2. BAB I
KONSEP DASAR KURIKULUM
A. Definisi kurikulum
Kurikulum adalah rencana pelajaran di sekolah (
pandangan tradisional ),
Kurikulum tampak sebagai sesuatu yang statis,
hanya berbentuk dokumen-dokumen untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam proses pendidikan
( pandangan klasik ),
kurikulum tidak hanya sekedar dokumen statis
tapi merupakan segala sesuatu yang nyata dialami
siswa ( pandangan mutakhir ).
3. Hamid Hasan ( 1988 ) untuk mencari rumusan
Kurikulum ditinjau dari 4 dimensi:
1. kurikulum sebagai ide
2. kurikulum sebagai rencana tertulis
3. kurikulum sebagai kegiatan
4. kurikulum sebagai hasil
4. B. Kedudukan kurikulum dalam dunia
pendidikan lingkungan
Guru
KURUKULUM
Interaksi pendidikan
Materi
Metode Tujuan
Evaluasi Pendidikan
Siswa
5. C. Fungsi kurikulum
Bagi Guru ( Tataran Operasional )
Bagi Sekolah ( Tataran Manajerial )
Bagi masyarakat
Bagi Siswa
Fungsi pemeliharaan
Fungsi persiapan
fungsi penyesuaian
fungsi integrasi
fungsi diferensiasi
fungsi pemilihan
fungsi diagnostik
6. D. Hubungan kurikulum dengan
teori pendidikan
Nana S. Sukmadinata (1997) mengemukakan 4
jenis hubugan :
pendidikan klasik
pendidikan pribadi
teknologi pendidikan
pendidikan interaksional
7. E. Organisasi Kurikulum
Model Separated Subject atau Subject Matter
Curriculum
Model Corelated
Model Integrated
Model Core Program
8. BAB II
LANDASAN DAN PRINSIP
PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Landasan pengembangan Kurikulum
1. Landasan Filosofis
a. perenialisme
b. progresivisme
c. Essensialisme
d. Rekonstruksionsme
e. Eksistensialisme
2. Landasan Psikologis
Nana Syaodih Sukmadinata (1997) :
a.Psikologi perkembangan
b. Psikologi belajar
9. E. Mulyasa menyoroti aspek tentang 5 aspek perbedaan
dan karakteristik siswa :
1. tingkat kecerdasan
2. kreativitas
3. cacat fisik
4. kebutuhan siswa
pertumbuhan dan perkembangan kognitif
Spencer dan Spencer ( Uhar Suharsaputra, 2010) :
a. Motif
b. Watak
c. Konsep diri
d. Pengetahuan
e. keterampilan
10. 3. Landasan Sosiologis
landasan sosiologis adalah landasan yang berhubungan
dengan upaya mempertimbangkan faktor-faktor
kehidupan sosial budaya dalam pengembangan kurikulum.
Israel Scheffer ( Nana S. Sukamdinata, 1997 )
mengemukakan bahwa melalui pendidikan manusia
mengenal masa lalu, turut serta dalam peradaban sekarang
dan membuat peradaban masa yang akan datang.
UNESCO ( 1995 ) merokemendasikan 4 pesan :
a. pendidikan mengembangkan kemampuan
b. pendidikan hendaknya meneguhkan jati diri
c. pendidikan hendaknya meningkatkan kemampuan
menyelesaikan konflik
d. pendidikan hendaknya meningkatkan pengembangan
kedamaian
11. 4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK)
Landasan ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK )
berkaitan dengan upaya pemanfaatan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam pengembangan kurikuum.
12. B. Prinsip-Prinsip Pengembangan
Kurikulum
Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan 5
prinsip dalam pengembangan kurikulum :
1. Relevansi
2. Fleksibilitas
3. Kontinuitas
4. Efisiensi
5. Efektifitas
13. Berkaitan dengan pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan , terdapat prinsip-
prinsip yang harus dipenuhi :
Berpusat pada potensi
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
keberagaman karakteristik siswa dll
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar sepanjang hayat ( Long Life Education )
Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
14. BAB III
KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM
A. Komponen Tujuan
Hummel ( Uyoh Sadulloh, 1994 ) :
1. Autonomy
2. Equity
3. Survival
Dalam konteks pendidikan nasional, pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa, merupakan dasar
dan sekaligus tujuan yang ingin dicapai dalam
melaksanakan pendidikan.
15. Tujuan pendidikan nasional dijabarkan ke dalam :
1. Tujuan institusional
2. Tujuan kurikuler
3. Tujuan pembelajaran
Tujuan pendidikan nasional
Tujuan institusional
Tujuan kurikuler
Tujuan pembelajaran
( Tujuan Operasional )
16. B. Komponen Materi
Jenis materi Pembelajaran dan contoh
Jenis Materi contoh
1. Teori : seperangkat konstruk atau Teori perkembangan kognitif menurut
konsep,deinisi atau preposisi yang saling Piaget Teori belajar behaviorisme
berhubungan, yang menyajikan pendapat
sistematik tentang gejala dengan
menspesifikasi hbungan –hubungan antara
variabel-variabel dengan maksud
menjelaskan dan meramalkan gejala
tersebut
2. Proposisi : ide utama, pola skema yang Jika guru kompeten maka prestasi siswa
ada dalam materi yang dikembangkan akan meningkat
hubungan antara beberapa konsep ,
menerapkan dalil, hukum, atau rumus. (
jika....maka..)
3. Generalisai : kesimpulan umum Terdpat hubungan yang signifikan antara
berdasarkan hal-hal yang khusus, kompetensi guru dengan prestasi belajar
bersumber dari analisis, pendapat atau siswa
pembuktian dalam penelitian.
4. Konsep : suatu abstraksi yang dibentuk Kurikulum adalah seperangkat rencana
17. 5. Fakta : sejumlah informasi khusus Pada tahun pelajaran 2010-2011, di SMA
dalam materi yang dianggap penting, X terdapat 8 orang siswa yang tidak
terdiri dari terminologi, orang dan lulus ujian Nasional.
tempat sert kejadian.
6. Deinisi : penjelasan tentang makna Belajar adalah perubahan perilaku yang
atau pengertian tentang suatu hal/kata relatif menetap sebagai hasil dari
dalam garis besarnya. pengalaman.
7. Contoh / ilustrasi : hal atau tindakan Kecepatan seseorang ibarat sebuah
atau proses yang bertujuan untuk mobil, ada yang sanggup melaju dengan
memperjelas suatu uraian atau kecepatan tinggi, sedang bahkan lambat
pendapat
8. Istilah ; kata-kata perbendaharaan Konstruksivisme, perenialisme
yang baru dan khusus yang
diperkenalkan dalam materi
9. Prosedur : seri langkah-langkah yang Langkah-langkah pembelajaran inkuiri
berurutan dalam materi pelajaran yang sosial
harus dikerjakan siswa
18. Nana Syaodih Sukamdinata ( 1997 ) :
mengetengahkan tentang sekuens susunan materi
pembelajaran :
sekuens kronologis
sekuens kausal
sekuens logis dan psikologis
sekuens spiral
sekuens rangkaian ke belakang
sekuens berdasarkan hierarki belajar
19. C. Komponen Metode
Metode an teknik pembelajaran yang digunakan pada
umumnya bersifat penyajian ( ekspositorik ) secara
massal, seperti ceramah, atau seminar.
D. Komponen Evaluasi
Evaluasi kurikulum adalah untuk memeriksa tingkat
ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan yang ingin
diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.
Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi yaitu
dimensi kuantitas dan kualitas.
20. BAB IV
BELAJAR : KONSEP DAN TEORI
A. Hakikat belajar
Moh. Surya (1997) : Belajar dapat diartikan sebagai suatu
proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan
perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Crow & Crow : Belajar adalah diperolehnya kebiasaan-
kebiasaan , pengetahuan dan sikap baru.
Muh. Surya (1997) mengemukakan ciri-ciri dari perubahan
perilaku dalam belajar, yaitu :
a. Perubahan yang disengaja atau disadari ( Intensional )
b. perubahan yang berkesinambungan
c. Perubahan yang fungsional
d. Perubahan yang positif
e. Perubahan yang bersifat aktif
f. perubahan yang bersifat permanen
g. perubahan yang bertujuan dan terarah
h. perubahan secara keseluruhan
21. Menurut Gagne (1979) , perubahan perilaku sebagai
hasil belajar dalam bentuk :
1. informasi verbal
2. kecakapan intelektual
3. strategi kognitif
4. sikap
5 kecakapan motorik
Muh. Surya (1997) mengemukakan bahwa hasil belajar
akan tampak dalam :
1. Kebiasaan
2. keterampilan
3. pengamatan
4. berfikir asosiatif
5. berfikir rasional dan kritis
6. sikap
22. Sedangkan Bloom, perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil
belajar meliputi 3 kawasan, yaitu kognitif, afektif dan psikomor.
Howard Gardner ( Colin Rose dan malcolm J. Nicholl, (2002)
mengemukakan teori Multiple Inteligence,
INTELEGENSI KEMAMPUAN INTI
1. Logical-mathematical Kepekaan dan kemampuan untuk
mengamati pola-pola logis dan
bilangan serta kemampuan untuk
berfikir rasional
2. Linguistic Kepekaan terhadap suara, ritme,
makna kata-kata, dan keberagaman
fungsi-fungsi bahasa
3. Musical Kemampuan untuk menghasilkan dan
mengapresiasikan ritme
4. Spatial Kemampuan mempersepsi dunia
ruang-visual secara akurat dan
melakukan transformasi persepsi
tersebut
23. B. Pilar Belajar
UNESCO ( Nana Syaodih Sukamdinata
(1995), merumuskan 4 pilar belajar, yaitu :
1. Belajar mengetahui ( Learning to Know )
2. Belajar berkarya ( Learning to Do )
3. Belajar hidup bersama ( Learning to Live Together )
4. Belajar berkembang utuh ( Learning to be )
C. Teori-teori Pokok Belajar
1. Teori belajar behaviorisme
2. Teori Belajar Kognitivisme meurut Piaget
Tahap senso-motor (0-2)
Tahap pra Operasional (2-7)
Tahap konkrit-operasional (7-11)
Tahap formal-opeasional (11-Dewasa)
24. 3. Teori Belajar Gestalt
Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai
padanan arti sebagai “ bentuk atau konfigurasi “.
Menurut Koffka dan Kohler ( Margaret E Gendler 1992 ),
ada tuju prinsip organisasi yang terpenting yaitu :
a. Hubungan bentuk dan latar ( figure and ground
relationship )
b. kedekatan (proximity )
c. kesamaan (Similiarty )
d. arah bersama ( Common direction )
e. kesederhanaan ( Simplicity )
f. ketertutupan (Closure )
25. Terdapat 4 asumsi yang mendasari pandangan Gestalt,
yaitu :
Perilaku
hal yang penting dalam mempelajari perilaku
organisme tidak mereaksi terhadap rangsangan
pemberitahuan makna terhadap suatu rangsangan
sensoris
Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara
lain :
pengalaman tilikan ( insight )
pembelajaran yang bermakna (Meaningful learning )
perilaku bertujuan ( Pusposive behavior )
prinsip ruang lingkup (life space)
transfer dalam belajar
26. BAB V
PEMBELAJARAN : KONSEP DASAR DAN
RAGAM
A. Konsep dasar pembelajaran
1.Pengertian pembelajaran
Perubahan paradigma pembelajaran
NO ASPEK KONVENSIONAL MUTAKHIR
1 Tujuan dan hasil • penguasaan materi • penguasaan kompetensi
belajar • kecerdasan tunggal • kecerdasan jamak
2 materi • tekstual • kontekstual
3 Pendekatan, strategi • berpusat pada guru • berpusat pada siswa
dan metode • ekspositorik • heuristik
• solo race • kooperatif
• ceramah • inkuiri
4 penilaian • paper and pencil test • penilaian otentik
27. 2. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Dalam sebuah tulisannya , Arthur W. Chickering dan
Zelda F. Gamson (1987) mengetengahkan tentang 7
prinsip pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai
panduan, yaitu :
a. Encourages Contact between students and Faculty
b. Develops reciprocity and Cooperation among
students
c. Encourages Active Learning
d. Gives prompt Feedback
e. Emphasizes time on Task
f. Communicates High Expectations
g. Respects Diverse Talents and Way of Learning
h.
28. 3. Komponen-komponen Pembelajaran
Komponen pembelajaran adalah berbagai komponen,
baik secara langsung maupun tak langsung terkait dan
dapat mempengaruhi proses dan kualitas
pembelajaran, yang pada gilirannya akan berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan atau hasil belajar.
Komponen –komponen pembelajaran
Instrumental
Input
Expected
Proses Output/Outc
Raw Input Pembelajaran omes
Environmental
30. BAB VI
PERAN DAN KOMPETENSI GURU
A. Peran Guru dan pembelajaran
1. Peran Guru sebagai Manajer pembelajaran
Peran guru sebagai manajer pembelajaran merujuk pada upaya menjalankan
berbagai fungsi manajemen guna tercapainya efektivitas dan efisiensi
pembelajaran, di dalamnya mencakup ;
a.Perencanaan pembelajaran
b. pelaksanaan pembelajaran
c. Penilaian pembelajaran
2. Peran Guru sebagai fasilitator
Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa sebagai fasilitator, guru memberikan
pelayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
3. Peran Guru Sebagai motivator
Wina Senjaya (2008) dan pemikiran dari USAID DBE3 Life Skills for Youth,
mengemukakan ide dan petunjuk umum dalam rangka meningkatkan motivasi
belajar siswa :
a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai
b. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar
31. c. Berilahpujian yang wajar terhadap keberhasilan siswa
d. Berikan penilaian
e. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa
f. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam
g. Jadikan siswa peserta aktif
h. Buatlah tugas yang realistis dan sesuai
i. Berikan tugas secara proporsional
j. Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil
k. Berikan petunjuk kepada siswa agar sukses dalam belajar
l. Hindari kompetisi antarpribadi
m. Hargai kesuksesan dan keteladanan
n. Antusias dalam mengajar
o. Tentukan standar yang tinggi
p. Hindari penggunaan ancaman
q. Hindarilah komentar buruk
r. Kenali minat siswa-siswa Anda
s. Peduli dengan siswa-siswa Anda
32. 4. Peran Guru sebagai Pembimbing
Peran Guru sebagai pembimbing pada dasarnya adalah peran
guru dalam upaya membantu siswa agar dapat
mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya melalui
hubungan interpersonal yang akrab dan saling percaya.
Agar guru berperan sebagai pembimbing yang baik, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang
sedang dibimbingnya.
b. guru dapat memperlakukan siswa sebagai individu yang
unik.
c. guru seyogyanya dapat menjali hubungan yang akrab
d. guru senantiasa memberikan kesempatan kepada siswa
agar mengkonsultasikan berbagai kesulitan
e. guru sebaiknya menguasai teknik-teknik dasar konseling
33. B. Kompetensi Guru
Raka Joni sebagaimana dikutip oleh Suyanto dan
Djihad Hisyam (2000) mengemukakan 3 jenis
kompetensi guru, yaitu :
a. kompetensi profesional
b. kompetensi kemasyarakatan
c. kompetensi personal
Menurut Peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan ada 4 kompetensi
guru, yaitu :
a. Kompetensi pedagogik
b. kompetensi kepribadian
c. kompetensi profesional
d. kompetensi sosial
34. C. Keterampilan Dasar Mengajar
keterampilan membuka pelajaran
keterampilan memberikan variasi stimulus
keterampilan bertanya
keterampilan memberi isyarat
keterampilan memberikan iustrasi/ penggunaan
contoh
keterampilan berkomunikasi
keterampilan menutup pembelajaran
keterampilan mengelola kelas
Terdapat 2 macam masalah pengelolaan kelas, yaitu :
masalah individual
masalah kelompok
35. Pendekatan yang dapat dilakukan dalam upaya mengatasi
maslaah-masalah yag muncul dalam pengelolaan
kelas, diantaranya :
pendekatan humanistik
pendekatan proses kelompok
Bruce Tuckman (1965) mengemukakan tahapan
dinamika kelompok, sebagai berikut :
Forming
Storming
Norming
Performing
Adjourning
36. BAB VII
PROSES PEMBELAJARAN
A. Pengertian pendekatan, strategi, model, metode,
dan skill pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik
tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat
umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatan terdapat
2 jenis pendekatan, yaitu :
pendekatan yang berorientasi pada siswa ( student
centered approach )
pendekatan yang berorientasi atau berpusat pada guru
( teacher centered Approach )
37. Newman dan Logan (Abin Syamsudin
Makmun, 2003), mengemukakan 4 unsur
strategi dari setiap usaha, yitu :
mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi
dan kualitas hasil dan sasaran yang harus dicapai.
mempertimbangkan dan memilih jalan
pendekatan utama
mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur
dan patokan ukuran
mempertimbangkan dan menetapkan langkah-
langkah yang akan ditempuh
38. Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran daoat
dicapai secara efektif dan efisien.
Wina Senjaya (2008), Metode pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat metode pembelajaran untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, yaitu :
1. ceramah
2. demonstrasi
3. diskusi
4. simulasi
5. pengalaman lapangan
39. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara
khas oleh guru.
Bekenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce
dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin
Surasega, 1990) mengetengahkan 4 kelompok model
pembelajaran,yaitu:
1. model interaksi sosial
2. model pengolahan informasi
3. model personal-humanistik
4. model modifikasi tingkah laku
40. Rangkaian hubungan
pendekatan, strategi, metode, teknik, dan model
pembelajaran
Pendekatan pembelajaran (Teacher Centerde-Student centered )
StrateStrategi pembelajaran (Exsposition-Discovery Learning ; Group
individual Learning)
Metode pembelajaran ( Ceramah, Demonstrasi-Diskusi, dll)
Skill (Teknik dan taktik pembelajaran)
(Spesifik, Individual, Unik)
41. B. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses mencari dan menemukan.
Terdapat beberapa karakteristik strategi pembelajaran
inkuiri, yakni :
Strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa
secara maksimal untuk mencari dan menemukan
seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk
mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang
dipertanyakan
tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri
adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara
sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental
42. C. Model Pembelajaran
1. Diskusi
Diskusi kelas
diskusi kelompok kecil
simposium
diskusi panel
2. Metode Simulasi
Sosiodrama
Psikodrama
Role Playing
peer Teaching
Simulasi game
3. Metode Problem Solving
4. Metode kerja kelompok
5. Metode proyek
6. Metode karyawisata
7. Metode penugasan
8. Metode Eksperimen
43. D. Media Pembelajaran
Media berasala dari bahasa latin “ Medium” yang secara harfiah
berarti “perantara” atau “pengantar” yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yag dapat menyalurkan pesan,
dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri siswa.
Media memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
siswa
dapat melampaui batasan ruang kelas
dapat berinteraksi langsung antara siswa dengan lingkungannya
dapat menghasilkan keseragaman pengamatan
dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
dapat membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar
dapat memberikan pengalaman integral/menyeluruh dari konkrit
sampai ke abstrak.
44. Jenis-jenis media belajar
Media Visual : Grafik, diagram, dll
Media Audial : Radio, Tape recorder dll
Project Still media : Infocus, Slide, OHP, dll
Project Motion Media : Film, TV, dll
E. Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik data, orang
dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik
secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga memperrmudah
siswa dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
Sumber belajar memiliki fungsi :
meningkatkan produktifitas pembelajaran
memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual
memberikan dasar agar lebih ilmiah terhadap pembelajaran
lebih memantapkan pembelajaran
memungkinkan belajar seketika
memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas