Belajar Memahami Pembagian Harta Warisan.
Jangan sampai kerukunan dan keutuhan keluarga berantakan hanya gara-gara soal warisan. Semua Ahli Waris adalah saudara kita, jika ada hal yg kurang berkenan, selesaikan dgn baik (QS. 49 : 10)
2. A. RUKUN WARISAN :
FIQIH WARISAN
1. MUWARITS موارث (Orang yang meninggalkan harta/Yang Wafat)
2. WARIST وارث (Orang yang berhak mendapat warisan)
3. MAURUTS موروث (Harta yang diwariskan)
B. SEBAB MENDAPAT WARISAN :
1. Ikatan Perkawinan
2. Kekerabatan
3. Memerdekakan Perbudakan
C. SYARAT MENERIMA WARISAN :
1. Ada kepastian kematian (Sesuai kenyataan atau diputuskan hakim)
2. Ada harta yang ditinggalkan
3. Ada ahli waris
D. PENGHALANG DAPAT WARISAN :
1. Pembunuhan
2. Beda Agama
SEBELUM MEMBAGI WARISAN :
1. Tajhiz (Urusan pemakaman)
2. Membayar Hutang
3. Melaksanakan Wasiat
3. A. KESEJAHTERAAN KELUARGA
HIKMAH WARISAN
ِهِفْلَخ ْنِم ُواكَرَت ْوَل َِينذَّلا َشْخَيْلَواَلََ واُفااَخ اًفاَع ِض ًةَّيِِّرُذ ْماواُقَّتَيْلَف ْمِهْي
اًدِيدَس ال ْوَق واُلوُقَيْلَو َ َّاَّلل(٩)
اَياَهُّيَأُاسَّنالواُقَّتاُمُكَّبَرِيذَّلاَخْمُكَقَلْنِمسْفَنَةد ِاحَوَقَلَخَواَهْنِم
اَهَج ْوَزَّثَبَواَمُهْنِماالَج ِراًيرِثَكِنَوًءاَسواُقَّتاَوَ َّاَّللِيذَّلاَتَونُلَءاَس
ِهِبَماَحْاألرَوَّنِإَ َّاَّللََانكْمُكْيَلَََراًبيِق(١)
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. 4 An-Nisa : 1)
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar. (QS. 4 An-Nisa : 9)
B. KEUTUHAN KELUARGA
4. PEMBAGIAN HARTA WARISAN (1)
ْياَيَثْناأل ِِّظَح ُلْثِم َِركَّذلِل ْمُكِدال ْوَأ يِف ُ َّاَّلل ُمُكي ِوصُيَف ِنْياَتَنْثا َق ْاوَف ًءااَسِن َّنُاك ْنِِاَف ِنُلُث َّناُهَلْنِإَو َوَارَت ااَم ااَث
ُهْنِم د ِاحَو ِِّلُكِل ِهْيَوَبألَو ُفْصِِّنال اَهَلَف ًةَد ِاحَو ْتَنَاكاَف فداَلَو ُهاَل ََانك ْنِإ َوَرَت اَّمِم ُُسدُّسال اَمْنُِِهاَل ُْانكَي ْماَل
فةَاوْخِإ ُهاَل ََاانك ْنِِاَف ُثُلُّثال ِهِِّألمَف ُهاَوَبَأ ُهَث ِرَوَو فدَلَووُي ةَّيا ِص َو ِداْعَب ْانِم ُُسداُّسال ِهاِِّألمَفاَهِب اي ِصانْيَد ْوَأ ا
ًعْفَن ْمُكَل ُبَرْقَأ ْمُهُّيَأ َونُرْدَت ال ْمُكُؤاَنْبَأَو ْمُكُؤاَبآًميِلََ ََانك َ َّاَّلل َّنِإ ِ َّاَّلل َنِم ًَةضي ِرَف اَح ااًميِك(١١)
Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian
seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu
semuanya perempuan lebih dari dua, Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan;
jika anak perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang
ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal
itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-
bapanya (saja), Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa
saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah
dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan
anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak)
manfaatnya bagimu. ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi
Maha Bijaksana. (QS. An-Nisa 4 : 11)
1. Laki-laki 2 bagian dari perempuan. 3. Orang tua :
a. Bpk/Ibu, jika ada cucu = 1/6
b. Jika tdk ada cucu, Bpk = 1/6, Ibu = 1/3
c. Jika ada saudara, Ibu = 1/6
2. Anak Perempuan :
a. 2 orang atau lebih = 1/3
b. 1 orang = 1/2
HAK AHLI WARIS :
5. PEMBAGIAN HARTA WARISAN (2)
1. Suami :
a. Tdk ada anak = 1/2
b. Ada anak = 1/4
3. Yg wafat tdk ada orang tua & Keturunan, tetapi
hanya mempunyai Sdr atau Sdri Seibu :
a. Sendirian = 1/6
b. 2 atau lebih = 1/3 (Group)2. Istri :
a. Tdk ada anak = 1/4
b. Ada anak = 1/8
HAK AHLI WARIS :
Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai
anak. jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya
sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh
seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka Para
isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau
(dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak
meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau
seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta.
tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah
dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli
waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha
mengetahui lagi Maha Penyantun. (QS. An-Nisa 4 : 12)
َف فدَلَو َّنُهَل ُْنكَي ْمَل ْنِإ ْمُكُجاَوْزَأ َوَرَت اَم ُفْصِن ْمُكَلَواَت ااَّمِم ُِاُبُّالر ُمُاكَلَف فداَلَو َّناُهَل ََانك ْنِِةَّيا ِص َو ِداْعَب ْانِم َْنكَر
َي ْمَل ْنِإ ْمُتْكَرَت اَّمِم ُُِبُّالر َّنُهَلَو نْيَد ْوَأ اَهِب َين ِوصُيَلَف فدَل َو ْمُكَل ََانك ْنَِِف فدَل َو ْمُكَل ُْنكُهْانِم ْمُتْكَارَت ااَّمِم ُنُمُّثال َّن
َك ُثَاورُي فلاُجَر ََاانك ْنِإَو انْيَد ْوَأ ااَهِب َونُصوُت ةَّي ِص َو ِدْعَبُاكِلَف اتفْخُأ ْوَأ فأَأ ُهاَلَو فةَأَارْام ِوَأ ًاةَلالِِّلااَمُهْنِم اد ِاحَو
ُلُّثال يِف ُءَاكَُرش ْمُهَف َوِلَذ ْنِم َرَثْكَأ واُنَاك ْنَِِف ُُسدُّسالنْيَد ْوَأ اَهِب ىَصوُي ةَّي ِص َو ِدْعَب ْنِم ِثْيَغًةَّي ِص َو َِّارضُم َر
فميِلَح فميِلََ ُ َّاَّللَو ِ َّاَّلل َنِم(١٢)
WASIAT TDK BOLEH BAHAYAKAN AHLI WARIS
6. TUGAS WALI AHLI WARIS ANAK-ANAK
واُتْؤُت الَوَءاَهَفُّساليِتَّلا ُمُكَلاَوْمَأُ َّاَّلل َلَعَجْمُكَلاًماَيِقااَهيِف ْمُهوُقُزْارَواواُلوُق َو ْمُهاوُسْكاَوْماُهَل
اًفوُرْعَم ال ْوَق(٥)
A. MENGATUR HARTA DAN KEBUTUHAN HIDUP ANAK YANG BELUM DEWASA
Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta
(mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan.
berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka
kata-kata yang baik. (QS. An-Nisa 4 : 5)
B. MENYERAHKAN HARTANYA BILA SUDAH CUKUP DEWASA
ُتاْسَنآ ْنِِاَف َ َااكِِّنال اواُغَلَب اَذِإ ىَّتَح ىَماَتَيْلا واُلَتْباَوَاوْمَأ ْمِهْياَلِإ واُعَفْدااَف ًادْاشُر ْمُهْناِم ْمْمُهَلاااَهوُلُكْأَت الَو
ْسَيْلَف اًّيِنَغ ََانك ْنَمَو واُرَبْكَي ْنَأ اًَاردِبَو اًفاَرْسِإاِب ْلُاكْأَيْلَف اًيارِقَف ََاانك ْنَمَو ْفِفْعَتاَف ِوفُرْعَمْلاْمُتاْعَفَد اَذِِ
َح ِ َّاَّللِب ىَفَكَو ْمِهْيَلََ ُوادِهْشَأَف ْمُهَلاَوْمَأ ْمِهْيَلِإاًبيِس(٦)
Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. kemudian jika menurut
pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), Maka serahkanlah kepada
mereka harta-hartanya. dan janganlah kamu Makan harta anak yatim lebih dari batas
kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka
dewasa. barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, Maka hendaklah ia menahan diri
(dari memakan harta anak yatim itu) dan Barangsiapa yang miskin, Maka bolehlah ia
Makan harta itu menurut yang patut. kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada
mereka, Maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka.
dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu). (QS. An-Nisa 4 : 6)
7. A. BUKAN AHLI WARIS HADIR SAAT PEMBAGIAN WARISAN :
SEBAIKNYA ANDA TAHU
اَسَمْلاَو ىَماَتَيْلاَو ىَبْرُقْلا وُلوُأ َةَمْسِقْلا ََرضَح اَذِإَوَق ْمُهَل واُلوُق َو ُهْنِم ْمُهوُقُزْارَف ُنيِكوُرْعَم ال ْواًف(٨)
Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, Maka
berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang
baik. (QS. An-Nisa 4 : 8)
1. BOLEH MENERIMA PEMBERIAN AHLI WARIS SEIKHLASNYA.
2. BERBUAT YANG TERBAIK UNTUK KELUARGA.
B. MENJAGA KEWAJIBAN BERIBADAH DAN HUBUNGAN BAIK :
ْحِإ ِنْيَداِلاَوْلاِبَو ًا ْيَاش ِهاِب ُواك ِْارشُت الَو َ َّاَّلل ُوادُبَْاَوَمْلاَو ىَمااَتَيْلاَو اىَبْرُقْلا ِيذاِبَو اًنااَسِينِكااَسِاارَجْلاَو
ِانْباَو ِباْنَجْلاِب ِب ِاحَّصالَو ِبُنُجْلا ِارَجْلاَو ىَبْرُقْلا ِيذَّنِإ ْمُكُنااَمْيَأ َْاتكَلَم ااَمَو ِليِباَّسالُي ال َ َّاَّللْانَم ُّاب ِح
اًورُخَف االَتْخُم ََانك(٣٦)
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu
sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membangga-banggakan diri. (QS. An-Nisa 4 : 36)
8. PELAKSANAAN HUKUM WARIS
ْاناَمَو ِ َّاَّلل ُدُودااُح َاواْلِتَرَو َ َّاَّلل ِِااِطُيُهَلاواُس
ي ِاراْجَت ااتاَّنَج ُهااْل ِْخدُيْناأل اااَهِتْحَت ْاناِمُراااَه
ْلا َوِلَذَو اَهيِف َينِدِلاَخُميِظَعْلا ُز ْوَف(١٣)
(Hukum-hukum tersebut) itu adalah
ketentuan-ketentuan dari Allah.
Barangsiapa taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, niscaya Allah
memasukkannya ke dalam syurga
yang mengalir di dalamnya sungai-
sungai, sedang mereka kekal di
dalamnya; dan Itulah kemenangan
yang besar. (QS. An-Nisa 4 : 13)
َرَو َ َّاَّلل ِااااراْعَي ْااااناَمَواااااَعَتَيَو ُهَلااااواُسَّد
َخ اًااارَن ُهااْل ِْخدُي ُهَدُودااُحااَلَو اااَهيِف اًدااِلاُه
فنيِهُم فابَذََ(١٤)
Dan Barangsiapa yang mendurhakai
Allah dan Rasul-Nya dan melanggar
ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya
Allah memasukkannya ke dalam api
neraka sedang ia kekal di dalamnya;
dan baginya siksa yang
menghinakan. (QS. An-Nisa 4 : 14)
MENTAATI MELANGGAR
SURGA
(SUKSES)
NERAKA
(HINA)
9. JALAN TAAT HUKUM WARIS (1)
اًميَِظَ اًرْجَأ ُهْنُدَل ْنِم ِتْؤُيَو اَهْفََِاضُي ًةَنَسَح َُوت ْنِإَو ةَّرَذ َلاَقْثِم ُمِلْظَي ال َ َّاَّلل َّنِإ(٤٠)
Sesungguhnya Allah tidak Menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada
kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-
Nya pahala yang besar. (QS. An-Nisa 4 : 40)
A. Meyakini bahwa Allah SWT Maha Adil dalam mengatur Hukum Waris.
B. Tidak silau dengan kelebihan orang lain yang bersifat duniawi.
C. Menjalankan amanat merupakan ibadah.
اْعَب اىَلََ ْمُكَاضْعَب ِهاِب ُ َّاَّلل َلَّضَف اَم ا ْوَّنَمَتَت الَوِِّنلِلَو واُباَسَتْكا ااَّمِم فايب ِصَن ِلااَجِِّلرِلفايب ِصَن ِااءَسااَّمِم
ُكِب ََانك َ َّاَّلل َّنِإ ِهِلْضَف ْنِم َ َّاَّلل واُلَأْساَو َنْبَسَتْكااًميِلََ ءْيَش ِِّل(٣٢)
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu
lebih banyak dari sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada
apa yang mereka usahakan dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui segala sesuatu. (QS. An-Nisa 4 : 32)
َح اَذِإَو ااَهِلْهَأ اىَلِإ ِتاَناَماأل ُّوادَؤُت ْنَأ ْمُكُرُمْأَي َ َّاَّلل َّنِإْلاِب اواُمُكْحَت ْنَأ ِااسَّنال َنْياَب ْمُتاَْمكاَعااَّمِعِن َ َّاَّلل َّنِإ ِلْد
اًير ِصَب اًعيِمَس ََانك َ َّاَّلل َّنِإ ِهِب ْمُكُظِعَي(٥٨)
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.
(QS. An-Nisa 4 : 58)
10. JALAN TAAT HUKUM WARIS (2)
D. Hak laki-laki 2 bagian dari perempuan untuk kebutuhan keluarganya.
ُهَضْعَب ُ َّاَّلل َلَّضَف اَمِب ِاءَسِِّنال ىَلََ َونُماَّوَق ُلاَجِِّالرِلاَاوْمَأ ْانِم اواُقَفْنَأ ااَمِبَو اْعَب اىَلََ ْمالَف ْمِهُاتَحِلااَّص
ُفااَخَت ايِتالالَو ُ َّاَّلل َظاِفَح اَمِب ِبْيَغْلِل اتفَظِفاَح اتفَتِناَقَّنُهوُراُجْهاَو َّنُهاوُظِعَف َّنُهَُاوزشُن َونَاضَمْلا ايِفِِ ِاج
يِبَس َّنِهْيَلََ واُغْبَت الَف ْمُكَنْعَطَأ ْنَِِف َّنُهوُب ِرْضاَواًيرِبَك اًّيِلََ ََانك َ َّاَّلل َّنِإ ال(٣٤)
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-
laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah
yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka). wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. kemudian jika
mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar. (QS. An-Nisa 4 : 34)
Keluarga Mahmud :
Anak Perempuan 1 bagian
Anak Laki-laki 2 bagian
Kel. Ahmad :
Anak laki-laki 2 bagian
Anak Perempuan 1 bagian
11. KEZHALIMAN DALAM WARISAN
A. Menguasai harta secara zhalim, masuk neraka.
اًيرِعَس َن ْوَلْصَيَس َو اًارَن ْمِهِنوُطُب يِف َونُلُكْأَي اَمَّنِإ اًمْلُظ ىَماَتَيْلا َلاَوْمَأ َونُلُكْأَي َينِذَّلا َّنِإ(١٠)
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya
mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka). (QS. An-Nisa 4 : 10)
B. Menukar yang baik dengan yang buruk, dosa besar.
C. Berusaha curang dengan segala kekuatan, jadi teman setan.
َّطالِب َاثايِبَخْلا واُلَّدااَبَتَت الَو ْمُهَلاَاواْمَأ ىَماااَتَيْلا اوااُتآ َوِلاَاواْمَأ اىاَلِإ ْمُهَلاَاواْمَأ واُلُكْاأاَت الَو ِبااِِّيْمُكَااناَك ُهااَّنِإ
اًيرِبَك اًبوُح(٢)
Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu
menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu Makan harta mereka bersama
hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang
besar. (QS. An-Nisa 4 : 2)
ِإ َل ِازْنُأ ااَمِب اواُنَمآ ْماُهَّنَأ َاونُمَُْزَي َينِذَّلا ىَلِإ َرَت ْمَلَأْنَأ َونُديا ِرُي َاوِلْبَق ْانِم َل ِازْنُأ ااَمَو َاوْيَلَياىَلِإ واُمَكااَحَت
َأ ُناَطْيَّشال ُدي ِرُيَو ِهِب واُرُفْكَي ْنَأ واُرِمُأ ْدَق َو ِتوُغاَّطالًاديِعَب َالالض ْمُهَّل ِضُي ْن(٦٠)
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman
kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ?
mereka hendak berhakim kepada thaghut[312], Padahal mereka telah diperintah
mengingkari Thaghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan)
penyesatan yang sejauh-jauhnya. (QS. An-Nisa 4 : 60)
12. AHLI WARIS
NO. LAKI-LAKI
1 Anak laki-laki
2
Cucu laki-laki dari anak laki-laki
(dst ke bawah)
3 Ayah
4 Kakek (dst ke atas)
5 Saudara kandung
6 Saudara seayah
7 Saudara seibu
8 Anak laki-laki saudara kandung
9 Anak laki-laki saudara seayah
10 Paman kandung
11 Paman seayah
12 Anak laki-laki paman kandung
13 Anak laki-laki paman seayah
14 Suami
15 Laki-laki yang memerdekakan
NO. PEREMPUAN
1 Anak Perempuan
2 Ibu
3
Anak Perempuan dari anak laki-laki
(dst ke bawah)
4 Nenek dari ayah (dst ke atas)
5 Nenek dari ibu (dst ke atas)
6 Saudari Perempuan kandung
7 Saudari Perempuan seayah
8 Istri
9 Perempuan yang memerdekakan
STATUS AHLI WARIS :
1. Sesuai bagiannya (الفرو ب أصـحا)
2. Ambil sisa (َـصـبة)
3. Terhalang (محجوب)
13. HAK BAGIAN 2/3
AHLI WARIS SYARAT LAIN-LAIN
1
Anak Perempuan 2
atau lebih
1. Tidak ada anak laki-laki (muashib) Ada, warisi bersama
2
Cucu Pr dari anak
Lk 2 atau lebih
1. Tidak ada anak perempuan kandung
2. Tidak ada anak laki-laki kandung
3. Tdk ada cucu Lk dr anak Lk (muashib) Ada, warisi bersama
3
Saudari (Pr)
kandung 2 atau
lebih
1. Tidak ada saudara Lk kandung (muashib) Ada, warisi bersama
2. Tidak ada anak Pr atau cucu Pr dari anak Lk
3. Tidak ada keturunan atau asal almarhum/ah
4
Saudari (Pr) seayah
2 atau lebih
1. Tidak ada saudara laki-laki seayah (muashib) Ada, warisi bersama
2. Tidak ada anak Pr atau cucu Pr dari anak Lk
3. Tidak ada saudara/i kandung
4. Tidak ada keturunan atau asal almarhum/ah
14. HAK BAGIAN 1/2
AHLI WARIS SYARAT LAIN-LAIN
1 Anak Perempuan
1. Tidak ada anak laki-laki muashibnya
Bila ada, mewarisi
bersama
2. Seorang diri
2
Cucu perempuan
dari anak Lk
1. Tidak ada cucu pr dari anak laki-laki (muashib)
Bila ada, mewarisi
bersama
2. Seorang diri
3. Tidak ada anak laki-laki/perempuan kandung
3 Suami 1. Tidak ada keturunan almarhumah
4
Saudari (Pr)
kandung
1. Tidak ada saudara kandung muashibnya
Bila ada, mewarisi
bersama
2. Seorang diri
3. Tidak ada keturunan atau asal almarhum/ah
5
Saudari (Pr)
seayah
1. Tidak ada saudara seayah (muashib)
2. Seorang diri
3. Tidak ada keturunan atau asal almarhum/ah
4. Tidak ada saudari (Pr) kandung
15. HAK BAGIAN 1/3 & 1/4
HAK AHLI WARIS SYARAT LAIN-LAIN
1/3
1 Ibu
1. Tidak ada keturunan
almarhum/ah
2. Tidak ada 2 saudara/i
kandung/seayah/seibu
2
Saudara/i
seibu 2 atau
lebih
1. Jumlahnya 2 orang atau lebih
2. Tidak ada keturunan
almarhum/ah
HAK AHLI WARIS SYARAT LAIN-LAIN
1/4
1 Suami
Bersama keturunan
Almarhumah
(Baik keturunan dari suami tsb
atau suami terdahulu)
2 Istri
Tidak ada keturunan almarhum
1 istri atau lebih,
bagiannya
(Baik keturunan dari istri tsb atau
istri terdahulu)
sama.
16. HAK BAGIAN 1/6
HAK AHLI WARIS SYARAT LAIN2
1/6
1 Ayah 1. Bersama keturunan laki-laki almarhum/ah
2 Ibu
1. Bersama keturunan laki-laki almarhum/ah
2. Bersama saudara/i almarhum/ah
3 Kakek 1. Bersama keturunan laki-laki almarhum/ah
4 Nenek 1. Tidak ada ibu
5 Saudara/i Seibu
1. Bersama keturunan laki-laki/perempuan
almarhum/ah
2. Bersama ahli waris laki-laki
6
Cucu Pr dari
anak Lk
1. Ada anak perempuan kandung
7
Saudari seayah
1 atau lebih
1. Ada Saudari kandung
17. HAK BAGIAN 1/8
HAK AHLI WARIS SYARAT LAIN-LAIN
1/8 1 Istri
Bersama keturunan
almarhum
1 istri atau
lebih,
bagiannya
(Baik keturunan dari istri tsb
atau istri terdahulu)
sama.
YANG PASTI DAPAT WARISAN
1. ANAK LAKI-LAKI
2. AYAH
3. SUAMI
4. ANAK PEREMPUAN
5. IBU
6. ISTRI
AHLI WARIS LAIN DAPAT KEHILANGAN HAKNYA,
BAIK SEBAGIAN ATAU KESELURUHAN.
18. MENGHITUNG WARISAN
NO. AHLI WARIS ORANG HAK WARIS HASIL BAGI
1 IBU 1 1/6 4 4
2 ISTRI 1 1/8 3 3
3 ANAK PR 1
SISA 17
1.89 1.89
4 ANAK LK 4 15.11 3.78
JUMLAH 24
Harta : Rp 1.000.000. 000.000,- AHLI WARIS :
Ibu, Istri, 1 Anak Pr dan 4 Anak Lk
1. Ibu Rp. 1.000.000.000.000,- x 4 = 166.666.666.666,67
24
2. Istri Rp. 1.000.000.000.000,- x 3 = 125.000.000.000,00
24
3. Anak Lk & Pr Rp. 1.000.000.000.000,- x 17 = 708.333.333.333,33
24
1 Anak Lk Rp. 1.000.000.000.000,- x 3,78 = 157.407.407.407,41
24
1 Anak Pr Rp. 1.000.000.000.000,- x 1,89 = 78.703.703.703,70
24
Bilangan Pembagi : 24