1. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 1
MATERI GEOGRAFI
Pasang laut
Pasang laut adalah naik atau
turunnya posisi permukaan
perairan atau samudera yang
disebabkan oleh pengaruh
gaya gravitasi bulan dan
matahari. Ada tiga sumber
gaya yang saling berinteraksi:
laut, Matahari, dan bulan.
Pasang laut menyebabkan
perubahan kedalaman perairan
dan mengakibatkan arus
pusaran yang dikenal sebagai
arus pasang, sehingga
perkiraan kejadian pasang
sangat diperlukan dalam
navigasi pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar
sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasangs.
Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak
atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara
12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Tipe pasang laut
Terdapat tiga tipe dasar pasang laut:
harian (diurnal)
tengah harian (semidiurnal)
campuran (mixed tides).
Penyebab pasang laut
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis
terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada bentuk perairan
dan konfigurasi lantai samudera.
Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi
secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun
ukuran bulan lebih kecil dari Matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih
Teluk Fundy saat pasang surutdan saat pasang naik
2. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 2
besar daripada gaya tarik Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena
jarak bulan lebih dekat daripada jarak Matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air
laut ke arah bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut
gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi,
sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan Matahari.
Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan Matahari berada
dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat
tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada
saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan Matahari membentuk
sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan
pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan kuarter
pertama dan kuarter ketiga.
Pasang laut dan transportasi perairan
Pengetahuan tentang pasang laut sangat diperlukan dalam transportasi perairan,
kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain. Karena
sifat pasang laut yang periodik, maka ia dapat diramalkan.
Untuk dapat meramalkan pasang laut, diperlukan data amplitudo dan beda fase dari
masing-masing komponen pembangkit pasang laut. Seperti telah disebutkan,
komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah harian dan
harian. Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk (morfologi) pantai,
superposisi antar komponen pasang laut utama, dan faktor-faktor lainnya akan
mengakibatkan terbentuknya komponen-komponen pasang laut yang baru.
Siklon dan Antisiklon
Siklon merupakan angin yang masuk ke daerah pusat tekanan rendah (daerah
depresi) yang dikelilingi oleh wilayah-wilayah pusat tekanan tinggi kemudian
berputar mengelilingi garis-garis isobar. Arah putaran siklon di Belahan Bumi Utara
berbeda dengan di Belahan Bumi Selatan. Gerakan siklon di Belahan Bumi Utara
berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan di Belahan Bumi Selatan
searah dengan jarum jam. Siklon bergerak dengan kecepatan tinggi, sehingga dapat
menghancurkan wilayah-wilayah yang dilaluinya. Sebagai contoh pada 1991, siklon
tropik yang menerpa pantai Bangladesh bergerak dengan kecepatan sekitar 235
km/jam sehingga menimbulkan badai dan gelombang pasang dengan ketinggian
mencapai 6 meter. Penduduk yang meninggal dunia akibat bencana tersebut
mencapai 125.000 orang.
Kebalikan dari siklon adalah antisiklon, yaitu angin yang bergerak keluar dari daerah
pusat tekanan tinggi berputar mengelilingi garis-garis isobar menuju daerah-daerah
tekanan rendah di sekitarnya. Di Belahan Bumi Utara, gerakan antisiklon searah
dengan putaran jarum jam, sedangkan di Belahan Bumi Selatan berlawanan dengan
3. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 3
arah jarum jam. Berbeda dengan siklon, massa udara antisiklon memiliki kecepatan
gerak tidak terlalu tinggi.
Secara umum, siklon dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Siklon Tropik, terjadi di wilayah-wilayah antara lintang 10° LU–10° LS.
Sebagian besar siklon tropik terjadi pada akhir musim panas menjelang
musim gugur. Beberapa contoh fenomena siklon tropik, antara lain Hurricane
(Samudera Atlantik dan Pasifik Timur), Cathrine (Amerika Serikat), Typhoon
(Samudera Atlantik Barat sekitar Kepulauan Jepang), Bagieros (pantai
Filipina), Willy-Willies (pantai Australia), dan Lena (Samudra Hindia).
Siklon Ekstra Tropik, terjadi di daerah iklim sedang antara lintang 35°–65°,
baik lintang utara maupun selatan. Badai ini terjadi akibat pertemuan massa
udara panas yang datang dari wilayah subtropik dengan massa udara dingin
yang datang dari daerah kutub. Pertemuan kedua massa udara tersebut
dinamakan bidang front.
4. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 4
Tornado, merupakan siklon lokal di Amerika Serikat dengan putaran angin
yang relatif kecil tapi memiliki kecepatan gerak yang sangat tinggi sehingga
sering kali menghancurkan daerah-daerah yang dilaluinya.
Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut merupakan jenis angin lokal yang terjadi di wilayah pantai
dan sekitarnya. Massa daratan mempunyai sifat fisik cepat menerima panas dan
cepat pula melepaskan, massa lautan lambat dalam menyerap panas dan lambat
pula melepaskannya.
Sifat ini menyebabkan perbedaan tekanan udara pada kedua tempat tersebut dalam
waktu yang bersamaan. Pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas,
sehingga udara menjadi panas lalu memuai dan bertekanan lebih rendah dari lautan.
Perbedaan tekanan ini menyebabkan bertiupnya angin dari laut ke darat. Angin dari
laut ke darat ini disebut angin laut.
Pada malam hari, daratan lebih cepat melepaskan panas dan lautan lebih lambat.
Hal ini menyebabkan temperatur udara di atas laut lebih hangat dibandingkan di
daratan. Sebagai akibatnya, tekanan udara di daratan lebih tinggi dibandingkan di
laut. Perbedaan tekanan udara ini menyebabkan udara bergerak dari darat ke laut
menjadi angin darat. Pergerakan angin darat dan angin laut ini dipergunakan oleh
nelayan yang masih mengandalkan layar untuk pulang dan pergi mencari ikan di
laut.
Hidrosfer Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan
Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer meliputi
samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang berada di
atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Air di bumi
bersirkulasi dalam lingkaran hidrologi, di mana air jatuh sebagai hujan dan mengalir
ke samudra-samudra sebagai sungai dan menguap kembali ke atmosfer.
5. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 5
Air di alam terbagi menjadi tiga, sebagai berikut.
1. Air di permukaan bumi, meliputi laut, sungai, danau, rawa, salju, es, dan gletser.
2. Air di udara, meliputi uap air, kabut, dan berbagai macam awan.
3. Air di dalam tanah, meliputi air tanah, air kapiler, geiser, dan artois
Ada beberapa cabang ilmu pengetahuan yang khusus mempelajari tentang air yaitu:
1. Oceanografi, adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air laut
atau laut secara umum.
2. Glasiologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang es, gletser dan hal-hal lain
yang berkaitan dengan es.
3. Hidrologi, adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air di
permukaan bumi maupun di bawah tanah.
4. Limnologi, adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang danau.
5. Potamologi, adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang air yang
mengalir di permukaan, baik yang melalui saluran ataupun tidak.
6. Geohidrologi, adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari keberadaan,
persebaran, dan gerakan air di bawah tanah.
7. Hidrometeorologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan
unsurunsur meteorologi dan siklus hidrologi.
Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang, namun wujud dan
tempatnya sering mengalami perubahan. Perubahan wujud air (padat, cair, dan gas)
membentuk suatu siklus atau daur yang disebut siklus / daur hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air menguap menjadi awan, dan
apabila sudah mencapai titik jenuh awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan
begitu seterusnya.
Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan bentuk. Berbagai perubahan bentuk
air dalam siklus hidrologi diuraikan sebagai berikut.
1. Proses penguapan air permukaan, seperti air laut, sungai, danau, sawah, dan
air yang terkandung dalam tumbuhan menguap karena terkena sinar
matahari. Proses penguapan tersebut disebut dengan evaporasi, di mana
dalam proses ini terjadi perubahan bentuk air dari cair menjadi uap air atau
awan.
2. Uap air dari hasil penguapan pada ketinggian tertentu berubah menjadi awan
dan ada yang terbawa angin naik ke pegunungan, karena pengaruh udara
dingin air berubah menjadi awan. Dalam proses ini terjadi perubahan bentuk
air dari cair menjadi gas (uap) dan berubah lagi menjadi embun bahkan
menjadi kristal-kristal es (benda padat).
6. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 6
3. Awan sampai pada suhu dan ketinggian tertentu akhirnya jatuh ke bumi
dalam bentuk hujan. Dalam proses ini air yang berbentuk padat (kristal es)
jatuh ke permukaan bumi menjadi air. Air hujan yang jatuh di permukaan bumi
ada yang mengalir di permukaan tanah (mengalir ke sungai, danau, dan laut)
dan ada pula yang meresap ke dalam tanah. Air yang berada di permukaan
tanah akan menguap lagi menjadi uap air dan awan, kemudian turun menjadi
hujan, begitu seterusnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan siklus hidrologi
berikut ini.
Persebaran Perkiraan Persediaan Air di Bumi
Siklus Hidrologi
Puting Beliung : Pengertian, Karakteristik, Penyebab
Terjadinya, Proses Terjadinya, dan Dampaknya.
1. Pengertian Puting Beliung
Orang awam menyebut angin puting beliung angin Leysus, di daerah Sumatera
(Deli) disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang
7. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 7
ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan
berdiameter 500 meter. Puting beliung adalah angin yang berputar dengan
kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama
kejadian maksimum 5 menit. Ada beberapa sebutan untuk puting beliung.
Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim
pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena
dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.
2. Karakteristik Angin Beliung
*Puting beliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa
tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB
akan menimbulkan angin puting beliung.
*Kehadirannya belum dapat diprediksi.
*Terjadi secara tiba-tiba ( 5 - 10 menit ) pada area skala sangat lokal.
*Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner.
*Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.
*Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.
3. Penyebab terjadinya
Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung disebabkan karena Udara panas dan
dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung.
Selain itu juga karen Dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan
belum turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik
ke atas puncak awan.
4. Proses terjadinya puting beliung
Proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat
radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam
awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang
cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
5. Dampak Terjadinya Puting Beliung
Dampak terjadinya puting beliung antara lain:
1. Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah
2. Dapat menimbulkan korban jiwa.
3. Rusaknya kebun-kebun warga
4. Kerugian Material.
5. banyak puing-puing dan sampah yang terbawa puting beliung dan berserakan
6. Terganggunya kegiatan-kegiatan ekonomi.
8. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 8
Penyebab Pemanasan Global dan Akibatnya
Bagi Bumi
(Pustaka Fisika). Telah umum diketahui, salah satu masalah terbesar yang kita
hadapi saat ini adalah pemanasan global (Global Warming). Dampaknya pada bumi
dan kehidupan seluruh makhluk sungguh sangat menakutkan. Apa yang menjadi
sebab terjadinya global warming, sudah sangat sering diperdebatkan oleh komunitas
ilmuwan, media, bahkan politisi. Tetapi, sayangnya, kita masih saja terus
memperbincangkan penyebab seputar global warming, padahal akibat yang
ditimbulkan setiap hari semakin nyata dan terukur. Satu hal yang pasti,
penyebabnya adalah siapa lagi kalau bukan kita dan akibat dari ini akan sangat
terasa.
Berikut ini faktor penyebab terjadinya pemanasan global:
1. Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil
Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik
bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida
sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal
dari produksi listrik Amerika Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap
harinya. Sepertinya, usaha penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera
dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari kita yang enggan untuk melakukan ini.
2. Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor.
Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan
kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi
manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua peningkataan ini tidak
diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.
3. Gas Metana dari peternakan dan pertanian.
Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi
penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik
yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya
dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak, dan dengan
meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan peningkatan produksi gas
metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.
4. Aktivitas penebangan pohon
9. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 9
Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah
pohon kita makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita tumbuh
semakin sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan seperti kelapa sawit.
Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru dunia dan dapat digunakan
untuk mendaur ulang karbondioksida yang terlepas di atmosfer bumi.
5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan
Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk
pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida
yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga
ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke
dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum kita.
Berikut ini akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan global:
1. Kenaikan permukaan air laut seluruh dunia
Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia karena
mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak negara di
seluruh dunia akan mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut ini. Inilah
mungkin yang faktor penyebab tenggelamnya Ibu Kota Jakarta beberapa tahun
mendatang sesuai dengan yang diprediksi ilmuwan.
2. Peningkatan intensitas terjadinya badai
Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti yang
telah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan
menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan. Hal ini
mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu
terjadinya badai kuat.
3. Menurunnya produksi pertanian akibat gagal panen
Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami bencana
kelaparan karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan
panen. Ini disebabkan oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan
iklim yang kurang kondusif bagi tanaman pangan.
4. Makhluk hidup terancam kepunahan
Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050 mendatang,
peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan spesies. Artinya,
di tahun-tahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh berkurang. Namun,
semoga saja tidak termasuk di dalamnya spesies manusia.
10. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 10
Faktor Penyebab Terjadinya Arus
Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan
mendatar dan gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti gaya tarik
matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis,
perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan angin ( Gross, 1990).
Menurut Bishop (1984), gaya-gaya utama yang berperan dalam sirkulasi massa air
adalah gaya gradien tekanan, gaya coriolis, gaya gravitasi, gaya gesekan, dan gaya
sentrifugal.
Faktor penyebab terjadinya arus yaitu dapat dibedakan menjadi tiga komponen yaitu
gaya eksternal, gaya internal angin, gaya-gaya kedua yang hanya datang karena
fluida dalam gerakan yang relatif terhadap permukaan bumi. Dari gaya-gaya yang
bekerja dalam pembentukan arus antara lain tegangan angin, gaya Viskositas, gaya
Coriolis, gaya gradien tekanan horizontal, gaya yang menghasilkan pasut.
Ketika angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas
permukaan, sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi
permukaan, yang memberikan pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan
gelombang sehingga terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan angin,
semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan laut, dan semakin
besar arus permukaan. Dalam proses gesekan antara angin dengan permukaan
laut dapat menghasilkan gerakan air yaitu pergerakan air laminar dan pergerakan air
turbulen (Supangat,2003).
Gaya Viskositas pada permukaan laut ditimbulkan karena adanya pergerakan angin
pada permukaan laut sehingga menyebabkan pertukaran massa air yang
berdekatan secara periodik, hal ini disebabkan karena perbedaan tekanan pada
fluida. Gaya viskositas dapat dibedakan menjadi dua gaya yaitu viskositas molecular
dan viskositas eddy. Gesekan dalam pergerakan fluida hasil dari transfer momentum
diantara bagian-bagian yang berbeda dari fluida. Dalam pergerakan fluida dalam
aliran laminer, transfer momentum terjadi hasil transfer antara batas yang
berdekatan yang disebut viskositas molekular. Di permukaan laut, gerakan air tidak
pernah laminer, tetapi turbulen sehingga kelompok-kelompok air, bukan molekul
individu, ditukar antara satu bagian fluida ke yang lain. Gesekan internal yang
dihasilkan lebih besar daripada disebabkan oleh pertukaran molekul individu dan
disebut viskositas eddy.
Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan membelokan
arah angin dari arah yang lurus. Gaya ini timbul sebagai akibat dari perputaran bumi
pada porosnya. Gaya Coriolis ini yang membelokan arus dibagian bumi utara
kekanan dan dibagian bumi selatan kearah kiri. Pada saat kecepatan arus
berkurang, maka tingkat perubahan arus yang disebabkan gaya Coriolis akan
meningkat. Hasilnya akan dihasilkan sedikit pembelokan dari arah arus yang relaif
cepat dilapisan permukaan dan arah pembelokanya menjadi lebih besar pada aliran
arus yang kecepatanya makin lambat dan mempunyai kedalaman makin bertambah
besar.
11. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 11
Akibatnya akan timbul suatu aliran arus dimana makin dalam suatu perairan maka
arus yang terjadi pada lapisan-lapisan perairan akan dibelokan arahnya. Hubungan
ini dikenal sebagai Spiral Ekman, Arah arus menyimpang 450 dari arah angin dan
sudut penyimpangan. bertambah dengan bertambahnya kedalaman.
Gambar 1.Pola arus spiral Ekman
Gaya gradien tekanan horizontal sangat dipengaruhi oleh tekanan, massa air,
kedalaman dan juga densitas dari massa air tersebut, yang mana jika densitas laut
homogen, maka gaya gradien tekanan horizontal adalah sama untuk kedalaman
berapapun. Jika tidak ada gaya horizontal yang bekerja, maka akan terjadi
percepatan yang seragam dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
Gambar 2. Gaya Gradien Tekanan Horizontal
Gelombang-gelombang yang panjang pada lautan menghasilkan peristiwa pasang
surut air laut. Pasang surut ini menimbulkan pergerakan massa air yang mana
prosesnya dipengaruhi oleh gaya tarik bulan, matahari dan benda angkasa lainya
selain itu juga dipengaruhi oleh gaya sentrifugal dari bumi itu sendiri.
Bencana Meteorologi
12. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 12
Bencana meteorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-
parameter (curah hujan,kelembaban,temperatur,angin) meteorologi. Contoh
bencana meteorologi adalah:
Kekeringan
Banjir
Badai :Badai angin,badai petir,badai es,badai salju
Kebakaran hutan
El Nino
La Nina
Longsor
Tornado
Angin puyuh,topan,angin puting beliung
Gelombang dingin
Gelombang panas
Angin fohn :Angin gending,angin brubu,angin bohorok,angin kumbang
Bencana tersebut dimasukan kedalam bencana meteorologi karena bencana diatas
disebabkan atau dipengaruhi oleh faktor-faktor meteorologi. Yang menjadi
kontraversi adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan yang terjadi umumnya
disebabkan oleh aktivitas manusia yang sengaja membakar hutan untuk pembukaan
lahan.
Dalam kajian ini, kebakaran hutan yang dimasukan ke dalam bencana meteorologi
adalah kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam. Kebakaran hutan ini
dapat terjadi ketika kekeringan yang sangat kuat, angin yang bertiup kencang,
kelembaban rendah dan dengan adanya gesekan antara dedaunan dan semak
belukar yang sangat kuat menyebabkan terjadilah kebakaran hutan.
Bencana meteorologi diatas dapat menyebabkan kerugian berupa harta,benda dan
jiwa manusia. Hal yang dapat kita lakukan adalah memprediksi peristiwa bencana
meteorologi tersebut dan berusaha untuk mengurangi potensi terjadinya bencana
tersebut sebatas yang bisa dilakukan. Mengurangi potensi bencana meteorologi,
contohnya dapat dilakukan terhadap bencana banjir, misalnya membuat sistem
drainase yang baik dan pengelolaan tata lingkungan yang baik. Prediksi bencana
meteorologi dilakukan untuk mempersiapkan kondisi manusia dalam
menghadapinya, sehingga ketika terjadi bencana telah siap untuk menghadapinya.
Gelombang panas merupakan salah satu bencana meteorologi yang sering terjadi di
daerah lintang tinggi. Bencana ini berupa hembusan angin dengan temperatur yang
sangat tinggi, hal yang berkebalikan terjadi saat terjadi gelombang dingin. Dua
kondisi tersebut dapat menimbulkan korban jiwa dan menimbulkan kerugian material
lainnya.
Jenis Irigasi
13. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 13
Irigasi merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk mengairi lahan pertanian.
Irigasi sudah dikenal sejak jaman peradaban manusia dulu seperti Mesir, Mesopotamia,
Cina dan lainnya. Pada dasarnya irigasi dilakukan dengan cara mengalirkan air dari
sumbernya (danau/sungai) menuju lahan pertanian. Di era modern ini sudah berkembang
berbagai macam jenis metode irigasi untuk lahan pertanian. Ada 4 jenis irigasi yang banyak
ditemui saat ini yaitu
1. Irigasi permukaan (surface irrigation)
2. Irigasi bawah permukaan (sub surface irrigation)
3. Irigasi pancaran (sprinkle irrigation)
4. Irigasi tetes (drip irrigation)
Irigasi permukaan merupakan jenis irigasi paling kuno dan pertama di dunia. Irigasi ini
dilakukan dengan cara mengambil air langsung dari sumber air terdekat kemudian
disalurkan ke area permukaan lahan pertanian mengggunakan pipa/saluran/pompa
sehingga air akan meresap sendiri ke pori-pori tanah. Sistem irigasi ini masih banyak
dijumpai di sebagian besar masyarakat Indonesia karena tekniknya yang praktis.
Irigasi Permukaan
Irigasi bawah permukaan adalah irigasi yang dilakukan dengan cara meresapkan air ke
dalam tanah dibawah zona perakaran tanaman melalui sistem saluran terbuka maupun
dengan pipa bawah tanah.
14. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 14
Irigasi Bawah Tanah
Irigasi pancaran adalah adalah irigasi modern yang menyalurkan air dengan tekanan
sehingga menimbulkan tetesan air seperti hujan ke permukaan lahan pertanian. Pancaran
air tersebut diatur melalui mesin pengatur baik manual maupun otomatis. Sistem ini banyak
digunakan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, New Zealand dan Australia.
Selain untuk pengairan, sistem ini juga dapat digunakan untuk proses pemupukan.
Irigasi Pancaran
Irigasi tetes adalah sistem irigasi dengan menggunakan pipa atau selang berlubang
dengan menggunakan tekanan tertentu yang nantinya air akan keluar dalam bentuk tetesan
langsung pada zona perkaran tanaman.
Irigasi Tetes
Pengertian Dan Macam Macam Erosi
15. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 15
Pengertian Dan Macam Macam Erosi - Pengikisan tanah oleh air disebut erosi .
Erosi akan menghanyutkan humus sehingga tanah menjadi gersang dan tandus.
Agar terhindar dari erosi yang bisa kita lakukan adalah dengan cara memperbanyak
jumlah dari jenis tanaman. Akar tanaman akan menyarap air ke dalam tanah dan
daun daunannya dapat mengurangi jatuhnya air hujan ke tanah.
Macam - Macam Erosi
1. Erosi deflasi di daerah yang ditimbulkan oleh angin. Erosi deflasi biasanya
terjadi pada daerah yang merupakangurun pasir yang seperti yang ada di
Negara Saudi Arabia atau yang biasa terjadi di Gurun Sahara yanga ada di
Negara Afrika.
2. Erosi marine (abrasi),yaitu erosi disebabkan oleh pukulan pukulan
gelombang air laut. Abrasi dapat mengakibatkan jebolnya tebing-tebing
pantai.
3. Erosi glasial, adalah erosi yang terjadi akibat mencairnya es atau salju. Erosi
glasial biasanya terjadi di daerah pegunungan yang pada bagian puncaknya
selalu diselimuti salju.
Macam Macam erosi yang ada diatas diharapkan dapat memberikan kita
pemahaman dan juga jika kita telah mengetahuinya, diharapkan kita dapat berperan
aktif dalam menjaga lingkungan kita dan mencegah terjadinya erosi yang
merugikan kita semua.
Peta tematik
Peta tematik (juga disebut sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus)
menyajikan patron penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema
tertentu. Berbeda dengan peta rujukan yang memperlihatkan pengkhususan
geografi (hutan, jalan, perbatasan administratif), peta-peta tematik lebih
menekankan variasi penggunaan ruangan daripada sebuah jumlah atau lebih dari
16. Muhamad Dzaki Albiruni | SMAN 68 Jakarta 16
distribusi geografis. Distribusi ini bisa saja merupakan fenomena fisikal seperti iklim
atau ciri-ciri khas manusia seperti kepadatan penduduk atau permasalahan
kesehatan.
Contoh kartografer tematik awal
Edmond Haley
Meskipun terkenal kerana penemuan kometnya, Edmond Halley juga diakui sebagai
pembuat peta tematik pertama dengan keahlian kartografik yang diakui. Pada 1686,
Halley menghasilkan peta ukiran tembaga kecil yang menggambarkan arah angin
perdagangan di Samudra Atlantik.
John Snow
Salah satu contoh terkenal dari peta tematik awal berasal dari ahli medis London
John Snow. Meskipun penyakit telah dipetakan secara tematik, map kolera Snow
pada 1855 adalah salah satu contoh terbaik penggunaan peta tematik untuk analisis.
Teknik dan metodologinya menggambarkan prinsip dari sistem informasi geografis
(GIS).
Dimulai dengan petas dasar yang akurat sekitar London termasuk jalan dan lokasi
pompa, Snow memetakan kejadian peristiwa kematian karena kolera. Pola yang
muncul berpusat di sekitar pompa tertentu di Broad Street. Atas permintaan Snow,
pompa tersebut disingkirkan, dan kasus kolera baru berhenti pada saat itu juga.
Invetigasi lebih lanjut daerah tersebut menandakan pompa di Broad Street dekat
dengan saluran parit.