1. 1
I. KOMPONEN EKOSISTEM
A. HABITAT
Individu merupakan satu makhluk hidup, contohnya seekor burung.
Populasi merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menetap disuatu tempat dalam
jangka waktu tertentu dan mampu berkembangbiak, contohnya sekumpulan semut.
Komunitas merupakan kumpulan dari populasi yang menempati daerah yang sama dalam
waktu jangka waktu yang panjang.
Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas tadi yang melibatkan interaksi yang
muantap antara makhluk hidup.
Setiap makhluk hidup akan berusaha untuk mempertahankan populasinya, tentu dengan
cara mencari makanan dan terus berkembang biak, seperti yang kita ketahui ada makhluk
hidup karnivora dan herbivora hal ini akan menimbulkan hubungan erat yang biasa
dinamakan rantai makanan dan jaring jaring makanan. Saya akan menambahkan gambar
saja ya, mudah-mudahan sahabat semuanya dapat mengerti melalui gambar ini
Rantai makanan, yaitu perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan
dimakan dengan urutan tertentu. Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi
atau taraf trofi. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan
adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau sebagai
produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan
tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer
merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora. Setiap pertukaran
energi dari satu tingkat trofi ke tingkat trofi lainnya, sebagian energi akan hilang.[2]
B. KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA
Indonesia terletak pada garis 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Dengan demikian,
Indonesia terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini
menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia juga memiliki
berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan
bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai.
1. Persebaran Tumbuhan (Flora) di Indonesia
2. Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah 25.000 jenis atau lebih dari 10%
dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari
40% dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya terdapat di
Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia.
Tumbuhan yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, Philipina sering disebut kelompok tumbuhan
Malesiana. Beberapa jenis tumbuhan khas di Indonesia :
Durian ( Durio zibethinus ), ada beberapa varietas : Durian Petruk (Jepara), durian Simas
(Bogor), durian Sitokong (Ragunan-Jakarta).
Salak ( Salacca edulis ), beberapa varietas : salak pondoh (sleman), salak bali, salak
2
condet (jakarta).
Bunga Bangkai ( Rafflesia arnoldi ) dari Bengkulu
Pohon Jati (Tectona grandis), Mahoni (Switenia mahagoni), Kenari (Canarium
caesius) banyak ditemukan di Jawa, keruing (Dipterocarpus sp), Matoa (Pometia
pinnata) dari Papua.
Meranti (Shorea sp), rotan (Calamus caesius) di kalimantan.
Cendana (Santalumalbum), kayu putih (Eucalyptus alba)
2. Persebaran Hewan (Fauna) di Indonesia
Persebaran hewan-hewan di dunia dikelompokkan menjadi 6 (enam) daerah utama, yaitu :
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang
terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan,
2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat dengan
letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah,
yaitu kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
3. Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856) menemukan perbedaan hewan di
beberapa daerah di Indonesia. Jenis burung yang ada di Bali tidak dijumpai di Lombok, dan
sebaliknya. Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa, Bali, dan Kalimantan mirip dengah jenis
hewan di daerah geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace membuat garis pembatas yang
dikenal dengan garis wallace yang memisahkan daerah oriental dengan daerah Australian
(meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara).
Ahli zoology Jerman, Max Weber menjumpai hewan di daerah Sulawesi mirip dengah hewan
di daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis pembatas
yang dikenal garis weber yang membentang daerah Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru.
Dengan demikian, hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe daerah Orental, Australian, dan
Peralihan
3
4. 4
3. Hewan dan Tumbuhan endemik di Indonesia
Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia adalah hewan dan tumbuhan yang hanya ada di di
Indonesia.
Hewan yang endemik misalnya : harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau bali
(sudah punah), jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) di Bali, badak bercula satu
(Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong), monyet
(Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius bancanus) di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus
coucang), maleo (hanya di Sulawesi), komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo
dan sekitarnya.
Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldii
(endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), Rafflesia borneensis (Kalimantan),
Rafflesia cilliata (Kalimantan Timur), Rafflesia horsfilldii (Jawa), Rafflesia patma (Nusa
5. Kambangan dan Pangandaran), Rafflesia rochussenii (Jawa Barat), dan Rafflesia contleyi
(Sumatra bagian timur).
Bedali (Radermachera gigantean), Kepuh (Stereula foetida), Bungur (Lagerstroemia
spesiosa), Nangka celeng (Arthocarpus heterophyllus), Mundu (Garcinia dulcis), Sawo
kecik (Manilkara kauki), Winong (Tetrameles nudiflora), Kluwak (Pingium
edule), Gandaria (Bouea macrophylla)
5
C. JARING- JARING MAKANAN
yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga
membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup
tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
1.Rantai makanan
Rantai Makanan
6. 6
2. Jaring-jaring makanan
Jaring - jaring makanan
DAMPAK OVER EKSPLOITASI TERHADAP EKOSISTEM
Berikut beberapa dampak over eksploitasi terhadap ekosistem :
1. Fragmentasi dan Degradasi Habitat : fragmentasi habitat contohnya pada hutan yang sengaja
ditebangi atau dirambah, sehingga menisakan kawasan hutan yang kecil. sedangakan degradasi
habitat menyembahkan penurunan jumlah habitat sehingga jumlah spesies yang ada di dalamnya
turut berkurang.
2. Terganggunya Aliran energi di dalam ekosistem : rantai makanan akan terganggu, sehingga
ekosistem tidak stabil.
3. resistensi Beberapa spesies merugikan : beberapa spesies hama atau penyakit menjadi kebal
terhadap pestisida dan antibiotik.
4. Hilangnya spesies penting dalam ekosistem : musuh alami dalam ekosistem dapat hilang atau
berkurang.
7. 5. Introduksi spesies asing : masuknya spesies baru dari luar sehingga sepesies alami atau
endemik menjadi hilang atau langka.
6. Berkurangnya sumber daya alam takterbaharui
7. Terganggunya daur materi di dalam ekosistem
II. ANATOMI TUBUH MANUSIA DISUSUN KEDALAM BEBERAPA BAGIAN
SISTEM TUBUH, YAITU:
1. Sistem Kerangka
Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama lainnya
saling berhubungan, terdiri dari:
7
Tulang kepala: 8 buah
Tulang kerangka dada: 25 buah
Tulang wajah: 14 buah
Tulang belakang dan pinggul: 26 buah
Tulang telinga dalam: 6 buah
Tulang lengan: 64 buah
Tulang lidah: 1 buah Tulang kaki: 62 buah
Fungsi kerangka antara lain:
menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh
melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
tempat melekatnya otot-otot
untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah
Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini
mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka.
8. Gelang bahu terdiri atas tulang selangka yang melengkung berupa huruf S,
dan tulang belikat yaitu sebuah tulang ceper berbentuk segi tiga.
Gelang bahu berhubungan dengan rangka batang badan hanya pada satu tempat saja. Ujung
sebelah tengah tulang selangka dihubungkan dengan pinggir atas tulang dada oleh sendi dada-selangka.
Ujung sebelah luar tulang selangka berhubungan dengan dengan sebuah taju tulang
belikat (ujung bahu) dengan perantaraan sendi akromioklavikula.
Sendi lutut
Ujung bawah tulang paha mempunyai dua buah benjol sendi yang bertopang
pada bidang atas tulang kering. Dengan demikian terbentuklah sebuah sendi yang dinamakan
sendi lutut. Pada dinding depan sendi lutut terdapat tempurung lutut.
8
2. Sistem Otot
Otot punggung sejati merupakan dua buah jurai yang amat rumit
susunannya, terletak di sebelah belakang kanan dan kiri tulang belakang, mengisi ruang antara
taju duri dan taju lintang. Otot-otot punggung sejati itu hampir sama sekali tertutup oleh otot-otot
punggung sekunder yang sebenarnya termasuk otot-otot anggota gerak atas dan bawah. Kedua
jurai otot tersebut dinamakan penegak batang badan dan amat penting artinya untuk sikap dan
gerakan tulang belakang.
3. Sistem Peredaran darah
Jantung berbentuk runjung yang terbalik letaknya. Letak jantung dalam tubuh sedemikian rupa
sehingga ujung runjung tersebut (ujung jantung) mengarah ke bawah, ke depan dan ke kiri. Basis
jantung mengarah ke atas, ke belakang dan sedikit ke kanan. Pada basis jantung inilah berhimpun
9. aorta, batang nadi paru-paru, batang pembuluh balik atas dan bawah beserta ke dua (atau empat
pembuluh balik paru-paru).
Bagian dalam jantung terdiri atas 4 ruang: serambi kiri, bilik kiri, serambi
kanan dan bilik kanan. Serambi kiri dan bilik kiri satu sama lain berhubungan, demikian juga
serambi kanan dan bilik kanan. Bagian kiri jantung dipisahkan dari bagian kanan oleh sekat
rongga jantung.
4. Sistem pernapasan
Paru – paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung
(gelembung hawa/alveoli). Gelembung-gelembung hawa terdiri dari sel-sel epitel dan endotel.
Banyaknya gelembung paru-paru kurang lebih 700.000.000 buah (paru-paru kanan dan kiri).
Paru-paru terletak pada rongga dada. Pada rongga dada tengah terletak paru-paru sedangkan
pada rongga dada depan terletak jantung.
Paru-paru terdiri dari dua bagian yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri.
Paru-paru kanan terbagi atas tiga belah paru (lobus) yaitu belah paru atas, belah paru tengah dan
belah paru bawah. Paru-paru kiri terbagi atas dua belah paru yaitu belah paru atas dan belah paru
bawah.
5. Sistem Indera
Alat Penglihatan
Alat penglihatan terdiri atas bola mata, saraf penglihatan, dan alat-alat tambahan mata.
Bola mata berbentuk bulat, hanya bidang depannya menyimpang dari bentuk bola sempurna
karena selaput bening lebih menonjol ke depan. Ini terjadi karena bagian ini lebih melengkung
dari pada bagian lain bola mata. Titik pusat bidang depan dan bidang belakang dinamakan kutub
depan dan kutub belakang.
Garis penghubungnya adalah sumbu mata atau sumbu penglihat.
9
10. Bola mata dapat dibedakan dinding dan isinya. Dindingnya terdiri atas
tiga lapis. Lapis luar adalah selaput keras, yang di depan beralih menjadi selaput bening. Lapis
tengah dinamakan selaput koroid yang melapisi selaput keras dari dalam. Ke depan selaput
koroid tidak mengikuti selaput bening. Di tempat peralihan selaput koroid dan selaput
pelangi terdapat bentuk yang lebih tebal dan dikenal sebagai badan siliar. Di tengah selaput
pelangi ada lubang yang disebut manik mata.
Alat Pendengaran
Alat pendengaran terdiri atas pendengar luar, pendengar tengah dan pendengar dalam.
Pendengar luar terdiri atas daun telinga dan liang telinga luar. Daun
telinga adalah sebuah lipatan kulit yang berupa rangka rawan kuping kenyal. Bagian luar
liang telinga luar berdinding rawan, bagian dalamnya mempunyai dinding tulang. Ke sebelah
dalam liang telinga luar dibatasi oleh selaput gendangan terhadap rongga gendangan.
Pendengar tengah terdiri atas rongga gendangan yang berhubungan
dengan tekak melalui tabung pendengar Eustachius. Dalam rongga gendangan terdapat tulang-tulang
pendengar, yaitu martil, landasan dan sanggurdi. Martil melekat pada selaput gendangan
dan dengan sebuah sendi kecil juga berhubungan dengan landasan. Landasan mengadakan
hubungan dengan sanggurdi melekat pada selaput yang menutup tingkap jorong pada dinding
dalam rongga gendangan.
Kulit
Kulit terbagi atas kulit ari dan kulit jangat. Kulit ari terdiri atas beberapa lapis, yang teratas
adalah lapis tanduk yang terdiri atas sel-sel gepeng, sedangkan lapis terdalam disebut lapis
benih yang senantiasa membuat sel-sel epitel baru.
10
11. Kulit jangat berupa jaringan ikat yang mengandung pembuluh-pembuluh
darah dan saraf-saraf. Tonjolan kulit jangat berupa jari ke dalam kulit ari dikenal
dengan papil kulit jangat. Di dalamnya terdapat kapiler darah dan limfe serta ujung-ujung saraf
dengan badan-badan perasa.
6. Sistem Pencernaan
Rongga mulut
Rongga mulut mulai dari celah mulut dan berakhir di belakang
pada lubang tekak. Oleh karena lengkung gigi, rongga mulut dibagi dua bagian yaitu beranda
yang terletak di luar lengkung gigi dan rongga mulut yang terdapat di belakangnya. Beranda
dibatasi ke luar oleh bibir dan pipi yang mengandung otot-otot mimik dan karena itu gerakannya
amat luas.
Geligi
Geligi terdiri atas dua baris gigi tertutup. Setiap baris gigi merupakan suatu garis melengkung
yang pada rahang atas agak lain bentuknya daripada rahang bawah. Gigi pada rahang atas dan
pada rahang bawah letaknya sedemikian rupa sehingga penampang terbesar setiap gigi rahang
atas tepat menempati sela antara dua buah gigi rahang bawah dan sebaliknya. Jadi sewaktu
mengunyah setiap gigi bekerja sama dengan dua buah gigi yang berlawanan letaknya.
Lambung
Lambung adalah bagian saluran pencernaan makanan yang melebar
seperti kantong, terletakdi bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan untuk sebagian tertutup oleh
11
12. alat-alat yang letaknya berdekatan seperti hati, usus besar dan limpa. Lambung berhubungan
dengan alat-alat itu dan juga dengan dinding belakang rongga perut dengan perantaraan dengan
beberapa lipatan salut perut.
7. Sistem Urinaria
Ginjal
Ginjal adalah suatu kelenjar berbentuk seperti kacang yang terletak pada
dinding belakang rongga perut setinggi ruas-ruas tulang belakang sebelah atas, ginjal kiri
letaknya lebih tinggi daripada ginjal kanan. Sisi ginjal yang menghadap ke
dalam berbentuk cekung. Di sini masuk nadi ginjal (dari aorta) ke dalam ginjal. Nadi ini
bercabang-cabang dalam jaringan ginjal.
Kandung kemih
Kandung kemih merupakan tempat berkumpulnya semua air kemih yang terpancar dari saluran
ginjal. Dinding kandung kemih yang terdiri atas jaringan otot
polos dapat menyesuaikan diri terhadap banyaknya air kemih di dalam kandung kemih,
karena dapat mengendor apabila diisi perlahan-lahan dengan air kemih.
8. Sistem Reproduksi
Alat reproduksi laki-laki
Alat-alat reproduksi laki-laki dibagi atas bagian pembuat mani dan bagian penyalur mani. Bagian
pertama berupa kelenjar kelamin, yaitu buah zakar yang membentuk sel-sel mani. Buah zakar
kanan dan kiri tergantung di dalam sebuah lipatan kulit yang berbentuk kantong dan terletak di
bawah tulang kemaluan yang dinamakan kandung buah zakar (skrotum). Pada sisi belakang
setiap buah zakar terdapat anak buah zakar yang tergolong sebagai jalan penyalur.
12
13. Sel-sel mani keluar dari buah zakar dan masuk ke dalam anak buah zakar.
Di sini sel-sel mani melalui suatu saluran halus yang berliku-liku dan di bagian bawah anak
buah zakar beralih menjadi pipa mani, yang berjalan di depan tulang kemaluan ke atas, diiringi
oleh nadi buah zakar dan anyaman pembuluh balik. Buah zakar, anak buah zakar dan tali mani
diselubungi oleh beberapa kerudung dan juga selapis otot yang bernama otot pegantung yang
dapat menarik buah zakar dan anak buah zakar ke atas.
Alat reproduksi perempuan
Alat-alat reproduksi perempuan terdiri atas indung telur, tabung rahim, rahim, liang
senggama dan alat-alat kelamin luar. Indung telur berjumlah dua, terletak pada dinding sisi
panggul kecil di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Masing-masing indung telur tergantung pada
beberapa ikat dan lipatan salut perut. Indung telur adalah kelenjar kelamin perempuan yang
menghasilkan sel-sel kelamin, yaitu sel-sel telur.
Sel-sel telur dalam indung telur diselubungi oleh oleh suatu selubung yang terdiri atas sel-sel,
keseluruhannya berupa bentuk yang dinamakan folikel atau gelembung Graaf. Pada perempuan
yang telah masak kelamin, folikel yang berkembang merupakan tonjolan pada permukaan indung
telur, yang menyerupai permukaan buah srikaya. Setelah folikel masak, maka akan pecah
sambil melemparkan ke luar sel telurnya yang kini terapung dalam rongga perut (kejadian ini
disebut ovulasi).
9. Sistem Syaraf
Otak
Sistem saraf pusat berkembang dari suatu struktur yang berbentuk bumbung. Pada bumbung
tersebut dapat dilihat sebuah dasar, sebuah atap dan dua dinding sisi sebagai pembatas suatu
terusan yang terletak di tengah. Dalam perkembangan selanjutnya pada beberapa tempat
bumbung tadi menjadi tebal, sedangkan pada tempat-tempat lain dindingnya tetap tinggal seperti
semula.
13
14. Di sebelah depan berkembang dua gelembung yang setangkup letaknya.
Gelembung-gelembung ini kemudian menjadi kedua belahan otak besar. Di sebelah belakang
terbentuk otak kecil, oleh karena itu atap bumbung di sini menjadi semakin tebal.
Sumsum Belakang
Sumsum belakang menyerupai batang kelubi yang penampangnya jorong.
Letaknya dalam terusan tulang belakang anatara rongga tengkorak dan daerah pinggang.
Penampangnya dari atas ke bawah semakin kecil, kecuali pada dua tempat, yaitu di daerah leher
dan di daerah pinggang. Di tempat-tempat ini sumsum belakang agak melebar.
10. Sistem Endokrin
Kelenjar Himofise
Kelenjar himofise adalah suatu kelenjar endokrin yang terletak di dasar tengkorak, di dalam
fosa hipofise tulang spenoid. Kelenjar himofise memegang peranan penting dalam sekresi
hormon dari semua organ-organ endokrin karena hormon-hormon yang dihasilkannya dapat
mempengaruhi aktifitas kelenjar lainnya.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terdiri atas 2 belah yang terletak di sebelah kanan batang
tenggorok diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi batang tenggorok di sebelah
14
15. depan. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah,
melekat pada dinding pangkal tenggorok.
15
16. 16
1. SANITASI LINGKUNGAN
Batasan pengertian sanitasi menurut WHO adalah pengawasan penyediaan air minum
masyarakat, pembuangan tinja dan air limbah, pembuangan sampah, vektor penyakit, kondisi
perumahan, penyediaan dan penanganan makanan, kondisi atmosfer dan keselamatan lingkungan
kerja.
Sedangkan menurut pengertian umum, sanitasi
adalah pencegahan penyakit dengan mengurangi atau mengendalikan faktor – faktor
lingkungan fisik yang berhubungan dengan rantai penularan penyakit. Pengertian lain dari
sanitasi adalah upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian faktor lingkungan yang
menjadi mata rantai penularan penyakit.
Menurut Entjang (2000) bahwa sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik,
biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan
berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.
Pada prinsipnya usaha sanitasi bertujuan untuk menghilangkan sumber – sumber makanan (Food
Presences), tempat perkembangbiakan (Breeding Places) yang sangat dibutuhkan vector dan
binatang pengganggu. Sanitasi lingkunganmerupakan upaya pengendalian terhadap factor –
factor lingkungan fisik manusia yang dapat berpengaruh buruk terhadap kesehatan atau upaya
kesehatan untuk memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subyeknya, misalnya
menyediakan air bersih untuk mencuci tangan dalam memelihara dan melindungi kebersihan
tangan, menyediakan tempat sampah untuk membuang sampah dalam memelihara kebersihan
lingkungan, membangun jamban untuk tempat membuang kotoran dalam memelihara kebersihan
lingkungan dan menyediakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan dalam upaya
memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda hidup, benda
mati, benda nyata atau abstrak, termasuk manusialainnya serta suasana yang terbentuk karena
terjadinya interaksi diantara elemen – elemen yang ada di alam (Soemirat, 2004).
Pentingnya lingkungan yang sehat ini telah dibuktikan WHO dengan penyelidikan –
penyelidikan di seluruh dunia dimana didapatkan hasil bahwa angka kematian (Mortality), angka
kesakitan (Morbidity) yang tinggi serta seringnya terjadi epidemi, terdapat di tempat yang
sanitasi lingkungannya yang buruk, yaitu tempat dimana terdapat banyak lalat, nyamuk,
pembuangan kotoran dan sampah yang tidak teratur, air rumah tangga dan perumahan yang
buruk serta keadaan sosial ekonomi rendah. Sebaliknya di tempat – tempat yang kondisi sanitasi
lingkungannya baik, angka kematian dan kesakitan juga rendah (Entjang, 2000).
17. 2. PENGERTIAN DARI KESELAMATAN KERJA
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja.
Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan
mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident).
Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus
dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah
pada masa yang akan datang.
Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja
beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun
sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan –
gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta
terhadap penyakit-penyakit umum.
Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan.
Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut :
a. Sasarannya adalah manusia
b. Bersifat medis.
17
3. DASAR BIOLOGI
Teori sel
Menurut teori sel, sel merupakan satuan dasar kehidupan, dan semua kehidupan terdiri dari satu
atau lebih atau produk sel yang disekresikan (seperti tempurung). Semua sel terbelah dari sel
lain. Pada akhirnya, setiap sel di tubuh organisme multiseluler berasal dari satu sel di dalam sel
telur yang terfertilisasi. Sel juga dianggap sebagai satuan dasar dalam proses patologis,[16] dan
fenomena aliran energi terjadi di sel sebagai bagian dari proses metabolisme. Selain itu, sel
mengandung satuan pewarisan (ADN) yang diwariskan dari satu sel ke sel lain selama proses
pembelahan sel.
18. 18
Evolusi
Salah satu konsep penting dalam biologi adalah konsep bahwa kehidupan berubah melalui
mekanisme evolusi, dan bahwa semua organisme punya nenek moyang bersama. Berdasarka
nteori evolusi, semua organisme di Bumi, baik yang masih hidup maupun yang sudah punah,
berasal daru satu nenek moyang atau lungkang gen bersama. Nenek moyang bersama terakhir
diyakini muncul sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.[17] Ahli biologi biasanya memandang
keseragaman kode genetik sebagai bukti yang mendukung teori nenek moyang bersama semua
bakteri, archaea, dan eukariot.[18]
Walaupun diperkenalkan dalam kamus ilmiah oleh Jean-Baptiste de Lamarck pada tahun
1809,[19] evolusi baru dikukuhkan sebagai teori ilmiah lima puluh tahun kemudian oleh Charles
Darwin dengan menjelaskan mekanisme pendorongnya: seleksi alam.[20][21] (Alfred Russel
Wallace juga diakui sebagai salah satu penemu evolusi karena ia membantu penelitian dan
percobaan yang terkait dengan konsep ini.)[22] Darwin menjelaskan bahwa spesies dan ras
berkembang melalui proses seleksi alam dan seleksi buatan atau pengembangbiakan selektif.[23]
Hanyutan genetik dianggap sebagai mekanisme tambahan dalam sintesis modern teori evolusi.[24]
Evolusi kini digunakan untuk menjelaskan keanekaragaman kehidupan di Bumi.
Sejarah evolusioner spesies dan hubungan genealogisnya dengan spesies lain disebut filogeni.
Informasi tentang filogeni dihasilkan dari berbagai macam pendekatan, seperti perbandingan
rangkaian ADN yang dilakukan dalam bidang biologi molekuler atau genomika, dan
perbandingan fosil dalam bidang paleontologi.[25] Untuk memperkirakan memperkirakan jangka
waktu terjadinya evolusi, ilmuwan juga menggunakan berbagai metode, seperti penanggalan
radiokarbon.[26] Ahli biologi menganalisis hubungan evolusioner dengan metode filogenetika,
fenetika, dan kladistika.
19. Persegi Punnett yang menggambarkan persilangan antara dua tanaman kacang yang heterozigot untuk
warna ungu (B) dan putih (b).
Genetika
Gen adalah satuan pewarisan utama semua organisme. Gen merupakan bagian dari ADN yang
memengaruhi bentuk atau fungsi organisme. Semua organisme, dari bakteri hingga hewan,
memiliki mekanisme yang mentranslasi ADN menjadi protein. Sel mentranskripsi ADN menjadi
asam ribonukleat (ARN), dan ribosom kemudian mentranslasi ARN menjadi protein, sebuah
rangkaian asam amino. Kode translasi semua organisme pada dasarnya sama. Misalnya,
rangkaian ADN yang menyandikan insulin dalam tubuh manusia juga menyandikan insulin
ketika dimasukkan ke organisme lain seperti tumbuhan.[27]
ADN biasanya berbentuk kromosom linear dalam eukariota, dan kromosom lingkaran dalam
prokariota. Kromosom adalah struktur yang terdiri dari ADN dan histon. Rangkaian kromosom
dalam sel dan satuan pewarisan lain yang dapat ditemui dalam mitokondria, kloroplas, dan
tempat lain secara kolektif disebut genom. Dalam eukariota, ADN genomik terletak di nukleus
sel, bersama dengan sejumlah mitokondria dan kloroplas. Dalam prokariota, ADN ada di dalam
sitoplasma yang disebut nukleoid.[28] Informasi genetik dalam sebuah genom disimpan dalam
gen, dan himpunan informasi tersebut dalam suatu organisme disebut genotip.[29]
19
20. 20
Homeostasis
Hipotalamus mengeluarkan CRH, yang membuat kelenjar pituitari mengeluarkan ACTH. Kemudian, ACTH
membuat korteks adrenal mengeluarkan glukokortikoid, seperti kortisol. Glukokortikoid kemudian
mengurangi laju sekresi hipotalamus dan kelenjar pituitari bila jumlah glukokortikoid yang dikeluarkan
sudah cukup.[30]
Homeostasis adalah kemampuan suatu sistem terbuka dalam meregulasi stabilitas lingkungan
dengan melakukan penyesuaian keseimbangan dinamika yang diatur oleh mekanisme regulasi
yang terkait. Semua organisme hidup, baik uniseluler maupun multiseluler, mengalami
homeostasis.[31]
Untuk menjaga keseimbangan dinamika dan melakukan fungsi tertentu secara efektif, suatu
sistem harus melacak dan menanggapi gangguan. Setelah melacak gangguan, sistem biologis
biasanya menanggapi melalui proses umpan balik negatif. Artinya, sistem tersebut menstabilkan
keadaan dengan mengurangi atau meningkatkan aktivitas suatu organ atau sistem. Contohnya
adalah pelepasan glukagon ketika kadar gula dalam tubuh terlalu rendah.
Skema yang menggambarkan pemrosesan energi dalam tubuh manusia.
Energi
Keberlangsungan suatu organisme bergantung pada masukan energi secara terus menerus.
Reaksi kimia yang membentuk struktur dan fungsi tertentu dapat mengambil energi dari suatu
substansi yang menjadi makanannya untuk membantu membentuk dan mempertahankan sel
baru. Dalam proses ini, molekul bahan kimia yang menjadi makanan memainkan dua peran;
21. pertama, makanan tersebut mengandung energi yang dapat diubah untuk mendukung reaksi
kimia biologis; kedua, makanan tersebut mengembangkan struktur molekuler baru.
Organisme yang berperan dalam menghantarkan energi ke suatu ekosistem disebut autotrof.
Hampir semua organisme autotrof memperoleh energi dari matahari.[32] Tumbuhan dan fototrof
lainnya menggunakan energi matahari melalui proses fotosintesis yang mengubah bahan baku
menjadi molekul organik, seperti ATP, yang dapat dipecahkan ikatannya untuk menghasilkan
energi.[33] Namun, beberapa ekosistem hanya bergantung pada kemotrof yang mendapatkan
energi dari metana, sulfida, atau sumber energi non-matahari lainnya.[34]
Beberapa energi yang diperoleh digunakan untuk menghasilkan biomassa yang dapat
mempertahankan kehidupan dan mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Kebanyakan sisa
energi hanya menjadi panas dan molekul buangan. Proses penting yang mengubah energi yang
terperangkap dalam substansi kimia menjadi energi yang berguna untuk kehidupan disebut
metabolisme[35] dan respirasi sel.[36]
21
Struktural
Skema sel hewan yang menggambarkan berbagai organel dan struktur.
Biologi molekuler mempelajari biologi dalam tingkatan molekul.[37] Bidang ini bersentuhan
dengan bidang biologi lainnya, terutama genetika dan biokimia. Biologi molekuler mencoba
memahami interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk hubungan antar ADN, ARN, dan
sintesis protein. Selain itu, bidang ini juga membelajari bagaimana interaksi tersebut diatur.
Biologi sel adalah ilmu yang terkait dengan properti struktural dan fisiologis sel, termasuk
perilaku, interaksi, dan lingkungan. Hal ini dilakukan dalam tingkatan mikroskopik dan
molekuler untuk mempelajari organisme bersel satu seperti bakteri serta sel dalam organisme
multiseluler seperti manusia. Pemahaman akan fungsi dan struktur sel berperan penting dalam
ilmu biologi. Kemiripan dan pebedaan antara berbagai jenis sel juga sangat terkait dengan bidang
biologi molekuler.
Anatomi mempelajari struktur makroskopik seperti organ dan sistem organ, [38] sementara
genetika merupakan ilmu gen, pewarisan, dan variasi dalam organisme.[39][40] Gen menyandikan
informasi yang penting untuk mensintesiskan protein, yang kemudian membentuk fenotip
organisme. Dalam penelitian modern, genetika juga menyelidiki fungsi gen tertentu dan
22. menganalisis interaksi genetik. Di dalam tubuh organisme, informasi genetik biasanya ada di
dalam kromosom, di dalam struktur kimia molekul ADN tertentu.
Biologi perkembangan mempelajari proses pertumbuhan dan perkembangan organisme. Bidang
ini berasal dari embriologi dan menyelidiki kuasa genetik atas pertumbuhan sel, diferensiasi sel,
dan morfogenesis, yang merupakan proses yang menghasilkan jaringan, organ, dan anatomi.
Organisme yang biasanya menjadi model dalam bidang ini meliputi cacing Caenorhabditis
elegans,[41] lalat buah Drosophila melanogaster,[42] ikan zebra Danio rerio,[43] tikus Mus
musculus,[44] dan tumbuhan Arabidopsis thaliana.[45][46] Organisme-organisme tersebut dipelajari
untuk memahami fenomena biologi tertentu, dengan harapan penemuan pada organisme tersebut
dapat menambah pengetahuan tentang cara kerja organisme lain.[47]
Fisiologis
Fisiologi menyelidiki proses mekanik, fisik, dan biokimia organisme hidup dengan mencoba
memahami bagaimana semua struktur bekerja secara keseluruhan. Gagasan “dari struktur ke
fungsi” merupakan gagasan yang penting dalam bidang biologi. Penelitian fisiolo gis secara
tradisional terbagi menjadi fisiologi tumbuhan dan hewan, namun beberapa prinsip fisiologi
berlaku untuk semua organisme. Misalnya, fisiologi sel ragi mungkin juga berlaku untuk sel
manusia. Bidang fisiologi hewan menggunakan alat dan metode dalam fisiologi manusia untuk
spesies non-manusia. Fisiologi tumbuhan meminjam teknik dari kedua bidang tersebut.
Fisiologi juga mempelajari bagaimana sistem saraf, kekebalan, endokrin, pernapasan, dan
peredaran darah bekerja dan berinteraksi. Penelitian sistem tersebut juga dilakukan oleh bidang
yang berorientasi pada kedokteran seperti neurologi dan imunologi.
Evolusioner
Penelitian evolusioner terkait dengan asal usul dan nenek moyang spesies, dan juga
perubahannya seiring berjalannya waktu. Bidang ini juga meliputi ilmuwan dari berbagai bidang
yang terkait dengan taksonomi. Contohnya adalah ilmuwan yang berspesialisasi dalam
organisme tertentu seperti mamalogi, ornitologi, botani, dan herpetologi. Organisme-organisme
tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan evolusi yang umum.
Biologi evolusioner sebagian didasarkan dari paleontologi (yang menggunakan catatan fosil
untuk menjawab pertanyaan tentang cara dan tempo evolusi)[48] dan sebagian lagi dari genetika
populasi[49] dan teori evolusioner. Pada tahun 1980-an, biologi perkembangan memasuki kembali
bidang biologi evolusioner setelah sebelumnya dikeluarkan dari sintesis modern akibat penelitian
biologi perkembangan evolusioner.[50] Bidang lain yang terkait dan sering dianggap sebagai
bagian dari biologi evolusioner adalah filogenetika, sistematika, dan taksonomi.
22
23. 23
Sistematika
Pohon filogenetik semua kehidupan berdasarkan data gen rRNA, yang menunjukkan perpisahan antara
tiga domain bakteri, arkea, dan eukariota seperti yang dideskripsikan oleh Carl Woese. Pohon yang
dibentuk berdasarkan gen lain juga sangat mirip, meskipun mungkin penempatan percabangan berbeda-beda
akibat evolusi rRNA yang cepat. Hubungan pasti antara ketiga domain tersebut masih
diperdebatkan.
24. Hierarki delapan tingkatan taksonomi dalam klasifikasi biologi. Diagram ini menggunakan format 3
domain / 6 kingdom.
Peristiwa spesiasi menghasilkan hubungan antar spesies yang dapat distrukturisasi seperti pohon.
Sistematika mempelajari hubungan tersebut dan perbedaan dan kemiripan antara spesies dan
sekelompok spesies.[51] Namun, sistematika sudah menjadi bidang penelitian yang aktif jauh
sebelum pemikiran evolusi menyebar luas.[52]
Secara tradisional, kehidupan dibagi menjadi lima kingdom: Monera; Protista; Fungi; Plantae;
Animalia.[53] Namun, banyak ilmuwan yang menganggap sistem lima kingdom ini sudah
ketinggalan zaman. Sistem klasifikasi modern biasanya dimulai dengan sistem tiga domain:
Archaea (awalnya Archaebacteria); Bacteria (awalnya Eubacteria) dan Eukaryota (termasuk
protista, fungi, tumbuhan, dan hewan)[54] Domain tersebut didasarkan pada keberadaan nuklei
pada sel dan perbedaan komposisi kimia bagian luar sel.[54]
24
25. Selain itu, setiap kingdom dibagi hingga pada tingkatan spesies. Urutannya adalah: Domain;
Kingdom; Filum; Kelas; Ordo; Famili; Genus; Spesies.
Di luar kategori ini terdapat sejumlah parasit intraseluler yang ada “di tepi kehidupan",[55] yang
berarti banyak ilmuwan yang tidak mengklasifikasikan struktur tersebut sebagai kehidupan
karena ketiadaan satu atau lebih fungsi atau ciri kehidupan (contohnya ketiadaan aktivitas
metabolisme). Struktur tersebut diklasifikasikan sebagai virus, viroid, prion, atau satelit.
Nama ilmiah organisme berasal dari genus dan spesiesnya. Misalnya, nama ilmiah spesies
manusia adalah Homo sapiens. Homo adalah genusnya dan sapiens adalah spesiesnya. Ketika
menulis nama ilmiah suatu organisme, huruf pertama harus ditulis dengan menggunakan huruf
besar, dan selebihnya dalam huruf kecil. Selain itu, nama ilmiah dapat dimiringkan atau
digarisbawahi.[56][57]
Sistem klasifikasi yang banyak digunakan saat ini adalah taksonomi Linnaeus. Sistem ini
meliputi tingkatan dan tatanama binomial. Cara penamaan organisme diatur oleh persetujuan
internasional seperti International Code of Botanical Nomenclature (ICBN), International Code
of Zoological Nomenclature (ICZN), dan International Code of Nomenclature of Bacteria
(ICNB). Klasifikasi virus, viroid, prion, dan agen sub-viral ditentukan oleh International
Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) dan sistemnya disebut International Code of Viral
Classification and Nomenclature (ICVCN).[58][59][60][61]
Sebuah usulan yang disebut BioCode diterbitkan pada tahun 1997 dengan maksud untuk
menstandardisasi tata nama di tiga bidang tersebut, namun usulan ini masih belum diterapkan. [62]
BioCode tidak banyak diperhatikan semenjak tahun 1997; rencana penerapannya pada tahun 1
Januari 2000 tidak banyak disadari. Revisi BioCode yang tidak mengganti kode yang ada dan
hanya menyediakan konteks pemersatu diusulkan pada tahun 2011.[63][64][65] Namun,
International Botanical Congress pada tahun 2011 menolak mempertimbangkan usulan BioCode.
ICVCN berada di luar ranah BioCode karena BioCode tidak meliputi klasifikasi virus.
25
26. 26
Ekologi dan lingkungan
Simbiosis mutualisme antara ikan badut dari genus Amphiprion dengan anemon laut. Ikan badut
melindungi anemon dari ikan pemakan anemon, dan sebagai gantinya tentakel anemon melindungi ikan
badut dari predatornya.
Ekologi mempelajari persebaran dan berlimpahnya kehidupan, serta interaksi antara organisme
dengan lingkungannya.[66] Habitat suatu organisme dapat dideskripsikan sebagai faktor abiotik
lokal seperti iklim, di samping keberadaan organisme dan faktor biotik lainnya.[67] Sistem
biologis cukup sulit dipelajari karena ada sangat banyak interaksi yang mungkin terjadi antara
organisme dengan lingkungan, bahkan dalam skala kecil. Bakteri di dalam gradien gula
memberikan tanggapan terhadap lingkungan sama seperti seekor singa yang sedang mencari
makanan di sabana Afrika. Spesies apapun juga dapat menunjukkan berbagai macam perilaku,
seperti kerjasama, agresi, parasitisme, atau mutualisme. Masalah menjadi semakin rumit ketika
dua atau lebih spesies berinteraksi dalam suatu ekosistem.
Sistem ekologi dipelajari dalam beberapa tingkatan yang berbeda, dari individu hingga populasi,
ekosistem, dan biosfer. Istilah biologi populasi sering digunakan bergantian dengan ekologi
populasi, meskipun istilah biologi populasi lebih sering digunakan ketika mempelajari penyakit,
virus, dan mikroba, sementara ekologi populasi lebih sering dipakai ketika mempelajari
tumbuhan dan hewan. Ekologi juga mengacu pada berbagai subdisiplin yang ada.
Etologi menyelidiki perilaku hewan (terutama hewan sosial seperti primata dan canid), dan
kadang-kadang dianggap sebagai cabang zoologi. Etolog juga mempelajari evolusi perilaku dan
mencoba memahami perilaku dalam konteks seleksi alam. Salah satu etolog modern pertama
adalah Charles Darwin, karena bukunya yang berjudul The Expression of the Emotions in Man
and Animals memengaruhi etolog-etolog penerusnya.[68]
Biogeografi terkait dengan persebaran organisme di Bumi,[69] dan memusatkan perhatian pada
topik seperti tektonika lempeng, perubahan iklim, persebaran, migrasi, dan kladistika.
27. 4. CABANG-CABANG BIOLOGI
Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan
bidang-bidang sains yang lain, dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Berikut
adalah cabang-cabang utama biologi:[70][71]
Aerobiologi – mempelajari partikel organik di udara
Agrikultur – mempelajari proses produksi hasil panen, dan lebih menekankan pada
27
penerapannya
Anatomi – mempelajari bentuk dan fungsi tumbuhan, hewan, dan organisme lain (terutama
manusia)
Arachnologi – mempelajari arachnida
Astrobiologi – mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta—
juga disebut eksobiologi, eksopaleontologi, dan bioastronomi
Biofisika – mempelajari proses biologis dalam kerangka fisika, dengan menerapkan teori dan
metode yang secara tradisional digunakan dalam ilmu fisika
Biogeografi – mempelajari persebaran spesies dalam konteks keruangan dan waktu
Bioinformatika – penggunaan teknologi informasi untuk meneliti, mengumpulkan, dan
menyimpan data genomik atau data biologis lainnya
Biokimia – mempelajari reaksi kimia yang diperlukan kehidupan agar tetap berfungsi, biasanya
pada tingkatan seluler
Biologi bangunan – meneliti lingkungan hidup di dalam ruangan
Biologi evolusioner – mempelajari asal usul dan nenek moyang spesies
Biologi integratif – mempelajari semua organisme
Biologi kelautan (atau oseanografi biologis) – mempelajari ekosistem , tumbuhan, hewan, dan
kehidupan samudra lainnya
Biologi konservasi – mempelajari pelestarian, perlindungan, dan pemulihan lingkungan alam,
ekosistem alam, vegetasi, dan margasatwa
Biologi lingkungan – mempelajari dunia alam secara keseluruhan atau dalam wilayah tertentu,
terutama dampak manusia terhadapnya
Biologi molekuler – mempelajari biologi dan fungsi biologi dalam tingkatan molekuler,
bertumpang tindih dengan biokimia
Biologi populasi – mempelajari sekelompok organisme, termasuk
o Ekologi populasi – mempelajari dinamika dan kepunahan populasi
o Genetika populasi – mempelajari perubahan frekuensi gen dalam populasi suatu
organisme
Biologi perkembangan – mempelajari proses pembentukan organisme dari zigot
Biologi sel – meneliti sel sebagai satuan yang utuh, dan interaksi molekuler dan kimia yang
terjadi di dalam sel
Biologi struktural – cabang biologi molekuler, biokimia, dan biofisika yang terkait dengan
struktur molekuler makromolekul biologis
28. Biologi sintetis – mengintegrasi biologi dengan teknik; membuat fungsi biologis yang tidak ada di
28
alam
Biomatematika (atau biologi matematis) – penelitian proses biologis secara kuantitatif atau
matematis, dan lebih menekankan pada permodelan
Biomekanika – penelitian mekanika kehidupan yang lebih menekankan pada penerapan melalui
prostetik atau ortotik. Bidang ini sering dianggap sebagai cabang kedokteran
Biomusikologi – mempelajari musik dari sudut pandang biologis
Bioteknologi – cabang biologi yang baru dan kadang-kadang kontroversial yang mempelajari
manipulasi materi hidup, termasuk modifikasi genetik dan biologi sintetik
Botani – mempelajari tumbuhan
Ekologi – mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
Embriologi – mempelajari perkembangan embrio (dari pembuahan hingga kelahiran)
Entomologi – mempelajari serangga
Epidemiologi – komponen penting dalam penelitian kesehatan, mempelajari faktor yang
memengaruhi kesehatan suatu populasi
Epigenetik – mempelajari perubahan ekspresi gen atau fenotip seluler yang diakibatkan oleh
mekanisme selain perubahan rangkaian ADN
Etologi – mempelajari perilaku hewan
Farmakologi – mempelajari persiapan, penggunaan, dan pengaruh obat-obatan
Fisiologi – mempelajari cara kerja organisme hidup serta organ-organnya
Fitopatologi – mempelajari penyakit pada tumbuhan (juga disebut patologi tumbuhan)
Genetika – mempelajari gen dan pewarisan
Hematologi – mempelajari darah dan organ pembentuk darah
Herpetologi – mempelajari reptil dan amfibi
Histologi – mempelajari sel dan jaringan, cabang mikroskopik anatomi
Iktiologi – mempelajari ikan
Kriobiologi – mempelajari pengaruh suhu yang rendah terhadap kehidupan
Limnologi – mempelajari perairan di daratan
Mamalogi – mempelajari mamalia
Mikrologi – meneliti organisme mikroskopik (mikroorganisme) dan interaksinya dengan
kehidupan lainnya
Mikologi – mempelajari fungi
Neurobiologi – mempelajari sistem saraf, termasuk anatomi, fisiologi, dan patologinya
Onkologi – mempelajari proses kanker
Ornitologi – mempelajari burung
Paleontologi – mempelajari fosil dan bukti geografis kehidupan prasejarah
Patobiologi atau patologi – meneliti penyakit, seperti penyebab, proses, ciri, dan
perkembangannya
Parasitologi – mempelajari parasit dan parasitisme
Penelitian biomedis – meneliti tubuh manusia yang sehat dan sakit
Psikobiologi – mempelajari dasar psikologi secara biologis
Sosiobiologi – mempelajari dasar sosiologi secara biologis
29. Teknik biologis – mempelajari biologi dari sudut pandang teknik dan lebih menekankan pada
pengetahuan terapan. Bidang ini terkait dengan bioteknologi
Virologi – mempelajari virus dan agen yang seperti virus
Zoologi – mempelajari hewan, termasuk klasifikasi, fisiologi, perkembangan, dan perilaku
(cabang meliputi entomologi, etologi, herpetologi, iktiologi, m
29
30. TUGAS BIOLOGI
DISUSUN OLEH :
KETUA : MELIYANTI
ANGGOTA : DWI ANGGI SUSANTI
CINDY OKTAVIA
DAPIT CANIAGO
NOVI TRIANA
SMK FARMASI KESUMA BANGSA
30