2. 1. PENGERTIAN DAN FUNGSI BUDAYA ORGANISASI.
PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI :
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan.
Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis
maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi
dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat
menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak.
Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula
dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang dalam berperilaku dan harus menjadi
patokan dalam setiap program pengembangan organisasi dan kebijakan yang diambil. Hal ini
terkait dengan bagaimana budaya itu mempengaruhi organisasi dan bagaimana suatu budaya itu
dapat dikelola oleh organisasi.
3. Ada beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain, hal
ini terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri. “Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk
berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di
Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-
anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat
dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup
mereka. Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
FUNGSI BUDAYA ORGANISASI :
•Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
•Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
•Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual
seseorang.
•Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-
standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
•Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku
karyawan.
4. 2. TIPOLOGI BUDAYA
Menurut sonnenfeld (robbins 1996:290-291) ada empat tipe budaya organisasi:
ð Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas , member mereka pelatihan istimewa dan kemudian mengoperasikan mereka
dalam suatu fungsi yang khusus perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat , teliti dan mendetail dalam menghadapi suatu
masalah.
ð Kelab
Perusahaan lebih condong kea rah orientasi orang lain dan orientasi tim dimana perusahaan member nilai tinggi pada karyawan yang dapat
menyesuaikan diri dalam system organisasi . perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta
mengutamakan kerja sama tim
ð Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan innovator , perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh
karyawanperusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif
ð Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik , banyak perusahaan tidakdapat dengan rapih dikatagorikan dalam
salah satu dari 4 kategori karena merk memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan
5. 3. Kreatifitas individu dan team Proses inovasi
Kreativitas dengan inovasi itu berbeda. Kreativitas merupakan pikiran untuk menciptakan sesuatu yang
baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru. Hubungan keduanya jelas. Inovasi merupakan
aplikasi praktis dari kreativitas. Dengan kata lain, kreativitas bisa merupakan variabel bebas, sedangkan inovasi adalah
variabel tak bebas. Dalam praktek bisnis sehari-hari, ada perencanaan yang meliputi strategi, taktik, dan eksekusi.
Dalam pitching konsultansi atau agency, sering terdengar keluhan bahwa secara konseptual apa yang disodorkan
agency bagus, tetapi strategi itu tak berdampak pada perusahaan karena mandek di tingkat eksekusi. Mengapa?
Sebab, strategi bisa ditentukan oleh seseorang, tetapi eksekusinya harus melibatkan banyak orang,
mulai dari atasan hingga bawahan. Di sinilah mulai ada gesekan antarkaryawan, beda persepsi hingga ke sikap
penentangan.
Itu sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten tanpa dukungan karyawan yang
bisa memenuhi tuntutan persaingan. Hasil pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan inovator sangat
memperhatikan masalah pelatihan karyawan, pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas
inovasi. Benih-benih inovasi akan tumbuh baik pada perusahaan-perusahaan yang selalu menstimulasi karyawan,
dan mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem reward, dan komunikasi, perusahaan terus
berusaha untuk mendemokratisasikan inovasi.
Sumber :
http://ambarwadi.blogspot.com/2010/04/pengertian-budaya-organisasi.html
http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pengertian-budaya-organisasi.html
http://wisnugrohoadi.blogspot.com/2014/01/pengertian-budaya-fungsi-budaya.html
http://reszaheryadhigumilar.blogspot.com/2013/06/1314-3-kreatifitas-individu-dan-team.html