SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  107
Télécharger pour lire hors ligne
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Penyusun:
Tim Silabus Materi Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Tadulako
Forum Pementor
Muhammad Sutrisno, Bayu Isriawan, Sudirman Anas

Desain Cover : Maman Anas

Cetakan I, Dzulhijjah 1432 H/Oktober 2011 M
Diterbitkan oleh Mahasiswa Pecinta Mushollah (MPM) Al-Iqra Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako

© 2011
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb yang telah menciptakan dan memelihara
alam semesta, menciptakan manusia, mengajarkannya hingga pandai
berbicara. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah bagi junjungan,
tauladan dan pemimpin umat manusia, Rasulullah Muhammad SAW.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas
Tadulako ini diterbitkan sebagai sumbangsih kami bagi pembinaan
mahasiswa muslim. Perhatian kami terhadap pembinaan mahasiswa
merupakan hal yang sangat penting. Hal ini merupakan misi kami, yang
menjadi ciri khas MPM Al-Iqra.
Pembinaan aqidah dan akhlaq mahasiswa merupakan kunci untuk
mengembalikan posisi penting mahasiswa sebagai tulang-punggung negara.
Mahasiswa yang memiliki aqidah yang kokoh dan akhlaq yang mulia
merupakan tumpuan harapan umat, sosok yang akan menjadi penolong
bagi masyarakat, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya
Islam.
Karena itu, disusunlah Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra
Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako ini untuk membantu pihak-pihak
yang memiliki kepedulian dalam membina aqidah dan akhlaq mahasiswa.
Kami ucapkan terima kasih yang tak terkira kepada anggota forum
pementor dan terutama anggota Tim Silabus Materi Mentoring MPM Al-Iqra
Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako atas kerja keras dan pengorbanan
yang telah diberikan, semoga Allah SWT membalas amal baik Anda dengan
pahala yang berlipat ganda. Juga kepada semua pihak yang telah masukan
yang berharga bagi penyusunan buku ini. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas buku ini
pada penerbitan-penerbitan berikutnya.

Tim Penyusun
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

DAFTAR ISI
KONSEP KEGIATAN MENTORING

1

MATERI-MATERI UTAMA MENTORING
1. Ilmu dan Urgensinya
2. Ma’rifatul Insan
3. Ma’rifatullah
4. Ma’na Syahadatain
5. Ma'rifatul Islam
6. Existensi Allah
7. Ma'rifatul Al-Qur’an
8. Ma’rifaturrasul
9. Ma’iyatullah
10. Akhlak Rasulullah
11. Ghazwl Fikri
12. Problematika Umat
13. Islam Sebagai Sistem Hidup

8
9
14
17
19
24
26
30
33
36
39
42
46
48

MATERI-MATERI PILIHAN MENTORING
1. Tawadzun
2. Ihsan
3. Muhabbah
4. Birrul Walidain
5. Ekonomi Rabbani
6. Ukhuwah Islamiyah

52
53
56
59
63
66
70

MATERI-MATERI SUPLEMEN MENTORING
1. Alqur’an Sebagai Pembela
2. Akhirnya dia mati seperti keledai
3. Aku tidak akan kembali
4. Srikandi Muslimah
5. Menahan Marah
6. Balasan Meninggalkan Sholat

75
76
77
79
82
84
86

MUWASSOFAAT

88

PROGRESS DAN EVALUASI

95
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

KONSEP KEGIATAN MENTORING
MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

KONSEP KEGIATAN
A. KEGIATAN MENTORING UTAMA
Kegiatan utama meliputi dua kegiatan yaitu:
1. Kegiatan mentoring utama (penyampaian materi mentoring)
2. Kegiatan belajar baca tulis Al-Qur’an.
Mentoring Utama merupakan kegiatan utama ujung tombak
dari serangkaian bentuk kegiatan mentoring lainnya. Dikemas dalam
bentuk Diskusi Interaktif antara Mentor (pendamping atau pemandu)
dengan beberapa peserta mentoring mengkaji materi-materi yang telah
disusun. Kegiatan ini dilakukan 13 kali pertemuan, dalam satu pekan
satu kali pertemuan.
Topik Materi Mentoring itu terbagi dalam 13 materi wajib yang
harus disampaikan oleh mentor dan materi suplemen terhadap peserta
mentor.
13 (Tiga Belas) Materi Wajib:
1. Ilmu dan Urgensinya
2. Ma’rifatul Insan
3. Ma’rifatullah
4. Ma’na Syahadatain
5. Ma'rifatul Islam
6. Existensi Allah
7. Ma'rifatul Al-Qur’an
8. Ma’rifaturrasul
9. Ma’iyatullah
10. Akhlak Rasulullah
11. Ghazwl Fikri
12. Problematika Umat
13. Islam Sebagai Sistem Hidup

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Materi Pilihan
Tawadzun
Ihsan
Muhabbah
Birrul Walidain
Ekonomi Rabbani
Ukhuwah Islamiyah
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Materi Suplemen
Alqur’an Sebagai Pembela
Akhirnya dia mati seperti keledai
Aku tidak akan kembali
Srikandi Muslimah
Menahan Marah
Balasan Meninggalkan Sholat

B. Proses selama mentoring
Saat diskusi interaktif meliputi :
1. Diskusi studi kasus menuju topik utama
2. Pemberian wawasan (materi pokok)
3. Pemantauan dan penugasan dari mentor
4. Kegiatan-kegiatan sebagai evaluasi secara umum
C. Rincian Proses
Pada proses ini, maka forum mentoring menggunakan alokasi
waktu sebesar ±90 menit, dengan rincian:
1. Pembukaan/Iftitah
2. Tilawah/Membaca Al Qur’an
3. Tadabbur
4. Infaq
5. Talaqqi/ Penyampaian Materi
6. Diskusi
7. Ta’limat/Pengumuman
8. Penutup (Doa Rabithoh)
D. Metode Penyampaian
Banyak metode yang dapat diterapkan dalam mentoring
kelompok. Tentunya hal ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan
kreatifitas mentor. Oleh karenanya berbagai metode ini akan dikupas
dan dipelajari dalam Pembekalan Mentor. Beberapa metode yang bisa
digunakan dalam mentoring sebagai berikut:
1. Ceramah/kuliah
Merupakan usaha penyampaian materi kepada peserta yang
sifatnya searah (komunikasi satu arah).
Keuntungannya
a. Materi yang telah dipersiapkan dapat dipastikan tersampaikan
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

2.

3.

4.

5.

b. Metode ini lebih tepat jika waktu yang tersedia sedikit
c. Tidak banyak memerlukan fasilitas/alat bantu
Kelemahannya
a. Materi akan sulit dipahami sepenuhnya, kecuali bila digunakan
alat bantu visual
b. Tidak adanya partisipasi peserta tentang topik yang dibahas
c. Akan timbul rasa bosan pada peserta (terlebih lagi jika mentornya
monoton dalam menyampaikan)
Diskusi
Diskusi merupakan proses pertukaran pendapat, perasaan dan
pengalaman antara dua orang atau lebih tentang topik tertentu.
Metode diskusi akan sangat efektif pada kelompok kecil karena
memungkinkan setiap anggota menyumbangkan pikirannya. Dalam
metode diskusi terjadi komunikasi dua arah antara peserta dengan
mentor dan antar peserta itu sendiri.
Permainan peran (Role Play)
Merupakan metode latihan yang dimaksudkan untuk
menempatkan seseorang pada situasi tertentu seolah-olah
menggambarkan situasi yang sebenarnya. Metode ini bagus karena
fungsi kejiwaan peserta juga diuji.
Studi kasus
Pada metode ini peserta dihadapkan pada suatu kasus
tertentu dan diberikan informasi-informasi yang diperlukan peserta
untuk menilai, mempelajari dan berusaha memecahkan kasus
tersebut.
Mengajukan pertanyaan
Metode ini untuk menunjang metode ceramah dan diskusi
yang dilakukan. Pertanyaan bisa juga dilakukan oleh mentor untuk
mengetahui sejauh mana materi yang telah disampaikan dapat
diserap/dipahami oleh peserta.

6. Penugasan
Metode ini digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta
dan mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta. Dapat
dilakukan dengan memberi tugas ke peserta untuk diselesaikan
soal/masalah tersebut.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

7. Permainan Kelompok (Game)
Pada metode ini peserta diminta mengerjakan suatu bentuk
permainan tertentu yang didalamnya terdapat konsep materi yang
akan disampaikan.
Dari beberapa metode yang ada, umumnya mentoring akan
lebih efektif dengan melibatkan tidak hanya satu metode, melainkan
gabungan dari beberapa metode seperti:
 Metode ceramah (untuk memaparkan materi yang disampaikan),
metode diskusi (untuk membangkitkan interaksi dan minat
peserta dan mengetahui respon peseta tentang materi yang
diberikan), metode pengajuan pertanyaan (untuk memancing
keaktifan peserta), metode penugasan (untuk menilai
kemampuan peserta akan materi yang telah diberikan).
 Metode permainan yang dilanjutkan dengan metode diskusi dan
ceramah untuk memasukan hikmah yang dapat diambil dari
permainan yang telah dilakukan.
E. KEGIATAN/SARANA PENDUKUNG
Meliputi:
Pembukaan Mentoring
Tatsqif Umum
Malam Bina Iman dan Taqwa (ikhwan)
Jalsah Ruhiyah (akhwat)
Rihlah & Tadabbur Alam
Olahraga Bersama
Seminar / Bedah Buku
Dll…
F. MEKANISME KONTROL DAN KERJA
Fungsi kontrol kegiatan mentoring dilakukan oleh Kaderisasi
MPM Al-Iqra FEKON UNTAD dengan poin-poin sebagai berikut:
 Ketertiban dan kelancaran pelaksanaan mentoring
Mentoring dilaksanakan secara rutin satu minggu sekali sebanyak 13
kali pertemuan
 Penyampaian materi
Target penyampaian materi sesuai dengan materi-materi yang telah
disusun dengan jumlah pertemuan yang telah ditentukan dan
penyampaian wajib menggunakan satu metode yakni halaqoh
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

 Tertib administrasi
Meliputi pemenuhan data-data kelompok, nilai dan progres report
 Progres report
Sebagai sarana pengevaluasian mentoring yang dapat digunakan
sebagai wacana untuk meningkatkan sumber daya mentor
G. PENILAIAN
Penilaian mentoring merupakan salah satu parameter
keberhasilan
kegiatan
mentoring
dan
merupakan
bentuk
pertanggungjawaban MPM Al-Iqra FEKON UNTAD, Point-point
penilaian mentoring utama:
a. Kehadiran
20%
b. Keaktivan
25%
c. Pemahaman
20%
d. Ujian akhir
35%
Pengolahan nilai dilakukan oleh MPM Al-Iqra FEKON UNTAD
berdasarkan data-data nilai dari mentor masing-masing peserta.
H. FOLLOW – UP
Untuk follow-up atau mentoring lanjutan seluruhnya (baik
kegiatan utamanya maupun kegiatan pendukung) diserahkan kembali
ke Kaderisasi MPM Al-Iqra FEKON UNTAD untuk dibentuk kelompok
mentoring jenjang yang lebih tinggi.
I. KEGIATAN
1. 60% peserta mentoring melaksanakan kegiatan mentoring utama
sesuai dengan ketetapan MPM Al-Iqra FEKON UNTAD.
2. 10% maba muslim aktif di lembaga dakwah.
3. Peningkatan 10% maba muslimah berjilbab.
4. 50% peserta mentoring dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar dan
baik.
5. 50% peserta mentoring utama tertarik dan mengikuti mentoring
lanjutan.
J. EVALUASI
Evaluasi akhir mentoring merupakan pengkajian kegiatan
mentoring yang telah terlaksana untuk dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam perumusan kegiatan mentoring selanjutnya.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

K. PENUTUP
Sebuah perencanaan ideal yang tersusun dari impian-impian tak
akan terwujud ataupun membuahkan hasil yang optimal, tanpa sebuah
upaya kerja keras dalam mencapainya dan tentunya tanpa ijin dari Yang
Maha Berkehendak. Untuk itu konsep yang telah disusun diatas
hendaknya mendapat dukungan dari semua pihak, baik elemen pusat,
jurusan maupun yang lainnya. Semoga Allah meridhoi apa yang kita
usahakan untuk sebuah langkah ke depan menuju perbaikan.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

MATERI-MATERI UTAMA MENTORING
MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

1. ILMU DAN URGENSINYA
A. TUJUAN
Peserta memahami perhatian Islam terhadap ilmu.
Peserta mengetahui aspek-aspek ilmu dalam pandangan islam.
Peserta memahami keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu.
Peserta mengetahui pengaruh ilmu terhadap iman dan tingkah laku.
Peserta memahami perintah mencuri ilmu dalam Islam dan hak-hak
ilmu utas pemiliknya.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi.
C. RINCIAN BAHASAN
Perhatian Islam Terhadap Ilmu
Manusia tidak pernah menemukan agama yang sangat
memperhatikan keilmuan dengun sempurna selain Islam. Islam selalu
menyeru dan memotivasi penekunan ilmu pengetahuan, mengajak
umatnya untuk menuntut, mempelajari, mengamalkan, dan sekaligus
mengajarkan ilmu. Islam menjelaskan keutamaan menuntut ilmu dun
etikanya serta menegur orang yang tidak memperdulikannya. Islam juga
sangat menghormati dan menghargai ahlul ‘lmi dan menganjurkan
umatnya untuk dekat dengan mereka.
Dalam kamus yang memuat kosa kata Al-Qur’an, dinyatakan
bahwa kata ‘ilm (ilmu) disebutkan sebanyak 80 kali, dan kata-kata yang
terbentuk dari kata-kata tersebut ( seperti a’lamu, ya’lamuna dst )
disebutkan beratus-ratus kali. Selain itu jika kita teliti buku-buku hadist
An-Nabawi akan kita temukan di dalamnya judul-judul dan masalahmasalah tentang ilmu.
Aspek-aspek ilmu dalam pandangan Islam
Ilmu dalam pandangan Islam mencakup beberapa aspek
kehidupan termasuk aspek-aspek ilmu dalam pengertian barat
sekarang.
1. Aspek wahyu Ilahi
Ilmu yang datangnya melalui wahyu Allah SWT. Ilmu ini
mencakup hakikat alamiah manusia dan menjawab setiap
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

pertanyaan abadi yang tak pernah hilang pada diri manusia, yaitu :
dari mana. Ke mana dan mengapa? Dengan adanya jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut manusia akan mengetahui asalnya,
arah perjalanan yang harus ditempuh dan tujuan hidupnya. Ia akan
mengetahui dirinya dan Tuhannya serta akan tenang menuju tujuan
hidupnya. Aspek inilah yang pertama kali disebut’ilmu’ bahkan
disebut ilmu yang paling tinggi oleh Imam Ibnu Abdil Barr.
2. Aspek Humaniora (Manusia) dan kajian-kajian yang berkaitan
dengannya.
Ilmu yang membahas tentang segi-segi kehidupan manusia
yang berhubungan dengan tempat tinggal dan waktu. Ilmu ini
mengkaji manusia sebagai individu ataupun anggota masyarakat
dalam bidang ekonomi, politik, dan sebagainya.
3. Aspek material
Yaitu ilmu-ilmu yang mengkaji berbagai materi yang
bertebaran di seluruh jagat raya ini, baik di udara, darat, maupun di
dalam bumi seperti fisika, kima, biologi, astronomi, dsb.
Pengertian Islam tentang ilmu tidak terbatas pada aspek terakhir
yang menganggap materi sebagai obyek seperti yang dipahami oleh
dunia barat pada ummnya sekarang. Selain itu Islam menganggap aspek
material akan melahirkan keimanan bagi yang mendalaminya [3:190191].
Keutamaan Ilmu dan Orang-orang yang Berilmu
AL- Quran adalah kitab yang terbesar yang mengangkat derajat
ulul 'ilmi dan orang-orang yang berilmu, memuji kedudukan orangorang yang diberi ilmu. Sebagaimana Alloh menjelaskan bahwa Ia
menurunkan kitabNya dan merinci ayat-ayatNya bagi orang-orang yang
mengetahui.
Dalam QS 3:18 Allah memulai pernyataan dari diriNya, memuji
para MalaikatNya dan orang yang diberi ilmu. Allah meminta kesaksian
mereka atas permasalahan kehidupan yang paling besar, yaitu masalah
keesaan.
Allah Swt dalam Al-Qur'an menjelaskan tentang keutamaan
orang-orang yang berilmu:
39:9 Peniadaan persamaan antara orang-orang yang mengetahui
dan orang-orang yang tidak mengetahui.
35:19-22 Kebodohan sejajar dengan buta, ilmu sejajar dengan
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

melihat, hingga bodoh adalah kematian dan ilmu adalah kahidupan.
35:28 Ulama (orang yang mengetahui tentang kebesaran dan
kekuasaa Allah) kian berilmu kian takut kepada Allah.
Pengaruh ilmu terhadap Iman dan Tingkah Laku
1. Ilmu memberi petunjuk kepada iman
Ilmu dan iman berjalan beriringan dalam Islam [30-36; 58:11],
bahkan Al-qur’an menyertakan iman kepada ilmu seseorang
mengetahui lalu beriman. Dengan kata lain tidak ada iman sebelum
ada ilmu (22:54; 34:6)
2. Ilmu adalah penuntun amal
Ilmulah yang menuntun, menunjuki, dan membimbing
seseorang kepada amal [47:19]. Ayat ini dimulai ilmu tentang tauhid
lalu disusul dengan permohonan ampun yang merupakan amal. Ilmu
juga merupakan timbangan/penentu daldam penerimaan atau
penolakan amal. Amal yang sesuai dengan ilmu adalah amal yang
diterima, sedangkan amal yang bertentangan dengan ilmu adalah
amal yang tertolak [5:27). Maksud ayat ini adalah Allah hanya
menerima amal seseorang yang bertakwa kepadaNya. Jadi amal
tersebut harus dilakukan karena keridhoanNya dan sesuai dengan
perintaNya. Hal ini hanya bisa dicapai dengan ilmu.
Untuk dapat berakhlak baikpun salah satunya harus dicapai
dengan ilmu. Imam Ghazali berkata: "Muqadimah agama dan
berahlak dengan akhlak para nabi tercapai jika diramu dengan 3
dimensi yang tersusun rapi, yaitu: ilmu, perilaku dan amal" (ilmu
mewariskan perilaku, perilaku mendorong amal).
3. Kelebihan ilmu dari ibadah
Dalam hadits Huzaifah dan Sa'ad, Rosulullah SAW bersabda :
“kelebihan ilmu lebih kusukai dari pada kelebihan ibadah, dan sebaikbaik agama kalian adalah al-wara’. Ilmu dilebihkan atas ibadah
sebab manfaat ilmu tidak terbatas pada pemiliknya melainkan juga
untuk orang lain. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam al-Miftah
menyebutkan diantara “Ilmu menunjukkan kepada pemiliknya amalamal yang utama di sisi Allah”
Perintah Mencari Ilmu
Allah menciptakan manusia dalam keadaan vukum duri ilmu. Lalu
Ia memberinya perongkat ilmu guna menggali ilmu dan belajar [16:781.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Banyak hadits-hadits yang menerangkan keutamaan menuntut ilmu:
“Siapa yang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah
akan memudahkan jalannya ke surga” (HR Muslim). Termasuk ui
dalamnya menghapal, menelaah, mengkaji, berjalan menuju majlis ilmu
dan mendatangi ahli ilmu. Dalam hadits lain: “Sesungguhnya para
malaikat meruhdukkan sayap-sayapnya kepada orang yang mecari ilmu
kareaa ridha terhadap apa yang diperbuatnya.
Beberapa adab penting dalam mencari ilmu (hikmah kisah nabi
Musa as dalam menuntut ilmu kepada Nabi Khidir dalam surat AlKahfi).
a) Semangat dalam mencari ilmu walaupun harus menghadapi
kesulitan dan tantangan.
b) Bersikap baik terhadapr guru, memuliakan dan menghoramtinya
[18:66].
c) Sabar terhadap guru [18:67-70].
d) Tidak pernah kenyang mencari ilmu [20:114].
e) Diniatkan karena Allah. Artinya harus dianggap sebagai ibadah dan
jihad fisabulillah. “Janganlah kalian mempelajari ilmu agar kalian
bisa saling membanggakan di kalangan orang berilmu sedang kalian
tidak memperdulikan orang-orang yang bodoh dan tidak membagusbaguskan majelis ilmu itu. Barang siapa berbuat demikian, maka
nerakalah baginya.”
Hak-hak ilmu atas Pemiliknya
1. Mengerti dan memahami
2. Beramal berdasarknn ilmu yang dimiliki
3. Mengajarkan ilmu dan menyebarkannya kepada orang lain
4. Wajib menjelaskan dan haram untuk menutup-nutupinya
5. Berhenti sebatas kadar ilmu yang dimiliki
REFERENSI
Abullaits As-Samarqandi, Tanbihul Ghofilin
Al-Ghazali, et.al, Pembersih Jiwa, Penerbit Pustaka.
Al-Ghazali, Kepada Murid-muridku, HI Press.
Syaikh Az-Zarnuzy, Ta'limul Muta'alim.
Dr. Yusuf Qardhawi, Menghidupkan Nuansa Rabbaniah dan Ilmiah
Pustaka Al-Kautsar.
Dr. Yusuf Qardhawi, Rosulullah dan Ilmu Eksperimen', Penerbit Firdaus.
Waqfah, Edisi 7 / Vol I, 1996, hal 6-10.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

2. MA’RIFATUL INSAN (MENGENAL MANUSIA)
A. TUJUAN
Peserta memahami hakikat penciptaan manusia.
Peserta memahami kedudukan manusia di dunia.
Peserta memahami tujuan penciptaan manusia.
Peserta memahami sifat-sifat dasar manusia.
Peserta memahami bagaimana mengelola sifat-sifat dirinya.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah, Game, dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
1. Berikan penjelasan tentang hakikat penciptaan manusia.
Asal kejadian manusia :
(1) Dari tanah (turob, 3:59), tanah liat (lazib, 37:11), tanah kering
dan lumpur hitam (shalshaal, 15:28), saripati tanah (23:12).
(2) Dari air yang hina (32:7-8), dari air yang dipancarkan (86:6-7),
dari nuthfah (36:77).
Jelaskan bahwa dari ayat-ayat Al-Qur'an tersebut Allah
mengingatkan manusia tentang asal kejadiannya (Adam) yaitu dari
tanah dengan berbagai unsurnya, dan keturunannya diciptakan dari
saripati tanah berupa air mani yang hina, sehingga sepantasnya
manusia menyembah Allah yang telah menciptakannya dengan
penuh ketawadhuan.
2. Berikan penjelasan tentang kedudukan (tugas) manusia di dunia.
(1) Sebagai hamba Allah
Tugas utama diciptakannya manusia adalah sebagai hamba
Allah yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya Rabb yang
disembah dan sebagai prioritas utama cinta kita.
(2) Sebagai khalifah di bumi
Kedudukan manusia sebagai wakil Allah di bumi untuk
mewujudkan eksistensi Allah di bumi dengan memberi
kontribusi mengatur bumi berdasarkan syari'at yang ditetapkan
Allah (2:30, 6:65, 33:72), memanfaatkan kekayaan bumi dengan
ketentuan Allah (11:61) dan berlaku adil demi kemaslahatan dan
kebaikan (57:25, 38:26).
3. Berikan penjelasan tentang tujuan penciptaan manusia.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Dalam QS 51:56 disebutkan bahwa manusia diciptakan untuk
beribadah kepada Allah SWT. Segala aspek kehidupan seorang
hamba Allah seharusnya dilakukan dalam rangka persembahannya
kepada Allah SWT dengan niat hanya untuk mencapai keridhaanNya.
4. Berikan penjelasan tentang keadaan manusia ketika diciptakan oleh
Allah SWT.
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang
sempurna. Dari sisi jasmani manusia dikatakan sebagai makhluk
yang paling baik bentuknya (95:4), namun kebaikan secara fisik
tersebut bisa jatuh ke tingkat yang paling rendah ketika rohaninya
tidak ditata dengan baik (95:5).
5. Berikan penjelasan bahwa pada dasarnya manusia memenuhi
karakter berikut :
(1) Sanggup memegang amanah kepemimpinan di muka bumi
(33:72).
(2) Memiliki fitrah yang telah ditetapkan Allah (30:30).
(3) Memiliki kecenderungan bertauhid (7:172).
(4) Bertanggung jawab atas segala aktivitasnya (17:36).
Jelaskan juga bahwa manusia juga memiliki beberapa sifat
jasmani maupun rohani berikut :
(1) Lemah (4:28)
(2) Pembantah (36:77)
(3) Keluh-kesah, kikir (70:19-21)
(4) Tergesa-gesa (17:11)
(5) Zhalim, bodoh, keras hati (33:72)
(6) Melampaui batas (10:12)
(7) Fitrah, hanif, cenderung pada kebaikan (30:30)
(8) Merdeka (91:8, 2:256)
(9) Bebas memilih (18:29)
D. GAMES
Lakukan game”Bagaimana orang lain melihat saya". Langkahlangkah :
(1) Minta peserta menyiapkan satu lembar kertas, beri nama di bagian
atas.
(2) Setiap peserta menyerahkan kertasnya kepada teman di sebelah
kanannya.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

(3) Pada kertas yang dipegangnya sekarang, setiap peserta menuliskan
apa yang dinilainya terhadap orang yang memiliki kertas tersebut.
(4) Setiap peserta menyerahkan kertas yang dipegangnya kepada teman
di sebelah kanannya. Demikian terus hingga setiap peserta
memegang kembali kertas miliknya.
(5) Minta peserta untuk membaca dan merenungi apa yang telah ditulis
teman-temannya mengenai dirinya.
Jelaskan bahwa sifat-sifat yang ada dalam diri manusia tersebut
baik yang buruk maupun yang baik merupakan modal awal kita untuk
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah sebagai pemimpin
di muka bumi. Berikan pemahaman kepada peserta bahwa sifat-sifat
yang negatif harus diminimalkan, sedangkan sifat-sifat positif harus
dimaksimalkan. Diskusikan dengan peserta masalah-masalah yang
sering dihadapi dan bagaimana pemecahannya.
REFERENSI
KSI Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim.
Panduan Pembinaan Generasi Muda Muslim, LP2i.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

3. MA'RIFATULLAH
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan maksud dari ma'rifatullah.
Peserta mengetahui manfaat dan pentingnya ma’rifatullah.
Peserta mengetahui jalan-jalan untuk mengenal Allah.
Peserta mengetahui hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi.
C. RINCIAN BAHASAN
Makna Ma'rifatullah
Ma'rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma'rifah berarti
mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi
mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).
Pentingnya Mengenal Allah
Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya
(QS 51:56) dan tidak tertipu oleh dunia .
Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami
manusia (QS 6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan
kepada yang mendalaminya. Ma’rifatullah adalah ilmu yang tertinggi
sebab jika difahami memberikan keyakinan mendalam. Memahami
Ma’rifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan
kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122].
Berilmu dengan ma’rifatullah sangat penting karena:
a) Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Sang Pencipta.
b) Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan, yang dengannya akan diperoleh
keberuntungan dan kemenangan.
Jalan untuk mengenal Allah
1. Lewat akal:
Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini:
- fenomena terjadinya alam (52:35)
- fenomena kehendak yang tinggi(67:3)
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

- fenomena kehidupan (24:45)
- fenomena petunjuk dan ilham (20:50)
- fenomena pengabulan doa (6:63)
Ayat Qur'aniyah/ayat Allah di dalam Al-Qur’an:
- keindahan Al-Qur' an (2:23)
- pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70]
- pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3,
8:7, 24:55)
2. Lewat memahami Asma’ul Husna:
- Allah sebagai Al-Khaliq (40:62)
- Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6)
- Allah sebagai pemilik (2:284)
- dll. (59:22-24)
Hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah
Kesombongan (QS 7:146; 25:21).
Dzalim (QS 4:153) .
Bersandar pada panca indera (QS 2:55) .
Dusta (QS 7:176) .
Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27) .
Berbuat kerusakan/Fasad .
Lalai (QS 21:1-3) .
Banyak berbuat ma’siyat .
Ragu-ragu (QS 6:109-110)
Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah
yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang
menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia
serta menyiksa mereka di neraka (QS 2:6-7).
REFERENSI
Said Hawwa, Allah Jalla Jalaluhu.
Aqidah Seorang Muslim 1, Al-Ummah.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

4. MAKNA SYAHADATAIN
A. TUJUAN
Peserta mamahami makna dan hakikat dua kalimat syahadah.
Peserta menngetahui pengaruh dua kalimah syahadah bagi
kehidupan seoorag mukmin.
Peserta termotivasi untuk menjalankan secara benar syahadah
uluhiyah dan syahadah risalahnya dalam kehidupan sehari-hari.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Syahadatain berarti 2 kalimat syahadah. Dua syahadah yang
dimaksud adalah syahadah uluhiyah dan syahadah risalah. Syahadah
uluhiyah terdiri dari kalimat Laa Ilaaha Illallah. Secara bahasa kata Laa
berfungsi sebagai Kalimatun Nafii (kata yang menolak), kata Ilaaha
berfungsi sebagai Al-Munafii (yang ditolak), kata Illa berfungsi sebagai
Kalimatul Itsbatu (kata yang mmengukuhkan), dan Dan kata Allah
berfungsi sebagai Al-Mutsbitu (yang dikukuhkan). Jadi syahadah
uluhiyah (Laa Ilaaha Illallah) merupakan penolakan terhadap segala
bentuk ilah yang diikuti dengan mengukuhkan Allah saja sebagai satusatunya Ilah. Firman Allah:
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan
Kami wahyukan kepadanya : Bahwasanya Tidak ada Tuhan melainkan
Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (QS.21:25)
Tauhid ulllluhiyah juga mengandung pengertian bahwa Allah
sebagai Ma'bud (yang disembah) dan Allah sebagai Ghayah (tujuan).
Dalam QS>51:56 Allah Berfirman : "Dan Ak tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembahku."
Bahkan seorang muslim dalam sehari mengikrarkan minimal
sebanyak 17 kali bahwa "hanya kepadaMu-lah kami menyembah dan
kepadaMu-lah kami mohon pertolongan." Dengan demikian Laa Ilaha
Illallah juga berarti Laa Ma'buda Illallah.
Kalimat ini juga berarti Laa Ghayatu Illallah (tidak ada tujuan
melainkan Allah). Allah berfirman dalam QS. 94:8 : " Dan hanya kepada
Allah-lah hendaknya kamu berharap (menempatkan tujuan)". Bahkan
seorang muslim juga senantiasa berikrar bahwa 'Sesungguhnya
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya bagi Allah Roob semesta
alam'.
Allah sebagai satu-satunya sesembahan adalah konsekuensi
tertinggi dari syahadat tauhid uluhiyah. Seseorang yang telah
bersyahadat tauhid berarti telah memproklamirkan dan berjanji
untukmengabdikan dirinya kepada Allha semata, artinya tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Ia telah menyatakan
dirinya muslim (orang yang tunduk patuh kepada Allah sehingga
selamat di dunia dan akhirat). Konsekuensinya, seluruh hidupnya untuk
taat kepada Allah dan keridhoan-Nya. Janji Allah bagi seorang yang
bertauhid disabdakan oleh Rasulullah SAW :
"Siapa yang mati dan dia tahu (meyakini) Laa Ilaaha Illallah niscaya ia
akan masuk surga ." (Al Hadits).
Jika seseorang telah memulai dengan menegakkan Laa Ilaaha
Illallah pada dirinya maka akan tumbuh sikap Al-Baro'. Al-Baro' berarti
memusuhi, membenci dan menghancurkan setiap bentuk Ilah selain
Allah. Pengertian Ilah sendiri adalah sesuatu yang ditakuti, diharapkan,
dicintai, ditaati dan disembah. Firman Allah :
"Sesungguhnya kami berlepas diri darimu dan dari apa yang kamu
sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiranmu) dan telah nyata antara
kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya
sampai kamu beriman kepada Allah saja." (QS.60:4)
Al-Baro' juga berarti pengingkaran, berlepas diri, mengambil garis
pemisah terhadap Al Bathil. Ia merupakan perwujudan syahadah,
berupa penolakan terhadap semua ilah, lalu menyerahkan loyalitasnya
kepada Allah. Dalam kondisi ini seorang muslim menjadi manusia yang
merdeka, bebas dari tuhan-tuhan palsu, jerat hawa nafsu syahwat,
belenggu harta atau tahta/jabatan.
Al Baro' merupakan proses yang harus dilalui seorang muslim
dalam upaya menyiapkan lahan yang subur bagi tumbuhnya keimanan.
Ibarat petani membersihkan lahan, agar pohon ketaqwaan dapat
berkembang sebagaimana seharusnya. Ibarat pemborong yang
meruntuhkan puing-puing bangunan yang telah lapuk, lalu mendirikan
bangunan iman yang menjulang kokoh.
Dengan membatalkan semua bentuk ilah di luar Allah SWT dan
mengecualikannya hanya untuk Allah, maka akan tumbuh sikap Al
Wala'. Al Wala' berati loyalitas, siap mentaati perintah Allah dengan
kecintaan dan ketaatan, mengabdi semata-mata kepada Allah dan tidak
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

bersedia menjalankan perintah siapapun, kapanpun dan di manapun
juga, kecuali jika sesuai (tidak bertentangan) dengan perintah Allah.
Firman Allah :
"Sesungguhnya wala' kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
yang beriman ,yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya
mereka tnduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, RasulNya dan orang-orang beriman menjadi wala'nya, maka sesungguhnya
hizbullah itulah yang pasti menang".(QS.5:54-55)
Al Wala' adalah tempat di mana kita menggantungkan harapan,
menumpahkan rasa sedih dan gembira, memohon pertolongan dan
perlindungan. Sebaik-baik wala' adalah Allah,Rasulnya dan orang-orang
beriman. Maka barangsiapa berwala' kepada hal ini jaminan Allah
adalah kemenangan. Menang dalam fase dunia adalah kemuliaan, dalam
fase akhirat adalah surga.
Jika seseorang telah memiliki prinsip bahwa tiada yang berhak
disembah kecuali Allah (Laa ma'buda bihaqqin illa Allah),barulah dapat
dikatakan sebagai seorang mukhlisin(orang yang ikhlas)sejati. Orangorang ikhlas inilah yang tidak akan pernah berhasil digoda oleh syaitan.
Allah berfirman dalam QS. Shaad (38): 82-83:
"Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan
mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara
mereka ".
Orang-orang seperti ini mencintai Allah di atas segalanya. Allah
berfirman dalam QS. 2:165:
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingantandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah...".
Ibnu Taimiyah berkata bahwa 'Tidak ada kesenangan dan
kenikmatan yang sempurna bagi hati, kecuali dalam kecintaan kepada
Allah dan bertaqarrub kepada-Nya dengan mengerjakan apa-apa yang
dicintai-Nya. Kecintaan tidak akan terjadi kecuali dengan berpaling dari
kecintaan kepada selain-Nya. Inilah hakekat Laa Ilaha Illallah. Inilah
jalan Ibrahim dan semua nabi serta rasul'.
Adapun syahadah kedua yaitu syahadah risalah, yaitu pengakuan
'persona grata' (orang yang dipercaya) terhadap Rasulullah sebagai
duta Allah bagi alam semesta dan kesiapan menjadikan sebagai
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

'examplia gratia' (contoh/uswah) dalam setiap aspek kehidupan (QS.
21:107, 33:21, 68:4).
Jika seorang muslim mengakui Nabi SAW sebagai 'persona grata'
dan siap menjadikannya sebagai 'exmplia gratia', maka barulah
dikatakan ia berwala' (loyal) kepada Rasulullah SAW. Berwala' kepada
nabi berarti harus senantiasa ittiba' (mengikuti) beliau dalam setiap
aspek kehidupan. Karena Ittiba'ur Rasul merupakan bukti kecintaan dan
ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Firman Allah:
"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang"(QS. Ali Imran: 31,32).
Risalah mengandung mengandung pengertian sesuatu yang
diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah
untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di
dunia dan akhirat. Urgensi (kepentingan) manusia terhadap risalah
sangat jelas. Tanpa risalah manusia tidak mungkin mengenal Allah,
sifat-sifat-Nya serta tata cara beribadah kepada-Nya; manusia tidak
akan mengetahui adanya alam ghaib seperti alam barzakh, alam
mahsyar, surga dan neraka. Tanpa risalah manusia tidak menyetahui
tujuan penciptaan-Nya dan tidak bisa menentukan undang-undang
sistem hidup yang menjamin terealisirnya keadilan dan persamaan hak.
Jalan satu-satunya untuk mengetahui petunjuk Allah ini adalah
lewat risalah-Nya yang diinterprestasikan oleh Rasul-Nya. Dengan
demikian syahadat risalah juga mengandung pengertian ; (1)
membenarkan setiap apa yang beliau khabarkan (QS. 53:3-4), (2)
menaati apa yang diperintahkan (QS. 4:59), (3) menjauhi apa yang
beliau larang (QS. 59:7) dan (4) beribadah menurut syari'atnya.
Kewajiban seorang muslim terhadap Rasulullah SAW adalah
beriman kepadanya, taat/mengikutinya dan mencintainya. Allah telah
memberikan khabar tentang kerugian besar dan penyesalan yang
mendalam bagi seseorangyang mengetahui ajaran Nabi SAW kemudian
tidak taat dan tidak mengikutinya. Firman Allah:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua
tangannya seraya berkata:'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan
bersama-sama Rasul"(QS. 25-27).
Barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, Allah akan
menyediakan baginya surga (QS. 4:13).
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Seorang muslim wajib mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi
cintanya kepada segala sesuatu. Sabda beliau SAW:
"Tidak beriman seseorang (dengan sempurna) di antara kalian kecuali
aku lebih dicintai dari dirinya sendiri, orang tua dan seluruh
manusia"(Al Hadist).
Syahadah uluhiyah dan risalah adalah suatu kesatuan (unity) yang
tak dapat dipisahkan. Seorang muslim tidak dapt menerima hanya satu
saja dari kedua syahadah itu. Jika seseorang hanya menerima syahadah
uluhiyah saja berarti dia menjadi ingkar sunnah. Bila sesseorang hanya
menerima syahadah risalah saja, berarti dia menjadi seorang
Mohammedian. Keduanya tidak diperbolehkan dan bukan bagian dari
ummat Islam.
D. DISKUSI
Benarkah manusia memang membutuhkan risalah ilahi. Bukankah
Allah telah memberikan akal kepada manusia untuk berfikir? Apakah
akal saja cukup untuk membuat suatu perangkat sistem hidup? Faktorfaktor apa yang tidak dimiliki oleh manusia sehingga ia tidak dapat
membuat 'risalah' bagi dirinya sendiri?
REFERENSI
Paket BP Nurul Fikri , Syahadahmu Syahadahku
Muh. Bin Sid bin Salim Al-Qahthany, Loyalitas Muslim Terhadap Islam
Muh. Said Al-Qaathani, Muh. Bin Abd. Wahhab, Muh. Qutb, Memurnikan
Laa Ilaaha Illallah
Koleksi Bahan Tarbiyah Islamic Network (Isnet, 1996)
Aqidah Seorang Muslim, Al Umma
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

5. MA’RIFATUL ISLAM
A. TUJUAN
Peserta mengetahui pengertian diin menurut Al-Qur'an
Mengetahui perbedaan dienullah dan dien ghoiru dienullah
Mengetahui kesempurnaan ajaran Islam sehingga berusaha
mengamalkan dan mempelajarinya.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Ad-dien menurut Al-Qur’an
Dienullah, DienuI Islam [48:28, 61:9] Dienullah dibawa oleh semua
Rosul dan nabi untuk keselamatan manusia. Disebut juga dengan
dienul haq (dienus samaawi).
Dienul ghoiru dienullah, bukan dari Allah. Jumlahnya lebih dari satu
(QS. 48;28) hasil rekayasa pikiran manusia, biasa disebut agama
budaya (dienul ardli).
Ciri-ciri dienullah/dienus-Samaawi
Bukan tumbuh dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat.
Disampaikan oleh manusia pilihan Allah (utusan-Nya), utusan itu
hanya menyampaikan bukan menciptakan.
Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
Konsep tentang Tuhannya adalah Tauhid.
Pokok-pokok ajarannya tidak pernah berubah dengan perubahan
masyarakat penganutnya.
Kebenarannya universal dan sesuai dengan fitrah manusia.
Ciri-ciri dienul ardli :
Tumbuh dalam masyarakat.
Tidak disampaikan oleh Rosul Allah.
Umumnya tidak memilki kitab suci, walaupun ada sudah mengalami
perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarah.
Konsep Tuhannya dinamisme, animisme, politheisme, dll.
Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

masyarakat penganutnya .
Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi
segenap manusia, masa dan keadaan.
Pengertian Islam secara Ethimologi/ Bahasa :
Tunduk patuh, berserah diri (al-istislaam) [3:83].
Damai (as-silm) .
Bersih (as-saliim)
Aturan Illahi yang diberikan kepada manusia yang berakal sehat
untuk kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat..
Ajaran lslam:
a. Sesuai fitrah manusia QS. 30;10 Kepentingan seluruh manusia
QS 34;28
b. Rahmat seluruh alam QS 21;107
c. Untuk meningkatkan kualitas hidup manusia QS. 2;179
d. Sangat sempurna QS. 5:3
REFERENSI
Diktat agama IPB, Uts. Didin Hafidhuddin
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

6. EKSISTENSI ALLAH
A. TUJUAN
Menambah keimanan peserta kerada Allah
Peserta meyakini bahwa Allah itu eksis/ada
Peserta mengetahui buku utau dalil-dalil lentang eksistensi Allah
Peserta memahami cara mengenal Allah
B. METODE PENDEKATAN
Games, Ceramah, dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Bukti eksistensi Allah
1. Dalil fitrah Q.S 10:22
Perasaan alami yang tajam dari manusia bahwa ada Zat yang
maujud, yang tidak terbatas dan tidak berkesudahan, yang
mengawasi segala sesuatu, mengurus dan mengatur segala, yang ada
di alam semesta, yang diharapkan kasih sayang-Nya dan ditakuti
kemurkaan-Nya.
2. Dalil akal QS 5:20-21
Dengan tafakkur dan renungan terhadap alam semesta yang
menurunkan manifestasi dari eksistensi-Nya. Orang yang
memikirkan dan merenungkan alam semesta akan menemukan,
empat unsur ialah semesta:
Ciptaan-Nya. QS 96:1-2; QS 36:36
Bahwa tiada yang dapat mencipta alam ini kecuali Allah, yang
Maha Tinggi dan Maha Hidup.
Kesempurnaan. QS 67:3; 32:7
Alam ini diciptakan dalam kondisi yang sangat sempurna tanpa
cacat.
Perbandingan ukuran yang tepat dan akurat. QS 25:2.
Alam ini diciptakan dengan perbandingan ukuran, susunan,
timbangan, dan perhitungan yang tepat dan sangat akurat.
Hidayah (tuntunan dan bimbingan). QS 20:49-50.
Alam ini menunjukkan dan menuntun manusia bahwa Allah,
Sang Pencipta Alam semesta, benar-benar ada. Allah
memberikan hidayah (tuntunan dan petunjuk) kepada makhluk-
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Nyau untuk dapat menjalankan hidupnya dengan mudah, sesuai
dengan karakteristik dirinya masing-masing. Kepada manusia
sering disebut dengan ilham, kepada hewan sering disebut
insting.
3. Dalil akhlaq
Secara fitrah manusia memiliki moral (akhlaq). Dengan
adanya moral (akhlaq) inilah, ia secara naluriah mau tunduk dan
menerima kebenaran agar hidupnya lurus dan urusannya berjalan
teratur dan baik. Zat yang dapat menanamkan akhlaq dalam jiwa
manusia adalah Allah, sumber dnri segala sumber kebaikan, cinta
dan keindahan. Keberadaan 'moral' yang mendominasi jiwa manusia
merupakan bukti eksistensi Allah. QS. 91:7-8
4. Dalil Wahyu
Para rasul diutus ke berbagai umat yang berbeda puda zaman
yang berbeda. Semua rasul menjalankan misi dari langit dengan
perantaraan wahyu. Dengan membawa bukti yang nyata
(Kitab/wahyu & mukjizat) mengajak umatnya agar beriman kepada
Allah, mengesakan-Nya dan menjalin hubungan baik dengan-Nya,
serta mengingatkan akan akibat buruk syirik/berpaling dari-Nya
(QS 6:91). Siapa yang mengutus mereka dengan tugas yang persis
sama? Siapa yang memberikan kekuatan, mendukung dan
mempersenjatai mereka dengan mu'jizat? Tentu suatu Zat yang
eksis (maujud), Yang Maha Kuat & Perkasa, yaitu Allah. Keberadaan
para rasul ini merupakan bukti eksistensi Allah.
5. Dalil sejarah
Semua umat manusia di berbagai budaya, suku, bangsa dan
zaman, percaya akan adanya Tuhan yang patut disembah dan
diagungkun. Semuanya telah mengenal iman kepada Allah, menurut
cara masing-masing. Konsensus sejarah ini merupakan bukti yang
memperkuat eksistensi Allah. (QS 47:10; perkataan ahli sejarah
Yunani kuno bemama Plutarch)
Cara mengenal Allah
Jalan yang ditempuh oleh ajaran selain Islam:
Hanya mengandalkan panca Indra dan sedikit akal sehingga timbul
prakira-prakira yang membentuk filsafat -filsafat atau pemikiran
tentang ketuhanan.
Filsafat dan pemikiran tersebut justru mendatangkan kegoncangan
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

dan kebingungan dalam jiwa. Sehingga hanya menanamkan
keraguan dan kesangsian terhadap keberadaa Allah. (QS 34:51-54 ;
2:147 ; 22:11 ;10:94).
Jalan yang ditempuh oleh orang-orang kafir tersebut melanggar
fitrah mereka. Sebab mencoba mengenal Allah dengan
menggunakan panca indra saja. Padahal panca indra hanya bisa
mendeteksi sesuatu yang dapat diraba, diukur, disentuh. Sebaiknya,
untuk mengenal sesuatu selain Allah mereka menggunakan panca
indera dan akal.
Jalan yang ditempuh orang-orang kafir tersebut pada akhimya tidak
pemah membawa mereka sampai mengenal siapa Sang Pencipta.
Sebaiknya yang mereka dapatkan adalah ketidaktahuan akan Allah
Yang Maha Mencipta.
Jalan yang ditempuh Islam:
Orang-orang lslam mengenal Allah dengan menggunakan keimanan
dan dilengkapi akal. Kedua rotensi tersebut dioptimalkan dengan
dalam proses tafakkur dan tadabbur. Tafakkur berarti memikirkan
ciptaan atau tanda-tanda kebesaran Allah (ayat Kauniyah). Tadabbur
berarti merenungkan ayat ayat Allah yang tertulis dalam Al-Qur’an
(ayat Qauliyah). Sehingga timbul keyakinan di dalam hati tentang
kcberadaan dan kekuasaan Allah (QS 3:190-191; 12:105; 10:101).
Jalan yang ditempuh oleh orang mu’min bersandarkan kepada
fitrahnya sebagai manusia, yaitu mengoptimalkan akal, pemikiran,
ilmu serta hatinya untuk mengenal Allah lewat tanda-tanda
kebesaran-Nya (ayat-ayat-Nya) bukan zat-Nya. Baik tanda-tanda
kebesaran Allah yang ada di alam, mu’jijat serta dalam Al-Qur’an.
Lewat jalan ini, manusia akan mengenal Allah.
D. GAMES
Langkah- langkah
1. Mentor meminta tiga siswa menggambar sesuatu di papan tulis.
2. Mentor membuka diskusi dengan mengajukan pertanyaan sebab
akibat keberadaan gambar di papan tulis. Misalkan:
"Mengapa gambar tersebut ada di papan tulis?" (Karena ada
yang menggambar! ) .
"Jika tadi tak ada yang menggambar, apakah gambar tersebut
akan ada? (Tidak!) .
"Kalau begitu, segala sesuatu ada karena ada yang mengadakan.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Gambar itu ada karena ada yang menggambar. Kita ada karena
ada yang menciptakan. Alam semesta ini ada karena ada yang
mengadakan. Siapa yang menciptakan kita?" (Allah!) .
"Berarti Sang Pencipta itu memang ada!!"
REFERENSI
Materi Mentoring tanun 94/'95.
DR. Yusuf Qordhowi; Wujudullah.
Sa’id Hawwa; Allah Jalla Jalaluhu.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

7. MA’RIFATUL AL-QUR’AN
A. TUJUAN
Peserta mengetahui definisi Al-Qur’an secara bahasa dan istilah.
Peserta mengetahui nama-nama dan karakteristik Al-Qur’an.
Peserta memahami fungsi Al-Qur’an dan akhak terhadapnya.
Peserta termotivasi untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan
Al-Qur'an.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Definisi AL-Qur’an
Secara bahasa berarti "bacaan”.
Secara istilah berarti "Kalam Allah SWT yang merupakan mu'jizat
yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW dan membacanya
merupakan ibadah"
Nama-nama Al-Qur’an
Al-Qur’an/ Bacaan [17:9] .
Al-Kitab/ Buku [21:10].
Al-Furqon/ Pembeda [25:1]
Adz-Dzikr/ Pengingat [15:9].
An-Nur/ Cahaya [4:174]
Karakteristik AL-Qur' an
Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia [ 20:2].
Bacaan yang teramat mulia dan terpelihara [56: 77-78] .
Tidak seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan
keagungan Al-Qur’an [2:23, 17:88] .
Tersusun secara terperinci dan rapi [11:1] .
Mudah difahami dan diambil pelajaran [54: 17, 34, dst]
Fungsi Al-Qur’an
Pengganti kedudukan kitab
diturunkan Allah SWT

suci

sebelumnya

yang

pernah
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan
Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh
umat terdahulu
Sebagai mukjizat Rasulullah SAW
AkhIak Terpuji Terhadap Al-Qur’an
Membaca ta'awudz sebelum membaca Al-Qur’an [16:98] .
Membaca Al-Qur’an secara tartil perlahan-lahan [73:4] .
Lapang dada menerima Al-Qur’an [7:2]
Mendengarkan baik-baik pembacaan Al-Qur’an [7:204] .
Bergetar hatinya dan bertambah imannya [8:2-4]
Akhlak tercela terhadap Al-Qur’an .
Menyombongkan diri dan berpaling [31:7] .
Menertawakan peringatan ini [53:59-62] .
Tidak memperahatikan Al-Qur’an [47:24]
Keunggulan Al-Qur’an .
Al-Qur’an adalah mukjizat yang abadi [4:74].
Allah menghendaki agar Al-Qur’an berlaku umum (mencakup
permasalahan) dan bersifat universal. Maka, disusun dan
dikumpulkan
Al-Qur’an itu dengan sistematika yang
memperlihatkan universalitas dan kekekalannya dan dijauhkan dari
susunan yang bersifat temporer, yang hanya memperlihatkan
urgensi pada suatu masa saja, yaitu ketika turunnya.
Keunggulan Al-Qur’an secara ilmiah
Pemikiran modern dalam berbagai bidang disiplin ilmu dewasa ini
telah menetapkan bahwa Al-Qur’an merupakan kitab ilmiah yang
menghimpun segala disiplin ilmu dan filsafat. Ilmu itu datang dari
Allah SWT, sebagai tanda kemuliaanNya dan ketinggian ilmu-Nya
[96:1-5].
Jaminan kemurnian Al-Qur’an.
Allah sendiri yang menjamin kemurnian Al-Qur’an [6:115, 15:9] .
Al-Qur’an bersifat umum dan universal.
Umum: Mencakup seluruh bidang/permasalahan manusia [6:38].
Universal: Berlaku selamanya dan untuk seluruh kaum [25:1].
REFERENSI
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Paket BP NF 'Keunggulan Al-Qur’an’
Ibnu Qoyim, Mahabatullah, (Bab I)
Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Quran , hal 18
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

8. MA’RIFATUL RASUL
A. TUJUAN
Peserta memahami makna risalah dan rasul
Peserta memahami kewajiban beriman kepada rasul
Peserta mengetahui tugas para rasul
Peserta mengetahui sifat-sifat rasul
B. METODE PENDEKATAN
Games, Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Makna Risalah dan Rasul
Risalah: Sesuatu yang diwahyukan A11ah SWT berupa prinsip
hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia
agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Rasul: Seorang laki-laki (21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT
yang berkewajiban untuk melaksanakannya dan diperintahkan
untuk menyampaikannya kepada manusia.
Pentingnya iman kepada Rasul
Iman kepada para rasul adalah salah satu Rukun Iman. Seseorang
tidak dianggap muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Allah
mengutus para rasul yang menginterprestasikan hakekat yang
sebenarnya dari agama Islam, yaitu Tauhidullah .
Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada
seluruh rasul, dan tidak membedakan antara satu dengan yang
lainnya. (Al-Asyqor:56)
Tugas para rasul
1. Menyampaikan (tablig) [5:67, 33:39]. Yang disampaikan berupa:
Ma'rifatullah [6:102] (Mengenal hakikat Allah) .
Tauhidullah [21:25] [Mengesakan Allah] .
Basyir wa nadzir [6:48] (Memberi kabar gembira dan
peringatan)
2. Mendidik dan Membimbing [62:2]
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Sifat-sifat para rosul
1. Mereka adalah manusia (17:93-94,8:110]
2. Ma'shum [terjaga dari kesalahan] [3:161, 53:1-4]
3. Sebagai suri teladan [33:2l, 6:89-90]
D. GAMES
1. Judul “Games Ilmu”
2. Skema/Gambar/Contoh:

3. Media & Bahan :
a. 1 naskah pembahasan
b. Serangkaian petunjuk
c. 3 lembar kertas bujur sangkar per orang atau kelompok
d. 1 buah gunting atau cutter
4. Langkah-langkah.
Instruksi: Peserta diminta membuat sejumlah lubang (minimal
6) yang berjarak sama antara satu lubang dengan lainnya, juga jarak
setiap lubang dari titik pusatnya.
Tahap 1
Mentor memberikan instruksi tanpa memberikan keterangan
tambahan.
Tahap2
Mentor memberikan instruksi dan memberikan keterangan
tambahan secara lisan sebagai berikut:
a. Lipat kertas 2 X, sehingga membentuk bujur sangkar
b. Lipat bagian kertas yang ujungnya bersatu sehingga menutupi
2/3 bagiannya.
c. Lipat juga 1/3 bagian sisanya
d. Lipat lagi kertas dengan bagian yang sama sampai saling
menutupi
e. Lubangi bagian yang ujungnya bersatu menggunakan gunting
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

atau cutter
f. Lipat, apakah didapatkan lubang-lubang sesuai instruksi
Tahap 3
Mentor memberikan instruksi sambil mencontohkan setiap langkah
secara terperinci. Sehingga didapatkan hasil sesuai instruksi.
5. Hikmah:
1. Pentingnya rasul sebagai penyampai dan penjelas risalah Islam
sekaligus mencontohkan bagaimana Islam diterapkan dalam
hidup keseharian.
2. Rasul sebagai utusan Allah harus kita kenal dan kita taati agar
segala aspek kehidupan kita menjadi ibadah.
REFERENSI
Kelompok Studi Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim, hal. 60-71
Al-Asyqor, Dr. Limar Sulaiman, Para Rasul dan Risalahnya, Pustaka
Mantiq
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

9. MA'IYYATULLAH
A. TUJUAN
Peserta memahami pengertian ma’iyyatullah
Peserta mengetahui pembagian ma’iyyatullah beserta buktibuktinya
Peserta termotivasi untuk menimbulkan kebersamaannya dengan
Allah.
B. METODE
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Pengertian
Ma’iyyatullah berarti kebersamaan Allah. Allah selalu bersama
dan mengawasi makhlukNya. Ma’iyyatullah terbagi atas 2 macam:
1. Ma’iyyatullah Umum
Yaitu kebersamaan Allah yang meliputi seluruh makhlukNya, baik
manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan, muslim maupun
kafir. Kebersamaan Allah serta umum itu dapat dibuktikan dengan
adanya:
a. Fenomena Petunjuk
Seluruh makh1uk ciptaan Allah, dari atom yang terkecil sampai
benda yana paling besar, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhnn,
semua mendapat petunjuk dari Allah dalam menjalani hidupnya.
Allah selalu bersama makhlukNya, ketika memberi pelunjuk
poda bayi untuk menyusu padu ibunya, kepada anak ayam untuk
mematuk ketika akan keluar dari telurnya, ketika ayam betina
membolak-balikkan telur yang sedang dieraminya, juga ketika
Allah memberi petunjuk akar tumbuhan untuk menyerap sari
makanan dari dalam tanah.
b. Fenomena Pengabulan Do'a
Seluruh manusia, baik beriman muupun kafir, pernah mengalami
langsung fenomena ini. Ketika seseorang mengalami kondisi
kritis daldam fase kehidupannya, yaitu ketika ia menerima
musibah yang membuat hatinya hancur, putus harapan, dengan
serta merta ia memohon kepada Allah dengan penuh harap dan
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

cemas mengharapkan pertolonganNya, ketika itu pula Allah
mengabulkan doanya dan tiba-tiba musibah itu hilang [10:12;
17:67; 6:47]. Fenomena ini merupakan bukti kebersamaan Allah
dengan manusia pada umumnya. Mrupakan sunnatullah bahwa
Dia harus mengabulkan do’a orang yang terjepit, jika Dia
berkehendak, walaupun orang tersebut orang kafir selama ia
selalu berdoa kepadaNya [27:62 ; 6:63-64].
2. Mu'iyyatullah Khusus
Artinya kebersamaan Allah yang ditujukan khusus untuk orangorang yang beriman. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang
beriman adalah berupa:
a. Penjagaan dan pemeliharaan Allah
Berkata Abu Abbas Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah
SAW bersabda: Jagalah Allah, niscaya Ia akan menjagamu.
“Jagalah Allah, niscaya engkau mendapatkanNya di hadapanmu.
Bila engkau meminta, mintalah kepada Allah. Dan bila engkau
meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah” (HR.
Turmudzi).
b. Pertolongan dan kemenangan dari Allah
Salah satu bentuk kebersamaan Allah terhadap kaum mukmin
ialah berupa dukunganNya dalam bentuk pertolongan [47:7] dan
pemecahan janjiNya [2:40].
Hakikat pertolongan dan kemenagan itu sendiri ialah:
a) Hanya datang dari sisi Allah
Orang yang dimenangkan Allah tidak mungkin bisa dikalahkan oleh
siapapun dan kapanpun, meskipun seluruh isi bumi bersatu padu
untuk mengalahkannya. Begitu pula sebaliknya [3:160 ; 8:9-10]
b) Allah hanya menolong orang yang menolongNya
Siapa yang menolong diinNya maka barulah Allah akan
menolongNya [47:7 ; 22:40].
c) Pertolongan Allah dapat berupa kehancuran bagi orang-orang kafir,
sebagaimana kehancuran kaum pendusta para nabi dan rasul.
d) Kekalahan merupakan pertolongan yang sebenarnya
Yang kita anggap sebagai kekalahan pada hakikatnya merupakan
pertolongan yang sebenarnya. Kekalahan tersebut dapat berupa
terbunuh, dipenjara, dipenjara atau dianiaya. Bukankah dengan
terbunuhnya seorang mukmin dapat dikatakan bahwa ia teluh
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

memperoleh syahadah di jalan Allah, seperti yang dicita-citakannya
[3:169 ; 36:26-27, 9:52].
e) Kemenangan kaum mukmin tidak dibatasi oleh waktu dan tempat.
Waktunya terbentang sejak dunua sampai akhirat, dan
tempatnyapun terbentang di seluruh bumi Allah. Jika seorang
mendeita di suatu tempat, di tempat lain dia akan memperoleh
kemenangan seperti yang dialami oleh Rosulullah SAW beserta para
sahabatnya (memperoleh kemenangan ketika hijrah ke madinah).
Karakterisitik orang-orang beriman yang akan mendapatkan
pertolongan Allah adalah:
1. Menjaga perintah, batasan dan hak-hak Allah (HR Turmudzi).
2. Kembali Islam yang murni seperti ketika Rosulullah SAW
memelihara kemurnian Islam.
3. Selalu bcrdakwah dan berjihad [29:69 ; 49:15].
4. Berbuat ihsan [16:28].
5. Tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan dan meyakini
datangnya pertolongan Allah [2:153].
REFERENSI
Aqidah Seorang Muslim, AL-Ummah
Al-Umr, Hakikat Pertolongan dan Kemenangan, GIP
Dr. Yusuf Qordhowi, Generasi Mendatang Generasi Yang Menang, GIP
Sa'id Hawwa, Allah, Pustaka Mantiq
Majalah Ishlah, No. 56/Th IV 1996, hal. 32
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

10. AKHLAK RASULULLAH
A. TUJUAN
Peserta tumbuh kesadarannya untuk meneladani akhlak Rasulullah
SAW
Peserta mengetahui contoh akhlak yang mulia dan termotivasi untuk
melakukannya.
Peserta mengetahui contoh akhlak tercela dan termotivasi untuk
menjauhinya
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Misi utama diutusnya Rasul ke dunia ialah untuk menyempurnakan
akhlak manusia "Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan
keluhuran akhlak” (Hadist).
Akhlak Rasulullah mencakup segala sisi kehidupan, yaitu sebagai
sunnah, sebagai kepala pemerintahan, sebagai pemimpin tertinggi
pasukan Islam
Juga mencakup sifat yang bisa meliputi sagala sisi kehidupan (zuhud,
sabar, penyayang, dll.)
Akhlak Rasulullah secara Umum
1. Akhlak Qur’ani
Ditanyakan kepada Aisyah ra tentang akhlak Rasulullah SAW maka
jawabnya “Akhlaknya Qur'ani” (AL-Hadist).
Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an. Karena itu, untuk memperoleh
gambaran utuh akhlak beliau kita perlu memahami Al-Qur’an dan
As-Sunnah atau seggala sesuatu yang ada kaitannya dengan pola
kehidupan Rasulullah
2. Akhlak manusia terbaik
Dikatakann oleh Anas ra, bahwa Rasulullah adalah manusia yang
tcrbaik akhlaknya
Contoh akhlak-akhlak mulia yang diperintahkan Nabi SAW
1. Jujur
Hadits Rasul “Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan
kepada kebajikan, dan sesuhgguhnya kebajikan itu akan
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

2.

3.

4.
5.

mengantarkan ke surga. Dan seseorang senantiasa berkata benar dan
jujur hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benarr dan
jujur. Dan sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, yang
akhirnya akan mengantarkan ke dalam neraka. Dan seseorang
sentiasa berdusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR
Bukhari Muslim)
Dermawan (QS. 2: 261)
“Tidaklah seorang hamba berada pada suatu pagi kecuali dua
malaikat turun menemaninya. Satu malaikatt berkata: Ya Allah,
berilah karuniaMu, sebagai ganti apa yang ia infakkan. Malaikat
lainnya berkata: Ya, Allah, berilah ia kebinasaan karena telah
mempertahankan hartanya yang tidak dinafkahkannya”.
[HR
Muttafaq’alaih].
Malu
Adalah Rasulullah SAW sangat tinggi rasa malunya, lebih pemalu dari
gadis pingitan. Apabila Beliau tidak menyenangi sesuatu, kami dapat
mengeetahuinya pada wajah Beliau. [HR Muslim], “Iman itu
mempunyai 71 atau 81 cabang, dan yang paling utamanya adalah
mengucapkan Laa ilaaha ilallah dan serendah-rendahnya adalah
menyingkirkan duri (gangguan dari jalan). Dan sifat pemalu
merupakan satu bagian dari iman” [HR Muttafaq’alaih). Tambahan:
Lihat Ar-Rasul
hal 197-199.
Menepati janji (QS. 5:1, 17:34). Tambahan: Lihat Ar-Rasul, hal. 56-60
Menutupi aib (QS. 24:19)

Contoh akhlak-akhlak tercela yang diperingatkan Rasulullah Saw:
1. Marah
2. QS. 3:133-134, Dari Abi Hurairah ra, bahwa seorang laki-laki berkata
kepada Nabi SAW: “Wasiatilah aku.” Sabda Nabi: "Janganlah engkau
mudah marah. Maka dikurangi beberapa kali. Sabdanya: Janganlah
engkau mudah marah.” [HR. Bukhari-Muslim] Hadits Arbain ke-16
3. Ghibah dan Namimah (49:12)
4. Riya (2:264)
5. Sombong (17:37)
6. Zalim
7. “Hai hamba-hambaKu, sesungguhnya aku telah mengharamkan
kezaliman (berbuat zalim) pada diriKu, dan Aku jadikan sebagai
perbuatan haram bagi kalian , maka dari itu janganlah kalian
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

berbuat zalim.” [HR. Muslim]
REFERENSI
Abbas, S. Ziyad (ed.), Pilihan Hadits Politik, Ekonomi dan Sosial, Jakarta:
Pustaka Panjimas
Hasyimi, Dr.Muhammad Ali, Apakah Anda Berkepribadian Muslim?,
Jakarta: GIP
Hawwa, Sa'id, Ar-Rasul Muhammad SAW hal. 177-199, Solo: Pustaka
Mantiq
Yakan, Muna Haddad, Hati-hati terhadap Media yang Merusak Anak,
Jakarta: GIP.
Isnet, “Urgensi Akhlak I”.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

11. GHAZWL FIKRI
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan hakikat Ghozwul fikri
Peserta memahami sarana, metode dan hasil-hasil dari Ghozwul
Fikri
B. METODE PENDEKATAN
Games, Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Pengertian Ghozwul fikri
Secara bahasa
Ghozwul Fikri terdiri dari dua kata; ghozwah dan Fikr. Ghozwah
berarti serangan, serbuan atau invasi. Fikr berarti pemikiran.
Serangan atau serbuan di sini berbeda dengan serangan dan serbuan
dalam qital (perang).
Serangan / Serbuan
Qital
 Saling mengetahui,
siapa lawannya



 Banyak korban jiwa 
 Membutuhkan dana 
yang besar
 Hasilnya
belum 
tentu berhasil
 Efeknya terbatas


Ghozwah
Sepihak, yang lain
tidak
menyadari
kalau diserang
Relatif tidak ada
Relatif
membutuhkan dan
yang sedikit
Hasilnya nyata
terlihat & berhasil
Efeknya dalam dan
luas

Secara Istilah
Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam
guna merubah apa yang ada di dalanmya sehingga tidak lagi bisa
mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur
aduk dengan hal-hal tak islami.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Sasaran GF
1. Menjauhkan umat Islam dari Dien (agama)-nya. QS. 17:73 ; QS. 5:49
2. Berusaha memasukkan yang sudah kosong Islamnya ke dalam
agama kafir. QS. 2;217, QS. 2;120
3. Memadamkan cahaya (agama) Allah. QS. 61;8, QS. 9;32
Metode GF
1. Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas.
Tasykik (pendangkalan/peragu-raguan)
Gerakan yang berupaya menciptakan keragu-raguan dan
pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya.
Tasywih (Pencemaran/pelecehan)
Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum
muslimin terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara
buruk.
Tadhlil (penyesatan)
Upaya orana kafir menyesatkan umat mulai dari cara yang halus
sampai cara yang kasar.
Taghrib (pembaratan/westernisasi)
Gcrakan yang sasarannya untuk mengeliminasi Islam,
mendorong kaum muslimin agar mau menerima seluruh
pemikiran dan perilaku barat.
2. Menyerang Islam dari dalam
Penyebaran faham sekuralisme
Berusaha memisahkan antara agama dengan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Penyebaran faham nasionalisme
Nasionalisme mmbunuh ruh ukhuwah Islamiyah yang
merupakan azas kekuatan umat Islam. (Hadits 1) .
Pengrusakan akhlak umat lslam terutama para pemudanya.
Sarana GF
Mass Media : cetak dan elektronika
Hasil GF
1. Umat Islam menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah QS 25:30
2. Minder dan rendah diri QS 3:139
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

3. Ikut-ikutan QS 17:36
4. Terpecah-belah QS 30:32
Catatan
Hadist 1: “Bukan dari golonganku orang yang mengajak pada
ashobiyah dan bukan golonganku orang yang berperang atas dasar
ashobiyah dan bukan dari golonganku orang yang mati karena
ashobiyah”
D. GAMES
Games 1
Membedakan dua benda yang amat berlainan (Misalnya kapur dan
tissue)
Langkah 1
Para mad'u harus menyebutkan dengan cepat setiap benda yang
diangkat oleh Mentor (dilakukan beberapa kali).
Langkah 2
Sekarang benda ditukar namanya. Jika kapur diangkat, peserta harus
menyebutnya sebagai tissue, begitu pula sebaliknya. Pada awalnya
peserta akan mengalami kesulitan karena belum terbiasa. Tapi lama
kelamaan akan terbiasa.
Hikmah
Itulah Gozwul fikri. Pada awalnya nilai-nilai keislaman itu sudah jelas
dan pasti. Tetapi musuh Islam berusaha menghilangkan nilai keislaman
dari umat Islam secara perlahan-lahan. Maka disodorkanlah pada
muslimin nilai yang tidak Islami. Mulanya umat Islam tidak
menerimanya (tidak terasa) tapi lama kelamaan karena usaha mereka
yang terus-menerus ditambah umat Islam yang malas mengkaji AlQur’an dan Sunnah, maka umat Islam akan larut dan tenggelam dengan
nilai-nilai non Islam tersebut, bahkan nilai-nilai yang menyimpang
dengan Islam sudah danggap biasa. Dan sebaiknya ketika disodorkan
nilai-nilai Islam mereka tidak mau menerima Islam dan menjauh,
seperti yang terjadi sekarang ini.
Games 2
Al-Qur’an ditengah karpet.
Langkah 1
Al-Qur’an diletakkan di tengah-tengah karpet yang lebar. Peserta
diperintahkan untuk mengambil Al-Qur’an tadi tanpa menyentuh
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

karpet (Sulit/tidak bisa).
Langkah 2
Peserta diberitahu cara untuk mencapai Al-Qur'an tanpa harus
menginjak karpet, yaitu dengan cara menggulung karpet sampai
tengah dan dapat mengambil Al-Qur'an.
Hikmah
Usaha musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam tidak lagi
dengan 'menginjak-injak' kaum muslimin melainkan dengan mengambil
jiwa Al-Qur’an dalam jiwa mereka dengan cara perlahan-lahan dan
membuai serta tahap demi tahap tanpa disadari oleh umat Islam.
REFERENSI
Materi Mentoring tahun 94/95
Daud Rasyid, M.A, AL-Ghazwu Al-Fikri dalam sorotan Islam.
Prof. Abdul Rahman H. Habanakah, Metode merusak akhlaq dari Barat,
Abu Ridha, Pengantar Memahami AL-Ghazwu Al-Fikri
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

12. PROBLEMATIKA UMAT
A. TUJUAN
Peserta mengetahui potensi-potensi yang dimiliki umat Islam
Peserta mengetahui sebab-sebab kemunduran umat Islam
Peserta mengetahui solusi dari problematika umat Islam
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Potensi yang dimiliki umat Islam:
Syariah/peraturan (Al-Qur’an). Peraturan yang dimiliki ummat
Islam ini sudah lengkap dan menyeluruh.
QS. 15:9  tentang kemurnian Al-Qur’an
QS. 2:2a  Al-Qur’an adalah petunjuk .
Kekayaan alam
Kekayaan terbesar hampir sebagian besar (65 %) berada di negerinegeri muslim. Cadangan minyak bumi 65 % berada di negeri
muslim.
Jumlah umat Islam. Sebagian besar penduduk dunia adalah muslim.
Janji Allah untuk memenangkan umat Islam
QS. 61:9  Allah memenangkan umat lslam
QS. 2:214  Sesungguhnva pertolongan Allah amatlah dekat
Sejarah Islam yang penuh dengan kejayaan.
Sebab-sebab kemunduran umat Islam:
Faktor intemal (dari dalam lubuh umat Islam sendiri) :
1. Jauh dari Al-Qur’an dan sunah Rosul.
2. Mempelajari Islam hanya karena mengikuti. QS.12:1O8
3. Terpecah belah karena adanya perbedaan masa1ah furu.
QS. 8:63 Allah yang mempersatukan hati
4. Rendah diri; tidak tsiqoh pada Islam
QS. 63:8 kekuatan itu milik Allah, Rosul dan orang-orang
mu'min
5. QS. 3:139 orang akan tinggi derajatnya jika beriman
6. Gejala taqlid dengan semua yang datang dari Barat
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

7. Tertinggal dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Faktor ekstemal (dari luar umat Islam) :
Adanya Ghazwul Fikri (perang pemikiran dan harakatul Irtidad
(gerakan pemurtadan) dari musuh-musuh Islam untuk
menghancurkan Islam dan umatnya.)
SoIusi untuk meraih kemenangan:
1. Umat Islam harus menerapkan syariat Islam da1am seluruh aspek
kehidupan.
2. Mendidik generasi Islam dengan manhaj pendidikan yang syamil
(sempurna) dan mutakamil (menyeluruh).
3. Menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi
musuh.
4. Perjuangan dan pengorbanan.
REFERENSI
Panduan Aktivis Harokah (hal79), Pustaka Al-Ummah
Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad
Modern (hal.48), Nabil bin Abdurrahman
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

13. ISLAM SEBAGAI SISTEM HIDUP
A. TUJUAN
Peserta memahami karakteristik Islam sebagai diiahl haq.
Peserta mengetahui rentingnya memahami Islam
menyeluruh.

secara

B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Karakter Ajaran Islam
Sebagai dien (sistem hidup ) memiliki ciri-ciri:
1. Robbaniyah
Ditinjau dari segi bahasa, Robbaniyah berasal dari kata
rabbun, yang ditujukan kepada Allah SWT. Sedangkan rabbani
ditujukan kepada manusia, yaitu manusia yang tau hubungannya
dengan Allah sangat kuat, tahu dan mengamalkan ajaranNya [3:79].
Yang dimaksud dengan robbaniyyah mencakup 2 asfek, robbaniyyah
ghoyah dan mashdar.
a. Rabbaniyah Ghoyah (tujuan dan sasaran)
Maksudnya Islam menjadikan tujuan pertama dan terakhir
untnk menyembah Allah semata [51:56] dan untuk mencapai
ridhoNya. Tujuan ini pun akhimya merupakan tujuan akhir,
puncak cita-cita, usaha dan kerja keras manusia dalam
kehidupan [53:42, 84:6].Dampak Rabbaniyah tujuan pada
manusia.
(1) Mengetahui tujuan dan keberadaan manusia
(2) Mendapat petunjuk menuju fitrah
(3) Keselamatan diri perpecah dan rergolakan
(4) Membebaskan manusia dari penghambaan pada egoisme dan
syahwat.
b. Robbaniyah Masdar (sumber hukum)
Maksudnya manhaj/metode yang telah ditekan oleh Islam
untuk mencapai tujuan dan sasaran itu adalah manhaj Rabbani
yang murni, yaitu yang bersumber pada wahyu Allah kepada
Rasulullah SAW
(Al-Qur' an). Manhaj ini tidak lahir sebagai
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

sebuah hasil rekayasa dari ambisi individu, keluarga, golongan,
partai atau bangsa tertentu. Tetapi manhaj ini datang dari Allah
yang menginginkan agar menjadi petunjuk, penjelas, kabar
gembira, obat dan rahmat bagi hamba-hambaNya [4:174, 1O:57].
Adapun Rasulullah Muhammad SAW adalah penyeru pada
manhaj dan sebagai penjelas perintahNya yang masih samar bagi
manusia [42:52-53].
Dampak Rabbaniyyah mashdar.
(1) Terlepas dari pertentangan dan sikap ekstrim [4:82]
(2) Terlepas dari keberpihakan dan hawa nafsu
(3) Terhormat dan mudah diyakini
(4) Terbebas dari penghambaan sesama manusia.
2. Insaniyah (kemanusiaan)
Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Rasulnya
mencurahkan sebagian besar kepeduliannya pada sisi kemanusiaan.
Islam mengakui manusia dengan pengakuan yang menyeluruh.
Aspek-aspek manusia seperti jasad, akal dan ruhani diberikan
peluang untuk melaksanakan peran, fungsi dan karakteristiknya
tanpa harus cenderung rada aspek tertentu saja. Di samping itu
ibadah-ibadah yang disyariatkan oleh Islam memiliki dimensi
kemanusiaan, misalnya sholat, zakat, dan haji. Kesimplannya Islam
adalah din yang sesuai dengan karakter manusia, ditujukan untuk
kepentingan dan kesejahteraan manusia sendiri.
Buah insaniyah dalam Islam:
(1) Persaudaraan manusia (ukhuwah)
(2) Persamaan manusia (emansipasi).
3. Syumul (universal)
Artinya Islam meliputi semua jaman, kehidupan dan eksistensi
manusia. Jangkalian keuniversalan dalam risalah Islam ini
diungkapkan Hasan Al-Banna : Islam adalah risalah yang panjang
terbentang sehjngga meliput semua abad sepanjang jaman,
terhampar luas sehingga meliputi semua cakrawala umat dan begitu
mendalam (mendetail) sehingga memuat urusan-urusan dunja dan
akhirat. Dan di dalam Risalah Ta'limnya, yang dimaksud dengan
Islam universal yaitu: "Islam adalah sebuah sistim yang universal
(komprensip, total dan integral). Mencakup berbagai aspek hidup dan
kehidupan. Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan
umat, akhlak dan kekuatan, serta kasih sayang dan keadilan. Islam
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

adalah kebudayaan dan perundang-undangan, ilmu dan hukum,
materi dan harta benda, serta usaha dan kekayaan. Dan Islam juga
adalah jihad dan dakwah, militer dan ideologi serta aqidah yang
murni dan ibadah yang benar sekaligus."
a. Risalah semua jaman
Islam adalah risalah untuk semua jaman dan generasi, bukan
risalah yang terbatas oleh masa atau generasi tertentu. Secara
substansi (dasar-dasar akidah dan moralnya), Islam merupakan
risalah setiap nabi yang diutus dan misi setiap kitab suci yang
diturunkan. Maka semua nabi diutus dengan membawa risalah
(misi) Islam, menyerukan tauhid dan menjauhi thaghut [21:25,
16:36, 10:72, 2:128 dan 132].,
b. Risalah bagi seluruh alam semesta Islam tidak terbatas pada
bangsa maupun status sosial tertentu, yang merupakan petunjuk
Robb manusia bagi segenap manusia, rahmat bagi sekalian
hambaNya [21:107, 24:1, 38:87].
4. Al-Wastthiyyah /Tawazun (moderat atau rertengahan)
Islam berada dalam keseimbangan di antara dua jalan atau
dua arah yang saling bertentangan. Islam memberikan haknya
sacara adil terhadap aspek-aspek kehidupan seperti ruhiyyah
(spiritulisme), maddiyyah (materialisme), fardiyah (individu),
jama’iyyah (kolektif), tsabat (konsisten), dan taghayyur
(perubahan), dan tidak berada dalam poros yang ekstrim [55:7-8].
5. Al-Waqi'iyyah (kontekstual)
Allah menjamin Islam sebagai ajaran yang sesuai dengan
kondisi manusia di manapun, kapanpun dan bagi segala jenis
manusia. Islam senantiasa menjaga dan memelihara realita (aktual)
di setiap aspek yang didakwahkan pada manusia, mulai aspek
aqidah, ibadah, akhlak dan syari'at.
6. AL-Wudhuh (jelas)
Yang dimak:iud adalah jelas dalam hal:
a. Dasar-dasar Islam (akidah, moral, syari'at lslam)
b. Sumber-sumber hukumnya
c. Sasaran dan tujuan
Pentingnya memahami lslam secara kaffah. [2:2O8]
a. Agar umat Islam tidak terjebak ke dalam propaganda, program serta
langkah-langkah syathan. Sebab syaithan adalah musuh yang nyata
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

bagi manusia.
b. Ajaran Islam sendiri bersifat universal dan menolak parsialisasi
hukum dan ajarannya. Aspek dalam kehidupan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kehidupan tidak akan
harmonis apabila Islam dilaksanakan secara parsial.
REFERENSI
Materi Mentoring Islamic Study 1994-1995.
Panduan Aktivis Harokah, Pustaka Al-Ummah, Jakarta.
Dr. Yusuf Al-Qaardhawi, Karakteristik Islam: Kajian Analitik, Risalah
Gusti.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

MATERI-MATERI PILIHAN MENTORING
MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

1. TAWAZUN
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan hakikat tawazun
Peserta mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri manusia dan
kebutuhan-kebutu-hannya
Peserta mengetahui contoh-contoh manusia yang tidak tawazun
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Tawazun artinya seimbang. Allah telah mengisyaratkan agar kita
hidup seimbang, sebagaimana Allah telah menjadikan alam beserta
isinya berada dalam sebuah keseimbangan. (QS.67:3)
Manusia dan agama Islam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah
yang sesuai dengan fitrah yang telah Allah tetapkan. Mustahil Allah
menciptakan agama Islam untuk manusia yang tidak sesuai dengan
fitrah tersebut (QS.30:30). Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa
manusia itu diciptakan sesuai dengan fitrah Allah yaitu memilki naluri
beragama (agama tauhid : al-Islam) dan Allah menghendaki manusia
untuk tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama
tauhid, itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits,"Tiap bayi
terlahir dalam keadaan fitrah (Islam) orangtuanyalah yang menjadikan
ia sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.").
Sesuai dengan fitrah Allah,manusia memiliki tiga potensi, yaitu aljasad (jasmani), al-aql (akal), dan ar-ruh (ruhani). Islam menghendaki
ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang).
Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada
QS.55:7-9.
Ketiga potensi ini membutuhkan makanannya masing-masing,
yaitu sbb:
1. Jasmani
Jasmani atau fisik adalah amanah dari Allah swt,karena itu harus
kita jaga . Dalam sebuah hadits dikatakan ,"Mu'min yang kuat itu
lebih baik atau disukai Allah daripada mu'min yang
lemah."(HR.Muslim), maka jasmani pun harus dipenuhi
kebutuhannya agar menjadi kuat. Kebutuhannya adalah makanan,
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

yaitu makanan yang halalan thoyyiban (halal dan baik)
(QS.80:24,2:168), beristirahat (QS.78:9), kebutuhan biologis
(QS.30:20-21) dan hal-hal lain yang menjadikan jasmani kuat.
2. Akal
Yang membedakan manusia dengan hewan adalah akal. Akal pulalah
yang menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk-makhluk
lainnya. Dengan akal manusia mampu mengenali hakikat sesuatu,
mencegahnya dari kejahatan dan perbuatan jelek. Membantunya
dalam memanfaatkan kekayaan alam yang oleh Allah diperuntukkan
baginya supaya manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai
khalifatullah fil-ardhi (wakil Allah di atas bumi) (QS.2:30;33:72).
Kebutuhan akal adalah ilmu (QS.3:190) untuk pemenuhan sarana
kehidupannya.
3. Ruh (hati)
Kebutuhannya adalah dzikrullah (QS.13:28;62:9-10). Pemenuhan
kebutuhan ruhani sangat penting, agar ruh/jiwa tetap memiliki
semangat hidup, tanpa pemenuhan kebutuhan tersebut jiwa akan
mati dan tidak sanggup mengemban amanah besar yang
dilimpahkan kepadanya.
Dengan keseimbangan, manusia dapat meraih kebahagiaan hakiki
yang merupakan ni'mat Allah, karena pelaksanaan syariah sesuai
dengan fitrahnya. Untuk skala ketawazunan akan menempatkan
umat Islam menjadi umat pertengahan / ummatan wasathon
(QS.2:143), yaitu umat yang seimbang.
Kebahagiaan pada diri manusia itu dapat berupa:
Kebahagiaan bathin/jiwa, dalam bentuk ketenangan jiwa (QS.13:28)
Kebahagiaan dzahir/gerak, dalam bentuk kesetabilan, ketenangan
ibadah, bekerja dan aktivitas lainnya.
Dengan menyeimbangkan dirinya, maka manusia tersebut
tergolong sebagai hamba yang pandai mensyukuri ni'mat Allah.
Hamba/manusia seperti inilah yang disebut manusia seutuhnya.
Contoh-contoh manusia yang tidak tawazun:
Manusia Atheis: tidak mengakui Allah, hanya bersandar pada akal (rasio
sebagai dasar).
Manusia Materialis: mementingkan masalah jasmani/materi saja.
Manusia Pantheis (kebatinan): bersandar pada hati/batinnya saja.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

D. DISKUSI
1. Banyak artis yang hidup dengan kemewahan, namun akhirnya dia
mati bunuh diri akibat over dosis obat-obatan terlarang (NAZA).
Menurut kamu, apa sebenarnya arti kebahagiaan itu?
2. Sejujurnya, apakah kamu selama ini sudah hidup seimbang?
3. Coba diskusikan dengan temanmu, usaha-usaha apa saja yang sudah
dan akan kamu lakukan agar hidup kamu seimbang?
REFERENSI
Al-Qadiry, Seimbanglah dalam Beragama,Jakarta:GIP
Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

2. IHSAN
A. TUJUAN
Peserta memahami hakikat ihsan dan balasan bagi orang-orang yang
berbuat ihsan
Peserta mengetahui landasan berbuat ihsan
Peserta mengetahui cara beramal dengan ihsan
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Pengertian
Ihsan dianalogikan sebagai atap bangunan Islam (Rukun Iman
adalah pondasi, rukun Islam adalah tiang-tiang bangunannya).
Sebagaimana sebuah atap yang berfungsi untuk melindungi isi
bangunan, begitu pula dengan ihsan. Ihsan (perbuatan baik dan
berkualitas) berfungsi sebagai pelindung bagi bangunan keislaman
seseorang. Jika seseorang berbuat ihsan, maka amal-amal Islam lainnya
akan terpelihara dan tahan lama.
Landasan Ihsan
1. Landasan Quality (Landasan Hukum)
Allah memerintahkan kita berbuat ihsan (baik) kepada orang
lain (QS.28:77) dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan
(QS. 2:195). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Ya'la Syaddad
bin Aus r.a. dari Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah
telah mewajibkan untuk berbuat ihsan terhadap segala sesuatu, maka
jika kamu menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang ihsan,
dan hendaklah menajamkan pisau dan menyenangkan (menenangkan
dan menentramkan) hewan sembelihan itu" (HR Muslim). Tuntutan
untuk berbuat ihsan dalam Islam yaitu secara maksimal (terhadap
segala sesuatu : manusia, hewan, tumbuhan, dll) dan optimal
(terhadap yang hidup maupun yang akan mati).
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

2. Landasan Kauniy
Dengan melihat fenomena dalam kehidupan ini, secara
sunnatullah setiap orang suka akan perbuatan baik dan berkualitas.
Misalnya dalam segi kebersihan, keteraturan, dan kedisiplinan dalam
bermasyarakat.
Alasan Berbuat Ihsan
Ada dua alasan mengapa kita berbuat ihsan:
1. Adanya monitoring Allah (Muraqabatullah)
Dalam HR Muslim dikisahkan jawaban Rasul ketika ditanya
malaikat Jibril yang menyamar sebagai manusia, tentang definisi
ihsan : "Mengabdilah kamu kepada Allah seakan-akan kamu melihat
Dia, jika kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu."
2. Adanya kebaikan Allah (Ihsanullah)
Allah akan memberikan nikmat-Nya yang besar kepada semua
makhluknya, maka seharusnya pula kita berbuat ihsan, kapan dan di
manapun, kepada siapapun (QS.28:77, 55:60, 108:1-3).
Dengan mengingat Muraqabatullah dan Ihsanullah, maka sudah
selayaknya kita ber-Ihsanu Niyah (berniat yang baik). Karena niat yang
baik akan mengarahkan kita kepada:
1. Ikhlasun Niyat (Niat yang ikhlas). Niat yang baik seharusnya pula
diiringi dengan niat yang ikhlas.
2. Itqonul 'Amal (Amal yang rapih). Setelah kita berusaha
mengikhlaskan niat kita, kita berusaha untuk beramal sebaikbaiknya. Salah satu ciri amal yang baik ialah yang rapi dalam
pelaksanaannya. Kesungguhan dalam beramal salah satunya
mencerminkan niat yang ikhlas. Selama ini pengertian kita kepada
karakteristik niat yang ikhlas cenderung keliru (karena niat kita
ikhlas maka amal yang kita lakukan seadanya, tidak sepenuh hati).
Padahal sebaliknya, niat yang ikhlas tercermin dalam amal yang
sungguh-sungguh dan berkualitas.
3. Jaudatul Adaa' (Penyelesaian yang baik). Niat yang baik juga akan
menyebabkan kita berusaha untuk menyelesaikan amal kita dengan
baik. Evaluasi setelah beramal adalah hal yang sebaiknya dilakukan.
Jika seseorang beramal dan memenuhi kriteria di atas, maka ia
telah memiliki Ihsanul 'Amal (Amal yang ihsan). Ada tiga keuntungan
jika seseorang beramal dengan amal yang ihsan :
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

1. Dicintai Allah (QS.2:195). Allah mencintai orang-orang yang berbuat
ihsan karena orang tersebut telah menunaikan hak-hak Allah atas
makhluk-Nya (berbuat baik terhadap makhluk Allah), selain itu juga
Allah mencintai amal yang rapi dan berkualitas (QS.61:4, 55:60).
2. Mendapat pahala (QS.33:29). Adalah hal yang wajar dan masuk akal,
orang akan lebih menghargai perbuatan yang baik dan berkualitas.
Kita sebagai muslim tentunya mengharap lebih dari itu, yaitu pahala
dan keridhaan dari Allah.
3. Mendapat Pertolongan Allah (QS.16:128). Keuntungan lain dari
amal yang ihsan ialah kelak pelakunya akan mendapat pertolongan
Allah, sesuatu yang hanya Allah karuniakan pada orang-orang yang
dikehendaki-Nya.
Kesimpulan
Jadi untuk beramal yang ihsan harus memenuhi kriteria :
1. Zhohirotul Ihsan (Penampakan yang ihsan). Artinya : Lakukanlah
yang terbaik! (Do your Best !)
2. Qiimatul Ihsan (Niat yang ihsan). Artinya, Ikhlaslah selalu (To be
ikhlas, please !)
D. DISKUSI
Sebutkanlah contoh perbuatan yang tidak ihsan di sekitarmu. Mengapa
perbuatan tersebut banyak terjadi pada kaum muslimin?
REFERENSI
Paket BP Nurul Fikri, Ihsan
Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

3. MUHABBAH (CINTA)
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan hakikat cinta
Peserta mengetahui tanda-tanda cinta
Peserta mampu menempatkan prioritas cintanya sesuai aturan Allah
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Cinta dalam bahasa Arab disebut Al-Mahabbah yang berarti kasih
sayang. Menurut Abdullah Nashih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan
gejolak hati yang mendorong seseorang mencintai kekasihnya dengan
penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia
yang murni, yang tak dapat terpisahkan dari kehidupannya.
Diantara tanda-tanda cinta ialah rasa kagum/simpatik, berharap,
takut, rela dan selalu ingat kepada yang dicintai. Seorang yang beriman
sejak memproklammirkan bahwa tiada ilah selain Allah dan beriltizam
(komitmen) sepenuh dayanya, maka Allah harus menempati posisi
tertinggi cintanya. Semua tanda-tanda cinta tersebut selayaknya
diberikan kepada Allah. Berupa rasa kagum terhadap kebesaran,
keagungan dan kekuasaan Allah, mengharapkan cinta Allah, rahmat,
keridhaan dan keampunanNya (QS.39:53),rela dan menerima ketentuan
Allah sepenuhnya, takut kepada Allh, yang mrnghasilkan sikap
menjauhkan diri dari maksiat, serta selalu mengingat Allah (QS.2:152;
13:28; 63:9; 59:19). Firman Allah :
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingantandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yanag beriman amat sangat
cintanya kepada Allah..." (QS.2:165)
Cinta muncul karena kesadaran telah menerima anugerah dan
nikmat yang besar dari Allah, pemahaman betapa rasa kasih sayang
Allah melingkupi detik-detik kehidupan kita, serta karena mengenal
Allah (Ma'rifatullah). Sehingga seorang mukmin amat sangat cintanya
kepada Allah dan memiliki hasrat yang besar untuk bertemu
denganNya.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Refleksi cinta adalah tunduk patuh, menurut,taat akan perintah
Allah dan menjauhkan diri dari segala laranganNya. Mahabbatullah
(rasa cinta kepada Allah) tidak cukup dengan hanya menjadi seorang
'abid (ahli ibadah), tetapi mewujud dalam upaya menegakkan
kalimatNya/agamaNya.
Islam merupakan agama fitrah yang juga mengakui adanya
fenomena cinta yang melekat sebagai fitrah manusia.Allah telah
memberikan petunjuk kepada hamba-hambaNya tentang prioritas
dalam cinta. Firman Allah :"Katakanlah :'Jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai
daripada Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak
memberi pettunjuk kepada orang-orang fasik". (QS.9:24). Prioritas cinta
dapat diklasifikasikan atas prioritas tertinggi, menengah dan terendah.
Berdasarkan ayat di atas,prioritas cinta yang tertinggi adalah cinta
kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalanNya. Hal ini merupakan
konsekuensi dan merupakan keharusan dalam Islam. Tak diragukan lagi
bahwa seorang mukmin yang telah merasakan kelezatan iman di dalam
hatinya akan mencurahkan segalanya cintanya hanya kepada Allah.
Karenaia telah meyakini bahwa Allah-lah yang Maha Sempurna, Maha
Indah dan Maha Agung. Tak ada satupun selain Dia yang memiliki
kesempurnaan sifat-sifat tersebut. Maka lahirlah kesadaran bahwa
hanya ajaran Allah-lah yang harus diikuti karena Dia-lah yang Maha
Tinggi. Dia juga terdotong untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Allah
dengan senang hati, penuh keyakinan dan keimanan. Ia telah yakin
bahwa untuk membanguan kepribadian yang sempurna dan membina
mentalitas manusia hanyalah dengan ajaran Allah yang Maha Suci dari
kekurangan.
Rasa cinta seorang yang beriman kepada Allah akan mengambil
bentuk awal berupa rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Cinta kepada
Rasulullah ( Mahabbaturrasul) ini berwujud sami'na wa atha'na (kami
dengar dan kami taat) terhadap perintah rasul, berendah hati,
mendahulukan, melindungi dan kasih sayang kepada beliau. Generasi
terbaik ummat ini telah mencontohkan betapa Mahabaturrasul bukan
hanya terbatas pada salam dan Shalawat, namun juga membentengi
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Rasulullah dari mara bahaya dalam banyak peperangan dan tampil
dalam membela Islam.
Mahabbaturrasul muncul dari keikhlasan dan ketulusan syar'i,
rasa cinta yang Allah tumbuhkan, yang tak dapat ditumbuhkan oleh
manusia meski membelanjakan seluruh kekayaannya. Rasa cinta yang
melebihi rasa cinta kepada bapak-bapak, anak-anak, saudara-sausara,
istri-istri, kaum keluarga, harta, perniagaan, rumah-rumah yang disukai.
Bahkan rasa cinta yang melebihi rasa cinta kepada diri sendiri. Sabda
Rasulullah saw:
"Hendaklah kalian mencintai Allah karena Dia memelihara kalian
dengan nikmat-nikmat-Nya. Dan cintailah aku demi cintamu kepada
Allah. Dan cintailah ahli rumahku demi cintamu kepadaku." (HR. AtTirmidzi, Al-Hakim dari Ibnu Abbas). "Tidak beriman seseorang
(dengan sempurna) diantara kalian kecuali aku lebih dicintai dari
dirinya sendiri, orang tua dan seluruh manusia" (Al Hadits).
Itulah mahabbaturrasul yang mewarnai hati Abu Bakar Ash
Shiddiq ra. Yang membuatnya mendahulukan, melindungi dan tak
membangunkan Rasulullah yang tertidur di pangkuannya, walaupun
harus menahan sakit kakinya karena tersengat kalajengking hingga
mengucurkan darah (peristiwa Hijrah).
Kisah para Shahabat telah membuktikan ketinggian cinta merek
kepada Allah, Rasulullah dan Jihad fi sabilillah. Seperti kisah Hazholah
bin Amir ra. Yang terjun ke medan perang Uhud meniggalkan istri yang
baru sehari sebelumnya dinikahi, dan akhirnya menemui kesyahidan.
Ketika itu Rasulullah saw melihat dan berkata kepada para shahabat :
"Sesungguhnya aku telah melihat para malaikat memandikan
Hanzholah di tengah-tengah langit dan bumi dengan air hujan-dalam
sebuah bejana dari perak." (HR. Turmudzi dan Imam Ahmad).
Cinta dengan prioritas menengah adalah cinta kepada orang tua,
anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta ini timbul dari perasaan
sesorang, yang terikat hubungan dengan orang yang dicintainya dengan
ikatan aqidah, keluarga, kekerabatan atau persahabatan. Syari'at Islam
menilai perasaan cinta seperti ini sebagai cinta yang mulia dan agung. Ia
termasuk cinta yang kedua setelah cinta kepada Allah, Rasulullah dan
jihad di jalan Allah. Bagaimana cinta seseorang terhadap sesamanya
tidak dianggap cinta yang luhur dan perasaan yang suci. Sedangkan
semua hubungan sosial dan segala tata kehidupan dibina berdasarkan
perasaan cinta dan kasih sayang semacam ini. Cinta ini merupakan hal
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

yang perlu untuk mewujudkan kemashlahatan individu dan keluarga
pada khususnya serta kemashlahatan bangsa dan kemanusiaan pada
umumnya. Sabda Rasulullah SAW:
"Tidaklah sempppurna iman seseorang di antara kalian hingga ia
mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)."Semua makhluk adalah
tanggung jawab Allah. Maka yang paling dicintai Allah adalah yang
paling memperhatikan kehidupan keluarganya". (HR. Thabrani dan
Baihaqi).
Adapun cinta terendah ialah cinta yang lebih mengutamakan dan
menomorsatukan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal
dibandingkan terhadap Allah, Rasulullah dan jihad fisabilillah. Cinta
jenis adalah yang paling hina, keji dan merusak rasa kemanusiaan.
Termasuk pula dalam kategori cinta ini adalah kecintaan kepada
sesuatu yang disembah selain Allah, sebagaimana firman Allah dalam
QS.2:165, cinta kepada musuh-musuh Allah, sebagaimana Allah
peringatkan dalam QS. Al-Mumtahanah (60):1, cinta berdasarkan hawa
nafsu sebagaimana cintanya Zulaikha istri Al Azis kepada Nabi Yusuf as.
Tak diragukan lagi bahwa jika para pemuda Islam, kapan dan di mana
saja, lebih mengutamakan cintanya kepada Allah, Rasulullah dan Islam
maka Allah akan memberikan kemenangan bagi mereka di muka bumi
ini.
D. DISKUSI
Cobalah telaah hati kita masing-masing, bener nggak bahwa
manajemen cinta di hati kita telah sesuai dengan kehendak Allah yang
telah memberikan sebentuk hati itu kepada kita? Diskusikanlah
bagaimana agar hati kita dapat menempatkan Allah, Rasulullah dan
jihad fi sabilillah sebagai pprioritas pertama.
REFERENSI
Abdullah Nashih Ulwan, Manajemen Cinta, Al Ummah, Panduan Aktivis
Harokah
Koleksi Bahan Tarbiyah Islamic Network (ISNET,1996)
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

4. BIRRUL WALIDAIN (BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA)
A. TUJUAN
Peserta memahami pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai
bagian dari ibadah
Peserta mengetahui contoh-contoh praktis berbakti kepada orang tua
dalam kehidupan sehari-hari.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Pengertian Birrul Walidain
Berbuat baik terhadap orang tua (birrul walidain) adalah
memberi kebaikan atau berkhidmat kepada keduanya serta mentaati
perintahnya (kecuali yang ma'siat) dan mendoa'kannya apabila
keduanya telah wafat. Ibu dan Bapak sebagai orang tua sudah
selayaknya mendapatkan kebaikan dan penghormatan dari anaknya.
Islam sangat perhatian mengenai masalah ini, sebagaimana sangat jelas
ditegaskan dalam firman Allah yang berbunyi:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua
orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun.
Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu,
hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali" (QS.31:15).
Juga dapat dilihat dalam surat 4:36 Jelaslah bahwa Birrul Walidain
adalah kewajiban setiap anak dalam kerangka ta'at kepada perintah
Allah.
Bentuk-bentuk Birrul Walidain
Berbuat baik kepada orang tua dapat dilakukan dalam dua
kesempatan:
1. Saat orang tua masih hidup:
a. Mentaati selama bukan maksiat. Hadits Rasulullah: "Tidak ada
ketaatan kepada makhluk dalam rangka maksiat kepada Allah".
Contoh: Kisah Sa'ad bin Abi Waqosh.
b. Bersikap rendah hati dan berbicara lemah lembut (QS.17:23)
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

c. Memohonkan ampunan baginya kepada Allah (mendoa'kan)
(QS.17:24)
d. Membantu dengan harta
e. Memintakan restunya terlebih dahulu atas perbuatan penting
yang akn dilakukan.
Hadits Rasulullah: "Ridho Allah ada dalam Ridho orang tua,
Murka Allah juga ada dalam Murkanya orang tua".
2. Saat orang tua telah wafat:
a. Menyelenggarakan
pengurusan
jenazahnya
seperti:
memandikannya,
mengkafaninya,
menshalatkannya
dan
menguburkannya,dsb.
b. Senantiasa berdo'a untuk memohonkan ampun atas segala
dosanya.
c. Memenuhi segala janjinya semasa hidup yang belum terlaksana
seperti: wasiat, hutang piutang, dll.
d. Menghormati teman dan sahabat orang tua semasa keduanya
masih hidup.
Rasulullah Muhammad S.A.W bersabda:
"Seorang laki-laki dari golongan Anshar mendatangi Rasulullah ,
lalu bertanya : 'Apakah yang tinggal bagiku untuk dapat berbuat
kebaikan terhadap Ibu-Bapakku setelah mereka meninggal ya
Rasulullah ? Rasul menjawab: 'Ada 4 macam yang dapat anda
lakukan: menshalatkannya, memohonkan ampun segala
dosanya, memenuhi janjinya dan juga menghormati teman dan
sahabatnya. (HR. Muslim)
Dari kisah-kisah yang telah lalu banyak peristiwa yang dapat
dijadikan tauladan atau i'tibar tentang bagaimana orang-orang yang
baik terhadap orang tuanya dan bagaimana pula sebaliknya orang yang
durhaka. Tauladan yang baik misalnya kisah-kisah nabi Ibrahim, nabi
Ismail, dll. Sebaliknya bagaimana pula akibat buruk yang ditimpakan
kepada anak yang durhaka , seperti Abdullah bin Salam, dll.
D. DISKUSI
Fitri seorang muslimah. Ketika masuk SMA ia ingin mengenakan
busana muslimah yang sempurna. Namun dilarang oleh orang
tuanya dengan alasan akan sulit mendapatkan jodoh, pekerjaan.
Menurutmu bagaimana sikap Fitri sebaiknya, apakah dia tetap
mengenakan busana muslimah atau menurut kata orang tuanya?
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Agung seorang muslim tetapi mempunyai ibu dan ayah yang
beragama Nasrani. Suatu saat Agung diminta orang tuanya
mengikuti Natalan bersama. Menurutmu bagaimana sikap Agung
seharusnya?
REFERENSI
Ansyur, Ahmad Isa. Berbakti kepada Ibu Bapak, GIP
Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

5. EKONOMI RABBANI
A. TUJUAN
Peserta memahami ekonomi islam
Peserta memahami tujuan ekonomi dalam islam
Peserta memahami perbedaan ekonomi konvensional dan ekonomi
islam
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Ekonomi adalah masalah hubungan manusia dengan harta.
Ekonomi merupakan bagian dari prosesi peribadahan dalam
Islam, dimana ia menjadi alat dalam memaksimalkan kuantitas dan
kualitas mengabdi kepada Allah SWT.
• Tujuan & Hakikat Hidup Manusia
– Mengabdi/beribadah; “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia,
melainkan agar mereka menyembah-Ku (51:56)”
• Fungsi Ekonomi
– Alat untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas pengabdian
kepada Allah; “… harta yang dijadikan Allah sebagai pokok
kehidupan…” (4: 5)”
Hakikat Dunia & Harta
• “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa
yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan
bathin.” (Lukman: 20)
• “…Dan Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sumber-sumber
kehidupan untuk keperluanmu…” (Al Hijr: 20)
• “Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan.”
(An Najm: 48)
Fitrah Manusia
• “Dan sesungguhnya kecintaan kepada kebaikan (harta) manusia itu
amat sangat”. (Al Aadiyaat: 8)
• “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir.
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

•

•

Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila
mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir”. (Al Ma’arij: 19-21)
“Katakanlah
(Muhammad),
sekiranya
kamu
menguasai
perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu
kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan manusia itu
memang sangat kikir”. (Al Isra’: 100)
“Andaikata manusia manusia itu telah mempunyai harta benda
sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu
lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh
melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah menerima tobat orang
yang tobat kepada-Nya”. (HR. Muslim)

Prinsip Dalam Prilaku Ekonomi
• “SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH MANUSIA YANG PALING
BERMANFAAT BAGI MANUSIA LAIN (Al Hadits)”  orientasi pada
motivasi ibadah & arah akhirat
• “HARTA YANG BAIK ADALAH HARTA YANG ADA DITANGAN ORANG
SHALEH (Al Hadits)”  urgensi upaya menuju keshalehan
• “TIDAK BERIMAN SESEORANG JIKA IA DAPAT TIDUR DENGAN
NYENYAK SEMENTARA ADA TETANGGANYA YANG KELAPARAN (Al
Hadits)”  prinsip kolektifitas/ukhuwwah/ta’awun
Prinsip Dalam Sistem Ekonomi
• Menjalankan usaha-usaha yang halal (permissible conduct); tidak
berjual-beli khamr, daging babi, narkoba, pencemaran lingkungan,
korupsi, …
• Implementasi Zakat (implementation of zakat); muzakki
menunaikan kewajibannya dan mustahik mendapatkan hakknya…
• Penghapusan/pelarangan Riba, Maysir & Gharar (prohibition of
riba, maysir & gharar); tidak bertransaksi utang-piutang dengan
bunga, berjudi dan manipulasi…
Sepuluh 10 Pilar Ekonomi Islam:
1. Tauhid (Penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT).
2. Mashlahah (Kesejahteraan dunia dan akhirat).
3. Adil.
4. Khilafah (Wakil Allah SWT).
5. Persaudaraan (Ukhuwah).
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

6. Kerja dan Produktifitas.
7. Kepemilikan.
8. Kebebasan dan Tanggung Jawab.
9. Jaminan Sosial
10. Nubuwwah/Kenabian (Sifat-sifat nabi: Siddiq, Amanah, Tabligh,
Fathonah).
Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kapitalisme.
Aspek
Islam
Kapitalisme
Sumber Ide
Allah
Manusia
/pemikiran
Sumber
Alquran dan hadits
Daya Pikir Manusia
Motif
Ibadah
Rasional
materialisme
Paradigma
Syariah
Pasar
Tujuan
Falah dan Maslahat
Utilitarian,
individualisme
Filosofi Operasional
Keadilan,
Liberalisme, Laisez
kebersamaan
Faire
dan Tanggung Jawab
Kepemilikan harta
Milik absolut pada
Hak milik absolut
Allah, manusia adalah pada manusia
penerima amanah,
pemilik relatif
Sistem Investasi
PLS
Bunga
Sistem Distribusi
Mekanisme pasar
Sistem Pasar
dengan nilai2
(termasuk Zakat,
Infak, sedekah,
wakaf)
Prinsip Jual beli
Melarang gharar,
Tidak ada larangan
maysir, riba dan
barang-barang haram
Motif Konsumsi
Kebutuhan
Keinginan
Tujuan Konsumsi
Kemaslahatan
Memaksimalkan
utility
Motif untuk Produksi Kebutuhan dan
Ego dan rasionalisme
kewajiban manusia
Buku Panduan Mentoring
MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako

Hubungan antar
pelaku bisnis sejenis
Perputaran Uang

Ukhuwah

Persaingan

Real based ekonomi

Keterkaitan sektor
riil dan moneter
Instrumen Moneter

Sangat terkait satu
dan lainnya
Bagi hasil, jual beli,
ijarah
Pertumbuhan dan
pemerataan

Monetary based
ekonomi
Terpisah

Indikator
keberhasilan
ekonomi
Prinsip Pengeluaran

Sumber keuangan
negara

Sasaran Penerima
Tujuan
Pembangunan
Dampak

Berdasarkan 3
tingkatan mashlahah
(dharuriah,
Tahsiniyah dan
Hajjiyah)
Zakat, Infak, sedekah,
usyr, dharibah,
kharaj, pajak
kondisional.
Pada zakat
ditentukan 8 ashnaf
Memprioritaskan
pengentasan
kemiskinan
Sarana menciptakan
keadilan ekonomi

Riba
Pertumbuhan
ekonomi
Tidak
memperhatikan
prioritas mashlahah

Pajak

Tanpa melihat ashnaf
Kemajuan semata

Kesenjangan

REFERENSI
Ali Sakti Peneliti Muda Bank Indonesia, Presentasi TOT
Pengantar Kurikulum Jurusan Ekonomi Islam
6. UKHUWAH ISLAMIYAH
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan hakekat UI
Peserta mengetahui perbedaan UI dan Ukhuwah Jahiliyah
Peserta mengetahui hal-hal yang menguatkan ukhuwah dan buah
dari UI
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Contenu connexe

Tendances

10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhanasnin_syafiuddin
 
Pesan dan Bekal Liburan Semester Untuk Santri
Pesan dan Bekal Liburan Semester Untuk SantriPesan dan Bekal Liburan Semester Untuk Santri
Pesan dan Bekal Liburan Semester Untuk SantriMuhammad Jamhuri
 
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisAdab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisRizal Fuadi Muhammad
 
Proposal Training Seminar dan Workshop Motivator Pendidikan Com
Proposal Training Seminar dan Workshop  Motivator Pendidikan Com Proposal Training Seminar dan Workshop  Motivator Pendidikan Com
Proposal Training Seminar dan Workshop Motivator Pendidikan Com Namin AB Ibnu Solihin
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Erwin Wahyu
 
Dahsyatnya syurga dan neraka
Dahsyatnya syurga dan nerakaDahsyatnya syurga dan neraka
Dahsyatnya syurga dan nerakaFenti 000
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTAnas Wibowo
 
Presentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'anPresentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'anAliMZebua
 
Pedoman daurah al quran-abdul aziz abdur rauf
Pedoman daurah al quran-abdul aziz abdur raufPedoman daurah al quran-abdul aziz abdur rauf
Pedoman daurah al quran-abdul aziz abdur raufPustaka Literasi
 
Islam dan Lingkungan Hidup
Islam dan Lingkungan HidupIslam dan Lingkungan Hidup
Islam dan Lingkungan HidupMahdif Indiarto
 

Tendances (20)

10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan10 cara menyambut ramadhan
10 cara menyambut ramadhan
 
Thariqul iman
Thariqul imanThariqul iman
Thariqul iman
 
Islam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup SempurnaIslam Jalan Hidup Sempurna
Islam Jalan Hidup Sempurna
 
Pesan dan Bekal Liburan Semester Untuk Santri
Pesan dan Bekal Liburan Semester Untuk SantriPesan dan Bekal Liburan Semester Untuk Santri
Pesan dan Bekal Liburan Semester Untuk Santri
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Peran pemuda islam dalam sejarah
Peran pemuda islam dalam sejarahPeran pemuda islam dalam sejarah
Peran pemuda islam dalam sejarah
 
Remaja Smart with Islam
Remaja Smart with IslamRemaja Smart with Islam
Remaja Smart with Islam
 
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisAdab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
 
Proposal Training Seminar dan Workshop Motivator Pendidikan Com
Proposal Training Seminar dan Workshop  Motivator Pendidikan Com Proposal Training Seminar dan Workshop  Motivator Pendidikan Com
Proposal Training Seminar dan Workshop Motivator Pendidikan Com
 
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
Materi Kajian Umum - Darimana Kita Berasal?
 
Ppt syukur
Ppt syukurPpt syukur
Ppt syukur
 
Dahsyatnya syurga dan neraka
Dahsyatnya syurga dan nerakaDahsyatnya syurga dan neraka
Dahsyatnya syurga dan neraka
 
Makna bahagia
Makna bahagiaMakna bahagia
Makna bahagia
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmu
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
Hakikat berpikir
Hakikat berpikirHakikat berpikir
Hakikat berpikir
 
Presentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'anPresentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'an
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
 
Pedoman daurah al quran-abdul aziz abdur rauf
Pedoman daurah al quran-abdul aziz abdur raufPedoman daurah al quran-abdul aziz abdur rauf
Pedoman daurah al quran-abdul aziz abdur rauf
 
Islam dan Lingkungan Hidup
Islam dan Lingkungan HidupIslam dan Lingkungan Hidup
Islam dan Lingkungan Hidup
 

Similaire à Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

Skripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guruSkripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guruHaubibBro
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iAbu Jakaria
 
Bab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakaBab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakadesti najla
 
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHBIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHNur Arifaizal Basri
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
3 b 59_utut muhammad_modul pengembagan pembelajaran
3 b 59_utut muhammad_modul pengembagan pembelajaran3 b 59_utut muhammad_modul pengembagan pembelajaran
3 b 59_utut muhammad_modul pengembagan pembelajaranumammuhammad27
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifmyrifa25
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifmyrifa25
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifrokhim16
 
Pro forma waj3114-big fasa 6
Pro forma waj3114-big fasa 6Pro forma waj3114-big fasa 6
Pro forma waj3114-big fasa 6kayro1981
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterVivi Vey
 
85559144 skripsi-tps (1)
85559144 skripsi-tps (1)85559144 skripsi-tps (1)
85559144 skripsi-tps (1)Adnan Cmoci
 
Taklimat big ppg semester 6 untuk ambilan jun 2011
Taklimat big ppg semester 6 untuk ambilan jun 2011Taklimat big ppg semester 6 untuk ambilan jun 2011
Taklimat big ppg semester 6 untuk ambilan jun 2011Khuzaini Ku
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranFirman Anz
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Arvina Frida Karela
 
Modul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawyModul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawyAnasDt
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarintannuraeni4
 

Similaire à Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD (20)

Skripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guruSkripsi kompetensi guru
Skripsi kompetensi guru
 
Silabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 iSilabus mentoring remaja lp2 i
Silabus mentoring remaja lp2 i
 
Bab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakaBab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustaka
 
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAHBIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH
 
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHBIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
 
makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
3 b 59_utut muhammad_modul pengembagan pembelajaran
3 b 59_utut muhammad_modul pengembagan pembelajaran3 b 59_utut muhammad_modul pengembagan pembelajaran
3 b 59_utut muhammad_modul pengembagan pembelajaran
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Strategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatifStrategi pembelajaran kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif
 
Pro forma waj3114-big fasa 6
Pro forma waj3114-big fasa 6Pro forma waj3114-big fasa 6
Pro forma waj3114-big fasa 6
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
 
85559144 skripsi-tps (1)
85559144 skripsi-tps (1)85559144 skripsi-tps (1)
85559144 skripsi-tps (1)
 
Taklimat big ppg semester 6 untuk ambilan jun 2011
Taklimat big ppg semester 6 untuk ambilan jun 2011Taklimat big ppg semester 6 untuk ambilan jun 2011
Taklimat big ppg semester 6 untuk ambilan jun 2011
 
Makalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaranMakalah prinsip prinsip pengajaran
Makalah prinsip prinsip pengajaran
 
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
Makalah Mikro Teaching (Keterampilan Bertanya)
 
Modul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawyModul hadis tarbawy
Modul hadis tarbawy
 
RPS BK.pdf
RPS BK.pdfRPS BK.pdf
RPS BK.pdf
 
Teknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajarTeknik pengembangan bahan ajar
Teknik pengembangan bahan ajar
 
Implementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan KelompokImplementasi Bimbingan Kelompok
Implementasi Bimbingan Kelompok
 

Plus de Mohamad Khaidir

Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosokMetode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosokMohamad Khaidir
 
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasiPemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasiMohamad Khaidir
 
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019Mohamad Khaidir
 
Dasar-dasar Public Speaking
Dasar-dasar Public SpeakingDasar-dasar Public Speaking
Dasar-dasar Public SpeakingMohamad Khaidir
 
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0Mohamad Khaidir
 
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari IniIslam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari IniMohamad Khaidir
 
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016Mohamad Khaidir
 
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016Mohamad Khaidir
 
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.Mohamad Khaidir
 
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!Mohamad Khaidir
 

Plus de Mohamad Khaidir (20)

Urgensi Menulis
Urgensi MenulisUrgensi Menulis
Urgensi Menulis
 
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosokMetode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
Metode & Teknik Mengajar di sekolah pelosok
 
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasiPemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
Pemuda cerdas geopolitik menghadapi era informasi
 
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
Kepemimpinan MOMB Nurul Fikri Makassar 2019
 
Dasar-dasar Public Speaking
Dasar-dasar Public SpeakingDasar-dasar Public Speaking
Dasar-dasar Public Speaking
 
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
Pemimpin Di Era Revolusi Teknologi 4.0
 
Urgensi Sejarah
Urgensi SejarahUrgensi Sejarah
Urgensi Sejarah
 
Misi Generasi Milenial
Misi Generasi MilenialMisi Generasi Milenial
Misi Generasi Milenial
 
Urgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah KampusUrgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah Kampus
 
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari IniIslam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
Islam, Pemuda, & Tanggungjawab Hari Ini
 
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan Oktober 2016
 
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
Laporan Tim Asistensi Kesukarelawanan Pemuda Bulan September 2016
 
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
Presentase Promosi Doktoral Pak DR.Asmadi Weri, SH., MH.
 
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
Pemuda.. Maju..!!! Olahraga.. Jaya..!!! Salam Pemuda!!!
 
Urgensi membaca
Urgensi membacaUrgensi membaca
Urgensi membaca
 
Syumuliyyatul Islam
Syumuliyyatul IslamSyumuliyyatul Islam
Syumuliyyatul Islam
 
Urgensi Tarbiyah
Urgensi TarbiyahUrgensi Tarbiyah
Urgensi Tarbiyah
 
Teknik Persidangan
Teknik PersidanganTeknik Persidangan
Teknik Persidangan
 
Manajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & AksiManajemen Isu & Aksi
Manajemen Isu & Aksi
 
Ukhuwah
UkhuwahUkhuwah
Ukhuwah
 

Dernier

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 

Dernier (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD

  • 1. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
  • 2. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Penyusun: Tim Silabus Materi Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako Forum Pementor Muhammad Sutrisno, Bayu Isriawan, Sudirman Anas Desain Cover : Maman Anas Cetakan I, Dzulhijjah 1432 H/Oktober 2011 M Diterbitkan oleh Mahasiswa Pecinta Mushollah (MPM) Al-Iqra Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako © 2011
  • 3. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah, Rabb yang telah menciptakan dan memelihara alam semesta, menciptakan manusia, mengajarkannya hingga pandai berbicara. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah bagi junjungan, tauladan dan pemimpin umat manusia, Rasulullah Muhammad SAW. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako ini diterbitkan sebagai sumbangsih kami bagi pembinaan mahasiswa muslim. Perhatian kami terhadap pembinaan mahasiswa merupakan hal yang sangat penting. Hal ini merupakan misi kami, yang menjadi ciri khas MPM Al-Iqra. Pembinaan aqidah dan akhlaq mahasiswa merupakan kunci untuk mengembalikan posisi penting mahasiswa sebagai tulang-punggung negara. Mahasiswa yang memiliki aqidah yang kokoh dan akhlaq yang mulia merupakan tumpuan harapan umat, sosok yang akan menjadi penolong bagi masyarakat, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya Islam. Karena itu, disusunlah Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako ini untuk membantu pihak-pihak yang memiliki kepedulian dalam membina aqidah dan akhlaq mahasiswa. Kami ucapkan terima kasih yang tak terkira kepada anggota forum pementor dan terutama anggota Tim Silabus Materi Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako atas kerja keras dan pengorbanan yang telah diberikan, semoga Allah SWT membalas amal baik Anda dengan pahala yang berlipat ganda. Juga kepada semua pihak yang telah masukan yang berharga bagi penyusunan buku ini. Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas buku ini pada penerbitan-penerbitan berikutnya. Tim Penyusun
  • 4. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako DAFTAR ISI KONSEP KEGIATAN MENTORING 1 MATERI-MATERI UTAMA MENTORING 1. Ilmu dan Urgensinya 2. Ma’rifatul Insan 3. Ma’rifatullah 4. Ma’na Syahadatain 5. Ma'rifatul Islam 6. Existensi Allah 7. Ma'rifatul Al-Qur’an 8. Ma’rifaturrasul 9. Ma’iyatullah 10. Akhlak Rasulullah 11. Ghazwl Fikri 12. Problematika Umat 13. Islam Sebagai Sistem Hidup 8 9 14 17 19 24 26 30 33 36 39 42 46 48 MATERI-MATERI PILIHAN MENTORING 1. Tawadzun 2. Ihsan 3. Muhabbah 4. Birrul Walidain 5. Ekonomi Rabbani 6. Ukhuwah Islamiyah 52 53 56 59 63 66 70 MATERI-MATERI SUPLEMEN MENTORING 1. Alqur’an Sebagai Pembela 2. Akhirnya dia mati seperti keledai 3. Aku tidak akan kembali 4. Srikandi Muslimah 5. Menahan Marah 6. Balasan Meninggalkan Sholat 75 76 77 79 82 84 86 MUWASSOFAAT 88 PROGRESS DAN EVALUASI 95
  • 5. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako KONSEP KEGIATAN MENTORING MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TADULAKO
  • 6. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako KONSEP KEGIATAN A. KEGIATAN MENTORING UTAMA Kegiatan utama meliputi dua kegiatan yaitu: 1. Kegiatan mentoring utama (penyampaian materi mentoring) 2. Kegiatan belajar baca tulis Al-Qur’an. Mentoring Utama merupakan kegiatan utama ujung tombak dari serangkaian bentuk kegiatan mentoring lainnya. Dikemas dalam bentuk Diskusi Interaktif antara Mentor (pendamping atau pemandu) dengan beberapa peserta mentoring mengkaji materi-materi yang telah disusun. Kegiatan ini dilakukan 13 kali pertemuan, dalam satu pekan satu kali pertemuan. Topik Materi Mentoring itu terbagi dalam 13 materi wajib yang harus disampaikan oleh mentor dan materi suplemen terhadap peserta mentor. 13 (Tiga Belas) Materi Wajib: 1. Ilmu dan Urgensinya 2. Ma’rifatul Insan 3. Ma’rifatullah 4. Ma’na Syahadatain 5. Ma'rifatul Islam 6. Existensi Allah 7. Ma'rifatul Al-Qur’an 8. Ma’rifaturrasul 9. Ma’iyatullah 10. Akhlak Rasulullah 11. Ghazwl Fikri 12. Problematika Umat 13. Islam Sebagai Sistem Hidup 1. 2. 3. 4. 5. 6. Materi Pilihan Tawadzun Ihsan Muhabbah Birrul Walidain Ekonomi Rabbani Ukhuwah Islamiyah
  • 7. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 1. 2. 3. 4. 5. 6. Materi Suplemen Alqur’an Sebagai Pembela Akhirnya dia mati seperti keledai Aku tidak akan kembali Srikandi Muslimah Menahan Marah Balasan Meninggalkan Sholat B. Proses selama mentoring Saat diskusi interaktif meliputi : 1. Diskusi studi kasus menuju topik utama 2. Pemberian wawasan (materi pokok) 3. Pemantauan dan penugasan dari mentor 4. Kegiatan-kegiatan sebagai evaluasi secara umum C. Rincian Proses Pada proses ini, maka forum mentoring menggunakan alokasi waktu sebesar ±90 menit, dengan rincian: 1. Pembukaan/Iftitah 2. Tilawah/Membaca Al Qur’an 3. Tadabbur 4. Infaq 5. Talaqqi/ Penyampaian Materi 6. Diskusi 7. Ta’limat/Pengumuman 8. Penutup (Doa Rabithoh) D. Metode Penyampaian Banyak metode yang dapat diterapkan dalam mentoring kelompok. Tentunya hal ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan kreatifitas mentor. Oleh karenanya berbagai metode ini akan dikupas dan dipelajari dalam Pembekalan Mentor. Beberapa metode yang bisa digunakan dalam mentoring sebagai berikut: 1. Ceramah/kuliah Merupakan usaha penyampaian materi kepada peserta yang sifatnya searah (komunikasi satu arah). Keuntungannya a. Materi yang telah dipersiapkan dapat dipastikan tersampaikan
  • 8. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 2. 3. 4. 5. b. Metode ini lebih tepat jika waktu yang tersedia sedikit c. Tidak banyak memerlukan fasilitas/alat bantu Kelemahannya a. Materi akan sulit dipahami sepenuhnya, kecuali bila digunakan alat bantu visual b. Tidak adanya partisipasi peserta tentang topik yang dibahas c. Akan timbul rasa bosan pada peserta (terlebih lagi jika mentornya monoton dalam menyampaikan) Diskusi Diskusi merupakan proses pertukaran pendapat, perasaan dan pengalaman antara dua orang atau lebih tentang topik tertentu. Metode diskusi akan sangat efektif pada kelompok kecil karena memungkinkan setiap anggota menyumbangkan pikirannya. Dalam metode diskusi terjadi komunikasi dua arah antara peserta dengan mentor dan antar peserta itu sendiri. Permainan peran (Role Play) Merupakan metode latihan yang dimaksudkan untuk menempatkan seseorang pada situasi tertentu seolah-olah menggambarkan situasi yang sebenarnya. Metode ini bagus karena fungsi kejiwaan peserta juga diuji. Studi kasus Pada metode ini peserta dihadapkan pada suatu kasus tertentu dan diberikan informasi-informasi yang diperlukan peserta untuk menilai, mempelajari dan berusaha memecahkan kasus tersebut. Mengajukan pertanyaan Metode ini untuk menunjang metode ceramah dan diskusi yang dilakukan. Pertanyaan bisa juga dilakukan oleh mentor untuk mengetahui sejauh mana materi yang telah disampaikan dapat diserap/dipahami oleh peserta. 6. Penugasan Metode ini digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta dan mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta. Dapat dilakukan dengan memberi tugas ke peserta untuk diselesaikan soal/masalah tersebut.
  • 9. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 7. Permainan Kelompok (Game) Pada metode ini peserta diminta mengerjakan suatu bentuk permainan tertentu yang didalamnya terdapat konsep materi yang akan disampaikan. Dari beberapa metode yang ada, umumnya mentoring akan lebih efektif dengan melibatkan tidak hanya satu metode, melainkan gabungan dari beberapa metode seperti:  Metode ceramah (untuk memaparkan materi yang disampaikan), metode diskusi (untuk membangkitkan interaksi dan minat peserta dan mengetahui respon peseta tentang materi yang diberikan), metode pengajuan pertanyaan (untuk memancing keaktifan peserta), metode penugasan (untuk menilai kemampuan peserta akan materi yang telah diberikan).  Metode permainan yang dilanjutkan dengan metode diskusi dan ceramah untuk memasukan hikmah yang dapat diambil dari permainan yang telah dilakukan. E. KEGIATAN/SARANA PENDUKUNG Meliputi: Pembukaan Mentoring Tatsqif Umum Malam Bina Iman dan Taqwa (ikhwan) Jalsah Ruhiyah (akhwat) Rihlah & Tadabbur Alam Olahraga Bersama Seminar / Bedah Buku Dll… F. MEKANISME KONTROL DAN KERJA Fungsi kontrol kegiatan mentoring dilakukan oleh Kaderisasi MPM Al-Iqra FEKON UNTAD dengan poin-poin sebagai berikut:  Ketertiban dan kelancaran pelaksanaan mentoring Mentoring dilaksanakan secara rutin satu minggu sekali sebanyak 13 kali pertemuan  Penyampaian materi Target penyampaian materi sesuai dengan materi-materi yang telah disusun dengan jumlah pertemuan yang telah ditentukan dan penyampaian wajib menggunakan satu metode yakni halaqoh
  • 10. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako  Tertib administrasi Meliputi pemenuhan data-data kelompok, nilai dan progres report  Progres report Sebagai sarana pengevaluasian mentoring yang dapat digunakan sebagai wacana untuk meningkatkan sumber daya mentor G. PENILAIAN Penilaian mentoring merupakan salah satu parameter keberhasilan kegiatan mentoring dan merupakan bentuk pertanggungjawaban MPM Al-Iqra FEKON UNTAD, Point-point penilaian mentoring utama: a. Kehadiran 20% b. Keaktivan 25% c. Pemahaman 20% d. Ujian akhir 35% Pengolahan nilai dilakukan oleh MPM Al-Iqra FEKON UNTAD berdasarkan data-data nilai dari mentor masing-masing peserta. H. FOLLOW – UP Untuk follow-up atau mentoring lanjutan seluruhnya (baik kegiatan utamanya maupun kegiatan pendukung) diserahkan kembali ke Kaderisasi MPM Al-Iqra FEKON UNTAD untuk dibentuk kelompok mentoring jenjang yang lebih tinggi. I. KEGIATAN 1. 60% peserta mentoring melaksanakan kegiatan mentoring utama sesuai dengan ketetapan MPM Al-Iqra FEKON UNTAD. 2. 10% maba muslim aktif di lembaga dakwah. 3. Peningkatan 10% maba muslimah berjilbab. 4. 50% peserta mentoring dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar dan baik. 5. 50% peserta mentoring utama tertarik dan mengikuti mentoring lanjutan. J. EVALUASI Evaluasi akhir mentoring merupakan pengkajian kegiatan mentoring yang telah terlaksana untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan kegiatan mentoring selanjutnya.
  • 11. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako K. PENUTUP Sebuah perencanaan ideal yang tersusun dari impian-impian tak akan terwujud ataupun membuahkan hasil yang optimal, tanpa sebuah upaya kerja keras dalam mencapainya dan tentunya tanpa ijin dari Yang Maha Berkehendak. Untuk itu konsep yang telah disusun diatas hendaknya mendapat dukungan dari semua pihak, baik elemen pusat, jurusan maupun yang lainnya. Semoga Allah meridhoi apa yang kita usahakan untuk sebuah langkah ke depan menuju perbaikan.
  • 12. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako MATERI-MATERI UTAMA MENTORING MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TADULAKO
  • 13. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 1. ILMU DAN URGENSINYA A. TUJUAN Peserta memahami perhatian Islam terhadap ilmu. Peserta mengetahui aspek-aspek ilmu dalam pandangan islam. Peserta memahami keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu. Peserta mengetahui pengaruh ilmu terhadap iman dan tingkah laku. Peserta memahami perintah mencuri ilmu dalam Islam dan hak-hak ilmu utas pemiliknya. B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi. C. RINCIAN BAHASAN Perhatian Islam Terhadap Ilmu Manusia tidak pernah menemukan agama yang sangat memperhatikan keilmuan dengun sempurna selain Islam. Islam selalu menyeru dan memotivasi penekunan ilmu pengetahuan, mengajak umatnya untuk menuntut, mempelajari, mengamalkan, dan sekaligus mengajarkan ilmu. Islam menjelaskan keutamaan menuntut ilmu dun etikanya serta menegur orang yang tidak memperdulikannya. Islam juga sangat menghormati dan menghargai ahlul ‘lmi dan menganjurkan umatnya untuk dekat dengan mereka. Dalam kamus yang memuat kosa kata Al-Qur’an, dinyatakan bahwa kata ‘ilm (ilmu) disebutkan sebanyak 80 kali, dan kata-kata yang terbentuk dari kata-kata tersebut ( seperti a’lamu, ya’lamuna dst ) disebutkan beratus-ratus kali. Selain itu jika kita teliti buku-buku hadist An-Nabawi akan kita temukan di dalamnya judul-judul dan masalahmasalah tentang ilmu. Aspek-aspek ilmu dalam pandangan Islam Ilmu dalam pandangan Islam mencakup beberapa aspek kehidupan termasuk aspek-aspek ilmu dalam pengertian barat sekarang. 1. Aspek wahyu Ilahi Ilmu yang datangnya melalui wahyu Allah SWT. Ilmu ini mencakup hakikat alamiah manusia dan menjawab setiap
  • 14. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako pertanyaan abadi yang tak pernah hilang pada diri manusia, yaitu : dari mana. Ke mana dan mengapa? Dengan adanya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut manusia akan mengetahui asalnya, arah perjalanan yang harus ditempuh dan tujuan hidupnya. Ia akan mengetahui dirinya dan Tuhannya serta akan tenang menuju tujuan hidupnya. Aspek inilah yang pertama kali disebut’ilmu’ bahkan disebut ilmu yang paling tinggi oleh Imam Ibnu Abdil Barr. 2. Aspek Humaniora (Manusia) dan kajian-kajian yang berkaitan dengannya. Ilmu yang membahas tentang segi-segi kehidupan manusia yang berhubungan dengan tempat tinggal dan waktu. Ilmu ini mengkaji manusia sebagai individu ataupun anggota masyarakat dalam bidang ekonomi, politik, dan sebagainya. 3. Aspek material Yaitu ilmu-ilmu yang mengkaji berbagai materi yang bertebaran di seluruh jagat raya ini, baik di udara, darat, maupun di dalam bumi seperti fisika, kima, biologi, astronomi, dsb. Pengertian Islam tentang ilmu tidak terbatas pada aspek terakhir yang menganggap materi sebagai obyek seperti yang dipahami oleh dunia barat pada ummnya sekarang. Selain itu Islam menganggap aspek material akan melahirkan keimanan bagi yang mendalaminya [3:190191]. Keutamaan Ilmu dan Orang-orang yang Berilmu AL- Quran adalah kitab yang terbesar yang mengangkat derajat ulul 'ilmi dan orang-orang yang berilmu, memuji kedudukan orangorang yang diberi ilmu. Sebagaimana Alloh menjelaskan bahwa Ia menurunkan kitabNya dan merinci ayat-ayatNya bagi orang-orang yang mengetahui. Dalam QS 3:18 Allah memulai pernyataan dari diriNya, memuji para MalaikatNya dan orang yang diberi ilmu. Allah meminta kesaksian mereka atas permasalahan kehidupan yang paling besar, yaitu masalah keesaan. Allah Swt dalam Al-Qur'an menjelaskan tentang keutamaan orang-orang yang berilmu: 39:9 Peniadaan persamaan antara orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. 35:19-22 Kebodohan sejajar dengan buta, ilmu sejajar dengan
  • 15. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako melihat, hingga bodoh adalah kematian dan ilmu adalah kahidupan. 35:28 Ulama (orang yang mengetahui tentang kebesaran dan kekuasaa Allah) kian berilmu kian takut kepada Allah. Pengaruh ilmu terhadap Iman dan Tingkah Laku 1. Ilmu memberi petunjuk kepada iman Ilmu dan iman berjalan beriringan dalam Islam [30-36; 58:11], bahkan Al-qur’an menyertakan iman kepada ilmu seseorang mengetahui lalu beriman. Dengan kata lain tidak ada iman sebelum ada ilmu (22:54; 34:6) 2. Ilmu adalah penuntun amal Ilmulah yang menuntun, menunjuki, dan membimbing seseorang kepada amal [47:19]. Ayat ini dimulai ilmu tentang tauhid lalu disusul dengan permohonan ampun yang merupakan amal. Ilmu juga merupakan timbangan/penentu daldam penerimaan atau penolakan amal. Amal yang sesuai dengan ilmu adalah amal yang diterima, sedangkan amal yang bertentangan dengan ilmu adalah amal yang tertolak [5:27). Maksud ayat ini adalah Allah hanya menerima amal seseorang yang bertakwa kepadaNya. Jadi amal tersebut harus dilakukan karena keridhoanNya dan sesuai dengan perintaNya. Hal ini hanya bisa dicapai dengan ilmu. Untuk dapat berakhlak baikpun salah satunya harus dicapai dengan ilmu. Imam Ghazali berkata: "Muqadimah agama dan berahlak dengan akhlak para nabi tercapai jika diramu dengan 3 dimensi yang tersusun rapi, yaitu: ilmu, perilaku dan amal" (ilmu mewariskan perilaku, perilaku mendorong amal). 3. Kelebihan ilmu dari ibadah Dalam hadits Huzaifah dan Sa'ad, Rosulullah SAW bersabda : “kelebihan ilmu lebih kusukai dari pada kelebihan ibadah, dan sebaikbaik agama kalian adalah al-wara’. Ilmu dilebihkan atas ibadah sebab manfaat ilmu tidak terbatas pada pemiliknya melainkan juga untuk orang lain. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam al-Miftah menyebutkan diantara “Ilmu menunjukkan kepada pemiliknya amalamal yang utama di sisi Allah” Perintah Mencari Ilmu Allah menciptakan manusia dalam keadaan vukum duri ilmu. Lalu Ia memberinya perongkat ilmu guna menggali ilmu dan belajar [16:781.
  • 16. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Banyak hadits-hadits yang menerangkan keutamaan menuntut ilmu: “Siapa yang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya ke surga” (HR Muslim). Termasuk ui dalamnya menghapal, menelaah, mengkaji, berjalan menuju majlis ilmu dan mendatangi ahli ilmu. Dalam hadits lain: “Sesungguhnya para malaikat meruhdukkan sayap-sayapnya kepada orang yang mecari ilmu kareaa ridha terhadap apa yang diperbuatnya. Beberapa adab penting dalam mencari ilmu (hikmah kisah nabi Musa as dalam menuntut ilmu kepada Nabi Khidir dalam surat AlKahfi). a) Semangat dalam mencari ilmu walaupun harus menghadapi kesulitan dan tantangan. b) Bersikap baik terhadapr guru, memuliakan dan menghoramtinya [18:66]. c) Sabar terhadap guru [18:67-70]. d) Tidak pernah kenyang mencari ilmu [20:114]. e) Diniatkan karena Allah. Artinya harus dianggap sebagai ibadah dan jihad fisabulillah. “Janganlah kalian mempelajari ilmu agar kalian bisa saling membanggakan di kalangan orang berilmu sedang kalian tidak memperdulikan orang-orang yang bodoh dan tidak membagusbaguskan majelis ilmu itu. Barang siapa berbuat demikian, maka nerakalah baginya.” Hak-hak ilmu atas Pemiliknya 1. Mengerti dan memahami 2. Beramal berdasarknn ilmu yang dimiliki 3. Mengajarkan ilmu dan menyebarkannya kepada orang lain 4. Wajib menjelaskan dan haram untuk menutup-nutupinya 5. Berhenti sebatas kadar ilmu yang dimiliki REFERENSI Abullaits As-Samarqandi, Tanbihul Ghofilin Al-Ghazali, et.al, Pembersih Jiwa, Penerbit Pustaka. Al-Ghazali, Kepada Murid-muridku, HI Press. Syaikh Az-Zarnuzy, Ta'limul Muta'alim. Dr. Yusuf Qardhawi, Menghidupkan Nuansa Rabbaniah dan Ilmiah Pustaka Al-Kautsar. Dr. Yusuf Qardhawi, Rosulullah dan Ilmu Eksperimen', Penerbit Firdaus. Waqfah, Edisi 7 / Vol I, 1996, hal 6-10.
  • 17. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 2. MA’RIFATUL INSAN (MENGENAL MANUSIA) A. TUJUAN Peserta memahami hakikat penciptaan manusia. Peserta memahami kedudukan manusia di dunia. Peserta memahami tujuan penciptaan manusia. Peserta memahami sifat-sifat dasar manusia. Peserta memahami bagaimana mengelola sifat-sifat dirinya. B. METODE PENDEKATAN Ceramah, Game, dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN 1. Berikan penjelasan tentang hakikat penciptaan manusia. Asal kejadian manusia : (1) Dari tanah (turob, 3:59), tanah liat (lazib, 37:11), tanah kering dan lumpur hitam (shalshaal, 15:28), saripati tanah (23:12). (2) Dari air yang hina (32:7-8), dari air yang dipancarkan (86:6-7), dari nuthfah (36:77). Jelaskan bahwa dari ayat-ayat Al-Qur'an tersebut Allah mengingatkan manusia tentang asal kejadiannya (Adam) yaitu dari tanah dengan berbagai unsurnya, dan keturunannya diciptakan dari saripati tanah berupa air mani yang hina, sehingga sepantasnya manusia menyembah Allah yang telah menciptakannya dengan penuh ketawadhuan. 2. Berikan penjelasan tentang kedudukan (tugas) manusia di dunia. (1) Sebagai hamba Allah Tugas utama diciptakannya manusia adalah sebagai hamba Allah yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya Rabb yang disembah dan sebagai prioritas utama cinta kita. (2) Sebagai khalifah di bumi Kedudukan manusia sebagai wakil Allah di bumi untuk mewujudkan eksistensi Allah di bumi dengan memberi kontribusi mengatur bumi berdasarkan syari'at yang ditetapkan Allah (2:30, 6:65, 33:72), memanfaatkan kekayaan bumi dengan ketentuan Allah (11:61) dan berlaku adil demi kemaslahatan dan kebaikan (57:25, 38:26). 3. Berikan penjelasan tentang tujuan penciptaan manusia.
  • 18. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Dalam QS 51:56 disebutkan bahwa manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah SWT. Segala aspek kehidupan seorang hamba Allah seharusnya dilakukan dalam rangka persembahannya kepada Allah SWT dengan niat hanya untuk mencapai keridhaanNya. 4. Berikan penjelasan tentang keadaan manusia ketika diciptakan oleh Allah SWT. Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang sempurna. Dari sisi jasmani manusia dikatakan sebagai makhluk yang paling baik bentuknya (95:4), namun kebaikan secara fisik tersebut bisa jatuh ke tingkat yang paling rendah ketika rohaninya tidak ditata dengan baik (95:5). 5. Berikan penjelasan bahwa pada dasarnya manusia memenuhi karakter berikut : (1) Sanggup memegang amanah kepemimpinan di muka bumi (33:72). (2) Memiliki fitrah yang telah ditetapkan Allah (30:30). (3) Memiliki kecenderungan bertauhid (7:172). (4) Bertanggung jawab atas segala aktivitasnya (17:36). Jelaskan juga bahwa manusia juga memiliki beberapa sifat jasmani maupun rohani berikut : (1) Lemah (4:28) (2) Pembantah (36:77) (3) Keluh-kesah, kikir (70:19-21) (4) Tergesa-gesa (17:11) (5) Zhalim, bodoh, keras hati (33:72) (6) Melampaui batas (10:12) (7) Fitrah, hanif, cenderung pada kebaikan (30:30) (8) Merdeka (91:8, 2:256) (9) Bebas memilih (18:29) D. GAMES Lakukan game”Bagaimana orang lain melihat saya". Langkahlangkah : (1) Minta peserta menyiapkan satu lembar kertas, beri nama di bagian atas. (2) Setiap peserta menyerahkan kertasnya kepada teman di sebelah kanannya.
  • 19. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako (3) Pada kertas yang dipegangnya sekarang, setiap peserta menuliskan apa yang dinilainya terhadap orang yang memiliki kertas tersebut. (4) Setiap peserta menyerahkan kertas yang dipegangnya kepada teman di sebelah kanannya. Demikian terus hingga setiap peserta memegang kembali kertas miliknya. (5) Minta peserta untuk membaca dan merenungi apa yang telah ditulis teman-temannya mengenai dirinya. Jelaskan bahwa sifat-sifat yang ada dalam diri manusia tersebut baik yang buruk maupun yang baik merupakan modal awal kita untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah sebagai pemimpin di muka bumi. Berikan pemahaman kepada peserta bahwa sifat-sifat yang negatif harus diminimalkan, sedangkan sifat-sifat positif harus dimaksimalkan. Diskusikan dengan peserta masalah-masalah yang sering dihadapi dan bagaimana pemecahannya. REFERENSI KSI Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim. Panduan Pembinaan Generasi Muda Muslim, LP2i.
  • 20. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 3. MA'RIFATULLAH A. TUJUAN Peserta memahami makna dan maksud dari ma'rifatullah. Peserta mengetahui manfaat dan pentingnya ma’rifatullah. Peserta mengetahui jalan-jalan untuk mengenal Allah. Peserta mengetahui hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah. B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi. C. RINCIAN BAHASAN Makna Ma'rifatullah Ma'rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma'rifah berarti mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya). Pentingnya Mengenal Allah Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya (QS 51:56) dan tidak tertipu oleh dunia . Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami manusia (QS 6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada yang mendalaminya. Ma’rifatullah adalah ilmu yang tertinggi sebab jika difahami memberikan keyakinan mendalam. Memahami Ma’rifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122]. Berilmu dengan ma’rifatullah sangat penting karena: a) Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Sang Pencipta. b) Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, yang dengannya akan diperoleh keberuntungan dan kemenangan. Jalan untuk mengenal Allah 1. Lewat akal: Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini: - fenomena terjadinya alam (52:35) - fenomena kehendak yang tinggi(67:3)
  • 21. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako - fenomena kehidupan (24:45) - fenomena petunjuk dan ilham (20:50) - fenomena pengabulan doa (6:63) Ayat Qur'aniyah/ayat Allah di dalam Al-Qur’an: - keindahan Al-Qur' an (2:23) - pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70] - pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3, 8:7, 24:55) 2. Lewat memahami Asma’ul Husna: - Allah sebagai Al-Khaliq (40:62) - Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6) - Allah sebagai pemilik (2:284) - dll. (59:22-24) Hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah Kesombongan (QS 7:146; 25:21). Dzalim (QS 4:153) . Bersandar pada panca indera (QS 2:55) . Dusta (QS 7:176) . Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27) . Berbuat kerusakan/Fasad . Lalai (QS 21:1-3) . Banyak berbuat ma’siyat . Ragu-ragu (QS 6:109-110) Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka (QS 2:6-7). REFERENSI Said Hawwa, Allah Jalla Jalaluhu. Aqidah Seorang Muslim 1, Al-Ummah.
  • 22. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 4. MAKNA SYAHADATAIN A. TUJUAN Peserta mamahami makna dan hakikat dua kalimat syahadah. Peserta menngetahui pengaruh dua kalimah syahadah bagi kehidupan seoorag mukmin. Peserta termotivasi untuk menjalankan secara benar syahadah uluhiyah dan syahadah risalahnya dalam kehidupan sehari-hari. B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN Syahadatain berarti 2 kalimat syahadah. Dua syahadah yang dimaksud adalah syahadah uluhiyah dan syahadah risalah. Syahadah uluhiyah terdiri dari kalimat Laa Ilaaha Illallah. Secara bahasa kata Laa berfungsi sebagai Kalimatun Nafii (kata yang menolak), kata Ilaaha berfungsi sebagai Al-Munafii (yang ditolak), kata Illa berfungsi sebagai Kalimatul Itsbatu (kata yang mmengukuhkan), dan Dan kata Allah berfungsi sebagai Al-Mutsbitu (yang dikukuhkan). Jadi syahadah uluhiyah (Laa Ilaaha Illallah) merupakan penolakan terhadap segala bentuk ilah yang diikuti dengan mengukuhkan Allah saja sebagai satusatunya Ilah. Firman Allah: "Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya : Bahwasanya Tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (QS.21:25) Tauhid ulllluhiyah juga mengandung pengertian bahwa Allah sebagai Ma'bud (yang disembah) dan Allah sebagai Ghayah (tujuan). Dalam QS>51:56 Allah Berfirman : "Dan Ak tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahku." Bahkan seorang muslim dalam sehari mengikrarkan minimal sebanyak 17 kali bahwa "hanya kepadaMu-lah kami menyembah dan kepadaMu-lah kami mohon pertolongan." Dengan demikian Laa Ilaha Illallah juga berarti Laa Ma'buda Illallah. Kalimat ini juga berarti Laa Ghayatu Illallah (tidak ada tujuan melainkan Allah). Allah berfirman dalam QS. 94:8 : " Dan hanya kepada Allah-lah hendaknya kamu berharap (menempatkan tujuan)". Bahkan seorang muslim juga senantiasa berikrar bahwa 'Sesungguhnya
  • 23. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya bagi Allah Roob semesta alam'. Allah sebagai satu-satunya sesembahan adalah konsekuensi tertinggi dari syahadat tauhid uluhiyah. Seseorang yang telah bersyahadat tauhid berarti telah memproklamirkan dan berjanji untukmengabdikan dirinya kepada Allha semata, artinya tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Ia telah menyatakan dirinya muslim (orang yang tunduk patuh kepada Allah sehingga selamat di dunia dan akhirat). Konsekuensinya, seluruh hidupnya untuk taat kepada Allah dan keridhoan-Nya. Janji Allah bagi seorang yang bertauhid disabdakan oleh Rasulullah SAW : "Siapa yang mati dan dia tahu (meyakini) Laa Ilaaha Illallah niscaya ia akan masuk surga ." (Al Hadits). Jika seseorang telah memulai dengan menegakkan Laa Ilaaha Illallah pada dirinya maka akan tumbuh sikap Al-Baro'. Al-Baro' berarti memusuhi, membenci dan menghancurkan setiap bentuk Ilah selain Allah. Pengertian Ilah sendiri adalah sesuatu yang ditakuti, diharapkan, dicintai, ditaati dan disembah. Firman Allah : "Sesungguhnya kami berlepas diri darimu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiranmu) dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja." (QS.60:4) Al-Baro' juga berarti pengingkaran, berlepas diri, mengambil garis pemisah terhadap Al Bathil. Ia merupakan perwujudan syahadah, berupa penolakan terhadap semua ilah, lalu menyerahkan loyalitasnya kepada Allah. Dalam kondisi ini seorang muslim menjadi manusia yang merdeka, bebas dari tuhan-tuhan palsu, jerat hawa nafsu syahwat, belenggu harta atau tahta/jabatan. Al Baro' merupakan proses yang harus dilalui seorang muslim dalam upaya menyiapkan lahan yang subur bagi tumbuhnya keimanan. Ibarat petani membersihkan lahan, agar pohon ketaqwaan dapat berkembang sebagaimana seharusnya. Ibarat pemborong yang meruntuhkan puing-puing bangunan yang telah lapuk, lalu mendirikan bangunan iman yang menjulang kokoh. Dengan membatalkan semua bentuk ilah di luar Allah SWT dan mengecualikannya hanya untuk Allah, maka akan tumbuh sikap Al Wala'. Al Wala' berati loyalitas, siap mentaati perintah Allah dengan kecintaan dan ketaatan, mengabdi semata-mata kepada Allah dan tidak
  • 24. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako bersedia menjalankan perintah siapapun, kapanpun dan di manapun juga, kecuali jika sesuai (tidak bertentangan) dengan perintah Allah. Firman Allah : "Sesungguhnya wala' kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ,yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tnduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, RasulNya dan orang-orang beriman menjadi wala'nya, maka sesungguhnya hizbullah itulah yang pasti menang".(QS.5:54-55) Al Wala' adalah tempat di mana kita menggantungkan harapan, menumpahkan rasa sedih dan gembira, memohon pertolongan dan perlindungan. Sebaik-baik wala' adalah Allah,Rasulnya dan orang-orang beriman. Maka barangsiapa berwala' kepada hal ini jaminan Allah adalah kemenangan. Menang dalam fase dunia adalah kemuliaan, dalam fase akhirat adalah surga. Jika seseorang telah memiliki prinsip bahwa tiada yang berhak disembah kecuali Allah (Laa ma'buda bihaqqin illa Allah),barulah dapat dikatakan sebagai seorang mukhlisin(orang yang ikhlas)sejati. Orangorang ikhlas inilah yang tidak akan pernah berhasil digoda oleh syaitan. Allah berfirman dalam QS. Shaad (38): 82-83: "Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka ". Orang-orang seperti ini mencintai Allah di atas segalanya. Allah berfirman dalam QS. 2:165: "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingantandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman amat sangat cintanya kepada Allah...". Ibnu Taimiyah berkata bahwa 'Tidak ada kesenangan dan kenikmatan yang sempurna bagi hati, kecuali dalam kecintaan kepada Allah dan bertaqarrub kepada-Nya dengan mengerjakan apa-apa yang dicintai-Nya. Kecintaan tidak akan terjadi kecuali dengan berpaling dari kecintaan kepada selain-Nya. Inilah hakekat Laa Ilaha Illallah. Inilah jalan Ibrahim dan semua nabi serta rasul'. Adapun syahadah kedua yaitu syahadah risalah, yaitu pengakuan 'persona grata' (orang yang dipercaya) terhadap Rasulullah sebagai duta Allah bagi alam semesta dan kesiapan menjadikan sebagai
  • 25. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 'examplia gratia' (contoh/uswah) dalam setiap aspek kehidupan (QS. 21:107, 33:21, 68:4). Jika seorang muslim mengakui Nabi SAW sebagai 'persona grata' dan siap menjadikannya sebagai 'exmplia gratia', maka barulah dikatakan ia berwala' (loyal) kepada Rasulullah SAW. Berwala' kepada nabi berarti harus senantiasa ittiba' (mengikuti) beliau dalam setiap aspek kehidupan. Karena Ittiba'ur Rasul merupakan bukti kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Firman Allah: "Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"(QS. Ali Imran: 31,32). Risalah mengandung mengandung pengertian sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Urgensi (kepentingan) manusia terhadap risalah sangat jelas. Tanpa risalah manusia tidak mungkin mengenal Allah, sifat-sifat-Nya serta tata cara beribadah kepada-Nya; manusia tidak akan mengetahui adanya alam ghaib seperti alam barzakh, alam mahsyar, surga dan neraka. Tanpa risalah manusia tidak menyetahui tujuan penciptaan-Nya dan tidak bisa menentukan undang-undang sistem hidup yang menjamin terealisirnya keadilan dan persamaan hak. Jalan satu-satunya untuk mengetahui petunjuk Allah ini adalah lewat risalah-Nya yang diinterprestasikan oleh Rasul-Nya. Dengan demikian syahadat risalah juga mengandung pengertian ; (1) membenarkan setiap apa yang beliau khabarkan (QS. 53:3-4), (2) menaati apa yang diperintahkan (QS. 4:59), (3) menjauhi apa yang beliau larang (QS. 59:7) dan (4) beribadah menurut syari'atnya. Kewajiban seorang muslim terhadap Rasulullah SAW adalah beriman kepadanya, taat/mengikutinya dan mencintainya. Allah telah memberikan khabar tentang kerugian besar dan penyesalan yang mendalam bagi seseorangyang mengetahui ajaran Nabi SAW kemudian tidak taat dan tidak mengikutinya. Firman Allah: "Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata:'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul"(QS. 25-27). Barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, Allah akan menyediakan baginya surga (QS. 4:13).
  • 26. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Seorang muslim wajib mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi cintanya kepada segala sesuatu. Sabda beliau SAW: "Tidak beriman seseorang (dengan sempurna) di antara kalian kecuali aku lebih dicintai dari dirinya sendiri, orang tua dan seluruh manusia"(Al Hadist). Syahadah uluhiyah dan risalah adalah suatu kesatuan (unity) yang tak dapat dipisahkan. Seorang muslim tidak dapt menerima hanya satu saja dari kedua syahadah itu. Jika seseorang hanya menerima syahadah uluhiyah saja berarti dia menjadi ingkar sunnah. Bila sesseorang hanya menerima syahadah risalah saja, berarti dia menjadi seorang Mohammedian. Keduanya tidak diperbolehkan dan bukan bagian dari ummat Islam. D. DISKUSI Benarkah manusia memang membutuhkan risalah ilahi. Bukankah Allah telah memberikan akal kepada manusia untuk berfikir? Apakah akal saja cukup untuk membuat suatu perangkat sistem hidup? Faktorfaktor apa yang tidak dimiliki oleh manusia sehingga ia tidak dapat membuat 'risalah' bagi dirinya sendiri? REFERENSI Paket BP Nurul Fikri , Syahadahmu Syahadahku Muh. Bin Sid bin Salim Al-Qahthany, Loyalitas Muslim Terhadap Islam Muh. Said Al-Qaathani, Muh. Bin Abd. Wahhab, Muh. Qutb, Memurnikan Laa Ilaaha Illallah Koleksi Bahan Tarbiyah Islamic Network (Isnet, 1996) Aqidah Seorang Muslim, Al Umma
  • 27. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 5. MA’RIFATUL ISLAM A. TUJUAN Peserta mengetahui pengertian diin menurut Al-Qur'an Mengetahui perbedaan dienullah dan dien ghoiru dienullah Mengetahui kesempurnaan ajaran Islam sehingga berusaha mengamalkan dan mempelajarinya. B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi C. RINCIAN BAHASAN Ad-dien menurut Al-Qur’an Dienullah, DienuI Islam [48:28, 61:9] Dienullah dibawa oleh semua Rosul dan nabi untuk keselamatan manusia. Disebut juga dengan dienul haq (dienus samaawi). Dienul ghoiru dienullah, bukan dari Allah. Jumlahnya lebih dari satu (QS. 48;28) hasil rekayasa pikiran manusia, biasa disebut agama budaya (dienul ardli). Ciri-ciri dienullah/dienus-Samaawi Bukan tumbuh dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat. Disampaikan oleh manusia pilihan Allah (utusan-Nya), utusan itu hanya menyampaikan bukan menciptakan. Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia. Konsep tentang Tuhannya adalah Tauhid. Pokok-pokok ajarannya tidak pernah berubah dengan perubahan masyarakat penganutnya. Kebenarannya universal dan sesuai dengan fitrah manusia. Ciri-ciri dienul ardli : Tumbuh dalam masyarakat. Tidak disampaikan oleh Rosul Allah. Umumnya tidak memilki kitab suci, walaupun ada sudah mengalami perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarah. Konsep Tuhannya dinamisme, animisme, politheisme, dll. Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
  • 28. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako masyarakat penganutnya . Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi segenap manusia, masa dan keadaan. Pengertian Islam secara Ethimologi/ Bahasa : Tunduk patuh, berserah diri (al-istislaam) [3:83]. Damai (as-silm) . Bersih (as-saliim) Aturan Illahi yang diberikan kepada manusia yang berakal sehat untuk kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat.. Ajaran lslam: a. Sesuai fitrah manusia QS. 30;10 Kepentingan seluruh manusia QS 34;28 b. Rahmat seluruh alam QS 21;107 c. Untuk meningkatkan kualitas hidup manusia QS. 2;179 d. Sangat sempurna QS. 5:3 REFERENSI Diktat agama IPB, Uts. Didin Hafidhuddin
  • 29. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 6. EKSISTENSI ALLAH A. TUJUAN Menambah keimanan peserta kerada Allah Peserta meyakini bahwa Allah itu eksis/ada Peserta mengetahui buku utau dalil-dalil lentang eksistensi Allah Peserta memahami cara mengenal Allah B. METODE PENDEKATAN Games, Ceramah, dan diskusi C. RINCIAN BAHASAN Bukti eksistensi Allah 1. Dalil fitrah Q.S 10:22 Perasaan alami yang tajam dari manusia bahwa ada Zat yang maujud, yang tidak terbatas dan tidak berkesudahan, yang mengawasi segala sesuatu, mengurus dan mengatur segala, yang ada di alam semesta, yang diharapkan kasih sayang-Nya dan ditakuti kemurkaan-Nya. 2. Dalil akal QS 5:20-21 Dengan tafakkur dan renungan terhadap alam semesta yang menurunkan manifestasi dari eksistensi-Nya. Orang yang memikirkan dan merenungkan alam semesta akan menemukan, empat unsur ialah semesta: Ciptaan-Nya. QS 96:1-2; QS 36:36 Bahwa tiada yang dapat mencipta alam ini kecuali Allah, yang Maha Tinggi dan Maha Hidup. Kesempurnaan. QS 67:3; 32:7 Alam ini diciptakan dalam kondisi yang sangat sempurna tanpa cacat. Perbandingan ukuran yang tepat dan akurat. QS 25:2. Alam ini diciptakan dengan perbandingan ukuran, susunan, timbangan, dan perhitungan yang tepat dan sangat akurat. Hidayah (tuntunan dan bimbingan). QS 20:49-50. Alam ini menunjukkan dan menuntun manusia bahwa Allah, Sang Pencipta Alam semesta, benar-benar ada. Allah memberikan hidayah (tuntunan dan petunjuk) kepada makhluk-
  • 30. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Nyau untuk dapat menjalankan hidupnya dengan mudah, sesuai dengan karakteristik dirinya masing-masing. Kepada manusia sering disebut dengan ilham, kepada hewan sering disebut insting. 3. Dalil akhlaq Secara fitrah manusia memiliki moral (akhlaq). Dengan adanya moral (akhlaq) inilah, ia secara naluriah mau tunduk dan menerima kebenaran agar hidupnya lurus dan urusannya berjalan teratur dan baik. Zat yang dapat menanamkan akhlaq dalam jiwa manusia adalah Allah, sumber dnri segala sumber kebaikan, cinta dan keindahan. Keberadaan 'moral' yang mendominasi jiwa manusia merupakan bukti eksistensi Allah. QS. 91:7-8 4. Dalil Wahyu Para rasul diutus ke berbagai umat yang berbeda puda zaman yang berbeda. Semua rasul menjalankan misi dari langit dengan perantaraan wahyu. Dengan membawa bukti yang nyata (Kitab/wahyu & mukjizat) mengajak umatnya agar beriman kepada Allah, mengesakan-Nya dan menjalin hubungan baik dengan-Nya, serta mengingatkan akan akibat buruk syirik/berpaling dari-Nya (QS 6:91). Siapa yang mengutus mereka dengan tugas yang persis sama? Siapa yang memberikan kekuatan, mendukung dan mempersenjatai mereka dengan mu'jizat? Tentu suatu Zat yang eksis (maujud), Yang Maha Kuat & Perkasa, yaitu Allah. Keberadaan para rasul ini merupakan bukti eksistensi Allah. 5. Dalil sejarah Semua umat manusia di berbagai budaya, suku, bangsa dan zaman, percaya akan adanya Tuhan yang patut disembah dan diagungkun. Semuanya telah mengenal iman kepada Allah, menurut cara masing-masing. Konsensus sejarah ini merupakan bukti yang memperkuat eksistensi Allah. (QS 47:10; perkataan ahli sejarah Yunani kuno bemama Plutarch) Cara mengenal Allah Jalan yang ditempuh oleh ajaran selain Islam: Hanya mengandalkan panca Indra dan sedikit akal sehingga timbul prakira-prakira yang membentuk filsafat -filsafat atau pemikiran tentang ketuhanan. Filsafat dan pemikiran tersebut justru mendatangkan kegoncangan
  • 31. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako dan kebingungan dalam jiwa. Sehingga hanya menanamkan keraguan dan kesangsian terhadap keberadaa Allah. (QS 34:51-54 ; 2:147 ; 22:11 ;10:94). Jalan yang ditempuh oleh orang-orang kafir tersebut melanggar fitrah mereka. Sebab mencoba mengenal Allah dengan menggunakan panca indra saja. Padahal panca indra hanya bisa mendeteksi sesuatu yang dapat diraba, diukur, disentuh. Sebaiknya, untuk mengenal sesuatu selain Allah mereka menggunakan panca indera dan akal. Jalan yang ditempuh orang-orang kafir tersebut pada akhimya tidak pemah membawa mereka sampai mengenal siapa Sang Pencipta. Sebaiknya yang mereka dapatkan adalah ketidaktahuan akan Allah Yang Maha Mencipta. Jalan yang ditempuh Islam: Orang-orang lslam mengenal Allah dengan menggunakan keimanan dan dilengkapi akal. Kedua rotensi tersebut dioptimalkan dengan dalam proses tafakkur dan tadabbur. Tafakkur berarti memikirkan ciptaan atau tanda-tanda kebesaran Allah (ayat Kauniyah). Tadabbur berarti merenungkan ayat ayat Allah yang tertulis dalam Al-Qur’an (ayat Qauliyah). Sehingga timbul keyakinan di dalam hati tentang kcberadaan dan kekuasaan Allah (QS 3:190-191; 12:105; 10:101). Jalan yang ditempuh oleh orang mu’min bersandarkan kepada fitrahnya sebagai manusia, yaitu mengoptimalkan akal, pemikiran, ilmu serta hatinya untuk mengenal Allah lewat tanda-tanda kebesaran-Nya (ayat-ayat-Nya) bukan zat-Nya. Baik tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di alam, mu’jijat serta dalam Al-Qur’an. Lewat jalan ini, manusia akan mengenal Allah. D. GAMES Langkah- langkah 1. Mentor meminta tiga siswa menggambar sesuatu di papan tulis. 2. Mentor membuka diskusi dengan mengajukan pertanyaan sebab akibat keberadaan gambar di papan tulis. Misalkan: "Mengapa gambar tersebut ada di papan tulis?" (Karena ada yang menggambar! ) . "Jika tadi tak ada yang menggambar, apakah gambar tersebut akan ada? (Tidak!) . "Kalau begitu, segala sesuatu ada karena ada yang mengadakan.
  • 32. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Gambar itu ada karena ada yang menggambar. Kita ada karena ada yang menciptakan. Alam semesta ini ada karena ada yang mengadakan. Siapa yang menciptakan kita?" (Allah!) . "Berarti Sang Pencipta itu memang ada!!" REFERENSI Materi Mentoring tanun 94/'95. DR. Yusuf Qordhowi; Wujudullah. Sa’id Hawwa; Allah Jalla Jalaluhu.
  • 33. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 7. MA’RIFATUL AL-QUR’AN A. TUJUAN Peserta mengetahui definisi Al-Qur’an secara bahasa dan istilah. Peserta mengetahui nama-nama dan karakteristik Al-Qur’an. Peserta memahami fungsi Al-Qur’an dan akhak terhadapnya. Peserta termotivasi untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an. B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi C. RINCIAN BAHASAN Definisi AL-Qur’an Secara bahasa berarti "bacaan”. Secara istilah berarti "Kalam Allah SWT yang merupakan mu'jizat yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan ibadah" Nama-nama Al-Qur’an Al-Qur’an/ Bacaan [17:9] . Al-Kitab/ Buku [21:10]. Al-Furqon/ Pembeda [25:1] Adz-Dzikr/ Pengingat [15:9]. An-Nur/ Cahaya [4:174] Karakteristik AL-Qur' an Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia [ 20:2]. Bacaan yang teramat mulia dan terpelihara [56: 77-78] . Tidak seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan keagungan Al-Qur’an [2:23, 17:88] . Tersusun secara terperinci dan rapi [11:1] . Mudah difahami dan diambil pelajaran [54: 17, 34, dst] Fungsi Al-Qur’an Pengganti kedudukan kitab diturunkan Allah SWT suci sebelumnya yang pernah
  • 34. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu Sebagai mukjizat Rasulullah SAW AkhIak Terpuji Terhadap Al-Qur’an Membaca ta'awudz sebelum membaca Al-Qur’an [16:98] . Membaca Al-Qur’an secara tartil perlahan-lahan [73:4] . Lapang dada menerima Al-Qur’an [7:2] Mendengarkan baik-baik pembacaan Al-Qur’an [7:204] . Bergetar hatinya dan bertambah imannya [8:2-4] Akhlak tercela terhadap Al-Qur’an . Menyombongkan diri dan berpaling [31:7] . Menertawakan peringatan ini [53:59-62] . Tidak memperahatikan Al-Qur’an [47:24] Keunggulan Al-Qur’an . Al-Qur’an adalah mukjizat yang abadi [4:74]. Allah menghendaki agar Al-Qur’an berlaku umum (mencakup permasalahan) dan bersifat universal. Maka, disusun dan dikumpulkan Al-Qur’an itu dengan sistematika yang memperlihatkan universalitas dan kekekalannya dan dijauhkan dari susunan yang bersifat temporer, yang hanya memperlihatkan urgensi pada suatu masa saja, yaitu ketika turunnya. Keunggulan Al-Qur’an secara ilmiah Pemikiran modern dalam berbagai bidang disiplin ilmu dewasa ini telah menetapkan bahwa Al-Qur’an merupakan kitab ilmiah yang menghimpun segala disiplin ilmu dan filsafat. Ilmu itu datang dari Allah SWT, sebagai tanda kemuliaanNya dan ketinggian ilmu-Nya [96:1-5]. Jaminan kemurnian Al-Qur’an. Allah sendiri yang menjamin kemurnian Al-Qur’an [6:115, 15:9] . Al-Qur’an bersifat umum dan universal. Umum: Mencakup seluruh bidang/permasalahan manusia [6:38]. Universal: Berlaku selamanya dan untuk seluruh kaum [25:1]. REFERENSI
  • 35. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Paket BP NF 'Keunggulan Al-Qur’an’ Ibnu Qoyim, Mahabatullah, (Bab I) Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Quran , hal 18
  • 36. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 8. MA’RIFATUL RASUL A. TUJUAN Peserta memahami makna risalah dan rasul Peserta memahami kewajiban beriman kepada rasul Peserta mengetahui tugas para rasul Peserta mengetahui sifat-sifat rasul B. METODE PENDEKATAN Games, Ceramah dan diskusi C. RINCIAN BAHASAN Makna Risalah dan Rasul Risalah: Sesuatu yang diwahyukan A11ah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Rasul: Seorang laki-laki (21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT yang berkewajiban untuk melaksanakannya dan diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia. Pentingnya iman kepada Rasul Iman kepada para rasul adalah salah satu Rukun Iman. Seseorang tidak dianggap muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Allah mengutus para rasul yang menginterprestasikan hakekat yang sebenarnya dari agama Islam, yaitu Tauhidullah . Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada seluruh rasul, dan tidak membedakan antara satu dengan yang lainnya. (Al-Asyqor:56) Tugas para rasul 1. Menyampaikan (tablig) [5:67, 33:39]. Yang disampaikan berupa: Ma'rifatullah [6:102] (Mengenal hakikat Allah) . Tauhidullah [21:25] [Mengesakan Allah] . Basyir wa nadzir [6:48] (Memberi kabar gembira dan peringatan) 2. Mendidik dan Membimbing [62:2]
  • 37. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Sifat-sifat para rosul 1. Mereka adalah manusia (17:93-94,8:110] 2. Ma'shum [terjaga dari kesalahan] [3:161, 53:1-4] 3. Sebagai suri teladan [33:2l, 6:89-90] D. GAMES 1. Judul “Games Ilmu” 2. Skema/Gambar/Contoh: 3. Media & Bahan : a. 1 naskah pembahasan b. Serangkaian petunjuk c. 3 lembar kertas bujur sangkar per orang atau kelompok d. 1 buah gunting atau cutter 4. Langkah-langkah. Instruksi: Peserta diminta membuat sejumlah lubang (minimal 6) yang berjarak sama antara satu lubang dengan lainnya, juga jarak setiap lubang dari titik pusatnya. Tahap 1 Mentor memberikan instruksi tanpa memberikan keterangan tambahan. Tahap2 Mentor memberikan instruksi dan memberikan keterangan tambahan secara lisan sebagai berikut: a. Lipat kertas 2 X, sehingga membentuk bujur sangkar b. Lipat bagian kertas yang ujungnya bersatu sehingga menutupi 2/3 bagiannya. c. Lipat juga 1/3 bagian sisanya d. Lipat lagi kertas dengan bagian yang sama sampai saling menutupi e. Lubangi bagian yang ujungnya bersatu menggunakan gunting
  • 38. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako atau cutter f. Lipat, apakah didapatkan lubang-lubang sesuai instruksi Tahap 3 Mentor memberikan instruksi sambil mencontohkan setiap langkah secara terperinci. Sehingga didapatkan hasil sesuai instruksi. 5. Hikmah: 1. Pentingnya rasul sebagai penyampai dan penjelas risalah Islam sekaligus mencontohkan bagaimana Islam diterapkan dalam hidup keseharian. 2. Rasul sebagai utusan Allah harus kita kenal dan kita taati agar segala aspek kehidupan kita menjadi ibadah. REFERENSI Kelompok Studi Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim, hal. 60-71 Al-Asyqor, Dr. Limar Sulaiman, Para Rasul dan Risalahnya, Pustaka Mantiq
  • 39. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 9. MA'IYYATULLAH A. TUJUAN Peserta memahami pengertian ma’iyyatullah Peserta mengetahui pembagian ma’iyyatullah beserta buktibuktinya Peserta termotivasi untuk menimbulkan kebersamaannya dengan Allah. B. METODE Ceramah dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN Pengertian Ma’iyyatullah berarti kebersamaan Allah. Allah selalu bersama dan mengawasi makhlukNya. Ma’iyyatullah terbagi atas 2 macam: 1. Ma’iyyatullah Umum Yaitu kebersamaan Allah yang meliputi seluruh makhlukNya, baik manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan, muslim maupun kafir. Kebersamaan Allah serta umum itu dapat dibuktikan dengan adanya: a. Fenomena Petunjuk Seluruh makh1uk ciptaan Allah, dari atom yang terkecil sampai benda yana paling besar, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhnn, semua mendapat petunjuk dari Allah dalam menjalani hidupnya. Allah selalu bersama makhlukNya, ketika memberi pelunjuk poda bayi untuk menyusu padu ibunya, kepada anak ayam untuk mematuk ketika akan keluar dari telurnya, ketika ayam betina membolak-balikkan telur yang sedang dieraminya, juga ketika Allah memberi petunjuk akar tumbuhan untuk menyerap sari makanan dari dalam tanah. b. Fenomena Pengabulan Do'a Seluruh manusia, baik beriman muupun kafir, pernah mengalami langsung fenomena ini. Ketika seseorang mengalami kondisi kritis daldam fase kehidupannya, yaitu ketika ia menerima musibah yang membuat hatinya hancur, putus harapan, dengan serta merta ia memohon kepada Allah dengan penuh harap dan
  • 40. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako cemas mengharapkan pertolonganNya, ketika itu pula Allah mengabulkan doanya dan tiba-tiba musibah itu hilang [10:12; 17:67; 6:47]. Fenomena ini merupakan bukti kebersamaan Allah dengan manusia pada umumnya. Mrupakan sunnatullah bahwa Dia harus mengabulkan do’a orang yang terjepit, jika Dia berkehendak, walaupun orang tersebut orang kafir selama ia selalu berdoa kepadaNya [27:62 ; 6:63-64]. 2. Mu'iyyatullah Khusus Artinya kebersamaan Allah yang ditujukan khusus untuk orangorang yang beriman. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang beriman adalah berupa: a. Penjagaan dan pemeliharaan Allah Berkata Abu Abbas Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: Jagalah Allah, niscaya Ia akan menjagamu. “Jagalah Allah, niscaya engkau mendapatkanNya di hadapanmu. Bila engkau meminta, mintalah kepada Allah. Dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah” (HR. Turmudzi). b. Pertolongan dan kemenangan dari Allah Salah satu bentuk kebersamaan Allah terhadap kaum mukmin ialah berupa dukunganNya dalam bentuk pertolongan [47:7] dan pemecahan janjiNya [2:40]. Hakikat pertolongan dan kemenagan itu sendiri ialah: a) Hanya datang dari sisi Allah Orang yang dimenangkan Allah tidak mungkin bisa dikalahkan oleh siapapun dan kapanpun, meskipun seluruh isi bumi bersatu padu untuk mengalahkannya. Begitu pula sebaliknya [3:160 ; 8:9-10] b) Allah hanya menolong orang yang menolongNya Siapa yang menolong diinNya maka barulah Allah akan menolongNya [47:7 ; 22:40]. c) Pertolongan Allah dapat berupa kehancuran bagi orang-orang kafir, sebagaimana kehancuran kaum pendusta para nabi dan rasul. d) Kekalahan merupakan pertolongan yang sebenarnya Yang kita anggap sebagai kekalahan pada hakikatnya merupakan pertolongan yang sebenarnya. Kekalahan tersebut dapat berupa terbunuh, dipenjara, dipenjara atau dianiaya. Bukankah dengan terbunuhnya seorang mukmin dapat dikatakan bahwa ia teluh
  • 41. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako memperoleh syahadah di jalan Allah, seperti yang dicita-citakannya [3:169 ; 36:26-27, 9:52]. e) Kemenangan kaum mukmin tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Waktunya terbentang sejak dunua sampai akhirat, dan tempatnyapun terbentang di seluruh bumi Allah. Jika seorang mendeita di suatu tempat, di tempat lain dia akan memperoleh kemenangan seperti yang dialami oleh Rosulullah SAW beserta para sahabatnya (memperoleh kemenangan ketika hijrah ke madinah). Karakterisitik orang-orang beriman yang akan mendapatkan pertolongan Allah adalah: 1. Menjaga perintah, batasan dan hak-hak Allah (HR Turmudzi). 2. Kembali Islam yang murni seperti ketika Rosulullah SAW memelihara kemurnian Islam. 3. Selalu bcrdakwah dan berjihad [29:69 ; 49:15]. 4. Berbuat ihsan [16:28]. 5. Tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan dan meyakini datangnya pertolongan Allah [2:153]. REFERENSI Aqidah Seorang Muslim, AL-Ummah Al-Umr, Hakikat Pertolongan dan Kemenangan, GIP Dr. Yusuf Qordhowi, Generasi Mendatang Generasi Yang Menang, GIP Sa'id Hawwa, Allah, Pustaka Mantiq Majalah Ishlah, No. 56/Th IV 1996, hal. 32
  • 42. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 10. AKHLAK RASULULLAH A. TUJUAN Peserta tumbuh kesadarannya untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW Peserta mengetahui contoh akhlak yang mulia dan termotivasi untuk melakukannya. Peserta mengetahui contoh akhlak tercela dan termotivasi untuk menjauhinya B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN Misi utama diutusnya Rasul ke dunia ialah untuk menyempurnakan akhlak manusia "Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan keluhuran akhlak” (Hadist). Akhlak Rasulullah mencakup segala sisi kehidupan, yaitu sebagai sunnah, sebagai kepala pemerintahan, sebagai pemimpin tertinggi pasukan Islam Juga mencakup sifat yang bisa meliputi sagala sisi kehidupan (zuhud, sabar, penyayang, dll.) Akhlak Rasulullah secara Umum 1. Akhlak Qur’ani Ditanyakan kepada Aisyah ra tentang akhlak Rasulullah SAW maka jawabnya “Akhlaknya Qur'ani” (AL-Hadist). Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an. Karena itu, untuk memperoleh gambaran utuh akhlak beliau kita perlu memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah atau seggala sesuatu yang ada kaitannya dengan pola kehidupan Rasulullah 2. Akhlak manusia terbaik Dikatakann oleh Anas ra, bahwa Rasulullah adalah manusia yang tcrbaik akhlaknya Contoh akhlak-akhlak mulia yang diperintahkan Nabi SAW 1. Jujur Hadits Rasul “Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan kepada kebajikan, dan sesuhgguhnya kebajikan itu akan
  • 43. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 2. 3. 4. 5. mengantarkan ke surga. Dan seseorang senantiasa berkata benar dan jujur hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benarr dan jujur. Dan sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, yang akhirnya akan mengantarkan ke dalam neraka. Dan seseorang sentiasa berdusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR Bukhari Muslim) Dermawan (QS. 2: 261) “Tidaklah seorang hamba berada pada suatu pagi kecuali dua malaikat turun menemaninya. Satu malaikatt berkata: Ya Allah, berilah karuniaMu, sebagai ganti apa yang ia infakkan. Malaikat lainnya berkata: Ya, Allah, berilah ia kebinasaan karena telah mempertahankan hartanya yang tidak dinafkahkannya”. [HR Muttafaq’alaih]. Malu Adalah Rasulullah SAW sangat tinggi rasa malunya, lebih pemalu dari gadis pingitan. Apabila Beliau tidak menyenangi sesuatu, kami dapat mengeetahuinya pada wajah Beliau. [HR Muslim], “Iman itu mempunyai 71 atau 81 cabang, dan yang paling utamanya adalah mengucapkan Laa ilaaha ilallah dan serendah-rendahnya adalah menyingkirkan duri (gangguan dari jalan). Dan sifat pemalu merupakan satu bagian dari iman” [HR Muttafaq’alaih). Tambahan: Lihat Ar-Rasul hal 197-199. Menepati janji (QS. 5:1, 17:34). Tambahan: Lihat Ar-Rasul, hal. 56-60 Menutupi aib (QS. 24:19) Contoh akhlak-akhlak tercela yang diperingatkan Rasulullah Saw: 1. Marah 2. QS. 3:133-134, Dari Abi Hurairah ra, bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: “Wasiatilah aku.” Sabda Nabi: "Janganlah engkau mudah marah. Maka dikurangi beberapa kali. Sabdanya: Janganlah engkau mudah marah.” [HR. Bukhari-Muslim] Hadits Arbain ke-16 3. Ghibah dan Namimah (49:12) 4. Riya (2:264) 5. Sombong (17:37) 6. Zalim 7. “Hai hamba-hambaKu, sesungguhnya aku telah mengharamkan kezaliman (berbuat zalim) pada diriKu, dan Aku jadikan sebagai perbuatan haram bagi kalian , maka dari itu janganlah kalian
  • 44. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako berbuat zalim.” [HR. Muslim] REFERENSI Abbas, S. Ziyad (ed.), Pilihan Hadits Politik, Ekonomi dan Sosial, Jakarta: Pustaka Panjimas Hasyimi, Dr.Muhammad Ali, Apakah Anda Berkepribadian Muslim?, Jakarta: GIP Hawwa, Sa'id, Ar-Rasul Muhammad SAW hal. 177-199, Solo: Pustaka Mantiq Yakan, Muna Haddad, Hati-hati terhadap Media yang Merusak Anak, Jakarta: GIP. Isnet, “Urgensi Akhlak I”.
  • 45. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 11. GHAZWL FIKRI A. TUJUAN Peserta memahami makna dan hakikat Ghozwul fikri Peserta memahami sarana, metode dan hasil-hasil dari Ghozwul Fikri B. METODE PENDEKATAN Games, Ceramah dan diskusi C. RINCIAN BAHASAN Pengertian Ghozwul fikri Secara bahasa Ghozwul Fikri terdiri dari dua kata; ghozwah dan Fikr. Ghozwah berarti serangan, serbuan atau invasi. Fikr berarti pemikiran. Serangan atau serbuan di sini berbeda dengan serangan dan serbuan dalam qital (perang). Serangan / Serbuan Qital  Saling mengetahui, siapa lawannya   Banyak korban jiwa   Membutuhkan dana  yang besar  Hasilnya belum  tentu berhasil  Efeknya terbatas  Ghozwah Sepihak, yang lain tidak menyadari kalau diserang Relatif tidak ada Relatif membutuhkan dan yang sedikit Hasilnya nyata terlihat & berhasil Efeknya dalam dan luas Secara Istilah Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam guna merubah apa yang ada di dalanmya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur aduk dengan hal-hal tak islami.
  • 46. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Sasaran GF 1. Menjauhkan umat Islam dari Dien (agama)-nya. QS. 17:73 ; QS. 5:49 2. Berusaha memasukkan yang sudah kosong Islamnya ke dalam agama kafir. QS. 2;217, QS. 2;120 3. Memadamkan cahaya (agama) Allah. QS. 61;8, QS. 9;32 Metode GF 1. Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas. Tasykik (pendangkalan/peragu-raguan) Gerakan yang berupaya menciptakan keragu-raguan dan pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya. Tasywih (Pencemaran/pelecehan) Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum muslimin terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara buruk. Tadhlil (penyesatan) Upaya orana kafir menyesatkan umat mulai dari cara yang halus sampai cara yang kasar. Taghrib (pembaratan/westernisasi) Gcrakan yang sasarannya untuk mengeliminasi Islam, mendorong kaum muslimin agar mau menerima seluruh pemikiran dan perilaku barat. 2. Menyerang Islam dari dalam Penyebaran faham sekuralisme Berusaha memisahkan antara agama dengan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Penyebaran faham nasionalisme Nasionalisme mmbunuh ruh ukhuwah Islamiyah yang merupakan azas kekuatan umat Islam. (Hadits 1) . Pengrusakan akhlak umat lslam terutama para pemudanya. Sarana GF Mass Media : cetak dan elektronika Hasil GF 1. Umat Islam menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah QS 25:30 2. Minder dan rendah diri QS 3:139
  • 47. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 3. Ikut-ikutan QS 17:36 4. Terpecah-belah QS 30:32 Catatan Hadist 1: “Bukan dari golonganku orang yang mengajak pada ashobiyah dan bukan golonganku orang yang berperang atas dasar ashobiyah dan bukan dari golonganku orang yang mati karena ashobiyah” D. GAMES Games 1 Membedakan dua benda yang amat berlainan (Misalnya kapur dan tissue) Langkah 1 Para mad'u harus menyebutkan dengan cepat setiap benda yang diangkat oleh Mentor (dilakukan beberapa kali). Langkah 2 Sekarang benda ditukar namanya. Jika kapur diangkat, peserta harus menyebutnya sebagai tissue, begitu pula sebaliknya. Pada awalnya peserta akan mengalami kesulitan karena belum terbiasa. Tapi lama kelamaan akan terbiasa. Hikmah Itulah Gozwul fikri. Pada awalnya nilai-nilai keislaman itu sudah jelas dan pasti. Tetapi musuh Islam berusaha menghilangkan nilai keislaman dari umat Islam secara perlahan-lahan. Maka disodorkanlah pada muslimin nilai yang tidak Islami. Mulanya umat Islam tidak menerimanya (tidak terasa) tapi lama kelamaan karena usaha mereka yang terus-menerus ditambah umat Islam yang malas mengkaji AlQur’an dan Sunnah, maka umat Islam akan larut dan tenggelam dengan nilai-nilai non Islam tersebut, bahkan nilai-nilai yang menyimpang dengan Islam sudah danggap biasa. Dan sebaiknya ketika disodorkan nilai-nilai Islam mereka tidak mau menerima Islam dan menjauh, seperti yang terjadi sekarang ini. Games 2 Al-Qur’an ditengah karpet. Langkah 1 Al-Qur’an diletakkan di tengah-tengah karpet yang lebar. Peserta diperintahkan untuk mengambil Al-Qur’an tadi tanpa menyentuh
  • 48. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako karpet (Sulit/tidak bisa). Langkah 2 Peserta diberitahu cara untuk mencapai Al-Qur'an tanpa harus menginjak karpet, yaitu dengan cara menggulung karpet sampai tengah dan dapat mengambil Al-Qur'an. Hikmah Usaha musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam tidak lagi dengan 'menginjak-injak' kaum muslimin melainkan dengan mengambil jiwa Al-Qur’an dalam jiwa mereka dengan cara perlahan-lahan dan membuai serta tahap demi tahap tanpa disadari oleh umat Islam. REFERENSI Materi Mentoring tahun 94/95 Daud Rasyid, M.A, AL-Ghazwu Al-Fikri dalam sorotan Islam. Prof. Abdul Rahman H. Habanakah, Metode merusak akhlaq dari Barat, Abu Ridha, Pengantar Memahami AL-Ghazwu Al-Fikri
  • 49. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 12. PROBLEMATIKA UMAT A. TUJUAN Peserta mengetahui potensi-potensi yang dimiliki umat Islam Peserta mengetahui sebab-sebab kemunduran umat Islam Peserta mengetahui solusi dari problematika umat Islam B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi C. RINCIAN BAHASAN Potensi yang dimiliki umat Islam: Syariah/peraturan (Al-Qur’an). Peraturan yang dimiliki ummat Islam ini sudah lengkap dan menyeluruh. QS. 15:9  tentang kemurnian Al-Qur’an QS. 2:2a  Al-Qur’an adalah petunjuk . Kekayaan alam Kekayaan terbesar hampir sebagian besar (65 %) berada di negerinegeri muslim. Cadangan minyak bumi 65 % berada di negeri muslim. Jumlah umat Islam. Sebagian besar penduduk dunia adalah muslim. Janji Allah untuk memenangkan umat Islam QS. 61:9  Allah memenangkan umat lslam QS. 2:214  Sesungguhnva pertolongan Allah amatlah dekat Sejarah Islam yang penuh dengan kejayaan. Sebab-sebab kemunduran umat Islam: Faktor intemal (dari dalam lubuh umat Islam sendiri) : 1. Jauh dari Al-Qur’an dan sunah Rosul. 2. Mempelajari Islam hanya karena mengikuti. QS.12:1O8 3. Terpecah belah karena adanya perbedaan masa1ah furu. QS. 8:63 Allah yang mempersatukan hati 4. Rendah diri; tidak tsiqoh pada Islam QS. 63:8 kekuatan itu milik Allah, Rosul dan orang-orang mu'min 5. QS. 3:139 orang akan tinggi derajatnya jika beriman 6. Gejala taqlid dengan semua yang datang dari Barat
  • 50. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 7. Tertinggal dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Faktor ekstemal (dari luar umat Islam) : Adanya Ghazwul Fikri (perang pemikiran dan harakatul Irtidad (gerakan pemurtadan) dari musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam dan umatnya.) SoIusi untuk meraih kemenangan: 1. Umat Islam harus menerapkan syariat Islam da1am seluruh aspek kehidupan. 2. Mendidik generasi Islam dengan manhaj pendidikan yang syamil (sempurna) dan mutakamil (menyeluruh). 3. Menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi musuh. 4. Perjuangan dan pengorbanan. REFERENSI Panduan Aktivis Harokah (hal79), Pustaka Al-Ummah Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad Modern (hal.48), Nabil bin Abdurrahman
  • 51. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 13. ISLAM SEBAGAI SISTEM HIDUP A. TUJUAN Peserta memahami karakteristik Islam sebagai diiahl haq. Peserta mengetahui rentingnya memahami Islam menyeluruh. secara B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN Karakter Ajaran Islam Sebagai dien (sistem hidup ) memiliki ciri-ciri: 1. Robbaniyah Ditinjau dari segi bahasa, Robbaniyah berasal dari kata rabbun, yang ditujukan kepada Allah SWT. Sedangkan rabbani ditujukan kepada manusia, yaitu manusia yang tau hubungannya dengan Allah sangat kuat, tahu dan mengamalkan ajaranNya [3:79]. Yang dimaksud dengan robbaniyyah mencakup 2 asfek, robbaniyyah ghoyah dan mashdar. a. Rabbaniyah Ghoyah (tujuan dan sasaran) Maksudnya Islam menjadikan tujuan pertama dan terakhir untnk menyembah Allah semata [51:56] dan untuk mencapai ridhoNya. Tujuan ini pun akhimya merupakan tujuan akhir, puncak cita-cita, usaha dan kerja keras manusia dalam kehidupan [53:42, 84:6].Dampak Rabbaniyah tujuan pada manusia. (1) Mengetahui tujuan dan keberadaan manusia (2) Mendapat petunjuk menuju fitrah (3) Keselamatan diri perpecah dan rergolakan (4) Membebaskan manusia dari penghambaan pada egoisme dan syahwat. b. Robbaniyah Masdar (sumber hukum) Maksudnya manhaj/metode yang telah ditekan oleh Islam untuk mencapai tujuan dan sasaran itu adalah manhaj Rabbani yang murni, yaitu yang bersumber pada wahyu Allah kepada Rasulullah SAW (Al-Qur' an). Manhaj ini tidak lahir sebagai
  • 52. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako sebuah hasil rekayasa dari ambisi individu, keluarga, golongan, partai atau bangsa tertentu. Tetapi manhaj ini datang dari Allah yang menginginkan agar menjadi petunjuk, penjelas, kabar gembira, obat dan rahmat bagi hamba-hambaNya [4:174, 1O:57]. Adapun Rasulullah Muhammad SAW adalah penyeru pada manhaj dan sebagai penjelas perintahNya yang masih samar bagi manusia [42:52-53]. Dampak Rabbaniyyah mashdar. (1) Terlepas dari pertentangan dan sikap ekstrim [4:82] (2) Terlepas dari keberpihakan dan hawa nafsu (3) Terhormat dan mudah diyakini (4) Terbebas dari penghambaan sesama manusia. 2. Insaniyah (kemanusiaan) Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Rasulnya mencurahkan sebagian besar kepeduliannya pada sisi kemanusiaan. Islam mengakui manusia dengan pengakuan yang menyeluruh. Aspek-aspek manusia seperti jasad, akal dan ruhani diberikan peluang untuk melaksanakan peran, fungsi dan karakteristiknya tanpa harus cenderung rada aspek tertentu saja. Di samping itu ibadah-ibadah yang disyariatkan oleh Islam memiliki dimensi kemanusiaan, misalnya sholat, zakat, dan haji. Kesimplannya Islam adalah din yang sesuai dengan karakter manusia, ditujukan untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia sendiri. Buah insaniyah dalam Islam: (1) Persaudaraan manusia (ukhuwah) (2) Persamaan manusia (emansipasi). 3. Syumul (universal) Artinya Islam meliputi semua jaman, kehidupan dan eksistensi manusia. Jangkalian keuniversalan dalam risalah Islam ini diungkapkan Hasan Al-Banna : Islam adalah risalah yang panjang terbentang sehjngga meliput semua abad sepanjang jaman, terhampar luas sehingga meliputi semua cakrawala umat dan begitu mendalam (mendetail) sehingga memuat urusan-urusan dunja dan akhirat. Dan di dalam Risalah Ta'limnya, yang dimaksud dengan Islam universal yaitu: "Islam adalah sebuah sistim yang universal (komprensip, total dan integral). Mencakup berbagai aspek hidup dan kehidupan. Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan umat, akhlak dan kekuatan, serta kasih sayang dan keadilan. Islam
  • 53. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako adalah kebudayaan dan perundang-undangan, ilmu dan hukum, materi dan harta benda, serta usaha dan kekayaan. Dan Islam juga adalah jihad dan dakwah, militer dan ideologi serta aqidah yang murni dan ibadah yang benar sekaligus." a. Risalah semua jaman Islam adalah risalah untuk semua jaman dan generasi, bukan risalah yang terbatas oleh masa atau generasi tertentu. Secara substansi (dasar-dasar akidah dan moralnya), Islam merupakan risalah setiap nabi yang diutus dan misi setiap kitab suci yang diturunkan. Maka semua nabi diutus dengan membawa risalah (misi) Islam, menyerukan tauhid dan menjauhi thaghut [21:25, 16:36, 10:72, 2:128 dan 132]., b. Risalah bagi seluruh alam semesta Islam tidak terbatas pada bangsa maupun status sosial tertentu, yang merupakan petunjuk Robb manusia bagi segenap manusia, rahmat bagi sekalian hambaNya [21:107, 24:1, 38:87]. 4. Al-Wastthiyyah /Tawazun (moderat atau rertengahan) Islam berada dalam keseimbangan di antara dua jalan atau dua arah yang saling bertentangan. Islam memberikan haknya sacara adil terhadap aspek-aspek kehidupan seperti ruhiyyah (spiritulisme), maddiyyah (materialisme), fardiyah (individu), jama’iyyah (kolektif), tsabat (konsisten), dan taghayyur (perubahan), dan tidak berada dalam poros yang ekstrim [55:7-8]. 5. Al-Waqi'iyyah (kontekstual) Allah menjamin Islam sebagai ajaran yang sesuai dengan kondisi manusia di manapun, kapanpun dan bagi segala jenis manusia. Islam senantiasa menjaga dan memelihara realita (aktual) di setiap aspek yang didakwahkan pada manusia, mulai aspek aqidah, ibadah, akhlak dan syari'at. 6. AL-Wudhuh (jelas) Yang dimak:iud adalah jelas dalam hal: a. Dasar-dasar Islam (akidah, moral, syari'at lslam) b. Sumber-sumber hukumnya c. Sasaran dan tujuan Pentingnya memahami lslam secara kaffah. [2:2O8] a. Agar umat Islam tidak terjebak ke dalam propaganda, program serta langkah-langkah syathan. Sebab syaithan adalah musuh yang nyata
  • 54. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako bagi manusia. b. Ajaran Islam sendiri bersifat universal dan menolak parsialisasi hukum dan ajarannya. Aspek dalam kehidupan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kehidupan tidak akan harmonis apabila Islam dilaksanakan secara parsial. REFERENSI Materi Mentoring Islamic Study 1994-1995. Panduan Aktivis Harokah, Pustaka Al-Ummah, Jakarta. Dr. Yusuf Al-Qaardhawi, Karakteristik Islam: Kajian Analitik, Risalah Gusti.
  • 55. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako MATERI-MATERI PILIHAN MENTORING MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TADULAKO
  • 56. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 1. TAWAZUN A. TUJUAN Peserta memahami makna dan hakikat tawazun Peserta mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri manusia dan kebutuhan-kebutu-hannya Peserta mengetahui contoh-contoh manusia yang tidak tawazun B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN Tawazun artinya seimbang. Allah telah mengisyaratkan agar kita hidup seimbang, sebagaimana Allah telah menjadikan alam beserta isinya berada dalam sebuah keseimbangan. (QS.67:3) Manusia dan agama Islam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah yang sesuai dengan fitrah yang telah Allah tetapkan. Mustahil Allah menciptakan agama Islam untuk manusia yang tidak sesuai dengan fitrah tersebut (QS.30:30). Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa manusia itu diciptakan sesuai dengan fitrah Allah yaitu memilki naluri beragama (agama tauhid : al-Islam) dan Allah menghendaki manusia untuk tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid, itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits,"Tiap bayi terlahir dalam keadaan fitrah (Islam) orangtuanyalah yang menjadikan ia sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi."). Sesuai dengan fitrah Allah,manusia memiliki tiga potensi, yaitu aljasad (jasmani), al-aql (akal), dan ar-ruh (ruhani). Islam menghendaki ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang). Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada QS.55:7-9. Ketiga potensi ini membutuhkan makanannya masing-masing, yaitu sbb: 1. Jasmani Jasmani atau fisik adalah amanah dari Allah swt,karena itu harus kita jaga . Dalam sebuah hadits dikatakan ,"Mu'min yang kuat itu lebih baik atau disukai Allah daripada mu'min yang lemah."(HR.Muslim), maka jasmani pun harus dipenuhi kebutuhannya agar menjadi kuat. Kebutuhannya adalah makanan,
  • 57. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako yaitu makanan yang halalan thoyyiban (halal dan baik) (QS.80:24,2:168), beristirahat (QS.78:9), kebutuhan biologis (QS.30:20-21) dan hal-hal lain yang menjadikan jasmani kuat. 2. Akal Yang membedakan manusia dengan hewan adalah akal. Akal pulalah yang menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk-makhluk lainnya. Dengan akal manusia mampu mengenali hakikat sesuatu, mencegahnya dari kejahatan dan perbuatan jelek. Membantunya dalam memanfaatkan kekayaan alam yang oleh Allah diperuntukkan baginya supaya manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifatullah fil-ardhi (wakil Allah di atas bumi) (QS.2:30;33:72). Kebutuhan akal adalah ilmu (QS.3:190) untuk pemenuhan sarana kehidupannya. 3. Ruh (hati) Kebutuhannya adalah dzikrullah (QS.13:28;62:9-10). Pemenuhan kebutuhan ruhani sangat penting, agar ruh/jiwa tetap memiliki semangat hidup, tanpa pemenuhan kebutuhan tersebut jiwa akan mati dan tidak sanggup mengemban amanah besar yang dilimpahkan kepadanya. Dengan keseimbangan, manusia dapat meraih kebahagiaan hakiki yang merupakan ni'mat Allah, karena pelaksanaan syariah sesuai dengan fitrahnya. Untuk skala ketawazunan akan menempatkan umat Islam menjadi umat pertengahan / ummatan wasathon (QS.2:143), yaitu umat yang seimbang. Kebahagiaan pada diri manusia itu dapat berupa: Kebahagiaan bathin/jiwa, dalam bentuk ketenangan jiwa (QS.13:28) Kebahagiaan dzahir/gerak, dalam bentuk kesetabilan, ketenangan ibadah, bekerja dan aktivitas lainnya. Dengan menyeimbangkan dirinya, maka manusia tersebut tergolong sebagai hamba yang pandai mensyukuri ni'mat Allah. Hamba/manusia seperti inilah yang disebut manusia seutuhnya. Contoh-contoh manusia yang tidak tawazun: Manusia Atheis: tidak mengakui Allah, hanya bersandar pada akal (rasio sebagai dasar). Manusia Materialis: mementingkan masalah jasmani/materi saja. Manusia Pantheis (kebatinan): bersandar pada hati/batinnya saja.
  • 58. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako D. DISKUSI 1. Banyak artis yang hidup dengan kemewahan, namun akhirnya dia mati bunuh diri akibat over dosis obat-obatan terlarang (NAZA). Menurut kamu, apa sebenarnya arti kebahagiaan itu? 2. Sejujurnya, apakah kamu selama ini sudah hidup seimbang? 3. Coba diskusikan dengan temanmu, usaha-usaha apa saja yang sudah dan akan kamu lakukan agar hidup kamu seimbang? REFERENSI Al-Qadiry, Seimbanglah dalam Beragama,Jakarta:GIP Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre
  • 59. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 2. IHSAN A. TUJUAN Peserta memahami hakikat ihsan dan balasan bagi orang-orang yang berbuat ihsan Peserta mengetahui landasan berbuat ihsan Peserta mengetahui cara beramal dengan ihsan B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN Pengertian Ihsan dianalogikan sebagai atap bangunan Islam (Rukun Iman adalah pondasi, rukun Islam adalah tiang-tiang bangunannya). Sebagaimana sebuah atap yang berfungsi untuk melindungi isi bangunan, begitu pula dengan ihsan. Ihsan (perbuatan baik dan berkualitas) berfungsi sebagai pelindung bagi bangunan keislaman seseorang. Jika seseorang berbuat ihsan, maka amal-amal Islam lainnya akan terpelihara dan tahan lama. Landasan Ihsan 1. Landasan Quality (Landasan Hukum) Allah memerintahkan kita berbuat ihsan (baik) kepada orang lain (QS.28:77) dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan (QS. 2:195). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Ya'la Syaddad bin Aus r.a. dari Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah telah mewajibkan untuk berbuat ihsan terhadap segala sesuatu, maka jika kamu menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang ihsan, dan hendaklah menajamkan pisau dan menyenangkan (menenangkan dan menentramkan) hewan sembelihan itu" (HR Muslim). Tuntutan untuk berbuat ihsan dalam Islam yaitu secara maksimal (terhadap segala sesuatu : manusia, hewan, tumbuhan, dll) dan optimal (terhadap yang hidup maupun yang akan mati).
  • 60. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 2. Landasan Kauniy Dengan melihat fenomena dalam kehidupan ini, secara sunnatullah setiap orang suka akan perbuatan baik dan berkualitas. Misalnya dalam segi kebersihan, keteraturan, dan kedisiplinan dalam bermasyarakat. Alasan Berbuat Ihsan Ada dua alasan mengapa kita berbuat ihsan: 1. Adanya monitoring Allah (Muraqabatullah) Dalam HR Muslim dikisahkan jawaban Rasul ketika ditanya malaikat Jibril yang menyamar sebagai manusia, tentang definisi ihsan : "Mengabdilah kamu kepada Allah seakan-akan kamu melihat Dia, jika kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu." 2. Adanya kebaikan Allah (Ihsanullah) Allah akan memberikan nikmat-Nya yang besar kepada semua makhluknya, maka seharusnya pula kita berbuat ihsan, kapan dan di manapun, kepada siapapun (QS.28:77, 55:60, 108:1-3). Dengan mengingat Muraqabatullah dan Ihsanullah, maka sudah selayaknya kita ber-Ihsanu Niyah (berniat yang baik). Karena niat yang baik akan mengarahkan kita kepada: 1. Ikhlasun Niyat (Niat yang ikhlas). Niat yang baik seharusnya pula diiringi dengan niat yang ikhlas. 2. Itqonul 'Amal (Amal yang rapih). Setelah kita berusaha mengikhlaskan niat kita, kita berusaha untuk beramal sebaikbaiknya. Salah satu ciri amal yang baik ialah yang rapi dalam pelaksanaannya. Kesungguhan dalam beramal salah satunya mencerminkan niat yang ikhlas. Selama ini pengertian kita kepada karakteristik niat yang ikhlas cenderung keliru (karena niat kita ikhlas maka amal yang kita lakukan seadanya, tidak sepenuh hati). Padahal sebaliknya, niat yang ikhlas tercermin dalam amal yang sungguh-sungguh dan berkualitas. 3. Jaudatul Adaa' (Penyelesaian yang baik). Niat yang baik juga akan menyebabkan kita berusaha untuk menyelesaikan amal kita dengan baik. Evaluasi setelah beramal adalah hal yang sebaiknya dilakukan. Jika seseorang beramal dan memenuhi kriteria di atas, maka ia telah memiliki Ihsanul 'Amal (Amal yang ihsan). Ada tiga keuntungan jika seseorang beramal dengan amal yang ihsan :
  • 61. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 1. Dicintai Allah (QS.2:195). Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan karena orang tersebut telah menunaikan hak-hak Allah atas makhluk-Nya (berbuat baik terhadap makhluk Allah), selain itu juga Allah mencintai amal yang rapi dan berkualitas (QS.61:4, 55:60). 2. Mendapat pahala (QS.33:29). Adalah hal yang wajar dan masuk akal, orang akan lebih menghargai perbuatan yang baik dan berkualitas. Kita sebagai muslim tentunya mengharap lebih dari itu, yaitu pahala dan keridhaan dari Allah. 3. Mendapat Pertolongan Allah (QS.16:128). Keuntungan lain dari amal yang ihsan ialah kelak pelakunya akan mendapat pertolongan Allah, sesuatu yang hanya Allah karuniakan pada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Kesimpulan Jadi untuk beramal yang ihsan harus memenuhi kriteria : 1. Zhohirotul Ihsan (Penampakan yang ihsan). Artinya : Lakukanlah yang terbaik! (Do your Best !) 2. Qiimatul Ihsan (Niat yang ihsan). Artinya, Ikhlaslah selalu (To be ikhlas, please !) D. DISKUSI Sebutkanlah contoh perbuatan yang tidak ihsan di sekitarmu. Mengapa perbuatan tersebut banyak terjadi pada kaum muslimin? REFERENSI Paket BP Nurul Fikri, Ihsan Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre
  • 62. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 3. MUHABBAH (CINTA) A. TUJUAN Peserta memahami makna dan hakikat cinta Peserta mengetahui tanda-tanda cinta Peserta mampu menempatkan prioritas cintanya sesuai aturan Allah B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN Cinta dalam bahasa Arab disebut Al-Mahabbah yang berarti kasih sayang. Menurut Abdullah Nashih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dari kehidupannya. Diantara tanda-tanda cinta ialah rasa kagum/simpatik, berharap, takut, rela dan selalu ingat kepada yang dicintai. Seorang yang beriman sejak memproklammirkan bahwa tiada ilah selain Allah dan beriltizam (komitmen) sepenuh dayanya, maka Allah harus menempati posisi tertinggi cintanya. Semua tanda-tanda cinta tersebut selayaknya diberikan kepada Allah. Berupa rasa kagum terhadap kebesaran, keagungan dan kekuasaan Allah, mengharapkan cinta Allah, rahmat, keridhaan dan keampunanNya (QS.39:53),rela dan menerima ketentuan Allah sepenuhnya, takut kepada Allh, yang mrnghasilkan sikap menjauhkan diri dari maksiat, serta selalu mengingat Allah (QS.2:152; 13:28; 63:9; 59:19). Firman Allah : "Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingantandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yanag beriman amat sangat cintanya kepada Allah..." (QS.2:165) Cinta muncul karena kesadaran telah menerima anugerah dan nikmat yang besar dari Allah, pemahaman betapa rasa kasih sayang Allah melingkupi detik-detik kehidupan kita, serta karena mengenal Allah (Ma'rifatullah). Sehingga seorang mukmin amat sangat cintanya kepada Allah dan memiliki hasrat yang besar untuk bertemu denganNya.
  • 63. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Refleksi cinta adalah tunduk patuh, menurut,taat akan perintah Allah dan menjauhkan diri dari segala laranganNya. Mahabbatullah (rasa cinta kepada Allah) tidak cukup dengan hanya menjadi seorang 'abid (ahli ibadah), tetapi mewujud dalam upaya menegakkan kalimatNya/agamaNya. Islam merupakan agama fitrah yang juga mengakui adanya fenomena cinta yang melekat sebagai fitrah manusia.Allah telah memberikan petunjuk kepada hamba-hambaNya tentang prioritas dalam cinta. Firman Allah :"Katakanlah :'Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi pettunjuk kepada orang-orang fasik". (QS.9:24). Prioritas cinta dapat diklasifikasikan atas prioritas tertinggi, menengah dan terendah. Berdasarkan ayat di atas,prioritas cinta yang tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalanNya. Hal ini merupakan konsekuensi dan merupakan keharusan dalam Islam. Tak diragukan lagi bahwa seorang mukmin yang telah merasakan kelezatan iman di dalam hatinya akan mencurahkan segalanya cintanya hanya kepada Allah. Karenaia telah meyakini bahwa Allah-lah yang Maha Sempurna, Maha Indah dan Maha Agung. Tak ada satupun selain Dia yang memiliki kesempurnaan sifat-sifat tersebut. Maka lahirlah kesadaran bahwa hanya ajaran Allah-lah yang harus diikuti karena Dia-lah yang Maha Tinggi. Dia juga terdotong untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Allah dengan senang hati, penuh keyakinan dan keimanan. Ia telah yakin bahwa untuk membanguan kepribadian yang sempurna dan membina mentalitas manusia hanyalah dengan ajaran Allah yang Maha Suci dari kekurangan. Rasa cinta seorang yang beriman kepada Allah akan mengambil bentuk awal berupa rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Cinta kepada Rasulullah ( Mahabbaturrasul) ini berwujud sami'na wa atha'na (kami dengar dan kami taat) terhadap perintah rasul, berendah hati, mendahulukan, melindungi dan kasih sayang kepada beliau. Generasi terbaik ummat ini telah mencontohkan betapa Mahabaturrasul bukan hanya terbatas pada salam dan Shalawat, namun juga membentengi
  • 64. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Rasulullah dari mara bahaya dalam banyak peperangan dan tampil dalam membela Islam. Mahabbaturrasul muncul dari keikhlasan dan ketulusan syar'i, rasa cinta yang Allah tumbuhkan, yang tak dapat ditumbuhkan oleh manusia meski membelanjakan seluruh kekayaannya. Rasa cinta yang melebihi rasa cinta kepada bapak-bapak, anak-anak, saudara-sausara, istri-istri, kaum keluarga, harta, perniagaan, rumah-rumah yang disukai. Bahkan rasa cinta yang melebihi rasa cinta kepada diri sendiri. Sabda Rasulullah saw: "Hendaklah kalian mencintai Allah karena Dia memelihara kalian dengan nikmat-nikmat-Nya. Dan cintailah aku demi cintamu kepada Allah. Dan cintailah ahli rumahku demi cintamu kepadaku." (HR. AtTirmidzi, Al-Hakim dari Ibnu Abbas). "Tidak beriman seseorang (dengan sempurna) diantara kalian kecuali aku lebih dicintai dari dirinya sendiri, orang tua dan seluruh manusia" (Al Hadits). Itulah mahabbaturrasul yang mewarnai hati Abu Bakar Ash Shiddiq ra. Yang membuatnya mendahulukan, melindungi dan tak membangunkan Rasulullah yang tertidur di pangkuannya, walaupun harus menahan sakit kakinya karena tersengat kalajengking hingga mengucurkan darah (peristiwa Hijrah). Kisah para Shahabat telah membuktikan ketinggian cinta merek kepada Allah, Rasulullah dan Jihad fi sabilillah. Seperti kisah Hazholah bin Amir ra. Yang terjun ke medan perang Uhud meniggalkan istri yang baru sehari sebelumnya dinikahi, dan akhirnya menemui kesyahidan. Ketika itu Rasulullah saw melihat dan berkata kepada para shahabat : "Sesungguhnya aku telah melihat para malaikat memandikan Hanzholah di tengah-tengah langit dan bumi dengan air hujan-dalam sebuah bejana dari perak." (HR. Turmudzi dan Imam Ahmad). Cinta dengan prioritas menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta ini timbul dari perasaan sesorang, yang terikat hubungan dengan orang yang dicintainya dengan ikatan aqidah, keluarga, kekerabatan atau persahabatan. Syari'at Islam menilai perasaan cinta seperti ini sebagai cinta yang mulia dan agung. Ia termasuk cinta yang kedua setelah cinta kepada Allah, Rasulullah dan jihad di jalan Allah. Bagaimana cinta seseorang terhadap sesamanya tidak dianggap cinta yang luhur dan perasaan yang suci. Sedangkan semua hubungan sosial dan segala tata kehidupan dibina berdasarkan perasaan cinta dan kasih sayang semacam ini. Cinta ini merupakan hal
  • 65. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako yang perlu untuk mewujudkan kemashlahatan individu dan keluarga pada khususnya serta kemashlahatan bangsa dan kemanusiaan pada umumnya. Sabda Rasulullah SAW: "Tidaklah sempppurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)."Semua makhluk adalah tanggung jawab Allah. Maka yang paling dicintai Allah adalah yang paling memperhatikan kehidupan keluarganya". (HR. Thabrani dan Baihaqi). Adapun cinta terendah ialah cinta yang lebih mengutamakan dan menomorsatukan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal dibandingkan terhadap Allah, Rasulullah dan jihad fisabilillah. Cinta jenis adalah yang paling hina, keji dan merusak rasa kemanusiaan. Termasuk pula dalam kategori cinta ini adalah kecintaan kepada sesuatu yang disembah selain Allah, sebagaimana firman Allah dalam QS.2:165, cinta kepada musuh-musuh Allah, sebagaimana Allah peringatkan dalam QS. Al-Mumtahanah (60):1, cinta berdasarkan hawa nafsu sebagaimana cintanya Zulaikha istri Al Azis kepada Nabi Yusuf as. Tak diragukan lagi bahwa jika para pemuda Islam, kapan dan di mana saja, lebih mengutamakan cintanya kepada Allah, Rasulullah dan Islam maka Allah akan memberikan kemenangan bagi mereka di muka bumi ini. D. DISKUSI Cobalah telaah hati kita masing-masing, bener nggak bahwa manajemen cinta di hati kita telah sesuai dengan kehendak Allah yang telah memberikan sebentuk hati itu kepada kita? Diskusikanlah bagaimana agar hati kita dapat menempatkan Allah, Rasulullah dan jihad fi sabilillah sebagai pprioritas pertama. REFERENSI Abdullah Nashih Ulwan, Manajemen Cinta, Al Ummah, Panduan Aktivis Harokah Koleksi Bahan Tarbiyah Islamic Network (ISNET,1996)
  • 66. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 4. BIRRUL WALIDAIN (BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA) A. TUJUAN Peserta memahami pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai bagian dari ibadah Peserta mengetahui contoh-contoh praktis berbakti kepada orang tua dalam kehidupan sehari-hari. B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN Pengertian Birrul Walidain Berbuat baik terhadap orang tua (birrul walidain) adalah memberi kebaikan atau berkhidmat kepada keduanya serta mentaati perintahnya (kecuali yang ma'siat) dan mendoa'kannya apabila keduanya telah wafat. Ibu dan Bapak sebagai orang tua sudah selayaknya mendapatkan kebaikan dan penghormatan dari anaknya. Islam sangat perhatian mengenai masalah ini, sebagaimana sangat jelas ditegaskan dalam firman Allah yang berbunyi: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali" (QS.31:15). Juga dapat dilihat dalam surat 4:36 Jelaslah bahwa Birrul Walidain adalah kewajiban setiap anak dalam kerangka ta'at kepada perintah Allah. Bentuk-bentuk Birrul Walidain Berbuat baik kepada orang tua dapat dilakukan dalam dua kesempatan: 1. Saat orang tua masih hidup: a. Mentaati selama bukan maksiat. Hadits Rasulullah: "Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam rangka maksiat kepada Allah". Contoh: Kisah Sa'ad bin Abi Waqosh. b. Bersikap rendah hati dan berbicara lemah lembut (QS.17:23)
  • 67. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako c. Memohonkan ampunan baginya kepada Allah (mendoa'kan) (QS.17:24) d. Membantu dengan harta e. Memintakan restunya terlebih dahulu atas perbuatan penting yang akn dilakukan. Hadits Rasulullah: "Ridho Allah ada dalam Ridho orang tua, Murka Allah juga ada dalam Murkanya orang tua". 2. Saat orang tua telah wafat: a. Menyelenggarakan pengurusan jenazahnya seperti: memandikannya, mengkafaninya, menshalatkannya dan menguburkannya,dsb. b. Senantiasa berdo'a untuk memohonkan ampun atas segala dosanya. c. Memenuhi segala janjinya semasa hidup yang belum terlaksana seperti: wasiat, hutang piutang, dll. d. Menghormati teman dan sahabat orang tua semasa keduanya masih hidup. Rasulullah Muhammad S.A.W bersabda: "Seorang laki-laki dari golongan Anshar mendatangi Rasulullah , lalu bertanya : 'Apakah yang tinggal bagiku untuk dapat berbuat kebaikan terhadap Ibu-Bapakku setelah mereka meninggal ya Rasulullah ? Rasul menjawab: 'Ada 4 macam yang dapat anda lakukan: menshalatkannya, memohonkan ampun segala dosanya, memenuhi janjinya dan juga menghormati teman dan sahabatnya. (HR. Muslim) Dari kisah-kisah yang telah lalu banyak peristiwa yang dapat dijadikan tauladan atau i'tibar tentang bagaimana orang-orang yang baik terhadap orang tuanya dan bagaimana pula sebaliknya orang yang durhaka. Tauladan yang baik misalnya kisah-kisah nabi Ibrahim, nabi Ismail, dll. Sebaliknya bagaimana pula akibat buruk yang ditimpakan kepada anak yang durhaka , seperti Abdullah bin Salam, dll. D. DISKUSI Fitri seorang muslimah. Ketika masuk SMA ia ingin mengenakan busana muslimah yang sempurna. Namun dilarang oleh orang tuanya dengan alasan akan sulit mendapatkan jodoh, pekerjaan. Menurutmu bagaimana sikap Fitri sebaiknya, apakah dia tetap mengenakan busana muslimah atau menurut kata orang tuanya?
  • 68. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Agung seorang muslim tetapi mempunyai ibu dan ayah yang beragama Nasrani. Suatu saat Agung diminta orang tuanya mengikuti Natalan bersama. Menurutmu bagaimana sikap Agung seharusnya? REFERENSI Ansyur, Ahmad Isa. Berbakti kepada Ibu Bapak, GIP Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre
  • 69. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 5. EKONOMI RABBANI A. TUJUAN Peserta memahami ekonomi islam Peserta memahami tujuan ekonomi dalam islam Peserta memahami perbedaan ekonomi konvensional dan ekonomi islam B. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi C. RINCIAN BAHASAN Ekonomi adalah masalah hubungan manusia dengan harta. Ekonomi merupakan bagian dari prosesi peribadahan dalam Islam, dimana ia menjadi alat dalam memaksimalkan kuantitas dan kualitas mengabdi kepada Allah SWT. • Tujuan & Hakikat Hidup Manusia – Mengabdi/beribadah; “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka menyembah-Ku (51:56)” • Fungsi Ekonomi – Alat untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas pengabdian kepada Allah; “… harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan…” (4: 5)” Hakikat Dunia & Harta • “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan bathin.” (Lukman: 20) • “…Dan Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu…” (Al Hijr: 20) • “Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan.” (An Najm: 48) Fitrah Manusia • “Dan sesungguhnya kecintaan kepada kebaikan (harta) manusia itu amat sangat”. (Al Aadiyaat: 8) • “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir.
  • 70. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako • • Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir”. (Al Ma’arij: 19-21) “Katakanlah (Muhammad), sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan manusia itu memang sangat kikir”. (Al Isra’: 100) “Andaikata manusia manusia itu telah mempunyai harta benda sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah menerima tobat orang yang tobat kepada-Nya”. (HR. Muslim) Prinsip Dalam Prilaku Ekonomi • “SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH MANUSIA YANG PALING BERMANFAAT BAGI MANUSIA LAIN (Al Hadits)”  orientasi pada motivasi ibadah & arah akhirat • “HARTA YANG BAIK ADALAH HARTA YANG ADA DITANGAN ORANG SHALEH (Al Hadits)”  urgensi upaya menuju keshalehan • “TIDAK BERIMAN SESEORANG JIKA IA DAPAT TIDUR DENGAN NYENYAK SEMENTARA ADA TETANGGANYA YANG KELAPARAN (Al Hadits)”  prinsip kolektifitas/ukhuwwah/ta’awun Prinsip Dalam Sistem Ekonomi • Menjalankan usaha-usaha yang halal (permissible conduct); tidak berjual-beli khamr, daging babi, narkoba, pencemaran lingkungan, korupsi, … • Implementasi Zakat (implementation of zakat); muzakki menunaikan kewajibannya dan mustahik mendapatkan hakknya… • Penghapusan/pelarangan Riba, Maysir & Gharar (prohibition of riba, maysir & gharar); tidak bertransaksi utang-piutang dengan bunga, berjudi dan manipulasi… Sepuluh 10 Pilar Ekonomi Islam: 1. Tauhid (Penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT). 2. Mashlahah (Kesejahteraan dunia dan akhirat). 3. Adil. 4. Khilafah (Wakil Allah SWT). 5. Persaudaraan (Ukhuwah).
  • 71. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 6. Kerja dan Produktifitas. 7. Kepemilikan. 8. Kebebasan dan Tanggung Jawab. 9. Jaminan Sosial 10. Nubuwwah/Kenabian (Sifat-sifat nabi: Siddiq, Amanah, Tabligh, Fathonah). Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kapitalisme. Aspek Islam Kapitalisme Sumber Ide Allah Manusia /pemikiran Sumber Alquran dan hadits Daya Pikir Manusia Motif Ibadah Rasional materialisme Paradigma Syariah Pasar Tujuan Falah dan Maslahat Utilitarian, individualisme Filosofi Operasional Keadilan, Liberalisme, Laisez kebersamaan Faire dan Tanggung Jawab Kepemilikan harta Milik absolut pada Hak milik absolut Allah, manusia adalah pada manusia penerima amanah, pemilik relatif Sistem Investasi PLS Bunga Sistem Distribusi Mekanisme pasar Sistem Pasar dengan nilai2 (termasuk Zakat, Infak, sedekah, wakaf) Prinsip Jual beli Melarang gharar, Tidak ada larangan maysir, riba dan barang-barang haram Motif Konsumsi Kebutuhan Keinginan Tujuan Konsumsi Kemaslahatan Memaksimalkan utility Motif untuk Produksi Kebutuhan dan Ego dan rasionalisme kewajiban manusia
  • 72. Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Hubungan antar pelaku bisnis sejenis Perputaran Uang Ukhuwah Persaingan Real based ekonomi Keterkaitan sektor riil dan moneter Instrumen Moneter Sangat terkait satu dan lainnya Bagi hasil, jual beli, ijarah Pertumbuhan dan pemerataan Monetary based ekonomi Terpisah Indikator keberhasilan ekonomi Prinsip Pengeluaran Sumber keuangan negara Sasaran Penerima Tujuan Pembangunan Dampak Berdasarkan 3 tingkatan mashlahah (dharuriah, Tahsiniyah dan Hajjiyah) Zakat, Infak, sedekah, usyr, dharibah, kharaj, pajak kondisional. Pada zakat ditentukan 8 ashnaf Memprioritaskan pengentasan kemiskinan Sarana menciptakan keadilan ekonomi Riba Pertumbuhan ekonomi Tidak memperhatikan prioritas mashlahah Pajak Tanpa melihat ashnaf Kemajuan semata Kesenjangan REFERENSI Ali Sakti Peneliti Muda Bank Indonesia, Presentasi TOT Pengantar Kurikulum Jurusan Ekonomi Islam 6. UKHUWAH ISLAMIYAH A. TUJUAN Peserta memahami makna dan hakekat UI Peserta mengetahui perbedaan UI dan Ukhuwah Jahiliyah Peserta mengetahui hal-hal yang menguatkan ukhuwah dan buah dari UI