SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  44
BAGIAN I
SIFAT DASAR MANAJEMEN KEUANGAN
Mata Kuliah : MANAJEMEN KEUANGAN
Dosen : DR. H ASEP YUSUP HANAPIA SE, MP.
Mahasiswa :
Siti Hajar Komariah NIM : 71130105
Hati Nurlaelasari NIM : 71130102
Iwan Muhammad Ridwan NIM : 71130091
BAB I FUNGSI KEUANGAN
• Dalam perencanaan dan
pemrakiraan (forecasting), manajer
keuangan berinteraksi dengan para
eksekutif yang bertanggung jawab
atas kegiatan-kegiatan perencanaan
strategis yang umum dalam
perusahaan.
• Manajer keuangan harus
memusatkan perhatian pada
keputusan investasi dan
pembiayaan, serta segala hal yang
berkaitan dengannya. Para manajer
keuangan perlu menentukan laju
pertumbuhan penjualan yang
sebaiknya dicapai dan membuat
prioritas alternative investasi yang
tersedia.

• Manajer keuangan harus bekerja
sama dengan para manajer lain di
perusahaan agar perusahaan dapat
beroperasi seefisien mungkin.
Semua keputusan bisnis
menyangkut dampak keuangan.
Misalnya, keputusan di bidang
pemasaran berpengaruh pada
pertumbuhan penjualan dan
akibatnya berpengaruh pada
kebutuhan investasi
• Manajer keuangan
menghubungkan perusahaan pada
pasar uang dan pasar modal,
tempat dana diperoleh dan tempat
surat berharga perusahaan
diperdagangkan.
KEUANGAN DALAM STRUKTUR
ORGANISASI PERUSAHAAN
Dewan Direksi
Ketua Dewan
Direksi
Direktur Utama

Direktur Peneliti
dan
Pengembangan

Direktur
Produksi

Direktur
Pemasaran

Direktur
Keuangan

Bendahara
(Treasure)

Administrasi
pembukuan
(controller)
SIFAT DASAR
PERUSAHAAN
Pada perusahaan modern, kepemilikan perusahaan biasanya
sangat menyebar.
Kegiatan perusahaan sehari-hari dilaksanakan oleh manajer,
yang biasanya tidak memiliki saham kepemilikan yang besar.
Para manjer merupakan agen atau wakil pemilik, namun pada
kenyataannya mereka mengendalikan perusahaan
Dewan komisaris memantau para manajer atas nama para
pemegang saham.
TUJUAN
PERUSAHAAN
Tujuan manajemen keuangan sering kali dinyatakan dalam
bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan,
atau singkatnya maksimalisasi harga saham.
MEMAKSIMUMKAN NILAI
SEBAGAI TUJUAN
Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh
waktu terhadap nilai uang
Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai
resiko terhadap arus pendapatan perusahaan
Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang
akan datang mungkin beragam. Gambaran laba usaha dapat
sangat bervariasi tergantung pada konvensi dan prinsipprinsip akuntansi yang digunakan.
TANGGUNGJAWAB
SOSIAL
Perusahaan harus mempertimbangkan semua kebijakan dan
kegiatannya terhadap masyarakat luas.
Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan
yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek
penting dari lingkungan luar.
Perusahaan harus menanggapi harapan para pekerja,
konsumen, para pemegang andil dan kelompok-kelompok
yang berkepentingan lain untuk mencapai maksimalisasi
kekayaan jangka panjang (Cf. Cornell dan Shapiro: 1978)
PENGUKURAN PRESTASI
OLEH PASAR KEUANGAN
Pasar keuangan secara kontinyu akan melakukan penilaian
terhadap saham perusahaan, sehingga sama saja dengan
pengukuran terhadap prestasi perusahaan.
Konsekwensi pengukuran yang kontinyu terhadap perusahaan
oleh pasar modal adalah perubahan tingkat penilaiannya
(harga pasar saham).
Jadi, pasar modal merangsang efesiensi dan memberikan
insentif bagi para manajer untuk memperbaiki prestasinya.
IMBANGAN RISIKO
HASIL
Arus Kas
Kendala
1. Antitrust
2. Keamanan produk
3. Hubungan kerja
4. Pengendalian
pencemaran dan
sebagainya

Keputusan Kebijakan
1. Lini bisnis
2. Ukuran perusahaan
3. Tipe perlengkapan
yang digunakan
4. PenggunaannA hutang
5. Posisi likuiditas dan
sebagainya

Nilai Perusahaan

Factor
lainnya

Resiko
PERUBAHAN PERAN
MANAJEMEN KEUANGAN
Tahun 1990-an industrialisasi mulai berkembang pesat.

• Masalah yang dihadapi: pencarian modal untuk perluasan usaha
Tahun 1940 -1950-an awal:
• Masih terus diajarkan sebagai subyek yang deskriptif dan
institusional, yang lebih dilihat dari luar, dan bukan dilihat dari
segi manajemen perusahaan.
• Lalu perhatian mulai beralih pada analisis harta selama lima
tahun terakhir dasawarsa 1950-an. Model-model matematika
mulai dikembangkan untuk analisis persediaan, kas, piutang dan
harta tetap
Tahun 1970-an tingkat inflasi tinggi

Tahun 1980-an ada perubahan lingkungan ekonomi dan
keuangan.
DAMPAK INFLASI TERHADAP
MANAJEMEN KEUANGAN
Suku Bunga: Suatu kenaikan perkiraan laju inflasi akan diterjemahkan dalam bentuk
tingginya suku bunga. Maka laju inflasi yang semakin tinggi berarti bahwa biaya yang
memperoleh dana bagi pemerintah, bisnis maupun perorangan akan meningkat.
Kesulitan Perencanaan: Perusahaan bisnis beroprasi atas dasar rencana jangka

panjang. Pada kondisi inflasi yang membumbung cepat, di mana biaya-biaya
bahan baku dan upah tidak menentu, dangan diperlukan ramalan-ramalan yang
tepat meskipun sulit dilakukan.
Permintaan Terhadap Modal: Inflasi menyebabkan naiknya jumlah modal yang
dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan bisnis dalam volume tertentu. Jika barang
persediaan terjual, maka barang tersebut harus digantikan dengan biaya pengadaan
yang lebih mahal.
Harga Obligasi Menurun: Jika suku bunga meningkat, maka harga obligasi jangka
panjang akan menurun.

Jika laju inflasi cukup tinggi, maka laba yang
dilaporkan akan menyimpang. Penjualan persediaan yang biaya
pengadaannya rendah menghasilkan laba yang dilaporkan lebih
tinggi, akan tetapi arus kas akan berkurang ketika perusahaan harus
mengisi kembali persediaan dengan banyak pengadaan kembali
lebih mahal.
Masalah Akuntansi:
BAB II
LAPORAN KEUANGAN
Biasanya dalam bentuk neraca
dan perhitungan rugi-laba

Berisi informasi tentang
prestasi perusahaan di masa
lampau dan dapat memberikan
petunjuk untuk penetapan
kebijakan di masa yang akan
datang
Tujuan pembahasan tentang
neraca dan perhitungan rugilaba. Pertama, agar para
pembaca memahami istilahistilah akuntansi. Kedua,
sebagai pembahasan tentang
keuangan perusahaan. Ketiga,
untuk menjelaskan lapoan
sumber dan penggunaan dana.

Perhitungan rugi-laba untuk tahun 19xx
R = Pendapatan
-VC = biaya variabel (variable cost)
-ICC = biaya kas tetap (fixed cash costs)
-dep = biaya tetap non-kas (misalnya penyusutan)
EBIT = laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and taxes)

-rD = pembayaran beban bunga yang besarnya tetap
EBT = laba sebelum pajak (earning before tax)
-tax = pajak
NI = laba bersih (net income)
-Div = pembayaran dividen ke pemegang saham
Rtd.E = laba ditahan (retained carnings), ditambahkan pada laba ditahan dalam contoh
neraca
SUMBER DAN
PENGGUNAAN DANA
Sumber

Penggunaan

1.

Dari kegiatan operasi = laba bersih + penyusutan

1.

Dividen

(NI + dep)

2.

Kenaikan aktiva jangka pendek (tidak termasuk

2.

kas)

Penurunan aktiva jangka pendek (tidak termasuk
kas)

3.

Penurunan kewajiban jangka pendek

3.

Kenaikan kewajiban jangka pendek

4.

Kenaikan nilai kotor aktiva tetap (peralatan,

4.

Penurunan nilai kotor aktiva tetap (peralatan

bangunan dan mesin)

bangunan dan mesin)

5.

Penurunan hutang jangka panjang

5.

Kenaikan hutang jangka panjang

6.

Pembelian kembali saham preferen atau saham

6.

Penjualan saham preferen atau saham biasa

biasa (treasury stock)
KEBUTUHAN PELAPORAN
Dewan Direksi Komite Pemeriksa
Perusahaan: manajer keuangan (Chief Financial
Officer)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Anggaran dan akuntansi biaya
Usulan dan penilaian proyek
Sumber dan penggunaan dana, atau
perubahan posisi keuangan,
Pemeriksaan internal
Perhutungan rugi-laba dan neraca yang
dikonsolodasikan
Laporan pajak
Laporan ke lembaga keuangan (di AS,
laporan 10 K dan 8 K ditujukan ke
Securities and Exchange Commision,
SEC)

Penggunaan internal

Akuntansi politik

Aparat perpajakan
1.
2.
3.

Pusat
Daerah
Penguasa pajak
internasional
7. SEC (di Indonesia, Bapepam)
BAB III
LINGKUNGAN PASAR
Sektor Keuangan dari lingkunggan dari bidang ekonomi merupakan
suatu bagian penting dari lingkungan manajer keuangan, yang
terdiri dari pasar keuangan (financial Markets), lembaga keuangan
(Financial institutions) dan instrument keuangan (Financial
instrumens).
Pasar keuangan (financial Markets) berperan dalam pembentukkan
dan transfer aktiva dan kewajiban keuangan,
Tranfer dana dapat dilakukan secara langsung antara unit surplus
dengan unit yang devisit atau dapat melalui suatu badan perantara
keuangan, misalnya Bank
Pasar uang memperjualbelikan aktiva dan kewajiban keuangan yang
berumur kurang dari satu tahun, sedangkan pasar modal
menyangkut transfer untuk jangka waktu yang lebih lama.
PERANAN MANAJER
KEUANGAN
Manajer Keuangan
menghubungkan
antara pembiayaan
perusahaan dengan
sumber-sumber
pembiayaan melalui
pasar keuangan.
BAB IV
PERPAJAKAN DI INDONESIA DAN PENGARUHNYATERHADAP
MANAJEMEN KEUANGAN
Pemerintah mempunyai pengaruh yang
amat besar terhadap perekonomian
Negara. Pengaruh tersebut diwujudkan
baik dalam
• Pemasukan pemerintah dari dana yang
tersedia perekonomian dalam negeri berupa
pajak, retrebusi mau pun iuran,
• Pengeluaran pemerintah baik berupa
pengeluaran rutin mau pun pengeluaran
pembangunan,
• Melalui peraturan–peraturan atau
kebijakan-kebijakan pemerintah yang
mengelola perekonomian, sehingga sesuai
dengan tujuan pembangunan nasional.

Pajak Negara, yaitu pajak yang dipungut dan
hasilnya diperuntukkan semata-mata untuk
pemerintah pusat, sebelum ada undang-undang
pajakbaru.
Pajak daerah, dapat berpengaruh dalam
pengambilan keputusan keuangan. Pajak daerah
terdiri dari dua macam, yaitu Pajak daerah asli
seperti pajak atas ijin menangkap ikan di perairan
umum, opsen atas pajak (cukai) penjualan bensin,
pajak atas pertunjukkan dan keramaian umum,
pajak atas reklame, pajak atas penjualan minuman
yang mengandung alcohol dan sebagainya, serta
pajak daerah yang berasal dari pajak Negara
seperti pajak kendaraan bermotor (PKB),
pajakjalan, pajak pembangunan 1 (PP1), pajak
bumi dan bangunan (PBB) dan lain-lain.
PAJAK PENGHASILAN
Wajib pajak
penghasilan
dapat
dibagi dua,
yaitu:
• Wajib
pajak
orang
pribadi
• Wajib
pajak
badan

Wajib pajak orang pribadi, yaitu orang yang
berada di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam jangka 12 bulan atau orang yang
dalam satu tahun pajak berada di Indonesia
serta berniat untuk bertempat tinggal di
Indonesia. Karyawan/karyawati yang
memperoleh penghasilan di luar penghasilan
sehubungan penghasilan dan pekerjaan.
Orang yang wajib menyampaikan laporan
Pajak-pajak pribadi (LP2P) serta kuasa (
trustee) atas warisan yang belum terbagi
Wajib pajak badan, yaitu perseroan
terbatas, perseroan komanditer, persekutuan
pirma, kongsi, koprasi, yayasan atau
lembaga, perseroan atau perkumpulan
lainnya.
TARIF PAJAK PENGHASILAN
Menurut undang-undang no 7 tahun 1983 ,tariff pajak penghasilan menurut tariff
progresif sebagai berikut :

Besarnya penghasilan kena pajak

Tarif pajak

1. Rp 10.000.000

15%

Di atas 10.000.000 sampai dengan 50.000.000
Di atas 50.000.000

25%
35%

Sebagai contoh, jika seorang mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp
60.000.000, maka ia akan kena pajak sebesar :
15% x Rp. 10.000.000 = Rp 1.500.000
25% x Rp. 40.000.000 = Rp 10.000.000
35% x Rp. 10.000.000 = Rp 3.500.000
Rp. 60.000.000 = Rp. 15.000.000
Tarif rata-rata = 15.000.000 x 100% =25%
60.000.000
PENYUSUTAN
Golongan

Masa Manfaat

% Penyusutan

Metode yang Dipakai

1

4 tahun

50%

dihitung dari nilai buku

2

4-8 tahun

25%

(saldo penurunan gan-

3

8 tahun

10%

da/double declining

bangunan dan
Aktiva tak gerak
Lainnya

5%

balance) dihitung dari harga
perolehan
(Metode garis lurus)
AMORTISASI
Amortisasi adalah
pengurangan nilai
aktiva tidak berwujud,
seperti merek dagang,
hak cipta, dan lain-lain,
secara bertahap dalam
jangka waktu tertentu
pada setiap periode
akuntansi.
Pengurangan ini
dilakukan dengan
mendebit akun
beban amortisasi
terhadap akun aktiva.

Amortisasi, sesuai
akuntansi, dilakukan
terhadap hak istimewa
tertentu dan biayabiaya yang
ditangguhkan seperti
biaya pendirian dan
perluasan modal
amortisasi dapat
dilakukan menurut
masa manfaat dan
satuan produksi. Untuk
lebih jelasnya, dibawah
ini kami sertakan daftar
tingkat amortisasi.
PERANGSANG PENANAMAN MODAL (INVESTMENT
ALLOWANCE/ INVESTMENT TAX CREDIT)
Perangsang penanaman
diberikan sebesar 5%
dari jumlah pengeluaran
untuk penanaman dalam
rangka pasilitas
PMA/PMDN. Fasilitas ini
terdapat dalam Ordonasi
pajak perseroan 1925
pasal 46. Dengan adanya
undang-undang pajak
penghasilan No.7 Tahun
1983, perangsang
penanaman ditiadakan.

Penjualan Aktiva Perusahaan
Peraturan perpajakan menyatakan adanya
berbagai jenis perlakuan hasil penjualan
atau hasil penggantian asuransi atau aktiva
perusahaan yaitu:
a.Penjualan atas aktiva, selain tanah dan
bangunan, karena sebab biasa.
b.Penjualan atau penggantian asuransi atas
aktiva, selain tanah dan bangunan, karena
sebab luar biasa.
c.Penjualan atas tanah atau aktiva lain yang
tak dapat disusutkan.
d.Penjualan atas bangunan atau aktiva lain
yang termasuk dalm golongan penyusutan 4.
e.Penjualan atas aktiva, tertentu tanah dan
bangunan, yang tidak digunakan dalam
operasi perusahaan.
PENDAPATAN DIVIDEN
Dividen didapatkan dari
investasi dalam saham
perseroan lain
Fiskus membedakan dua
macam, yaitu
• Investasi untuk
“membungakan” uang yang
menganggur yang biasanya
berjangka pendek (di dalam
akuntansi dikenal dengan
investasi sementara)
• Investasi guna memperluas
jalur usaha yang pada
dasarnya bersifat
kekal/jangka panjang.

Dividen dari investasi
jenis terakhir ini dapat
dibebaskan dari
pengenaan pajaknya
dengan syarat
• Perseroan penerima
menguasai minimal 25%
dari jumlah modal saham
yang disetor penyetor
pembayar dividen, di
Indonesia
• Antara dua perseroan
tersebut mempunyai
hubungan ekonomis dalam
jalur usahanya.
BUNGA DAN DIVIDEN
Dalam peraturan
perpajakan terdapat
perbedaan yang besar
antara bunga dan dividen,
yaitu bahwa bunga dapat
dikurangai sebagai biaya,
sedangakan dividen tak
dapat,
Menurut pandangan
manajemen keuangan,
sumber-sumber dana baik
hutang maupun
penambahan modal pemilik
merupakan pemilik
merupakan sumber-sumber
eksternal.

misalkan PT. Persada sedang
mempertimbangkan apakah
memperluas pabriknya dengan
memakai hutang atau menambah
modal sejumlah Rp. 100.000.000.
Laba bersih sebelum bunga pinjaman
dan pajak yang diharapkan adalah
sebesar 18% pada kondisi terbaik dan
14% pada kondisi terburuk. Tingkat
bunga pinjaman adalah 16%.
Berdasarkan data-data tersebut
dibuatlah perbandingan metode
pembiayaan (financing) pada kondisi
terbaik dan terburuk seperti berikut:
Perbandingan pada Kondisi Terbaik (dalam
ribuan rupiah)
PERBANDINGAN PADA KONDISI TERBURUK
PEMBAYARAN ANGSURAN
PAJAK PENGHASILAN
Dalam peraturan perpajakan Indonesia dikenal dengan apa
yang disebut “lumpsum”, yaitu pembayaran angsuran pajak
bulanan yang besarnya adalah 1/12 dari pajak yang terhutang
pada tahun pajak yang lalu dikurangi dengan pemotongan dan
pemungutan pajak serta pajak yang dibayar atau terhutang di
luar negeri, sesuai pasal 21, 22, 23 dan 24 undang-undang no.7
tahun 1983.
Kredit pajak yaitu istilah untuk pemotongan dan pemungutan
serta pajak yang dibayar atau terhutang di luar negeri, bagi
wajib pajak badan hanya pasal 22, 23 dan 24 Undang-Undang
no. 7 1983.
Pasal 21 menyatakan adanya pemotongan pajak atas penghasilan
sehubungan dengan pekerjaan dan penyetorannya ke kas Negara
wajib dilakukan oleh:
• Pemberi kerja yang membayar gaji, upah dan honorarium sebagai
imbalan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan/karyawati
• Bendaharawan pemerintah yang membayar gaji, upa, honor,
tunjangan tetap dan pembayaran lain sehubungan pekerjaan atau
jabatan yang dibebankan kepada keuangan Negara (misalnya pegawai
negeri)
• Hadan dana pensiun yang membayarkan uang pensiun.
• Perusahaan-perusahaan atau badan-badan yang membayar honor
atau pembayaran lain sebagai imbalan atas jasa yang dilakukan tenaga
ahli sebagai wajib pajak dalam negeri yang melakukan pekerjaan
bebas
Perhitungan di bawah ini membandingkan antara pembayaran lumpsum
dan pembayaran sekaligus pada 31 Maret 1987. Biaya kesempatan
(opportunity cost) dimisakan sebesar 12%/tahun atau 1,0%/bulan
Dapat disimpulkan bahwa akibat metode angsuran (lumpsum)
telah dibayar satu angsuran tambahan sebesar Rp. 5.000.000 yang
tidak terlihat. Dengan kata lain PT Aji membentuk dana penyisihan
guna membayar pajak, maka PT tersebut hanya akan membayar
Rp. 65.000.000 (dari Rp. 70.000.000 dikurangi Rp. 5.000.000, yaitu
hasil bunga deposito).
KOMPENSASI KERUGIAN
Kompensasi kerugian
Kompensasi menurut hukum pajak di
mempunyai dua tujuan: Indonesia dewasa ini terdiri dari:
• Yang berkenaan dengan
perusahaan itu sendiri
berupa pemerataan laba
kena pajak selama masa
hidup perusahaan
tersebut,
• Yang berkenaan dengan
wajib pajak khususnya
wajib pajak badan berupa
pemerataan beban pajak
di anatara mereka.

• Kompensasi kerugian dalam periode empat
tahun sebelum masa pajaknya yang belum
dikompensasikan atas penghasilan netto
pada tahun fiskal sekarang.
• Kompensasi kerugian dalam periode lebih
dari empat tahun dan tdak lebih dari
tujuhtahun sebeum masa pajaknya (atau
lebih dari lima tahun tetapi tidak boleh lebih
dari delapan tahun termasuk masa
pajaknya) yang belum dikompensasikan atas
penghasilan netto pada tahun fiskal searang
khusus bagi usaha perkebunan tanaman
keras dan pertambangan.
PAJAK ATAS AKUMULASI
LABA
Pajak ini tidak dikenal di Indonesia, sehingga wajib pajak orang
probadi dapat menyuruh perusahaannya menahan
pembayaran dividen dengan maksud suapaya tidak menambah
beban pajaknya. Laba ditahan yang besar merupakan sumber
yang potensial bagi permodalan perluasan (ekspansi)
perusahaan. Indonesia sebagai Negara berkembang
memerlukan pemupuk modal, sehigga tidak adanya pajak atas
akumulasi laba mendorong timbulnya sumber internal ini.
PERATURAN KHUSUS BAGI PERUSAHAAN YANG
TIDAK MEMPUNYAI PEMBUKUAN LENGKAP
Yang dimaksud dengan pembukuan tidak lengkap ialah
pembukuan yang hanya mencatat peredaran/penjualan/
penerimaan bruto.
Untuk perusahaan yang memiliki kasus demikian dapat
menggunakan norma perhitungan
Memang ada yang disebut ‘subchapter S Comparations’ dan
‘Section 1244 Provision’ yang diperuntukan hanya bagi
perusahaan kecil, tetapi bukan dalam hal pembukuan.
FASILITAS PERPAJAKAN UNTUK PMA (PENANAMAN MODAL
ASING) DAN PMDN (PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI)

Dimaksudakan guna meningkatkan penanaman
modal di Indonesia. Usaha ini dikoordinasikan
oleh badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) sesuai keputusan presiden no. 20 tahun
1973 tanggal 26 Mei
FASILITAS PERPAJAKAN TERSEBUT DAPAT DIBAGI DALAM
TAHAPAN TERTENTU PENANAMAN MODAL, YAITU
MENYEWA ATAU MEMBELI
AKTIVA
Pembelian aktiva dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu (1) tanpa
meminjam, dan (2) dengan
meminjam.

Apabila wajib pajak
itu memakai metode
kedua, maka selain
dampak pajak di
atas ia dapat
Dengan metode pertama wajib
pajak hanya dapat mengurangkan mengurangkan
bunga pinjamannya
penyusutan aktiva tersebut dan
terhadap
jikalau di kemudian hari aktiva
penghasilan bruto.
tersebut dijual sebagai barang
bekas, maka harga jualnya dikenai Dampak pajaknya
ialah penurunan
pajak. Dalam hal ini diasumsikan
beban pajak
bahwa tak ada pembelian lain.
penghasilan
MELAKUKAN MERGE ATAU
TIDAK
Alasan perusahaan melakukan merge, antara lain:

Merge dapat
dilakukan dengan
1.Agar dapat mencapai skala ekonomi dalam
perusahaan yang lebih besar baik melalui merge pertukaran saham
atau pertukaran
horizontal (sejenis), vertical (sejalur
dengan kas atau
ekonomis), maupun konglomerat (berbeda-beda) aktiva
2.Menaikan laba, khususnya laba per saham bagi lainnya.pertukaran
saham buka objek
pemegang saham
pajak penghasilan,
3.Menaikan harga perlembar saham
sedang pertukaran
4.Memacu pertumbuhan dengan memanfaatkan dengan kas atau
aktiva lainya adalah
likuiditas peserta merge yang berlebihan
obyek pajak. Yang
5.Dampak pajak terutama pemanfaatan
dikenai pajak adalah
keuntungan atas
kompensasi kerugian horizontal
pengalihan aktiva
6.Diversifikasi produk untuk menguasai market
tersebut.
share tertentu

7.Ambisi pribadi pemilik
PAJAK PENGHASILAN
ORANG PRIBADI
Pajak Penghasilan Orang Pribadi dapat lebih jelas dimengerti
melalui skema berikut:
PENGHASILAN BRUTO
Dikurangi
BIAYA-BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN

Sama dengan
PENGHASILAN NETTO
Dikurangi
PENGURANGAN DARI PENGHASILAN NETTO

Sama dengan
PENGHASILAN KENA PAJAK
MEMBELI SAHAM ATAU MEMANAN
DEPOSIT BERAJANGKA
Seseorang yang mempunyai uang berlebihan tentunya akan
berpikir mengenai pembelian saham, guna memperoleh
dividen atau memasukannya ke dalam deposit berjangka untuk
memperoleh bunga. Dividen dikenai pajak, sedangkan bunga
ditangguhkan pengenaan pajaknya. Maka dampak pajak atas
pemilihan tersebut harus dipertimbangkan. Hal ini merupakan
contoh pengahuh pajak terhadap keputusan keuangan yang
dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi.
MEMILIH BENTUK
PERUSAHAAN
Bentuk perusahaan di bagi 3 (UU Ph. No 7 th 1983):

• Perseroan terbatas
• Perseroan komanditer yang modalnya tak terbagi dalam saham,
firma, kongsi dan persekutuan
• Perusahaan perorangan
PERSEROAN
TERBATAS
• Dampak pajak
• Terjadi pemajakan dua kali yaitu pajak atas laba perseron dan
dividen yang dibagikan kepada pemegang saham
• Merupakan wajib pajak badan

• Dampak lainnya
• Adanya pemisahan anatara pemilik dan manajer, sehingga
kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
• Tanggung jawab terbatas dari pemilik
• Adanya kemudahan pemindahan hak kepemilikan
• Lebih mudah melakukan pemupukan modal
• Lebih mudah memperoleh manajemen professional sekaligus
memberi ruang gerak kepadanya
• Pembagian resiko pada unit-unit yang kecil (saham),
sehingga dimungkinkan penanaman secara diversifikasi
PERSEROAN KOMANDITER YANG MODALNYA TAK
TERBAGI DALAM SAHAM, FIRMA, KONGSI DAN
PERSEKUTUAN
a.Dampak pajak
i. Pembagian keuntungan Perseroan komanditer yang modalnya tak
terbagi dalam saham, firma, kongsi dan persekutuan tidak terkena
pajak sehingga pajak hanya dikenakan atas laba badan usaha
tersebut
ii. Merupakan wajib pajak badan

b.Dampak lainnya
i. Tidak ada pemisahan antara pemilik dan manajer, sehingga
kelangsungan hidup tergantung dari sekutu-sekutuny. Namun di lain
pihak keputusan rapat lebih cepat diambil
ii. Tanggung jawab renteng, kecuali sekutu komanditer
iii.Kepemilikan sukar dipindahkan
iv.Lebih mudah melakukan pemupukan modal dari pada perusahaan
perseorangan. Pemupukan keahlian juga lebih mudah
v. Resiko lebih besar dan tak dapat dibagi-bagi
PERUSAHAAN PERORANGAN
(TERMASUK PEKERJAAN BEBAS)
a.Dampak pajak
i. Keuntungan perusahaan merupakan penghasilan netto bagi
pemilik sehingga hanya dikenai pajak satu kali
ii. Merupakan wajib pajak orang pribadi

b.Dampak lainnya
i. Mudah didirikan dan cocok untuk usaha permulaan atau usaha
kecil
ii. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pendirian dan
operasinya lebih sedikit
iii.Pemupukan modal lebih sukar
iv.Tanggung jawab pribadi atas hutang-hutang perusahaan
v. Kelangsungan hidup tergantung pada seseorang/pemilik.

Contenu connexe

Tendances

Buku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuanganBuku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuanganHaidar Bashofi
 
Financial management - Bahasa Indonesia
Financial management -  Bahasa IndonesiaFinancial management -  Bahasa Indonesia
Financial management - Bahasa IndonesiaFadhil Ismi
 
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1   Konsep Dasar Manajemen KeuanganSesi 1   Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen KeuanganDian Soekamto
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanDominicus Prabowo
 
Manajemen Keuangan Sederhana
Manajemen Keuangan SederhanaManajemen Keuangan Sederhana
Manajemen Keuangan SederhanaKacung Abdullah
 
konsep dasar managemen keuangan
konsep dasar managemen keuangankonsep dasar managemen keuangan
konsep dasar managemen keuanganHaidar Bashofi
 
manajemen & keuangan
 manajemen & keuangan manajemen & keuangan
manajemen & keuanganelvi akmal
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuanganTika Karomah
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuanganFressaAfyssa
 
Pelatihan Manajemen Keuangan dalam Organisasi
Pelatihan Manajemen Keuangan dalam OrganisasiPelatihan Manajemen Keuangan dalam Organisasi
Pelatihan Manajemen Keuangan dalam OrganisasiJessica Hidayati Putri
 
silabus manajemen keuangan1
silabus manajemen keuangan1silabus manajemen keuangan1
silabus manajemen keuangan14D3PT
 
Bahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuanganBahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuanganRezaSutriyono
 
1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangandianpipit
 
1 pengantar-managemen keuangan
1 pengantar-managemen keuangan1 pengantar-managemen keuangan
1 pengantar-managemen keuanganHaidar Bashofi
 

Tendances (20)

Sejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemenSejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemen
 
Buku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuanganBuku ajar-manajemen-keuangan
Buku ajar-manajemen-keuangan
 
Bab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuanganBab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuangan
 
Financial management - Bahasa Indonesia
Financial management -  Bahasa IndonesiaFinancial management -  Bahasa Indonesia
Financial management - Bahasa Indonesia
 
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1   Konsep Dasar Manajemen KeuanganSesi 1   Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sesi 1 Konsep Dasar Manajemen Keuangan
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaan
 
2977230.ppt
2977230.ppt2977230.ppt
2977230.ppt
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Manajemen Keuangan Sederhana
Manajemen Keuangan SederhanaManajemen Keuangan Sederhana
Manajemen Keuangan Sederhana
 
konsep dasar managemen keuangan
konsep dasar managemen keuangankonsep dasar managemen keuangan
konsep dasar managemen keuangan
 
manajemen keuangan
manajemen keuanganmanajemen keuangan
manajemen keuangan
 
manajemen & keuangan
 manajemen & keuangan manajemen & keuangan
manajemen & keuangan
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
Pelatihan Manajemen Keuangan dalam Organisasi
Pelatihan Manajemen Keuangan dalam OrganisasiPelatihan Manajemen Keuangan dalam Organisasi
Pelatihan Manajemen Keuangan dalam Organisasi
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
silabus manajemen keuangan1
silabus manajemen keuangan1silabus manajemen keuangan1
silabus manajemen keuangan1
 
Bahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuanganBahan ajar manajemen keuangan
Bahan ajar manajemen keuangan
 
1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan1. konsep dasar manajemen keuangan
1. konsep dasar manajemen keuangan
 
1 pengantar-managemen keuangan
1 pengantar-managemen keuangan1 pengantar-managemen keuangan
1 pengantar-managemen keuangan
 

En vedette

lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bungalingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bungaAmrul Rizal
 
Analisis singkat terhadap pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
Analisis singkat terhadap  pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...Analisis singkat terhadap  pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
Analisis singkat terhadap pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...jelita249
 
Pertemuan 8 - Tata Rias Koreksi Bentuk Bibir
Pertemuan 8 - Tata Rias Koreksi Bentuk BibirPertemuan 8 - Tata Rias Koreksi Bentuk Bibir
Pertemuan 8 - Tata Rias Koreksi Bentuk BibirIwan Ridwan
 
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN  DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN  DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...fajrillah
 
Pertemuan 7 - tata rias koreksi bentuk alis
Pertemuan 7 - tata rias koreksi bentuk alisPertemuan 7 - tata rias koreksi bentuk alis
Pertemuan 7 - tata rias koreksi bentuk alisIwan Ridwan
 
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modalSk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modalRusdi Rustandi
 
Tata Rias Korektif wajah
Tata Rias Korektif wajahTata Rias Korektif wajah
Tata Rias Korektif wajahIwan Ridwan
 
Pasar keuangan
Pasar keuanganPasar keuangan
Pasar keuanganyy rahmat
 
Pengantar Bisnis
Pengantar BisnisPengantar Bisnis
Pengantar BisnisSelfia Dewi
 
Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6
Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6
Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6Dayana Florencia
 
Power point pengantar bisnis
Power point pengantar bisnisPower point pengantar bisnis
Power point pengantar bisnisdiahandini
 

En vedette (14)

lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bungalingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
lingkungan keuangan; pasar, lembaga keuangan, dan suku bunga
 
Analisis singkat terhadap pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
Analisis singkat terhadap  pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...Analisis singkat terhadap  pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
Analisis singkat terhadap pembiayaan pelaksanaan otonomi daerah ditinjau dar...
 
Pertemuan 8 - Tata Rias Koreksi Bentuk Bibir
Pertemuan 8 - Tata Rias Koreksi Bentuk BibirPertemuan 8 - Tata Rias Koreksi Bentuk Bibir
Pertemuan 8 - Tata Rias Koreksi Bentuk Bibir
 
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN  DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN  DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MENJELASKAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) (KASUS: KA...
 
Pertemuan 7 - tata rias koreksi bentuk alis
Pertemuan 7 - tata rias koreksi bentuk alisPertemuan 7 - tata rias koreksi bentuk alis
Pertemuan 7 - tata rias koreksi bentuk alis
 
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modalSk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
Sk3 kd3-2-mekanisme-kerja-pasar-modal
 
pengantar manajemen strategi
 pengantar manajemen strategi pengantar manajemen strategi
pengantar manajemen strategi
 
Tata Rias Korektif wajah
Tata Rias Korektif wajahTata Rias Korektif wajah
Tata Rias Korektif wajah
 
Pasar keuangan
Pasar keuanganPasar keuangan
Pasar keuangan
 
Mengenal Kamera
Mengenal KameraMengenal Kamera
Mengenal Kamera
 
Pengantar Bisnis
Pengantar BisnisPengantar Bisnis
Pengantar Bisnis
 
Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6
Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6
Ringkasan Pengantar Bisnis bab 1-6
 
Power point pengantar bisnis
Power point pengantar bisnisPower point pengantar bisnis
Power point pengantar bisnis
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 

Similaire à MANKEU

Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]HulafahEnengSiti
 
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptxPPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptxerlyndakasim2
 
adoc.pub_manajemen-keuangan-3-sks (1).pdf
adoc.pub_manajemen-keuangan-3-sks (1).pdfadoc.pub_manajemen-keuangan-3-sks (1).pdf
adoc.pub_manajemen-keuangan-3-sks (1).pdfRizmawanRizki
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MAMahiroh Iyoh
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsainamarsela
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Silvia290
 
Uts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganUts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganAulia_Becku29
 
Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiMIFTAHULHADI7
 

Similaire à MANKEU (20)

Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]Makalah uts manajemen_keuangan[1]
Makalah uts manajemen_keuangan[1]
 
Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
 
Iis latifah
Iis latifahIis latifah
Iis latifah
 
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptxPPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
PPT_Kelompok 5_Sustainability Reporting.pptx
 
UTS
UTSUTS
UTS
 
adoc.pub_manajemen-keuangan-3-sks (1).pdf
adoc.pub_manajemen-keuangan-3-sks (1).pdfadoc.pub_manajemen-keuangan-3-sks (1).pdf
adoc.pub_manajemen-keuangan-3-sks (1).pdf
 
akm 1.docx
akm 1.docxakm 1.docx
akm 1.docx
 
manajemen-keuangan.ppt
manajemen-keuangan.pptmanajemen-keuangan.ppt
manajemen-keuangan.ppt
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
 
Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi Tugas ujian teori akuntansi
Tugas ujian teori akuntansi
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
 
Cash flow
Cash flowCash flow
Cash flow
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Devi sebelum uts
Devi sebelum utsDevi sebelum uts
Devi sebelum uts
 
Uts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganUts manajemen keuangan
Uts manajemen keuangan
 
pelaporan
pelaporanpelaporan
pelaporan
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
Tugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadiTugas uts miftahul hadi
Tugas uts miftahul hadi
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Donna
DonnaDonna
Donna
 

Plus de Iwan Ridwan

Warta basa Sunda televisi
Warta basa Sunda televisiWarta basa Sunda televisi
Warta basa Sunda televisiIwan Ridwan
 
Pertemuan 11 - BAHAN DAN PERALATAN TATA BUSANA
Pertemuan 11 - BAHAN DAN PERALATAN TATA BUSANAPertemuan 11 - BAHAN DAN PERALATAN TATA BUSANA
Pertemuan 11 - BAHAN DAN PERALATAN TATA BUSANAIwan Ridwan
 
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contohPertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contohIwan Ridwan
 
Pertemuan 9 - Tata rias karakter
Pertemuan 9 - Tata rias karakter Pertemuan 9 - Tata rias karakter
Pertemuan 9 - Tata rias karakter Iwan Ridwan
 
Tata Rias dan Busana
Tata Rias dan BusanaTata Rias dan Busana
Tata Rias dan BusanaIwan Ridwan
 
Pertemuan 4 - Studio Televisi dan Dekorasinya
Pertemuan 4 - Studio Televisi dan DekorasinyaPertemuan 4 - Studio Televisi dan Dekorasinya
Pertemuan 4 - Studio Televisi dan DekorasinyaIwan Ridwan
 
Panggung sebagai dasar penempatan artistik
Panggung sebagai dasar penempatan artistikPanggung sebagai dasar penempatan artistik
Panggung sebagai dasar penempatan artistikIwan Ridwan
 
Pengenalan Artistik Televisi
Pengenalan Artistik TelevisiPengenalan Artistik Televisi
Pengenalan Artistik TelevisiIwan Ridwan
 

Plus de Iwan Ridwan (8)

Warta basa Sunda televisi
Warta basa Sunda televisiWarta basa Sunda televisi
Warta basa Sunda televisi
 
Pertemuan 11 - BAHAN DAN PERALATAN TATA BUSANA
Pertemuan 11 - BAHAN DAN PERALATAN TATA BUSANAPertemuan 11 - BAHAN DAN PERALATAN TATA BUSANA
Pertemuan 11 - BAHAN DAN PERALATAN TATA BUSANA
 
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contohPertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
Pertemuan 10 - Tata Buasana: fungsi, jenis, contoh
 
Pertemuan 9 - Tata rias karakter
Pertemuan 9 - Tata rias karakter Pertemuan 9 - Tata rias karakter
Pertemuan 9 - Tata rias karakter
 
Tata Rias dan Busana
Tata Rias dan BusanaTata Rias dan Busana
Tata Rias dan Busana
 
Pertemuan 4 - Studio Televisi dan Dekorasinya
Pertemuan 4 - Studio Televisi dan DekorasinyaPertemuan 4 - Studio Televisi dan Dekorasinya
Pertemuan 4 - Studio Televisi dan Dekorasinya
 
Panggung sebagai dasar penempatan artistik
Panggung sebagai dasar penempatan artistikPanggung sebagai dasar penempatan artistik
Panggung sebagai dasar penempatan artistik
 
Pengenalan Artistik Televisi
Pengenalan Artistik TelevisiPengenalan Artistik Televisi
Pengenalan Artistik Televisi
 

Dernier

PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptAfifFikri11
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaMonaAmelia
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfVenyHandayani2
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 

Dernier (20)

PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.pptP_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
P_E_R_I_L_A_K_U__K_O_N_S_E_L_O_R__v.1.ppt
 
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa yaSoal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
Soal accurate terbaru untuk mahasiswa ya
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdfAPRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
APRESIASI SURAT DAN MASUKAN CGP ANGKATAN X.pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 

MANKEU

  • 1. BAGIAN I SIFAT DASAR MANAJEMEN KEUANGAN Mata Kuliah : MANAJEMEN KEUANGAN Dosen : DR. H ASEP YUSUP HANAPIA SE, MP. Mahasiswa : Siti Hajar Komariah NIM : 71130105 Hati Nurlaelasari NIM : 71130102 Iwan Muhammad Ridwan NIM : 71130091
  • 2. BAB I FUNGSI KEUANGAN • Dalam perencanaan dan pemrakiraan (forecasting), manajer keuangan berinteraksi dengan para eksekutif yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis yang umum dalam perusahaan. • Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya. Para manajer keuangan perlu menentukan laju pertumbuhan penjualan yang sebaiknya dicapai dan membuat prioritas alternative investasi yang tersedia. • Manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manajer lain di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin. Semua keputusan bisnis menyangkut dampak keuangan. Misalnya, keputusan di bidang pemasaran berpengaruh pada pertumbuhan penjualan dan akibatnya berpengaruh pada kebutuhan investasi • Manajer keuangan menghubungkan perusahaan pada pasar uang dan pasar modal, tempat dana diperoleh dan tempat surat berharga perusahaan diperdagangkan.
  • 3. KEUANGAN DALAM STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Dewan Direksi Ketua Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Peneliti dan Pengembangan Direktur Produksi Direktur Pemasaran Direktur Keuangan Bendahara (Treasure) Administrasi pembukuan (controller)
  • 4. SIFAT DASAR PERUSAHAAN Pada perusahaan modern, kepemilikan perusahaan biasanya sangat menyebar. Kegiatan perusahaan sehari-hari dilaksanakan oleh manajer, yang biasanya tidak memiliki saham kepemilikan yang besar. Para manjer merupakan agen atau wakil pemilik, namun pada kenyataannya mereka mengendalikan perusahaan Dewan komisaris memantau para manajer atas nama para pemegang saham.
  • 5. TUJUAN PERUSAHAAN Tujuan manajemen keuangan sering kali dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau singkatnya maksimalisasi harga saham.
  • 6. MEMAKSIMUMKAN NILAI SEBAGAI TUJUAN Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam. Gambaran laba usaha dapat sangat bervariasi tergantung pada konvensi dan prinsipprinsip akuntansi yang digunakan.
  • 7. TANGGUNGJAWAB SOSIAL Perusahaan harus mempertimbangkan semua kebijakan dan kegiatannya terhadap masyarakat luas. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar. Perusahaan harus menanggapi harapan para pekerja, konsumen, para pemegang andil dan kelompok-kelompok yang berkepentingan lain untuk mencapai maksimalisasi kekayaan jangka panjang (Cf. Cornell dan Shapiro: 1978)
  • 8. PENGUKURAN PRESTASI OLEH PASAR KEUANGAN Pasar keuangan secara kontinyu akan melakukan penilaian terhadap saham perusahaan, sehingga sama saja dengan pengukuran terhadap prestasi perusahaan. Konsekwensi pengukuran yang kontinyu terhadap perusahaan oleh pasar modal adalah perubahan tingkat penilaiannya (harga pasar saham). Jadi, pasar modal merangsang efesiensi dan memberikan insentif bagi para manajer untuk memperbaiki prestasinya.
  • 9. IMBANGAN RISIKO HASIL Arus Kas Kendala 1. Antitrust 2. Keamanan produk 3. Hubungan kerja 4. Pengendalian pencemaran dan sebagainya Keputusan Kebijakan 1. Lini bisnis 2. Ukuran perusahaan 3. Tipe perlengkapan yang digunakan 4. PenggunaannA hutang 5. Posisi likuiditas dan sebagainya Nilai Perusahaan Factor lainnya Resiko
  • 10. PERUBAHAN PERAN MANAJEMEN KEUANGAN Tahun 1990-an industrialisasi mulai berkembang pesat. • Masalah yang dihadapi: pencarian modal untuk perluasan usaha Tahun 1940 -1950-an awal: • Masih terus diajarkan sebagai subyek yang deskriptif dan institusional, yang lebih dilihat dari luar, dan bukan dilihat dari segi manajemen perusahaan. • Lalu perhatian mulai beralih pada analisis harta selama lima tahun terakhir dasawarsa 1950-an. Model-model matematika mulai dikembangkan untuk analisis persediaan, kas, piutang dan harta tetap Tahun 1970-an tingkat inflasi tinggi Tahun 1980-an ada perubahan lingkungan ekonomi dan keuangan.
  • 11. DAMPAK INFLASI TERHADAP MANAJEMEN KEUANGAN Suku Bunga: Suatu kenaikan perkiraan laju inflasi akan diterjemahkan dalam bentuk tingginya suku bunga. Maka laju inflasi yang semakin tinggi berarti bahwa biaya yang memperoleh dana bagi pemerintah, bisnis maupun perorangan akan meningkat. Kesulitan Perencanaan: Perusahaan bisnis beroprasi atas dasar rencana jangka panjang. Pada kondisi inflasi yang membumbung cepat, di mana biaya-biaya bahan baku dan upah tidak menentu, dangan diperlukan ramalan-ramalan yang tepat meskipun sulit dilakukan. Permintaan Terhadap Modal: Inflasi menyebabkan naiknya jumlah modal yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan bisnis dalam volume tertentu. Jika barang persediaan terjual, maka barang tersebut harus digantikan dengan biaya pengadaan yang lebih mahal. Harga Obligasi Menurun: Jika suku bunga meningkat, maka harga obligasi jangka panjang akan menurun. Jika laju inflasi cukup tinggi, maka laba yang dilaporkan akan menyimpang. Penjualan persediaan yang biaya pengadaannya rendah menghasilkan laba yang dilaporkan lebih tinggi, akan tetapi arus kas akan berkurang ketika perusahaan harus mengisi kembali persediaan dengan banyak pengadaan kembali lebih mahal. Masalah Akuntansi:
  • 12. BAB II LAPORAN KEUANGAN Biasanya dalam bentuk neraca dan perhitungan rugi-laba Berisi informasi tentang prestasi perusahaan di masa lampau dan dapat memberikan petunjuk untuk penetapan kebijakan di masa yang akan datang Tujuan pembahasan tentang neraca dan perhitungan rugilaba. Pertama, agar para pembaca memahami istilahistilah akuntansi. Kedua, sebagai pembahasan tentang keuangan perusahaan. Ketiga, untuk menjelaskan lapoan sumber dan penggunaan dana. Perhitungan rugi-laba untuk tahun 19xx R = Pendapatan -VC = biaya variabel (variable cost) -ICC = biaya kas tetap (fixed cash costs) -dep = biaya tetap non-kas (misalnya penyusutan) EBIT = laba sebelum bunga dan pajak (earning before interest and taxes) -rD = pembayaran beban bunga yang besarnya tetap EBT = laba sebelum pajak (earning before tax) -tax = pajak NI = laba bersih (net income) -Div = pembayaran dividen ke pemegang saham Rtd.E = laba ditahan (retained carnings), ditambahkan pada laba ditahan dalam contoh neraca
  • 13. SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA Sumber Penggunaan 1. Dari kegiatan operasi = laba bersih + penyusutan 1. Dividen (NI + dep) 2. Kenaikan aktiva jangka pendek (tidak termasuk 2. kas) Penurunan aktiva jangka pendek (tidak termasuk kas) 3. Penurunan kewajiban jangka pendek 3. Kenaikan kewajiban jangka pendek 4. Kenaikan nilai kotor aktiva tetap (peralatan, 4. Penurunan nilai kotor aktiva tetap (peralatan bangunan dan mesin) bangunan dan mesin) 5. Penurunan hutang jangka panjang 5. Kenaikan hutang jangka panjang 6. Pembelian kembali saham preferen atau saham 6. Penjualan saham preferen atau saham biasa biasa (treasury stock)
  • 14. KEBUTUHAN PELAPORAN Dewan Direksi Komite Pemeriksa Perusahaan: manajer keuangan (Chief Financial Officer) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Anggaran dan akuntansi biaya Usulan dan penilaian proyek Sumber dan penggunaan dana, atau perubahan posisi keuangan, Pemeriksaan internal Perhutungan rugi-laba dan neraca yang dikonsolodasikan Laporan pajak Laporan ke lembaga keuangan (di AS, laporan 10 K dan 8 K ditujukan ke Securities and Exchange Commision, SEC) Penggunaan internal Akuntansi politik Aparat perpajakan 1. 2. 3. Pusat Daerah Penguasa pajak internasional 7. SEC (di Indonesia, Bapepam)
  • 15. BAB III LINGKUNGAN PASAR Sektor Keuangan dari lingkunggan dari bidang ekonomi merupakan suatu bagian penting dari lingkungan manajer keuangan, yang terdiri dari pasar keuangan (financial Markets), lembaga keuangan (Financial institutions) dan instrument keuangan (Financial instrumens). Pasar keuangan (financial Markets) berperan dalam pembentukkan dan transfer aktiva dan kewajiban keuangan, Tranfer dana dapat dilakukan secara langsung antara unit surplus dengan unit yang devisit atau dapat melalui suatu badan perantara keuangan, misalnya Bank Pasar uang memperjualbelikan aktiva dan kewajiban keuangan yang berumur kurang dari satu tahun, sedangkan pasar modal menyangkut transfer untuk jangka waktu yang lebih lama.
  • 16. PERANAN MANAJER KEUANGAN Manajer Keuangan menghubungkan antara pembiayaan perusahaan dengan sumber-sumber pembiayaan melalui pasar keuangan.
  • 17. BAB IV PERPAJAKAN DI INDONESIA DAN PENGARUHNYATERHADAP MANAJEMEN KEUANGAN Pemerintah mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap perekonomian Negara. Pengaruh tersebut diwujudkan baik dalam • Pemasukan pemerintah dari dana yang tersedia perekonomian dalam negeri berupa pajak, retrebusi mau pun iuran, • Pengeluaran pemerintah baik berupa pengeluaran rutin mau pun pengeluaran pembangunan, • Melalui peraturan–peraturan atau kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengelola perekonomian, sehingga sesuai dengan tujuan pembangunan nasional. Pajak Negara, yaitu pajak yang dipungut dan hasilnya diperuntukkan semata-mata untuk pemerintah pusat, sebelum ada undang-undang pajakbaru. Pajak daerah, dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan keuangan. Pajak daerah terdiri dari dua macam, yaitu Pajak daerah asli seperti pajak atas ijin menangkap ikan di perairan umum, opsen atas pajak (cukai) penjualan bensin, pajak atas pertunjukkan dan keramaian umum, pajak atas reklame, pajak atas penjualan minuman yang mengandung alcohol dan sebagainya, serta pajak daerah yang berasal dari pajak Negara seperti pajak kendaraan bermotor (PKB), pajakjalan, pajak pembangunan 1 (PP1), pajak bumi dan bangunan (PBB) dan lain-lain.
  • 18. PAJAK PENGHASILAN Wajib pajak penghasilan dapat dibagi dua, yaitu: • Wajib pajak orang pribadi • Wajib pajak badan Wajib pajak orang pribadi, yaitu orang yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka 12 bulan atau orang yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia serta berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Karyawan/karyawati yang memperoleh penghasilan di luar penghasilan sehubungan penghasilan dan pekerjaan. Orang yang wajib menyampaikan laporan Pajak-pajak pribadi (LP2P) serta kuasa ( trustee) atas warisan yang belum terbagi Wajib pajak badan, yaitu perseroan terbatas, perseroan komanditer, persekutuan pirma, kongsi, koprasi, yayasan atau lembaga, perseroan atau perkumpulan lainnya.
  • 19. TARIF PAJAK PENGHASILAN Menurut undang-undang no 7 tahun 1983 ,tariff pajak penghasilan menurut tariff progresif sebagai berikut : Besarnya penghasilan kena pajak Tarif pajak 1. Rp 10.000.000 15% Di atas 10.000.000 sampai dengan 50.000.000 Di atas 50.000.000 25% 35% Sebagai contoh, jika seorang mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp 60.000.000, maka ia akan kena pajak sebesar : 15% x Rp. 10.000.000 = Rp 1.500.000 25% x Rp. 40.000.000 = Rp 10.000.000 35% x Rp. 10.000.000 = Rp 3.500.000 Rp. 60.000.000 = Rp. 15.000.000 Tarif rata-rata = 15.000.000 x 100% =25% 60.000.000
  • 20. PENYUSUTAN Golongan Masa Manfaat % Penyusutan Metode yang Dipakai 1 4 tahun 50% dihitung dari nilai buku 2 4-8 tahun 25% (saldo penurunan gan- 3 8 tahun 10% da/double declining bangunan dan Aktiva tak gerak Lainnya 5% balance) dihitung dari harga perolehan (Metode garis lurus)
  • 21. AMORTISASI Amortisasi adalah pengurangan nilai aktiva tidak berwujud, seperti merek dagang, hak cipta, dan lain-lain, secara bertahap dalam jangka waktu tertentu pada setiap periode akuntansi. Pengurangan ini dilakukan dengan mendebit akun beban amortisasi terhadap akun aktiva. Amortisasi, sesuai akuntansi, dilakukan terhadap hak istimewa tertentu dan biayabiaya yang ditangguhkan seperti biaya pendirian dan perluasan modal amortisasi dapat dilakukan menurut masa manfaat dan satuan produksi. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini kami sertakan daftar tingkat amortisasi.
  • 22. PERANGSANG PENANAMAN MODAL (INVESTMENT ALLOWANCE/ INVESTMENT TAX CREDIT) Perangsang penanaman diberikan sebesar 5% dari jumlah pengeluaran untuk penanaman dalam rangka pasilitas PMA/PMDN. Fasilitas ini terdapat dalam Ordonasi pajak perseroan 1925 pasal 46. Dengan adanya undang-undang pajak penghasilan No.7 Tahun 1983, perangsang penanaman ditiadakan. Penjualan Aktiva Perusahaan Peraturan perpajakan menyatakan adanya berbagai jenis perlakuan hasil penjualan atau hasil penggantian asuransi atau aktiva perusahaan yaitu: a.Penjualan atas aktiva, selain tanah dan bangunan, karena sebab biasa. b.Penjualan atau penggantian asuransi atas aktiva, selain tanah dan bangunan, karena sebab luar biasa. c.Penjualan atas tanah atau aktiva lain yang tak dapat disusutkan. d.Penjualan atas bangunan atau aktiva lain yang termasuk dalm golongan penyusutan 4. e.Penjualan atas aktiva, tertentu tanah dan bangunan, yang tidak digunakan dalam operasi perusahaan.
  • 23. PENDAPATAN DIVIDEN Dividen didapatkan dari investasi dalam saham perseroan lain Fiskus membedakan dua macam, yaitu • Investasi untuk “membungakan” uang yang menganggur yang biasanya berjangka pendek (di dalam akuntansi dikenal dengan investasi sementara) • Investasi guna memperluas jalur usaha yang pada dasarnya bersifat kekal/jangka panjang. Dividen dari investasi jenis terakhir ini dapat dibebaskan dari pengenaan pajaknya dengan syarat • Perseroan penerima menguasai minimal 25% dari jumlah modal saham yang disetor penyetor pembayar dividen, di Indonesia • Antara dua perseroan tersebut mempunyai hubungan ekonomis dalam jalur usahanya.
  • 24. BUNGA DAN DIVIDEN Dalam peraturan perpajakan terdapat perbedaan yang besar antara bunga dan dividen, yaitu bahwa bunga dapat dikurangai sebagai biaya, sedangakan dividen tak dapat, Menurut pandangan manajemen keuangan, sumber-sumber dana baik hutang maupun penambahan modal pemilik merupakan pemilik merupakan sumber-sumber eksternal. misalkan PT. Persada sedang mempertimbangkan apakah memperluas pabriknya dengan memakai hutang atau menambah modal sejumlah Rp. 100.000.000. Laba bersih sebelum bunga pinjaman dan pajak yang diharapkan adalah sebesar 18% pada kondisi terbaik dan 14% pada kondisi terburuk. Tingkat bunga pinjaman adalah 16%. Berdasarkan data-data tersebut dibuatlah perbandingan metode pembiayaan (financing) pada kondisi terbaik dan terburuk seperti berikut:
  • 25. Perbandingan pada Kondisi Terbaik (dalam ribuan rupiah)
  • 27. PEMBAYARAN ANGSURAN PAJAK PENGHASILAN Dalam peraturan perpajakan Indonesia dikenal dengan apa yang disebut “lumpsum”, yaitu pembayaran angsuran pajak bulanan yang besarnya adalah 1/12 dari pajak yang terhutang pada tahun pajak yang lalu dikurangi dengan pemotongan dan pemungutan pajak serta pajak yang dibayar atau terhutang di luar negeri, sesuai pasal 21, 22, 23 dan 24 undang-undang no.7 tahun 1983. Kredit pajak yaitu istilah untuk pemotongan dan pemungutan serta pajak yang dibayar atau terhutang di luar negeri, bagi wajib pajak badan hanya pasal 22, 23 dan 24 Undang-Undang no. 7 1983.
  • 28. Pasal 21 menyatakan adanya pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan dan penyetorannya ke kas Negara wajib dilakukan oleh: • Pemberi kerja yang membayar gaji, upah dan honorarium sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan/karyawati • Bendaharawan pemerintah yang membayar gaji, upa, honor, tunjangan tetap dan pembayaran lain sehubungan pekerjaan atau jabatan yang dibebankan kepada keuangan Negara (misalnya pegawai negeri) • Hadan dana pensiun yang membayarkan uang pensiun. • Perusahaan-perusahaan atau badan-badan yang membayar honor atau pembayaran lain sebagai imbalan atas jasa yang dilakukan tenaga ahli sebagai wajib pajak dalam negeri yang melakukan pekerjaan bebas
  • 29. Perhitungan di bawah ini membandingkan antara pembayaran lumpsum dan pembayaran sekaligus pada 31 Maret 1987. Biaya kesempatan (opportunity cost) dimisakan sebesar 12%/tahun atau 1,0%/bulan
  • 30. Dapat disimpulkan bahwa akibat metode angsuran (lumpsum) telah dibayar satu angsuran tambahan sebesar Rp. 5.000.000 yang tidak terlihat. Dengan kata lain PT Aji membentuk dana penyisihan guna membayar pajak, maka PT tersebut hanya akan membayar Rp. 65.000.000 (dari Rp. 70.000.000 dikurangi Rp. 5.000.000, yaitu hasil bunga deposito).
  • 31. KOMPENSASI KERUGIAN Kompensasi kerugian Kompensasi menurut hukum pajak di mempunyai dua tujuan: Indonesia dewasa ini terdiri dari: • Yang berkenaan dengan perusahaan itu sendiri berupa pemerataan laba kena pajak selama masa hidup perusahaan tersebut, • Yang berkenaan dengan wajib pajak khususnya wajib pajak badan berupa pemerataan beban pajak di anatara mereka. • Kompensasi kerugian dalam periode empat tahun sebelum masa pajaknya yang belum dikompensasikan atas penghasilan netto pada tahun fiskal sekarang. • Kompensasi kerugian dalam periode lebih dari empat tahun dan tdak lebih dari tujuhtahun sebeum masa pajaknya (atau lebih dari lima tahun tetapi tidak boleh lebih dari delapan tahun termasuk masa pajaknya) yang belum dikompensasikan atas penghasilan netto pada tahun fiskal searang khusus bagi usaha perkebunan tanaman keras dan pertambangan.
  • 32. PAJAK ATAS AKUMULASI LABA Pajak ini tidak dikenal di Indonesia, sehingga wajib pajak orang probadi dapat menyuruh perusahaannya menahan pembayaran dividen dengan maksud suapaya tidak menambah beban pajaknya. Laba ditahan yang besar merupakan sumber yang potensial bagi permodalan perluasan (ekspansi) perusahaan. Indonesia sebagai Negara berkembang memerlukan pemupuk modal, sehigga tidak adanya pajak atas akumulasi laba mendorong timbulnya sumber internal ini.
  • 33. PERATURAN KHUSUS BAGI PERUSAHAAN YANG TIDAK MEMPUNYAI PEMBUKUAN LENGKAP Yang dimaksud dengan pembukuan tidak lengkap ialah pembukuan yang hanya mencatat peredaran/penjualan/ penerimaan bruto. Untuk perusahaan yang memiliki kasus demikian dapat menggunakan norma perhitungan Memang ada yang disebut ‘subchapter S Comparations’ dan ‘Section 1244 Provision’ yang diperuntukan hanya bagi perusahaan kecil, tetapi bukan dalam hal pembukuan.
  • 34. FASILITAS PERPAJAKAN UNTUK PMA (PENANAMAN MODAL ASING) DAN PMDN (PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI) Dimaksudakan guna meningkatkan penanaman modal di Indonesia. Usaha ini dikoordinasikan oleh badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sesuai keputusan presiden no. 20 tahun 1973 tanggal 26 Mei
  • 35. FASILITAS PERPAJAKAN TERSEBUT DAPAT DIBAGI DALAM TAHAPAN TERTENTU PENANAMAN MODAL, YAITU
  • 36.
  • 37. MENYEWA ATAU MEMBELI AKTIVA Pembelian aktiva dapat dilakukan dengan dua cara yaitu (1) tanpa meminjam, dan (2) dengan meminjam. Apabila wajib pajak itu memakai metode kedua, maka selain dampak pajak di atas ia dapat Dengan metode pertama wajib pajak hanya dapat mengurangkan mengurangkan bunga pinjamannya penyusutan aktiva tersebut dan terhadap jikalau di kemudian hari aktiva penghasilan bruto. tersebut dijual sebagai barang bekas, maka harga jualnya dikenai Dampak pajaknya ialah penurunan pajak. Dalam hal ini diasumsikan beban pajak bahwa tak ada pembelian lain. penghasilan
  • 38. MELAKUKAN MERGE ATAU TIDAK Alasan perusahaan melakukan merge, antara lain: Merge dapat dilakukan dengan 1.Agar dapat mencapai skala ekonomi dalam perusahaan yang lebih besar baik melalui merge pertukaran saham atau pertukaran horizontal (sejenis), vertical (sejalur dengan kas atau ekonomis), maupun konglomerat (berbeda-beda) aktiva 2.Menaikan laba, khususnya laba per saham bagi lainnya.pertukaran saham buka objek pemegang saham pajak penghasilan, 3.Menaikan harga perlembar saham sedang pertukaran 4.Memacu pertumbuhan dengan memanfaatkan dengan kas atau aktiva lainya adalah likuiditas peserta merge yang berlebihan obyek pajak. Yang 5.Dampak pajak terutama pemanfaatan dikenai pajak adalah keuntungan atas kompensasi kerugian horizontal pengalihan aktiva 6.Diversifikasi produk untuk menguasai market tersebut. share tertentu 7.Ambisi pribadi pemilik
  • 39. PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI Pajak Penghasilan Orang Pribadi dapat lebih jelas dimengerti melalui skema berikut: PENGHASILAN BRUTO Dikurangi BIAYA-BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN Sama dengan PENGHASILAN NETTO Dikurangi PENGURANGAN DARI PENGHASILAN NETTO Sama dengan PENGHASILAN KENA PAJAK
  • 40. MEMBELI SAHAM ATAU MEMANAN DEPOSIT BERAJANGKA Seseorang yang mempunyai uang berlebihan tentunya akan berpikir mengenai pembelian saham, guna memperoleh dividen atau memasukannya ke dalam deposit berjangka untuk memperoleh bunga. Dividen dikenai pajak, sedangkan bunga ditangguhkan pengenaan pajaknya. Maka dampak pajak atas pemilihan tersebut harus dipertimbangkan. Hal ini merupakan contoh pengahuh pajak terhadap keputusan keuangan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi.
  • 41. MEMILIH BENTUK PERUSAHAAN Bentuk perusahaan di bagi 3 (UU Ph. No 7 th 1983): • Perseroan terbatas • Perseroan komanditer yang modalnya tak terbagi dalam saham, firma, kongsi dan persekutuan • Perusahaan perorangan
  • 42. PERSEROAN TERBATAS • Dampak pajak • Terjadi pemajakan dua kali yaitu pajak atas laba perseron dan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham • Merupakan wajib pajak badan • Dampak lainnya • Adanya pemisahan anatara pemilik dan manajer, sehingga kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin • Tanggung jawab terbatas dari pemilik • Adanya kemudahan pemindahan hak kepemilikan • Lebih mudah melakukan pemupukan modal • Lebih mudah memperoleh manajemen professional sekaligus memberi ruang gerak kepadanya • Pembagian resiko pada unit-unit yang kecil (saham), sehingga dimungkinkan penanaman secara diversifikasi
  • 43. PERSEROAN KOMANDITER YANG MODALNYA TAK TERBAGI DALAM SAHAM, FIRMA, KONGSI DAN PERSEKUTUAN a.Dampak pajak i. Pembagian keuntungan Perseroan komanditer yang modalnya tak terbagi dalam saham, firma, kongsi dan persekutuan tidak terkena pajak sehingga pajak hanya dikenakan atas laba badan usaha tersebut ii. Merupakan wajib pajak badan b.Dampak lainnya i. Tidak ada pemisahan antara pemilik dan manajer, sehingga kelangsungan hidup tergantung dari sekutu-sekutuny. Namun di lain pihak keputusan rapat lebih cepat diambil ii. Tanggung jawab renteng, kecuali sekutu komanditer iii.Kepemilikan sukar dipindahkan iv.Lebih mudah melakukan pemupukan modal dari pada perusahaan perseorangan. Pemupukan keahlian juga lebih mudah v. Resiko lebih besar dan tak dapat dibagi-bagi
  • 44. PERUSAHAAN PERORANGAN (TERMASUK PEKERJAAN BEBAS) a.Dampak pajak i. Keuntungan perusahaan merupakan penghasilan netto bagi pemilik sehingga hanya dikenai pajak satu kali ii. Merupakan wajib pajak orang pribadi b.Dampak lainnya i. Mudah didirikan dan cocok untuk usaha permulaan atau usaha kecil ii. Peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pendirian dan operasinya lebih sedikit iii.Pemupukan modal lebih sukar iv.Tanggung jawab pribadi atas hutang-hutang perusahaan v. Kelangsungan hidup tergantung pada seseorang/pemilik.