Penelitian ini bertujuan untuk menilai sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian intern penjualan jasa perawatan pipa migas di PT. Tonsco International serta peran sistem informasi akuntansi dalam meningkatkan efektivitas pengendalian intern penjualan. Penelitian menemukan bahwa sistem akuntansi penjualan PT. Tonsco cukup baik tetapi masih memiliki kekurangan seperti fungsi ganda penjualan dan tidak ada fungsi audit intern
1. PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
DALAM EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENGENDALIAN
INTERN PENJUALAN JASA PERAWATAN PIPA MIGAS
PADA PT. TONSCO INTERNATIONAL
Apsari Citramurti (20208164)
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2012
Abstract
The selling activity is an income source which need good management, because if there are
some deficiencies in its management, the selling activity will cause a sales target is not
reached, which meant that the company's profit is decreasing. Whereas the company's sales
system is much important, so the company's accounting system of selling needs to be
arranged better because this selling activity has very high danger, therefore it is needed some
internal control procedures of selling. The purposes of this research are to detect an
accounting system of selling and internal sales services control at PT. Tonsco International
and the role of accounting information system toward an escalation of an effectiveness
internal sales services control at PT. Tonsco International. Be based on this research and
analysis, PT. Tonsco International's accounting system of selling is good enough but it still
has some deficiencies such as double function of selling job and there is no internal audit
function. The internal control of selling is less effective because it has some deficiencies such
as less tight in receiving and accepting new employees, no sales supporting documents, and
no procedures to protect the company's assets. The accounting information system of PT.
Tonsco International has a role toward created an effectivity of internal control of selling
(specific in information and communication and monitoring), and helping in increasing a
selling income.
Key words: Accounting Information System, Internal Control of Selling
PENDAHULUAN
Dengan semakin meningkatnya pertambangan migas Indonesia, maka perusahaan
yang bergerak pada bidang konstruksi migas juga mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Pada umumnya perusahaan konstruksi memiliki karakteristik yang berbeda
dibandingkan dengan perusahaan manufaktur atau perusahaan jasa.
Dalam mempertahankan kelangsungan hidup dan untuk mencapai tujuan khususnya,
tentunya semua perusahaan, termasuk perusahaan konstruksi, sangat memerlukan penyediaan
informasi yang cukup. Dalam menjalankan usahanya perusahaan mempunyai tujuan utama
untuk memperoleh laba atau profit optimal. Perusahaan memperoleh laba dari kegiatan pokok
perusahaan yaitu penjualan barang atau jasa yang dihasilkannya. Aktivitas penjualan
merupakan sumber pendapatan memerlukan pengelolaan yang baik karena apabila terdapat
kekurangan dalam pengelolaanya aktivitas penjualan akan menyebabkan sasaran penjualan
tidak tercapai, yang berarti keuntungan perusahaan berkurang.
2. Mengingat sangat pentingnya sistem penjualan dalam perusahaan maka sistem
akuntansi penjualan dalam perusahaan perlu diatur sedemikian rupa dikarenakan penjualan
ini kerawanannya sangat tinggi sehingga diperlukan prosedur-prosedur pengendalian intern
terhadap penjualan. Prosedur yang baik dalam penjualan sangat bermanfaat untuk kemajuan
dan kepentingan perusahaan pada umumnya, juga berguna untuk mengetahui laba yang
diperoleh perusahaan secara keseluruhaan.
PT. Tonsco International merupakan salah satu perusahaan jasa konstruksi migas,
yaitu perusahaan yang kegiatan utamanya adalah menawarkan jasa konstruksi migas kepada
kliennya. Transaksi jasa konstruksi perawatan pipa migas merupakan transaksi yang paling
banyak terjadi dalam usaha perusahaan ini sehingga evaluasi sistem dalam penjualan jasa ini
perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kepatuhan terhadap standar operasional perusahaan
yang berlaku dan kesesuaian dengan teori yang terdapat dalam ilmu akuntansi, serta
memberikan jaminan terhadap kebenaran, kelengkapan dokumen dan pencatatan pada proses
penjualan, sehingga akan menghindari adanya penyalahgunaan dan penyelewengan yang
dapat merugikan perusahaan.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengambil judul
“PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM EFEKTIVITAS
PELAKSANAAN PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN JASA PERAWATAN PIPA
MIGAS PADA PT. TONSCO INTERNATIONAL”.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sistem akuntansi penjualan jasa perawatan pipa migas pada PT.
Tonsco International?
2. Bagaimana prosedur pengendalian intern penjualan jasa perawatan pipa migas
pada PT. Tonsco International?
3. Bagaimana peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap peningkatan
efektivitas pelaksanaan pengendalian intern penjualan jasa pipa migas pada PT.
Tonsco International?
Penelitian ini dibatasi hanya pada penelitian terhadap sistem informasi akuntansi
penjualan jasa perawatan pipa migas dan sistem pengendalian intern penjualan pada PT.
Tonsco International. Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka tujuan pelaksanaan
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran tentang sistem akuntansi penjualan jasa perawatan
pipa migas pada PT. Tonsco International.
2. Untuk mengetahui prosedur pengendalian intern penjualan jasa perawatan pipa
migas pada PT. Tonsco International.
3. Untuk mengetahui peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap
peningkatan efektivitas pelaksanaan pengendalian intern penjualan jasa
perawatan pipa migas pada PT. Tonsco International.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: Bagi Penulis dengan
melakukan penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman bagi penulis tentang
materi yang diambil. Bagi Perusahaan dengan melakukan penelitian ini dapat menjadi titik
ukur untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola penjualan dan untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas khususnya mengenai sistem akuntansi penjualan jasa
3. perawatan pipa migas pada PT. Tonsco International sendiri dan prosedur pengendalian
internnya. Bagi Pembaca dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai
tambah khususnya dalam menganalisis sistem informasi akuntansi, prosedur pengendalian
intern dan menentukan seperti apa peranan sistem informasi akuntansi penjualan terhadap
peningkatan efektivitas pelaksanaan pengendalian intern penjualan.
LANDASAN TEORI
Menurut Romney dan Steinbart (2003), sistem adalah serangkaian dari dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Menurut Hall (2009) sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana
data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.
Krismiaji (2010) menjelaskan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem
yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
Menurut Krismiaji (2010), pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode
yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat
dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan
manajemen. Model pengendalian intern ini menetapkan pengendalian intern sebagai proses
yang diterapkan oleh dewan direktur, manajemen, dan untuk memberikan jaminan yang
cukup bahwa tujuan pengendalian berikut ini dapat dicapai yaitu:
a. Efektivitas dan efisiensi operasi
b. Daya andal pelaporan keuangan
c. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku
Di Indonesia, bagi institusi pemerintah ataupun swasta adalah keharusan
penyelenggaraan internal control berbasis framework COSO (internal control COSO)
tertuang dalam pasal 22 Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002 tentang
penerapan good governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam keputusan
tersebut dinyatakan bahwa manajemen BUMN harus memelihara internal control bagi
perusahaan yang meliputi:
a. Lingkungan Pengendalian
b. Penilaian Risiko
c. Prosedur Pengendalian
d. Informasi dan Komunikasi
e. Monitoring
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. Tonsco International,
yaitu suatu perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi pipa migas. Perusahaan ini
melakukan pemasangan, inspeksi, dan perawatan terhadap pipa-pipa migas baik milik BUMN
maupun BUMS.
4. Jenis data yang digunakan penulis adalah data subjek dan data dokumenter. Sumbersumber data penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan
data adalah berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Analisa data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Teknik analisis data pada
penelitian ini dengan menggunakan unsur-unsur sistem akuntansi penjualan jasa konstruksi
yaitu:
Bagan alir dokumen dalam sistem akuntansi penjualan jasa PT. Tonsco
International.
Bagian-bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan jasa PT. Tonsco
International .
Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan jasa PT.
Tonsco International.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan jasa PT.
Tonsco International.
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan jasa PT. Tonsco
International.
Sistem pengendalian intern sistem akuntansi penjualan jasa PT. Tonsco
International
Teknik analisis data pada penelitian ini juga menggunakan unsur-unsur pengendalian
intern penjualan jasa konstruksi yaitu:
Lingkungan pengendalian.
Aktivitas pengendalian.
Penaksiran resiko.
Informasi dan komunikasi.
Pemantauan
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Sistem Akuntansi Penjualan
Adapun bagan alir dari sistem akuntansi penjualan pada PT. Tonsco International
adalah sebagai berikut:
a. Bagian Tender
5. Bagian Tender
Mulai
Menerima
permohonan
jasa
Mendaftar &
memenuhi
persyaratan
yang diajukan
Memenangkan
tender
Mengevaluasi
dokumen
lelang
Setuju dengan
proyek yang
ditawarkan?
Tidak
Pemenang Tender selanjutnya
Ya
Survei
lapangan
Laporan Survei
Lapangan 1
2
Membuat
proposal
tender
1
Proposal
disetujui &
memperoleh
tender
Dokumen tender
2
b. Bagian administrasi termin
Bagian Administrasi Termin
2
4
Dokumen Tender
Laporan
Penyelesaian
Proyek
Membuat
kontrak
dan SPK
Membuat
berita
acara
Berita Acara
Kontrak 1
Kontrak 2
SPK 1
SPK 2
5
3
Klien
6. c. Bagian Operasional
Bagian Operasional
3
Kontrak
1
SPK 1
Melaksanakan
proyek sampai
selesai
Membuat
laporan
Laporan
Penyelesaian
Proyek
4
d. Bagian keuangan
Bagian Keuangan
1
5
Laporan Survei
Lapangan 2
Berita Acara
Membuat
RAB &
bukti
memo
Membuat
faktur
pembayaran
RAB
Faktur
Pembayaran 1
Bukti Memo
2
Klien
N
Membuat
bukti kas
masuk
Bukti Kas Masuk 1
2
Klien
N
Selesai
7. Berikut ini menjelaskan bagan alir PT. Tonsco International:
No.
Keterangan
1 Menerima permohonan jasa. Setelah itu bagian tender harus mendaftar
serta memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pengguna jasa
sebelum perusahaan dapat mengikuti sebuah tender. Persyaratan yang
dibutuhkan antara lain SBU (Sertifikat Badan Tender) dan Akte
Perusahaan.
Setelah perusahaan mendaftar dan memenuhi persyaratan dari
pengguna jasa maka selanjutnya pengguna jasa akan mengumumkan
pemenang tender. Namun pemenang tender tidak langsung
mendapatkan proyek tetapi pihak pengguna jasa akan melakukan
pemeriksaan kembali, barulah menentukan kepada siapa proyek akan
diberikan.
Setelah perusahaan memperoleh tender tersebut, maka ada jangka
waktu yang disebut masa pra kualifikasi yaitu tahap mengajukan
protes, artinya apabila peserta tender selain pemenang tender merasa
ada hal-hal yang tidak sesuai berkaitan dengan pengumuman
keputusan pemenang.
Setelah melalui tahap pra kualifikasi, pemenang tender melakukan
evaluasi terhadap dokumen lelang, adapun hal-hal yang dilampirkan
pada dokumen lelang antara lain: teknis lapangan, administrasi, BQ
(Bill of Quantity), gambaran proyek, dan kualifikasi yang dibutuhkan.
Setelah meninjau lebih lanjut dokumen lelang tersebut, apabila PT.
Tonsco International selaku perusahaan penyedia jasa merasa tidak
mampu atau membatalkan tender maka pekerjaan tersebut akan
diambil alih oleh pemenang tender selanjutnya. Apabila perusahaan
penyedia jasa menerima pekerjaan tersebut maka perusahaan
melakukan aanwijzing atau survei lapangan.
Setelah melalui tahap aanwijzing, perusahaan membuat laporan hasil
survei lapangan dua rangkap, lembar pertama digunakan untuk
membuat sebuah proposal tender dan lembar kedua didistribusikan ke
bagian keuangan untuk dibuat perencanaan anggaran biaya. Setelah
proposal tender selesai maka akan diajukan kepada pengguna jasa.
Setelah proposal tender disetujui, secara resmi perusahaan telah
memperoleh tender tersebut.
2 Setelah bagian tender secara resmi memperoleh atau memenangkan
tender, bagian administrasi termin membuat sebuah kontrak atau surat
perjanjian yang mengatur proses pengerjaan kontrak dan harga yang
harus dibayar dari proyek tersebut. Surat perjanjian kontrak dibuat
rangkap dua yaitu terdiri atas bermaterai Rp. 6.000,00 untuk pihak
perusahaan dan pihak pengguna jasa. Selanjutnya bagian administrasi
tender membuat SPK (Surat Perintah Kerja) dan setelah SPK ini
ditandatangani oleh kedua belah pihak maka secara resmi pekerjaan
Pelaksana
Tender
Administrasi
Termin
8. 3
4
lapangan dimulai, dan waktu perjanjian kontrak telah terhitung sejak
SPK ditandatangani. Sementara SPK dibuat, pihak pengguna jasa
membuat PO (Purchase Order) yang akan diserahkan kepada pihak
penyedia jasa, maka secara resmi terjadi kontrak kerja antara kedua
belah pihak.
Setelah menerima laporan penyelesaian pekerjaan proyek dari bagian
operasional, bagian administrasi termin membuat berita acara. Berita
acara ini nantinya diserahkan ke bagian keuangan untuk memberikan
dana operasional.
Setelah kontrak dan SPK dibuat oleh bagian administrasi termin,
kontrak dan SPK tersebut ditembuskan kepada bagian operasional.
Setelah itu bagian operasional akan melaksanakan pekerjaan lapangan
selama masa waktu yang ditentukan. Masa waktu pengerjaan proyek
telah tertera pada kontrak dan SPK yang telah disepakati oleh kedua
belah pihak.
Jika proyek telah selesai dikerjakan, bagian operasional akan
membuat laporan penyelesaian proyek kepada bagian administrasi
termin untuk membuat berita acara.
Setelah bagian tender melakukan survei lapangan, maka hasil survei
tersebut akan diserahkan kepada bagian keuangan sebagai dasar
membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya). RAB merupakan biaya
sementara yang dibuat oleh bagian keuangan yang akan diajukan
kepada bagian tender untuk menyusun proposal tender. Setelah itu
bagian keuangan harus membuat rekapitulasi RAB dan bukti memo
sebagai arsip.
Bagian keuangan juga menerima berita acara dari bagian administrasi
termin untuk dibuatkan anggaran dana operasional yang harus dibayar
oleh pihak pengguna jasa.
Sebelum proyek dijalankan, PT. Tonsco International akan
menyerahkan invoice down payment (biasanya sebesar 10%-30% dari
nilai proyek yang tertera pada kontrak dan SPK) lengkap dengan
rekening bank kepada pihak pengguna jasa. Setelah proyek selesai
dikerjakan, bagian keuangan mencatat sisa pembayaran dalam faktur
dan menyerahkan faktur disertai berita acara pekerjaan kepada pihak
pengguna jasa. Pihak pengguna jasa akan membayar dengan cara
mentransfer uang ke rekening bank atau memberikan cek kepada
perusahaan penyedia jasa.
Bagian keuangan mencatat pembayaran faktur tersebut, di mana faktur
yang diterima dibuatkan sebuah bukti pemasukan uang dan dicatat
pada bukti kas masuk, hingga pelunasan faktur maka bukti kas masuk
dibuat rangkap dua yaitu sebagai arsip perusahaan dan kepada
pengguna jasa.
Operasional
Keuangan
9. Keterangan bagian:
1. Tender: bertugas menerima permohonan jasa dari pihak pengguna jasa, mengikuti
dan memenangkan tender yang ditawarkan.
2. Administrasi termin: bertugas membuat Surat Perintah Kerja (SPK) dan kontrak
sebagai bukti bahwa perusahaan secara resmi telah setuju mengerjakan proyek
yang diberikan pihak pengguna jasa.
3. Operasional: bertugas untuk mengerjakan proyek hingga selesai.
4. Keuangan: bertugas membuat rencana anggaran biaya proyek dan faktur tagihan
kepada klien dan kemudian mencatat kas masuk.
Berdasarkan bagan alir sistem akuntansi penjualan jasa perawatan pipa migas pada
PT. Tonsco International, dilihat dari sistem yang dibuat penulis tidak menemukan adanya
suatu kelemahan dari sistem informasi akuntansi yang dipakai. Tetapi dalam
pengoperasiannya masih terdapat kesalahan atau kelemahan:
1. Masih terdapat beberapa perangkapan fungsi penjualan. Pada bagian ini terdapat
dua fungsi sekaligus yaitu fungsi keuangan dan fungsi akuntansi. Perangkapan
fungsi tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecurangan dalam pencatatan ke
dalam catatan akuntansi dan mengakibatkan adanya catatan fiktif karena otorisasi
pencatatan akuntansi diberikan oleh bagian keuangan yang selain bertanggung
jawab sebagai bagian pembuatan invoice dan penerimaan kas juga bertanggung
jawab sebagai bagian akuntansi.
2. Perangkapan fungsi yang lain adalah pada fungsi keuangan dengan fungsi kredit
dan fungsi penagihan. Di sini fungsi keuangan juga melalukan pekerjaan yang
berkaitan dengan fungsi kredit yaitu persetujuan pemberian kredit dan
mengotorisasi terjadinya piutang yang seharusnya dilakukan oleh fungsi
penagihan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecurangan dalam memberi
kredit dan melakukan penagihan karena otorisasi kredit dan piutang dikerjakan
oleh bagian keuangan yang selain bertanggung jawab sebagai bagian pembuatan
invoice dan penerimaan kas juga bertanggung jawab sebagai bagian kredit dan
penagihan.
3. Perusahaan tidak mempunyai fungsi audit intern yang mengaudit semua bagian
sehingga pencatatan akuntansi kurang terjamin.
Selain memiliki kelemahan, PT. Tonsco International juga memiliki kebaikankebaikan yang menunjang kegiatan manajemen perusahaan dalam menjalankan kegiatan
perusahaan:
1. Transaksi penjualan dilaksanakan PT. Tonsco International tidak dilaksanakan
oleh satu bagian saja, akan tetapi sudah ada pemisahan fungsi yang terkait dalam
transaksi penjualan, antara lain:
a. Fungsi penjualan dan fungsi keuangan terpisah
b. Fungsi penjualan dan fungsi operasional terpisah
Adanya pemisahan bagian-bagian tersebut diharapkan dapat menghindari adanya
kesalahan dalam pelaksanaan tugas, kecurangan dan penggelapan kas yang dapat
dilakukan oleh karyawan. Sehingga kekayaan perusahaan dan ketelitian data
akuntansi dapat terjamin.
10. 2. Penggunaan dokumen penjualan dan surat kontrak yang bernomor urut tercetak
dan penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh bagian tender dan administrasi
termin. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kecurangan
dan penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan yaitu adanya penjualan jasa
tanpa disertai dokumen.
3. Adanya otorisasi dari masing-masing bagian. Bagian tender ditempuh dengan
cara menyusun dokumen-dokumen yang terkait untuk memperoleh tender,
membuat laporan hasil survei, dan menyusun dokumen tender. Bagian
administrasi termin ditempuh dengan cara membuat surat kontrak dan surat
perintah kerja sebagai bukti bahwa bagian administrasi termin telah menerima
dokumen tender dari bagian tender serta membuat berita acara sebagai bukti
bahwa pekerjaan atau proyek sudah selesai dilaksanakan oleh bagian operasional
yang sebelumnya telah mendapat surat kontrak dan perintah kerja rangkap
pertama dari bagian administrasi termin. Bagian keuangan ditempuh dengan cara
pembuatan invoice sebagai bukti bahwa bagian tersebut telah melaksanakan
tanggung jawabnya sehingga kelancaran kegiatan transaksi penjualan dapat
terjamin dan membuat bukti kas masuk sebagai bukti bahwa bagian keuangan
telah menerima pembayaran dari pihak pengguna jasa.
Perbaikan atas kelemahan yang terjadi, dalam pengoperasiannya:
1. Bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan jasa kurang sesuai dengan
teori karena masih terdapat perangkapan fungsi. Oleh karena itu bagian-bagian
yang seharusnya dijalankan oleh PT. Tonsco International adalah:
a. Bagian keuangan. Bagian ini hanya bertanggung jawab untuk merancang
anggaran pembiayaan proyek, membuatkan tagihan, menerima dan membuat
bukti kas masuk, serta menyetorkan kas ke bank.
b. Bagian kredit. Bagian ini hanya bertanggung jawab sebatas untuk
menganalisis dan menyetujui pemberian kredit kepada pihak pengguna jasa.
c. Bagian penagihan. Bagian ini bertanggung jawab untuk mengotorisasi piutang,
memeriksa kelengkapan bukti pendukung tender, dan mencantumkan harga
tender yang dijual.
d. Bagian akuntansi. Bagian ini bertanggung jawab untuk menerima bukti kas
masuk dari bagian keuangan, mencatat semua transaksi penjualan PT. Tonsco
International ke dalam jurnal umum, jurnal penjualan, dan jurnal penerimaan
kas dan mengarsipkan bukti kas masuk lembar pertama.
2. Sedangkan dalam unsur sistem pengendalian intern dalam sistem akuntansi
penjualan jasa sedikit kurang sesuai dengan teori karena tidak adanya fungsi audit
intern. Oleh karena itu ada baiknya jika PT. Tonsco International menambahkan
fungsi audit intern ke dalam sistem akuntansi penjualan agar pencatatan akuntansi
dapat terjamin kebenarannya, sebab tugas dari audit intern adalah menyelidiki dan
menilai pengendalian intern dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit
organisasi.
11. Prosedur Pengendalian Intern PT. Tonsco International
Untuk mengetahui prosedur pengendalian intern penjualan jasa perawatan pipa migas
pada PT. Tonsco International, dapat dilihat dari unsur-unsur atau komponen-komponen
pengendalian intern sebagai berikut:
Komponen
Hasil Analisis
Lingkungan
pengendalian
-
Penaksiran
resiko
-
Aktivitas
pengendalian
-
Informasi dan komunikasi
-
Tingginya nilai integritas dan etika perusahaan
Berupaya untuk mengembangkan kemampuan dari karyawannya dengan
cara pembinaan dan pengembangan karyawan
Terdapat komite audit yang beranggotakan dewan komisaris
Diterapkannya filosofi manajemen yang dapat menyatukan gerak
langkah karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan
Mempunyai bagan struktur organisasi dan menerapkan struktur
organisasi garis
Terdapat batasan dan tanggung jawab yang cukup jelas
Tidak memadainya penerimaan, pelatihan, pengawasan dan penilaian
karyawan
Memiliki kesadaran pengendalian yang cukup tinggi
Telah menerapkan prosedur Job Safety Analysis
Sering mengubah peraturan dalam pelaksanaan pengendalian intern
penjualan tergantung situasi pasar yang ada
Tidak memiliki prosedur yang ketat dalam menyeleksi karyawan baru
Mengantisipasi kemajuan teknologi yang pesat dengan melakukan
tindakan-tindakan seperti mengadakan pelatihan untuk para SDM dan
melakukan perancangan sistem
Terdapat pemisahan tugas yang memadai
Menetapkan wewenang dan tanggung jawab pada setiap tingkatan
manajemen guna menyusun otorisasi yang tepat
Tidak terdapat dokumen-dokumen khusus
Tidak memiliki prosedur khusus dalam melindungi harta perusahaan
Rutin melakukan evaluasi kinerja karyawan secara periodik
Menggunakan sistem yang terkomputerisasi yang sifatnya sudah
terintegrasi secara otomatis
Tidak menggunakan formulir atau dokumen lain yang mendukung
kegiatan penjualan
Semua transaksi penjualan perusahaan telah dicatat dengan lengkap oleh
bagian keuangan dan dibuatkan jurnalnya kemudian diposting ke dalam
buku besar
12. Pemantauan
-
Mengharuskan setiap bagian-bagiannya untuk mengirimkan laporanlaporan kegiatan operasionalnya
- Pemantauan kegiatan rutin dilaksanakan oleh kepala bagian masingmasing unit
- Dalam pengawasannya tidak dibantu oleh auditor internal
- Adanya tindakan evaluasi dan koreksi jika terdapat kelemahan
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa meskipun telah memenuhi
beberapa kriteria dalam komponen pengendalian intern menurut teori yang berlaku, prosedur
pengendalian intern penjualan yang diterapkan oleh PT. Tonsco International belum dapat
dikatakan efektif karena memiliki kekurangan-kekurangan yang, walaupun sedikit, namun
cukup fatal. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa PT. Tonsco International tidak memiliki
dokumen-dokumen khusus dalam mendukung pencatatan transaksi penjualan dan belum
memiliki prosedur khusus dalam melindungi harta perusahaan dan catatan-catatan perusahaan
dari pencurian, penggunaan yang tidak sah, dan sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan
terjadinya pencatatan fiktif dan mengakibatkan berkurangnya aset perusahaan jika tidak
dikelola dengan baik.
Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Terhadap Peningkatan Efektivitas
Pelaksanaan Pengendalian Intern Penjualan
PT. Tonsco International telah memiliki sistem informasi akuntansi penjualan yang
cukup baik dan memadai, hal ini tercemin dari kemampuan PT. Tonsco International di
dalam menciptakan:
a. Efektivitas Dalam Pelaksanaan Pengendalian Intern Penjualannya
Kemampuan PT. Tonsco International untuk menciptakan efektivitas
pengendalian intern ini didukung dengan digunakannya sistem informasi
akuntansi yang sudah terkomputerisasi dan bersifat online/terintergrasi yaitu
dengan sistem e-mail dan internet dalam kegiatan menyampaikan dan melaporkan
informasi kegiatan penjualannya. Tersedianya sistem informasi akuntansi yang
terkomputerisasi dan bersifat online ini telah memberi kemudahan bagi setiap
karyawan PT. Tonsco International dalam melakukan komunikasi dan
mendapatkan informasi dari unit-unitnya (efektivitas dalam melakukan
komunikasi dan memperoleh informasi). Sebagai contoh, ketika bagian tender
telah berhasil memenangkan tender dan memperoleh proyek, bagian tersebut
harus melapor ke bagian administrasi termin untuk dibuatkan surat perintah kerja
yang akan diserahkan kepada bagian operasional. Ketika bagian operasional sudah
menyelesaikan suatu proyek di lapangan, bagian tersebut wajib melaporkan hasil
proyeknya kepada bagian administrasi termin, di mana kemudian bagian
administrasi termin akan membuat berita acara kepada bagian keuangan untuk
membuat invoice melalui e-mail.
Adanya sistem informasi akuntansi yang baik dan terkomputerisasi juga
memberikan kemudahan pihak manajemen PT. Tonsco International dalam
melakukan monitoring atau pemantauan setiap kegiatan operasional dari unitunitnya.
13. b. Efektivitas Dalam Melakukan Kegiatan Operasionalnya
Karena di dalam setiap bagian tidak terdiri atas satu personil saja, tetapi terdiri
dari atas beberapa personil sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat tanpa
ada terjadinya penumpukan pekerjaan dan dapat menghindari tindakan kecurangan
(menjaga integritas dari para karyawan).
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi
penjualan yang dimiliki oleh PT. Tonsco International dapat meningkatkan efektivitas
pelaksanaan pengendalian intern yang mencakup unsur:
a. Lingkungan pengendalian.
b. Penaksiran resiko.
c. Aktivitas pengendalian.
d. Informasi dan komunikasi.
e. Pemantauan (monitoring)
Sistem informasi akuntansi penjualan dan pengendalian intern yang diterapkan pada
PT. Tonsco International saat ini telah memberikan keuntungan di antaranya adalah
mendorong ketertarikan pihak pengguna jasa untuk menggunakan jasa perawatan pipa-pipa
migas pada PT. Tonsco International. Hal ini disebabkan proses kegiatan penjualan yang
cepat dan tidak terbelit-belit. Semakin banyak pihak pengguna jasa yang tertarik untuk
menggunakan jasa perawatan pipa-pipa migas pada PT. Tonsco International maka akan
mendorong peningkatan jumlah volume penjualan yang pada akhirnya akan meningkatkan
laba atau profit.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Setelah dilakukan analisis terhadap sistem akuntansi penjualan dan pengendalian
intern penjualan jasa perawatan pipa migas pada PT. Tonsco International, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Sistem akuntansi penjualan yang diterapkan PT. Tonsco International secara garis
besar sudah cukup baik namun masih memiliki sedikit kekurangan. Kekurangan
yang terlihat pada sistem akuntansi penjualan PT. Tonsco International yaitu
masih ada beberapa perangkapan fungsi dalam sistem akuntansi penjualan yaitu
fungsi keuangan dengan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan dengan fungsi
kredit dan fungsi penagihan, sehingga dapat menyebabkan terjadinya kecurangan
dalam proses pencatatan akuntansi dan munculnya data fiktif. Selain itu dalam
pengawasannya tidak didukung oleh auditor intern sehingga sedikit
memungkinkan manajemen melakukan penyimpangan dalam sistem penjualan.
2. Pengendalian intern penjualan yang dimiliki oleh PT. Tonsco International secara
garis besar sudah mengikuti kaidah yang berlaku, yaitu yang mencakup unsur
lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi, dan pemantauan. Tetapi masih terdapat beberapa kekurangan dalam
pengendalian intern penjualan seperti:
a. Tidak memadainya kebijakan dalam penerimaan, pelatihan, pengawasan dan
penilaian karyawan dan tidak memiliki prosedur yang ketat dalam menyeleksi
karyawan.
14. b. Pada aktivitas penjualan perawatan pipa-pipa migas tidak terdapat dokumendokumen khusus.
c. Belum memiliki prosedur khusus dalam melindungi harta perusahaan dan
catatan-catatan perusahaan dari pencurian, penggunaan yang tidak sah, dan
sebagainya.
Karena kekurangan-kekurangan yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dikatakan bahwa prosedur pengendalian intern yang diterapkan PT. Tonsco
International belum efektif, di mana tujuan dari pengendalian intern adalah
melindungi harta dan kekayaan perusahaan serta melindungi aktivitas penjualan
yang merupakan sumber pendapatan perusahaan.
3. Sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan oleh PT. Tonsco
International cukup berperan terhadap terciptanya efektivitas pelaksanaan
pengendalian intern penjualan (khususnya informasi dan komunikasi serta unsur
pemantauan), dan membantu dalam meningkatkan volume penjualan.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di PT. Tonsco International mengenai
pelaksanaan pengendalian intern atas penjualan perawatan pipa-pipa migas sudah cukup
memadai. Namun dalam hal ini, penulis hendak mengemukakan beberapa saran dan implikasi
atas kekurangan-kekurangan yang terdapat pada PT. Tonsco International sebagai berikut:
1. Dalam perusahaan sebaiknya mengadakan pemisahan fungsi antara bagian
keuangan dan bagian akuntansi. Dengan adanya pemisahan fungsi diharapkan
dapat mengurangi resiko kecurangan dalam pencatatan akuntansi maupun
kesalahan lain yang dapat dilakukan karyawan.
2. Sebaiknya perusahaan memiliki sebuah fungsi audit intern untuk membantu
manajemen dalam menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efektivitas
serta efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi sehingga dapat
mengurangi resiko terjadinya penyimpangan dan kecurangan dalam sistem
akuntansi dan pengendalian intern penjualan.
3. Sangat perlu bagi perusahaan untuk memiliki prosedur yang ketat dalam
menyeleksi karyawan baru dan menilai kinerja karyawan untuk menghindari
resiko adanya karyawan yang kurang kompeten dalam menjalankan suatu proyek
dan sering melakukan kecurangan.
4. Pada aktivitas penjualan, sebaiknya perusahaan memiliki dokumen-dokumen
khusus atau dokumen pendukung sehingga ketelitian dan keandalan data akuntansi
dapat terjamin.
5. Ada baiknya bagi perusahaan untuk menyusun prosedur-prosedur yang lebih tegas
dan jelas untuk melindungi harta perusahaan dan catatan-catatan perusahaan dari
pencurian, penggunaan yang tidak sah, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi: Perancangan,
Proses, dan Penerapan. Penerbit Andi. Yogyakarta
15. Djanegara, H. Moermahadi Soerja dan Yonathan Danusaputra. 2007. “Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Dalam Efektivitas Pelaksanaan Pengendalian Intern Penjualan
(Studi Kasus pada PT. Astra Internasional)”, Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume 7
No. 2 : 74-79
Hall, James A. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Hastoni. 2004. “Peranan Sistem dan Prosedur Penjualan Dalam Menunjang Efektivitas
Pengendalian Intern Piutang (Studi Kasus: PT. Indomobil Finance Indonesia)”, Jurnal
Ilmiah Ranggagading, Volume 4 No. 2: 79-85
Hastoni dan Dewi Susanti Aprilisabeth. 2008. “Peranan Sistem Informasi Akuntansi
Penjualan Kredit Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Piutang dan
Penerimaan Kas (Studi Kasus pada PT. Trinunggal Komara)”, Jurnal Ilmiah
Ranggagading, Volume 8 No. 1: 30-36
http://www.bphmigas.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=377:paradigm
a-indonesia-kaya-minyak-harus-dirubah&catid=58:opini&Itemid=93
Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta
Mulyadi. 2001. Auditing Buku 1 Edisi 6. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Prianthara, Ida Bagus Teddy. 2010. Sistem Akuntansi Perusahaan Jasa Konstruksi. Graha
Ilmu. Yogyakarta
PSAK No. 34 Tahun 2007 Tentang Akuntansi Kontrak Konstruksi
Purnomo, Ignasius Bayu dan Toto Sugiharto. 2002. “Pengembangan Sistem Informasi
Penjualan Sebagai Alat Penunjang Keputusan Pemasaran (Studi Kasus pada PT. X)”,
Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 2 Jilid 7
Rama, Dasaratha V. dan Frederick L. Jones. 2006. Sistem Informasi Akuntansi Buku 1.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart. 2003. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9.
Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Sekaran, Umar. 2006. Research Methods For Business Buku 2 Edisi 4. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta
Yos, Feto Daan. “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Untuk Meningkatkan
Pengendalian Intern Pada PT. Gendish Mitra Kinarya”, UG Journal