2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
(TIK) :
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
dapat menjelaskan tentang Pengertian
Ideologi, Makna dan Fungsi Ideologi,
Unsur Ideologi, Unsur Yang Paling
Pokok Dalam Ideologi, Peranan
Ideologi, Tipologi Idelogi, Ideologi
Ideologi Besar
3.
Ideologi secara konsep sering dipahami
secara berbeda-beda, baik dalam pengertian
orang awam (common sense) maupun dalam
pemakaian di dunia keilmuan. Sesekali ia
disebut sebagai “jalan kebenaran” yang
menyerupai firman, dengan begitu perlu
diimani. Di lain waktu ideologi dianggap
sebagai gambaran palsu tentang dunia.
Ideologi bisa menjadi guiding principle suatu
masyarakat atau bangsa dan
mengantarkannya kepada suatu tatanan
obsesif, misalnya kesetaraan manusia atau
keadilan dan kemakmuran.
4.
Ideologi juga diberi makna sebagai
seperangkat keyakinan ketika suatu
bangsa mempercayai peran yang harus
dimainkannya dalam berelasi dengan
bangsa lain yangmemiliki karakter
berbeda dengannya baik berupa relasi
simetris maupun keyakinan superioritas
suatu bangsa terhadap yang lain.
5. Pengertian Ideologi
Pengertian paling umum tentang
ideologi adalah sebagai seperangkat
sistem yang diyakini, sebuah sistem ide.
Ini sering dikaitkan dengan politik dan
filsafat. Pengertian sebagai suatu ilmu
atau bahan kajian kurang populer
seperti yang dimaksudkan oleh Desttut
de Tracy, ideologi sebagai ilmu
pengetahuan baru yang bebas dari
prasangka metafisis.
6.
Dalam pengertian yang netral, ideologi
setidaknya mengandung perinsip-perinsip
yang koheren, komprehensif, dan jelas. Tidak
semata-mata agar paham yang dikandung
ideologi mudah dipahami, lebih dari itu
ideologi selalu berpretensi untuk bisa
dipraktekkan. Ketika hal tersebut menjadi
syarat terjaminnya kepercayaan manusia
terhadap suatu paham sebelum ia
dilaksanakan dalam tingkatan empiris. Dengan
begitu, meskipun tidak selalu, ideologi
berusaha memberi jawaban atas pertanyaan
praktis.
7. Makna dan Fungsi Ideologi
Secara etimologis ideologi dibentuk dari
dua kata : idea yang berarti konsep,
pemikiran atau gagasan dan logos yang
berarti pengetahuan. Jadi ideologi adalah
ilmu pengetahuan tentang ide-ide, tentang
tentang keyakinan atau gagasan. Dilihat
dari peranan atau fungsi nya maka ideologi
tidak lebih dari suatu instrumental, alat
penjelas yang kaku dan ketat yang
dibutuhkan guna mengarahkan pikiran dan
tindakan secara efisien.
8.
Ideologi menjadi instrumen yang
menggantikan nalar dan daya pikir para
pendukungnya. Suatu ideologi
manakala telah ditetapkan sebagaoi
ideologi negara maka ia akan berperan
sebagai jiwa yang akan menyemangati
dan mewarnai konstitusi atau
perundang-undangan negara.
9. Unsur Ideologi
Menurut Sastra Pratedja, ideologi
memiliki tiga unsur yang sangat prinsip,
yaitu :
Adanya suatu penafsiran (interpretasi)
terhadap kenyataan atau realitas.
Setiap ideologi memuat seperangkat
nilai atau sutu preskripsi /ketentuan
moral. Hal ini berarti setiap ideologi
memuat penolakan terhadap sistem tika
lainnya.
10.
Ideologi memuat suatu orientasi pada
tindakan. Ideologi merupakan suatu
pedoman kegiatan untuk mewujudkan
nilai-nilai yang termuat di dalamnya.
11. Unsur Yang Paling Pokok
Dalam Ideologi
Adanya suatu realitas hidup yang
diyakini sepenuhnya.
Adanya tujuan hidup yang dicita-citakan.
Adanya cara atau program aksi guna
mewujudkan terealisasinya tujuan hidup
yang dicita-citakan.
12. Peranan Ideologi
Sebuah ideologi dapat berfungsi demikian
tergantung kualitas yang ada pada dirinya
yang dapat diukur melalui tiga dimensi,
yaitu :
Dimensi Realita
Dimensi ini mencerminkan kemampuan
ideologi untuk megagregasikan serta
mengadaptasikan nilai-nilai yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat. Ideologi
mencerminkan citra bahwa dirinya identik
dengan realitas yang ada dalam
masyarakat
13. Dimensi Idealisme
Kadar atau kualitas idealisme yang
terkandung di dalamnya mampu
menggugah harapan, optimisme, dan
motivasi bagi para pendukungnya
hingga gagasan-gagasan pokok yang
terkandung di dalamnya benar-benar
diyakini pasti dapat diwujudkan dalam
kenyataan.
14. Dimensi Fleksibilitas
Mencerminkan kemampuan suatu
ideologi dalam mempengaruhi dan
sekaligus menyesuaikan diri dengan
pertumbuhan dan perkembangan
masyarakatnya.
15. Tipologi Idelogi
- Ideologi tertutup
Ideologi yang menutup iri rapat –rapat
dari berbagai interpretasi baru untuk
disesuaikan dengan tuntutan zaman.
Oleh karena itu jika ada sikap
ketertutupan maka ideologi itu akan
kehilangan fungsinya sebagai
pmbimbing kelakuan manusia.
16. - Ideologi Terbuka
Yaitu ideologi yang memiliki unsur-unsur
fleksibilitas. Unsur ini mencerminkan
adanya kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan pertumbuhan
dan perkembangan masyarakatnya.
17. Ideologi – Ideologi Besar
- Kapitalisme dan Fase Perkembangannya
Kapitalisme secara etimologis merujuk
pada kata “capitale” yang akar katanya
berasal dari bahasa Latin caput berarti
kepala. Muancul pertama kali pada abad
ke-12 dan ke-13 yang artinya dana,
persediaan barang, sejumlah uang, dan
bunga uang pinjaman.
18. Periode sejarah perkembangan kapitalisme
terutama kapitalisme industrial secara
kronologis dibagi menjadi tiga fase
perkembangan yaitu :
Kapitalisme Awal (1500 – 1750)
Yakni kapitalisme yang bertumpu pada
industri sandang di Inggris selama abad
XVI sampai XVIII, ketika praktek
pemintalan benang mulai menggunakan
perlengkapan masinal sederhana.
19. Kapitalisme Klasik (1750 – 1914)
Ketika pembangunan kapitalis bergeser
dariperdagangan ke industri. Revolusi
industri merupakan transisi dari
dominasi perdagangan ke dominasi
modal industri atas modal perdagangan.
20. Kapitalisme Fase Lanjut
Kapitalisme fase lanjut mulai
berkembang sejak tahun 1914 dengan
momentum historis Perang Dunia I
sebagai titik balik perkembangan sistem
tersebut. Di awal abad ke-20 kapitalisme
mulai memasuki fase kapitalisme yang
tidak lagi tradisional.
21. Sosialisme dan Sosialisme Demokrat
istilah sosialis menunjuk pada doktrin
yang didirikan pada ekonomi
kolektivisme, dasar sosialisme ada dua
yakni : pertama, kontrol kolektif atas
sekurang-kurangnya alat-alat produksi.
Kedua perluasan dari fungsi dan
aktifitas negara.
22. Individualisme Liberal
Faham Individualisme Liberal atau yang
lebih populer dengan faham Liberalisme
berasal dari bahasa Latin liber yang
berarti bebas, merdeka. Secara
terminologis Liberalisme adalah suatu
faham ditegaskannya kebebasan bagi
setiap individu srta memandang setiap
individu berada pada posisi yang
sederajat dalam hal kemerdekaan dan
hak-hak dasarnya.
23.
Dalam ajaran Individualisme Liberal,
seluruh aspek kehidupan, baik aspek
kehidupan bermasyarakat maupun
bernegara dikembangkan prinsip free
fight competation secara bertanggung
jawab demi tetap eksis dan survivenya
setiap individu.
24. Secara garis besar dalam ieologi
Liberalisme ada beberapa prinsip yang
dikembangkan, yaitu :
Penjaminan akan hak milik
perseorangan
Mementingkan diri sendiri (self interest)
Pemberian kebebasan penuh
Persaingan bebas (free comppetition)
25. Marxisme -- Leninisme –
Komunisme
Ideologi Marxisme-Leninisme berasal dari ajaraan
Heinrich Karl Marx (1818-1883, Jerman).
Unsur Unsur Ajaran Marxisme
Filsafat Dialektika
Unsur-unsur dialektika adalah tesis, antitesis, dan
sintesis. Tesis merupakan suatu kedaan yang
terteentu. Antitesis merupakan suatu tantangan
terhadap tesis yang akan merombaknya. Kemudian
dari pertentangan antara tesis dan antitesis akan
timbul suatu keadaan baru sebagai hasil adu
kekuatan yang dinamakan sintesis. Akan tetapi pada
saat sintesis itu muncul ia telah menjadi tesis baru
karena berhadapan dengan tantangan baru begitu
seterusnya.
26. Historis Materialisme
Yaitu faham materialisme yang
digunakan untuk memahami sejarah.
Marx menegaskan bahwa unsur-unsur
pokok penggerak sejarah adalah tenaga
produktifitas manusia berdasarkan
dorongan-dorongan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan kebendaan
ekonominya.
27. Teori Tentang Negara dan Revolusi
Ajaran ini memberikan petunjukpetunjuk dalam mengorganisir dan
menggerakkan rakyat yang lapar,
terhina dan tertindas disertai juga dngan
petunjuk-petnjuk mengenai aksi-aksi
politik.
28. Sosial Demokrasi
Kaum sosialis demokrat demokrat
dalam memperjuangkan tujuannya
senantiasa menggunakan cara-cara
demokrasi, yaitu memilih cara
perjuangan parlementer dan cara-cara
yang masih berada dalam batasan
demokrasi, seperti: mogok, unjuk rasa,
aksi massa, dan sebagainya.
29. Pancasila
Di dalam ideologi Pancasila hakekat
sifat manusia sebagai mahluk individu
sekaligus sebagai mahluk sosial
diletakkan secara seimbang (well
balance)
30. Ideologi Pancasila Adalah Idelogi
Terbuka
Idelogi Pancasila adalah ideologi yang
memiliki dimensi realitas karena nilainilai yang ada di dalamnya diambil dari
nilai-nilai dasar yang hidup di tengahtengah masyarakat pendukungnya, baik
dari nilai –nilai budaya bangsa maupun
nilai agama
31.
Demikian pula ideologi Pancasila
memiliki dimensi Idalisme karena
memberikan harapan dan optimisme
untuk terwujudnya tujuan yang dicitacitakan. Ideologi Pancasila harus
memiliki dimensi fleksibilitas , yaitu
menjadi ideologi yang terbuka terhadap
penafsiran-penafsiran baru karena
tuntutan masyarakat seiring perubahan
dan perkembangan zaman.