SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
SAMPEL PADA UJI
SENSORI
YUSMARINI
• Sampel pada uji sensori sama dengan sampel
pada uji yang lain

• Teknik pengambilan sampel juga sama
• Contoh (sampel) adalah bagian dari populasi yang diambil
dengan cara tertentu agar mewakili keseluruhan populasi
• Sejumlah individu yang ditarik dari populasi tidak dengan
sendirinya menjadi sampel jika :
* populasi tidak jelas batasannya
* cara penarikan tidak menurut prosedur yang berlaku
Ex : seringkali perusahaan mengirim “sampel” ke
laboratorium untuk dianalisa

“sampel” tersebut bisa jadi tidak sah ??? (tidak jelas populasi
dan dan tata cara penarikannya juga tidak jelas)
CUPLIKAN DAN SAMPEL
• Cuplikan dan sampel sering dibaurkan
• Cuplikan (speciment) : materi yang diambil dari populasi atau
contoh

• Cuplikan dari populasi tidak dapat mewakili mutu namun
digunakan untuk menunjukkan bentuk komuditas dari mana
cuplikan tsb diambil
• Cuplikan dari contoh (sampel) biasanya digunakan untuk
analisa mutu
• Cara pengambilan cuplikan pada contoh juga ada prosedur
tertentu (prosedur baku)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
1. Metode pengambilan sampel

2. Penyiapan sampel
3. Penyajian sampel
1. METODE PENGAMBILAN SAMPEL
• Sampel : mewakili bahan atau proses yg sedang dikaji

Perlu diperhatikan cara yang dapat dipertanggung jawabkan
Menghindari bias

Kadangkala peneliti lebih terfokus pada seleksi panelis dan
metode pengujian dan metode pengambilan sampel tidak
terlalu diperhatikan
JENIS PENARIKAN SAMPEL
1. Penarikan Sampel Acak (random sampling)
tiap bagian populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk diambil

Cara : undian (tiap individu diberi nomer dan diundi)
cocok untuk sampel yang homogen (misalnya produk
curah)
2. Penarikan Sampel Terpilih (selective sampling)
“ jika populasinya tidak seragam atau sifat yang diamati
tidak tersebar merata”

Misalnya :
• “contoh” pada karkas sapi (tidak homogen)
• analisa mikroba patogen (diambil pada bagian yang paling
besar peluangnya untuh ditumbuhi mikrobia patogen
• Misal : sampel dari populasi produk pangan berupa bijibijian dalam 1 peti besar dengan ukuran 10 x 4 x 6 m

3

4
1

2

1 = dipusat peti
3 = di pojok kanan belakang

5

2 = di pojok kiri depan
4 = di samping kanan depan
5 = di samping kiri belakang
2. PENYIAPAN SAMPEL
• Dihindari
perlakuan
(sengaja/tidak)
yang
menyebabkan bau / rasa yang berasal dari luar
bahan yg akan di uji
• Perlakuan penyiapan sampel diupayakan tidak
mengubah sifat-sifat sampel
• Ada kebebasan untuk memberi perlakuan
pendahuluan terhadap bahan dasar seperti
menggoreng, mengukus atau dinilai mentah saja
ACUAN DALAM PENYIAPAN SAMPEL
1. Pada Uji Pembedaan
* panelis diminta mendeteksi perbedaan antar sampel
* penyiapan sampel tidak mengubah flavor bahan

tidak dianjurkan memberi perlakuan penggorengan
ataupun penambahan bumbu
2. Pada Uji Kesukaan
* panelis menilai sampel berdasarkan kesukaannya
* sampel disiapkan sebagaimana penggunaannya secara
normal (misalnya dengan penambahan bumbu)
* perlakuan penyiapan untuk semua sampel harus sama
(identik)
• Kadangkala suatu bahan pengggunaannya
memerlukan bahan pembawa (carrier)
misalnya : saus cabe
(tahu)
3. PENYAJIAN SAMPEL
• Penampilan sampel akan sangat mempengaruhi hasil
pengujian
• Sampel disajikan sedemikian rupa sehingga panelis menilai
sampel berdasarkan sifat-sifat yang terkandung dalam
sampel tersebut
• Keseragaman penampilan sampel dalam pengujian perlu
diperhatikan ( kuantitas sampel, wadah, sarana pengujian
dan suhu sampel)
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
PENYAJIAN SAMPEL
1. Ukuran Sampel
* sampel disajikan secukupnya (tidak terlalu sedikit atau
terlalu banyak) : kira-kira dapat dinilai 3 kali

2. Suhu Sampel
* sampel disajikan pada suhu kamar, namun pada kasus
tertentu dapat menyimpang.
Minuman dingin : suhu penyajian tidak lebih rendah dari
450 F ( 7,20C) minuman hangat tidak lebih dari 1700F
(76,70C)
3. Kenampakan
• kenampakan bahan yang akan diuji dibuat seseragam
mungkin, kecuali atribut yang sedang dinilai
• Misal : sampel akan diuji aromanya
(warna, ukuran dan bentuk diupayakan seragam)
Jika ada perbedaan warna : dapat dieliminasi dengan :
* mengurangi cahaya yang digunakan,
* menggunakan warna cahaya tertentu
* memberi pewarna yang umum digunakan pada bahan
yang diuji
4. Cara Menyajikan
Cara menyajikan : satu persatu atau bersamaan
Penyajian satu persatu : urutan penyajian dan berapa kali
disajikan

Sampel diacak mana yang lebih dahulu disajikan dan selang
waktu antar sampel harus sama
Penyajian bersama (simultan) : perlu dihindari position error /
posisi sampel diatur berbeda-beda
5. Jumlah Sampel
* Jumlah sampel dalam 1 sesi tergantung type pengujian dan
bahan yg diuji
* Jika jumlah sampel yg akan diuji terlalu banyak : panelis lelah
atau jenuh (sensitivitas menurun)

* untuk uji kesukaan terhadap satu stimulus :
sebaiknya disajikan 3 – 4 sampel
maksimum 6 sampel dalam 1 sesi
* untuk uji kesukaan (perbandingan berpasangan)
maksimum 3 pasang sampel untuk 1 sesi
* untuk uji kesukaan (metode rangking) 6 sampel
dalam 1 sesi
6. Pemberian Kode Sampel
* kode menggunakan angka 3 digit yag diambil dari tabel
random
* jangan sampai terjadi duplikasi (tidak boleh 2 sampel
kodenya sama)
7. Sarana / Alat
* sampel disajikan dalam wadah yang sama warna dan
ukurannya

* Alat harus bersih (menghindari perubahan rasa dan
aroma)

8. Kuesioner
* berisi petunjuk yg harus dikerjakan oleh panelis
* petunjuk harus jelas
• Dalam Kuesioner terdapat 3 bagian utama :
1. Informasi
* nama panelis
* tanggal pengujian
* jenis sampel yang diuji

2. Instruksi
* pemberian tugas dan cara-cara melakukan penilaian atau
menyampaikan respon

3. Respon panelis

* bagian yang harus diisi oleh panelis
Gambar 3.3. Contoh formulir isian untuk Uji Pembedaan Pasangan

Nama Panelis

:

Tanggal Pengujian

:

Jenis Contoh

:

Kriteria yang dinilai

:

Intruksi

: Nyatakan apakah contoh yang disajikan sama atau berbeda dengan contoh baku.
Bila sama beri tanda 0, sedangkan bila berbeda beri tanda 1.

Kode
Penilaian

513

Kode

481

Penilaian

A : 948

B : 481
Nama Panelis

:

Tanggal Pengujian

:

Jenis Contoh

:

Instruksi

: Nyatakan salah satu contoh yang berbeda diantara ketiga contoh ini dan beri
tanda 1.

Kode

Kriteria Penilaian
Warna

Kehalusan

Rasa

876
745
269

Gambar 3.5. Contoh formulir isian untuk Uji Segitiga

B : 893

A : 763

B : 487
SAMPEL UJI SENSORI
SAMPEL UJI SENSORI

Contenu connexe

Tendances

Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixbintangdamayanti
 
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfischAnalisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfischjusaay
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganSutyawan
 
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganPengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganHappinessa Brilliant
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoringLaporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoringAurora Urbahillah
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Brawijaya University
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinramdhanisari
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanAgnescia Sera
 
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptxEstiEliana
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganSutyawan
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanMuhammad Eko
 

Tendances (20)

Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
 
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfischAnalisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
Analisis lemak dengan menggunakan metode goldfisch
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
Keamanan pangan
Keamanan panganKeamanan pangan
Keamanan pangan
 
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacanganPengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
Pengetahuan Bahan Pangan Serealia dan Kacang-kacangan
 
Panelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensoriPanelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensori
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoringLaporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
Laporan praktikum-sensori-6-uji-skoring
 
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
Proses Perubahan Pada Pati (Swelling)
 
Pengasaman
PengasamanPengasaman
Pengasaman
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
 
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
 
Laporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar AbuLaporan Praktikum Kadar Abu
Laporan Praktikum Kadar Abu
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Teknologi pengolahan ekstrusi
Teknologi pengolahan ekstrusiTeknologi pengolahan ekstrusi
Teknologi pengolahan ekstrusi
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan PengawetanPerubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
Perubahan Komponen Kimia Pangan Akibat Pengolahan dan Pengawetan
 

En vedette (20)

Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2
 
Uji pembedaan
Uji pembedaanUji pembedaan
Uji pembedaan
 
Organoleptik
OrganoleptikOrganoleptik
Organoleptik
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
 
Label dan iklan pangan
Label dan iklan panganLabel dan iklan pangan
Label dan iklan pangan
 
Toxic Marine Puffer Fish in Thailand Seas and TTX They Contained Journal
Toxic Marine Puffer Fish in Thailand Seas and TTX They Contained Journal Toxic Marine Puffer Fish in Thailand Seas and TTX They Contained Journal
Toxic Marine Puffer Fish in Thailand Seas and TTX They Contained Journal
 
Praktikum 1
Praktikum 1Praktikum 1
Praktikum 1
 
penelitian tindakan kelas
penelitian tindakan kelaspenelitian tindakan kelas
penelitian tindakan kelas
 
Spektrofotometri
SpektrofotometriSpektrofotometri
Spektrofotometri
 
Degradasi oksidatif asam amino
Degradasi oksidatif asam aminoDegradasi oksidatif asam amino
Degradasi oksidatif asam amino
 
laporan uji asam amino
laporan uji asam aminolaporan uji asam amino
laporan uji asam amino
 
Biokim "Metabolisme Protein"
Biokim "Metabolisme Protein"Biokim "Metabolisme Protein"
Biokim "Metabolisme Protein"
 
praktikum biokimia
praktikum biokimiapraktikum biokimia
praktikum biokimia
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Praktikum biokimia blok 17 Muskuloskeletal
Praktikum biokimia blok 17 MuskuloskeletalPraktikum biokimia blok 17 Muskuloskeletal
Praktikum biokimia blok 17 Muskuloskeletal
 
5 Fakta Tentang Analisa Mikrobiologi Terkini
5 Fakta Tentang Analisa Mikrobiologi Terkini5 Fakta Tentang Analisa Mikrobiologi Terkini
5 Fakta Tentang Analisa Mikrobiologi Terkini
 
Metabolisme protein
Metabolisme proteinMetabolisme protein
Metabolisme protein
 
Praktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji ProteinPraktikum Kimia - Uji Protein
Praktikum Kimia - Uji Protein
 
Penilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu MakananPenilaian Mutu Makanan
Penilaian Mutu Makanan
 
Kimia pangan dan gizi f.g. winarno
Kimia pangan dan gizi   f.g. winarnoKimia pangan dan gizi   f.g. winarno
Kimia pangan dan gizi f.g. winarno
 

Similaire à SAMPEL UJI SENSORI

Organoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
Organoleptik-Penanganan contoh 3.pptOrganoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
Organoleptik-Penanganan contoh 3.pptputinur1
 
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas panganSutyawan
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelAinur
 
1. Sampling dan Metode Sampling.ppsx
1. Sampling dan Metode Sampling.ppsx1. Sampling dan Metode Sampling.ppsx
1. Sampling dan Metode Sampling.ppsxDiniNovianti3
 
NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGMira Aryuni
 
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptxPP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptxHRahmatSTel
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingAyu Sefryna sari
 
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensiUji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensiFelita Victoria
 
Analisa sampel dan quality control di laboratorium
Analisa sampel dan quality control di laboratoriumAnalisa sampel dan quality control di laboratorium
Analisa sampel dan quality control di laboratoriummuhammadahan
 
Materi Teknik Sampling-Biostatistik.pptx
Materi Teknik Sampling-Biostatistik.pptxMateri Teknik Sampling-Biostatistik.pptx
Materi Teknik Sampling-Biostatistik.pptxRastikaLiaran1
 
1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluanUmmu D'light
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 

Similaire à SAMPEL UJI SENSORI (20)

Organoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
Organoleptik-Penanganan contoh 3.pptOrganoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
Organoleptik-Penanganan contoh 3.ppt
 
2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan2. penilaian kualitas pangan
2. penilaian kualitas pangan
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Metode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampelMetode pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel
 
Metode sampling
Metode samplingMetode sampling
Metode sampling
 
1. Sampling dan Metode Sampling.ppsx
1. Sampling dan Metode Sampling.ppsx1. Sampling dan Metode Sampling.ppsx
1. Sampling dan Metode Sampling.ppsx
 
NON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLINGNON PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY SAMPLING
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptxPP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
PP STATISTIKA DESKRIPTIF PERTEMUAN 1.pptx
 
Pertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik samplingPertemuan 9 teknik sampling
Pertemuan 9 teknik sampling
 
Teknk Sampling
Teknk SamplingTeknk Sampling
Teknk Sampling
 
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensiUji reprodusibilitas dan profisiensi
Uji reprodusibilitas dan profisiensi
 
Slide7
Slide7Slide7
Slide7
 
Analisa sampel dan quality control di laboratorium
Analisa sampel dan quality control di laboratoriumAnalisa sampel dan quality control di laboratorium
Analisa sampel dan quality control di laboratorium
 
P10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampelP10 menentukan populasi dan sampel
P10 menentukan populasi dan sampel
 
Materi Teknik Sampling-Biostatistik.pptx
Materi Teknik Sampling-Biostatistik.pptxMateri Teknik Sampling-Biostatistik.pptx
Materi Teknik Sampling-Biostatistik.pptx
 
1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan
 
Rancangan penelitian (research design)
Rancangan penelitian (research design)Rancangan penelitian (research design)
Rancangan penelitian (research design)
 
Desain Penelitian
Desain Penelitian Desain Penelitian
Desain Penelitian
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 

Plus de Teknologi Hasil Pertanian

Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziTeknologi Hasil Pertanian
 
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganEtilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganTeknologi Hasil Pertanian
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahTeknologi Hasil Pertanian
 
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapaYoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapaTeknologi Hasil Pertanian
 
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnyaGula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnyaTeknologi Hasil Pertanian
 

Plus de Teknologi Hasil Pertanian (20)

Detoksifikasi
DetoksifikasiDetoksifikasi
Detoksifikasi
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
 
Gizi karbohidrat
Gizi karbohidratGizi karbohidrat
Gizi karbohidrat
 
Gizi kacang kacangan
Gizi kacang kacanganGizi kacang kacangan
Gizi kacang kacangan
 
Gizi dan kualitas hidup
Gizi dan kualitas hidupGizi dan kualitas hidup
Gizi dan kualitas hidup
 
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganEtilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
 
Kualitas hasil pertanian
Kualitas hasil pertanianKualitas hasil pertanian
Kualitas hasil pertanian
 
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanianSifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Metabolisme karbohidrat 2
Metabolisme karbohidrat 2Metabolisme karbohidrat 2
Metabolisme karbohidrat 2
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
 
Pengolahan minuman isotonik
Pengolahan minuman isotonikPengolahan minuman isotonik
Pengolahan minuman isotonik
 
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapaYoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
 
Kelapa parut kering dan santan kelapa
Kelapa parut kering dan santan kelapaKelapa parut kering dan santan kelapa
Kelapa parut kering dan santan kelapa
 
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnyaGula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
 
Kopra dan Minyak Kelapa
Kopra dan Minyak KelapaKopra dan Minyak Kelapa
Kopra dan Minyak Kelapa
 
Metabolisme Karbohidrat
Metabolisme KarbohidratMetabolisme Karbohidrat
Metabolisme Karbohidrat
 
Asam Nukleotida
Asam NukleotidaAsam Nukleotida
Asam Nukleotida
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 

Dernier

materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 

Dernier (20)

materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 

SAMPEL UJI SENSORI

  • 2. • Sampel pada uji sensori sama dengan sampel pada uji yang lain • Teknik pengambilan sampel juga sama
  • 3. • Contoh (sampel) adalah bagian dari populasi yang diambil dengan cara tertentu agar mewakili keseluruhan populasi
  • 4. • Sejumlah individu yang ditarik dari populasi tidak dengan sendirinya menjadi sampel jika : * populasi tidak jelas batasannya * cara penarikan tidak menurut prosedur yang berlaku Ex : seringkali perusahaan mengirim “sampel” ke laboratorium untuk dianalisa “sampel” tersebut bisa jadi tidak sah ??? (tidak jelas populasi dan dan tata cara penarikannya juga tidak jelas)
  • 5. CUPLIKAN DAN SAMPEL • Cuplikan dan sampel sering dibaurkan • Cuplikan (speciment) : materi yang diambil dari populasi atau contoh • Cuplikan dari populasi tidak dapat mewakili mutu namun digunakan untuk menunjukkan bentuk komuditas dari mana cuplikan tsb diambil • Cuplikan dari contoh (sampel) biasanya digunakan untuk analisa mutu
  • 6. • Cara pengambilan cuplikan pada contoh juga ada prosedur tertentu (prosedur baku)
  • 7. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 1. Metode pengambilan sampel 2. Penyiapan sampel 3. Penyajian sampel
  • 8. 1. METODE PENGAMBILAN SAMPEL • Sampel : mewakili bahan atau proses yg sedang dikaji Perlu diperhatikan cara yang dapat dipertanggung jawabkan Menghindari bias Kadangkala peneliti lebih terfokus pada seleksi panelis dan metode pengujian dan metode pengambilan sampel tidak terlalu diperhatikan
  • 9. JENIS PENARIKAN SAMPEL 1. Penarikan Sampel Acak (random sampling) tiap bagian populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil Cara : undian (tiap individu diberi nomer dan diundi) cocok untuk sampel yang homogen (misalnya produk curah)
  • 10. 2. Penarikan Sampel Terpilih (selective sampling) “ jika populasinya tidak seragam atau sifat yang diamati tidak tersebar merata” Misalnya : • “contoh” pada karkas sapi (tidak homogen) • analisa mikroba patogen (diambil pada bagian yang paling besar peluangnya untuh ditumbuhi mikrobia patogen
  • 11. • Misal : sampel dari populasi produk pangan berupa bijibijian dalam 1 peti besar dengan ukuran 10 x 4 x 6 m 3 4 1 2 1 = dipusat peti 3 = di pojok kanan belakang 5 2 = di pojok kiri depan 4 = di samping kanan depan 5 = di samping kiri belakang
  • 12. 2. PENYIAPAN SAMPEL • Dihindari perlakuan (sengaja/tidak) yang menyebabkan bau / rasa yang berasal dari luar bahan yg akan di uji • Perlakuan penyiapan sampel diupayakan tidak mengubah sifat-sifat sampel • Ada kebebasan untuk memberi perlakuan pendahuluan terhadap bahan dasar seperti menggoreng, mengukus atau dinilai mentah saja
  • 13. ACUAN DALAM PENYIAPAN SAMPEL 1. Pada Uji Pembedaan * panelis diminta mendeteksi perbedaan antar sampel * penyiapan sampel tidak mengubah flavor bahan tidak dianjurkan memberi perlakuan penggorengan ataupun penambahan bumbu
  • 14. 2. Pada Uji Kesukaan * panelis menilai sampel berdasarkan kesukaannya * sampel disiapkan sebagaimana penggunaannya secara normal (misalnya dengan penambahan bumbu) * perlakuan penyiapan untuk semua sampel harus sama (identik)
  • 15. • Kadangkala suatu bahan pengggunaannya memerlukan bahan pembawa (carrier) misalnya : saus cabe (tahu)
  • 16. 3. PENYAJIAN SAMPEL • Penampilan sampel akan sangat mempengaruhi hasil pengujian • Sampel disajikan sedemikian rupa sehingga panelis menilai sampel berdasarkan sifat-sifat yang terkandung dalam sampel tersebut • Keseragaman penampilan sampel dalam pengujian perlu diperhatikan ( kuantitas sampel, wadah, sarana pengujian dan suhu sampel)
  • 17. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENYAJIAN SAMPEL 1. Ukuran Sampel * sampel disajikan secukupnya (tidak terlalu sedikit atau terlalu banyak) : kira-kira dapat dinilai 3 kali 2. Suhu Sampel * sampel disajikan pada suhu kamar, namun pada kasus tertentu dapat menyimpang. Minuman dingin : suhu penyajian tidak lebih rendah dari 450 F ( 7,20C) minuman hangat tidak lebih dari 1700F (76,70C)
  • 18. 3. Kenampakan • kenampakan bahan yang akan diuji dibuat seseragam mungkin, kecuali atribut yang sedang dinilai • Misal : sampel akan diuji aromanya (warna, ukuran dan bentuk diupayakan seragam) Jika ada perbedaan warna : dapat dieliminasi dengan : * mengurangi cahaya yang digunakan, * menggunakan warna cahaya tertentu * memberi pewarna yang umum digunakan pada bahan yang diuji
  • 19. 4. Cara Menyajikan Cara menyajikan : satu persatu atau bersamaan Penyajian satu persatu : urutan penyajian dan berapa kali disajikan Sampel diacak mana yang lebih dahulu disajikan dan selang waktu antar sampel harus sama Penyajian bersama (simultan) : perlu dihindari position error / posisi sampel diatur berbeda-beda
  • 20. 5. Jumlah Sampel * Jumlah sampel dalam 1 sesi tergantung type pengujian dan bahan yg diuji * Jika jumlah sampel yg akan diuji terlalu banyak : panelis lelah atau jenuh (sensitivitas menurun) * untuk uji kesukaan terhadap satu stimulus : sebaiknya disajikan 3 – 4 sampel maksimum 6 sampel dalam 1 sesi
  • 21. * untuk uji kesukaan (perbandingan berpasangan) maksimum 3 pasang sampel untuk 1 sesi * untuk uji kesukaan (metode rangking) 6 sampel dalam 1 sesi
  • 22. 6. Pemberian Kode Sampel * kode menggunakan angka 3 digit yag diambil dari tabel random * jangan sampai terjadi duplikasi (tidak boleh 2 sampel kodenya sama)
  • 23.
  • 24. 7. Sarana / Alat * sampel disajikan dalam wadah yang sama warna dan ukurannya * Alat harus bersih (menghindari perubahan rasa dan aroma) 8. Kuesioner * berisi petunjuk yg harus dikerjakan oleh panelis * petunjuk harus jelas
  • 25. • Dalam Kuesioner terdapat 3 bagian utama : 1. Informasi * nama panelis * tanggal pengujian * jenis sampel yang diuji 2. Instruksi * pemberian tugas dan cara-cara melakukan penilaian atau menyampaikan respon 3. Respon panelis * bagian yang harus diisi oleh panelis
  • 26. Gambar 3.3. Contoh formulir isian untuk Uji Pembedaan Pasangan Nama Panelis : Tanggal Pengujian : Jenis Contoh : Kriteria yang dinilai : Intruksi : Nyatakan apakah contoh yang disajikan sama atau berbeda dengan contoh baku. Bila sama beri tanda 0, sedangkan bila berbeda beri tanda 1. Kode Penilaian 513 Kode 481 Penilaian A : 948 B : 481
  • 27. Nama Panelis : Tanggal Pengujian : Jenis Contoh : Instruksi : Nyatakan salah satu contoh yang berbeda diantara ketiga contoh ini dan beri tanda 1. Kode Kriteria Penilaian Warna Kehalusan Rasa 876 745 269 Gambar 3.5. Contoh formulir isian untuk Uji Segitiga B : 893 A : 763 B : 487