Tiga faktor utama yang membentuk kepribadian seseorang adalah faktor genetik, lingkungan sosial, dan proses sosialisasi sepanjang hidup. Kepribadian terbentuk secara bertahap melalui interaksi individu dengan lingkungan sejak usia dini hingga dewasa. Budaya masyarakat mempengaruhi pembentukan kepribadian karena berfungsi sebagai pedoman hidup.
2. Kepribadian
1. Pengertian, menurut para ahli :
a.
Theodre M. Newcomb, kepribadian merupakan organisasi sikap yang
dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari prilakunya.
b.
Roucek dan Warren, dalam buku mereka yang berjudul “Sociology an
Introduction” mendefinisikan keprbadian sebagai organisasi faktor-faktor
biologis, psikologi, dan sosiologis yang mendasariperilaku seorang
individu.
c.
Koentjaraningrat, menyatakan kepribadian sebagai susunan dari unsur
unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang
individu.
3. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa:
1. Kepribadian merupakan abstraksi dari pola
prilaku manusia.
2. Kepribadian merupakan ciri-ciri watak
yang khas dan konsisten sebagai identitas
seorang individu.
3. Kepribadian mencakup
kebiasaan-kebiasaan, sikap, dan berbagai sifat
yang khas apabila seseorang berhubungan
dengan orang lain.
4. 2. Faktor-faktor Pembentukan
Kepribadian
Kepribadian seseorang terbentuk berdasarkan proses
perpaduan antara faktor-faktor pembawa yang dimiliki
seseorang dari leluhurnya dengan faktor faktor
lingkungan yg diperoleh melalui proses sosialisasi dan
pergaulan sepanjang hidup. Yang disadari bahwa setiap
orang memiliki corak kepribadian yang tidak selalu
sama, walaupun memliki asal-usul atau keturunan yang
sama.
5. 3. Tahap-tahap Perkembangan Kepribadian Sebagai Hasil
Sosialisasi
Kepribadian seorang individu terbentuk melalui beberapa tahapan
berikut:
A. Fase Pertama
Menurut Charles H. Cooly , proses perkembangan kepribadian seseorang dimulai
kurang lebih pada usia 1-2 tahun yang ditandai dengan saat-saat seorang anak
mengenal dirinya sendiri yang di bantu oleh orang-orang dewasa di lingkungan
keluarganya.
Kita dapat membedakan kepribadian seseorang menjadi 2 bagian penting yaitu:
1. Basic personality structure, yaitu unsur-unsur dasar atas beberapa sikap yang di
sebut attitudes. Unsur ini bersifat permanen dan tidak mudah berubah di kemudian
hari.
2. Capital personality, yaitu unsur-unsur yang terdiri atas keyakinan-keyakinan atau
anggapan-anggapan yang sifatnya mudah berubah atau dapat ditinjau kembali di
kemudian hari (fleksibel).
6. B.
Fase Kedua
Fase ini merupakan fase perkembangan dimana rasa ego yang telah dimiliki
seseorang anak mulai berkembang karakternya sesuai dengan tipe pergaulan
yang ada di lingkungannya.
Fase ini biasanya berlangsung relatif panjang hingga menjelang massa dewasa.
Kepribadian ini juga mulai tampak dengan tipe-tipe prilaku khas yang tampak
dari kegemaran, IQ, serta bakat-bakat yang dimiliki oleh anak tersebut.
C.
Fase Ketiga
Kepribadian seseorang akhirnya mengalami suatu perkembangan yang relatif
tetap, yaitu dengan terbentuknya prilaku-prilaku yang khas sebagai
perwujudan kepribadian yang yang bersifat abstrak.
7. D. Hubungan antara Kehidupan, Sosialisasi, Dan
Kebudayaan
Pola prilaku yang merupakan perwujudan dan kepribadian seseorang individu
akan disesuaikan dengan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam
kehidupan sosial budaya masyarakatnya.
Dengan demikian, kepribadian tersebut dapat menjadi acuan (blue print)
bermasyarakat yang disebut kebudayaan. Sebaliknya, sifat kebudayaan yang
dinamis akan memerlukan sosialisasi agar sesuai dengan kepribadian
masyarakat. Saling keterkaitan antara kehidupan tersebut berlangsung terus
dalam lingkaran kehidupan (life cycle).
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, kebudayaan merupakan perangkat
yang di hasilkan oleh suatu bentuk kehidupan bersama. Kebudayaan juga di
gunakan sebagai pedoman hidup artinya, sebagai sarana untuk
menyelenggarakan seluruh tata kehidupan warga masyarakat.
8. Berikut ini bagan yang memberikan gambaran mengenai hubungan
pembentukan kepribadian, sosialisasi, dan kebudayaan dalam masyarakat
kebudayaan
Generasi baru
dengan
kebudayaan baru
Generasi baru
kepribadian
Sosialisasi
9. Bagan tersebut menjelaskan bahwa masyarakat yang membentuk kehidupan
bersama telah menghasilkan seperangkat kebudayaan yang terdiri dari 7 unsur
yaitu bahasa, religi, kesenian, sistem ilmu pengetahuan, sistem
teknologi, sistem mata pencaharaian, dan sistem organisasi sosial.
Pada kehidupan pedesaan masih sangat kental dengan sifat gotong royong
untuk melaksanakan berbagai kegiatan, baik yang bersifat individual maupun
kegiatan yang bersifat umum. Adapun pada masyarakat kota dengan struktur
budaya yang lebih majemuk dan maju, mempunyai karakteristik yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan.
Disamping itu, pada masyarakat kota juga terdapat suatu kompetisi hidup yang
tinggi, artinya persaingan di segala bidang sangat ketat hingga dapat
mempengaruhi kepribadian masyarakat kota yang solidaritasnya sangat
terbatas, individualis, dan cenderung berani melanggar norma demi kehidupan
pribadi.
10. 1. Budaya Khusus Berdasarkan Faktor Kedaerahan
Sebagai contoh, terdapat perbedaan antara sistem kekerabatan di Tapanuli
dengan sistem kekerabatan di Minangkabau.
Orang batak memperhitungkan hubungan keturunannya secara patrilineal
( garis kekerabatan atau keturunan dihitung dari garis turunan
pria), sedangkan di Minangkabau garis keturunan diperhitungkandari
pihak perempuan (matrilineal).
2. Budaya Khusus Masyarakat Desa dan Kota
Masyarakat desa pola hidupnya lebih homogen dan kolektif, sedangkan
masyarakat kota lebih heterogen dan individualis. Pola-pola tersebut dapat
mempengaruhi kepribadian masyarakatnya.
11. 3. Budaya Khusus Kelas Sosial
Golongan kelas atas sangat berbeda dengan golongan kelas bawah dalam
cara berpakaian, etika, pergaulan, cara mengisi waktu senggang, dan
sebagainya.
4. Budaya Khusus Atas Dasar Agama
Faktor agama juga memiliki pengaruh dalam membentuk kepribadian
seseorang individu. Pola hidup antara penganutan agama akan berbeda
satu sama lain. Pola hidup dan budaya mereka disesuaikan dengan ajaran
agamanya masing-masing.
12. 5. Budaya Khusus Berdasarkan Profesi
Profesi seseorang akan berpengaruh besar pada kepribadiannya.
Misalnya, kepribadian seorang petani akan berbeda dengan kepribadian
seorang dokter. Hal tersebut berpengaruh juga pada cara-cara bergaul
maupun gaya hidup mereka, sehingga memberikan corak khusus kepada
budayanya.