SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  36
ALDEHID DAN KETON
Tim Dosen
Kimia Dasar II/ Kimia Organik
TATA NAMA ALDEHID
 Metanal
 Etanal
 Propanal
 Butanal
IUPAC Alkana induk dengan huruf akhir –a menjadi -al
 Aldehid tanpa rantai samping (substituen) tak diperlukan
“nomor” karena karbonil (C=O) selalu nomor 1.
 Aldehid dengan rantai samping (substituen), penomoran
dimulai dari karbon aldehid (karbonil).
Example
3 metil
butanal
3-
butenal
TATA NAMA ALDEHID
 Formaldehid
 Asetaldehid
 Propionaldehid
 Benzaldehid
Tatanama Trivial
TATA NAMA ALDEHID
Benzaldehid / Benzena Karbaldehid
Siklopentana karbaldehid
Salisilaldehid (2-hidroksibenzena
karbaldehid)
Note
Untuk aldehid siklis digunakan -karbaldehid
Example
TATA NAMA ALDEHID
 Keton Alifatik
 Alkil Aril Keton
 Keton Aromatik
 Keton Siklis
Struktur Umum Keton
IUPAC •Diberi akhiran –on
•Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil
mendapat nomor kecil.
TRIVIAL Gugus alkil / aril yang terikat gugus karbonil
ditambah keton
Example :
Propanon 2-pentanonIUPAC
TRIVIAL Aseton Metil propil keton
 Contoh Senyawa Keton yang Sering Dijumpai
Sikloheksanon Asetofenon (metil fenil keton)
Tata Nama Keton
Gugus karbonil:
 Bersifat polar, elektron ikatan s dan (terutama) p
tertarik ke O.
 O memiliki dua pasang elektron bebas.
 Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan p,
kepolaran, pasangan elektron bebas) mempengaruhi
sifat dan kereaktifan.
 Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat
mereduksi oksidator-oksidator lemah
 Keton adalah reduktor, tapi tidak sekuat aldehid
8
Sifat Aldehid dan Keton
 Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekul-
molekul aldehida dan keton  titik didih lebih
tinggi daripada alkana yang setara.
Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen dengan sesamanya  titik didih
lebih rendah dibanding alkohol yang setara.
9
CH3
CH3CHCH3
CH3CCH3
O OH
CH3CHCH3
td. 12 oC td. 56 o
C td. 82,5 o
C
Konsekuensi Kepolaran Gugus Karbonil
CH3
CH3CHCH3
CH3CCH3
O OH
CH3CHCH3
td. 12 o
C td. 56 o
C td. 82,5 o
C
CH3 – CH – CH3 CH3 – C – CH3 CH3 – CH – CH3
CH3 O OH
td. –12°C td. 56°C td. 82,5 °C
 Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen
dengan molekul lain  Aldehida dan keton BM
rendah larut dalam air.
 Secara terbatas aldehida dan keton dapat
mensolvasi ion.
Contoh: NaI larut dalam aseton.
11
O
C
H O
HCH3H3C
Konsekuensi Kepolaran Gugus Karbonil
Nama trivial Struktur
Titik
Didih
(oC)
Kelarutan dlm
air (g/100mL)
formaldehida HCHO -21 Tak terbatas
asetaldehida CH3CHO 20 Tak terbatas
propionaldehida CH3CH2CHO 49 16
butiraldehida CH3CH2CH2CHO 76 7
benzaldehida C6H5CHO 178 sedikit
12
Sifat fisika aldehid
Nama trivial Struktur
Titik
Didih
(oC)
Kelarutan dlm
air (g/100mL)
aseton CH3COCH3 56 Tak terbatas
metil etil keton CH3COCH2CH3 80 26
asetofenon C6H5COCH3 202 Tak larut
benzofenon C6H5COC6H5 306 Tak larut
13
Sifat fisika keton
 Oksidasi Alkohol
Alkohol primer Aldehid
Alkohol sekunder Keton
 Asilasi Friedel-Crafts (pembuatan Alkil Aril Keton)
Pembuatan Aldehid dan Keton
CONTOH PEMBUATAN DALAM SKALA INDUSTRI
 Berbentuk gas dan mudah berpolimerasi
 Disimpan dalam larutan 37% yang disebut formalin
 Banyak digunakan sbg desinfektan dan pengawet serta industri plastik
 Dicurigai sbg karsinogen shg penangannya harus hati-hati
 Formaldehid
 Polimer dari formaldehid
 Trioksan (trimer dari formaldehid)
m.p 62oC
H3C OH H2C O
katalis Ag
600-700o
C
+ H2
 Asetaldehid
Dulu : Hidrasi Asetilena
Sekarang : proses Wacker yg melibatkan oksidasi selektif pada etilena
Banyak digunakan untuk pembuatan asam asetat
• dg proses Wacker pada propena
• Oksidasi isopropil alkohol
• di Amerika melalui peragian pati
 Aseton
Pembuatan
Banyak digunakan sbg pelarut dan pengolahan senyawa kimia
KONSEKUENSI KEPOLARAN GUGUS KARBONIL:
KEREAKTIFAN
19
C
O
Oksigen bersifat nukleofil,
bereaksi dengan asam dan elektrofil
Karbon bersifat elektrofil,
bereaksi dengan basa dan nukleofil


CONTOH REAKSI ADISI
 Adisi dg Air : Produk suatu gem-diol atau hidrat
Klorat Hidrat
•Kedokteran : sedatif
•Kedokteran hewan : Anestetik (kuda, sapi, babi)
•Minuman : + alkohol Mickey Finn
 Adisi Alkohol
keton hemiketal
ex :
R-OH R-OH ketal
Cl C CH
Cl C C
O
+ H2O H
OH
OH
Cl
Cl
Cl
Cl
R CH R C
O
H
OR'
OH
R'- OH R''- OH
R C H
OR'
OR''
aldehid alkohol hemiasetal alkohol asetal
 Adisi HCN
Produk Sianohidrin
 Zat antara sintetik yang berguna
 Contoh Mendelonitril (kelabang)
R C
O
H
+ H CN R C
OH
H
CN
C
H
CN
OH
enzim
C CN
O
+ HCN
REAKSI ADISI ELIMINASI
Produk mengandung ikatan rangkap
 Reaksi Amonia dan Amina Primer
Produk Imina
dg amina primer produknya sering disebut “Basa Schiff”
 Reaksi dg Amina Sekunder
Produk ion iminium Enamina (vinil amina)
H3C CH H2C C
H
O
N(CH3)2
H+
, -H2O
H2C C
H
N(CH3)2+ (CH3)2NH
H
-H+
dimetilamina ion iminium enamina
C
R
O
H
CH
R
OH
NH2
H
C
R NH
+ H NH2
H+
-H2O
 Reaksi dg Fosfonium ilid (Reaksi Wittig)
Produk suatu alkena
Fosfonium ilid Suatu alkena Trifenil fosfina oksida
 Reaksi dg Hidrazina
Hidrazina suatu Hidrazon
C
R
O
R'
C
R
NNH2
R'
+H2N NH2
C O
R
R'
P C
R"
R'"
+ R"
R'"R
R'
P O
+
H2 katalis
atau NaBH4, H2O, H+
or
(suatu amina)
(hidrokarbon)
(suatu alkanol)
NH2NH2, H+, KOH
atau Zn/Hg, HCl
NH3 / R”NH2
H2 katalis
R C
O
R'
R C
H
OH
R'
R
H2
C R'
R C
H
R'
NH2
R C
H
NHR"
R'
Reduksi Aldehid dan Keton
 Hidrogenasi
Keton Alkohol SekunderH2 katalitik
Aldehid H2 katalitik Alkohol Primer
Jika suatu senyawa mengandung ikatan rangkap dan karbonil, maka :
 C=C tereduksi, tetapi C=O tidak dilakukan pd P,T kamar
 C=C tereduksi, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan
penambahan P,T
 C=C tidak, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan
hidrida logam
 Hidrida Logam
 LiAlH4 (LAH) dibuat dari 4LiH dan AlCl3 LiAlH4 + 3LiCl
merupakan pereduksi kuat
 NaBH44 dibuat dari 4NaH + B (OMe)3 NaBH4 + 3MeO-Na+
Merupakan pereduksi lembut
 Reduksi Woff-Kishner dan Clemmensen
Untuk mereduksi aril keton dari Reaksi Friedel-Crafts
C=O CH2

asetofenon etilbenzene
Woff-Kishner : substrat sensitif thd asam kuat
 Clemmensen : substrat stabil pd kondisi sgt asam
C
O
CH3 C
NH2
CH3
H2
C CH3
H+
NH2NH2
KOH
C
O
CH3
H2
C CH3
Zn/Hg
HCl
Aminasi Reduktif
Merupakan metode sintesis amina dengan suatu alkil
sekunder
Menggunakan amonia atau amina primer menjadi imina
CH
O
C
H
NH
H2
C NH2
NH3
H2O
H2, Ni
benzaldehida suatu imina benzilamina
30
Pereaksi:
• HNO3 panas
• KMnO4
• Pereaksi Jones (CrO3 dlm H2SO4/H2O)  paling umum
• Pereaksi Tollens (Ag2O dlm NH4OH/H2O)  anal. kualitatif
O
C
HR
O
C
OHR
Aldehida Keton
ada hidrogen
O
C
R'R
tidak ada
hidrogen
tidak reaktif kecuali
pada kondisi sangat
kuat
[O]
Oksidasi Aldehid dan Keton
MEKANISME OKSIDASI ALDEHIDA
31
• Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1-
diol.
Oksidasi keton
• Keton inert terhadap oksidator pada umumnya.
• Keton bereaksi lambat dengan KMnO4 dalam suasana basa
panas  terjadi pemutusan ikatan.
C
O
HR
C
O
OHR
OH
OHH
R
H2O CrO3
H3O+
aldehida hidrat as. karboksilat
O
COOH
COOH
KMnO4, H2O,
NaOH
2. H3O+
1.
Sikloheksanon Asam heksanadioat (79%)
 Uji ini didasarkan pada reaktivitas aldehid dan
keton terhadap oksidator
 Diuji dengan pereaksi Tollens
 Aldehida + pereaksi Tollens  cermin perak
 Keton + pereaksi Tollens  tidak bereaksi
 Diuji dengan pereaksi Fehling
 Aldehida + pereaksi Fehling  endapan
merah bata
 Keton + pereaksi Fehling  tidak bereaksi
Membedakan Aldehid dan Keton
 Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat
dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara
menetesi larutan perak nitrat dengan larutan
amonia sedikit demi sedikit hingga endapan
yang mula-mula terbentuk larut kembali.
 Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai
larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat
mereduksi pereaksi Tollens sehingga
membebaskan unsur perak (Ag).
Reaksi Aldehid dengan Tollens
 Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat
ditulis sebagai berikut
 Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas,
endapan perak yang terbentuk akan melapisi
bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu,
reaksi ini disebut reaksi cermin perak.
R C H
O
Ag2O R C OH
O
+ + 2Ag
Reaksi Aldehid dengan Tollens
 Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A
dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4,
sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan
NaOH dan kalium natrium tartrat.
 Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua
larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan
yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion
Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks.
 Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.
 Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling
menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.
Reaksi Aldehid dengan Fehling
 Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi
adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam
air kemih pada penderita penyakit diabetes
(glukosa mengandung gugus aldehida).
R C H
O
2CuO R C OH
O
+ + Cu2O
Reaksi Aldehid dengan Fehling
 Keton merupakan reduktor yang lebih lemah
daripada aldehida.
 Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi
Tollens dan pereksi Fehling tidak dapat
mengoksidasi keton.
 Oleh karena itu, aldehida dan keton dapat
dibedakan dengan menggunakan pereaksi-
pereaksi tersebut.
Reaksi Keton dengan Tollens dan Fehling
 Yang paling sering penggunaannya adalah propanon,
dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan aseton,
untuk membersihkan pewarna kuku.
 Kegunaan utama sebagi pelarut, khususnya untuk zat-
zat yang kurang polar dan non polar.
Kegunaan

Contenu connexe

Tendances

Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbon
sari_sari
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Dila Adila
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Rifki Ristiovan
 
Substitusi Elektrofilik
Substitusi ElektrofilikSubstitusi Elektrofilik
Substitusi Elektrofilik
elfisusanti
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
elfisusanti
 
Reaksi Eliminasi
Reaksi EliminasiReaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasi
elfisusanti
 

Tendances (20)

Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
Sifat, Reaksi, dan Pembuatan Alkana
Sifat, Reaksi, dan Pembuatan AlkanaSifat, Reaksi, dan Pembuatan Alkana
Sifat, Reaksi, dan Pembuatan Alkana
 
Ppt hidrokarbon
Ppt hidrokarbonPpt hidrokarbon
Ppt hidrokarbon
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
Powerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan ketonPowerpoint Aldehid dan keton
Powerpoint Aldehid dan keton
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi BebasTetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
 
Kd ii meeting 5 (tep thp)-rev (1) (Asam karboksilat)
Kd ii meeting 5 (tep thp)-rev (1) (Asam karboksilat)Kd ii meeting 5 (tep thp)-rev (1) (Asam karboksilat)
Kd ii meeting 5 (tep thp)-rev (1) (Asam karboksilat)
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Substitusi Elektrofilik
Substitusi ElektrofilikSubstitusi Elektrofilik
Substitusi Elektrofilik
 
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)Kimia Organik (Aldehid dan keton)
Kimia Organik (Aldehid dan keton)
 
Konformasi isomer
Konformasi isomerKonformasi isomer
Konformasi isomer
 
Gugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organikGugus fungsional senyawa organik
Gugus fungsional senyawa organik
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasiReaksi eliminasi
Reaksi eliminasi
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Reaksi Eliminasi
Reaksi EliminasiReaksi Eliminasi
Reaksi Eliminasi
 

Similaire à Kd ii meeting 4 (tep thp)-rev

aldehid-keton farmasi.ppt
aldehid-keton farmasi.pptaldehid-keton farmasi.ppt
aldehid-keton farmasi.ppt
AhmadHafiz61
 
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
TIRASBALYO
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Raha Sia
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
karamitha
 

Similaire à Kd ii meeting 4 (tep thp)-rev (20)

aldehid-keton farmasi.ppt
aldehid-keton farmasi.pptaldehid-keton farmasi.ppt
aldehid-keton farmasi.ppt
 
PPT KETON KELAS XII IPA SMA/MA .........
PPT KETON KELAS XII IPA SMA/MA .........PPT KETON KELAS XII IPA SMA/MA .........
PPT KETON KELAS XII IPA SMA/MA .........
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
8d8df92e6182a23c55826d96fe354e65.pdf
 
Aldehid dan keton (kelompok 5)
Aldehid dan keton (kelompok 5)Aldehid dan keton (kelompok 5)
Aldehid dan keton (kelompok 5)
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Aldehid
AldehidAldehid
Aldehid
 
Aldehida dan Keton
Aldehida dan KetonAldehida dan Keton
Aldehida dan Keton
 
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
Rangkuman materi kimia kelas XII semester 2
 
Paper Reaksi Friedel_Crafts
Paper Reaksi Friedel_CraftsPaper Reaksi Friedel_Crafts
Paper Reaksi Friedel_Crafts
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
 
6. alkohol.ppt
6. alkohol.ppt6. alkohol.ppt
6. alkohol.ppt
 
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptxKIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
 
2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx
2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx
2. Alkena, alkuna dan Aromatik.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Alkohol
AlkoholAlkohol
Alkohol
 
Materi hidrokarbon
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbon
 
Reaksi pembent kerangka karbon suyatno-unesa
Reaksi  pembent kerangka karbon  suyatno-unesaReaksi  pembent kerangka karbon  suyatno-unesa
Reaksi pembent kerangka karbon suyatno-unesa
 

Plus de Muhammad Luthfan

Plus de Muhammad Luthfan (20)

Pengumuman.pptx
Pengumuman.pptxPengumuman.pptx
Pengumuman.pptx
 
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.pptKuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
Kuliah Mikrobiologi Umum FATTOMP 2014-150713101121-lva1-app6891.ppt
 
Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)Lipid Evaluation (FTP UB)
Lipid Evaluation (FTP UB)
 
Seminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas BrawijayaSeminar MM Universitas Brawijaya
Seminar MM Universitas Brawijaya
 
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
Forkita Potensi Diri 150809115556-lva1-app6892
 
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
Spl Solid Waste Treatment 150702072553-lva1-app6892
 
Polisakarida Fungsional
Polisakarida FungsionalPolisakarida Fungsional
Polisakarida Fungsional
 
Suplemen makanan
Suplemen makanan Suplemen makanan
Suplemen makanan
 
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
Spl Pengolahan Limbah Gas FTP UB 150702072311-lva1-app6892
 
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
Listeria FTP UB 150207083307-conversion-gate02
 
Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017Sterilisasi versi 2017
Sterilisasi versi 2017
 
Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015Sterilisasi Versi 2015
Sterilisasi Versi 2015
 
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
Sterilisasi versi 2016 (FTP UB)
 
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
Dasar Keteknikan (Dastek) Pengolahan Pangan FTP UB 150529064527-lva1-app6891
 
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
Manajemen sanitasi dan limbah industri 160704035630
 
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
PUP (Perencanaan Unit Pengolahan) Utilitas Air 160704042806
 
Introduction to Electrophoresis
Introduction to ElectrophoresisIntroduction to Electrophoresis
Introduction to Electrophoresis
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
Jenis - Jenis Pengawet Alami 141225053457-conversion-gate02
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 

Dernier

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Dernier (11)

PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 

Kd ii meeting 4 (tep thp)-rev

  • 1. ALDEHID DAN KETON Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik
  • 2. TATA NAMA ALDEHID  Metanal  Etanal  Propanal  Butanal IUPAC Alkana induk dengan huruf akhir –a menjadi -al
  • 3.  Aldehid tanpa rantai samping (substituen) tak diperlukan “nomor” karena karbonil (C=O) selalu nomor 1.  Aldehid dengan rantai samping (substituen), penomoran dimulai dari karbon aldehid (karbonil). Example 3 metil butanal 3- butenal TATA NAMA ALDEHID
  • 4.  Formaldehid  Asetaldehid  Propionaldehid  Benzaldehid Tatanama Trivial TATA NAMA ALDEHID
  • 5. Benzaldehid / Benzena Karbaldehid Siklopentana karbaldehid Salisilaldehid (2-hidroksibenzena karbaldehid) Note Untuk aldehid siklis digunakan -karbaldehid Example TATA NAMA ALDEHID
  • 6.  Keton Alifatik  Alkil Aril Keton  Keton Aromatik  Keton Siklis Struktur Umum Keton
  • 7. IUPAC •Diberi akhiran –on •Penomoran dilakukan sehingga gugus karbonil mendapat nomor kecil. TRIVIAL Gugus alkil / aril yang terikat gugus karbonil ditambah keton Example : Propanon 2-pentanonIUPAC TRIVIAL Aseton Metil propil keton  Contoh Senyawa Keton yang Sering Dijumpai Sikloheksanon Asetofenon (metil fenil keton) Tata Nama Keton
  • 8. Gugus karbonil:  Bersifat polar, elektron ikatan s dan (terutama) p tertarik ke O.  O memiliki dua pasang elektron bebas.  Sifat-sifat struktural di atas (kedataran, ikatan p, kepolaran, pasangan elektron bebas) mempengaruhi sifat dan kereaktifan.  Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah  Keton adalah reduktor, tapi tidak sekuat aldehid 8 Sifat Aldehid dan Keton
  • 9.  Terjadi asosiasi yang lemah diantara molekul- molekul aldehida dan keton  titik didih lebih tinggi daripada alkana yang setara. Tetapi aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan sesamanya  titik didih lebih rendah dibanding alkohol yang setara. 9 CH3 CH3CHCH3 CH3CCH3 O OH CH3CHCH3 td. 12 oC td. 56 o C td. 82,5 o C Konsekuensi Kepolaran Gugus Karbonil
  • 10. CH3 CH3CHCH3 CH3CCH3 O OH CH3CHCH3 td. 12 o C td. 56 o C td. 82,5 o C CH3 – CH – CH3 CH3 – C – CH3 CH3 – CH – CH3 CH3 O OH td. –12°C td. 56°C td. 82,5 °C
  • 11.  Aldehida dan keton dapat berikatan hidrogen dengan molekul lain  Aldehida dan keton BM rendah larut dalam air.  Secara terbatas aldehida dan keton dapat mensolvasi ion. Contoh: NaI larut dalam aseton. 11 O C H O HCH3H3C Konsekuensi Kepolaran Gugus Karbonil
  • 12. Nama trivial Struktur Titik Didih (oC) Kelarutan dlm air (g/100mL) formaldehida HCHO -21 Tak terbatas asetaldehida CH3CHO 20 Tak terbatas propionaldehida CH3CH2CHO 49 16 butiraldehida CH3CH2CH2CHO 76 7 benzaldehida C6H5CHO 178 sedikit 12 Sifat fisika aldehid
  • 13. Nama trivial Struktur Titik Didih (oC) Kelarutan dlm air (g/100mL) aseton CH3COCH3 56 Tak terbatas metil etil keton CH3COCH2CH3 80 26 asetofenon C6H5COCH3 202 Tak larut benzofenon C6H5COC6H5 306 Tak larut 13 Sifat fisika keton
  • 14.
  • 15.  Oksidasi Alkohol Alkohol primer Aldehid Alkohol sekunder Keton  Asilasi Friedel-Crafts (pembuatan Alkil Aril Keton) Pembuatan Aldehid dan Keton
  • 16. CONTOH PEMBUATAN DALAM SKALA INDUSTRI  Berbentuk gas dan mudah berpolimerasi  Disimpan dalam larutan 37% yang disebut formalin  Banyak digunakan sbg desinfektan dan pengawet serta industri plastik  Dicurigai sbg karsinogen shg penangannya harus hati-hati  Formaldehid  Polimer dari formaldehid  Trioksan (trimer dari formaldehid) m.p 62oC H3C OH H2C O katalis Ag 600-700o C + H2
  • 17.  Asetaldehid Dulu : Hidrasi Asetilena Sekarang : proses Wacker yg melibatkan oksidasi selektif pada etilena Banyak digunakan untuk pembuatan asam asetat • dg proses Wacker pada propena • Oksidasi isopropil alkohol • di Amerika melalui peragian pati  Aseton Pembuatan Banyak digunakan sbg pelarut dan pengolahan senyawa kimia
  • 18.
  • 19. KONSEKUENSI KEPOLARAN GUGUS KARBONIL: KEREAKTIFAN 19 C O Oksigen bersifat nukleofil, bereaksi dengan asam dan elektrofil Karbon bersifat elektrofil, bereaksi dengan basa dan nukleofil  
  • 20. CONTOH REAKSI ADISI  Adisi dg Air : Produk suatu gem-diol atau hidrat Klorat Hidrat •Kedokteran : sedatif •Kedokteran hewan : Anestetik (kuda, sapi, babi) •Minuman : + alkohol Mickey Finn  Adisi Alkohol keton hemiketal ex : R-OH R-OH ketal Cl C CH Cl C C O + H2O H OH OH Cl Cl Cl Cl R CH R C O H OR' OH R'- OH R''- OH R C H OR' OR'' aldehid alkohol hemiasetal alkohol asetal
  • 21.  Adisi HCN Produk Sianohidrin  Zat antara sintetik yang berguna  Contoh Mendelonitril (kelabang) R C O H + H CN R C OH H CN C H CN OH enzim C CN O + HCN
  • 22. REAKSI ADISI ELIMINASI Produk mengandung ikatan rangkap  Reaksi Amonia dan Amina Primer Produk Imina dg amina primer produknya sering disebut “Basa Schiff”  Reaksi dg Amina Sekunder Produk ion iminium Enamina (vinil amina) H3C CH H2C C H O N(CH3)2 H+ , -H2O H2C C H N(CH3)2+ (CH3)2NH H -H+ dimetilamina ion iminium enamina C R O H CH R OH NH2 H C R NH + H NH2 H+ -H2O
  • 23.  Reaksi dg Fosfonium ilid (Reaksi Wittig) Produk suatu alkena Fosfonium ilid Suatu alkena Trifenil fosfina oksida  Reaksi dg Hidrazina Hidrazina suatu Hidrazon C R O R' C R NNH2 R' +H2N NH2 C O R R' P C R" R'" + R" R'"R R' P O +
  • 24. H2 katalis atau NaBH4, H2O, H+ or (suatu amina) (hidrokarbon) (suatu alkanol) NH2NH2, H+, KOH atau Zn/Hg, HCl NH3 / R”NH2 H2 katalis R C O R' R C H OH R' R H2 C R' R C H R' NH2 R C H NHR" R' Reduksi Aldehid dan Keton
  • 25.  Hidrogenasi Keton Alkohol SekunderH2 katalitik Aldehid H2 katalitik Alkohol Primer Jika suatu senyawa mengandung ikatan rangkap dan karbonil, maka :  C=C tereduksi, tetapi C=O tidak dilakukan pd P,T kamar  C=C tereduksi, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan penambahan P,T  C=C tidak, tetapi C=O tereduksi dilakukan dengan hidrida logam  Hidrida Logam  LiAlH4 (LAH) dibuat dari 4LiH dan AlCl3 LiAlH4 + 3LiCl merupakan pereduksi kuat  NaBH44 dibuat dari 4NaH + B (OMe)3 NaBH4 + 3MeO-Na+ Merupakan pereduksi lembut
  • 26.  Reduksi Woff-Kishner dan Clemmensen Untuk mereduksi aril keton dari Reaksi Friedel-Crafts C=O CH2  asetofenon etilbenzene Woff-Kishner : substrat sensitif thd asam kuat  Clemmensen : substrat stabil pd kondisi sgt asam C O CH3 C NH2 CH3 H2 C CH3 H+ NH2NH2 KOH C O CH3 H2 C CH3 Zn/Hg HCl
  • 27. Aminasi Reduktif Merupakan metode sintesis amina dengan suatu alkil sekunder Menggunakan amonia atau amina primer menjadi imina CH O C H NH H2 C NH2 NH3 H2O H2, Ni benzaldehida suatu imina benzilamina
  • 28. 30 Pereaksi: • HNO3 panas • KMnO4 • Pereaksi Jones (CrO3 dlm H2SO4/H2O)  paling umum • Pereaksi Tollens (Ag2O dlm NH4OH/H2O)  anal. kualitatif O C HR O C OHR Aldehida Keton ada hidrogen O C R'R tidak ada hidrogen tidak reaktif kecuali pada kondisi sangat kuat [O] Oksidasi Aldehid dan Keton
  • 29. MEKANISME OKSIDASI ALDEHIDA 31 • Oksidasi berlangsung melalui intermediat 1,1- diol. Oksidasi keton • Keton inert terhadap oksidator pada umumnya. • Keton bereaksi lambat dengan KMnO4 dalam suasana basa panas  terjadi pemutusan ikatan. C O HR C O OHR OH OHH R H2O CrO3 H3O+ aldehida hidrat as. karboksilat O COOH COOH KMnO4, H2O, NaOH 2. H3O+ 1. Sikloheksanon Asam heksanadioat (79%)
  • 30.  Uji ini didasarkan pada reaktivitas aldehid dan keton terhadap oksidator  Diuji dengan pereaksi Tollens  Aldehida + pereaksi Tollens  cermin perak  Keton + pereaksi Tollens  tidak bereaksi  Diuji dengan pereaksi Fehling  Aldehida + pereaksi Fehling  endapan merah bata  Keton + pereaksi Fehling  tidak bereaksi Membedakan Aldehid dan Keton
  • 31.  Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali.  Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaskan unsur perak (Ag). Reaksi Aldehid dengan Tollens
  • 32.  Reaksi aldehida dengan pereaksi Tollens dapat ditulis sebagai berikut  Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak. R C H O Ag2O R C OH O + + 2Ag Reaksi Aldehid dengan Tollens
  • 33.  Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat.  Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks.  Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.  Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O. Reaksi Aldehid dengan Fehling
  • 34.  Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida). R C H O 2CuO R C OH O + + Cu2O Reaksi Aldehid dengan Fehling
  • 35.  Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehida.  Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi Tollens dan pereksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton.  Oleh karena itu, aldehida dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi- pereaksi tersebut. Reaksi Keton dengan Tollens dan Fehling
  • 36.  Yang paling sering penggunaannya adalah propanon, dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan aseton, untuk membersihkan pewarna kuku.  Kegunaan utama sebagi pelarut, khususnya untuk zat- zat yang kurang polar dan non polar. Kegunaan

Notes de l'éditeur

  1. Basa schiff adalah senyawa imina dengan karakteristik ikatan C=N. Contoh: pembentukan basa schiff antara senyawa kistosan dengan aldehid.