Jurnal ini berisi tentang penelitian mengenai dampak negatif terhadap lingkungan akibat pengaruh usaha sapi potong yang dilakukan oleh para petani ternak dapat menyebabkan penyebaran mikroorganisme berbahaya dan polusi di daerah sekitar peternakan jika tidak dapat dikontrol dengan benar
2. InformasiInformasi JurnalJurnal
Judul :
Pengaruh usaha sapi potong terhadap kondisi kesehatan lingkungan
Penulis :
IsbandiIsbandi
Penerbit :
Program Pascasarjana Universitas Airlangga (2003)
Sumber :
Jurnal biosains pascasarjana
http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=2012&idc=27
3. PemahamanPemahaman ::
Penelitian ini bersumber dari ide penulis tentang dampak negatif
terhadap lingkungan akibat pengaruh usaha sapi potong yang
dilakukan oleh para petani ternak dapat menyebabkan
penyebaran mikroorganisme berbahaya dan polusi di daerah
sekitar peternakan jika tidak dapat dikontrol dengan benar.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan the postPenelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan the post
test only control group design (Askandar dkk. 1996) terhadap
kelompok petani-ternak sapi potong yang dibina oleh Dinas
Peternakan.
Kelompok I (S1) adalah kelompok petani ternak yang diberi
bantuan berupa ternak sapi, pemeriksaan kesehatan dan
pengobatan bagi sapi yang sakit. Dalam jangka waktu 5 tahun 1
ekor sapi harus dikembalikan 2 ekor sapi. Kelompok II (S2) atau
kontrol adalah kelompok petani ternak tanpa mendapatkan
bantuan
4. Penelitian dilakukan kabupaten yang memiliki daerah
dataran rendah, sedang dan tinggi. Kabupaten yang terpilih
dianggap sebagai cerminan Jawa Tengah yang memiliki
dataran rendah, sedang dan tinggi.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyakit
yang menyerang sapi, baik sapi kelompok dengan bantuan
maupun tanpa bantuan adalah ektoparasi (Caplak dan
Jamur), endoparasit (Cacing dan Strongyloides spp) dan
mikroba (E.coli).Air sumur mengandung E.Coli tinggi yang
menyebabkan air sumur tidak banyak dikonsumsi. Secara
umum kondisi kesehatan lingkungan (kualitas air sumur)
tidak berbeda cukup nyata dengan kandungan E.clo tinggi.
5. SaranSaran
Sebaiknya pembinaan secara berkelompok
dengan bantuan dilanjutkan, air sumur yang
akan dikonsumsi sebaiknya dimasak lebih
dahulu atau dilakukan pengolahan terlebihdahulu atau dilakukan pengolahan terlebih
dahulu dengan cara pemberian tawas dan
kaporit.