Dokumen ini membahas tentang agama sebagai institusi sosial yang menangkap kharisma iman melalui iman dan perbuatan. Agama juga membutuhkan pengajaran melalui teologi, filsafat, dan dogma untuk menjelaskan pokok-pokok iman, serta praktik spiritualitas dan keutamaan untuk mewujudkan ajaran iman dalam kehidupan. Moral, etika, dan hukum dibedakan namun saling berhubungan, sementara agama memiliki h
1. PENGANTAR MORAL
KRISTIANI
Kolese Kanisius Kelas XI
Tahun Ajaran 2011-2012/Semester II
2. AGAMA SEBAGAI
INSTITUSI
Agama sebagai lembaga/institusi sosial merupakan sarana
manusia untuk menangkap kharisma iman
Oleh karenanya, selain iman yang dihayati, agama
memerlukan juga pengalaman kongkret akan iman tersebut
(agama = iman + perbuatan)
3. AGAMA = IMAN &
PENGAJARAN
Demi sampai kepada iman, orang perlu paham dan
mengerti tentang apa yang diyakininya. Untuk itu,
pengajaran menjadi salah satu hal pokok yang dibutuhkan
dalam agama.
Maka dalam agama ada: teologi & filsafat (demi
menjelaskan secara rasional/ masuk akal pokok-pokok
iman), dogma (prinsip-prinsip dasar ajaran agama yang
harus dipegang), dsm.
4. AGAMA = PRAKSIS
SPIRITUALITAS
Di sisi lain, agama tidak hanya soal ajaran dan pengetahuan, tetapi
juga perlu sampai pada penghayatannya. Spiritualitas dan
keutamaan-keutamaan mengarahkan orang untuk mewujudkan
ajaran-ajaran iman yang diperolehnya dalam kehidupan nyata.
Spiritualitas merupakan cara atau sikap hidup yang dihayati
orang dengan maksud agar mereka mencapai idealisme iman yang
mereka peluk.
Keutamaan-keutamaan (virtues) merupakan sikap hidup
tertentu yang mencerminkan nilai hidupnya. Contoh, kerendahan
hati, kejujuran, kebijaksanaan, kemurahan hati, kesederhanaan,
dsm.
5. MORAL, ETIKA &
HUKUM
Moral adalah konsep hidup yang dihayati manusia tentang apa yang benar dan
salah dalam menjalani kehidupan.
Pada umumnya, nilai-nilai moral berlaku universal & obyektif, meski pun dalam
sudut pandang dan pengalaman tertentu, nilai moral dapat menjadi subyektif.
Etika adalah kebiasaan-kebiasaan dalam interaksi manusia yang dibentuk
berdasarkan cara berpikir tertentu tentang menjalani kehidupan yang pada
gilirannya membentuk moralitas masyarakat.
Hukum adalah seperangkat alat/sarana/sistem yang dijalankan oleh pemerintah/
institusi untuk mengatur prilaku hidup anggota-anggotanya.
Hukum bersifat memaksa dan oleh karenanya, hukum berbeda dari moral yang
semata-mata merupakan konsep nilai dan orang masih dapat memilih untuk
memeluknya atau tidak.
6. AGAMA DLM HUBUNGANNYA
DGN HUKUM & MORAL
Agama sebagai institusi hierarkis juga memiliki hukum
demi mengarahkan umat sampai pada idealisme moral yang
dicita-citakan. Hukum dalam agama kristiani secara
kongkret dirumuskan dalam Kitab Hukum Gereja/
Kanonik (KHK)
Moral dalam perspektif agama secara khusus punya
pandangan dan sikap moral yang berbeda dengan moral
pada umumnya
7. Dua prinsip dasar dalam pertimbangan moral kristiani
adalah: Kasih dan pemeliharaan kehidupan.
Prinsip kasih mengikuti ajaran Kristus tentang hukum yang
terutama (Mk. 12: 28-34), dimana mengasihi Allah, sesama
dan diri sendiri adalah setara dan tak terpisahkan
Praktik kasih akan terarah pada pemeliharaan kehidupan,
bukan destruksi.