Ibnu Khaldun lahir pada tahun 1332 di Tunisia. Ia belajar berbagai ilmu dari ayahnya dan guru-guru lainnya di Tunisia selama 18 tahun, termasuk Al-Quran, hadis, fiqih, filsafat, dan sastra. Studinya terganggu pada usia 18 tahun akibat wabah penyakit dan meninggalnya orangtuanya, namun kemudian ia bekerja dalam bidang sosial.
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
Ibnu Chaldun Ilmuan Islam Sejarah
1. IBNU CHALDUN
(Ilmuan Islam dalam Sejarah )
Masa Kelahiran dan Masa Menuntut Ilmu
732-751 H (1332-1350 M)
Universitas Ibnu Chaldun
2016
2. Ibnu Khaldun ( Ilmuan Islam dalam
Ilmu sejarah) 732 – 808 H
3. Memiliki nama lengkap Waliuddin
Abdurrahman Abuzed bin Muhammad
Ibn Khaldun Al-Hadrami Al-Ishbili
Nenek moyang Khaldun adalah anak cucu
dari Wail bin Hajar,salah satu sahabat
Rasullah periwayat hadist.
Nenek moyangnya berasal dari Hadramy
(Yaman) yang bermigrasi ke Seville (Spanyol)
pada abad ke-8 M.
Kakeknya merupakan keturunan Khalid bin
Usman ( Bani/Suku Khaldun )
Setelah Spanyol direbut penguasa Nasrani,
keluarga besar Ibnu Khaldun hijrah ke
Maroko dan kemudian menetap di Tunisia
620 H/1223 M.
4. Tanpa diduga masuknya bani khaldun ke
tunisia pada waktu itu disambut baik oleh
orang-orang “hafsi” tunisia
Keluarganya (suku khaldun)Tumbuh dan
berkembang dikota Kormunia Andalusia
Ibnu Chaldun terlahir di Tunisia pada 27
Mei 1332 atau 1 Ramadhan 732 H
5. Guru pertama Ibnu Khaldun adalah ayahnya
sendiri saat menghafal dan membaca AlQur-an.
Ibnu Chaldun saat sudah mencapai umur belajar,
ia mulai dengan belajar mengahafal Al-Quran dan
tadjwidnya, Masjid pada saat itu adalah sentral
pendidikan, sebagai mana Ibnu Chaldun belajar di
Masjid Qubah.
Selain menghafal Al-Quran, Ibnu Chaldun juga
belajar dan menguasai Qira’at, tafsir, hadist,
ushul, tauhid, fiqih yang semuanya bermazhab
maliki. Selain itu, dia juga menimba ilmu filsafat,
fisika, hingga matematika dari sejumlah ulama
Andalusia yang hijrah ke Tunisia.
(selama 18 tahun )
6. Hal ini disebabkan karena memang Tunisia pada
saat itu adalah sentralnya para ulama dan
sastrawan dinegara Maroko, dan merupakan
tempat berkumpulnya para ulama andalusia bila
mereka menemukan suatu kejadian yang dibahas
secara kelilmuan.
Selain itu juga Ibnu Chaldun belajar dari guru-
guru lainnya seperti belajar tentang ilmu filsafat
(akal), yang didalamnya terdapat ilmu biologi,
matematika, astronomi, dan musik, seni tentang
hukum, dan metode-metode pendidikan.
Beberapa guru Ibnu Chaldun yang ditulis dalam
kitabnya “Mukadimah”, yang mempunyai
pengaruh besar dalam keilmuannya ,seperti “Abu
Abdullah Muhammad pakar Ilmu akal (filsafat) .
7. Selain dari guru-gurunya dalam belajar
Ibnu Chaldun juga banyak membaca
buku-buku, seperti buku-buku tentang
fiqih yang bermadzhab maliki.
Dalam bidang lain Seperti “Kitab
Aghany” yang banyak berbicara
tentang syair-syair yang memberikan
pengetahuan kepada Ibnu Chaldun
tentang ilmu linguistik.
Sejak kecil Ibu Chaldun telah banyak
membaca buku-buku lain hampir
selama 15 tahun
8. Keinginan Ibnu Chaldun untuk kegiatan
studinya ini sempat terhenti pada 749-
750 H.
Saat itu ia menginjak usia 18 tahun
disebabkan dengan adanya dua musibah
yaitu :
1. “Mewabahnya penyakit pes yang oleh Ibnu
Chaldun disebut sebagai “Musibah Tah’un”.
Yang menyebar hampir disebagian besar
negara didunia baik dibarat maupun dibelahan
timur (2).
2. Banyak dari para guru-gurunya yang
meninggal dunia akibat peristiwa ini.
Termasuk kedua orang tuanya ikut meninggal
karena peristiwa ini.
9. Peristiwa ini juga mengakibatkan banyak
dari guru-guru Ibnu Chaldun berpindah
dari Tunisia ke Maroko pada tahun 750 H,
untuk menghindar dari tertularnya dengan
penyakit tersebut.
Kedua peritiwa itu membuat Ibnu Chaldun
Goncang dan membuatnya putus
semangat untuk melanjutnya studinya.
Akhirnya untuk menutupi kesedihannya
akhirnya Ibnu Chaldun mengambil
pekerjaan dibidang kemasyarakatan.
10. Peristiwa ini juga mengakibatkan banyak
dari guru-guru Ibnu Chaldun berpindah
dari Tunisia ke Maroko pada tahun 750 H,
untuk menghindar dari tertularnya dengan
penyakit tersebut.
Kedua peritiwa itu membuat Ibnu Chaldun
Goncang dan membuatnya putus
semangat untuk melanjutnya studinya.
Akhirnya untuk menutupi kesedihannya
akhirnya Ibnu Chaldun mengambil
pekerjaan dibidang kemasyarakatan.
11. Referensi
W, Wahid Abdul Ali, Dr, Kejeniusan Ibnu
Chaldun,Nuansa Pers, Jakarta, 2004
W, Wahid Abdul Ali, Dr, Ibnu Chaldun
Riwayat dan Karyanya,Nuansa Pers,
Grafiti Pers, Jakarta, 1988
Diktat Perkuliahan.
11