SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
DAFTAR ISI
1.    Asuhan Keperawatan pada Penderita Pneumonia
2.    Asuhan Keperawatan pada Manula dengan Gangguan Sistem Respirasi (Pneumonia)
3.    Asuhan Keperawatan Pertusis pada Pasien Anak
4.    Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM)
5.    Asuhan Keperawatan pada Bayi dengan Hiperbilirubinemia
6.    Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hernia Inguinalis dan Karsinoma Kolorektal
7.    Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal “Kolitis
      Ulseratif dan Apendisitis”
8.    Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Gastrointestinal dengan Divertikulitis dan
      Crohn
9.    Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hepatitis dan Sirosis Hati
10.   Asuhan Keperawatan pada Pasien Xeroftalmia
11.   Asuhan Keperawatan pada Usila Diabetes Mellitus
12.   Asuhan Keperawatan pada Klien Lansia dengan Gangguan Pendengaran (Presbiakusis)
13.   Asuhan Keperawatan pada Usila dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler (Angina
      Pectoris)
14.   Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Gastrointestinal (Ulkus Peptikum)
15.   Asuhan Keperawatan Lansia dengan Gangguan Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
      (Hipotermia)
16.   Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Asma
      Bronchial)
17.   Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Tumor Paru
18.   Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumotorak
19.   Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Occupational
      Lung Disease)
20.   Post Operasi Reseksi Usus pada Klien Peritonitis
21.   Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. S dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Infark
      Miokard Akut Di WismaIXPanti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan
      Bontomarannu Kabupaten Gowa Tanggal 2 – 7 Agustus 2004
22.   Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. N dengan Post Partum Sectio Caesarea dengan
      Indikasi Letak Lintang Di Ruang Nifas Klinik Bersalin Satia Budi Tanggal 13 – 15 Oktober
      2003
23.   Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus
      Di Wisma 11 Panti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu
      Kabupaten Gowa 2 - 7 Agustus 2004
24.   Asuhan Keperawatan pada Tn. “A” dengan Gangguan Kardiovaskuler Infark Miokard
      Akut Di Ruang Icu/Iccu Rsud Labuang Baji Tanggal 10-13 Juni 2004
25.   Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. W dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler:
      Hipertensi Di Ruang Perawatan Baji Dakka III Labuang Baji Makassar Tanggal 08 - 10
      September 2003
26.   Asuhan Keperawatan pada Klien An. H dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam
      Typhoid Di Ruang Perawatan Anak Baji Minasa BPRSud. Labuang Baji Makassar
      Tanggal 5-7 Oktober 2003
27.   Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus
      Di Ruang Perawatan Bedah Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar
28.   Asuhan Keperawatan pada Ny. K dengan Post Partum Indikasi Episiotomi Di Ruang
      Nifas Rumah Bersalin Satia Budi Tanggal 7 – 9 Oktober 2003
29.   Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. S dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis
      Akut Di Ruang Perawatan Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar Tanggal 12 S/D
      14 Oktober 2003
30.   Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. “R” dengan Persalinan Normal Di Kamar Bersalin
      Rb. Mattirobaji Sungguminasa – Gowa Tanggal 26 S/D 27 Oktober 2003
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA PNEUMONIA


                     Virus       Bakteri     Jamur     Aspirasi


                             Saluran nafas bagian bawah
                                        ↓
                                   Bronchiolus
                                        ↓
                                     Alveolus
                                        ↓
Peningkatan                             Reaksi radang         Stimulasi
produksi sekret                         pada bronchus         chemoreseptor
↓                                       dan alveolus          hipothalamus
Akumulasi sekret                        ↓                     ↓
↓                                       Fibrosus dan          Set point
Obstruksi jalan                         pelebaran             bertambah
nafas                                   ↓                     ↓
↓                                       Atelektasis           Respon menggigil
Gangguan                                ↓                     ↓
ventilasi          Rangsangan           Gangguan              Reaksi
↓                  batuk                difusi                peningkatan panas
Bersihan jalan     ↓                    ↓                     tubuh
nafas tidak        Nyeri                Gangguan              ↓
efektif            pleuritik            pertukaran            Hipertermi
                   ↓                    gas                   ↓
Peningkatan        Gangguan             ↓                     Evaporasi
frekuensi nafas    rasa nyaman          O2 ke jaringan        meningkat
↓                  nyeri                menurun               ↓
Perangsangan                            ↓                     Cairan tubuh
RAS                Resiko infeksi       Kelemahan             berkurang
↓                  (penyebaran)         ↓                     ↓
Susah                                   Intoleransi           Defisit volume
tidur              Distensi             aktivitas             cairan
↓                  abdomen
Perubahan pola     ↓                    Metabolisme
tidur              Muntah               meningkat
                                        ↓
Ancaman                                 Kompensasi
kehidupan                               cadangan lemak
↓                                       digunakan tubuh
Ansietas                                ↓
(orang tua)                             Nutrisi kurang dari kebutuhan



                                       1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA MANULA DENGAN GANGGUAN SISTEM
                RESPIRASI (PNEUMONIA)

                           Streptococcus, staphylococcus, dll.

                               Saluran nafas bagian atas

                                      Bronchiolus

                                         Alveoli

                                Reaksi radang pada
      Akumulasi                Bronchus dan Alveolus        Stimulasi chemoreseption
       Sekret                                                     hipotalamus

 Obstruksi jalan nafas         Fibrosus dan pelebaran            set point berubah

  Gangguan ventilasi                 Atelektasis                 respon menggigil

Bersihan jalan inefektif          Gangguan difusi             Reaksi peningkatan
                                                                 Suhu tubuh
Peningkatan frekuensi
       nafas                         Gangguan                       Hipertermi
                                   Pertukaran Gas

  Merangsang RAS                      Suplai O2               Evaporasi meningkat
                                ke jaringan menurun

      Sulit tidur                    Kelemahan              Cairan tubuh berkurang

 Perubahan pola tidur            Intoleransi aktivitas       Defisit volume cairan

 Ancaman kehidupan            Metabolisme meningkat

      Kecemasan             Kompensasi: cadangan lemak
                             Dipergunakan oleh tubuh

                            Nutrisi kurang dari kebutuhan




                                            2
ASUHAN KEPERAWATAN PERTUSIS PADA PASIEN ANAK

                           Bordetella pertusis.
                                     ↓
                             Inhalasi droplet
                                     ↓
                                 Alveolus
                                     ↓
                         Reaksi antigen-antibodi
                                     ↓
      Tuberkel pecah          Reaksi radang        Peningkatan aktivitas
             ↓                   pada paru                seluler
         Eksudasi                    ↓                        ↓
             ↓            Peningkatan produksi         Metabolisme
     Fibrosis jaringan             sekret               meningkat
           paru                      ↓                        ↓
             ↓              Akumulasi sekret         Pemecahan KH,
     Iskemia jaringan                ↓              protein, lemak dan
           paru           Obstruksi jalan nafas     adanya penekanan
             ↓                       ↓               pada saraf pusat
  Merangsang reseptor          Batuk-batuk             lapar di otak
saraf untuk mengeluarkan             ↓                        ↓
     neurotransmeter            Pola nafas         Kurang nafsu makan
   bradikinin, serotonin       tidak efektif                  ↓
       dan histamin                                   Asupan kurang
             ↓                                                ↓
          Nyeri                                        BB menurun
                                                              ↓
                                                    Perubahan nutrisi
                                                        kurang dari
                                                        kebutuhan




                                     3
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT PARU
               OBSTRUKSI MENAHUN (PPOM)

Asap tembakau     Predisposisi genetik
polusi udara      (defisiensi alfa 1-antitripsin)
↓                 ↓
Gangguan          Sekat dan jaringan
pembersihan       penyokong hilang
paru-paru         ↓
↓                 Produksi sputum
Peradangan        meningkat
bronchus dan      ↓
bronkiolus        Penyempitan                       Pertukaran O2 dan CO2
↓                 bronkus                           tidak efektif
Peningkatan       ↓                                 ↓
produksi sputum   Tegang                            Gangguan pertukaran
↓                 ↓                                 gas
Obstruksi jalan   Batuk
nafas             ↓                                 O2 ke jaringan menurun
↓                 Batuk terus-menerus               ↓
Bersihan jalan    ↓                                 Metabolisme anaerob
nafas tidak       Gangguan pola                     ↓
efektif           tidur                             Tidak terpenuhinya
                                                    kebutuhan sel
                                                    terhadap O2
                                                    ↓
                  Nafsu makan                       Kelemahan umum
                  menurun                           ↓
                  ↓                                 Intoleransi aktivitas
                  Intake makanan
                  menurun
                  ↓
                  Nutrisi kurang dari
                  kebutuhan tubuh




                                    4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA


    Penyakit hemolitik,          Obat-obatan,               Gangguan fungsi hepar
        antagonis               misal: salisilat          (infeksi, asidosis, hipoksia)
             ↓                         ↓                                ↓
        Hemolisis             Defisiensi albumin         Jaundice ASI (pregnanediol)
             ↓                         ↓                                ↓
   Pembentukan bilirubin     Jumlah bilirubin yang             Defisiensi G-6-PD
        bertambah            akan diangkut ke hati                      ↓
                                  berkurang                  Konjugasi bil indirek
                                                            menjadi bil direk rendah


                           Bilirubin indirek meningkat
                                         ↓
                                Hiperbilirubinemia


Dalam jaringan ekstravaskuler                                       Otak
 (kulit, konjungtiva, mukosa                                          ↓
     dan alat tubuh lain)                                       Kernikterus
                                                                      ↓
   Kecemasan orang tua/              Ikterus                Resiko injury internal
        keluarga                        ↓
                                   Fototerapi                 Kurang informasi
                                        ↓                         orang tua
                                Resiko gangguan                       ↓
                                 integritas kulit            Persepsi yang salah
                                                                      ↓
                                                             Kurang pengetahuan
                                                              orang tua/keluarga




                                          5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HERNIA INGUINALIS
             DAN KARSINOMA KOLOREKTAL

                              Kongenital dan akuisita

      Peningkatan tekanan                                       Kelemahan
         intra abdomen                                             Otot

                            Invaginasi kanalis inguinalis

                                 Penyumbatan usus              Spasme otot

                              Strangulasi/usus terjepit      Strangulasi usus

                                Passage usus tidak ada             Nyeri

                                Vaskularasi terganggu       Aktivitas menurun

                                      Gangren               Intoleransi aktivitas
       Distorsi abdomen

       Mual dan muntah

   Potensial gangguan nutrisi
    kurang dari kebutuhan

  Keterangan: 1. Nyeri
              2. Intoleransi aktivitas
              3. Gangren
              4. Potensial gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan




                                        6
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
  GASTROINTESTINAL “KOLITIS ULSERATIF DAN APENDISITIS”


                                    Faktor genetik saluran cerna

                          Reaksi inflamasi di lapisan dan dinding usus

                                          Pembengkakan

                                              Ulserasi                     Infeksi kuman

                                                                      Mengeluarkan toksin


    Lesi pada                                                Meningkatnya                   Permeabilitas
   mukosa usus                                                 motilitas                   usus meningkat

   Pembentukan                              Gangguan          Kesempatan                   Sekresi air dan
      abses                                nutrisi kurang     absorbsi <<                    elektrolit
                                          dari kebutuhan                        Gangguan
                                                                              eliminasi BAB
   Abses pecah                                                     Diare                      Gangguan
                                                                                             Metabolisme
                                                                                           air dan elektrolit
    Iritasi pada                            Potensial         kehilangan                        di usus
      mukosa                                Gangguan          cairan dan
                                            integritas         elektrolit                     Isi rongga
                                               kulit                                           usus >>
       Nyeri         Intoleransi
                      aktivitas              Gangguan          Dehidrasi               Volume cairan kurang
                                           istirahat tidur                                dari kebutuhan
  Tukak tersebar

   Stadium lanjut   Tahap kronik             Informasi        Konsentrasi
                                              kurang         CES meningkat

       Terjadi        Faktor                 Tidak             Tekanan
  perdarahan yang    psikologis           menggunakan          osmotik
   terus-menerus                            sumber             menurun

   Resti anemia     Pengulangan               Salah          CES menurun
                    dalam periode            persepsi
                        waktu                                      Shock

                     Kecemasan               Kurang            Gangguan
                                           Pengetahuan           perfusi
                                                                Jaringan




                                                 7
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN
   GASTROINTESTINAL DENGAN DIVERTIKULITIS DAN CROHN

Kelemahan/
menurunnya tegangan
otot dinding kolon          Herniasi mukosa dan submukosa

Peningkatan tekanan         Divertikulitis/divertikular
dalam lumen kolon
                            Tinja terperangkap
                            dalam divertikel

                            Nekrosis divertikel dan
                            terinfeksi kuman kolon

                                Divertikulitis

Lesi/iritasi sampai ke otot Pembengkakan mukosa           penyempitan lumen
colon (muskulus propria)        (peradangan)
                                                              Obstruksi

  Pembuluh darah pecah      Penekanan/mendesak        Cairan tertahan di lumen
                                 Jaringan


    Perdarahan/anum                 Nyeri                    Faeses encer

 Penurunan cairan plasma         Pengeluaran               Frekuensi BAB
    dan intra vaskuler       cairan dan elektrolit           meningkat


      Hipovelemia          Resiko tinggi penurunan        Gangguan eliminasi
                                volume cairan                BAB, diare


      Resiko tinggi        Gangguan keseimbangan
        gangguan             asam basa (asidosis)
     perfusi jaringan
                                Mual muntah

                               Resiko tinggi
                              gangguan nutrisi




                                      8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HEPATITIS DAN
                  SIROSIS HATI

 Konsumsi        Virus          Bakteri           Obat-             Stress,
  alkohol       hepatis                           obatan             dll.


                          Kerusakan hepatosite

                            Peradangan hati


          Perubahan (aliran darah ke             stimulus kemoreseption
         aliran darah hati menurun)                   hipotalamus

        Nekrosis hati                               Set point berubah


Resiko tinggi          Metabolisme                  Rx. peningkatan
  terhadap          bilirubin menurun                panas tubuh
   infeksi
                   Hiperbilirubinemia                  Hipertermi

                           Ikterus                    Mual muntah

                                                       Anoreksia

                                                     Intake menurun

                                                 Gangguan nutrisi kurang
                                                     dari kebutuhan


                   Intoleransi aktivitas               Kelemahan




                                     9
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN XEROFTALMIA


                                        Defisiensi vitamin A


                                       Kekeringan pada retina


                                      Impuls yang masuk tidak
 Resiko tinggi       Perubahan       dapat ditangkap dengan baik
   terhadap         penglihatan            oleh retina dan
    cedera         pada senja hari    diteruskan ke saraf optik


                 Ancaman kehidupan    Gangguan adaptasi gelap


                      Ansietas           Gangguan sensori-
                                        Persepsi penglihatan




                       10
Diabetes mellitus


              Angiopati                               Neuropati                         Gangguan metabolisme KH, protein, lemak


     Makroangiopati Mikroangiopati Autonomik           Sensori          Motorik         Penggunaan      Glukoneugenesis Lipolisis ↑
                                                                                          Glukosa

     Penyumbatan      Perubahan      Keringat          Sensasi         Atropi usus     Hiperglikemi
      pembuluh           kulit
        darah                                                                           Glikosuria                        Ketosis
                                    Kulit kering     Trauma tak         Perubahan
                       Ulserasi       fistula          terasa          sikap tubuh    Poliuri/Nocturi

                                                                                     ↓ diuresis osmotik                 Mual muntah




11
                          Infeksi                  Ulserasi daerah
                                                     Penekanan                       ↓ volume sirkulasi
                                                                                                                           Nutrisi
        Gangren        Gangren                                         Hipotensi                                         kurang dari
         berat         sedang                           Infeksi        takikardia       Kekurangan                       kebutuhan
                                                                                          volume
                                                                                           cairan
                      Amputasi
                                                                                                                                       ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DIABETES MELLITUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LANSIA DENGAN GANGGUAN
             PENDENGARAN ( PRESBIAKUSIS )



    Degenerasi tulang-tulang
    pendengaran bagian dalam


    Hilangnya sel-sel rambut
    pada basal kokhlea


    gangguan neuron-
    neuron kokhlea


    Fungsi pendengaran
    menurun


    Pendengaran terhadap       Menarik      Tidak mau mengikuti
    kata-kata/rangsang         diri dari    kegiatan di rumah
    suara menurun              lingkungan   maupun masyarakat


    Gangguan                   Harga diri   lebih banyak istirahat
    komunikasi verbal          rendah

                                            Kurang aktivitas




                                    12
ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM
           CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

                            Atherosclerosis dan/atau
                        spasme pembuluh darah koroner

                             Penyempitan pembuluh
                                 darah koroner

                           Ischemia pada arteri koroner

                              Hipoksia otot jantung

                              Metabolisme anaerob

                             Asam laktat meningkat


        Asidosis                                             Reseptor saraf
                                                            nyeri terangsang

     Fungsi ventrikel                                         Nyeri Dada
       terganggu

 Perubahan hemodinamik                                        Merangsang
 (TD dan nadi meningkat)                                      katekolamin

      C.O. menurun                                        Vasokontriksi perifer

Tekanan jantung meningkat                                     Hospitalisasi

    Tekanan paru-paru                                         (-) informasi

       Sesak nafas                                        Persepsi yang salah

   Ancaman kesehatan                                        (-) pengetahuan

        Ansietas




                                       13
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
        GASTROINTESTINAL (ULKUS PEPTIKUM)

                              Ulkus peptikum


                    Stress, hipersekresi HCl, obat-obatan,
                        zat-zat perangsang, H. pylori


                         Merusak mukosa lambung


                           Terjadi perubahan pada
                        sawar epitel mukosa lambung


                             Kerusakan jaringan



  Peningkatan HCl                  Erosi               Histamin meningkat


                                                       Merangsang sekresi
                                                         asam dan pepsin,
   Mual/muntah                 Merangsang              dapat meningkatkan
                               saraf nyeri             permeabilitas kapiler
                                                         terhadap protein


  Penurunan nafsu             Gangguan rasa            Edema pada mukosa
      makan                   nyaman nyeri                 lambung


                                                     hilangnya protein plasma


                                                             Perdarahan




                                   14
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM
        PENGATURAN SUHU TUBUH (HIPOTERMIA)


     Penuaan (65 tahun)


     Disfungsi otonomi


      Pada hipotalamus          kehilangan massa otot
        (region post)            dan cadangan lemak


       Penurunan fungsi
     termoregulasi tubuh


         Penurunan             penurunan metabolisme
         suhu tubuh                    tubuh


    Kurang pengetahuan               Penurunan energi


  Informasi yang tidak tepat            kelemahan


         Kecemasan                  intoleransi aktivitas




                               15
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
             PERNAFASAN (ASMA BRONCHIAL)

         Faktor Instrinsik                                     Faktor ekstrinsik


          Infeksi kuman                                     Alergen + faktor genetik


     Infeksi saluran pernafasan


                                  Pengaktifan respon imun
                                        (sel mast)


                              Pengaktifan mediator kimiawi
                                Histamin, serotinin, kinin



    Bronchospasme            edema mukosa                 sekresi         inflamasi



                                  Penyempitan jalan nafas

          Pola nafas tidak
              efektif
                                   Serangan paroksimal


                                    Dispnea, wheezing
                                      Batuk, sputum


        Anoreksia                    Inefektif bersihan              ancaman
                                        jalan nafas                 kehidupan


  Defisit volume cair                                               Kecemasan
  Gangguan nutrisi, kurang
  dari kebutuhan
                        susah tidur

                Penempatan pola istirahat
                         tidur




                                         16
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUMOR PARU

     Rokok               Pekerjaan/Polusi       Fibrosis paru



                           Tumor Paru



Ulserasi bronchus    Metaplasia sel skuamosa
                         Pada bronchus


 Reaksi radang              Obstruksi            Jalan nafas
 Pada bronchus              bronchus              inefektif


Penumpukan sekret          Empisema


     Batuk           Gangguan Pertukaran Gas


   Anoreksia                                   O2 ke jaringan ↓


 Intake menurun                                Kelemahan/letih


Gangguan pemenuhan                               Intoleransi
    Nutrisi                                       aktivitas




                              17
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PNEUMOTORAK

                           Trauma toraks


                         Pengumpulan darah


Penurunan ekspansi     Pengumpulan udara         Tarikan pada
     dada                                       pleura parietalis


Penurunan ekspansi     Peningkatan tekanan      Perlekatan pada
      Paru                 intra toraks          pleura viteral


     Sesak             Peningkatan volume       Reseptor nyeri
                           area pleura            rangsang


   Pola nafas        Penurunan kapasitas paru     nyeri dada
  Tidak efektif


                       Distress pernafasan      gangguan rasa
                                                nyaman nyeri


                           Paru II kolaps


                           Resiko tinggi
                         penghentian nafas




                              18
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
         PERNAFASAN (OCCUPATIONAL LUNG DISEASE)

Lingkunga kerja                     Inhalasi berbagai gas

Partikel yang terdapat
dalam udara bebas                    Partikel debu

Peranan oksidan dan prokrolitik        bentuk
                                       solid                biasanya berukuran lebih
Merusak struktur paru                  berat jenis          dari 0,5 m
                                       lama paparan
Alveolar limning material
menghasilkan C5a kemotoksin
                                     Bergerak
Mempengaruhi makrofag                Mati
                                     Bersama netrofil dan makrofag mempengaruhi
                                     - toksik O2
                                     - elastase
                                     - kolagenase
                                     - protease netral

                                  Reaksi fibrosis paru

                                    Fibrosis meluas

                            Elastisitas, kapasitas total
                          Volume residu paru berkurang

                                  Gangguan ventilasi

  Peningkatan frekuensi           Gangguan pertukaran              O2 ke jaringan
         Nafas                           gas                         menurun

    Merangsang RAS                Ancaman kehidupan             Intoleransi aktivitas

        Sulit tidur                   Kecemasan

  Penempatan pola tidur




                                            19
POST OPERASI RESEKSI USUS PADA KLIEN PERITONITIS

                          Appendicitis
                                 ↓
                            Inflamasi
                                 ↓
                       Akumulasi pus dan
               menyebar ke seluruh rongga abdomen
                                 ↓
                   Eksplorasi sumber perforasi
                                 ↓
                            Peritonitis
                                 ↓
                      Lakukan reseksi usus

Luka bekas operasi                          Terputusnya kontinuitas
          ↓                                       jaringan kulit
Kurang pengetahuan                                       ↓
          ↓                                     Penekanan saraf
Perawatan luka post                                      ↓
 operasi in efektif                            Rangsangan pada
          ↓                                      serabut myelin
Resiko tinggi infeksi                                    ↓
                                                    Thalamus
                                                         ↓
                                            Menganalisa lebih cepat
                                             lokasi dan intensitas
                                                       nyeri
                                                         ↓
                                                      Nyeri
                                                         ↓
                        Coping in efektif       Kelemahan fisik
                                ↓                        ↓
                          Fokus pada          Keterbatasan gerak
                          diri sendiri                   ↓
                                ↓             Intoleransi aktivitas
                           Ansietas




                                20
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. S DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER: INFARK MIOKARD AKUT DI WISMAIXPANTI
SOSIAL TRESNA WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU
         KABUPATEN GOWA TANGGAL 2 – 7 AGUSTUS 2004

             Arteriosclerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll
                                            ↓
                          Penyempitan lumen arteri koroner
                                            ↓
                         Penyumbatan aliran darah ke jantung
                                            ↓
                        Suplai darah ke jantung tidak adekuat
                                            ↓
                                         Iskemia
                                            ↓
                            Sel-sel otot jantung kekurangan
                          komponen darah yang dibutuhkan

           Kerusakan selular yang ireversibel          Suplai O2 ke seluruh jaringan
         dan kematian otot/nekrosis otot jantung              tubuh menurun
             ↓                             ↓                            ↓
  Merangsang pelepasan        Penurunan daya kontraksi          BMR menurun
     mediator kimia:            ventrikel kiri jantung                  ↓ bradikinin,
  histamine,↓                     Penurunan energi
       prostaglandin           Penurunan jumlah darah                tubuh
             ↓                yang dipompa ke jantung                   ↓
       Syaraf aferen                       ↓                      Kelemahan
             ↓                 Penurunan jumlah darah                   ↓
       Hipotalamus                         ↓                      Intoleransi
             ↓               Resiko tinggi perubahan                aktivitas
      Cortex cerebri              perfusi jaringan
             ↓                                                  Gangguan pada
       Saraf efferent                                          pusat pengaturan
             ↓                                                   nafsu makan
  Nyeri dipersepsikan                                           (hipotalamus)
             ↓                                                          ↓
    Respon bagi klien                                              Anoreksia
             ↓                                                          ↓
     Perubahan status           Informasi yang tidak        Asupan/intake nutrisi
         kesehatan                     adekuat                   tidak adekuat
             ↓                             ↓                            ↓
    Koping tak efektif          Kurang pengetahuan             Nutrisi kurang
             ↓
         Ansietas



                                         21
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. N DENGAN POST PARTUM
      SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG DI RUANG
    NIFAS KLINIK BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL 13 – 15 OKTOBER 2003


                                        Kehamilan cukup bulan
                                                  ↓
                               Persalinan dengan indikasi letak lintang
                                                  ↓
                                          Persalinan buatan
                                                  ↓
                                           Sectio caesarea
                                                  ↓
                       ↓                         ↓                         ↓
Perubahan status       Kurang informasi          Insisi                    Post operasi
kesehatan              ↓                         ↓                         ↓
↓                      Kurang pengetahuan        Luka operasi              Rawat inap
Ansietas               ↓                         ↓                         ↓
↓                      Takut, cemas              Terputusnya kontinuitas   Ruangan yang padat
Primi Para             ↓                         jaringan                  ↓
↓                      Immobilisasi              ↓                         Lingkungan yang
Kurang pengalaman      ↓                         Rangsangan ujung          tidak tenang
tentang perawatan      Peristaltik usus          saraf bebas               ↓
payudara dan cara      menurun                   ↓                         Ribut, kurang
menyusui               ↓                         Thalamus                  nyaman
↓                      Konstipasi                ↓                         ↓
Isapan yang tidak      ↓                         Cortex cerebri            Adaptasi kurang
adekuat                Perubahan pola            ↓                         ↓
↓                      eliminasi BAB             Nyeri                     Pola tidur terganggu
Proses laktasi yang                                                        ↓
tidak efektif          Perdarahan                                          Teknik septik dan
↓                      ↓                                                   aseptik
Resiko terjadinya      Resiko terjadinya                                   ↓
bendungan ASI          kekurangan cairan                                   Port Dentry
                       dan elektrolit                                      mikroorganisme
Kurang pengetahuan                                                         ↓
tentang ber-KB                                                             Tanda radang
↓                                                                          ↓
Tidak ber-KB                    Bengkak      Panas    Nyeri     Merah      Penurunan Fungsi
↓                                                                          ↓
Masa subur                                                                 Infeksi
↓
Resiko terjadinya
kehamilan berikutnya




                                                22
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI WISMA 11 PANTI SOSIAL TRESNA
 WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN
                 GOWA 2 - 7 AGUSTUS 2004

                                 Diabetes mellitus
                                          ↓
                                 Sel beta pankreas         Perubahan status
                                     terganggu                 kesehatan
                                          ↓                         ↓
                                  Produksi insulin      Sumber informasi yang
                                      menurun                tidak adekuat
                                          ↓                         ↓
      Sel hungry                   Sekresi insulin       Kurang Pengetahuan
           ↓ + faktor eksternal       menurun                       ↓
         Ulkus                            ↓               Stressor meningkat
           ↓                       Hiperglikemia                    ↓
 Gangguan integritas                      ↓               Koping klien tidak
       jaringan                 Nutrisi ke sel kurang            efektif
           ↓                              ↓                         ↓
     Port de entry                Hipometabolik               Kecemasan
           ↓                              ↓
Invasi mikroorganisme            Nutrisi kurang dari
           ↓                         kebutuhan
        Infeksi

              Pelepasan mediator kimia
               (bradikinin, histamine,
                   prostaglandin)
                          ↓
                    Saraf aferen
                          ↓
                    Hipotalamus
                          ↓
                   Korteks serebri
                          ↓
                    Saraf eferen
                          ↓
                       Nyeri




                                         23
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. “A” DENGAN GANGGUAN
KARDIOVASKULER INFARK MIOKARD AKUT DI RUANG ICU/ICCU RSUD
          LABUANG BAJI TANGGAL 10-13 JUNI 2004

            Arteriosklerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll
                                           ↓
                         Penyempitan lumen arteri koroner
                                           ↓
                        Penyumbatan aliran darah ke jantung
                                           ↓
                       Suplai darah ke jantung tidak adekuat
                                           ↓
                                      ISKEMIA
                                           ↓
                           Sel-sel otot jantung kekurangan
                         komponen darah yang dibutuhkan

          Kerusakan selular yang ireversibel          Suplai O2 ke seluruh jaringan
       dan kematian otot/nekrosis otot jantung               tubuh menurun
           ↓                             ↓                               ↓
     Syaraf aferen          Penurunan daya kontraksi           EMR menurun
           ↓                   ventrikel kiri jantung                ↓
 Merangsang pelepasan                    ↓                   Penurunan energi
    mediator kimia:          Penurunan jumlah darah                tubuh
 bradikinin, histamine,      yang dipompa ke jantung                 ↓
     prostaglandin                       ↓                      Kelemahan
           ↓                 Penurunan jumlah darah                  ↓
   Pusat syaraf nyeri        yang dipompa ke jantung            Intoleransi
      di thalamus                        ↓                       aktivitas
           ↓               Penurunan curah jantung
      Nociceftor                         ↓
           ↓                  Penurunan/penghentian
    Cortax cerebri                 aliran darah
           ↓                             ↓
 Nyeri dipersepsikan        Resiko tinggi perubahan
           ↓                     perfusi jaringan
   Respon bagi klien
           ↓
   Perubahan status
       kesehatan
           ↓
   Koping tak efektif
           ↓
       Ansietas



                                        24
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. W DENGAN GANGGUAN
 SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI DI RUANG PERAWATAN BAJI
  DAKKA III LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 08 - 10 SEPTEMBER
                             2003

 Asupan Na       Perubahan             Stress            Faktor         Obesitas
 meningkat        genetik                                genetik


 Retensi Na     Luas infiltrat    Aktivitas             Renin          Perubahan            Hiper-
  di ginjal      menurun           simpatis           angiotensin      membran           insulinemia
                                  meningkat           meningkat           sel


Volume cairan     Kontriksi
 meningkat         vena



  Preload       Kontraktilitas                           Kontriksi                        Hipertrofi
 meningkat       meningkat                              fungsional                        struktural




          Curah jantung meningkat                              Tahanan perifer meningkat


                                                Hipertensi


                Hospitalisasi                             Peningkatan beban kerja jantung
                       ↓                                                   ↓
        Informasi tentang penyakit dan                  Hipertrofi ventrikel kiri dan penebalan
           perawatan tidak adekuat                             dinding pembuluh darah
                       ↓                                                   ↓
             Kurang pengetahuan                            Vasokontriksi pembuluh darah
                                                                           ↓
                                                        Peningkatan tekanan vaskuler cerebral



         Menekan serabut saraf otak                      Aktivitas saraf simpatis meningkat
                      ↓                                                    ↓
         Stimulasi ujung saraf bebas                           Katekolamin meningkat
                      ↓                                                    ↓
                Hipotalamus                                  Hambatan di saluran cerna
                      ↓                                                    ↓
               Cortex cerebri                                         Anoreksia
                      ↓                                                    ↓
                    Nyeri                                          Mual dan muntah
                                                                           ↓
                                                                 Intake nutrisi kurang
                                                                           ↓
                                                         Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


                                                   25
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN. H DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN: DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN ANAK
   BAJI MINASA BPRSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 5-7
                        OKTOBER 2003

Kuman S. Thypi masuk ke dalam usus halus
                                           ↓
                                           Mengeluarkan endotoksin
                                           ↓
                   Akumulasi endotoksin    Langsung mengeluarkan          Merangsang saraf
                   di usus halus           pirogen di usus halus          simpatis
                   ↓                       ↓                              ↓
Reabsorbsi air     Peristaltic usus        Mempengaruhi termoregulator    CO menurun
menurun            menurun                 di hipotalamus melalui         ↓
↓                  ↓                       aliran darah                   Sirkulasi darah
Akumulasi feces    Kompensasi usus         ↓                              menurun
↓                  menurun                 Peningkatan suhu tubuh         ↓
Feses mengeras     ↓                       ↓                              Kelemahan fisik
↓                  Reabsorbsi makanan      Rangsangan RAS                 ↓
Konstipasi         terganggu               ↓                              Bedrest/tirah baring lama
↓                  ↓                       Medulla oblongata              ↓
Gangguan           Merangsang              sebagai pusat pengatur         gangguan integritas kulit
Eliminasi BAB      hipotalamus             tidur
                   ↓                       ↓                              Keterbatasan gerak
Gangguan           Anoreksia               Gangguan istirahat             ↓
pemenuhan                                                                 Kebutuhan klien dilayani
nutrisi kurang     Metabolisme darah                                      di tempat tidur
dari kebutuhan     meningkat               Perubahan status kesehatan     ↓
                   ↓                       klien dan kurang pengetahuan   Gangguan ADL
                   Tubuh menkompensasi     dan informasi
                   cairan yang hilang      ↓                              Aktivitas diet yang
                   ↓                       Beban psikologis               tidak sesuai
                   Haluaran lebih besar    ↓                              ↓
                   dari asupan             Selalu bertanya tentang        Resiko komplikasi
                   ↓                       penyakitnya
                   Balance cairan          ↓
                   terganggu               Kurang pengetahuan
                   ↓                       ↓
                   Kurang volume           Kecemasan
                   cairan




                                              26
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM
ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI RUANG PERAWATAN BEDAH BAJI
           DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR

            Penghancuran sel-sel beta pankreas oleh proses autoimun (gen, virus)
                                             ↓
             Ketidakmampuan sel-sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin
                                             ↓
                                     Defisiensi insulin


Transport glukosa      Transport glukosa          Gangguan proses        Metabolisme protein
ke jaringan            ke jaringan menurun        pengangkutan glukosa dalam sel/jaringan
menurun                ↓                          dalam darah ke         menurun
↓                      hiperglikemia              dalam sel              ↓
Glukosa darah          ↓                          ↓                      Hiperglikemia
meningkat              Metabolisme sel            Gangguan metabolisme ↓
↓                      menurun                    protein, lemak         Kemampuan ginjal
Makanan tidak          ↓                          ↓                      absorbsi glukosa
dapat diproduksi       Glikogenolisis             Sel tubuh mengalami terbatas
dalam sel              ↓                          strafase               ↓
↓                      Asam lemak                 ↓                      Glukouria
Untuk memproduksi      meningkat                  Penurunan kemampuan ↓
dibutuhkan             ↓                          sel-sel tubuh          Diuresis osmotik
peningkatan            Badan keton                ↓                      ↓
metabolisme            meningkat                  Immun menurun          Poliuria
↓                      ↓                          ↓                      ↓
Kerja metabolisme      Energi cadangan            Tubuh rentang infeksi Defisit volume
meningkat              meningkat                  ↓                      cairan/elektrolit
↓                      ↓                          hambatan
Membutuhkan energi     Respon kompensasi          penyembuhan luka       Kehilangan hipotonik
yang banyak            tubuh untuk memenuhi       ↓                      ↓
↓                      energi menurun             Invasi kuman/bakteri Penurunan volume
Kelemahan              ↓                          ↓                      ↓
                       Nutrisi kurang dari        Area yang sangat baik Syok
                       kebutuhan tubuh            untuk pertumbuhan      ↓
                                                  kuman                  Penurunan kesadaran
                       DM                         ↓                      ↓
                       ↓                          Infeksi                Gangguan persepsi
Koping yang tidak      Perubahan status                                  sensorik
adekuat                kesehatan                  Pembentukan ATP
↓                      ↓                          menurun
Stressor               Informasi kurang           ↓
↓                      ↓                          Produksi energi menurun
Cemas                  Pengetahuan tentang        ↓
                       penyakit kurang            Kelemahan dan kelelahan
                       ↓                          ↓
                       Kurang Pengetahuan         Kergantungan thd org. kain → ketidakberdayaan



                                             27
POST PARTUM




                                                                                                                  Perubahan pada Post Partum
         Episiotomi

     Ruptur perineum (luka jahitan)

        Terputusnya            Post the entry    Sistem reproduksi                            Sistem Perkemihan             Sistem                 Laktasi
     kontinuitas jaringan     mikro organisme                                                                           gastromtestinal
                                                     Invousio                                    Odema dan                                     Pengeluaran ASI
       Pelepasan Zat            Terjadi reaksi                                                hypermia kandung        Alat pencernaan              kurang
     Bradkinin Histamin            radang        Kontraksi Uterus          Lemah                dinding kemih         mendapat tekanan
        Prostagladin                                                                                                                             Isapan bayi
                                                   His Pengiring         Pendarahan            Obstruksi uretra         Calon menjadi              kurang
     Resepninociceptor                                                                                                     kosong




28
       (ujung suaraf            Resiko terjadi        Cemas                                     Retensi urine
     bebas) diantaranya          infeksi jalan                                                                          Perostatik usus        Bendungan Air
     kesum-sum tulang                                                    Kekurangan                                       menururn               Susu Ibu
         belakang                                                       volume cairan
                                                 Gangguan istirahat                            Gangguan pola              Konstipasi
                                                      tidur                                    eliminasi BAK
                                                                                                                                                                                       7 – 9 OKTOBER 2003




      Ke hipothalamus

       Corteks cerebri
                                                                                                                        Gangguan pola
                                                                                                                            BAB

                                                    Kurang informasi           Adanya peran
            Nyeri                                                                                         Perubahan psikis
                                                     merawat bayi               sebagai ibu
                                                                                                                                                                 EPISIOTOMI DI RUANG NIFAS RUMAH BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL
                                                                                                                                                                 ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN POST PARTUM INDIKASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. S DENGAN GANGGUAN
      SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS AKUT DI RUANG PERAWATAN BAJI
         DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 12 S/D 14
                              OKTOBER 2003

                  Faktor agresif
                  ↓
Diet              NSAID               H. pylori            Refluks usus       Stress fisis
(makanan/         - aspirin           ↓                    lambung            Perfusi mukosa
minuman           - asam mefenamat    Melekat pada         ↓                  lambung
yang              - Ibuprofen         epitel               Suasana asam       terganggu
mengiritasi       - Fenilbutazon      lambung              pada lumen         ↓
↓                                                          lambung            Timbul daerah
Peningkatan       Nyeri                                    ↓                  infark kecil
produksi asam     ↑                                        Mempercepat        ↓
lambung           Hipotalamus                              kerusakan          Memacu
↓                 (pusat nyeri)                            mukosal barier     sekresi HCl
Intake tak        ↑                    Erosi mukosa        oleh cairan usus
adekuat           Rangsang zat         lambung             ↓
↓                 bradikinin, histamin ↓                   Difusi balik
Nutrisi kurang    serosonin            Kerusakan           ion H
dari kebutuhan    ↑                    mukosa              meningkat
                  Lambung luka         ↓
Medula            ↑                    Gastritis           Perubahan status
vomiting          Reaksi radang        ↓                   kesehatan
centre            ↑                    Gastritis kronis    ↓
↑                 Peningkatan          Tipe A              Hospitalisasi      Penatalak-
Stimulasi saraf   Produksi HCl +       ↓                   ↓                  sanaan
chol mengik       pepsin               Aktivasi            Kurang informasi   diagnostik
↑                                      norepineprine       tentang diet       dan
Kerusakan barier Adanya gangguan (saraf otonom)            ↓                  pengobatan
lambung           fungsi mukosa        ↓                   Kurang             ↓
                                       Saraf simpatis      pengetahuan        Kecemasan
Mual, muntah      Atropi mukosa        terangsang untuk
↓                 lambung secara       aktivasi RAS
Pengeluaran       bertahap             ↓
cairan yang lebih ↓                    REM menurun
dari tubuh        Tidak ada            ↓
↓                 aktivitas kelenjar Pasien terjaga
Proses berlanjut lambung               ↓
↓                 ↓                    Perubahan pola
Defisit volume    Sel-sel parietal     tidur
cairan            chief cell
                  hilang               HCl, pepsin/Fe      Absorpsi           Anemia
                                       intrinsik menurun   B12                pernisiosa


                                               29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. “R” DENGAN PERSALINAN
NORMAL DI KAMAR BERSALIN RB. MATTIROBAJI SUNGGUMINASA –
           GOWA TANGGAL 26 S/D 27 OKTOBER 2003

                               Proses Kelahiran
                                       ↓
                         Penurunan kadar progesterone
                                       ↓
                          Peningkatan kadar estrogen
                                       ↓
                          Rangsangan uterus untuk       pengeluaran energi
                              kontraksi (HIS)           selama persalinan
                                     ↓                          ↓
                              Dilatasi serviks              Kelelahan
                                       ↓
 Penggunaan secara            Turunnya kepala
maneuver, posisi kaki                ↓
tidak tepat, tindakan   Tekanan ocupit pada N. spinal
   yang salah dari                   ↓
      penolong                 Cortex cerebri
          ↓                          ↓
Resiko cedera pada                 Nyeri                Klien merasa takut
   ibu dan janin                     ↓                   untuk berkemih
                          Kurang pengetahuan atau               ↓
                          pengalaman sebelumnya         Resiko terjadinya
                                     ↓                    retensi urine
                              Merupakan stressor
                                       ↓
                              Mekanisme koping
                                 tidak efektif
                                       ↓
                                    Cemas




                                      30

More Related Content

What's hot

Pathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisPathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisMasykur Khair
 
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Julianti Mursidi
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemikgustians
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janinNs. Lutfi
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikAl-Ikhlas14
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 

What's hot (20)

Pathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasisPathway nefrolitiasis
Pathway nefrolitiasis
 
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 
Tipe keluarga
Tipe keluargaTipe keluarga
Tipe keluarga
 
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertermi AKPER PEMDA MUNA
 
Pembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMBPembahasan Soal UKOM KMB
Pembahasan Soal UKOM KMB
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
Peredaran darah janin
Peredaran darah janinPeredaran darah janin
Peredaran darah janin
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thoraxPemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
pemeriksaan fisik
pemeriksaan fisikpemeriksaan fisik
pemeriksaan fisik
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
Contoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etikContoh kasus isu etik
Contoh kasus isu etik
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 

Similar to ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN PARU

Similar to ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN PARU (20)

Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan Patofisiologi pencernaan
Patofisiologi pencernaan
 
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada anak dengan bronkopneumonia
 
BRONKITIS
BRONKITISBRONKITIS
BRONKITIS
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 
Abses
AbsesAbses
Abses
 
Peritonitis generalisata
Peritonitis generalisataPeritonitis generalisata
Peritonitis generalisata
 
Askep asma
Askep asmaAskep asma
Askep asma
 
Askep Tb paru,
Askep Tb paru,Askep Tb paru,
Askep Tb paru,
 
Kumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologiKumpulan patofisiologi
Kumpulan patofisiologi
 
Lp pnemonia
Lp pnemoniaLp pnemonia
Lp pnemonia
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
Laporan Kasus Abses Hepar-dr.pptx
Laporan Kasus Abses Hepar-dr.pptxLaporan Kasus Abses Hepar-dr.pptx
Laporan Kasus Abses Hepar-dr.pptx
 
mind map.pptx
mind map.pptxmind map.pptx
mind map.pptx
 
01 DEMAM TIFOID.ppt
01 DEMAM TIFOID.ppt01 DEMAM TIFOID.ppt
01 DEMAM TIFOID.ppt
 
Askep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotikAskep sindrom nefrotik
Askep sindrom nefrotik
 
Diare usia 1 3 tahun=
Diare  usia 1 3 tahun=Diare  usia 1 3 tahun=
Diare usia 1 3 tahun=
 
Askep pencernaan bagian atas
Askep pencernaan bagian atasAskep pencernaan bagian atas
Askep pencernaan bagian atas
 
Obstruksi distal
Obstruksi distalObstruksi distal
Obstruksi distal
 
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahirAdaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
Adaptasi fisiologis dan_psikologis_bayi_baru_lahir
 

ASUHAN KEPERAWATAN PADA GANGGUAN PARU

  • 1. DAFTAR ISI 1. Asuhan Keperawatan pada Penderita Pneumonia 2. Asuhan Keperawatan pada Manula dengan Gangguan Sistem Respirasi (Pneumonia) 3. Asuhan Keperawatan Pertusis pada Pasien Anak 4. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM) 5. Asuhan Keperawatan pada Bayi dengan Hiperbilirubinemia 6. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hernia Inguinalis dan Karsinoma Kolorektal 7. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal “Kolitis Ulseratif dan Apendisitis” 8. Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Gastrointestinal dengan Divertikulitis dan Crohn 9. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Hepatitis dan Sirosis Hati 10. Asuhan Keperawatan pada Pasien Xeroftalmia 11. Asuhan Keperawatan pada Usila Diabetes Mellitus 12. Asuhan Keperawatan pada Klien Lansia dengan Gangguan Pendengaran (Presbiakusis) 13. Asuhan Keperawatan pada Usila dengan Gangguan Sistem Cardiovaskuler (Angina Pectoris) 14. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Gastrointestinal (Ulkus Peptikum) 15. Asuhan Keperawatan Lansia dengan Gangguan Sistem Pengaturan Suhu Tubuh (Hipotermia) 16. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Asma Bronchial) 17. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Tumor Paru 18. Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumotorak 19. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernafasan (Occupational Lung Disease) 20. Post Operasi Reseksi Usus pada Klien Peritonitis 21. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. S dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Infark Miokard Akut Di WismaIXPanti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa Tanggal 2 – 7 Agustus 2004 22. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. N dengan Post Partum Sectio Caesarea dengan Indikasi Letak Lintang Di Ruang Nifas Klinik Bersalin Satia Budi Tanggal 13 – 15 Oktober 2003 23. Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus Di Wisma 11 Panti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa 2 - 7 Agustus 2004 24. Asuhan Keperawatan pada Tn. “A” dengan Gangguan Kardiovaskuler Infark Miokard Akut Di Ruang Icu/Iccu Rsud Labuang Baji Tanggal 10-13 Juni 2004 25. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. W dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi Di Ruang Perawatan Baji Dakka III Labuang Baji Makassar Tanggal 08 - 10 September 2003 26. Asuhan Keperawatan pada Klien An. H dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Demam Typhoid Di Ruang Perawatan Anak Baji Minasa BPRSud. Labuang Baji Makassar Tanggal 5-7 Oktober 2003 27. Asuhan Keperawatan pada Tn. S dengan Gangguan Sistem Endokrin: Diabetes Mellitus Di Ruang Perawatan Bedah Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar 28. Asuhan Keperawatan pada Ny. K dengan Post Partum Indikasi Episiotomi Di Ruang Nifas Rumah Bersalin Satia Budi Tanggal 7 – 9 Oktober 2003 29. Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. S dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Gastritis Akut Di Ruang Perawatan Baji Dakka III BPRS. Labuang Baji Makassar Tanggal 12 S/D 14 Oktober 2003 30. Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. “R” dengan Persalinan Normal Di Kamar Bersalin Rb. Mattirobaji Sungguminasa – Gowa Tanggal 26 S/D 27 Oktober 2003
  • 2. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA PNEUMONIA Virus Bakteri Jamur Aspirasi Saluran nafas bagian bawah ↓ Bronchiolus ↓ Alveolus ↓ Peningkatan Reaksi radang Stimulasi produksi sekret pada bronchus chemoreseptor ↓ dan alveolus hipothalamus Akumulasi sekret ↓ ↓ ↓ Fibrosus dan Set point Obstruksi jalan pelebaran bertambah nafas ↓ ↓ ↓ Atelektasis Respon menggigil Gangguan ↓ ↓ ventilasi Rangsangan Gangguan Reaksi ↓ batuk difusi peningkatan panas Bersihan jalan ↓ ↓ tubuh nafas tidak Nyeri Gangguan ↓ efektif pleuritik pertukaran Hipertermi ↓ gas ↓ Peningkatan Gangguan ↓ Evaporasi frekuensi nafas rasa nyaman O2 ke jaringan meningkat ↓ nyeri menurun ↓ Perangsangan ↓ Cairan tubuh RAS Resiko infeksi Kelemahan berkurang ↓ (penyebaran) ↓ ↓ Susah Intoleransi Defisit volume tidur Distensi aktivitas cairan ↓ abdomen Perubahan pola ↓ Metabolisme tidur Muntah meningkat ↓ Ancaman Kompensasi kehidupan cadangan lemak ↓ digunakan tubuh Ansietas ↓ (orang tua) Nutrisi kurang dari kebutuhan 1
  • 3. ASUHAN KEPERAWATAN PADA MANULA DENGAN GANGGUAN SISTEM RESPIRASI (PNEUMONIA) Streptococcus, staphylococcus, dll. Saluran nafas bagian atas Bronchiolus Alveoli Reaksi radang pada Akumulasi Bronchus dan Alveolus Stimulasi chemoreseption Sekret hipotalamus Obstruksi jalan nafas Fibrosus dan pelebaran set point berubah Gangguan ventilasi Atelektasis respon menggigil Bersihan jalan inefektif Gangguan difusi Reaksi peningkatan Suhu tubuh Peningkatan frekuensi nafas Gangguan Hipertermi Pertukaran Gas Merangsang RAS Suplai O2 Evaporasi meningkat ke jaringan menurun Sulit tidur Kelemahan Cairan tubuh berkurang Perubahan pola tidur Intoleransi aktivitas Defisit volume cairan Ancaman kehidupan Metabolisme meningkat Kecemasan Kompensasi: cadangan lemak Dipergunakan oleh tubuh Nutrisi kurang dari kebutuhan 2
  • 4. ASUHAN KEPERAWATAN PERTUSIS PADA PASIEN ANAK Bordetella pertusis. ↓ Inhalasi droplet ↓ Alveolus ↓ Reaksi antigen-antibodi ↓ Tuberkel pecah Reaksi radang Peningkatan aktivitas ↓ pada paru seluler Eksudasi ↓ ↓ ↓ Peningkatan produksi Metabolisme Fibrosis jaringan sekret meningkat paru ↓ ↓ ↓ Akumulasi sekret Pemecahan KH, Iskemia jaringan ↓ protein, lemak dan paru Obstruksi jalan nafas adanya penekanan ↓ ↓ pada saraf pusat Merangsang reseptor Batuk-batuk lapar di otak saraf untuk mengeluarkan ↓ ↓ neurotransmeter Pola nafas Kurang nafsu makan bradikinin, serotonin tidak efektif ↓ dan histamin Asupan kurang ↓ ↓ Nyeri BB menurun ↓ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan 3
  • 5. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKSI MENAHUN (PPOM) Asap tembakau Predisposisi genetik polusi udara (defisiensi alfa 1-antitripsin) ↓ ↓ Gangguan Sekat dan jaringan pembersihan penyokong hilang paru-paru ↓ ↓ Produksi sputum Peradangan meningkat bronchus dan ↓ bronkiolus Penyempitan Pertukaran O2 dan CO2 ↓ bronkus tidak efektif Peningkatan ↓ ↓ produksi sputum Tegang Gangguan pertukaran ↓ ↓ gas Obstruksi jalan Batuk nafas ↓ O2 ke jaringan menurun ↓ Batuk terus-menerus ↓ Bersihan jalan ↓ Metabolisme anaerob nafas tidak Gangguan pola ↓ efektif tidur Tidak terpenuhinya kebutuhan sel terhadap O2 ↓ Nafsu makan Kelemahan umum menurun ↓ ↓ Intoleransi aktivitas Intake makanan menurun ↓ Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4
  • 6. ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIA Penyakit hemolitik, Obat-obatan, Gangguan fungsi hepar antagonis misal: salisilat (infeksi, asidosis, hipoksia) ↓ ↓ ↓ Hemolisis Defisiensi albumin Jaundice ASI (pregnanediol) ↓ ↓ ↓ Pembentukan bilirubin Jumlah bilirubin yang Defisiensi G-6-PD bertambah akan diangkut ke hati ↓ berkurang Konjugasi bil indirek menjadi bil direk rendah Bilirubin indirek meningkat ↓ Hiperbilirubinemia Dalam jaringan ekstravaskuler Otak (kulit, konjungtiva, mukosa ↓ dan alat tubuh lain) Kernikterus ↓ Kecemasan orang tua/ Ikterus Resiko injury internal keluarga ↓ Fototerapi Kurang informasi ↓ orang tua Resiko gangguan ↓ integritas kulit Persepsi yang salah ↓ Kurang pengetahuan orang tua/keluarga 5
  • 7. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HERNIA INGUINALIS DAN KARSINOMA KOLOREKTAL Kongenital dan akuisita Peningkatan tekanan Kelemahan intra abdomen Otot Invaginasi kanalis inguinalis Penyumbatan usus Spasme otot Strangulasi/usus terjepit Strangulasi usus Passage usus tidak ada Nyeri Vaskularasi terganggu Aktivitas menurun Gangren Intoleransi aktivitas Distorsi abdomen Mual dan muntah Potensial gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan Keterangan: 1. Nyeri 2. Intoleransi aktivitas 3. Gangren 4. Potensial gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan 6
  • 8. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM GASTROINTESTINAL “KOLITIS ULSERATIF DAN APENDISITIS” Faktor genetik saluran cerna Reaksi inflamasi di lapisan dan dinding usus Pembengkakan Ulserasi Infeksi kuman Mengeluarkan toksin Lesi pada Meningkatnya Permeabilitas mukosa usus motilitas usus meningkat Pembentukan Gangguan Kesempatan Sekresi air dan abses nutrisi kurang absorbsi << elektrolit dari kebutuhan Gangguan eliminasi BAB Abses pecah Diare Gangguan Metabolisme air dan elektrolit Iritasi pada Potensial kehilangan di usus mukosa Gangguan cairan dan integritas elektrolit Isi rongga kulit usus >> Nyeri Intoleransi aktivitas Gangguan Dehidrasi Volume cairan kurang istirahat tidur dari kebutuhan Tukak tersebar Stadium lanjut Tahap kronik Informasi Konsentrasi kurang CES meningkat Terjadi Faktor Tidak Tekanan perdarahan yang psikologis menggunakan osmotik terus-menerus sumber menurun Resti anemia Pengulangan Salah CES menurun dalam periode persepsi waktu Shock Kecemasan Kurang Gangguan Pengetahuan perfusi Jaringan 7
  • 9. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN GANGGUAN GASTROINTESTINAL DENGAN DIVERTIKULITIS DAN CROHN Kelemahan/ menurunnya tegangan otot dinding kolon Herniasi mukosa dan submukosa Peningkatan tekanan Divertikulitis/divertikular dalam lumen kolon Tinja terperangkap dalam divertikel Nekrosis divertikel dan terinfeksi kuman kolon Divertikulitis Lesi/iritasi sampai ke otot Pembengkakan mukosa penyempitan lumen colon (muskulus propria) (peradangan) Obstruksi Pembuluh darah pecah Penekanan/mendesak Cairan tertahan di lumen Jaringan Perdarahan/anum Nyeri Faeses encer Penurunan cairan plasma Pengeluaran Frekuensi BAB dan intra vaskuler cairan dan elektrolit meningkat Hipovelemia Resiko tinggi penurunan Gangguan eliminasi volume cairan BAB, diare Resiko tinggi Gangguan keseimbangan gangguan asam basa (asidosis) perfusi jaringan Mual muntah Resiko tinggi gangguan nutrisi 8
  • 10. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HEPATITIS DAN SIROSIS HATI Konsumsi Virus Bakteri Obat- Stress, alkohol hepatis obatan dll. Kerusakan hepatosite Peradangan hati Perubahan (aliran darah ke stimulus kemoreseption aliran darah hati menurun) hipotalamus Nekrosis hati Set point berubah Resiko tinggi Metabolisme Rx. peningkatan terhadap bilirubin menurun panas tubuh infeksi Hiperbilirubinemia Hipertermi Ikterus Mual muntah Anoreksia Intake menurun Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan Intoleransi aktivitas Kelemahan 9
  • 11. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN XEROFTALMIA Defisiensi vitamin A Kekeringan pada retina Impuls yang masuk tidak Resiko tinggi Perubahan dapat ditangkap dengan baik terhadap penglihatan oleh retina dan cedera pada senja hari diteruskan ke saraf optik Ancaman kehidupan Gangguan adaptasi gelap Ansietas Gangguan sensori- Persepsi penglihatan 10
  • 12. Diabetes mellitus Angiopati Neuropati Gangguan metabolisme KH, protein, lemak Makroangiopati Mikroangiopati Autonomik Sensori Motorik Penggunaan Glukoneugenesis Lipolisis ↑ Glukosa Penyumbatan Perubahan Keringat Sensasi Atropi usus Hiperglikemi pembuluh kulit darah Glikosuria Ketosis Kulit kering Trauma tak Perubahan Ulserasi fistula terasa sikap tubuh Poliuri/Nocturi ↓ diuresis osmotik Mual muntah 11 Infeksi Ulserasi daerah Penekanan ↓ volume sirkulasi Nutrisi Gangren Gangren Hipotensi kurang dari berat sedang Infeksi takikardia Kekurangan kebutuhan volume cairan Amputasi ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DIABETES MELLITUS
  • 13. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LANSIA DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN ( PRESBIAKUSIS ) Degenerasi tulang-tulang pendengaran bagian dalam Hilangnya sel-sel rambut pada basal kokhlea gangguan neuron- neuron kokhlea Fungsi pendengaran menurun Pendengaran terhadap Menarik Tidak mau mengikuti kata-kata/rangsang diri dari kegiatan di rumah suara menurun lingkungan maupun masyarakat Gangguan Harga diri lebih banyak istirahat komunikasi verbal rendah Kurang aktivitas 12
  • 14. ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS) Atherosclerosis dan/atau spasme pembuluh darah koroner Penyempitan pembuluh darah koroner Ischemia pada arteri koroner Hipoksia otot jantung Metabolisme anaerob Asam laktat meningkat Asidosis Reseptor saraf nyeri terangsang Fungsi ventrikel Nyeri Dada terganggu Perubahan hemodinamik Merangsang (TD dan nadi meningkat) katekolamin C.O. menurun Vasokontriksi perifer Tekanan jantung meningkat Hospitalisasi Tekanan paru-paru (-) informasi Sesak nafas Persepsi yang salah Ancaman kesehatan (-) pengetahuan Ansietas 13
  • 15. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL (ULKUS PEPTIKUM) Ulkus peptikum Stress, hipersekresi HCl, obat-obatan, zat-zat perangsang, H. pylori Merusak mukosa lambung Terjadi perubahan pada sawar epitel mukosa lambung Kerusakan jaringan Peningkatan HCl Erosi Histamin meningkat Merangsang sekresi asam dan pepsin, Mual/muntah Merangsang dapat meningkatkan saraf nyeri permeabilitas kapiler terhadap protein Penurunan nafsu Gangguan rasa Edema pada mukosa makan nyaman nyeri lambung hilangnya protein plasma Perdarahan 14
  • 16. ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN GANGGUAN SISTEM PENGATURAN SUHU TUBUH (HIPOTERMIA) Penuaan (65 tahun) Disfungsi otonomi Pada hipotalamus kehilangan massa otot (region post) dan cadangan lemak Penurunan fungsi termoregulasi tubuh Penurunan penurunan metabolisme suhu tubuh tubuh Kurang pengetahuan Penurunan energi Informasi yang tidak tepat kelemahan Kecemasan intoleransi aktivitas 15
  • 17. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN (ASMA BRONCHIAL) Faktor Instrinsik Faktor ekstrinsik Infeksi kuman Alergen + faktor genetik Infeksi saluran pernafasan Pengaktifan respon imun (sel mast) Pengaktifan mediator kimiawi Histamin, serotinin, kinin Bronchospasme edema mukosa sekresi inflamasi Penyempitan jalan nafas Pola nafas tidak efektif Serangan paroksimal Dispnea, wheezing Batuk, sputum Anoreksia Inefektif bersihan ancaman jalan nafas kehidupan Defisit volume cair Kecemasan Gangguan nutrisi, kurang dari kebutuhan susah tidur Penempatan pola istirahat tidur 16
  • 18. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUMOR PARU Rokok Pekerjaan/Polusi Fibrosis paru Tumor Paru Ulserasi bronchus Metaplasia sel skuamosa Pada bronchus Reaksi radang Obstruksi Jalan nafas Pada bronchus bronchus inefektif Penumpukan sekret Empisema Batuk Gangguan Pertukaran Gas Anoreksia O2 ke jaringan ↓ Intake menurun Kelemahan/letih Gangguan pemenuhan Intoleransi Nutrisi aktivitas 17
  • 19. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PNEUMOTORAK Trauma toraks Pengumpulan darah Penurunan ekspansi Pengumpulan udara Tarikan pada dada pleura parietalis Penurunan ekspansi Peningkatan tekanan Perlekatan pada Paru intra toraks pleura viteral Sesak Peningkatan volume Reseptor nyeri area pleura rangsang Pola nafas Penurunan kapasitas paru nyeri dada Tidak efektif Distress pernafasan gangguan rasa nyaman nyeri Paru II kolaps Resiko tinggi penghentian nafas 18
  • 20. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN (OCCUPATIONAL LUNG DISEASE) Lingkunga kerja Inhalasi berbagai gas Partikel yang terdapat dalam udara bebas Partikel debu Peranan oksidan dan prokrolitik bentuk solid biasanya berukuran lebih Merusak struktur paru berat jenis dari 0,5 m lama paparan Alveolar limning material menghasilkan C5a kemotoksin Bergerak Mempengaruhi makrofag Mati Bersama netrofil dan makrofag mempengaruhi - toksik O2 - elastase - kolagenase - protease netral Reaksi fibrosis paru Fibrosis meluas Elastisitas, kapasitas total Volume residu paru berkurang Gangguan ventilasi Peningkatan frekuensi Gangguan pertukaran O2 ke jaringan Nafas gas menurun Merangsang RAS Ancaman kehidupan Intoleransi aktivitas Sulit tidur Kecemasan Penempatan pola tidur 19
  • 21. POST OPERASI RESEKSI USUS PADA KLIEN PERITONITIS Appendicitis ↓ Inflamasi ↓ Akumulasi pus dan menyebar ke seluruh rongga abdomen ↓ Eksplorasi sumber perforasi ↓ Peritonitis ↓ Lakukan reseksi usus Luka bekas operasi Terputusnya kontinuitas ↓ jaringan kulit Kurang pengetahuan ↓ ↓ Penekanan saraf Perawatan luka post ↓ operasi in efektif Rangsangan pada ↓ serabut myelin Resiko tinggi infeksi ↓ Thalamus ↓ Menganalisa lebih cepat lokasi dan intensitas nyeri ↓ Nyeri ↓ Coping in efektif Kelemahan fisik ↓ ↓ Fokus pada Keterbatasan gerak diri sendiri ↓ ↓ Intoleransi aktivitas Ansietas 20
  • 22. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: INFARK MIOKARD AKUT DI WISMAIXPANTI SOSIAL TRESNA WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA TANGGAL 2 – 7 AGUSTUS 2004 Arteriosclerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll ↓ Penyempitan lumen arteri koroner ↓ Penyumbatan aliran darah ke jantung ↓ Suplai darah ke jantung tidak adekuat ↓ Iskemia ↓ Sel-sel otot jantung kekurangan komponen darah yang dibutuhkan Kerusakan selular yang ireversibel Suplai O2 ke seluruh jaringan dan kematian otot/nekrosis otot jantung tubuh menurun ↓ ↓ ↓ Merangsang pelepasan Penurunan daya kontraksi BMR menurun mediator kimia: ventrikel kiri jantung ↓ bradikinin, histamine,↓ Penurunan energi prostaglandin Penurunan jumlah darah tubuh ↓ yang dipompa ke jantung ↓ Syaraf aferen ↓ Kelemahan ↓ Penurunan jumlah darah ↓ Hipotalamus ↓ Intoleransi ↓ Resiko tinggi perubahan aktivitas Cortex cerebri perfusi jaringan ↓ Gangguan pada Saraf efferent pusat pengaturan ↓ nafsu makan Nyeri dipersepsikan (hipotalamus) ↓ ↓ Respon bagi klien Anoreksia ↓ ↓ Perubahan status Informasi yang tidak Asupan/intake nutrisi kesehatan adekuat tidak adekuat ↓ ↓ ↓ Koping tak efektif Kurang pengetahuan Nutrisi kurang ↓ Ansietas 21
  • 23. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. N DENGAN POST PARTUM SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI LETAK LINTANG DI RUANG NIFAS KLINIK BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL 13 – 15 OKTOBER 2003 Kehamilan cukup bulan ↓ Persalinan dengan indikasi letak lintang ↓ Persalinan buatan ↓ Sectio caesarea ↓ ↓ ↓ ↓ Perubahan status Kurang informasi Insisi Post operasi kesehatan ↓ ↓ ↓ ↓ Kurang pengetahuan Luka operasi Rawat inap Ansietas ↓ ↓ ↓ ↓ Takut, cemas Terputusnya kontinuitas Ruangan yang padat Primi Para ↓ jaringan ↓ ↓ Immobilisasi ↓ Lingkungan yang Kurang pengalaman ↓ Rangsangan ujung tidak tenang tentang perawatan Peristaltik usus saraf bebas ↓ payudara dan cara menurun ↓ Ribut, kurang menyusui ↓ Thalamus nyaman ↓ Konstipasi ↓ ↓ Isapan yang tidak ↓ Cortex cerebri Adaptasi kurang adekuat Perubahan pola ↓ ↓ ↓ eliminasi BAB Nyeri Pola tidur terganggu Proses laktasi yang ↓ tidak efektif Perdarahan Teknik septik dan ↓ ↓ aseptik Resiko terjadinya Resiko terjadinya ↓ bendungan ASI kekurangan cairan Port Dentry dan elektrolit mikroorganisme Kurang pengetahuan ↓ tentang ber-KB Tanda radang ↓ ↓ Tidak ber-KB Bengkak Panas Nyeri Merah Penurunan Fungsi ↓ ↓ Masa subur Infeksi ↓ Resiko terjadinya kehamilan berikutnya 22
  • 24. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI WISMA 11 PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA GAU MABAJI KECAMATAN BONTOMARANNU KABUPATEN GOWA 2 - 7 AGUSTUS 2004 Diabetes mellitus ↓ Sel beta pankreas Perubahan status terganggu kesehatan ↓ ↓ Produksi insulin Sumber informasi yang menurun tidak adekuat ↓ ↓ Sel hungry Sekresi insulin Kurang Pengetahuan ↓ + faktor eksternal menurun ↓ Ulkus ↓ Stressor meningkat ↓ Hiperglikemia ↓ Gangguan integritas ↓ Koping klien tidak jaringan Nutrisi ke sel kurang efektif ↓ ↓ ↓ Port de entry Hipometabolik Kecemasan ↓ ↓ Invasi mikroorganisme Nutrisi kurang dari ↓ kebutuhan Infeksi Pelepasan mediator kimia (bradikinin, histamine, prostaglandin) ↓ Saraf aferen ↓ Hipotalamus ↓ Korteks serebri ↓ Saraf eferen ↓ Nyeri 23
  • 25. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. “A” DENGAN GANGGUAN KARDIOVASKULER INFARK MIOKARD AKUT DI RUANG ICU/ICCU RSUD LABUANG BAJI TANGGAL 10-13 JUNI 2004 Arteriosklerosis, emboli atau thrombus, syok, perdarahan, dll ↓ Penyempitan lumen arteri koroner ↓ Penyumbatan aliran darah ke jantung ↓ Suplai darah ke jantung tidak adekuat ↓ ISKEMIA ↓ Sel-sel otot jantung kekurangan komponen darah yang dibutuhkan Kerusakan selular yang ireversibel Suplai O2 ke seluruh jaringan dan kematian otot/nekrosis otot jantung tubuh menurun ↓ ↓ ↓ Syaraf aferen Penurunan daya kontraksi EMR menurun ↓ ventrikel kiri jantung ↓ Merangsang pelepasan ↓ Penurunan energi mediator kimia: Penurunan jumlah darah tubuh bradikinin, histamine, yang dipompa ke jantung ↓ prostaglandin ↓ Kelemahan ↓ Penurunan jumlah darah ↓ Pusat syaraf nyeri yang dipompa ke jantung Intoleransi di thalamus ↓ aktivitas ↓ Penurunan curah jantung Nociceftor ↓ ↓ Penurunan/penghentian Cortax cerebri aliran darah ↓ ↓ Nyeri dipersepsikan Resiko tinggi perubahan ↓ perfusi jaringan Respon bagi klien ↓ Perubahan status kesehatan ↓ Koping tak efektif ↓ Ansietas 24
  • 26. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. W DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER: HIPERTENSI DI RUANG PERAWATAN BAJI DAKKA III LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 08 - 10 SEPTEMBER 2003 Asupan Na Perubahan Stress Faktor Obesitas meningkat genetik genetik Retensi Na Luas infiltrat Aktivitas Renin Perubahan Hiper- di ginjal menurun simpatis angiotensin membran insulinemia meningkat meningkat sel Volume cairan Kontriksi meningkat vena Preload Kontraktilitas Kontriksi Hipertrofi meningkat meningkat fungsional struktural Curah jantung meningkat Tahanan perifer meningkat Hipertensi Hospitalisasi Peningkatan beban kerja jantung ↓ ↓ Informasi tentang penyakit dan Hipertrofi ventrikel kiri dan penebalan perawatan tidak adekuat dinding pembuluh darah ↓ ↓ Kurang pengetahuan Vasokontriksi pembuluh darah ↓ Peningkatan tekanan vaskuler cerebral Menekan serabut saraf otak Aktivitas saraf simpatis meningkat ↓ ↓ Stimulasi ujung saraf bebas Katekolamin meningkat ↓ ↓ Hipotalamus Hambatan di saluran cerna ↓ ↓ Cortex cerebri Anoreksia ↓ ↓ Nyeri Mual dan muntah ↓ Intake nutrisi kurang ↓ Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 25
  • 27. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN ANAK BAJI MINASA BPRSUD. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 5-7 OKTOBER 2003 Kuman S. Thypi masuk ke dalam usus halus ↓ Mengeluarkan endotoksin ↓ Akumulasi endotoksin Langsung mengeluarkan Merangsang saraf di usus halus pirogen di usus halus simpatis ↓ ↓ ↓ Reabsorbsi air Peristaltic usus Mempengaruhi termoregulator CO menurun menurun menurun di hipotalamus melalui ↓ ↓ ↓ aliran darah Sirkulasi darah Akumulasi feces Kompensasi usus ↓ menurun ↓ menurun Peningkatan suhu tubuh ↓ Feses mengeras ↓ ↓ Kelemahan fisik ↓ Reabsorbsi makanan Rangsangan RAS ↓ Konstipasi terganggu ↓ Bedrest/tirah baring lama ↓ ↓ Medulla oblongata ↓ Gangguan Merangsang sebagai pusat pengatur gangguan integritas kulit Eliminasi BAB hipotalamus tidur ↓ ↓ Keterbatasan gerak Gangguan Anoreksia Gangguan istirahat ↓ pemenuhan Kebutuhan klien dilayani nutrisi kurang Metabolisme darah di tempat tidur dari kebutuhan meningkat Perubahan status kesehatan ↓ ↓ klien dan kurang pengetahuan Gangguan ADL Tubuh menkompensasi dan informasi cairan yang hilang ↓ Aktivitas diet yang ↓ Beban psikologis tidak sesuai Haluaran lebih besar ↓ ↓ dari asupan Selalu bertanya tentang Resiko komplikasi ↓ penyakitnya Balance cairan ↓ terganggu Kurang pengetahuan ↓ ↓ Kurang volume Kecemasan cairan 26
  • 28. ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN: DIABETES MELLITUS DI RUANG PERAWATAN BEDAH BAJI DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR Penghancuran sel-sel beta pankreas oleh proses autoimun (gen, virus) ↓ Ketidakmampuan sel-sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin ↓ Defisiensi insulin Transport glukosa Transport glukosa Gangguan proses Metabolisme protein ke jaringan ke jaringan menurun pengangkutan glukosa dalam sel/jaringan menurun ↓ dalam darah ke menurun ↓ hiperglikemia dalam sel ↓ Glukosa darah ↓ ↓ Hiperglikemia meningkat Metabolisme sel Gangguan metabolisme ↓ ↓ menurun protein, lemak Kemampuan ginjal Makanan tidak ↓ ↓ absorbsi glukosa dapat diproduksi Glikogenolisis Sel tubuh mengalami terbatas dalam sel ↓ strafase ↓ ↓ Asam lemak ↓ Glukouria Untuk memproduksi meningkat Penurunan kemampuan ↓ dibutuhkan ↓ sel-sel tubuh Diuresis osmotik peningkatan Badan keton ↓ ↓ metabolisme meningkat Immun menurun Poliuria ↓ ↓ ↓ ↓ Kerja metabolisme Energi cadangan Tubuh rentang infeksi Defisit volume meningkat meningkat ↓ cairan/elektrolit ↓ ↓ hambatan Membutuhkan energi Respon kompensasi penyembuhan luka Kehilangan hipotonik yang banyak tubuh untuk memenuhi ↓ ↓ ↓ energi menurun Invasi kuman/bakteri Penurunan volume Kelemahan ↓ ↓ ↓ Nutrisi kurang dari Area yang sangat baik Syok kebutuhan tubuh untuk pertumbuhan ↓ kuman Penurunan kesadaran DM ↓ ↓ ↓ Infeksi Gangguan persepsi Koping yang tidak Perubahan status sensorik adekuat kesehatan Pembentukan ATP ↓ ↓ menurun Stressor Informasi kurang ↓ ↓ ↓ Produksi energi menurun Cemas Pengetahuan tentang ↓ penyakit kurang Kelemahan dan kelelahan ↓ ↓ Kurang Pengetahuan Kergantungan thd org. kain → ketidakberdayaan 27
  • 29. POST PARTUM Perubahan pada Post Partum Episiotomi Ruptur perineum (luka jahitan) Terputusnya Post the entry Sistem reproduksi Sistem Perkemihan Sistem Laktasi kontinuitas jaringan mikro organisme gastromtestinal Invousio Odema dan Pengeluaran ASI Pelepasan Zat Terjadi reaksi hypermia kandung Alat pencernaan kurang Bradkinin Histamin radang Kontraksi Uterus Lemah dinding kemih mendapat tekanan Prostagladin Isapan bayi His Pengiring Pendarahan Obstruksi uretra Calon menjadi kurang Resepninociceptor kosong 28 (ujung suaraf Resiko terjadi Cemas Retensi urine bebas) diantaranya infeksi jalan Perostatik usus Bendungan Air kesum-sum tulang Kekurangan menururn Susu Ibu belakang volume cairan Gangguan istirahat Gangguan pola Konstipasi tidur eliminasi BAK 7 – 9 OKTOBER 2003 Ke hipothalamus Corteks cerebri Gangguan pola BAB Kurang informasi Adanya peran Nyeri Perubahan psikis merawat bayi sebagai ibu EPISIOTOMI DI RUANG NIFAS RUMAH BERSALIN SATIA BUDI TANGGAL ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. K DENGAN POST PARTUM INDIKASI
  • 30. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: GASTRITIS AKUT DI RUANG PERAWATAN BAJI DAKKA III BPRS. LABUANG BAJI MAKASSAR TANGGAL 12 S/D 14 OKTOBER 2003 Faktor agresif ↓ Diet NSAID H. pylori Refluks usus Stress fisis (makanan/ - aspirin ↓ lambung Perfusi mukosa minuman - asam mefenamat Melekat pada ↓ lambung yang - Ibuprofen epitel Suasana asam terganggu mengiritasi - Fenilbutazon lambung pada lumen ↓ ↓ lambung Timbul daerah Peningkatan Nyeri ↓ infark kecil produksi asam ↑ Mempercepat ↓ lambung Hipotalamus kerusakan Memacu ↓ (pusat nyeri) mukosal barier sekresi HCl Intake tak ↑ Erosi mukosa oleh cairan usus adekuat Rangsang zat lambung ↓ ↓ bradikinin, histamin ↓ Difusi balik Nutrisi kurang serosonin Kerusakan ion H dari kebutuhan ↑ mukosa meningkat Lambung luka ↓ Medula ↑ Gastritis Perubahan status vomiting Reaksi radang ↓ kesehatan centre ↑ Gastritis kronis ↓ ↑ Peningkatan Tipe A Hospitalisasi Penatalak- Stimulasi saraf Produksi HCl + ↓ ↓ sanaan chol mengik pepsin Aktivasi Kurang informasi diagnostik ↑ norepineprine tentang diet dan Kerusakan barier Adanya gangguan (saraf otonom) ↓ pengobatan lambung fungsi mukosa ↓ Kurang ↓ Saraf simpatis pengetahuan Kecemasan Mual, muntah Atropi mukosa terangsang untuk ↓ lambung secara aktivasi RAS Pengeluaran bertahap ↓ cairan yang lebih ↓ REM menurun dari tubuh Tidak ada ↓ ↓ aktivitas kelenjar Pasien terjaga Proses berlanjut lambung ↓ ↓ ↓ Perubahan pola Defisit volume Sel-sel parietal tidur cairan chief cell hilang HCl, pepsin/Fe Absorpsi Anemia intrinsik menurun B12 pernisiosa 29
  • 31. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. “R” DENGAN PERSALINAN NORMAL DI KAMAR BERSALIN RB. MATTIROBAJI SUNGGUMINASA – GOWA TANGGAL 26 S/D 27 OKTOBER 2003 Proses Kelahiran ↓ Penurunan kadar progesterone ↓ Peningkatan kadar estrogen ↓ Rangsangan uterus untuk pengeluaran energi kontraksi (HIS) selama persalinan ↓ ↓ Dilatasi serviks Kelelahan ↓ Penggunaan secara Turunnya kepala maneuver, posisi kaki ↓ tidak tepat, tindakan Tekanan ocupit pada N. spinal yang salah dari ↓ penolong Cortex cerebri ↓ ↓ Resiko cedera pada Nyeri Klien merasa takut ibu dan janin ↓ untuk berkemih Kurang pengetahuan atau ↓ pengalaman sebelumnya Resiko terjadinya ↓ retensi urine Merupakan stressor ↓ Mekanisme koping tidak efektif ↓ Cemas 30