Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk pada tahun 2011 untuk mengintegrasikan pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan yang sebelumnya dilakukan oleh dua lembaga. Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) dibentuk untuk memfasilitasi kerja sama antara OJK, Bank Indonesia, dan LPS dalam menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. POJK Nomor 1/2014 menetapkan prinsip perlindun
2. DEFINISI
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU
nomor 21 tahun 2011 yang `
bersifat Independen dan
berfungsi menyelenggarakan sistem Pengaturan dan
Pengawasan yang Terintegrasi terhadap keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
3. 1976 2005 2014
BAPEPAM
Badan Pengawas
Pasar Modal
Badan Pengawas
Pasar Modal
+
Direktorat Jendral
Lembaga Keuangan
Otoritas Jasa
Keuangan
SEJARAH
4. Mengapa Perlu OJK ?
Selain karena UU, OJK dibentuk agar ada sistem
kontrol dan pengawasan terhadap industri
keuangan yang lebih lengkap dan menyatu
Banyak kasus yang muncul akibat dualisme
pengawasan. Terdapat wilayah abu-abu yang
biasanya dimanfaatkan dengan tujuan tertentu
yang pada akhirnya merugikan nasabah.
5. KASUS PEMICU BERDIRINYA OJK
• Kasus BLBI, 48 bank kolaps
yang menyebabkan BI
mengeluarkan kebijakan
Bantuan Likuiditas Bank
Indonesia (BLBI)
• Kasus Bank Century, yang
ternyata juga menyeret
Antaboga Deltasekuritas
yang merupakan perusahaan
investasi , bukan bank.
6. PENGALIHAN WEWENANG
OJK mengambil alih wewenang dua regulator yang ada yakni Bank
Indonesia (BI) dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK)
OJK
Pengawasan
Lembaga
Keuangan Bank
(BI)
Pengawasan
Lembaga
Keuangan Non-
Bank
(Bapepam-LK)
Pasar Modal
(Bapepam-LK)
7. `
Mengatur, Mengawasi
dan Melindungi demi
terwujudnya industri
keuangan yang sehat
MENGATUR
MELINDUNGI MENGAWASI
8. Teratur,
Adil,
Transparan,
Akuntabel
Sektor
Jasa
Keuangan
Berkelanjutan
dan
Stabil
TUJUAN
Melindungi
Kepentingan
Konsumen
dan
Masyarakat
9. RUANG LINGKUP
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan :
Sektor
Perbankan
Sektor
Pasar Modal
Sektor
Non Perbankan
(Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pebiayaan & Lembaga
Jasa Keuangan Lainnya)
10. MICROPRODENTIAL
Microprudential fokus pada
kesehatan institusi
keuangan secara individual,
meliputi :
pengaturan dan
pengawasan mengenai
kelembagaan, kesehatan,
aspek kehati-hatian, dan
pemeriksaan bank.
BI vs OJK
MACROPRUDENTIAL
Kebijakan macroprudential
merupakan kebijakan yang
memiliki tujuan utama
memelihara stabilitas sistem
keuangan secara
keseluruhan dalam rangka
memitigasi risiko dan biaya
krisis sistemik
11. Forum Koordinasi Stabilitas Sisem Keuangan
(FKSSK)
Adalah forum Koordinasi ,
Kerjasama dan Pertukaran
Informasi antara otoritas yang
berkepentingan untuk menjaga
stabilitas sistem keuangan
(UU RI Nomor 21 Tahun 2011, pasal 1 angka 25
tentang Otoritas Jasa Keuangan)
Sangat diperlukan untuk
menghadapi risiko/dampak sistemik,
yang menuntut kebijakan dan
pengambilan keputusan bersama
secara efektif dan responsif
12. • Menteri
Keuangan
(Koord &
Anggota)
• Gubernur BI
(Anggota)
• Ketua Dewan
Komisioner
LPS(Anggota)
• Ketua Dewan
Komisioner
OJK (Anggota)
ANGGOTA
FKSSK
13. FUNGSI FKSSK
1. Menunjang tugas Komite
Koordinasi dalam rangka
pengambilan keputusan
terhadap bank bermasalah
yang ditengarai bersifat
sistemik
2. Berkoordinasi dan tukar informasi
untuk sinkronisasi peraturan
perundangan di sektor keuangan
14. FUNGSI FKSSK
3. Penyiapan sistem peringatan dini
makro (Macro Early Warning System)
sektor keuangan terhadap
permasalahan lembaga-lembaga
dalam sistem keuangan yang
berpotensi sistemik
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan
atau persiapan inisiatif tertentu di
sektor keuangan
15. Untuk memudahkan pelaksanaan keempat fungsi di atas,
FSSK dikelompokkan dalam tiga jenjang, yakni:
Forum Pengarah
Memberikan arahan
kepada Forum
Pelaksana mengenai
fungsi pokok FSSK
Forum Pelaksana
Melaksanakan fungsi
pokok FSSK sesuai
arahan dari Forum
Pengarah
Tim Kerja
Menunjang
kelancaran tugas
Forum Pengarah &
Forum Pelaksana
JENJANG FKSSK
16. Ada Apa di Tanggal 6 Agustus 2014?
POJK Nomor 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan
BERLAKU EFEKTIF !!!
17. PRINSIP PERLINDUNGAN KONSUMEN
Transparansi
Perlakuan
Yang Adil
Keandalan
Penanganan
Pengaduan &
Penyelesaian
Sengketa
Kerahasiaan &
Keamanan Data
18. ROAD MAP EDUKASI & PERLINDUNGAN KONSUMEN
1 2 3 4
Informasi dan
Edukasi
Pelayanan
Konsumen
Pengembangan
Kebijakan
Perlindungan
Konsumen
Pembelaan
hukum
perlindungan
konsumen
19. DAMPAK BAGI MULTIFINANCE :
1. Memberikan Informasi TRANSPARAN, Edukasi
Nasabah, & Akses Informasi yang MUDAH
2. Menyusun PERJANJIAN BAKU Sesuai Regulasi &
Melakukan Pemasaran Yang BERTANGGUNG JAWAB
3. Memiliki MEDIA Penyaluran Keluhan Pelanggan yang
Jelas
HARUS !!!!!
20. DAMPAK BAGI MULTIFINANCE :
HARUS !!!!!
4. Memiliki SOP & MELAKSANAKAN Mekanisme
Penanganan Keluhan Pelanggan
5. Memiliki UNIT KERJA Penanganan dan Penyelesaian
Pengaduan
6. Mematuhi Jadwal PELAPORAN ke OJK
21. Pelaku Usaha Jasa Keuangan atau pihak yang melanggar
ketentuan dalam Peraturan OJK ini dikenakan sanksi
berupa :
Peringtan
tertulis
Denda
Pembatasan
kegiatan
usaha
Pencabutan
izin
kegiatan
usaha
Pembekuan
kegiatan
usaha
SANKSI
22. PENGENDALIAN INTERNAL
DIREKSI
Bertanggungjawab
atas kepatuhan
terhadap regulasi
DEWAN KOMISARIS
Melakukan pengawasan
atas kepatuhan direksi
INTERNAL CONTROL
• Kepatuhan pelaksanaan regulasi
• Sistem pelaporan
• Pemantauan tindaklanjut
pengaduan
23.
24. SLOGAN OJK
“Sikapi Uang Dengan Bijak”
“Cerdas Mengelola, Masa Depan Sejahtera”
26. Untuk memudahkan pelaksanaan keempat fungsi di atas,
FSSK dikelompokkan dalam tiga jenjang, yakni:
Forum Pengarah
7 Anggota :
3 Dirjen Depkeu
3 Dewan Gubernur BI
1 Kepala Eksekutif LPS
Forum Pelaksana
14 Anggota :
6 Direktur Depkeu
6 Direktur BI
2 Direktur LPS
Tim Kerja
Anggota :
Pejabat-Pejabat
Depkeu, BI dan LPS
JENJANG FKSSK