6. Patahan terjadi karena adanya gerakan vertikal
maupun horiontal pada lapisan kulit bumi yang kaku dalam
waktu yang sangat capat. Ciri dari patahan adalah
memiliki bidang pergeseran (escrapment) dan terdapat
kelurusan (lineament) pada peta topografi atau citra
satelit.
Secara umum struktur patahan dikelompokkan
menjadi tiga jenis, yaitu patahan normal (normalfault),
patahan mendatar, dan patahan naik (reserve fault).
Lapisan batuan yang patah ada yang mengalami
pemerosotan membentuk lembah patahan dan ada pula
yang terangkat membentuk puncak patahan. Punck
patahan di sebut horst dan lembah patahan disebut slenk
atau graben. Contohnya Patahan Lempeng dan Cimandiri
di Jawa Barat, Patahan Semangko di Sumatra, dan
Patahan Palu-Koro di Sulawesi.
Di Indonesia banyak kota yang didirikan di
daerah patahan aktif, seperti kota Bandungyang di
bangun dekat patahan Lempeng. Kota Banda Aceh,
Kutacane, dan Bukittinggi dibangun di atas patahan
Semangko. Kota palu dibangun diatas patahan Palu-Koro.
Semua kota tersebut sangat rawan terhadap gempa bumi
yang besar akibat bergeraknya patahan-patahan tersebut
9. B. Vulkanisme
Vulkanisme
merupakan kegiatan
gunungapi yang terjadi
karena aktifitas
keluarnya magma
sampai ke permuakaan
bumi. Jika dilihat
berdasarkan
strukturnya, gunung
api terdiri atas magma,
kawah utama, kawah
samping, pipa kawah,
dan kerucut parasit.
10.
11. Lereng lava, yaitu lava yang
mengalir dari lubang
kawahsebagai akibat keluarnya
magma ke permukaan bumi.
Pipa kawah, yaitu suatu lubang
atau rekahan yang merupakan
bidang lemah pada kerak bumi
tempat magma menerobos ke
permukaan bumi (terjadinya
erupsi gunung api).
Kawah utama, yaitu lubang
erupsi berdiameter kurang dari
atau sama dengan 2 km yang
terletak di bagian puncak
gunungapi sebagai hasil
erupsi pusat.
Kawah samping, yaitu lubang
erupsi berdiameter kurang dari
atau sama dengan 2km yang
terletak di bagian lereng tubuh
gunungapi sebagai hasil erupsi
samping.
Kerucut parasit, yaitu kerucut yang
terbentuk dari akumulasi material
hasil erupsi di luar kawah utama
yang terletak di bagian tubuh
gunungapi dengan ukuran lebih
kecil dari kerucut gunungapi
utamanya.
12. Intrusi magma adalah aktivitas magma pada litosfer yang memotong atau menyisip
di antara lapisan-lapisan litosfer, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Bentukan-bentukan
hasil intrusi magma , antara lain sebagai berikut:
- Batolit, yaitu batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma karena penurunan suhu
yang sangat lambat.
- Lakolit, yaitu batuan beku yang berasal dari resapan magma diantara dua lapisan litosfer
yang bentuknya seperti lensa cembung.
- Sills, yaitu sisipan magma yang membeku diantara dua lapisan litosfer, relatif tipis, dan
melebar.
- Gang atau Dikes, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer
dengan bentuk pipih atau lempeng.
- Apofisisi, yaitu gang yang relatif kecil yang merupakan cabang gang.
- Diatrema, yaitu batuan pengisi pipa letusan, berbentuk silinder mulai dari dapur magma
sampai ke permukaan bumi.
13. Ekstrusi magma atau erupsi adalah gejala penerobosan magma sampai
ke permukaan bumi. Berdasarkan lokasi tempat keluarnya magma, erupsi
dibedakan atas erupsi linier, erupsi sentral, erupsi areal.
Erupsi linier, yaitu magma keluar ke permukaan bumi melalui retakan yang
memanjang seperti sebuah garis.
Erupsi areal, yaitu magma keluar dari dapur magma yang letaknya sangat dekat
dengan permukaan bumi sehingga mampu membakar dan melelehkan lapisan
batuan di sekitarnya sampai membentuk lubang yang sangat besar.
Erupsi sentral, yaitu magma keluar melalui sebuah lubang atau pusat erupsi
sehingga membentuk kerucut gunungapi yang berdiri sendiri.
14.
15.
16. Berdasarkan kedalaman dapur magma, volume dapur magma, dan kekuatan
tekanan magmatik dihasilkan bermacam-macam tipe letusan gunungapi, yaitu sebagai
berikut:
• Tipe Hawaii, yaitu letusan gas yang ringan pada permukaan magma di kepundan
yang disebut letusan air mancur. Contohnya letusan di gunungapi Kepulauan Hawaii,
seperti Kilauea dan Mauna Loa.
• Tipe Strambolli, yaitu letusan gas yang tidak begitu kuat, tetapi terus-menerus, dan
banyak melemparkan eflata. Contohnya Gunung Vesuvius (Italia) dan Strambolli
(gunungapi laut di lepas pantai Italia)
• Tipe Vulkano, yaitu tipe letusan gunungapi pada umumnya. Dalam
perkembangannya hampir semua gunungapi strato melalui tipe ini. Letusannya
terdiri atas embusan gas magmatik dengan bom, lapili, dan abu vulkanik.
• Tipe Perret, yaitu letusan berupa tiangan gas yang sangat tinggi dan dihiasi awan
berbentuk bunga kol di ujungnya. Contohnya Letusan Gunung Krakatau pada 1883
yang paling kuat dengan fase gas setinggi 50 km.
• Tipe Merapi, St. Vincent, dan Mt. Pelee, yaitu tipe letusan dengan magma yang
kental, berturut-turut dari tekanan gas yang rendah ke yang tinggi. Ciri tipe gunung
api ini adalah sumbat lava yang menutupi lubang kepundan. Akibatbya, letusan yang
terjadi berupa awan pijar (nuee ardente) bersuhu tinggi yang meluncur dilereng
gunungdiikuti lawina pijar, yaitu pecahan sumbat lava yang masih panas berguling-
guling di lereng tersebut. Contohnya Gunung Merapi di Jawa Tengah
19. Gempa bumi adalah bergetarnya permukaan bumi secara tiba-tiba sebagai
akibat gelombang seismik terhadap lapisan-lapisan batuan (litosfer). Berdasarkan
penyebabnya, gempa dibedakan atas empat macam, yaitu:
• Gempa tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi karena proses tektonik berupa pelepasan
tenaga akibat pergeseran atay patahan lempeng tektonik. Gempa tektonik ini sering
terjadi biasanya meliputi wilayah yang cukup luas. Contohnya gempa Yogyakarta (2006)
dan gempa Bengkulu (2007).
Gempa tektonik ini menimbulkan getaran yang kuat dan menyebabkan
deformasi vertikal yang berupa penurunan dasar permukaan laut sehingga dapat
mengakibatkan tsunami. Tsunami adalah gelombang pasang laut akibat gempa di dasar
laut. Tsunami dapat disebabkan gempa bumi atau karena letusan gunungapi, seperti
pada letusan Gunung Krakatau.
Gelombang tersebut bergerak ke segala arah menjauhi sumber getaran di
dalam bumi. Ketika gelombang tersebut mencapai permukaan bumi, getaran
menimbulkan kerusakan dan sangat dipengaruhi oleh kekuatan dan jarak seumber
gempa.
20. • Gempa vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena kegiatan gunungapi, baik
sebelum maupun setelah letusan gunungapi. Gempa ini terjadi bersamaan dengan
pergerakan magma yang mendorong ke atas mencari daerah yang lemah sehingga
muncul ke permukaan bumi. Gempa ini tidak sekuat gempa tektonik.
• Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan adalah gempa yang terjadi akibat runtuhnya massa batuan
atau tanah, misalnya akibat longsor dan ambrukan tanah di dalam terowongan
penambangan atau gua-gua kapur. Guncangannya tidak begitu hebat dan daerahnya
sangat terbatas hanya pada radius sekitar 1-2 km.
• Gempa buatan
Gempa buatan adalh gempa yang terjadi karena adanya aktivitas manusia
sehingga menyebabkan getaran yang cukup berarti. Misalnya, peledakan gunung dalam
proses pembuatan jalan sehingga menimbulkan guncangan. Selain itu, pada waktu
pemancangan paku bumi dalam pembuatan tiang pancang beton juga aan menimbulkan
guncangan yang cukup kuat. Daerah yang dipengaruhi getarannya lebih sempit lagi,
yaitu 1-100 meter.
21. • Gempa dangkal, yaitu jika jarak hiposentrumnya kuang dari 100 km;
• Gempa pertengahan, yaitu jika jarak hiposentrumnya antara 100-300 km;
• Gempa dalam, yaitu jika jarak hiposentrumnya lebih dari 300 km dari permukaan
bumi.
Berikut merupakan istilah-istilah yang berkaitan dengan gempa bumi.
• Seismologi, yaitu ilmu yang secara khusus mempelajari tentang gempa.
• Seismograf, yaitu alat pencatat dan pengukur kekuatan getaran gempa.
• Hiposentrum atau pusat gempa, yaitu suatu titik atau garis di dalam litosfer
(lapisan batuan) yang menjadi sumber terjadinya gempa.
• Episentrum, yaitu suatu titik atau garis di permukaan bumi yang menjadi tempat
rambatan gelombang gempa. Lokasi episentrum ini tegak lurus terhadap
episentrum.