTRI PERBANKAN INDUSTRI KIMIA INDUSTRI PERTANIAN (INDUSTRI HULU, PEMASOK BAHAN BAKU) INDUSTRI OLAHAN BUAH INDUSTRI RITEL & ASOSIASI INDUSTRI KECIL MENENGAH MAKANAN (AIKMA)
12. FOKUS PERHATIAN UTAMA BAGI ANGGOTA MASTERBU KE DEPAN Keterkaitandenganindustriperbankan Keterkaitandenganindustrikimia Keterkakitandenganindustriritel / agenpemasaran
14. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI TEMUAN DALAM HUBUNGANNYA DENGAN MASALAH KETERKAITAN ANGGOTA MASTERBU DENGAN INDUSTRI TERKAIT DALAM KLASTER Perlunyaintermediasikepadaindustridengantingkatketerkaitankepada MASTERBU yang masihsangatkurang – kurang Merancang program temuwicaradan sharing antaraindustriterkait yang masukkategoricukup – kurang – sangatkurangdengananggota MASTERBU Diupayakanfasilitasidapatdiberikanoleh DINAS PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN PROPINSI JAWA BARAT Direncanakan agenda pertemuansekitarbulanJuliatauAgustus 2011