SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
RUANG LINGKUP, ARTI
PENTING, DAN PERKEMBANGAN
PERLINDUNGAN TANAMAN
I Wayan Mudita
http://iwayanmudita.blogspot.com
Ruang Lingkup Perlindungan
Tanaman dan OPT
Ruang Lingkup Berdasarkan Definisi Formal
• Definisi:
• Perlintan sebagai sebagai segala upaya untuk
mencegah kerugian pada budidaya tanaman
yang diakibatkan oleh organisme pengganggu
tumbuhan
• OPT sebagai semua organisme yang dapat
merusak, mengganggu kehidupan, atau
menyebabkan kematian tumbuhan
• Ruang lingkup perlintan tidak mencakup
gangguan yang disebabkan oleh faktor abiotik
Konsekuensi Penggunaan Istilah Tumbuhan
pada Definisi OPT
• Tumbuhan mencakup gulma sehingga organisme
yang mengganggu gulma juga merupakan OPT
• Tumbuhan mencakup jenis-jenis tumbuhan
dilindungi sebagaimana diatur melalui konvensi
CITES sehingga organisme yang mengganggu
tumbuhan dilindungi juga merupakan OPT
• Definisi OPT tidak bisa dibaca berdiri sendiri
tanpa mengaitkan dengan definisi perlindungan
tanaman
Gangguan oleh Ternak dan Pencuri
• Ternak lepas merupakan organisme yang
dapat merusak, mengganggu kehidupan dan
mematikan tumbuhan sehingga merupakan
OPT
• Pencuri merupakan organisme yang mungkin
tidak merusak, mengganggu kehidupan, atau
mematikan tanaman, tetapi menimbulkan
kerugian sehingga merupakan OPT
Istilah OPT versus Istilah Hama
• Istilah hama mencakup pengertian sempit dan
pengertian luas
• Pengertian sempit: mencakup OPT golongan
binatang
• Pengertian luas: mencakup OPT golongan
binatang, patogen, dan gulma
• Hama didefinisikan berdasarkan padat
populasi atau tingkat kerusakan yang
menimbulkan kerugian
Kemampuan Menimbulkan
Kehilangan Hasil dan Status
sebagai OPT
Status sebagai OPT
• Kemampuan merusak setiap individu
organisme
• Padat populasi organisme: jumlah individu per
satuan luas pada tempat dan waktu tertentu
• Nilai ekonomis tanaman yang dirusak oleh
OPT
Contoh Perhitungan Perbandingan Kemampuan Merusak dan
Kemampuan Merugikan OPT 1 dan OPT 2
Faktor Satuan OPT 1 OPT 2
Kemampuan Merusak gram/individu/hari 0.01 0.02
% tanaman/individu/hari
Padat populasi jumlah individu/hektar 5 2
% intensitas kerusakan
Nilai ekonomis tanaman Rp/ha 750 1,000
Kemampuan merusak %/ha 0.05 0.04
Kemampuan merugikan Rp/ha 37.5 40
Kerusakan Menyebabkan Kehilangan
Hasil
• Kehilangan hasil: selisih antara produksi dalam
keadaan tidak terjadi kerusakan oleh OPT
dengan produksi ketika terjadi kerusakan oleh
OPT, dinyatakan sebagai besar kehilangan hasil
(BKH) dan nilai kehilangan hasil (NKH)
• BKH: kehilangan hasil yang dinyatakan dalam
satuan produksi, misalnya ton/ha
• NKH: kehilangan hasil yang dinyatakan dalam
nilai uang, misalnya Rp/ha
Contoh Perhitungan Perbandingan BKH, NKH, BKHS, NKHS, dan
Keuntungan Pengendalian OPT 1 dan OPT2
Uraian Satuan OPT 1 OPT 2
Hasil Tanpa Gangguan OPT Ton/Ha 3 3
Hasil Dengan Gangguan OPT Ton/Ha 2.3 2.6
Harga Hasil Rp/kg 950 1,000
Tanpa Pengendalian
Besar Kehilangan Hasil (BKH) Ton/Ha 0.7 0.4
Nilai Kehilangan Hasil (NKH) Rp/Ha 665,000 400,000
Dengan Pengendalian
Besar Kehilangan Hasil (BKH) Ton/Ha 0.4 0.2
Nilai Kehilangan Hasil (NKH) Rp/Ha 380,000 200,000
Besar Kehilangan Hasil Dapat
Diselamatkan (BKHS)
Ton/Ha 0.3 0.2
Nilai Kehilangan Hasil Dapat
Diselamatkan (NKHS)
Rp/Ha 285,000 200,000
Biaya pengendalian Rp/Ha 250,000 150,000
Keuntungan Rp/ha 35,000 50,000
Tujuan Perlindungan Tanaman
• Tujuan perlindungan tanaman adalah untuk
mengurangi kehilangan hasil
• Selisih antara kehilangan hasil oleh OPT tanpa
dilaksanakan perlindungan tanaman dan dilaksanakan
perlindungan tanaman disebut besar kehilangan hasil
yang dapat diselamatkan (BKHS)
• Nilai BKHS dalam satuan uang disebut nilai kehilangan
hasil yang dapat diselamatkan (NKHS)
• Selisih antara biaya pengendalian dengan NKHS
merupakan keuntungan yang diperoleh melalui
pelaksanaan perlindungan tanaman
Arti Penting dan Sejarah
Perkembangan Perlintan
Alasan Arti Penting Perlintan
• Menurunkan besar dan nilai kehilangan hasil
untuk meningkatkan ketahanan pangan dan
pendapatan petani
• Kesadaran petani
• Efektivitas teknologi pengendalian
• Kebijakan pemerintah
• Meminimalkan dampak negatif yang timbul dari
kegiatan perlindungan tanaman terhadap
kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan
hidup
Sejarah Perkembangan Perlindungan Tanaman
8000 SM Pertanian dimulai
2500 SM Penggunaan senyawa belerang oleh orang Sumeria untuk mengendalikan tungau dan
serangga
1500 SM Pengendalian secara budidaya dengan cara mengatur waktu tanam oleh bangsa Cina
1200 SM Penggunaan fungisida botanik untuk perlakuan biji di Cina
950 SM Pembakaran untuk pengendalian OPT
200 SM Pengendalian dengan penyemprotan minyak oleh bangsa Mesir
13 SM Pembangunan lumbung oleh bangsa Romawi untuk mengendalikan tikus
300Penggunaan tungau predator untuk pengendalian OPT jeruk di Cina
400Penggunaan senyawa arsenik yang dibenamkan pada perakaran untuk mengendalikan OPT
padi
1700-an Penemuan ketahanan tanaman terhadap OPT (serangga)
1750Penemuan derris dan pyrethrum sebagai insektisida botanik
1800-an Penyebaran OPT antarbenua (tikus, kumbang kentang), karantina dimulai
Pendokumentasian cara pengendalian OPT dalam buku dan artikel jurnal
Pengendalian tikus oleh tenaga profesional pemburu tikus di Eropa
1848Penggunaan Viteus vitifoliae yang diimpor dari Amerika untuk mengendalikan Tyrogluphus
phylloxera pada tanaman anggur (phylloxera anggur) di Perancis
1880Mesin penyemprot dibuat
1888Pengendalian OPT jeruk di Amerika dengan menggunakan serangga predator yang diimpor
dari Australia
Sejarah Perkembangan Perlindungan Tanaman
1890Penggunaan senyawa arsenik timbal untuk mengendalikan OPT, diperlukan waktu 10 tahun untuk
menyadari bahaya senyawa tersebut
1992Penetapan undang-undang di Kanada yang mengatur bahwa penyemprotan tanaman berbunga dengan
senyawa kimia sebagai tindakan ilegal
1901Pengendalian gulma secara hayati berhasil di Hawaii
1921Penyemprotan insektisida melalui udara dengan menggunakan pesawat terbang di Ohio
1930Penggunaan senyawa organik sintetik untuk mengendalikan OPT golongan patogen
1939Sintesis pestisida buatan
1940-an Penemuan DDT dan benzena heksaklorida sebagai insektisida
1948Muller memperoleh penghargaan Nobel Bidang Kedokteran atas penemuan DDT
1949Para pakar mulai berbicara mengenai serangga bermanfaat
1950-an Revolusi hijau, pupuk dan pestisida untuk mengatasi masalah kelaparan dunia
1959R.F Smith, S.M. Stern, R. Van den Bosch, dan K.S. Hagen memperkenalkan konsep pengendalian hama
terpadu (IPC=Integrated Pest Control)
1962Rachel Carson mempublikasikan buku The silent Spring (Musim Semi yang Sunyi), menyoroti dampak
negatif pestisida
Konsep panca usaha tani mulai diterapkan di Indonesia, pestisida diperkenalkan sebagai 'obat'
1967Istilah pengelolaan hama terpadu diperkenalkan dan menggantikan istilah pengendalian hama terpadu
(IPM=Pengelolaan Hama Terpadu)
1969Ditetapkan undang-undang perlindungan lingkungan di AS, Lembaga Ilmu Pengetahuan AS memformalkan
penggunaan istilah pengelolaan hama terpadu
1972Ditetapkan undang-undang pembatasan penggunaan pestisida di AS, USDA mendanai penelitian PHT
1977Pakar mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk mengadopsi PHT sebagai kebijakan perlindungan
tanaman
2006Kekhawatiran global terhadap tanaman transgenik menghambat adopsi teknologi PHT tertentu
1980Proyek Rintisan Penerapan PHT Padi di 6 Provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi
Selatan dan Sumatera Utara) dengan dukungan Bank Dunia (awal PHT berbasis teknologi atau PHT
ambang ekonomi)
1980-an Beberapa negara di dunia berhasil menerapkan PHT, termasuk Indonesia
1984Indonesia mencapai swasembada beras
1985-1986 Ledakan wereng coklat
1986Inpres No. 3 Tahun 1986 tentang Pelarangan 57 Jenis Insektisida, awal penerapan PHT di Indonesia
1990-an Penerapan PHT berbasis ekologi di Indonesia, awal PHT-Sekolah Lapang (PHT-SL)
1992UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, PHT sebagai sistem perlindungan tanaman
1996Komersialisasi tanaman transgenik (GMO)
Keputusan Bersama Menkes-Mentan Indonesia tentang Batas Maksimum Residu Pestisida
Akhir 1990-
an-awal
2000-an
Penerapan PHT Masyarakat di Indonesia
Terima Kasih
kunjungi
blog Dasar-dasar Perlindungan Tanaman
http://muditadpt.blogspot.com

Contenu connexe

Tendances

Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifSeptian Muna Barakati
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN Repository Ipb
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianEfri Yadi
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanAri Sugiarto
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPy Bayu
 
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniPengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniNovia Anjani
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifSeptian Muna Barakati
 
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIKPERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIKsumitrojait
 
Ppt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusiaPpt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusiaiwan suryadin
 
Paper alasan pentingnya mempelajari mikropert
Paper alasan pentingnya mempelajari mikropert Paper alasan pentingnya mempelajari mikropert
Paper alasan pentingnya mempelajari mikropert azzumaru10
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida inayah9
 

Tendances (19)

Pestisida nabati
Pestisida nabatiPestisida nabati
Pestisida nabati
 
Pengendalian Hayati
Pengendalian HayatiPengendalian Hayati
Pengendalian Hayati
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventif
 
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
 
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanianMakalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
Makalah peranan mikroorganisme dalam bidang pertanian
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit TanamanPemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
Pemanfaatan Mikroorganisme Sebagai Agen Pengendali Penyakit Tanaman
 
Pengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawiPengendalian OPT secara kimiawi
Pengendalian OPT secara kimiawi
 
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjaniPengelolaan Hama Terpadu novia anjani
Pengelolaan Hama Terpadu novia anjani
 
Makalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventifMakalah pengendalian gulma secara preventif
Makalah pengendalian gulma secara preventif
 
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIKPERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
PERAN MIKROBA DALAM PERTANIAN ORGANIK
 
BIOPESTISIDA
BIOPESTISIDABIOPESTISIDA
BIOPESTISIDA
 
Ppt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusiaPpt pestisida dn manusia
Ppt pestisida dn manusia
 
Pengendalian hama
Pengendalian hamaPengendalian hama
Pengendalian hama
 
Pengendalian hayati
Pengendalian hayatiPengendalian hayati
Pengendalian hayati
 
Artian pht
Artian phtArtian pht
Artian pht
 
Paper alasan pentingnya mempelajari mikropert
Paper alasan pentingnya mempelajari mikropert Paper alasan pentingnya mempelajari mikropert
Paper alasan pentingnya mempelajari mikropert
 
Biopestisida
BiopestisidaBiopestisida
Biopestisida
 
Jenis pestisida
Jenis  pestisida Jenis  pestisida
Jenis pestisida
 

Similaire à OPT DAN PERTANIAN

pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptxTokoRazaq
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat dihtedikaputra
 
Perlindungan tanaman kuliah umum
Perlindungan tanaman kuliah umumPerlindungan tanaman kuliah umum
Perlindungan tanaman kuliah umumAndrew Hutabarat
 
Perlindungan tanaman kuliah umum
Perlindungan tanaman kuliah umumPerlindungan tanaman kuliah umum
Perlindungan tanaman kuliah umumAndrew Hutabarat
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanIr. Zakaria, M.M
 
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptkuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptGassPoll1
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjieArta Adjie
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Irt Elims
 
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...Nita Komala
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumuloanisasptiany
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Gede Susrama
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Gede Susrama
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatiixie_yeuw_jack
 
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...MFaisalFanfani
 

Similaire à OPT DAN PERTANIAN (20)

pestisida.pptx
pestisida.pptxpestisida.pptx
pestisida.pptx
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
 
Perlindungan tanaman kuliah umum
Perlindungan tanaman kuliah umumPerlindungan tanaman kuliah umum
Perlindungan tanaman kuliah umum
 
Perlindungan tanaman kuliah umum
Perlindungan tanaman kuliah umumPerlindungan tanaman kuliah umum
Perlindungan tanaman kuliah umum
 
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanamanBuku diktat hama dan penyakit tanaman
Buku diktat hama dan penyakit tanaman
 
Buku diktat diht
Buku diktat dihtBuku diktat diht
Buku diktat diht
 
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.pptkuliah-1_bu-cyccu.ppt
kuliah-1_bu-cyccu.ppt
 
Proposal PL adjie
Proposal PL adjieProposal PL adjie
Proposal PL adjie
 
Pencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisidaPencemaran tanah&pestisida
Pencemaran tanah&pestisida
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
Tugas kimia (tri ramadhona 20130212047)
 
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
nn M 26 pestisida botani untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman s...
 
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumuloPpt materi 1 3  p. hayati-anisa septiani bumulo
Ppt materi 1 3 p. hayati-anisa septiani bumulo
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1
 
Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1Pestisida dan aplikasi 1
Pestisida dan aplikasi 1
 
5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii5 ely korlina-pengendalian hayatii
5 ely korlina-pengendalian hayatii
 
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
Pengantar Perlindungan Tanaman: Strategi dan Prinsip Dasar untuk Meningkatkan...
 
12phtpadisawah
12phtpadisawah12phtpadisawah
12phtpadisawah
 
12phtpadisawah
12phtpadisawah12phtpadisawah
12phtpadisawah
 
Bahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptxBahaya Kimia.pptx
Bahaya Kimia.pptx
 

Plus de I Wayan Mudita

Universitas Nusa Cendana Mendukung Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan...
Universitas Nusa Cendana Mendukung Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan...Universitas Nusa Cendana Mendukung Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan...
Universitas Nusa Cendana Mendukung Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan...I Wayan Mudita
 
MMengawali Tranansformasi Digital: Menggunakan Layanan Daring dan Program Apl...
MMengawali Tranansformasi Digital: Menggunakan Layanan Daring dan Program Apl...MMengawali Tranansformasi Digital: Menggunakan Layanan Daring dan Program Apl...
MMengawali Tranansformasi Digital: Menggunakan Layanan Daring dan Program Apl...I Wayan Mudita
 
Mudita, I W. (2022) Memasang dan Menggunakan ZOTERO untuk Merekam Pustaka dan...
Mudita, I W. (2022) Memasang dan Menggunakan ZOTERO untuk Merekam Pustaka dan...Mudita, I W. (2022) Memasang dan Menggunakan ZOTERO untuk Merekam Pustaka dan...
Mudita, I W. (2022) Memasang dan Menggunakan ZOTERO untuk Merekam Pustaka dan...I Wayan Mudita
 
The converging insecurities of food, water, energy and climate, and opportuni...
The converging insecurities of food, water, energy and climate, and opportuni...The converging insecurities of food, water, energy and climate, and opportuni...
The converging insecurities of food, water, energy and climate, and opportuni...I Wayan Mudita
 
Nusa Cendana University: Embracing Tri-lateral Cooperation with East Timor an...
Nusa Cendana University:Embracing Tri-lateral Cooperation with East Timor an...Nusa Cendana University:Embracing Tri-lateral Cooperation with East Timor an...
Nusa Cendana University: Embracing Tri-lateral Cooperation with East Timor an...I Wayan Mudita
 
Managnese mining in West Timor: Impacts and response opportunities
Managnese mining in West Timor: Impacts and response opportunitiesManagnese mining in West Timor: Impacts and response opportunities
Managnese mining in West Timor: Impacts and response opportunitiesI Wayan Mudita
 
Tatapmuka2 huruf&tandabaca
Tatapmuka2 huruf&tandabacaTatapmuka2 huruf&tandabaca
Tatapmuka2 huruf&tandabacaI Wayan Mudita
 
Tatapmuka3 kalimatefektif
Tatapmuka3 kalimatefektifTatapmuka3 kalimatefektif
Tatapmuka3 kalimatefektifI Wayan Mudita
 
Dari Timor untuk Negeri: Implikasi Ketahanan Hayati Berbasis Masyarakat terha...
Dari Timor untuk Negeri: Implikasi Ketahanan Hayati Berbasis Masyarakat terha...Dari Timor untuk Negeri: Implikasi Ketahanan Hayati Berbasis Masyarakat terha...
Dari Timor untuk Negeri: Implikasi Ketahanan Hayati Berbasis Masyarakat terha...I Wayan Mudita
 
Metode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data KuantitatifMetode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data KuantitatifI Wayan Mudita
 

Plus de I Wayan Mudita (13)

Universitas Nusa Cendana Mendukung Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan...
Universitas Nusa Cendana Mendukung Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan...Universitas Nusa Cendana Mendukung Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan...
Universitas Nusa Cendana Mendukung Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan...
 
MMengawali Tranansformasi Digital: Menggunakan Layanan Daring dan Program Apl...
MMengawali Tranansformasi Digital: Menggunakan Layanan Daring dan Program Apl...MMengawali Tranansformasi Digital: Menggunakan Layanan Daring dan Program Apl...
MMengawali Tranansformasi Digital: Menggunakan Layanan Daring dan Program Apl...
 
Mudita, I W. (2022) Memasang dan Menggunakan ZOTERO untuk Merekam Pustaka dan...
Mudita, I W. (2022) Memasang dan Menggunakan ZOTERO untuk Merekam Pustaka dan...Mudita, I W. (2022) Memasang dan Menggunakan ZOTERO untuk Merekam Pustaka dan...
Mudita, I W. (2022) Memasang dan Menggunakan ZOTERO untuk Merekam Pustaka dan...
 
The converging insecurities of food, water, energy and climate, and opportuni...
The converging insecurities of food, water, energy and climate, and opportuni...The converging insecurities of food, water, energy and climate, and opportuni...
The converging insecurities of food, water, energy and climate, and opportuni...
 
Nusa Cendana University: Embracing Tri-lateral Cooperation with East Timor an...
Nusa Cendana University:Embracing Tri-lateral Cooperation with East Timor an...Nusa Cendana University:Embracing Tri-lateral Cooperation with East Timor an...
Nusa Cendana University: Embracing Tri-lateral Cooperation with East Timor an...
 
Managnese mining in West Timor: Impacts and response opportunities
Managnese mining in West Timor: Impacts and response opportunitiesManagnese mining in West Timor: Impacts and response opportunities
Managnese mining in West Timor: Impacts and response opportunities
 
Tatapmuka5 karyatulis
Tatapmuka5 karyatulisTatapmuka5 karyatulis
Tatapmuka5 karyatulis
 
Tatapmuka2 huruf&tandabaca
Tatapmuka2 huruf&tandabacaTatapmuka2 huruf&tandabaca
Tatapmuka2 huruf&tandabaca
 
Tatapmuka3 kalimatefektif
Tatapmuka3 kalimatefektifTatapmuka3 kalimatefektif
Tatapmuka3 kalimatefektif
 
Tatapmuka1 katabaku
Tatapmuka1 katabakuTatapmuka1 katabaku
Tatapmuka1 katabaku
 
Dari Timor untuk Negeri: Implikasi Ketahanan Hayati Berbasis Masyarakat terha...
Dari Timor untuk Negeri: Implikasi Ketahanan Hayati Berbasis Masyarakat terha...Dari Timor untuk Negeri: Implikasi Ketahanan Hayati Berbasis Masyarakat terha...
Dari Timor untuk Negeri: Implikasi Ketahanan Hayati Berbasis Masyarakat terha...
 
Membuatblog blogger
Membuatblog bloggerMembuatblog blogger
Membuatblog blogger
 
Metode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data KuantitatifMetode Analisis Data Kuantitatif
Metode Analisis Data Kuantitatif
 

OPT DAN PERTANIAN

  • 1. RUANG LINGKUP, ARTI PENTING, DAN PERKEMBANGAN PERLINDUNGAN TANAMAN I Wayan Mudita http://iwayanmudita.blogspot.com
  • 3. Ruang Lingkup Berdasarkan Definisi Formal • Definisi: • Perlintan sebagai sebagai segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tumbuhan • OPT sebagai semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian tumbuhan • Ruang lingkup perlintan tidak mencakup gangguan yang disebabkan oleh faktor abiotik
  • 4. Konsekuensi Penggunaan Istilah Tumbuhan pada Definisi OPT • Tumbuhan mencakup gulma sehingga organisme yang mengganggu gulma juga merupakan OPT • Tumbuhan mencakup jenis-jenis tumbuhan dilindungi sebagaimana diatur melalui konvensi CITES sehingga organisme yang mengganggu tumbuhan dilindungi juga merupakan OPT • Definisi OPT tidak bisa dibaca berdiri sendiri tanpa mengaitkan dengan definisi perlindungan tanaman
  • 5. Gangguan oleh Ternak dan Pencuri • Ternak lepas merupakan organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan dan mematikan tumbuhan sehingga merupakan OPT • Pencuri merupakan organisme yang mungkin tidak merusak, mengganggu kehidupan, atau mematikan tanaman, tetapi menimbulkan kerugian sehingga merupakan OPT
  • 6. Istilah OPT versus Istilah Hama • Istilah hama mencakup pengertian sempit dan pengertian luas • Pengertian sempit: mencakup OPT golongan binatang • Pengertian luas: mencakup OPT golongan binatang, patogen, dan gulma • Hama didefinisikan berdasarkan padat populasi atau tingkat kerusakan yang menimbulkan kerugian
  • 7. Kemampuan Menimbulkan Kehilangan Hasil dan Status sebagai OPT
  • 8. Status sebagai OPT • Kemampuan merusak setiap individu organisme • Padat populasi organisme: jumlah individu per satuan luas pada tempat dan waktu tertentu • Nilai ekonomis tanaman yang dirusak oleh OPT
  • 9. Contoh Perhitungan Perbandingan Kemampuan Merusak dan Kemampuan Merugikan OPT 1 dan OPT 2 Faktor Satuan OPT 1 OPT 2 Kemampuan Merusak gram/individu/hari 0.01 0.02 % tanaman/individu/hari Padat populasi jumlah individu/hektar 5 2 % intensitas kerusakan Nilai ekonomis tanaman Rp/ha 750 1,000 Kemampuan merusak %/ha 0.05 0.04 Kemampuan merugikan Rp/ha 37.5 40
  • 10. Kerusakan Menyebabkan Kehilangan Hasil • Kehilangan hasil: selisih antara produksi dalam keadaan tidak terjadi kerusakan oleh OPT dengan produksi ketika terjadi kerusakan oleh OPT, dinyatakan sebagai besar kehilangan hasil (BKH) dan nilai kehilangan hasil (NKH) • BKH: kehilangan hasil yang dinyatakan dalam satuan produksi, misalnya ton/ha • NKH: kehilangan hasil yang dinyatakan dalam nilai uang, misalnya Rp/ha
  • 11. Contoh Perhitungan Perbandingan BKH, NKH, BKHS, NKHS, dan Keuntungan Pengendalian OPT 1 dan OPT2 Uraian Satuan OPT 1 OPT 2 Hasil Tanpa Gangguan OPT Ton/Ha 3 3 Hasil Dengan Gangguan OPT Ton/Ha 2.3 2.6 Harga Hasil Rp/kg 950 1,000 Tanpa Pengendalian Besar Kehilangan Hasil (BKH) Ton/Ha 0.7 0.4 Nilai Kehilangan Hasil (NKH) Rp/Ha 665,000 400,000 Dengan Pengendalian Besar Kehilangan Hasil (BKH) Ton/Ha 0.4 0.2 Nilai Kehilangan Hasil (NKH) Rp/Ha 380,000 200,000 Besar Kehilangan Hasil Dapat Diselamatkan (BKHS) Ton/Ha 0.3 0.2 Nilai Kehilangan Hasil Dapat Diselamatkan (NKHS) Rp/Ha 285,000 200,000 Biaya pengendalian Rp/Ha 250,000 150,000 Keuntungan Rp/ha 35,000 50,000
  • 12. Tujuan Perlindungan Tanaman • Tujuan perlindungan tanaman adalah untuk mengurangi kehilangan hasil • Selisih antara kehilangan hasil oleh OPT tanpa dilaksanakan perlindungan tanaman dan dilaksanakan perlindungan tanaman disebut besar kehilangan hasil yang dapat diselamatkan (BKHS) • Nilai BKHS dalam satuan uang disebut nilai kehilangan hasil yang dapat diselamatkan (NKHS) • Selisih antara biaya pengendalian dengan NKHS merupakan keuntungan yang diperoleh melalui pelaksanaan perlindungan tanaman
  • 13. Arti Penting dan Sejarah Perkembangan Perlintan
  • 14. Alasan Arti Penting Perlintan • Menurunkan besar dan nilai kehilangan hasil untuk meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan petani • Kesadaran petani • Efektivitas teknologi pengendalian • Kebijakan pemerintah • Meminimalkan dampak negatif yang timbul dari kegiatan perlindungan tanaman terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan hidup
  • 15. Sejarah Perkembangan Perlindungan Tanaman 8000 SM Pertanian dimulai 2500 SM Penggunaan senyawa belerang oleh orang Sumeria untuk mengendalikan tungau dan serangga 1500 SM Pengendalian secara budidaya dengan cara mengatur waktu tanam oleh bangsa Cina 1200 SM Penggunaan fungisida botanik untuk perlakuan biji di Cina 950 SM Pembakaran untuk pengendalian OPT 200 SM Pengendalian dengan penyemprotan minyak oleh bangsa Mesir 13 SM Pembangunan lumbung oleh bangsa Romawi untuk mengendalikan tikus 300Penggunaan tungau predator untuk pengendalian OPT jeruk di Cina 400Penggunaan senyawa arsenik yang dibenamkan pada perakaran untuk mengendalikan OPT padi 1700-an Penemuan ketahanan tanaman terhadap OPT (serangga) 1750Penemuan derris dan pyrethrum sebagai insektisida botanik 1800-an Penyebaran OPT antarbenua (tikus, kumbang kentang), karantina dimulai Pendokumentasian cara pengendalian OPT dalam buku dan artikel jurnal Pengendalian tikus oleh tenaga profesional pemburu tikus di Eropa 1848Penggunaan Viteus vitifoliae yang diimpor dari Amerika untuk mengendalikan Tyrogluphus phylloxera pada tanaman anggur (phylloxera anggur) di Perancis 1880Mesin penyemprot dibuat 1888Pengendalian OPT jeruk di Amerika dengan menggunakan serangga predator yang diimpor dari Australia
  • 16. Sejarah Perkembangan Perlindungan Tanaman 1890Penggunaan senyawa arsenik timbal untuk mengendalikan OPT, diperlukan waktu 10 tahun untuk menyadari bahaya senyawa tersebut 1992Penetapan undang-undang di Kanada yang mengatur bahwa penyemprotan tanaman berbunga dengan senyawa kimia sebagai tindakan ilegal 1901Pengendalian gulma secara hayati berhasil di Hawaii 1921Penyemprotan insektisida melalui udara dengan menggunakan pesawat terbang di Ohio 1930Penggunaan senyawa organik sintetik untuk mengendalikan OPT golongan patogen 1939Sintesis pestisida buatan 1940-an Penemuan DDT dan benzena heksaklorida sebagai insektisida 1948Muller memperoleh penghargaan Nobel Bidang Kedokteran atas penemuan DDT 1949Para pakar mulai berbicara mengenai serangga bermanfaat 1950-an Revolusi hijau, pupuk dan pestisida untuk mengatasi masalah kelaparan dunia 1959R.F Smith, S.M. Stern, R. Van den Bosch, dan K.S. Hagen memperkenalkan konsep pengendalian hama terpadu (IPC=Integrated Pest Control) 1962Rachel Carson mempublikasikan buku The silent Spring (Musim Semi yang Sunyi), menyoroti dampak negatif pestisida Konsep panca usaha tani mulai diterapkan di Indonesia, pestisida diperkenalkan sebagai 'obat' 1967Istilah pengelolaan hama terpadu diperkenalkan dan menggantikan istilah pengendalian hama terpadu (IPM=Pengelolaan Hama Terpadu) 1969Ditetapkan undang-undang perlindungan lingkungan di AS, Lembaga Ilmu Pengetahuan AS memformalkan penggunaan istilah pengelolaan hama terpadu 1972Ditetapkan undang-undang pembatasan penggunaan pestisida di AS, USDA mendanai penelitian PHT 1977Pakar mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk mengadopsi PHT sebagai kebijakan perlindungan tanaman 2006Kekhawatiran global terhadap tanaman transgenik menghambat adopsi teknologi PHT tertentu
  • 17. 1980Proyek Rintisan Penerapan PHT Padi di 6 Provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara) dengan dukungan Bank Dunia (awal PHT berbasis teknologi atau PHT ambang ekonomi) 1980-an Beberapa negara di dunia berhasil menerapkan PHT, termasuk Indonesia 1984Indonesia mencapai swasembada beras 1985-1986 Ledakan wereng coklat 1986Inpres No. 3 Tahun 1986 tentang Pelarangan 57 Jenis Insektisida, awal penerapan PHT di Indonesia 1990-an Penerapan PHT berbasis ekologi di Indonesia, awal PHT-Sekolah Lapang (PHT-SL) 1992UU No. 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, PHT sebagai sistem perlindungan tanaman 1996Komersialisasi tanaman transgenik (GMO) Keputusan Bersama Menkes-Mentan Indonesia tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Akhir 1990- an-awal 2000-an Penerapan PHT Masyarakat di Indonesia
  • 18. Terima Kasih kunjungi blog Dasar-dasar Perlindungan Tanaman http://muditadpt.blogspot.com