SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
®




                    BAB 6
                 Pengangguran



                   Tutorial PowerPoint    ™


                      untuk mendampingi

              MAKROEKONOMI, edisi ke-6.
                     N. Gregory Mankiw

                             B
                            oleh
Chapter Six
                  Mannig J. Simidian          1
Tingkat pengangguran rata-rata dalam perekonomian yang berfluktuasi
disebut tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment).
Ini bisa dipandang sebagai tingkat pengangguran di mana perekonomian
       bergravitasi dalam jangka panjang. Beberapa persamaan dasar yang
        membangun model dinamika angkatan-kerja yang menunjukkan
          apa yang menentukan tingkat alamiah :
               Dalam notasi ini, tingkat       L=E+U
               pengangguran adalah U/L.
                             Angkatan Kerja     terdiri
                                               terdiri        Jumlah
                                                             Jumlah
                             Angkatan Kerja
                                                  dari
                                                 dari      pengangguran
                                                          pengangguran
                  Kita menotasikan tingkat
                  pemutusan kerja sebagai s.          Jumlah
                                                     Jumlah
                  Lalu f menotasikan tingkat pero-  orang yang
                                                   orang yang
                  lehan pekerjaan. Bersama keduanya bekerja
    Chapter Six                                      bekerja
                                                      2
                  menentukan tingkat pengangguran.
f U=sE
          Jumlah orang yang
         Jumlah orang yang                Jumlah orang yang
                                         Jumlah orang yang
        menemukan pekerjaan
        menemukan pekerjaan              kehilangan pekerjaan
                                        kehilangan pekerjaan


                    Tingkat pengangguran kondisi mapan
Dari persamaan sebelumnya, kita tahu E = L – U, yaitu jumlah pekerja
sama dengan angkatan kerja dikurangi jumlah pengangguran. Jika kita
mensubstitusi (L-U) untuk E dalam kondisi mapan, kita dapatkan :

                        f U = s (L – U)
Lalu, bagi kedua sisi dengan L dan mendapat :

                     f U/L = s (1-U/L)
Sekarang selesaikan untuk U/L untuk menemukan :
    Chapter Six
                        U/L = s / (s + f)          3
U/L = s / (s + f)



Ini bisa juga ditulis sebagai :


                   U/L = 1/ (1+ f/s)

      Persamaan ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran
      kondisi-mapan U/L bergantung pada tingkat pemutusan kerja s
      dan perolehan kerja f.
Chapter Six
                                                 4
Tiap kebijakan yang ditujukan untuk menurunkan tingkat
     Tiap kebijakan yang ditujukan untuk menurunkan tingkat
pengangguran alamiah akan menurunkan tingkat pemutusan kerja
pengangguran alamiah akan menurunkan tingkat pemutusan kerja
 ataupun meningkatkan tingkat perolehan pekerjaan. Serupa, tiap
 ataupun meningkatkan tingkat perolehan pekerjaan. Serupa, tiap
    kebijakan yang mempengaruhi tingkat pemutusan kerja atau
    kebijakan yang mempengaruhi tingkat pemutusan kerja atau
perolehan pekerjaan juga mengubah tingkat pengangguran alamiah.
perolehan pekerjaan juga mengubah tingkat pengangguran alamiah.




 Chapter Six
                                               5
Pengangguran yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan pekerja
untuk mencari pekerjaan disebut pengangguran friksional.

Ekonom menyebut perubahan komposisi permintaan di antara industri
atau daerah sebagai pergeseran sektoral (sectoral shift). Karena perge-
seran sektoral selalu terjadi, dan karena dibutuhkan waktu bagi pekerja
untuk mengubah pekerjaan, pengangguran friksional selalu ada.

Dalam usaha mengurangi pengangguran friksional, beberapa kebijakan
secara tidak sengaja meningkatkan jumlah pengangguran friksional.
Salah satunya asuransi pengangguran (unemployment insurance). Pada
program ini, pekerja dapat mengambil sebagian upah mereka untuk
periode tertentu setelah kehilangan
pekerjaan mereka.
     Chapter Six
                                                   6
Perusahaan         Perusahaan
          bertanggung jawab      bertanggung
               penuh atas     jawab parsial atas
           menganggurnya        menganggurnya
                pekerja            pekerja


Chapter Six
                                         7
Upah                              Kekakuan upah (Wage rigidity)
riil                 S            adalah gagalnya upah melakukan
                                  penyesuaian sampai penawaran tenaga
               U                  kerja sama dengan permintaannya.
Upah
                                    Pengangguran yang disebabkan keka-
riil
                                    kuan upah dan penjatahan pekerjaan
kaku
                                    disebut pengangguran struktural
                                D (structural nemployment).Orang meng-
                                    anggur bukan karena mereka tak bisa
                       Tenaga kerja menemukan pekerjaan yang paling se-
Jika upah riil tertahan di atas     suai dengan keahliannya, tapi karena,
tingkat ekuilibrium, maka penawar-pada upah yang berlaku, penawaran
an tenaga kerja melebihi perminta- tenaga kerja melebihi permintaannya.
an. Akibatnya : pengangguran U. Pekerja ini hanya menunggu pekerjaan
     Chapter Six
                                                      8
                                    yang akan tersedia.
Pemerintah menyebabkan kekakuan upah ketika mencegah upah turun ke
tingkat ekuilibrium.

Banyak ekonom dan pembuat kebijakan percaya bahwa keringanan pajak
lebih baik daripada meningkatkan upah minimum—jika tujuan kebijakan
adalah untuk meningkatkan pendapatan pekerja miskin. Keringanan pajak
pendapatan yand didapat (earned income tax credit) adalah jumlah yang
keluarga pekerja miskin diizinkan untuk dikurangi dari pajak mereka.




    Chapter Six
                                                  9
Ekonom percaya upah minimum memiliki dampak
terbesar pada pengangguran remaja/pemuda.
Penelitian menunjukkan bahwa kenaikan 10-persen
pada upah minimum mengurangi pengangguran
pemuda sebesar 1 sampai 3 persen.
Pemuda berkeahlian paling kecil, memiliki produktivitas marjinal
terendah, dan mendapatkan kompensasi mereka dalam bentuk magang
(on-the-job-training), katakanlah, di Mankiw’s Burgers. Yum! Bicara
tentang burgers, sekitar tiga-perempat dari semua pekerja yang diberi
upah minimum atau kurang ada pada industri layanan makanan.


                          Apprenticeship adalah contoh klasik dari
           M
                          latihan yang ditawarkan sebagai pengganti
                          upah.

  Chapter Six
                                                  10
Sebab lain kekakuan upah yaitu kekuatan monopoli serikat pekerja
(unions). Di AS, hanya 18 persen pekerja ikut serikat pekerja. Sering,
kesepakatan serikat mengatur upah di atas tingkat ekuilibrium dan meng-
izinkan perusahaan memutuskan berapa banyak pekerja yang diterima.
Akibatnya : penurunan jumlah pekerja dipekerjakan, tingkat perolehan
kerja yang lebih rendah, dan peningkatan pengangguran struktural.
Pengangguran yang disebabkan serikat kerja adalah contoh konflik antara
berbagai kelompok pekerja—orang dalam (insiders) dan orang luar
(outsiders). Di AS, ini diselesaikan pada tingkat perusahaan melalui
tawar-menawar (bargaining).
     Chapter Six
                                                       11
Teori upah-efisiensi (efficiency-wage) menyatakan upah tinggi membuat
pekerja lebih produktif. Jadi, meskipun pengurangan upah akan menurun-
kan tagihan upah perusahaan, itu akan juga menurunkan produktivitas
pekerja dan laba perusahaan. Teori upah-efisiensi pertama menyatakan
upah mempengaruhi kesehatan. Teori upah-efisiensi kedua menyatakan
upah tinggi mengurangi perputaran tenaga kerja. Teori upah-efisiensi
ketiga menyatakan kualitas rata-rata tenaga kerja perusahaan bergantung
pada upah yang dibayar ke karyawannya. Teori upah-efisiensi keempat
menyatakan upah tinggi memperbaiki upaya pekerja.

    Chapter Six
                                                   12
Tingkat pengangguran alamiah tidak pernah stabil.

                                       Di bawah 5%


                                       Di atas 6%


                                       Di bawah 5%

Chapter Six
                                                    13
Empat negara Eropa terbesar– Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris meng-
alami tingkat pengangguran tinggi pada tahun-tahun terakhir. Sebabnya ?
Tak ada yang tahu dengan pasti, tapi inilah teori utama : Banyak ekonom
percaya bahwa masalahnya bisa dirunut pada interaksi antara kebijakan
berdurasi-panjang dan kejutan baru. Kebijakan berdurasi-panjang adalah
untuk memberikan keuntungan royal untuk penganggur. Kejutan baru
adalah turunnya permintaan akan pekerja tak-terampil relatif terhadap
pekerja terampil karena kemajuan teknologi.

                  Apakah Anda tahu orang Eropa lebih mungkin menganggur
                  daripada orang Amerika ? Dan, orang Eropa bekerja lebih
                  sedikit.
    Chapter Six
                                                         14
Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment)
Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pergeseran sektoral (sectoral shift)
Asuransi pengangguran (unemployment insurance)
Kekakuan upah (wage rigidity)
Pengangguran struktural (structural unemployment)
Orang dalam vs orang luar (insiders versus outsiders)
Upah efisiensi (efficiency wages)
Pekerja yang kecewa (discouraged workers)



Chapter Six
                                              15

Contenu connexe

Tendances

Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Ika Maya Susanti
 

Tendances (20)

Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi iiKeseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
Keseimbangan umum dan efisiensi ekonomi ii
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Perilaku konsumen
Perilaku konsumenPerilaku konsumen
Perilaku konsumen
 
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKROKonsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
Konsumen, Produsen, dan Efisiensi Pasar - PENGANTAR EKONOMI MIKRO
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
produksi
produksiproduksi
produksi
 
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industriTugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
6 mankiw09
6 mankiw096 mankiw09
6 mankiw09
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
Kebijakan Pemerintah pada Penawaran dan Permintaan
 
Kelompok4 diskriminasi harga
Kelompok4 diskriminasi hargaKelompok4 diskriminasi harga
Kelompok4 diskriminasi harga
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Akuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester IIIAkuntansi biaya _ semester III
Akuntansi biaya _ semester III
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Inflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguranInflasi dan pengangguran
Inflasi dan pengangguran
 

En vedette (15)

Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Perencanaan tenaga kerja apindo simple
Perencanaan tenaga kerja apindo simplePerencanaan tenaga kerja apindo simple
Perencanaan tenaga kerja apindo simple
 
Ketenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xiKetenagakerjaan kelas xi
Ketenagakerjaan kelas xi
 
Peran pemerintah Mengatasi Pengangguran
Peran  pemerintah Mengatasi PengangguranPeran  pemerintah Mengatasi Pengangguran
Peran pemerintah Mengatasi Pengangguran
 
Pengangguran-Ekonomi
Pengangguran-EkonomiPengangguran-Ekonomi
Pengangguran-Ekonomi
 
ketenagakerjaan
ketenagakerjaanketenagakerjaan
ketenagakerjaan
 
Tenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguranTenaga kerja dan pengangguran
Tenaga kerja dan pengangguran
 
6 mankiw18
6 mankiw186 mankiw18
6 mankiw18
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)
Bab. 2 Ketenagakerjaan (Kelas XI, Kurikulum 2013)
 
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan pptEkonomi Ketenagakerjaan ppt
Ekonomi Ketenagakerjaan ppt
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; PengangguranTugas Ekonomi ; Pengangguran
Tugas Ekonomi ; Pengangguran
 

Similaire à Tenaga kerja mankiw06

Ekonomi - Ketenaga Kerjaan
Ekonomi - Ketenaga KerjaanEkonomi - Ketenaga Kerjaan
Ekonomi - Ketenaga Kerjaan
Rachma Agustin
 
Tugas eko12, Arifah Pratiwi, Ranti Pusriana, Permasalahan Ketenagakerjaan dal...
Tugas eko12, Arifah Pratiwi, Ranti Pusriana, Permasalahan Ketenagakerjaan dal...Tugas eko12, Arifah Pratiwi, Ranti Pusriana, Permasalahan Ketenagakerjaan dal...
Tugas eko12, Arifah Pratiwi, Ranti Pusriana, Permasalahan Ketenagakerjaan dal...
Arifah pratiwi
 
Tugas Eko12, Amanda restyani, Ranti pusriana,Ekonomi, SMAN 12 Tangerang 2017
Tugas Eko12, Amanda restyani, Ranti pusriana,Ekonomi, SMAN 12 Tangerang 2017Tugas Eko12, Amanda restyani, Ranti pusriana,Ekonomi, SMAN 12 Tangerang 2017
Tugas Eko12, Amanda restyani, Ranti pusriana,Ekonomi, SMAN 12 Tangerang 2017
amanda restyani
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
RazuAl1
 

Similaire à Tenaga kerja mankiw06 (20)

Ch6 summary
Ch6 summaryCh6 summary
Ch6 summary
 
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIAPENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
PENGARUH PENGANGGURAN USIA PRODUKTIF TERHADAP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptxPOWER POINT TTG  PENGANGGURAN MAKRO.pptx
POWER POINT TTG PENGANGGURAN MAKRO.pptx
 
Makalah makro
Makalah makroMakalah makro
Makalah makro
 
KETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN
KETENAGAKERJAAN
 
Ekonomi - Ketenaga Kerjaan
Ekonomi - Ketenaga KerjaanEkonomi - Ketenaga Kerjaan
Ekonomi - Ketenaga Kerjaan
 
TUGAS EKO 12, AMANDA RESTYANI, RANTI PUSRIANA, SMAN 12, 2017
TUGAS EKO 12, AMANDA RESTYANI, RANTI PUSRIANA, SMAN 12, 2017TUGAS EKO 12, AMANDA RESTYANI, RANTI PUSRIANA, SMAN 12, 2017
TUGAS EKO 12, AMANDA RESTYANI, RANTI PUSRIANA, SMAN 12, 2017
 
Tugas eko12, Arifah Pratiwi, Ranti Pusriana, Permasalahan Ketenagakerjaan dal...
Tugas eko12, Arifah Pratiwi, Ranti Pusriana, Permasalahan Ketenagakerjaan dal...Tugas eko12, Arifah Pratiwi, Ranti Pusriana, Permasalahan Ketenagakerjaan dal...
Tugas eko12, Arifah Pratiwi, Ranti Pusriana, Permasalahan Ketenagakerjaan dal...
 
tugas ekonomi amanda restyani, ranti pusriana, sman 12, 2017
tugas ekonomi amanda restyani, ranti pusriana, sman 12, 2017tugas ekonomi amanda restyani, ranti pusriana, sman 12, 2017
tugas ekonomi amanda restyani, ranti pusriana, sman 12, 2017
 
Tugas eko 12, Hafiz Sirojul Arslan , Rantih Pusriana ,Permasalahan ketenagake...
Tugas eko 12, Hafiz Sirojul Arslan , Rantih Pusriana ,Permasalahan ketenagake...Tugas eko 12, Hafiz Sirojul Arslan , Rantih Pusriana ,Permasalahan ketenagake...
Tugas eko 12, Hafiz Sirojul Arslan , Rantih Pusriana ,Permasalahan ketenagake...
 
Tugas Eko12, Amanda restyani, Ranti pusriana,Ekonomi, SMAN 12 Tangerang 2017
Tugas Eko12, Amanda restyani, Ranti pusriana,Ekonomi, SMAN 12 Tangerang 2017Tugas Eko12, Amanda restyani, Ranti pusriana,Ekonomi, SMAN 12 Tangerang 2017
Tugas Eko12, Amanda restyani, Ranti pusriana,Ekonomi, SMAN 12 Tangerang 2017
 
tugas eko12, gilang bagus prasetyo, ranti pusriana, permasalahan ketenagakerj...
tugas eko12, gilang bagus prasetyo, ranti pusriana, permasalahan ketenagakerj...tugas eko12, gilang bagus prasetyo, ranti pusriana, permasalahan ketenagakerj...
tugas eko12, gilang bagus prasetyo, ranti pusriana, permasalahan ketenagakerj...
 
Bab 2 Ketenagakerjaan.pptx
Bab 2 Ketenagakerjaan.pptxBab 2 Ketenagakerjaan.pptx
Bab 2 Ketenagakerjaan.pptx
 
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptxKelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
Kelompok 11 Ekonomi Internasional - Pengangguran.pptx
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
ekonomikur2013rppkelasxibab02-140919011354-phpapp01-1-1.pdf
ekonomikur2013rppkelasxibab02-140919011354-phpapp01-1-1.pdfekonomikur2013rppkelasxibab02-140919011354-phpapp01-1-1.pdf
ekonomikur2013rppkelasxibab02-140919011354-phpapp01-1-1.pdf
 
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 02
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 02Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 02
Ekonomi esis kur 2013 rpp kelas xi bab 02
 
MSDM - kompensasi
MSDM - kompensasiMSDM - kompensasi
MSDM - kompensasi
 
Ketenagakerjaan
KetenagakerjaanKetenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 

Dernier

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Dernier (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 

Tenaga kerja mankiw06

  • 1. ® BAB 6 Pengangguran Tutorial PowerPoint ™ untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw B oleh Chapter Six Mannig J. Simidian 1
  • 2. Tingkat pengangguran rata-rata dalam perekonomian yang berfluktuasi disebut tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment). Ini bisa dipandang sebagai tingkat pengangguran di mana perekonomian bergravitasi dalam jangka panjang. Beberapa persamaan dasar yang membangun model dinamika angkatan-kerja yang menunjukkan apa yang menentukan tingkat alamiah : Dalam notasi ini, tingkat L=E+U pengangguran adalah U/L. Angkatan Kerja terdiri terdiri Jumlah Jumlah Angkatan Kerja dari dari pengangguran pengangguran Kita menotasikan tingkat pemutusan kerja sebagai s. Jumlah Jumlah Lalu f menotasikan tingkat pero- orang yang orang yang lehan pekerjaan. Bersama keduanya bekerja Chapter Six bekerja 2 menentukan tingkat pengangguran.
  • 3. f U=sE Jumlah orang yang Jumlah orang yang Jumlah orang yang Jumlah orang yang menemukan pekerjaan menemukan pekerjaan kehilangan pekerjaan kehilangan pekerjaan Tingkat pengangguran kondisi mapan Dari persamaan sebelumnya, kita tahu E = L – U, yaitu jumlah pekerja sama dengan angkatan kerja dikurangi jumlah pengangguran. Jika kita mensubstitusi (L-U) untuk E dalam kondisi mapan, kita dapatkan : f U = s (L – U) Lalu, bagi kedua sisi dengan L dan mendapat : f U/L = s (1-U/L) Sekarang selesaikan untuk U/L untuk menemukan : Chapter Six U/L = s / (s + f) 3
  • 4. U/L = s / (s + f) Ini bisa juga ditulis sebagai : U/L = 1/ (1+ f/s) Persamaan ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran kondisi-mapan U/L bergantung pada tingkat pemutusan kerja s dan perolehan kerja f. Chapter Six 4
  • 5. Tiap kebijakan yang ditujukan untuk menurunkan tingkat Tiap kebijakan yang ditujukan untuk menurunkan tingkat pengangguran alamiah akan menurunkan tingkat pemutusan kerja pengangguran alamiah akan menurunkan tingkat pemutusan kerja ataupun meningkatkan tingkat perolehan pekerjaan. Serupa, tiap ataupun meningkatkan tingkat perolehan pekerjaan. Serupa, tiap kebijakan yang mempengaruhi tingkat pemutusan kerja atau kebijakan yang mempengaruhi tingkat pemutusan kerja atau perolehan pekerjaan juga mengubah tingkat pengangguran alamiah. perolehan pekerjaan juga mengubah tingkat pengangguran alamiah. Chapter Six 5
  • 6. Pengangguran yang disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan pekerja untuk mencari pekerjaan disebut pengangguran friksional. Ekonom menyebut perubahan komposisi permintaan di antara industri atau daerah sebagai pergeseran sektoral (sectoral shift). Karena perge- seran sektoral selalu terjadi, dan karena dibutuhkan waktu bagi pekerja untuk mengubah pekerjaan, pengangguran friksional selalu ada. Dalam usaha mengurangi pengangguran friksional, beberapa kebijakan secara tidak sengaja meningkatkan jumlah pengangguran friksional. Salah satunya asuransi pengangguran (unemployment insurance). Pada program ini, pekerja dapat mengambil sebagian upah mereka untuk periode tertentu setelah kehilangan pekerjaan mereka. Chapter Six 6
  • 7. Perusahaan Perusahaan bertanggung jawab bertanggung penuh atas jawab parsial atas menganggurnya menganggurnya pekerja pekerja Chapter Six 7
  • 8. Upah Kekakuan upah (Wage rigidity) riil S adalah gagalnya upah melakukan penyesuaian sampai penawaran tenaga U kerja sama dengan permintaannya. Upah Pengangguran yang disebabkan keka- riil kuan upah dan penjatahan pekerjaan kaku disebut pengangguran struktural D (structural nemployment).Orang meng- anggur bukan karena mereka tak bisa Tenaga kerja menemukan pekerjaan yang paling se- Jika upah riil tertahan di atas suai dengan keahliannya, tapi karena, tingkat ekuilibrium, maka penawar-pada upah yang berlaku, penawaran an tenaga kerja melebihi perminta- tenaga kerja melebihi permintaannya. an. Akibatnya : pengangguran U. Pekerja ini hanya menunggu pekerjaan Chapter Six 8 yang akan tersedia.
  • 9. Pemerintah menyebabkan kekakuan upah ketika mencegah upah turun ke tingkat ekuilibrium. Banyak ekonom dan pembuat kebijakan percaya bahwa keringanan pajak lebih baik daripada meningkatkan upah minimum—jika tujuan kebijakan adalah untuk meningkatkan pendapatan pekerja miskin. Keringanan pajak pendapatan yand didapat (earned income tax credit) adalah jumlah yang keluarga pekerja miskin diizinkan untuk dikurangi dari pajak mereka. Chapter Six 9
  • 10. Ekonom percaya upah minimum memiliki dampak terbesar pada pengangguran remaja/pemuda. Penelitian menunjukkan bahwa kenaikan 10-persen pada upah minimum mengurangi pengangguran pemuda sebesar 1 sampai 3 persen. Pemuda berkeahlian paling kecil, memiliki produktivitas marjinal terendah, dan mendapatkan kompensasi mereka dalam bentuk magang (on-the-job-training), katakanlah, di Mankiw’s Burgers. Yum! Bicara tentang burgers, sekitar tiga-perempat dari semua pekerja yang diberi upah minimum atau kurang ada pada industri layanan makanan. Apprenticeship adalah contoh klasik dari M latihan yang ditawarkan sebagai pengganti upah. Chapter Six 10
  • 11. Sebab lain kekakuan upah yaitu kekuatan monopoli serikat pekerja (unions). Di AS, hanya 18 persen pekerja ikut serikat pekerja. Sering, kesepakatan serikat mengatur upah di atas tingkat ekuilibrium dan meng- izinkan perusahaan memutuskan berapa banyak pekerja yang diterima. Akibatnya : penurunan jumlah pekerja dipekerjakan, tingkat perolehan kerja yang lebih rendah, dan peningkatan pengangguran struktural. Pengangguran yang disebabkan serikat kerja adalah contoh konflik antara berbagai kelompok pekerja—orang dalam (insiders) dan orang luar (outsiders). Di AS, ini diselesaikan pada tingkat perusahaan melalui tawar-menawar (bargaining). Chapter Six 11
  • 12. Teori upah-efisiensi (efficiency-wage) menyatakan upah tinggi membuat pekerja lebih produktif. Jadi, meskipun pengurangan upah akan menurun- kan tagihan upah perusahaan, itu akan juga menurunkan produktivitas pekerja dan laba perusahaan. Teori upah-efisiensi pertama menyatakan upah mempengaruhi kesehatan. Teori upah-efisiensi kedua menyatakan upah tinggi mengurangi perputaran tenaga kerja. Teori upah-efisiensi ketiga menyatakan kualitas rata-rata tenaga kerja perusahaan bergantung pada upah yang dibayar ke karyawannya. Teori upah-efisiensi keempat menyatakan upah tinggi memperbaiki upaya pekerja. Chapter Six 12
  • 13. Tingkat pengangguran alamiah tidak pernah stabil. Di bawah 5% Di atas 6% Di bawah 5% Chapter Six 13
  • 14. Empat negara Eropa terbesar– Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris meng- alami tingkat pengangguran tinggi pada tahun-tahun terakhir. Sebabnya ? Tak ada yang tahu dengan pasti, tapi inilah teori utama : Banyak ekonom percaya bahwa masalahnya bisa dirunut pada interaksi antara kebijakan berdurasi-panjang dan kejutan baru. Kebijakan berdurasi-panjang adalah untuk memberikan keuntungan royal untuk penganggur. Kejutan baru adalah turunnya permintaan akan pekerja tak-terampil relatif terhadap pekerja terampil karena kemajuan teknologi. Apakah Anda tahu orang Eropa lebih mungkin menganggur daripada orang Amerika ? Dan, orang Eropa bekerja lebih sedikit. Chapter Six 14
  • 15. Tingkat pengangguran alamiah (natural rate of unemployment) Pengangguran friksional (frictional unemployment) Pergeseran sektoral (sectoral shift) Asuransi pengangguran (unemployment insurance) Kekakuan upah (wage rigidity) Pengangguran struktural (structural unemployment) Orang dalam vs orang luar (insiders versus outsiders) Upah efisiensi (efficiency wages) Pekerja yang kecewa (discouraged workers) Chapter Six 15