SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  19
ii
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum.wr.wb
Segalah puji bagi Allah SWT, yang telah
mendorong Hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan
modul ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa
pertolongan-Nya, penyaji tidak akan mungkin sanggup
menyelesaikan modul ini dengan baik.
Makalah ini sengaja penyaji susun agar. Pembaca
bisa memperluas ilmu Tentang ”siklus hujan”. yang
penyaji sajikan berdasarkan berbagai sumber.
Penyusun juga mengucapkan terimah kasih
kepada dosen pembimbing yang telah membimbing
penyusunan ini, sehingga penyaji dapat mengerti tentang
bagaimana cara menyusun karya tulis dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas kepada pembaca, walaupun modul ini
memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima Kasih
Kendari, 06-05-2015
Penulis,
Sri Nirmawanti
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................. i
KATA PENGANTAR. .......................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian hujan ......................................... 4
B. Proses terjadinya hujan................................ 5
C. Tahapan-tahapan proses terjadinya hujan.... 8
BAB III PENETUP
A. Kesimpulan................................................... 11
B. Soal-soal...................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
1
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air
yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh
sinar matahari merupakan kunci proses siklus
hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus.
Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan
salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Setelah
mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak
secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di
daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan
menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan
menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu
2
akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan
turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air
bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan
pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah.
Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air
dapat bergerak secara vertikal atau horizontal
dibawah permukaan tanah hingga air tersebut
memasuki kembali sistem air permukaan.
Air Permukaan - Air bergerak di atas
permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-
pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya
pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu
sama lain dan membentuk sungai utama yang
membawa seluruh air permukaan disekitar daerah
aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir
maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa),
dan sebagian air bawah permukaan akan
terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan
3
berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan
itu terjadi dalam komponen-komponen siklus
hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran
Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara
keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah
wujud dan tempatnya.Tempat terbesar tejadi di
laut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Hujan ?
2. Bagaimana proses terjadinya hujan?
3. Tahapan-tahapan dalam proses hujan?
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hujan
Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud
cairan, berbeda dengan presipitasi non cair seperti
salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan
keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat
menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di
atas permukaan bumi. Di bumi, hujan adalah
proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi
butir air yang cukup berat untuk jatuh dan
biasanya tiba di daratan. Dua proses yang
mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong
udara semakin jenuh.menjelang hujan, yaitu
5
pendinginan udara atau penambahan uap air ke
udara.
B. Proses terjadinya hujan
Proses terjadinya hujan adalah gejala alam yang
membentuk siklus perputaran air di bumi. Secara
sederhana.tahapan terjadinya hujan ini
menggambarkan proses perpindahan air dari
samudera, laut, sungai, danau dan sumber air lainnya
ke atmosfer lalu kembali lagi menuju daratan.
Indonesia sendiri memiliki 2 musim yakni musim
kemarau dan musim hujan. Hal ini dikarenakan
Indonesia terletak didekat garis khatulistiwa
sehingga memiliki iklim tropis dan suhu yang tinggi
sehingga menyebabkan terjadinya banyak proses
6
penguapan sehingga memiliki curah hujan yang
cukup tinggi.
Panas matahari menyebabkan air di sungai,
danau, dan laut menguap keudara. Selain bentuk
air secara fisik,air yang menguap ke udara juga
bisa berasal dari tubuh manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan dan benda-benda lain yang
mengandung air. Kemudian uap air naik terus ke
atas hingga menyatu ke udara bersama uap-uap
air lainnya.
Suhu udara yang tinggi akibat panas
matahari akan membuat uap air tersebut
mengalami proses kondensasi (pemadatan) dan
menjadi embun. Embun berbentuk titik-titik air
kecil sedangkan suhu yang semakin tinggi
membuat jumlah titik-titik embun semakin
7
banyak hingga kemudian berkumpul memadat
dan membentuk awan. Menurut kajian
Neilburger tahun 1995, pada tahapan ini, tetes-
tetes air memiliki ukuran jari-jari sekitar 5-20 mm.
Dalam ukuran ini tetesan air akan jatuh dengan
kecepatan 0,01-5 cm/detik sedangkan kecepatan
aliran udara keatas jauh lebih tinggi sehingga
tetes air tersebut tidak akan jatuh kebumi. Supaya
sebuah tetes air dapat jatuh ke bumi dibutuhkan
ukuran sebesar 1 mm karena hanya dengan
ukuran sebesar itulah tetes air dapat mengalahkan
gerakan udara keatas.
Dengan bantuan angin, awan awan tersebut bias
bergerak ketempat lain. Pergerakan angin ini dapat
membuat beberapa awan kecil menyatu dan
membentuk awan yang lebih besar lalu bergerak
kelangit atau ke tempat yang memiliki suhu lebih
8
rendah. Semakin banyak butiran air terkumpul maka
akan membuat warna awan semakin kelabu.
Akibat dari jumlah titik air yang semakin berat
akan membuat butiran-butiran tersebut jatuh kebumi
dalam bentuk hujan.
C. Tahapan-tahapan proses terjadinya hujan
1. Proses bertemunya awan panas dan awan
dingin
9
Suhu udara dekat permukaan tanah sekitar 20 – 300
derajat celcius sedangkan dasar awan memiliki suhu
sekitar 180 derajat celcius.Meskipun demikian, puncak
awan dapat menembus jauh keatas melewati titik beku
sehingga sebagian awan merupakan awan hangat
sedangkan sisanya merupakan awan dingin. Awan
semacam ini disebut juga dengan mixed cloud
2. Proses terjadinya hujan pada awan dingin
Proses ini dimulai dari adanya Kristal es yang
bertambah banyak melalui air super dingin (supercooled
water) dan deposit uap air. Keberadaan Kristal es
10
memegang peranan penting dalam proses hujan pada
awan dingin sehingga sering disebut juga proses Kristal
es.
Pada waktu udara naik lebih tinggi ke atmosfer,
terbentuklah titik-titik air dan juga awan. Di ketinggian
tertentu yang sumbu nya berada di bawah titik beku
maka awan tersebut akanberubah menjadi Kristal-kristal
es kecil. Udara sekelilingnya yang tidak begitu dingin
membeku pada Kristal tadi yang membuat Kristal
bertambah besar dan menjadi butiran salju.Bila terlalu
berat maka salju akan turun. Saat melewati udara hangat
maka salju tersebut mencair dan menjadi hujan namun
pada musim dingin, salju jatuh tanpa mencair.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus air atau siklus hidrologi adalah
sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer
melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar
matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air
berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi
dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es
dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud
cairan, berbeda dengan presipitasi non cair seperti
12
salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan
keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat
menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di
atas permukaan bumi.
Proses terjadinya hujan adalah gejala alam
yang membentuk siklus perputaran air di bumi.
Secara sederhana.tahapan terjadinya hujan ini
menggambarkan proses perpindahan air dari
samudera, laut, sungai, danau dan sumber air
lainnya ke atmosfer lalu kembali lagi menuju
daratan. Indonesia sendiri memiliki 2 musim
yakni musim kemarau dan musim hujan
13
Soal-soal.
1. Kabut akan terbentuk secara pekat dan akan
terjadi jika persyaratan berikut terpenuhi …
a. Langit cerah
b. Kelembapan permukaan tinggi
c. Angin bertiup lemah
d. Malam panjang
e. Kelembapan udara tinggi
. Kunci Jawaban: E
2. Salah satu daftar berikut yang bukan merupakan
bentuk upaya adaptasi terhadap perubahan iklim
adalah …
a. . Menggunakan sistem peringatan dini
b. Menggunakan pupuk urea pada usaha
pertanian
c. Membangun bangunan penahan ombak atau
menanam bakau di pantai
d. Menggunakan varietas tanaman tahan kering
e. Menggulirkan program asuransi usaha tani
Kunci Jawaban:B
14
3. Informasi perkiraan iklim musiman
antara lain dapat digunakan untuk hal-hal
berikut kecuali …
a. Menentukan waktu awal tanam
b. Memperhitungkan volume impor ekspor
hasil pertanian
c. Merencanakan kekuatan bangunan
bendungaan
d. Mempersiapkan volume bantuan benih
dan pupuk
e. Menentukan hasil panen
Kunci Jawaban : E
4. Informasi iklim dapat disediakan dengan
benar dan tepat sasaran apabila …
a. Data tersedia cukup akurat
b. Tujuan penggunaannya jelas
c. Sistem diseminasi dan komunikasi
informasi iklim tersedia
d. Keadaan iklim selalu akan berulang oleh
karena itu tidak harus disampaikan tepat
waktu
e. Didapatkan dari perkiraan sendiri
Kunci Jawaban:C
15
5. . Bentuk dari hujan adalah…
a. Butir-butir batu
b. Butiran-butira air
c. Butiran pasir
d. Butiran debu
e. Butiran awan
Kunci Jawaban:B
16
DAFTAR PUSTAKA
http//:blogspot. Jay Liem. Proses terjadinya hujan.com
17

Contenu connexe

Tendances

Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)Noor Aziah Mamat
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airNanda Reda
 
air permukaan
air permukaanair permukaan
air permukaanQunk
 
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasangeo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasanKasmah De' Davinci
 
Siklus hidrologi by mister bowo
Siklus hidrologi by mister bowoSiklus hidrologi by mister bowo
Siklus hidrologi by mister bowoIndar Prabowo
 
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"umink
 
Materi Pembelajaran Kelas 4 SD
Materi Pembelajaran Kelas 4 SDMateri Pembelajaran Kelas 4 SD
Materi Pembelajaran Kelas 4 SDLavitaSari
 
5. siklus air p4
5. siklus air p45. siklus air p4
5. siklus air p4DIAH KOHLER
 
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI Awanda Gita
 
Presipitasi Geografi
Presipitasi GeografiPresipitasi Geografi
Presipitasi GeografiNilam Briv
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologirizki gatez
 
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)Masruroh 07
 
geografi kelas 11- hidrologi
geografi kelas 11- hidrologi geografi kelas 11- hidrologi
geografi kelas 11- hidrologi ranjana putri
 

Tendances (18)

Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
Proses Kejadian Hujan (Al-Quran dan Geografi)
 
Kelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus airKelompok 9 makalah siklus air
Kelompok 9 makalah siklus air
 
air permukaan
air permukaanair permukaan
air permukaan
 
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasangeo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
 
Chintia
ChintiaChintia
Chintia
 
Siklus hidrologi by mister bowo
Siklus hidrologi by mister bowoSiklus hidrologi by mister bowo
Siklus hidrologi by mister bowo
 
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
Tugas bahan ajar "Siklus Hidrologi"
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologi Siklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
Materi Pembelajaran Kelas 4 SD
Materi Pembelajaran Kelas 4 SDMateri Pembelajaran Kelas 4 SD
Materi Pembelajaran Kelas 4 SD
 
5. siklus air p4
5. siklus air p45. siklus air p4
5. siklus air p4
 
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
 
2. siklus hidrologi
2. siklus hidrologi2. siklus hidrologi
2. siklus hidrologi
 
Presipitasi Geografi
Presipitasi GeografiPresipitasi Geografi
Presipitasi Geografi
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
awan dan hujan (geografi/sma/X/sem2)
 
geografi kelas 11- hidrologi
geografi kelas 11- hidrologi geografi kelas 11- hidrologi
geografi kelas 11- hidrologi
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 

Similaire à My modul

PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptxPENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptxItoBabu
 
Sejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awanSejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awankasmiah otin
 
ppt biologi by abdillah.pptx
ppt biologi by abdillah.pptxppt biologi by abdillah.pptx
ppt biologi by abdillah.pptxABDILLAHGAMING
 
Daur air :CREATED BY FITRI
Daur air :CREATED BY FITRIDaur air :CREATED BY FITRI
Daur air :CREATED BY FITRIRandi Randi
 
siklus hidrologi
siklus hidrologisiklus hidrologi
siklus hidrologiMigasSragen
 
Materi Hujan bagian Pertama Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan bagian Pertama Mata Kuliah HidrologiMateri Hujan bagian Pertama Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan bagian Pertama Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
PPT SIklus air pertemuan 1.pptx
PPT SIklus air pertemuan 1.pptxPPT SIklus air pertemuan 1.pptx
PPT SIklus air pertemuan 1.pptxFahmiRosyad2
 
13. ppt-siklus-hidrologi.pptx
13. ppt-siklus-hidrologi.pptx13. ppt-siklus-hidrologi.pptx
13. ppt-siklus-hidrologi.pptxAgusSriSugiyarti
 
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanAgroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanJoel mabes
 
hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi Tita Rosita
 
Laporan 7
Laporan 7Laporan 7
Laporan 7isanuri
 
Dairi Atmos dan Hidrologi - KONSEP.docx
Dairi Atmos dan Hidrologi   - KONSEP.docxDairi Atmos dan Hidrologi   - KONSEP.docx
Dairi Atmos dan Hidrologi - KONSEP.docxPUSHPALATHAAPTHAYAMA
 

Similaire à My modul (20)

PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptxPENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
PENGANTAR KOMPUTER _BIO KELOMPOK.pptx
 
Proses terjadinya hujan
Proses terjadinya hujanProses terjadinya hujan
Proses terjadinya hujan
 
Sejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awanSejatan, hujan, awan
Sejatan, hujan, awan
 
ppt biologi by abdillah.pptx
ppt biologi by abdillah.pptxppt biologi by abdillah.pptx
ppt biologi by abdillah.pptx
 
Teks Eksplanasi
Teks EksplanasiTeks Eksplanasi
Teks Eksplanasi
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Daur air :CREATED BY FITRI
Daur air :CREATED BY FITRIDaur air :CREATED BY FITRI
Daur air :CREATED BY FITRI
 
SIKLUS AIR.pptx
SIKLUS AIR.pptxSIKLUS AIR.pptx
SIKLUS AIR.pptx
 
siklus hidrologi
siklus hidrologisiklus hidrologi
siklus hidrologi
 
Materi Hujan bagian Pertama Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan bagian Pertama Mata Kuliah HidrologiMateri Hujan bagian Pertama Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hujan bagian Pertama Mata Kuliah Hidrologi
 
PPT SIklus air pertemuan 1.pptx
PPT SIklus air pertemuan 1.pptxPPT SIklus air pertemuan 1.pptx
PPT SIklus air pertemuan 1.pptx
 
WaterCycleReview.ppt
WaterCycleReview.pptWaterCycleReview.ppt
WaterCycleReview.ppt
 
13. ppt-siklus-hidrologi.pptx
13. ppt-siklus-hidrologi.pptx13. ppt-siklus-hidrologi.pptx
13. ppt-siklus-hidrologi.pptx
 
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujanAgroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
Agroklimatologi Pembentukan awan dan hujan
 
hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi hidrosfer Geografi
hidrosfer Geografi
 
Laporan 7
Laporan 7Laporan 7
Laporan 7
 
Dairi Atmos dan Hidrologi - KONSEP.docx
Dairi Atmos dan Hidrologi   - KONSEP.docxDairi Atmos dan Hidrologi   - KONSEP.docx
Dairi Atmos dan Hidrologi - KONSEP.docx
 
Bahan Ajar.pdf
Bahan Ajar.pdfBahan Ajar.pdf
Bahan Ajar.pdf
 
P antun
P antunP antun
P antun
 
Air
AirAir
Air
 

My modul

  • 1. ii KATA PENGANTAR Assalamuallaikum.wr.wb Segalah puji bagi Allah SWT, yang telah mendorong Hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan modul ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa pertolongan-Nya, penyaji tidak akan mungkin sanggup menyelesaikan modul ini dengan baik. Makalah ini sengaja penyaji susun agar. Pembaca bisa memperluas ilmu Tentang ”siklus hujan”. yang penyaji sajikan berdasarkan berbagai sumber. Penyusun juga mengucapkan terimah kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing penyusunan ini, sehingga penyaji dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis dengan baik. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, walaupun modul ini memiliki kelebihan dan kekurangan, penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima Kasih Kendari, 06-05-2015 Penulis, Sri Nirmawanti
  • 2. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................. i KATA PENGANTAR. .......................................... ii DAFTAR ISI.......................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................ 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian hujan ......................................... 4 B. Proses terjadinya hujan................................ 5 C. Tahapan-tahapan proses terjadinya hujan.... 8 BAB III PENETUP A. Kesimpulan................................................... 11 B. Soal-soal...................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA
  • 3. 1 BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda: Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu
  • 4. 2 akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan. Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori- pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut. Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan
  • 5. 3 berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.Tempat terbesar tejadi di laut. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Hujan ? 2. Bagaimana proses terjadinya hujan? 3. Tahapan-tahapan dalam proses hujan?
  • 6. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hujan Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan bumi. Di bumi, hujan adalah proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh.menjelang hujan, yaitu
  • 7. 5 pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. B. Proses terjadinya hujan Proses terjadinya hujan adalah gejala alam yang membentuk siklus perputaran air di bumi. Secara sederhana.tahapan terjadinya hujan ini menggambarkan proses perpindahan air dari samudera, laut, sungai, danau dan sumber air lainnya ke atmosfer lalu kembali lagi menuju daratan. Indonesia sendiri memiliki 2 musim yakni musim kemarau dan musim hujan. Hal ini dikarenakan Indonesia terletak didekat garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis dan suhu yang tinggi sehingga menyebabkan terjadinya banyak proses
  • 8. 6 penguapan sehingga memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Panas matahari menyebabkan air di sungai, danau, dan laut menguap keudara. Selain bentuk air secara fisik,air yang menguap ke udara juga bisa berasal dari tubuh manusia, hewan, tumbuh- tumbuhan dan benda-benda lain yang mengandung air. Kemudian uap air naik terus ke atas hingga menyatu ke udara bersama uap-uap air lainnya. Suhu udara yang tinggi akibat panas matahari akan membuat uap air tersebut mengalami proses kondensasi (pemadatan) dan menjadi embun. Embun berbentuk titik-titik air kecil sedangkan suhu yang semakin tinggi membuat jumlah titik-titik embun semakin
  • 9. 7 banyak hingga kemudian berkumpul memadat dan membentuk awan. Menurut kajian Neilburger tahun 1995, pada tahapan ini, tetes- tetes air memiliki ukuran jari-jari sekitar 5-20 mm. Dalam ukuran ini tetesan air akan jatuh dengan kecepatan 0,01-5 cm/detik sedangkan kecepatan aliran udara keatas jauh lebih tinggi sehingga tetes air tersebut tidak akan jatuh kebumi. Supaya sebuah tetes air dapat jatuh ke bumi dibutuhkan ukuran sebesar 1 mm karena hanya dengan ukuran sebesar itulah tetes air dapat mengalahkan gerakan udara keatas. Dengan bantuan angin, awan awan tersebut bias bergerak ketempat lain. Pergerakan angin ini dapat membuat beberapa awan kecil menyatu dan membentuk awan yang lebih besar lalu bergerak kelangit atau ke tempat yang memiliki suhu lebih
  • 10. 8 rendah. Semakin banyak butiran air terkumpul maka akan membuat warna awan semakin kelabu. Akibat dari jumlah titik air yang semakin berat akan membuat butiran-butiran tersebut jatuh kebumi dalam bentuk hujan. C. Tahapan-tahapan proses terjadinya hujan 1. Proses bertemunya awan panas dan awan dingin
  • 11. 9 Suhu udara dekat permukaan tanah sekitar 20 – 300 derajat celcius sedangkan dasar awan memiliki suhu sekitar 180 derajat celcius.Meskipun demikian, puncak awan dapat menembus jauh keatas melewati titik beku sehingga sebagian awan merupakan awan hangat sedangkan sisanya merupakan awan dingin. Awan semacam ini disebut juga dengan mixed cloud 2. Proses terjadinya hujan pada awan dingin Proses ini dimulai dari adanya Kristal es yang bertambah banyak melalui air super dingin (supercooled water) dan deposit uap air. Keberadaan Kristal es
  • 12. 10 memegang peranan penting dalam proses hujan pada awan dingin sehingga sering disebut juga proses Kristal es. Pada waktu udara naik lebih tinggi ke atmosfer, terbentuklah titik-titik air dan juga awan. Di ketinggian tertentu yang sumbu nya berada di bawah titik beku maka awan tersebut akanberubah menjadi Kristal-kristal es kecil. Udara sekelilingnya yang tidak begitu dingin membeku pada Kristal tadi yang membuat Kristal bertambah besar dan menjadi butiran salju.Bila terlalu berat maka salju akan turun. Saat melewati udara hangat maka salju tersebut mencair dan menjadi hujan namun pada musim dingin, salju jatuh tanpa mencair.
  • 13. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Hujan adalah sebuah presipitasi berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non cair seperti
  • 14. 12 salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan bumi. Proses terjadinya hujan adalah gejala alam yang membentuk siklus perputaran air di bumi. Secara sederhana.tahapan terjadinya hujan ini menggambarkan proses perpindahan air dari samudera, laut, sungai, danau dan sumber air lainnya ke atmosfer lalu kembali lagi menuju daratan. Indonesia sendiri memiliki 2 musim yakni musim kemarau dan musim hujan
  • 15. 13 Soal-soal. 1. Kabut akan terbentuk secara pekat dan akan terjadi jika persyaratan berikut terpenuhi … a. Langit cerah b. Kelembapan permukaan tinggi c. Angin bertiup lemah d. Malam panjang e. Kelembapan udara tinggi . Kunci Jawaban: E 2. Salah satu daftar berikut yang bukan merupakan bentuk upaya adaptasi terhadap perubahan iklim adalah … a. . Menggunakan sistem peringatan dini b. Menggunakan pupuk urea pada usaha pertanian c. Membangun bangunan penahan ombak atau menanam bakau di pantai d. Menggunakan varietas tanaman tahan kering e. Menggulirkan program asuransi usaha tani Kunci Jawaban:B
  • 16. 14 3. Informasi perkiraan iklim musiman antara lain dapat digunakan untuk hal-hal berikut kecuali … a. Menentukan waktu awal tanam b. Memperhitungkan volume impor ekspor hasil pertanian c. Merencanakan kekuatan bangunan bendungaan d. Mempersiapkan volume bantuan benih dan pupuk e. Menentukan hasil panen Kunci Jawaban : E 4. Informasi iklim dapat disediakan dengan benar dan tepat sasaran apabila … a. Data tersedia cukup akurat b. Tujuan penggunaannya jelas c. Sistem diseminasi dan komunikasi informasi iklim tersedia d. Keadaan iklim selalu akan berulang oleh karena itu tidak harus disampaikan tepat waktu e. Didapatkan dari perkiraan sendiri Kunci Jawaban:C
  • 17. 15 5. . Bentuk dari hujan adalah… a. Butir-butir batu b. Butiran-butira air c. Butiran pasir d. Butiran debu e. Butiran awan Kunci Jawaban:B
  • 18. 16 DAFTAR PUSTAKA http//:blogspot. Jay Liem. Proses terjadinya hujan.com
  • 19. 17