SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  15
LAPORAN PRAKTIKUM 
KIMIA ANORGANIK 
PERCOBAAN VIII 
SINTESIS GAS HIDROGEN 
NAMA : SALMAWATI B. (H311 12 009) 
NINI ASTUTI ALWI (H311 12 019) 
SULTAN (H311 12 268) 
KELOMPOK/REGU : IV (EMPAT)/VIII (DELAPAN) 
HARI/TANGGAL PERC. : SELASA/1 APRIL 2014 
ASISTEN : SARWINA HAFID 
LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK 
JURUSAN KIMIA 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS HASANUDDIN 
MAKASSAR 
2014
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Hidrogen adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 
75 % dari total massa unsur alam semesta. Senyawa hidrogen relatif langka dan 
jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari 
berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. 
Ketika hidrogen dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, 
hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada 
temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen dan oksigen murni 
memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata 
telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen 
secara visual. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung 
menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih 
ringan dari ledakan hidrokarbon. 
Pada uji nyala, gas hidrogen menghasilkan api akan meletup, sesuai sifat 
yang dimiliki gas hidrogen. Namun, jika api tidak meletup, gas hidrogen telah 
bereaksi dengan oksigen yang membentuk uap air, sehingga yang membarakan bara 
api bukan gas hidrogen melainkan uap air. 
Beberapa cara dapat dilakukan untuk membuat gas hidrogen diantaranya 
dengan menggunakan HCl untuk membentuk gas hidrogen dan melarutkan logam Zn 
menjadi larutan Zn2+ dalam bentuk ZnCl2. 
Berdasarkan teori di atas maka dilakukan percobaan untuk mengetahui 
sintesis gas hidrogen dan cara identifikasinya.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan 
1.2.1 Maksud Percobaan 
Maksud dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan 
mempelajari cara membuat dan mengidentifikasi gas hidrogen. 
1.2.2 Tujuan Percobaan 
Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah: 
1. Membuat gas hidrogen dari reaksi logam dengan asam encer. 
2. Mengidentifikasi gas hidrogen dengan uji nyala. 
1.3 Prinsip Percobaan 
Prinsip dilakukannya percobaan ini adalah mereaksikan serbuk Zn dengan 
asam klorida 4 N untuk menghasilkan gas, gas yang terbentuk kemudian 
diidentifikasi dengan uji nyala.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
Hidrogen adalah zat yang menakjubkan. Hidrogen merupakan unsure yang 
paling ringan dari semua gas. Hidrogen tidak memiliki rasa, bau atau warna. Atom 
hidrogen adalah atom yang sederhana dan kecil dari semua atom. Namun, gas 
hidrogen adalah unsur atau substansi yang paling sederhana di alam semesta 
(Fandom, 2000). 
Hampir semua materi di alam semesta adalah hidrogen. Hidrogen adalah 
elemen pertama yang muncul, setelah alam semesta dimulai dengan "Big Bang" yaitu 
pembentukan permukaan bumi pada alam semesta setelah terjadinya ledakan besar 
pada alam semesta. Hidrogen adalah elemen yang sangat melimpah yaitu 90 % dari 
semua atom di alam semesta. Sebagian besar 10 % sisanya dari semua atom adalah 
atom helium (Fandom, 2000). 
Hidrogen bukanlah unsur yang dominan di bumi hanya karena planet kita 
begitu kecil dan hidrogen sangat ringan. Sebagian besar hidrogen di bumi telah 
melayang ke luar angkasa. Meskipun demikian, hidrogen adalah unsur paling 
melimpah kesembilan di kerak bumi (Fandom, 2000). 
Hidrogen adalah unsur pertama dalam tabel periodik dengan nomor atom 
satu. Ini berarti bahwa dalam inti, di pusat setiap atom hidrogen terdapat partikel 
kecil tunggal yang disebut proton dan elektron yang mengelilingi inti dalam kulit 
elektron (Fandom, 2000). 
Hidrogen adalah unsur gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak 
berasa. Hidrogen memiliki lambang H, nomor atom 1, bobot atom 1,0080, gas 
ringan (1 liter pada 0 oC dan tekanan 760 mmHg beratnya 0,08988 gram),
titik cair -259 oC, titik didih -252,7 oC, dan susunan isotop yaitu 1 (99,984 %), 
2 (0,0156 %). Hidrogen mudah meledak jika dicampur dengan udara atau 
oksigen, terbakar dengan nyala biru yang panas. Hidrogen sedikit sekali larut dalam 
air. Hidrogen dapat dicairkan pada suhu kritik -239,9 oC. Zat kimia aktif 
pada suhu tinggi, mempunyai daya gabung yang besar terhadap oksigen, karena 
itu merupakan alat pereduksikan. Hidrogen membentuk banyak senyawa penting 
(Ikapi, 1973). 
Hidrogen ditemukan (1932) oleh H. C. Urey dan G. M. Muphey. Deterium 
(deuterium) ialah isotop hidrogen dengan nomor massa atom 2. Isotop hidrogen 
terdapat dalam kategori ringan (biasa disebut hidrogen ringan) dan berat (biasa 
disebut hidrogen berat) yang ditunjukkan oleh sifat kimiawi, massa serta titik 
didihnya. Senyawa yang mengandung isotop tersebut bergantung pada derajat 
kepekatan masing-masing isotop. Air yang molekulnya terdiri dari dua atom 
deterium dan satu atom oksigen, dinamakan air berat. Inti hidrogen berat disebut 
deteron (deuteron). Isotop hidrogen yang lain yang lebih berat dengan nomor 
massa 3 dan radio aktif sehingga disebut tririum. Penting sekali untuk peledakan 
bom hidrogen (Ikapi, 1973). 
Hidrogenasi atau penghidron ialah reaksi antara hidrogen (H2) dengan zat 
lain. Proses hidrogenasi dilakukan secara luas sekali dalam bidang industri, misalnya 
pembuatan amoniak, proses Fischee-Tropsch, pembuatan metanol, pengerasan lemak 
dan lain-lain. Hidrogenasi biasanya dilakukan dengan memakai katalis, misalnya 
untuk sintesa amoniak dipakai katalis oksida besi, untuk pengerasan lemak, nikel dan 
seterusnya. Hidrogenasi terjadi dalam reaksi eksoterm. Hidrogenasi dibuat dengan 
cara elektrosa air, dari air gas, dari reaksi gas bumi dengan uap air dan lain-lain 
(Ikapi, 1973).
Hidrogen merupakan unsur paling melimpah di alam semesta dan nomor 
tiga terbanyak di permukaan bumi. Tetapi gas hidrogen murni hampir tidak ada di 
permukaan bumi, karena gas hidrogen bereaksi dengan unsur lain membentuk 
persenyawaan yang lebih stabil. Kelimpahan persenyawaan hidrogen dalam bentuk 
air dan bahan bakar fosil, relatif tidak terbatas jumlahnya. Karena hidrogen murni 
hampir tidak ada, maka hidrogen tidak bisa disebut sebagai sumber energi, tetapi 
sebagai energy carrier seperti halnya dengan listrik. Energy carrier merupakan 
media yang praktis untuk menyimpan, mentransfer, maupun menggunakan energi. 
Sebagai energy carrier, hidrogen harus mudah disimpan, mudah digunakan dan 
mudah dikonversi menjadi berbagai bentuk energi (Samily dan Finahari, 2008). 
Hidrogen alam tidak terdapat di permukaan bumi, sehingga hidrogen harus 
dibuat. Pada prinsipnya, hidrogen bisa diperoleh dengan memecah senyawa yang 
paling banyak mengandung unsur hidrogen (Samily dan Finahari, 2008). 
Hidrogen diperkirakan akan menjadi pemasok energi utama untuk 
pembangkit listrik sebagai sel bahan bakar, sebagai bahan bakar mesin kendaraan 
dan untuk penggunaan-penggunaan lainnya di abad ke-21 karena ramah lingkungan 
dan kemudahannya dikonversi menjadi energi. Hidrogen adalah salah satu energi 
alternatif yang ramah lingkungan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi 
produksi hidrogen dewasa ini masih menggunakan bahan bakar tersebut sebagai 
bahan baku dan sumber energi pemrosesan. Sebagai pengganti bahan bakar fosil 
digunakan air sebagai bahan baku utama dalam produksi hidrogen. Pembuatan 
hidrogen dapat dilakukan melalui proses elektrolisis ataupun termokimia. Produksi 
hidrogen dengan proses termokimia menggunakan siklus iodium-sulfur, 
menghasilkan efisiensi gas hidrogen lebih besar dibandingkan dengan proses 
elektrolisis (Siswanti, 2009).
Gas hidrogen tidak dapat ditambang melainkan harus diproduksi. Alternatif 
tersebut dapat dilakukan dengan melakukan proses elektrolisis menggunakan air 
khususnya air laut. Produksi gas hidrogen dari NaCl merupakan cara yang 
dapat dilakukan untuk mendapatkan gas hidrogen. Gas hidrogen yang tinggi 
memberikan tingkat emisi yang mendekati zero emission (Andewi dan Hadi, 2009). 
Sintesis hidrogen dari hidrokarbon cair menarik untuk dikembangkan 
karena dapat menjadi alternatif yang praktis untuk memasok hidrogen pada sel 
bahan bakar. Sintesis hidrogen dari metanol dapat dilakukan melalui reaksi 
reformasi kukus metanol yang merupakan reaksi terkatalisis antara metanol dan 
air dalam fasa gas (Marsih dkk., 2006). 
Zink adalah logam yang putih kebiruan. Logam ini cukup mudah 
ditempa dan liat pada 110-150 oC. Zink melebur pada pada suhu 410 oC dan 
mendidih pada 906 oC. Logamnya yang murni, melarut lambat sekali dalam 
asam dan dalam alkali. Adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum 
atau tembaga, yang dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam 
dari logam-logam ini, mempercepat reaksi. Ini menjelaskan larutnya zink-zink 
komersial. Yang terakhir ini dengan mudah larut dalam asam klorida encer dan 
asam sulfat encer dengan mengeluarkan hidrogen (Svehla, 1985). 
Zn + 2H+ Zn2+ + H2 
Zink dapat juga larut dalam hidroksida alkali, terbentuk 
tetrahidroksozinkat(II) (Svehla, 1985): 
Zn + 2OH- + 2H2O [Zn(OH)4]2- + H2 
Karakterisasi dilakukan terhadap katalis ZnO dengan bahan dasar 
penyusun adalah ZnO (zink oksida). Katalis ini digunakan dalam reaksi steam 
reforming metanol menghasilkan gas hidrogen (H2) (Husin dan Syamsuddin, 2010).
BAB III 
METODE PERCOBAAN 
3.1 Bahan Percobaan 
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah asam klorida 4 N, 
serbuk logam Zn, korek api, sabun cair dan tissue roll. 
3.2 Alat percobaan 
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet 
tetes, neraca analitik, sendok tanduk, gelas kimia 100 mL, balon, label, karet gelang 
dan sikat tabung. 
3.3 Prosedur Percobaan 
Serbuk logam Zn ditimbang sebanyak 0,5 gram dan dimasukkan dalam 
tabung reaksi kemudian ditambahkan dengan 3 mL HCl 4 N. Serbuk Zn dan asam 
klorida dapat bereaksi menghasilkan gas hidrogen. Tabung reaksi segera ditutup 
dengan balon. Setelah volume gas terkumpul, dilakukan uji nyala pada gas hidrogen. 
Sumber api didekatkan dengan mulut balon dan gas dikeluarkan dari balon secara 
perlahan-lahan, nyala dari api semakin membesar.
BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1 Hasil Pengamatan 
Tabel 1. Pengamatan Sintesis Gas Hidrogen 
No Logam Setelah penambahan HCl Keterangan 
1. Serbuk Zn Terbentuk gelembung gas Bereaski 
4.2 Reaksi 
Zn (s) + 2HCl (l) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)↑ 
4.3 Pembahasan 
Percobaan sintesis gas hidrogen dilakukan pertama-tama dengan 
menimbang logam Zn sebanyak 0,50 gram, kemudian dimasukkan kedalam tabung 
reaksi. Perlakuan selanjutnya yaitu dengan menambahkan larutan HCl 4 N sebanyak 
3 mL, fungsi penambahan larutan HCl 4 N ini yaitu untuk melarutkan logam Zn dan 
mengoksidasi logam Zn menjadi ion Zn2+ dan membentuk gas hidrogen. 
Tabung reaksi yang berisi logam Zn dan HCl 4 N segera ditutup dengan 
balon untuk menampung gas yang terbentuk dari hasil reaksi antara logam Zn dan 
HCl 4 N. percobaan ini tidak melibatkan perlakuan pemanasan, jadi untuk 
mempercepat reaksi maka dilakukan pengocokan tabung reaksi secara terus-menerus. 
Proses pengocokan dapat dihentikan setelah gas yang terbentuk sudah 
mengembangkan balon selanjutnya, balon dilepaskan dari tabung reaksi dengan 
hati-hati tujuannya agar gas yang tertampung didalam balon tidak lepas ke udara. 
Selanjutnya, dilakukan uji nyala pada gas yang tertampung dengan mendekatkan
sumber api ke mulut balon dan gas yang berada dalam balon dikeluar secara 
hati-hati, pada saat gas dikeluarkan di dekat sumber api terdengar suara letupan, ini 
menandakan bahwa gas yang terbentuk adalah gas hidrogen.
BAB V 
KESIMPULAN DAN SARAN 
5.1 Kesimpulan 
Berdasarkan hasil percobaan, dapat di simpulkan bahwa: 
1. Reaski logam (serbuk logam Zn) dengan asam encer (HCl) menghasilkan 
hidrogen. 
2. Uji nyala gas menghasilkan letupan atau api semakin membesar. Gas yang 
terbentuk adalah hidrogen. 
5.2 Saran 
5.2.1 Saran untuk Percobaan 
Bahan yang digunakan tidak dalam bentuk serbuk melainkan padatan 
sehingga praktikan harus menghaluskan terlebih dahulu padatan tersebut sebelum 
ditimbang. 
5.2.2 Saran untuk Laboratorium 
Alat yang digunakan pada paraktikum sebaiknya diperiksa terlebih dahulu 
agar praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA 
Andewi, N.M.Y.A. dan Hadi, W., 2009, Produksi Gas Hidrogen Melalui Proses 
Elektrolisis Air Sebagai Sumber Energi, Jurnal Teknologi, 1(3): 1-16. 
Fandom, J., 2000, The Elements Hydrogen, Marshall Cavendish Corporation, 
New York. 
Husin, H. dan Syamsuddin, Y., 2010, Pembuatan Katalis Cu/Zn/Al2O3 untuk Proses 
Steam Reforming Metanol menjadi Hidrogen sebagai Bahan Bakar 
alternatif, Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, 7(3): 9-104. 
Ikapi, 1973, Ensiklipedia Umum, Kanisius, Yogyakarta. 
Marsih, I.N., Firmansyah, D.A., Onggo, D., dan Markertiharta, I.G.B.N., 2006, 
Sintesis Gas Hidrogen dari Metanol dengan Katalis Cu/Zn/Al2O3, Jurnal 
Kimia Indonesia, 1(1): 13-16. 
Samily, D.H. dan Finahari, I.N., 2008, Perbandingan Produksi Hidrogen dengan 
Energi Nuklir Proses Elektrolisis dan Steam Reforming, Jurnal Teknologi, 
1(1): 175-180. 
Siswanti, H.W., 2009, Produksi Hidrogen Sebagai Bahan Bakar Alternatif dengan 
Sistem Elektrolisis dan Termokimia: Review, Jurnal Kimia Industri, 
2(4): 1-6. 
Svehla, G., 1979, Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro 
dan Semimikro, Edisi Kelima, diterjemahkan oleh Setiono, L. dan 
Pudjaatmaja, A.H, 1985, Kalman Media Pustaka, Jakarta.
LEMBAR PENGESAHAN 
Makassar, 24 April 2014 
Asisten 
SARWINA HAFID 
Praktikan 
SALMAWATI B. NINI ASTUTI ALWI SULTAN
Lampiran I 
Bagan Kerja 
Serbuk Zn 
 Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 0,5 gram 
 Di tambahkan 3 mL HCl 4 N setetes demi setetes 
 Tabung reaksi segera ditutup dengan balon untuk menampung gas yang 
terbentuk 
 Balon yang berisi gas dilepaskan dari tabung reaksi 
Gas Hidrogen 
 
 Diuji nyala 
 Apabila terjadi letupan atau api semakin membesar maka gas yang 
terbentuk adalah gas hidrogen 
Hasil
Lampiran II 
Foto Pengamatan 
Gambar 1. Serbuk logam Zn pada Gambar 2. Serbuk logam Zn 
Tabung reaski setelah ditambahkan HCl 
Gambar 3. Gas hidroge yang Gambar 4. Uji nyala gas hidrogen 
ditampung dalam balon

Contenu connexe

Tendances

kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang Fera Fajrin
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Dwi Karyani
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
Kimia permukaan
Kimia permukaanKimia permukaan
Kimia permukaanTillapia
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Proses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogenProses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogenSirod Judin
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik Ida Farida Ch
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 

Tendances (20)

kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
anorganik Belerang
anorganik Belerang anorganik Belerang
anorganik Belerang
 
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
Revisi artikel reaksi substitusi nukleofilik dwi karyani 1313031019
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaLaporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia Tembaga
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Kimia permukaan
Kimia permukaanKimia permukaan
Kimia permukaan
 
Kimia analisis ku
Kimia analisis kuKimia analisis ku
Kimia analisis ku
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Proses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogenProses pembuatan hidrogen
Proses pembuatan hidrogen
 
Struktur kristal ionik
Struktur  kristal ionik Struktur  kristal ionik
Struktur kristal ionik
 
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK BogorPenetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
Penetapan kadar ca dalam CaCO3 SMK-SMAK Bogor
 

En vedette

Pengolahan Data Praktikum Gas Hidrogen
Pengolahan Data Praktikum Gas HidrogenPengolahan Data Praktikum Gas Hidrogen
Pengolahan Data Praktikum Gas HidrogenDila Adila
 
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)SMA XAVERIUS 1 JAMBI
 
Reaksi Halogen
Reaksi HalogenReaksi Halogen
Reaksi HalogenNaufa Nur
 
Laporan praktikum alkali tanah
Laporan praktikum alkali tanahLaporan praktikum alkali tanah
Laporan praktikum alkali tanahPutu Noviyanti
 
Perencanaa pabrik gas oxigen argon dan nitrogen
Perencanaa pabrik gas oxigen argon dan nitrogenPerencanaa pabrik gas oxigen argon dan nitrogen
Perencanaa pabrik gas oxigen argon dan nitrogenmuhamad sauki
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutNurmalina Adhiyanti
 

En vedette (8)

Pengolahan Data Praktikum Gas Hidrogen
Pengolahan Data Praktikum Gas HidrogenPengolahan Data Praktikum Gas Hidrogen
Pengolahan Data Praktikum Gas Hidrogen
 
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
Chemistry : Deret Volta (Laporan Praktikum Kimia)
 
Reaksi Halogen
Reaksi HalogenReaksi Halogen
Reaksi Halogen
 
CetakMakalah
CetakMakalahCetakMakalah
CetakMakalah
 
KIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIKKIMIA ANORGANIK
KIMIA ANORGANIK
 
Laporan praktikum alkali tanah
Laporan praktikum alkali tanahLaporan praktikum alkali tanah
Laporan praktikum alkali tanah
 
Perencanaa pabrik gas oxigen argon dan nitrogen
Perencanaa pabrik gas oxigen argon dan nitrogenPerencanaa pabrik gas oxigen argon dan nitrogen
Perencanaa pabrik gas oxigen argon dan nitrogen
 
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen TerlarutDasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
Dasar Kimia Analisa Analisa Oksigen Terlarut
 

Similaire à Sintesis gas hidrogen

Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aKhairunnisa_UPI
 
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptxPPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptxNaraMustika2
 
daster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxdaster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxAyuPutri541814
 
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, KegunaanHidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, KegunaanNoor Khafidzin
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYALinda Rosita
 
Kimia unsur (pert.2 hidrogen)
Kimia unsur (pert.2   hidrogen)Kimia unsur (pert.2   hidrogen)
Kimia unsur (pert.2 hidrogen)Utami Irawati
 
Contoh modul-semarang
Contoh modul-semarangContoh modul-semarang
Contoh modul-semarangBang Kholil
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah OksigenUmi Dahr
 
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenKimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenIma Rahmah
 
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAMKEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAMNur Widdya Kurniati
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkkUNIMUS
 
Logam Alkali - Unsur, Sifat-sifat, Contoh Soal
Logam Alkali - Unsur, Sifat-sifat, Contoh SoalLogam Alkali - Unsur, Sifat-sifat, Contoh Soal
Logam Alkali - Unsur, Sifat-sifat, Contoh Soaldaffahrnwn
 

Similaire à Sintesis gas hidrogen (20)

Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen (2)
Makalah ikatan hidrogen (2)Makalah ikatan hidrogen (2)
Makalah ikatan hidrogen (2)
 
Hidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv aHidrogen dan golongan iv a
Hidrogen dan golongan iv a
 
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptxPPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
PPT HIDROGEN DAN LITHIUM.pptx
 
Hidrogen
HidrogenHidrogen
Hidrogen
 
daster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docxdaster kimdas percobaan1.docx
daster kimdas percobaan1.docx
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
OKSIGEN
OKSIGENOKSIGEN
OKSIGEN
 
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, KegunaanHidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
Hidrogen: Kelimpahan, Sifat Kimia dan Fisika, Reaksi, Kegunaan
 
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYAMAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
MAKALAH HIDROGEN DAN TURUNANNYA
 
Kimia unsur (pert.2 hidrogen)
Kimia unsur (pert.2   hidrogen)Kimia unsur (pert.2   hidrogen)
Kimia unsur (pert.2 hidrogen)
 
Contoh modul-semarang
Contoh modul-semarangContoh modul-semarang
Contoh modul-semarang
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
 
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan NitrogenKimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
Kimia Unsur Oksigen dan Nitrogen
 
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAMKEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
 
Oksigen dkk
Oksigen dkkOksigen dkk
Oksigen dkk
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Makalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogenMakalah ikatan hidrogen
Makalah ikatan hidrogen
 
Logam Alkali - Unsur, Sifat-sifat, Contoh Soal
Logam Alkali - Unsur, Sifat-sifat, Contoh SoalLogam Alkali - Unsur, Sifat-sifat, Contoh Soal
Logam Alkali - Unsur, Sifat-sifat, Contoh Soal
 

Dernier

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 

Dernier (20)

UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 

Sintesis gas hidrogen

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN VIII SINTESIS GAS HIDROGEN NAMA : SALMAWATI B. (H311 12 009) NINI ASTUTI ALWI (H311 12 019) SULTAN (H311 12 268) KELOMPOK/REGU : IV (EMPAT)/VIII (DELAPAN) HARI/TANGGAL PERC. : SELASA/1 APRIL 2014 ASISTEN : SARWINA HAFID LABORATORIUM KIMIA ANORGANIK JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidrogen adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75 % dari total massa unsur alam semesta. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Ketika hidrogen dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur 560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen dan oksigen murni memancarkan gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual. Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari ledakan hidrokarbon. Pada uji nyala, gas hidrogen menghasilkan api akan meletup, sesuai sifat yang dimiliki gas hidrogen. Namun, jika api tidak meletup, gas hidrogen telah bereaksi dengan oksigen yang membentuk uap air, sehingga yang membarakan bara api bukan gas hidrogen melainkan uap air. Beberapa cara dapat dilakukan untuk membuat gas hidrogen diantaranya dengan menggunakan HCl untuk membentuk gas hidrogen dan melarutkan logam Zn menjadi larutan Zn2+ dalam bentuk ZnCl2. Berdasarkan teori di atas maka dilakukan percobaan untuk mengetahui sintesis gas hidrogen dan cara identifikasinya.
  • 3. 1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan 1.2.1 Maksud Percobaan Maksud dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari cara membuat dan mengidentifikasi gas hidrogen. 1.2.2 Tujuan Percobaan Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah: 1. Membuat gas hidrogen dari reaksi logam dengan asam encer. 2. Mengidentifikasi gas hidrogen dengan uji nyala. 1.3 Prinsip Percobaan Prinsip dilakukannya percobaan ini adalah mereaksikan serbuk Zn dengan asam klorida 4 N untuk menghasilkan gas, gas yang terbentuk kemudian diidentifikasi dengan uji nyala.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hidrogen adalah zat yang menakjubkan. Hidrogen merupakan unsure yang paling ringan dari semua gas. Hidrogen tidak memiliki rasa, bau atau warna. Atom hidrogen adalah atom yang sederhana dan kecil dari semua atom. Namun, gas hidrogen adalah unsur atau substansi yang paling sederhana di alam semesta (Fandom, 2000). Hampir semua materi di alam semesta adalah hidrogen. Hidrogen adalah elemen pertama yang muncul, setelah alam semesta dimulai dengan "Big Bang" yaitu pembentukan permukaan bumi pada alam semesta setelah terjadinya ledakan besar pada alam semesta. Hidrogen adalah elemen yang sangat melimpah yaitu 90 % dari semua atom di alam semesta. Sebagian besar 10 % sisanya dari semua atom adalah atom helium (Fandom, 2000). Hidrogen bukanlah unsur yang dominan di bumi hanya karena planet kita begitu kecil dan hidrogen sangat ringan. Sebagian besar hidrogen di bumi telah melayang ke luar angkasa. Meskipun demikian, hidrogen adalah unsur paling melimpah kesembilan di kerak bumi (Fandom, 2000). Hidrogen adalah unsur pertama dalam tabel periodik dengan nomor atom satu. Ini berarti bahwa dalam inti, di pusat setiap atom hidrogen terdapat partikel kecil tunggal yang disebut proton dan elektron yang mengelilingi inti dalam kulit elektron (Fandom, 2000). Hidrogen adalah unsur gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Hidrogen memiliki lambang H, nomor atom 1, bobot atom 1,0080, gas ringan (1 liter pada 0 oC dan tekanan 760 mmHg beratnya 0,08988 gram),
  • 5. titik cair -259 oC, titik didih -252,7 oC, dan susunan isotop yaitu 1 (99,984 %), 2 (0,0156 %). Hidrogen mudah meledak jika dicampur dengan udara atau oksigen, terbakar dengan nyala biru yang panas. Hidrogen sedikit sekali larut dalam air. Hidrogen dapat dicairkan pada suhu kritik -239,9 oC. Zat kimia aktif pada suhu tinggi, mempunyai daya gabung yang besar terhadap oksigen, karena itu merupakan alat pereduksikan. Hidrogen membentuk banyak senyawa penting (Ikapi, 1973). Hidrogen ditemukan (1932) oleh H. C. Urey dan G. M. Muphey. Deterium (deuterium) ialah isotop hidrogen dengan nomor massa atom 2. Isotop hidrogen terdapat dalam kategori ringan (biasa disebut hidrogen ringan) dan berat (biasa disebut hidrogen berat) yang ditunjukkan oleh sifat kimiawi, massa serta titik didihnya. Senyawa yang mengandung isotop tersebut bergantung pada derajat kepekatan masing-masing isotop. Air yang molekulnya terdiri dari dua atom deterium dan satu atom oksigen, dinamakan air berat. Inti hidrogen berat disebut deteron (deuteron). Isotop hidrogen yang lain yang lebih berat dengan nomor massa 3 dan radio aktif sehingga disebut tririum. Penting sekali untuk peledakan bom hidrogen (Ikapi, 1973). Hidrogenasi atau penghidron ialah reaksi antara hidrogen (H2) dengan zat lain. Proses hidrogenasi dilakukan secara luas sekali dalam bidang industri, misalnya pembuatan amoniak, proses Fischee-Tropsch, pembuatan metanol, pengerasan lemak dan lain-lain. Hidrogenasi biasanya dilakukan dengan memakai katalis, misalnya untuk sintesa amoniak dipakai katalis oksida besi, untuk pengerasan lemak, nikel dan seterusnya. Hidrogenasi terjadi dalam reaksi eksoterm. Hidrogenasi dibuat dengan cara elektrosa air, dari air gas, dari reaksi gas bumi dengan uap air dan lain-lain (Ikapi, 1973).
  • 6. Hidrogen merupakan unsur paling melimpah di alam semesta dan nomor tiga terbanyak di permukaan bumi. Tetapi gas hidrogen murni hampir tidak ada di permukaan bumi, karena gas hidrogen bereaksi dengan unsur lain membentuk persenyawaan yang lebih stabil. Kelimpahan persenyawaan hidrogen dalam bentuk air dan bahan bakar fosil, relatif tidak terbatas jumlahnya. Karena hidrogen murni hampir tidak ada, maka hidrogen tidak bisa disebut sebagai sumber energi, tetapi sebagai energy carrier seperti halnya dengan listrik. Energy carrier merupakan media yang praktis untuk menyimpan, mentransfer, maupun menggunakan energi. Sebagai energy carrier, hidrogen harus mudah disimpan, mudah digunakan dan mudah dikonversi menjadi berbagai bentuk energi (Samily dan Finahari, 2008). Hidrogen alam tidak terdapat di permukaan bumi, sehingga hidrogen harus dibuat. Pada prinsipnya, hidrogen bisa diperoleh dengan memecah senyawa yang paling banyak mengandung unsur hidrogen (Samily dan Finahari, 2008). Hidrogen diperkirakan akan menjadi pemasok energi utama untuk pembangkit listrik sebagai sel bahan bakar, sebagai bahan bakar mesin kendaraan dan untuk penggunaan-penggunaan lainnya di abad ke-21 karena ramah lingkungan dan kemudahannya dikonversi menjadi energi. Hidrogen adalah salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi produksi hidrogen dewasa ini masih menggunakan bahan bakar tersebut sebagai bahan baku dan sumber energi pemrosesan. Sebagai pengganti bahan bakar fosil digunakan air sebagai bahan baku utama dalam produksi hidrogen. Pembuatan hidrogen dapat dilakukan melalui proses elektrolisis ataupun termokimia. Produksi hidrogen dengan proses termokimia menggunakan siklus iodium-sulfur, menghasilkan efisiensi gas hidrogen lebih besar dibandingkan dengan proses elektrolisis (Siswanti, 2009).
  • 7. Gas hidrogen tidak dapat ditambang melainkan harus diproduksi. Alternatif tersebut dapat dilakukan dengan melakukan proses elektrolisis menggunakan air khususnya air laut. Produksi gas hidrogen dari NaCl merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan gas hidrogen. Gas hidrogen yang tinggi memberikan tingkat emisi yang mendekati zero emission (Andewi dan Hadi, 2009). Sintesis hidrogen dari hidrokarbon cair menarik untuk dikembangkan karena dapat menjadi alternatif yang praktis untuk memasok hidrogen pada sel bahan bakar. Sintesis hidrogen dari metanol dapat dilakukan melalui reaksi reformasi kukus metanol yang merupakan reaksi terkatalisis antara metanol dan air dalam fasa gas (Marsih dkk., 2006). Zink adalah logam yang putih kebiruan. Logam ini cukup mudah ditempa dan liat pada 110-150 oC. Zink melebur pada pada suhu 410 oC dan mendidih pada 906 oC. Logamnya yang murni, melarut lambat sekali dalam asam dan dalam alkali. Adanya zat-zat pencemar atau kontak dengan platinum atau tembaga, yang dihasilkan oleh penambahan beberapa tetes larutan garam dari logam-logam ini, mempercepat reaksi. Ini menjelaskan larutnya zink-zink komersial. Yang terakhir ini dengan mudah larut dalam asam klorida encer dan asam sulfat encer dengan mengeluarkan hidrogen (Svehla, 1985). Zn + 2H+ Zn2+ + H2 Zink dapat juga larut dalam hidroksida alkali, terbentuk tetrahidroksozinkat(II) (Svehla, 1985): Zn + 2OH- + 2H2O [Zn(OH)4]2- + H2 Karakterisasi dilakukan terhadap katalis ZnO dengan bahan dasar penyusun adalah ZnO (zink oksida). Katalis ini digunakan dalam reaksi steam reforming metanol menghasilkan gas hidrogen (H2) (Husin dan Syamsuddin, 2010).
  • 8. BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Bahan Percobaan Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah asam klorida 4 N, serbuk logam Zn, korek api, sabun cair dan tissue roll. 3.2 Alat percobaan Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes, neraca analitik, sendok tanduk, gelas kimia 100 mL, balon, label, karet gelang dan sikat tabung. 3.3 Prosedur Percobaan Serbuk logam Zn ditimbang sebanyak 0,5 gram dan dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan dengan 3 mL HCl 4 N. Serbuk Zn dan asam klorida dapat bereaksi menghasilkan gas hidrogen. Tabung reaksi segera ditutup dengan balon. Setelah volume gas terkumpul, dilakukan uji nyala pada gas hidrogen. Sumber api didekatkan dengan mulut balon dan gas dikeluarkan dari balon secara perlahan-lahan, nyala dari api semakin membesar.
  • 9. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan Tabel 1. Pengamatan Sintesis Gas Hidrogen No Logam Setelah penambahan HCl Keterangan 1. Serbuk Zn Terbentuk gelembung gas Bereaski 4.2 Reaksi Zn (s) + 2HCl (l) → ZnCl2 (aq) + H2 (g)↑ 4.3 Pembahasan Percobaan sintesis gas hidrogen dilakukan pertama-tama dengan menimbang logam Zn sebanyak 0,50 gram, kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi. Perlakuan selanjutnya yaitu dengan menambahkan larutan HCl 4 N sebanyak 3 mL, fungsi penambahan larutan HCl 4 N ini yaitu untuk melarutkan logam Zn dan mengoksidasi logam Zn menjadi ion Zn2+ dan membentuk gas hidrogen. Tabung reaksi yang berisi logam Zn dan HCl 4 N segera ditutup dengan balon untuk menampung gas yang terbentuk dari hasil reaksi antara logam Zn dan HCl 4 N. percobaan ini tidak melibatkan perlakuan pemanasan, jadi untuk mempercepat reaksi maka dilakukan pengocokan tabung reaksi secara terus-menerus. Proses pengocokan dapat dihentikan setelah gas yang terbentuk sudah mengembangkan balon selanjutnya, balon dilepaskan dari tabung reaksi dengan hati-hati tujuannya agar gas yang tertampung didalam balon tidak lepas ke udara. Selanjutnya, dilakukan uji nyala pada gas yang tertampung dengan mendekatkan
  • 10. sumber api ke mulut balon dan gas yang berada dalam balon dikeluar secara hati-hati, pada saat gas dikeluarkan di dekat sumber api terdengar suara letupan, ini menandakan bahwa gas yang terbentuk adalah gas hidrogen.
  • 11. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaan, dapat di simpulkan bahwa: 1. Reaski logam (serbuk logam Zn) dengan asam encer (HCl) menghasilkan hidrogen. 2. Uji nyala gas menghasilkan letupan atau api semakin membesar. Gas yang terbentuk adalah hidrogen. 5.2 Saran 5.2.1 Saran untuk Percobaan Bahan yang digunakan tidak dalam bentuk serbuk melainkan padatan sehingga praktikan harus menghaluskan terlebih dahulu padatan tersebut sebelum ditimbang. 5.2.2 Saran untuk Laboratorium Alat yang digunakan pada paraktikum sebaiknya diperiksa terlebih dahulu agar praktikum berjalan dengan lancar.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Andewi, N.M.Y.A. dan Hadi, W., 2009, Produksi Gas Hidrogen Melalui Proses Elektrolisis Air Sebagai Sumber Energi, Jurnal Teknologi, 1(3): 1-16. Fandom, J., 2000, The Elements Hydrogen, Marshall Cavendish Corporation, New York. Husin, H. dan Syamsuddin, Y., 2010, Pembuatan Katalis Cu/Zn/Al2O3 untuk Proses Steam Reforming Metanol menjadi Hidrogen sebagai Bahan Bakar alternatif, Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, 7(3): 9-104. Ikapi, 1973, Ensiklipedia Umum, Kanisius, Yogyakarta. Marsih, I.N., Firmansyah, D.A., Onggo, D., dan Markertiharta, I.G.B.N., 2006, Sintesis Gas Hidrogen dari Metanol dengan Katalis Cu/Zn/Al2O3, Jurnal Kimia Indonesia, 1(1): 13-16. Samily, D.H. dan Finahari, I.N., 2008, Perbandingan Produksi Hidrogen dengan Energi Nuklir Proses Elektrolisis dan Steam Reforming, Jurnal Teknologi, 1(1): 175-180. Siswanti, H.W., 2009, Produksi Hidrogen Sebagai Bahan Bakar Alternatif dengan Sistem Elektrolisis dan Termokimia: Review, Jurnal Kimia Industri, 2(4): 1-6. Svehla, G., 1979, Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi Kelima, diterjemahkan oleh Setiono, L. dan Pudjaatmaja, A.H, 1985, Kalman Media Pustaka, Jakarta.
  • 13. LEMBAR PENGESAHAN Makassar, 24 April 2014 Asisten SARWINA HAFID Praktikan SALMAWATI B. NINI ASTUTI ALWI SULTAN
  • 14. Lampiran I Bagan Kerja Serbuk Zn  Dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 0,5 gram  Di tambahkan 3 mL HCl 4 N setetes demi setetes  Tabung reaksi segera ditutup dengan balon untuk menampung gas yang terbentuk  Balon yang berisi gas dilepaskan dari tabung reaksi Gas Hidrogen   Diuji nyala  Apabila terjadi letupan atau api semakin membesar maka gas yang terbentuk adalah gas hidrogen Hasil
  • 15. Lampiran II Foto Pengamatan Gambar 1. Serbuk logam Zn pada Gambar 2. Serbuk logam Zn Tabung reaski setelah ditambahkan HCl Gambar 3. Gas hidroge yang Gambar 4. Uji nyala gas hidrogen ditampung dalam balon