SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  21
PERENCANAAN REVITALISASI
MUSEUM KERETA API AMBARAWA
                    Disusun Untuk Memenuhi
 Tugas Akhir Semester Genap Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan


      Dosen Pengampu : Drs. Bambang Sunaryo, SU., M.Sc




                         Disusun Oleh :

               Tri Nugrahani Novita Sari
                   09/283063/SP/23663



      JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
   FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
             UNIVERSITAS GADJAH MADA
                            2010
ABSRAK


       Trains Museum of Ambarawa every year recorded fluctuation the number
of tourism who came to museum. Fluctuation happened because of under
communication promotion of museum and facilities of museum which unworthy
so people had little mind to come back again. Trains Museum of Ambarawa
popular because of there are touring train with toothed wheel which using for
touring train from Ambarawa station until Bedono Station collect in this
museum. When took a ride a touring train, people will see a good scenery of
mountain and village in throughout of trip. But, it not supporting by facilities of
the museum. To trip with tour train, we must pay though the nose. So it can’t
interest a lot of people, especially destitute class. Because if they came they only
can see, can’t do trip with tour train. So revitalization must do for interested
people to come to museum. So this article will try to explain it.
Keywords: museum, Ambarawa, tourism, tour train


PENDAHULUAN
          Indonesia kaya akan kekayaan alamnya yang begitu elok. Indonesia
   dengan keaadaan alam yang terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi,
   pegunungan, laut juga kekayaan flora dan fauna yang begitu benaneka ragam.
   Selain itu, Indonesia juga mempunyai peninggalan benda – benda bersejarah
   yang memiliki nilai historis yang tinggi. Semua potensi itu pun dimanfaatkan
   secara baik oleh pemerintah dengan mengembangkan sektor pariwisata yang
   dapat mendatangkan devisa bagi negara.
          Sektor pariwisata Indonesia berkembang pesat setidaknya hingga tahun
   1997 dan memberikan kontribusi yang tak sedikit untuk devisa negara dan
   pendapatan daerah. Pariwisata mampu memberikan dampak berganda (multiplier
effect) pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik langsung maupun tidak
    langsung khususnya didaerah tujuan wisata yang telah berkembang.1
             Namun kejayaan pariwisata Indonesia itu berakhir. Akibat krisis yang
    melanda Indonesia tahun 1998, wisatawan yang datang ke Indonesia terus
    mengalami penurunan. Kondisi ini menuntut pemerintah mengambil tindakan
    dalam rangka pembangunan pariwisata untuk menaikkan pendapatan devisa
    melalui sektor pariwisata. Salah satunya usaha memperbaiki sektor pariwisata
    dapat dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur agar meningkatkan jumlah
    wisatawan ke daerah wisata.
             Museum merupakan salah satu bentuk wisata yang dibuat oleh manusia
    yang memajang benda – benda dengan nilai sejarah yang tinggi. museum dapat
    menjadi tempat bagi orang – orang yang ingin mengenang dan mengingat serta
    bernostalgia tentang masa lalu. Di Indonesia sendiri banyak terdapat museum
    yang masing – masingnya memajang benda – benda yang memiliki nilai historis
    yang tinggi. Salah satunya adalah Musuem Kereta Api Ambarawa yang
    menyimpan kereta api peninggalan jaman kolonial.
             Kereta api di Indonesia masuk ketika zaman penjajahan Belanda di
    Indonesia. Kereta api menjadi alat transportasi dan alat angkut barang yang
    dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Belanda. Belanda membangun rel kereta
    api di hampir semua pulau Jawa dan sebagian Sumatra, bahkan hingga kini rel
    tersebut masih dipakai sebagai jalur kereta api antar daerah di Pulau Jawa dan
    sebagian Sumatra. Kereta api peninggalan zaman Belanda pun hingga kini masih
    ada yang dipakai sedangkan yang lain kini masih dapat dijumpai di museum –
    museum kereta api. Kereta – kereta peninggalan zaman Belanda itu kini memang
    banyak yang sudah tak bisa digunakan namun tetap bisa menjadi hal yang
    menarik yang bisa ditawarkan untuk para wisatawan sebagai tempat pariwisata.
    Nilai sejarah yang ada pada kereta api itu dapat ditawarkan sebagai tempat
    pembelajaran serta tempat rekreasi bagi yang ingin mengenag kembali sejarah

        1
          I Putu Gelgel, 2006, Industri Pariwisata Indonesia dalam Globalisasi Perdagangan Jasa.
Bandung : Refika Aditama, hlm.2
masa lampau. Dari semua kereta peninggalan Belanda masih ada beberapa kereta
yang hingga kini masih bisa digunakan, salah satunya kereta api uap dengan roda
gerigi yang terdapat di Museum Kereta Api Ambarawa.
       Museum Kereta Api Ambarawa merupakan satu dari total 21 obyek
wisata yang berada di Kabupaten Semarang. Museum Kereta Api Ambarawa
merupakan sebuah stasiun yang dialih fungsikan sebagai museum di Ambarawa,
Jawa Tengah. Stasiun itu dulu dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Gedung
bekas peninggalan kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij atau
Perusahaan Kereta Api Hindia - Belanda kala itu, menyimpan sekitar 24
lokomotif kuno buatan tahun 1891-1966, dimana tiga kereta tersebut masih dapat
berjalan dan digunakan sebagai kereta wisata karena ketiga kereta tersebut
merupakan kereta api uap dengan roda gerigi yang tinggal tersisa tiga di dunia
sementara yang lainnya terpajang di halaman museum.
       Namun, dengan koleksi yang tersimpan dimana semuanya memiliki nilai
historis yang tinggi tersebut nampaknya tak dapat dimanfaatkan sepenuhnya
keunikan yang dimiliki semua koleksi barang langka tersebut. Hal ini terlihat
dengan tidak dipelihara dengan baik koleksi lokomotif yang terdapat di museum
tersebut. Lokomotif yang sudah tidak digunakan dibiarkan berkarat di halaman
stasiun tanpa diberi penutup seperti layaknya sebuah museum. Lokomotif dengan
nilai sejarah yang tinggi tersebut dibiarkan saja berada di luar dan tidak
dilindungi dari perubahan cuaca. Hanya kereta yang dapat berjalan dan
digunakan sebagai kereta wisata saja yang dirawat dengan baik.
       Selain itu, fasilitas – fasilitas lain yang disediakan juga kurang memadai.
Hal itu sudah terlihat dari jalan masuk menuju museum tersebut yang sudah
rusak dan tidak menujukkan jalan masuk menuju museum dengan nilai sejarah
begitu tinggi. Banyak pula fasilitas lain yang kurang memadai di museum ini,
mulai kamar mandi, mushola, hingga halaman museum yang ditumbuhi rumput
tinggi yang menandakan tidak pernah dirawat.
       Oleh karena itu, pembangunan dan perbaikan fasilitas – fasilitas
hendaknya harus dilakukan. Mengingat nilai historis kereta uap di museum ini
mampu menjadi potensi pariwisata yang menarik bagi wisatawan. Sehingga
  dimungkinkan dengan perbaikan infrastruktur museum akan terjadi peningkatan
  kunjungan secara berkesinambungan. Kunjungan wisatawan di destinasi ini
  memang mengalami fluktuasi, dimana terkadang mengalami peningkatan dan
  lain waktu terdapat penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini jelas
  berbeda dengan museum – museum bersejarah lainnya, seperti Museum
  Dirgantara, Museum Fatahillah, dan museum lainnya yang ramai didatangi
  wisatawan. Padahal museum ini juga memiliki koleksi benda – benda dengan
  nilai sejarah yang tak kalah pentingnya. Peningkatan kunjungan ke destinasi
  tersebut dapat terus ditingkatkan apabila fasilitas yang disediakan oleh museum
  semakin memadai. Apabila fasilitas yang disediakan museum tidak segera
  diperbaiki bukan tidak mungkin gaung museum ini akan semakin hilang dan
  dilupakan sehingga kunjungan di museum mengalami penurunan. Perbaikan
  untuk Museum Kereta Api Ambarawa ini sesegera mungkin haru dilakukan
  untuk manarik wisatawan agar berkunjung kesana sehingga dapat membantu
  kenaikan devisa dari sektor pariwisata dan juga untuk peningkatan pendapatan
  daerah.


PROFIL AMBARAWA
            Kecamatan Ambarawa adalah salah satu kecamatan di Kabupaten
  Semarang, Jawa Tengah dan terletak di antara Semarang dan Salatiga. Pada era
  kerajaan Mataram (Amangkurat II) kawasan ini bernama Limbarawa.
            Ambarawa adalah lokasi penguburan 15.000 orang Eropa yang terbunuh
  selama masa penjajahan Jepang. Setelah Jepang menyerah dan ketika Proklamasi
  Kemerdekaan Indonesia, pertempuran pecah di daerah Ambarawa pada tanggal
  20 November 1945 antara pasukan Inggris yang mengevakuasi di tanah jajahan
  Eropa dan Republik Indonesia.
            Dulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang.
  Ambarawa juga disebut sebagai kota Palagan Ambarawa, dan terdapat beberapa
tempat pariwisata diantaranya Museum Palagan Ambarawa, Museum Kereta
  Api Ambarawa dan Benteng Williem II.
        Ambarawa menghubungkan daerah – daerah penting dengan jalur rel
  bergerigi kereta api yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga
  Yogyakarta melalui Magelang. Jalur Semarang – Ambarawa – Magelang ini
  bahkan beroperasi sampai tahun 1977. Namun, sekarang jalur ini menjadi situs
  Museum Kereta Api Ambarawa.




                            Peta Jawa Tengah


POTENSI WISATA MUSEUM KERETA API AMBARAWA
        Museum Kereta Api Ambarawa terletak di sebuah kota kecil di
  Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang menghubungkan Semarang dengan
  Magelang / Yogyakarta. Museum ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum
  karena letaknya tidak jauh dari jalan raya. Museum Kereta Api Ambarawa
  merupakan sebuah stasiun yang dialih fungsikan sebagai museum di Ambarawa,
  Jawa Tengah. Stasiun itu dulu dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Gedung
bekas peninggalan kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij atau
Perusahaan Kereta Api Hindia-Belanda kala itu.
       Museum Kereta Api Ambarawa menyimpan sekitar 24 lokomotif kuno
buatan tahun 1891-1966 yang merupakan kereta buatan Belanda, Jerman, dan
Swiss yang dulu sangat berjaya di masanya. Salah satunya adalah kereta api uap
dengan roda gerigi buatan Maschinenfabriek Esslingen dengan lokomotif
bernomor B202 dan B203. Kereta ini merupakan salah satu dari tiga kereta uap
dengan roda gerigi yang tersisa di dunia. Dua lainnya tersimpan di India dan
Swiss. Kereta uap tersebut bahkan sampai sekarang masih dimanfaatkan sebagai
kereta api wisata, yakni wisata gunung atau Railway Mountain Tour. Kereta ini
dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin memiliki pengalaman naik
kereta berloko. Kereta ini menawarkan perjalanan dari Ambarawa menuju
Bedono PP sejauh 20 km dengan jarak tempuh ± dua jam perjalanan. Keunikan
dari kereta ini adalah kereta dapat berjalan pada tanjakan karena adanya rel
gerigi. Perjalanan kereta ini menawarkan panorama yang indah, kelokan dan
tanjakan dengan gunung, sawah, dan danau di sekitar rel. Kereta ini merupakan
satu dari dua kereta yang masih menggunakan bahan bakar kayu jati sehingga
biaya untuk menaikinya sedikit lebih mahal, yakni sekitar Rp 3.250.000 untuk 80
tempat duduk. Namun, hal itu dapat terbayar dengan pengalaman yang didapat
dengan naik loko sambil menikmati panorama pedesaan.
        Selain kereta uap dengan roda gerigi, di museum ini juga tersimpan 21
lokomotif uap, mulai dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar ( CC
5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabriek ). Lokomotif CC50
buatan Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik Winterthur, Swiss dan
Werkspoor, Belanda. Loko ini dijuluki Bergkoningin alias Ratu Pegunungan.
Julukan dalam bahasa Belanda ini didapat CC 50 karena lokomotif dengan tahun
produksi 1927 itu, mampu melewati jalur pegunungan dengan tikungan-tikungan
tajam. Ada juga lokomotif kebanggaan perusahaan kereta api milik pemerintah
Kolonial Belanda, Staatsspoorwegen (SS), C28. Loko buatan Henschel, Jerman,
ini tercatat sebagai loko tercepat di seluruh dunia untuk ukuran rel sempit (1.067
mm) pada era 1920-an. Kecepatannya pada masa itu bisa mencapai 120
  kilometer per jam. Masih ada sejumlah lokomotif kuno lainnya, seperti loko F10
  buatan Hanomag, Jerman, dengan enam pasang roda penggerak. Konon,
  keberadaan loko ini tergolong langka dan jarang ditemukan di belahan dunia
  lainnya. Lokomotif lainnya C54, loko kebanggaan Semarang Cheribon
  Stoomtram Maatscappij (SCS); dan loko C51, loko kebanggaan Nederlandsch
  Indische Spoorweg Maatscappij (NIS).
         Koleksi lainnya yang ada di museum ini adalah mesin ketik, yakni merk
  Continental buatan Jerman 1921; Remington, buatan Amerika 1921 dan Monroe.
  Di samping itu ada Mesin hitung, yakni merk Burroughs – 1923, merk Natio –
  1925, dan alat hitung tradisional Tsem Poa. Juga terdapat jam kuno seperti yang
  terdapat di stasiun pada umumnya, peralatan komunikasi, dan kontrol jalur.
         Selain itu, Museum Kereta Api yang terletak di Ambarawa ini letaknya
  strategis dan dapat menjadi paket perjalanan wisata yang menyenangkan.
  Letaknya yang berada di antara Semarang, Magelang, dan Yogyakarta dapat
  menjadi pilihan wisata selain mengunjungi tempat – tempat pariwisata di
  Semarang, Magelang, dan Yogyakarta.


SUBSTANSI MASALAH
         Berdasarkan pemaparan potensi pariwisata yang dimiliki Museum Kereta
  Api Ambarawa diatas, kiranya perlu adanya pembangunan (renovasi) guna
  memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki Museum Kereta Api
  Ambarawa ini. Pembangunan pariwisata bertujuan untuk meninmgkatkan
  pendapatan asli daerah melalui potensi yang dimiliki oleh Museum Kereta Api
  Ambarawa.


MASALAH PENDANAAN
         Dalam melakukan pembangunan, terlebih pembangunan infrasruktur
  pendanaan merupakan hal yang vital mutlak dipertimbangkan. Masalah
  pendanaan terkait dengan banyaknya uang yang akan dikeluarkan (cost)
seminimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan (benefits) sebanyak
      mungkin.
             Dalam program pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa untuk
      meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, penulis merencanakan program –
      program pembangunan untuk Museum Kereta Api Ambarawa yang diharapkan
      mampu menciptakan kondisi yang lebih baik seperti di bawah ini:


                         Tabel Program – Program Pembangunan
                              Museum Kereta Api Ambarawa

No.        Nama Program            Perkiraan Biaya      Sektor Penanggungjawab

         Perbaikan rel menuju
 1.                                    150 juta             Dinas Perhubungan
                 Bedono
 2.            Cafetaria               75 juta               Dinas Pariwisata
          Pembuatan penutup
 3.                                    100 juta             Dinas Perhubungan
              kereta api
          Pembuatan ruangan                                  Dinas Pariwisata
 4.                                    150 juta
               pajangan                                     Dinas Perhubungan
 5.        Renovasi Toilet             20 juta               Dinas Pariwisata
          Perbaikan jalan dan
 6.                                    20 juta            Dinas Pekerjaan Umum
            pembuatan pos
 7.      Pembuatan mushola             15 juta               Dinas Pariwisata
 8.              Pagar                 20 juta            Dinas Pekerjaan Umum
           Pembuatan toko
 9.                                    50 juta               Dinas Pariwisata
               souvenir
10.       Promosi dan iklan            10 juta               Dinas Pariwisata
11.      Biaya Kuli Bangunan           90 juta              Dinas Perhubungan
12.     Renovasi Atap Stasiun          100 juta             Dinas Perhubungan
Keterangan Program :
      1. Perbaikan rel menuju Bedono
                 Perbaikan rel dilakukan dengan memperbaiki rel dari Stasiun
         Ambarawa menuju Stasiun Tuntang agar perjalanan kereta api wisata dapat
melalui daerah Rawa Pening. Agar rute perjalanan kereta api wisata wisata
   dapat lebih panjang rutenya, yakni dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun
   Tuntang melalui Rawa Pening kemudian berbalik menuju Stasiun Bedono dan
   kembali lagi ke Stasiun Ambarawa. Waktu perjalanan wisata akan bertambah
   dari   2 jam menjadi   3 jam sehingga wisatawan pun akan lebih puas dalam
   melakukan perjalanan dengan kereta uap roda gerigi.
          Perbaikan dilakukan dengan melakukan pembenahan fisik rel kereta
   api sepanjang lima kilometer malalui pemasangan bantalan rel dan pembuatan
   talut dari karung pasir di tempat – tempat yang rawan longsor. Perbaikan juga
   dilakukan di jembatan – jembatan kecil yang akan dilewati kereta yang
   memerlukan penguatan. Biaya pemasangan rel ini tidak banyak memerlukan
   biaya karena sebelumnya telah mendapat bantuan bantalan rel dari Semarang.
2. Cafetaria
          Pembuatan cafetaria bertujuan untuk memfasilitasi wisatawan yang
   datang. Sebenarnya sebelumnya sudah ada satu lokasi tempat untuk para
   wisatawan yang datang untuk makan. Tapi itu dirasa tidak memadai dan
   kurang layak untuk para wisatawan yang datang ke museum. Sehingga perlu
   adanya perbaikan untuk cafetaria agar wisatawan yang ingin makan merasa
   nyaman. Pembuatan cafetaria ditujukan untuk mereka yang ingin menikmati
   kuliner disela – sela kinjungannya ke museum. Pembuatan cafetaria ini juga
   penting untuk para wisatawan yang sedang menunggu kereta api yang sedang
   menuju Bedono agar tak membosankan.
3. Pembuatan penutup kereta api
          Museum seharusnya merawat benda – benda yang tersimpan disana
   dengan baik. Sedangkan di Museum Kereta Api Ambarawa, kereta api yang
   sudah tidak digunakan dibiarkan berkarat dihalaman museum karena
   perubahan cuaca yang terjadi. Untuk itulah perlu dibuat penutup untuk kereta
   yang dipajang dihalaman museum agar tidak rusak karena perubahan cuaca.
   Kereta api yang ada di Museum Kereta Api Ambarawa merupakan kereta –
   kereta api langka yang punya nilai sejarah tinggi sehingga sangat disayangkan
bila rusak terlebih hanya karena dibiarkan terletak di halaman tanpa adanya
   penutup.
4. Pembuatan ruangan pajangan
          Ketika mengunjungi suatu museum kurang ”afdol” jika tidak ada satu
   ruangan yang memajang tentang museum itu. Di Museum Kereta Api
   Ambarawa sendiri memang telah memamerkan kereta – kereta api yang
   tersimpan disana. Namun itu terasa kurang lengkap tanpa adanya cacatan
   mengenai asal mula dan perkembangan Stasiun Ambarawa sejak berdiri
   hingga kini. Untuk itulah, perlu dibuat satu ruangan khusus yang
   memamerkan baik foto, maupun koleksi lain yang ada di Museum Kereta Api
   Ambarawa. Foto – foto kereta api yang dulunya begitu berjaya di masa
   penjajahan Belanda tersebut. Pembuatan tempat ini juga bertujuan
   mempermudah bagi mereka yang ingin mengetahui sejarah stasiun tanpa
   harus mengganggu pegawai stasiun yang sedang bertugas lantaran rata – rata
   yang berkunjung ke museum selain mereka yang ingin menikmati perjalanan
   dengan kereta wisata adalah anak – anak sekolah yang melakukan studi wisata
   sehingga mereka cenderung mencari informasi tentang museum. Sehingga
   dengan pembangunan ruang pajangan yang juga memuat informasi tentang
   stasiun akan mempermudah mereka mencari informasi tentang stasiun dan
   benda – benda yang tersimpan didalamnya.
5. Renovasi Toilet
          Fasilitas toilet yang ada di museum ini bisa dibilang kurang memadai.
   Padahal toilet merupakan salah satu yang penting. Sehingga perlu adanya
   pembangunan toilet agar lebih layak untuk digunakan oleh wisatawan yang
   berkunjung. Toilet yang tersedia di museum merupakan toilet umum yang
   tidak dibedakan antara toilet laki – laki dan toilet perempuan. Sehingga perlu
   dibuat toilet yang memisahkan antara toilet laki – laki dan toilet perempuan.
6. Perbaikan jalan dan pembuatan pos
          Jalan masuk menuju ke Museum Kereta Api Ambarawa sudah rusak
   dan berlubang, begitu juga keadaan aspal di tempat parkir. Sehingga harus
dilakukan pengaspalan ulang pada jalan masuk dan lahan parkir. Pengaspalan
   dilakukan untuk jalan masuk museum sekitar 100 meter dimulai dari jalan
   masuk gang hingga lahan parkir museum. Selain itu, dibutuhkan juga pos
   pengamanan di jalan masuk untuk mencatat nomor kendaraan yang masuk dan
   mencegah pencurian kendaraan.
7. Pembuatan mushola
           Di Museum Kereta Api Ambarawa sebenarnya telah ada fasilitas
   mushola. Namun, itu tidak efektif karena mushola yang ada menggunakan
   salah satu ruangan kantor yang ada di sana. Untuk itulah, harus dilakukan
   pembangunan mushola di lahan yang masih kosong agar ruangan kantor dapat
   dimanfaatkan pihak pengelola stasiun.
8. Pagar
           Pagar yang digunakan sebagai pembatas museum telah banyak yang
   rusak karena sudah lama tidak dilakukan penggantian pagar. Bahkan ada
   pagar yang berlubang seukuran manusia yang biasanya digunakan para
   pengunjung yang ingin masuk tanpa membayar tiket masuk di loket. Sehingga
   pagar yang membatasi museum harus diganti untuk menghindari hal yang
   tidak diinginkan.
9. Pembuatan toko souvenir
           Lazimnya di museum atau tempat wisata lain dijual souvenir yang
   berhubungan dengan daerah tempat wisata berada atau yang berkaitan dengan
   tempat wisata yang ada disana. Di Museum Kereta Api Ambarawa belum ada
   toko yang menjual souvenir khas daerah Amabarawa dan daerah sekitarnya
   juga souvenir kereta api. Oleh karena itu, penulis merencanakan untuk
   membuat toko souvenir yang menjual berbagai cinderamata yang bisa di bawa
   sebagai oleh – oleh setelah berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa.
   Selain itu, barang yang dijual di toko souvenir dapat dilakukan dengan bekerja
   sama dengan pembuat kerajinan di daerah itu.
10. Promosi dan iklan
Tidak banyaknya jumlah kunjungan wisatawan di Museum Kereta Api
     Ambarawa dikarenakan oleh kurangnya promosi pariwisata yang dilakukan
     oleh pihak pengelola. Apabila mencarai web yang memuat informasi tentang
     Museum Kereta Api Ambarawa tidak tersedia. Juga jarang ada artikel yang
     membahas mengenai Museum Kereta Api Ambarawa secara lengkap. Juga tak
     banyak yang membicarakan mengenai museum ini. Salah satu usaha yang
     bisa dilakukan untuk memperbaiki angka kunjungan adalah dengan
     melakukan promosi pariwisata melalui web, pamflet, juga pemasangan iklan
     di tempat – tempat yang banyak dikunjungi orang, seperti stasiun, terminal,
     dan bandara.
  11. Biaya Kuli Bangunan
            Biaya untuk kuli bangunan dianggarkan sebanyak itu karena proyek ini
     diharapkan dapat selesai selama satu bulan. Kuli bangunan diperkirakan
     sebanyak 50 orang kuli bangunan. Kuli bangunan bertugas memasang
     bantalan rel di sekitar Rawa Pening dan melakukan pembenahan fasilitas
     museum. Biaya per orang adalah Rp 30.0000        60 hari   50 orang     Rp
     90.000.000. Sehingga biaya kuli bangunan yang dibutuhkan mencapai Rp
     90.000.000,00.
  12. Renovasi Atap Stasiun
            Atap museum kereta api telah banyak yang rusak dan bocor ketika
     hujan sehingga dapat mengganggu wisatawan yang berkunjung ketika hujan.
     sehingga atap Stasiun Ambarawa sudah harus diganti agar tak bocor ketika
     hujan. Karena hal itu, maka harus sesegera mungkin diganti agar tidak
     menggangu kenyamanan wisatawan yang berkunjung.


→ Arus Pengembalian Internal (IRR)
         Biaya yang digunakan dalam pembangunan museum kereta api ini
   memang bisa dibilang tidak kecil. Seringkali dibutuhkan suatu analisis yang
   mejelaskan rencana proyek cukup menarik dilihat melalui arus pengembalian
   yang ditentukan.   Untuk itulah penulis berusaha melampirkan analisis araus
pengembalian internal dari proyek pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa
    ini. Penulis menggunakan metode IRR ( Internal Rate of Return / Arus
    Pengembalian Internal ). Dimana yang dimaksud dengan IRR adalah arus
    pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk aliran kas keluar.2
             Usulan proyek pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa ini
    membutuhkan dana sebesar Rp 800.000.000,00. Proyek ini direncanakan
    menghasilkan pendapatan berturut – turut Rp 240.000.000 ( jumlah kunjungan
    meningkat 33,33 % dari tahun sebelumnya ); Rp 330.000.000 ( jumlah
    kunjungan meningkat 37,25 % dari tahun sebelumnya ); dan Rp 480.000.000
    (jumlah kunjungan meningkat 45,45 % dari tahun sebelumnya ), maka IRR yang
    akan diperoleh dari proyek ini adalah sebagai berikut :
             Karena aliran kas tidak tetap maka dihitung terlebih dahulu rata – rata
             faktor anuitas       = (1/3)   ( 240.000.000 + 330.000.000 + 480.000.000 )
                                  = 350.000.000
    Faktor anuitas       = ( 1/350.000.000 )( 800.000.000)
                         = 2,28
             Dengan memakai tabel untuk n = 3 dan faktor anuitas = 2,28; diperoleh
    diskonto ( i ) = 15 %.
             Mengecek besarnya NPV
            Tahun                   i = 15 %                               i = 10%
              (0)                 - 800.000.000                         - 800.000.000
               1     240.000.000(0,8696) = 208.704.000 240.000.000(0,9091) = 210.184.000
               2     330.000.000(0,7561) = 249.513.000 330.000.000(0,8264) = 272.712.000
               3     480.000.000(0,6575) = 315.600.000 480.000.000(0,7513) = 360.624.000
              PV                  773.817.000                            843.520.000


             Untuk i = 15 % diperoleh NPV = 773.817.000 – 800.000.000
                                                  = − 26.183.000


        2
          Iman Soeharto. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jakarta :
Erlangga. hlm.141
Untuk i = 10 % diperoleh NPV = 843.520.000 – 800.000.000
                                                     = 43.520.000
              Interpolasi
              Untuk memperoleh angka yang akurat dilakukan dengan interpolasi
                            Untuk (i) a     = 15 %
                            Untuk (i) b     = 10 %
              Selisih (i) a − (i) b         =5%
                            Diperoleh (PV) a         = 773.817.000
                            Diperoleh (PV) b         = 843.520.000
              Selisih (PV) a − (PV) b                = − 69.703.000
      Diperoleh (i) c

      Maka dengan interpolasi, diperoleh (i) c = 13,12 %
      Jadi IRR = 13,12 %


MASALAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK SOSIAL
              Dampak sosial dari suatu pembangunan sangat bergantung pada 2 hal,
      yakni karakteristik rencana usaha/kegiatan dan karakteristik masyarakat dimana
      rencana usaha/kegiatan itu ditempatkan.3 Dampak sosial suatu pembangunan
      dapat dilakukan dengan melakukan perkiraan. Menurut Sudharto (2002 : 42),
      perkiraan dampak sosial budaya yang akan terjadi dalam perkiraan dampak harus
      menyajikan : siapa pihak yang terkena dampak, dalam bentuk apa mereka
      terkena dampak, dan berapa lama dampak berlangsung.
              Dalam pembangunan Museum Kereta Api Amabarawa ini, orang yang
      paling terkena dampak dari pembangunan tentulah penduduk disekitar museum
      dan pedagang yang berjualan di dalam museum.
              Dampak        yang      dialami   penduduk    sekitar   akan   dialami   ketika
      pembangunan berlangsung, berupa kebisingan, kenyamanan yang terganggu,

3
    Sudharto P Hadi. 2002. Aspek Sosial AMDAL : Sejarah, Teori, Metode. Jogja : Gadjah Mada
           University Press. Hlm. 7
juga akses jalan yang sedikit terganggu akibat proyek pembangunan. Hal ini akan
  berlangsung selama 1 bulan, karena proyek pembangunan ditergetkan
  berlangsung maksimal selama 1 bulan. Setelah proyrk pembangunan selesai
  warga sekitar tidak akan terganggu akibat proyek pembangunan kembali.
         Pihak lain yang terkena dampak adalah para pedangang yang berjualan di
  Museum Kereta Api Ambarawa. Selama proyek berlangsung mereka akan
  berpindah lokasi di dekat tenpat perawatan kereta agar mereka tetap dapat
  berjualan selam proyek pembangunan berlangsung.
         Namun, dampak yang akan diterima penduduk dan pedagang selama
  proyek pembangunan hanya berlangsung selama 1 bulan. Setelah proyek
  pembangunan selesai mereka akan kembali dapat menjalankan aktivitas seperti
  biasa. Bahkan mereka juga akan mendapat dampak positif dari pembangunan ini.
  Dampak positif yang akan diterima anatara lain :
→ Bagi penduduk sekitar
          Karena ada pembangunan jalan disekitar museum, warga sekitar akan
   mendapat manfaat akses jalan yang lebih baik dari pembangunan museum ini.
→ Bagi pedagang di museum
          Dengan adanya pembangunan cafetaria di museum ini, pedagang yang
   berjualan akan memiliki tempat berjualan lebih layak dari tempat yang ada
   sekarang. Selain itu, akan terlihat lebih rapi dan lebih layak dari kondisi
   sebelum ada pembangunan.
          Dengan adanya pembangunan ini, jumlah kunjungan wisatawan di
   museum diharapkan dapat mengalami kenaikan. Bila terdapat kenaikan jumlah
   pengunjung, maka pendapatan pedagang yang berjualan di museum ini akan
   meningkat. Sehingga secra ekonomi, pembangunan museum membantu
   meningkatkan pendapatan para pedagang.
→ Bagi pedagang pasar
          Lokasi museum yang berdekatan dengan pasar bahkan jalan menuju
   museum ditempuh melewati depan pasar tentunya akan memberi implikasi pula
   bagi para pedagang pasar. Bila terdapat kenaikan jumlah kunjungan pastilah
mereka akan berinovasi untuk usaha mereka agar pendapatan mereka naik.
    Mereka yang semula hanya menyediakan barang – barang untuk warga sekitar
    juga akan berorientasi pula pada para wisatawan yang berkunjung. Sehingga
    usaha perekonomian di sekitar pasar juga akan berkembang.
 → Bagi mitra usaha sovenir museum
              Dengan berjalannya pembangunan yang juga menyediakan toko
    souvenir bagi para pengunjung yang menyediakan cinderamata sebagai buah
    tangan, pastilah terjalin kerjasama dengan para pembuat kerajinan, seperti
    pengrajin kerajinan enceng gondok, pengrajin kerajinan dari tembaga, pengrajin
    kerajinan dari tembaga, dll. di sekitar museum untuk memasarkan produk
    mereka di toko souvenir. Dengan begitu pendapatan mereka juga akan
    meningkat.
 → Bagi pengusaha angkutan
              Pembangunan museum ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah
    kunjungan wisatawan ke Museum Kereta Api Ambarawa. Dengan kenaikan
    jumlah pengunjung museum, pastilah jumlah penumpang angkutam umum
    menuju Museum Kereta Api Ambarawa juga meningkat. Hal ini juga tutut
    meningkatkan pendapatan pihak jasa angkutan umum.


HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN MASYARAKAT
            Dalam pembangunan yang bertujuan untuk masyrakat yang dilakukan
   oleh pemerintah pastilah mempunyai implikasi hubungan yang terjadi antara
   pemerintah dengan masyarakat. teori yang menjelaskan hubungan antara
   pemerintah dan masyarakat dalam proyek pembangunan ini adalah sosial
   demokrat yang menjelaskan bahwa relasi antara pemerintah dengan masyarakat
   bejalan berkesinambungan karena intervensi negara terhadap masyarakat rendah
   sehingga masyarakat bersikap kooperatif atau mau bekerjasama dengan
   pemerintah.4


     4
         materi kuliah Perencanaan Pembangunan tanggal 3 Mei 2010 oleh Celly Ceccilia
Dengan adanya pembangunan proyek revitalisasi museum ini dengan
  dana yang berasal dari pemerintah ( APBN dan APBD ) pemerintah berusaha
  memenuhi tugasnya untuk melakukan pembangunan di sektor pariwisata.
  Pembangunan ini bertujuan memberi implikasi bagi masyarakat, terutama
  masyarakat sekitar agar dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah
  tersebut. Dengan begitu masyarakat akan berusaha meningkatkan pendapatan
  melalui usaha mereka yang terletak disekitar museum. Selain itu, bila proyek
  pembangunan yang didukung oleh pendanaan dari pemerintah ini berhasil
  membawa dampak yang signifikan terhadap kenaikan pendapatan Museum
  Kereta Api Ambarawa tentulah manfaat pembangunan akan dirasakan oleh
  masyarakat karena bila pendapatan museum naik, maka akan membantu
  penambahan Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah yang tinggi akan
  disalurkan pada masyarakat untuk pembiayaan pembangunan yang memenuhi
  kebutuhan publik.
         Sehingga dengan upaya pembangunan untuk revitalisasi museum ini,
  pemerintah berusaha menjalin komunikasi dengan masyarakat untuk membentuk
  legitimasi dari masyrakat untuk pemerintah. Nantinya masyarakat akan mau
  bekerjasama dengan pemerintah karena adanya pemenuhan fasilitas oleh
  pemerintah terhadap barang kebutuhan publik dan legitimasi terbentuk maka
  masyarakat akan bersikap kooperatif terhadap pemerintah.


KESIMPULAN
        Museum Kereta Api Ambarawa memiliki catatan begitu gemilang pada
  masanya dulu. Bahkan hingga kini kegemilangan itu masih bisa dilihat dari
  kereta – kereta yang tersimpan di museum juga kereta wisata beroda gerigi yang
  hingga kini masih bisa dinikmati. Namun, kegemilangan di masa lalu itu tidak
  berlangsung hingga sekarang. Museum ini kini terkesan jauh dari kata layak
  menginat sejarahnya dulu. Museum ini pun kini tak banyak pengunjungnya bila
  dibandingkan ratusan museum lainnya di Indonesia, seperti Museum Fatahillah
  atau Museum Dirgantara. Untuk itulah pembangunan untuk merevitalisasi
museum ini harus segera dilakukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang
    berkunjung ke museum ini. Pembangunan dilakukan dengan melakukan
    perbaikan pada fasilitas yang tersedia di museum yang dapat menunjang
    kenyamanan pengunjung yang datang kesini. Juga dilakukan promosi pariwisata
    karena selama ini promosi yang dilakukan untuk museum ini bisa dikatakan
    kurang. Pembangunan mendesak haru segera dilakukan agar sejarah kereta masa
    kolonial ini tetap lestari seiring perkembangan zaman.


SARAN
           Museum Kereta Api Ambarawa kinitak lagi menarik untuk dikunjungi.
    Selain fasilitas pendukung yang kurang, museum ini terlihat tidak lagi menarik.
    Oelh karena itulah pembangunan untuk revitalisasi museum harus segera
    dilaksanakan. Pembangunan yang akan memberi dampak positif tak hanya bagi
    museum itu sendiri tapi juga untukorang – orang yang lamgsumg terkena dampak
    dari adanya museum itu sendiri.juga bila terdapat kenaikan jumlah kunjungan ke
    museum ini. Pendapatan Asli Daerah juga akan meningkat.


DAFTAR PUSTAKA
Gelgel, I Putu. 2006. Pariwisata Indonesia dalam Globalisasi Perdagangan Jasa.
        Bandung : Refika Aditama
Hadi, Sudharto P. 2002. Aspek Sosial AMDAL : Sejarah, Teori, Metode. Jogja :
        Gadjah Mada University Press
Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional).
        Jakarta : Erlangga
http://www.wikipedia.com/ambarawa diakses tanggal 2 Juni 2010 pukul 11.20 WIB
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=15&jd=turis+asing+mulai+datang+ke
        +museum+kereta+api+ambarawa=20080315.html diakses tanggal 17 April
        2010 pukul 14.53 WIB
LAMPIRAN
  KONTRIBUSI MUSEUM KERETA API AMBARAWA TERHADAP PAD
                          (PENDAPATAN ASLI DAERAH)
          PENDAPATAN KARCIS MUSEUM KERETA API AMBARAWA
               TAHUN                                          PENDAPATAN
                   2006                                       Rp 84.264.000
                   2007                                       Rp 91.842.000
                   2008                                       Rp 105.516.000
                   2009                                       Rp 144.693.000
                   2010                                       Rp 31.830.000*
*Sampai bulan Maret 2010


           DAFTAR PENGUNJUNG MUSEUM KERETA API AMBARAWA
                      DARI TAHUN 2006 SAMPAI TAHUN 2010
               TAHUN 2006            TAHUN 2007        TAHUN 2008           TAHUN 2009
                                                                                            TAHUN
             LOKA
  BULAN               MANCA        LOKAL    MANCA    LOKAL      MANCA     LOKAL    MANCA     2010
               L


JANUARI       2.299                2.032     240     2.188        85      3.998     85      4.856

FEBRUARI      851                   865      188     1.409        105     2.269     120     2.812

 MARET        1.659                1.494     110     2.467        180     3.383     50      2.942

  APRIL       2.819                2.234      25     1.371        50      3.211     420       -
   MEI        2.099                2.211      17     2.641                6.608     80        -
  JUNI        5.363                4.251     160     6.108                7.699               -
  JULI        2.332        130     3.800      50     3.999        86      3.125     185       -

 AGUSTUS      1.296        73       823       65     1.943        40      2.452     165       -

SEPTEMBER     881          49       867       25      544         25      3.378               -

OKTOBER       5.216        112     6.240     105     5.348        29      3.849     240       -

NOVEMBER      1.024        58      1.378     110     1.784        105     4.513     366       -

DESEMBER      1.797        30      3.119     205     4.650        115     2.894     140       -

 JUMLAH      27.636        452     29.314    1.300   34.352       820     46.380   1.851    10.610

 TOTAL                    28.088            30.614               35.172            48.231

                                            Sumber : Museum Kereta Api Ambarawa
Jumlah Pengunjung Museum KA Ambarawa
                    Tahun 2006 - 2009
60,000


                                                                48,231
50,000

                                                                46,380
40,000
                                                   35,172
                          30,614
            28,088                                 34,352
30,000
                          29,314
            27,636
20,000


10,000

                452             1,300                  820
                                                                     1,851
    0
          Tahun 2006    Tahun 2007               Tahun 2008   Tahun 2009

                       WisDom           WisMan        Total

Contenu connexe

Similaire à REVITALISASI MUSEUM

Similaire à REVITALISASI MUSEUM (10)

Museum transportasi tmii
Museum transportasi   tmiiMuseum transportasi   tmii
Museum transportasi tmii
 
Laporan observasi studi tour Bali
Laporan observasi studi tour BaliLaporan observasi studi tour Bali
Laporan observasi studi tour Bali
 
Klipping karya tulis jogja jakarta
Klipping karya tulis jogja jakartaKlipping karya tulis jogja jakarta
Klipping karya tulis jogja jakarta
 
Presentasi zahran
Presentasi zahranPresentasi zahran
Presentasi zahran
 
Presentation malang tolak.pptx
Presentation malang tolak.pptxPresentation malang tolak.pptx
Presentation malang tolak.pptx
 
Muna dalam rahasia
Muna dalam rahasiaMuna dalam rahasia
Muna dalam rahasia
 
Muna dalam rahasia
Muna dalam rahasiaMuna dalam rahasia
Muna dalam rahasia
 
Muna dalam rahasia
Muna dalam rahasiaMuna dalam rahasia
Muna dalam rahasia
 
Wisata Solo
Wisata SoloWisata Solo
Wisata Solo
 
TUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptx
TUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptxTUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptx
TUGAS PAS KOLABORASI SEJARAH INDONESIA.pptx
 

Dernier

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 

Dernier (20)

Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 

REVITALISASI MUSEUM

  • 1. PERENCANAAN REVITALISASI MUSEUM KERETA API AMBARAWA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Genap Mata Kuliah Perencanaan Pembangunan Dosen Pengampu : Drs. Bambang Sunaryo, SU., M.Sc Disusun Oleh : Tri Nugrahani Novita Sari 09/283063/SP/23663 JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2010
  • 2. ABSRAK Trains Museum of Ambarawa every year recorded fluctuation the number of tourism who came to museum. Fluctuation happened because of under communication promotion of museum and facilities of museum which unworthy so people had little mind to come back again. Trains Museum of Ambarawa popular because of there are touring train with toothed wheel which using for touring train from Ambarawa station until Bedono Station collect in this museum. When took a ride a touring train, people will see a good scenery of mountain and village in throughout of trip. But, it not supporting by facilities of the museum. To trip with tour train, we must pay though the nose. So it can’t interest a lot of people, especially destitute class. Because if they came they only can see, can’t do trip with tour train. So revitalization must do for interested people to come to museum. So this article will try to explain it. Keywords: museum, Ambarawa, tourism, tour train PENDAHULUAN Indonesia kaya akan kekayaan alamnya yang begitu elok. Indonesia dengan keaadaan alam yang terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, laut juga kekayaan flora dan fauna yang begitu benaneka ragam. Selain itu, Indonesia juga mempunyai peninggalan benda – benda bersejarah yang memiliki nilai historis yang tinggi. Semua potensi itu pun dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah dengan mengembangkan sektor pariwisata yang dapat mendatangkan devisa bagi negara. Sektor pariwisata Indonesia berkembang pesat setidaknya hingga tahun 1997 dan memberikan kontribusi yang tak sedikit untuk devisa negara dan pendapatan daerah. Pariwisata mampu memberikan dampak berganda (multiplier
  • 3. effect) pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung khususnya didaerah tujuan wisata yang telah berkembang.1 Namun kejayaan pariwisata Indonesia itu berakhir. Akibat krisis yang melanda Indonesia tahun 1998, wisatawan yang datang ke Indonesia terus mengalami penurunan. Kondisi ini menuntut pemerintah mengambil tindakan dalam rangka pembangunan pariwisata untuk menaikkan pendapatan devisa melalui sektor pariwisata. Salah satunya usaha memperbaiki sektor pariwisata dapat dilakukan dengan memperbaiki infrastruktur agar meningkatkan jumlah wisatawan ke daerah wisata. Museum merupakan salah satu bentuk wisata yang dibuat oleh manusia yang memajang benda – benda dengan nilai sejarah yang tinggi. museum dapat menjadi tempat bagi orang – orang yang ingin mengenang dan mengingat serta bernostalgia tentang masa lalu. Di Indonesia sendiri banyak terdapat museum yang masing – masingnya memajang benda – benda yang memiliki nilai historis yang tinggi. Salah satunya adalah Musuem Kereta Api Ambarawa yang menyimpan kereta api peninggalan jaman kolonial. Kereta api di Indonesia masuk ketika zaman penjajahan Belanda di Indonesia. Kereta api menjadi alat transportasi dan alat angkut barang yang dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Belanda. Belanda membangun rel kereta api di hampir semua pulau Jawa dan sebagian Sumatra, bahkan hingga kini rel tersebut masih dipakai sebagai jalur kereta api antar daerah di Pulau Jawa dan sebagian Sumatra. Kereta api peninggalan zaman Belanda pun hingga kini masih ada yang dipakai sedangkan yang lain kini masih dapat dijumpai di museum – museum kereta api. Kereta – kereta peninggalan zaman Belanda itu kini memang banyak yang sudah tak bisa digunakan namun tetap bisa menjadi hal yang menarik yang bisa ditawarkan untuk para wisatawan sebagai tempat pariwisata. Nilai sejarah yang ada pada kereta api itu dapat ditawarkan sebagai tempat pembelajaran serta tempat rekreasi bagi yang ingin mengenag kembali sejarah 1 I Putu Gelgel, 2006, Industri Pariwisata Indonesia dalam Globalisasi Perdagangan Jasa. Bandung : Refika Aditama, hlm.2
  • 4. masa lampau. Dari semua kereta peninggalan Belanda masih ada beberapa kereta yang hingga kini masih bisa digunakan, salah satunya kereta api uap dengan roda gerigi yang terdapat di Museum Kereta Api Ambarawa. Museum Kereta Api Ambarawa merupakan satu dari total 21 obyek wisata yang berada di Kabupaten Semarang. Museum Kereta Api Ambarawa merupakan sebuah stasiun yang dialih fungsikan sebagai museum di Ambarawa, Jawa Tengah. Stasiun itu dulu dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Gedung bekas peninggalan kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij atau Perusahaan Kereta Api Hindia - Belanda kala itu, menyimpan sekitar 24 lokomotif kuno buatan tahun 1891-1966, dimana tiga kereta tersebut masih dapat berjalan dan digunakan sebagai kereta wisata karena ketiga kereta tersebut merupakan kereta api uap dengan roda gerigi yang tinggal tersisa tiga di dunia sementara yang lainnya terpajang di halaman museum. Namun, dengan koleksi yang tersimpan dimana semuanya memiliki nilai historis yang tinggi tersebut nampaknya tak dapat dimanfaatkan sepenuhnya keunikan yang dimiliki semua koleksi barang langka tersebut. Hal ini terlihat dengan tidak dipelihara dengan baik koleksi lokomotif yang terdapat di museum tersebut. Lokomotif yang sudah tidak digunakan dibiarkan berkarat di halaman stasiun tanpa diberi penutup seperti layaknya sebuah museum. Lokomotif dengan nilai sejarah yang tinggi tersebut dibiarkan saja berada di luar dan tidak dilindungi dari perubahan cuaca. Hanya kereta yang dapat berjalan dan digunakan sebagai kereta wisata saja yang dirawat dengan baik. Selain itu, fasilitas – fasilitas lain yang disediakan juga kurang memadai. Hal itu sudah terlihat dari jalan masuk menuju museum tersebut yang sudah rusak dan tidak menujukkan jalan masuk menuju museum dengan nilai sejarah begitu tinggi. Banyak pula fasilitas lain yang kurang memadai di museum ini, mulai kamar mandi, mushola, hingga halaman museum yang ditumbuhi rumput tinggi yang menandakan tidak pernah dirawat. Oleh karena itu, pembangunan dan perbaikan fasilitas – fasilitas hendaknya harus dilakukan. Mengingat nilai historis kereta uap di museum ini
  • 5. mampu menjadi potensi pariwisata yang menarik bagi wisatawan. Sehingga dimungkinkan dengan perbaikan infrastruktur museum akan terjadi peningkatan kunjungan secara berkesinambungan. Kunjungan wisatawan di destinasi ini memang mengalami fluktuasi, dimana terkadang mengalami peningkatan dan lain waktu terdapat penurunan jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini jelas berbeda dengan museum – museum bersejarah lainnya, seperti Museum Dirgantara, Museum Fatahillah, dan museum lainnya yang ramai didatangi wisatawan. Padahal museum ini juga memiliki koleksi benda – benda dengan nilai sejarah yang tak kalah pentingnya. Peningkatan kunjungan ke destinasi tersebut dapat terus ditingkatkan apabila fasilitas yang disediakan oleh museum semakin memadai. Apabila fasilitas yang disediakan museum tidak segera diperbaiki bukan tidak mungkin gaung museum ini akan semakin hilang dan dilupakan sehingga kunjungan di museum mengalami penurunan. Perbaikan untuk Museum Kereta Api Ambarawa ini sesegera mungkin haru dilakukan untuk manarik wisatawan agar berkunjung kesana sehingga dapat membantu kenaikan devisa dari sektor pariwisata dan juga untuk peningkatan pendapatan daerah. PROFIL AMBARAWA Kecamatan Ambarawa adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dan terletak di antara Semarang dan Salatiga. Pada era kerajaan Mataram (Amangkurat II) kawasan ini bernama Limbarawa. Ambarawa adalah lokasi penguburan 15.000 orang Eropa yang terbunuh selama masa penjajahan Jepang. Setelah Jepang menyerah dan ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pertempuran pecah di daerah Ambarawa pada tanggal 20 November 1945 antara pasukan Inggris yang mengevakuasi di tanah jajahan Eropa dan Republik Indonesia. Dulu Ambarawa pernah menjadi ibu kota Kabupaten Semarang. Ambarawa juga disebut sebagai kota Palagan Ambarawa, dan terdapat beberapa
  • 6. tempat pariwisata diantaranya Museum Palagan Ambarawa, Museum Kereta Api Ambarawa dan Benteng Williem II. Ambarawa menghubungkan daerah – daerah penting dengan jalur rel bergerigi kereta api yang menghubungkan seluruh wilayah Jawa Tengah hingga Yogyakarta melalui Magelang. Jalur Semarang – Ambarawa – Magelang ini bahkan beroperasi sampai tahun 1977. Namun, sekarang jalur ini menjadi situs Museum Kereta Api Ambarawa. Peta Jawa Tengah POTENSI WISATA MUSEUM KERETA API AMBARAWA Museum Kereta Api Ambarawa terletak di sebuah kota kecil di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang menghubungkan Semarang dengan Magelang / Yogyakarta. Museum ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum karena letaknya tidak jauh dari jalan raya. Museum Kereta Api Ambarawa merupakan sebuah stasiun yang dialih fungsikan sebagai museum di Ambarawa, Jawa Tengah. Stasiun itu dulu dikenal dengan nama Stasiun Willem I. Gedung
  • 7. bekas peninggalan kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij atau Perusahaan Kereta Api Hindia-Belanda kala itu. Museum Kereta Api Ambarawa menyimpan sekitar 24 lokomotif kuno buatan tahun 1891-1966 yang merupakan kereta buatan Belanda, Jerman, dan Swiss yang dulu sangat berjaya di masanya. Salah satunya adalah kereta api uap dengan roda gerigi buatan Maschinenfabriek Esslingen dengan lokomotif bernomor B202 dan B203. Kereta ini merupakan salah satu dari tiga kereta uap dengan roda gerigi yang tersisa di dunia. Dua lainnya tersimpan di India dan Swiss. Kereta uap tersebut bahkan sampai sekarang masih dimanfaatkan sebagai kereta api wisata, yakni wisata gunung atau Railway Mountain Tour. Kereta ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin memiliki pengalaman naik kereta berloko. Kereta ini menawarkan perjalanan dari Ambarawa menuju Bedono PP sejauh 20 km dengan jarak tempuh ± dua jam perjalanan. Keunikan dari kereta ini adalah kereta dapat berjalan pada tanjakan karena adanya rel gerigi. Perjalanan kereta ini menawarkan panorama yang indah, kelokan dan tanjakan dengan gunung, sawah, dan danau di sekitar rel. Kereta ini merupakan satu dari dua kereta yang masih menggunakan bahan bakar kayu jati sehingga biaya untuk menaikinya sedikit lebih mahal, yakni sekitar Rp 3.250.000 untuk 80 tempat duduk. Namun, hal itu dapat terbayar dengan pengalaman yang didapat dengan naik loko sambil menikmati panorama pedesaan. Selain kereta uap dengan roda gerigi, di museum ini juga tersimpan 21 lokomotif uap, mulai dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar ( CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabriek ). Lokomotif CC50 buatan Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik Winterthur, Swiss dan Werkspoor, Belanda. Loko ini dijuluki Bergkoningin alias Ratu Pegunungan. Julukan dalam bahasa Belanda ini didapat CC 50 karena lokomotif dengan tahun produksi 1927 itu, mampu melewati jalur pegunungan dengan tikungan-tikungan tajam. Ada juga lokomotif kebanggaan perusahaan kereta api milik pemerintah Kolonial Belanda, Staatsspoorwegen (SS), C28. Loko buatan Henschel, Jerman, ini tercatat sebagai loko tercepat di seluruh dunia untuk ukuran rel sempit (1.067
  • 8. mm) pada era 1920-an. Kecepatannya pada masa itu bisa mencapai 120 kilometer per jam. Masih ada sejumlah lokomotif kuno lainnya, seperti loko F10 buatan Hanomag, Jerman, dengan enam pasang roda penggerak. Konon, keberadaan loko ini tergolong langka dan jarang ditemukan di belahan dunia lainnya. Lokomotif lainnya C54, loko kebanggaan Semarang Cheribon Stoomtram Maatscappij (SCS); dan loko C51, loko kebanggaan Nederlandsch Indische Spoorweg Maatscappij (NIS). Koleksi lainnya yang ada di museum ini adalah mesin ketik, yakni merk Continental buatan Jerman 1921; Remington, buatan Amerika 1921 dan Monroe. Di samping itu ada Mesin hitung, yakni merk Burroughs – 1923, merk Natio – 1925, dan alat hitung tradisional Tsem Poa. Juga terdapat jam kuno seperti yang terdapat di stasiun pada umumnya, peralatan komunikasi, dan kontrol jalur. Selain itu, Museum Kereta Api yang terletak di Ambarawa ini letaknya strategis dan dapat menjadi paket perjalanan wisata yang menyenangkan. Letaknya yang berada di antara Semarang, Magelang, dan Yogyakarta dapat menjadi pilihan wisata selain mengunjungi tempat – tempat pariwisata di Semarang, Magelang, dan Yogyakarta. SUBSTANSI MASALAH Berdasarkan pemaparan potensi pariwisata yang dimiliki Museum Kereta Api Ambarawa diatas, kiranya perlu adanya pembangunan (renovasi) guna memaksimalkan potensi pariwisata yang dimiliki Museum Kereta Api Ambarawa ini. Pembangunan pariwisata bertujuan untuk meninmgkatkan pendapatan asli daerah melalui potensi yang dimiliki oleh Museum Kereta Api Ambarawa. MASALAH PENDANAAN Dalam melakukan pembangunan, terlebih pembangunan infrasruktur pendanaan merupakan hal yang vital mutlak dipertimbangkan. Masalah pendanaan terkait dengan banyaknya uang yang akan dikeluarkan (cost)
  • 9. seminimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan (benefits) sebanyak mungkin. Dalam program pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, penulis merencanakan program – program pembangunan untuk Museum Kereta Api Ambarawa yang diharapkan mampu menciptakan kondisi yang lebih baik seperti di bawah ini: Tabel Program – Program Pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa No. Nama Program Perkiraan Biaya Sektor Penanggungjawab Perbaikan rel menuju 1. 150 juta Dinas Perhubungan Bedono 2. Cafetaria 75 juta Dinas Pariwisata Pembuatan penutup 3. 100 juta Dinas Perhubungan kereta api Pembuatan ruangan Dinas Pariwisata 4. 150 juta pajangan Dinas Perhubungan 5. Renovasi Toilet 20 juta Dinas Pariwisata Perbaikan jalan dan 6. 20 juta Dinas Pekerjaan Umum pembuatan pos 7. Pembuatan mushola 15 juta Dinas Pariwisata 8. Pagar 20 juta Dinas Pekerjaan Umum Pembuatan toko 9. 50 juta Dinas Pariwisata souvenir 10. Promosi dan iklan 10 juta Dinas Pariwisata 11. Biaya Kuli Bangunan 90 juta Dinas Perhubungan 12. Renovasi Atap Stasiun 100 juta Dinas Perhubungan Keterangan Program : 1. Perbaikan rel menuju Bedono Perbaikan rel dilakukan dengan memperbaiki rel dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang agar perjalanan kereta api wisata dapat
  • 10. melalui daerah Rawa Pening. Agar rute perjalanan kereta api wisata wisata dapat lebih panjang rutenya, yakni dari Stasiun Ambarawa menuju Stasiun Tuntang melalui Rawa Pening kemudian berbalik menuju Stasiun Bedono dan kembali lagi ke Stasiun Ambarawa. Waktu perjalanan wisata akan bertambah dari 2 jam menjadi 3 jam sehingga wisatawan pun akan lebih puas dalam melakukan perjalanan dengan kereta uap roda gerigi. Perbaikan dilakukan dengan melakukan pembenahan fisik rel kereta api sepanjang lima kilometer malalui pemasangan bantalan rel dan pembuatan talut dari karung pasir di tempat – tempat yang rawan longsor. Perbaikan juga dilakukan di jembatan – jembatan kecil yang akan dilewati kereta yang memerlukan penguatan. Biaya pemasangan rel ini tidak banyak memerlukan biaya karena sebelumnya telah mendapat bantuan bantalan rel dari Semarang. 2. Cafetaria Pembuatan cafetaria bertujuan untuk memfasilitasi wisatawan yang datang. Sebenarnya sebelumnya sudah ada satu lokasi tempat untuk para wisatawan yang datang untuk makan. Tapi itu dirasa tidak memadai dan kurang layak untuk para wisatawan yang datang ke museum. Sehingga perlu adanya perbaikan untuk cafetaria agar wisatawan yang ingin makan merasa nyaman. Pembuatan cafetaria ditujukan untuk mereka yang ingin menikmati kuliner disela – sela kinjungannya ke museum. Pembuatan cafetaria ini juga penting untuk para wisatawan yang sedang menunggu kereta api yang sedang menuju Bedono agar tak membosankan. 3. Pembuatan penutup kereta api Museum seharusnya merawat benda – benda yang tersimpan disana dengan baik. Sedangkan di Museum Kereta Api Ambarawa, kereta api yang sudah tidak digunakan dibiarkan berkarat dihalaman museum karena perubahan cuaca yang terjadi. Untuk itulah perlu dibuat penutup untuk kereta yang dipajang dihalaman museum agar tidak rusak karena perubahan cuaca. Kereta api yang ada di Museum Kereta Api Ambarawa merupakan kereta – kereta api langka yang punya nilai sejarah tinggi sehingga sangat disayangkan
  • 11. bila rusak terlebih hanya karena dibiarkan terletak di halaman tanpa adanya penutup. 4. Pembuatan ruangan pajangan Ketika mengunjungi suatu museum kurang ”afdol” jika tidak ada satu ruangan yang memajang tentang museum itu. Di Museum Kereta Api Ambarawa sendiri memang telah memamerkan kereta – kereta api yang tersimpan disana. Namun itu terasa kurang lengkap tanpa adanya cacatan mengenai asal mula dan perkembangan Stasiun Ambarawa sejak berdiri hingga kini. Untuk itulah, perlu dibuat satu ruangan khusus yang memamerkan baik foto, maupun koleksi lain yang ada di Museum Kereta Api Ambarawa. Foto – foto kereta api yang dulunya begitu berjaya di masa penjajahan Belanda tersebut. Pembuatan tempat ini juga bertujuan mempermudah bagi mereka yang ingin mengetahui sejarah stasiun tanpa harus mengganggu pegawai stasiun yang sedang bertugas lantaran rata – rata yang berkunjung ke museum selain mereka yang ingin menikmati perjalanan dengan kereta wisata adalah anak – anak sekolah yang melakukan studi wisata sehingga mereka cenderung mencari informasi tentang museum. Sehingga dengan pembangunan ruang pajangan yang juga memuat informasi tentang stasiun akan mempermudah mereka mencari informasi tentang stasiun dan benda – benda yang tersimpan didalamnya. 5. Renovasi Toilet Fasilitas toilet yang ada di museum ini bisa dibilang kurang memadai. Padahal toilet merupakan salah satu yang penting. Sehingga perlu adanya pembangunan toilet agar lebih layak untuk digunakan oleh wisatawan yang berkunjung. Toilet yang tersedia di museum merupakan toilet umum yang tidak dibedakan antara toilet laki – laki dan toilet perempuan. Sehingga perlu dibuat toilet yang memisahkan antara toilet laki – laki dan toilet perempuan. 6. Perbaikan jalan dan pembuatan pos Jalan masuk menuju ke Museum Kereta Api Ambarawa sudah rusak dan berlubang, begitu juga keadaan aspal di tempat parkir. Sehingga harus
  • 12. dilakukan pengaspalan ulang pada jalan masuk dan lahan parkir. Pengaspalan dilakukan untuk jalan masuk museum sekitar 100 meter dimulai dari jalan masuk gang hingga lahan parkir museum. Selain itu, dibutuhkan juga pos pengamanan di jalan masuk untuk mencatat nomor kendaraan yang masuk dan mencegah pencurian kendaraan. 7. Pembuatan mushola Di Museum Kereta Api Ambarawa sebenarnya telah ada fasilitas mushola. Namun, itu tidak efektif karena mushola yang ada menggunakan salah satu ruangan kantor yang ada di sana. Untuk itulah, harus dilakukan pembangunan mushola di lahan yang masih kosong agar ruangan kantor dapat dimanfaatkan pihak pengelola stasiun. 8. Pagar Pagar yang digunakan sebagai pembatas museum telah banyak yang rusak karena sudah lama tidak dilakukan penggantian pagar. Bahkan ada pagar yang berlubang seukuran manusia yang biasanya digunakan para pengunjung yang ingin masuk tanpa membayar tiket masuk di loket. Sehingga pagar yang membatasi museum harus diganti untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. 9. Pembuatan toko souvenir Lazimnya di museum atau tempat wisata lain dijual souvenir yang berhubungan dengan daerah tempat wisata berada atau yang berkaitan dengan tempat wisata yang ada disana. Di Museum Kereta Api Ambarawa belum ada toko yang menjual souvenir khas daerah Amabarawa dan daerah sekitarnya juga souvenir kereta api. Oleh karena itu, penulis merencanakan untuk membuat toko souvenir yang menjual berbagai cinderamata yang bisa di bawa sebagai oleh – oleh setelah berkunjung ke Museum Kereta Api Ambarawa. Selain itu, barang yang dijual di toko souvenir dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan pembuat kerajinan di daerah itu. 10. Promosi dan iklan
  • 13. Tidak banyaknya jumlah kunjungan wisatawan di Museum Kereta Api Ambarawa dikarenakan oleh kurangnya promosi pariwisata yang dilakukan oleh pihak pengelola. Apabila mencarai web yang memuat informasi tentang Museum Kereta Api Ambarawa tidak tersedia. Juga jarang ada artikel yang membahas mengenai Museum Kereta Api Ambarawa secara lengkap. Juga tak banyak yang membicarakan mengenai museum ini. Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk memperbaiki angka kunjungan adalah dengan melakukan promosi pariwisata melalui web, pamflet, juga pemasangan iklan di tempat – tempat yang banyak dikunjungi orang, seperti stasiun, terminal, dan bandara. 11. Biaya Kuli Bangunan Biaya untuk kuli bangunan dianggarkan sebanyak itu karena proyek ini diharapkan dapat selesai selama satu bulan. Kuli bangunan diperkirakan sebanyak 50 orang kuli bangunan. Kuli bangunan bertugas memasang bantalan rel di sekitar Rawa Pening dan melakukan pembenahan fasilitas museum. Biaya per orang adalah Rp 30.0000 60 hari 50 orang Rp 90.000.000. Sehingga biaya kuli bangunan yang dibutuhkan mencapai Rp 90.000.000,00. 12. Renovasi Atap Stasiun Atap museum kereta api telah banyak yang rusak dan bocor ketika hujan sehingga dapat mengganggu wisatawan yang berkunjung ketika hujan. sehingga atap Stasiun Ambarawa sudah harus diganti agar tak bocor ketika hujan. Karena hal itu, maka harus sesegera mungkin diganti agar tidak menggangu kenyamanan wisatawan yang berkunjung. → Arus Pengembalian Internal (IRR) Biaya yang digunakan dalam pembangunan museum kereta api ini memang bisa dibilang tidak kecil. Seringkali dibutuhkan suatu analisis yang mejelaskan rencana proyek cukup menarik dilihat melalui arus pengembalian yang ditentukan. Untuk itulah penulis berusaha melampirkan analisis araus
  • 14. pengembalian internal dari proyek pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa ini. Penulis menggunakan metode IRR ( Internal Rate of Return / Arus Pengembalian Internal ). Dimana yang dimaksud dengan IRR adalah arus pengembalian yang menghasilkan NPV aliran kas masuk aliran kas keluar.2 Usulan proyek pembangunan Museum Kereta Api Ambarawa ini membutuhkan dana sebesar Rp 800.000.000,00. Proyek ini direncanakan menghasilkan pendapatan berturut – turut Rp 240.000.000 ( jumlah kunjungan meningkat 33,33 % dari tahun sebelumnya ); Rp 330.000.000 ( jumlah kunjungan meningkat 37,25 % dari tahun sebelumnya ); dan Rp 480.000.000 (jumlah kunjungan meningkat 45,45 % dari tahun sebelumnya ), maka IRR yang akan diperoleh dari proyek ini adalah sebagai berikut : Karena aliran kas tidak tetap maka dihitung terlebih dahulu rata – rata faktor anuitas = (1/3) ( 240.000.000 + 330.000.000 + 480.000.000 ) = 350.000.000 Faktor anuitas = ( 1/350.000.000 )( 800.000.000) = 2,28 Dengan memakai tabel untuk n = 3 dan faktor anuitas = 2,28; diperoleh diskonto ( i ) = 15 %. Mengecek besarnya NPV Tahun i = 15 % i = 10% (0) - 800.000.000 - 800.000.000 1 240.000.000(0,8696) = 208.704.000 240.000.000(0,9091) = 210.184.000 2 330.000.000(0,7561) = 249.513.000 330.000.000(0,8264) = 272.712.000 3 480.000.000(0,6575) = 315.600.000 480.000.000(0,7513) = 360.624.000 PV 773.817.000 843.520.000 Untuk i = 15 % diperoleh NPV = 773.817.000 – 800.000.000 = − 26.183.000 2 Iman Soeharto. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jakarta : Erlangga. hlm.141
  • 15. Untuk i = 10 % diperoleh NPV = 843.520.000 – 800.000.000 = 43.520.000 Interpolasi Untuk memperoleh angka yang akurat dilakukan dengan interpolasi Untuk (i) a = 15 % Untuk (i) b = 10 % Selisih (i) a − (i) b =5% Diperoleh (PV) a = 773.817.000 Diperoleh (PV) b = 843.520.000 Selisih (PV) a − (PV) b = − 69.703.000 Diperoleh (i) c Maka dengan interpolasi, diperoleh (i) c = 13,12 % Jadi IRR = 13,12 % MASALAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK SOSIAL Dampak sosial dari suatu pembangunan sangat bergantung pada 2 hal, yakni karakteristik rencana usaha/kegiatan dan karakteristik masyarakat dimana rencana usaha/kegiatan itu ditempatkan.3 Dampak sosial suatu pembangunan dapat dilakukan dengan melakukan perkiraan. Menurut Sudharto (2002 : 42), perkiraan dampak sosial budaya yang akan terjadi dalam perkiraan dampak harus menyajikan : siapa pihak yang terkena dampak, dalam bentuk apa mereka terkena dampak, dan berapa lama dampak berlangsung. Dalam pembangunan Museum Kereta Api Amabarawa ini, orang yang paling terkena dampak dari pembangunan tentulah penduduk disekitar museum dan pedagang yang berjualan di dalam museum. Dampak yang dialami penduduk sekitar akan dialami ketika pembangunan berlangsung, berupa kebisingan, kenyamanan yang terganggu, 3 Sudharto P Hadi. 2002. Aspek Sosial AMDAL : Sejarah, Teori, Metode. Jogja : Gadjah Mada University Press. Hlm. 7
  • 16. juga akses jalan yang sedikit terganggu akibat proyek pembangunan. Hal ini akan berlangsung selama 1 bulan, karena proyek pembangunan ditergetkan berlangsung maksimal selama 1 bulan. Setelah proyrk pembangunan selesai warga sekitar tidak akan terganggu akibat proyek pembangunan kembali. Pihak lain yang terkena dampak adalah para pedangang yang berjualan di Museum Kereta Api Ambarawa. Selama proyek berlangsung mereka akan berpindah lokasi di dekat tenpat perawatan kereta agar mereka tetap dapat berjualan selam proyek pembangunan berlangsung. Namun, dampak yang akan diterima penduduk dan pedagang selama proyek pembangunan hanya berlangsung selama 1 bulan. Setelah proyek pembangunan selesai mereka akan kembali dapat menjalankan aktivitas seperti biasa. Bahkan mereka juga akan mendapat dampak positif dari pembangunan ini. Dampak positif yang akan diterima anatara lain : → Bagi penduduk sekitar Karena ada pembangunan jalan disekitar museum, warga sekitar akan mendapat manfaat akses jalan yang lebih baik dari pembangunan museum ini. → Bagi pedagang di museum Dengan adanya pembangunan cafetaria di museum ini, pedagang yang berjualan akan memiliki tempat berjualan lebih layak dari tempat yang ada sekarang. Selain itu, akan terlihat lebih rapi dan lebih layak dari kondisi sebelum ada pembangunan. Dengan adanya pembangunan ini, jumlah kunjungan wisatawan di museum diharapkan dapat mengalami kenaikan. Bila terdapat kenaikan jumlah pengunjung, maka pendapatan pedagang yang berjualan di museum ini akan meningkat. Sehingga secra ekonomi, pembangunan museum membantu meningkatkan pendapatan para pedagang. → Bagi pedagang pasar Lokasi museum yang berdekatan dengan pasar bahkan jalan menuju museum ditempuh melewati depan pasar tentunya akan memberi implikasi pula bagi para pedagang pasar. Bila terdapat kenaikan jumlah kunjungan pastilah
  • 17. mereka akan berinovasi untuk usaha mereka agar pendapatan mereka naik. Mereka yang semula hanya menyediakan barang – barang untuk warga sekitar juga akan berorientasi pula pada para wisatawan yang berkunjung. Sehingga usaha perekonomian di sekitar pasar juga akan berkembang. → Bagi mitra usaha sovenir museum Dengan berjalannya pembangunan yang juga menyediakan toko souvenir bagi para pengunjung yang menyediakan cinderamata sebagai buah tangan, pastilah terjalin kerjasama dengan para pembuat kerajinan, seperti pengrajin kerajinan enceng gondok, pengrajin kerajinan dari tembaga, pengrajin kerajinan dari tembaga, dll. di sekitar museum untuk memasarkan produk mereka di toko souvenir. Dengan begitu pendapatan mereka juga akan meningkat. → Bagi pengusaha angkutan Pembangunan museum ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Museum Kereta Api Ambarawa. Dengan kenaikan jumlah pengunjung museum, pastilah jumlah penumpang angkutam umum menuju Museum Kereta Api Ambarawa juga meningkat. Hal ini juga tutut meningkatkan pendapatan pihak jasa angkutan umum. HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN MASYARAKAT Dalam pembangunan yang bertujuan untuk masyrakat yang dilakukan oleh pemerintah pastilah mempunyai implikasi hubungan yang terjadi antara pemerintah dengan masyarakat. teori yang menjelaskan hubungan antara pemerintah dan masyarakat dalam proyek pembangunan ini adalah sosial demokrat yang menjelaskan bahwa relasi antara pemerintah dengan masyarakat bejalan berkesinambungan karena intervensi negara terhadap masyarakat rendah sehingga masyarakat bersikap kooperatif atau mau bekerjasama dengan pemerintah.4 4 materi kuliah Perencanaan Pembangunan tanggal 3 Mei 2010 oleh Celly Ceccilia
  • 18. Dengan adanya pembangunan proyek revitalisasi museum ini dengan dana yang berasal dari pemerintah ( APBN dan APBD ) pemerintah berusaha memenuhi tugasnya untuk melakukan pembangunan di sektor pariwisata. Pembangunan ini bertujuan memberi implikasi bagi masyarakat, terutama masyarakat sekitar agar dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah tersebut. Dengan begitu masyarakat akan berusaha meningkatkan pendapatan melalui usaha mereka yang terletak disekitar museum. Selain itu, bila proyek pembangunan yang didukung oleh pendanaan dari pemerintah ini berhasil membawa dampak yang signifikan terhadap kenaikan pendapatan Museum Kereta Api Ambarawa tentulah manfaat pembangunan akan dirasakan oleh masyarakat karena bila pendapatan museum naik, maka akan membantu penambahan Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah yang tinggi akan disalurkan pada masyarakat untuk pembiayaan pembangunan yang memenuhi kebutuhan publik. Sehingga dengan upaya pembangunan untuk revitalisasi museum ini, pemerintah berusaha menjalin komunikasi dengan masyarakat untuk membentuk legitimasi dari masyrakat untuk pemerintah. Nantinya masyarakat akan mau bekerjasama dengan pemerintah karena adanya pemenuhan fasilitas oleh pemerintah terhadap barang kebutuhan publik dan legitimasi terbentuk maka masyarakat akan bersikap kooperatif terhadap pemerintah. KESIMPULAN Museum Kereta Api Ambarawa memiliki catatan begitu gemilang pada masanya dulu. Bahkan hingga kini kegemilangan itu masih bisa dilihat dari kereta – kereta yang tersimpan di museum juga kereta wisata beroda gerigi yang hingga kini masih bisa dinikmati. Namun, kegemilangan di masa lalu itu tidak berlangsung hingga sekarang. Museum ini kini terkesan jauh dari kata layak menginat sejarahnya dulu. Museum ini pun kini tak banyak pengunjungnya bila dibandingkan ratusan museum lainnya di Indonesia, seperti Museum Fatahillah atau Museum Dirgantara. Untuk itulah pembangunan untuk merevitalisasi
  • 19. museum ini harus segera dilakukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke museum ini. Pembangunan dilakukan dengan melakukan perbaikan pada fasilitas yang tersedia di museum yang dapat menunjang kenyamanan pengunjung yang datang kesini. Juga dilakukan promosi pariwisata karena selama ini promosi yang dilakukan untuk museum ini bisa dikatakan kurang. Pembangunan mendesak haru segera dilakukan agar sejarah kereta masa kolonial ini tetap lestari seiring perkembangan zaman. SARAN Museum Kereta Api Ambarawa kinitak lagi menarik untuk dikunjungi. Selain fasilitas pendukung yang kurang, museum ini terlihat tidak lagi menarik. Oelh karena itulah pembangunan untuk revitalisasi museum harus segera dilaksanakan. Pembangunan yang akan memberi dampak positif tak hanya bagi museum itu sendiri tapi juga untukorang – orang yang lamgsumg terkena dampak dari adanya museum itu sendiri.juga bila terdapat kenaikan jumlah kunjungan ke museum ini. Pendapatan Asli Daerah juga akan meningkat. DAFTAR PUSTAKA Gelgel, I Putu. 2006. Pariwisata Indonesia dalam Globalisasi Perdagangan Jasa. Bandung : Refika Aditama Hadi, Sudharto P. 2002. Aspek Sosial AMDAL : Sejarah, Teori, Metode. Jogja : Gadjah Mada University Press Soeharto, Iman. 1999. Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional). Jakarta : Erlangga http://www.wikipedia.com/ambarawa diakses tanggal 2 Juni 2010 pukul 11.20 WIB http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=15&jd=turis+asing+mulai+datang+ke +museum+kereta+api+ambarawa=20080315.html diakses tanggal 17 April 2010 pukul 14.53 WIB
  • 20. LAMPIRAN KONTRIBUSI MUSEUM KERETA API AMBARAWA TERHADAP PAD (PENDAPATAN ASLI DAERAH) PENDAPATAN KARCIS MUSEUM KERETA API AMBARAWA TAHUN PENDAPATAN 2006 Rp 84.264.000 2007 Rp 91.842.000 2008 Rp 105.516.000 2009 Rp 144.693.000 2010 Rp 31.830.000* *Sampai bulan Maret 2010 DAFTAR PENGUNJUNG MUSEUM KERETA API AMBARAWA DARI TAHUN 2006 SAMPAI TAHUN 2010 TAHUN 2006 TAHUN 2007 TAHUN 2008 TAHUN 2009 TAHUN LOKA BULAN MANCA LOKAL MANCA LOKAL MANCA LOKAL MANCA 2010 L JANUARI 2.299 2.032 240 2.188 85 3.998 85 4.856 FEBRUARI 851 865 188 1.409 105 2.269 120 2.812 MARET 1.659 1.494 110 2.467 180 3.383 50 2.942 APRIL 2.819 2.234 25 1.371 50 3.211 420 - MEI 2.099 2.211 17 2.641 6.608 80 - JUNI 5.363 4.251 160 6.108 7.699 - JULI 2.332 130 3.800 50 3.999 86 3.125 185 - AGUSTUS 1.296 73 823 65 1.943 40 2.452 165 - SEPTEMBER 881 49 867 25 544 25 3.378 - OKTOBER 5.216 112 6.240 105 5.348 29 3.849 240 - NOVEMBER 1.024 58 1.378 110 1.784 105 4.513 366 - DESEMBER 1.797 30 3.119 205 4.650 115 2.894 140 - JUMLAH 27.636 452 29.314 1.300 34.352 820 46.380 1.851 10.610 TOTAL 28.088 30.614 35.172 48.231 Sumber : Museum Kereta Api Ambarawa
  • 21. Jumlah Pengunjung Museum KA Ambarawa Tahun 2006 - 2009 60,000 48,231 50,000 46,380 40,000 35,172 30,614 28,088 34,352 30,000 29,314 27,636 20,000 10,000 452 1,300 820 1,851 0 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 WisDom WisMan Total