SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
INFLASI
KELOMPOK 3
 Alyssa Salsabila
 Dani Yusuf Rahardjo
 Dwi Rahmatanti
 Mia Rahmawati
 Nurbaety Tsani
 Seruni Sekar Puri
 Yasmine Sophie
PENGERTIAN INFLASI
        Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-
harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme
pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan
proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
       Pengertian inflasi sering didefinisikan dengan kalimat yang berbeda-
beda. Meskipun pernyataan dalam definisi itu berbeda tetapi semuanya
mempunyai maksud yang sama, yaitu membicarakan mengenai barang-barang
kebutuhan masyarakat yang harganya naik secara terus-menerus. Jadi, yang
dimaksud dengan inflasi adalah suatu peristiwa dalam perekonomian di
mana ada kecenderungan harga-harga dari semua barang naik secara
terus-menerus atau berulang-ulang.
Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli
   Nanga (2001: 237) menyatakan bahwa inflasi adalah suatu gejala di mana tingkat harga
    umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Kenaikan tingkat harga umum yang
    terjadi sekali waktu saja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.
   Rahardja (1997: 32) menyatakan bahwa inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga
    untuk meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua
    barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian besar
    harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi.
   Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan terus-menerus dalam
    rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik dan bulan depan
    turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai inflasi.
   Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa inflasi adalah suatu proses kenaikan
    harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.
   BPS ( Badan Pusat Statistik ) (2000: 10) mendefinisikan inflasi sebagai salah satu
    indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau daerah yang
    menunjukkan perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari
    indeks harga konsumen.
Dapat disebut inflasi jika ada tiga faktor berikut :
1. Kenaikan harga
     •   Harga barang dapat dikatakan naik jika harganya menjadi lebih tinggi dari
         harga sebelumnya. Contohnya harga BBM yaitu Rp 3.500/liter pada minggu
         lalu, sedangkan pada minggu ini harga BBM menjadi Rp4.500/liter lebih mahal
         dari minggu kemarin.
2. Bersifat umum
     •   Kenaikan harga suatu barang tidak dapat dikatakan inflasi jika naiknya barang
         tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum . Contohnya : jika
         harga BBM naik maka ongkos angkutan umum,bahan-bahan pokok menjadi
         naik ini baru bisa disebut inflasi.
3. Berlangsung secara terus-menerus
     •   Naiknya harga suatu barang tidak dapat dikatakan inflasi jika naiknya barang
         tersebut terjadinya hanya sesaat, inflasi itu dilakukan dalam rentang minimal
         bulanan.
Istilah dalam Menganalisis/Menanggapi Terhadap
                 Tingkat Inflasi
a) Inflasi Menyusut
          Yaitu tingkat inflasi yang cenderung turun dari satu periode ke
periode berikutnya. Hal ini ditandai dengan turunnya Indeks Harga
Konsumen dari satu periode ke periode berikutnya.
b) Inflasi Terus Meningkat
          Yaitu inflasi yang cenderung meningkat dari satu periode ke
periode berikutnya yang dapat dilihat dari kenaikan IHK tiap periode.
c) Inflasi Tidak Berubah
          Yaitu tingkat inflasi yang cenderung konstan, misalnya pada
bulan November 2004 tercatat IHK sebesar 106,4 % dan pada bulan
Desember 2004 tercatat angka yang sama 106,4%. Maka hal ini dapat
dikatakan inflasi tidak berubah.
PENGGOLONGAN INFLASI

1. Menurut Tingkat Keparahan / Laju Inflasi
2. Menurut Penyebab Awal Inflasi
3. Menurut Asal Inflasi
4. Menurut Besarnya Cakupan Pengaruh
   terhadap Harga
Menurut Tingkat Keparahan atau Laju
                  Inflasi
1) Inflasi ringan (creeping inflation)
     adalah inflasi yang lajunya kurang dari 10 % setahun, sehingga inflasi ini
     tidak begitu dirasakan. Inflasi ini sering disebut juga inflasi yang
     merayap, dan tidak begitu mengganggu perekonomian secara nasional.
     Seperti pada tahun 2004 lalu di Indonesia laju inflasi di bawah 10
     %, sehingga perekonomian Indonesia pada posisi yang stabil.

2) Inflasi sedang
     adalah inflasi yang lajunya antara 10%-30% setahun. Pada tingkatan ini
     mulai dapat dirasakan naiknya harga-harga meski tidak begitu signifikan, dan
     jika tidak segera diatasi akan menjadi inflasi berat.
3) Inflasi berat
Inflasi yang lajunya berada pada batas antara 30%-100% setahun. Pada tingkat
ini harga-harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit
dikendalikan. Indonesia pernah mengalami inflasi berat pada tahun 1998. Pada
waktu itu inflasi per Desember mencapai 77,63 %.

4) Hiperinflasi
Jenis inflasi ini sangat dirasakan karena dapat terjadi secara besar-besaran dan
jika diukur berada di atas 100% setahun. Di Indonesia pada tahun 1966 pernah
mengalami inflasi sebesar 600%, hal ini disebab-kan pencetakan uang baru secara
besar-besaran untuk menutup defisit anggaran pada waktu itu.
Menurut Penyebab Awal Inflasi
1) Inflasi tarikan permintaan ( Demand Pull inflation)
     Adalah inflasi yang disebabkan adanya kenaikan permintaan. Kenaikan
     permintaan ini sering dinamakan kelebihan permintaan. Kenaikan permintaan
     masyarakat akan barang-barang dan jasa ini bisa disebabkan oleh:
    a) Bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru
    b) Bertambahnya investasi swasta karena adanya kredit murah
    c) Bertambahnya permintaan barang-barang ekspor.
Kurva Demand Pull Inflation
        P

                 D2
                                 S
            D1

   P2                       E2

   P1                  E1


                                      D2
                 S               D1
                                           Q
                      Q1 Q2
Menurut Penyebab Awal Inflasi
2) Inflasi Dorongan Biaya ( Cost Push Inflation )
     Adanya kenaikan harga-harga / inflasi yang disebabkan oleh
     peningkatan biaya produksi yang kemudian menyebabkan penurunan
     jumlah produksi.
Kurva Cost Push Inflation
       P
                         S2
            D                 S1


  P2              E2
  P1                     E1



       S2                          D
            S1
                                       Q
                 Q2 Q1
Menurut Asal Inflasi
1) Inflasi yang berasal dari dalam negeri disebut domestic inflation, yaitu inflasi
yang disebabkan adanya peristiwa ekonomi dalam negeri, misalnya terjadi defisit
anggaran belanja negara yang secara terus-menerus, kemudian pemerintah
memerintahkan Bank Indonesia untuk mencetak uang baru dalam jumlah besar.
Atau misalnya karena panen yang gagal secara menyeluruh.
2) Inflasi yang tertular dari luar negeri, yang dikenal dengan imported inflation,
yaitu inflasi terjadi karena adanya penularan melalui harga barang impor. Inflasi
ini umumnya terjadi di negara berkembang yang mana sebagian besar bahan baku
dan peralatan dalam unit produksinya berasal dari luar negeri. Misalnya di Jepang
terjadi inflasi, sedangkan bahan-bahan untuk keperluan industri perakitan mobil,
elektronik, foto, tekstil, farmasi dan lain-lain Indonesia mengimpor dari Jepang.
Menurut Besarnya Cakupan Pengaruh Terhadap
                      Harga

1) Inflasi tertutup ( Closed Inflation), yaitu jika kenaikan
harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua
barang tertentu.

2) Inflasi terbuka ( Open Inflation ), apabila kenaikan harga
terjadi pada semua barang secara umum.
PENYEBAB INFLASI
PENYEBAB INFLASI
a. Kenaikan permintaan melebihi penawaran atau di atas kemampuan
berproduksi dimana inflasi terjadi disebabkan oleh naiknya permintaan total
terhadap barang dan jasa.
b. Kenaikan biaya produksi, dimana inflasi yang terjadi karena
meningkatnya biaya produksi, sehingga harga barang dan jasa yang
ditawarkan mengalami kenaikan.
c. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, artinya
terdapat penambahan jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen
menaikkan harga barang.
d. Berkurangnya jumlah barang di pasaran artinya jumlah barang yang ada
di pasar atau jumlah penawaran barang mengalami penurunan, sehingga
jumlahnya sedikit sedangkan permintaan akan barang tersebut banyak
sehingga harga barang naik.
e. Inflasi dari luar negeri, artinya inflasi karena mengimpor barang dari luar
negeri, sedangkan di luar negeri terjadi inflasi, sehingga barang-barang impor
mengalami kenaikan harga.
f. Inflasi dari dalam negeri, artinya meningkatnya pengeluaran pemerintah
atau terjadi defisit anggaran.
TEORI INFLASI


TEORI KUANTITAS
 TEORI KEYNES
 TEORI STRUKTURALIS



          Powerpoint Templates
                                 Page 18
TEORI KUANTITAS
  Teori kuantitas ini pada prinsipnya mengatakan bahwa timbulnya
  inflasi itu hanya disebabkan oleh bertambahnya jumlah uang yang
  beredar dan bukan disebabkan oleh faktor-faktor lain.
  Berdasarkan teori ini ada 2 faktor yang menyebabkan inflasi:
1) Jumlah uang yang beredar
     Semakin besar jumlah uang yang beredar dalam masyarakat
     maka inflasi juga akan meningkat. Oleh karena itu sebaiknya
     pemerintah harus memperhitungkan atau memperkirakan
     akan timbulnya inflasi yang bakal terjadi bila ingin
     mengadakan penambahan pencetakan uang baru, karena
     pencetakan uang baru yang terlalu besar akan mengakibatkan
     goncangnya perekonomian.
                       Powerpoint Templates
                                                           Page 19
TEORI KUANTITAS
2) Ekspektasi. Berdasarkan teori ini, walaupun jumlah uang
bertambah tetapi masyarakat belum menduga adanya
kenaikan, maka pertambahan uang beredar hanya akan menambah
simpanan atau uang kas karena belum dibelanjakan. Dengan
demikian harga barang-barang tidak naik. Jika masyarakat menduga
bahwa besok bahwa dalam waktu dekat harga barang akan
naik, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya karena
khawatir akan penurunan nilai uang, sehingga akan memicu inflasi.




                        Powerpoint Templates
                                                           Page 20
TEORI KUANTITAS
Teori ini menghasilkan 3 kemungkinan, yaitu :
a) Masyarakat tidak mengharapkan harga-harga naik pada masa mendatang
   sehingga sebagian uang yang diterimanya disimpan, akibatnya harga-harga
   tidak naik dan ini merupakan awal munculnya inflasi.
b) Masyarakat mulai sadar bahwa ada inflasi sehingga penambahan jumlah
   uang tidak disimpan melainkan digunakan untuk membeli barang. Hal ini
   menjadikan kenaikan permintaan sehingga harga-harga akan meningkat.
c) Dalam tahap hyperinflation, orang sudah mulai kehilangan kepercayaan
   terhadap nilai mata uang. Peredaran uang makin cepat.




                            Powerpoint Templates
                                                                   Page 21
TEORI KUANTITAS
Cara mengatasi inflasi menurut teori kuantitas ini juga hanya ada
satu jalan saja yang merupakan kunci untuk menghilangkan
inflasi yaitu dengan mengurangi jumlah uang yang beredar.
Maksudnya bahwa terjadinya inflasi entah faktor apapun yang
menyebabkannya, asal jumlah uang yang beredar dikurangi maka
dengan sendirinya inflasi akan hilang dan harga akan kembali
pada tingkat yang wajar.




                       Powerpoint Templates
                                                            Page 22
TEORI KEYNES
Menurut teori ini inflasi terjadi karena masyarakat memiliki permintaan melebihi
jumlah uang yang tersedia. Dalam teorinya, Keynes menyatakan bahwa inflasi
terjadi karena masyarakat ingin hidup melebihi batas kemampuan ekonomisnya.
Proses perebutan rezeki antargolongan masyarakat masih menimbulkan
permintaan agregat (keseluruhan) yang lebih besar daripada jumlah barang yang
tersedia, mengakibatkan harga secara umum naik. Jika hal ini terus terjadi maka
selama itu pula proses inflasi akan berlangsung.
Yang dimaksud dengan golongan masyarakat di sini adalah :

1) Pemerintah, yang melakukan pencetakan uang baru untuk menutup defisit
anggaran belanja dan belanja negara.

2) Pengusaha swasta, yang menambah investasi baru dengan kredit yang mereka
peroleh dari bank.

3) Pekerja/serikat buruh, yang menuntut kenaikan upah melebihi pertambahan
produktivitas.
                             Powerpoint Templates
                                                                         Page 23
TEORI STRUKTURALIS
Teori Strukturalis disebut juga dengan teori inflasi jangka panjang karena
menyoroti sebab inflasi yang berasal dari struktur ekonomi, khususnya supply
bahan makanan dan barang ekspor. Pertambahan produksi barang tidak
sebanding dengan pertumbuhan kebutuhannya, akibatnya terjadi kenaikan
harga bahan makanan dan kelangkaan devisa.

Selanjutnya adalah kenaikan harga barang yang merata sehingga terjadi inflasi.
Inflasi semacam ini tidak bisa diatasi hanya dengan mengurangi jumlah uang
yang beredar, tetapi harus diatasi dengan peningkatan produktivitas dan
pembangunan sektor bahan makanan dan barang-barang ekspor.




                           Powerpoint Templates
                                                                      Page 24
TEORI STRUKTURALIS
Teori ini berlandaskan kepada struktur perekonomian dari suatu negara
(umumnya negara berkembang). Menurut teori ini, inflasi disebabkan oleh:

        Ketidak-elastisan penerimaan ekspor. Hasil ekspor meningkat namun
lambat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lainnya. Peningkatan hasil
ekspor yang lambat antara lain disebabkan karena harga barang yang diekspor
kurang menguntungkan dibandingkan dengan kebutuhan barang-barang impor
yang harus dibayar. Dengan kata lain daya tukar barang-barang negera tersebut
semakin memburuk.

        Ketidak-elastisan Supply produksi bahan makanan. Terjadi
ketidakseimbangan antara pertumbuhan produksi bahan makanan dengan
jumlah penduduk, sehingga mengakibatkan kelonjakan kenaikan harga bahan
makanan. Hal ini dapat menimbulkan tuntutan kenaikan upah dari kalangan
buruh / pegawai tetap akibat kenaikan biaya hidup. Kenaikan upah selanjutnya
akan meningkatkan biaya produksi dan mendorong terjadinya inflasi.

                          Powerpoint Templates
                                                                    Page 25
DAMPAK INFLASI
a.   Terhadap pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap

b. Terhadap Para Penabung

c.   Terhadap Debitur dan Kreditur

d. Terhadap Produsen

e.   Terhadap Perekonomian Nasional

f.   Terhadap Distribusi Pendapatan

g.   Terhadap Efisiensi

h. Terhadap Output (hasil produksi)

i.   Terhadap Pengangguran
Terhadap Pemilik Pendapatan Tetap dan Tidak
                         Tetap



Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat
merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri
tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga
belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal
setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan
keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya
inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan
dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Terhadap Para Penabung




Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai
mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan
bunga, tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap
menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi
akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha
membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan
masyarakat.
Terhadap Debitur dan Kreditur




Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi
menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada
kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat
meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan
uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian
lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
Terhadap Produsen




Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini
terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya
terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya
biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen
enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat menghentikan
produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti
laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
Terhadap Perekonomian Nasional




   1. Investasi berkurang.
   2. Mendorong tingkat bunga.
   3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif.
   4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan.
   5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan
   datang.
   6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang.
   7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran.
   8. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Terhadap Distribusi Pendapatan




1. Inflasi akan merugikan bagi mereka yang berpendapatan tetap, seperti;
pegawai negeri. Contoh, Amir seorang pegawai negeri memperoleh gaji Rp.
60.000.000 setahun dan laju inflasi 10%. Bila penghasilan Amir tidak
mengalami perubahan, maka ia akan mengalami penurunan pendapatan riil
sebesar 10% x Rp. 60.000.000 = Rp. 6.000.000.

2. Kerugian akan dialami bagi mereka yang menyimpan kekayaan dalam
bentuk uang tunai.

3. Kerugian akan dialami para kreditur, bila bunga pinjaman yang diberikan
lebih rendah dari inflasi.
1. Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak
efesien pada saat terjadi inflasi

2. Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur
permintaan masyarakat terhadap beberapa jenis barang
1. Inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan
inflasi kenaikan harga barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang
menguntungkan produsen

2. Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil
produksi, dikarenakan nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak
senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran dilakukan antara barang
dengan barang.
Suatu negara yang berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi, berarti
pada saat yang sama akan menciptakan pengangguran.
MENGHITUNG LAJU INFLASI
Untuk menghitung laju inflasi salah satu yang digunakan adalah rumus
berikut :


                  I =                           x 100 %


  Keterangan :
      I       = laju inflasi
              = indeks harga konsumen thn/bln yg dihitung

              = indeks harga konsumen thn/bln
                dasar/sebelumnya
CONTOH PERHITUNGAN
         LAJU INFLASI
Perhatikan data berikut ini !

                  Bulan          Indeks Harga
                                  Konsumen
            Desember 2010           252,68

             Januari      2011      256,80

             Februari     2011      258,44



       Hitunglah laju inflasi bulan Februari !
JAWAB :

          258,44 – 256,80
      I =                 x 100%
              256,80
      I = 0,64 %
KEBIJAKAN
  UNTUK
MENGATASI
 INFLASI
Cara Mengatasi Inflasi

               INFLASI




              KEBIJAKAN
              PEMERINTAH



  KEBIJAKAN    KEBIJAKAN   KEBIJAKAN
  MONETER        FISKAL    LAIN / RILL
KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar.
Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga
dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi
menuju kondisi normal. Kebijakan moneter, menggunakan cara-cara sebagai
berikut.
1. Politik Diskonto (discount policy) adalah kebijakan pemerintah yang
    menetapkan naik dan turunnya suku bunga bank.
2. Politik Pasar Terbuka ( open market policy ) adalah kebijakan
    pemerintah yang menjual atau membeli surat berharga bank sentral.
3. Politik Persediaan Kas (cash ratio policy ) adalah kebijakan pemerintah
    yang menetapkan cadangan kas tiap bank pada bank sentral.
4. Politik Kredit Selektif (tight money policy) adalah kebijakan
    pemerintah yang menetapkan persyaratan – persyaratan khusus dalam
    kredit.
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubungan dengan finansial
pemerintah atau kebijakan yang berhubungan dengan pengaturan
penerimaan dan pengeluaran Negara. Jadi yang diatur dalam kebijakan fiskal
adalah:
1. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga
    pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan.
    Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak
    defisit.
2. Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi
    jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar
    pajak. Dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat
    berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang
    menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat
    konsumtif tentunya berkurang.
KEBIJAKAN NON-MONETER/
             RIIL
Kebijakan non moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan
finansial pemerintah maupun jumlah uang yang beredar, cara ini merupakan
langkah alternatif untuk mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat
dilakukan melalui instrument berikut:
a) Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
b) Menekan tingkat upah.
c) Melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga
     maksimal.
d) Melakukan distribusi secara langsung.
e) Melakukan sanering (pemotongan nilai mata uang).
f) Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan output.
g) Kebijakan penentuan harga dan indexing
Beberapa Istilah yang Berkaitan
       dengan Inflasi
Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan
terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di
masyarakat.

Devaluasi yaitu kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata
uang dalam negeri terhadap mata uang asing.

Revaluasi yaitu kebijakan pemerintah menaikkan nilai mata
uang dalam negeri terhadap mata uang asing
SEKIAN DAN TERIMA
     KASIH

More Related Content

Featured

PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at WorkGetSmarter
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...DevGAMM Conference
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationErica Santiago
 

Featured (20)

PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
Ride the Storm: Navigating Through Unstable Periods / Katerina Rudko (Belka G...
 
Barbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy PresentationBarbie - Brand Strategy Presentation
Barbie - Brand Strategy Presentation
 

Presentasi inflasi

  • 2. KELOMPOK 3  Alyssa Salsabila  Dani Yusuf Rahardjo  Dwi Rahmatanti  Mia Rahmawati  Nurbaety Tsani  Seruni Sekar Puri  Yasmine Sophie
  • 3. PENGERTIAN INFLASI Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga- harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Pengertian inflasi sering didefinisikan dengan kalimat yang berbeda- beda. Meskipun pernyataan dalam definisi itu berbeda tetapi semuanya mempunyai maksud yang sama, yaitu membicarakan mengenai barang-barang kebutuhan masyarakat yang harganya naik secara terus-menerus. Jadi, yang dimaksud dengan inflasi adalah suatu peristiwa dalam perekonomian di mana ada kecenderungan harga-harga dari semua barang naik secara terus-menerus atau berulang-ulang.
  • 4. Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli  Nanga (2001: 237) menyatakan bahwa inflasi adalah suatu gejala di mana tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Kenaikan tingkat harga umum yang terjadi sekali waktu saja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi.  Rahardja (1997: 32) menyatakan bahwa inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, tetapi jika kenaikan meluas kepada sebagian besar harga barang-barang maka hal ini disebut inflasi.  Eachern (2000: 133) menyatakan bahwa inflasi adalah kenaikan terus-menerus dalam rata-rata tingkat harga. Jika tingkat harga berfluktuasi, bulan ini naik dan bulan depan turun, setiap adanya kenaikan kerja tidak berarti sebagai inflasi.  Sukirno (2004: 27) memberikan definisi bahwa inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian.  BPS ( Badan Pusat Statistik ) (2000: 10) mendefinisikan inflasi sebagai salah satu indikator untuk melihat stabilitas ekonomi suatu wilayah atau daerah yang menunjukkan perkembangan harga barang dan jasa secara umum yang dihitung dari indeks harga konsumen.
  • 5. Dapat disebut inflasi jika ada tiga faktor berikut : 1. Kenaikan harga • Harga barang dapat dikatakan naik jika harganya menjadi lebih tinggi dari harga sebelumnya. Contohnya harga BBM yaitu Rp 3.500/liter pada minggu lalu, sedangkan pada minggu ini harga BBM menjadi Rp4.500/liter lebih mahal dari minggu kemarin. 2. Bersifat umum • Kenaikan harga suatu barang tidak dapat dikatakan inflasi jika naiknya barang tersebut tidak menyebabkan harga-harga secara umum . Contohnya : jika harga BBM naik maka ongkos angkutan umum,bahan-bahan pokok menjadi naik ini baru bisa disebut inflasi. 3. Berlangsung secara terus-menerus • Naiknya harga suatu barang tidak dapat dikatakan inflasi jika naiknya barang tersebut terjadinya hanya sesaat, inflasi itu dilakukan dalam rentang minimal bulanan.
  • 6. Istilah dalam Menganalisis/Menanggapi Terhadap Tingkat Inflasi a) Inflasi Menyusut Yaitu tingkat inflasi yang cenderung turun dari satu periode ke periode berikutnya. Hal ini ditandai dengan turunnya Indeks Harga Konsumen dari satu periode ke periode berikutnya. b) Inflasi Terus Meningkat Yaitu inflasi yang cenderung meningkat dari satu periode ke periode berikutnya yang dapat dilihat dari kenaikan IHK tiap periode. c) Inflasi Tidak Berubah Yaitu tingkat inflasi yang cenderung konstan, misalnya pada bulan November 2004 tercatat IHK sebesar 106,4 % dan pada bulan Desember 2004 tercatat angka yang sama 106,4%. Maka hal ini dapat dikatakan inflasi tidak berubah.
  • 7. PENGGOLONGAN INFLASI 1. Menurut Tingkat Keparahan / Laju Inflasi 2. Menurut Penyebab Awal Inflasi 3. Menurut Asal Inflasi 4. Menurut Besarnya Cakupan Pengaruh terhadap Harga
  • 8. Menurut Tingkat Keparahan atau Laju Inflasi 1) Inflasi ringan (creeping inflation) adalah inflasi yang lajunya kurang dari 10 % setahun, sehingga inflasi ini tidak begitu dirasakan. Inflasi ini sering disebut juga inflasi yang merayap, dan tidak begitu mengganggu perekonomian secara nasional. Seperti pada tahun 2004 lalu di Indonesia laju inflasi di bawah 10 %, sehingga perekonomian Indonesia pada posisi yang stabil. 2) Inflasi sedang adalah inflasi yang lajunya antara 10%-30% setahun. Pada tingkatan ini mulai dapat dirasakan naiknya harga-harga meski tidak begitu signifikan, dan jika tidak segera diatasi akan menjadi inflasi berat.
  • 9. 3) Inflasi berat Inflasi yang lajunya berada pada batas antara 30%-100% setahun. Pada tingkat ini harga-harga kebutuhan masyarakat naik secara signifikan dan sulit dikendalikan. Indonesia pernah mengalami inflasi berat pada tahun 1998. Pada waktu itu inflasi per Desember mencapai 77,63 %. 4) Hiperinflasi Jenis inflasi ini sangat dirasakan karena dapat terjadi secara besar-besaran dan jika diukur berada di atas 100% setahun. Di Indonesia pada tahun 1966 pernah mengalami inflasi sebesar 600%, hal ini disebab-kan pencetakan uang baru secara besar-besaran untuk menutup defisit anggaran pada waktu itu.
  • 10. Menurut Penyebab Awal Inflasi 1) Inflasi tarikan permintaan ( Demand Pull inflation) Adalah inflasi yang disebabkan adanya kenaikan permintaan. Kenaikan permintaan ini sering dinamakan kelebihan permintaan. Kenaikan permintaan masyarakat akan barang-barang dan jasa ini bisa disebabkan oleh: a) Bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang baru b) Bertambahnya investasi swasta karena adanya kredit murah c) Bertambahnya permintaan barang-barang ekspor.
  • 11. Kurva Demand Pull Inflation P D2 S D1 P2 E2 P1 E1 D2 S D1 Q Q1 Q2
  • 12. Menurut Penyebab Awal Inflasi 2) Inflasi Dorongan Biaya ( Cost Push Inflation ) Adanya kenaikan harga-harga / inflasi yang disebabkan oleh peningkatan biaya produksi yang kemudian menyebabkan penurunan jumlah produksi.
  • 13. Kurva Cost Push Inflation P S2 D S1 P2 E2 P1 E1 S2 D S1 Q Q2 Q1
  • 14. Menurut Asal Inflasi 1) Inflasi yang berasal dari dalam negeri disebut domestic inflation, yaitu inflasi yang disebabkan adanya peristiwa ekonomi dalam negeri, misalnya terjadi defisit anggaran belanja negara yang secara terus-menerus, kemudian pemerintah memerintahkan Bank Indonesia untuk mencetak uang baru dalam jumlah besar. Atau misalnya karena panen yang gagal secara menyeluruh. 2) Inflasi yang tertular dari luar negeri, yang dikenal dengan imported inflation, yaitu inflasi terjadi karena adanya penularan melalui harga barang impor. Inflasi ini umumnya terjadi di negara berkembang yang mana sebagian besar bahan baku dan peralatan dalam unit produksinya berasal dari luar negeri. Misalnya di Jepang terjadi inflasi, sedangkan bahan-bahan untuk keperluan industri perakitan mobil, elektronik, foto, tekstil, farmasi dan lain-lain Indonesia mengimpor dari Jepang.
  • 15. Menurut Besarnya Cakupan Pengaruh Terhadap Harga 1) Inflasi tertutup ( Closed Inflation), yaitu jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu. 2) Inflasi terbuka ( Open Inflation ), apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.
  • 17. PENYEBAB INFLASI a. Kenaikan permintaan melebihi penawaran atau di atas kemampuan berproduksi dimana inflasi terjadi disebabkan oleh naiknya permintaan total terhadap barang dan jasa. b. Kenaikan biaya produksi, dimana inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi, sehingga harga barang dan jasa yang ditawarkan mengalami kenaikan. c. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, artinya terdapat penambahan jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen menaikkan harga barang. d. Berkurangnya jumlah barang di pasaran artinya jumlah barang yang ada di pasar atau jumlah penawaran barang mengalami penurunan, sehingga jumlahnya sedikit sedangkan permintaan akan barang tersebut banyak sehingga harga barang naik. e. Inflasi dari luar negeri, artinya inflasi karena mengimpor barang dari luar negeri, sedangkan di luar negeri terjadi inflasi, sehingga barang-barang impor mengalami kenaikan harga. f. Inflasi dari dalam negeri, artinya meningkatnya pengeluaran pemerintah atau terjadi defisit anggaran.
  • 18. TEORI INFLASI TEORI KUANTITAS  TEORI KEYNES  TEORI STRUKTURALIS Powerpoint Templates Page 18
  • 19. TEORI KUANTITAS Teori kuantitas ini pada prinsipnya mengatakan bahwa timbulnya inflasi itu hanya disebabkan oleh bertambahnya jumlah uang yang beredar dan bukan disebabkan oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan teori ini ada 2 faktor yang menyebabkan inflasi: 1) Jumlah uang yang beredar Semakin besar jumlah uang yang beredar dalam masyarakat maka inflasi juga akan meningkat. Oleh karena itu sebaiknya pemerintah harus memperhitungkan atau memperkirakan akan timbulnya inflasi yang bakal terjadi bila ingin mengadakan penambahan pencetakan uang baru, karena pencetakan uang baru yang terlalu besar akan mengakibatkan goncangnya perekonomian. Powerpoint Templates Page 19
  • 20. TEORI KUANTITAS 2) Ekspektasi. Berdasarkan teori ini, walaupun jumlah uang bertambah tetapi masyarakat belum menduga adanya kenaikan, maka pertambahan uang beredar hanya akan menambah simpanan atau uang kas karena belum dibelanjakan. Dengan demikian harga barang-barang tidak naik. Jika masyarakat menduga bahwa besok bahwa dalam waktu dekat harga barang akan naik, masyarakat cenderung membelanjakan uangnya karena khawatir akan penurunan nilai uang, sehingga akan memicu inflasi. Powerpoint Templates Page 20
  • 21. TEORI KUANTITAS Teori ini menghasilkan 3 kemungkinan, yaitu : a) Masyarakat tidak mengharapkan harga-harga naik pada masa mendatang sehingga sebagian uang yang diterimanya disimpan, akibatnya harga-harga tidak naik dan ini merupakan awal munculnya inflasi. b) Masyarakat mulai sadar bahwa ada inflasi sehingga penambahan jumlah uang tidak disimpan melainkan digunakan untuk membeli barang. Hal ini menjadikan kenaikan permintaan sehingga harga-harga akan meningkat. c) Dalam tahap hyperinflation, orang sudah mulai kehilangan kepercayaan terhadap nilai mata uang. Peredaran uang makin cepat. Powerpoint Templates Page 21
  • 22. TEORI KUANTITAS Cara mengatasi inflasi menurut teori kuantitas ini juga hanya ada satu jalan saja yang merupakan kunci untuk menghilangkan inflasi yaitu dengan mengurangi jumlah uang yang beredar. Maksudnya bahwa terjadinya inflasi entah faktor apapun yang menyebabkannya, asal jumlah uang yang beredar dikurangi maka dengan sendirinya inflasi akan hilang dan harga akan kembali pada tingkat yang wajar. Powerpoint Templates Page 22
  • 23. TEORI KEYNES Menurut teori ini inflasi terjadi karena masyarakat memiliki permintaan melebihi jumlah uang yang tersedia. Dalam teorinya, Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup melebihi batas kemampuan ekonomisnya. Proses perebutan rezeki antargolongan masyarakat masih menimbulkan permintaan agregat (keseluruhan) yang lebih besar daripada jumlah barang yang tersedia, mengakibatkan harga secara umum naik. Jika hal ini terus terjadi maka selama itu pula proses inflasi akan berlangsung. Yang dimaksud dengan golongan masyarakat di sini adalah : 1) Pemerintah, yang melakukan pencetakan uang baru untuk menutup defisit anggaran belanja dan belanja negara. 2) Pengusaha swasta, yang menambah investasi baru dengan kredit yang mereka peroleh dari bank. 3) Pekerja/serikat buruh, yang menuntut kenaikan upah melebihi pertambahan produktivitas. Powerpoint Templates Page 23
  • 24. TEORI STRUKTURALIS Teori Strukturalis disebut juga dengan teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab inflasi yang berasal dari struktur ekonomi, khususnya supply bahan makanan dan barang ekspor. Pertambahan produksi barang tidak sebanding dengan pertumbuhan kebutuhannya, akibatnya terjadi kenaikan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Selanjutnya adalah kenaikan harga barang yang merata sehingga terjadi inflasi. Inflasi semacam ini tidak bisa diatasi hanya dengan mengurangi jumlah uang yang beredar, tetapi harus diatasi dengan peningkatan produktivitas dan pembangunan sektor bahan makanan dan barang-barang ekspor. Powerpoint Templates Page 24
  • 25. TEORI STRUKTURALIS Teori ini berlandaskan kepada struktur perekonomian dari suatu negara (umumnya negara berkembang). Menurut teori ini, inflasi disebabkan oleh: Ketidak-elastisan penerimaan ekspor. Hasil ekspor meningkat namun lambat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor lainnya. Peningkatan hasil ekspor yang lambat antara lain disebabkan karena harga barang yang diekspor kurang menguntungkan dibandingkan dengan kebutuhan barang-barang impor yang harus dibayar. Dengan kata lain daya tukar barang-barang negera tersebut semakin memburuk. Ketidak-elastisan Supply produksi bahan makanan. Terjadi ketidakseimbangan antara pertumbuhan produksi bahan makanan dengan jumlah penduduk, sehingga mengakibatkan kelonjakan kenaikan harga bahan makanan. Hal ini dapat menimbulkan tuntutan kenaikan upah dari kalangan buruh / pegawai tetap akibat kenaikan biaya hidup. Kenaikan upah selanjutnya akan meningkatkan biaya produksi dan mendorong terjadinya inflasi. Powerpoint Templates Page 25
  • 26. DAMPAK INFLASI a. Terhadap pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap b. Terhadap Para Penabung c. Terhadap Debitur dan Kreditur d. Terhadap Produsen e. Terhadap Perekonomian Nasional f. Terhadap Distribusi Pendapatan g. Terhadap Efisiensi h. Terhadap Output (hasil produksi) i. Terhadap Pengangguran
  • 27. Terhadap Pemilik Pendapatan Tetap dan Tidak Tetap Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun, di tahun 2003 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
  • 28. Terhadap Para Penabung Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, tetapi jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap menurun. Jika orang tidak menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang karena untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
  • 29. Terhadap Debitur dan Kreditur Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat peminjaman.
  • 30. Terhadap Produsen Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika hal ini terjadi, produsen terdorong untuk melipatgandakan produksinya (biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen dapat menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan jika tidak sanggup mengikuti laju inflasi, dapat gulung tikar (biasanya terjadi pada pengusaha kecil).
  • 31. Terhadap Perekonomian Nasional 1. Investasi berkurang. 2. Mendorong tingkat bunga. 3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif. 4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan. 5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang. 6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang. 7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran. 8. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
  • 32. Terhadap Distribusi Pendapatan 1. Inflasi akan merugikan bagi mereka yang berpendapatan tetap, seperti; pegawai negeri. Contoh, Amir seorang pegawai negeri memperoleh gaji Rp. 60.000.000 setahun dan laju inflasi 10%. Bila penghasilan Amir tidak mengalami perubahan, maka ia akan mengalami penurunan pendapatan riil sebesar 10% x Rp. 60.000.000 = Rp. 6.000.000. 2. Kerugian akan dialami bagi mereka yang menyimpan kekayaan dalam bentuk uang tunai. 3. Kerugian akan dialami para kreditur, bila bunga pinjaman yang diberikan lebih rendah dari inflasi.
  • 33. 1. Proses produksi dalam penggunaan faktor-faktor produksi menjadi tidak efesien pada saat terjadi inflasi 2. Perubahan daya beli masyarakat yang berdampak terhadap struktur permintaan masyarakat terhadap beberapa jenis barang
  • 34. 1. Inflasi bisa menyebabkan kenaikan produksi. Biasanya dalam keadaan inflasi kenaikan harga barang akan mendahului kenaikan gaji, hal ini yang menguntungkan produsen 2. Bila laju inflasi terlalu tinggi akan berakibat turunnya jumlah hasil produksi, dikarenakan nilai riil uang akan turun dan masyarakat tidak senang memiliki uang tunai, akibatnya pertukaran dilakukan antara barang dengan barang.
  • 35. Suatu negara yang berusaha menghentikan laju inflasi yang tinggi, berarti pada saat yang sama akan menciptakan pengangguran.
  • 36. MENGHITUNG LAJU INFLASI Untuk menghitung laju inflasi salah satu yang digunakan adalah rumus berikut : I = x 100 % Keterangan : I = laju inflasi = indeks harga konsumen thn/bln yg dihitung = indeks harga konsumen thn/bln dasar/sebelumnya
  • 37. CONTOH PERHITUNGAN LAJU INFLASI Perhatikan data berikut ini ! Bulan Indeks Harga Konsumen Desember 2010 252,68 Januari 2011 256,80 Februari 2011 258,44 Hitunglah laju inflasi bulan Februari !
  • 38. JAWAB : 258,44 – 256,80 I = x 100% 256,80 I = 0,64 %
  • 40. Cara Mengatasi Inflasi INFLASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KEBIJAKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN MONETER FISKAL LAIN / RILL
  • 41. KEBIJAKAN MONETER Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar. Penyebab inflasi diantara jumlah uang yang beredar terlalu banyak sehingga dengan kebijakan ini diharapkan jumlah uang yang beredar dapat dikurangi menuju kondisi normal. Kebijakan moneter, menggunakan cara-cara sebagai berikut. 1. Politik Diskonto (discount policy) adalah kebijakan pemerintah yang menetapkan naik dan turunnya suku bunga bank. 2. Politik Pasar Terbuka ( open market policy ) adalah kebijakan pemerintah yang menjual atau membeli surat berharga bank sentral. 3. Politik Persediaan Kas (cash ratio policy ) adalah kebijakan pemerintah yang menetapkan cadangan kas tiap bank pada bank sentral. 4. Politik Kredit Selektif (tight money policy) adalah kebijakan pemerintah yang menetapkan persyaratan – persyaratan khusus dalam kredit.
  • 42. KEBIJAKAN FISKAL Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubungan dengan finansial pemerintah atau kebijakan yang berhubungan dengan pengaturan penerimaan dan pengeluaran Negara. Jadi yang diatur dalam kebijakan fiskal adalah: 1. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah, sehingga pengeluaran keseluruhan dalam perekonomian bisa dikendalikan. Pemerintah tidak menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit. 2. Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak. Dan juga akan mengakibatkan penerimaan uang masyarakat berkurang dan ini berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun, dan tentunya permintaan akan barang dan jasa yang bersifat konsumtif tentunya berkurang.
  • 43. KEBIJAKAN NON-MONETER/ RIIL Kebijakan non moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah maupun jumlah uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi inflasi. Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut: a) Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya. b) Menekan tingkat upah. c) Melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal. d) Melakukan distribusi secara langsung. e) Melakukan sanering (pemotongan nilai mata uang). f) Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan output. g) Kebijakan penentuan harga dan indexing
  • 44. Beberapa Istilah yang Berkaitan dengan Inflasi Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat. Devaluasi yaitu kebijakan pemerintah menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Revaluasi yaitu kebijakan pemerintah menaikkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing