1. Technopreneur
Menjalankan bisnis sambil kuliah, mungkin agaknya kurang diminati dikalangan
mahasiswa. Susahnya menciptakan sebuah bisnis dan kesibukan tugas yang membelenggu waktu
mungkin menjadi alasan utama banyaknya mahasiswa mengurungkan niat untuk menjadi
entrepreneur muda. Tapi semua anggapan itu tidak berlaku bagi Mirza Idham Syaifuddin, salah
satu entrepreneur muda Teknik Industri ITS program studi Manajemen Bisnis.
Setelah dua tahun berdirinya program studi Manajemen Bisnis, memang banyak mahasiswa
Teknik Industri ITS yang berani mendirikan bisnis mereka disela-sela waktu perkuliahan. Akan
tetapi Mirza menciptakan sebuah bisnis yang unik. Sebuah bisnis yang mengategorikan dirinya
sebagai Technopreneur muda di kancah kampus teknologi ini. Sebuah CV yang ia beri nama
Kreasi Indonesia ini telah berhasil mengembangkan usaha Game Developer disamping beberapa
usaha lainnya. Beberapa karya dari tim Game Developer ini telah berhasil menjadi finalis di dua
ajang kompetisi pembuatan game nasional, salah satunya adalah Increfest 2011. Meskipun belum
lolos menyandang peringkat satu dalam kompetisi nasional, Mirza telah berhasil menjalin
kerjasama dengan beberapa rekan kerja dalam ekspansi produk gamenya. Usaha yang kini telah
berhasil didirikannya ini tidak sepenuhnya berasal dari buah pikir Mirza sendiri. Ia mengajak
kakaknya yang telah mendahului keberhasilannya mendirikan sebuah usaha Game Developer
bernama Elven Tales. Awalnya dia hanya mempekerjakan 7 orang saja, akan tetapi dia berniat
untuk menambah jumlah pekerja dikarenakan kebutuhan bisnis yang semakin ekspansif.
Lagipula dua dari karyawannya telah direkrut oleh Square Enix, sebuah perusahaan Game
Developer terkenal didunia.
Baginya, bisnis bukanlah suatu yang sulit. Intinya mencari koneksi sebanyak-banyaknya
untuk belajar kepada mereka yang sudah mahir dalam dunia bisnis. Mirza sendiri juga memulai
bisnisnya secara otodidak dari sejak SMA, bahkan dia telah beberapa kali gagal dalam bisnis
yang ia rintis sejak awal. Meskipun begitu dia begitu menyukai dunia bisnis, karena disamping
keuntungan profit yang diperoleh, keuntungan sosial seperti menyajikan lapangan pekerjaan juga
dapat dilakukan. Ia berharap, di ITS akan tumbuh generasi enterpreneur muda yang berbakat.
Baginya, anak-anak ITS itu memiliki SDM yang bagus. Bahkan 6 dari 7 personil tim Game
Developernya berasal dari ITS sendiri. Sayang jika kemampuan yang begitu baik tidak
dipraktekkan dalam dunia bisnis.