Dokumen tersebut membahas tentang lapisan jaringan OSI (Network Layer), protokol TCP dan UDP. TCP dan UDP beroperasi pada lapisan transport OSI dan memberikan layanan terkoneksi maupun tak terkoneksi untuk aplikasi-aplikasi di atasnya. TCP bersifat andal sedangkan UDP bersifat tidak andal.
1. MAKALAH LAPISAN OSI LAYER
NETWORK LAYER,TCP DAN UDP
Mata Kuliah “Komunikasi Data”
Dosen : NAHOT FRASTIAN,M.kom
Kelompok 6
AJI PRANATA 2013 4350 2030
RACHMAT HIDAYAT 2013 4350 2030
2. NETWORK LAYER
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi
subnet.Masalah desain yang penting adalah
bagaiman caranya menentukan route pengiriman
paket dari sumber ketujuannya. Route dapat
didasarkan pada table statik yang di hubungkan ke-
network.route juga dapat ditentukan pada saat awal
percakapan misalnya session terminal.
Network Layer termasuk layer bagian bawah dari OSI
refferensi model,yaitu pada layer ke-3,yang
bertanggung jawab terhadap peroutingan pada
sebuah internetwork dan pengalamatan.
Pengalamatan yang dilakukan yaitu pengalamatan
logis (logical addres) yaitu IP Address. Device utama
pada layer ini adalah router.
3. Berikut adalah contoh gambar dari lapisan
network layer ;
B-router
Gambar 1.1
Network componens:
-Brouter -ATM Switch -Frame Relay
Device
-Router -Advanced Cable Tester
4. B.JENIS PAKET PADA NETWORK LAYER
Data packet digunakan untuk mengangkut data
pengguna melalui internetwork dan protocol yang
digunakan untuk mendukung lalu lintas data
tersebut disebut routed protocol. Contoh routed
protocol adalah IP dan IPX.
Route Update packet digunakan untuk meng-
update router tetangga tentang jaringan yang
terhubung dalam internetwork. Protocol yang
mengirimkan paket update rute disebut protokl
routing, contoh RIP, EIGRP, dan OSPF. Routing
update packets digunakan untuk membantu
membangun dan mempertahankan tabel routing
pada setiap router.
5. ROUTING
PROTOKOL ROUTING
Protocol layer Network adalah proses software
yang melakukan fungsi routing antar-jaringan.
Suatu router Cisco dapat menjalankan beberapa
protocol layer Network sekaligus dimana setiap
protocol berjalan independen satu sama lain.
Suatu protocol routing adalah Protocol Layer
Network sesungguhnya yang menjalankan fungsi
routing antar jaringan. Protocol routing
mempelajari dan berbagi informasi routing antar-
jaringan, dan membuat keputusan tentang jalur
mana yang akan dipakai.
6. PROTOKOL ROUTING MELIPUTI :
DISTANCE VECTOR
Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam
menetapkan jalur terbaik (the best path) hanya
melibatkan jumlah hop saja (hop count) untuk me-route
paket data dari satu alamat network ke alamat network
tujuan. Routing protocol ini tidak bisa menganalisis
bandwidth. Yang tergolong kategori ini antara lain RIPv1,
RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing Protocol).
Secara umum, yang tergolong dalam kategori ini adalah
routing protocol klasik.
LINK STATE
Link-state merupakan routing protocol yang lebih
modern dibanding distance vector. Routing protocol ini
selain melibatkan hop count juga melibatkan kapasitas
bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain
dalam menentukan the best path-nya dalam aktivitas
routing. Contohnya adalah Open Shortest Path First
(OSPF).
7. JENIS PROTOKOL BERDASARKAN ROUTE
A. Protocol yang bias diarahkan (routed protocol)
Suatu routed protocol adalah suatu protocol upper-layer
yang dapat dilewatkan antar-jaringan. Suatu protocol yang
bisa dilewatkan harus berisi informasi address layer
Network. Protocol yang bisa di-route dilewatkan antar-
jaringan oleh protocol yang meliputi: IP; IPX; AppleTalk;
dan juga DECNet.
B. Protocol yang Tidak dapat dilewatkan (Non-routable
protocols)
Tidak semua protocol bisa dilewatkan atau diarahkan,
yang merupakan protocol yang tidak bisa dilewatkan yang
mana:
1. Tidak mendukung data layer Network; tidak berisi
address logical.
2. Menggunakan Static – route yang sudah didefinisikan
yang tidak bisa diubah.
8. SWITCHING
Disamping routing, fungsi lain dari layer Network
ini adalah Switching yaitu kemampuan dari
sebuah router untuk menerima data pada satu
port dari satu jaringan dan mengirimnya keluar
port yang lain pada jaringan lainnya, dan
Memindahkan data antara jaringan terhubung
untuk mencapai tujuan akhir.
9. Dalam Switching ada dua metode bagaimana paket berjalan
melalui jaringan yang kompleks, circuit switching dan packet
switching..
Circuit Switching mempunyai karakteristik berikut:
- Jalur ditentukan dari start ke finish
- Jalur harus terbentuk terlebih dahulu sebelum dimulainya
komunikasi
- Mirip seperti setting panggilan, dan menggunakan technology
yang sama yang digunakan sebagai jaringan telpon.
- Semua paket mengambil jalur yang sama.
- Jalur adalah dedicated untuk conversation, dan harus dibuka
tutup setiap saat.
Packet Switching mempunyai karakteristik berikut:
- Jalur ditentukan saat komunikasi terjadi.
- Pembentukan jalur koneksi tidak perlu sebelum memulai
mengirim data.
- Packet Switching selalu ON dan tidak perlu dibangun lagi untuk
setiap sessi.
- Setiap paket bisa mengambil jalur yang berbeda.
- Setiap jalur bisa juga dipakai oleh piranti lainnya pada saat
10. NETWORK ACCES LAYER
Pada protocol stack TCP/IP paling bawah adalah Network Access layer,
sekumpulan servis dan spesifikasi yang menyediakan dan mengatur
akses langsung pada network hardware.
Network Access layer bertanggung jawab terhadap :
Menjadi perantara/antarmuka dengan network adapter (kartu
jaringan/network card/NIC).
-Mengkoordinir transmisi data dengan konvensi dan metode akses
yang sesuai.
-Memformat data menjadi sebuah unit yang disebut frame dan
mengkonversi frame tersebut menjadi arus elektrik untuk kemudian di
kirimkan melewati medium transmisi.
- Mengecek error-error pada frame yang datang. (error-checking)
- Menambahkan informasi error-checking pada frame yang keluar
sehingga komputer penerima dapat mengecek adanya error pada
frame.
- Mengirimkan paket ACK(acknowledgement) sebagai tanda telah
11. Contoh gambar Network Acces dan Osi Model
OSI Data Link layer melaksanakan dua fungsi terpisah dan dibagi lagi
menjadi 2 sub-layer:
Media Access Control (MAC)- Sub-layer ini berfungsi sebagai
interface dengan network adapter. Hardware address yang sudah
burned in dalam kartu jaringan sering disebut dengan sebutan MAC
address.
Logical Link Control (LLC)- Sub-layer ini melakukan fungsi-fungsi
error-checking pada frame yang dikirimkan lewat subnet dan juga me-
manage link-link antar device yang berkomunikasi dalam subnet.
12. TCP
Transmission Control Protocol (TCP) adalah
salah satu jenis protokol yang memungkinkan
kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan
bertukar data didalam suatu network (jaringan).
TCP merupakan suatu protokol yang berada di
lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model
referensi OSI atau model DARPA) yang
berorientasi sambungan (connection-oriented)
dan dapat diandalkan (reliable). TCP dipakai
untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan
keandalan data.
13. Cara Kerja TCP/IP
Adapun langkah-langkah cara kerja dari protokol TCP/IP ini
adalah :
Pertama, datagram dibagi-bagi ke dalam bagian-bagian kecil
yang sesuai dengan ukuran bandwith (lebar frekuensi) dimana
data tersebut akan dikirimkan.
Pada lapisan TCP, data tersebut lalu “dibungkus” dengan
informasi header yang dibutuhkan. Misalnya seperti cara
mengarahkan data tersebut ke tujuannya, cara merangkai
kembali kebagian-bagian data tersebut jika sudah sampai pada
tujuannya, dan sebagainya.
Setelah datagram dibungkus dengan header TCP, datagram
tersebut dikirim kepada lapisan IP.
IP menerima datagram dari TCP dan menambahkan headernya
sendiri pada datagram tersebut.
IP lalu mengarahkan datagram tersebut ke tujuannya.
Komputer penerima melakukan proses-proses perhitungan, ia
memeriksa perhitungan checksum yang sama dengan data yang
diterima.
Jika kedua perhitungan tersebut tidak cocok berarti ada error
sewaktu pengiriman dan datagram akan dikirimkan kembali.
14. UDP
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol,
adalah salah satu protokol lapisan transpor
TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak
andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless)
antara host-host dalam jaringan yang
menggunakan TCP/IP.
15. Kegunaan UDP:
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan
prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol
yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar
pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam
protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak
ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
dan Network File System (NFS).
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah
protokol Routing Information Protocol (RIP).
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu
membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi
broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat
mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat
multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat
mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS
Name Service.