SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  56
Télécharger pour lire hors ligne
1




STRATEGI PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN TINGGI : IMPLIKASINYA
TERHADAP
TUGAS DAN PERANAN DOSEN
STRATEGI
2


       Menempatkan sebuah sistem dengan segala
        keterbatasan yang dimiliki pada posisi paling baik
        di masa depan supaya mampu menanggapi
        tantangan yang dihadapi
SUPRA SISTEM
              Opportunity/
              peluang




    Masukan           Luaran
                                      Treat/tantangan


                             Opportunity
                             /peluang                    Masa
                                                         Depan




                                             Unswagati Cirebon
                                                          2010
Apa Yang Harus Dilakukan?
4


    Melakukan Telaah Strategis terhadap sistem
      (pendidikan tinggi) tentang:
     Wawasan (Visi), misi, cita-cita atau mimpi

      Misi dari sistem
     Keadaan internal dan lingkup eksternal yang

      mempengaruhi pencapaian misi sistem (SWOT)
     Identifikasi masalah Utama

     Rencana Pengembangan
Seperti Apa Strategi Pengembangan
    Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia?
5




    STRATEGI
     JANGKA PANJANG
     PENDIDIKAN TINGGI
     2003-2010
     (Higher Education Long Term Strategy/
     HELTS 2003-2010)
Bagaimana dengan Strategi
6
        Pengembangan Universitas?
       hal yang sama di tingkat Universitas, skala yang
        lebih kecil, dari supra sistem ke sub-sistem, bahkan
        sub-sub sistem
                    Melakukan Telaah Strategis terhadap sistem (pendidikan
                      tinggi) tentang:
                       Wawasan (Visi), misi, cita-cita atau mimpi
                       Misi dari sistem
                       Keadaan internal dan lingkup eksternal yang
                        mempengaruhi pencapaian misi sistem (SWOT)
                       Identifikasi masalah Utama
                       Rencana Pengembangan
Implikasi pada Peranan Dosen
7


       Relevansi: Peran dalam Mendesain dan
        melaksanakan Perkuliahan
       Akuntabilitas: bisa dipertanggungjawabkan
        Pemerataan: perluasan (kapasitas tampung,
        proporsional bidang keahlian, jenjang pendidikan),
        penyebaran geografis, pemenuhan kebutuhan lokal
Akuntabilitas
8


    Pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan:
     Tujuan jelas, dapat dijabarkan menjadi tujuan-

      tujuan khusus (standar kompetensi ke kompetensi
      dasar)
     Kegiatan dapat diawasi supaya mengarah ke

      tujuan
     Hasil efektif, karena tujuan tercapai

     Proses efisien

     Menjalankan mekanisme umpan balik untuk

      penyempurnaan
3
Kebijakan Dasar
    Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi 2003 -2010

9


       Daya Saing Bangsa
        kontribusi   produk dan jasa dalam pasar dunia: meningkatkan kemampuan
             dalam menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya yang
             ada untuk dapat tampil sebagai bangsa yang terhormat dalam percaturan
             regional maupun global


       Otonom
           Pendekatan terbaik untuk pengelolaan sistem pendidikan tinggi yang sangat
             kompleks. Kewenangan dalam mengembangkan dan mengelola program pendidikan
             secara mandiri untuk menghasilkan karya akademik dan lulusan yang relevan
             dengan kebutuhan masyarakat luas.


       Kesehatan Organisasi
        kemampuan organisasi        untuk mengembangkan kebebasan akademikm,
             inovasi, kreativitas & pemanfaatan pengetahuan Meningkatkan kapasitas
             institusi agar dapat selalu tumbuh dan berkembang, mengatasi dan
             mengantisipasi berbagai permasalahan yang dihadapi, serta proaktif
             menyongsong masa depan.
Isu Strategis Daya Saing Bangsa
10


     Integrasi Bangsa : PT selalu berperan
       penting dalam pembentukan bangsa; PT
       memberi inspirasi untuk NKRI; PT sebagai
       kekuatan moral ; membentuk masyarakat
       madani yang demokratis
     Hanya lembaga yang mampu, otonom,
       independen dan bertanggung jawab yang
       dapat memerankan hal di atas
11
      Kesatuan Nasional
      (Integrasi Bangsa)
      Setiap institusi pendidikan tinggi memiliki otonomi
     
      (kebebasan) untuk mengembangkan program-
      programnya, namun harus terjadi sinergi satu sama
      lain. Sinergi tersebut antara lain adalah dalam
      pengembangan nilai-nilai kebangsaan, kesadaran
      sebagai warga negara, kesadaran sosial,
      demokrasi, dll. Dengan demikian diharapkan para
      lulusan PT tidak hanya memiliki kebanggaan
      terhadap alamaternya atau daerah asalnya saja,
      namun juga bangga sebagai Bangsa Indonesia.
Isu Strategis Globalisasi
12


     PT mengalami perkembangan akibat
       globalisasi dan kemajuan teknologi
       informasi
      Globalisasi membuka peluang lebih besar

       untuk akses pendidikan dan pengetahuan
       yang lebih maju
     Meningkatkan kemampuan mahasiswa
       dalam hal : people skills, communication
       skills & leadership
Globalisasi :
13


        Institusi pendidikan tinggi harus mampu
         mengembangkan dirinya sehingga dapat
         dikenal secara internasional, bahkan
         sejajar dengan perguruan tinggi luar
         negeri. Untuk itu perlu peningkatan
         kerjasama dalam berbagai aspek
         pengembangan pendidikan dengan
         institusi pendidikan luar negeri.
Isu Strategis Penelitian dan Pendidikan
14


     PT harus terus mengikuti perkembangan
       iptek dan tetap relevan dengan kebutuhan
       sosial ekonomi
     PT harus mampu : kreasi pengetahuan;
       kurangi ketergantungan asing; kapasitas
       SDA berkelanjutan; teknologi yg sesuai;
       substitusi impor dan nilai tambah;
       peningkatan keadaan sosial dan kesehatan;
       pengembangan peneliti
Kualitas penetilian dan pendidikan :
15


     -   Institusi pendidikan tinggi dapat dikenal
         secara luas dari hasil karya akademik yang
         berupa pengetahuan maupun produk
         inovasi teknologi, serta lulusan (pendidikan
         mahasiswa). Untuk itu arah
         penyelenggaraan penelitian maupun
         pendidikan haruslah relevan dan hasilnya
         harus memenuhi standar kebutuhan
         masyarakat luas  Standarisasi dan
         sertifikasi
Isu Strategis Diferensiasi Misi
16


     PT diharapkan untuk unggul dalam hal
       pembelajaran, penelitian dan
       pemberdayaan masyarakat
     PT dapat mengunggulkan penelitian atau
       pendidikan
     PT dapat pula mengunggulkan 4 fungsi :
       academic leadership; professional
       development; technological training;
       general higher education
Difrensiasi misi :
17

     -   Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang
         begitu pesat, serta permasalahan dalam kehidupan
         masyarakat menjadi semakin kompleks. Tidaklah
         mungkin sebuah institusi pendidikan tinggi
         menggeluti dan mengembangkan semua aspek
         kebutuhan dan permasalahan masyarakat. Oleh
         karena itu pengembangan pendidikan tinggi harus
         memiliki fokus program yang unik sehingga tidak
         terjadi duplikasi dengan pengembangan institusi
         lain. Dengan demikian diharapkan pengembangan
         program-programnya dapat lebh efektif dan efisien.
Isu Strategis Akses Pengetahuan
18

     Siklus akan kebutuhan tenaga ahli terjadi
       dengan sangat cepat dan mudah sekali
       berubah
     PT harus tanggap terhadap tantangan
       global dan mampu menyediakan
       pendidikan yang fleksibel (distance
       learning; short courses, modular
       curriculum)
     PT mempunyai hubungan erat denga
       industri sehingga terbuka akses kepada
       fasilitas pembelajaran dan penelitian
Akses pengetahuan :
19


     -   Agar institusi pendidikan tinggi dapat
         berkembang secara dinamis diperlukan
         adanya “knowledge and innovation
         sharing”. Untuk itu perlu fasilitas untuk
         akses seluas-luasnya atas perkembangan
         pengetahuan di luar maupun penyediaan
         layanan informasi agar pihak luar dapat
         mengaksesnya dengan mudah.
Isu Strategis Otonomi
20


     Pergeseran peran Ditjen Dikti yang semula
       sebagai pelaksana berubah menjadi
       fasilitator/ mediator dan pengawal kebijakan
     Dalam hal penerimaan mahasiswa di
       perguruan tinggi, hendaknya mengikuti
       ketentuan bahwa tidak diskriminatf dan
       memberi peluang bagi semuanya, ini
       sebagai bentuk tanggung jawab sosial
ISU STRATEGIS :
     OTONOMI
21




     Pergeseran peran pengelolaan PT
     Tanggung jawab sosial




                      PT melakukan :
           Perencanaan program pengembangan,
      peningkatan sumber daya, penggalangan sumber
         dana secara akuntabel, serta peningkatan
                   tanggung jawab sosial

           Perlu ketrampilan manegerial staff
Isu Strategis Kesehatan
22
     Organisasi
     Dikti perlu memberikan bimbingan kepada
       perguruan tinggi untuk menciptakan
       organisasi yang sehat
     Bimbingan dilakukan dengan
       memperhatikan bahwa kondisi PT berbeda
       sehingga diperlukan best practice
     Perlu dikembangkan good governance di PT
       di mana PT mampu membuat perencanaan
       dan mempunyai komitmen
Isu Strategis Pendanaan
23


     Anggaran PT di Indonesia masih terendah, daya beli
       masyarakat secara umum juga rendah
     Perlu ada peningkatan anggaran PT dan perlu lebih
       banyak partisipasi publik
     Mekanisme penganggaran harus efektif (kompetisi
       berlapis)
     Dampak investasi thd. biaya perawatan dan
       operasional
     Perlu sistem audit yang kuat
STRATEGI
     PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
     Penjelasan Umum UU No 20 Tahun 2004)
24
     1. pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia;
     2.  pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi;
     3.  proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
     4.  evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan;
     5.  peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan;
     6.  penyediaan sarana belajar yang mendidik;
     7.  pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan
         berkeadilan;
     8. penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata;
     9. pelaksanaan wajib belajar;
     10. pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan;
     11. pemberdayaan peran masyarakat;
     12. pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat; dan
     13. pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional.
                                            30

ISU STRATEGIS :
     DAYA SAING BANGSA
25

                           Integrasi Bangsa :
        PT selalu berperan penting dalam pembentukan bangsa;
       PT memberi inspirasi untuk NKRI;
       PT sebagai kekuatan moral ;
       membentuk masyarakat madani yang demokratis




       Hanya lembaga yang mampu, otonom, independen dan
       bertanggung jawab yang dapat memerankan hal di atas


         Perlu standarisasi dan sertifikasi
ISU STRATEGIS :
      OTONOMI
26


     Pergeseran peran pengelolaan PT
     Tanggung jawab sosial




                            PT melakukan :
          Perencanaan program pengembangan, peningkatan
           sumber daya, penggalangan sumber dana secara
          akuntabel, serta peningkatan tanggung jawab sosial


           Perlu ketrampilan manegerial staff
ISU STRATEGIS :
      KESEHATAN ORGANISASI
27


     Peningkatan kapasitas institusi
     Tatakerja PT

     Sumber daya keuangan

     Sumber daya manusia




                     Penerapan Sistem
                      Penjaminan Mutu

                 Perlu profesionalisme staff
Dosen
28



     adalah pendidik profesional dan ilmuwan
     dengan tugas utama mentransformasikan,
     mengembangkan, dan menyebarluaskan
     ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
     melalui pendidikan, penelitian, dan
     pengabdian kepada masyarakat.

      Pasal 1 angka 2 UU No. 14 Tahun 2005 tentng Guru dan Dosen
Profesional
29


      adalah pekerjaan atau kegiatan yang
     
      dilakukan oleh seseorang dan menjadi
      sumber penghasilan kehidupan yang
      memerlukan:
      - keahlian,
      - kemahiran, atau
      - kecakapan yang memenuhi standar
        mutu atau norma tertentu serta
      - memerlukan pendidikan profesi.
              Pasal 1 angka 3 UU No. 14 Tahun 2005
PRINSIP PROFESIONALITAS
     Pasal 7 ayat (1) UU No. 14 Tahun 2005

30

            profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus
            yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai
            berikut:
       a.   memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme;
       b.   memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
            ketakwaan, dan akhlak mulia;
       c.   memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
            bidang tugas;
       d.   memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
       e.   memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
       f.   memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja;
       g.   memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
            berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat;
       h.   memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
            keprofesionalan; dan
       i.   memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal
            yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Pemberdayaan profesi dosen
     Pasal 7 ayat (1) UU No. 14 Tahun 2005
31


        diselenggarakan melalui pengembangan
        diri yang dilakukan secara demokratis,
        berkeadilan, tidak diskriminatif, dan
        berkelanjutan dengan menjunjung tinggi
        hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
        kultural, kemajemukan bangsa, dan kode
        etik profesi.
KEDUDUKAN DOSEN
     Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 14 Tahun 2005
32




          Dosen mempunyai kedudukan sebagai
          tenaga profesional pada jenjang
          pendidikan tinggi yang diangkat sesuai
          dengan peraturan perundang-undangan.

          Pengakuan kedudukan dosen sebagai
          tenaga profesional dibuktikan dengan
          sertifikat pendidik.
Fungsi Dosen
     Pasal 5 UU No. 14 Tahun 2005

33

        Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk
         meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen
         pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan
         seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk
         meningkatkan mutu pendidikan nasional.

        Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional
         bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional
         dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
         berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
         yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
         berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
         menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
         jawab.
Tujuan
     Pasal 6 UU No. 14 Tahun 2005

34


          Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional
          bertujuan untuk melaksanakan sistem
          pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
          pendidikan nasional, yaitu berkembangnya
          potensi peserta didik agar menjadi manusia
          yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
          Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
          cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
          negara yang demokratis dan bertanggung
          jawab.
Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan
     Jabatan Akademik
35



      Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik,
      kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
      jasmani dan rohani, dan memenuhi
      kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan
      pendidikan tinggi tempat bertugas, serta
      memiliki kemampuan untuk mewujudkan
      tujuan pendidikan nasional.
                   Pasal 45 UU No. 14 Tahun 2005
Kualifikasi akademik
          Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 14 Tahun 2005

36




       Kualifikasi akademik dosen diperoleh melalui
       pendidikan tinggi program pascasarjana
       yang terakreditasi sesuai dengan bidang
       keahlian.
     Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum:
     a.     lulusan program magister untuk program diploma
            atau program sarjana; dan
     b.     lulusan program doktor untuk program
            pascasarjana.
Sertifikat Pendidik untuk Dosen
     Pasal 47 ayat (1)
37



          Sertifikat pendidik untuk dosen
          diberikan setelah memenuhi syarat
          sebagai berikut:
     a.   memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik
          pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2
          (dua) tahun;
     b.   memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya
          asisten ahli; dan
     c.   lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan
          tinggi yang menyelenggarakan program
          pengadaan tenaga kependidikan pada
          perguruan tinggi yang ditetapkan oleh
          Pemerintah.
Status Dosen, Jenjang dan Jabatan
38
     Akademik Dosen-tetap
     Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen
       tidak tetap.
     Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri
       atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan
       profesor.
     Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik
       profesor harus memiliki kualifikasi akademik
       doktor.
     Pengaturan kewenangan jenjang jabatan
       akademik dan dosen tidak-tetap ditetapkan oleh
       setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan
       peraturan perundang-undangan.
              Pasal 48 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan (4)
Profesor
39


        Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada
         satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan
         membimbing calon doktor.
        Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan
         karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk
         mencerahkan masyarakat.
        Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya
         monumental lainnya yang sangat istimewa dalam
         bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat
         diangkat menjadi profesor paripurna.
        Pengaturan lebih lanjut mengenai profesor paripurna
         ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi sesuai dengan
         peraturan perundang-undangan.
              Pasal 49 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
PERAN DOSEN DALAM
     PENGEMBANGAN INSTITUSI
40


     Menjadi motivator, fasilitator dan tutor bagi
       mahasiswa dalam belajar dan mengembangkan
       ketrampilan dan keahliannya  Perlu pengetahuan
       dan ketrampilan aktivitas instruksional
     Menjadi inspirator, kreator dan inovator dalam
       mengembangkan karya intelektual/inovatif  Perlu
       keahlian khusus (special skill) dan keahlian umum
       (generic skills) untuk mengembangkan keahlian
       khususnya
     Menjadi manajer dan pendukung pengembangan
       institusi  Perlu pengetahuan dan ketrampilan
       manajemen organisasi dan sistem pendidikan
TUGAS DOSEN
41

     Merancang dan melaksanakan proses
       pembelajaran
     Merancang dan mengevaluasi proses dan hasil
       pembelajaran
     Mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum
     Mengelola dan mengembangkan sarana dan
       prasarana pembelajaran
     Memberikan bimbingan belajar kepada
       mahasiswa
     Melakukan penelitian dan pengembangan karya
       intelektual
     Melakukan pengembangan dan pengelolaan
       manajemen organisasi
     Dll.
Hak dan Kewajiban Dosen
42
          Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak:

     a.   memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
          kesejahteraan sosial;
     b.   mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan
          prestasi kerja;
     c.   memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas
          kekayaan intelektual;
     d.   memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber
          belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian
          dan pengabdian kepada masyarakat;
     e.   memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;
     f.   memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan
          kelulusan peserta didik; dan
     g.   memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi
          profesi keilmuan.

     Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dosen diatur dengan Peraturan
        Pemerintah.
                                   Pasal 51 ayat (1) dan ayat (2)
Penghasilan di atas kebutuhan hidup
     minimum meliputi
43




     gaji pokok,
     tunjangan yang melekat pada gaji, serta

     penghasilan lain yang berupa
       - tunjangan profesi,
       - tunjangan fungsional,
       - tunjangan khusus,
       - tunjangan kehormatan, serta
       - maslahat tambahan yang terkait dengan tugas
         sebagai dosen yang ditetapkan dengan prinsip
         penghargaan atas dasar prestasi
                         Pasal 52 ayat (1)
Gaji Dosen
44


      Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi
     
      yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau
      pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan
      peraturan perundang-undangan.

      Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi
     
      yang diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji
      berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan
      kerja bersama.

                   Pasal 52 ayat (2), dan ayat (3)
Tunjangan Profesi
     Pasal 53 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
45


        Pemerintah memberikan tunjangan profesi
          kepada dosen yang telah memiliki sertifikat
          pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan
          pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat.

        Tunjangan profesi diberikan setara dengan
          1 (satu) kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh
          Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
        Tunjangan profesi dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.
        Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan profesi diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Tunjangan Fungsional
     Pasal 54 ayat (1), ayat (2), ayat (3)
46


      Pemerintah memberikan tunjangan fungsional
        kepada dosen yang diangkat oleh Pemerintah.

      Pemerintah memberikan subsidi tunjangan
        fungsional kepada dosen yang diangkat oleh satuan
        pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh
        masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-
        undangan.

      Tunjangan fungsional dialokasikan dalam anggaran
        pendapatan dan belanja negara.
Tunjangan Khusus
     Pasal 55 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
47
     Pemerintah memberikan tunjangan khusus kepada
       dosen yang bertugas di daerah khusus.
     Tunjangan khusus diberikan setara dengan 1 (satu)
       kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh
       Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat,
       masa kerja, dan kualifikasi yang sama.
     Tunjangan khusus dialokasikan dalam anggaran
       pendapatan dan belanja negara.
     Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan khusus
       diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Tunjangan Kehormatan kepada
     Profesor
48
     Pasal 56 ayat (1) dan ayat (2)




      Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan
     
      kepada profesor yang diangkat oleh penyelenggara
      pendidikan atau satuan pendidikan tinggi setara 2
      (dua) kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh
      Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi
      yang sama.

      Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan
     
      kehormatan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Maslahat Tambahan
     Pasal 57 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
49


        Maslahat tambahan merupakan tambahan
          kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk
          tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan,
          beasiswa, dan penghargaan bagi dosen,
          serta kemudahan untuk memperoleh
          pendidikan bagi putra dan putri dosen,
          pelayanan kesehatan, atau bentuk
          kesejahteraan lain.
        Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjamin terwujudnya maslahat
          tambahan.
        Ketentuan lebih lanjut mengenai maslahat tambahan diatur dengan Peraturan
          Pemerintah .
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
50




      Dosen yang diangkat oleh
      penyelenggara pendidikan atau satuan
      pendidikan tinggi yang diselenggarakan
      oleh masyarakat berhak memperoleh
      jaminan sosial tenaga kerja sesuai
      dengan peraturan perundang-undangan.
                     Pasal 58
Dosen dan pengembangan bidang
51
      ilmu langka
      Pasal 59 ayat (1), ayat (2)

      Dosen yang mendalami dan mengembangkan
     
      bidang ilmu langka berhak memperoleh dana dan
      fasilitas khusus dari Pemerintah dan/atau
      pemerintah daerah.

      Dosen yang diangkat oleh Pemerintah di daerah
     
      khusus, berhak atas rumah dinas yang disediakan
      oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai
      dengan kewenangan.
Kewajiban Dosen
52   Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen
       berkewajiban:

     a.   melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
          masyarakat;
     b.   merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta
          menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
     c.   meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
          kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
          ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
     d.   bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
          pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik
          tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam
          pembelajaran;
     e.   menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
          kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
     f.   memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
                                     Pasal 60
Materi pekerti pak rektor

Contenu connexe

Tendances

Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggiPelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggiNor Haziani
 
Arah perkembangan pendidikan tinggi indonesia
Arah perkembangan pendidikan tinggi indonesiaArah perkembangan pendidikan tinggi indonesia
Arah perkembangan pendidikan tinggi indonesiaLSP3I
 
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013Wiyanto Hardjono
 
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...Alex King
 
SPN21_Rosinah,Norizan,Kalthum dl
SPN21_Rosinah,Norizan,Kalthum dlSPN21_Rosinah,Norizan,Kalthum dl
SPN21_Rosinah,Norizan,Kalthum dldr2200s
 
Asgmnt abad 21 full
Asgmnt abad 21 fullAsgmnt abad 21 full
Asgmnt abad 21 fullazryna81
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanLSP3I
 
Emk teknologi maklumat dan komunikasi
Emk teknologi maklumat dan komunikasiEmk teknologi maklumat dan komunikasi
Emk teknologi maklumat dan komunikasilailihjdaud
 
Materi umum 1.5 kompetensi, materi, pembelajaran, dan penilaian
Materi umum 1.5 kompetensi, materi, pembelajaran, dan penilaianMateri umum 1.5 kompetensi, materi, pembelajaran, dan penilaian
Materi umum 1.5 kompetensi, materi, pembelajaran, dan penilaianEko Supriyadi
 
Dokumen standard dunia sains dan teknologi sk tahun 3 (3)
Dokumen standard dunia sains dan teknologi sk tahun 3 (3)Dokumen standard dunia sains dan teknologi sk tahun 3 (3)
Dokumen standard dunia sains dan teknologi sk tahun 3 (3)ajimah
 
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan Dadang Solihin
 
Buku panduan kreativiti
Buku panduan kreativitiBuku panduan kreativiti
Buku panduan kreativitiashamville
 
Proposal ptk jacka aditama 5215083403
Proposal ptk jacka aditama 5215083403Proposal ptk jacka aditama 5215083403
Proposal ptk jacka aditama 5215083403Jacka_Adhiethama
 
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0stikesnusantara
 
Renstra penelitian LPPM UPN Veteran Yogyakarta
Renstra penelitian LPPM UPN Veteran YogyakartaRenstra penelitian LPPM UPN Veteran Yogyakarta
Renstra penelitian LPPM UPN Veteran YogyakartaPrayudi
 

Tendances (18)

Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggiPelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
Pelan pembangunan-pendidikan-malaysia-2015-2025 pgjian tinggi
 
Arah perkembangan pendidikan tinggi indonesia
Arah perkembangan pendidikan tinggi indonesiaArah perkembangan pendidikan tinggi indonesia
Arah perkembangan pendidikan tinggi indonesia
 
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
Panduan Pelaksanaan Kurikulum 2013
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
Kemahiran insaniah dan kepentingan penerapannya dalam program baktisiswa perd...
 
SPN21_Rosinah,Norizan,Kalthum dl
SPN21_Rosinah,Norizan,Kalthum dlSPN21_Rosinah,Norizan,Kalthum dl
SPN21_Rosinah,Norizan,Kalthum dl
 
Asgmnt abad 21 full
Asgmnt abad 21 fullAsgmnt abad 21 full
Asgmnt abad 21 full
 
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikanSentuhan bisnis di intitusi pendidikan
Sentuhan bisnis di intitusi pendidikan
 
Emk teknologi maklumat dan komunikasi
Emk teknologi maklumat dan komunikasiEmk teknologi maklumat dan komunikasi
Emk teknologi maklumat dan komunikasi
 
Materi umum 1.5 kompetensi, materi, pembelajaran, dan penilaian
Materi umum 1.5 kompetensi, materi, pembelajaran, dan penilaianMateri umum 1.5 kompetensi, materi, pembelajaran, dan penilaian
Materi umum 1.5 kompetensi, materi, pembelajaran, dan penilaian
 
MIMBAR ILMIAH: IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
MIMBAR ILMIAH: IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSIMIMBAR ILMIAH: IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
MIMBAR ILMIAH: IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
 
Dokumen standard dunia sains dan teknologi sk tahun 3 (3)
Dokumen standard dunia sains dan teknologi sk tahun 3 (3)Dokumen standard dunia sains dan teknologi sk tahun 3 (3)
Dokumen standard dunia sains dan teknologi sk tahun 3 (3)
 
Tugasswot
TugasswotTugasswot
Tugasswot
 
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
Kesiapan PTS menghadapi Otonomi Pendidikan
 
Buku panduan kreativiti
Buku panduan kreativitiBuku panduan kreativiti
Buku panduan kreativiti
 
Proposal ptk jacka aditama 5215083403
Proposal ptk jacka aditama 5215083403Proposal ptk jacka aditama 5215083403
Proposal ptk jacka aditama 5215083403
 
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
Panduan penyusunan-kurikulum-pendidikan-tinggi revolusi industri 4.0
 
Renstra penelitian LPPM UPN Veteran Yogyakarta
Renstra penelitian LPPM UPN Veteran YogyakartaRenstra penelitian LPPM UPN Veteran Yogyakarta
Renstra penelitian LPPM UPN Veteran Yogyakarta
 

En vedette

Bahasa Inggris - Previewing and Predicting
Bahasa Inggris - Previewing and PredictingBahasa Inggris - Previewing and Predicting
Bahasa Inggris - Previewing and PredictingReski Aprilia
 
Reading Predicting
Reading PredictingReading Predicting
Reading Predictingtvane2011
 
previewing and predicting
previewing and predictingpreviewing and predicting
previewing and predictingAlIno Bastian
 
Predicting Outcomes
Predicting OutcomesPredicting Outcomes
Predicting Outcomesamandascott
 
Making Predictions
Making PredictionsMaking Predictions
Making Predictionskjhatzi
 

En vedette (8)

Pekerti 2010
Pekerti 2010Pekerti 2010
Pekerti 2010
 
Previewing
PreviewingPreviewing
Previewing
 
Bahasa Inggris - Previewing and Predicting
Bahasa Inggris - Previewing and PredictingBahasa Inggris - Previewing and Predicting
Bahasa Inggris - Previewing and Predicting
 
Reading Predicting
Reading PredictingReading Predicting
Reading Predicting
 
previewing and predicting
previewing and predictingpreviewing and predicting
previewing and predicting
 
Predicting Outcomes
Predicting OutcomesPredicting Outcomes
Predicting Outcomes
 
Making Predictions
Making PredictionsMaking Predictions
Making Predictions
 
PREDICTING OUTCOME
PREDICTING OUTCOMEPREDICTING OUTCOME
PREDICTING OUTCOME
 

Similaire à Materi pekerti pak rektor

Buku Proker Strategis Carek ITS 2015-2019 by Joni Hermana
Buku Proker Strategis Carek ITS 2015-2019 by Joni HermanaBuku Proker Strategis Carek ITS 2015-2019 by Joni Hermana
Buku Proker Strategis Carek ITS 2015-2019 by Joni HermanaDhani Sancok
 
Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...
Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...
Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...Excruciate Limited
 
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tikPemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tiksman 2 mataram
 
Program pendidikan Tinggi
Program pendidikan TinggiProgram pendidikan Tinggi
Program pendidikan Tinggicipta73
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangDwi Budiwiwaramulja
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangGulmah Sugiharti
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Nurul Azzahra
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas TinggiHeru Supanji
 
Renstra stie ibmt surabaya 2014 2019
Renstra stie ibmt surabaya 2014 2019Renstra stie ibmt surabaya 2014 2019
Renstra stie ibmt surabaya 2014 2019sabaribmt
 
Niche area discussion 27 april
Niche area discussion 27 aprilNiche area discussion 27 april
Niche area discussion 27 aprilSHAKINAZ DESA
 
Tajuk3 faksafah & dasar ptv
Tajuk3 faksafah & dasar ptvTajuk3 faksafah & dasar ptv
Tajuk3 faksafah & dasar ptvNur Imana Agnes
 
Strategi Pengimbasan PSP 21072023 (Hotel Atria).pptx
Strategi Pengimbasan PSP 21072023 (Hotel Atria).pptxStrategi Pengimbasan PSP 21072023 (Hotel Atria).pptx
Strategi Pengimbasan PSP 21072023 (Hotel Atria).pptxAzruddinSitompulSSiM1
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikanErta Erta
 
1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran
1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran 1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran
1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran MJUNAEDI1961
 
Nota Tajuk 3 falsafah & dasar ptv
Nota Tajuk 3 falsafah & dasar ptvNota Tajuk 3 falsafah & dasar ptv
Nota Tajuk 3 falsafah & dasar ptvSherly Jewinly
 
Presentasi Konsep model manajemen pendidikan
Presentasi Konsep model manajemen pendidikanPresentasi Konsep model manajemen pendidikan
Presentasi Konsep model manajemen pendidikanBlengep
 

Similaire à Materi pekerti pak rektor (20)

Buku Proker Strategis Carek ITS 2015-2019 by Joni Hermana
Buku Proker Strategis Carek ITS 2015-2019 by Joni HermanaBuku Proker Strategis Carek ITS 2015-2019 by Joni Hermana
Buku Proker Strategis Carek ITS 2015-2019 by Joni Hermana
 
Profil STIE Mulia Pratama
Profil STIE Mulia PratamaProfil STIE Mulia Pratama
Profil STIE Mulia Pratama
 
Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...
Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...
Proposal Analisis Strategi Pemasaran Di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lembah De...
 
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tikPemanfaatan  pengembangan bahan belajar berbasis tik
Pemanfaatan pengembangan bahan belajar berbasis tik
 
Program pendidikan Tinggi
Program pendidikan TinggiProgram pendidikan Tinggi
Program pendidikan Tinggi
 
Materi umum 1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran
Materi umum   1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaranMateri umum   1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran
Materi umum 1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013Kerangka dan struktur kurikulum 2013
Kerangka dan struktur kurikulum 2013
 
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas TinggiPower Point.KK C Pedagogik  SD.Kelas Tinggi
Power Point.KK C Pedagogik SD.Kelas Tinggi
 
MATERI BPSDM.pdf
MATERI BPSDM.pdfMATERI BPSDM.pdf
MATERI BPSDM.pdf
 
Renstra stie ibmt surabaya 2014 2019
Renstra stie ibmt surabaya 2014 2019Renstra stie ibmt surabaya 2014 2019
Renstra stie ibmt surabaya 2014 2019
 
Niche area discussion 27 april
Niche area discussion 27 aprilNiche area discussion 27 april
Niche area discussion 27 april
 
Tajuk3 faksafah & dasar ptv
Tajuk3 faksafah & dasar ptvTajuk3 faksafah & dasar ptv
Tajuk3 faksafah & dasar ptv
 
Panduan pkkmb-2021
Panduan pkkmb-2021Panduan pkkmb-2021
Panduan pkkmb-2021
 
Strategi Pengimbasan PSP 21072023 (Hotel Atria).pptx
Strategi Pengimbasan PSP 21072023 (Hotel Atria).pptxStrategi Pengimbasan PSP 21072023 (Hotel Atria).pptx
Strategi Pengimbasan PSP 21072023 (Hotel Atria).pptx
 
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
03 kondisi dan karakteristik perencanaan pendidikan
 
1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran
1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran 1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran
1.4 kompetensi, materi, dan pembelajaran
 
Nota Tajuk 3 falsafah & dasar ptv
Nota Tajuk 3 falsafah & dasar ptvNota Tajuk 3 falsafah & dasar ptv
Nota Tajuk 3 falsafah & dasar ptv
 
Presentasi Konsep model manajemen pendidikan
Presentasi Konsep model manajemen pendidikanPresentasi Konsep model manajemen pendidikan
Presentasi Konsep model manajemen pendidikan
 

Dernier

etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosiallux08191
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Baratsenapananginterbaik2
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaNovaRuwanti
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwdfurinews
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.pptIjlalMaulana1
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxEndah261450
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024DarmiePootwo
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiHaseebBashir5
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelHaseebBashir5
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxvickrygaluh59
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfPritaRatuliu
 

Dernier (12)

etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosialetika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
etika dan hukum bisnis dan tanggung jawab sosial
 
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
[BEST PRICE] Senapan Angin Dengan Teleskopik Kalimantan Barat
 
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasaw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
saw method aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
1000 hari alm KUSWADI aslkdjalksjdlkajdqwd
 
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
005 ppt elastisitas-permintaan-dan-penawaran.ppt
 
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptxPraktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
Praktikum Galoh Endah Fajarani-Kombis.pptx
 
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
PROGRAM WALI KELAS TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda KetahuiPanduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Panduan Lengkap tentang Situs Toto: Apa yang Perlu Anda Ketahui
 
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogelmenang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
menang-besar-rahasia-kemenangan-di-hokagetogel
 
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptxPPT  DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
PPT DENIES SUSANTO AHLI MADYA BANGUNAN PERAWATAN GEDUNG 1.pptx
 
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdfKELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
KELOMPOK 7_ANALISIS INVESTASI PUBLIK.pdf
 

Materi pekerti pak rektor

  • 1. 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI : IMPLIKASINYA TERHADAP TUGAS DAN PERANAN DOSEN
  • 2. STRATEGI 2  Menempatkan sebuah sistem dengan segala keterbatasan yang dimiliki pada posisi paling baik di masa depan supaya mampu menanggapi tantangan yang dihadapi
  • 3. SUPRA SISTEM Opportunity/ peluang Masukan Luaran Treat/tantangan Opportunity /peluang Masa Depan Unswagati Cirebon 2010
  • 4. Apa Yang Harus Dilakukan? 4 Melakukan Telaah Strategis terhadap sistem (pendidikan tinggi) tentang:  Wawasan (Visi), misi, cita-cita atau mimpi Misi dari sistem  Keadaan internal dan lingkup eksternal yang mempengaruhi pencapaian misi sistem (SWOT)  Identifikasi masalah Utama  Rencana Pengembangan
  • 5. Seperti Apa Strategi Pengembangan Kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia? 5 STRATEGI JANGKA PANJANG PENDIDIKAN TINGGI 2003-2010 (Higher Education Long Term Strategy/ HELTS 2003-2010)
  • 6. Bagaimana dengan Strategi 6 Pengembangan Universitas?  hal yang sama di tingkat Universitas, skala yang lebih kecil, dari supra sistem ke sub-sistem, bahkan sub-sub sistem Melakukan Telaah Strategis terhadap sistem (pendidikan tinggi) tentang:  Wawasan (Visi), misi, cita-cita atau mimpi  Misi dari sistem  Keadaan internal dan lingkup eksternal yang mempengaruhi pencapaian misi sistem (SWOT)  Identifikasi masalah Utama  Rencana Pengembangan
  • 7. Implikasi pada Peranan Dosen 7  Relevansi: Peran dalam Mendesain dan melaksanakan Perkuliahan  Akuntabilitas: bisa dipertanggungjawabkan Pemerataan: perluasan (kapasitas tampung, proporsional bidang keahlian, jenjang pendidikan), penyebaran geografis, pemenuhan kebutuhan lokal
  • 8. Akuntabilitas 8 Pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan:  Tujuan jelas, dapat dijabarkan menjadi tujuan- tujuan khusus (standar kompetensi ke kompetensi dasar)  Kegiatan dapat diawasi supaya mengarah ke tujuan  Hasil efektif, karena tujuan tercapai  Proses efisien  Menjalankan mekanisme umpan balik untuk penyempurnaan
  • 9. 3
  • 10. Kebijakan Dasar Strategi Jangka Panjang Pendidikan Tinggi 2003 -2010 9  Daya Saing Bangsa kontribusi produk dan jasa dalam pasar dunia: meningkatkan kemampuan dalam menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya yang ada untuk dapat tampil sebagai bangsa yang terhormat dalam percaturan regional maupun global  Otonom  Pendekatan terbaik untuk pengelolaan sistem pendidikan tinggi yang sangat kompleks. Kewenangan dalam mengembangkan dan mengelola program pendidikan secara mandiri untuk menghasilkan karya akademik dan lulusan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat luas.  Kesehatan Organisasi kemampuan organisasi untuk mengembangkan kebebasan akademikm, inovasi, kreativitas & pemanfaatan pengetahuan Meningkatkan kapasitas institusi agar dapat selalu tumbuh dan berkembang, mengatasi dan mengantisipasi berbagai permasalahan yang dihadapi, serta proaktif menyongsong masa depan.
  • 11. Isu Strategis Daya Saing Bangsa 10 Integrasi Bangsa : PT selalu berperan penting dalam pembentukan bangsa; PT memberi inspirasi untuk NKRI; PT sebagai kekuatan moral ; membentuk masyarakat madani yang demokratis Hanya lembaga yang mampu, otonom, independen dan bertanggung jawab yang dapat memerankan hal di atas
  • 12. 11 Kesatuan Nasional (Integrasi Bangsa) Setiap institusi pendidikan tinggi memiliki otonomi  (kebebasan) untuk mengembangkan program- programnya, namun harus terjadi sinergi satu sama lain. Sinergi tersebut antara lain adalah dalam pengembangan nilai-nilai kebangsaan, kesadaran sebagai warga negara, kesadaran sosial, demokrasi, dll. Dengan demikian diharapkan para lulusan PT tidak hanya memiliki kebanggaan terhadap alamaternya atau daerah asalnya saja, namun juga bangga sebagai Bangsa Indonesia.
  • 13. Isu Strategis Globalisasi 12 PT mengalami perkembangan akibat globalisasi dan kemajuan teknologi informasi  Globalisasi membuka peluang lebih besar untuk akses pendidikan dan pengetahuan yang lebih maju Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal : people skills, communication skills & leadership
  • 14. Globalisasi : 13  Institusi pendidikan tinggi harus mampu mengembangkan dirinya sehingga dapat dikenal secara internasional, bahkan sejajar dengan perguruan tinggi luar negeri. Untuk itu perlu peningkatan kerjasama dalam berbagai aspek pengembangan pendidikan dengan institusi pendidikan luar negeri.
  • 15. Isu Strategis Penelitian dan Pendidikan 14 PT harus terus mengikuti perkembangan iptek dan tetap relevan dengan kebutuhan sosial ekonomi PT harus mampu : kreasi pengetahuan; kurangi ketergantungan asing; kapasitas SDA berkelanjutan; teknologi yg sesuai; substitusi impor dan nilai tambah; peningkatan keadaan sosial dan kesehatan; pengembangan peneliti
  • 16. Kualitas penetilian dan pendidikan : 15 - Institusi pendidikan tinggi dapat dikenal secara luas dari hasil karya akademik yang berupa pengetahuan maupun produk inovasi teknologi, serta lulusan (pendidikan mahasiswa). Untuk itu arah penyelenggaraan penelitian maupun pendidikan haruslah relevan dan hasilnya harus memenuhi standar kebutuhan masyarakat luas  Standarisasi dan sertifikasi
  • 17.
  • 18. Isu Strategis Diferensiasi Misi 16 PT diharapkan untuk unggul dalam hal pembelajaran, penelitian dan pemberdayaan masyarakat PT dapat mengunggulkan penelitian atau pendidikan PT dapat pula mengunggulkan 4 fungsi : academic leadership; professional development; technological training; general higher education
  • 19. Difrensiasi misi : 17 - Perkembangan pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, serta permasalahan dalam kehidupan masyarakat menjadi semakin kompleks. Tidaklah mungkin sebuah institusi pendidikan tinggi menggeluti dan mengembangkan semua aspek kebutuhan dan permasalahan masyarakat. Oleh karena itu pengembangan pendidikan tinggi harus memiliki fokus program yang unik sehingga tidak terjadi duplikasi dengan pengembangan institusi lain. Dengan demikian diharapkan pengembangan program-programnya dapat lebh efektif dan efisien.
  • 20. Isu Strategis Akses Pengetahuan 18 Siklus akan kebutuhan tenaga ahli terjadi dengan sangat cepat dan mudah sekali berubah PT harus tanggap terhadap tantangan global dan mampu menyediakan pendidikan yang fleksibel (distance learning; short courses, modular curriculum) PT mempunyai hubungan erat denga industri sehingga terbuka akses kepada fasilitas pembelajaran dan penelitian
  • 21. Akses pengetahuan : 19 - Agar institusi pendidikan tinggi dapat berkembang secara dinamis diperlukan adanya “knowledge and innovation sharing”. Untuk itu perlu fasilitas untuk akses seluas-luasnya atas perkembangan pengetahuan di luar maupun penyediaan layanan informasi agar pihak luar dapat mengaksesnya dengan mudah.
  • 22. Isu Strategis Otonomi 20 Pergeseran peran Ditjen Dikti yang semula sebagai pelaksana berubah menjadi fasilitator/ mediator dan pengawal kebijakan Dalam hal penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi, hendaknya mengikuti ketentuan bahwa tidak diskriminatf dan memberi peluang bagi semuanya, ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial
  • 23. ISU STRATEGIS : OTONOMI 21 Pergeseran peran pengelolaan PT Tanggung jawab sosial PT melakukan : Perencanaan program pengembangan, peningkatan sumber daya, penggalangan sumber dana secara akuntabel, serta peningkatan tanggung jawab sosial Perlu ketrampilan manegerial staff
  • 24. Isu Strategis Kesehatan 22 Organisasi Dikti perlu memberikan bimbingan kepada perguruan tinggi untuk menciptakan organisasi yang sehat Bimbingan dilakukan dengan memperhatikan bahwa kondisi PT berbeda sehingga diperlukan best practice Perlu dikembangkan good governance di PT di mana PT mampu membuat perencanaan dan mempunyai komitmen
  • 25. Isu Strategis Pendanaan 23 Anggaran PT di Indonesia masih terendah, daya beli masyarakat secara umum juga rendah Perlu ada peningkatan anggaran PT dan perlu lebih banyak partisipasi publik Mekanisme penganggaran harus efektif (kompetisi berlapis) Dampak investasi thd. biaya perawatan dan operasional Perlu sistem audit yang kuat
  • 26. STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL Penjelasan Umum UU No 20 Tahun 2004) 24 1. pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia; 2. pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi; 3. proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis; 4. evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan; 5. peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan; 6. penyediaan sarana belajar yang mendidik; 7. pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan; 8. penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata; 9. pelaksanaan wajib belajar; 10. pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan; 11. pemberdayaan peran masyarakat; 12. pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat; dan 13. pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional. 30
  • 28. ISU STRATEGIS : DAYA SAING BANGSA 25 Integrasi Bangsa : PT selalu berperan penting dalam pembentukan bangsa; PT memberi inspirasi untuk NKRI; PT sebagai kekuatan moral ; membentuk masyarakat madani yang demokratis Hanya lembaga yang mampu, otonom, independen dan bertanggung jawab yang dapat memerankan hal di atas Perlu standarisasi dan sertifikasi
  • 29. ISU STRATEGIS : OTONOMI 26 Pergeseran peran pengelolaan PT Tanggung jawab sosial PT melakukan : Perencanaan program pengembangan, peningkatan sumber daya, penggalangan sumber dana secara akuntabel, serta peningkatan tanggung jawab sosial Perlu ketrampilan manegerial staff
  • 30. ISU STRATEGIS : KESEHATAN ORGANISASI 27 Peningkatan kapasitas institusi Tatakerja PT Sumber daya keuangan Sumber daya manusia Penerapan Sistem Penjaminan Mutu Perlu profesionalisme staff
  • 31. Dosen 28 adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pasal 1 angka 2 UU No. 14 Tahun 2005 tentng Guru dan Dosen
  • 32. Profesional 29 adalah pekerjaan atau kegiatan yang  dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan: - keahlian, - kemahiran, atau - kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta - memerlukan pendidikan profesi. Pasal 1 angka 3 UU No. 14 Tahun 2005
  • 33. PRINSIP PROFESIONALITAS Pasal 7 ayat (1) UU No. 14 Tahun 2005 30 profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: a. memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; b. memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; c. memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; d. memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; e. memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; f. memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; g. memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; h. memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan i. memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
  • 34. Pemberdayaan profesi dosen Pasal 7 ayat (1) UU No. 14 Tahun 2005 31 diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.
  • 35. KEDUDUKAN DOSEN Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 14 Tahun 2005 32 Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
  • 36. Fungsi Dosen Pasal 5 UU No. 14 Tahun 2005 33  Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen sebagai agen pembelajaran, pengembang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.  Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
  • 37. Tujuan Pasal 6 UU No. 14 Tahun 2005 34 Kedudukan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
  • 38. Kualifikasi, Kompetensi, Sertifikasi, dan Jabatan Akademik 35 Dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 45 UU No. 14 Tahun 2005
  • 39. Kualifikasi akademik Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2) UU No. 14 Tahun 2005 36 Kualifikasi akademik dosen diperoleh melalui pendidikan tinggi program pascasarjana yang terakreditasi sesuai dengan bidang keahlian. Dosen memiliki kualifikasi akademik minimum: a. lulusan program magister untuk program diploma atau program sarjana; dan b. lulusan program doktor untuk program pascasarjana.
  • 40. Sertifikat Pendidik untuk Dosen Pasal 47 ayat (1) 37 Sertifikat pendidik untuk dosen diberikan setelah memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki pengalaman kerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; b. memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan c. lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan pada perguruan tinggi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
  • 41. Status Dosen, Jenjang dan Jabatan 38 Akademik Dosen-tetap Status dosen terdiri atas dosen tetap dan dosen tidak tetap. Jenjang jabatan akademik dosen-tetap terdiri atas asisten ahli, lektor, lektor kepala, dan profesor. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus memiliki kualifikasi akademik doktor. Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak-tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 48 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan (4)
  • 42. Profesor 39  Profesor merupakan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi yang mempunyai kewenangan membimbing calon doktor.  Profesor memiliki kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebarluaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.  Profesor yang memiliki karya ilmiah atau karya monumental lainnya yang sangat istimewa dalam bidangnya dan mendapat pengakuan internasional dapat diangkat menjadi profesor paripurna.  Pengaturan lebih lanjut mengenai profesor paripurna ditetapkan oleh setiap perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 49 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
  • 43. PERAN DOSEN DALAM PENGEMBANGAN INSTITUSI 40 Menjadi motivator, fasilitator dan tutor bagi mahasiswa dalam belajar dan mengembangkan ketrampilan dan keahliannya  Perlu pengetahuan dan ketrampilan aktivitas instruksional Menjadi inspirator, kreator dan inovator dalam mengembangkan karya intelektual/inovatif  Perlu keahlian khusus (special skill) dan keahlian umum (generic skills) untuk mengembangkan keahlian khususnya Menjadi manajer dan pendukung pengembangan institusi  Perlu pengetahuan dan ketrampilan manajemen organisasi dan sistem pendidikan
  • 44. TUGAS DOSEN 41 Merancang dan melaksanakan proses pembelajaran Merancang dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran Mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum Mengelola dan mengembangkan sarana dan prasarana pembelajaran Memberikan bimbingan belajar kepada mahasiswa Melakukan penelitian dan pengembangan karya intelektual Melakukan pengembangan dan pengelolaan manajemen organisasi Dll.
  • 45. Hak dan Kewajiban Dosen 42 Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak: a. memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial; b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar, informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat; e. memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan; f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik; dan g. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi profesi keilmuan. Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dosen diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 51 ayat (1) dan ayat (2)
  • 46. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum meliputi 43 gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain yang berupa - tunjangan profesi, - tunjangan fungsional, - tunjangan khusus, - tunjangan kehormatan, serta - maslahat tambahan yang terkait dengan tugas sebagai dosen yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi Pasal 52 ayat (1)
  • 47. Gaji Dosen 44 Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi  yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi  yang diselenggarakan oleh masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama. Pasal 52 ayat (2), dan ayat (3)
  • 48. Tunjangan Profesi Pasal 53 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) 45  Pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada dosen yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat.  Tunjangan profesi diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama.  Tunjangan profesi dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.  Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan profesi diatur dengan Peraturan Pemerintah.
  • 49. Tunjangan Fungsional Pasal 54 ayat (1), ayat (2), ayat (3) 46  Pemerintah memberikan tunjangan fungsional kepada dosen yang diangkat oleh Pemerintah.  Pemerintah memberikan subsidi tunjangan fungsional kepada dosen yang diangkat oleh satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang- undangan.  Tunjangan fungsional dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara.
  • 50. Tunjangan Khusus Pasal 55 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) 47 Pemerintah memberikan tunjangan khusus kepada dosen yang bertugas di daerah khusus. Tunjangan khusus diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok dosen yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama. Tunjangan khusus dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara. Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan khusus diatur dengan Peraturan Pemerintah.
  • 51. Tunjangan Kehormatan kepada Profesor 48 Pasal 56 ayat (1) dan ayat (2) Pemerintah memberikan tunjangan kehormatan  kepada profesor yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan tinggi setara 2 (dua) kali gaji pokok profesor yang diangkat oleh Pemerintah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama. Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan  kehormatan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
  • 52. Maslahat Tambahan Pasal 57 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) 49  Maslahat tambahan merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan penghargaan bagi dosen, serta kemudahan untuk memperoleh pendidikan bagi putra dan putri dosen, pelayanan kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain.  Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menjamin terwujudnya maslahat tambahan.  Ketentuan lebih lanjut mengenai maslahat tambahan diatur dengan Peraturan Pemerintah .
  • 53. Jaminan Sosial Tenaga Kerja 50 Dosen yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat berhak memperoleh jaminan sosial tenaga kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 58
  • 54. Dosen dan pengembangan bidang 51 ilmu langka Pasal 59 ayat (1), ayat (2) Dosen yang mendalami dan mengembangkan  bidang ilmu langka berhak memperoleh dana dan fasilitas khusus dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah. Dosen yang diangkat oleh Pemerintah di daerah  khusus, berhak atas rumah dinas yang disediakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan.
  • 55. Kewajiban Dosen 52 Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban: a. melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; b. merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; c. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; d. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam pembelajaran; e. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-nilai agama dan etika; dan f. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Pasal 60