Dokumen tersebut membahas tentang sistem koloid dan sifat-sifatnya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Dokumen ini menjelaskan pengertian sistem koloid, pengelompokan koloid, sifat-sifat koloid seperti efek Tyndall dan gerak Brown, pembuatan koloid, serta penerapan koloid dalam berbagai industri.
4. KOMPETENSI DASAR
1.1. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-
bahan yang ada di sekitarnya
1.2. Mengelompokkan Sifat-sifat Koloid dan
Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
BACK
5. INDIKATOR
1. Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan
2. Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid
berdasarkan data hasil pengamatan (Efek Tyndall,
homogen/heterogen, dan penyaringan )
3. Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan
fase pendispersi
4. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (Efek Tyndall, gerak Brown,
dialisis, elektroforesis, emulsi, dan koagulasi )
5. Menjelaskan koloid liofob dan liofil
6. Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan,
dan farmasi
BACK
6. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan
2. Siswa dapat mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid
berdasarkan data hasil pengamatan (efek Tyndall, homogen/heterogen,
dan penyaringan )
3. Siswa dapat mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi
dan fase pendispersi
4. Siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak
Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, dan koagulasi )
5. Siswa dapat menjelaskan koloid liofob dan liofil
6. Siswa dapat mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik,
makanan, dan farmasi.
BACK
7. MATERI PEMBELAJARAN
1. Komponen dan Pengelompokan Sistem Koloid
2. Sifat-sifat Koloid
3. Pembuatan Sistem Koloid
BACK
4. Koloid dalam Industri
9. Pengertian Sistem Koloid
Koloid merupakan campuran dua zat, yang
terdiri dari fase terdispersi dan medium
pendispersi.
Fase terdispersi : zat yang didispersikan,
Medium pendispersi : medium pendispersi
10. SISTEM DISPERSI
1. DISPERSI KASAR (SUSPENSI)
Bila partikel-partikel zat yang terdispersi berukuran
> 100 nm
2. DISPERSI HALUS (KOLOID)
Bila partikel-partikel zat yang terdispersi berukuran
1- 100 nm
3. DISPERSI MOLEKULER (LARUTAN SEJATI)
Bila partikel-partikel zat yang terdispersi berukuran
< 1 nm
11. PERBEDAAN SIFAT SISTEM DISPERSI
LARUTAN KOLOID SUSPENSI
1. Satu Fase
2. Stabil
3. Ukuran Partikel < 1 nm
4. Tidak dapat disaring
5. Homogen
Contoh : Larutan gula,
alkohol 70%, air laut,
udara bersih
1. Dua fase
2. Sukar mengendap
3. Ukuran partikel 1 – 100
nm
4. Dapat disaring dengan
penyaring ultra,
5. Tampak homogen (jika
dilihat dengan
mikroskop ultra bersifat
heterogen)
Contoh : sabun, susu, selai,
mentega
1. Dua fase
2. Mudah mengendap
3. Ukuran partikel > 100
nm
4. Dapat disaring
5. Heterogen
Contoh : air sungai keruh,
campuran air dan kopi,
campuran air dan pasir
12. JENIS KOLOID
NO Fase
Terdispersi
Medium
Pendispersi
Fase
Koloid
Nama Koloid Contoh
1
2
3
4
5
6
7
8
Gas
Gas
Cair
Cair
Cair
Padat
Padat
Padat
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Gas
Cair
Padat
Busa/Buih
Busa Padat
Aerosol Cair
Emulsi
Emulsi Padat
Aerosol Padat
Sol
Sol Padat
Busa Sabun
Karet Busa
Embun
Susu
Mentega
Asap
Cat
Paduan
Logam
BACK
14. EFEK TYNDALL
Efek Tyndal
Peristiwa penghamburan cahaya
oleh partikel koloid.
Contoh
Sorot lampu mobil atau senter di
udara berkabut
Sinar matahari melalui celah
dedaunan pada pagi yang
berkabut
15. GERAK BROWN
Gerak Brown
Gerak acak partikel koloid dalam medium
pendispersi
Gerak Brown terjadi akibat adanya tumbukan
yang tidak seimbang antara partikel-partikel
koloid dengan molekul-molekul pendispersinya
Gerak Brown akan makin cepat, jika partikel-partikel
koloid makin kecil.
16. ELEKTROFORESIS
Peristiwa pergerakan partikel koloid dalam
medan listrik. Muatan listrik pada partikel koloid
terjadi karena penyerapan ion pada permukaan
partikel koloid.
Contoh pemanfaatan
sifat elektroforesis
terdapat pada proses
penyaringan debu
pabrik
17. ADSORPSI
Proses penyerapan suatu di permukaan zat lain.
Peristiwa ini disebabkan gaya tarik molekul-
molekul pada permukaan zat penyerap.
Pemanfaatan :
Penyembuhan sakit perut
dengan norit penjernihan air
dengan tawas dan sol As2S3
yang mengadsorpsi ion S2-
sehingga bermuatan negatif.
18. KOAGULASI
Koagulasi adalah proses penggumpalan
partikel-partikel koloid. Proses koagulasi ini
terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid.
Pemanfaatan :
Proses penggumpalan debu atau asap dari
pabrik
19. PEMBUATAN KOLOID
• Cara Kondensasi
Pembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi
dilakukan dengan cara penggumpalan partikel
yang sangat kecil.
• Cara Dispersi
Pembuatan sistem koloid dengan cara dispersi
dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi
yang terlalu besar menjadi partikel koloid,
pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid.
20. KOLOID LIOFIL DAN LIOFOB
Koloid liofil (suka cairan)
Koloid dimana terdapat
gaya tarik menarik yang
cukup besar antara fase
terdispersi dengan
medium pendispersi
Contoh, dispersi kanji,
sabun, dan deterjen
Koloid liofob (tidak suka cairan)
Koloid dimana terdapat gaya
tarik menarik antara fase
terdispersi dengan medium
pendispersi yang cukup lemah
atau bahkan tidak ada sama
sekali.
Contoh, dispersi
emas, belerang
dalam air
21. DIALISIS
• Proses penghilangan ion-ion penggangu
kestabilan koloid dengan menggunakan
selaput Semipermeabel.
• Selaput semipermeabel : selaput yang hanya
dapat dilewati oleh ion dan air, tetapi tidak
dapat dilewati oleh partikel koloid.
• Dalam proses cuci darah penderita gagal
ginjal, proses dialisis berfungsi untuk
menghilangkan urea dari darah
22. KOLOID DALAM INDUSTRI
Sistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari. Hal ini
disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan
untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara
homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.
Jenis industri Contoh aplikasi
Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan perawatan
tubuh
Krim, pasta gigi, sabun
Industri cat Cat
Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, deterjen
Industri pertanian Peptisida dan insektisida
Industri farmasi Minyak ikan, pensilin untuk suntikan
23. LATIHAN SOAL
• Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1. Berikut ini beberapa sifat koloid.
1. dialisis 4. efek tyndall
2. koagulasi 5. koloid pelindung
3. adsorpsi
proses menghilangkan bau badan dengan
deodoran dan memanaskan putih telur
merupakan penerapan sifat kolid, berturut-turut
…
A. 1 dan 3 D. 3 dan 4
B. 2 dan 4 E. 4 dan 5
C. 3 dan 2
24. 2. Pernyataan di bawah ini sebagai berikut.
i. susu tampak putih, keruh, dan homogen
ii. Larutan gula pasir tidak berwarna
iii. Kapur dalam air membentuk endapan
iv. Agar-agar dalam air panas menggumpal
Zat yang merupakan sistem koloid adalah …
A. i dan ii D. ii dan iv
B. i dan iii E. iii dan iv
C. i dan iv
25. 3. Sistem kolid dari partikel padat atau cair
dalam medium pendispersi gas adalah ….
A. gel
B. sol
C. emulsi
D. busa
E. aerosol
26. 4. Gerak Brown pada partikel koloid disebabkan
karena adanya …
A. gaya tarik-menarik antara partikel koloid
B. gaya tolak-menolak anatara patikel koloid
C. tumbukan antara partikel-partikel koloid
D. tumbukan antara partikel medium dengan
partikel koloid
E. Pengaruh gravitasi
27. 5. Untuk membedakan sistem koloid dengan
larutan sejati sederhana dapat diketahui dari
salah satu sifat koloid, yaitu :
a. Gerak Brown
b. Elektroforesis
c. Koagulasi
d. Difusi
e. Efek Tyndal
28. 6. Dari beberapa sifat koloid berikut :
1) Elektroforesis
2) Efek Tyndal
3) Koagulasi
4) Adsorbsi
5) Dialisis
penggunaan tawas dalam mengendapkan lumpur koloid
dan norit sebagai karbon aktif merupakan penerapan sifat
koloid no.....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 3 dan 5
e. 4 dan 5
29. 7. Pembuatan koloid berikut ini yang tergolong cara
kondensasi adalah....
a. Menambahkan larutan AlCl3 ke dalam endapan
Al(OH)3
b. Menambahkan larutan jenuh FeCl3 ke dalam air
panas
c. Mengalirkan arus listrik tegangan tinggi ke
dalam larutan AuCl3
d. Memasukkan serbuk belerang yang sudah
digerus ke dalam air
e. Menambahkan alkohol 95% ke dalam larutan
jenuh kalsium asetat
30. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban
yang tepat!
1. Penggumpalan partikel koloid disebut....
2. Koloid pelindung pada emulsi dinamakan....
3. Sifat koloid yang dapat menghamburkan
berkas sinar adalah....
4. Pembuatan koloid dengan cara
menggabungkan ion-ion, atom-atom, atau
molekul-molekul membentuk partikel yang
lebih besar disebut....
5. Sol yang fase terdispersinya suka pada
medium pendispersinya disebut sol....
31. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
tepat!
1. Uraikan dengan singkat sifat-sifat dari koloid
berikut ini!
a. Efek Tyndal
b. Gerak Brown
c. Adsorpsi
d. Koagulasi
2. Jelaskanlah cara pembuatan sistem koloid !
32. UNJUK KERJA
• MENGAMATI EFEK TYNDALL
ALAT :
• Stoples kaca dengan tinggi ± 15cm
• Lampu senter
• Kotak karton 30cm2 dengan lubang pengamatan
BAHAN :
• Larutan Gula
• Susu Cair(encer)
• Agar-agar(encer)
• Campuran air dan tanah
33. UNJUK KERJA
• CARA KERJA :
1. Isilah stoples dengan 100 ml larutan gula
2. Tempatkan gelas kimia yang berisi larutan gula
ke dalam kotak karton dan senterlah larutan gula
tersebut melalui lubang karton. Amati apa yang
terlihat melalui lubang pengamatan.
3. Ulangi langkah 1 & 2 untuk susu cair, agar-agar
dan campuran air dan tanah sebagai pengganti
larutan gula.
34. UNJUK KERJA
• PERTANYAAN :
1. Catatlah semua hasil pengamatan yang terjadi!
2. Zat apa yang dapat meneruskan sinar senter ?
3. Zat apa yang tidak dapat meneruskan sinar senter?
4. Disebut gejala apakah apa bila berkas cahaya
diarahkan kepada suatu system koloid? Ditinjau dari
partikelnya, apa sebab dari gejala tersebut?
5. Apakah susu dan agar-agar termasuk dalam jenis
koloid yang sama? Jelaskan.
6. Antara susu dan agar-agar, apakah ada yang efek
Tyndallnya terlihat lebih jelas? Menurut anda mengapa
demikian?